12
Kode Etik Kementerian Keuangan (Ditjen perbendaharaan) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Kode etik kementerian keuangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kode etik kementerian keuangan

Kode Etik Kementerian Keuangan (Ditjen perbendaharaan)

Kode Etik Kementerian Keuangan (Ditjen perbendaharaan)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 2: Kode etik kementerian keuangan

2

PENGERTIAN ETIKA

Etika “ethos” (bahasa Yunani) : artinya cara berpikir, kebiasaan, adat, perasaan, sikap, karakter, watak kesusilaan atau adat.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, ada 3 (tiga) arti yang dapat dipakai untuk kata Etika: sebagai sistem nilai atau sebagai nilai-nilai atau

norma-norma moral yang menjadi pedoman bagi seseorang atau kelompok untuk bersikap dan bertindak;

sebagai kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau moral;

sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk yang diterima dalam suatu masyarakat.

Page 3: Kode etik kementerian keuangan

3

KODE ETIK Etika akan memberikan semacam batasan

maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.

Etika ini kemudian diwujudkan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada pada saat yang dibutuhkan.

Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.

Page 4: Kode etik kementerian keuangan

Pedoman Penyusunan dan Penetapan Kode Etik PNS

tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan No.

29/PMK.01/2007 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan No. 71/PMK. 01/2007

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PM.5/2007

tentang Kode Etik Direktorat Jenderal Perbendaharaan

DASAR HUKUM KODE ETIK DITJEN PERBENDAHARAAN

Page 5: Kode etik kementerian keuangan

KEWAJIBAN (19) LARANGAN (12)

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama atau kepercayaaan yang dianut;

2. Memiliki toleransi terhadap penganut agama atau kepercayaan lain;

3. Menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat orang lain dalam menjalankan tugas;

4. Mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor;

5. Mentaaati perintah kedinasan dan atasan yang berwenang;

6. Berpakaian rapi dan sopan;7. Bertingkah laku sopan terhadap

semua pegawai dan mitra kerja;

1. Bersikap diskriminatif dalam

melaksanakan tugas;

2. Menjadi simpatisan, anggota,

dan/atau mengurus partai politik;

3. Menggunakan kewenangan jabatan

baik langsung maupun tidak langsung

dan fasilitas kantor untuk

kepentingan pribadi maupun pihak

lainnya;

4. Menerima segala pemberian dalam

bentuk apapun dari

perorangan/lembaga secara langsung

atau tidak langsung yang

menyebabkan pegawai memiliki

kewajiban berkaitan dengan

pelaksanaan tugas;

KEWAJIBAN & LARANGAN

Page 6: Kode etik kementerian keuangan

KEWAJIBAN (19) LARANGAN (12)

8. Memelihara, melindungi, dan mengamankan peralatan kerja/barang inventaris milik negara yang menjadi tanggung jawabnya;

9. Melaksanakan tugas sesuai Standar Prosedur Operasi (SOP) dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan profesional;

10. Memberikan pelayanan prima kepada pemangku kepentingan/mitra kerja;

11. Manjaga data dan/atau informasi milik DJPB dengan baik;

12. Menjaga kerahasiaan tugas dan pekerjaan yang harus dirahasiakan;

13. Melaporkan secara lisan dan/atau tertulis kepada atasannya apabila mengetahui adanya pelanggaran/penyimpangan pelaksanaan tugas yang dapat merugikan keuangan negara;

5. Memanfaatkan data dan/atau informasi perbendaharaan untuk memperoleh keuntungan pribadi;

6. Memanfaatkan kewenangan jabatan dan pengaruhnya untuk memperoleh keuntungan pribadi;

7. Menyampaikan informasi yang bersifat rahasia kepada pihak lain di luar kewenangannya;

8. Menggandakan sistem dan/atau program apilkasi komputer milik Direktorat Jenderal Perbendaharaan di luar kepentingan dinas;

KEWAJIBAN & LARANGAN

Page 7: Kode etik kementerian keuangan

KEWAJIBAN (19) LARANGAN (12)

14. Menjaga kebersihan, keamanan, dan

kenyamanan ruang kerja;

15. Memelihara, melindungi, dan mengamankan

peralatan kerja/barang inventaris milik

negara yang menjadi tanggung jawabnya;

16. Mengindahkan etika berkomunikasi

(bertelepon, menerima tamu, dan surat-

menyurat termasuk email);

17. Mematuhi aturan hukum, aturan

kepegawaian, Kode Etik, serta sumpah dan

janji Pegawai Negeri Sipil;

18. Bertanggungjawab atas hasil pelaksanaan

tugasnya;

19. Pegawai yang berhenti atau selesai

memangku jabatan wajib mengembalikan

dokumen dan atau barang inventaris yang

dipergunakan selama melaksanakan tugas.

9. Membantu, melindungi, bekerja sama, menyuruh, dan/atau memberi kesempatan pihak lain untuk melakukan tindak pidana di bidang perbendaharaan;

10. Mengkonsumsi minuman keras yang dapat merusak citra dan martabat pegawai;

11. Mengkosumsi, mengedarkan, dan atau memproduksi narkotika dan atau obat terlarang;

12. Melakukan perbuatan amoral/asusila.

KEWAJIBAN & LARANGAN

Page 8: Kode etik kementerian keuangan

Kode Etik Peraturan Disiplin PNS

Page 9: Kode etik kementerian keuangan

PEMOTONGAN TKPKN TERKAIT HUKUMAN DISIPLIN

Dasar hukum pemotongan TKPKN adalah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011 tentang Penegakan Disiplin dalam Kaitannya dengan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan

Pemotongan TKPKN diberlakukan kepada pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin (hukdis)

Pemotongan TKPKN dilakukan terhadap pelanggaran administratif dengan kriteria tertentu, dan pelanggaran non administratif

Besarnya pemotongan TKPKN dikaitkan dengan jenis hukdis yang diterima

Page 10: Kode etik kementerian keuangan

HUKDIS VS PEMOTONGAN TKPKN

Jenis Hukuman Disiplin Pemotongan TKPKN

Ringan -1 25% selama 2 bulan

Ringan -2 25% selama 3 bulan

Ringan -3 25% selama 6 bulan

Sedang -1 50% selama 6 bulan

Sedang -2 50% selama 9 bulan

Sedang -3 50% selama 12 bulan

Berat -1 85% selama 12 bulan

Berat -2 90% selama 12 bulan

Berat -3 95% selama 12 bulan

Berat -4 dan Berat -5 100%

Page 11: Kode etik kementerian keuangan
Page 12: Kode etik kementerian keuangan

Terima Kasih