24
2015 IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DR. KURNIASIH, SH, M.Si DIREKTUR URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

2015

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014

TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

DR. KURNIASIH, SH, M.SiDIREKTUR URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I

DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Page 2: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

ARTICLE 1 Const. 1945 INDONESIA IS A UNITARY STATE

ARTICLE 18 Const. 1945NKRI DIVIDED INTO PROVINCIAL REGIONS AND AREAS OF THE PROVINCE IS DIVIDED INTO REGENCY AND CITY, WHICH EACH PROVINCE, REGENCY, AND THE CITY HAS ORGANIZED LOCAL GOVERNMENT LEGISLATION

2

N K R I

Province : 34

Regency : 415

City : 93

WITH LARGE AND SMALL ISLANDS WITH

DIVERSITY AND POPULATION CULTURE

AND CUSTOMS, RELIGION AND NATURAL

RESOURCES AND THE WEALTHS

Considering Law No. 23/2014 on Local Government

542 Autonomous Regions

Page 3: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014
Page 4: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

4

Tujuan NasionalTujuan Terbentuknya Negara: Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah

Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Indonesia Negara Kesatuan Yg Terdesentralisasi Dgn Presiden

Memegang Kekuasaan Pemerintahan (Pasal 4 UUD 1945)

Pasal 18, 18 A dan 18 B UUD 1945

- NKRI dibagi atas Prov, Kab & Kota.- Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan- Dipimpin Gub, Bupati, Walkot yg dipilih demokratis – memiliki DPRD

dipilih melalui Pemilu- Menjalankan Urusan Pemerintahan- Hub. wewenang antar tingkatan Pemerintahan- Hub. Keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan SDA & SDA lainnya

dilaks. adil & selaras diatur dgn undang-undang.- Negara mengakui & menghormati satuan-satuan pemerintahan

daerah yg bersifat khusus atau istimewa yg diatur dgn undang-undang

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Otonomi Daerah

Hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem NKRI

TujuanDemokrasi

Kesejahteraan

Memposisikan Pemda sbg instrumen pendidikan politik

di tingkat lokal, yg akan menyumbang thdp pendidikan

politik nasional demi terwujudnya civil society.

Pemda menyediakan pelayanan publik yg efektif, efisien

dan ekonomis untuk masyarakat lokal.

Selaras dgn tujuan Otda penyelenggaraan Pemda diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, & peran serta masyarakat, serta

peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan

suatu daerah dalam sistem NKRI

Hak Warga Negara Ps. 27, 28 H, Ps. 34 UUD 1945

Pendidikan, Kesehatan, Hak atas Pekerjaan, Hak ataspenghidupan yg layak, dan Jaminan Sosial

Gub, Bup, Walkot dipilih scr demokrasi (Langsung)

DPRD dipilih melalui Pemilu

Pemerintahan Daerah

Pemerintah Daerah DPRD

DPRD & KDH berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan

Pemda yg diberi mandat rakyat untuk melaksanakan urusan

Pemerintahan Daerah & merupakan mitra sejajar dlm

menjalankan fungsinya

Penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi

Desentralisasi

Page 5: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

UU 22 Tahun 1999

UU 32 Tahun 2004

UU 5 Tahun 1974

UU 18 Tahun 1965

Penpres 6 Tahun 1959

UU 1 Tahun 1957

UU 22 Tahun 1948

UU 1 Tahun 1945

DW Tahun 1903

Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia

UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada dasarnya mencoba memperbaiki kelemahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu memperjelas konsep desentralisasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

memperjelas pengaturan dalam berbagai aspek penyelenggaraan Pemerintahan daerah. Selain itu, UU No. 23 Tahun 2014 memuat

pengaturan baru sesuai dengan dinamika masyarakat dan tuntutan pelaksanaan desentralisasi, antara lain pengaturan tentang hak

warga untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan daerah, adanya jaminan terselenggaranya pelayanan publik dan

inovasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan daerah

*UU ttg Kebijakan Pilkada: UU 8/2015 ttg Perubahan Atas UU Nomor 1

Tahun 2015 ttg Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 ttg Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi UU

Page 6: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

N

K

R

I

6

8

(30,7%)

181

(77,3%)34

(57,6%)1.614

(29,4%)

2.477

(41,7%)14.254

(23,8%)

Perbandingan Jumlah Daerah Otonom

Sebelum Desentralisasi 1999 Dengan

Sesudah Desentralisasi 1999

Luas Wilayah

1.913.578,68 km2

Jumlah Penduduk

251.857.940 Jiwa

Data Berdasarkan Permendagri

39 Tahun 2015

Page 7: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

KEKUASAAN PEMERINTAHAN

Pasal 5

Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kekuasaan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan dalam berbagai Urusan Pemerintahan.

Dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Presiden dibantu oleh menteri yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahantertentu.

2

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) di Daerah dilaksanakan berdasarkan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.

1

3

4

Page 8: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

Pasal 6

Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan sebagai dasar dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan.

Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Daerah.

Presiden memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

1

2

Pasal 7

Page 9: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

HUBUNGAN KERJA KDH DAN DPRD

o Hubungan kerja DPRD dan kepala daerah didasarkan atas mitra sejajar dancheck balance

o Hubungan kemitraan diwujudkan dalam bentuk:a. persetujuan bersama dalam pembentukan Perda;b. penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ)c. persetujuan terhadap kerja sama yang akan dilakukan Pemda;d. rapat konsultasi DPRD dengan kepala daerah secara berkala;

o Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) yang disampaikan kepaladaerah kepada DPRD tidak dapat digunakan sebagai sarana pemberhentiankepala daerah

9

PASAL 207 UU 23/2014

Page 10: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

KONKURENABSOLUT

1. PERTAHANAN2. KEAMANAN3. AGAMA4. YUSTISI5. POLITIK LUAR

NEGERI6. MONETER &

FISKAL

PILIHANWAJIB

PELAYANAN DASAR

NON PELAYANAN

DASAR

S P M

KLAS IF IKAS I URUSAN PEMER INTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

UMUM

Prinsip

- Dapat dilaksanakan sendiri

- Dapat didekonsentrasikan kpd

instansi vertikal/ gub. sbg wakil

Pemerintah Pusat

- Tdk dpt ditugas

pembantuankan kpd drh

otonom, karena tdk ada

perangkat drh yg melaks.

- Dibiayai dari APBN

- Pembentukan instansi vertikal

di drh tdk memerlukan

persetujuan gub sbg wkl

Pemerintah Pusat.

Prinsip Ur. Konkuren yg menjadi

kewenangan daerah:

- Asas Pelaksanaan:

Urusan Pemerintahan menjadi

kewenangan daerah dilaksanakan

berdasarkan asas otonomi

- Anggaran: APBD

- Hak Daerah :

Mengatur & mengurus urusan yg sdh

diserahkan kpd drh sesuai dgn aspirasi

masyarakat setempat & kondisi daerah

dalam prinsip NKRI dengan berpedoman

pada NSPK

Prinsip:

- Urusan Pemerintahan yang

merupakan kewenangan Presiden

sebagai kepala pemerintahan

yang pelaksanaannya di daerah

dilaksanakan oleh gubernur,

bupati/walikota di wilayahnya.

- Anggaran: dibiayai dari APBN.

- Pelaksana :

Di drh dilaks o/ gubernur, bupati

dan walikota sebagai wakil

pemerintah pusat dibantu oleh

instansi vertikal.

Camat melaksanakan

pelimpahan urusan pemerintahan

umum yang dilaksankan

bupati/walikota di tingkat

kecamatan

- Pertanggungjawaban

Gub bertanggung jawab kpd

Presiden melalui Mendagri &

Bupati/Walikota betanggung

jawab kpd Mendagri melalui

Gubernur sbg Wakil Pemerintah

Pusat.

Page 11: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

WAJIB

PELAYANAN DASAR

NON PELAYANAYAN DASAR

S P M

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN

PILIHAN

1. Pendidikan;

2. Kesehatan;

3. PU & tt ruang;

4. Perumahan & kwsn

permukiman

5. Tramtibum & linmas

6. sosial

Tenaga Kerja,

Pemberdayaan Perempuan

& Pelindungan Anak,

Pangan, Pertanahan, LH,

Adminduk & Capil, PMD,

pengendalian pddk &KB,

perhubungan, Kominfo,

Koperasi, Usaha Kecil &

Menengah, Penanaman

Modal, Kepemudaan &

Olahraga, Statistik,

Persandian, Kebudayaan,

Perpustakaan danKearsipan

1. Kelautan &

Perikanan

2. Pariwisata

3. Pertanian

4. Kehutanan

5. ESDM

6. Perdagangan

7. Perindustrian8. Transmigrasi

Dibagi berdasarkan prinsip

Eksternalitas, Akuntabilitas

dan Efisiensi dan Kepentingan

Strategis Nasional

Urusan yang mempunyai dampak ekologis

yang serius hanya diotonomikan sampai ke

daerah provinsi (kehutanan, kelautan dan

pertambangan) sehingga relatif mudah

dikendalikan.

Page 12: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

12

URUSAN KEHUTANAN Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN, KELAUTAN, SERTA

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIBAGI ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PROVINSI.

