Upload
eka-febriana
View
72
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI KEGIATAN PERCEPATAN
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP)
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANGBADAN KETAHANAN PANGAN, PENYULUHAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
“Menuju konsumsi pangan rumahtangga yang memenuhi prinsip gizi seimbang melalui
pemanfaatan pekarangan”
Oleh :Ir. JENI M. JAELANI, MM
PENDAHULUANREGULASI :• Undang-Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan: …memantapkan
ketersediaan pangan yg cukup (jumlah, mutu, nilai, aman, merata, terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia).
• Perpres No. 22 tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
• Permentan No. 43/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Gerakan Percepatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
• Peraturan Gubernur Banten No.9 Tahun 2010 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
• Peraturan Bupati Tangerang No.24 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
Pendahuluan …..
Penganekaragaman Konsumsi Pangan : Upaya untuk mewujudkan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) dalam jumlah (aksesabilitas) & komposisi yg cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi hidup sehat, aktif, dan produktif.
Target peningkatan skor PPH dari 88,1 (2011), menjadi 89,8 (2012), 91,5 (2013); 93,3 (2013) dan 95 (2015).
Upaya pencapaian: keanekaragaman pangan melalui penurunan konsumsi serealia (beras & terigu) peningkatan konsumsi aneka umbi, buah & sayuran serta pangan hewani.
Pengertian MENU B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman)“Susunan makanan yang dikonsumsi seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang, dan sore/malam), yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan komposisi yang berimbang antar kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat/budaya dan kemampuan daya beli masyarakat”.
Porsi beranekaragam pangan sesuai
kebutuhan setiap kali makan atau
sehari: SEBAGIAN DAPAT DIPENUHI
DARI LAHAN PEKARANGAN !!!
SITUASI KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT
1. Kualitas konsumsi pangan masih rendah : Masih tingginya konsumsi karbohidrat
(beras dan terigu). Masih rendahnya konsumsi protein
hewani, umbi-umbian, aneka kacang, serta sayur dan buah.
Sumber energi masih didominasi beras.
2. Pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal seperti aneka umbi, jagung, dan sagu masih rendah.
Gram Energi % AKG
Skor PPH
Gram Energi % AKG
Skor PPH
1. Padi-padian 299.9 1,167 58.4 25.0 275.0 1,000 50.0 25.0 2. Umbi-umbian 33.1 40 2.6 1.0 100.0 120 6.0 2.5 3. Pangan hewani 91.7 165 8.4 16.5 150.0 240 12.0 24.0 4. Minyak dan lemak 23.7 212 10.2 5.0 20.0 200 10.0 5.0 5. Buah/biji berminyak 5.5 30 1.7 0.7 10.0 60 3.0 1.0 6. Kacang-kacangan 20.0 54 2.8 5.4 35.0 100 5.0 10.0 7. Gula 19.2 70 4.1 1.8 30.0 100 5.0 2.5 8. Sayur dan buah 199.1 80 4.2 20.0 250.0 120 6.0 30.0 9. Lain-lain 60.4 35 1.9 - - 60 3.0 -
Total 1,853 96.3 2,000 100.0 Skor PPH 75.4 100.0
No Kelompok Pangan2012 Triwulan 1 PPH Ideal
Sumber : Susenas 2012 Triwulan I, BPS; diolah oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian PertanianKeterangan: Angka Kecukupan Energi 2000 kkal/kap/hari (Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, 2004)
- Energi : dalam kkal- Gram : untuk berat jenis pangan menurut kelompok- AKG : Angka Kecukupan Gizi
Keadaan Kualitas Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia Berdasarkan PPH Tahun 2012 Triw. I Dibanding PPH Ideal
4 Indikator SPM Provinsi 7 Indikator SPM Kab/Kota
1. Penguatan cadangan pangan
2. Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan di daerah
3. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
4. Penanganan daerah kerawanan pangan
1. Ketersediaan energi dan protein per kapita
2. Penguatan cadangan pangan3. Ketersediaan informasi pasokan, harga
dan akses pangan di daerah4. Stabilitas harga dan pasokan pangan.5. Peningkatan Skor Pola Pangan Harapan
(PPH)6. Pengawasan dan pembinaan keamanan
pangan7. Penanganan daerah rawan pangan
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KAB/KOTA
4 KUNCI SUKSES PERTANIAN8
1. Peningkatan Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PANGAN
3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor
4. Peningkatan Kesejahteraan Petani
KONTRAK KINERJA MENTERI
PERTANIAN DENGAN
PRESIDEN RI2010-2014
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI
DAN KETAHANAN
PANGAN MASYARAKAT
Memberdayakan masyarakat agar mampu mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya yang dikuasainya untuk mewujudkan ketahanan
pangan secara berkelanjutan.
“PROGRAMPENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN
PANGAN MASYARAKAT “
TUJUAN
Penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal dengan PPH 93,3
(2014)
Penurunan konsumsi beras sebesar 1,5 %
Per kapita/tahun.
SASARAN
1
2
Tujuan Umum
Memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan
masyarakat yang Beragam, Bergizi
Seimbang dan Aman (B2SA) yang
diindikasikan dengan meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Tujuan Khusus
1 •Meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang B2SA serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras.
2 •Meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalam penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk konsumsi keluarga.
3 •Mendorong pengembangan usaha pengolahan pangan skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sumber karbohidrat selain beras dan terigu yang berbasis sumber daya dan kearifan lokal.
Sasaran KegiatanMeningkatnya kesadaran dan peran
serta masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam,
bergizi seimbang, dan aman serta menurunnya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap bahan pangan
tertentu dengan pemanfaatan pangan lokal.
Berkembangnya bisnis dan industri pengolahan pangan sumber karbohidrat
selain beras dan terigu yang berbasis sumber daya lokal, aman, terjangkau
dan dapat diterima oleh masyarakat di lokasi sasaran yang telah ditentukan.
1
2
INDIKATOR KELUARAN
1. Meningkatnya jumlah partisipasi wanita dalam penyediaan pangan keluarga yang B2SA.
2. Meningkatnya jumlah usaha pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan, dan penyediaan pangan sumber karbohidrat dari bahan pangan lokal.
3. Terciptanya model pengembangan pangan pokok lokal sesuai dengan karakteristik daerah.
4. Meningkatnya motivasi, partisipasi, dan aktivitas masyarakat dalam gerakan P2KP.
5. Meningkatnya kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui penghitungan skor PPH pada desa binaan.
KEGIATAN P2KP BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL
Promosi Dan Kampanye P2KP
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan /KRPL
Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal
Konsep Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Berbasis KRPL Dalam Satu Desa
Kelompok Wanita (minimal
30 Rumah tangga) Kebu
n bibit
Pengembangan Menu
B2SAPENDAMPINGAN
Kebun
Sekolah
PENDAMPINGAN
KRITERIA KELOMPOK PENERIMA MANFAAT P2KP/ KRPL
1. Kelompok wanita yang beranggotakan minimal 30 rumah tangga yang berdomisili berdekatan dalam satu kawasan;
2. Memiliki struktur organisasi yang jelas dan diketahui dan disahkan oleh Kepala Desa;
3. Mampu menyediakan lahan untuk kebun bibit dan memeliharanya untuk kepentingan anggota kelompok dan masyarakat desa lainnya;
4. Mampu mengelola keuangan kelompok dan melaksanakan kegiatan secara berkesinambungan;
5. Membuat RKKA.
1. Pengembangan demplot : Sebagai LL Luas minimal 36 m2 Lokasi dekat tempat tinggal para anggota Ditanam berbagai jenis tanaman (tidak 1 jenis tanaman) Kolam ikan & kandang ternak kecil Pengelola : anggota kelompok (dibuat jadwal piket)
Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Konsep KRPL1
a. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Anggota
2. Pengembangan optimalisasi pekarangan anggota3. Pembelian aneka kebutuhan untuk pekarangan anggota,
seperti: pot, polybag, pupuk, bibit, cangkul, garpu, kored, sekop, serta peralatan berkebun lainnya.
4. Pembuatan kandang unggas atau ternak kecil & atau kolam ikan
5. Mengusulkan kebutuhan disesuaikan dengan luas pekarangan anggota serta berdasarkan hasil musyawarah kelompok dan pendamping (RKKA).
b. Mengembangkan Kebun Bibit
Luas minimal 25 m2 Lokasi dekat tempat tinggal para anggota Pengadaan Bibit tanaman sayura, buah & umbi2an
(biasa dikonsumsi) Pengadaan aneka bibit tanaman sayuran, buah, dan
umbi. Pengadaan peralatan dan media tanam seperti: polybag,
pot, rak, kompos, pupuk, dll. Pembangunan fisik sederhana kebun bibit Menyuplei bibit untuk anggota kelompok, kebun
sekolah & masyarakat sekitar Pengelola: anggota kelompok (jadwal piket)
Lanjutan Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan
Lanjutan Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan
Sekolah berlokasi di desa P2KP Tanaman yang dibudiyakan : sayuran, buah &
aneka umbi Penyuluhan & pembinaan penggunaan pupuk &
pestisida Penerapan sistem rotasi tanaman. Pembelian sarana dan prasarana untuk
pengembangan kebun sekolah (bibit, pupuk, kompos, pot, polybag, cangkul, dll.)
C. Mengembangkan kebun Sekolah
Contoh Hasil Olahan Pangan Lokal
Kabuto, Sulawesi TenggaraMie dari tepung Mocaf
CassavaBeras Analog
Papeda
Kapurung, Sulawesi Selatan
Jagung Bose, NTT Tiwul, Wonogiri Sagu Rendang, Riau
Beras Aruk Enbal, Maluku RasiBinthe Biluhuta, Gorontalo 21
PEMANFAATAN PEKARANGAN MENANAM LANGSUNG DI LAHAN
PENANAMAN SESUAI KONDISI LAHAN
KOLAM IKAN SEDERHANA SEBAGAI SUMBER PANGAN PROTEIN HEWANI
PEKARANGAN ANGGOTA KELOMPOK/ DESA P2KP
Kota Kendari - Sulawesi Tenggara
Kab. Gunung Kidul - DI. YogyakartaKab. Banyuasin - Sumatera Selatan
Kab. Timur Tengah Utara – Prov. NTT
PEKARANGAN ANGGOTA KELOMPOK/ DESA P2KP
Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur Kab. Gunungkidul – DI. Yogyakarta
Kab. Bone Bolango – Prov. Gorontalo Provinsi Sulawesi Barat
DEMPLOT PEKARANGAN KELOMPOK / DESA P2KP
Kolam ikan, Provinsi Banten
Kabupaten Tapin - Kalimantan Selatan
Kabupaten Tapin - Kalimantan Selatan
Kebun bibit desa (kiri) dan pembuatan bibit jahe dengan memanfaatkan daun pisang sebagai pengganti polibag (kanan)
Kebun Bibit Desa (KBD) (2)
KEBUN BENIH DUSUN/RT (dikelola Dasa Wisma)
sebagian pelaksana RPL menyemai benih di pot
KEBUN BIBIT DESA DI BANYUASIN _ SUMSEL
PENGEMBANGAN PEKARANGAN RUMAH ANGGOTA KELOMPOK
PENGEMBANGAN SCHOOL GARDEN DI BANGKOK
PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM
PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM
PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM
PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM
CONTOH DEMPLOT KELOMPOK
PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM
PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM
KOLAM IKAN SEDERHANA DARI TERPAL
KOLAM IKAN DARI DRUM
Home garden di Philippina Memanfaatkan barang bekas
HIDROPONIK MENGGUNAKAN PRALON
Tanaman : Bayam Hijau, Tanaman Merah, Pokcai, Kucai, Cabe , Selada Hijau, Selada Merah dan Seledri
HIDROPONIK SEDERHANA
• 3 Kotak masing-masing kotak 99 pot• Ukuran per kotak: 1 x 1, 5 m2• 1 motor
PENTINGNYAKEAMANAN PANGAN DAN PENGETAHUAN FISIK DAN KIMIA PRODUK PANGAN SEGAR
MASALAH UTAMA KEAMANAN PANGAN
1. Cemaran Mikroba, karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi.
2. Cemaran Kimia, karena kondisi lingkungan yang tercemar limbah industri, cemaran pestisida, dll.
3. Penyalahgunaan Bahan Berbahaya (dilarang untuk pangan), formalin, boraks, rodhamin B, dll.
4. Penggunaan BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang melebihi batas maksimal yang diizinkan.
49
Lahan
Air
Kotoran hewan
Air buangan
Higiene personal
Sanitasi dan higiene Instalasi
Transport
Pangan dapat tercemar Bahan berbahaya dari
Berbagai sumber sumber potential
Penyemprotan pestisida yang tanpa aturan dapat meninggalkan residu melebihi ambang batas pada produk segar.
Pembuangan limbah dan bekas kemasan pestisida di lahan dan sembarangan dapat mencemari tanah, air dan lingkungan
Penyiapan buah dalam katering yang buruk, bakteri patogen siap menyerang konsumen
LOGAM KACA PLASTIK KAYU LAINNYA
Barang pribadi Mesin dan peralatan
PANGAN DAPAT TERCEMAR BAHAYA FISIK
JUGA TERCEMAR BAHAYA KIMIA
BAHAN KIMIA PEMBERSIHRESIDU
PESTISIDA
RESIDU OBAT-OBATAN HEWAN
BAHAN KIMIA YANG DILARANG
PENGGUNAAN BTP YANG BERLEBIHAN
BAHAYA KIMIA YANG TIDAK
NAMPAK DALAM PANGAN
RACUN ALAMI
PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN SEGAR
1. Memberikan jaminan dan perlindungan keamanan pangan kepada konsumen produk segar di Indonesia.
2. Mencegah masuknya komoditas buah dan sayuran segar yang tidak memenuhi syarat-syarat keamanan pangan.
3. Memberikan jaminan kepada pembeli dari luar sekaligus meningkatkan daya saing produk hasil pertanian segar Indonesia baik di pasaran dalam negeri maupun dunia.
4. Mendapatkan gambaran umum tingkat keamanan produk pangan segar yang beredar di masyarakat.
5. Meningkatkan kesadaran produsen dan pelaku usaha mengenai pentingnya penerapan cara-cara yang baik (best practices) dan sistem jaminan mutu lainnya dalam seluruh rantai pangan.
Tujuan pengawasan keamanan pangan segar :
54
RUANG LINGKUP PENGAWASAN PANGAN SEGAR HASIL PERTANIAN
55
Proses produksi
distribusiPasca panen
Pengawasan dan monitoring :- Residu pestisida- Mikrobiologi- Logam berat
KASUS KERACUNAN PANGAN SEGAR
Sumber: OMAFRA, 2002 dalam Winarti C & Miskiyah (2010), Imfosan Emergency Alert (2011), Harian Analisa (2011)
Beberapa Kasus Keracunan Karena Konsumsi Sayuran di Beberapa Negara (1999-2011)
Tahun Jenis Patogen Komoditas Jumlah Kasus
Lokasi
1999 E. coli Selada 47 Ohio, Indiana1999 E. coli Kubis 27 Indiana 1999 E. coli Kubis 19 Ohio 1999 Salmonella Kecambah 26 California 2000 Salmonella enteritidis Kecambah
Kacang25 Belanda
2000 Salmonella enteritidis Kecambah 45 California 2001 Salmonella enteritidis Kecambah 84 Alberta. B.C.
Saskatchewan ... ... ... ...
2011 E. coli O104:H4 Sayur Segar (kecambah)
>3000 Eropa
HOT ISSUE*Awalnya diduga berasal dari tanaman ketimun Spanyol, Jerman (10/6) memastikan kecambah sebagai penyebab yang telah merenggut korban jiwa sedikitnya 30 orang.* Asal mula kontaminasi itu diyakini sebagai pertanian organik kecil di Lower Saxony
:
AKIBAT KERACUNAN
Kandungan residu pestisida gol. Orgnochlorin pada sayuran
HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011
58
No Komoditi AsalSenyawa Organochlorin
Kandungan (mg/kg)BMR
(mg/kg)1. Cabe Kriting Pasar Balaraja Lindan (0.13) 0.52. Mentimun Pasar Sepatan Ttd (Chlorotalonyl LOD = 0.001) 53. Caisim Pasar Tigaraksa Lindan (0.0044) 0.54. Sawi Ps. Modern Citra Raya Ttd (Endosulfan LOD = 0.001) 25. Kol Pasar Balaraja Ttd (Endrin LOD = 0.001) 0.05
BMR : Batas Maksimum ResiduTtd : Tidak Terdeteksi
Kandungan residu pestisida gol. Organofosphat pada sayuran
HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011
59BMR : Batas Maksimum ResiduTtd : Tidak Terdeteksi
No Komoditi Asal
Senyawa Organophosfat
Kandungan (mg/kg)BMR
(mg/kg)
1. Cabe Kriting Pasar Sepatan Ttd (Dichlorvos LOD = 0.01) 0.5
2. Mentimun Pasar Tigaraksa Ttd (Diazinon LOD = 0.01) 0.5
3. Caisim Ps. Modern Citra Raya Ttd (Fenthion LOD = 0.01) 2
4. Sawi Pasar Balaraja Ttd (Methidathion LOD = 0.01) 0.2
5. Kol Pasar Sepatan Ttd (Malathion LOD = 0.01) 8
Lanjutan …..
Kandungan residu logam berat pada sayuran
HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011
60BMR : Batas Maksimum ResiduTtd : Tidak Terdeteksi
No Komoditi Asal
Timbal (Pb)
Kandungan (mg/kg)BMR
(mg/kg)
1. Kangkung Kebun Sayur Rajeg Ttd (Batas deteksi 0.0167) 0.1
2. Bayam Kebun Sayur Rajeg Ttd (Batas deteksi 0.0167) 0.1
3. Apel Lokal Kios Buah Kawidaran-Balaraja Ttd (Batas deteksi 0.0167) 0.1
4. Apel Impor Kios Buah Kawidaran-Balaraja Ttd (Batas deteksi 0.0167) 0.1
Lanjutan …..
Kandungan cemaran mikroba pada sayuran
HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011
61BMR : Batas Maksimum CemaranAPM : Angka Paling Mungkin
No Komoditi AsalEschericia coli
Kandungan (APM/g) BMC (APM/g)
1. Caisim Pasar Balaraja 1100 < 3
2. Sawi Pasar Sepatan 9 < 3
3. Kol Pasar Tigaraksa < 3 < 3
4. Selada Ps. Modern Citra Raya 7 < 3
5. Kangkung Kebun Sayur Rajeg 23 < 3
6. Bayam Kebun Sayur Rajeg 15 < 3
Lanjutan …..
Kandungan cemaran mikroba pada sayuran
HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011
62BMR : Batas Maksimum CemaranAPM : Angka Paling Mungkin
No Komoditi Asal ContohColliform
Hasil Uji (APM/g) BMC (APM/g)
1. Caisim Ps. Modern Citra Raya > 2400 < 500
2. Sawi Pasar Balaraja 93 < 500
3. Kol Pasar Sepatan > 2400 < 500
4. Selada Pasar Tigaraksa 460 < 500
5. Kangkung Kebun Sayur Rajeg > 2400 < 500
6. Bayam Kebun Sayur Rajeg > 2400 < 500
Lanjutan …..
PENGETAHUAN FISIK DAN KIMIA BAHAN PANGAN
KUALITAS DAGING (MEAT)
Ditentukan oleh tingkat kesegaran Tingkat kesegaran daging ditentukan
oleh :* Warnanya cerah dan tidak
kusam* Tidak berlendir dan tidak
lengket bila disentuh* Aroma segar dan khas sesuai
jenisnya Bila ditekan terasa tidak membekas
(bingkas)
Daging sapi Warna merah terang Lemak tidak terlalu
keras, warna agak kekuningan
Aroma segar tidak tajam
Daging kambing Warna merah
terang lebih muda Lemak lebih padat
dan putih Aroma tajam$
KUALITAS UNGGAS (POULTRY)
Unggas yang berkualitas memenuhi kriteria sebagai berikut : Dagingnya terdiri dari serat
yang halus, kenyal dan lembut
Tidak banyak mengandung lemak terutama pantat
Kulit putih kekuningan tidak robek ataupun terdapat luka
Bagian dada tampak montok, rata dan penuh berisi
Paha tidak keras tetapi penuh berisi
KUALITAS IKAN
Kualitas ikan ditentukan oleh tingkat kesegarannya
Ciri-cirinya adalah :* Insang bercahaya dan berwarna merah cerah* Sisik melekat kuat dan tidak rontok bila dipegang* Daging tampak padat, kenyal * Aroma segar
Mata bercahaya, penuh menonjol, jernih dan bila ditekan dagingnya segera kembali.
SAYURAN
Umbi akaR : kentang, ubi jalar Umbi batang : lobak, wortel, biet Umbi lapis : sejenis bawang Sayuran batang : asparagus, kailan Sayuran daun : bayam, kangkung Sayuran bunga : bunga kol, brokoli Sayuran buah : terung, labu, tomat Sayuran biji/kacang : kapri, kacang
merah Jamur
KUALITAS SAYUR
Bersih dari kotoran atau memar karena kerusakan fisik
Tampak segar, tidak layu, kering atau bekas hama
Sayuran biji tampak penuh dan tidak keriput
Sayuran kacang-kacangan tampak penuh, tapi mudah patah dan bijinya belum tampak jelas
KUALITAS BUAH
Mutu buah sangat ditentukan oleh tingkat kesegaran buah tersebut.
Tingkat kesegaran buah ditentukan oleh beberapa hal : Tampak segar, kulit mulus, tidak
keriput/layu Warna kulit menunjukkan bahwa
buah cukup matang pada waktu dipetik
Tidak terlalu matang Tidak terdapat memar/ciri-ciri
kerusakan lainnya
Ciri bahan pangan yg menggunakan bahan
berbahaya
Mie :1. Tidak rusak sampai dua
hari pada suhu kamar dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (100 celsius)
2. Bau agak menyengat, bau formalin
3. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal
Tahu :1. tidak rusak sampai tiga hari
pada suhu kamar dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es
2. tahu tampak terlalu keras, namun tidak padat
3. bau agak menyengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0,5 – 1 ppm)
Bakso :1. Tidak rusak sampai lima
hari pada suhu kamar (250 celsius)
2. Teksturnya sangat kenyal3. Warnanya tdk kecoklatan
spt penggunaan daging, namun lbh cenderung keputihan
Ikan :1. Tidak rusak sampai tiga
hari pada suhu kamar (250 celsius)
2. Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih
Lontong /kerupuk:1. Teksturnya sangat kenyal2. Dapat memberikan rasa
getir
CIRI MAKANAN/MINUMAN
YG MEMAKAI PEMANIS
Bahan makanan setelah dimakan atau diminum, beberapa saat kemudian mulut terasa sedikit pahit / getir
Rasa haus terasa lagi
CIRI MAKANAN/MINUMAN
YG MEMAKAI PENGAWET
Setelah mengkonsumsi minuman yang menggunakan pengawet, beberapa saat kemudian mulut terasa agak asam
Rasa asam dimulut sukar hilang dalam waktu singkat (terasa beberapa jam – hari)
CIRI MAKANAN/MINUMAN YG MENGANDUNG BAHAN PEWARNA
BERBAHAYA
Bahan makanan tersebut mengandung warna yang cerah dan menarik
Setelah makan atau minum, beberapa saat kemudian kalau kencing, maka air seninya akan berwarna
Khusus untuk minuman, bila terkena baju / kain, maka warna tersebut sukar hilangnya
CIRI MAKANAN/MINUMAN
YG MEMAKAI METHANIL YELLOW
Bila bahan makanan yang berwarna kuning, ditetesi air kapur sirih, tidah berubah warnanya menjadi ungu, pertanda bahwa makanan tersebut menggunakan zat pewarna berbahaya, yaitu methanil yellow
CUCI TANGAN DENGAN BENAR
CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN
PILIH BUAH DAN SAYURAN YANG SEGAR DAN CUCI DI AIR YANG
MENGALIR
CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN
MEMASAK SENDIRI
CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN
BAWA BEKAL MAKANAN DARI
RUMAH
CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN
PILIH PENJAJA MAKANAN DAN TEMPAT MAKANAN
YANG BERSIH
CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN
TERIMA KASIH…