Page 13: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

PEMETAAN URUSAN PILIHAN

PASAL 24 AYAT 4

TUJUAN

Dilakukan untuk menentukan

Daerah yang mempunyai Urusan Pemerintahan Pilihan

DASAR

1. Potensi

2. Proyeksi Penyerapan Tenaga

Kerja

3. Pemanfaatan Lahan

Digunakan oleh Daerah dalam penetapan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah

Page 14: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN

- Melakukan pemetaan urusan wajib non

pelayanan dasar dan urusan pilihan yg

diprioritaskan oleh setiap provinsi dan

kab/kota dikoordinasikan oleh Mendagri

- Ditetapkan dengan Permen setelah

mendapat rekomendasi Mendagri

KEMENTERIAN/LPNK & PEMDA

Dasar untuk pembinaan pusatkpd daerah dalam pelaksanaan urusan wajib non yandas dan

urusan pilihan secara nasional

Digunakan oleh daerah untuk

penetapan kelembagaan,

perencanaan dan

penganggaran

Pembinaan kepada daerah

dikoordinasikan oleh Mendagri

Sinergitas Pembangunan

Pusat dan Daerah

Mencapai Tujuan Nasional`

Page 15: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

KEPALA DAERAH

KEDUDUKAN GUBERNUR

WAKIL PEMERINTAH PUSAT

Memimpin

pelaksanaan urusan

pemerintahan yang

mjd kewenangan

daerah provinsi

(dibiayai dari APBD)

melaksanakan tugas

pembantuan dari

Pemerintah Pusat(dibiayai APBD)

Melaksanakan pembinaan

dan pengawasan

penyelenggaraan

pemerintahan daerah

kabupaten/kota dan tugas

lain (Pasal 91)

Melaksanakan tugas dan

wewenang lain selain yangdiatur dalam Pasal 91

Membentuk perda

Dibantu perangkat daerah

Tidak membentuk perda

Dibantu perangkat gubernur sbg wakil Pemerintah Pusat

Dibiayai APBN

Pelaksana

urusan

pemerintahanumum (APBN)

15

Tidak membentuk perda

Dibantu instansi

vertikal (kesbangpol

kemendagri)

Dibiayai APBN

Page 16: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

FORKOPIMDA (PASAL 26 )

Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur, bupati

dan walikota adalah perpanjangan tangan Presiden di wilayahnyamasing-masing.

1. Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum Gubernur, Bupati/Walikotadibantu oleh Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah.

2. Gubernur, Bupati/walikota sebagai Ketua Forkopimda.

3. Anggota Fokopimda terdiri dari Pimpinan DPRD, Pimpinan Kepolisian, Pimpinansatuan teritorial TNI dan Instansi Vertikal sesuai dengan masalah yang dibahas.

4. Di kecamatan dibentuk forum pimpinan kecamatan yang diketua oleh Camatdengan anggota pimpinan kepolisian dan pimpinan teritorial TNI di Kecamatan.

5. Rapat Fokopimda dapat mengundang instansi vertikal yang lain sesuai dengankebutuhan.

16

Page 17: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

PENYELENGGARAAN URUSAN

PENYELENGARAAN URUSAN MELIPUTI URUSAN PEMERINTAHAN YANG BERSIFAT ABSOLUT,

KONKUREN & PEMERINTAHAN UMUM.

PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM

SEBELUM DITETAPKAN MENJADI DOB, TERLEBIH DAHULU HARUS MELALUI TAHAP PEMBENTUKAN

DAERAH PERSIAPAN

DAMPAK EKOLOGIS (Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang

kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya

mineral )

PENGATURAN SANKSI BAGI KDH/WKDH DAN APARATUR SIPIL NEGARA DI INSTANSI

DAERAH

ISU STRATEGIS UU 23/2014 TTG PEMDA

17

TERKAIT URUSAN PEMERINTAHAN YG DISERAHKAN KPD DRH & MENIMBULKAN DAMPAK EKOLOGIS MELEWATI BATAS-BATAS ADMIN DRH KAB/KOTA

MENJADI KEWENANGAN DRH PROVINSI.

SANKSI BAGI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN BERUPA TEGURAN TERTULIS, TIDAK DIBAYARKAN HAK-HAK KEUANGAN, MENGIKUTI PROGRAM PEMBINAAN

KHUSUS, PEMBERHENTIAN SEMENTARA, DAN PEMBERHENTIAN TETAP

Page 18: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

PERANGKAT DAERAH

18

DIBENTUK TIPOLOGI DINAS ATAU BADAN DAERAH SESUAI

DENGAN BESARANNYA AGAR TERBENTUK PERANGKAT DAERAH

YANG EFEKTIF DAN EFISIEN/SESUAI BEBAN KERJA.

PEMBENTUKAN PERANGKAT DRH HARUS DIDASARKAN PADA

URUSAN PEMERINTAHAN YG MENJADI KEWENANGAN DRH DGN

MEMPER-HATIKAN KEBUTUHAN & KEMAMPUAN DRH (RIGHT

SIZING)

KELURAHAN SELAKU PERANGKAT KECAMATAN PEMDA KAB/KOTA

MENGALOKASIKAN ANGGARAN DLM APBD KAB/KOTA UNTUK

PEMBANGUNAN SARPRAS & PEMBERDAYAAN MASY. DI

KELURAHAN

PEREKONOMIAN DAERAHDAERAH DAPAT MENDIRIKAN BADAN USAHA MILIK

DAERAH (BUMD) TERUTAMA UNTUK MEMBERIKAN

KEMANFAATAN EKONOMIS BAGI MASYARAKAT

PROVINSI BERCIRI KEPULAUAN

MEKANISME FORMULA DAU YANG MENJADIKANWILAYAH LAUTNYA SEBAGAI VARIABEL DLMPENGHITUNGAN DAU & MELALUI FORMULASI DAK YGMENGAKOMODASI KEBUTUHAN DRH PROV. YGBERCIRI KEPULAUAN.

PEMERINTAH PUSAT DAPAT MENGALOKASIKAN DANAPERCEPATAN DI LUAR DANA ALOKASI UMUM DANDANA ALOKASI KHUSUS

Page 19: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

PELAYANAN PUBLIK

Daerah WAJIB MENYELENGGARAKAN

PELAYANAN PUBLIK SESUAI DENGANSTANDAR PELAYANAN MINIMAL

MAKLUMAT PELAYANAN PUBLIK

MASYARAKAT

WAJIB MENGUMUMKAN SELURUH INFORMASI

PENGADUAN ATAS PELAYANAN

PUBLIK DISAMPAIKAN MASY. PADA

OMBUDSMAN, PEMDA DAN DPRD

DAN PEMDA WAJIB MELAKSANAKAN REKOMENDASI OMBUDSMAN

Page 20: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

KDH diwajibkan memberikan pelayanan publik berdasarkan standarpelayanan;

Pemda diberikan kewenangan untuk menyederhanakan jenis danprosedur pelayanan dalam rangka mempercepat dan mempermudahpelayanan kepada masyarakat;

KDH wajib memberikan pelayanan perizinan dengan membentuk unitPelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Daerah diarahkan untuk menerapkan teknologi informasi dalampenyelenggaraan pelayanan publik;

Pemerintah Pusat dapat mengambil alih kewenangan pelayanan publikyang menjadi urusan pemerintah daerah apabila terdapat pelanggaranterhadap standar pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerahsehingga menghambat rakyat untuk memperoleh pelayanan.

20

UNDANG-UNDANG 23 TAHUN 2014 LEBIH MENGEDEPANKAN

PELAYANAN PUBLIK BAGI MASYARAKAT

Page 21: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

I N O V AS I DAE RAH

Dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah,Pemda dapat melakukan inovasi yang inisiatifnya dapat berasal dari KepalaDaerah, anggota DPRD, aparatur sipil negara, perangkat daerah, dananggota masyarakat.

1. PENINGKATAN EFISIENSI;

2. PERBAIKAN EFEKTIVITAS;

3. PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN;

4. TIDAK ADA KONFLIK KEPENTINGAN;

5. BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN UMUM;

6. DILAKUKAN SECARA TERBUKA; DAN

7. DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN HASILNYA TIDAK UNTUK KEPENTINGAN DIRI SENDIRI.

PRINSIP-PRINSIP

DALAM HAL PELAKSANAAN INOVASI YANG

TELAH MENJADI KEBIJAKAN PEMERINTAH

DAERAH DAN INOVASI TERSEBUT TIDAK

MENCAPAI SASARAN YANG TELAH

DITETAPKAN, APARATUR SIPIL NEGARA

TIDAK DAPAT DIPIDANA.

PERLINDUNGAN

Kepala Daerah melaporkan inovasi Daerah yang akan dilaksanakan kepadaMenteri Dalam Negeri yg paling sedikit melaporkan cara melakukan inovasi,dokumentasi bentuk inovasi, dan hasil inovasi yang dicapai. 21

Page 22: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

Pada saat UU ini mulai berlaku, semua peraturan

perundang-undangan yang berkaitan secara langsung

dengan daerah wajib mendasarkan dan menyesuaikan

pengaturannya pada UU ini

Page 23: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

Undang-Undang ini mulai berlaku pada

tanggal diundangkan.

Page 24: Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI