Upload
muhammad-saleh
View
1.517
Download
29
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012-2016 yang dikeluarkan oleh Bappeda Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013
Citation preview
GUBERNUR SULAWESI BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT
NOMOR 01 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH2013
i
GUBERNUR SULAWESI BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT
NOMOR 01 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR SULAWESI BARAT
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional dan Pasal 150 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang PerubahanKedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengahuntuk jangka waktu lima tahun merupakan penjabaran visi, misi,dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedomanpada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah denganmemperhatikan Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf eUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana dimaksudpada huruf adan Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerahditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lama 6 (enam) bulansetelah Kepala Daerah dilantik;
1. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud hurufa, dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ProvinsiSulawesi Barat Tahun 2012 - 2016;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);
ii
Mengingat : 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 No. 104, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4421) ;
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang PembentukanProvinsi Sulawesi Barat (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 No.105, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4422);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara 4438) ;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025(Lembaran Negara Republik Indonesian Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 tentangDekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 20, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
iii
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4817);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RencanaTata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4833);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata CaraPelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan KeuanganGubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor23 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas danWewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur SebagaiWakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209);
17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 517);
19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2009tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi KewenanganPemerintahan Daerah Provinsi Sulawesi Barat (LembaranDaerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009 Nomor 6,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor39);
20. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 3 Tahun 2010tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran DaerahProvinsi Sulawesi Barat Tahun 2010 Nomor 3, TambahanLembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 50);
21. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 5 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ProvinsiSulawesi Barat Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah ProvinsiSulawesi Barat Tahun 2010 Nomor 5, Tambahan LembaranDaerah Provinsi Sulawesi barat Nomro 51);
iv
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT
dan
GUBERNUR SULAWESI BARAT
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANAPEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Provinsi adalah Provinsi Sulawesi Barat.
2. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Barat.
3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD, adalah DPRD
Provinsi Sulawesi Barat.
5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat.
7. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di lingkup Provinsi Sulawesi Barat.
8. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
9. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
v
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,
berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
10. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-
tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan
didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.
11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang
selanjutnya disebut RPJPN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional
untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun
2025.
12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disebut
RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5
(lima) tahunan, yaitu RPJM Nasional I Tahun 2005 – 2009; RPJM Nasional II
Tahun 2010 – 2014, RPJM III Nasional Tahun 2015 – 2019, dan RPJM Nasional IV
Tahun 2020 – 2024.
13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang
selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah
Provinsi Sulawesi Barat untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun
2005 sampai dengan tahun 2025.
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang
selanjutnya disebut sebagai RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah Provinsi Sulawesi Barat untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program Gubernur dengan berpedoman pada RPJPD
Provinsi serta memperhatikin RPJM Nasional.
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya
disebut sebagai RPJMD Kabupaten/Kota adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten/Kota di lingkup Provinsi Sulawesi Barat untuk
periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program
Bupati/Walikota dengan berpedoman pada RPJPD Provinsi serta memperhatikan
RPJM Provinsi.
vi
16. Rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang
selanjutnya disebut Renstra SKPD adalah dokumen perencanan SKPD untuk
periode 5 (lima) tahun.
17. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang selanjutnya
disebut RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun
atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
18. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang
selanjutnya disebut Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode
1 (satu) tahun.
19. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan.
20. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi.
21. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
22. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Barat yang selanjutnya disebut
RTRW Provinsi adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah yang mengatur
struktur dan pola ruang Povinsi Sulawesi Barat.
23. Provinsi lainnya adalah provinsi lainnya yang ditetapkan sebagai satu kesatuan
wilayah pembangunan dan/atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh
dalam pelaksanan pembangunan.
24. Bersifat indikatif adalah bahwa data dan informasi, baik tentang sumber daya yang
diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen
rencana, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak kaku.
25. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung
mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
daerah.
vii
BAB IIRPJMDPasal 2
(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Gubernurdan Wakil
Gubernur yang penyusunannya berpedoman RPJPD dan RTRW Provinsi dengan
memperhatikan RPJMN, RPJPD dan RTRW Provinsi lainnya.
(2) RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5
(lima) tahunan yaitu mulai tahun 2012 sampai dengan 2016, memuat visi, misi dan
program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, arah kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerja perangkat
daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai
dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
(3) RPJMD berfungsi sebagai :
a. Pedoman penetapan Renstra SKPD dan Penyusunan RKPD;
b. Pedoman dalam penyusunan RKPD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun;
c. Sebagaiinstrumenevaluasipenyelenggaraanpemerintahandaerah; dan
d. Menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota;
BAB IIISISTEMATIKA RPJMD
Pasal 3
(1) Sistematika RPJMD terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTAKERANGKA PENDANAAN
BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNANDAERAH
BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAIKEBUTUHAN PENDANAAN
viii
BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH; DAN
BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB XI : PENUTUP
(2) Isi dan uraian RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IVPENGENDALIAN DAN EVALUASI
PengendalianPasal4
(1) Gubernur melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan RPJMD.
(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengendalian terhadap :
a. Kebijakan RPJMD; dan
b. Pelaksanaan RPJMD.
Evaluasi
Pasal5
(1) Gubernur melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi evaluasi terhadap :
a. Kebijakan RPJMD;
b. Pelaksanaan RPJMD; dan
c. Hasil RPJMD.
ix
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi bahan bagi
penyusunan RPJMD untuk periode berikutnya.
Pasal 6
Gubernur berkewajiban memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan
RPJMD kepada masyarakat.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 7
RPJMD Kabupaten/Kota yang telah ada masih tetap berlaku dan wajib disesuaikan
dengan Peraturan Daerah ini selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya
Peraturan Daerah ini.
BAB VIKETENTUAN PENUTUP
Pasal8Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Gubernur.
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat.
Ditetapkan : di Mamujupada tanggal :2 April 2013
GUBERNUR SULAWESI BARAT,
H. ANWAR ADNAN SALEH
Diundangkan di Mamujupada tanggal
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT,
H. ISMAIL ZAINUDDIN
x
LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2013 NOMOR 01
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT
NOMOR 01 TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016
I. UMUM
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)tahun.
RPJMD Provinsi Sulawesi Barat merupakan penjabaran visi, misi danprogram Gubernur untuk jangka waktu 5 tahun yaitu sejak tahun 2012 sampai dengantahun 2016, yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi SulawesiBarat Tahun 2005 – 2025 dengan memperhatikan RPJM Nasional, RPJPD danRTRW Provinsi lainnya
RPJMD Provinsi Sulawesi Barat ini, memuat arah kebijakan keuangandaerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerjaperangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahandisertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yangbersifat indikatif.
RPJMD digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana KerjaPembangunan Daerah yaitu dokumen perencanan daerah untuk periode 1 (satu) tahunyang memuat kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah,rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh PemerintahDaerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Berdasarkan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf e dan Pasal 15 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RPJMDditetapkan dengan Peraturan Daerah dan ditetapkan paling lama 6 (enam) bulansetelah Kepala Daerah dilantik.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1Cukup jelas.Pasal 2Ayat (1)
xi
Cukup jelas.
Ayat (2)Yang dimaksud dengan “bersifat indikatif” adalah bahwa informasi, baiktentang sumberdaya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yangtercantum di dalam dokumen rencana ini, hanya merupakan indikasi yanghendak dicapai dan bersifat tidak kaku.
Ayat (3)Huruf a
Yang dimaksud dengan Visi, misi dan program Gubernur dalam ayat iniadalah merupakan keadaan masa depan yang diharapkan dan berbagaiupaya yang akan dilakukan melalui program-program pembangunan yangditawarkan oleh Gubernur terpilih.
Huruf bYang dimaksud dengan Arah kebijakan keuangan daerah dalam ayat iniadalah merupakan pedoman dan gambaran dari pelaksanaan hak dankewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahandaerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentukkekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Huruf cYang dimaksud dengan Strategi pembangunan daerah dalam ayat ini adalahmerupakan langkah-langkah berisikan program-program indikatif untukmewujudkan visi dan misi dalam rangka pemnfaatan sumber daya yangdimiliki, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata baikdalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, aksesterhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatanindeks pembangunan manusia.
Huruf dYang dimaksud dengan Kebijakan umum dalam ayat ini adalahmemberikan arah perumusan rencana program prioritas pembangunan yangdisertai kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan menjadipedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan RenstraSKPD.
Huruf eYang dimaksud dengan Program SKPD dalam ayat ini adalah merupakanprogram yang dirumuskan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD yangmemuat indikator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan, dan sumberdaya yang diperlukan.
Huruf fYang dimaksud dengan Program lintas SKPD dalam ayat ini adalahmerupakan program yang melibatkan lebih dari satu SKPD untuk mencapaisasaran pembangunan yang ditetapkan termasuk indikator kinerja, lokasiprogram, tahun pelaksanaan, dan sumber daya yang diperlukan.
Huruf gYang dimaksud dengan Program kewilayahan dalam ayat ini adalahmerupakan program pembangunan daerah untuk terciptanya keterpaduan,keserasian, keseimbangan laju pertumbuhan, dan keberlanjutan
xii
pembangunan antarwilayah/antar kawasan dalam Kecamatan di wilayahKabupaten/Kota atau antar Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi atau denganProvinsi lainnya berdasarkan rencana tata ruang wilayah.
Huruf hYang dimaksud dengan Rencana kerja dalam ayat ini adalah dalamkerangka regulasi merupakan dasar hukum atau kebijakan yang dijadikanlandasan perumusan dan pelaksanaan program pembangunan daerah.
Huruf iYang dimaksud dengan Rencana kerja dalam ayat ini adalah dalamkerangka pendanaan yang bersifat indikatif merupakan tahapan dan jadwalpelaksanaan program, dengan dilengkapi jumlah pagu indikatif berdasarkanprakiraan maju dan sumber pendanaannya, untuk mencapai target dansasaran yang ditetapkan.
Ayat (4)Huruf a
Cukup jelas.
Huruf bCukup jelas.
Huruf cYang dimaksud dengan kurun waktu 5 (lima) tahun dalam ayat ini adalahbahwa pelaksanaan RPJMD Tahun 2012 – 2016 terbagi dalam tahapanrencana pembangunan tahunan daerah, yaitu :
a. RKPD Tahun 2012;
b. RKPD Tahun 2013;
c. RKPD Tahun 2014;
d. RKPD Tahun 2015; dan
e. RKPD Tahun 2016.
Huruf dCukup jelas.
Pasal 3Cukup jelas.
Pasal 4Cukup jelas.
Pasal 5Ayat (1)
Pengendalian terhadap pelaksanaan perencanaan pembangunandimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunanyang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi danpenyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh Pimpinan SKPD.
Ayat (2)Cukup jelas.
xiii
Pasal 6Ayat (1)
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaanpembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis datadan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerjapembangunan.
Ayat (2)Cukup jelas.
Pasal 7Cukup jelas.
Pasal 8Cukup jelas.
Pasal 9Cukup jelas.
Pasal 10Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2013NOMOR 01
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | | x
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... ixDaftar Isi ........................................................................................................................ xDaftar Tabel ................................................................................................................... xiiDaftar Grafik .................................................................................................................. xvDaftar Gambar ............................................................................................................... xviiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 11.2 Dasar Hukum Penyusunan .......................................................................... 61.3 Hubungan Antar Dokumen ......................................................................... 81.4 Sistematika Penulisan.................................................................................. 101.5 Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 11
BAB II GAMBARAN UMUM2.1 Aspek Geografis dan Demografi .............................................................. 12.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah .............................................................. 12.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ................................................................ 252.1.3 Wilayah Rawan Bencana............................................................................. 422.1.4 Demografi.................................................................................................... 472.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat .......................................................... 502.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ......................................... 502.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial......................................................................... 612.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga ............................................................... 682.3 Aspek Pelayanan Umum .......................................................................... 692.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib ..................................................................... 692.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan ................................................................... 782.4 Aspek Daya Saing Daerah ....................................................................... 802.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ......................................................... 802.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah Infrastruktur ........................................................ 842.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi ............................................................................ 892.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia ..................................................................... 90
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu ................................................................. 13.1.1 Kinerja Pengelolaan Pendapatan Daerah .................................................... 23.1.2 Kinerja Pengelolaan Belanja Daerah Tahun 2006-2010 ............................ 63.1.3 Pengelolaan Pembiayaan Daerah Tahun 2006 – 2011 ............................... 93.1.4 Neraca Daerah ............................................................................................ 103.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ....................................... 153.2.1 Kebijakan Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan Daerah ......................... 173.2.2 Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Dana Perimbangan, dll Pendapatan Daerah Yang Sah ............................... 173.2.3 Upaya Pemerintah Dalam Mencapai Target .............................................. 173.2.4 Kebijakan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat .................................. 183.2.5 Proporsi Penggunaan Anggaran ................................................................. 193.2.6 Analisis Pembiayaan .................................................................................. 19
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | | xi
3.3 Kerangka Pendanaan ............................................................................... 213.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas
Utama ......................................................................................................... 213.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan ........................................................... 22
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS4.1 Permasalahan Pembangunan ...................................................................... 14.2 Isu Strategis Provinsi Sulawesi Barat ......................................................... 6
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN5.1 Visi ............................................................................................................. 15.2 Misi ............................................................................................................. 25.3 Tujuan dan Sasaran .................................................................................... 5
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN6.1 Strategi Pembangunan ................................................................................ 16.2 Arah Kebijakan Pembangunan ................................................................... 2
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNANDAERAH
7.1 Kebijakan Umum ....................................................................................... 17.2 Program Pembangunan Daerah .................................................................. 2
BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAIKEBUTUHAN PENDANAAN
8.1 Indikasi Program Prioritas .......................................................................... 18.2 Indikasi Program Prioritas Non APBD dan Sumber-sumber lainnya ......... 88.3 Kerangka Kebutuhan Pendanaan ................................................................ 8
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat - Sinergi
dengan RPJMN 2010-2014 ...................................................................... 19.2 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat .... 2
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAANKETENTUAN PERALIHAN
10.1 Kaidah Pelaksanaan .................................................................................... 110.2 Ketentuan Peralihan .................................................................................... 2
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Sulawesi Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2004 tanggal 5 Oktober 2004 merupakan provinsi ke 33 atau provinsi termuda
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peresmian Provinsi Sulawesi Barat ini
dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dan
ditandai dengan dilantiknya Drs. Oentarto Sindung Mawardi, M.Si sebagai Penjabat
Gubernur.
Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Majene,
Kabupaten Mamuju, Kabupaten Polewali Mamasa yang berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 berubah nama menjadi Kabupaten Polewali
Mandar, Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju Utara.
Sebelum terbentuknya Provinsi Sulawesi Barat wilayah yang sekarang menjadi
wilayah administratif Provinsi Sulawesi Barat, menjadi salah satu daerah yang sangat
terisolir dan tertinggal. Hal ini karena wilayah tersebut letaknya jauh dari pusat
pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Makassar, sehingga menjadi kendala
terhadap pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.
Pada dasarnya, Daerah Otonom dibentuk bertujuan untuk memperpendek
rentang kendali pelayanan pemerintahan kepada masyarakat serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui :
a. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat;
b. Percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi;
c. Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah;
d. Percepatan pengelolaan potensi daerah;
e. Peningkatan keamanan dan ketertiban;
f. Peningkatan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah.
Pembentukan sebuah provinsi baru dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu
yang paling penting adalah tinjauan antropologi sosial budaya setempat, hal ini
bukan hal yang negatif atau bentuk primordialisme sempit tetapi semangatnya adalah
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 2
mendapatkan suatu efektifitas manajemen pemerintahan, ekonomi sosial dan budaya
daerah berdasarkan suatu keterikatan satu sama lain yang sudah terbentuk sejak
lama. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa semangat pembentukan wilayah
administratif baru terkadang timbul dari apriori kekecewaan terhadap pemerintah
pusat atau daerah induk karena jarak yang cukup jauh dari ibukota Provinsi Sulawesi
Selatan (Makassar), kondisi geografis yang bergunung-gunung dengan prasarana
jalan yang kurang memadai, mayoritas penduduknya berada dalam etnis Mandar dan
beberapa kelompok sub – etnik kecil dan sejarah mencatat daerah ini sempat menjadi
pangkalan utama (Batalion 710) Pimpinan Kolonel Andi Selle pada tahun 1950 –
1960.
Atas dasar tersebut, sejumlah tokoh masyarakat Mandar pada waktu yang lalu
menginginkan spirit Mandar diberi ruang dan keleluasaan yang lebih untuk dapat
membangun daerah “sipamandar” (saling memperkuat) untuk kerjasama dalam
kerangka Nasionalisme, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dari sejumlah studi dan penelitian yang pernah dilakukan di Provinsi Sulawesi
Barat, tercatat bahwa wilayah ini memiliki potensi pertambangan yang tidak kalah
dari provinsi lainnya. Dari pertambangan rakyat sederhana (pasir dan batu) yang
sudah lama dikenal menyuplai kebutuhan aggregat pembangunan baik di provinsi
ini, maupun dimanfaatkan di provinsi tetangga seperti Kalimantan Timur. Wilayah
ini juga kaya akan bahan galian non logam seperti pasir kuarsa dan zeolit hingga
bahan galian logam seperti bijih besi, tembaga, perak, emas, dan timah hitam.
Potensi lainnya yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah sumberdaya air dan
delapan sungai besar seperti Sungai Mandar, Sungai Lariang, Sungai Mapilli, Sungai
Karama, Sungai Saddang, Sungai Mambi, Sungai Kalukku, dan Sungai Manyamba
yang mengalir di provinsi ini.
Sementara di sektor pariwisata, Provinsi Sulawesi Barat memiliki keunikan
kehidupan suku Mandarnya yang dikenal sebagai Pelaut Ulung dengan perahu
Sandeqnya. Di wilayah pegunungan seperti adat Mamasa yang dapat dijadikan objek
wisata bagi para wisatawan mancanegara. Potensi budaya Sulawesi Barat ini
disempurnakan dengan panorama yang sangat mempesona mulai dari pesisir pantai
Polewali Mandar hingga Mamuju Utara, hingga pemandangan alam persawahan dan
hutan primer di pegunungan, dan kehadiran ratusan air terjun yang melengkapi
landscape alam pegunungan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 3
Potensi sumberdaya alam Provinsi Sulawesi Barat menjadi lengkap dengan
didukung oleh posisi geografis provinsi ini yang sangat strategis, terletak di jantung
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berhadapan langsung dengan alur lintas
kepulauan Indonesia (Selat Makassar). Pengembangan pelabuhan alam Belang-
belang di Bakengkeng menjadi pelabuhan Internasional di masa depan, akan
menjadikan wilayah ini sebagai salah satu pelabuhan intenasional transit utama di
Indonesia. Tentunya untuk itu, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan
dukungan dari Pemerintah Pusat, serta keterlibatan investor asing dalam membantu
percepatan pengembangan Provinsi Sulawesi Barat.
Kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang memprioritaskan
pembangunan infrastruktur, khususnya pada sektor transportasi adalah sangat tepat,
karena tanpa dukungan transportasi yang baik, maka segala potensi yang ada hanya
akan tinggal sebagai potensi dan tidak dapat memberikan nilai tambah bagi
Pemerintah maupun masyarakatnya.
Dengan melihat kondisi Provinsi Sulawesi Barat yang ada saat ini, maka
melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sulawesi Barat periode Kedua, menitik beratkan pada 5 (lima) aspek yang tertuang
kedalam Visi Misi Gubernur Sulawesi Barat periode 2011 – 2016, dimana aspek –
aspek tersebut merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006 – 2026, dan mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 - 2014
denganberpedoman pada RPJPD, RTRW Provinsi Sulawesi Barat dan
memperhatikan RTRW Provinsi lainnya.
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun 2006 – 2011 pembangunan yang
dilaksanakan Provinsi Sulawesi Barat telah memberikan dampak positif terhadap
kemajuan daerah dalam berbagai aspek termasuk perbaikan kesejahteraan
masyarakat. Namun demikian, berdasarkan evaluasi yang dilakukan masih terdapat
beberapa permasalahan yang belum seluruhnya dapat dituntaskan sehingga
memerlukan penanganan secara bertahap dan terintegrasi. Permasalahan yang
dimaksud antara lain berkaitan dengan masih terdapatnya penduduk miskin di
Provinsi Sulawesi Barat, belum optimalnya pengelolaan dan pelestarian sumberdaya
alam dan lingkungan, kualitas dan daya dukung infrastruktur wilayah yang belum
memadai, masih rendahnya kualitas pelayanan birokrasi pemerintahan serta cakupan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 4
dan kualitas pelayanan birokrasi pemerintahan dan kualitas pelayanan pendidikan
dan kesehatan yang belum maksimal.
Sistem perencanaan pembangunan daerah mengalami perubahan yang mendasar
seiring dengan tuntutan perkembangan bidang politik, penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, menyatakan bahwa :
”RPJM Daerah merupakan penjabaran dari misi, dan program Kepala Daerah
yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM
Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan
Daerah, kebijakan umum, dan program SKPD, lintas Satuan SKPD, dan
program kewilayahan disertai rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi
dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.”
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses
penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan
program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing Kepala Daerah.
Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda
pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah
mengatur sistem Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara langsung.
Paparan visi - misi dan program Kepala Daerah terpilih akan menjadi bahan utama
penyusunan agenda kerja pemerintahan daerah untuk lima tahun kedepan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Pasal 76 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 5
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah , Peraturan Daerah tentang RPJMD
ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik.
Pengangkatan Drs. H. Anwar Adnan Saleh sebagai Gubernur dan Ir. Aladin S.
Mengga sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Barat periode Tahun 2011 - 2016
ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor Nomor. 70/P Tahun 2011 tanggal
12 Desember 2011 dan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden pada
tanggal 14 Desember 2011.
Oleh karena itu, RPJMD Tahun 2012 - 2016 ini merupakan penjabaran dari Visi
– Misi dan Program Kepala Daerah yang dalam penyusunannya memperhatikan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang memuat arah
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan
agenda pembangunan daerah, yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 – 2025 dan RTRW Provinsi Sulawesi Barat dan
memperhatikan RPJMN, RPJMD dan RTRW Provinsi lainnya.
Selain merupakan Penjabaran visi, misi dan program Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih, RPJMD ini juga menjadi :
a. Pedoman dalam penetapan Renstra SKPD;
b. Pedoman dalam penyusunan RKPD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun;
c. Sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan
d. Menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
paling lambat enam bulan setelah pelantikan dengan didukung dengan Surat
Keputusan Presiden No. 70/P Tahun 2011 tanggal 12 Desember 2011
Agar arah pembangunan dapat berjalan sesuai dengan RPJPD Provinsi Sulawesi
Barat maka dibuat RPJMD Provinsi Sulawesi Barat yang berpedoman pada RPJPD
tersebut, yang merupakan penjabaran dari Visi – Misi dan Program Kepala Daerah
yang dalam penyusunannya memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) yang memuat arah kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan agenda pembangunan daerah.
Dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Barat ini juga memuat program dan kegiatan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), program lintas SKPD dan program
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 6
kewilayahan. Program dan kegiatan tersebut juga disertai dengan kerangka regulasi
dan kerangka pendanaannya yang bersifat indikatif.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Dalam penetapan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012 - 2016 sejumlah
peraturanperundang-undangandigunakansebagairujukanyakni berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara RepubIik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.105, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara 4438) ;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesian
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 7
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil
Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 8
2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur
Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5209);
16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi
Sulawesi Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009 Nomor
6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 39);
19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2010 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat
Nomor 50);
20. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 –
2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Provinmsi Sulawesi barat Nomro 51).
1.3 Hubungan Antar Dokumen
1.3.1 RPJMD dengan RPJPD Provinsi Sulawesi Barat
RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016 merupakan tahap kedua dari
tahapan pelaksanaan RPJPD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006-2025. Penyusunan
RPJMD selain memuat visi, misi dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 9
Provinsi Sulawesi Barat masa bakti Tahun 2012-2016, juga berpedoman pada visi, misi
dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006-
2025.
1.3.2 RPJMD dengan RTRW Provinsi Sulawesi Barat
Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan
struktur ruang yang telah ditetapkan dalam Rancangan RTRW Provinsi Sulawesi Barat
sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan
pemanfaatan ruang daerah di Provinsi Sulawesi Barat.
1.3.3 RPJMD dengan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah
RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra SKPD
merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan
teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan
setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan,
yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Barat.
1.3.4 RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Pelaksanaan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016 setiap tahun
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen
perencanaan tahunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang memuat prioritas
program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. RKPD merupakan bahan utama
pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Provinsi
Sulawesi Barat yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Desa/Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.
Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat 2012-2016 juga memperhatikan
RPJMN 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2009-2013 dan RPJMD Provinsi
Sulawesi Tengah 2011-2016. Hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya
dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 10
Gambar 1. Bagan Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.4. Sistematika Penulisan
1.5. Maksud dan Tujuan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3. Kerangka Pendanaan
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1. Permasalahan Pembangunan
4.2. Isu Strategis
RPJPNASIONAL
RPJPDSULBAR
RPJMNASIONAL
RPJMDSULBAR
RENSTRASKPD
RKP
RKPD
RENJASKPD
RT RWSULBAR
Diacu Diperhatikan
Pedoman
Pedoman Bahann
Dijabarkan
Pedoman
Bahann
Diacu
Diacu
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 11
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
5.1. Visi
5.2. Misi
5.3. Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1 Strategi Pembangunan
6.2 Arah Kebijakan Pembangunan
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
7.1 Kebijakan Umum
7.2 Program Pembangunan Daerah
BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN
PENDANAAN
8.1 Indikasi Program Prioritas
8.2 Indikasi Program Prioritas Non APBD dan Sumber-sumber lainnya
8.3 Kerangka Kebutuhan Pendanaan
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat - Sinergi
dengan RPJMN 2010-2014
9.2 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi
Barat
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN KETENTUAN
PERALIHAN
10.1 Kaidah Pelaksanaan
10.2 Ketentuan Peralihan
1.5 Maksud dan Tujuan
1.5.1 Maksud
Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012 -2016 dimaksudkan
untuk menetapkan arah dan kebijakan pembangunan daerah yang terarah, efektif, efisien
dan terpadu yang dapat mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan sebagaimana telah ditetapkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih
dengan memperhatikan RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2025.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
PENDAHULUAN
Bab I - 12
Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat juga dimaksudkan untuk menjadi
acuan dan pedoman resmi dalam penyusunan Renstra-SKPD, RKPD dan sekaligus
sebagai acuan penentuan program pembangunan daerah yang akan dibahas dalam
rangkaian Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah
Provinsi Sulawesi Barat secara berjenjang. Dengan demikian, maka program dan
kegiatan prioritas SKPD Lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat akan
sejalan dengan visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Barat
periode Tahun 2012 -2016.
1.5.2 Tujuan
Tujuan penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011-2016 adalah
sebagai berikut:
1. Menjabarkan visi, misi, dan program Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Sulawesi Barat ke dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang terinci,
terarah dan terukur yang dilaksanakan dari Tahun 2012 -2016;
2. Menjadi acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam menentukan prioritas program dan
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD Provinsi
Sulawesi Barat, APBN dan sumber dana lainnya;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan, serta mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi,
sinergi dan sinkronisasi pembangunan baik antar SKPD maupun antar Pemerintah
Provinsi Sulawesi Barat dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan
Pemerintah;
4. Menjadi acuan dalam pengembangan peran serta masyarakat dan stakeholder;
5. Menjamin alokasi penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan; dan
6. Menjadikan tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja setiap SKPD Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KAIDAH PELAKSANAAN DAN KETENTUAN PERALIHAN
Bab X - 1
BAB XPEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
KETENTUAN PERALIHAN
10.1 Kaidah Pelaksanaan
Dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012-2016 ini merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program prioritas Gubernur - Wakil Gubernur terpilih,
sebagaimana dipresentasikan di depan DPRD Provinsi Sulawesi Barat menjelang
Pemilukada secara langsung. Penyusunan RPJMD ini telah memperhatikan dasar
hukum seperti diatur dalam peraturan perundangan, antara lain yaitu Undang-undang
No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-
Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Penyusunan program dan
indikator kinerja dalam RPJMD ini mengacu pula program-program yang tercantum
dalam dokumen perencanaan yang lebih tinggi yaitu RPJMN 2010-2014 dan RPJPD
Provinsi Sulawesi Barat 2005-2025.
RPJMD ini menjadi pedoman bagi SKPD untuk menyusun Rencana Strategis
(Renstra) SKPD dengan tata waktu yang sama yaitu 2011-2016. Disamping itu RPJMD
ini akan menjadi acuan dalam penyusunan RKPD setiap tahun anggaran.
Penyusunan RPJMD ini dilaksanakan melalui beberapa tahap konsultansi publik,
yaitu melalui Forum Musrenbang RPJMD, dengan harapan program-progam yang ada di
dalam RPJMD ini sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Kemudian dilanjutkan
dengan proses legislasi dan pembahasan pada DPRD Provinsi Sulawesi Barat.
Gubernur Sulawesi Barat mempublikasikan RPJMD kepada seluruh pemangku
kepentingan, serta menjadi acuan bagi Gubernur / Wakil Gubernur, Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing.
RPJMD ini juga menjadi dasar bagi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam
menyusun LKPJ dan LKPJ-AMJ di akhir periode masa jabatan Gubernur dan Wakil
Gubernur dan dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan pengawasan
pelaksanaan pembangunan daerah. RPJMD ini merupakan suatu dokumen yang disusun
dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, namun diharapkan dapat menjadi acuan bagi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KAIDAH PELAKSANAAN DAN KETENTUAN PERALIHAN
Bab X - 2
segenap stakeholder pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat dalam melaksanakan
pembangunan daerah tahun 2012-2016.
Mengingat dokumen RPJMD ini memiliki tata waktu selama 5 tahun, ditengah
waktu pelaksanaannya dapat dilakukan evaluasi paruh waktu (mid term evaluation) untuk
mengetahui sejauh mana capaian kinerja pembangunan, untuk selanjutnya dapat
mengambil langkah-langkah strategis.
Bappeda wajib berkoordinasi langsung dan melaporkan ke Gubernur dan Wakil
Gubernur mengenai pelaksanaan, perencanaan, pengendalian dan evaluasi terhadap
dokumen RPJMD yang dilaksanakan oleh SKPD.
10.2 Ketentuan Peralihan
Sesuai dengan ketentuan pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah
pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dilantik. Dengan demikian, penyusunan
RKPD dan anggaran tahun 2017 belum memiliki dasar, untuk menjaga kesinambungan
pembangunan, maka RPJMD 2012-2016 dapat diberlakukan sebagai pedoman sementara
dalam penyusunan RKPD tahun 2017.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 1
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Provinsi Sulawesi Barat terletak pada sisi barat pulau Sulawesi dengan
luas wilayah daratan 16.937,16 Km2, sekitar 9,76 persen dari luas Pulau
Sulawesi.
Gambar 2. Peta Provinsi Sulawesi Barat
Luas perairan laut Sulawesi Barat mencapai 7.668,84 km² dengan
panjang garis Pantai Barat memanjang dari utara ke selatan sepanjang 639,07
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 2
km² dengan jumlah pulau sebanyak 40 buah. Batas-batas wilayah Provinsi
Sulawesi Barat adalah sebagai berikut :
− Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah
− Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan
− Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan
− Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
Secara administratif, hingga tahun 2011 Provinsi Sulawesi Barat terdiri
dari 5 kabupaten yakni Kabupaten Mamuju, Majene, Polewali Mandar,
Mamasa dan Mamuju Utara, yang terdiri dari 69 kecamatan dan 645
kelurahan/desa.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat tercatat 16.937,16 km². Kabupaten
Mamuju merupakan kabupaten terluas dengan luas 8.014,06 kilometer persegi
atau luas kabupaten tersebut 47,32 % dari seluruh wilayah Sulawesi Barat.
Tabel 2.1.Luas Wilayah Menurut Kabupaten
di Provinsi Sulawesi Barat
No KabupatenLuas(Km2)
PersentaseTerhadap LuasSulawesi Barat
1. Majene 947,84 5,602. Polewali Mandar 2.729,23 16,113. Mamasa 2.202,30 13,004. Mamuju 8.014,06 47,325. Mamuju Utara 3.043,75 17,97
TOTAL 16.937,18 100,00Sumber: Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sulawesi Barat,Sulawesi Barat Dalam Angka 2010.
2. Letak dan Kondisi Geografis
Provinsi Sulawesi Barat merupakan wilayah dengan potensi kawasan
strategis sebagai pengembangan dari provinsi yang ada di Sulawesi, yang
terletak antara 0°12’-3°38’ Lintang Selatan dan 118°43’15”-119°54’3” Bujur
Timur.
Secara geografis, wilayah Provinsi Sulawesi Barat berada pada posisi
yang sangat strategis, terletak di jantung Negara Kesatuan Republik
Indonesia, berada pada posisi antara Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 3
Tengah dan Kalimantan Timur, serta berhadapan langsung dengan Alur
Lintas Kepulauan Indonesia (Selat Makassar). Posisi ini akan sangat
menguntungkan bagi pengembangan daerah dalam bidang ekonomi dan sosial
ke depan.
Selain aliran sungai, di Sulawesi Barat terdapat 193 gugusan
pegunungan. Gunung tertinggi adalah Gunung Ganda Dewata dengan
ketinggian 3.037 meter diatas permukaan laut yang menjulang tegak di
Kabupaten Mamuju.
Tabel 2.2.Jumlah Gunung dan Nama Gunung Tertinggi Menurut Kabupaten
di Provinsi Sulawesi Barat
No KabupatenJumlahGunung
Nama GunungTertinggi
KetinggianGunung(meter)
1. Majene 11 Seteng 1 0012. Polewali Mandar 28 Tetuho 1 4483. Mamasa 31 Mambulilling 2 8734. Mamuju 109 Ganda Dewata 3 0375. Mamuju Utara 14 Pandabatu 284
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
3. Topografi
Provinsi Sulawesi
Barat merupakan daerah
yang berada di garis
pantai bagian barat Pulau
Sulawesi. Empat dari lima
kabupaten di Sulawesi
Barat berada pada pinggir
pantai.Selain itu,Provinsi
Sulawesi Barat juga me-
miliki potensi pegunungan
sehingga memiliki banyak
aliran sungai yang cukup
besar dan berpotensi untuk
dikembangkan.Gambar 3 : Peta Topografi Sulawesi Barat
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 4
Kondisi Topografi Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari laut dalam, laut
dangkal, satuan geomorfologi pegunungan, satuan geomorfologi perbukitan
dan satuan geomorfologi pedataran.
Satuan pegunungan menempati wilayah paling luas yaitu sekitar 70%
dari total luas wilayah dan umumnya menempati bagian tengah ke timur
dengan bentuk memanjang utara – selatan, lembah-lembah yang terbentuk
merupakan wilayah yang curam, dengan puncak tertinggi mencapai 3.000 m
dpl yaitu Bulu Gandadewata (3.074 m dpl).
Dibagian utara wilayah Mamuju utara terdapat puncak yang mencapai
ketinggian 2005 m dpl Bulu Bake, Bulu Tarakedo (1465 m),
Bulubatumpihono (1115 m), Bulu Banga (1345 m), Tanete Dengeng (1308),
dan Tanete Rijaba (1207 m). Diwilayah Mamuju dengan ketinggian 2331 m
dpl yaitu Tanete Karisak. Di bagian tengah terdapat Tanete Pelatang dengan
ketinggian 2986 m, dan banyak lagi puncak-puncak gunung dengan
ketinggian ribuan meter dpl. Puncak-puncak yang tinggi tersebut umumnya
berada di Kabupaten Mamasa ke arah timur.
Pada bagian barat wilayah ini hingga pantai umumnya bergelombang
lemah sampai pedataran dengan endapan resen dari sedimentasi sungai-sungai
besar. Satuan perbukitan memanjang tipis utara – selatan menyusur pantai
sepanjang Majene hingga kota Mamuju dan sebagian di Mamuju Utara dan
polewali mandar. Sedangkan morfologi pedataran menempati kota Majene,
Polewali Mandar, Budong-Budong dan Pasangkayu. Kedua terakhir masing-
masing menempati wilayah sekitar 15% dari total luas Provinsi Sulawesi
Barat.
4. Geologi
Dalam pembagian perpetaan geologi di Indonesia, Provinsi Sulawesi
Barat dibagi menjadi tiga lembar peta yaitu lembar Pasangkayu di bagian
utara meliputi wilayah kabupaten Mamuju Utara, lembar Mamuju di tengah
meliputi wilayah Kabupaten Mamuju, lembar Majene dan bagian barat
lembar Palopo (Sulawesi Selatan) meliputi Kabupaten Majene dan Kabupaten
Polewali Mandar serta Kabupaten Mamasa di bagian Selatan. Ketiga wilayah
ini didominasi oleh jajaran pegunungan dan hanya sebagian kecil saja yang
merupakan pedataran pantai yang terletak di bagian Barat.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 5
Pada peta topografi Lembar Pasangkayu (Skala 1 : 250.000) yang
dikeluarkan Bakosurtanal 1993, memperlihatkan bahwa wilayah utara
merupakan daerah perbukitan dengan puncak bukit yang tertinggi kurang dari
500 m dpl yaitu puncak Bulu Harapan 470 m). Namun kearah Selatan lembar
ini didominasi oleh pegunungan terutama ke arah timur dengan ketinggian
diatas 1000 m dpl. Puncak tertinggi adalah Bulu Bake dengan ketinggian
2005 m dpl. Puncak-puncak lainnya adalah Bulu Tarakedo (1465 m),
Bulubatumpihono(1115 m), Bulu Banga (1345 m), Tanete Dengeng (1308),
dan Tanete Rijaba (1207 m).
Konsekuensi dari daerah pegunungan adalah adanya lembah-lembah
terjal yang pada akhirnya membentuk alur-alur sebagai konsentrasi aliran
permukaan yang lambat laun membentuk sungai. Terdapat sungai pada
lembar ini, namun ada tiga sungai yang paling menonjol yaitu Salu
Pasangkayu, Salu Lariang, dan Salu Karossa.
Bentuk bentang alam pada lembar Mamuju didominasi oleh pegunungan
yaitu 2/3 dari luas wilayahnya. Daerah-daerah tersebut adalah wilayah utara,
tengah, timur laut dan selatan.
Sama halnya dengan wilayah-wilayah pada lembar Pasangkayu lembah-
lembah yang terbentuk merupakan wilayah yang curam, dengan puncak
tertinggi mencapai 3000 m dpl yaitu Bulu Gandadewata (3.074 m dpl).
Dibagian utara peta terdapat puncak yang mencapai ketinggian 2331 m dpl
yaitu Tanete Karisak. Dibagian tengah terdapat Tanete Pelatang dengan
ketinggian 2986 m, dan banyak lagi puncak-puncak gunung dengan
ketinggiam ribuan meter dpl. Puncak-puncak yang tinggi tersebut umumnya
berada di Kabupaten Mamasa kea rah Timur.
Pada bagian barat lembar ini hingga pantai umumnya bergelombang
lemah sampai pedataran dengan endapan resen dari sedimentasi Sungai
Budong-budong, Sungai Karama, dan Sungai Kalukku.
Kondisi yang sama terlihat pada peta Lembar Majene. Pada lembar ini
wilayah pegunungan terdapat di bagian utara timur laut dengan puncaknya
mencapai 2000-an m dpl. Salah satu puncak tertinggi adalan Buttu Parinding
yang terdapat di kab.Mamasa dengan ketinggian 2679 m. Sedangkan bagian
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 6
selatan merupakan wilayah pedataran dan wilayah pesisir barat merupakan
daerah bergelombang kuat.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Wilayah Provinsi Sulawesi Barat
dapat dibagi menjadi 3 yaitu satuan geomorfologi pegunungan, satuan
geomorfologi perbukitan dan satuan geomorfologi pedataran.
Satuan pegunungan menempati wilayah paling luas yaitu sekitar 70%
dari luas total wilayah dan umumnya menempati bagian tengah ke timur
dengan bentuk memanjang utara-selatan. Satuan perbukitan memanjang tipis
utara-selatan menyusur pantai sepanjang Majene, Budong-budong dan
Pasangkayu. Kedua terakhir masing-masing menempati wilayah sekitar 15%
dari total luas Provinsi Sulawesi Barat.
Geologi Sulawesi Barat disusun beberapa jenis batuan, yaitu batuan
sedimen, malihan, gunung api dan terobosan. Umurnya berkisar antara
Mesozoikum sampai Kuarter. Urutan stratigrafi batuan tersebut dimulai dari
yang tertua ke yang muda adalah batuan Malihan Kompleks Wana (TRw)
yang terdiri sekis, genes, filit dan batusabak. Satuan ini dijumpai pada lembar
Mamuju dan Lembar Pasang kayu yang diduga berumur lebih tua dari Kapur
dan tertindih tak selaras oleh Formasi Latimojong (Kls) dibagian timur
memanjang utara-selatan wialayah Sulawesi barat. Formasi ini terdiri dari
filit, kuarsit, batu lempung malih, dan pualam. Satuan batuan ini berumur
Kapur.
Formasi Latimojong ditindih tak selaras Formasi Toraja pada bagian
timur wilayah mamuju dan mamasa yang terdiri dari batupasir kuarsa,
konglomerat kuarsa, kuarsit, serpih dan batu lempung yang umumnya
berwarna merah atau ungu, setempat dijumpai batubara. Formasi ini
mempunyai mempunyai Anggota Rantepao (Tetr) yang terdiri dari batu
gamping numulit berumur Eosen Tengah – Eosen Akhir. Sedangkan pada
wilayah pasang kayu formasi Latimojong di tindih tidah selaras batuan
gunung api Formasi Lamasi (Toml) dan Formasi Talaya. Formasi Lamasi
bersusunan andesit-dasit berumur Oligosen-Miosen Awal. Formasi Talaya
bersusunan andesit-basal berumur Miosen Awal-Miosen Akhir. Formasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 7
Lamasi menindih tidah selaras Formasi Toraja yang berumur Oligosen Akhir
– Miosen Awal.
Batuan gunung api ini beranggotakan Batu gamping (Tomc), tertindih
selaras oleh Formasi Riu (Tmr) yang terdiri dari batu gamping napal. Formasi
Riu berumur Miosen Awal – Miosen Tengah dan tertindih tak selaras oleh
Formasi Sekala (Tmps) dan Batuan Gunung api Talaya (Tmtv). Formasi
Sekala terdiri dari grewake, batu pasir hijau, napal dan batu gamping,
bersisipan tufa dan lava yang tersusun oleh andesit – basal. Formasi ini
berumur Miosen Tengah – Pliosen dan berhubungan menjemari dengan
Batuan Gunungapi Talaya. Batuan Gunungapi Talaya terdiri dari breksi, lava
dan tufa yang tersusun oleh andesit – basal. Batuan ini mempunyai Anggota
Tuf Beropa (Tmb) dan menjemari dengan Batuan Gunung api Adang (Tma),
terutama yang disusun oleh leusit – basal.
Sedangkan Pada bagian barat wilayah Kab. Mamuju Utara didominasi
oleh batuan sedimen Formasi Lariang (Tmpl) dan Formasi Pasang kayu
(TQp). Formasi ini merupakan endapan molase terdiri dari konglomerat,
batupasir dan batulempung. Batuan berumur Miosen Tengah – Miosen Akhir
dan mempunyai hubungan ketidak selarasan dengan batuan yang lebih tua di
bawahnya dan juga batuan yang lebih muda di atasnya termasuk Formasi
Pasangkayu. Formasi Pasangkayu terdiri dari batu pasir dan batu lempung,
setempat ditemukan batu gamping dan konglomerat. Umur formasi ini adalah
Pliosene dan ditindih secara tidak selaras oleh satuan aluvial (Qa) yang
berumur holosen dan mendominasi bagian barat.
Batuan Gunungapi Adang berhubungan menjemari dengan Formasi
Mamuju (Tmm) yang berumur Miosen Akhir. Formasi Mamuju terdiri atas
napal, batupasir gampingan, napal tufaan dan batugamping pasiran bersisipan
tufa. Formasi ini mempunyai Anggota Tapalang (Tmmt) yang terdiri dari
batugamping koral, batugamping bioklastik dan napal yang banyak
mengandung moluska. Formasi Lariang terdiri dari batupasir gampingan dan
mikaan, batulempung, bersisipan kalkarenit, konglomerat dan tufa. Formasi
ini berumur Miosen Akhir – Pliosen Awal.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 8
Pada bagian timur wilayah Sulawesi barat disusun oleh batuan terobosan
batolit granit (Tmpi) dengan penyebaran yang cukup luas menerobos semua
satuan yang lebih tua (mendominasi bagian utara timur laut atau daerah
Mamasa). Batuan ini terdiri dari granitik, diorit, riolit dan setempat gabro.
Batuan terobosan berbentuk batolit ini diduga berumur Pliosen. Kearah
tenggara wilayah Mamasa, batuannya didominasi oleh batuan epiklastik
gunungapi Formasi Loka (Tml). Formasi ini terdiri atas batupasir andesitan,
konglomerat, breksi dan batu lanau. Batuan ini mempunyai umur Miosen
Tengah – Miosen Akhir. Pada bagian tengah ditempati oleh batuan gunung
api Walimbong (Tmpv) yang terdiri atas lava dan breksi. Penyebaran batuan
ini cukup luas dan menyebar hingga ke arah tenggara. Batuan ini diduga
berumur Mio-Pliosen. Diwilayah Mamuju jumpai batuan Tufa Barupu (Qbt)
yang terdiri dari tufa dan lava, yang diduga berumur Pliosen.
Sedangkan di bagian barat wilayah Sulawesi barat pada umumnya di
susun oleh endapan sedimenter dimana di wilayah mamuju tersingkap
Formasi Budongbudong (Qb) yang terdiri dari konglomerat, batupasir,
batulempung dan batugamping koral (Ql). Endapan termuda di Lembar ini
adalah endapan kipas aluvium (Qt) dan aluvium (Qa) terdiri dari endapan-
endapan sungai, pantai dan antar gunung.
Sedangkan wilayah Majene dan Polewali Mandar tersusun dari batuan
sedimen dari Formasi Mandar. Batuan tersebut terdiri atas batupasir, batu
lanau dan serpih serta lensis batubara. Hasil penanggalan menunjukkan
bahwa umur formasi ini Miosen Akhir. Selain Formasi Mandar (Mamuju),
pada bagian barat juga ditemukan batuan sedimen klastik lainnya (Formasi
Mapi/Tmpm) yang tersusun oleh batu pasir, batu lempung, batu gamping
pasiran dan konglomerat. Umur dari satuan ini adalah Miosen Tengah –
Pliosen.
Proses tertonik yang pernah terjadi wilayah Sulawesi Barat menyebabkan
pemalihan pada kelompok batuan Kompleks Wana (TRw) dan Formasi
Latimojong. Perlipatan dan pensesaran pada batuan berumur Eosen Formasi
Toraja dan batuan Berumur Miosen Formasi Lariang (Tmpl), pembentukan
batuan sedimen molase Formasi Pasangkayu (TQp). Dalam fase tetonik yang
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 9
berbeda juga menyebabkan perlipatan dan pensesaran pada kelompok batuan
volkanik seperti Formasi Lamasi (Toml), Formasi Talaya (Tmtv), Formasi
Sekala (Tmps).
Gambar 4. Kolom Stratigrafi wilayah Provinsi Sulawesi Barat
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 10
Gambar 5. Peta Geologi Sulawesi Barat
5. Hidrologi
Sebagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Barat mempunyai kelerengan
>40% dan dialiri oleh beberapa sungai besar dan kecil dengan arah aliran
timur ke barat yang seluruhnya bermuara di pantai Barat dan Selatan. Daerah
dengan ketinggian lebih dari 100 meter dari permukaan laut (dpl) dan
kelerengan >40% berada tengah dan timur yang sebagian besar merupakan
hulu sungai.
Tabel 2.3.Nama-nama Sungai Utama Menurut Panjang dan Aliran Sungai
di Provinsi Sulawesi Barat
SSumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010 / Hasil Musrenbang RPJMD
No Nama SungaiPanjang
(Km)Lokasi
1. Saddang 150 Tator, Enrekang, Pinrang, PolewaliMandar
2. Matakali 28 Polewali Mandar
3. Mambi 95 Polewali Mandar4. Mandar 90 Polewali Mandar
5. Manyamba 28 Majene
6. Malunda 38 Majene7. Kalukku 32 Majene, Polewali Mandar8. Karama 150 Mamuju
9. Lariang Mamuju Utara
10. Nosu Mamasa
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 11
Jumlah sungai yang tergolong besar mengaliri wilayah Sulawesi
Barat sebanyak delapan aliran sungai. Kabupaten Polewali Mandar memiliki
lima aliran sungai seperti Sungai Saddang, Sungai Matakali, Sungai Mambi,
Sungai Mandar dan Sungai Kaluku. Disamping itu, Kabupaten Majene
memiliki dua aliran utama yaituSungai Manyamba dan Sungai Malunda.
Selain itu, potensi aliran sungai yang cukup besar adalah aliran Sungai
Karama yang membentang di Kabupaten Mamuju yang sudah dilirik oleh
beberapa investor untuk selanjutnya di kembangkan menjadi pusat
pembangkit tenaga listrik yang cukup besar.
Ekologi DASDAS harus dilihat sebagai ekosistem yang perlu dijaga kualitas dan
keberlanjutan fungsinya (misalnya untuk menjaga daya dukung sumber daya
DAS dan kehidupan manusia), sekaligus sebagai kawasan pengembangan
ekonomi. Data berikut ini mendemonstrasikan betapa penting DAS-DAS di
Sulawesi Barat dan perlunya dukungan kebijakan untuk pemeliharaan.
Tabel 2.4.Kebijakan Pengelolaan DAS-DAS utama di Provinsi Sulawesi Barat
NamaDAS ataukelompok
DAS
LuasDAS
ArealKritis
Eksternal
Kekritisan
Frekuensi
Banjirdi Hilir
Fungsi dan Peran DAS Arahan Kebijakan
PLTA
(MW)
Irigasi
AirBaku
Pert.&
perkeb.
Wallacea
Ecoregion
Ecotourism
Keragaman
StabilisasiEkosistem
Konservasi
Preservas
i
UrutanPriorita
s
Budong-budong/Topoyo
326,579
65,756
20.1
Tinggi,pengar
uhijalan
negara
124 √ Besar
BesarSgt
PentingSgt
PotensialSgt
Penting√ √ I
Karama344,89
984,65
924.5 Tinggi
115++
√ Besar
BesarSgt
PentingSgt
PotensialSgt
Penting√ √ I
Karossa/benggaulu
151,395
10,024
6.6 Sedang √ √ Besar
BesarSgt
PentingSgt
PotensialSgt
Penting√ √ II
Lariang/Pasangkayu
167,587
11,688
7.0 Sedang √ xBesa
rBesar
SgtPenting
PotensialSgt
Penting√ √ II
Malunda 67,767 1,549 2.3 Sedang x xKeci
lSedan
gPenting Potensial Penting √ III
Mamasa 89,10613,87
215.6
Wil,huluDAS
√ xBesa
rSedan
gPenting
SgtPotensial
SgtPenting
√ II
Mamuju149,48
767,06
744.9 Sedang x x
Besar
Sedang
SgtPenting
SgtPotensial
SgtPenting
√ √ I
Mandar 93,46236,65
639.2 Sedang x
Kecil
Kecil Penting Potensial Penting √ III
Mapilli229,64
477,98
334.0 Tinggi 174 √ Besa
rBesar
SgtPenting
SgtPotensial
SgtPenting
√ √ I
Saddang(hulu)
71,85619,44
827.1
Wil,huluDAS
x √ Kecil
Kecil Penting PotensialSgt
Penting√ III
Total1,691,7
82388,7
0222.1
Sumber : Draft RTRWP Sulawesi Barat thun 2010-2030
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 12
Pengembangan Ekologi DAS harus dikaitkan (terintegrasi) dengan pengembangan
fungsi ekonominya, seperti PLTA, air Irigasi dan fungsi-fungsi lain, tidak bisa jalan
sendiri-sendiri. Informasi yang ditampilkan pada tabel di atas hanya bersifat umum.
Provinsi Sulawesi Barat perlu membuat rencana detail dan terpadu pengembangan dan
pengelolaan masing-masing DAS. Arahan-arahan pengembangan masing-masing perlu
disimulasikan untuk mendapatkan arahan yang bisa memberikan hasil optimal.
Pengembanan daerah aliran sungai (DAS) dilakukan berdasarkan kondisi
lingkungan awal dari setiap DAS yang ada di Provinsi Sulawesi Barat. Kondisi DAS-DAS
ini dapat dikelompokkan ke dalam kategori kritis dan tidak kritis. Kondisi kekritisan DAS
tersebut berhubungan langsung dengan keadaan biota yakni fauna dan flora yang ada di
dalam DAS tersebut.
Arahan prioritas pengembangan
ekologi DAS hendaknya diprioritaskan
berdasarkan tingkat kekritisannya. DAS
Mamuju adalah DAS yang memiliki
persentase wilayah kritis yang
terbanyak yakni 45% dari total wilayah
DAS, menyusul DAS Mandar (39%),
DAS Mapilli (34%) dan DAS Saddang
(27%). DAS Karama yang merupakan
wilayah DAS terbesar dengan luas
344.899 ha mencakup 20 persen dari
luas Provinsi Sulawesi Barat juga
merupakan DAS dengan persentase
lahan kritis yang besar yakni sebesar 20
persen dari total wilayah DAS Karama.
Adapun data kekritisan Daerah-daerah Aliran Sungai di wilayah provinsi Sulawesi
Barat, dapat diamati pada tabel berikut ini :
Gambar 6. Peta DAS Provinsi Sulawesi Barat
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 13
Tabel 2.5.Kondisi Kekritisan DAS-DAS di Provinsi Sulawesi Barat
DASTdk
Kritis(ha)
% DASKritis
(ha)%
DASTotal DAS
Persen(%)
DAS Budong-budong 260,823 80 65,756 20 326,579 19.3
DAS Karama 260,240 75 84,659 25 344,899 20.4DAS Karossa 141,362 93 10,024 7 151,386 8.9DAS Lariang 155,897 93 11,688 7 167,585 9.9DAS Malunda 66,218 98 1,549 2 67,767 4.0DAS Mamasa 75,234 84 13,872 16 89,106 5.3DAS Mamuju 82,415 55 67,066 45 149,481 8.8DAS Mandar 56,772 61 36,656 39 93,428 5.5DAS Mapilli 151,659 66 77,983 34 229,643 13.6DAS Saddang 52,401 73 19,448 27 71,850 4.2
Grand Total 1,303,021 78 388,701 22 1,691,724 100
Sumber : Draft Rancangan RTRWP Sulawesi Barat Tahun 2010 – 2030
6. Klimatologi
Sifat dan karakter iklim suatu daerah secara umum dicerminkan oleh
elemen-elemen iklim seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban udara,
tekanan udara, penyinaran matahari, kecepatan angin, arah angin dan
sebagainya. Iklim sangat berpengaruh terhadap keadaan lingkungan,
khususnya terhadap siklus hidrologi, sumberdaya tanah, air dan tanaman.
Umumnya, ketersediaan air bagi kepentingan makhluk hidup di atas
permukaan tanah sangat ditentukan oleh keadaan iklim dan ekosistemnya.
Berada di bawah pengaruh iklim tropis dengan curah hujan tinggi, seringkali
terjadi pencucian hara dan translokasi partikel-partikel tanah, baik secara
lateral yang membawanya ke daerah aliran, maupun vertikal pada tubuh tanah
dari horison atas ke horison tanah di bawahnya.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 14
Tabel 2.6.Rata-rata Parameter Cuaca pada Stasiun Meteorologi di Majene
Menurut Bulan Tahun 2010
No BulanSuhu Udara
(○C)Tekanan Atmosfer
(mb)Kelembaban Udara
(%)
1. Januari 27,9 1.010,9 78,2
2. Februari 27,9 1.011,4 80,9
3. Maret 28,0 1.011,3 80,8
4. April 28,3 1.010,7 79,6
5. Mei 28,2 1.009,3 83,3
6. Juni 27,4 1.010,9 83,8
7. Juli 27,3 1.010,7 82,8
8. Agustus 27,1 1.010,9 88,6
9. September 27,1 1.010,5 83,9
10. Oktober 27,4 1.009,7 82,4
11. November 27,5 1.009,7 81,5
12. Desember 27,1 1.008,1 79,4
Rata-rata 2010 27,6 1.010,3 82,10
2009 27,48 1.010,6 78,4
2008 27,1 - 80,0
2007 27,2 - 79,2
2006 27,2 - 77,4
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Sebagai daerah yang memiliki pinggiran pantai, yang berhadapan
langsung dengan Selat Makassar, maka Sulawesi Barat memiliki pola suhu
udara yang bergantung kepada musim angin laut. Pemantauan suhu udara di
Sulawesi Barat, terpantau oleh Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) yang berada di Kabupaten Majene.
Selama tahun 2006-2010, rata-rata temperatur di Sulawesi Barat terlihat
cukup stabil berkisar 27,10 °C hingga 27,56 °C. Kondisi tertinggi terjadi di
tahun 2010 (27,56 °C) bahkan rata-rata suhu udara pada awal-awal tahun
2010, mencapai 28,3 °C.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 15
Tabel 2.7.Keadaan Curah Hujan, Angin dan Penyinaran Matahari
pada Stasiun Meteorologi di Majene Menurut Bulan Tahun 2010
No BulanPenyinaranMatahari
(%)
Curah Hujan(mm)
Hari Hujan(hari)
KecepatanAngin
(Km/jam)
1. Januari 64,2 218,5 21 4
2. Februari 83,1 282,3 16 6
3. Maret 74,4 84,9 16 6
4. April 75,8 115,1 13 8
5. Mei 76,9 196,1 24 6
6. Juni 70,5 260,2 25 4
7. Juli 72,7 270,4 21 10
8. Agustus 83,1 208,4 23 8
9. September 75,9 303,1 25 6
10. Oktober 80,9 215,9 22 6
11. November 76,9 224,9 16 6
12. Desember 53,8 169,7 28 6
Rata-rata 2010 74,02 213,29 20,83 6,33
2009 75,7 142,8 14 7,17
2008 - - - 9
2007 58,6 - - 5
2006 62,6 - - 9
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
7. Penggunaan Lahan
Luas kawasan hutan
Provinsi Sulawesi Barat sampai
saat ini masih berdasarkan pada
Keputusan Menteri Kehutanan
dan Perkebunan Nomor
890/Kpts-II/1999 yang disahkan
pada tanggal 14 Agustus 1999
tentang Penunjukan Kawasan
Hutan dan Perairan Provinsi
Sulawesi Selatan, seluas
1.185.688 hektar. Dalam
perkembangannya, luas kawasan
hutan telah mengalami banyak perubahan.Gambar 7. Peta Kawasan Hutan Prov. Sulbar
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 16
Setelah dilakukan pemutakhiran data spasial dengan mengakomodir
proses-proses pengukuhan kawasan hutan seperti tata batas, perubahan fungsi
dan peruntukan kawasan hutan secara parsial luas kawasan hutan di provinsi
Sulawesi Barat menjadi 1.176.401Ha, dengan perincian sebagaimana tersaji
dalam Tabel 2.8 berikut :
Tabel 2.8.Luas Kawasan Hutan di Provinsi Sulawesi Barat
(SK890/Kpts-II/1999 dan SK890/Kpts-II/1999 Updated)
Fungsi KawasanHutan
SK. 890/Kpts-II/1999 SK. 890/Kpts-II/1999 Updated
Luas (Ha) % Luas (Ha) %
KSA/KPA 1.283 0,008 822 0,05HL 677.894 40,16 673.567 39,86HPT 361.775 21,43 384.283 22,74HP 65.001 3,85 68.407 4,05HPK 79.735 4,72 50.922 3,01JUMLAH 1.185.684 70,17 1.178.001 69,71APL 493.826 29,26 503.105 29,77TUBUH AIR 8.461 0,50 8.521 0,50
TOTAL 1.687.971 99,43 1.689.627 99,98
Sumber : Rancangan RTRWP Sulawesi Barat Tahun 2010 – 2030 / hasil Musrenbang
Rincian luas kawasan hutan pada masing-masing Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Barat disajikan pada tabel 2.9 berikut:
Tabel 2.9.Luas Kawasan Hutan pada Masing-Masing Kabupaten
Di Provinsi Sulawesi Barat
KabupatenFungsi Kawasan Hutan Update Total Luas
(Ha)KSA/KPA HL HPT HP HPK
Majene - 45.082 8.006 - - 53.088
Mamasa - 163.584 51.780 - 431 215.796
Mamuju - 302.784 244.905 66.189 24.338 637.275
Mamuju Utara - 105.890 56.265 2.218 26.093 190.467
Polewali Mandar 822 56.227 23.326 - - 80.376
Total Luas (Ha) 822 673.146 384.282 68.407 50.862 1.177.002
Sumber : Draft Rancangan RTRWP Sulawesi Barat Tahun 2010 – 2030
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 17
Perkembangan jumlah
penduduk yang berakibat
pada pemekaran wilayah
secara administrasi dalam
skala kabupaten dan
kecamatan serta pertumbuhan
investasi memerlukan
tambahan ketersediaan lahan
yang memberikan tekanan
terhadap kawasan hutan di
Provinsi Sulawesi Barat.
Kebutuhan lahan tersebut
seringkali secara langsung
dipenuhi dengan mengambil
dan memperluas arealnya
dengan mengambil sebagian
dari kawasan hutan yang
belum atau tidak melalui
prosedur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di dalam UU 41 tahun 1999 tentang Kehutanan.
Kondisi tersebut merupakan penyebab dari terjadinya permasalahan
konflik dalam penggunaan atau pemanfaatan kawasan hutan.
Disamping kondisi tersebut, permasalahan konflik kawasan hutan muncul
akibat belumterselesaikannya keberadaan pemukiman dan lahan garapan
dalam kawasan hutan.Sejalan dengan proses pembahasan RTRW Provinsi
Sulawesi Barat yang didalamnya terdapat usulan perubahan peruntukan dan
fungsi kawasan hutan diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai
permasalahan konflik pemanfaatan/penggunaan kawasan hutan tersebut,
dengan tetap memperhatikan kepastian hukum dan kepastian usaha serta tetap
mengedepankan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Perencanaan Pola ruang wilayah Provinsi Sulawesi Barat menekankan
pengembangannya pada penataan ruang baik darat, laut maupun udara dalam
kawasan lindung maupun budidaya yang bersifat lintas kabupaten. Secara
Gambar 8. Peta Wilayah Kepulauan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 18
umum rencana penataan pola ruang dan arah pemanfaatannya terbagi atas dua
aspek penting yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya yang bernilai
strategis, detail pentahapan rencana pemanfaatan pola ruang sesuai RTRW
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 19
Tabel 2.10.Hasil Telaahan Pola Ruang RTRW Provinsi Sulawesi Barat
LANDSCAPE
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 20
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 21
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 22
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 23
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 24
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 25
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 26
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 27
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
1. Perikanan
Perikanan di Provinsi Sulawesi Barat juga berpotensi besar untuk
dikembangkan, mengingat Sulawesi Barat memiliki garis pantai pada sisi barat
Pulau Sulawesi yang berhadapan dengan Selat Makassar. Kondisi tersebut sangat
menguntungkan bagi perikanan laut (tangkap) dari berbagai jenis ikan pelagis dan
ikan demersal serta ikan-ikan karang.
Selain potensi perikanan tangkap, Sulawesi Barat juga memiliki potensi
perikanan budidaya seperti udang, bandeng, taripang dan berbagai jenis komoditas
ikan karal. Potensi perikanan laut di Provinsi Sulawesi Barat dapat dijadikan salah
satu alternatif untuk menggali potensi yang ada, melalui budidaya laut, industri
tepung ikan dan pengalengan ikan.
Berdasarkan jenis tempat pembudidayaan, perikanan di Provinsi Sulawesi
Barat terdiri dari laut, payau dan tawar.Potensi perikanan air payau juga cukup
besar, dimana daya ketersediaan lahan seluas 13.584,6 Ha tersebar di Kabupaten
Polewali Mandar, Majene dan Mamuju belum sepenuhnya tergarap. Saat ini, luas
lahan yang telah berproduksi adalah 10.043,2 Ha dengan produksi terbesar untuk
tahun 2009 adalah bandeng dan udang sebanyak 842 ton.
Pada tahun 2010, produksi perikanan darat di Provinsi Sulawesi Barat
sebesar 34.096,22 ton. Jumlah produksi tersebut meningkat tajam dari tahun 2009,
yang baru mencapai 15.400,87 ton. Penyumbang produksi perikanan darat paling
besar pada tahun 2010 adalah Kabupaten Mamuju sebanyak 17.252,95 ton.
Sementara produksi perikanan laut pada tahun 2010, mencapai 71.177 ton.
Produksi ini sebagian besar berasal dari Kabupaten Polewali Mandar dan Mamuju,
masing-masing sekitar 46,26 persen dan 27,52 persen.
Tabel 2.11.Ragam Sebaran Data Perikanan Tangkap di Sulawesi Barat Tahun 2011
KATEGORI JUMLAHPerikanan TangkapProduksi :
Perikanan LautVolume (Ton) 72,454Nilai (Rp. 000) 560,124,390Perairan UmumVolume (Ton) -Nilai (Rp. 000) -Rumah tangga perikanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 28
KATEGORI JUMLAHPerikanan Laut 14,186Perairan UmumKapal UnitPerikanan Laut 11,248- Perahu tanpa Motor 2,691- Perahu Motor tempel 3,376
Kapal Motor 2,636<5 GT 1,968
5-10 GT 5,7710-20 GT 8320-30 GT -30-50 GT 8
50-100 GT -100-200 GT -200-300 GT -
Perairan Umum- Perahu tanpa Motor- Perahu motor tempel- Kapal Motor
Unit Penangkapan (unit) 20,810- Perikanan Laut- Perairan Umum
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2011
Tabel 2.12.Realisasi Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2006 - 2010NO JENIS KOMODITAS
REALISASI PRODUKSI (TON)2006 2007 2008 2009 2010
1 Mujair 13 21 22 23 18.492 Bandeng 4,081 2,933 8,639 12,833 14,1593 Belanak 8 16 9 9 3.54 Kakap 89 10 10 10 55 Mas 395 323 316 320 328.36 Nila 163 42 40 26 163.777 Lele - 12 4 13 79.438 Kerapu 65 48 48 7 6.59 Udang Windu 9,572 1,473 1,514 1,756 1,543
10 Udang Putih 23 16 80.5 83 14.0611 Udang Api-Api 4 10 143 269 15912 Udang Vaname 22 9 62 59 63.4813 Teripang 51 8 8 - -14 Rumput Laut 994 570 1,237.50 9,935 17,552
JUMLAH 15,480 5,491 12,133 25,343 34,095.53Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
Tabel 2.13.Realisasi Produksi Perikanan Tangkap
Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 - 2010
NO JENIS KOMODITASREALISASI PRODUKSI (TON)
2006 2007 2008 2009 20101 Manyung - - - - -2 Cendro 29.2 29.2 4.9 4.8 73 Ikan Sebelah - - - - -4 Ekor kuning/ Pisang-pisang 21.2 21.2 26.5 104.5 112.3
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 29
NO JENIS KOMODITASREALISASI PRODUKSI (TON)
2006 2007 2008 2009 20105 Lolosi Biru - - - - -6 Selar 569.3 569.3 720.6 627.1 664.57 Kuwe 130.4 130.4 232.3 177.9 208.28 Layang 4271.8 4271.8 3305.1 3082.7 3218.19 Sunglir 203.3 203.3 308.9 333 34110 Tetengkek 276.5 276.5 225.2 220.6 227.811 Bawal Hitam - - - 553 55212 Bawal Putih 146.2 146.2 234.6 158.8 17413 Daun Bambu/Talang-talang - - 1.9 38.9 43.714 Bentong - - - 44 41.615 Kakap Putih 8.9 8.9 197.9 197.9 154.716 Golok-golok 9.8 9.8 2.3 2.5 4.317 Selanget - - - 1591 -18 Siro - - - - -19 Japuh - - - - -20 Tembang 630 630 1768.5 1414.7 1557.221 Lemuru 59.8 59.8 69.6 82.6 92.922 Terubuk - - - - -23 Lemadang - - - 569 583.624 Beloso - - - 439 425.725 Buntut Kerbo - - - - -26 Ikan Lidah - - - - -27 Teri 566 566 1263.9 1256.5 1441.628 Ikan Terbang 898.2 898.2 864.9 896.5 1035.729 Julung-julung 41.4 41.4 41.2 47.2 37.430 Gerot-gerot 101.8 101.8 604.8 557.4 542.631 Ikan Gaji - - - - -32 Ikan Nomei - - - - -33 Ikan Layaran 12 12 30.1 31.5 4134 Setuhuk Hitam - - - - -35 Setuhuk Biru - - - - -36 Setuhuk Loreng - - - - -37 Ikan Pedang 2.7 2.7 1.7 1.9 4.638 Ikan Napoleon - - - - -39 Kapas-kapas - - - 6375 6383.640 Peperek 291.1 291.1 592.8 582.6 567.341 Lencam 194 194 560.7 633.5 652.942 Kakap Merah 453.3 453.3 1228.7 1182.2 1272.143 Pinjalo - - - - -44 Belanak 89.5 89.5 1482.4 1439.6 1479.545 Biji Nangka Karang - - - 226.1 323.846 Kuniran - - - - -47 Biji Nangka 328.3 328.3 1167 1051.1 1086.748 Kurisi 30.3 30.3 28.4 32.2 28.449 Kurau - - - - -50 Kuro/Senangin - - - - -51 Sewanggi - - - - -52 Serinding Tembakau - - - - -53 Gulamah - - - - -54 Lisong - - - - -55 Tongkol Kroi 4304.5 4304.5 2439.4 2486.5 2670.956 Tongkol Komo 3790.9 3790.9 8294.9 8431.8 8623.157 Cakalang 7276.3 7276.3 7287.8 5385.7 6015.458 Kembung 488 488 966.1 422.5 536.559 Banyar 16.4 16.4 31.5 32.5 40
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 30
NO JENIS KOMODITASREALISASI PRODUKSI (TON)
2006 2007 2008 2009 201060 Kenyar - - - - -61 Slengseng - - - - -62 Tenggiri 256.1 256.1 950.5 565.4 616.963 Tenggiri Papan - - 5.3 - -64 Albakora - - - - -65 Madidihang 6495.2 6495.2 12615.4 11421.5 11351.966 Tuna Sirip Biru Selatan 283.5 283.5 11940.4 9171.467 Tuna Mata Besar 11274.6 11274.6 701.7 329.2 9155.668 Tongkol Abu-abu 435.4 435.4 328.3 141.5 364.269 Kerapu Karang 180.1 180.1 2.1 2.1 129.770 Kerapu Bebek 1.3 1.3 - 0.1 1.571 Kerapu Balong - - - - 0.872 Kerapu Lumpur - - - - -73 Kerapu Sunu 69.7 69.7 73.3 74.8 87.674 Baronang Lingkis 99.8 99.8 109 109.8 11475 Ikan Baronang 18.9 18.9 22.2 23.3 37.976 Baronang Kuning 2.5 2.5 3.8 4.4 4.677 Rejung - - - - -78 Alu-alu/Manggilala - - - - -79 Senok - - - - -80 Kerung-kerung 8.2 8.2 98.3 99.2 81.881 Layur 153.3 153.3 82.3 83.6 80.382 Cucut Tikus - - - 185 193.783 Cucut Lanyam 219.8 219.8 224.9 229.7 250.784 Mako - - - - -85 Ikan Gergaji - - - - -86 Cucut Martil - - - 1100 1153.787 Cucut Botol - - - - -88 Pari Kembang - - - - -89 Pari Kelelawar - - - - -90 Pari Burung - - - - -91 Pari Hidung Sekop - - - - -92 Pari Kekeh 3 3 4.7 4.7 1.493 Ikan Lainnya 21254.8 21254.8 6623.4 6027.1 5923.694 Udang Dogol 40 40 - 33.3 103.395 Udang putih 30.4 30.4 0.5 0.2 4.296 Udang Krosok - - - - -97 Udang Ratu 5.3 5.3 - 0.3 0.598 Udang Windu 0.8 0.8 - - -99 Udang Barong 17.1 17.1 15.2 17.5 15.4
100 Kepiting - - - - -101 Rajungan 23 23 24.6 24.1 26.5102 Penyu - - - - -
103Binantang Berkuliat keraslainnya
60.5 60.5 60.9 60.9 56.4
104 Kerang darah 24.1 24.1 24.1 64.6 63.2105 Kerang Hijau - - - - -106 Cumi-cumi 80 80 179.1 90.3 112.5107 Gurita - - - 1.6 1.3108 Tiram - - - - -109 Simping - - - - -110 Kerang Mutiara 25 25 25.8 25 23.5111 Sotong - - - 25.3 26.7112 Lola - - - - -113 Remis - - - - -
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 31
NO JENIS KOMODITASREALISASI PRODUKSI (TON)
2006 2007 2008 2009 2010114 Teripang 116.9 116.9 123.1 98.2 104.9115 Bunga Karang - - - - -116 Ubur-ubur - - - - -117 Rumput Laut - - - - -
Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
Tabel 2.14.Luas Lahan Perikanan Budidaya
Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 – 2010
No KabupatenLuas Lahan (Ha)
2006 2007 2008 2009 20101 Mamuju 5.635,03 5.527,03 1.457,00 6.101,00 6.115,002 Polman 5.250,00 5.415,00 5.264,42 5.365,00 5.482,003 Majene 450,24 450,24 452,91 452,50 485,004 Mamasa 1.291,00 1.291,00 3.189,00 3.599,00 3.599,025 Mamuju Utara 3.132,00 3.132,00 1.730,00 1.796,00 970,00
Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
Tabel 2.15.Luas Lahan (Existing) & Potensi Luas Lahan Rumput Laut
Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 – 2010
No KabupatenLuas Existing (Ha)
2006 2007 2008 2009 20101 Mamuju 500 500 500 500 5002 Polman 142 142 142 142 1423 Majene 0.24 0.24 0.4 - 154 Mamasa - - - - -5 Mamuju Utara 15 112 112 66 66
Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
Tabel 2.16.Jumlah KK Petani Budidaya
Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 – 2010
No KabupatenLuas Existing (Ha)
2006 2007 2008 2009 20101 Mamuju 826 826 913 2670 25702 Polman 1903 1903 1903 1912 19123 Majene 268 268 246 223 2454 Mamasa 1703 1703 3297 3297 33045 Mamuju Utara 509 509 509 829 829
Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
2. Pertanian
Provinsi Sulawesi Barat pada dasarnya merupakan daerah agraris yang
sebagian besar kehidupan masyarakat bertumpu pada usaha dibidang pertanian.
Potensi pertanian yang besar dan kesesuaian agroklimat yang mendukung serta
kultur masyarakatnya yang agraris, merupakan modal dasar untuk mengembangkan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 32
ekonomi kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, melalui program
peningkatan ketahanan pangan daerah, peningkatan nilai tambah dan daya saing
komoditas pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani.
Potensi pertanian yang telah dikelola sebesar 274.401 Ha yang terdiri dari
lahan kering 219.727 Ha, lahan sawah tadah hujan 25.985 Ha, irigasi desa 14.393
Ha, Irigasi ½teknis 3.013 Ha dan irigasi teknis 11.283 Ha serta lahan potensial
untuk percetakan sawah baru seluas 20.600 Ha.
Produksi komoditas potensial yang telah dicapai antara lain : padi 348.859
ton GKP, jagung 14.616 ton, ubi jalar 9.216 ton, kacang tanah 896 ton, kedele 970
ton, kacang hijau 1.487 ton, ubi kayu 68.624 ton, sayuran 2.499 ton dan buah-
buahan antara lain : jeruk 109.483 ton, rambutan 17.378 ton, manggis 13,8 ton,
durian 81.595 ton dan markisa 63,4 ton.
Selama periode 2006-2010, pertumbuhan sub-sektor tanaman bahan
makanan (tabama) yang mencakup berbagai komoditas bahan makanan seperti
padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, sayur-
sayuran, dan buah-buahan serta tanaman bahan makanan lainnya mengalami
pertumbuhan yang signifikan jika dibandingkan dengan beberapa tahun
sebelumnya.
Produksi padi setiap tahun sejak tahun 2006 sampai dengan 2010 selalu
menunjukkan kecenderungan meningkat akan tetapi pada tahun 2009, produksi padi
mengalami penurunan sedikit dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2006,
produksi padi di Sulawesi Barat adalah sebesar 301.616 ton kemudian meningkat
pada tahun 2007 menjadi 312.676 ton. Peningkatan terakhir terjadi pada tahun
2010, yaitu sebesar 362.900 ton. Peningkatan produksi terjadi pada tahun 2010
sebesar 52.194 ton atau meningkat sebesar 16,80 persen. Peningkatan produksi ini
terjadi karena peningkatan luas panen. Peningkatan luas panen ini disebabkan oleh
faktor iklim yang terjadi pada tahun 2010, banyaknya curah hujan menyebabkan
sawah yang tadah hujan dapat ditanami dua kali dalam setahun. Perkembangan
produksi padi dapat dilihat dari grafik dibawah ini:
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 33
0
100
200
300
400
2006 2007 2008 2009 2010
301.616 312.676343.221
310.706362.900
Grafik 2.1.Perkembangan Produksi Padi di Provinsi Sulawesi Barat (Ton)
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Selain padi, produksi jagung sejak tahun 2006-2010 mengalami tren yang
meningkat. Pada tahun 2006, produksi jagung di Sulawesi Barat hanya mencapai
17.255 ton Pipilan Kering. Angka tersebut mengalami peningkatan dan menjadi
58.020 ton pada tahun 2010. Jika dibandingkan produksi tahun 2010 dengan 2009,
maka produksi jagung mengalami penurunan sedikit sebesar 300 ton atau 0,51
persen. Penurunan produksi jagung tersebut disebabkan oleh adanya penurunan
produktivitas walaupun luas panen mengalami peningkatan. Luas panen mengalami
peningkatan sebesar 13,80 persen sedangkan produktivitas mengalami penurunan
sebesar 12,57 persen.
Tabel 2.17.Produksi dan Pengembangan Subsektor Tanaman Pangan
Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 – 2010
KomoditasTahun (Ha)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1. Padi Sawah + Ladang
Luas Panen (ha) 59,767 64,462 66,630 72,471 64,973 77,522 73,973 102,523Produksi (ton) 253,886 301,616 312,676 343,221 310,706 362,900 356,040 479,935Produktivitas (ku/ha) 42.48 46.79 46.93 47.36 47.82 46.81 48,13 61.92. JagungLuas Panen (ha) 5,231 5,201 7,359 9,110 11,694 13,308 13,910 17,600Produksi (ton) 17,343 18,109 26,633 40,252 58,321 58,020 63,846 76,731Produktivitas (ku/ha) 33.15 34.82 36.19 44.18 49.87 43.6 45,90 57.6613. Ubi KayuLuas Panen (ha) 3,753 3,073 3,309 3,902 2,852 2,735 2,605 3,617Produksi (ton) 56,717 40,413 45,921 54,809 47,782 46,368 42,643 61,322Produktivitas (ku/ha) 151 132 139 140 168 170 164 224.825
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 34
KomoditasTahun (Ha)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 20124. Ubi JalarLuas Panen (ha) 849 573 846 1,442 1,430 1,395 1,508 1,845Produksi (ton) 9,475 6,194 9,304 15,895 15,756 15,666 16,908 20,718Produktivitas (ku/ha) 111.6 108.1 109.98 110.23 110.18 112.3 112,12 148.516755. Kacang TanahLuas Panen (ha) 725 395 552 528 711 1,439 841 1,903Produksi (ton) 1,035 541 777 774 1,001 2,022 1,185 2,674Produktivitas (ku/ha) 14.28 13.7 14.08 14.09 14.07 14.05 14,09 18.5811256. Kacang HijauLuas Panen (ha) 538 705 817 981 803 614 483 812.015Produksi (ton) 730 907 1,073 1,293 1,093 839 653 1109.5775Produktivitas (ku/ha) 13.57 12.87 13.13 13.18 13.61 13.66 13.6 18.065357. KedelaiLuas Panen (ha) 447 783 793 1,498 2,076 2,083 1,761 2,755Produksi (ton) 641 1,049 1,080 2,054 3,153 3,195 2,612 4,225Produktivitas (ku/ha) 14.34 13.4 13.62 13.71 15.19 15.34 14.83 20.28715Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
Tabel 2.18.Luas Lahan Sawah Irigasi dan Non Irigasi Menurut Kabupaten
di Provinsi Sulawesi Barat (Ha) Tahun 2006 – 2010
KodeWilayah
Kabupaten Irigasi Non Irigasi Jumlah
01 Majene 295 647 942
02 Polewali Mandar 13.974 2.213 16.187
03 Mamasa 14.387 1.026 15.413
04 Mamuju 5.106 23.793 28.899
05 Mamuju Utara 1.407 2.118 3.525
Sulawesi Barat 35.169 29.797 64.9662009 34.314 30.061 64.3752008 31.183 22.037 53.2202007 29.475 21.325 50.8002006 31.292 23.031 54.323
Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
Tabel 2.19.Realisasi Cetak Sawah 2006 -2011
Provinsi Sulawesi Barat (Ha) Tahun 2006 – 2011
NO KABUPATENREALISASI CETAK SAWAH (HA) REALISA
SI 2006-20112006 2007 2008 2009 2010 2011
1 Mamuju - 300.00 1,011.05 500.00 100.00 1,000.00 2,911.052 Mamuju Utara 50.00 192.00 500.00 500.00 150.00 693.00 2,085.003 Majene - - - - - - -4 Polewali Mandar - 211.00 500.00 - - - 711.005 Mamasa - 100.00 500.00 - - - 600.00
SULBAR 50 803 2,511.10 1,000.00 250 1,693.00 6,307.00Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat, Tahun 2012
2. Peternakan
Pengembangan dan peningkatan usaha peternakan di Provinsi Sulawesi
Barat dapat dilihat dari potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan pasar.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 35
Potensi sumber daya alam sangat mendukung kegiatan pengembangan usaha
peternakan, misalnya kegiatan budidaya ternak, pengembangan ternak, pengelolaan
pasca panen. Tersedianya lahan kering (218.363 Ha), lahan basah (56.038 Ha)
dapat dijadikan lahan pengembangan peternakan dan sebagai sumber hijauan
makanan ternak.
Prospek peternakan di Provinsi Sulawesi Barat cukup berpotensi. Hal ini
didukung oleh masih banyaknya lahan terbuka hijau yang merupakan sumber pakan
bagi ternak-ternak yang ada.Jenis ternak yang ada di Sulawesi Barat terdiri dari
ternak besar (sapi, kerbau, dan kuda), ternak kecil (kambing, domba, babi) dan
unggas (ayam dan itik). Potensi ternak yang mendominasi di Sulawesi Barat adalah
sapi yang populasinyasebanyak 138.201 ekor pada tahun 2010. Kondisi ini
populasinya meningkat tajam dari 90.773 ekor pada tahun 2006. Selain itu, kerbau
juga populasinya cukup besar yaitu 14.393 ekor pada tahun 2006 meningkat
menjadi15.615 ekor pada tahun 2010.
Sementara itu, ayam kampung yang banyak dipelihara oleh masyarakat
mengalami lonjakan populasi yang cukup signifikan dari 4.609.073 ekor pada tahun
2006 menjadi 8.240.820 ekor pada tahun 2010. Juga terjadi pada itik, populasinya
meningkat tajam dari 1.758.508 ekor pada tahun 2006 menjadi2.505.996 ekor pada
tahun 2010.
Tabel 2.20.Populasi dan Produksi Peternakan
Se Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 – 2010
Komoditas 2005 2006 2007 2008 2009 20101. PopulasiPopulasi Sapi Potong 82,479 90,409 100,295 109,138 124,632 134,897Populasi Sapi Perah - - 4 5 8 8Populasi Kerbau 15,603 16,107 14,885 14,920 13,028 15,568Populasi Kambing 226,048 251,330 270,993 222,308 231,149 224,515Populasi Kuda 8,645 8,809 8,975 8,666 8,852 7,569Populasi Babi 101,812 117,983 125,376 152,080 164,106 179,929Populasi Ayam Petelur 239,052 245,660 26,584 15,090 8,230 49,009Populasi Ayam Pedaging 161,524 172,028 101,985 67,105 1,258,854 307,948Populasi Ayam Buras 4,185,126 4,605,650 2,108,411 5,223,449 6,656,377 7,532,818Populasi Itik 1,671,122 1,755,783 1,810,184 1,871,332 2,127,371 1,488,1432. Produksi
Produksi Daging Sapi Potong 849,088 911,720 2,129,172 1,580,689 1,361,421 11,459,740Produksi Daging Kerbau 174,787 187,789 364,999 120,018 107,126 352,060Produksi Daging Kambing 272,445 1,218,300 679,751 829,328 499,542 2,235,950Produksi Daging Kuda 120,320 128,950 18,531 2,425 300 530Produksi Daging Babi 287,982 608,978 274,618 282,554 643,707 1,269,657Produksi Daging Ayam Ras Petelur 130,000 131,000 20,337 2,990 5,980 4,371Produksi Daging Ayam RasPedaging
130,121 186,977 60,754 52,650 986,677 2,247,119
Produksi Daging Ayam Buras 1,004,562 563,051 2,813,562 3,659,634 2,238,451 12,989,171Produksi Daging Itik 700,967 897,259 713,014 759,495 809,357 3,662,633Produksi Telur Ayam Ras Petelur 239,052 245,660 26,584 15,090 8,230 44,473Produksi Telur Ayam Buras 4,185,126 4,605,650 2,108,411 5,223,449 6,656,377 3,054,997
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 36
Gambar 9. Peta Komoditas Kakao
Komoditas 2005 2006 2007 2008 2009 2010Produksi Telur Itik 1,671,122 1,755,783 1,810,184 1,871,332 2,127,371 8,053,779
Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
3. Perkebunan dan Hortikultura
a. Perkebunan
Perkembangan bidang perkebunan
mempunyai peranan yang cukup penting
dalam menggerakkan roda perekonomian
masyarakat, sebagai indikatornya adalah
terciptanya lapangan kerja, sumber
pendapatan utama bagi petani, terutama
kakao, kelapa sawit, cengkeh dan kopi
penghasil devisa dan pemasok bahan baku
agro industri, baik dalam maupun luar
negeri.
Realisasi pembangunan bidang
perkebunan telah menunjukkan kemajuan
yang signifikan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat, keberhasilan
yang dicapai tersebut merupakan hasil
penerapan/implementasi pola
pembangunan yaitu pola UPP dan pola
swadaya parsial dengan kegiatan pokok
pada intensifikasi, ekstensifikasi,
rehabilitasi dan diversifikasi.
Data tahun 2010 menunjukkan bahwa luas areal kakao 132.000 Ha dengan
produksi mencapai 96.461 ton. Kelapa sawit dengan luas areal 84.248 Ha
dengan produksi 1.182.908 ton TBS, Kelapa dalam dan kelapa hibrida dengan
luas areal 68.804 Ha dengan produksi 71.688 ton.
Kopra, Kopi Rebustra dan Kopi Arabika luas areal tahun 2007 31.215 Ha
dengan produksi 10.753 ton.
Gambar 10. Peta Potensi Komoditas Kopidan Teh
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 37
0
500,000
1,000,000
1,500,000
Kelapa Kakao Kelapa Sawit
54,584106,361
586,295
60,103 101,011
1,287,815
2006
2010
Produksi perkebunan merupakan
salah komoditi unggulan yang ada
diSulawesi Barat, hal ini terlihat dari
besarnya sharesubsektor ini dalam
menyumbang pembentukan PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto)
Provinsi Sulawesi Barat. Tanaman
perkebunan yang banyak dijumpai di
Sulawesi Barat adalah kelapa dalam,
kelapa hibrida, kakao, kelapa sawit dan
beberapa tanaman perkebunan lainnya.
Grafik 2.2.Perkembangan Produksi Komoditi Perkebunan Terpilih
di Provinsi Sulawesi Barat (Ton)Tahun 2006 dan 2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Gambar 11. Peta Potensi PengembanganKomoditas Kelapa
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 38
b. HortikulturaTabel 2.21.
Komoditas Hortikultura
Komoditi 2006 2007 2008 2009ManggaProduksi 6,605 9,607 7,227 11,533Luas Lahan 1,110 1,216 745 1,215Produktivitas 5.95 7.9 9.7 9.49JerukProduksi 150,869 155,758 301,483 157,484Luas Lahan 2,855 2,455 5,144 3,092Produktivitas 52.84 63.45 58.61 50.93PisangProduksi 30,180 13,602 21,364 42,873Luas Lahan 1,073 840 649 701Produktivitas 28.13 16.19 32.92 61.16DurianProduksi 4,802 3,013 3,947 9,050Luas Lahan 371 374 395 650Produktivitas 12.94 8.06 9.99 13.92ManggisProduksi 95 64 143 1,061Luas Lahan 30 17 6 44Produktivitas 3.17 3.76 23.83 24.11AnggrekProduksi 685 4,431 12,114 20,673Luas Lahan 592 472 1,161 3,465Produktivitas 1.16 3.09 2.72 5.52KrisanProduksi 431 - - 80Luas Lahan 410 - - 60Produktivitas 1.05 - - 1.33MawarProduksi 1,968 868 2,107 2,156Luas Lahan 1,968 76 807 422Produktivitas 1 4.15 2.01 2.53Sedap MalamProduksi 329 428 602 557Luas Lahan 200 21 497 25Produktivitas 1.65 11.26 1.21 1.71JaheProduksi 17,645 213,783 183,567 86,268Luas Lahan 11.598 46.062 89.909 34.187Produktivitas 1.51 2.98 1.9 2.3KencurProduksi 17,047 183,600 164,786 20,525Luas Lahan 5,891 20,303 74,781 8,321Produktivitas 2.89 2.57 2.18 2.12LengkuasProduksi 1,961 272,054 192,65 77,582Luas Lahan 6,377 35,582 90,171 27,541Produktivitas 3.13 3.74 1.99 2.37KunyitProduksi 23,603 409,004 173,366 80,193Luas Lahan 8,303 77,989 62,207 24,362Produktivitas 2.84 2.58 2.52 1.16LempuyangProduksi 4,296 8,207 12,479 2,733Luas Lahan 1,403 2,655 7,736 995Produktivitas 3.06 2.82 1.61 1.97Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 39
4. Kehutanan
Wilayah Sulawesi Barat sebagian besar masih berupa kawasan hutan. Kondisi
ini memberi gambaran bahwa, Provinsi Sulawesi Barat memiliki potensi hutan yang
cukup melimpah. Pada tahun 2006, luas kawasan hutan di Sulawesi Barat
sekitar13.195,45 hektar atau menutupi 77,91 persen permukaan daratan Sulawesi
Barat.
Potensi hutan di Sulawesi Barat seluas kurang lebih 1.131.908 Ha yang terdiri
atas kawasan hutan lindung seluas 669.358 Ha, hutan produksi terbatas (HPT)
321.607 Ha, hutan produksi 61.600 Ha, hutan suaka marga satwa (HSAW) 900 Ha
dan hutan produksi yang dapat dikonversi 78.443 Ha dengan potensi hasil hutan
umumnya meliputi :
Kayu Eboni, Meranti, Getah Pinus, Jati, Palapi, Durian, Damar, Rotan,
Kemiri, dan Kayu Campuran lainnya. Hasil produksi dari sektor kehutanan selama
ini telah memberikan kontribusi dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah setiap
tahunnya.
Seiring meningkatnya kebutuhan lahan, diantaranya untuk keperluan
pemukiman, industri, lahan pertanian dan lain sebagainya mengakibatkan adanya
pergeseran alih fungsi hutan tersebut. Pada tahun 2010, luas hutan di Sulawesi
Barat mengalami pengurangan menjadi 11.197,96 hektar atau berkurang sekitar
15,14 persen.
5. Pariwisata
Di bidang pariwisata, Provinsi
Sulawesi Barat memiliki potensi pariwisata
yang relatif lengkap, mulai dari wisata
bahari dengan keunikan kehidupan Suku
Mandar sebagai pelaut ulung dengan perahu
Sandeq (baca: sande’) yang sudah dikenal
tidak hanya skala nasional akan tetapi
perahu Sandeq juga telah beberapa kali
dipamerkan di mancanegara bahkan sampai
ke negara-negara Eropa.
Gambar 12. Peta Tujuan Obyek-obyek Wisata
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 40
Potensi wisata di Provinsi Sulawesi Barat dapat dibagi ke dalam beberapa
kategori antara lain; Wisata Alam, Wisata Arkeologi, Wisata Kebudayaan, Wisata
Kesenian, dan beberapa wisata yang lain. Lokasi wisata tersebut tersebar ke semua
kabupaten di Sulawesi Barat.
Di wilayah pegunungan tak kalah menariknya, seperti adat dan budaya suku
pribumi Kabupaten Mamasa, telah menjadikan wilayah pegunungan ini sebagai
daerah tujuan wisata bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Potensi budaya Provinsi Sulawesi Barat ini disemurnakan dengan panorama
yang sangat mempesona mulai dari pesisir pantai Polewali Mandar hingga Mamuju
Utara, sampai pemandangan alam persawahan dan hutan primer di pegunungan,
dan kehadiran ratusan air terjun yang melengkapi keindahan landscape alam
pegunungan.
Keberadaan objek-objek wisata di Provinsi Sulawesi Barat didukung oleh
ketersediaan hotel atau penginapan dan rumah makan untuk menarik perhatian para
wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Barat. Sementara sarana pendukung
pariwisata adalah ketersediaan hotel atau penginapan yang cukup menggeliat di
Sulawesi Barat. Pada tahun 2007, jumlah hotel/penginapan di Sulawesi Barat
sekitar 64 unit, naik menjadi 95 unit pada tahun 2010.
Selain meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana pendukung pariwisata,
pemerintah daerah juga gencar melakukan promosi pariwisata melalui kegiatan-
kegiatan pertunjukan. Salah satu kegiatan rutin Pemerintah Provinsi Sulawesi
Baratyang diharapkan dapat menarik wisatawan adalah diselenggarakannya event
Sandeq Race dari Mamuju ke Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.
Tabel 2.22.Indikator Perhotelan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2007 – 2011
TahunJumlahHotel
JumlahTamu
TPKHBintang +
Akomodasi
Rata-rata LamaMenginapBintang +
Akomodasi Lain
GPR Bintang+ Akomodasi
Lain
2011 103 68.057 24,97 1,05 1,772010 95 53.073 22,04 1,56 1,902009 86 53.337 33,66 2,01 1,782008 77 45.311 32,12 1,55 1,712007 64 42.988 42,72 1,90 1,65
Sumber : BPS Prov. Sulbar September 2012
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 41
0
1000
2000
3000
4000
Jumlah Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Produksi (RpTrilyun)
15
3796
1863
14
1814 19032009
2010
6. Industri
Perusahaan/usaha industri pengolahan yang digolongkan sebagai Industri
Besar dan Sedang (IBS), jumlahnya masih sangat terbatas di Sulawesi Barat. Secara
konseptual, yang tergolong dalam Industri Besar Sedang (IBS) adalah seluruh
perusahaan/usaha industri pengolahan yang mempekerjakan tenaga kerja 20 orang
atau lebih.
Berdasarkan konsep tersebut, pada tahun 2009 jumlah IBS di Sulawesi Barat
ada sebanyak 15perusahaan dan pada tahun2010, jumlahnya berkurang menjadi
hanya 14 Perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya perusahaan yang berpindah
kategori menjadi Industri Kecil.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja pada tahun 2009, perusahaan Industri Besar
Sedang di Provinsi Sulawesi Barat, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.796
orang, sedangkan pada tahun 2010 tingkat penyerapan tenaga kerja mengalami
penurunan menjadi sebanyak 1.814 orang.
Tenaga kerja yang terserap pada perusahaan IBS sebagian besar merupakan
tenaga kerja produksi. Pada tahun 2009 tenaga kerja produksi yang dipekerjakan
ada sebanyak 3.573 orang atau 94,12 persen dari total tenaga kerja keseluruhan.
Sedangkan pada tahun 2010 tenaga kerja produksi yang dipekerjakan ada sebanyak
1.598 orang atau 88,09 persen dari total tenaga kerja yang ada. Disamping itu
terdapat tenaga kerja lainnya yang bekerja sebagai tenaga kerja non-produksi yaitu
sebanyak 223 orang pada tahun 2009, dan sebanyak 216 orang pada tahun 2010.
Grafik 2.3.Perkembangan Industri Pengolahan di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009–2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 42
Gambar 13. Peta Kawasan Potensial Pertambangan
Dari sisi nilai produksi atau nilai yang dihasilkan oleh Perusahaan
Industri Besar Sedang, pada tahun 2010 mengalami kenaikan bila
dibandingkantahun2009. Pada tahun 2010, nilai produksi IBS sebesar
Rp.1.903,4 milyard sementara pada tahun 2009 nilai produksi IBS sebesar
Rp.1.863,3 milyard atau naik sebesar2,13 persen. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan yang signifikan pada kelompok industri pengolahan produk
pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar45,7 milyar. Kenaikan ini
didominasi oleh industri pengolahan dengan komoditi kelapa sawit dengan
kontribusi sebesar 2,48 persen.
4. Pertambangan
Potensi sumberdaya alam dari
pertambangan di wilayah Provinsi
Sulawesi Baratcukup banyak. Dilepas
pantai terdapat 8 (delapan) blok Minyak
dan Gas Bumi, yang kesemuanya dalam
tahap eksplorasi, dan 1 (satu) blok di
daratan (offshore). Untuk jenis bahan
galian logam terdapat emas, biji besi,
mangan, nikel dan beberapa bahan galian
logam lainnya. Bahan galian non logam
akan dapat ditemukan granit, batu
gamping, kaolin, dan pasir kuarsa.
Di Kabupaten Polewali Mandar terdapat beberapa titik eksplorasi dan
eksploitasi pertambangan antara lain di daerah Kecamatan Anreapi terdapat Galene
dan Bijih Besi dengan jumlah potensi kandungan 20.756.000 metrik ton. Kemudian
di daerah Tapango terdapat Galene dan Bijih Besi dengan jumlah potensi
kandungan 25.465.000 metrik ton, di daerah Campalagian terdapat kandungan
Emas, Tembaga dan Perak dengan jumlah potensi kandungan 20.563.000 metrik
ton, dimana ketiga jenis pertambangan ini telah memasuki tahap eksplorasi dan
sebagian kecil telah akan dieksploitasi.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 43
Untuk daerah kabupaten Mamasa, di daerah kecamatan Tabulahan terdapat
kandungan mineral berupa Emas, Tembaga, Perak, Galena dengan potensi
kandungan 30.756.000 metrik ton.Selanjutnya, di kecamatan Messawa terdapat
kandungan mineral Tembaga, perak, Galena dengan potensi kandungan 35.583.000
metrik ton, dan di kecamatan Sumarorong terdapat Bijih Basi dan Mangan dengan
potensi kandungan 25.825.000 metrik ton. Seluruh potensi kandungan ini telah di
eksplorasi.
Jika dilihat dari jumlah sebaran titik daerah yang memiliki kandungan mineral
maka wilayah kabupaten Mamuju juga memiliki potensi kandungan meneral yang
besar. Di Kecamatan Karossa terdapat kandungan mineral berupa Emas, Tembaga,
Perak, Galena, Bijih Besi, dan Mangan dengan potensi kandungan 35.678.000
metrik ton, didaerah kecamatan Tobadak terdapat kandungan Tembaga, Perak,
Bijih Besi, dan Mangan dengan potensi kandungan mineral 30.567.000 metrik ton.
Wilayah Kecamatan Bonehau juga memiliki kandungan mineral berupa
Perak, Bijih Besi dan Mangan dengan potensi kandungan 50.523.000 metrik ton.
Kemudian di kecamatan Kalumpang terdapat potensi kandungan mineral berupa
Emas, Tembaga, Perak dan Seng dengan potensi kandungan mineral 54.764.000
metrik ton. Potensi kandungan mineral berupa Batu Bara juga terdapat di wilayah
kecamatan Kalumpang dan Bonehau dengan potensi kandungan masing-masing
sebanyak 20.733.366 dan 5.593.642 metrik ton, dimana seluruh titik-titik tersebut
tengah dalam proses eksploitasi dan sebagian masih diekplorasi.
Tabel 2.23.Sebaran Lokasi Pertambangan Menurut Kabupaten
di Provinsi Sulawesi Barat
Sebaran Lokasidi Kabupaten Kandungan Mineral
PotensiKandungan
(Metrik Ton)Tahap Kegiatan
Polewali Mandar1. Anreapi2. Tapango3. Anreapi4. Campalagian
Galene, Bijih BesiGalene, Bijih BesiBijih BesiEmas, Tembaga, Perak
20.756.00025.465.00020.756.00020.563.000
Eksploitasi/EksplorasiEksploitasi/EksplorasiEksplorasiEksplorasi
Mamasa1. Tabulahan
2. Messawa3. Sumarorong
Emas, Tembaga, Perak, GaleneTembaga, Perak, GaleneBijih Besi, Mangan
30.676.000
35.583.00025.825.000
Eksplorasi
EksplorasiEksplorasi
Mamuju1. Tabulahan
2. Tobadak3. Bonehau
4. Kalumpang
Emas, Tembaga, Perak Galene,Bijih Besi, ManganTembaga, Perak, Seng,Emas, Tembaga, Perak, BijihBesi, ManganPerak, Seng
35.678.000
30.567.23050.523.000
54.764.000
Eksploitasi/Eksplorasi
EksplorasiEksploitasi/Eksplorasi
Eksplorasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 44
Sebaran Lokasidi Kabupaten Kandungan Mineral
PotensiKandungan
(Metrik Ton)Tahap Kegiatan
5. Kalumpang6. Bonehau
BatubaraBatubara
20.733.3665.593.642
EksplorasiEksploitasi/Eksplorasi
Mamuju Utara1. Dapurang2. Doripoku3. Tikke
Emas, Tembaga, GaleneBijih Besi, Galene, Mangan,Emas Letakan
35.876.47630.948.54325.837.546
EksplorasiEksplorasiEksplorasi
Sumber: Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat
Untuk wilayahKabupaten Mamuju Utara, terdapat 3 (tiga) titik daerah yang
memiliki potensi kandungan mineral, antara lain Kecamatan Dapurang memiliki
kandungan mineral berupa Emas, Tembaga dan Galene dengan potensi kandungan
35.876.476 metrik ton, di kecamatan Duripoku terdapat kandungan mineral berupa
Bijih Besi, Galene dan Mangan dengan potensi kandungan 30.948.543 metrik ton
dan di daerah Tikke terdapat kandungan mineral berupa Emas Letakan dengan
potensi kandungan 25.837.546 metrik ton. Untuk semua titik potensi pertambangan
di wilayah Kabupaten Mamuju Utara ini masih dalam tahap eksplorasi.
Tabel 2.24.Blok Minyak dan Gas Bumi di Provinsi Sulawesi Barat
No Nama Blok Investor Luas (Km2) Lokasi Tahap Kegiatan
1. Suremana Exxon Mobile 5.339,63 Mamuju Utara Eksplorasi2. Mandar Exxon Mobile 4.196,25 Majene, Polman Eksplorasi3. Pasangkayu Marathon 4.707,63 Mamuju Utara Eksplorasi
4. Kuma Conoco Philips 5.086,10Mamuju Utara,
MamujuEksplorasi
5. Budong-Budong Tately N.V. 5.494,51Mamuju Utara,
MamujuEksplorasi
6. KaramaStatoil
Pertamina4.287,37 Mamuju Utara Eksplorasi
7. Karana Pearl Oil 5.389,68 Majene Eksplorasi8. Malunda PTT E & P 5.000,00 Majene Eksplorasi9. Mandar Selatan PTT E & P 3.800,00 Polman Eksplorasi
Sumber: Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat, 2012
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana
Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana, baik bencana alam,
maupun karena ulah manusia. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya bencana
ini baik kondisi geografis, iklim, geologis, maupun faktor-faktor lain seperti
keragaman sosial, budaya dan politik.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 45
Tabel 2.25.Wilayah Rawan Bencana
KejadianJumlah
KejadianMeninggal
Luka-luka
Hilang Menderita MengungsiRumahRusakBerat
RumahRusakSedang
RumahRusakRingan
LokasiPotensiBencana
Banjir 30 21 134 7 1,67 6,95 90 23 168 Polman,Majene,Mamuju
GelombangEkstrimdan Abrasi
3 0 6 0 0 447 60 5 37 Polman,Majene,Mamuju
danMamuju
UtaraGempaBumi
4 67 327 0 0 0 1,451 63 128 Mamuju,MamujuUtara,
Majene,Mamasa
danPolman
Kebakaranhutan danlahan
1 0 0 0 0 0 0 0 0 Mamuju,MamujuUtara,
Polmandan
MamasaKekeringan 11 0 0 0 0 0 0 0 0 Majene
danPolman
Epidemidan wabahpenyakit
1 1 580 0 0 0 0 0 0 Mamuju,Polman,Mamasa
danMamuju
UtaraCuacaEkstrim
12 0 0 0 0 0 156 0 664 Mamuju,MamujuUtara,
MajeneTanahLongsor
7 14 22 2 0 0 19 0 176 Mamuju,Mamasa
Provinsi Sulawesi Barat merupakan wilayah dengan kondisi alam yang kompleks
sehingga menjadikan Sulawesi Barat sebagai salah satu daerah yang berpotensi tinggi
terhadap ancaman bencana, khususnya bencana alam. Bencana yang terjadi di Provinsi
Sulawesi Barat dalam kurun tahun 2006-2010 relatif sedikit dan bila dibandingkan
dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.
Berdasarkan catatan Kejadian Bencana Alam danPotensi Bencana Alam Provinsi
Sulawesi Barat, antara lain sebagai berikut:
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 46
Banjir
Dari tabel diatas dapat dilihat
total kejadian banjir di Provinsi
Sulawesi Barat sebanyak 30 kali,
mengakibat-kan 21 orang meninggal
dunia dan mengungsi sebanyak 6950
orang. Tercatat juga selama kejadian
bencana mengakibat-kan 90 Rumah
rusak berat, 23 rumah rusak sedang
dan 168 rumah rusak ringan.
Rawan banjir di kabupaten
Mamuju Utara (Sarjo, Bambalamotu,
Pasangkayu, Lariang, Tikke dan
sarudu), Mamuju (Kaluku, sampaga,
Papalang, Topoyo, Budong-budong,
Mamuju dan Karossa), Majene
(Banggae, Banggae Timur, Pamboang, Sendana dan Malunda), dan Polewali
Mandar (Allu, Limboro, Tinambung, Balanipa, Campalagiang, Mapilli,
Wonomulyo, Matakali, Binuang dan Polewali).
Longsor
Tanah longsor di Sulawesi Barata pernah terjadi di Majene, Mamuju,dan
Mamasa. Di Sulawesi Barat, 7 kali kejadian longsor yang terdata masing-masing
satu kali terjadi di Kabupaten Majene pada tanggal 14 Desember 2003, menelan
korban jiwa empat orang, luka-luka satu orang, hilang dua orang, kerusakan jalan
20 orang. Di kabupaten Mamuju sebanyak 5 kali kejadian pada tanggal 22 Mei
2010 dengan jumlah korban jiwa sembilan orang meninggal dunia, empat orang
luka-luka dan lima unit rumah hancur. Kemudian di kabupaten Mamasa terjadi
bencana pada tahun 2010 dengan korban jiwa satu orang meninggal dunia dan luka-
luka 17 orang.
Rawan Longsor di kabupaten Mamuju (Kalumpang, Bonehau, Kalukku,
Simkep, Tapalang Barat), Majene (Ulumanda, Tubo, Tammerodo, Pamboang,
Banggae), Mamasa (seluruh Kecamatan) dan Polewali Mandar ( Tutar, Matangnga,
Limboro, Allu, Luyo, Anreapi dan Bulo)
Gambar 14. Peta Wilayah Zona Banjir
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 47
Abrasi, erosi dan sedimentasi
Abrasi di Sulawesi Barat terjadi pada tahun 2008 tepat Kabupaten Majene.
Data terakhir, di tahun 2011 abrasi terjadi kembali di Kabupaten mamuju tepatnya
di Kecamatan Tappalang. Bibir pantai yang terancam abrasi kurang lebih 280
kilometer dari sekitar 677 panjang pantai diwilayah Sulawesi Barat. Empat
kabupaten di Sulawesi Barat terancam abrasi yakni Majene-Mamuju, Mamuju
Utara dan Polewali Mandar. Keempat daerah itu mengalami abrasi sama seperti
yang terjadi di pesisir pantai di Desa Tapalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten
Mamuju yang sebelumnya mengalami bencana abrasi pantai yang cukup parah.
Rawan Abrasi di Kab. Mamuju Utara (Bambaira, Bambaloka, Pasangkayu,
Saruddu, Lariang, Tikke), Mamuju (Karossa, Topoyo, simkep, Budong-budong,
Sampaga, Papalang, Papalang, Kalukku, Mamuju, Balabalakang, Tapalang,
Tapalang Barat)
Kebakaran
Pada tahun 2005 terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Polewali
Mandar dari informasi yang tercatat tidak ada korban akibat kejadian tersebut.
Angin Puting Beliung
Wilayah Provinsi Sulawesi Barat memiliki kawasan ancaman cuaca ekstrim
berdasarkan Pedoman Nasional Pengkajian Risiko Bencana, ancaman bencana
cuaca ekstrim dapat dibagi menjadi tiga kelas Indeks Ancaman. Komponen yang
dilihat adalah lahan terbuka, kemiringan lereng dan curah hujan tahunan sehingga
menghasilkan skor bahaya. Kelas Indeks Rendah Ancaman Bencana Cuaca ekstrim
dihitung dari skor bahaya kurang dari 0,34.
Paceklik (Kemarau Panjang)
Berdasarkan Pengkajian Kerentanan, bencana kekeringan di Provinsi
Sulawesi Barat akan berdampak pada 883.281 jiwa yang tertinggal dan beraktivitas
di kawasan terancam. Untuk Indeks Kerugian dari ancaman bencana kekeringan di
Provinsi Sulawesi Barat dari hasil pengkajian risiko bencana terlihat bahwa
kerugian fisik dan ekonomi akibat bencana kekeringan adalah 11,626 triliun rupiah.
Luas ancaman kerusakan lingkungan akibat bencana kekeringan dari pengkajian
risiko bencana terhitung sebesar 1.626.103 Ha.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 48
Tsunami
Wilayah Provinsi Sulawesi Barat dengan tinggi genangan kurang dari 1
meter. Kelas Indeks Ancaman Sedang Bencana Tsunami dengan tinggi genangan
antara 1-3 meter. Sedangkan kelas Indeks Tinggi Ancaman Bencana Tsunami
dengan ketinggian genangan lebih dari 3 meter. Perhitungan untuk mendapatkan
kelas Indeks Ancaman dari luas kawasan terpapar dilaksanakan dalam pengkajian
risiko bencana dalam Dokumen Kajian Risiko Bencana Daerah.
Berdasarkan analisi kajian risiko bencana, Provinsi Sulawesi Barat memiliki
indeks ancaman bencana tsunami Tinggi dan memiliki indeks penduduk terpapar
Rendah. Dengan demikian Sulawesi Barat memiliki tingkat ancaman tsunami
Sedang.
Tsunami di kabupaten Mamuju Utara (Bambaira, Bambaloka, Pasangkayu,
Sarudu, Lariang, Tikke), Mamuju ( Karossa, Topoyo, Budong-budong, Samapaga,
Papalang, Kalukku, Mamuju, Balabalakang, Simkep, Tapalang Barat, Tapalang),
Majene (Malunda, Sendana, Banggae, Pamboang), dan Polewali Mandar
(Tinambung, Balanipa, Campalagian, Mapilli, Wonomulyo, Matakali, Polewali,
Binuang).
Gempa
Gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat sebanyak 4 (empat) kali kejadian
gempa besar, tercatat pernah terjadi gempa bumi yang menimbulkan kerugian
korban jiwa atau kerusakan terjadi pada tahun 1967 di Polewali Mandar. Pada
tanggal 23 Februari 1969 terjadi gemapa bumi di Majene tercatat korban meninggal
dunia 64 orang, luka-luka 97 orang, rumah hancur 1287 unit dan juga menyebabkan
kerusakan jalan sepanjang 50m. Di mamuju tercatat dua kali terjadi gempa bumi
yaitu pada tanggal 9 Juli 1984 dan tanggal 5 Februari 2008 mengakibatkan korban
meninggal dunia dua orang, luka-luka 91 orang, rumah rusak 38 unit, pusat
pendidikan 31 unit dan rumah sakit 1 unit. Gempa bumi yang tercatat paling akhir
terjadi pada tanggal 16 Juni 2010 di Mamuju Utara juga mengakibatkan korban
meninggal dunia satu orang, 139 orang luka-luka, 3 unit pusat pendidikan, 1 unit
rumah sakit/puskesmas.
Rawan Gempa di Kab. Mamuju (Kec. Tapalang, Kec. Mamuju, Kec.
Kalukku, Kec. Singkep, Kec. Bonehau, Kec. Belang-belang, Kec. Sampaga, Kec.
Pangale, dan Budong-budong), Polewali Madar ( Kec. Tutallu, Wonomulyo),
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 49
Mamuju Utara ( Bambalamotu, Bambaira, Pasangkayu, Baras, sarudu), Mamuju (
Mamuju, Simboro Kepulauan, Tapalang Barat, Budong-budong, Topoyo, Sampaga,
Papalang, Karossa), Majene (Malunda, Sendana, Pamboang, Banggae), Polewali
Mandar ( Tinambung, Campalagiang, Limboro, Balanipa, Luyo, Mapili,
Wonomulyo, Anreapi,Polewali).
Beberapa kejadian gempa besar tercatat pernah terjadi di Sulawesi Barat dan
menimbulkan kerugian korban jiwa atau kerusakan parah, terjadi pada tahun 1967
di Kabupaten Polewali Mandar (dulu bernama Polmas), tahun 1969 di Kabupaten
Majene, di Kabupaten Mamuju tahun 1972 dan 1984, serta yang terakhir tahun
2010 di Kabupaten Majene dan Mamuju Utara.
Aktivitas kegempaan di Provinsi Sulawesi Barat merupakan hal yang luar
biasa, karena frekuensinya termasuk rendah, sehingga ketika terjadi gempa akan
langsung membuat kepanikan yang luar biasa. Gempa terbesar untuk wilayah
Sulawesi Barat adalah pada tanggal 23 Februari 1969 di Majene dengan magnitude
mencapai 6,9 SR yang menyebabkan tsunami di bagian utara Kabupaten Majene,
tinggi gelombang mencapai 1,5 – 4 meter. Gempa ini menyebabkan sekitar 64
orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka, dan kisaran 1.287 rumah mengalami
kerusakan yang cukup parah.
2.1.4 Demografi
Provinsi Sulawesi Barat dengan luas wilayah 16.787,17 Km2 memiliki jumlah
penduduk sekitar 1.189.203 jiwa (tahun 2011). Komposisi penduduk tersebut yakni 80
persen petani dan 7,5 persen nelayan. Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk berjenis kelamin perempuan. Hal
ini tercermin dari rasio angka jenis kelamin yang lebih besar dari jumlah penduduk
perempuan.
Jumlah penduduk Sulawesi Barat pada tahun 2007 adalah 1.016.663 jiwa, laju
pertumbuhan penduduk Sulawesi Barat pada tahun 2011 adalah 1.189.203 Suku yang
ada di Provinsi Sulawesi Barat meliputi beberapa suku antara lain; Mandar (49,15%),
Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%), dan suku lainnya
(19,15%). Proporsi penduduk yang memeluk agama berdasar data dari Badan Pusat
Statistik tahun 2008 adalah Islam (83,1%), Kristen (14,36%), Hindu (1,88%), Budha
(0,04%), dan yang lainnya (0,62%). Sedangkan bahasa yang digunakan dalam
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 50
321 321 418 321 321
28009 28009 33946 27724 31008
135420 174174 137769 162836 162839
13,664 13,664 13,664 14,120 17,515
804,105 804,105 947,281 827,925 1,039,363
masyarakat antara lain bahasa Indonesia, bahasa Mandar, bahasa Bugis, bahasa Toraja,
dan bahasa Makassar.
Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agama merupakan faktor paling
penting demi terwujudnya cita-cita pembangunan nasional, yaitu terciptanya kehidupan
yang sejahtera, adil dan makmur, serta stabilitas yang baik disegala bidang kehidupan
baik secara lahiriah maupun batiniah. Untuk mewujudkannya, tidak hanya SDM
(sumber daya manusia) yang berkualitas di bidangnya yang dibutuhkan namun juga
diperlukan SDM yang memiliki moral dan akhlak yang baik. Hal ini dapat
terwujud apabila umat beragama diberikan perlindungan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan keagamaan sesuai agama masing-masing dengan aman dan tentram
dengan diikuti sikap saling toleransi yang tinggi sehingga terwujud kerukunan
hidup umat beragama yang saling menghargai dan menghormati satu dengan
lainnya.
Grafik 2.4.Jumlah Penduduk Menurut Agama di Sulawesi Barat, 2006 - 2010
Budha
Hindu
Protestan
Katholik
Islam
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Barat
Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan fasilitas tempat ibadah mutlak
diperlukan, untuk itu pemerintah terus berupaya meningkatkan ketersediaan fasilitas
tersebut, baik dari segi peningkatan kualitasnya maupun kuantitasnya. Keseriusan
pemerintah dalam peningkatan sarana ibadah ini dapat terlihat dari keselarasan
antara peningkatan jumlah pemeluk agama yang diikuti oleh peningkatan
sarana tempat ibadah masing-masing agama.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 51
2006
Grafik 2.5.Perkembangan Jumlah Tempat Ibadah Menurut Agama
Di Sulawesi Barat tahun 2006-2010
Wihara Budha 2 2 4 4 4
Pura Hindu 52 77 70 57 56
Gereja Protestan 722 771 754 635 864
Gereja Khatolik 43 121 124 93 105
Mesjid 1,588 1,616 1,626 1,647 1,64
2006 2007 2008 2009 2010Sumber : Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Barat
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir peningkatan jumlah pemeluk
agama islam sebanyak 235.258 orang atau sekitar 22,63 persen yang diikuti
dengan peningkatan jumlah masjid sebanyak 59 masjid. Hal yang serupa juga
terjadi untuk pemeluk dan tempat ibadah agama lainnya.
Tabel 2.26.Jumlah PendudukMenurut Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2007 – 2010
No KabupatenJumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah1 Majene 73.673 77.434 151.1072 Polewali Mandar 193.108 203.012 396.1203 Mamasa 71.088 68.994 140.0824 Mamuju 173.413 163.560 336.9735 Mamuju Utara 70.244 64.125 134.369
Sulawesi Barat 2010 581.526 577.125 1.158.6512009 530.020 517.719 1.047.7392008 522.228 510.028 1.032.2562007 514.481 502.182 1.016.663
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Dari aspek Pertumbuhan Penduduk yang disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk alami (faktor kelahiran) dan angka migrasi penduduk masuk, maka laju
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 52
pertumbuhan penduduk Sulawesi Barat tiap Kabupaten dapat diketahui, seperti dalam
tabel berikut ini :
Tabel 2.27.Laju Pertumbuhan Penduduk Sulawesi Barat Tiap Kabupaten
KabupatenJumlah Penduduk
Tahun 2000Jumlah Penduduk
Tahun 2010Laju Pertumbuhan
Penduduk1 2 3 4
Majene 124.475 151.107 1,97%Polewali Mandar 343.792 396.12 1,4%Mamasa 117.248 140.082 1,81%Mamuju 230.27 336.973 3,91%Mamuju Utara 75.833 134.369 5,94%Sulawesi Barat 891.618 1.047.739 2,68%
Sumber: BPS Sulbar dalam Angka 2011
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari dua fokus yakni fokus kesejahteraan
dan pemerataan ekonomi serta fokus kesejahteraan sosial. Masing-masing fokus
tersebut dibahas pada bagian di bawah ini:
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Aspek kesejahteraan masyarakat menjelaskan tentang perkembangan
kesejahteraan Provinsi Sulawesi Barat, ditinjau dari sisi kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga. Pada
bagian ini akan dipaparkan lebih mendalam aspek kesejahteraan dan pemerataan
ekonomi yang mencakup: masalah pertumbuhan ekonomi, perkembangan PDRB
sektoral, struktur perekonomian, inflasi, perkembangan PDRB per kelompok
sektor,pendapatan per kapita; produktifitas tenaga kerja, PDRB menurut penggunaan,
dan gambaran singkat sektor.
a. Pertumbuhan PDRB
Kinerja perekonomian Provinsi Sulawesi Barat selama periode 2006-2010
cukup fluktuatif, khususnya terjadi dalam kurun waktu tahun 2008-2010. Jika
dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2000 yang bertumbuh pada laju rata-rata 8,16 persen per tahun, Sulawesi
Barat memiliki laju pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan
ekonomi nasional (PDB) yang berada pada angka 6.21 persen per tahun pada
periode yang sama. Di tingkat wilayah, Provinsi Sulawesi Barat merupakan
provinsi dengan output (PDRB) kedua terkecil setelah Gorontalo dengan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 53
sumbangan sebesar 4,44 persen terhadap pembentukan PDRB Wilayah Sulawesi
dan sebesar 0,21 persen terhadap pembentukan PDB nasional (2010).
Grafik 2.6.Perbandingan Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Barat dengan Nasional
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010
Sumber : Badan Pusat Statistik (Sulbar Dalam Angka 2006-2010) dan Badan Perencanaan PembangunanNasional (Perkembangan Kinerja Provinsi Sulawesi Barat 2012)
Pada kurun waktu 2009-2010, kondisi perekonomian Pulau Sulawesi sedikit
lebih baik jika dibandingkan dengan perekonomian nasional. Pada tahun 2009,
pertumbuhan ekonomi provinsi se-Sulawesi berkisar 6,03 persen hingga 7,83
persen. Sementara pada tahun yang sama, ekonomi nasional hanya tergenjot
pada kisaran 4,96 persen.
Tabel 2.28.Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Secara Regional di Sulawesi
Pada Tahun 2006-2010Provinsi 2006 2007 2008 2009 2010
Sulawesi Utara 5.69 6.47 10.86 7.83 7.13Sulawesi Tengah 7.22 7.25 7.44 7.80 7.76Sulawesi Selatan 6.73 6.35 7.79 6.23 8.18Sulawesi Tenggara 7.68 7.98 7.27 7.57 8.19Gorontalo 7.30 7.51 7.76 7.54 7.63Sulawesi Barat 6.90 7.43 8.54 6.03 11.91Nasional 6.11 6.95 6.47 4.96 6.56
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 54
Grafik 2.7.Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi
Tahun 2006-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Hal serupa terjadi pada tahun 2010, dimana pertumbuhan nasional jauh di
bawah kinerja perekonomian provinsi se-Sulawesi. Pertumbuhan ekonomi
tertinggi pada tahun 2010 berada di Provinsi Sulawesi Barat yang mencapai
11,91 persen. Sementara provinsi lainnya, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Tenggara melaju pada kecepatan 8,18 persen dan 8,19 persen. Capaian kinerja
perekonomian ini merupakan buah hasil kerja keras Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat dalam membangun Sulawesi Barat agar senantiasa dapat sejajar
dengan daerah lainnya.
Di wilayah Provinsi Sulawesi Barat sendiri dengan lima kabupaten otonom,
masing-masing memiliki nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang
cukup variatif. Di tahun 2010, Kabupaten Mamuju sebagai ibukota provinsi
menyumbang sebesar 30,54 persen terhadap pembentukan PDRB provinsi,
sementara Kabupaten Mamasa hanya berkontribusi sebesar 11,00 persen. Pada
tahun yang sama, pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di Kabupaten Mamuju
Utara sebesar 13,56 persen dan terendah di Kabupaten Mamasa sebesar 8,54
persen.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 55
Grafik 2.8.Pertumbuhan PDRB Menurut Kabupaten di Sulawesi Barat Tahun 2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Tabel 2.29.Nilai PDRB Kabupaten (Persen) ADHB dan ADHK 2000
Provinsi Sulawesi BaratTahun 2010
KodeWilayah
SektorPDRB Harga PDRB Harga Pertumbuhan
Berlaku Konstan (%)
01 Majene 1,356,275.61 611,588.41 8.69
02 Polewali Mandar 3,354,057.75 1,428,767.95 10.13
03 Mamasa 1,199,632.57 612,181.69 8.5404 Mamuju 3,327,886.64 1,375,662.80 10.5905 Mamuju Utara 1,659,560.29 711,237.26 13.56
Total PDRB Kabupaten 10,897,412.86 4,739,438.11
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Namun demikian, laju pertumbuhan tersebut belum cukup untuk
mengurangi kesenjangan pendapatan per kapita Sulawesi Barat dari angka rata-
rata nasional. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku di Sulawesi Barat
selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006, angka PDRB per kapita
Sulawesi Barat sebesar 5,1 juta rupiah, kemudian meningkat pesat hingga
mencapai 10,9 juta rupiah pada tahun 2010. Sehingga dapat dikatakan bahwa
dalam rentang waktu lima tahun, rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh
setiap penduduk selama satu tahun di Provinsi Sulawesi Barat meningkat hampir
dua kali lipat.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 56
Grafik 2.9.Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
Sulawesi Barat dengan Nasional Tahun 2006-2010 (Ribu Rupiah)
Sumber : Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor
Provinsi Sulawesi Barat dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami
kemajuan dalam bidang ekonomi yang cukup pesat. Hal tersebut digambarkan
oleh pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat yang berada di atas 6 Persen per
tahun selama periode 2006-2010. Pada tahun 2006, ekonomi Sulawesi Barat
tumbuh 6,90 persen dan terus meningkat hingga mencapai 11,91 persen pada
tahun 2010. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor di Sulawesi Barat dapat
disajikan pada tabel 2.18 berikut :
Tabel 2.30.Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010
Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000di Provinsi Sulawesi Barat (Persen)
No Sektor2006 2007 2008 2009 2010
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk1 Pertanian 11.06 4.40 17.46 3.58 21.54 4.04 10.82 3.11 18.59 14.55
2Pertambangan &penggalian
14.57 7.56 37.27 25.20 31.98 24.18 21.88 19.49 15.25 1.56
3Industripengolahan
19.42 7.05 23.51 7.29 22.19 5.02 5.81 8.62 12.30 15.47
4Listrik, gas & airbersih
13.96 10.84 33.92 14.24 37.60 26.81 11.87 10.91 29.35 26.96
5 Konstruksi 21.32 12.63 38.96 17.68 57.89 45.28 14.91 10.14 -5.44 -2.85
6Perdagangan,hotel, & restoran
18.15 6.80 15.66 9.04 27.27 6.93 14.90 5.46 26.97 13.87
7Pengangkutan &komunikasi
14.46 12.01 16.11 14.95 34.23 10.89 14.54 10.07 29.44 21.29
8 Keuangan, sewa, 11.72 6.52 29.48 24.47 31.55 22.20 23.26 13.82 19.26 5.04
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 57
No Sektor2006 2007 2008 2009 2010
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk& jasaperusahaan
9 Jasa-jasa 33.14 14.99 25.65 10.45 32.22 12.58 19.42 7.50 10.91 7.22PDRB 15.87 6.90 20.84 7.43 25.60 8.54 13.35 6.03 16.84 11.91
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Pertumbuhan fantastis pada tahun 2010 sebesar 11,91 persen tersebut dapat
dicapai tentunya tidak terlepas dari hasil kerja keras masyarakat di bawah
kebijakan pemerintah yang terus berjuang membangun daerah Sulawesi Barat.
Pertumbuhan tersebut bahkan akan terus mengalami peningkatan apabila
investor lebih banyak yang berminat menanamkan modalnya di daerah ini.
Grafik 2.10.Pertumbuhan Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Tabel 2.31.Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006-2010
Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000di Provinsi Sulawesi Barat (Persen)
No Sektor2006 2007 2008 2009 2010
Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb
1 Pertanian 53.55 53.59 51.63 52.57 49.49 50.4 46.20 49.05 47.29 49.79
2Pertambangan& penggalian
0.54 0.61 0.63 0.69 0.72 0.73 1.02 0.88 0.93 0.87
3Industripengolahan
7.83 7.57 7.82 7.74 7.57 7.53 8.52 7.54 8.79 7.25
4Listrik, gas &air bersih
0.34 0.35 0.36 0.39 0.42 0.43 0.43 0.40 0.49 0.44
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 58
No Sektor2006 2007 2008 2009 2010
Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb
5 Konstruksi 3.11 3.18 3.41 3.65 4.56 4.59 5.36 5.09 4.66 4.12
6Perdagangan,hotel &restoran
12.95 12.99 13.14 12.43 12.95 12.60 12.47 11.97 12.69 13.01
7Pengangkutan& komunikasi
2.79 2.51 2.98 2.42 3.05 2.58 3.16 1.97 3.43 2.13
8Keuangan,sewa, & jasaPerusahaan
4.63 4.46 5.37 4.78 6.04 5.01 7.39 5.96 6.94 6.09
9 Jasa-jasa 14.26 14.74 14.65 15.33 15.20 16.14 15.43 17.18 14.79 16.31
PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Grafik 2.11.Kontribusi Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Pendapatan Perkapita
Perkembangan perekonomian Provinsi Sulawesi Barat yang diikuti dengan
pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada PDRB perkapita. Tingkat
kesejahteraan suatu daerah salah satunya dapat tercermin dari besarnya
PDRB perkapita, meskipun angka tersebut tidak menggambarkan pendapatan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 59
penduduk secara nyata, karena angka ini hanya merupakan rata-rata.
PDRB perkapita penduduk Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan harga
konstan tahun 2000 mengalami peningkatan terus menerus sejak tahun 2004
hingga tahun 2009. Pada tahun 2004 PDRB perkapita Provinsi Sulawesi Barat
hanya sebesar Rp 2,95 Juta rupiah meningkat menjadi Rp 4,24 Juta Rupiah
pada tahun 2009. Rata-rata kenaikan pendapatan per kapita sejak tahun 2004
sampai 2009 adalah sebesar 7.29 persen.
Tabel 2.32.PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita Sulawesi Barat
Tahun 2004-2009
TahunAtas Dasar Harga
BerlakuPersentaseKenaikan
Atas DasarHarga Konstan
2000
PersentaseKenaikan
2004 3.869.646,00 2.946.313,00 5.86 %2005 4.422.946,00 14.30 % 3.120.765,00 5.92 %2006 5.124.812,00 15.87 % 3.338.754,00 6.99 %2007 6.192.786,00 20.84 % 3.567.816.00 6.86 %2008 8.295.605,60 33.96 % 3.998.502.00 12.07 %2009 9.403.378,61 13.35 % 4.239.460.87 6.03 %
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka ProvinsiSulawesi Barat, 2011
Pada tahun 2004-2009, pertumbuhan PDRB perkapita Provinsi Sulawesi Barat
berfluktuasi. Pertumbuhan PDRB perkapita Provinsi Sulawesi Barat mencapai titik
terendah pada tahun 2004 yakni sebesar 5,86 persen, sedangkan titik tertinggi
pada tahun 2008 yaitu sebesar 12,07 persen.
b. Laju Inflasi
Pada tahun 2008, Provinsi Sulawesi Barat mengalami inflasi yang cukup
tinggi sebesar 11,66 persen. Namun pada tahun 2009, angka inflasi tersebut
mengalami penurunan yang signifikan sebesar 9,87 poin menjadi 1,78 persen,
kemudian naik kembali menjadi 5,12 persen pada tahun 2010. Secara rata-rata,
dalam setahun Provinsi Sulawesi Barat mengalami inflasi sebesar 6,19 persen,
lebih rendah 0,74 poin dari angka inflasi nasional yang mencapai 6,93 persen.
Inflasi sebesar 6,19 persen tersebut masih cukup wajar, dimana Provinsi
Sulawesi Barat merupakan provinsi termuda dari 33 provinsi di Indonesia yang
masih memiliki keterbatasan terhadap distribusi yang sebagian besar masih
ditempuh melalui jalur darat.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 60
Grafik 2.12.Laju Inflasi di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Inflasi tertinggi pada tahun 2008 terjadi pada kelompok bahan makanan
sebesar 20,37 persen dan terendah pada kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga sebesar 1,21 persen. Pada tahun 2009, terjadi perubahan yang cukup
drastis dimana kelompok bahan makanan menjadi yang terendah bahkan
mengalami deflasi sebesar 2,02 persen dan tertinggi oleh kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 9, 31 persen. Kemudian pada tahun
2010, kelompok bahan makanan kembali menjadi yang tertinggi, yaitu 12,55
persen dan terendah oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan
sebesar 0,21 persen.
Rata-rata dalam setahun, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi
tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 10,30 persen. Hal ini
dipandang wajar karena kebutuhan dasa manusia, khususnya masyarakat
Sulawesi Barat, sangat bergantung pada bahan makanan dan hampir seluruh
komoditi bahan makanan di Sulawesi Barat sangat fluktuatif, terutama komoditi
ikan segar.
c. Kondisi Kemiskinan
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per
kapita per bulan berada di bawah garis kemiskinan. Pendekatan yang
digunakandalam menentukan garis kemiskinan adalah berdasarkan konsep
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basicneeds approach), yang dalam hal
ini adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar makanan yang setara
dengan 2100 kilokalori serta kebutuhan bukan makanan, yakni kebutuhan
minimum perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 61
Tabel 2.33.Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat
Periode Juli Tahun 2006-2010
No KabupatenJumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)
2006 2007 2008 2009 20101 Majene 30,9 30,8 24,4 23,86 27,82 Polewali Mandar 98,1 88,5 78,3 76,58 84,33 Mamasa 31,4 31,0 22,5 22,32 22,84 Mamuju 33,9 30,4 24,7 25,41 27,75 Mamuju Utara 10,9 9,2 6,9 7,14 8,4
Sulawesi Barat 205,2 189,9 156,8 155,31 171,0
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Tampak penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Barat terus mengalami
penurunan, dimana pada tahun 2006 sampai 2010 penduduk miskin berkurang
sebesar 7,16 persen. Hal ini menunjukkan keberhasilan Pemerintah Daerah
Sulbar dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Sulawesi Barat.
Indeks Kedalaman KemiskinanProvinsi Sulawesi Barat selama empat tahun
terakhir fluktuatif, pada tahun 2007 nilai IKK (P1) untuk total desa dan kota
2,59, pada tahun 2008 mengalami kenaikan 2,63, pada tahun 2009 nilai IKK
turun menjadi 2,47 dan pada tahun 2010 menurun sangat drastis menjadi 1,55.
Pengukuran nilai IKK di bagi menurut daerah, yaitu daerah kota dan desa.
Indeks Kedalaman Kemiskinan kota sejak tahun 2007 mengalami kenaikan
sedangkan di wilayah desa Indeks Kedalaman Kemiskinan mengalami
penurunan. Hal ini menandakan bahwa penduduk miskin di kota menjadi lebih
banyak dibandingkan dengan penduduk miskin di Desa. Indeks Kedalaman
Kemiskinan di Kota pada tahun 2007 sebesar 1,73, tahun 2008 sebesar 2,38
sedangkan pada tahun 2009 sebesar 2,91. Sementara di desa Indeks Kedalaman
Kemiskinan pada tahun 2007 sebesar 3,02, tahun 2008 sebesar 2,75 dan tahun
2009 sebesar 2,25.
Tabel 2.34.Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Sulawesi Barat Tahun 2007-2009
Tahun Kota Desa Kota+Desa
2007 1,73 3,02 2,592008 2,38 2,75 2,632009 2,91 2,25 2,472010 0,84 1,90 1,55
Sumber : BPS, Sulbar Dalam Angka 2006-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 62
20.7419.03
16.7315.29
13.58
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
2006 2007 2008 2009 2010
Bila dilihat penurunan jumlah penduduk miskin menurut daerah, selama
tahun 2006 sampai 2010 daerah perkotaan di Sulawesi Barat lebih sedikit dari
daerah perdesaan. Meskipun demikian perbedaan tersebut tidak begitu
signifikan. Dengan demikian, besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat
dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan.
Perubahan harga yang terjadi pada kelompok makanan tentunya akan sangat
berpengaruh pada garis kemiskinan, dan yang paling terkena imbasnya adalah
masyarakat perkotaan yang notabene kebutuhan makanannya diperoleh dengan
cara membeli. Jika pendapatan mereka konstan atau peningkatannya tidak dapat
mengikuti naiknya harga barang (inflasi), maka besar kemungkinan akan
menambah jumlah penduduk miskin.
Grafik 2.13.Perkembangan Persentase Kemiskinan di Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Berbeda dengan masyarakat di perdesaan, perubahan harga barang makanan
tidak begitu berpengaruh pada mereka, karena bahan makanannya kebanyakan
diproduksi sendiri. Sehingga jika harga bahan makanan naik, mereka tidak serta
merta menjadi miskin. Hal ini menjadi penyebab persentase maupunjumlah
penduduk miskin perkotaan Sulawesi Barat cenderung turun lebih lambat jika
dibanding persentase penduduk di wilayah perdesaan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 63
83,40 85,90 86,40 87.59 88,48 88,54
80
85
90
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Angka Melek Huruf
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
Kondisi kesejahteraan sosial dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek
kependudukan, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kondisi pengangguran, kondisi
kemiskinan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta seni budaya dan olah
raga.
a. Angka Melek Huruf
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah tingkat melek huruf
yang mengindikasikan kemampuan penduduk untuk dapat membaca dan menulis.
Dalam hal ini, angka melek huruf merupakan prosentase penduduk usia 15 tahun ke
atas yang dapat membaca dan menulis latin dan atau huruf lainnya.
Angka melek huruf di Sulawesi Barat mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Dari grafik dapat dilihat bahwa
Angka Melek Huruf pada tahun 2006 sebesar 83,40 persen, terus mengalami tren
peningkatan hingga tahun 2011 menjadi 88,54 persen.
Grafik 2.14.Angka Melek Huruf di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Indikator lain yang dapat digunakan untuk melihat tingkat pendidikan
adalah rata-rata lama sekolah yang secara umum menunjukkan jenjang pendidikan
yang telah dicapai oleh penduduk usia 15 tahun ke atas. Lamanya sekolah adalah
sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah
dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir (TPT).
Pada tahun 2006 rata-rata lama bersekolah Provinsi Sulawesi Barat sebesar
6,3 tahun dan tahun 2010 sebesar 7,11 tahun. Hal ini menujukkan bahwa terjadi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 64
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
2006 2007 2008 2009 2010 2011
6.286.51
6.99 7,05 7,11 7.15
Rata-rata Lama Sekolah
peningkatan rata-rata lama bersekolah masyarakat sampai Tujuh tahun Satu bulan
yang memberikan pengertian bahwa masyarakat Provinsi Sulawesi Barat rata-rata
mampu bersekolah sampai pada tingkat SMP Kelas Satu.
Grafik 2.15.Rata-rata Lama
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
c. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka Partisipasi Kasar adalah besaran yang menyatakan perbandingan
jumlah penduduk untuk semua jenjang usia yang terdaftar sekolah pada tingkat
pendidikan SD/SLTP/SMU dibagi dengan jumlah penduduk usia sekolah.
Tabel 2.35.Angka Partisipasi Kasar Menurut Kabupaten
di Sulawesi Barat Tahun 2010
No Kabupaten SD SLTP SMU1. Majene 112,37 69,76 65,972. Polewali Mandar 106,60 67,08 44,363. Mamasa 109,85 75,85 61,30No Kabupaten SD SLTP SMU4. Mamuju 112,04 55,67 54,715. Mamuju Utara 119,97 64,93 49,24
Sulawesi Barat 110,88 65,09 52,172009 107,09 85,56 57,672008 110,11 60,27 38,64
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Tabel di atas memperlihatkan Angka Partisipasi Kasar pada setiap
kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun 2010. Dari tabel tersebut,
nampak bahwa pada tahun 2010, Kabupaten Mamuju Utara memiliki tingkat APK
yang lebih tinggi pada jenjang Sekolah Dasar sedangkan Kabupaten Polewali
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 65
Mandar yang terendah. Akan tetapi, padan jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama, Kabupaten Mamuju memiliki tingkat partisipasi yang paling rendah dan
Kabupaten Majene yang paling tinggi. Demikian pula pada jenjang Sekolah
Menengah Umum, Kabupaten Majene masih konsisten pada tingkat tertinggi dan
Kabupaten Polewali Mandar memiliki tingkat APK yang terendah di Provinsi
Sulawesi Barat.
Grafik 2.16.Angka Partisipasi Kasar di Sulawesi Barat Tahun 2008-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2010, perkembangan Angka
Partisipasi Kasar memang relatif berfluktuasi. Namun secara umum dapat dikatakan
bahwa trennya mengalami peningkatan. Untuk APK pada jenjang SD, tahun 2008
berada pada 110,11 dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 110,88. Begitu pula
pada jenjang SLTP dan SMU, pada tahun 2008, SLTP memiliki APK sebesar 60,27
dan pada jenjang SMU sebesar 38,64. Kemudian pada tahun 2010, tingkat APK
pada jenjang SLTP dan SMU mengalami peningkatan masing-masing menjadi
65,09 dan 52,17.
d. Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka Partisipasi Murni adalah perbandingan jumlah penduduk usia
sekolah (7-18 tahun) yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan
SD/SLTP/SMU dibagi dengan jumlah penduduk usia sekolah.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 66
Tabel 2.36.Angka Partisipasi Murni Menurut Kabupaten
di Sulawesi Barat Tahun 2010
No Kabupaten SD SLTP SMU1. Majene 94,21 54,35 47,322. Polewali Mandar 94,30 59,19 27,593. Mamasa 92,24 57,37 41,20No Kabupaten SD SLTP SMU4. Mamuju 93,83 47,07 35,035. Mamuju Utara 95,06 52,04 30,42
Sulawesi Barat 93,94 54,24 34,032009 90,02 53,62 33,382008 93,25 52,40 32,64
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Tabel di atas memperlihatkan Angka Partisipasi Kasar pada setiap
kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun 2010. Dari tabel tersebut,
nampak bahwa pada tahun 2010, Kabupaten Mamuju Utara memiliki tingkat APK
yang lebih tinggi pada jenjang Sekolah Dasar sedangkan Kabupaten Mamasa yang
terendah. Akan tetapi, padan jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Kabupaten
Mamuju Utara memiliki tingkat partisipasi yang paling rendah dan Kabupaten
Polewali Mandar yang paling tinggi. Demikian pula pada jenjang Sekolah
Menengah Umum, Kabupaten Majene masih konsisten pada tingkat tertinggi dan
Kabupaten Polewali Mandar memiliki tingkat APK yang terendah di Provinsi
Sulawesi Barat.
Grafik 2.17.Angka Partisipasi Kasar di Sulawesi Barat Tahun 2008-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2010, secara umum
perkembangan Angka Partisipasi Kasar memperlihatkan peningkatan meskipun
tidak signifikan. APM pada jenjang SD, tahun 2008 berada pada 93,25 dan pada
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 67
tahun 2010 meningkat menjadi 93,94. Begitu pula pada jenjang SLTP dan SMU,
pada tahun 2008, SLTP memiliki APK sebesar 52,40 dan pada jenjang SMU
sebesar 32,64. Kemudian pada tahun 2010, tingkat APK pada jenjang SLTP dan
SMU mengalami peningkatan masing-masing menjadi 54,24 dan 34,03.
e. Angka Usia Harapan Hidup
Pemerintah telah berupaya secara optimal dalam membangun derajat
kesehatan masyarakat melalui kebijakan pembangunan kesehatan yang di
ejawantahkan ke dalam bentuk pelaksanaan program dan kegiatan, termasuk dalam
upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat terutama di bidang kesehatan dan
pendidikan.
Grafik berikut menunjukkan bahwa Perkembangan Angka Usia Harapan
Hidup (UHH) di Sulawesi Barat cenderung mengalami peningkatan, dimana tahun
2006 angka UHH mencapai 67,0 tahun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi
67,80 tahun.
f. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia secara khusus mengukur capaian
pembangunan manusia yang disusun dari beberapa komponen dasar kualitas hidup.
IPM dihitung berdasarkan empat komponen utama yaitu Umur Panjang dan Sehat
(bidang kesehatan), Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah (bidang
pendidikan), serta kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan
pokok (kemampuan ekonomi).
Dengan menggunakan IPM, UNDP(United Nations Development
Programme) membagi tingkat pencapaian pembangunan manusia suatu wilayah
pada kurun waktu tertentu ke dalam tiga golongan yaitu; rendah (kurang dari 50),
sedang/menengah (antara 50-80), dan tinggi (80 ke atas). Untuk keperluan
perbandingan tingkatan, status sedang dipecah menjadi dua yaitu, sedang bawah
dan sedang atas.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 68
Grafik 2.18.Indeks Pembangunan Manusia
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
IPM Sulawesi Barat dalam kurun waktu 2006-2010, masih tergolong
menengah. Akan tetapi capaian ini terus menunjukkan kemajuan dari tahun ke
tahun. Walaupun Angka IPM-nya masih di bawah angka nasional, capaian Provinsi
Sulawesi Barat pada dimensi pembangunan manusia terbilang cukup baik. Dari 33
provinsi yang ada, Sulawesi Barat berada pada peringkat ke-27.
Tabel 2.37.Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
KabupatenIndeks Pembangunan Manusia
2006 2007 2008 2009 2010Majene 68,6 69,12 70,28 70,83 71,34Polewali Mandar 63,9 64,77 65,91 66,61 67,38Mamasa 68,7 69,16 69,79 70,18 70,82Mamuju 67,3 67,60 68,50 68,89 69,32Mamuju Utara 67,9 68,84 69,27 69,55 69,99Sulawesi Barat 67,06 67,72 68,55 69,18 69,64Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 69
Grafik 2.19.Perbandingan IPM Provinsi se-Sulawesi Tahun 2010
66
68
70
72
74
76
78
SulawesiUtara
SulawesiTengah
Gorontalo SulawesiSelatan
SulawesiTenggara
SulawesiBarat
76.09
71.1470.28
71.62
70.00 69.64
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Pada tahun 2006, capaian IPM Sulawesi Barat sebesar 67,06. Kondisi ini
meningkat menjadi 67,72 dan 68,55 pada tahun 2007 dan 2008. Hingga pada tahun
2010, capaian IPM Sulawesi Barat menembus posisi 69,64.
Keberhasilan peningkatan nilai IPM ini menghantarkan Sulawesi Barat
mengalami pergeseran dari tahun ke tahun menjadi lebih baik. Pada tahun 2006,
posisi IPM Sulawesi Barat secara nasional berada pada peringkat ke-29, kemudian
naik menempati urutan ke-27 pada tahun 2010. Meningkatnya peringkat IPM
Sulawesi Barat tersebut tak lepas dari kerja keras Pemerintah Daerah, baik provinsi
maupun kabupaten, untuk menjadikan Sulawesi Barat dapat sejajar dengan daerah
lain yang sudah lebih dulu maju dan berkembang.
Grafik 2.20.Perkembangan Angka Usia Harapan HidupDi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
67.067.2
67.467.6
67.8
66.666.867.067.267.467.667.868.0
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 70
Tabel 2.38.Angka Usia Harapan Hidup Menurut Kabupaten
di Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
No KabupatenUsia Harapan Hidup (Tahun)
2006 2007 2008 2009 2010
1. Majene 64,10 64,30 64,74 65,06 65,38
2. Polewali Mandar 63,90 64,18 64,44 64,71 64,99
3. Mamasa 70,70 70,78 70,94 71,07 71,19
4. Mamuju 67,50 67,76 68,00 68,26 68,51
5. Mamuju Utara 67,40 67,44 67,47 67,51 67,55
Sulawesi Barat 67,00 67,20 67,40 67,60 67,80Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Organisasi pemuda di suatu wilayah menggambarkan kapasitas pemerintah daerah
dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan.
Semakin banyak jumlah organisasi pemuda menunjukkan ketersediaan fasilitas
penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk memberdayakan pemuda dalam
pembangunan daerah.
Perkembangan jumlah klub olah raga di Provinsi Sulawesi Barat, dalam lima
tahun terakhir mengalami penambahan. Tahun 2009 berjumlah 190 klub. Terdapat 8 buah
gedung olahraga yang merupakan gedung olahraga serba guna atau multi fungsi.
Organisasi pemuda yang ada merupakan organisasi pemuda yang ada di
masyarakat, seperti Pramuka, Karang Taruna, dan Kelompok Pemuda Produktif yang telah
terdaftar dan dibina oleh pemerintah, baik provinsi maupun di kabupaten.Pada tahun
2009, organisasi pemuda yang terbanyak jumlahnya berada di Kabupaten Mamuju
berjumlah 15 organisasi, dan Kabupaten Polewali Mandar berjumlah 13 organisasi.
Organisasi olah raga Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2009 berjumlah 70,
untuk Kabupaten jumlah organisasi terbesar adalah Kabupaten Majene berjumlah50.
Banyaknya jumlah organisasi olahraga menggambarkan kapasitas pemerintah
daerah dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan
daerah khususnya dalam menciptakan pelayanan penunjang di bidang olahraga.
Penyelenggaraan kegiatan olah raga, yang dilaksanakan/diprogramkan oleh
Pemerintah Daerah meliputi: 40 Kompetisi, Festival, Kejurda, Kejurnas dan Turnamen-
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 71
turnamen lainnya dan kegiatan-kegiatan olahraga yang dilaksanakan oleh
masyarakat, swasta, sponsor dan pihak ketiga. Jumlah kegiatan olah raga tingkat Provinsi
Sulawesi Barat tahun 2009 sebanyak 7 kali. Tingkat kabupaten jumlah kegiatan olah raga
diselenggarakan oleh Kabupaten Majene sebanyak 8 kali, selanjutnya Kabupaten
Mamuju sebanyak 10 kali. Jumlah kegiatan olah raga yang tinggi merupakan indikator
efektifitas keberadaan organisasi olahraga dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Tabel 2.39.Perkembangan Seni, Budaya dan OlahragaProvinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
No. Capaian Pembangunan 2006 2007 2008 2009 2010
1 Jumlah Group kesenian 25 37 39 45 932 Jumlah Gedung Kesenian - - - - -3 Jumlah Klub Olahraga 42 44 50 55 604 Jumlah Gedung Olahraga 18 18 18 20 20
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib
1. Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pembangunan sumber daya manusia suatu negara akan menentukan
karakter dari pembangunan ekonomi dan sosial, karena manusia merupakan pelaku
aktif dari seluruh kegiatan tersebut.
Dari tahun ke tahun partisipasi seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan
semakin meningkat, hal berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang
dicanangkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk
mengenyam bangku pendidikan.
a. Angka Partisipasi Sekolah
Selama kurun waktu sekitar empat tahun terlihat bahwa tingkat
partisipasi sekolah di Provinsi Sulawesi Barat yang digambarkan dengan
Angka Partisipasi Sekolah, relatif meningkat meskipun dalam perjalanannya
selama empat tahun sedikit mengalami fluktuasi.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 72
Grafik 2.21.Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Pada tahun 2007, angka partisipasi sekolah untuk kelompok usia 7-12
tahun mencapai 94,70 persen, hingga akhirnya pada tahun 2010 mencapai
95,93 persen. Bila Angka Partisipasi Sekolah untuk kelompok umur 7-12 tahun
terus mengalami peningkatan selama kurun waktu empat tahun, tidak demikian
halnya untuk Angka Partisipasi Sekolah kelompok usia 13-15 tahun dan 16-18
tahun. Pada kelompok umur ini, dalam perjalanannya selama empat tahun
sedikit mengalami fluktuasi.
Angka Partisipasi Sekolah untuk kelompok umur 13-15 tahun pada
tahun2007 mencapai angka 77,59 persen dan pada tahun 2010 mencapai 77,92
persen atau naik sekitar 0,33 persen namun dalam perjalanannya selama empat
tahun angka tertinggi dicapai pada tahun 2009 yakni sebesar 83,28 persen.
Sedangkan untuk angka partisipasi sekolah kelompok umur 16-18 tahun pada
tahun 2007 mencapai angka 45,79 persen dan pada tahun 2010
sedikit mengalami penurunan yakni sebesar 44,55 persen atau turun sebesar
1,24 persen namun selama kurun waktu empat tahun angka partisipasi
sekolah untuk kelompok umur ini mencapai angka tertinggi pada tahun 2009
yakni sebesar 50,44 persen.
b. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Peningkatan partisipasi pendidikan tentunya harus diikuti dengan
berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik pendidikan dan tenaga pendidik
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 73
0
500
1000
1500
SD/MI SLTP/MTs SMU/MA
1089
152 60
1392
344110
2005
2010
0
50000
100000
150000
SD/MI SLTP/MTs SMU/MA
1392 344 110
147404
66732 72231 Gedung
Penduduk
yang memadai. Salah satu bentuk fisik yang dapat kita lihat adalah semakin
bertambahnya jumlah sekolah pada pendidikan dasar yakni pada tahun 2005
jumlah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah sebanyak
1089 sekolah dan pada tahun 2010 telah mancapai 1392 sekolah atau
mengalami peningkatan sebanyak 27,82 persen.
Demikian halnya dengan jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) dan Madrasah Tsanawiyah yang meningkat sekitar 126,31 persen yakni
sebanyak 152 sekolah pada tahun2005 dan telah mencapai 344 sekolah pada
tahun 2010. Sementara untuk Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Madrasah
Aliyah, pada tahun 2005 jumlah adalah 60 sekolah kemudian meningkat
sebesar 83,33 persen pada tahun 2010 menjadi 110 sekolah.
Grafik 2.22.Jumlah Sekolah SD, SLTP, dan SMU di Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2005 dan 2010
Sumber: Profil Pendidikan Sulawesi Barat 2011, Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Grafik 2.23.Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 74
c. Rasio Murid Per Guru
Rasio murid terhadap guru adalah jumlah guru tingkat pendidikan
tertentu terhadap jumlah murid pada jenjang pendidikan tersebut. Rasio ini
mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar pada tingkat pendidikan
tertentu. Di samping itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur jumlah ideal
murid bagi satu guru agar tercapai mutu pengajaran.
Rasio murid terhadap guru di Provinsi Sulawesi Barat jenjang pendidikan
dasar sebesar 13,13, jenjang SMP/MTs sebesar 11,54, jenjang SMU/MA
adalah 12 sedangkan untuk SMK rasio murid terhadap guru sebesar 11. Rasio
tertinggi pada jenjang pendidikan dasar berdasarkan adalah Kabupaten
Mamuju Utara, untuk jenjang SMP/MTs rasio tertinggi berada di Kabupaten
Mamuju, sementara pada jenjang SMU/MA Rasio tertinggi yaitu Kabupaten
Polewali Mandar dan Mamasa sebesar 15, sedangkan untuk jenjang SMK rasio
tertinggi jumlah murid per guru berada di Kabupaten Polewali Mandar.
Tabel 2.40.Rasio Murid/Guru SD/MI, SMP/MTs, SMU/MA dan SMK Menurut Kabupaten
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009/2010
No KabupatenRasio Murid / Guru
SD/MI SMP/MTs SMU/MA SMK(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Majene 9.86 10.37 9 102 Polewali Mandar 14.29 12.96 15 143 Mamasa 9.61 10.31 15 114 Mamuju 15.21 12.15 12 95 Mamuju Utara 16.02 9.89 6 2
Sulawesi Barat 13.13 11.54 12 11Sumber: Bidang Sosbud Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2010 (Profil Pendidikan Sulawesi Barat Tahun 2010
2. Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu tolok ukur suksesnya pembangunan
sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang madani. Hal ini dapat terwujud
dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan
yang juga harus diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 75
Grafik 2.24.Perkembangan Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas danPuskesmas Pembantu
Di Provinsi Sulawesi Barat Tahun2006-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Peningkatan ketersediaan sarana kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
bertambahnya jumlah fasilitas kesehatan diantaranya peningkatan jumlah rumah
sakit dari tahun 2006-2010 dengan persentase sebesar 50%. Jumlah puskesmas juga
meningkat dari 66 menjadi 83 di tahun 2010 yang tersebar di seluruh kecamatan.
Sedangkan puskesmas pembantu mengalami perubahan yang fluktuatif selama
empat tahun terakhir, hal ini dikarenakan tidak seluruh Pustu aktif melakukan
kegiatan secara kontinyu setiap tahunnya.
Grafik 2.25.Perkembangan Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun2007-2010
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 76
Selain ketersediaan fasilitas kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat juga harus ditunjang dengan tersedianya sumber daya manusia di
bidang kesehatan yakni tenaga kesehatan yang memadai dan berkualitas. Dalam
kurun waktu 4 tahun ini, jumlah dokter umum meningkat sebesar 104% dari 101
menjadi 206, dokter Spesialis meningkat sebesar 20 persen dari 15 menjadi 18,
dokter gigi mengalami peningkatan sebesar 111 persen dari 37 menjadi 78. Jumlah
perawat meningkat sebesar 61 persen, adapun bidan mengalami peningkatan yang
sangat signifikan yakni sebesar 165 persen sedangkan untuk tenaga Farmasi, Gizi
dan Sanitasi Masing-masing mengalami peningkatan sebesar 100 persen, 29 persen
dan 67 persen.
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian Ibu merupakan salah satu indikator penting yang
merefleksikan derajat kesehatan di suatu daerah, yang mencakup tingkat
kesadaran prilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan Ibu, kondisi kesehatan
lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil, ibu
melahirkan dan ibu pada masa nifas.
Kesehatan Ibu hamil/bersalin dan Angka Kematian Ibu (AKI) memiliki
korelasi erat dengan kesehatan bayi dan Angka Kematian Bayi. Faktor
kesehatan ibu saat hamil dan bersalin berpengaruh terhadap kondisi kesehatan
bayi yang dikandung serta resiko bayi yang dilahirkan dengan lahir mati (still
birth) atau yang mengalami kematian neonatal dini (umur 0-6 hari).
Kematian ibu telah menunjukkan penurunan signifikan dalam kurun
waktu 4 tahun terakhir, meskipun demikian angkanya masih cukup tinggi. Data
kematian ibu dalam 4 tahun terakhir menunjukkan penurunan yang cukup baik.
Tahun 2006 angka kematian ibu di Sulawesi Barat berada pada angka
394/100.000 kelahiran hidup dan mengalami penurunan menjadi 185/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2011.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 77
Grafik 2.26.Angka Kematian Ibu Sulawesi Barat tahun 2006 – 2011
(sumber : Profil Dinkes Sulawesi Barat 2011)
Periode tahun 2006 – 2011terjadi penurunan Angka Kematian Ibu.
Angka Kematian Ibu tahun 2010 masih berada pada angka 209 / 100.000 ribu
kelahiran hidup. AKI tahun 2009-2010 tersebut telah lebih baik jika
dibandingkan AKI nasional 228/100.000 Kelahiran hidup. Meskipun Angka
Kematian Ibu di Sulawesi Barat lebih baik dibanding capaian Nasional namun
angka ini adalah angka Kematian Ibu hamil yang hanya tercatat di sarana
kesehatan. Angka Kematian Ibu Sulawesi Barat masih jauh dari Target MDG’s
secara nasional di tahun 2015 untuk angka kematian Ibu adalah tiga perempat
dari kondisi tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup.
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
Sebagaimana gambaran perkembangan angka kematian ibu, angka
kematian bayi juga mengalami fluktuasi selama kurun 5 tahun terakhir.
Namun demikian pola naik turun yang terjadi tersebut seringkali dipengaruhi
oleh multi faktor seperti yang terlihat pada periode 2006 sampai dengan 2010
yang merupakan masa dimana Sulawesi Barat merupakan Provinsi yang masih
baru. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan angka kematian bayi
masih dimungkinkan terjadi kenaikan jika tidak menjadi perhatian yang utama
dari para pelaku kebijakan di bidang kesehatan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 78
Grafik 2.27.Angka Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011
(sumber : Profil Dinkes Sulawesi Barat 2011)
Angka kematian bayi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010
sebesar 15.2/1000 kelahiran hidup menjadi 11,6 / 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2011. Angka kematian Bayi yang sangat fluktuatif selama kurun waktu 5
tahun terakhir tentunya menjadi sebuah masalah tersendiri dalam penanganan
masalah kesehatan di Sulawesi Barat. Dengan pola yang ada tersebut maka
diprediksikan pada tahun 2016 angka kematian bayi di Sulawesi Barat
dipredeksi akan mencapai 9,93 / 1000 kelahiran hidup. Secara Nasional, target
MDG’s untuk angka kematian bayi pada tahun 2015 ditargetkan akan menurun
menjadi 23/1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Sulawesi Barat telah
mencapai target dalam MDGs, namun Angka Kematian Bayi disini adalah
yang hanya tercatat di sarana kesehatan.
c. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian balita memiliki kecenderungan penurunan yang cukup
baik. Tahun 1971 tercatat tingkat kematian balita yang sangat tinggi yaitu
mencapai 148 / 1000 balita yang ada, angka tersebut secara berangsur turun
dan 20 tahun kemudian menjadi 53/1000 balita, tahun 2002 sudah mencapai 28
/ 1000 dan data tahun 2007 telah mencapai angka 19/1000 dan tetap bertahan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 79
Grafik 2.28.Angka Kematian Balita Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011
sumber : Profil Dinkes Sulawesi Barat 2011
Pola penurunan terjadi dari tahun 2010 – 2011 dan sedikit berbeda pada
kisaran tahun 2008 sampai dengan 2010 yang kemungkinan disebabkan oleh
adanya pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak yang semakin baik
dilapangan. Dengan pola AKABA yang fluktuatif selama kurun waktu 5 tahun
terakhir maka diprediksikan di tahun 2016 angka kematian balita akan
mencapai 10,3/1000. Secara Nasional target MDG’s untuk angka kematian
balita pada tahun 2015 ditargetkan akan menurun menjadi 32/1000 kelahiran
hidup.
3. Kependudukan
Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang
sangat dominan, karena tidak saja berperan sebagai pelaksana pembangunan, tetapi
juga sebagai sasaran pembangunan. Dengan kata lain bahwa sumberdaya manusia
yang berkualitas tinggi sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan
pembangunan. Oleh karena itu pembangunan sumberdaya manusia menjadi
suatu keharusan dalam pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan di
Provinsi Sulawesi Barat. Sebagai input dalam setiap penyusunan rencana
pembangunan, maka pengetahuan tentang data kondisi kependudukan eksisting di
wilayah rencana sangat dibutuhkan.
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Barat per tahun
selama lima tahun terakhir yakni dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 sebesar
2,68 persen.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Mamuju Utara adalah yang tertinggi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 80
dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di Sulawesi Barat yakni sebesar 5,94
persen, sedangkan yang terendah di Kabupaten Polewali Mandar yakni 1,44 persen
walaupun dari sisi jumlah penduduknya Kabupaten Mamuju Utara memiliki jumlah
penduduk yang paling sedikit. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.21
berikut:
Tabel 2.41.Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun
Kabupaten/KotaJumlah
PendudukTahun 2005
JumlahPenduduk
Tahun 2010
LajuPertumbuhanPenduduk per
TahunMamuju 269.876 336.973 3,91 %Polewali Mandar 352.407 396.120 1,44 %Majene 131.413 151.107 1,97 %Mamasa 120.496 140.082 1,81 %Mamuju Utara 95.237 134.369 5,94 %Sulawesi Barat 969.429 1.158.651 2,68 %
Sumber: Sulbar Dalam Angka, 2011
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan
a. Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Potensi sumber daya alam yang berada di Sulawesi Barat menjadi daya tarik
tersendiri bagi para investor untuk melakukan investasi di Sulawesi Barat. Peluang
ini harus ditangkap oleh pemerintah daerah dengan membuka regulasi yang mudah
dalam proses pengurusan investasi.
Investor yang berminat terhadap pengembangan perekonomian Sulawesi
Barat, tidak hanya berasal dari dalam negeri akan tetapi diminati juga oleh investor
asing.
Pada kurun waktu 2009-2011, jumlah investor yang menanamkan modalnya
di Sulawesi Barat mengalami perkembangan yang berfluktuasi. Pada tahun 2009,
jumlah perusahaan yang terdaftar sebanyak 66 perusahaan, turun menjadi 48
perusahaan pada tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa perusahaan
yang tidak aktif pada tahun 2010. Pada tahun 2011, jumlah perusahaan kembali
mengalami peningkatan menjadi 95 perusahaan atau meningkat 29 perusahaan dari
tahun 2009.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 81
Tabel 2.42.Jumlah Investor PMDN/PMA
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011
Tahun PMDN PMA Total
2006 6 0 62007 10 0 102008 6 0 62009 58 8 662010 27 18 452011 82 12 94Sumber : Badan Promosi dan Penanaman Modal DaerahProv. Sulawesi Barat
b. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Tabel 2.43.Jumlah Investasi PMDN/PMA
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011
TahunPersetujuan Realisasi
JumlahProyek
Nilai Investasi JumlahProyek
Nilai Investasi
2006 6 1,624,254,350,579 6 1,874,619,675,3562007 10 2,018,944,350,597 6 1,874,619,675,3562008 6 3,643,198,701,176 6 3,749,239,350,7122009 66 50,667,925,000 66 2,824,488,307,8582010 45 5,614,739,236,083 45 2,288,693,990,322
2011 94 5,935,761,694,463 94 10,998,075,033,334
Sumber : Badan Promosi dan Penanaman Modal DaerahProv. Sulawesi Barat
Sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang paling
banyak diminati oleh investor. Hal ini terlihat dari jumlah investor yang
mencapai 40 perusahaan.Jumlahini meningkat dibanding tahun 2010 yang
berjumlah 14 perusahaan.Sementara sektor pertanian yang berbasis pada sub
sektor perkebunan memiliki jumlah investor sebanyak 21 perusahaan,jumlah ini
juga meningkat 6 perusahaan dari tahun 2009.
Keberadaan investor di Sulawesi Barat, turut memberi andil dalam
perekonomian. Hal ini nampak dari adanya penyerapan tenaga kerja yang cukup
besar. Pada tahun 2011 tenaga kerja yang terserap mencapai 5.561orang
meningkat dari tahun 2010 yang berjumlah 4.277 orang.
Selain itu, investasi dari perusahan-perusahan ini jugamengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, investasi di Sulawesi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 82
Baratmencapai 1.927,88 milyar rupiah. Sedangkan pada tahun 2010 mencapai
2.282,01 milyar rupiah dan meningkat lagi sebesar 185 persen pada tahun 2011.
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Suatu daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan
pembangunan daerah dalam mencapaitingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan. Daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas
wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
Aspek daya saing daerah merupakan kemampuan perekonomian daerah dalam
mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap
terbuka pada persaingan baik dengan provinsi atau daerah lainnya yang berdekatan,
maupun nasional atau internasional.
a. Pengeluaran Konsumsi rumah tangga perkapita (angka konsumsi RT perkapita)
Pengeluaran rata-rata konsumsi Rumah Tangga perkapita perbulan di Provinsi
Sulawesi Barat selama tahun 2009-2010 mengalamipeningkatan,dimana pada tahun
2009 nilai pengeluaran rata-rata konsumsi rumah tangga perkapita di Perkotaan
sebesar Rp. 352.621,- dan Perdesaan Rp. 291.201,- sehingga total konsumsi rumah
tangga perkapita Rp. 643.822,- dan pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp. 864.564,.
Untuk besaran investasi urutan tertinggi berada pada jenis pengeluaran padi-
padian,kemudianmenyusul ikan serta makanan dan minuman jadi.
Tabel 2.44.Jumlah Investasi PMDN/PMA
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011
Jenis Perkotaan PerdesaanPengeluaran 2009 2010 2009 2010
Padi-padian 40.547 59.764 48.041 58.470Umbi-umbian 1.202 1.109 3.495 2.865Ikan 40.148 45.502 29.213 29.239Daging 320 3.489 1.726 4.784Telur dan Susu 7.886 9.370 4.900 7.091Sayur-sayuran 11.454 13.588 14.625 13.249Kacang-kacangan 1.487 3.624 1.970 2.531Buah-buahan 9.275 15.598 8.139 11.353Minyak dan Lemak 6.012 8.546 6.367 7.101Bahan Minuman 9.242 13.039 9.530 11.879Konsumsi Lainnya 3.867 6.081 4.108 4.332Bumbu-bumbuan 4.323 5.607 4.192 4.468
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 83
Jenis Perkotaan PerdesaanPengeluaran 2009 2010 2009 2010
Makanan dan Minuman 26.262 45.978 22.123 30.108Tembakau dan Sirih 18.694 22.876 16.912 23.013Total Makanan 180.629 254.171 175.342 210.483Perumahan 76.526 95.392 44.546 59.734Aneka Barang dan Jasa 49.880 71.089 38.273 44.000Pakaian dan Alas Kaki 12.271 16.267 8.932 11.115Barang Tahan Lama 25.981 62.737 17.562 16.518Pajak dan Asuransi 5.747 8.012 2.123 2.492Keperluan Pesta 1.587 7.687 4.422 3.876Total Bukan Makanan 171.992 262.174 115.859 137.736Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
b. Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang dapat
mengukur tingkat kesejahteraan petani. Yang dimaksud dengan Nilai Tukar Petani
adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang
dibayar petani (Ib) dalam persentase. It merupakan suatu indikator tingkat
kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan, sedangkan Ib dari sisi kebutuhan
petani baik untuk konsumsi maupun produksi. Bila It atau Ib lebih besar dari 100,
berarti It atau Ib lebih tinggi dibandingkan It atau Ib pada tahun dasar (2007=100).
Jika dibandingkan dari tahun ke tahun, NTP tahunan Sulawesi Barat
fluktuatif. NTP tahun 2008 sebesar 102,17 mengalami kenaikan yang cukup signifikan
sebesar 3,28 persen menjadi 105,52 pada tahun 2009. Sedangkan, pada tahun 2010
NTP Sulawesi Barat mengalami penurunan sebesar 0,04 persen menjadi 105,48. Hal
ini menggambarkan bahwa dalam tiga tahun terakhir kesejahtaraan petani di Sulawesi
Barat mengalami puncaknya pada tahun 2009.
Berbeda dengan NTP Sulawesi Barat, NTP Indonesia mengalami penurunan
dari 100,15 pada tahun 2008 menjadi 99,86 pada tahun 2009 atau turun sebesar0,29
persen. Akan tetapi, pada tahun 2010 NTP Indonesia kembali meningkatsebesar 1,92
persen menjadi 101,78. Selama tahun 2008 sampai dengan tahun2010, NTP Indonesia
tercatat masih lebih rendah jika dibandingkan dengan NTP Sulawesi Barat.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 84
96.0098.00
100.00102.00104.00106.00
2008 2009 2010
102.17
105.52 105.48
100.15 99.86101.78
Sulawesi Barat Nasional
80859095
100105110115120125130135140
2008 2009 2010
NTP-P NTP-H NTP-R NTP-T NTN
Grafik 2.29.Perbandingan NTP Sulawesi Barat dan NTP Indonesia
Tahun 2008–2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Berbeda dengan NTP Sulawesi Barat, NTP Indonesia mengalami
penurunan dari 100,15 pada tahun 2008 menjadi 99,86 pada tahun 2009 atau
turun sebesar0,29 persen. Akan tetapi, pada tahun 2010 NTP Indonesia kembali
meningkat sebesar 1,92 persen menjadi 101,78. Selama tahun 2008 sampai
dengan tahun2010, NTP Indonesia tercatat masih lebih rendah jika dibandingkan
dengan NTP Sulawesi Barat.
NTP menurut subsektor terdiri atas lima yakni; subsektor
tanamanpangan, subsektorhortikultura, subsektortanaman perkebunan rakyat,
subsektorpeternakan, dan subsektor perikanan.
Grafik 2.30.Perkembangan Rata-rata Nilai Tukar Petani MenurutSub Sektor
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 85
c. Pengeluran Konsumsi Non Pangan Perkapita
1. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P)
Subsektor tanaman pangan adalah salah satu subsektor yang
perlumendapat perhatian dari pemerintah daerah karena selama periode tahun
2008-2010, NTP subsektor ini mengalami penurunan dan masih dibawah 100.
Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan petani tanaman pangan masih kurang.
Oleh karenanya, diharapkan kepada semua pihak yang terkait agar merumuskan
kebijakan yang tepat untuk dapat lebih meningkatkan kehidupan petani pada
subsektor ini. NTP-P pada tahun 2008 sebesar 91,44, mengalami peningkatan
pada tahun 2009 menjadi sebesar 95,54 dan turun kembali pada tahun 2010
menjadi sebesar 92,60.
2. Subsektor Hortikultura (NTP-H)
NTP subsektor hortikultura memperlihatkan tren yang sama dengan
subsektor tanaman pangan. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari
pemerintah daerah agar dapat meningkatkan subsektor ini. NTP-H selama
periode2008-2010 terlihat belum ada yang mencapai nilai di atas 100, ini
menunjukkanbahwa kenaikan harga komoditi hasil pertanian hortikultura secara
umum lebih lambat dibandingkan kenaikan harga komoditi untuk keperluan
konsumsi dan produksi pertanian. Berarti daya tukar produk pertanian dengan
barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi pertanian
subsektor hortikultura secara umum lebih rendah. NTP-H pada tahun 2008
sebesar 90,20, turun pada tahun 2009 menjadi sebesar 88,38 dan berada pada titik
terendah pada tahun2010 menjadi 85,41
3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R)
Secara umum NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat sudah di
atas100 dan merupakan subsektor dengan nilai tukar petani yang tertinggi
dibanding dengan NTP subsektor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa petani
subsektor tanaman perkebunan rakyat mendapatkan tingkat kesejahteraan yang
paling besar dibandingkan dengan petani pada subsektor lainnya. Nilai NTP
subsektor ini selalu berada diatas level Sulawesi Barat. NTP-R pada tahun 2008
sebesar 126,52,meningkat pada tahun 2009 menjadi sebesar 128,77 dan pada
tahun 2010 menjadi 129,33.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 86
4. Subsektor Peternakan (NTP-T)
NTP-T selama periode tahun 2008-2010 menunjukkan perkembangan
yang menggembirakan. Ini terlihat dari nilainya yang selalu di atas 100 dan
meningkat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Hal ini berarti bahwa
pendapatan peternak naik lebih besar dari pengeluarannya. Dengan demikian,
tingkat kesejahteraan peternak lebih baik dibandingkan waktu sebelumnya. Pada
tahun 2008 NTP-T sebesar 102,53, meningkat pada tahun 2009 menjadi 107,70
dan pada tahun 2010 sebesar 111,80.
5. Subsektor Perikanan (NTN)
Nilai Tukar Nelayan selama periode tahun 2008-2010 stabil dan
menunjukkan peningkatan. Ini berarti bahwa secara umum tingkat kesejahteraan
nelayan semakin membaik. NTN pada tahun 2008 sebesar 102,11 kemudian
meningkat pada tahun 2009 menjadi sebesar105,57 dan pada tahun 2010
meningkat menjadi 107,13.
2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah Infrastruktur
a. Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Tabel 2.45.Rasio Ketaatan Terhadap RTRW Tahun 2010-2014
Provinsi sulawesi BaratNo Uraian 2010 2011 2012 2013 20141 Realisasi RTRW √ √ √ √ √
2 Rencana Peruntuka RTRW √ √ √ √ √
Sumber : Bidang Fispra Bappeda Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
b. Luas Wilayah ProduktifTabel 2.46.
Persentase Luas Wilayah Produktif Tahun 2010-2014
KomoditasLuas (ha) di Kabupaten Total
SulbarMamuju Matra Polman Majene MamasaKakao 100.515 29.471 44.318 6.239 17.461 198.003Sawit 60.231 51.736 - - - 111.967Kelapa 13.540 9.399 799 3.144 - 26.881Jeruk dan / atauKakao
57.749 39.813 - - - 97.562
Kelapa Dan / AtauKakao
14.785 1.456 4.566 12.924 - 33.731
Kopi Arabika, Teh,HortikulturaDataran Tinggi
17.003 4.720 1.032 1.318 20.833 44.906
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 87
9.47 8.084.89 9.94
85.64 81.98
0
20
40
60
80
100
2006 2010
Negara Provinsi Kabupaten
KomoditasLuas (ha) di Kabupaten Total
SulbarMamuju Matra Polman Majene MamasaHortikultura /Sayuran DataranTunggi
- - - - 5.684 5.684
Sawah (padi Sawah) 4.228 11.182 18.818 - - 34.228
Sawah (Padi-Palawija/TanamanPangan
31.157 17.350 3.716 2.462 - 54.685
Pertanian TanamanPangan LahanKering danPeternakan
7.647 839 21.117 4.047 294 33.944
Tambak (Ikan danUdang)
3.342 4.347 3.970 310 - 11.969
Kawasan Lindungdan KawasanBudidaya nonKomoditas
476.245 119.245 86.598 61.229 273.010 1.016.327
Sumber : Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
c. Infrastruktur JalanJalan merupakan prasarana angkutan darat yang penting untuk
memperlancar arus transportasi darat dan kegiatan perekonomian. Kegiatan
pembangunan tidak bisa terlepas dari peningkatan prasarana transportasi untuk
menunjang mobilitas penduduk dan kelancaran distribusi barang dari dan ke daerah
lain.
Grafik 2.31.Persentase Jalan di Sulawesi Barat Menurut Status (persen)
Tahun 2006 dan 2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006 - 2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 88
Menurut status permukaan jalan, mayoritas jalan di Sulawesi Barat berstatus
sebagai jalan kabupaten. Pada tahun 2006, status jalan kabupaten di Sulawesi Barat
sekitar 85,64 persen. Sementara jalan provinsi dan nasional masing-masing
sebanyak 4,89 persen dan 9,47 persen. Kondisi ini mengalami pergeseran dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2010, jalan kabupaten masih mendominasi jalan di
Sulawesi Barat hingga 81,98 persen, sedangkan persentase jalan provinsi dan
negara masing-masing 9,94 persen dan 8,08 persen. Adanya peningkatan pada jalan
negara disebabkan oleh adanya peningkatan status pada jalan provinsi di beberapa
ruas di Sulawesi Barat.
Tabel 2.47.Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Sulawesi Barat (Km)
Tahun 2006-2010
Status JalanPanjang Jalan
2006 2007 2008 2009 2010
Jalan Nasional 541,06 544,55 544,74 544,74 571,98
Jalan Provinsi 279,07 417,64 417,64 488,16 704,28
Jalan Kabupaten 4.891,90 6.136,38 6.409,90 5.813,19 5.805,65
Sulawesi Barat 5.712,03 7.098,57 7.372,28 6.846,09 7.081,91
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Grafik 2.32.Perkembangan Panjang Jalan yang Berkualitas Baik dan Sedang (Km)
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
2006 2007 2008 2009 2010
2,570.53
3,277.36 3,416.973,767.83
4,100.90
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 89
2,3832330 2312
2633
2206
1,9002,0002,1002,2002,3002,4002,5002,6002,700
2006 2007 2008 2009 2010
Selain itu, sarana panjang jalan ini mengalami peningkatan dari segi
kualitasnya. Pada tahun 2006, panjang jalan dengan kualitas baik dan sedang
berkisar 45,00 persen (sekitar 2.570,53 Km). Kemudian meningkat menjadi 57,91
persen pada tahun 2010 (4.100,90 Km) setelah mencapai 55,03 persen pada tahun
2009. Peningkatan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kelancaran arus transportasi.
d. Perkembangan Perhubungan LautSulawesi Barat yang wilayahnya membujur ke arah utara mempunyai
wilayah perairan umum sepanjang garis pantai barat antara perbatasan wilayah
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Sehingga Sulawesi Barat memiliki potensi
lautyangstratigis dalam pengembangan moda angkutan lautuntuk memperlancar
hubungan antar pulau di nusantara maupun luar negeri. Di Provinsi Sulawesi Barat
sendiri terdapat 4 (empat) instansi vertikal unit penyelenggara pelabuhan yang
mengoperasikan 15 (lima) belas lokasi pelabuhan laut.
Grafik 2.33.Perkembangan Lalu Lintas Pelayaran Laut
di Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Kunjungan kapal di berbagai pelabuhan di Sulawesi Barat dalam periode
tahun 2006-2010, mengalami perkembangan yang fluktuatif. Lalu lintas kunjungan
kapal pada tahun 2006 sebanyak 2.383 kali pelayaran, turun menjadi 2.206 kali
pada tahun 2010. Akan tetapi jumlah pelayaran tertinggi pada tahun 2009
sebanyak2.633 kali kunjungan. Pelayaran di Sulawesi Barat akan terus berkembang
seiringdengan pembangunan fasilitas pelabuhan yang lebih memadai seiring
dengan terbukanya jalur pelabuhan laut yang semakin maju.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 90
2006 2007 2008 2009 2010
3,962 2,921
7,652 8,829
19,764
3,828 2,872
7,389 7,213
18,303
Berangkat Datang
e. Perkembangan Perhubungan UdaraSalah satu moda angkutan yang relatif baru mulai berkembang di Sulawesi
Barat adalah moda udara di Bandar Udara Tampa Padang, Kabupaten Mamuju.
Keadaan fasilitas Bandar Udara Tampa Padang sampai saat ini masih dalam tahap
pengembangan agar bisa didarati pesawat berbadan lebar. Dalam kondisi saat ini,
Bandar Udara Tampa Padang sudah bisa didarati pesawat jenis boeing 737-400.
Dan sekarang ini secara rutin telah ada penerbangan pesawat Makassar – Mamuju
jenis ATR72-500 yang berkapasitas 72 tempat duduk. Aktivitas penerbangan di
Bandara Tampa Padang menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun baik dari
sisi frekuensi penerbangan maupun jumlah penumpang.
Grafik 2.34.Perkembangan Jumlah Penumpang di Bandara Tampa Padang
Tahun 2006-2010
Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010
Peningkatan aktivitas penerbangan di Sulawesi Barat berdampak terhadap
peningkatan animo masyarakat dalam memanfaatkan jasa penerbangan udara.
Jumlah penumpang yang berangkat dan tiba di Sulawesi Barat dengan moda
angkutan pesawat mengalamipeningkatanyang signifikan dalam periode 2006-
2010. Pada tahun 2006 jumlah penumpang yang berangkat dan tiba di Bandara
Tampa Padang masing-masing sebanyak 3.962 orang dan 3.828 orang. Aktivitas
penerbangan pada periode ini masih dilayani oleh pesawat jenis CASA-212 dengan
maskapai SMAC (Sabang Merauke Air Charter). Jumlah penerbangan di tahun
2007, sedikit mengalami penurunan, karena adanya peringatan/himbauan dari
Komisi Nasional Kacelakaan Transportasi (KNKT) kepada maskapai SMAC untuk
menghentikan aktivitas penerbangan, termasuk rute Mamuju-Makassar. Larangan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 91
223 225
27
0
50
100
150
200
250
2009 2010 2011
ini, berdampak terhadap turunnya aktivitas penerbangan. Kondisi ini otomatis
menurunkan jumlah penumpang yang berangkat dan datang hingga 26,27 persen
dan 24,97 persen.
Kondisi itu dapat diatasi dengan suatu terobosan yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat,dengan
segera menambah panjang dan lebar landasan pacu agar dapat didarati oleh
pesawat yang lebih besar sehingga aktivitas penerbangan mengalami lonjakan yang
cukup tajam hingga tahun 2010. Jumlah penumpang yang berangkat dari bandara
ini sudah mencapai 19.764 orang sementara penumpang yang tiba sebanyak 18.303
orang.
2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi
a. Angka Kriminalitas
Angka Kriminalitas adalah rata-rata kriminalitas yang terjadi dalam satu
bulan pada tahun tertentu. Indikator ini berguna untuk menggambarkan tingkat
keamanan masyarakat. Semakin rendah tingkat kriminalitas, maka semakin tinggi
tingkat keamanan masyarakat.
Grafik 2.35.Angka Kriminalitas di Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2009-2011
Sumber:Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Prov. Sulawesi Barat
Selama tahun 2009-2011, Angka Kriminalitas memiliki tren menurun
meskipun pada tahun 2010 relatif meningkat, akan tetapi peningkatannya tidak
signifikan. Pada tahun 2009 terdapat 223 jumlah kejadian kriminalitas, kemudian
meningkat menjadi 225 pada tahun 2010. Namun pada tahun 2011, terjadi
penurunan yang sangat drastis menjadi hanya tinggal 27.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 92
40 40
21
15
20
25
30
35
40
45
2009 2010 2011
b. Jumlah Demonstrasi
Jumlah demonstrasi merupakan jumlah demonstrasi yang terjadi dalam
periode 1 (satu) tahun. Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan protes
yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum.
Di Provinsi Sulawesi Barat, demonstrasi yang terjadi terbilang masih rendah
dibandingkan dengan kota atau provinsi lain. Pada tahun 2009 dan 2010,
demonstrasi yang terjadi tercatat sekitar 40 kali, relatif stagnan. Akan tetapi pada
tahun 2011, demonstrasi hanya terjadi 21 kali.
Grafik 2.36.Jumlah Demonstrasi di Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2009-2011
Sumber:Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Prov. Sulawesi Barat
Dari sekian banyak unjuk rasa tersebut, tercatat ada tiga aspek yang menjadi
issu demonstrasi dilakukan yakni; bidang politik, ekonomi, dan kasus pemogokan
kerja. Dan faktor yang mendominasi unjuk rasa terjadi adalah faktor politik. Hal ini
dianggap lumrah, terlebih pada saat diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah.
2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia
a. Kualitas Tenaga Kerja (Rasio Lulusan S1/S2/S3)
Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka
pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk
mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri. Kualitas tenaga kerja
di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi
tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 93
kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari
tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaiakan S1, S2 dan S3.
Tabel 2.48.Perkembangan Jumlah Lulusan Perguruan Tinggi Per Jenjang Pendidikan
Tahun 2008-2010
TahunPerkembangan JumlahLulusan S1, S2 dan S3
JumlahPenduduk Rasio lulusan
2008 14.202 1.032.256 137.582009 18.429 1.047.739 175.892010 21.084 1.158.651 181.972011 32.429 1.189.203 272.70
Sumber : data diolah dari http://www.psp.kemdiknas.go.id dan Sulbar Dalam Angka tahun 2006-2010
Hasil analisis tsb supaya disajikan ke dalam Tabel-tabel yang tercantum
dalam Lampiran III Permendagri No.54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP No.8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Tabel T-III.C.34
Tren pertumbuhan Rasio Lulusan Sarjana S1, S2 dan S3 Provinsi Sulawesi
Barat dari tahun 2008 hingga tahun 2011 sebesar 27,05. Angka pertumbuhan
tertinggi pada tahun 2011 mencapai 49,85. Sementara angka pertumbuhan terendah
dari rasio lulusan sarjana terhadap jumlah total populasi penduduk Provinsi
Sulawesi Barat berada pada tahun 2010 yaitu sebesar 3,45.
b. Tingkat Ketergantungan (rasio ketergantungan)
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)adalah perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun
keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.Rasio
ketergantungan (dependency ratio) digunakan sebagai indikator yang secara kasar
dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu daerah apakah sudah maju ataupun
sebaliknya. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang
penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin
tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin
rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab II - 94
Tabel 2.49.Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur tahun 2010
Kelompok Umur Jumlah Penduduk<15 417.802
15-64 693.801>64 47.048
Data olahan dari Sulawesi Barat Dalam Angka 2011
Berdasarkan Kelompok Umur maka dapat diketahui jumlah rasio
ketergantungan di Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar 67.00 persen, artinya
setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan
sebanyak 67 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Dari
indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2010 penduduk usia kerja di Provinsi
Sulawesi Barat masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang
proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH
Bab II - 19
Tabel 2.10.Hasil Telaahan Pola Ruang RTRW Provinsi Sulawesi Barat
NoRencana Pola
Ruang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram
LokasiWaktu pelaksanaan
lima Tahunke-I
lima Tahunke-II
lima Tahunke-III
lima Tahunke-IV
1 2 3 4 5 6 7 8I. Rencana Kawasan Lindung
I.1 Kawasan HutanLindung
Seluas kurang lebih 446.288ha yangtersebar di seluruh kabupaten di ProvinsiSulawesi Barat
√
I.2 KawasanPerlindunganSetempat
sempadan pantai sepanjang kuranglebih 781 km
1. Pantai di Kabupaten Polman sepanjangkurang lebih 102 km,
√
2. Pantai di Kabupaten Majene sepanjangkurang lebih 109 km,3. Pantai di Kabupaten Mamujusepanjang 416 km,4. Pantai di Kabupaten Mamuju Utarasepanjang kurang lebih 154 km,
Kawasan pantai berhutan Bakauprimer
Kabupaten Polman dan kawasan pantaiberhutan Bakau primer dan sekunder diKabupaten Mamuju
√
sempadan sungai dengan lebarsempadan 100 meter
menyebar di seluruh kabupaten diProvinsi Sulawesi Barat
√
kawasan sekitar dam S. Karama √I.3 Kawasan Suaka
AlamTaman nasional Ganda Dewata Kabupaten Mamuju dan Kabupaten
Mamasa√
Kawasan cagar alam 1. CA Gunung Mambuliling dan CAGunung Sareong di Kabupaten Mamasa;
√
2. CA Penangkaran Burung Maleo diKecamatan Budong-Budong, KabupatenMamuju
Suaka Margasatwa (SM) 1. SM Kanan Massupu di KabupatenPolman;
√
2. SM Tappalang di Kabupaten Mamuju;3. SM Pegunungan Takkekale di
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH
Bab II - 20
No Rencana PolaRuang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi
Waktu pelaksanaanlima Tahun
ke-Ilima Tahun
ke-IIlima Tahun
ke-IIIlima Tahun
ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8
Kabupaten Majene;4. SM Kalumpang di KabupatenMamuju;5. SM Mampie dan SM Lampoko diKabupaten Polman
Taman wisata alam (TWA) 1. TWA Miring di Kabupaten Polman; √2. TWA Ulu mandar di KabupatenMamasa;3. TWA Balabalang di KabupatenMamuju; dan4. TWA Balabalakang di KabupatenMamuju
Taman wisata alam laut Balabalakang Kabupaten Mamuju √Taman wisata Goa alam Kabupaten Mamuju Utara √
I.4 Kawasan RawanBencana Alam(KRBA)
Rawan Gempa Kabupaten Mamuju (KecamatanTapalang, Kecamatan Mamuju,Kecamatan Kalukku, kecamatan Simkep,Kecamatan Bonehau, Kecamatan belang-Belang, Kecamatan Papalang, KecamatanSampaga, Kecamatan Pangale, danBudong-Budong; Kabupaten PolewaliMandar (Kecamatan-Kecamatan Tutallu,Wonomulyo); , Kabupaten Mamuju Utara(Bambalamotu, Bambaira, Pasangkayu,baras, Sarudu), Mamuju (Mamuju,Simboro Kepulauan, Tapalang Barat,budongbudong, Topoyo, Sampaga,Papalang dan Karossa), Majene(Malunda, Sendana, Pamboang, Banggae)dan Polewali mandar (Tinambung,Campalagiang, Limboro,Balanipa, Luyo,Mapilli, Wonomulyo, Anreapi danpolewali)
√
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH
Bab II - 21
No Rencana PolaRuang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi
Waktu pelaksanaanlima Tahun
ke-Ilima Tahun
ke-IIlima Tahun
ke-IIIlima Tahun
ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8
Tsunami Kabupaten Mamuju Utara (Bambaira,bambaloka, Pasangkayu, Sarudu,Lariang, Tikke), Mamuju (Karossa,Topoyo, Budongbudong, Sampaga,Papalang, Kalukku, Mamuju,Balabalakang, Simkep, Tapalang Baratdan Tapalang), Majene (Malunda,Sendana, banggae, Pamboang) danPolewali mandar (Tinambung, Balanipa,Campalagian, Mapilli, Wonomulyo,Matakali, Polewali dan Binuang).
√
Rawan Longsor Kabupaten Mamuju (Kalumpang,Bonehau, Kalukku, Simkep, TapalangBarat), Majene (Ulumanda, Malunda,Tubo, Tammerodo, Pamboang, Banggae),Mamasa (seluruh kecamatan) danPolewali mandar (Tutar, Matangnga,Limboro, Allu, Luyo, Anreapi dan Bulo).
√
Rawan Banjir Kabupaten Mamuju Utara (Sarjo,Bambalamotu, Pasangkayu, Lariang,Tikke dan Sarudu), Mamuju (Kalukku,Sampaga, Papalang, Topoyo,Budongbudong, Mamuju dan Karossa),Majene (Banggae, Banggae timur,Pamboang, Sendana dan Malunda) danPolewali mandar (Allu, Limboro,Tinambung, Balanipa, Campalagiang,Mapilli, Wonomulyo, Matakali, Binuangdan Polewali)
√
Rawan Abrasi Kabupaten Mamuju Utara (Bambaira,bambaloka, Pasangkayu, Sarudu,Lariang, Tikke), Mamuju (Karossa,Topoyo,
√
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH
Bab II - 22
No Rencana PolaRuang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi
Waktu pelaksanaanlima Tahun
ke-Ilima Tahun
ke-IIlima Tahun
ke-IIIlima Tahun
ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8
Budongbudong,Sampaga,Papalang,Kalukku, Mamuju, Balabalakang,Simkep, Tapalang Barat dan Tapalang),Majene (Malunda, Sendana, banggae,Pamboang) dan Polewali mandar(Tinambung, Balanipa, Campalagian,Mapilli, Wonomulyo, Matakali, Polewalidan Binuang).
kawasan rawan tenggelamnya pantaidan pulau-pulau kecil akibatpenurunan permukaan tanah aluvialpantai dan kenaikan permukaan airlaut di seluruh pantai Prov. Sulbar
kepulauan Balabalakang √
I.5 Kawasan lindungterumbu karang
Kabupaten Polewali Mandar, Majene,Mamuju dan Mamuju Utara
√
II. Rencana kawasan budidaya yang memiliki nilai strategisII.1 Kawasan hutan
produksiKawasan hutan produksi hutan-hutan produksi di wilayah
Kabupaten Mamuju, dan KabupatenMamuju Utara
√
Kawasan hutan pr hutan-hutan produksi terbatas di wilayahKabupaten Mamuju, Kabupaten MamujuUtara, Kabupaten Majene, KabupatenPolewali Mandar, Kabupaten Mamasa
√oduksi terbatas
Kawasan hutan produksi konversi hutan-hutan konversi di wilayahKabupaten Mamuju, Kabupaten MamujuUtara dan Kabupaten Mamasa
√
II.2 Kawasanpertanian
Kawasan yang berpotensi budidayakomoditi unggulan tanaman panganalternatif padi sawah dan palawija
Kabupaten Polewali Mandar, KabupatenMamuju, Kabupaten Mamuju Utara danKabupaten Majene
√
Kawasan potensil budidaya tanamanpangan unggulan Holtikultura
Kabupaten Mamasa √
Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan sawit
Kabupaten Mamuju dan KabupatenMamuju Utara
√
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH
Bab II - 23
No Rencana PolaRuang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi
Waktu pelaksanaanlima Tahun
ke-Ilima Tahun
ke-IIlima Tahun
ke-IIIlima Tahun
ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8
Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan Kakao
Seluruh kabupaten di wilayahProv.Sulbar
√
Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan Kelapa
Kabupaten Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju, Mamuju Utara dan Majene
√
Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan jeruk
Kabupaten Kabupaten Mamuju danMamuju Utara
√
Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan kopi arabikadan teh
Seluruh kabupaten di wilayahProv.Sulbar
√
II.3 Kawasanperikanan
Kawasan tambak udang dan ikanbandeng
Kabupaten-Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju, Mamuju Utara dan Majene
√
Kawasan budidaya perikanan airtawar
Kabupaten-Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju, Majene dan Mamasa
√
Kawasan budidaya rumput laut danikan laut
Kabupaten-Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju, Majene dan Mamuju Utara
√
Kawasan pelabuhan perikananbeserta area pemanfaatan di wilayahlautnya
Kabupaten Mamuju, Majene, PolewaliMandar dan Mamuju Utara
√
II.4 Kawasanpeternakan
Kawasan potensil pengembanganpeternakan kambing
Kabupaten Polewali Mandar dan Majene √
Kawasan potensil pengembanganpeternakan sapi
Kabupaten-Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju dan Mamuju Utara
√
II.5 Kawasanpertambangan
Kawasan potensil tambang logam tambang emas (Kabupaten Mamuju,Kabupaten Majene, Kabupaten Mamasa);tambang biji besi (Kabupaten Polman,Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju);tambang galena(Kabupaten Mamuju,Kabupaten Polewali Mandar); tambanglogam (Kabupaten Polewali Mandar).
√
Kawasan potensil tambang minyakdan gas bumi (Migas)
Blok Suremana, Blok Pasangkayu dansebagian Blok Kuma di KabupatenMamuju Utara; sebagian Blok Kuma,Blok Budong-Budong dan Blok Karama
√
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH
Bab II - 24
No Rencana PolaRuang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi
Waktu pelaksanaanlima Tahun
ke-Ilima Tahun
ke-IIlima Tahun
ke-IIIlima Tahun
ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8
di Kabupaten Mamuju; dan Blok Mandaryang sebagian di Kabupaten Majene dansebagian lagi di Kabupaten PolewaliMandar
II.6 Kawasan Industri Kawasan industri skala besar agroindustri pengolahan komoditi hasil-hasil perkebunan, peternakan danperikanan direncanakanpengembangannya di Belang-Belang, danindustri pengolahan hasil tambangbatubara dan besi di Kambunong
√
Kawasan industri skala menengah agroindustri pengolahan hasil-hasilperkebunan selain kelapa sawitdirencanakan pengembangannya diKabupaten Mamuju Utara dan KabupatenPolewali Mandar
√
Kawasan aglomerasi industri skalamenengah pengolahan kelapa sawit
Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara √
II.6 KawasanPerdagangan
Kawasan perdagangan skala besar PKNp MATABE √Kawasan perdagangan skala sedang kawasan perdagangan di PKWp-PKWp
Polewali dan Pasangkayu√
II.7 KawasanPariwisata
Kawasan wisata sosial budaya Kawasan wisata sosial budaya Mamasayang dipadu-selaraskan dengan kawasanwisata Tana Toraja
√
Kawasan wisata budaya suku Bunggi Kabupaten Matra √Kawasan wisata pendidikan Majene √Kawasan wisata Budaya Mandardikembangkan
Kabupaten-kabupaten Matra, Mamuju,Majene dan Polman. Pusat wisata budayaMandar yang difokuskan pada jalurwisatawan Mamuju-Mamasa-Toraja
√
Taman Suaka Margasatwa Mampie, Kabupaten Polewali Mandar √II.8 Kawasan
permukimanperkotaan
didominasi oleh kegiatan agrarisdengan kondisi kepadatan bangunan,penduduk serta prasarana dan sarana
a. PKNp MATABE yang meliputiMamuju sebagai Ibukota Provinsi –Bandara Tampapadang – Pelabuhan
√
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH
Bab II - 25
No Rencana PolaRuang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi
Waktu pelaksanaanlima Tahun
ke-Ilima Tahun
ke-IIlima Tahun
ke-IIIlima Tahun
ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8
perkotaan yang rendah, dan kurangintensif dalampemanfaatan lahanuntuk keperluan non agraris
Belang Belang adalah kawasan terpadudalam fungsi kawasan industri,perdagangan, dan simpul utamatransportasi skala Nasional yangmelayani beberapa Provinsi, serta simpulutama kegiatan ekspor-impor atau pintugerbang menuju kawasan internasionalb. PKW-PKW di Majene, ibukotaKabupaten Majene, sebagai kotapendidikan, dan Pasangkayu, ibukotaKabupaten Mamuju Utara, sebagai kotaagropolitan
√
c. PKWp di Polewali, ibukota KabupatenPolewali Mandar yang berfungsi atauberpotensi sebagai pusat kegiatan industridan jasa yang melayani beberapakabupaten, serta berpotensi sebagaisimpul transportasi yang melayanibeberapa kabupaten
√
d. PKL meliputi Mamasa (ibukotaKabupaten Mamasa) sebagai pusatpariwisata budaya dan alam, Wonomulyosebagai sentra lumbung beras, danTopoyo yang dikembangkan sebagaiKota Terpadu Mandiri (KTM)
√
II.9 Kawasanpermukimanperdesaan
bangunan-bangunan perumahandiarahkan menggunakan nilaikearifan budaya lokal seperti polarumah kebun dengan bangunanberlantai panggung.
MATABE √
II.10 Kawasanperuntukanlainnya
Kawasan udara sekitar bandar udaraberupa ruang udara bagi keselamatanpergerakan pesawat mengikuti
di wilayah darat, laut dan udara √
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |
GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH
Bab II - 26
No Rencana PolaRuang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi
Waktu pelaksanaanlima Tahun
ke-Ilima Tahun
ke-IIlima Tahun
ke-IIIlima Tahun
ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8
standar ruang Kawasan KeselamatanOperasi Penerbangan (KKOP)Kawasan sekitar pelabuhan laut danpelabuhan penyeberangan berupaperairan dan daratan yangdiperuntukkan bagi keselamatanpelayaran dan operasional pelabuhanberupa daerahlingkungan kerja(DLKr) dan daerah lingkungankepentingan (DLKp) pelabuhan.
√
Kawasan yang diperuntukkan bagikegiatan pemerintah dalam bidangpertahanan dan keamanan di wilayahdarat, laut dan udara
√
Sumber : Draft RTRW Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010-2030
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 1
BAB IIIGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Gambaran pengelolaan keuangan daerah dapat memberi gambaran kondisi
keuangan daerah dan digunakan untuk mengukur capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintah daerah. Tingkat kemampuan pengelolaan keuangan daerah dapat diukur
melalui kinerja keuangan daerah. Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah yang dianalisis dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu kinerja keuangan
masa lalu terdiri dari kinerja pelaksanaan APBD, neraca daerah dan kebijakan
pengelolaan keuangan masa lalu.
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
Arah Kebijakan Umum Tahun Anggaran 2006 - 2011 berorientasi pada
program prioritas untuk mencapai sasaran pembangunan daerah yaitu pelayanan
publik dan pelaksanaan pemerintahan daerah. Pelaksanaan program prioritas tersebut
dilakukan secara berkesinambungan yang diharapkan dapat tercapai target yang
diinginkan dalam jangka waktu lima tahunan.
Kebijakan Belanja daerah diarahkan untuk mendanai urusan pemerintahan yang
menjadi urusan wajib dan urusan pilihan yang merupakan kewenangan pemerintah
Provinsi.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten. Alokasi APBD merupakan kerangka kebijakan publik
guna melaksanakan hak dan kewajiban pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan
demikian sudah semestinya penganggaran tetap mengacu pada norma dan prinsip
anggaran yaitu: transparansi, akuntabilitas, disiplin, keadilan, efisiensi seta efektifitas.
Sejalan dengan Kebijakan otonomi daerah, melalui Kebijakan Umum
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010
yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2006 - 2011 maka kebutuhan APBD lebih diorientasikan pada upaya, 1)
Penanggulangan kemiskinan; 2) Peningkatan aksesibilitas dan pendidikan dan
kesehatan; 3) Revitalisasi pertanian; 4) Pembangunan infrastruktur.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 2
Sejalan dengan ditetapkannya Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, telah
ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, yang berarti adanya perubahan paradigma tentang pengelolaan
keuangan daerah dari berbasis Tradisional menjadi berbasis Kinerja.
3.1.1 Kinerja Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah sebagaimana termuat dalam
Kebijakan Umum APBD Propinsi Sulawesi Barat diarahkan kepada : 1) Peningkatan
kinerja pengelolaan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang lebih efektif dan
efisien, 2) Perluasan Potensi objek sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah, dan 3)
Peningkatan kinerja pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kebijakan
tersebut, diharapkan dapat memberi dampak untuk peningkatan pendapatan daerah yang
perlu ditunjang dengan pengembangan sistem administrasi, sumber daya manusia dan
infrastruktur yang memadai agar semua unsur terkait dalam pengelolaan pendapatan
terintegrasi, serta dapat menjamin akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Barat selama kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir memperlihatkan perkembangan yang sangat berarti. Hal ini dipengaruhi
oleh berbagai faktor, antara lain : (a) Kebijakan pemerintah, (b) Pendapatan masyarakat,
c)Fluktuasi harga komoditas andalan, dan (d) Kondisi daerah yang cukup aman.
Diawal masa pemerintahan Gubernur Sulawesi Barat pada tahun 2006 realisasi
pendapatan daerah menunjukkan angka yang cukup baik, dengan angka perolehan
Rp.325.557.827.302,79,-. Melampaui target yang ditetapkan. Di Tahun Anggaran 2007
realisasi pendapatan daerah mengalami peningkatan Rp. 40.210.393.573,18 atau naik
12,00 persen, sehingga realisasi pendapatan daerah menjadi Rp. 365.768.220.875,97.
Realisasi pendapatan daerah pada tahun 2008 mencapai angka
Rp.510.759.424.956,00,- ini berarti mengalami kenaikan pendapatan sebesar
Rp.144.991.204.080,03 dari realisasi pendapatan pada tahun 2007 yaitu:
Rp.365.768.220.875,97. atau naik sebesar 39,64 persen. Peningkatan ini disebabkan
karena semakin berkembangnya sistem pemerintahan yang berjalan di tahun 2008.
Perkembangan pendapatan daerah di Provinsi Sulawesi Barat terus meningkat, di tahun
2009 jumlah pendapatan daerah sebesar Rp. 554.240.279.732,41 dan ini tentu saja
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 3
merupakan suatu prestasi yang cukup baik, dimana pendapatan daerah kembali
mengalami kenaikan sebesar Rp. 43.480.854.776,41 atau naik sebesar 8,51 persen.
Jika dilihat dari tahun ke tahun maka realisasi pendapatan daerah yang di capai
oleh Provinsi Sulawesi Barat terus mengalami kenaikan. Dibandingkan diawal tahun
terbentuknya pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat yaitu tahun 2006, maka di tahun
2010 jumlah realisasi pendapatan yang dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat mengalami
lonjakan yang sangat pesat. Pada tahun 2006 jumlah realisasi pendapatan daerah sebesar
Rp.325.557.827.302,79 dan di tahun 2010 Rp. 610.378.109.666,68 ini berarti kenaikan
pendapatan daerah yang dicapai selama lima tahun terakhir naik 87,49 persen. Berikut
gambaran pendapatan kurun waktu 2006 s.d 2011.
Tabel 3.1.Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2006-2011
SUMBERPENDAPA
TAN
REALISASI
2006 2007 2008 2009 2010 2011*PendapatanAsli Daerah
35.390.236.946,79 47.056.499.124,57 61.855.624.494,00 64.444.721.931,00 90.207.581.462,68 114.360.494.837,00
DanaPerimbangan
283.882.465.516,00 304.795.786.751,40 432.964.938.438,00 482.372.728.801,00 520.170.528.134,00 604.542.098.280,00
Pendapatanlain-lain YgSah
6.285.124.840,00 13.915.935.000,00 15.938.862.024,00 7.422.829.000,00 70,00 18.081.143 ,00
TOTAL = 325.557.827.302,79 365.768.220.875,97 510.759.424.956,00 554.240.279.732,00 610.378.109.666,68 718.920.674.260,04
Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2011(Catatan : Nilai yang tertulis pada tahun 2011 adalah nilai sebelum Audit)
Trend pendapatan Tahun 2006 s.d 2011, menunjukkan trend peningkatan setiap
tahunnya, Tahun 2006 terealisasi Rp. 325.557.827.302,79 target Tahun 2007
terealisasi Rp. 365.768.220.875,97, Tahun 2008 terealisasi Rp. 510.759.424.956,00
target Tahun 2009 terealisasi Rp. 554.240.279.732,41 target Tahun 2010 terealisasi
Rp. 610.378.109.666,68 dan tahun 2011* terealisasi Rp. 718.920.674.260,04. Trend
peningkatan pendapatan ini mengisyaratkan bahwa sumber- sumber potensi
pendapatan daerah masih cukup banyak yang dapat digali dan dikembangkan
sebagai sumber pendapatan bagi pembangunan daerah di Provinsi Sulawesi Barat.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 4
Tabel 3.2.Target dan Realisasi PAD pada APBD Provinsi Sulawesi Barat
Tahun Anggaran 2006-2011
TahunTarget Realisasi
RasioEfektifitas
PADGrowth
(%)PAD
Growth(%)
2006 30.833.800.000,00 - 35.390.236.946,79 - 114,782007 40.313.234.500,00 30,74 47.056.499.124,57 32,96 116,732008 52.530.600.000,00 30,31 61.855.624.494,00 31,45 117,752009 67.200.000.000,00 27,93 64.444.721.931,41 4,19 95,902010 95.955.401.571.00 42,79 90.207.581.462,68 39,98 94,012011* 103.547.078.973,25 7,91 114.360.494.837,04 26,77 110,44
Rata Per Tahun 27,94 22,56
Perbandingan antara target dengan realisasi penerimaan PAD selama kurun
waktu tahun anggaran 2006-2011 menunjukkan kenaikan rata-rata sebesar 27,94
persen. Demikian juga rata-rata realisasi pendapatan dicapai sebesar 22,56 persen
melebihi rata-rata target yang telah ditetapkan dengan demikian rasio efektifitas PAD
mencapai 94,00 persen sampai 117,75 persen. Dengan demikian maka Provinsi
Sulawesi Barat sudah cukup efektif untuk menggali sumber-sumber pendapatan
daerah. Selain itu masih banyak potensi daerah yang dapat dikembangkan sebagai
sumber-sumber pendapatan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi PAD sehingga
pendapatan Provinsi Sulawesi Barat dapat lebih ditingkatkan lagi.
Tabel 3.3.Pertumbuhan Rata-rata Realisasi Pendapatan Daerah
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006-2011
No. Uraian 2006 (Rp.) 2007 (Rp.) 2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.)
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)1 PENDAPA
TAN 325.557.827.302,79331.086.880.000,00 539.477.314.777,00 579.490.164.475,00 603.132.709.364,74
19,031.1 Pendapatan
Asli Daerah 35.390.236.946,79 47.056.499.124,00 61.855.624.494,00 64.444.721.931,00 90.207.581.463,00 29,09
1.1.1 Pajak daerah30.697.909.928,00 42.092.619.124,00 51.497.524.494,00 54.388.067.456,00 73.581.616.463,00 27,38
1.1.2 Retribusidaerah 659.882.130,00 785.000.000,00 1.074.830.000,00 1.371.500.000,00 3.317.470.000,00 56,34
1.1.3 Hasilpengelolankeuangandaerah yangdipisahkan
- - - - - -
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 5
No. Uraian 2006 (Rp.) 2007 (Rp.) 2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.)
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)1.1.4 Lain-lain
PAD yangsah
4.032.444.888,79 4.178.880.000,00 9.283.270.000,00 8.685.154.475,00 13.308.495.000,00 43,14
1.2.2 Dana alokasiumum 255.207.000.000,00 279.253.000.000,00 366.674.670.000,00 391.060.510.000,00 405.749.577.000,00 12,78
1.2.3 Dana alokasikhusus 10.000.000.000,00 - 45.738.000.000,00 66.053.000.000,00 17.532.000.000,00 (14,52)
1.3 Lain-LainPendapatanDaerahyang Sah
6.285.124.840,00 - 56.535.400.000,00 29.594.000.000,00 46.890.497.397,74 5,40
1.3.1 Hibah- - 34.000.000.000,00 6.411.000.000,00 11.117.500.000,00 (3,87)
1.3.2 Dana Darurat- - - - - -
1.3.3 Dana bagihasil pajakdari provinsidanpemerintahdaerahlainnya***)
- - - - 3.577.299.739.774,00
-
1.3.4 DanaPenyesuaiandan OtonomiKhusus***)
- - - - - -
1.3.5 BantuanKeuangandari provinsiatauPemerintahDaerahlainnya
- - 1.158.400.000,00 - - -
1 PENDAPATAN 325.557.827.302,79
331.086.880.000,00 539.477.314.777,00 579.490.164.475,00 603.132.709.364,7419,03
1.1 PendapatanAsli Daerah 35.390.236.946,79 39.033.880.000,00 52.530.600.000,00 64.642.654.475,00 95.955.401.571,00 29,09
1.1.1 Pajak daerah30.697.909.928,00 34.070.000.000,00 42.172.500.000,00 54.586.000.000,00 79.329.436.571,00 27,38
1.1.2 Retribusidaerah 659.882.130,00 785.000.000,00 1.074.830.000,00 1.371.500.000,00 3.317.470.000,00 56,34
1.1.3 Hasilpengelolankeuangandaerah yangdipisahkan
- - - - - -
1.1.4 Lain-lainPAD yangsah
4.032.444.888,79 4.178.880.000,00 9.283.270.000,00 8.685.154.475,00 13.308.495.000,00 43,14
1.2.2 Dana alokasiumum 255.207.000.000,00 279.253.000.000,00 366.674.670.000,00 391.060.510.000,00 405.749.577.000,00 12,78
1.2.3 Dana alokasikhusus 10.000.000.000,00 - 45.738.000.000,00 66.053.000.000,00 17.532.000.000,00 (14,52)
1.3 Lain-LainPendapatanDaerahyang Sah
6.285.124.840,00 - 56.535.400.000,00 29.594.000.000,00 46.890.497.397,74 5,40
1.3.1 Hibah- - 34.000.000.000,00 6.411.000.000,00 11.117.500.000,00 (3,87)
1.3.2 Dana Darurat- - - - - -
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 6
No. Uraian 2006 (Rp.) 2007 (Rp.) 2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.)
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)1.3.3 Dana bagi
hasil pajakdari provinsidanpemerintahdaerahlainnya***)
- - - - 3.577.299.739.774,00
-
1.3.4 DanaPenyesuaiandan OtonomiKhusus***)
- - - - - -
1.3.5 BantuanKeuangandari provinsiatauPemerintahDaerahlainnya
- - 1.158.400.000,00 - - -
Sumber: Biro Keuangan Setda Prov. Sulbar
Pertumbuhan rata-rata Realisasi Pendapatan Daerah selama kurun waktu tahun
anggaran 2006-2010 memperlihatkan kelompok PAD mengalami pertumbuhan yang
positif sebesar 19,09 persen yang terdiri dari pajak daerah tumbuh positif 27,38 persen,
retribusi daerah tumbuh positif 56,34 persen dan lain-lain pendapatan yang sah juga
mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 43,14 persen.
Kondisi ini menggambarkan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah di Provinsi
Sulawesi Barat, melalui kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan cukup efektif sehingga
mampu memberikan pertumbuhan rata-rata yang positif.
Kelompok Dana Perimbangan, yang terdiri dari dana bagi hasil pajak/bagi hasil
bukan pajak mengalami pertumbuhan rata-rata positif sebesar 24,25 persen, Dana
Alokasi Khusus (DAU) mengalami pertumbuhan rata-rata yang positif sebesar 12,78
walaupun Dana Alokasi Khusus (DAK) mengalami pertumbuhan rata-rata negatif
sebesar 14,52 persen secara keseluruhan kelompok dana perimbangan mengalami
pertumbuhan rata-rata yang positif sebesar 14,46 persen.
Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami pertumbuhan rata-
rata yang Fositif sebesar 5,40 persen.
3.1.2 Kinerja Pengelolaan Belanja Daerah Tahun 2006-2010
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat selama periode Tahun
2008–2010 yang meliputi: penganggaran, penatausahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 7
tentang Pengelolaan Keuangan Derah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.
Dalam kurun tahun 2006 s.d 2010 Kebijakan Belanja Daerah Provinsi
Sulawesi Barat diperuntuhkan kepada belanja publik yang langsung menyentuh kepada
masyarakat kecil yaitu Belanja Langsung yang merupakan kewajiban Pemerintah
Daerah dan kebijakan alokasi Belanja Tidak Langsung diarahkan pada :
1. Peningkatan pelayanan pada masyarakat secara efektif dan efisien melalui
peningkatan kemampuan motivasi, disiplin, etos kerja dan mobilitas aparatur
daerah
2. Mendukung kegiatan organisasi kemasyarakatan dalam rangka menunjang tugas-
tugas kepemerintahan
3. Memfasilitasi pemerintah kabupaten dalam rangka pemerataan dan peningkatan
kemampuan keuangan daerah
4. Penanganan berbagai kejadian
Alokasi Belanja Langsung berdasarkan Standar Akutansi Pemerintah
merupakan kelompok belanja yang dianggarkan oleh Pemerintah Daerah yang terkait
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang dapat memberikan efek
multi player yang lebih besar dan merangsang pihak swasta untuk lebih meningkatkan
investasi di daerah, terutama para pemilik modal didaerah sehingga dapat menggerakkan
roda perekonomian di daerah secara produktif atau alokasi belanja langsung
merupakan anggaran belanja daerah yang menjadi kewajiban pemerintah daerah yang
dijabarkan dalam urusan wajib dan urusan pilihan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 8
Tabel 3.4.Realisasi Belanja dan Proporsi Realisasi APBD Provinsi Sulawesi Barat
Untuk Tahun 2006 – 2010
LANDSCAPE
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 9
Alokasi Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006 s/d 2010 diarahkan pada
program dan kegiatan prioritas. Untuk Tahun 2006 realisasi total belanja sebesar
Rp.273,533,117,337 yang di alokasikan pada Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp.115,902,326,130 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 157,630,791,207,-, pada Tahun
2007 realisasi total belanja sebesar Rp. 314,004,776,601 terdiri dari Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 80,837,706,677 dan alokasi Belanja Langsung sebesar Rp.
233,167,069,924.- , Tahun 2008 realisasi total belanja Rp. 515,817,407,423 yang di
alokasikan pada Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 103,504,356,733 dengan Belanja
Langsung sebesar Rp. 412,313,050,690,- Tahun 2009 realisasi total belanja Rp.
590,163,811,677 yang dialokasikan pada Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.
103,782,680,450,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 486,381,131,227 dan realisasi
total belanja pada tahun 2010 sebesar Rp. 578,409,200,257 yang di lokasikan pada
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 96,375,686,432,- dan Belanja Langsung sebesar
Rp. 482,033,513,825,-. Proporsi capaian realisasi APBD dari anggaran 2006 sampai
dengan tahun anggaran 2010 berkisar 81-91 persen artinya capaian realisasi ini msih
dikategorikan baik.
3.1.3 Pengelolaan Pembiayaan Daerah Tahun 2006 – 2011
Pembiayaan daerah 2006 – 2011 terdiri dari sumber penerimaan daerah dan
sumber pengeluaran daerah. Penerimaan Daerah meliputi sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Lalu, dan Transfer dari Dana Cadangan. Sedangkan Sumber
Pengeluaran Daerah meliputi Pembayaran Hutang Pokok yang Jatuh Tempo dan Sisa
lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan.
Tabel 3.5.Pembiayaan Daerah Tahun 2006-2010
TAHUN PENERIMAANPEMBIAYAAN
PENGELUARANPEMBIAYAAN
SURPLUSSILPA
(DEFISIT)1 2 3 4 5
2006 22,250,898,903.65 74,025,608,624.44 51,774,709,720.79 -
2007 74,941,514,275.44 5,614,197,952.67 1,763,444,275.22 71,090,761,597.99
2008 70,248,927,972.24 824,025,000.00 (9,430,347,217.00) 54,994,555,755.24
2009 59,884,224,801.24 739,663,239.00 (35,923,531,944.88) 23,221,024,617.36
2010 23,221,029,617.36 175,520,601.00 2,705,943,854.68 25,751,452,871.04
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 10
Realisasi Pembiayaan Daerah 2006 – 2011 adalah sebagai berikut:
a. Pada tahun 2006 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan
Daerah sebesar Rp. 22.250.898.903,65,- sedangkan yang bersumber dari
Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 74.025.608.624,44
b. Pada tahun 2007 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan
Daerah sebesar Rp.74.941.514.275,44, sedangkan yang bersumber dari
Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 5.614.197.952,67.
c. Pada tahun 2008 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan
Daerah sebesar Rp. 70.248.927.972,24 sedangkan yang bersumber dari
Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 824.025.000,-.
d. Pada tahun 2009 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan
Daerah sebesar Rp. 59.884.224.801,24, sedangkan yang bersumber dari
Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 739.663.239,-.
e. Pada tahun 2010 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan
Daerah sebesar Rp. 23.221.029.617,36, sedangkan yang bersumber dari
Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 175.520.601,-.
3.1.4 Neraca Daerah
Neraca Daerah merupakan sumber informasi kepada manajemen pemerintah
daerah mengenai likuiditas keuangan daerah yang memberikan informasi mengenai
posisi keuanngan berupa aset, kewajiban (utang) dan ekuitas dana. Hal ini dimaksudkan
guna mendorong terciptanya tata pemerintahan yang baik (good governance). Sesuai
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntasi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang
harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Sebagai salah satu entitas pelaporan,
pemerintah daerah wajib menyusun sebuah laporan yang menggambarkan posisi
keuangan yang tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-
undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
yang terarah dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki
oleh daerah secara efisien dan efektif.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 11
Tabel 3.6.Neraca Daerah Tahun 2009- 2010
No. Uraian Tahun 2009 Tahun 2010Pertumbuhan 2010 atas 2009
Rupiah %
1 ASSETASSET LANCAR
Kas
Kas di Kas Daerah 12.644.909.835,36 20.767.184.175,04 8.122.274.339,68 64,23Kas di BendaharaPenerimaan 68.768.000,00 - (68.768.000,00) (100)Kas di BendaharaPengeluaran 11.793.963.825,00 6.171.670.875,00 (5.622.292.950,00) (47,67)
Investasi - - - -
Piutang - -
Piutang Pajak 563.731.400,00 633.648.484,00 69.917.084,00 12,40Bagian Lancar TuntutanPerbendaharaan - 440.378.660,00 440.378.660,00 -Bagian Lancar TuntutanGanti Rugi - 1.092.124.695,00 1.092.124.695,00 -
Piutang Lain-lain 3.936.162.490,00 3.684.741.577,00 (251.420.913,00) (6,39)
Persedian 1.670.375.679,00 1.505.460.642,00 (164.915.037,00) (9,87)
Jumlah Aset Lancar 30.677.911.229,36 34.295.209.108,04 3.617.297.878,68 11,79
INVESTASI JANGKA PANJANGInvestasi Non Permanen
Investasi Dana Bergulir 1.517.775.000,00 1.517.775.000,00 - -
Investasi Permanen - - - -Jumlah Investasi JangkaPanjang 1.517.775.000,00 1.517.775.000,00 - -
DANA CADANGAN
Dana Cadangan - - -
Jumlah Dana Cadangan - - -
ASET TETAP -
Tanah 165.915.100.776,30 124.029.628.329,00 (41.885.472.447,30) (25,25)Peralatan dan Mesin 204.744.256.253,86 165.765.713.188,83 (38.978.543.065,03) (19,04)
Bangunan dan Gedung 119.130.018.807,29 91.203.909.603,00 (27.926.109.204,29) (23,44)
Jalan Irigasi dan Jaringan 463.345.307.915,56 308.142.804.843,00 (155.202.503.072,56) (33,50)
Aset Tetap Lainnya 21.637.830.263,99 6.695.355.599,00 (14.942.474.664,99) (96,06)
Konstruksi dalam pengerjaan 119.661.610.839,00 96.423.397.012,00 (23.238.213.827,00) (19,42)
Akumulasi Penyusutan AsetTetap - (20.570.871.883,33) (20.570.871.883,33) -
Jumlah Aset Tetap 1.094.434.124.856,00 771.689.936.691,50 (322.744.188.164,50) (29,49)
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 12
No. Uraian Tahun 2009 Tahun 2010Pertumbuhan 2010 atas 2009
Rupiah %
ASET LAINNYA - -
Tuntutan Ganti Rugi - - - -
Tuntutan Perbendaharaan - - - -
Aset Lain-lain 33.511.447.470,24 - (33.511.447.470,24) -
Jumlah Aset Lainnya 33.511.447.470,24 (33.511.447.470,24)
JUMLAH ASET 1.127.945.572.326,24 771.689.936.691,50 (356.255.635.634,74) (29,49)
KEWAJIBAN -
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK -
Utang Pihak Ketiga - - -Utang Perhitungan Fihak Ketiga(PFK) 1.217.844.043,00 1.187.402.179,00 (30.441.864,00) 2,50
utang Dana Bagi Hasil 7.067.844.458,00 7.067.844.458,00 - -
Utang Pajak - - - -
Utang Jangka Pendek Lainnya - - - -Jumlah KewajibanJangka Pendek 8.285.688.501,00 8.255.246.637,00 (30.441.864,00) (0,37)
KEWAJIBAN JANGKAPANJANG -
Utang Dalam Negeri - - -
Utang Luar Negeri - - -
Utang Jangka Panjang Lainnya - - -Jumlah KewajibanJangka Panjang -
JUMLAHKEWAJIBAN 8.285.688.501,00 8.255.246.637,00 (30.441.864,00) (0,37)
EKUITAS DANA -
Ekuitas Dana Lancar -Sisa Lebih PembiayaanAnggaran (SILPA) 23.221.029.617,36 25.751.452.871,04 2.530.423.253,68 10,90
Pendapatan Yang Ditangguhkan 68.768.000,00 - (68.768.000,00) -
Cadangan Piutang 4.499.893.890,00 5.850.893.416,00 1.350.999.526,00 30,02
Cadangan Persediaan 1.670.375.679,00 1.505.460.642,00 (164.915.037,00) (9,87)Dana yang harus disediakanuntuk pembayaran Utang JangkaPendek (7.067.844.458,00) (7.067.844.458,00) - -
Jumlah Ekuitas DanaLancar 22.392.222.728,36 26.039.962.471,04 3.647.739.742,68
16,29
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 13
No. Uraian Tahun 2009 Tahun 2010Pertumbuhan 2010 atas 2009
Rupiah %
Ekuitas Dana Investasi - -Diinvestasikan dalam InvestasiJangka Panjang 1.517.775.000,00 1.517.775.000,00 - -
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1.094.434.124.856,00 771.689.936.691,50 (322.744.188.164,50) (29,49)Diinvestasikan dalam AsetLainnya 33.511.447.470,24 - (33.511.447.470,24)Dana yang harus disediakanuntuk Pembayaran Utang JangkaPanjang - - -
Jumlah Ekuitas DanaInvestasi 1.129.463.347.326,24 773.207.711.691,50 (356.255.635.634,74) (31,54)
Ekuitas Dana Cadangan -Diinvestasikan dalam DanaCadangan - - -
Jumlah Ekuitas DanaCadangan - - -
Jumlah Ekuitas DanaCadangan - - -JUMLAHKEWAJIBAN DANEKUITAS DANA 1.137.749.035.827,24 781.462.958.328,50 (356.286.077.498,74) (31,31)
-Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2010
Berdasarkan informasi Neraca Daerah pada Tabel 3.7, aset daerah merupakan
aset yang memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan
dikuasai pemerintah daerah, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi
pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang.
Selama kurun waktu 2009-2010 atau dua periode akuntansi, pertumbuhan
jumlah aset lancar Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mencapai 11,79 % yang berarti
jumlah pertumbuhan aset lancar sebesar Rp. 3.617.297.878,68 selama periode
akuntansi Tahun Anggaran 2010.
Aset tetap Tahun Anggaran 2010 nampak mengalami penurunan sebesar 29,49
persen atau senilai Rp. 322.744.188.164,50 dibandingkan tahun anggaran 2009.
Kondisi ini diakibatkan, adanya beberapa penyesuaian nilai aset dan pemisahan nilai
aset Pemerintah (APBN) dengan aset Pemerintah Daerah (APBD). Dari hasil
perhitungan tersebut, maka tampak terlihat adanya penurunan Aset tetap dari Rp.
1.094.434.124.856 tahun anggaran 2009 menjadi Rp. 771.689.936.691,50 pada tahun
anggaran 2010. Pengadaan asset tetap pada tahun anggaran 2010 secara total
meningkat senilai Rp. 151.058.417.688,31 dalam bentuk sarana dan prasarana
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 14
pembangunan di Sulawesi Barat.
Ekuitas dana lancar melalui peningkatan dari Tahun anggaran 2009 sampai
Tahun anggaran 2010. Pada tahun anggaran 2009 nilai ekuitas dana lancar Rp.
22.392.222.728,36 tahun anggaran 2010 mengalami kenaikan 16,29 persen atau
meningkat senilai Rp. 3.647.739.742,68.
Ekuitas dana investasi pada tahun anggaran 2009 sampai tahun anggaran 2010
mengalami penurunan dari Rp. 1.129.463.347.326,24 menjadi Rp. 773.207.711.691,50
pada tahun anggaran 2010, penurunan ekuitas dana investasi ini diakibatkan adanya
penyesuaian dan pemisahan aset yang dilakukan pada tahun anggaran 2010.
Saldo piutang mengalami peningkatan sebesar 30,02 persen hal ini disebabkan
karena adanya kenaikan komponen pajak sebesar 12,40 persen. Bagian lancar tuntutan
berbendaharaan senilai Rp. 440.378.660 yang pada Tahun 2009 tidak ada dan bagian
lancar tuntutan ganti rugi senilai Rp. 1.092.124.695 yang pada tahun sebelumnya atau
tahun 2009 tidak ada.
Selanjutnya, tingkat kualitas pengelolaan keuangan daerah dapat diketahui
berdasarkan analisis rasio atau perbandingan antara kelompok/elemen laporan
keuangan yang satu dengan kelompok yang lain. Beberapa rasio yang dapat
diterapkan di sektor publik adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio utang.
Rasio likuiditas terdiri rasio lancar (current ratio), rasio kas (cash ratio) dan rasio
cepat (quick ratio). Sedangkan rasio lancar (current ratio) adalah rasio standar untuk
menilai kesehatan organisasi. Rasio ini menunjukkan apakah pemerintah daerah
memiliki aset yang cukup untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo. Kualitas
pengelolaan keuangan daerah dikategorikan baik apabila nilai rasio lebih dari satu.
Aset lancar Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan hasil analisis rasio
menunjukkan bahwa current ratio Provinsi Sulawesi Barat selama kurun waktu
Tahun 2009-2010 mempunyai nilai lebih dari satu, yang berarti bahwa pemerintah
daerah Provinsi Sulawesi Barat dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Current
ratio pada Tahun 2010 mencapai,415,43 persen yang berarti bahwa aset lancar
pemerintah Provinsi Sulawesi Barat adalah 4 kali lipat l eb ih bila dibandingkan
dengan kewajiban yang jatuh tempo. Persediaan masuk dalam kategori aset lancar,
namun memerlukan tahap untuk menjadi kas. Apalagi persediaan di pemerintah
daerah bukan merupakan barang dagangan, sehingga sebagai faktor pengurang dalam
aset lancar.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 15
Tabel 3.7.Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2006-2009
NO Uraian2009
(%-hari)2010
(%-hari)
1. Rasio lancar (current ratio) 370,25 415,43
2. Rasio quick (quick ratio) 364,47 397,203. Rasio total hutang terhadap total asset 13613,17 9347,87
Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan Daerah Tahun 2009-2010
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mempunyai rasio lancar (quick ratio)
mencapai 346,47 persen pada Tahun 2009 dan pada tahun 2010 quick rationya 397,20
persen, hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah daerah dapat membayar
kewajibannya dalam waktu yang singkat karena persentasi ratio lancar adalah
merupakan satu ukuran likuiditas keuangan terbaik, untuk rasio solvabilitas Provinsi
Sulawesi Barat adalah sebesar 9347, 87 persen. Hal ini menunjukan bahwa total
kewajiban Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dapat ditutupi oleh total aset ataupun
oleh modal pemerintah Provinsi Sulawesi Barat karena menghitung rasio solvabilitas
yaitu perbandingan total aset dengan total utang.
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka secara umum struktur Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010 terdiri
dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.
1. Pendapatan daerah, dikelompokkan kepada :
1) Pendapatan Asli daerah
2) Dana Perimbangan (Tahun 2008-2009) Pendapatan transfer (Tahun 2010)
3) Lain-lain Pendapatan yag sah
2. Belanja, dikelompokkan pada belanja tidak langsung dan belanja langsung.
1) Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan program kegiatan; belanja pegawai, belanja barang,
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan
belanja tidak terduga.
2) Belanja langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait dengan
pelaksanaan program/kegiatan ; belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan
belanja modal.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 16
3. Pembiayaan, meliputi :
1) Penerimaan pembiayaan daerah
2) Pengeluaran pembiayaan daerah
Selisih antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan merupakan
pembiayaan netto untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan
surplus anggaran. Sejalan dengan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010 yang
dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2006-2011, permasalahan pokok yang menjadi prioritas penanganan
yaitu :
a. Masih besarnya jumlah penduduk miskin
b. Rendahnya kesempatan kerja, minat investasi dan interkoneksitas
c. Kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat relatif masih rendah
d. Pengelolaan potensi sumberdaya alam secara optimal
e. Dukungan infrastruktur belum memadai
f. Kesenjangan antara wilayah masih besar
g. Penegakan hukum masyarakat masih lemah
h. Masih rentannya mitigasi bencana
i. Masih adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai
dampak konflik
Kebutuhan APBD lebih diorientasikan pada upaya :
1. Penanggulangan kemiskinan
2. Pengurangan kesenjangan antar wilayah serta penciptaan keamanan
3. Penyediaan sarana dan prasarana dasar
4. Peningkatan daya saing dan daya tarik investasi
5. Revitalisasi pertanian, perikanan kelautan dan perdesaan
6. Penegakan hukum dan HAM
7. Mitigasi dan penanggulangan bencana
8. Pemantapan ketertiban dan keamanan masyarakat
Kebijakan atas pendapatan, belanja dan pembiayaan dapat diuraikan sebagai berikut :
Pengelolaan Pendapatan Daerah.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 17
3.2.1 Kebijakan Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mempertimbangkan kondisi perekonomian
yang terjadi pada tahun sebelumnya dan perkiraan pertumbuhan perekonomian Provinsi
Sulawesi Barat. Untuk itu kebijakan pendapatan daerah Sulawesi Barat memperhatikan
azas perkiraan yang terukur, rasional, serta memiliki kepastian dasar hukum
penerimaannya.
Kebijakan pendapatan yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Barat meliputi peningkatan pendapatan melalui intensifikasi pengelolaan
pendapatan yang disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan
memberi kemudahan berusaha bagi pelaku ekonomi, upaya tersebut ditempuh dengan
penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi
daerah, rasionalisasi target pajak daerah dan retribusi daerah serta meningkatkan
pengendalian dan pengawasan atas pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3.2.2 Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), DanaPerimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Komponen Pendapatan Asli Daerah yang diatur berdasarkan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, sebagai pendapatan Provinsi
terdiri dari: Pajak Daerah dengan jenis-jenis penerimaan masing-masing Pajak
Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaran Bermotor, Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor, Pajak Kendaraan di atas Air, Bea Balik Nama Kendaraan di atas
Air dan Pajak Air Permukaan.Dari jenis-jenis pajak provinsi tersebut di atas, Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah ”primadona”
penerimaan pendapatan asli daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dengan
memberi kontribusi kurang lebih 60 persen dari total Pendapatan Asli Daerah setiap
Tahun Anggaran.
3.2.3. Upaya Pemerintah Dalam Mencapai Target
Upaya yang dilakukan dalam peningkatan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
wajib pajak melalui peningkatan perubahan plat kendaraan bermotor non DC ke DC.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 18
Di samping itu, upaya peningkatan pendapatan asli daerah juga dilakukan
melalui Penarikan Berkas Kendaraan Bermotor dari Luar Daerah Provinsi Sulawesi
Barat ke dalam Wilayah Kantor Bersama SAMSAT Provinsi Sulawesi Barat.
Disamping itu, dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah maka
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat berupaya melakukan intensifikasi dan
ektensifikasi sumber-sumber pendapatan. Intensifikasi yang dilakukan adalah dengan
meningkatkan sistem pengelolaan pendapatan daerah, melalui peningkatan ketersediaan
data dan peningkatan mutu pelayanan. Ekstensifikasi pendapatan daerah dilakukan
dengan pengembangan jenis pajak dan retribusi dengan cara penggalian dan pendataan
obyek pajak dan retribusi dan belum terjaring/belum digali yang dimungkinkan dapat
dikenai pajak serta didukung dengan peraturan daerah.
3.2.4. Kebijakan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat
Belanja Daerah disusun berdasarkan pendekatan anggaran kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan
untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas
dan efesiensi penggunaan anggaran. Struktur APBD diklasifikasikan berdasarkan
bidang pemerintahan daerah sesuai peraturan perundang-undangan dan dilaksanakan
oleh perangkat-perangkat daerah sebagai pusat pertanggungjawaban sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi masing-masing dan dituangkan dalam klasifikasi belanja
langsung dan belanja tidak langsung.
Penganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakan program kegiatan
pemerintah Provinsi Sulawesi Barat diarahkan kepada upaya penghematan penggunaan
anggaran melalui efisiensi dan efektifitas atas kegiatan-kegiatan tertentu dengan
memperhatikan:
1. Rencana alokasi belanja untuk setiap kegiatan dilakukan berdasarkan analisis beban
kerja dan kewajaran biaya serta keterkaitan output dari suatu kegiatan untuk
menghindari pemborosan.
2. Terhadap kegiatan pembangunan fisik, proporsi belanja modal lebih besar
dibandingkan dengan belanja barang dan jasa. Untuk itu, Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat memberikan batasan jumlah belanja barang dan jasa yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 19
3.2.5. Proporsi Penggunaan Anggaran
Untuk Provinsi Sulawesi Barat di dalam pengalokasian belanja aparatur dan
publik adalah biaya pegawai lebih kecil prosentasenya apabila dibandingkan dengan
belanja untuk masyarakat (belanja publik). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8.Proporsi Belanja APBD
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
No. UraianBelanja Tidak Langsung
(Rp)Belanja Langsung (Rp) Persen
(%)
1..
Tahun Anggaran 2008 Rp. 107.876.721.483,- Rp. 412.313.050.690,00 26,16
2.
Tahun Anggaran 2009 Rp. 103.782.680.450,- Rp. 486.381.131.227,29 21,34
3.
Tahun Anggaran 2010 Rp. 125.638.651.987,- Rp.482.033.513.825,00 26,06
Jumlah = Rp. 520.189.772.173,- Rp. 590.163.811.677,00 88,14
Sumber : Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010
3.2.6. Analisis Pembiayaan
Kondisi pembiayaan daerah dalam kurun Tahun 2008-2010 dapat digambarkan
seperti terlihat pada Tabel 3.9 di bawah ini. Dari Tabel tersebut, terlihat bahwa defisit
riil anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat pada Tahun 2008 mencapai angka
yang sangat besar yaitu sejumlah Rp.97.514.931.243,00 Kemudian menjadi
Rp.73.033.177.862,96 pada Tahun 2009, pada Tahun 2010 Rp.51.497.664.415,54 dan
menjadi Rp.51.720.478.316,68 pada tahun 2011.3.653.177.381,24
Tabel 3.9.Defisit Riil Anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010
Sumber : Biro Keuangan Setda Prov. Sulbar(Catatan : Realisasi 2011 belum masuk audit) T
Untuk menutup defisit riil anggaran pada kurun tahun yang sama, dapat
digambarkan komposisinya pada Tabel 3.10 berikut ini.
No. Uraian 2008Rp.
2009Rp.
2010Rp.
2011Rp.
1 Realisasi PendapatanDaerah
510.759.424.956,- 554.240.279.732,41 610.378.109.666,68, 718.920.674.260,04
Dikurangi realisasi
2 Belanja daerah 520.189.772.173 990.163.811.677,29 607.672.165.812 731.174.415.692,00
3 PengeluaranPembiayaan Daerah
824.025.000,- 739.663.239,00 175.520.601 -
Surplus/Defisit riil (97.514.931.243,00) (73.033.177.862,96) (51.497.664.415,54) (12.253.741.431,96)
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 20
Tabel 3.10.Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010
No. UraianProporsi dari total defisit riil
2008 (%) 2009 (%) 2010 (%)
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(SILPA) Tahun Anggaransebelumnya
59.994.555.755 23.221.029.617,36 25.751.452.871,04
2. Pencairan Dana Cadangan - - -
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan DaerahYang di Pisahkan - - -
4. Penerimaan Pinjaman Daerah - - 3.000.000
5. Penerimaan Kembali PemberianPinjaman Daerah
- - -6. Penerimaan Piutang Daerah 739.812.549 - 172.520.601
Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2008-2010
Berdasarkan data defisit rill anggaran dari Tahun 2008-2010 dengan SiLPA
Tahun 2007-2009 terlihat bahwa angka SiLPA lebih besar dibandingkan dengan
defisit rill anggaran. Hal ini berarti bahwa defisit rill dapat ditutupi dengan SiLPA
tahun sebelumnya. Sehingga data pada tabel 3.11 menunjukkan persentase SiLPA
diatas 100 %.
Untuk realisasi sisa lebih perhitungan anggaran pemerintah daerah, dengan
kurun waktu yang sama pada Tahun 2008-2010, gambarannya seperti terlihat pada
Tabel 3.11.
Tabel 3.11.Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)Provinsi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010
No. Uraian2008 2009 2010
Rp% DariSILPA
Rp% DariSILPA
Rp% dariSiLPA
1. Jumlah SILPA 94.088.321.025,- 59.994.555.755,24 23.221.029.617,36
2.Pelampauanpenerimaan PAD
52.530.600.000,- 55,83 67.200.000.000,- 112,01 95.955.401.571,- 413,23
3.Pelampauanpenerimaan danaperimbangan
17.998.644.777,- 19,13 28.140.000.000,- 46,90 37.005.233.396,- 159,36
4.
Pelampauanpenerimaanlain-lainpendapatandaerah yang sah
34.000.000.000,- 36,14 26.228.819.436,- 43,72 71.721.910.430,- 308,87
Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan Daerah Tahun 2008-2010
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 21
Sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah SiLPA terjadi apabila pelampauan penerimaan PAD, pendapatan
penerimaan dan perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah
yang sah. Pelampauan penerimaan pembiayaan, menghemat belanja, kewajiban pihak
ketiga sampai akhir tahun belum terselesaikan dan sisa kegiatan lanjutan. Berdasarkan
hal tersebut di atas maka yang memberikan kontribusi terhadap SiLPA yaitu
pelampauan penerimaan PAD, pelampauan lain-lain pendapatan daerah yang sah dan
sisa penghematan belanja.
3.3 Kerangka Pendanaan
Sub bab ini akan dijelaskan pengeluaran keuangan yang harus dilakukan
pemerintah daerah, terkait pembelanjaan pada kategori kewajiban maupun
pengeluaran pembiayaan. Pengeluaran keuangan mengacu pada pedoman pengelolaan
keuangan daerah, sebagaimana ketentuan disampaikan dalam uraian sebelumnya
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Pengeluaran periodik wajib dan mengikat Provinsi Sulawesi Barat yang
dibebankan pada keuangan daerah pada RPJMD Tahun 2009-2010 disusun,
memperlihatkan kondisi seperti berikut :
Tabel 3.12.Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Provinsi Sulawesi Barat
No. Uraian2009 2010 Rata-Rata
Pertumbuhan(%)(Rp) (Rp)
A.1.2.3.4.
5.
6.B.1.2.3.C.
Belanja Tidak LangsungBelanja PegawaiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota & Pemerintah DesaBelanja Bantuan Keuangan KepadaProvinsi/ Kabupaten /Kota danPemerintah DesaBelanja Tidak TerdugaBelanja LangsungBelanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBelanja ModalPenerimaan Pembiayaan Daerah
117.974.445.788,-75.538.686.685,-6.256.969.620,-
12.841.760.093,-23.183.000.000,-
-
4.000.000.000,-527.646.861.510,96
54.797.221.200,-236.122.716.792,-236.726.923.518,-59.994.555.755,24
158.222.708.866,54101.313.461.468,80
11.117.500.000,-10.018.750.000,-
35.772.997.397,74
-
2.000.000.000,-518.539.717.858,-
62.021.872.035.-237.458.210.653,-219.059.635.170,-
23.221.029.617,36
34,1234,1273,41
(21,98)54,31
-
(50,00)(1,37)12,920,48
(7,33)(61,29)
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 22
1.
2.D.1.
Sisa Lebih Perhitungan AnggaranTahun Anggaran SebelumnyaPenerimaan Piutang DaerahPengeluaran Pembiayaan DaerahPenyertaan Modal (Investasi)Pemerintah Daerah
59.994.555.755,24
---
23.221.029.617,36
---
(61,29)
---
Sumber : Biro Keuangan Setda Prov. Sulbar Tahun 2012
3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan
Setelah menyajikan pengelolaan keuangan daerah masa lalu yang dibuat hingga
Tahun 2010, sebagai dasar keuangan yang telah ada dalam laporan keuangan daerah
Provinsi Sulawesi Barat, selanjutnya akan dilihat kapasitas riil keuangan daerah
Provinsi Sulawesi Barat dalam mendanai kebutuhan pembangunan daerah hingga
Tahun 2011 s.d 2016 mendatang.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 23
Tabel 3.13.Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun2012-2016
LANDSCAPE
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 24
Dengan proyeksi kenaikan rata-rata sebesar 19,03 persen sesuai dengan tingkat
pertumbuhan pendapatan dari tahun 2006-2010, penggunaan kapasitas rill kemampuan
keuangan Prov. Sulbar Tahun 2012-2016 menunjukkan pada Tahun 2011, kemampuan
daerah sebesar Rp. 750.038.165.240,29 Tahun 2012 sebesar Rp.986.006.464.829,92-
Tahun 2013 sebesar Rp. 1.256.933.216.250,- Tahun 2014 sebesar
Rp.21.659.180.599.062,- Tahun 2015 sebesar Rp. 1.712.124.856.671,- dan Tahun 2016
sebesar Rp. 1.862.531.490.379,- Kapasitas riil diperuntukkan untuk menunjang program
prioritas I, prioritas II dan Prioritas III. Adapun rincian prioritas tersebut antara lain:
1. Rencana alokasi pengeluaran Prioritas I, yang berkaitan dengan program dan
kegiatan pembangunan daerah yang menjadi unggulan (dedicated) Kepala
Daerah sebagaimana diamanatkan RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang
definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk
prioritas bidang pendidikan 20 persen dan kesehatan 10 persen. Selain itu program
prioritas berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental,
berskala besar, dan memiliki kepentingan pada capaian Visi/Misi Kepala Daerah
Terpilih Prov. Sulbar 2011-2016. Selain itu, Prioritas I juga diperuntukkan bagi
prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II, berkaitan dengan program ditingkat
SKPD yang merupakan penjabaran per urusan yang paling berdampak luas pada
masyarakat yang dilayani sesuai permasalahan yang dihadapi, berhubungan
dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas
kelembagaan.
3. Rencana alokasi pengeluaran prioritas III, yang berkaitan dengan alokasi belanja-
belanja tidak langsung :
- Belanja pegawai,
- Belanja hibah,
- Belanja bantuan sosial,
- Belanja bagi hasil kepada provinsi, Kabupaten dan pemerintah Desa,
- Belanja bantuan keuangan kepada provinsi, Kabupaten dan Pemerintah Desa,
- Belanja tidak terduga.
Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan)
pemenuhan dana pada prioritas I dan II terlebih dahulu.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 25
Tabel 3.14.Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016
LANDSCAPE
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 26
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi
Sulawesi Barat, dipergunakan untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung, jika
dilihat pada tabel 3.14 Proyeksi kapasitas rill keuangan daerah mengalami kenaikan,
tetapi harus tetap memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja yang wajib
dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan pembayaran pokok
pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja barang dan jasa yang wajib
dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan. Selisih antara perkiraan dana yang
tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi dana yang
dapat dialokasikan untuk pagu indikatif bagi belanja langsung setiap SKPD.
Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan
berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu
mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah,
prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada
prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang
mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala
prioritas. Agar pemanfaatan dana efisien dan efektif, dalam perencanaan anggaran
perlu memperhatikan dua hal yaitu : (1) Tujuan, sasaran, hasil, manfaat dan
indikator kinerja perlu ditetapkan secara jelas, (2) Penetapan prioritas kegiatan,
perhitungan beban kerja dan penetapan harga satuan harus dilakukan secara efektif.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 27
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 134
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 23
Tabel 3.4.Realisasi Belanja dan Proporsi Realisasi APBD Provinsi Sulawesi Barat
Untuk Tahun 2006 – 2010
NO URAIANTAHUN
2006 % 2007 % 2008 % 2009 % 2010 %
I BELANJA TIDAKLANGSUNG 115,902,326,130 84.30 80,837,706,677 86.64 103,504,356,733 80.90 103,782,680,450 83.65 96,375,686,432 78.07
1 Belanja Pegawai 64,853,840,851 99.80 40,505,559,110 76.95 52,339,830,137 73.51 65,104,704,982 86.19 77,197,534,156 76.20
2 Belanja Hibah - - - 6,799,363,500 100.00 5,593,400,000 89.30 10,568,975,000 95.07
3 Belanja Bantuan Sosial 25,055,915,400 100.00 22,480,762,574 65.41 8,476,556,913 66.01 6,814,352,276 68.02
4
Belanja Bantuan Keuangankepada Provinsi /Kabupaten/Kota danPemerintah Desa
- - - - 817,400,000 70.56 - - -
5Belanja Bagi Hasil kepadaProvinsi / Kabupaten/Kota danPemerintah Desa
51,048,485,279 89.96 15,193,984,167 98.02 21,067,000,522 48.55 22,054,523,655 95.03 29.262.965.555,00 81.80
6 Belanja Tidak Terduga 250.000.000,00 5.64 82,248,000 5.48 4.372.364.750,0047.16 461,980,500
11.55 1,094,825,00054.74
7 Belanja Subsidi - - - - - - 2,091,514,400 93.03 700,000,000 100
II BELANJA LANGSUNG 157,630,791,207 78.84 233,167,069,924 50.29 412,313,050,690 85.70 486,381,131,227 98.56 482,033,513,825 92.96
1 Belanja Pegawai 17,731,372,425 44.50 46,730,167,121 83.55 56,256,108,465 86.39 45,749,520,360 83.49 56,863,863,976 91.68
2 Belanja Barang dan Jasa 74,820,472,733 80.75 143,948,315,239 100 146,120,254,328 89.36 195,917,095,198 84.21 220,105,790,229 92.69
3 Belanja Modal 65,078,946,049 - 42,488,587,564 86.43 209,936,687,897 83.16 244,714,515,669 100.00 205,063,859,620 93.61
TOTAL BELANJA 273,533,117,337 81.22 314,004,776,601 91.28 515,817,407,423 84.66 590,163,811,677 578,409,200,257
Sumber : Biro Keuangan Prov. Sulbar Tahun 2006-2011
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 23
Tabel 3.13.Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun 2012-2016
NO URAIANPROYEKSI
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Pendapatan 724,286,712,369.25 986,006,464,829.92 1,256,933,216,250.00 1,599,565,358,559.92 1,685,806,333,920.92 1,786,467,946,773.48
2Pencairan Dana Cadangan(Sesuai Perda)
3Sisa Lebih RiilPerhitungan Anggaran
25,751,452,871.04 13,254,215,570.08 12,449,015,930.00 254,702,572.08 13,254,702,573.08 13,254,702,574.08
Total Penerimaan 750,038,165,240.29 999,260,680,400.00 1,269,382,232,180.00 1,599,820,061,132.00 1,699,061,036,494.00 1,799,722,649,347.56
Dikurangi :
4
Belanja dan PengeluaranPembayaran yang Wajibdan Mengikat SertaPrioritas Utama
- 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00
Kapasitas RillKemampuan Keuangan
750,038,165,240.29 997,260,680,400.00 1,267,382,232,180.00 1,597,820,061,132.00 1,697,061,036,494.00 1,797,722,649,347.56
*) Sumber : Laporan Keuangan Pemda Yang Diolah Kembali
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 23
Tabel 3.14.Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016
NO URAIANPROYEKSI
2012 2013 2014 2015 2016
1Kapasitas Riil KemampuanKeuangan
997,260,680,400.00 1,267,382,232,180.00 1,597,820,061,132.00 1,697,061,036,494.00 1,797,722,649,347.56
I.a Belanja Langsung 606,246,393,000.00 798,165,087,300.00 1,058,220,344,520.00 1,076,521,362,390.00 1,084,102,024,128.56I.b Pembentukan Dana Cadangan
Dikurangi :
I.cBelanja Langsung yang WajibMeningkat Serta Prioritas Utama
I.dPengeluaran pembiayaan yang Wajibmengikat Serta Prioritas Utama
2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00
IITotal Rencana PengeluaranPrioritas I
303,123,440,000.00 391.582.678.500 529.110.387.500 510.760.529.500 542.051.109.000
Sisa Kapasitas Rill kemampuanKeuangan Daerah Setelah menghitungAlokasi Pengeluaran Prioritas I (I-II)
694,137,727,400.00 860,799,823,380.00 1,068,710,104,112.00 1,131,300,203,604.00 1,255,671,734,219.00
Total Rencana PengeluaranPrioritas II
212,186,408,000.00 274.107.874.950 370.377.271.250 357.532.370.650 379.435.776.300
III.a Belanja Tidak Langsung 391,014,287,400.00 469,217,144,880.00 539,599,716,612.00 620,539,674,104.00 713,620,625,219.00
Dikurangi :
III.bBelanja Tidak Langsung yang wajibdan mengikat serta prioritas Utama
IIITotal Rencana PengeluaranPrioritas III
90,937,032.00 117.474.803.550 158.733.116.250 153.228.158.850 162.615.332.700
Surplus Anggaran Rill atau berimbang(I-II-III) - - - - -
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab III - 23
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 1
BAB IVANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Barat sebagai Provinsi termuda di Indonesia telah mencatat
beberapa prestasi pembangunan namun tidak dipungkiri masih terdapat berbagai macam
permasalahan pembangunan yaitu:
Tabel 4.1Permasalahan Pembangunan di Sulawesi Barat
NoIndikator KinerjaPenyelenggaraan
Pemerintah DaerahPermasalahan Faktor Penentu
Keberhasilan
1 MDG’s 1. Mengurangi tingkat
kematian anak
2. Meningkatkan kesehatan
ibu
3. Hiv/AIDS dan penyakit
menular
4. Kelestarian Lingkungan
(Untuk mencapai target
MDGS’s masih
diperlukan kerja keras)
1. Peningkatan pelayanan
proses persalinan dan
perbaikan gizi ibu hamil
2. Peningkatan intensitas
pemahaman perilaku
hidup sehat
3. Sosialisasi pencegahan
HIV/AIDS dan penyakit
menular
4. Menumbuhkembangkan
kesadaran terhadap
kelestarian lingkungan
2 Sarana dan prasarana teknologi Belum dapat mengikuti
perkembangan globalisasi
informasi yang diakibatkan
keterbatasan sarana dan
prasarana teknologi
informasi
Dibangunnya sarana dan
prasarana teknologi informasi
dan sumber daya manusia
sebagai pendukung
3 SDM Aparatur Belum optimalnya sumber-
sumber daya dalam
mendukung terselenggaranya
otonomi daerah
Peningkatan SDM aparatur
melalui Diklat dan kursus-
kursus singkat serta sistem
penerimaan pegawai perlu di
sempurnakan sesuai
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 2
NoIndikator KinerjaPenyelenggaraan
Pemerintah DaerahPermasalahan Faktor Penentu
Keberhasilan
kebutuhan daerah
4 SDM Masyarakat Masih rendahnya kualitas
sumber daya manusia
ditunjukkan oleh peringkat
IPM
1. Penyempurnaan sitem
pendidikan
2. Peningkatan kesehatan
masyarakat
3. Perbaikan gizi masyarakat
5 Keterbatasan lembaga
perlindungan ibu dan anak
Masih rendahnya pelayanan
dan perlindungan ibu dan
anak serta penyandangan
masalah kesejahteraan sosial
lainnya
Menumbuhkembangkan
lembaga perlindungan ibu
dan anak serta masalah sosial
lainnya
6 Sarana dan prasarana paud Masih rendahnya akses dan
pelayanan pendidikan anak
usia dini
Meningkatkan kerjasama
pemerintah dan masyarakat
untuk membangun sarana dan
prasarana PAUD
7 Angka buta huruf Masih diperlukan penuntasan
angka buta huruf
Meningkatkan program
penuntasan angka buta huruf
melalui pelaksanaan kegiatan
paket A,B,C
8 Pembinaan kepemudaan dan
olahraga
Belum optimalnya
pembinaan kelembagaan dan
prestasi olahraga dan
kepemudaan
Meningkatkan pembinaan
kelembagaan pemuda dan
olahraga
9 Komoditas unggulan daerah Belum optimalnya
peningkatan nilai tambah
sektor dan komoditas
unggulan daerah
Mengembangkan industri
yang berbasis produk
unggulan daerah
10 Jaringan transportasi Belum terbangunnya secara
menyeluruh jaringan
transportasi antar wilayah
sebagai penunjang kemajuan
perekonomian daerah
Membangun jaringan
transportasi antar wilayah
sebagai penunjang kemajuan
perekonomian daerah
11 Energi listrik Masih terbatasnya energi Membangun pembangkit
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 3
NoIndikator KinerjaPenyelenggaraan
Pemerintah DaerahPermasalahan Faktor Penentu
Keberhasilan
listrik dalam menunjang
seluruh aktivitas baik untuk
rumah tangga dan industri
serta perkantoran
listrik tenaga air sesuai
dengan potensi yang dimiliki
oleh daerah
12 Wilayah perbatsan dan pulau
terpencil
Belum terwujudnya
pembangunan di wilayah
perbatasan, terpencil dan
kepulauan secara baik dan
berkeadilan
Membangun wilayah
perbatasan, terpencil dan
kepulauan secara baik dan
berkeadilan
13 Good governance Belum optimalnya
penyelenggaraan
Pemerintahan yang efektif
dan efisien berdasarkan
prinsip Good Governance
Dilaksanakan pembenahan
dalam mencapai optimalisasi
penyelenggaraan
Pemerintahan yang efektif
dan efisien berdasarkan
prinsip Good Governance
14 Sumber Daya Alam Belum optimalnya
pemanfaatan potensi sumber
daya alam dengan
memperhatikan daya dukung
lingkungan untuk
melaksanakan pembangunan
yang berkelanjutan
Meningkatkan program
pemanfaatan potensi sumber
daya alam dengan
memperhatikan daya dukung
lingkungan untuk
melaksanakan pembangunan
yang berkelanjutan
15 Mitigasi bencana Belum optimalnya
penanganan mitigasi bencana
pada daerah-daerah rawan
bencana
Meningkatkan program
penanganan mitigasi bencana
pada daerah-daerah rawan
bencana
16 Air bersih dan sanitasi
lingkunan
Akses pada air bersih dan
sanitasi lingkungan yang
layak
Meningkatkan program
Akses pada air bersih dan
sanitasi lingkungan yang
layak
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 4
Berdasarkan pada kondisi tersebut berikut disusun telaahan dinamika internasional, nasional
dan regional yang memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan Provinsi Sulawesi
Barat.
Tabel 4.2Telaahan Dinamika Internasional, Nasional dan Regional
yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat
No Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional
1. Pencapaian MDG’s Pencapaian MDG’s Pencapaian MDG’s
Tujuan pembangunan Milenium terdiri dari 8 (delapan) tujuan pembangunan manusia
yang secara langsung dapat memberikan dampak bagi pengentasan kemiskinan ekstrim,
yang harus dicapai pada tahun 2015 oleh 189 Negara yang menandatangani rumusan
Deklarasi Milenium pada September tahun 2000 termasuk Indonesia. Untuk mencapai tujuan
MDGs tahun 2015 diperlukan koordinasi, kerjasama serta komitmen dari seluruh
pemangku kepentingan terutama pemerintah dan masyarakat (nasional dan daerah) untuk
bersama-sama memastikan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai telah dapat dinikmati
oleh seluruh masyarakat Indonesia dan Sulawesi Barat pada khususnya.
2. Pemanasan Global Pemanasan Global Pemanasan Global
Peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi merupakan ancaman yang serius bagi
planet bumi dan seluruh mahluk di dalamnya, sehingga perlu langkah terpadu yang di
penanggulangan dan pencegahan serta pengawasan sebab dan dampak yang dihasilkan
oleh pemanasan global tersebut, yang salah satu penyebabnya adalah pembentukan
beberapa jenis gas rumah kaca yang dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar
fosil pada kendaraan bermotor dan pabrik-pabrikmodern, serta pembangkit tenaga listrik
dan lainnya.
3. Globalisasi Informasi Globalisasi Informasi Globalisasi Informasi
Peningkatan teknologi informasi menuntut kemampuan lebih untuk dapat mengambil
manfaat dari derasnya arus globalisasi sehingga diperlukan mutu modal manusia. Disisi
lain diperlukan filterisasi dari setiap pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
norma a g a m a d a n b u d a y a sehingga dapat mencegah pengaruh negatif dari
globalisasi informasi
4. - Otonomi Daerah Otonomi Daerah
Berlakunya Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 menuntut daerah untuk lebih
mandiri dalam pengelolaan kekayaan dan pemerintahan daerahnya masing-masing. Untuk
itu diperlukan pelaksanaan pembangunan daerah yang terintegrasi, bersinergi, efisien dan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 5
No Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional
menjamin terkelolanya sumberdaya alam secara maksimal dalam rangka pemerataan,
keadilan sosial yang memperkuat sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
NKRI.
5.
- -
Optimalisasi pengembangan
sektor unggulan yang
berdaya saing tinggi di
wilayah Sulawesi
Dominasi sektor-sektor primer dalam perekonomian wilayah Sulawesi menunjukkan
belum optimalnya peningkatan nilai tambah sektor dan komoditas unggulan. Sementara
keragaman komoditas unggulan antar daerah memungkinkan dikembangkannya
gugus (cluster) industri unggulan secara simultan.
6.- -
Interkonektivitas domestik
intrawilayah
Integrasi jaringan transportasi domestik sangat strategis dalam mendukung penguatan
ketahanan perekonomian domestik. Di samping itu, posisi strategis wilayah Sulawesi
memainkan peranan penting bagi penguatan integrasi perekonomian KBI dan KTI.
7.- -
Kualitas SDM dan Tingkat
Kemiskinan
Rendahnya kualitas sumber daya manusia ditunjukkan oleh peringkat IPM provinsi-
provinsi di Sulawesi yang berada di bawah 20, kecuali Sulawesi Utara. Tingkat
kemiskinan relatif tinggiditemui di Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan
Sulawesi Barat.
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional
8. - - Kapasitas energi listrik
Ketersediaan energi listrik saat ini tidak mampu mengimbangi pertumbuhan permintaan
baik dalam jangka pendek maupun panjang. Peningkatan kapasitas energi listrik sangat
strategis dalam menunjang arah pengembangan gugus industri unggulan di wilayah
Sulawesi.
9. - - Revitalisasi modal Sosial
Peningkatan rasa saling percaya di antara masyarakat dan antara masyarakat dan pemerintah
berperan penting dalam meningkatkan efektivitas program- program pembangunan.
Meningkatnya rasa saling percaya juga berperan memperlancar kerja sama produktif,
mengurangi biaya transaksi, dan memperkuat ketahanan social masyarakat dalam
menghadapi isu-isu sensitif.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 6
No Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional
10.
- -
Pembangunan kawasan
perbatasan dan pulau-pulau
terpencil
Pengamanan kawasan perbatasan dengan daerah -dae rah (Kab /Kota dan Provins i )
dan Negara-negara tetangga sangat penting selain untuk peningkatan kerjasama antara
daerah/wilayah/negara, juga terdapat potensi potensi konflik yang cukup tinggi.
Keterisolasian dan kesenjangan tingkat kesejahteraan di kawasan perbatasan juga berpotensi
mengikis nasionalisme masyarakat yang selanjutnya bisa mengancam kedaulatan wilayah
nasional.
11.- -
Reformasi birokrasi dan tata
kelola
Aparat pemerintah daerah yang profesional disertai pelayanan publik yang prima berpotensi
meningkatkan daya tarik daerah di mata investor, baik lokal maupun asing. Selanjutnya,
meningkatnya investasi akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Pelayanan publik
yang efisien juga mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin.
12.
- -
Konservasi SDA,
Lingkungan Hidup, dan
Mitigasi Bencana
- Wilayah Sulawesi dikaruniai keragaman hayati yang cukup tinggi dan unik yang
berbeda dengan flora dan fauna baik di Asia maupun Australia.
- Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang berlebihan dapat mengancam
potensi tersebut. Di sisi lain, wilayah ini memiliki kerawanan akan terjadinya
bencana alam.
4.2 Isu Strategis Provinsi Sulawesi Barat
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi kemajuan Provinsi
Sulawesi Barat dimasa datang dengan mempertimbangkan isu-isu dan dinamika internasional,
nasional maupun Regional.
Berdasarkan gambaran umum pembangunan daerah pada Bab II dan keuangan daerah
pada Bab III serta memperhatikan dinamika internasional, nasional dan regional, maka
diidentifikasi isu strategis Provinsi Sulawesi Barat, sebagai barikut berdasarkan urusan
pemerintahan (PP 38 tahun 2007):
Urusan Wajib
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 7
1. Pendidikan
a. Kualitas dan Kuantitas guru masih rendah dan pendistribusiannya tidak merata di
setiap tingkatan pendidikan
b. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan disetiap tingkatan pendidikan belum
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
c. Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas di setiap tingkatan pendidikan
d. Anggaran pendidikan yang masih relatif kecil
e. Masih rendahnya pelayanan PAUD Penguasaan
f. Pengembangan IPTEK yang masih rendah
2. Kesehatan
a. Masih tingginya Angka Kematian bayi dan Ibu
b. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama
pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin, daerah tertinggal, terpencil, dan
kepulauan
c. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh.
d. Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular.
e. Belum terpenuhinya jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya manusia kesehatan
dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi ketenagaan kesehatan.
f. Permasalahan manajerial dalam sinkronisasi perencanaan kebijakan, program, dan
anggaran serta masih terbatasnya koordinasi dan integrasi Lintas Sektor.
g. Belum otimalnya ketersediaan pemerataan dan keterjangkauan obat esensial
penggunaan obat yang tidak rasional dan penyelenggaran pelayanan kefarmasian
yang berkualitas.
h. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan secara
optimal.
i. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan, meliputi
pengelolaan data dan informasi kesehatan.
3. Pekerjaan Umum
a. Masih rendahnya kapasitas jalan provinsi
b. Belum tersusunnya perencanaan data base jalan berbasis GIS
c. Belum tersusunnya data base berbasis GIS
d. Belum terpublikasinya data base yang dapat diakses melalui internet
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 8
e. Belum adanya perencanaan data base berbasis Web.GIS
f. Belum adanya data base yang dapat diakses melalui internet
g. Rendahnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan dan pusat
produksi serta industri
h. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas irigasi
i. Masih terjadinya abrasi dan belum berkembangnya potensi wisata Pantai
j. Masih terjadinya banjir
k. Tingkat keamanan bangunan waduk untuk menampung air yang rendah
l. Masih tingginya pantai yang terkena abrasi
m. Belum tersedianya data dasar daerah irigasi berbasis Web.GIS
n. Pemanfaatan yang masih minim hasil perencanaan untuk mendukung pembangunan
dan peningkatan daerah irigasi
o. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap pemenuhan air irigasi
p. Masih rendahnya kesempatan masyarakat bekerja pada sektor pertanian
q. Masih kurangnya sarana dan prasarana jaringan irigasi
r. Kurang efektif dan efisiennya penggunaan air irigasi
s. Belum terjaminnya keberlanjutan pemanfaatan jaringan irigasi
t. Masih rendahnya Kualitas dan Kuantitas personil PNS di Wilayah Sulawesi Barat
u. Pengendalian Pemberian Izin Pemanfaatan Ruang
4. Perumahan
a. Masih terdapat rumah rakyat yang tidak layak huni
b. Terbatasnya alokasi pembiayaaan perumahan bagi masyarakat tidak mampu
c. Rendahnya kualitas kawasan permukiman berbasis tata ruang
d. Rendahnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh /nelayan dengan
pola pemberdayaan masyarakat
5. Penataan Ruang
a. Masih rendahnya kualitas jalan yang berbasis tata ruang
b. Belum adanya sistem jaringan jalan yang andal berbasis tata ruang
c. Belum tersedianya Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Perda Rencana
Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
d. Belum tersedianya Perda Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi (KSP)
e. Belum tersedianya Pedoman Pelaksanaan Bidang Penataan Ruang
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 9
f. Rendahnya Kesadaran dan Tanggung Jawab Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Penataan Ruang
g. Rendahnya Pemanfaatan Kawasan Strategis Provinsi
h. Belum terlaksananya penggunaan teknologi canggih di dalam pelaksanaan penataan
ruang
i. Belum konsistennya kebijakan Pemerintah Daerah terhadap Program dan kegiatan
yang berpedoman pada Dokumen Rencana Tata Ruang
j. Masih rendahnya Pembinaan Penataan Ruang
k. Rendahnya kualitas bangunan dan kawasan perkantoran pusat pemerintahan Provinsi
Sulawesi Barat berbasis tata ruang
l. Belum terbangunnya Sistem Informasi dan Komunikasi Penataan Ruang Serta
Penyebarluasan Informasi Penataan Ruang kepada Masyarakat
6. Perencanaan Pembangunan
a. Tidak terintegrasinya dengan baik perencanaan antar daerah yang ada, baik di antar
provinsi serta Provinsi dan Kabupaten
b. Belum rampungnya RT RW
c. Masih kurangnya Kualitas sumber daya manusia
d. Manajemen SDM yang belum mengarah kepada peningkatan kinerja pegawai
e. Pengelolaan kegiatan dan anggaran yang belum sepenuhnya mengarah kepada
peningkatan kinerja lembaga dan unit kerja SKPD
f. Sistem pengumpulan dan akurasi data masih belum optimal
g. Koordinasi, komitmen dan tanggung jawab internal maupun antar SKPD masih belum
optimal
7. Perhubungan
a. Masih kurangnya fasilitas keselamatan lalu lintas jalan berupa rambu lalu lintas,
pagar pengaman maupun marka jalan Nasional
b. Terbatasnya pendanaan untuk membiayai sarana dan prasaran perhubungan, baik laut,
darat maupun udara
c. Di bidang transportasi darat adalah turunnya kualitas pelayanan umum, baik di bidang
angkutan darat maupun di bidang angkutan sungai danau dan penyeberangan, serta
angkutan jalan dan angkutan kota seperti polusi dan kondisi armada yang sudah
melampaui umur ekonomisnya terutama angkutan bus kota dan moda angkutan
lainnya. Di samping itu terjadi penurunan disiplin berlalulintas dan tumpang tindih
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 10
kewenangan penanganan angkutan jalan dan angkutan kota oleh pelbagai instansi
pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
d. Di bidang transportasi laut adalah rendahnya pangsa armada pelayaran nasional, baik
angkutan dalam negeri maupun luar negeri. Kesiapan penyediaan sarana transportasi
laut perlu didukung dengan ketersediaan prasarana pokok dan fasilitas penunjang
transportasi laut yang memadai. Dewasa ini diperlukan kebijakan khusus di bidang
transportasi laut untuk turut menunjang tetap tegaknya kedaulatan NKRI khususnya
di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan dengan negara lain
e. Di bidang transportasi udara Kebijakan membuka pasar (multi operator) bagi kegiatan
transportasi udara belum mampu menarik minat maskapai untuk membuka jalur
penerbangan ke Sulawesi Barat.
8. Lingkungan Hidup
a. Permasalahan lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian diantaranya presepsi
masyarakat terkait isu lingkungan hidup dimana masalah lingkungan masih belum
ditempatkan sebagai peluang untuk pembangunan ekonomi
b. Kapasitas sumber daya aparatur, kelembagaan maupun sarana prasarana yang masih
minim ditambah dengan jumlahnya yang masih terbatas
c. Masalah pembiayaan yang terbatas sehingga beberapa indikator kinerja dilakukan
dengan pembiayaan pusat melalui dana dekonsentrasi sehingga sasaran objek capaian
belum memenuhi sasaran objek dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
d. Beberapa indikator seperti Peresentase penduduk berakses air minum dan Persentase
luas pemukiman yang tertata dilakukan oleh instansi lain yang juga merupakan mitra
bersama dalam urusan wajib lingkungan hidup, dalam hal ini dilakukan oleh instansi
Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Tarkim.
9. Pertanahan
a. Masih banyaknya tanah tanpa sertifikat yang berada di Prov. Sulbar
b. Masih banyak tanah adat yang mesti diperjelas status kepemilikannya
10. Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Masih banyak penduduk yang belum memiliki KTP
b. Masih terdapat bayi yang belum memiliki akta kelahiran
11. Pemberdayaan Perempuan
a. Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) utamanya pada Indeks
Pembanguan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender masih sangat rendah.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 11
b. Masih rendahnya keterlibatan perempun atau kesetaraan gender dalam jabatan politik
dan jabatan publik
c. Perempuan masih mengalami diskrimansi dalam memperoleh akses pendidikan dan
keterampilan oleh karena itu angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas
didominasi oleh kaum perempuan
d. Masih kuranganya kesempatan bagi perempuan untuk mendapatkan akses, manfaat
serta kontrol dalam pembangunan akibatnya kemiskinan lebih banyak diderita
perempuan daripada laki-laki
e. Angka kematian ibu hamil dan melahirkan cukup tinggi dan juga separuh dari
perempuan mengalami asupan gizi yang kurang
f. Prevalensi kekerasa terhadap perempuan dan anak masi sangat tinggi
g. Masih rendahnya anak untuk memperoleh akses pendidikan utamannya pada
pendidikan dasar
h. Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi dan asupan gizi yang kurang.
i. Kekerasan dan diskrimanasi masih sering dialami oleh anak-anak
j. Masih tingginya angka kemiskinan sebagai akibat tingginya angka kelahiran
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Tingginya angka kelahiran disebabkan oleh masih rendahnya penggunaan alat
kontrasespsi
b. Kualitas dan produktifitas remaja masih rendah
13. Sosial
a. Cakupan atau jangkauan pelayanan program kesejahteraan sosial masih sangat
terbatas
b. Kegiatan bantuan dan jaminan sosial bagi PMKS masih tumpang tindih satu sama lain,
c. Pemerintah daerah belum optimal dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial
bagi PMKS yang tercermin dalam aspek pelayanan kelembagaan yang disediakan dan
penyediaan anggaran
d. Peran pemerintah yang masih dominan dalam pelayanan program pemberdayaan
PMKS dan PSKS sehingga mengurangi esensi dari upaya pemberdayaan sosial itu
sendiri
e. Peran masyarakat melalui organisasi nirlaba dan dunia usaha dalam pelayanan
kesejahteraan sosial belum terarah dan terdayagunakan secara optimal
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 12
f. Kapasitas sumber daya manusia pelaksana pelayanan kesejahteraan sosial dalam hal
substansi teknis dan praktis masih kurang
g. koordinasi dan komunikasi pada berbagai sektor dan level masih belum optimal
h. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) kesehjahteraan sosial, dana, sarana dan
Prasarana
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
- Masih rendahnya partisipasi aparatur dalam mengikuti, pendidikan dan pelatihan
pmks
- Minimnya Pengetahuan pengurus kelembagaan sosial yang menangani masalah
- Minimnya ketersediaan dana dalam menanggulangi penyandang Masalah
kesejahteraan sosial
- Masih mininnya sarana dan prasarana penyandang Masalah kesejahteraan sosial
i. Faktor Keluarga, Masyarakat serta nilai-nilai sosial yang beragam
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
- Tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga
- Tinggi angka keluarga miskin
- Kurang kepedulian masyarakat terhadap PMKS
j. Terbatasnya Political will terhadap penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.Kebijakan
pemerintah dalam hal penanggulan PMKS belum optimal
14. Tenaga Kerja
a. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang tinggi tidak diikuti dengan ketersediaan
lapangan kerja yang memadai
b. Sarana dan prasarana pendukung tenaga kerja terutama BLK belum memadai serta
output dari BLK belum sepenuhnya mampu untuk mandiri
c. Masih kurangnya pegawai teknis dan Fungsional dalam melaksanakan Pelatihan,
penempatan, penyelesaian kasus dan pengawsan ketenagakerjaan
d. Belum terbangunya Gedung dan Sarana Prasanaran UPTD BLK, BPPD dan Balatrans
provinsi Sulawesi Barat sebgai tempat peningkatan kualitas pelatihan berbasis
kompetensi dan masyarakat
e. Belum lengkapnya sarana prasarana dan Sumber daya manusia yang akan mengelola
Bursa kerja On Line berupa Indeks pencari kerja dalam pencapaian penempatan
tenaga kerja di sektor informal
f. Pembentukan LKS Bipartit antar pengusaha dan Serikat pekerja belum maksimal,
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 13
karena belum semua perusahaan di Sulawesi Barat memiliki PP/PKB dan serikat
pekerja di perusahaan
g. Pengawasan Ketenagakkerjaan belum maksimal disebabkan masih minimnya sarana
prasarana pemeriksaan K3 di lapangan serta masih minimnya pengetahuan
perusahaan skala kecil menengah akan pentingnya penerapan SMK3 di Perusahaan
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
a. Kebijakan pemerintah dalam mengembangkan dan menumbuhkan Koperasi menjadi
prioritas, namun kenyataannya masih banyak Koperasi yang tidak aktif
b. Pengembangan UKM belum didukung oleh pengoptimalan peningkatan SDM para
pelaku usaha, olehnya itu gerakan penumbuhan dan pengembangan wira usaha baru
bagi lulusan sarjana (P2SW) harus dimaksimalkan
c. Belum kuatnya terbangun komitmen antara Pemerintah dan pelaku usaha untuk
meningkatkan daya saing dan produktifitas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
d. Kebijakan pemerintah dalam mengembangkan dan menumbuhkan Koperasi menjadi
prioritas, namun kenyataannya masih banyak Koperasi yang tidak aktif
e. Pengembangan UKM belum didukung oleh pengoptimalan peningkatan SDM para
pelaku usaha, olehnya itu gerakan penumbuhan dan pengembangan wira usaha baru
bagi lulusan sarjana (P2SW) harus dimaksimalkan
16. Penanaman Modal
a. Data potensi penanaman modal
b. Iklim investasi di Provinsi Sulawesi Barat
c. Pelayanan perizinan
d. Pengawasan dan pengendalian PMA dan PMDN
e. Tidak maksimalnya tugas-tugas promosi diakibatkan oleh kurangnya data potensi
daerah serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung tugas-tugas promosi
f. Pengolahan potensi Penanaman Modal Daerah belum optimal karena kurangnya
anggaran dalam Pendayagunaan Fasilitas Pengembangan Usaha
g. Lemahnya Pelayanan Penanaman Modal diakibatkan oleh kurangnya koordinasi dan
pembinaan terhadap dunia usaha serta belum tersedianya standar operasional
pelayanan dan fasilitasi Penanaman Modal
h. Lemahnya Pengawasan dan Pengendalian PMA dan PMDN diakibatkan belum
adanya acuan berupa perda
17. Kebudayaan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 14
a. Pelestarian Seni dan Budaya
b. Kurang terawatnya dokumentasi sejarah kebudayaan termasuk peninggalannya
c. Mulai lunturnya nilai-nilai budaya daerah
d. Kurangnya perhatian terhadap pelestarian Seni Budaya, Situs dan kawasan cagar
budaya sehingga terdapat beberapa kawasan yang belum mendapat perhatian
pemerintah
18. Pemudaan dan Olah Raga
a. Masih terbatasnya dana untuk pembinaan olahraga dan pembinaan kepemudaan
b. Pengembangan potensi, kreatifitas dan keterampilan pemuda
c. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Atlet di berbagai cabang olahraga prestasi
d. Pengangguran pemuda produktif masih tinggi disebabkan karena kurangnya lapangan
pekerjaan dan kurangnya keterampilan yang dimiliki
e. Prestasi di bidang Olahraga masih kurang dikarenakan pembinaan terhadap cabang
olahraga prestasi belum mendapat perhatian yang serius dari pemerintah daerah
meskipun telah dilaksanakan pembinaan pada cabang olahraga tertentu
19. Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri
a. Masih rendahnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan politik
b. Kurangnya fasilitas infrastruktur politik
c. Masih kurangnya kemandirian dan kinerja infrastruktur politik
d. Pembangunan wawasan kebangsaan dan watak budaya demokrasi
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian (Sekretariat Daerah)
a. Prinsip pelayanan prima dalam bentuk pelayanan yang lebih berkualitas masih
perlu ditingkatkan
b. Belum optimalnya Evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
c. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum
esuai dengan beban kerja
d. Alokasi dana operasional, sarana dan prasarana pada setia punit kerja belum
memenuhi standar kebutuhan minimal yang ideal
e. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem
yang terpadu, efektif, dan efisien
f. Koordinasi antara Sekretariat Daerah dengan DIBALE (Dinas,Badan,
danLembagaTeknis) belum berjalan secara proporsional
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 15
g. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja
21. Pemberdayaan Masyarakat Desa
a. Belum mantapnya penyelenggaraan otonomi desa
b. Tingginya angka kemiskinan di perdesaan
c. Teknologi Tepat Guna yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat belum
dimanfaatkan secara optimal
d. Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat belum optimal
e. Peran serta masyarakat dalam pembangunan di kawasan perdesaan cenderung
menurun
f. Pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat belum optimal
g. Peran perempuan dalam pembangunan desa belum optimal
h. Kemampuan keuangan desa dalam menopang pembangunan masih terbatas
i. Pengelolaan administrasi pemerintahan desa kurang tertib
22. Kearsipan
a. Perlu segera membuat Perda yang mengatur tentang penyelenggaraan Kearsipan
Daerah Provinsi Sulawesi Barat
b. Diperlukan komitmen dari para pemangku kebijakan untuk segera mengalih
fungsikan tenaga pengelola arsip ke dalam Jabatan Fungsional Arsiparis dan tenaga
pengelola Perpustakaan ke dalam jabatan Fungsional Pustakawan
23. Komunikasi dan Informatika
a. Belum optimalnya layanan multi media dalam rangka pemenuhan hak tahu publik
sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
publik
b. Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi belum maksimal
c. Kelembagaan komunikasi dan informatika masih lemah
Urusan Pilihan
24. Ketahanan Pangan
a. Peningkatan ketersediaan pangan berbasis kemandirian
b. Peningkatan kemudahan dan kemampuan masyarakat mengakses pangan
c. Peningkaan Kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang berbasis
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 16
pada pangan lokal
d. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
25. Pertanian
a. Masih terbatasnya pemasaran untuk memasarkan hasil produksi pertanian
b. Masih rendahnya nilai tambah yang di dapatkan oleh para petani
c. Terbatasnya Anggaran Dinas Pertanian dan Peternakan
d. Terbatasnya SDM yang berkompetensi di Sektor Pertanian dan Peternakan
e. Terbatasnya Prasarana dan Sarana pendukung
f. Sistem Perbenihan dan Perbibitan yang belum berjalan optimal
g. Pengelolaan Kawasan/Lahan Pertanian dan Peternakan yang belum berjalan optimal
h. Minimnya pengetahuan dalam pengolahan hasil – hasil pertanian dan peternakan
i. Pengelolaan Akses Pemasaran produk hasil pertanian dan peternakan
j. Metode pengendalian hama penyakit tanaman dan ternak yang belum optimal
k. Minimnya pengelolaan pasca panen hasil pertanian dan peternakan.
26. Kehutanan
a. Status Kawasan Hutan yang belum mantap
b. Masih tingginya Tekanan dan gangguan Keamanan Hutan serta Illegal logging
c. Masih luasnya lahan kritis baik di dalam maupun di luar kawasan hutan
d. Produktifitas hasil hutan yang masih rendah
e. Diversifikasi Produk hasil hutan yang masih minim
f. SDM Aparatur dan Anggaran kehutanan yang masih kurang
g. Kelembagaan Kehutanan yang belum mapan.Belum adanya RT RW kawasan hutan
h. Jumlah Sumberdaya Manusia Aparatur yang dimiliki masih sedikit
i. Masih minimnya alokasi anggaran
j. Kepastian dan pelayanan usaha di bidang kehutanan masih rendah
k. Pemberian akses terhadap kebijakan dan informasi kehutanan rendah
l. Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapat diterapkan
m. Terbatasnya sarana-prasarana pendukung pelaksanaan pembangunan kehutanan
n. Tata batas kawasan hutan masih banyak yang belum temu gelang dan kawasan hutan
masih belum berfungsi sesuai peruntukannya menyebabkan status kawasan hutan
belum mantap
o. Alih fungsi kawasan hutan untuk kepentingan non kehutanan semakin meningkat
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 17
p. Cara pandang personil kehutanan belum semuanya mengikuti perubahan paradigma
pembangunan kehutanan yang baru
q. Masil luasnya kerusakan hutan termasuk Illegal logging merupakan dampak dari
lemahnya pengawasan hutan di lapangan
r. Penegakan hukum kehutanan masih lemah
s. Selain masih adanya Korupsi, Kolusi,dan Nepotisme (KKN), vonis yang dijatuhkan
terhadap pelaku tindak pidana kehutanan masih ringan dan tidak menimbulkan efek
jera
27. Energi dan Sumber Daya Mineral
a. Penambangan tanpa izin
b. Kurangnya pasokan Listrik
c. Mitigasi bencana alam geologi
d. Minyak dan Gas Bumi
e. Pemetaan Sumber Daya Geologi,Tatalingkungan, Mineral dan Batu Bara
f. Pengembangan dan Monitoring Bidang Minyak dan Gas Bumi
g. Belum optimalnya ekploitasi pada pertambangan dan pengeboran SDA
h. Rendahnya pemanfaatan dan Pengembangan Energi Terbarukan
28. Pariwisata
a. Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata
b. Belum terealisasinya dengan optimal kawasan wisata
c. Pengembangan destinasi, sarana dan pemasaran pariwisata serta Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat di Kawasan Wisata
d. Masih rendahnya jumlah kunjungan wisata domestik dan internasional, hal ini
disebabkan karena masih kurangnya perhatian untuk pengembangan daerah-daerah
yang memiliki potensi pariwisata serta masih kurangnya promosi pariwisata baik di
dalam maupun di luar negeri, hal ini berdampak pada rendahnya kontribusi sektor
pariwisata terhadap peningkatan PDRB
29. Kelautan dan Perikanan
a. Masih sederhananya teknologi yang digunakan oleh para nelayan sehingga
produktivitas masih rendah
b. Wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil serta wilayah perairan lainnya di sulawesi
barat, dengan segala potensi dan permasalahan yang ada, belum dioptimalkan
pemanfaatannya baik dari aspek penangkapan, budidaya, pengolahan dan pemasaran,
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 18
serta pengawasan maupun peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelolanya,
dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan masyarakat
c. Kondisi ekosistem seperti ekosistem terumbu karang berada pada kisaran rusak
sampai kritis di semua wilayah pesisir dan ketebalan formasi mangrove yang tipis
(Data Statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat). Kondisi ini
sangat memprihatinkan, olehnya itu diperlukan upaya maksimal dan secepat mungkin
dalam mengatasi masalah tersebut, sebab bila tidak, bukan saja kita kehilangan
sumber keanekaragaman plasma nutfah, ekosistem pendukung kehidupan dan
penyangga sumber daya pangan, tapi juga hampir semua penduduk yang bermukim di
wilayah pesisir terancam kehilangan mata pencaharian
d. Masyarakat pesisir belum semuanya memahami permasalahan dalam hal mengakses
modal melalui perkreditan di Bank
e. Permasalahan utama yang dihadapi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Kelautan dan
Perikanan:
- Belum lengkapnya data tentang keadaan awal masyarakat (tingkat pendapatan,
pendidikan, kesehatan, keterampilan serta perilaku masyarakat) untuk mengukur
tingkat kesejahteraannya;
- Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal karena berbagai proses revisi
yang memerlukan waktu yang cukup lama;
- Jumlah dan kapasitas Tenaga Pendamping belum memadai untuk mendukung
pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian;
f. Belum adanya laboratorium pengujian analisis residu dan ikan sakit di Sulawesi
Barat, sehingga analisis dilakukan di daerah lain
g. Sebagian besar kegiatan dilaksanakan di akhir-akhir tahun karena menunggu revisi
DIPA akibat banyaknya kesalahan penempatan rekening di sebagian belanja kegiatan
h. Kurang akuratnya data kelompok usaha perikanan budidaya akibatnya identifikasi
dan inventarisasi kelompok penerima bantuan membutuhkan waktu yang lama
i. Terlambatnya proses pengelolaan keuangan sehingga program dan kegiatan kurang
optimal
j. Kurangnya Tenaga Profesional dalam KKMB
k. Sarana dan Prasarana dalam pelaksanaan pekerjaan yang masih terbatas
l. Kurangnya pelatihan bagi petugas Statistik Kab/kota
m. Tidak ada sarana ( kendaraan roda dua) untuk
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 19
n. Upaya yang telah dilakukan pemerintah dan organisasi masyarakat masih perlu
ditingkatkan mengingat kompleksnya permasalahan terutama berkaitan dengan
baseline data, informasi yang akurat dan komprehensif terutama yang berkaitan
dengan pelestarian sumber daya Kelautan untuk kesejahteraan masyarakat
o. Salah satu Prasarana vital yang belum ada dan sangat mendukung keberhasilan
pelaksaan tugas adalah kapal patroli pengawasan selama ini perikanan di dinas
provinsi Sulawesi Barat masih sangat terbatas, para pengawas yang melakukan tugas
kepengawasan masih menggunakan (Menyewa) perahu nelayan yang daya
jangkauannya sangat terbatas
p. Permasalahan pada sumber daya manusia , adalah terbatasnya pengawas di bidang
Kelautan dan Perikanan baik Provinsi maupun kabupaten, selain itu tingkat
pengetahuan dan pemahaman juga masih terbatas
q. Masalah Kelembagaan berkaitan dengan lembaga kepengawasan yang masih minim
baik secara formal maupun yang bersumber dari kelembagaan yang dibentuk oleh
masyarakat pengawas di wilayah sulawesi barat. Jumlah Pokmaswas yang aktif
sampai dengan tahun 2011 berjumlah 6 kelompok
r. Masalah Perijinan pada sektor perikanan yang terdiri atas :
- Belum adanya data yang akurat tentang, surat isin penangkapan ikan (SIKPI)
yang telah diterbitkan oleh kabupaten
- Belum adanya data yang akurat tentang, surat izin kapal pengangkut ikan
(SIKPI) yang telah diterbitkan oleh Kabupaten Kota
- Belum adanya data yang akurat tentang jumlah kapal sesuai dengan besaran
tonase kapal yang diukur dengan GT kapal dalam aturan yang ada menyebutkan
bahwa kapal perikanan di bawah 30 GT isin operasinya ditentuklan oleh
Gubernur atau badan yang diberi hak untuk mengeluarkan. kabupaten kota
diberikan mengeluarkan surat izin terrsebut apabila tonase kapal di bawah 10
GT
s. Berbagai permasalahan diperairan Sulawesi Barat lebih diwarnai oleh aktivitas
penangkapan dengan menggunakan Bom dan Bius (bahan kimia Lainnya),
Penebangan hutan Mangrove, Pencemaran perairan, dan perburuan Satwa yang
dilindungi serta aspek pelanggaran tindak pidana perikanan baik dilakukan oleh
nelayan lokal maupun nelayan dari luar wilayah Sulawesi Barat.
30. Perdagangan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 20
a. Komoditi daerah kita yang merupakan komoditas ekspor melimpah, namun sampai
saat ini pemerintah daerah belum melaksanakan perdagangan ekspor
b. Kebijakan pemerintah melarang ekspor bahan baku rotan, memberi peluang untuk
menumbuhkan industri pengolahan rotan didaerah yang memiliki bahan baku
c. Sarana dan prasarana perdagangan masih belum optimal
d. Belum optimalnya penciptaan iklim usaha yang kondusif
e. Kebijakan kenaikan BBM dan tarif dasar listrik
f. Penggunaan alat teknologi tepat guna bagi IKM masih rendah
g. Legalitas dan kepastian hukum usaha belum optimal
h. Masih rendahnya daya saing produk daerah
i. Ketatnya persyaratan mutu dari negara pengimpor terutama menyangkut penerapan
GMP, HACCP, ISO dan SANITARY
31. Perindustrian
a. Pemanfaatan pengolahan komoditi daerah belum optimal, disebabkan karena
Pembangunan industri yang akan menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan
produktifitas tinggi belum ada
b. Belum adanya kawasan industri yang diatur dalam RT RW
c. Persaingan di era globalisasi pasar bebas semakin meningkat
d. Prasarana infrastruktur belum memadai
32. Ketransmigrasian
a. Belum optimalnya bimbingan dan penyuluhan kepada para transmigran
b. Masih banyaknya lokasi areal transmigrasi yang belum kategori 2C (Clean and Clear)
karena masuk dalam kawasan Hutan Lindung dan HPK
c. Perkembagan Unit Permukiman Transmigrasi yang dibina di Sulawesi Barat
terkendala Aksesbilitas Jalan dan Sarana Prasarana pemsaran untuk pengembangan
ekonomi warga transmigrasi serta pemberdayaan pembina UPT bina di setiap Lokasi
yang belum maksimal dalam menagani permasalahan warga UPT di Lokasi sehingga
perlu peningkatan Kapasitas SDM pembina UTP di Setiap Lokasi
33. Perkebunan.
a. Kurangnya koordinasi/kerjasama antara pemerintah Provinsi dan Kabupaten
b. Rendahnya nilai jual/mutu hasil perkebunan
c. Tanaman Relatif Tua yang mempengaruhi penurunan produksi
d. Adanya Kombun dalam Kawasan Hutan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab IV - 21
e. Masih banyaknya Lahan Potensial yang belum dikelola
f. Belum Optimalnya Cara Pemupukan dan penanggulangan OPT
g. Kurangnya Sarana Produksi
h. Belum adanya Industri Pengolahan hasil
i. Kurangnya akses ke sentra Produksi
j. DISBUN tidak memiliki peta permasalahan secara spasial dan termutakhirkan
k. Penurunan produktivitas dan mutu produksi komoditas perkebunan
l. Nilai tambah dalam proses produksi hingga pasca panen dan pengolahan hasil
m. Keberadaan komoditas perkebunan dalam kawasan hutan
n. Degradasi lingkungan
o. Kebijakan Pemprov-Pemkab yang tidak sinkron, tidak terkoordinasi dan kapasitas
yang rendah
p. Kapasitas petani dan kelembagaannya yang rendah
q. Infrastruktur belum memadai
r. Sistem pemasaran komoditas perkebunan belum kompetitif
s. Konversi lahan perkebunan
t. Tuntutan sustainabilitas, keamanan bagi kesehatan & penyelamatan lingkungan
u. Perbaikan kapasitas SDM, sarana perkantoran & kelembagaan DISBUN
v. Akses dan kerjasama Poktan– Koperasi dengan lembaga keuangan belum terbangun
w. Tenaga serta sistem penyuluhan dan pendampingan yang belum mendukung Prioritasi
komoditas unggulan perkebunan SULBAR.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -1
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 Visi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Berkenaan dengan dasar aturan di atas, dalam penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan serta Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah disampaikan oleh Gubernur
dan Wakil Gubernur pada saat kampanye, maka ditetapkan Visi Pembangunan tahun 2012-
2016.
Dengan mempertimbangkan arahan RPJPD periode II tahun 2010-2015 Bab V bahwa
“berlandaskan pada pencapaian periode sebelumnya serta upaya-upaya pembangunan yang
berjalan pada periode ini dilakukan akselerasi untuk mendorong perekonomian yang lebih
sejahtera, wilayah daerah yang maju serta manusia dan masyarakat yang malaqbi, dengan
fokus pada akselerasi”, serta mempertimbangkan potensi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Sulawesi Barat serta budaya masyarakat, maka Visi Pemerintahan
Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011 –2016 adalah:
"Terwujudnya Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan
Kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Barat Pada Tahun 2016".
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Sulawesi Barat dapat lebih
berperan dalam perubahan pembangunan nasional.
Penjabaran makna dari Visi Sulawesi Barat tersebut adalah sebagai berikut :
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi: Sikap dan kondisi pemerintah dan masyarakat
Sulawesi Barat yang memiliki komitmen dalam
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -2
melaksanakan pembangunan yang lebih cepat dengan
mendayagunakan segala sumber daya ekonomi, sosial,
budaya dan politik sehingga Sulawesi Barat dapat
mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan
berkeadilan. Berkeadilan maksudnya adalah bukan
hanya sekedar tumbuh lebih cepat tetapi juga
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dengan
tetap menjamin kelestarian lingkungan.
Kesejahteraan Masyarakat: Suatu kondisi kehidupan masyarakat yang sejahtera
secara ekonomi dan sosial, menikmati pelayanan
kebutuhan umum yang baik, dalam perkembangan
daerah yang terus meningkat daya saingnya.
Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkan misi Provinsi Sulawesi Barat, yang
didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.
5.2 Misi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat 2012-2016
yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sulawesi Barat 2006-2011, berorientasi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan rakyat. Hal tersebut akan dicapai dengan meningkatkan kinerja pemerintah,
melanjutkan pembangunan infrastruktur wilayah, menekankan upaya pengembangan kualitas
pendidikan dan kesehatan, penanggulangan kemiskinan dan revitalisasi pertanian, menyusun
perencanaan yang cerdas dan mampu menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan
tantangan yang muncul secara cerdas dan professional.
Percepatan pertumbuhan ekonomi juga dilakukan dengan mempercepat pembangunan
infrastruktur bagi penyediaan energi termasuk listrik terbarukan, serta memantapkan
infrastruktur wilayah dalam rangka mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan belanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang
proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip pada: 1. pro pertumbuhan (pro growth) ,
2.pro penanggulangan kemiskinan (pro poor); 3. pro pembukaan lapangan kerja (pro job); 4.
pro pembangunan manusia (pro human development); 5. pro pelestarian lingkungan (pro
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -3
environment). Ini dilakukan dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja, kerangka
penganggaran jangka menengah (KPJM) dan anggaran terpadu.
Isu strategis dan permasalahan pembangunan yang belum dapat diselesaikan pada
periode 5 (lima) tahun sebelumnya, serta memiliki dampak jangka panjang bagi
keberlanjutan pelaksanaan pembangunan yang akan diatasi secara bertahap. Isu-isu ini
mencakup penguatan dan pemantapan dalam hal peningkatan produktivitas dan nilai tambah
produk-produk dari sektor-sektor ekonomi unggulan guna perluasan lapangan dan
kesempatan kerja, yang tentunya akan berimbas secara langsung pada pertumbuhan ekonomi
Sulawesi Barat. Selain itu, masih terdapat masalah dalam bidang kesehatan ibu dan anak,
malnutrisi dan angka kemiskinan meskipun capaiannya berada di atas rata-rata nasional, serta
pendapatan perkapita per tahun (2010: Rp 9,44 juta) yang masih sangat rendah jika
dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Selatan (Rp 19,35 juta). Selain itu, isu terkait
pelayanan pendidikan dalam memperbaiki angka rata-rata lama sekolah, peningkatkan melek
huruf, serta mendorong ke jenjang pendidikan tinggi, masih signifikan.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi
dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang
dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi atau “PANCA KARYA PEMBANGUNAN
SULAWESI BARAT” sebagai berikut:
Misi 1:
Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Pemerintahan Daerah. Misi ini terfokus pada
peningkatan kapasitas, kompetensi dan etos profesional aparatur pemerintah daerah dalam
melaksanakan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan kebijakan pemerintah sesuai tugas
pokok dan fungsi serta visi yang diemban SKPD.
Misi 2:
Memperluas dan Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Ekonomi. Misi ini terfokus
pada pengembangan sarana ekonomi vital yang memiliki dampak signifikan terhadap
pengembangan agroindustri, industri pertambangan minyak, gas dan mineral serta volume
perdagangan yang kesemuanya dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi secara berkualitas
dan berkelanjutan yang dapat dinikmati berbagai unsur masyarakat.
Misi 3:
Meningkatkan Akses, Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Kualitas Hidup. Misi ini terfokus
pada upaya melaksanakan peningkatan kualitas kesehatan dan kualitas hidup terkait dengan
pembentukan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berbagai upaya tersebut bermuara pada
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -4
perbaikan kualitas hidup khususnya dengan memperkecil angka penduduk miskin dan
pengangguran.
Misi 4:
Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan. Misi ini terfokus pada upaya
melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan yang utuh dan terpadu, khususnya pada
penerapan kurikulum nasional berbasis sekolah, pembinaan moral, budi pekerti, karakter,
bahasa, emosional, estetika serta sikap beragama dan spiritual, apresiasi seni-budaya dan
pengembangan kreativitas pemuda dan olahraga serta kesetaraan gender.
Misi 5:
Penerapan Kebijakan yang Berpihak pada Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan. Misi ini terkait dengan upaya pemanfaatan
sumberdaya alam yang bijaksana dan kebijakan yang menjamin daya dukung lingkungan
untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
Walaupun keempat misi tersebut diatas pada dasarnya adalah mendukung pencapaian
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, namun perlu dipertegas komponen misi
utama yang mendukung pencapaian pokok-pokok visi, seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 5.1Keterkaitan Visi, Misi dan Penjelasan Misi
Pokok-Pokok Visi Misi/Sub-Misi Penjelasan MisiPercepatanpertumbuhanekonomi
Misi 2:Memperluas danMeningkatkan KualitasSarana dan PrasaranaEkonomi
Pengembangan sarana ekonomi vitalyang memiliki dampak signifikanterhadap pengembangan agroindustri,industri pertambangan minyak, gas danmineral serta volume perdaganganyang kesemuanya dapat menstimulasipertumbuhan ekonomi secaraberkualitas dan dinikmati berbagaiunsur masyarakat.
Misi 5:Penerapan Kebijakanyang Berpihak padaPemanfaatan SumberDaya Alam danPengelolaan LingkunganHidup yangBerkelanjutan
Upaya pemanfaatan sumberdaya alamyang bijaksana dan kebijakan yangmenjamin daya dukung lingkunganuntuk melaksanakan pembangunanyang berkelanjutan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -5
Pokok-Pokok Visi Misi/Sub-Misi Penjelasan MisiKesejahteraanmasyarakat
Misi 1:MeningkatkanProfesionalismeAparatur PemerintahanDaerah
Peningkatan kapasitas, kompetensi danetos profesional aparat pemerintahdaerah dalam melaksanakanpelayanan masyarakat dan pelaksanaankebijakan pemerintah sesuai tugaspokok dan fungsi serta visi yangdiemban SKPD.
Misi 3:Meningkatkan Akses,Kualitas PelayananKesehatan dan KualitasHidup.
Upaya melaksanakan peningkatankualitas kesehatan dan kualitas hidupterkait dengan pembentukan keluargakecil, bahagia dan sejahtera. Berbagaiupaya tersebut bermuara padaperbaikan kualitas hidup khususnyadengan memperkecil angka pendudukmiskin dan pengangguran.
Misi 4:Meningkatkan Aksesdan Kualitas PelayananPendidikan
Upaya melaksanakan peningkatankualitas pendidikan yang utuh danterpadu, khususnya pada penerapankurikulum nasional berbasis sekolah,pembinaan moral, budi pekerti,karakter, bahasa, emosional, estetikaserta sikap beragama dan spiritual,apresiasi seni-budaya danpengembangan kreativitas pemuda danolahraga serta kesetaraangender,pemberdayaan perempuan danperlindungan anak.
Misi 5:Penerapan Kebijakanyang Berpihak padaPemanfaatan SumberDaya Alam danPengelolaan LingkunganHidup yangBerkelanjutan
Upaya pemanfaatan sumberdaya alamyang bijaksana dan kebijakan yangmenjamin daya dukung lingkunganuntuk melaksanakan pembangunanyang berkelanjutan.
5.3 Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan rumusan Visi dan Misi dan mengacu serta selaras dengan arahan teknis
operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun
2009 – 2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2005-2025, maka tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (ima) tahun ke depan adalah:
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -6
Tujuan :
1. Mewujudkan kualitas kinerja aparatur yang cerdas dan profesional serta pelayanan
kepada masyarakat yang efektif, efesien dan produktif
2. Mewujudkan infrastruktur yang mampu mendukung perkembangan perekonomian
3. Mewujudkan akses dan kualitas kesehatan serta kualitas hidup
4. Mewujudkan akses dan kualitas pendidikan yang utuh dan terpadu dan kualitas SDM
yang berdaya saing, berahlak mulia dengan memperhatikan kesetaraan gender dan nilai
budaya
5. Mewujudkan pemanfatan sumber daya alam yang bijaksana dan pengelolaan lingkungan
hidup untuk pembangunan berkelanjutan
Sasaran:
Misi 1:
1. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien berdasarkan
prinsip Good Governance
2. Optimalisasi perencanaan dan pengembangan pembangunan daerah, struktur ruang dan
pola ruang wilayah
3. Terwujudnya penata laksanaan sistem, prosedur maupun tata kerja birokrasi yang
berkualitas
4. Terwujudnya pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah yang akuntabel dan
transparan
5. Terwujudnya jaminan kepastian dan perlindungan hukum.
6. Meningkatnya kerjasama antar daerah atau lembaga lainnya dalam pembangunan
7. Terwujudnya pelayanan prima yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh
masyarakat.
8. Terwujudnya data dan informasi pembangunan daerah berbasis teknologi informasi
Misi 2:
1. Terselenggaranya percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
kelancaran transportasi ke pusat-pusat produksi
2. Terselesaikannya pembangunan bandara Tampa Padang dan sumarorong
3. Terselenggaranya percepatan pembangunan infrastruktur energi listrik
4. Tersedianya infrastruktur irigasi dan air bersih
5. Tersedianya infrastruktur untuk pengembangan potensi bahari
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -7
6. Terpenuhinya infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan
7. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar
8. Meningkatnya volume perdagangan
9. Terselenggaranya perhubungan darat dan laut
10. Meningkatnya nilai tukar petani
11. Meningkatnya nilai tukar nelayan
12. Meningkatnya keberdayaan pelaku UMKM.
13. Meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan internasional
Misi 3:
1. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan
anak
2. Menurunnya persentase penduduk miskin
3. Menurunnya persentase pengangguran
4. Mewujudkan Pembangunan berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera
5. Mewujudkan pengarustamaan gender,perlindungan anak dan perempuan, serta
penanganan PMKS
6. Peningkatan Taraf Hidup Transmigran
Misi 4:
1. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan anak usia dini
2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan untuk penuntasan wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun
3. Terwujudnya pemberantasan buta aksara
4. Meningkatnya minat baca masyarakat
5. Terwujudnya pembangunan Universitas Sulawesi Barat
6. Meningkatnya peran dan prestasi pemuda, olahraga dan seni
7. Meningkatnya pengelolaan dan pengembangan sumberdaya budaya
Misi 5:
1. Pemanfaatan potensi tambang dengan memperhatikan kondisi lingkungan
2. Terselenggaranya percepatan eksplorasi minyak dan gas
3. Pengembangan kawasan konservasi laut dan perairan yang berkelanjutan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -8
4. Berkurangnya luas lahan kritis
5. Penerapan tata ruang wilayah yang berkelanjutan
6. Rendahnya tingkat pencemaran dan resiko bencana
7. Meningkatnya pelayanan sosial dan penanggulangan korban bencana
8. Pengembangan Kawasan Konservasi DAS
Tabel 5.2Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Provinsi Sulawesi Barat
Visi :
Terwujudnya Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Barat
Pada 2016
Misi Tujuan SasaranMisi 1:Meningkatkanprofesionalismeaparaturpemerintahandaerah.
Mewujudkan kualitaskinerja aparatur yangcerdas dan profesionalserta pelayanan kepadamasyarakat yang efektif,efesien dan produktif.
1. Mewujudkan penyelenggaraanPemerintahan yang bersih, efektifdan efisien berdasarkan prinsipGood Governance
2. Optimalisasi perencanaan danpengembangan pembangunandaerah, struktur ruang dan polaruang wilayah
3. Terwujudnya penata laksanaansistem, prosedur maupun tata kerjabirokrasi yang berkualitas
4. Terwujudnya pengelolaan danpenatausahaan keuangan daerahyang akuntabel dan transparan
5. Terwujudnya jaminan kepastian danperlindungan hukum.
6. Meningkatnya kerjasama antardaerah atau lembaga lainnya dalampembangunan
7. Terwujudnya pelayanan prima yangdapat diakses dengan mudah dancepat oleh masyarakat.
8. Terwujudnya data dan informasipembangunan daerah berbasisteknologi informasi
Misi 2:
Memperluas danmeningkatkankualitas sarana danprasarana ekonomi
Mewujudkan infrastrukturyang mampu mendukungperkembanganperekonomian
1. Terselenggaranya percepatanpembangunan infrastruktur jalan danjembatan untuk kelancarantransportasi ke pusat-pusat produksi
2. Terselesaikannya pembangunanbandara Tampa Padang dansumarorong
3. Terselenggaranya percepatanpembangunan infrastruktur energi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -9
Misi Tujuan Sasaranlistrik
4. Tersedianya infrastruktur irigasi danair bersih
5. Tersedianya infrastruktur untukpengembangan potensi bahari
6. Terpenuhinya infrastrukturpendidikan, kesehatan danperumahan
7. Meningkatnya akses masyarakatterhadap sarana dan prasarana dasar
8. Meningkatnya volume perdagangan9. Terselenggaranya perhubungan
darat dan laut10. Meningkatnya nilai tukar petani11. Meningkatnya nilai tukar nelayan12. Meningkatnya keberdayaan pelaku
UMKM.13. Meningkatnya jumlah wisatawan
domestik dan internasionalMisi 3:
Meningkatkanakses dan kualitaslayanan kesehatandan kualitas hidup
Mewujudkan akses dankualitas kesehatan dankualitas hidup
1. Meningkatnya akses dan mutupelayanan kesehatan terutama untukkesehatan ibu dan anak
2. Menurunnya persentase pendudukmiskin
3. Menurunnya persentasepengangguran
4. Mewujudkan Pembangunanberwawasan kependudukan danmewujudkan keluarga kecil bahagiasejahtera
5. Mewujudkan pengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, serta penanganan PMKS
6. Peningkatan Taraf HidupTransmigran
Misi 4:
Meningkatkanakses dan kualitaslayanan pendidikan
1. Mewujudkan kualitaspendidikan dankesehatan yang utuhdan terpadu dankualitas SDM yangberdaya saing, berahlakmulia denganmemperhatikankesetaraan gender dannilai budaya sertakesejahteraan rakyat
1. Meningkatnya akses dan mutupendidikan anak usia dini
2. Meningkatnya akses dan mutupendidikan untuk penuntasan wajibbelajar pendidikan dasar 9 tahundan pencanangan wajib belajar 12tahun
3. Terwujudnya pemberantasan butaaksara
4. Meningkatnya minat bacamasyarakat
5. Terwujudnya pembangunanUniversitas Sulawesi Barat
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab V -10
Misi Tujuan Sasaran6. Meningkatnya peran dan prestasi
pemuda, olahraga dan seni7. Meningkatnya pengelolaan dan
pengembangan sumberdaya budayaMisi 5:
Penerapankebijakan yangberpihak padapemanfaatansumber daya alamdan pengelolaanlingkungan hidupyangberkelanjutan.
Mewujudkan pemanfaatansumber daya alam danpengelolaan lingkunganhidup yang berkelanjutan
1. Pemanfaatan potensi tambangdengan memperhatikan kondisilingkungan
2. Terselenggaranya percepataneksplorasi minyak dan gas
3. Pengembangan kawasan konservasilaut dan perairan yang berkelanjutan
4. Berkurangnya luas lahan kritis5. Penerapan tata ruang wilayah yang
berkelanjutan6. Rendahnya tingkat pencemaran dan
resiko bencana;7. Meningkatnya pelayanan sosial dan
penanggulangan korban bencana8. Pengembangan Kawasan Konservasi
DAS
Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi
pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan
dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud diatas.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 1
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD Sulawesi Barat dengan
efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan
sebagai sarana transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Strategi merupakan
langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan
menjalankan misi. Strategi dapat dijadikan rujukan penting dalam perencanaan pembangunan
daerah (strategy focussed management). Rumusan strategi berupa pernyataan yang
menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih
agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima)
tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan
sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
6.1 Strategi Pembangunan
Dalam mencapai visi percepatan pertumbuhan ekonomi dan selaras dengan strategi
RPJMN 2010-2014, maka ditetapkan strategi utama penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah yaitu pro pertumbuhan (pro growth), pro pembukaan lapangan kerja
(pro jobs), pro penanggulangan kemiskinan (pro poor), pro pembangunan manusia (pro
human development) dan pro penanggulangan kemiskinan (pro environment). Melalui
keseluruhan strategi ini, dengan inti pada pro growth, terjadi percepatan laju pertumbuhan
ekonomi yang disertai dengan perbaikan distribusi pendapatan (growth with equity).
Percepatan laju pertumbuhan ekonomi ini ditandai dengan 9M yaitu: (1) Makin berkualitas
dan profesionalnya aparatur dalam memberikan pelayanan publik (misi 1); (2) Makin
optimalnya pemanfaatan sumber daya yang mencakup sumber daya manusia, keuangan dan
rekayasa teknologi (misi 1); (3) Makin luasnya cakupan atau spektrum pembangunan
ekonomi daerah melalui upaya diversifikasi teknologi guna pemanfaatan sumberdaya alam,
teknologi produksi dan pengolahan, serta peningkatan volume konsumsi melalui publikasi
dan promosi (misi 2); (4) Makin terfasilitasinya pihak swasta termasuk lembaga-lembaga
keuangan dan lembaga swadaya masyarakat dalam program investasi dan pengembangan
usaha guna percepatan proses pembangunan ekonomi daerah (misi 2); (5) Makin meningkat
dan meluasnya ketersediaan prasarana dan sarana ekonomi vital yang signifikan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 2
pengaruhnya pada pengembangan agroindustri, industri pertambangan, perdagangan dan
pariwisata (misi 2); (6)Makin meningkatnya kelancaran arus barang, jasa, dan informasi
lintas daerah (regional, nasional dan global) melalui perbaikan dan penguatan kapasitas
jaringan transportasi baik darat, laut, maupun udara guna peningkatan interkoneksitas
wilayah Sulawesi Barat dengan wilayah lainnya serta penguatan pengelolaan basis data
potensi dan produksi daerah untuk kepentingan perdagangan barang dan jasa (misi 2); (7)
Makin banyaknya kesempatan kerja tercipta sehingga semakin banyak keluarga di Provinsi
Sulawesi Barat yang dapat dilepaskan dari perangkap kemiskinan, dan semakin kuatnya
perekonomian untuk menghadapi berbagai kendala (misi 2); (8) Makin meningkatnya
kualitas sumber daya manusia baik dari segi pendidikan maupun kesehatan (misi 3); (9)
Makin optimalnya penerapan kebijakan dan pelaksanakan pembangunan yang
memperhatikan aspek pengembangan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan (misi 4). Dengan penanda 9 M ini menunjukkan bahwa strategi pro growth, pro
jobs, pro poor, pro human development dan pro environment telah memberikan arah
pembangunan yang benar dan hasil yang diinginkan.
6.2 Arah Kebijakan Pembangunan
Kebijakan pembangunan Provinsi Sulawesi Barat menitik beratkan pada upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan kesejahteraan rakyat. Dalam
rangka percepatan pembangunan diperlukan adanya strategi utama daerah yang kemudian
akan ditetapkan menjadi arah kebijakan pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan. Arah
kebijakan pembangunan Provinsi Sulawesi Barat disinergikan dengan arah kebijakan
pembangunan nasional (RPJMN 2010-2014) dengan mempertimbangkan potensi
sumberdaya dan kearifan lokal masyarakat Provinsi Sulawesi Barat.
Arah Kebijakan Pembangunan Menurut RPJMN 2010-2014, RPJPD Sulawesi Barat
dan RTRW Sulawesi Barat
Arah kebijakan pembangunan wilayah Sulawesi dalam RPJMN 2010-2014 Buku III
halaman 21 adalah: pembangunan wilayah Sulawesi diarahkan untuk menjadi salah satu
lumbung pangan nasional dengan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah hasil
pertanian tanaman pangan, perkebunan dan perikanan; Pengelolaan hasil rotan;
mengembangkan bioenergi; serta meningkatkan dan memperluas perdagangan, jasa dan
pariwisata bertaraf intenasional. Sesuai RTRWN pengembangan wilayah Sulawesi diarahkan
untuk: (1) mendorong perkembangan peran Pulau Sulawesi sebagai salah satu wilayah yang
memiliki peluang-peluang eksternal cukup besar; (2) mengembangkan komoditas unggulan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 3
Pulau Sulawesi yang memiliki daya saing tinggi melalui kerjasama lintas sektor dan lintas
wilayah provinsi dalam pengelolaan dan pemasarannya; (3) memprioritaskan kawasan-
kawasan tertinggal dan kawasan perbatasan dalam rangka pencapaian pemerataan tingkat
perkembangan antar wilayah, termasuk pengembangan pulau-pulau kecil dan gugus
kepulauan; (4) memanfaatkan potensi sumber daya di darat dan di laut secara optimal serta
mengatasi potensi konflik lintas wilayah provinsi yang terjadi di beberapa wilayah perairan
dan daratan; (5) mempertahankan keberadaan sentra-sentra produksi pangan nasional,
khususnya bagi sawah-sawah beririgasi teknis dari ancaman konversi lahan; (6)
memantapkan keterkaitan antara kawasan andalan dan kawasan budidaya lainnya, berikut
kota-kota pusat-pusat kegiatan didalamnya, dengan kawasan-kawasan dan pusat-pusat
pertumbuhan antar pulau di wilayah nasional, serta dengan pusat-pusat pertumbuhan di
kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik dan kawasan internasional lainnya dalam
menciptakan daya saing wilayah; (7) mempertahankan dan merehabilitasi kawasan lindung
hingga mencapai luasan minimal 40 persen dari luas Pulau Sulawesi dalam rangka
mengurangi resiko dampak bencana lingkungan yang dapat mengancam keselamatan
masyarakat dan asset-asset sosial-ekonominya yang berbentuk prasarana, pusat permukiman
maupun kawasan budidaya; (8) mempertahankan dan merehabilitasi kawasan cagar budaya
sebagai asset sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai-nilai budaya tradisional dan
kearifan lokal; (9) mengembangkan industri pengolahan yang berbasis pada sektor kelautan,
pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kehutanan secara berkelanjutan; dan (10)
mengembangkan pemanfaatan ruang untuk mewadahi dinamika kehidupan ekonomi, sosial,
dan budaya. Pusat-pusat pengembangan di Pulau Sulawesi yang merupakan PKN diarahkan
untuk mendorong “pengembangan Mamuju sebagai pusat pelayanan sekunder”.
Arah kebijakan menurut RPJPD Sulawesi Barat pada periode II secara garis besar
adalah “pada periode ini dilakukan akselerasi untuk mendorong perekonomian yang
sejahtera, wilayah daerah yang maju serta manusia dan masyarakat yang malaqbi. Fokus dari
periode ini adalah akselerasi”.
Arah kebijakan menurut RTRW Sulawesi Barat secara garis besar adalah: pertama,
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang, dengan strategi(1)strategi untuk
peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah
meliputi:mempromosikan Pusat Kegiatan Nasional (PKNp) Mamuju (ibukota Kabupaten
Mamuju) – Tampapadang - Belang Belang (MATABE) yang potensial berfungsi sebagai
pusat kegiatan terpadu kepelabuhanan, kebandarudaraan, industri, perdagangan, pergudangan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 4
dan peti kemas; Pusat-Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Majene (ibukota Kabupaten Majene)
sebagai kota pendidikan, Pasangkayu (ibukota Kabupaten Mamuju Utara) dan
mempromosikan Polewali (ibukota Kabupaten Polewali Mandar) sebagai PKWp yang
potensial dikembangkan menjadi agropolitan; Pusat-Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi
Mamasa (ibukota Kabupaten Mamasa), Wonomulyo sebagai sentra lumbung beras, dan
Topoyo yang dikembangkan sebagai Kota Terpadu Mandiri; dengan cara: a. Menjaga
interkoneksi antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan,
serta antara kawasan perkotaan dengan wilayah sekitarnya; b. Meningkatkan sistem
transportasi dan komunikasi antarkawasan perkotaan, antara PKNp, PKW, PKWp dan PKL;
c. meningkatkan sinergitas antar kawasan perkotaan baik PKNp MATABE, PKWp yang
meliputi Majene Pasangkayu dan Polewali, PKL yang meliputi Mamasa, Wonomulyo dan
Topoyo; d. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang potensil dan belum
terlayani oleh pusat pertumbuhan yang ada; e. mengendalikan perkembangan kawasan
perkotaan, khususnya daerah pantai dan daerah irigasi teknis; dan f. mendorong kawasan
perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan agar lebih produktif, kompetitif dan lebih livable
untuk hidup dan berkehidupan secara berkelanjutan, serta lebih efektif dalam mendorong
pengembangan wilayah sekitarnya, termasuk PKNp, PKWp dan PKL. (2) Strategi untuk
peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana meliputi: a. meningkatkan
kualitas jaringan prasarana transportasi dan mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi
inter moda, baik darat, laut maupun udara; b. mendorong pengembangan prasarana
telekomunikasi terutama di kawasan yang masih terisolasi; c. meningkatkan
jaringanenergisecara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga
listrik ke seluruh pusat-pusat kegiatan dan kawasan permukiman; d. meningkatkan sumber
daya energi dengan lebih menumbuhkembangkan pemanfaatan sumberdaya terbarukan; e.
meningkatkan kualitas dan daya jangkau jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan
sistem jaringan sumberdaya air; f. meningkatkan jaringan distribusi minyak dan gas bumi
yang terpadu dengan jaringan dalam tataran Nasional secara optimal.
Kedua, Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang,terdiri dari (1) Kebijakan
dan strategi pengembangan kawasan lindung meliputi:Pemeliharaan dan perwujudan
kelestarian fungsi sistem ekologi wilayah (ecoregion) termasuk ekohidrolika DAS; dan
pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup terutama sektor kehutanan, pertambangan dan kelautan. Strategi untuk
pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi sistem ekologi wilayah meliputi:
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 5
a. Menetapkan kawasan lindung di ruang darat, laut maupun udara, termasuk di dalam bumi;
b. Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dalam satu wilayah pulau dengan luas paling
sedikit 30% dari luas pulau. Luas dan sebaran kawasan berfungsi lindung perlu disesuaikan
dengan keberadaan, karakteristik dan kondisi ekosistem DAS di pulau tersebut; dan c.
Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat
pengembangan kegiatan budidaya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara
keseimbangan ekosistem wilayah khususnya DAS kritis. Strategi untuk pencegahan dampak
negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan sistem ekologi wilayah
meliputi: a. Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi sistem ekologi
wilayah; b. Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau
dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya; c. Melindungi kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya; d.
Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan
perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi
dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan; e. Mengendalikan pemanfaatan
sumberdaya alam secara bijaksana untuk menjamin kepentingan penerasi masa kini dan
generasi masa depan; f. Mengelola sumberdaya alam tak terbarukan untuk menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana, termasuk revitalisasi fungsi sistem ekologi lokal serta
pembangunan sumberdaya baru untuk penghasilan dan pelestarian lingkungan; g. Mengelola
sumberdaya alam yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya; dan h.
Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan
rawan bencana. (2) Kebijakan pengembangan kawasan budidaya,meliputi: a. Perwujudan dan
peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budidaya; dan b. Pengendalian
perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung
lingkungan. Strategi untuk perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar
kegiatan budidaya meliputi: a. Menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis
provinsi untuk memanfaatkan sumberdaya alam di ruang darat, laut dan udara, termasuk
ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pemanfaatan ruang
wilayah; b. Mengembangkan kegiatan budidaya unggulan di dalam kawasan beserta
prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian
kawasan termasuk laut dan pulau-pulau kecil dengan pendekatan gugus pulau untuk
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 6
meningkatkan daya saing dan mewujudkan pengembangan ekonomi setempat; c.
Mengembangkan kegiatan budidaya untuk menunjang aspek politik, pertahanan keamanan,
sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi; d. Mengembangkan dan melestarikan
kawasan budidaya pertanian pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan provinsi sebagai
pendukung fungsi Sulawesi Barat sebagai lahan pangan berkelanjutan; e. Mengembangkan
pulau-pulau kecil dengan pendekatan gugus pulau untuk meningkatkan daya saing dan
mewujudkan pengembangan ekonomi setempat; f. Mendukung kegiatan pengelolaan
sumberdaya kelautan yang bernilai ekonomi tinggi di Alur Laut Kepulauan Indonesia
(ALKI), Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia atau landasan kontinental untuk meningkatkan
perekonomian nasional. Strategi untuk mengendalikan perkembangkan kegiatan budidaya
agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan, meliputi: a. Membatasi
perkembangan budidaya terbangun di kawasan rawan bencana untuk meminimalkan potensi
kejadian bencana dan potensi kerugian akibat bencana; b. memanfaatkan ruang pusat kota,
terutama kota besar, dengan mengoptimalkan pembangunan gedung secara vertikal, dengan
mempertimbangkan kerawanan terhadap gempa, agar terwujud kota taman yang kompak, di
daerah perkotaan yang aman terhadap risiko bencana alam; c. menumbuhkembangkan
agropolitan yang memadukan agroindustri, agrobisnis, agroedukasi serta model rumah kebun
di klaster sentra-sentra produksi komoditas pertanian unggulan; d. mewujudkan kawasan
hutan sesuai dengan kondisi ekosistemnya dengan luas paling sedikit 30% dari luas daerah
aliran sungai (DAS); e. mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang
telah menurun akibat pengembangan budidaya dalam rangka mewujudkan dan memelihara
keseimbangan ekosistem wilayah, khususnya DAS kritis; f. mengembangkan kegiatan
budidaya kelautan yang dapat mempertahankan keberadaan pulau-pulau kecil.
Ketiga, Kebijakan pengembangan Kawasan Strategis Provinsi dengan sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pendayagunaan sumberdaya alam
dan/atau teknologi tinggi, dan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Strategi pengembangan kawasan strategis Provinsi Sulawesi Barat dari sudut pandang
kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi: mengembangkan produktifitas sentra-sentra
produksi pertanian, perikanan, serta agro industri dan agribisnis; Membangun prasarana
wilayah pendukung kegiatan produktif; mengembangkan dan meningkatkan fungsi kawasan
dalam pengembangan perekonomian Provinsi yang produktif, efisien, dan mampu bermitra
sejajar dalam perekonomian nasional atau internasional; mengembangkan pusat pertumbuhan
berbasis potensi sumberdaya alam dan kegiatan budidaya unggulan sebagai penggerak utama
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 7
pengembangan wilayah; menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan; mengelola dampak
negatif kegiatan budidaya agar tidak menurunkan kualitas sosial ekonomi budaya masyarakat
dan lingkungan hidup kawasan; meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang
kegiatan ekonomi. Strategi dari sudut kepentingan sosial dan budaya meliputi:
mengembangkan kawasan pendidikan, pelestarian kearifan lokal, warisan sejarah dan
budaya; mengembangan prasarana wilayah pendukung kawasan strategis sosial budaya.
Strategi dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
meliputi: budidaya pertambangan yang berwawasan lingkungan, mengembangkan
sumberdaya baru pengganti bahan tambang yang akan habis. Strategi dari sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup meliputi: melestarikan ekologi wilayah terutama
di kawasan hutan konservasi seperti taman nasional dan hutan lindung; menata ruang wilayah
yang tidak mengganggu fungsi kawasan lindung.
Strategi pengembangan kawasan kepentingan pertumbuhan ekonomi terkait
peningkatan produktifitas sentra-sentra produksi pertanian, perkebunan, agroindustri dan
agrobisnis meliputi: a. mengembangkan dan meningkatkan fungsi kawasan dalam
pengembangan perekonomian provinsi yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam
perekonomian nasional atau internasional; b. mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis
potensi sumberdaya alam dan kegiatan budidaya unggulan sebagai penggerak utama
pengembangan wilayah; c. menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal; d. mengelola dampak negatif kegiatan budidaya
agar tidak menurunkan kualitas sosial ekonomi budaya masyarakat dan lingkungan hidup
kawasan; e. mengembangkan kawasan pertanian berkelanjutan berupa sawah irigasi teknis di
Kabupaten Mamuju Utara, Kabupaten Mamuju terutama di KTM Topoyo, Kabupaten
Polman yang dipaduselaraskan dengan perencanaan dan manajemen DAS terutama S.
Kaluku, S. Karosa, S. Budong-Budong, S. Karama, S. Babalang, S. Tomo dan S. Lariang
untuk wilayah Kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju, serta S. Sa’dang, S. Maloso, S.
Mandar dan S. Mapili untuk wilayah Kabupaten Polewali Mandar; f. Pengembangan
kawasan-kawasan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju,
perkebunan kakao di seluruh wilayah Provinsi Sulbar, perkebunan jeruk Limau China di
wilayah perbatasan kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju, perkebunan kelapa dalam di
sepanjang pesisir Selat Makassar kecuali kawasan perkotaan, perkebunan kopi, teh dan
hortikulura di Kabupaten Mamasa; g. Mengembangkan kawasan terpadu pelabuhan, industri,
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 8
pergudangan dan perdagangan Belang-Belang sebagai outlet dan pintu masuk komoditi dari
dan ke seluruh wilayah Sulbar serta wilayah perbatasan provinsi tetangga.
Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan pertumbuhan ekonomi terkait
pembangunan prasarana wilayah pendukung kegiatan produktif meliputi: a. meningkatkan
prasarana jalan untuk angkutan komoditi dari sentra – sentra produksi serta angkutan sarana
produksi seperti pupuk, peralatan pertanian dan sebagainya ke sentra – sentra produksi; b.
mengembangkan kawasan industri pengolahan komoditi dan pergudangan; c.
mengembangkan prasarana wilayah lainnya seperti irigasi, jaringan listrik, telekomunikasi,
air bersih dan sebagainya, sebagai pendukung kegiatan usaha pertanian hulu – hilir. Strategi
pengembangan kawasan strategis kepentingan sosial budaya provinsi terkait pengembangan
kawasan pendidikan dan pelestarian kearifan lokal, warisan sejarah dan meliputi: a. Kawasan
wisata sosial budaya dan alam di Mamasa yang dipadu-selaraskan dengan rute wisatawan
mancanegara dan nasional Bandara Tampapadang ke Mamasa dan Tana Toraja atau
sebaliknya; b. Kegiatan wisata Budaya Mandar dapat dikembangkan di kawasan wisata di
Kabupaten-kabupaten Matra, Mamuju, Majene dan Polman. Pusat wisata budaya Mandar
yang mempertunjukkan musik, lagu dan tarian tradisional Mandar, menyajikan makanan dan
minuman tradisional Mandar, juga sarung tenun tradisional Mandar, ditempatkan pada jalur
wisatawan Mamuju-Mamasa-Toraja; Mengembangkan kota pendidikan Majene. Strategi
pengembangan prasarana wilayah pendukung kawasan strategis sosial budaya, meliputi: a.
mengembangkan prasarana wilayah pendukung kawasan strategis sosial budaya seperti:
jalan, drainase, air bersih, jaringan listrik dan telekomunikasi; b. mengembangkan kampus –
kampus perguruan tinggi serta sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama.
Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam
dan/atau teknologi tinggi provinsi meliputi: a. mengembangkan kegiatan penunjang dan atau
kegiatan turunan dari pemanfaatan sumberdaya dan atau teknologi tinggi; b. meningkatkan
keterkaitan pemanfaatan sumberdaya dan/atau teknologi tinggi dengan kegiatan penunjang
dan/atau turunannya; dan c. mencegah dampak negatif pemanfaatan sumberdaya alam
dan/atau teknologi tinggi terhadap fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat.
Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) meliputi: a. Blok minyak Suremana, Pasangkayu dan Kuma di Kabupaten
Matra, Blok minyak Karama dan Budong Budong di Kabupaten Mamuju, Blok minyak
Mandar di Kabupaten-kabupaten Majene dan Polman; b. PLTU Mamuju di Kalukku; c.
PLTA Karama di Mamuju; d. PLT Hydrogen di Mamuju; e. KSP Bendungan-bendungan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 9
yang terdiri atas Bendungan Sekka-Sekka di Kabupaten Polman dan Bendungan Tommo di
Kabupaten Mamuju. Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan daya dukung
lingkungan provinsi meliputi: a. menetapkan kawasan strategis provinsi berfungsi lindung; b.
mencegah dan membatasi pemanfaatan ruang yang berpotensi mengurangi daya lindung
kawasan; c. mengembangkan kegiatan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan lindung
yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan
budidaya terbangun; dan d. merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat
dampak pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan strategis
Nasional maupun Provinsi. Strategi pengembangan kawasan strategis Kepentingan Daya
Dukung Lingkungan Provinsi meliputi pengembangan: a. Suaka Margasatwa Mampie dan
Lampoko di Kabupaten Polewali Mandar; b. Suaka Margasarwa Kalumpang di Kabupaten
Mamuju; c. Taman Nasional Ganda Dewata di Kabupaten Mamuju dan Mamasa; d. Kawasan
perlindungan laut di sekitar P. Lumulumu dan P. Larilarian.
Arah Kebijakan Umum Pembangunan Sulawesi Barat
Dengan memperhatikan arah kebijakan dan strategi pembangunan dalam RPJMN,
RPJPD dan RTRW maka arah kebijakan umum pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
periode tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut:
1. Arah kebijakan umum untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur yang
tercermin dalam pelayanan yang semakin profesional dan cerdas serta efesien dan efektif
sehingga tingkat layanan kepada masyarakat semakin memuaskan, serta penegakan
hukum yang tidak diskriminatif.
2. Arah kebijakan umum untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasana
serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang tercermin dari semakin meningkatnya
kuantitas dan kualitas infrastruktur, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan
pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung
oleh pengurangan kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran yang diwujudkan
dengan beberapa program yang menyentuh langsung kepada masyarakat seperti
perbaikan infrastruktur dasar dan pemenuhan kebutan pangan.
3. Arah kebijakan umum untuk perkuatan sumberdaya manusia dibidang kesehatan ditandai
dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup masyarakat, dan semakin
berkurangnya angka penduduk miskin serta pengangguran.
4. Arah kebijakan umum untuk perkuatan kualitas sumberdaya manusia di bidang
pendidikan yang ditandai dengan semakin tingginya rata-rata lama sekolah, pendidikan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 10
anak usia dini, pembinaan kepemudaan dan keolahragaan, mendorong kesetaraan gender,
semakin berkembangnya budaya lokal, meningkatnya kebijakan perlindungan anak dan
perempuan serta penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
5. Arah kebijakan umum untuk penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan
sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan semakin kondusifnya daya
dukung lingkungan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan pembangunan
yang konsisten dengan RTRW Provinsi.
Sebagai tindak lanjut dalam mengimplementasikan strategi utama dan arah kebijakan
umum pembangunan Provinsi Sulawesi Barat, maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan
implementasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan Provinsi
Sulawesi Barat selama lima tahun. Adapun strategi dan kebijakan pemerintahan dan
pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016 adalah:
Misi 1: Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.
Fokus misi ini adalah dengan melaksanakan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan
kebijakan pemerintah sesuai tugas pokok dan visi yang diemban SKPD.
Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:
1. Terwujudnya sumberdaya manusia aparatur yang berkualitas
2. Mewujudkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah dan tata ruang yang
handal dan profesional
3. Mewujudkan struktur kelembagaan dan ketata laksanaan pemerintah daerah yang
berkualitas
4. Mewujudkan budaya tata kerja aparatur Pemerintah yang profesional dan cerdas
5. Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis kinerja
6. Mewujudkan pengawasan dan pengendalian pembangunan
7. Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam pembangunan daerah dan stakeholder
lainnya
8. Meningkatnya jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga domestik dan
internasional utnk mendorong penanaman modal investasi keuangan,
perkembangan ekonomi dan sektor-sektor lainnya
9. Meningkatkan kinerja dan disiplin aparatur Pemerintah
10. Meningkatkan sarana dan prasarana kerja
11. Penyediaan data dan informasi pembangunan daerah berbasis teknologi informasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 11
Arah kebijakan pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:
1. Peningkatan dan pengembangan kualitas aparatur pada setiap unit kerja dalam
pelayanan publik untuk mewujudkan clean government and good governance
2. Pengembangan kelembagaan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur
3. Perwujudan sinergi dan kualitas perencanaan pembangunan daerah dan tata ruang
yang handal
4. Peningkatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
5. Peningkatan pengendalian terhadap hasil-hasil monitoring dan evalauasi untuk
menjamin tepat sasarnnya program-program pembangunan
6. Penataan organisasi dan ketata laksanakan pemerintah
7. Adanya standar operating prosedur bagi pelaksanaan tupoksi aparatur
8. Peningkatan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran yang akuntabel
menuju pencapaian status laporan pertanggung jawaban perhitungan APBDmenuju
Opini Wajar Tanpa Pengecualian(WTP)
9. Optimalisasi akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan
10. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan hukum aparatur
11. Kerjasama pembangunan antar provinsi dan kabupaten, serta provinsi lain yang
saling menguntungkan
12. Pembangunan komunikasi timbal balikPemerintah dan Stakeholder
13. Meningkatkan promosi keunggulan komparatif, wilayah dan sumber daya alam
14. Promosi tentang peluang, insentif dan profit dalam menanamkan modal disulawesi
barat
15. Optimalisasi penyelenggaraan pelayananpublik;
16. Optimalisasi pembangunan sarana dan prasarana kerja
17. Peningkatan kemudahan akses publik terhadap data dan informasi pembangunan
daerah
18. Perencanaan pembangunan daerah berbasis teknologi informasi
Misi 2: Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi.
Fokus misi ini dengan melaksanakan pengembangan sarana ekonomi vital yang memiliki
dampak signifikan terhadap pengembangan agroindustri, industri pertambangan minyak, gas
dan mineral serta volume perdagangan.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 12
Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:
1. Meningkatkan pembangunan jaringan jalandan jembatan pada semua wilayah
2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan ke pusat-pusat produksi
3. Percepatan pembangunan bandar udara Tampa Padang dan sumarorong
4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan energi dan ketenaga listrikan
5. Mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan
6. Meningkatkan pembangunan infrastruktur irigasi dan air bersih
7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk pengembangan potensi bahari
8. Meningkatkan pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan
disemua wilayah
9. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana perekonomian
10. Meningkatkan pemerataan pelayanan transportasi antar wilayah, baik antar
provinsi maupun kabupaten
11. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana lalulintas sesuai standar pelayanan
12. Meningkatkan volume perdagangan dengan kemudahan perijinan dan jaminan
kondisi wilayah yang kondusif
13. Meningkatkan jaringan perhubungan jalur darat dan laut
14. Meningkatkan nilai tukar petani dengan tetap menjaga kualitas panen dan kondisi
pasar
15. Meningkatkan nilai tukar nelayandengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas
tangkapan dan kondisi pasar
16. Pemberdayaan pelaku UMKM
17. Pengembangan dan promosi destinasi wisata
Arah kebijakan pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:
1. Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan untuk peningkatan interkoneksi
wilayah
2. Peningkatan akses jalan dan jembatan untuk usaha produktif bagi peningkatan
perekonomian masyarakat perdesaan, maupun daerah terpencil dan perbatasan
3. Peningkatan pembangunan bandara Tampa Padang dan Sumarorong
4. Peningkatan pasokan, cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan
5. Pengembangan potensienergi baru dan terbarukan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 13
6. Pemantapan kondisi jaringan irigasi dan air bersih guna meningkatan aktivitas
ekonomi
7. Pengembangan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan PengairanLainnya
8. Pengembangan dan pemantapan infrastruktur untuk pengembangan potensi bahari
9. Meningkatkan pembangunan infrastruktur pendidikan mengantisipasi adanya
lonjakan peserta didik akibat kebijakan wajar 9 tahun dan wajar 12 tahun
10. Meningkatkan pembangunan infrastruktur kesehatan di Mamuju sebagai pusat
ibukota dan daerah lainnya
11. Meningkatkan pembangunan perumahan yang murah, berkualitas dan terjangkau
bagi masyarakat
12. Prioritas pembangunan infrastruktur vital yang mendukung pertumbuhan ekonomi
13. Pemantapan kondisi transportasi jalan guna mendukung pelayanan pergerakan
orang, barang, dan jasa
14. Pengembangan infrastruktur transportasi perhubungan sesuai standar pelayanan
15. Menjaga pelaksanaan kebijakan fiskal yang mengarah pada kesinambungan fiskal
(fiscal sustainability) dengan tetap member ruang gerak bagi peningkatan kegiatan
ekonomi
16. Menjaga stabilitas perekonomian daerah yang dasari oleh capaian indikator
ekonomi
17. Peningkatan akses jalur darat dan laut untuk usaha produktif bagi peningkatan
perekonomian masyarakat
18. Peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya,
pengamanan ketahanan pangan, peningkatan produktivitas, produksi dan daya
saing produk pertanian perikanan dan ternak serta pemanfaatan hutan untuk
diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan
19. Peningkatan kapasitas kelembagaan pendukung ketahanan pangan berbasis
masyarakat
20. Peningkatan sistem kewaspadaan dini dalam gizi dan rawan pangan
21. Peningkatan kemampuan nelayan dan penguatan lembaga pendukunganya dan
peningkatan produktivitas
22. Pengembangan sarana prasarana pendukung nelayan
23. Peningkatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga
24. Pembangunan infrastruktur kepariwisataan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 14
25. Pengembangan Promosi dan pemasaran aset wisata
26. Pengembangan potensi wisata alam dan budaya
Misi 3: Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan dan kualitas hidup.
Fokus misi adalah upaya melaksanakan peningkatan kualitas kesehatan dan kualitas hidup
terkait dengan pembentukan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berbagai upaya tersebut
bermuara pada perbaikan kualitas hidup khususnya dengan memperkecil angka penduduk
miskin dan pengangguran.
Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2. Menurunkan persentase penduduk miskin dengan strategi pro poor melalui
pemberdayaan masyarakat (Program Bangun Mandar)
3. Menurunkan persentase penduduk miskin dengan strategi perlindungan sosial
4. Menurunkan persentase penduduk miskin dengan strategi perluasan kesempatan
kerja bagi masyarakat miskin
5. Menurunkan persentase penduduk miskin dengan strategi peningkatan kualitas
sarana dan prasarana infrastruktur bagi masyarak miskin
6. Menurunkan persentase pengangguran dengan strategi pro job melalui pembukaan
lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya
7. Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil bahagia sejahtera
8. Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan daerah.
9. Pengarustamaan gender dalam pembangunan
10. Meningkatkan perlindungan anak dan perempuan
11. Meningkatkan penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial
12. Pengembangan wilayah dan pemukiman transmigrasi
Arah kebijakan Pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:
1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Tenaga Medis dan paramedis
2. Peningkatan kualitas status kesehatan masyarakat
3. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Pola Hidup Sehat Pada Masyarakat
4. Peningkatan Pelayanan kesehatan pada Unit-Unit Pelayanan kesehatan
5. Peningkatan jaminan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin
6. Pemberdayaan masyarakat miskin agar dapat mengakses segala sumber kehidupan
yang layak
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 15
7. Dukungan terhadap pelaksanaan MP3KI
8. Pemberian bantuan untuk peningkatan produktivitas masyarakat miskin
9. Pemberian jaminan bagi masyarakat miskin untuk meningkatkan aksesibiltas
terhadap pelayanan kesehatan,pendidikan dan lainnya
10. Dukungan terhadap pelaksanaan program keluarga harapan
11. Pemberian Modal usaha dan modal kerja bagi keluarga miskin
12. Perluasan akses dan kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin
13. Pemberian kemudahan akses masyarakat miskin terhadap modal usaha
14. Pemberian bantuan rumah layak huni, angkutan murah, air bersih dan sanitasi yang
layak, listrik murah dan hemat,kehidupan masyarakat miskin perkotaan
15. Peningkatan kehidupan nelayan
16. Menciptakan lapangan kerja melalui investasi dan kegiatan padat karya
17. Menciptakan fleksibilitas pasar kerja dengan memperbaiki aturan main
ketenagakerjaan yang berkaitan dengan rekrutmen, out-sourcing, pengupahan,
PHK serta jaminan keselamatan kerja
18. Meningkatkan kualitas SDM ketenagakerjaan melalui pembekalan teknis dan
peningkatan wawasan kerja
19. Pembangunan Balai Latihan Kerja bertaraf international
20. Pembangunan berwawasan kependudukan berkelanjutan
21. Pengembangan keluarga kecil bahagia dan sejahtera
22. Memperkuat kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak, dengan
ketersediaan data dan peningkatan partisipasi masyarakat
23. Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam proses politik dan jabatan
publik
24. Memperkuat koordinasi dan jaringan pengarusutamaan gender dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
25. Perencanaan dan penganggaran yang responsif gender
26. Peningkatan kelembagaan dan koordinasi perlindungan anak dan perempuan
27. Penetapan regulasi daerah tentang perlindungan anak dan perempuan
28. Penyusunan dokumen analisis situasi ibu dan anak
29. Dukungan terhadap pelaksanaan wilayah layak anak
30. Penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial
31. Peningkaatan perlindungan dan jaminan sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 16
32. Pengembangan kesejahteraan sosial dan kapasirtas SDM
33. Pengembangan Wilayah Transmigrasi
34. Pengembangan Transmigrasi Lokal
Misi 4: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.
Fokus misi ini adalah pada upaya melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan yang utuh
dan terpadu, khususnya pada penerapan kurikulum nasional berbasis sekolah, pembinaan
moral, budi pekerti, karakter, bahasa, emosional, estetika serta sikap beragama dan spiritual,
apresiasi seni-budaya dan pengembangan kreativitas pemuda dan olahraga serta kesetaraan
gender.
Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:
1. Mewujudkan pendidikan anak usia pra sekolah
2. Mewujudkan pendidikan dasar 9 tahun dan 12 tahun
3. Meningkatnya akses dan pelayanan masyarakat terhadap pendidikan
4. Meningkatkan penuntasan buta aksara
5. Penyediaan bahan bacaan yang berkualitas bagi masyarakat
6. Percepatan pembangunan Universitas Sulawesi Barat
7. Meningkatkan peran dan prestasi pemuda dalam pembangunan daerah
8. Meningkatkan prestasi olahraga dan seni
9. Pengembangan nilai-nilai agama, budaya dan kearifan lokal
Arah kebijakan Pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:
1. Meningkatkan akses dan pelayanan masyrakat terhadap pendidikan anak usia dini
2. Meningkatkan akses dan mutu pelyanan pendidikan dasar 9 tahun
3. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan dasar 12 tahun
4. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah baik umum maupun
kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama
sebagai dampak keberhasilan Program WAJAR Pendidikan Dasar 9 Tahun, dan
penyediaan tenaga kerja lulusan pendidikan menengah yang berkualitas
5. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan;
6. Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru pada semua jalur dan jenjang
pendidikan
7. Membuka akses pendidikan informal maupun non formal yang seluas-luasnya
kepada masyarakat melalui program tuntas kecamatan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 17
8. Peningkatan kemampuan dan budayabaca masyarakan dengan tersedianyabuku-
buku yang berkualitas
9. Pembangunan perpustakaan daerah sampai tingkat desa
10. Perwujudan status PTN untuk Universitas Sulawesi Barat
11. Dukungan pendanaan terhadap pengembangan perguruan tinggi negeri
12. Peningkatan Kualitas Kepemudaan
13. Peningkatan sarana dan prasarana aktivitas kepemudaan
14. Peningkatan Peran Serta Pemuda dalam pembangunan;
15. Peningkatan kuantitas dan kualitas prestasi olahraga dan seni secara berkelanjutan
16. Peningkatan upaya revitalisasi dan pengelolaan aset sumberdaya budaya dan
kearifan lokal yang relevan bagi peningkatan kemajuan Sulawesi Barat
17. Penguatan nilai-nilai keagamaan dan budaya pada perilaku kehidupan masyarakat
18. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah
19. Peningkatan apresiasi pemerintah, masyarakat dan swasta terhadap seni dan budaya
lokal
Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya
alam yang berkelanjutan. Dengan penerapan kebijakan tersebut akan menjamin daya
dukung lingkungan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
Fokus misi ini adalah pada upaya melaksanakan pemanfaatan sumber daya alam yang
optimal dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga aspek keberlanjutan tetap
dapat terjaga demi untuk menjamin pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.
Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:
1. Mengoptimalkan pengelolaan SDA berwawasan lingkungan
2. Membangun komitmen antara pemerintah, masyarakat, dan para pemangku
kepentingan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang ramah
lingkungan
3. Terfasilitasinya percepatan eksplorasi minyak dan gas oleh pihak swasta
4. Mengembangkan kawasan konservasi laut dan perairan yang berkelanjutan;
5. Mempercepat rehabilitasi hutan dan lahan dengan melakukan penyediaan bibit
tanaman kehutanandan MPTS untuk penghijauan, rehabilitasi dan reklamasi lahan
6. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan pengamanan hutan oleh provinsi dan kab
7. Mengembangkan penataan ruang yang berkelanjutan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 18
8. Meningkatkan Pencegahan Dini Penanggulangan Bencana dan
KesiapsiagaanBencana
9. Meningkatkan penanganan mitigasi bencana
10. Meningkatkan penanganan masalah strategis tanggap darurat
11. Meningkatkan penanggulangan pasca bencana
12. Meningkatkan pengembangan konservasi di kawasan DAS
Arah kebijakan Pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:
1. Pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup
2. Peningkatan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
3. Peningkatan peluang usaha pertambangan
4. Daya dukung investor dalam eksplorasi minya dan gas
5. Peningkatan pengembangan kawasan konservasi laut dan perairan dan pengelolaan
lingkungan laut berbasis masyarakat
6. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian Sumber Daya
kelautan
7. Rehabilitasi, penghijauan dan reklamasi hutan dan lahan
8. Pemantapan Kawasan Hutan
9. Perlindungan Hutan dan konservasi sumberdaya Alam
10. Peningkatan upaya pemulihan dan konservasi sumberdaya air, udara hutan dan
lahan
11. Peningkatan koordinasi pengamanan hutan
12. Mencapai kesepakatan antar tingkat pemerintahan dalam hal pembagian
wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan serta penetapan kawasan hutan
pada penataan ruang wilayah sesuai dengan peran dan fungsinya
13. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, terutama dalam
menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam yang bersifat
musiman dan bencana
14. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan
berperan aktif sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup
15. Peningkatan kualitas dan efektivitas kebijakan dan program konservasi untuk
mencapai kemantapan pengelolaan hutan konservasi dan hutan lindung
16. Peningkatan kesadaran masyarakat diwilayah-wilayah rawan bencana
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 19
17. Pembangunan infrastruktur dalam rangka pengurangan resiko bencana
18. Pemetaan wilayah rawan bencana
19. Pengembangan SOP penanganan tanggap darurat dipahami semua pihak
20. Pengembangan kelembagaan penanganan korban bencana
21. Meningkatkan penanganan Kedaruratan Korban Bencana di wilayah secara cepat,
tepat dan efektif serta terkoordinir dan terpadu
22. Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) secara terpadu
23. Restrukturisasi, rekonstruksi dan revitalisasi infrastruktur dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat pasca bencana
24. Peningkatan kontrol di kawasan DAS
Tabel 6.1Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Misi 1:
Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan kualitaskinerja aparatur yangcerdas dan profesionalserta pelayanan kepadamasyarakat yang efektif,efesien dan produktif.
1 MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;
1 Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.
1 Peningkatan danpengembangankualitas aparatur padasetiap unit kerjadalam pelayananpublik untukmewujudkan cleangovernment and goodgovernance;
2 Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur
2 Optimalisasiperencanaan danpengembanganpembangunandaerah, strukturruang dan polaruang wilayah
2 Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yang handaldan profesional
3 Perwujudan sinergidan kualitasperencanaanpembangunan daerahdan tata ruang yanghandal;
4 Peningkatanmonitoring danevaluasi pelaksanaanrencanapembangunan;
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 20
Misi 1:
Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
5 Peningktanpengendalian terhadaphasil-hasil monitoringdan evalauasi untukmenjamin tepatsasarnnya program-programpembangunan
3 Terwujudnya penatalaksanaan sistem,prosedur maupuntata kerja birokrasiyang berkualitas
3 Mewujudkanstrukturkelembagaan danketata laksanaanpemerintah daerahyang berkualitas
6 Penataan organisasidan ketata laksanakanpemerintah
4 Mewujudkanbudaya tata kerjaaparaturPemerintah yangprofesional dancerdas;
7 Adanya standaroperating prosedurbagi pelaksanaantupoksi aparatur
4 Terwujudnyapengelolaan danpenatausahaankeuangan daerahyang akuntabel dantransparan
5 Mewujudkanpengelolaankeuangan daerahyang akuntabel danberbasis kinerja.
8 Peningkatanpengelolaan danpelaporanpelaksanaan anggaranyang akuntabelmenuju pencapaianstatus laporanpertanggung jawabanperhitunganAPBDmenuju OpiniWajar TanpaPengecualian(WTP);
9 Optimalisasiakuntabilitas kinerjapengelolaankeuangan;
5 Terwujudnyajaminan kepastiandan perlindunganhukum.
6 Mewujudkanpengawasan danpengendalianpembangunan;
10 Peningkatankesadaran dankepatuhan hukumaparatur.
6 Meningkatnyakerjasama antardaerah atau lembagalainnya dalampembangunan
7 Meningkatkankerjasama antardaerah dalampembangunandaerah danstakeholderlainnya
11 Kerjasamapembangunan antarprovinsi dan kabupaten,serta provinsi lain yangsaling menguntungkan;
12 Pembangunankomunikasi timbalbalikPemerintah danStakeholder;
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 21
Misi 1:
Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
8 Meningkatnyajaringan kerjasamadengan lembaga-lembaga domestikdan internasionalutnk mendorongpenanaman modalinvestasikeuangan,perkembanganekonomi dansektor-sektorlainnya
13 Meningkatkanpromosi keunggulankomparatif, wilayahdan sumber daya alam
14 Promosi tentangpeluang, insentif danprofit dalammenanamkan modaldisulawesi barat
7 Terwujudnyapelayanan primayang dapat diaksesdengan mudah dancepat olehmasyarakat.
9 Meningkatkankinerja dan disiplinaparaturPemerintah;
15 Optimalisasipenyelenggaraanpelayananpublik;
10 Meningkatkansarana danprasarana kerja;
16 Optimalisasipembangunan saranadan prasarana kerja
8 Terwujudnya datadan informasipembangunandaerah berbasisteknologi informasi
11 Penyediaan datadan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi
17 Peningkatankemudahan aksespublik terhadap datadan informasipembangunan daerah;
18 Perencanaanpembangunan daerahberbasis teknologiinformasi
Misi 2:
Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Menyediakaninfrastruktur yangmampu mendukungperkembanganperekonomian
1 Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastruktur jalandan jembatanuntuk kelancarantransportasi kepusat-pusatproduksi
1 Meningkatkanpembangunanjaringan jalandanjembatan padasemua wilayah
1 Peningkatanpembangunan jalandan jembatan untukpeningkataninterkoneksi wilayah
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 22
Misi 2:
Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
2 Meningkatkanpembangunaninfrastruktur jalanke pusat-pusatproduksi
2 Peningkatan akses jalandan jembatan untukusaha produktif bagipeningkatanperekonomianmasyarakat perdesaan,maupun daerah terpencildan perbatasan;
2 Terselesaikannyapembangunanbandara TampaPadang dansumarorong
3 Percepatanpembangunanbandar udaraTampa Padang dansumarorong
3 Peningkatanpembangunan bandaraTampa Padang danSumarorong
3 Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastrukturenergi listrik
4 Meningkatkanpembinaan danpengembanganenergi dan ketenagalistrikan;
4 Peningkatan pasokan,cakupan dan kualitaspelayanan infrastrukturenergi danketenagalistrikan;
5 Mengembangkanpotensi energi barudan terbarukan
5 Pengembanganpotensienergi baru danterbarukan;
4 Tersedianyainfrastrukturirigasi dan airbersih
6 Meningkatkanpembangunaninfrastruktur irigasidan air bersih
6 Pemantapan kondisijaringan irigasi dan airbersih gunameningkatan aktivitasekonomi;
7 PengembanganPengelolaan JaringanIrigasi, Rawa danJaringanPengairanLainnya;
5 Tersedianyainfrastrukturuntukpengembanganpotensi bahari
7 Meningkatkanpembangunaninfrastruktur untukpengembanganpotensi bahari
8 Pengembangan danpemantapaninfrastruktur untukpengembangan potensibahari
6 Terpenuhinyainfrastrukturpendidikan,kesehatan danperumahan
8 Meningkatkanpembangunaninfrastrukturpendidikan,kesehatan danperumahan disemuawilayah
9 Meningkatkanpembangunaninfrastrukturpendidikanmengantisipasi adanyalonjakan peserta didikakibat kebijakan wajar9 tahun dan wajar 12tahun
10 Meningkatkanpembangunaninfrastruktur kesehatandi Mamuju sebagaipusat ibukota dan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 23
Misi 2:
Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
daerah lainnya
11 Meningkatkanpembangunanperumahan yangmurah, berkualitas danterjangkau bagimasyarakat
7 Meningkatnyaakses masyarakatterhadap saranadan prasaranadasar
9 Meningkatkanpembangunansarana danprasaranaperekonomian;
12 Prioritas pembangunaninfrastruktur vital yangmendukungpertumbuhan ekonomi
10 Meningkatkanpemerataanpelayanantransportasi antarwilayah, baik antarprovinsi maupunkabupaten;
13 Pemantapan kondisitransportasi jalan gunamendukung pelayananpergerakan orang,barang, dan jasa;
11 Rehabilitasi danpemeliharaanprasarana lalulintassesuai standarpelayanan;
14 Pengembanganinfrastrukturtransportasiperhubungan sesuaistandar pelayanan
8 Meningkatnyavolumeperdagangan
12 Meningkatkanvolumeperdagangandengan kemudahanperijinan danjaminan kondisiwilayah yangkondusif
15 Menjaga pelaksanaankebijakan fiskal yangmengarah padakesinambungan fiskal(fiscal sustainability)dengan tetap memberruang gerak bagipeningkatan kegiatanekonomi
16 Menjaga stabilitasperekonomian daerahyang dasari olehcapaian indikatorekonomi
9 Terselenggaranyaperhubungandarat dan laut
13 Meningkatkanjaringanperhubungan jalurdarat dan laut
17 Peningkatan akses jalurdarat dan laut untukusaha produktif bagipeningkatanperekonomianmasyarakat
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 24
Misi 2:
Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
10 Meningkatnyanilai tukar petani
14 Meningkatkan nilaitukar petani dengantetap menjagakualitas panen dankondisi pasar
18 Peningkatankemampuan petani danpenguatan lembagapendukungnya,pengamanan ketahananpangan, peningkatanproduktivitas, produksidan daya saing produkpertanian perikanandan ternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasiusaha dan mendukungproduksi pangan
19 Peningkatan kapasitaskelembagaanpendukung ketahananpangan berbasismasyarakat
20 Peningkatan sistemkewaspadaan dinidalam gizi dan rawanpangan
11 Meningkatnyanilai tukar nelayan
15 Meningkatkan nilaitukarnelayandengantetap menjagakualitas dankuantitas tangkapandan kondisi pasar
21 Peningkatankemampuan nelayandan penguatan lembagapendukunganya danpeningkatanproduktivitas.
22 Pengembangan saranaprasarana pendukungnelayan
12 Meningkatnyakeberdayaanpelaku UMKM.
16 Pemberdayaanpelaku UMKM
23 Peningkatan usahaekonomi masyarakatdan keluarga
13 Meningkatnyajumlah wisatawandomestik daninternasional
17 Pengembangan danpromosi destinasiwisata
24 Pembangunaninfrastrukturkepariwisataan
25 PengembanganPromosi danpemasaran aset wisata
26 Pengembangan potensiwisata alam danbudaya
Misi 3:
Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 25
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya akses dankualitas layanankesehatan dan kualitashidup
1 Meningkatnya aksesdan mutu pelayanankesehatan terutamauntuk kesehatan ibudan anak
1 Meningkatkanmutu pelayanankesehatan
1 Peningkatan Kualitasdan Kuantitas TenagaMedis dan paramedis
2 Peningkatan kualitasstatus kesehatanmasyarakat;
3 Pembinaan KesehatanLingkungan dan PolaHidup Sehat PadaMasyarakat;
4 Peningkatan Pelayanankesehatan pada Unit-Unit Pelayanankesehatan;
2 Menurunnyapersentase pendudukmiskin
2 Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipro poor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
5 Peningkatan jaminankesehatan danpendidikan bagimasyarakat miskin
6 Pemberdayaanmasyarakat miskin agardapat mengakses segalasumber kehidupan yanglayak
7 Dukungan terhadappelaksanaan MP3KI
3 Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategiperlindungansosial
8 Pemberian bantuanuntuk peningkatanproduktivitasmasyarakat miskin
9 Pemberian jaminan bagimasyarakat miskin untukmeningkatkanaksesibiltas terhadappelayanankesehatan,pendidikan danlainnya.
10 Dukungan terhadappelaksanaan programkeluarga harapan
4 Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategiperluasankesempatan kerjabagi masyarakatmiskin
11 Pemberian Modalusaha dan modal kerjabagi keluarga miskin
12 Perluasan akses dankesempatan berusahabagi masyarakatmiskin
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 26
Misi 3:
Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
13 Pemberian kemudahanakses masyarakatmiskin terhadap modalusaha
5 Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipeningkatankualitas saranadan prasaranainfrastruktur bagimasyarak miskin
14 Pemberian bantuanrumah layak huni,angkutan murah, airbersih dan sanitasiyang layak, listrikmurah danhemat,kehidupanmasyarakat miskinperkotaan
15 Peningkatan kehidupannelayan
3 Menurunnyapersentasepengangguran
6 Menurunkanpersentasepenganggurandengan strategipro job melaluipembukaanlapangan kerjayang sebanyak-banyaknya
16 Menciptakan lapangankerja melalui investasidan kegiatan padatkarya
17 Menciptakanfleksibilitas pasar kerjadengan memperbaikiaturan mainketenagakerjaan yangberkaitan denganrekrutmen, out-sourcing, pengupahan,PHK serta jaminankeselamatan kerja
18 Meningkatkan kualitasSDM ketenagakerjaanmelalui pembekalanteknis dan peningkatanwawasan kerja
19 Pembangunan BalaiLatihan Kerja bertarafinternational
4 MewujudkanPembangunanberwawasankependudukan danmewujudkankeluarga kecilbahagia sejahtera
7 Pembangunankependudukandan keluarga kecilbahagia sejahtera
20 Pembangunanberwawasankependudukanberkelanjutan
21 Pengembangankeluarga kecil bahagiadan sejahtera
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 27
Misi 3:
Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
5 Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungananak danperempuan, sertapenanganan PMKS
8 Meningkatkanperan perempuandalampembangunandaerah
22 Memperkuatkelembagaan danjaringanpengarusutamaangender dan anak,dengan ketersediaandata dan peningkatanpartisipasi masyarakat
23 Meningkatkan perandan partisipasiperempuan dalamproses politik danjabatan publik
24 Memperkuatkoordinasi danjaringanpengarusutamaangender dalamperencanaan,pelaksanaan,pemantauan, danevaluasi
9 Pengarustamaangender dalampembangunan
25 Perencanaan danpenganggaran yangresponsif gender
10 Meningkatkanperlindungan anakdan perempuan
26 Peningkatankelembagaan dankoordinasiperlindungan anak danperempuan
27 Penetapan regulasidaerah tentangperlindungan anak danperempuan
28 Penyusunan dokumenanalisis situasi ibu dananak
29 Dukungan terhadappelaksanaan wilayahlayak anak
11 Meningkatkanpenangananterhadappenyandangmasalahkesejahteraansosial
30 Penanganan terhadappenyandang masalahkesejahteraan sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 28
Misi 3:
Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
31 Peningkaatanperlindungan danjaminan sosial
32 Pengembangankesejahteraan sosialdan kapasirtas SDM
6 Peningkatan TarafHidup Transmigran
12 Pengembanganwilayah danpemukimantransmigrasi
33 PengembanganWilayah Transmigrasi
34 PengembanganTransmigrasi Lokal
Misi 4
Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan akses dankualitas pendidikan
1 Meningkatnya aksesdan mutupendidikan anakusia dini
1 Mewujudkanpendidikan anakusia pra sekolah
1 Meningkatkan aksesdan pelayananmasyrakat terhadappendidikan anak usiadini
2 Meningkatnya aksesdan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
2 Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12tahun
2 Meningkatkan aksesdan mutu pelyananpendidikan dasar 9tahun
3 Meningkatkan aksesdan mutu pelayananpendidikan dasar 12tahun
3 Meningkatnyaakses danpelayananmasyarakatterhadappendidikan
4 Meningkatkan perluasandan pemerataanpendidikan menengahbaik umum maupunkejuruan untukmengantisipasimeningkatnya lulusansekolah menengahpertama sebagai dampakkeberhasilan ProgramWAJAR PendidikanDasar 9 Tahun, danpenyediaan tenaga kerjalulusan pendidikanmenengah yangberkualitas
5 Peningkatan mutupendidik dan tenagakependidikan;
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 29
Misi 4
Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
6 Peningkatankompetensi dankesejahteraan gurupada semua jalur danjenjang pendidikan;
3 Terwujudnyapemberantasan butaaksara;
4 Meningkatkanpenuntasan butaaksara
7 Membuka aksespendidikan informalmaupun non formalyang seluas-luasnyakepada masyarakatmelalui program tuntaskecamatan
4 Meningkatnyaminat bacamasyarakat
5 Penyediaan bahanbacaan yangberkualitas bagimasyarakat
8 Peningkatankemampuan danbudayabacamasyarakan dengantersedianyabuku-bukuyang berkualitas;
9 Pembangunanperpustakaan daerahsampai tingkat desa
5 TerwujudnyapembangunanUniversitasSulawesi Barat
6 PercepatanpembangunanUniversitasSulawesi Barat;
10 Perwujudan statusPTN untuk UniversitasSulawesi Barat
11 Dukungan pendanaanterhadappengembanganperguruan tingginegeri
6 Meningkatnyaperan dan prestasipemuda, olahragadan seni
7 Meningkatkanperan dan prestasipemuda dalampembangunandaerah.
12 Peningkatan KualitasKepemudaan
13 Peningkatan saranadan prasarana aktivitaskepemudaan
14 Peningkatan PeranSerta Pemuda dalampembangunan;
8 Meningkatkanprestasi olahragadan seni
15 Peningkatan kuantitasdan kualitas prestasiolahraga dan senisecara berkelanjutan;
7 Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdaya budaya
9 Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal
16 Peningkatan upayarevitalisasi danpengelolaan asetsumberdaya budayadan kearifan lokalyang relevan bagipeningkatan kemajuanSulawesi Barat
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 30
Misi 4
Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
17 Penguatan nilai-nilaikeagamaan danbudaya pada perilakukehidupan masyarakat
18 Peningkatan apresiasimasyarakat terhadapbahasa, sastra danaksara daerah
19 Peningkatan apresiasipemerintah,masyarakat dan swastaterhadap seni danbudaya lokal
Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan.Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkanpengelolaan sumberdaya alam terpadu untukpembangunanberkelanjutan
1 Pemanfaatan potensitambang denganmemperhatikankondisi lingkungan
1 Mengoptimalkanpengelolaan SDAberwawasanlingkungan
1 Pengendalianpencemaran danpengrusakanlingkungan hidup;
2 Membangunkomitmen antarapemerintah,masyarakat, danpara pemangkukepentinganuntukmengoptimalkanpemanfaatansumber daya alamyang ramahlingkungan;
2 Peningkatan peranserta masyarakat danpemangkukepentingan dalampengelolaan sumberdayaalam danlingkungan hidup;
3 Peningkatan peluangusaha pertambangan;
2 Terselenggaranyapercepataneksplorasi minyakdan gas
3 Terfasilitasinyapercepataneksplorasi minyakdan gas olehpihak swasta
4 Daya dukung investordalam eksplorasiminya dan gas
3 Pengembangankawasan konservasilaut dan perairanyang berkelanjutan
4 Mengembangkankawasankonservasi lautdan perairan yangberkelanjutan;
5 Peningkatanpengembangankawasan konservasilaut dan perairan danpengelolaanlingkungan lautberbasis masyarakat;
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 31
Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan.Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
6 Pemberdayaanmasyarakat dalampengawasan danpengendalian SumberDaya kelautan;
4 Berkurangnya luaslahan kritis
5 Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;
7 Rehabilitasi,penghijauan danreklamasi hutan danlahan;
8 Pemantapan KawasanHutan;
9 Perlindungan Hutandan konservasisumberdaya Alam;
10 Peningkatan upayapemulihan dankonservasisumberdaya air, udarahutan dan lahan
6 Meningkatkankoordinasipelaksanaanpengamananhutan olehprovinsi dan kab;
11 Peningkatankoordinasipengamanan hutan
5 Penerapan tata ruangwilayah yangberkelanjutan
7 Mengembangkanpenataan ruangyangberkelanjutan
12 Mencapai kesepakatanantar tingkatpemerintahan dalamhal pembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutan padapenataan ruangwilayah sesuai denganperan dan fungsinya
6 Rendahnya tingkatpencemaran danresiko bencana;
8 MeningkatkanPencegahan DiniPenanggulanganBencana danKesiapsiagaanBencana;
13 Meningkatkankapasitas lembagapengelola lingkunganhidup, terutama dalammenanganipermasalahan yangbersifat akumulasi,fenomena alam yangbersifat musiman danbencana
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 32
Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan.Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
14 Membangunkesadaran masyarakatagar peduli pada isulingkungan hidup danberperan aktif sebagaikontrol sosial dalammemantau kualitaslingkungan hidup
9 Meningkatkanpenangananmitigasi bencana;
15 Peningkatan kualitasdan efektivitaskebijakan dan programkonservasi untukmencapai kemantapanpengelolaan hutankonservasi dan hutanlindung
16 Peningkatan kesadaranmasyarakat diwilayah-wilayah rawanbencana
17 Pembangunaninfrastruktur dalamrangka penguranganresiko bencana
18 Pemetaan wilayahrawan bencana
7 Meningkatnyapelayanan sosial danpenanggulangankorban bencana;
10 Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;
19 Pengembangan SOPpenanganan tanggapdarurat dipahamisemua pihak
20 Pengembangankelembagaanpenanganan korbanbencana
21 MeningkatkanpenangananKedaruratan KorbanBencana di wilayahsecara cepat, tepat danefektif sertaterkoordinir danterpadu;
22 Penanganan KejadianLuar Biasa (KLB)secara terpadu;
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI - 33
Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan.Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
11 Meningkatkanpenanggulanganpasca bencana
23 Restrukturisasi,rekonstruksi danrevitalisasiinfrastruktur dankehidupan sosialekonomi masyarakatpasca bencana
8 PengembanganKawasan KonservasiDAS
12 Meningkatkanpengembangankonservasi dikawasan DAS
24 Peningkatan kontrol dikawasan DAS
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 1
BAB VIIKEBIJAKAN UMUM DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
7.1 Kebijakan Umum
Kebijakan umum dan program pembangunan daerah disusun pada bab ini,
disesuaikan dalam rangka mendukung pelaksanakan misi Gubernur Provinsi Sulawesi Barat
tahun 2012-2016 yaitu Misi1 : Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.
Dengan melaksanakan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan kebijakan pemerintah sesuai
tugas pokok dan visi yang diemban SKPD. Misi 2: Memperluas dan meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana ekonomi. Dengan melaksanakan pengembangan sarana ekonomi vital
yang memiliki dampak signifikan terhadap pengembangan agroindustri, industri
pertambangan minyak, gas dan mineral serta volume perdagangan. Misi 3: Meningkatkan
akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan kualitas hidup. Dari aspek kesehatan
pembentukan keluarga kecil, bahagian dan sejahatera untuk menekan dan memperkecil
angka penduduk miskin serta menekan angka pengangguran. Misi 4: Meningkatkan akses
dan kualitas pelayanan pendidikan. Dengan melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan
meliputi pendidikan, kurikulum, pembelajaran serata menerapkan kurikulum nasional dengan
memberikan penguatan pada pembinaan morala, budi pekerti, kakarkter, bahasa, emosional,
estetika serta sikap keberagaman spriytual, apresiasi budaya dan pengembangan kreativitas
pemuda dan olahraga serta kesetaraan gender. Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak
pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dengan penerapan kebijakan
tersebut akan menjamin daya dukung lingkungan untuk melaksanakan pembangunan yang
berkelanjutan.
Dengan mensinergikan arah kebijakan pembangunan nasional dan memperhatikan
sumberdaya serta kearifan lokal Provinsi Sulawesi Barat, maka secara garis besar, arah
kebijakan umum pembangunan Provinsi Sulawesi Barat periode tahun 2012-2016, adalah
sebagai berikut:
1. Arah Kebijakan umum untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur yang
tercermin dalam pelayanan yang semakin professional dan cerdas serta efesien dan
efektif sehingga tingkat layanan kepada masyarakat semakin memuaskan, serta
penegakan hukum yang tidak diskriminatif
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 2
2. Arah kebijakan umum untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasana
serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang tercermin dari semakin meningkatnya
kuantitas dan kualitas infrastruktur, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan
pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung
oleh pengurangan kemiskinan,pengurangan tingkat pengangguran yang diwujudkan
dengan beberapa program yang menyentuh langsung kepada masyarakat seperti
perbaikan infrastruktur dasar dan pemenuhan kebutan pangan
3. Arah kebijakan umum untuk perkuatan kualitas sumberdaya manusia yang ditandai
semakin tingginya rata-rata lama sekolah dan meningkatnya angka harapan hidup
masyarakat, tidak adanya diskriminasi gender, semakin berkembangnya budaya lokal
4. Arah Kebijakan umum untuk penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan
sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan semakin kondusifnya
daya dukung lingkungan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan penataan
ruang yang konsisten dengan RTRW Provinsi Sulawesi Barat
5. Arah kebijakan umum untuk penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan
sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan semakin kondusifnya
daya dukung lingkungan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan
pembangunan yang konsisten dengan RTRW Provinsi
7.2 Program Pembangunan Daerah
Program pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Barat dirumuskan secara
komprehensif dan berdasarkan urusan wajib - urusan pilihan ( PP 38 tahun 2007) untuk
dapat dilaksanakan oleh seluruh SKPD selama kurun waktu 2012-2016, sebagai berikut :
Urusan Wajib
1. Pendidikan
Program pembangunan dibidang pendidikan adalah:
1.1 Program pendidikan anak usia dini
1.2 Program Wajib Belajar Sembilan Tahun
1.3 Program pendidikan menengah
1.4 Program pendidikan non formal
1.5 Program pendidikan luar biasa
1.6 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
1.7 Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 3
1.8 Program manajemen pelayanan pendidikan
1.9 Program pengembangan teknologi dan komunikasi pendidikan
2. Kesehatan
Program pembangunan di bidang kesehatan adalah:
2.1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2.2 Program Pengawasan Obat dan makanan
2.3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
2.4 Program perbaikan gizi masyarakat
2.5 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
2.6 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
2.7 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2.8 Program Pelayanan Kesehatan Perorangan
2.9 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
2.10 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
2.11 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan
2.12 Program Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
2.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
2.14 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
2.15 Program Pemeliharaan sarana dan prasarana RS
2.16 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
2.17 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
3. Pekerjaan Umum
Program pembangunan dibidang pekerjaan umum adalah:
3.1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
3.2 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
3.3 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
3.4 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber
daya air lainnya
3.5 Program Pengendalian Banjir
3.6 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
3.7 Program Peningkatan Infrastruktur Kawasan Perkantoran
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 4
3.8 Program Peningkatan Kualitas dan Perluasan Ketersediaan Sarana dan
Prasarana ekonomi
3.9 Program peningkatan dan rehabiltasi daerah irigasi
3.10 Program pengendalian banjir, angkutan sendimen dan pengamanan pantai
3.11 Program pengembangan infrastruktur kawasan
4. Perumahan
5.1 Program Lingkungan Sehat Perumahan
5. Penataan Ruang
5.1 Program Prencanaan Tata Ruang
5.2 Program Pemanfaatan Ruang
5.3 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
6. Perencanaan Pembangunan
Program pembangunan di bidang perencanaan pembangunan adalah:
6.1 Program Pengembangan Data / Informasi
6.2 Program kerjasama Pembangunan
6.3 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
6.4 Program Perencanaan Kota-Kota Menengah dan Besar
6.5 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
6.6 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
6.7 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
6.8 Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
6.9 Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
6.10 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
6.11 Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah
7. Perhubungan
Program pembangunan di bidang perhubungan adalah:
7.1 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
7.2 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
7.3 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
7.4 Program Pembangunan Sarana Prasarana Perhubungan
7.5 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
7.6 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 5
7.7 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga baik Dalam
Negeri maupun Luar Negeri
7.8 Program Peningkatan dan pengawasan usaha jasa pos dantelekomunikasi
7.9 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
8. Lingkungan Hidup
Program pembangunan di bidang lingkungan hidup adalah :
8.1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
8.2 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
8.3 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
8.4 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
8.5 Program Pengelolaan & Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
8.6 Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
8.7 Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
9. Pertanahan
Program pembangunan di bidang pertanahan adalah:
9.1 Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
10. Kependudukan dan Catatan Sipil
Program pembangunan dibidang kependudukan dan catatan sipil adalah :
10.1 Program penataan administrasi kependudukan
11. Pemberdayaan Perempuan
Program pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan adalah :
11.1 Program Pengumpulkan Data dan Informasi
11.2 Program Keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
11.3 Program Peningkatan kualitas hidup dan Perlindungan Perempuan dan anak
11.4 Program Peningkatan Peran serta dan kesetraan Gender dalam pembangunan
11.5 Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender (PUG) dan
Pengarustamaan Hak Anak (PUHA)
11.6 Program peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan kualitas
hidup Gender development Indeks (GDI)
11.7 Program Peningkatan kualitas hidup dan Perlindungan Perempuan dan anak
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 6
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Program pembangunan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera adalah:
12.1 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
12.2 Program Keluarga Berencana
12.3 Program Pembinaan peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pelaksanaan
KB/KS yang Mandiri
12.4 Program Promosi kesehatan Ibu,Bayi dan Anak melalui kelompok kegiatan
Masyarakat
12.5 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
12.6 Program Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV AIDS
12.7 Program pengembangan bahan Imformasi tentang pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang Anak
12.8 Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina Keluarga (BKB)
12.9 Program Pengembangan model oprasional BKB-Posyandu-padu
12.10Program peran serta perempuan dalam pembangunan.
13. Sosial
Program pembangunan dibidang sosial adalah:
13.1 Program Pengembangan Pembangunan Kesejahteraan Sosial
13.2 Program Penanggulangan Kemiskinan
13.3 Program Perumahan dan Permukiman Layak Huni
13.4 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
13.5 Program Pemberdayaan Keluarga
13.6 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
13.7 Program Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan
Sosial
13.8 Program Pembinaan anak terlantar
13.9 Proram Pembinaan panti asuhan / jompo
13.10Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
13.11Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya)
13.12Program Pelayanan dan Rehabilitas Sosial Penyalahgunaan Napza
13.13Penanggulangan Musibah Bencana Alam/ Bencana Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 7
13.14Program Bantuan Tunai Bersyarat
13.15Program Asuransi Kesejahteraan Sosial
13.16Program Perlindungan bagi Korban Tindak kekerasan dan Pekerja Migran
13.17Program Penyelenggaraan Undian
13.18Program Pendidikan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan
Sosial
13.19Program Keluarga Harapan
14. Ketenagakerjaan
Program pembangunan dibidang ketenagakerjaan adalah:
14.1 Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
14.2 Program peningkatan kesempatan kerja
14.3 Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
14.4 Program pembinaan pengawasan ketenagakerjaan
15. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Program pembangunan dibidang koperasi dan usaha kecil dan menengah adalah:
15.1 Program Penciptaan Iklim Usaha Mikro Kecil Menengah yang Kondusif
15.2 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
15.3 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
15.4 Program Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi
15.5 Program pengembangan dan pembinaan Koperasi UKM
15.6 Program Pemberdayaan koperasi dan UKM
16. Penanaman Modal
Program pembangunan dibidang penanaman modal adalah:
16.1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
16.2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
16.3 Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah
16.4 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
16.5 Program Peningkatan Dukungan Manajemen Dalam Pelaksanaan Tugas Teknis
BKPMD & P2T
17. Kebudayaan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 8
Program Pembangunan dibidang Kebudayaan adalah :
17.1 Program Pengambangan Nilai Budaya
17.2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
17.3 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
18. Pemuda dan Olahraga
Program pembangunan dibidang Pemuda dan olahraga adalah:
18.1 Program peningkatan peran serta kepemudaan
18.2 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup
pemuda
18.3 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
18.4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
18.5 Program pelayanan kepemudaan
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Program pembangunan dibidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah:
Program Peningkatan keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
19.1 Program Peningkatan Kesadaran berbangsa dan bernegara
19.2 Program Peningkatan Kapasitas Fungsi dan Keberadaan Ormas.
19.3 Program Pengembangan Wawasaan Kebangsaan
19.4 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
19.5 Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan.
19.6 Program Pendidikan Politik Masyarakat.
19.7 Program Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan.
19.8 Program Fasilitas Politik Dalam Negeri.
19.9 Program Pengembangan Kapasitas Kemampuan Intelejen Aparat di Daerah.
19.10 Program Antisipasi Cegah Dini Terhadap Perkembangan Konflik di Daerah.
19.11 Program peningkatan kesiapsiagaan dan logostik bencana
19.12 Program pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana
19.13 Program Pemulihan Pasca Bencana
19.14 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
20. Pemerintahan Umum
Program pembangunan dibidang Pemerintahan Umum adalah:
20.1 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 9
20.2 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
20.3 Program Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
20.4 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pembangunan Daerah
20.5 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Daerah
20.6 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
20.7 Program Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja dalam pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
20.8 Program Fasilitasi Pemillihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian
Kepala Daerah (KDH) dan Wakil kepala Daerah
20.9 Program Peresmian Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota
20.10 Program fasilitasi kerjasama dengan Pihak Ketiga
20.11 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
20.12 Program Pembinaan Wilayah
20.13 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
20.14 Program Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
20.15 Program pengembangan wilayah Perbatasan
20.16 Program Toponimi dan Pemetaan Wilayah
20.17 Program Penetapan Luas Wilayah
20.18 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
20.19 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
20.20 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
20.21 Program Penanganan Bantuan Hukum dan HAM
20.22 Program Peningkatan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
20.23 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
20.24 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
20.25 Program Peningkatan Pelayanan Kehumasan
20.26 Program peningkatan komunikasi & Informasi Serta Penggunaan Media
Massa
20.27 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pembangunan Daerah
20.28 Program Penguatan Ekonomi Daerah
20.29 Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 10
20.30 Program peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan agama dan
pembinaan kerukunan beragama
20.31 Program keserasian kebijakan kualitas anak dan perempuan melalui kelompok
kegiatan di masyarakat
20.32 Program peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
20.33 Program pelayanan dan pembinaan sekolah
20.34 Peningkatan Kesehatan Aparatur
20.35 Pelayanan Kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
20.36 Peningkatan dan pengembangan Pengelolaan keuangan daerah
20.37 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi informasi
20.38 Program peningkatan kualitas kelembagaan pemprov sulbar
20.39 Program pembinaan dan pengembangan aparatur
20.40 Program peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan keuangan
20.41 Program Pembinaan & Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
20.42 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
20.43 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
20.44 Program Pengintensifan penanganan Pengaduan Masyarakat
20.45 Program Peningkatan kerjasama Antar Pemerintah Daerah
20.46 Program Penataan Peraturan perundang-undangan
20.47 Program peningkatan pelayanan kehumasan
20.48 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
20.49 Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Pembangunan Daerah
20.50 Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur (personnel capacity building)
pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
20.51 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
20.52 Program peningkatan pelayanan kehumasan
20.53 Program Peningkatan & Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
20.54 Penataan Peraturan Perundang-Undangan
20.55 Program Penataan Peraturan Perundang - Undangan
20.56 Program Partisipasi Masyarakat
21. Kepegawaian
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 11
Program pembangunan dibidang Kepegawaian adalah:
21.1 Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas PNS
21.2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
21.3 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
21.4 Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Prov. Sulbar
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Program pembangunan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah:
22.1 program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
22.2 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
22.3 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun desa
22.4 Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
23. Kearsipan
Program pembangunan dibidang Kearsipan adalah:
23.1 Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah
23.2 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
24. Komunikasi dan Informatika
Program pembangunan dibidang Komunikasi dan Informatika adalah:
24.1 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
24.2 Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi
24.3 Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
24.4 Program Kerjasama Informsi dan Media Massa
24.5 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
24.6 Penertiban Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP)
24.7 Optimalisasi Pemanfaatan Spektrum Frekuensi
24.8 Sosialisasi Undang-Undang 32 Tahun 2002 ttg Penyiaran dan Peraturan KPI
ttg P3-SPS
24.9 Pengawasan Isi Siaran Radio & Televisi di Sulawesi Barat
24.10 Pengembangan SDM Bidang Penyiaran
24.11 Pengembangan Infrastuktur Radio Komunitas
24.12 Pengembangan Sarana Televisi Berlangganan
24.13 Program pengembangan kelembagaan melalui media komunikasi dan
informasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 12
24.14 Program Peningkatan Komunikasi & Informasi Serta Penggunaan Media
Massa
Urusan Pilihan
1. Pertanian
Program pembangunan dibidang Pertanian adalah:
1.1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1.2 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
1.3 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1.4 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
1.5 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
1.6 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1.7 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan/Pertanian/Perkebunan
1.8 Program peningkatan produksi hasil peternakan
1.9 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir dan Pemasaran
Hasil Pertanian
1.10 Program Pemanfaatan Sumber Daya ALam dan Lingkungan Hidup
1.11 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1.12 Program peningkatan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga baik dalam
negeri maupun luar negeri
1.13 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
2. Kehutanan
Program pembangunan dibidang Kehutanan adalah:
2.1 Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
2.2 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
2.3 Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya Hutan
2.4 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
2.5 Program Pembinaan dan Pengendalian Pemanfaatan Hutan
2.6 Program Perencanaan Makro dan Pemantapan kawasan Hutan
2.7 Program Peningkatan Usaha Kehutanan
2.8 Program konservasi keanekaragaman hayati dan Perlindungan Hutan
2.9 Program Peningkatan Fungsi dan Daya dukung DAS berbasis pemberdayaan
masyarakat
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 13
2.10 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan Masyarakat
3. Energi dan Sumberdaya Mineral
Program pembangunan dibidang Energi dan Sumberdaya Mineral adalah:
3.1 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
3.2 Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak
lingkungan
3.3 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
3.4 Program Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Mineral
3.5 Program Pengembangan dan Monitoring Bidang Minyak dan Gas Bumi
3.6 Survei dan Pemetaan Sumber Daya Geologi,Tatalingkungan, Mineral dan
BatuBara
3.7 Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan
3.8 Program Pemanfaatan Sumber Daya ALam dan Lingkungan Hidup
4. Pariwisata
Program pembangunan dibidang Pariwisata adalah:
4.1 Program Pengembangan Kemitraan
4.2 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
4.3 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
5. Kelautan dan Perikanan
Program pembangunan dibidang Kelautan dan Perikanan adalah:
5.1 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
5.2 Program Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
5.3 Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Kelautan
5.4 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan hukum dalam
Pendayagunaan Sumberdaya Laut
5.5 Program Pengembangan budidaya perikanan
5.6 Program pengembangan perikanan tangkap
5.7 Program pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
5.8 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
5.9 Program Pemanfaatan Sumber Daya ALam dan Lingkungan Hidup
6. Perdagangan
Program pembangunan dibidang Perdagangan adalah:
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII - 14
6.1 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
6.2 Program peningkatan kerjasama perdagangan international
6.3 Program peningkatan dan pengembangan ekspor
6.4 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
6.5 Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
7. Perindustrian
Program pembangunan dibidang Perindustrian adalah:
7.1 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
7.2 Program pengembangan IKM
7.3 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
7.4 Program Penataan Struktur Industri
7.5 Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
7.6 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
8. Transmigrasi
Program pembangunan dibidang Transmigrasi adalah:
8.1 program pengembangan wilayah transmigrasi
8.2 program transmigrasi lokal
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -15
Tabel 7.1Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
Misi 1
Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.
1
1.MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;
1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.
1. Peningkatan danpengembangankualitas aparaturpada setiap unitkerja dalampelayanan publikuntuk mewujudkanclean governmentand goodgovernance;
Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdibidang sumberdaya mineral
Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdan masyarakatdibidang sumberdayamineral
98%
ProgramPelatihan danPengembanganSumber DayaMineral
Energi danSumberdayaMineral
DinasPertambangan
ESDM
2
Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdan masyarakatdibidang minyak dangas bumi
Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdan masyarakatdibidang minyak dangas bumi
98%
ProgramPengembangandan MonitoringBidang Minyakdan Gas Bumi
Energi danSumberdayaMineral
DinasPertambangan
ESDM
3
Meningkatnyakapasitaskelembagaanpengelola lingkunganhidup
Buku SLHD ProvinsiSulawesi Barat
(2009)
Series dataSLHD, IKLH,
SPM, 16sekolah
adiwiyata
ProgramPengembanganKapasitasPengelolaabSumber DayaAlam danLingkunganHidup
LingkunganHidup
BadanLingkungan
Hidup
4
MeningkatnyaPendidikan PolitikMasyarakat 166,008 100%
ProgramPendidikanPolitikMasyarakat
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -16
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
5
BerkembangnyaKapasitaskemampuan IntelejenBagi Aparat Daerah
100%
ProgramPengembanganKapasitaskemampuanIntelejen BagiAparat Daerah
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
6
1. MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;
1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.
1. Peningkatan danpengembangankualitas aparaturpada setiap unitkerja dalampelayanan publikuntuk mewujudkanclean governmentand goodgovernance;
Tercapainya SistemKeamanan YangKondusif 100%
Programpeningkatankeamanan dankenyamananlingkungan
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
Satpol PP
7
MeningkatkanMental dan WawasanKebangsaan Aparatur
100%
ProgrampengembanganWawasanKebangsaan
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
Satpol PP
8
TerlaksananyaPelayanan DasarMasyarakat
- 100%
ProgramPengembanganKapasitas danEvaluasi Kinerjadalam pencapaianStandarPelayananMinimal (SPM)
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
9
Terlaksananya prosespelaksanaanPemilukada secarajurdil
- 100%
ProgramFasilitasiPemillihan,PengesahanPengangkatandanPemberhentianKepala Daerah(KDH) dan Wakilkepala Daerah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -17
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
10Terlaksananyapelaynan umum skalaprovinsi
10% 90%ProgramKoordinasiPelayanan Umum
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
11
Tersedianya sarana &Prasarana dalamrangkapengembanganPersandian &Teknologi Informasi
KurangnyaPemahaman tentang
Persandian & TI90%
ProgramOptimalisasiPemanfaatanTeknologiInformasi
PemerintahanUmum
Biro Humas& Protokoler
12
Peningkatnya Tugas,Fungsi danWewenang DPRD
100%
ProgramPeningkatanKapasitasLembagaPerwakilanRakyat Daerah
PemerintahanUmum
SekretariatDPRD
13pelaksanaansosialisasi - 100%
Peningkatankapasitas Sumberdaya
PemerintahanUmum
Biro Umum
14
1. MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;
1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.
1. Peningkatan danpengembangankualitas aparaturpada setiap unitkerja dalampelayanan publikuntuk mewujudkanclean governmentand good
Terbinanya danberkembangnyakemampuan sertapengetahuan dalamupaya peningkatankarier aparat.
1,136,12920% kenaikandari tahun-5
ProgramPembinaan danPengembanganAparatur
Kepegawaian BKD
15
Meningkatnyakualitas penelitaianuntuk pengembangankualitas informasi Penyebaran informasi
belum merata100%
ProgramPengkajian danPenelitian BidangKomunikasi danInformasi
Komunikasidan
Informatika
DishubKominfo
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -18
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
16
2. Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur
Peningkatan Jumlahdan kaapsitas PPLH& PPNS Bertambah
kapasitas SDMterkait AMDAL
dan PPLH
ProgramPengembanganKapasitasPengelolaanSumber Dayaalam danLingkunganHidup
LingkunganHidup
BadanLingkungan
Hidup
17
Jumla SDMpenyelenggara Kesosyang mengikutipendidikankedinasan, kediklatandan jumlah kajiandan atau penelitianyang dilaksanakan
Penyelenggaraanpedidikan kedinasan,
kediklatan danpenelitian
pembangunan Kesosbelum terlaksana
dengan baik
Penyelenggaraan pedidikankedinas an,
kediklatan danpenelitian
pembangunanKesos telahterlaksana
dengan baik
ProgramPendidikanPelatihan,Penelitian danPengembanganKesejahteraanSosial Sosial Dinas Sosial
18
Meningkatnyakualitas danproduktivitas tenagakerja
7% 100%
programpeningkatankualitas danproduktivitastenaga kerja
Disnaker &Transmigrasi
19
1. MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;
1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.
2. Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur
pembinaanpengawasanketenagakerjansemakin baik 8% 100%
programpembinaanpengawasanketenagakerjaan Disnaker &
Transmigrasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -19
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
20
TerciptanyaAntisipasi CegahDini TerhadapPerkembanganKonflik di Daerah
100%
ProgramAntisipasi CegahDini TerhadapPerkembanganKonflik di Daerah
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
21
MeningkatkanPemahamanMasyarakat TerhadapPerUU Pusat &Daerah
101%
ProgramPenataanPeraturanPerundang-Undangan
PemerintahanUmum
Biro Hukum
22
MeningkatnyaKapasiatsKelembagaanPembangunanDaerah
MekanismePelaksanaan dan
perencanaan untukmengefektifkan
kegiatankelembagaan belumterlaksana dengansecara efektif dan
efisien
100%
ProgramPeningkatanKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah
PemerintahanUmum
Biro Ekbang
23
terwujudnyapeningkatan kualitaskelembagaanpemprov sulbar
- 100%
Programpeningkatankualitaskelembagaanpemprov sulbar
PemerintahanUmum
Biro Orpeg
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -20
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
24
1. MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;
1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.
2. Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur
Terlaksananyapembinaan danpengembanganaparatur
25% 100%
Programpembinaan danpengembanganaparatur Pemerintahan
UmumBiro Orpeg
25
Meningkatnyawawasan, pendidikandan pengetahuanaparatur terhadapperaturankepegawaian sertakemampuanmanajerial PNS
3,588,72120% kenaikandari tahun-5
ProgramPeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur
Kepegawaian BKD
26
Meningkatnya SDMpada bidangkomunikasi danInformasi
Penyebaran informasibelum merata
100%
ProgramFasilitasiPeningkatanSDM BidangKomunikasi danInformasi
Komunikasidan
Informatika
DishubKominfo
272. Optimalisasiperencanaan danpengembanganpembangunandaerah, strukturruang dan polaruang wilayah
2. Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yanghandal danprofesional
3. Perwujudansinergi dan kualitasperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yang handal;
100%ProgramPrencanaan TataRuang
PenataanRuang
Dinas PU
28 100%ProgramPemamfaatanRuang
PenataanRuang
Dinas PU
29
Terwujudnya tatakota yang berbasislingkungan 100%
ProgramPerencanaanKota-kotaMenengah danBesar
PerencanaanPembangunan
Bappeda
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -21
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
30
Tersusunnyadokumenperencanaan yangakurat
100 100%
ProgramPerencanaanPembangunanDaerah
PerencanaanPembangunan
Bappeda
31
Meningkatnyapengembangansumber daya alam 80% 100%
ProgramPerencanaanPrasana Wilayahdan Sumber DayaAlam
PerencanaanPembangunan
Bappeda
32
2. Optimalisasiperencanaan danpengembanganpembangunandaerah, strukturruang dan polaruang wilayah
2. Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yanghandal danprofesional
3. Perwujudansinergi dan kualitasperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yang handal;
Meningkatnyakepercayaanstakeholder terhadapdokumen RTRW
100% 100%
ProgramPerencanaan TataRuang
PerencanaanPembangunan
Bappeda
33
Tersedianya Prsaranadan dokumenperhubungan dalamrangka koordinasipembangunaninfrastrukturtransportasi
Tersedianyadokumen
perencanaanpelabuhan belang-
belang, bandaratampa padang, danprasarana lalu lintas
54 Keg
PembangunanPrasarana danFasilitasPerhubungan Perhubungan
DishubKominfo
34
Tersedianyadukungan penegasanbata provinsi dankabupaten
10% 100%
ProgramPerbatasanDaerah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
35
MeningkatnyaPenguatan EkonomiDaerah
MekanismePelaksanaan dan
Perencanaan untukmengoptimalkan
Penguatan EkonomiDaerah belum
terlaksana denganefektif dan efisien
100%
ProgramPenguatanEkonomi Daerah
PemerintahanUmum
Biro Ekbang
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -22
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
36
2. Optimalisasiperencanaan danpengembanganpembangunandaerah, strukturruang dan polaruang wilayah
2. Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yanghandal danprofesional
4. Peningkatanmonitoring danevaluasipelaksanaanrencanapembangunan;
Meningkatnyakoordinasipembangunanekonomi
100% 100%
ProgramperencanaanPembangunanEkonomi
PerencanaanPembangunan
Bappeda
37
Meningkatnyakoordinasipembangunan sosialbudaya
100% 100%
ProgramperencanaanPembangunanSosial Budaya
PerencanaanPembangunan
Bappeda
38
Meningkatnyakoordinasipembangunan rawanbencana
100% 100%
ProgramPerencanaanPembangunanDaerah RawanBencana
PerencanaanPembangunan
Bappeda
39
Terlaksananyapemetaan wilayahProv. Sulbar 10% 100%
ProgramToponimi danPemetaanWilayah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
40
Terlaksananyapenegasan bataswilayah ProvinsiSulawesi Barat
10% 100%
ProgramPengembanganWilayahPerbatasan
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
41
5. Peningktanpengendalianterhadap hasil-hasil monitoringdan evalauasiuntuk menjamintepat sasarnnyaprogram-programpembangunan
100%
ProgramPengendalianPemamfaatanRuang
PenataanRuang
Dinas PU
42
TerlaksananyaPengadaan Tanahuntuk pembangunan
100%
ProgramPenataanpenguasaan,pemilikan,penggunaan danpemanfaatantanah
PertanahanBiro Tata
Pemerintahan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -23
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
43
2. Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yanghandal danprofesional
Terlaksananyapembinaankewilayahan di Prov.Sulbar
10% 85%
ProgramPembinaanWilayah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
44
Penataan luaswilayah ProvinsiSulawesi Barat
10% 65%
ProgramPenetapan LuasWilayah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
45
3. Terwujudnyapenata laksanaansistem, prosedurmaupun tata kerjabirokrasi yangberkualitas
3. Mewujudkanstrukturkelembagaan danketata laksanaanpemerintahdaerah yangberkualitas
6. Penataanorganisasi danketata laksanakanpemerintah
Prosentase (%)DokumenPerencanaan danPenganggaran,Kepegawaian,Adm.Tatalaksanan,Keuangan danDokumenPerundangan yangbaik
Terlaksanana baikdengan capainKinerja 100 %
Terlaksananabaik dengan
capain Kinerja100 %
ProgramdukunganManajemen danPelaksanaanTugas Lainnya
Sosial Dinas Sosial
46
MeningkatnyaKesadaran berbangsadan bernegara 100%
ProgramPeningkatanKesadaranberbangsa danbernegara
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
47
MeningkatnyaKualitas dan CapaianKinerja LPPDProvinsi SulawesiBarat
- 100%
ProgramPeningkatanKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
48
CD Produk HukumDaerah Provinsi &Kabupaten se-Sulawesi Barat
100%
ProgramPeningkatanJaringanDokumentasi danInformasi Hukum
PemerintahanUmum
Biro Hukum
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -24
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
49
MeningkatnyaPengembanganKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah
98% 99%
ProgramPengembanganKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah
PemerintahanUmum
InspektoratDaerah
50
Terfasilitasinyaaparatur yangpindah/purna tugas 95,769
20% kenaikandari tahun-5
ProgramFasilitasi Pindah /Purna Tugas PNS Kepegawaian BKD
513. Terwujudnyapenata laksanaansistem, prosedurmaupun tata kerjabirokrasi yangberkualitas
3. Mewujudkanstrukturkelembagaan danketata laksanaanpemerintahdaerah yangberkualitas
6. Penataanorganisasi danketata laksanakanpemerintah
% aparatur yangditempatkan sesuaikompetensi
50% 100% Kepegawaian BKD
52
terlaksananyakoordinasi antarapemerintah pusat dandaerah
- 100%
PelayananKedinasan kepaladaerah/wakilkepala daerah
PemerintahanUmum
Biro Umum
53
4. Mewujudkanbudaya tata kerjaaparaturPemerintah yangprofesional dancerdas;
6. Penataanorganisasi danketata laksanakanpemerintah
MeningkatnyaKeamanan danKenyamananLingkungan dalamMenghadapiPemilukadaGubernur dan WakilGubernur
100%
ProgramPeningkatanKeamanan danKenyamananLingkungandalamMenghadapiPemilukadaGubernur danWakil Gubernur
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -25
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
54
Terlaksananyaperesmianpengangkatan &pemberhentiananggota DPRD
- 100%
ProgramPeresmianPengangkatandanPemberhentianAnggota DPRDProvinsi/Kabupaten/Kota
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
55
7. Adanya standaroperating prosedurbagi pelaksanaantupoksi aparatur
MeningkatnyaPemahaman aparatterhadap pelaksanaanurusan pemerintahan 100%
ProgramPembinaan danPengawasanPenyelenggaraanPemerintahanDaerah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
56
Jumlah SKPD yangtelah memiliki SOPlayanan masyarakat
100%
ProgramPeningkatanProfesionalismeAparatur(personnelcapacitybuilding)pemerintahProvinsi SulawesiBarat
Kepegawaian BKD
57
4. Terwujudnyapengelolaan danpenatausahaankeuangan daerahyang akuntabel dan
5. Mewujudkanpengelolaankeuangan daerahyang akuntabeldan berbasis
8. Peningkatanpengelolaan danpelaporanpelaksanaananggaran yang
Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat WDP WTP
Programpeningkatan danPengembanganPengelolaankeuangan Daerah
PemerintahanUmum
BiroKeuangan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -26
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
58
transparan kinerja. akuntabel menujupencapaian statuslaporanpertanggungjawabanperhitunganAPBDmenujuOpini Wajar TanpaPengecualian(WTP);
Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat
WDP WTP
ProgramPembinaan &FasilitasiPengelolaanKeuanganKabupaten/Kota
PemerintahanUmum
BiroKeuangan
59
TercapainyaKerjasama AntarPemerintah Daerahse-Sulawesi Barat
100%
ProgramPeningkatanKerjasama AntarPemerintahDaerah
PemerintahanUmum
Biro Hukum
60
Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat WDP WTP
ProgramPembinaan danPengembanganAparatur
PemerintahanUmum
BiroKeuangan
61
TerimplementasinyaPengelolaanKeuangan DaerahYang Profesional
100%
ProgramPeningkatan danPengembanganPengelolaanKeuangan Daerah
PemerintahanUmum
SekretariatDPRD
62
Opini BPK
WDP WTP
ProgramPeningkatanProfesionalismeAparatur(personnelcapacity building)pemerintahProvinsi SulawesiBarat
PemerintahanUmum
InspektoratDaerah
63
Meningkatkan danmengembangkanPengelolaanKeuangan Daerah
6% 100%
ProgramPeningkatan &PengembanganPengelolaanKeuangan Daerah
PemerintahanUmum
DinasPendapatan
Daerah
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -27
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
64
4. Terwujudnyapengelolaan danpenatausahaan
keuangan daerahyang akuntabel dan
transparan
5. Mewujudkanpengelolaan
keuangan daerahyang akuntabel
dan berbasiskinerja.
8. Peningkatanpengelolaan dan
pelaporanpelaksanaan
anggaran yangakuntabel menujupencapaian status
laporanpertanggung
jawabanperhitungan
APBDmenujuOpini Wajar TanpaPengecualian(WTP
);
Meningkatnyakesadaranmasyarakat tentangpemenuhan Pajak danRetribusi Daerah
51% 90%
ProgramPenataanPeraturanPerundang -Undangan
PemerintahanUmum
DinasPendapatan
Daerah
65
Meningkatnyakesadaranmasyarakat tentangpemenuhan Pajak danRetribusi Daerah - 100%
ProgramPartisipasiMasyrakat
PemerintahanUmum
DinasPendapatan
Daerah
66
9. Optimalisasiakuntabilitaskinerjapengelolaankeuangan;
penyusunanstandarisasi hargabarang dan jasa - 100%
Peningkatan danpengembanganPengelolaankeuangan daerah
PemerintahanUmum
Biro Umum
67
5. Terwujudnyajaminan kepastiandan perlindunganhukum.
6. Mewujudkanpengawasan danpengendalianpembangunan;
10. Peningkatankesadaran dankepatuhan hukumaparatur.
Jumlah KorbanTindak Kekerasandan Pekerja Migranyang tertangani
Penanganan KorbanTidak Kekerasan dan
Pekerja Migranbelum tertanganisecara maksimal
PenangananKorban TidakKekerasan danPekerja Migran
belum tertanganidengan baik
ProgramPerlindunganbagi KorbanTindak kekerasandan PekerjaMigran
Sosial Dinas Sosial
68
perlindungan danpengembanganlembagaketenagakerjaansemakin baik
5% 100%
programperlindungan danpengembanganlembagaketenagakerjaan
Disnaker &Transmigrasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -28
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
69
Meningkatnyakeamanan danKenyamananLingkungan
406,002 100%
ProgramPeningkatankeamanan danKenyamananLingkungan
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
70
5. Terwujudnyajaminan kepastiandan perlindunganhukum.
6. Mewujudkanpengawasan danpengendalianpembangunan;
10. Peningkatankesadaran dankepatuhan hukumaparatur.
MeningkatnyaKeamanan dankenyamananLingkunganMenghadapi Pemilu2014
100%
ProgramPeningkatanKeamanan dankenyamananLingkunganMenghadapiPemilu 2014
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
71
MeningkatnyaKapasitas Fungsi dankeberadaan Ormas 100%
ProgramPeningkatanKapasitas Fungsidan keberadaanOrmas
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
72
TerwujudnyaPemberdayaanMasyarakat UntukManjaga Ketertibandan Keamanan
50,825 100%
ProgramPemberdayaanMasyarakatUntuk ManjagaKetertiban danKeamanan
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
73
TerlaksananyaFasilitasi Politikdalam Negeri 100%
ProgramFasilitasi Politikdalam Negeri
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
74
TerwujudnyaKewaspadaanNasional
100%
ProgramKewaspadaanNasional
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -29
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
75
MempermudahPencarian &Pelacakan ProdukHukum Daerah
100%
ProgramPerbaikan SistemAdministrasiKearsipan
PemerintahanUmum
Biro Hukum
76
TerlaksananyaPenegakan KuasaHukum & GelarPerkara Peradilan
100%
ProgramPenangananBantuan Hukumdan HAM
PemerintahanUmum
Biro Hukum
77
Terlaksananyakoordinasi denganinstansi terkait skalaprovinsi
10% 100%
ProgramKetentraman,Ketertiban Umumdan PerlindunganMasyarakat
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
78
5. Terwujudnyajaminan kepastiandan perlindunganhukum.
6. Mewujudkanpengawasan danpengendalianpembangunan;
10. Peningkatankesadaran dankepatuhan hukumaparatur.
MeningkatnyaPemahahamanterhadap Peraturan
- 100%
ProgramPeningkatanKapasitasAparaturPemerintahanDaerah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
79
TerwujudnyaPenangananPengaduanMasyarakat YangIntensif
100%
ProgramPengintensifanpenangananPengaduanMasyarakat
PemerintahanUmum
SekretariatDPRD
80
TerlaksananyaTindak Lanjut HasilTemuan Pengawasan
100%
ProgramPeningkatanSistemPengawasanInternal danPengendalianPelaksanaanKebijakan KDH
PemerintahanUmum
Biro Hukum
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -30
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
81
TersusunnyaPeraturan Perundang-Undangan 100%
ProgramPenataanPeraturanperundang-undangan
PemerintahanUmum
SekretariatDPRD
82
Meningkatnya SistemPengawasan Internaldan pengendalianPelaksanaanKebijakan KDH
13% 100%
ProgramPeningkatanSistemPengawasanInternal danpengendalianPelaksanaanKebijakan KDH
PemerintahanUmum
InspektoratDaerah
83
Berkurangnyatemuan pelanggaranisi siaran olehlembaga penyiaran
Adanya pelanggaranisi siaran yg
dilakukan olehlembaga penyiaran
100%
Pengawasan IsiSiaran Radio &Televisi diSulawesi Barat
Komunikasidan
InformatikaKPID
84
Tertatanya PeraturanPerundang-Undangan
100%
PenataanPeraturanPerundang-Undangan
KearsipanBadan Perpus
& Arsip
85
6.Meningkatnyakerjasama antardaerah ataulembaga lainnyadalampembangunan
7. Meningkatkankerjasama antardaerah dalampembangunandaerah danstakeholderlainnya
6. Penataanorganisasi danketata laksanakanpemerintah
BerkembangnyaWawasanKebangsaan
193,660 100%
ProgramPengembanganWawasanKebangsaan
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -31
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
86
11. Kerjasamapembangunanantar provinsi dankabupaten, sertaprovinsi lain yangsalingmenguntungkan;
Meningkatnyakerjasama dalammenunjangpembangunan daerah 100% 100%
ProgramkerjasamaPembangunan
PerencanaanPembangunan
Bappeda
87
MeningkatnyaKapasitas AparatKesbang dan Instansiterkait
100%
ProgramPeningkatanKapasitas AparatKesbang danInstansi terkait
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
88
TerjalinnyaKemitraanPengembanganWawasankebangsaan
100%
ProgramKemitraanPengembanganWawasankebangsaan
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
89
TerlaksananyaKerjasama antardaerah 10% 90%
ProgramPeningkatanKerjasama AntarPemerintahDaerah
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
90
MeningkatnyaHubungan KerjasamaAntara PemerintahDaerah
100%
ProgramPeningkatankerjasama AntarPemerintahDaerah
PemerintahanUmum
SekretariatDPRD
91
12. Pembangunankomunikasi timbalbalikPemerintahdan Stakeholder;
Meningkatnyakoordinasi dlammenunjangpembangunan daerah
100%
ProgramPerencanaanPengembanganWilayah Strategisdan CepatTumbuh
PerencanaanPembangunan
Bappeda
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -32
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
92
6.Meningkatnyakerjasama antardaerah ataulembaga lainnyadalampembangunan
7. Meningkatkankerjasama antardaerah dalampembangunandaerah danstakeholderlainnya
12. Pembangunankomunikasi timbalbalikPemerintahdan Stakeholder;
Meningkatnyapemanfaatanteknologi Informasi
Penyebaran informasibelum merata
100%
ProgramOptimalisasiPemanfaatanTeknologiInformasi
Komunikasidan
Informatika
DishubKominfo
93
MeningkatnyaJumlah LembagaPenyiaran yangmengurus danmemiliki Izin Siaran
Minimnya LembagaPenyiaran yangmemiliki IPP
100%
Penertiban IzinPenyelenggaraanPenyiaran (IPP)
Komunikasidan
InformatikaKPID
94
MeningkatnyaKomunikasi &Pelayanan Informasiserta ProfesionalismeAparat Kehumasandengan Mitra KerjaKehumasan
Sinkronisasi AparatKehumasan &
Protokol belumbegitu memadai
98%
ProgramPeningkatanKomunikasi &Informasi SertaPenggunaanMedia Massa
Komunikasidan
Informatika
Biro Humas& Protokoler
95
8. Meningkatnyajaringankerjasama denganlembaga-lembagadomestik daninternasional utnkmendorongpenanamanmodal investasikeuangan,perkembanganekonomi dansektor-sektorlainnya
13. Meningkatkanpromosikeunggulankomparatif,wilayah dansumber daya alam
Terlaksananyapenataan daerahotonomi baru
- 100%
ProgramPenataan DaerahOtonomi Baru
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -33
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
96
6.Meningkatnyakerjasama antardaerah ataulembaga lainnyadalampembangunan
8. Meningkatnyajaringankerjasama denganlembaga-lembagadomestik daninternasional utnkmendorongpenanamanmodal investasikeuangan,perkembanganekonomi dansektor-sektorlainnya
13. Meningkatkanpromosikeunggulankomparatif,wilayah dansumber daya alam
Meningkatnyakerjasama informasi
Penyebaran informasibelum merata
100%
ProgramKerjasamaInformsi danMedia Massa
Komunikasidan
Informatika
DishubKominfo
97
14. Promositentang peluang,insentif dan profitdalammenanamkanmodal disulawesibarat
Jumlah maskapai danrute penerbangan
2 Maskapai dan 2Rute Penerbangan
3 Maskapai dan5 Rute
Penerbangan
Programpeningkatanpromosi dankerjasama denganpihak ketiga baikdalam negerimaupun luarnegeri
PerhubunganDishub
Kominfo
98
TerlaksananyaKerjasama denganpihak ketiga
10% 100%
Program fasilitasikerjasama denganPihak Ketiga
PemerintahanUmum
Biro TataPemerintahan
99
7. Terwujudnyapelayanan primayang dapat diaksesdengan mudah dancepat olehmasyarakat.
9. Meningkatkankinerja dandisiplin aparaturPemerintah;
15. Optimalisasipenyelenggaraanpelayananpublik;
Terlaksananyapenataan Adm.Kependudukan
100%
ProgramPenataanAdministrasiKependudukan
Kependudukandan Catatan
Sipil
Biro TataPemerintahan
100
MeningkatnyaKualitas KerjaAparatur PemerintahDaerah
44% 100%
ProgaramPeningkatanSarana &PrasaranaAparatur
PemerintahanUmum
BiroPerlengkapan
101
10. Meningkatkansarana danprasarana kerja;
16. Optimalisasipembangunansarana danprasarana kerja
PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPenataan Bangunandan Lingkungan,Gedung dan RumahNegara
100%
ProgramPeningkatanInfrastrukturKawasanPerkantoran
PekerjaanUmum
Dinas PU
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -34
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
102
7. Terwujudnyapelayanan primayang dapat diaksesdengan mudah dancepat olehmasyarakat.
10. Meningkatkansarana danprasarana kerja;
16. Optimalisasipembangunansarana danprasarana kerja
Meningkatnya Saranadan PrasaranaAparatur yangdibutuhkan
Sarana dan PrasaranaAparatur belum
memadai
Sarana danPrasarana
Aparatur telahmemadai
ProgramPeningkatanSarana danPrasaranaAparatur
Sosial Dinas Sosial
103Pelayanan kesehatankepala daerah - 65%
PeningkatanKesehatanAparatur
PemerintahanUmum
Biro Umum
104
Memperluas danMeningkatkanKualitas Sarana danPrasarana
57% 100%
ProgramPeningkatan danPengembanganPengelolaanKeuangan Daerah
PemerintahanUmum
BiroPerlengkapan
105
Meningkatnyapelayanan KedinasanKDH/WKDH
100%
Programpeningkatanpelayanankedinasan kepaladaerah/ wakilkepala daerah
PemerintahanUmum
KantorPerwakilan
106
Sesuainyapemanfaatanspektrum frekuensidg master plan yangada
PenggunannSpektrum frekuensi
yg masih ruwet100%
OptimalisasiPemanfaatanSpektrumFrekuensi
Komunikasidan
InformatikaKPID
107
8. Terwujudnyadata dan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi
11. Penyediaandata daninformasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi
17. Peningkatankemudahan aksespublik terhadapdata dan informasipembangunandaerah;
Persentase Provinsidan Kabupatenmemiliki Bank DataKesehatan
100% 100%
Program SistemInformasiKesehatan
KesehatanDinas
Kesehatan
108
MeningkatnyaProfesionalismeAparat dalam Rangkapelayanankehumasan &Keprotokoleran
Pelayanankehumasan belum
memadai98%
ProgramPeningkatanPelayananKehumasan
PemerintahanUmum
Biro Humas& Protokoler
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -35
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
109
8. Terwujudnyadata dan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi
11. Penyediaandata daninformasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi
17. Peningkatankemudahan aksespublik terhadapdata dan informasipembangunandaerah;
Meningkatnyakualitas pelayananinformasi 97%
Programpeningkatankualitaspelayananinformasi
KearsipanBadan Perpus
& Arsip
110
Bertambahnyapemahamanmasyarakat tentangisi siaran yg baik danmendidik
Kurangnyapemahaman
masyarakat ttgpenyiaran danperaturan KPI
100%
SosialisasiUndang-Undang32 Tahun 2002ttg Penyiaran danPeraturan KPI ttgP3-SPS
Komunikasidan
InformatikaKPID
111
Penyediaan sistemadminstrasielektronik
- 100%
OptimalisasiPemanfaatanTeknologiinformasi
PemerintahanUmum
Biro Umum
11218. Perencanaanpembangunandaerah berbasisteknologiinformasi
MeningkatnyaAkurasi Data 100% 100%
ProgramPengembanganData / Informasi
PerencanaanPembangunan
Bappeda
113
Meningkatnyakualitas penyebaraninformasi dankomunikasi
Penyebaran informasibelum merata
100%
ProgramPengembanganKomunikasi,Informasi danMedia Massa
Komunikasidan
Informatika
DishubKominfo
114
Lembaga penyiaransemakin profesionaldalam pengelolaanbidang penyiaran
Pengelolaan bidangpenyiaran yang
kurang profesional100%
PengembanganSDM BidangPenyiaran
Komunikasidan
InformatikaKPID
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -36
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
Misi 2
Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi
1
1.Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastruktur jalandan jembatanuntuk kelancarantransportasi kepusat-pusatproduksi
1. Meningkatkanpembangunanjaringan jalandanjembatan padasemua wilayah
1. Peningkatanpembangunanjalan dan jembatanuntuk peningkataninterkoneksiwilayah
MemperlancarAksesibilitas AntarKawasan
100%
ProgramRehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan
PekerjaanUmum
Dinas PU
2
2. Meningkatkanpembangunaninfrastruktur jalanke pusat-pusatproduksi
2. Peningkatanakses jalan danjembatan untukusaha produktifbagi peningkatanperekonomianmasyarakatperdesaan, maupundaerah terpencildan perbatasan;
MemperlancarAksesibilitas AntarKawasan
100%
ProgramPembangunanJalan danJembatan
PekerjaanUmum
Dinas PU
3
3.Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastruktur energilistrik
4. Meningkatkanpembinaan danpengembanganenergi danketenagalistrikan;
4. Peningkatanpasokan, cakupandan kualitaspelayananinfrastruktur energidanketenagalistrikan;
Terbangunnyafasilitas ketenagalistrikan
60%
PembangunanPrasarana danFasilitasKetenagalistrikan
Energi danSumberdaya
Mineral
DinasPertambangan
ESDM
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -37
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
4
3.Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastruktur energilistrik
5.Mengembangkanpotensi energibaru danterbarukan
5. Pengembanganpotensienergi barudan terbarukan;
Pengembanganenergi baruterbarukan menujuenergi terbarukan
98%
ProgramPengembangandan PemanfaatanEnergi BaruTerbarukan
Energi danSumberdaya
Mineral
DinasPertambangan
ESDM
5
4. Tersedianyainfrastruktur irigasidan air bersih
6. Meningkatkanpembangunaninfrastrukturirigasi dan airbersih
6. Pemantapankondisi jaringanirigasi dan airbersih gunameningkatanaktivitas ekonomi;
PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganSistim PenyediaanAir Minum
100%
ProgramPengembanganWilayah Strategisdan CepatTumbuh AirBersih,PenyehatanLingkunganPermukiman
Perumahan Dinas PU
6
7. PengembanganPengelolaanJaringan Irigasi,Rawa dan JaringanPengairanLainnya;
Terbukanya/Terbangunnya Daerah IrigasiBaru
100%
Programpengembangandan pengelolaanjaringan irigasi,rawa dan jaringanpengairan lainnya
PekerjaanUmum
Dinas PU
7
TerbangunnyaPengelolaan danKonpersi Sungai,Danau dan SumberDaya Air Lainnya
100%
Programpengembangan,pengelolaan dankonversi sungai,danau dan sumberdaya air lainnya
PekerjaanUmum
Dinas PU
8
6. Terpenuhinyainfrastrukturpendidikan,kesehatan danperumahan
8. Meningkatkanpembangunaninfrastrukturpendidikan,kesehatan danperumahandisemua wilayah
11. Meningkatkanpembangunanperumahan yangmurah, berkualitasdan terjangkaubagi masyarakat
PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganPermukiman
100%
ProgramPengembanganWilayah Strategisdan CepatTumbuh
PekerjaanUmum
Dinas PU
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -38
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
9
7. Meningkatnyaakses masyarakatterhadap saranadan prasaranadasar
9. Meningkatkanpembangunansarana danprasaranaperekonomian;
12. Prioritaspembangunaninfrastruktur vitalyang mendukungpertumbuhanekonomi
Tersedianya datapotensi daerah yangdibutuhkan olehinvestor
100%
ProgramPenyiapanPotensiSumberdaya,Sarana danPrasarana Daerah
PenanamanModal
BPPMD
10
7. Meningkatnyaakses masyarakatterhadap saranadan prasaranadasar
9. Meningkatkanpembangunansarana danprasaranaperekonomian;
12. Prioritaspembangunaninfrastruktur vitalyang mendukungpertumbuhanekonomi
Jumlah penggunasarana dan prasaranapameran
20% 85%
Programpeningkatanpromosi dankerjasama denganpihak ketiga baikdalam negerimaupun luarnegeri
PenanamanModal
BPPMD
11
Tersedianya SaranaPengemban RadioKomunitas Desa ditiap Kecamatan
Masih terbatasnyasaranapengembangan radiokomunitas di Sulbar
100%
PengembanganInfrastukturRadio Komunitas
Komunikasidan
InformatikaKPID
12
TersedianyaSarana/InfrastrukturPenyiaranTelevisiBerlangganandi tiap kecamatan
Keterbatasaninfrastrukturpenyiaran televisiberlangganan
100%
PengembanganSarana TelevisiBerlangganan
Komunikasidan
InformatikaKPID
13
Berkembangnyaiptek sistem produksi
20 IKM
ProgrampeningkatanKapasitas IptekSistem Produksi
Perindustrian
DinasKoperasi,UKM &Perindag
14
Meningkatnyakuantitas dan kualitasIKM 13.08% 19%
ProgrampengembanganIKM Perindustrian
DinasKoperasi,UKM &Perindag
157. Meningkatnyaakses masyarakatterhadap sarana
9. Meningkatkanpembangunansarana dan
12. Prioritaspembangunaninfrastruktur vital
Berkembangnyaproduk sentra IKM 2 kali expo 10 kali expo
ProgramPengembangansentra-sentra
PerindustrianDinas
Koperasi,UKM &
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -39
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13dan prasaranadasar
prasaranaperekonomian;
yang mendukungpertumbuhanekonomi
industri potensial Perindag
16
10. Meningkatkanpemerataanpelayanantransportasi antarwilayah, baikantar provinsimaupunkabupaten;
13. Pemantapankondisitransportasi jalanguna mendukungpelayananpergerakan orang,barang, dan jasa;
Meningkatnyaaksebilitas dan arusbarang dan jasa ygmelalui ruassalubatu-bonehau-kalumpang-batasluwu utara.
Baik = 48,87kmRusak = 44,1 km
Baik = 92,97kmRusak = 0
km
Programpeningkatankualitas danperluasanketersediansarana danprasaranaekonomi
PekerjaanUmum
Dinas PU
17
Meningkatnyaaksebilitas dan arusbarang dan jasa ygmelalui ruassalubatu-mambi-malabo-mamasa-tator
Baik= 103,27 kmRusak =19,27 km
Baik= 122,5 kmRusak =
0 km
PekerjaanUmum
Dinas PU
18
Terlaksanananyakoordinasi dansosialisasi dalampeningkatanpelayanan angkutan
100%
Programpeningkatanpelayananangkutan
Perhubungan
19
Tersedianya saranadan prasaranaperhubungan yangmemadai
Fasilitas transportasibelum maksimal
mendukung sektorlain
85%
ProgramPembangunanSarana danPrasaranaPerhubungan
PerhubunganDishub
Kominfo
20
7. Meningkatnyaakses masyarakatterhadap saranadan prasaranadasar
10. Meningkatkanpemerataanpelayanantransportasi antarwilayah, baik
14. Pengembanganinfrastrukturtransportasiperhubungansesuai standar
Tersedianyaprasarana jalan(Rambu, APIL, PagarPengamanJalan,Marka dll)
Sarana dan prasaranakeselamatan lalu
lintas masih kurang
Programpeningkatan danpengamanan lalulintas
Perhubungan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -40
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
21
antar provinsimaupunkabupaten;
pelayanan Meningkatnyakeselamtan dijalan
Kecelakaan lalulintas di jalan masih
tinggi
Programpeningkatankelaikanpengoperasiankendaraanbermotor
PerhubunganDishub
Kominfo
22
11. Rehabilitasidan pemeliharaanprasaranalalulintas sesuaistandarpelayanan;
14. Pengembanganinfrastrukturtransportasiperhubungansesuai standarpelayanan
Meningkatnyakeselamatan LLAJ
Kecelakaan lalulintas di jalan masih
tinggi100%
ProgramRehabilitasi danPemeliharaanPrasarana danFasilitas LLAJ
PerhubunganDishub
Kominfo
23
8. Meningkatnyavolumeperdagangan
12. Meningkatkanvolumeperdagangandengankemudahanperijinan danjaminan kondisiwilayah yangkondusif
16. Menjagastabilitasperekonomiandaerah yang dasarioleh capaianindikator ekonomi
Meningkatnyakuantitas dan kualitaskelembagaanKoperasi
72% 90%
ProgramPeningkatankualitaskelembagaanKoperasi
Koperasi danUsaha KecilMenengah
DinasKoperasi,UKM &Perindag
24
MeningkatnyaPromosi danKerjasama Investasi 100%
ProgramPeningkatanPromosi danKerjasamaInvestasi
PenanamanModal
BPPMD
25
Meningkatnya IklimInvestasi danRealisasi Investasi 100%
ProgramPeningkatanIklim Investasidan RealisasiInvestasi
PenanamanModal
BPPMD
26
8. Meningkatnyavolumeperdagangan
12. Meningkatkanvolumeperdagangandengankemudahan
16. Menjagastabilitasperekonomiandaerah yang dasarioleh capaian
Meningkatnyakontribusi sektorperdagangan padaPDRB
12.97% 17.50%
Programperlindungankonsumen danpengamananperdagangan
Perdagangan
DinasKoperasi,UKM &Perindag
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -41
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
27
perijinan danjaminan kondisiwilayah yangkondusif
indikator ekonomi MeningkatnyakerjasamaperdaganganInternational
120 org & 4 Lapdatabase
Programpeningkatankerjasamaperdaganganinternational
Perdagangan
DinasKoperasi,UKM &Perindag
28
Meningkatnyaperdagangan ekspor
10%
Programpeningkatan danpengembanganekspor
Perdagangan
DinasKoperasi,UKM &Perindag
29
Meningkatnyavolume perdagangandalam negeri 1 keg
5 keg & 2 unitgudang
Programpeningkatanefisiensiperdagangandalam negeri
Perdagangan
DinasKoperasi,UKM &Perindag
30
Terbinanya pdgngkaki lima & asongan 140 pdgng & 5
Kab
Programpembinaanpedagang kakilima dan asongan
Perdagangan
DinasKoperasi,UKM &Perindag
31
Meningkatnyakontribusi sektorindustri pada PDRB 8% 10%
ProgramPeningkatanKemampuanTeknologiIndustri
Perindustrian
DinasKoperasi,UKM &Perindag
32
Tertatanyaketerkaitan industrihulu-hilir 8 keg
ProgramPenataan StrukturIndustri Perindustrian
DinasKoperasi,UKM &Perindag
33
9.Terselenggaranyaperhubungan daratdan laut
13. Meningkatkanjaringanperhubunganjalur darat dan
17. Peningkatanakses jalur daratdan laut untukusaha produktif
Tersedianya Prsaranadan dokumenperhubungan dalamrangka mendukung
Prasarana danfasilitas perhubungan
belum memadai100%
ProgramPembangunanPrasarana danFasilitas
PerhubunganDishub
Kominfo
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -42
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13laut bagi peningkatan
perekonomianmasyarakat
pertumbuhanekonomi
Perhubungan
34
10. Meningkatnyanilai tukar petani
14. Meningkatkannilai tukar petanidengan tetapmenjaga kualitaspanen dan kondisipasar
18. Peningkatankemampuan petanidan penguatanlembagapendukungnya,pengamananketahanan pangan,peningkatanproduktivitas,produksi dan dayasaing produkpertanianperikanan danternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasiusaha danmendukungproduksi pangan
Meningkatkankepedulian dan peranaktif masyarakat baikberupa pikiran,tenaga dan finansialdalam pelaksanaanpembangunan sertapemeliharaan hasil -hasilnya
78% 95%
PeningkatanPartisipasiMasyarakatdalammembangun desa
PemberdayaanMasyarakatdan Desa
Badan PMD& Pemdes
35
10. Meningkatnyanilai tukar petani
14. Meningkatkannilai tukar petanidengan tetapmenjaga kualitaspanen dan kondisipasar
18. Peningkatankemampuan petanidan penguatanlembagapendukungnya,pengamananketahanan pangan,peningkatanproduktivitas,produksi dan daya
MeningkatnyaKesejahteraan Petani-SDM 100% 100%
ProgramPeningkatanKesejahteraanPetani
PertanianDinas
Pertanian
36
MeningkatnyaKetahanan Pangan
100% 100%
ProgramPeningkatanKetahananPanganpertanian/perkebunan
PertanianDinas
Pertanian
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -43
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
37
saing produkpertanianperikanan danternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasiusaha danmendukungproduksi pangan
MeningkatnyaPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan 100% 100%
ProgramPeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan
PertanianDinas
Pertanian
38
MeningkatnyaPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan
100% 100%
ProgramPeningkatanPenerapanTeknologiPertanian/Perkebunan
PertanianDinas
Pertanian
39
MeningkatnyaProduksiPertanian/Perkebunan 100% 100%
ProgramPeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan
PertanianDinas
Pertanian
40
Pencegahan danPenanggulanganPenyakit Ternak
100% 100%
ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Ternak
PertanianDinas
Pertanian
41
MeningkatnyaProduksi HasilPeternakan 100% 100%
Programpeningkatanproduksi hasilpeternakan
PertanianDinas
Pertanian
42
MeningkatnyaPenerapan TeknologiPeternakan 100% 100%
ProgramPeningkatanPenerapanTeknologiPeternakan
PertanianDinas
Pertanian
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -44
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
43
10. Meningkatnyanilai tukar petani
14. Meningkatkannilai tukar petanidengan tetapmenjaga kualitaspanen dan kondisipasar
18. Peningkatankemampuan petanidan penguatanlembagapendukungnya,pengamananketahanan pangan,peningkatanproduktivitas,produksi dan dayasaing produkpertanianperikanan danternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasiusaha danmendukungproduksi pangan
Meningkatnya NilaiTambah, Daya Saing,Industri Hilir danPemasaran HasilPertanian
100% 100%
ProgramPeningkatan NilaiTambah, DayaSainG, IndustriHilir danPemasaran HasilPertanian
PertanianDinas
Pertanian
44
MeningkatnyaPendapatan petani
100%
Programpemanfaatansumber daya alamdan lingkunganhidup
PertanianDinas
Pertanian
45MeningkatnyaProduksi beras
SwasembadaBeras
PertanianDinas
Perkebunan
46
MeningkatnyaKesejahteraan Petani
100%
ProgramPeningkatanKesejahteraanPetani
PertanianDinas
Perkebunan
47
Tersedianya MesinPengolahan HasilPerkebunan
100%
ProgramPeningkatanKetahananPangan
PertanianDinas
Perkebunan
48
UntukMengembangkanInformasi tentangProduk UnggulanDaerah
100%
PeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan
PertanianDinas
Perkebunan
49
10. Meningkatnyanilai tukar petani
14. Meningkatkannilai tukar petani
dengan tetapmenjaga kualitas
panen dan kondisi
18. Peningkatankemampuan petani
dan penguatanlembaga
pendukungnya,
MeningkatnyaPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan 100%
PeningkatanPenerapanTeknologiPertanian/Perkebunan
PertanianDinas
Perkebunan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -45
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
50
pasar pengamananketahanan pangan,
peningkatanproduktivitas,
produksi dan dayasaing produk
pertanianperikanan dan
ternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasi
usaha danmendukung
produksi pangan
MeningkatnyaProduksiPertanian/Perkebunan 100%
ProgramPeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan
PertanianDinas
Perkebunan
51
Terlaksananyaproduksi produkunggulan daerah
9 Produk 30 Produk
Programpeningkatanpromosi dankerjasama denganpihak ketiga baikdalam negerimaupun luarnegeri
PertanianDinas
Perkebunan
52
MeningkatnyaPendapatan petaniKakao 100%
Programpemanfaatansumber daya alamdan lingkunganhidup
PertanianDinas
Perkebunan
53MeningkatnyaKesejahteraan Petani 10% 100%
PeningkatanKesejahteraanPetani
PertanianBadan
KetahananPangan
54MeningkatnyaKetahanan Pangan 20% 100%
PeningkatanKetahananPangan
PertanianBadan
KetahananPangan
55
MeningkatnyaDistribusi Harga danCadangan Pangan 100%
PeningkatanDistribusi Hargadan CadanganPangan
PertanianBadan
KetahananPangan
56
10. Meningkatnyanilai tukar petani
14. Meningkatkannilai tukar petani
dengan tetapmenjaga kualitas
panen dan kondisi
18. Peningkatankemampuan petani
dan penguatanlembaga
pendukungnya,
MeningkatnyaDiversifikasi danKetahanan PanganMasyarakat
8% 100%
PeningkatanDiversifikasi danKetahananPanganMasyarakat
PertanianBadan
KetahananPangan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -46
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
57
pasar pengamananketahanan pangan,
peningkatanproduktivitas,
produksi dan dayasaing produk
pertanianperikanan dan
ternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasi
usaha danmendukung
produksi pangan
MeningkatnyaKesejahteraan Petani
5% 100%
ProgramPeningkatanKesejahteraanPetani
Pertanian
BadanKoordinasiPenyuluhPertanian
58
MeningkatnyaPemberdayaanPenyuluhPertanian,perikanan,kehutanan Lapangan 17% 100%
Programpemberdayaanpenyuluhpertanian/perkebunan lapangan Pertanian
BadanKoordinasiPenyuluhPertanian
58
11. Meningkatnyanilai tukar nelayan
15. Meningkatkannilai tukarnelayandengantetap menjagakualitas dankuantitastangkapan dankondisi pasar
21. Peningkatankemampuannelayan danpenguatan lembagapendukunganyadan peningkatanproduktivitas.
Menurunnya jumlahpelanggaran yangdilakukan padaekosistem pesisir
75% 100%
ProgramPeningkatanKesadaran danPenegakanhukum dalamPendayagunaanSumberdaya Laut
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58
11. Meningkatnyanilai tukar nelayan
15. Meningkatkannilai tukarnelayandengantetap menjagakualitas dankuantitastangkapan dankondisi pasar
21. Peningkatankemampuannelayan danpenguatan lembagapendukunganyadan peningkatanproduktivitas.
MeningkatnyaJumlah ProduksiPerikanan budidaya
38.410 ton 365.012 Ton
ProgramPengembanganbudidayaperikanan
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58
MeningkatnyaJumlah ProduksiPerikanan tangkap 73.500 ton 402.800 ton
Programpengembanganperikanantangkap
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -47
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
58
Tersedianya jumlahSDM yang kompeten
- 16 Orang
ProgrampengembanganSistemPenyuluhanPerikanan
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58
Meningkatnyajumlah konsumsiikan
39,64 kg 237,28 kg
Programoptimalisasipengelolaan danpemasaranproduksiperikanan
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58
Pendapatan petanirumput laut
100%
Programpemanfaatansumber daya alamdan lingkunganhidup
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58
Tingkat efesiensipengolahan hasilperikanan,
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58Tingkat kelestarianekosistem laut danestuaria,
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58
Meningkatnyapasokan energy lautdibandingkan dgnenergy saat ini
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58Tingkat hunian resortwisata laut
Kelautan danPerikanan
Dinaskelautan &Perikanan
58
12. Meningkatnyakeberdayaanpelaku UMKM.
16.Pemberdayaanpelaku UMKM
23. Peningkatanusaha ekonomimasyarakat dankeluarga
Tersedianya bantuanUsaha EkonomiProduktif untukPemberdayaan
Belum terpenuhibantuan Usaha
Ekonomi Produktifuntuk Pemberdayaan
Pemenuhanbantuan Usaha
EkonomiProduktif bagi
ProgramPemberdayaanKeluarga
Sosial Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -48
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13Keluarga Rentan Keluarga Rentan
belum terlaksanakeluarga rentan
sudah cukupmemadai
58
Terciptanya iklimusaha mikro kecilmenengah yangkondusif dalamrangka pertumbuhanUKM
80% 90%
ProgramPenciptaan IklimUsaha MikroKecil Menengahyang Kondusif
Koperasi danUsaha KecilMenengah
DinasKoperasi,UKM &Perindag
58
BerkembangnyaUKM yang memilikidaya saing danproduktifitas 305 org
ProgramPengembanganKewirausahaandan KeunggulanKompetitif UsahaKecil Menengah
Koperasi danUsaha KecilMenengah
DinasKoperasi,UKM &Perindag
58
Percepatanperkembangan usahaKUKM
5 keg expo 10 keg expo
ProgramPengembanganSistemPendukung UsahaBagi UsahaMikro KecilMenengah
Koperasi danUsaha KecilMenengah
DinasKoperasi,UKM &Perindag
58
Berkembangnya danbertambahnyaKoperasi aktif 20 unit
Programpengembangandan pembinaanKoperasi UKM
Koperasi danUsaha KecilMenengah
DinasKoperasi,UKM &Perindag
58 Jumlah investor 94 109 BPPMD
58
12. Meningkatnyakeberdayaanpelaku UMKM.
16.Pemberdayaanpelaku UMKM
23. Peningkatanusaha ekonomimasyarakat dankeluarga
PeningkatanPendapatan dankesejahteraankeluarga dalammemberdayakan
90% 100%
Programpengembanganlembaga ekonomipedesaan
PemberdayaanMasyarakatdan Desa
Badan PMD& Pemdes
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -49
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13usaha - usaha kecilyang berbasisekonomi kerakyatan
58
13. Meningkatnyajumlah wisatawandomestik daninternasional
17.Pengembangandan promosidestinasi wisata
25. PengembanganPromosi danpemasaran asetwisata
Tersedianya SDMdibidang pariwisatayang kreatif danmandiri
160 96
ProgramPengembanganKemitraan
Pariwisata
DinasPemuda
Olahraga &Pariwisata
58
26.Pengembanganpotensi wisataalam dan budaya
BerkembangnyaBudaya dan PotensiDaerah 100%
ProgramPengembanganBudaya danPotensi Daerah
PemerintahanUmum
KantorPerwakilan
58
MeningkatnyaJumlah kayu hitam,burung maleo, ikanbambangan dsb
96
Programpemanfaatansumber daya alamdan lingkunganhidup
Pariwisata
DinasPemuda
Olahraga &Pariwisata
58
% partisipasimasyarat dalampelestarian sumberdaya alam
Pariwisata
DinasPemuda
Olahraga &Pariwisata
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -50
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13Misi 3
Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup
1 1. Meningkatnyaakses dan mutupelayanankesehatanterutama untukkesehatan ibudan anak
1. Meningkatkanmutu pelayanankesehatan
2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
% akses masyarakatterhadap fasilitaskesehatan
100%
Programpeningkatankualitassumberdayamanusia danpeningkatankualitas hidup
KesehatanDinas
Kesehatan
2 1. PeningkatanKualitas danKuantitas TenagaMedis danparamedis
Meningkatkan mutupelayanan
Belum LengkapnyaDokter Spesialis
Tersedianya drSpesialis danSub Spesialisuntuk Standar
rumah sakit TipeB 100 %
ProgramKemitraanPeningkatanPelayananKesehatan
Kesehatan RSUD
3 4. PeningkatanPelayanankesehatan padaUnit-UnitPelayanankesehatan;
Meningkatkan saranadan prasaranaPerawatan danPenunjang Medik(Alat kesehatan,Obat-obatan, logistikRumah Sakit, bahanalat pembersih, alatrumah tanggaRumah Sakit
Belum lengkapnyasarana dan prasarana
SelesainyaPembangunan
RS 100 %
Programpengadaanpeningkatansarana danprasarana RS
Kesehatan RSUD
4 1. Meningkatnyaakses dan mutupelayanankesehatan terutamauntuk kesehatan
1. Meningkatkanmutu pelayanankesehatan
4. PeningkatanPelayanankesehatan padaUnit-UnitPelayanankesehatan;
Terpeliharanyasarana RS
Belum terpeliharanyasarana RS
TerpeliharanyaPeralatan tehnis
Medis yangakan digunakanuntuk Pelayanan
RS 100 %
ProgramPemeliharaansarana danprasarana RS
Kesehatan RSUD
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -51
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 135 ibu dan anak Tersedianya Sarana
Pelayanan KesehatanRujukan Yangdibutuhkan olehMasyarakat Sul-bar
Sarana dan Prasaranabelum memadai
sehingga RSU Provbelum dijadikanRSUP Rujukan
Seluruh RumahSakit Di SulBar
membuatRegionalisasi,Sistem RujukanBerpusat di
RSUD Provinsi100 %
ProgramKebijakan danManajemenPembangunanKesehatan
Kesehatan RSUD
6 - TerakreditasinyaRSUD Prov. Sulbar RSUD Prov. Sulbar
belum terakreditasi0%
TerakreditasinyaRS 16
Pelayanan
ProgramStandarisasiPelayananKesehatan
Kesehatan RSUD
7 PersentaseKetersediaan Obatdan vaksin 80% 100%
Program Obatdan PerbekalanKesehatan Kesehatan
DinasKesehatan
8 3. PembinaanKesehatanLingkungan danPola Hidup SehatPada Masyarakat;
Persentase pendudukyang memiliki aksesterhadap air minumyang berkualitas
63% 82%
ProgramPengembanganLingkunganSehat
KesehatanDinas
Kesehatan
9 1. Meningkatnyaakses dan mutupelayanankesehatan terutamauntuk kesehatanibu dan anak
1. Meningkatkanmutu pelayanankesehatan
3. PembinaanKesehatanLingkungan danPola Hidup SehatPada Masyarakat;
Angka penemuanKasus Malaria per1000 penduduk 2,6 1,5
ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular
KesehatanDinas
Kesehatan
10 Persentase kasus baruTB Paru (BTAPositif) yangditemukan
72 % 75 % Kesehatan
11 Persentase desa yangmencapai UCI
90 % 100 % Kesehatan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -52
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1312 Persentase RS yang
terakreditasi35% 60%
ProgramStandarisasiPelayananKesehatan
KesehatanDinas
Kesehatan
13 Persentase RSProvinsi/Kab yangmenerapkan SPM-RS
35% 75% Kesehatan
14 - PersentasePuskesmas RawatInap mampu PONED
36,8%
52%
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak
KesehatanDinas
Kesehatan
Cakupan komplikasikebidanan yangditangani 60% 63%
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak
KesehatanDinas
Kesehatan
15 Persentase ibubersalin yangditolong oleh NakesTerlatih (CakupanPN)
77% 86%
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak
KesehatanDinas
Kesehatan
16 Cakupan kunjunganneonatal Pertama(KN1) 70% 75%
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak
KesehatanDinas
Kesehatan
Cakupan PelayananKesehatan Bayi
89% 90%
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak
KesehatanDinas
Kesehatan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -53
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13MeningkatnyamanajemenKesehatan 100% 100%
Programkebijakan danmanajemepembangunankesehatan
KesehatanDinas
Kesehatan
Teregistrasinyatenaga kesehatan
50% 75%
Programpengembangansumber dayakesehatan
KesehatanDinas
Kesehatan
Persentase Provinsidan kab memilikibank data Kesehatan 100% 100%
ProgrampengembanganSistem Informasikesehatan
KesehatanDinas
Kesehatan
17 1. Meningkatnyaakses dan mutupelayanankesehatan terutamauntuk kesehatanibu dan anak
1. Meningkatkanmutu pelayanankesehatan
2. Peningkatankualitas statuskesehatanmasyarakat;
Tersedianyakebutuhan alatkontrasepsi danTerjangkaunyapelayanan KB padasemua lapisanmasyarakat
40% 100%
ProgramKeluargaBerencana
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
18 2. Peningkatankualitas statuskesehatanmasyarakat;
Persentase Balita ditimbang beratbadannya (D/S)
72% 100%ProgramPerbaikan GiziMasyarakat
KesehatanDinas
Kesehatan
19 Persentase BalitaGizi Buruk mendapatperawatan
100% 100% Kesehatan
20 3. PembinaanKesehatanLingkungan danPola Hidup SehatPada Masyarakat;
PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganSanitasi danPersampahan
100%
ProgramLingkunganSehat Perumahan
Perumahan Dinas PU
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -54
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1321 3. Pembinaan
KesehatanLingkungan danPola Hidup SehatPada Masyarakat;
Meningkatnyakualitas reproduksiremaja 50% 100%
ProgramKesehatanReproduksiRemaja
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
22 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipro poor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak
Persentase Rumahtangga ber PHBS
62% 80%
Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat
KesehatanDinas
Kesehatan
Persentase desa Siagaaktif
48% 70%
Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat
KesehatanDinas
Kesehatan
23 7. DukunganterhadappelaksanaanMP3KI
Tersedianya akseskesempatan kerja danberusaha, Pelayanankesehatan dasar danpendidikan dasar bagiKelompok UsahaBersama (KUBE)
Belum tepenuhiakses pemberdayaanmasyarakat bagi fakirmiskin dalam bentuk
Kelompok UsahaBersama (KUBE)
AksesPemberdayaan
masyarakat bagifakir miskin
dalam bentukUsaha
KelompokBersama
terlaksanadengan baik
ProgramPenaggulanganKemiskinan
Sosial Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -55
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1324 5. Menurunkan
persentasependuduk miskindengan strategipeningkatankualitas saranadan prasaranainfrastruktur bagimasyarak miskin
14. Pemberianbantuan rumahlayak huni,angkutan murah,air bersih dansanitasi yanglayak, listrikmurah danhemat,kehidupanmasyarakat miskinperkotaan
Tersedianya aksesperumahan danpemukiman melaluirehabilitasi rumahtidak layak huni(RTLH)
Belum terpenuhiakses perumahan danpemukiman melaluirehabilitasi rumahtidak layak huni (
RTLH )
Akses prumahandan pemukiman
melaluirehabilitasi
Rumah TidakLayak Huni
cukup memadai
ProgramPerumahan danPermukimanLayak Huni
Sosial Dinas Sosial
25 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
5. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipeningkatankualitas saranadan prasaranainfrastruktur bagimasyarak miskin
14. Pemberianbantuan rumahlayak huni,angkutan murah,air bersih dansanitasi yanglayak, listrikmurah danhemat,kehidupanmasyarakat miskinperkotaan
Tersedianyapemukiman daninfrastruktur bagiwarga KomunitasAdat Terpencil(KAT)
Belum terpenuhipemukiman dan
infrastruktur sesuaijumlah Komunitas
Adat Terpencil(KAT) yang ada
Pemenuhanpemukiman dan
infrastrukturbagi warga KAT
sudak cukupmemadai
ProgramPemberdayaanFakir Miskin,Komunitas AdatTerpencil (KAT)dan PenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)Lainnya
Sosial Dinas Sosial
26 2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipro poor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak
Terlaksananyapemberian bantuanTunai Bersyarat bagiRSTM (PKH) RSTM ibu menyusui,
balita anak usia SDdan SMP yang
mendapatkan PKHbelum memadai
Program BantuanTunai Bersyarat
Sosial Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -56
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1327 Terlaksananya
AsuransiKesejahteraan Sosial(ASKSOS) Program Asuransi
Kesejahteraan Sosialbagi sektor informal
belum maksimal
ProgramAsuransi
KesejahteraanSosial bagi
sektor informaltelah terlak sana
dengan baik
Program AsuransiKesejahteraanSosial
Sosial Dinas Sosial
28 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
3.Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategiperlindungansosial
9.Pemberianjaminan bagimasyarakat miskinuntukmeningkatkanaksesibiltasterhadap pelayanankesehatan,pendidikan dan lainnya.
Masyarakatmengetahui tentangpelayanan Rumahsakit
Masyarakat belummengetahui tentangpelayanan yang ada
di RSUD Prov.Sulbar 50 %
TersedianyaSIM yang
lengkap gunamenunjang
prosesmanajemen RS
100%
Program promosiKesehatan danpemberdayaanMasyarakat
Kesehatan RSUD
29 - Tersusunnyastandar pelayananRumah Sakit
Kesehatan
30 8. Pemberianbantuan untukpeningkatanproduktivitasmasyarakat miskin
Masyarakat miskinmendapat PelayananKesehatan gratis Terlayaninya
PelayananMasyarakat Miskin
TerlayaninyaMasyarakatmiskin 600
orang
ProgramPelayananKesehatanPenduduk Miskin Kesehatan RSUD
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -57
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1331 2. Menurunkan
persentasependuduk miskindengan strategipro poor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
7. DukunganterhadappelaksanaanMP3KI
Meningkatnya peranserta anak danperempuan dalampeningkatan kualitashidup mereka 99% 100%
Programkeserasiankebijakan kualitasanak danperempuanmelalui kelompokkegiatan dimasyarakat
PemerintahanUmum
Biro Kesra
32 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak
Tercapainya kualitashidup masyarakatyang lebih sehat
95% 100%
Programpeningkatankualitas hidupdan kesejahteraan Pemerintahan
UmumBiro Kesra
33 Peningkatkankeberdayaanmasyarakat dalammengelolapembangunan dipedesaan
86% 95%
programPeningkatanKeberdayaanMasyarakatPerdesaan
PemberdayaanMasyarakatdan Desa
Badan PMD& Pemdes
34 3. Menurunnyapersentasepengangguran
6. Menurunkanpersentasepenganggurandengan strategipro job melaluipembukaanlapangan kerjayang sebanyak-banyaknya
16. Menciptakanlapangan kerjamelalui investasidan kegiatan padatkarya
Meningkatnyakesempatan kerja
3% 100%
programpeningkatankesempatan kerja
Disnaker &Transmigrasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -58
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1335 Terberdayakannya
OrganisasiKelembagaan osial,TKSK dan PSM
PemberdayaanLembaga
Kesejahteraan Sosial(Karang Taruna,
Orsos) dan Pekerjasosial Masyarakat
(PSM) masih rendah
PemberdayaanKelembagaan
SosialMasyarakat
cukupmeningkat
PemberdayaanKelembagaanSosial
Sosial Dinas Sosial
36 4. MewujudkanPembangunanberwawasankependudukan danmewujudkankeluarga kecilbahagia sejahtera
7. Pembangunankependudukandan keluargakecil bahagiasejahtera
21. Pengembangankeluarga kecilbahagia dansejahtera
Meningkatnya peranserta dan partisipasimasyarakat dalammelaksanakanprogram KeluargaBerencana secaramandiri
40% 100%
ProgramPembinaanpeningkatanPeran SertaMasyarakatdalamPelaksanaanKB/KS yangMandiri
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
37 20. Pembangunanberwawasankependudukanberkelanjutan
Meningkatnyapemahaman remajaakan kualitasreproduksi
- 100%
ProgramPengembanganPusat PelayananInformasi danKonseling KRR
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
38 21. Pengembangankeluarga kecilbahagia dansejahtera
Meningkatnyaketerampilanpendampingkelompok BKB
50% 100%
ProgramPenyiapan tenagapendampingkelompok binaKeluarga (BKB)
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -59
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1339 4. Mewujudkan
Pembangunanberwawasankependudukan danmewujudkankeluarga kecilbahagia sejahtera
7. Pembangunankependudukandan keluargakecil bahagiasejahtera
21. Pengembangankeluarga kecilbahagia dansejahtera
Terbentuknya suatumodel operasionalBKB-Posyandu-Paudyang dapat dijadikansebagai percontohandalampengembangannya
100%
ProgramPengembanganmodel oprasionalBKB-Posyandu-padu
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
40 5. Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, sertapenanganan PMKS
9.Pengarustamaangender dalampembangunan
25. Perencanaandan penganggaranyang responsifgender
Tersedianya DataBase terpilahtentang Gender,PemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anakuntuk kepentinganperencanaan
100%
ProgramPengumpulkanData danInformasi Pemberdayaan
PerempuanBadan PP dan
KB
41 10. Meningkatkanperlindungananak danperempuan
27. Penetapanregulasi daerahtentangperlindungan anakdan perempuan
Terciptanya suatuakselerasi dansinkronisasikebijakan programpembangunan SDMyang mengarah padaupaya peningkatankualitas anak danperempuan darisemua aspek
60% 100%
ProgramKeserasiankebijakanpeningkatankualitas Anak danPerempuan.
PemberdayaanPerempuan
Badan PP danKB
42 5. Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, sertapenanganan PMKS
10. Meningkatkanperlindungananak danperempuan
28. Penyusunandokumen analisissituasi ibu dananak
Terciptanya suatukondisi kualitashidup perempuandan anak yang jauhdari unsur kekerasandan eksploitasi
40% 100%
ProgramPeningkatankualitas hidupdan PerlindunganPerempuan dananak
PemberdayaanPerempuan
Badan PP danKB
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -60
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1343 8. Meningkatkan
peran perempuandalampembangunandaerah.
23. Meningkatkanperan danpartisipasiperempuan dalamproses politik danjabatan publik
Terserapnyaperempuan dalamberbagai lapanganpekerjaan sertapartisipasi secaraaktif dalam setiapkegiatanpembangunanmaupun dalammenikmati hasilpembangunan
60% 100%
ProgramPeningkatanPeran serta dankesetraan Genderdalampembangunan
PemberdayaanPerempuan
Badan PP danKB
44 9.Pengarustamaangender dalampembangunan
25. Perencanaandan penganggaranyang responsifgender
Meningkatnyakapasitaskelembagaan PUGdan PUHA melaluiupaya pembentukanPokja diantara sektorinstansi terkait
70% 100%
ProgramPenguatanKelembagaanPengarustamaanGender (PUG)danPengarustamaanHak Anak(PUHA)
PemberdayaanPerempuan
Badan PP danKB
45 5. Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, sertapenanganan PMKS
9.Pengarustamaangender dalampembangunan
25. Perencanaandan penganggaranyang responsifgender
Gender developmentIndeks (GDI)
100%
Programpeningkatankualitassumberdayamanusia danpeningkatankualitas hidup
PemberdayaanPerempuan
Badan PP danKB
46 10. Meningkatkanperlindungananak danperempuan
26.Peningkatankelembagaan dankoordinasiperlindungan anakdan perempuan
Meningkatnyapelayanan informasipromosi danpenyuluhankesehatan Ibu Bayidan Anak dalamsetiap kelompokkegiatan masyarakat
20% 100%
Program PromosikesehatanIbu,Bayi danAnak melaluikelompokkegiatanMasyarakat
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -61
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1347 11. Meningkatkan
penangananterhadappenyandangmasalahkesejahteraansosial
31. Peningkaatanperlindungan danjaminan sosial
Meningkatnya usaha-usahapenanggulanganNarkoba, PMStermasuk HIV AIDS
40% 100%
ProgramPenanggulanganNarkoba, PMStermasuk HIVAIDS
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
48 10. Meningkatkanperlindungananak danperempuan
28. Penyusunandokumen analisissituasi ibu dananak
Adanya petunjuk danpanduan informasitentang pola danbentuk pengasuhananak dan pembinaantentang tumbuhkembang anak
70% 100%
Programpengembanganbahan Imformasitentangpengasuhan danpembinaantumbuh kembangAnak
KeluargaBerencana dan
KeluargaSejahtera
Badan PP danKB
49 5. Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, sertapenanganan PMKS
11. Meningkatkanpenangananterhadappenyandangmasalahkesejahteraansosial
32. Pengembangankesejahteraansosial dankapasirtas SDM
TerlaksananyaBintek/PendataanPMKS,INDOTERA (Indonesia Sejahtera)Pengemb. SDMKesos danKoordinasi BidangKesos
Belum terpenuhitarget yangdiharapkan
Pencapai targetsudah cukup
baik
ProgramPengembanganKesejahteraanSosial
Sosial Dinas Sosial
50 6. PeningkatanTaraf HidupTransmigran
12.Pengembanganwilayah danpemukimantransmigrasi
33.PengembanganWilayahTransmigrasi
berkembangnyawilayah transmigrasi
6% 100%
programpengembanganwilayahtransmigrasi
TransmigrasiDisnaker &
Transmigrasi
51 34. PengembanganTransmigrasiLokal
mengembangkantransmigrasi lokal 2% 100%
programtransmigrasi lokal Transmigrasi
Disnaker &Transmigrasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -62
NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja
Program(Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13
Misi 4
Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan
1 1. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan anakusia dini
1. Mewujudkanpendidikan anakusia pra sekolah
1. Meningkatkanakses danpelayananmasyrakatterhadappendidikan anakusia dini
APK PAUD
50.81% 15.00%
ProgramPendidikan AnakUsia Dini
PendidikanDinas
Pendidikan
2 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun
2. Meningkatkanakses dan mutupelyananpendidikan dasar 9tahun
APM SD/SDLB/MI
89.55% 8.10%
Program WajibBelajar SembilanTahun
PendidikanDinas
Pendidikan
3 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun
2. Meningkatkanakses dan mutupelyananpendidikan dasar 9tahun
% SD/SDLBMemiliki Internet
ProgramPengembanganTeknologiInformasi danKomunikasiPendidikan
PendidikanDinas
Pendidikan
4 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun
2. Meningkatkanakses dan mutupelyananpendidikan dasar 9tahun
Meningkatnyakualitas pendidikandan kesehatansekolah
95% 100%
Programpelayanan danpembinaansekolah Pemerintahan
UmumBiro Kesra
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -63
NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja
Program(Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 135 2. Meningkatnya
akses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun
3. Meningkatkanakses dan mutupelayananpendidikan dasar12 tahun
APKSMA/SMALB/MA/SMK/Paket C
62.71% 20.46%
ProgramPendidikanMenengah
PendidikanDinas
Pendidikan
6 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun
3. Meningkatkanakses dan mutupelayananpendidikan dasar12 tahun
ProgramPendidikan LuarBiasa
PendidikanDinas
Pendidikan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -64
NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja
Program(Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 137 2. Meningkatnya
akses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
3. Meningkatnyaakses danpelayananmasyarakatterhadappendidikan
4. Meningkatkanperluasan danpemerataanpendidikanmenengah baikumum maupunkejuruan untukmengantisipasimeningkatnyalulusan sekolahmenengah pertamasebagai dampakkeberhasilanProgram WAJARPendidikan Dasar9 Tahun, danpenyediaan tenagakerja lulusanpendidikanmenengah yangberkualitas
% aksesmasyarakat terhadapfasilitas pendidikan
50% 100%
Programpeningkatankualitassumberdayamanusia danpeningkatankualitas hidup
PendidikanDinas
Pendidikan
Termanfaatkannyakurikulum muatanlokal tentangpengenalan siswaterhadapsumberdaya alam.
100% SD danSMP
PendidikanDinas
Pendidikan
8 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program Bangun
6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak
Jumlah danpersentase anakterlantar dan PantiAsuhan yangdiberikan bantuan
Pelayanan danRehabilitasi
Kesejahteraan Sosialanak belum memadai
Pelayanan danRehabilitasi
KesejahteraanSosial Anak
cukupmeningkat
ProgramPelayanan danRehabilitasiKesejahteraanSosial Anak
Sosial Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -65
NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja
Program(Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13Mandar)
9 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak
Jumlah lanjut usiayang mendapatpelayanan danperlindungan sosial
Pelayanan danperlindungan sosiallanjut usia belum
terlaksana
Pelayanan danperlindungan
sosial lanjut usiaterlaksana baik
ProramPelayanan danRehabilitasiKesejahteraansosial Lanjut Usia Sosial Dinas Sosial
10 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak
.Jumlah OrangDengan Kecacatan(ODK) yangmendapat pelayananPembinaan danPerlindungan
Pelayanan danperlindungan bagi
Orang DenganKecacatan (ODK)belum memadai
Pelayanan danperlindunganbagi Orang
DenganKecacatan
(ODK) berjalandgn baik
ProgramPelayanan danRehabilitasi SosalOrang DenganKecacatan (ODK) Sosial Dinas Sosial
11 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin
2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak
Jumlah Tunasosialyang mendapatkanpembinaan,bantuan, danrehabilitasi sosialbagi Tunasosal Pembinaan, bantuan
dan rehabilitasi sosialbagi Tuna sosial
Pembinaan,bantuan danrehabilitasi
sosial bagi TunaSosial berjalan
baik
ProgramPelayanan danRehabilitasiSosialPenyandang TunaSosial
Sosial Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -66
NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja
Program(Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1312 2. Menurunnya
persentasependuduk miskin
2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)
6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak
JumlahpenyalahgunaanNapza yangmendapat pelayanandan perlindunganKesejahteraanSosial
Pelayanan, bantuandan rehabilitasi sosialbagi penyalahgunaan
Napza belummaksimal
Pelayanan,bantuan danrehabilitasisosial bagi
penyalahgunaanNapza telahterlaksana
ProgramPelayanan danRehabilitas SosialPenyalahgunaanNapza Sosial Dinas Sosial
13 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
3. Meningkatnyaakses danpelayananmasyarakatterhadappendidikan
5. Peningkatanmutu pendidik dantenagakependidikan;
ProgramPeningkatanMutu Pendidikdan TenagaKependidikan
PendidikanDinas
Pendidikan
14 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun
3. Meningkatnyaakses danpelayananmasyarakatterhadappendidikan
6. Peningkatankompetensi dankesejahteraan gurupada semua jalurdan jenjangpendidikan;
ProgramManajemenPelayananPendidikan
PendidikanDinas
Pendidikan
15 3. Terwujudnyapemberantasanbuta aksara;
4. Meningkatkanpenuntasan butaaksara
7. Membuka aksespendidikaninformal maupunnon formal yangseluas-luasnyakepada masyarakatmelalui programtuntas kecamatan
Angka Melek Huruf
88.48% 0.1152
ProgramPendidikan NonFormal
PendidikanDinas
Pendidikan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -67
NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja
Program(Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1316 4. Meningkatnya
minat bacamasyarakat
5. Penyediaanbahan bacaan yangberkualitas bagimasyarakat
8. Peningkatankemampuan danbudayabacamasyarakandengantersedianyabuku-buku yangberkualitas;
BerkembangnyaBudaya Baca danPembinaanPerpustakaan
49% 71%
PengembanganBudaya Baca danPembinaanPerpustakaan
PendidikanBadan Perpus
& Arsip
17 6. Meningkatnyaperan dan prestasipemuda, olahragadan seni
7. Meningkatkanperan dan prestasipemuda dalampembangunandaerah.
13. Peningkatansarana danprasarana aktivitaskepemudaan
Tersedianya saranadan prasaranaPariwisata di 5Kabupaten
45% 92
ProgramPeningkatanPembangunanSarana danPrasaranaOlahraga
Pemuda danOlah Raga
DinasPemuda
Olahraga &Pariwisata
18 6. Meningkatnyaperan dan prestasipemuda, olahragadan seni
8. Meningkatkanprestasi olahragadan seni
15. Peningkatankuantitas dankualitas prestasiolahraga dan senisecaraberkelanjutan;
Terciptanya SDMPemuda yangberkualitas
98% 88%
Programpeningkatankepemudaan dankeolahragaan
PemerintahanUmum
Biro Kesra
19 7. Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdayabudaya
9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal
16.Peningkatanupaya revitalisasidan pengelolaanaset sumberdayabudaya dankearifan lokal yangrelevan bagipeningkatankemajuan SulawesiBarat
Meningkatnyapelestarian NilaiKepahlawanan,Keperintisan danKesetiakawananSosial
Penanaman nilaiKepahlawanan,
Keperintisan danKesetiakawanan
Sosial belumterlaksana dgn baik
Upayapenanaman
NilaiKepahlawanan,
Keperintisandan
KesetiakawananSosial cukupmeningkat
ProgramPelestarian NilaiKepahlawanan,Keperintisan danKesetiakawananSosial Sosial Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -68
NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja
Program(Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1320 7. Meningkatnya
pengelolaan danpengembangansumberdayabudaya
9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal
16.Peningkatanupaya revitalisasidan pengelolaanaset sumberdayabudaya dankearifan lokal yangrelevan bagipeningkatankemajuan SulawesiBarat
MeningkatnyaKetahanan Seni,Budaya, Agama danKemasyarakatan
100%
ProgramKetahanan Seni,Budaya, AgamadanKemasyarakatan
KesatuanBangsa dan
Politik DalamNegeri
BadanKesbangpol
21 7. Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdayabudaya
9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal
16.Peningkatanupaya revitalisasidan pengelolaanaset sumberdayabudaya dankearifan lokal yangrelevan bagipeningkatankemajuan SulawesiBarat
TerwujudnyaPenyelamatan danPelestarianDokumen/ ArsipDaerah
60% 100%
Penyelamatandan PelestarianDokumen/ ArsipDaerah
KearsipanBadan Perpus
& Arsip
22 7. Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdayabudaya
9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal
17. Penguatannilai-nilaikeagamaan danbudaya padaperilaku kehidupanmasyarakat
Meningkatnya Imandan Taqwa
99% 100%
Programpeningkatanpelayanankehidupanberagama
PemerintahanUmum
Biro Kesra
23 7. Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdayabudaya
9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal
17. Penguatannilai-nilaikeagamaan danbudaya padaperilaku kehidupanmasyarakat
Meningkatnya Imandan Taqwa
98% 100%
Programpeningkatankualitaspemahaman danpengamatanagama danpembinaankerukunanberagama
PemerintahanUmum
Biro Kesra
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -69
Misi 5 : Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 131 1. Pemanfaatan
potensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan
1.Mengoptimalkanpengelolaan SDAberwawasanlingkungan
1. Pengendalianpencemaran danpengrusakanlingkungan hidup;
Meningkatkanpengawasan ketaatanpengendalianusaha/kegiatan dalamupaya pengendalianpencemaran lingkunganserta Menurunya bebanpencemaran lingkunganpada air, udara dan B3
Jumlah KonsumsiBahan PerusakOzon (BPO)
sebanyak 1,1312ton; 4 perusahaanpeserta PROPER;
Baku Mutu Airkelas II
103 usaha/kegiatan wajib
AMDAl, UKL -UPL
terinventarisirlengkap danbermutu izin
lingkungannya;Berkurang 3 %
dari jumlahkonsumsi BPO
awal;Berkurangnyaemisi CO2 3%
dari data awal;20perusahaan
peserta PROPER;b(6) serta
Memenuhiklasifikasi air
kelas Iberdasarkan PPNo 82 Thaun2001 untukpemantauan
kualitas air sungaiDAS Lariang,
DAS Mandar danDAS Mamasa;Penambahan 2
sungai yangmelintasi kota
ProgramPengendalianPencemaran danKerusakanLingkunganHidup
LingkunganHidup
BadanLingkungan
Hidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -70
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 132 1. Pemanfaatan
potensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan
1.Mengoptimalkanpengelolaan SDAberwawasanlingkungan
1. Peningkatan danpengembangankualitas aparaturpada setiap unitkerja dalampelayanan publikuntuk mewujudkanclean governmentand goodgovernance;
Terciptanya Pembinaandan pengawasandibidang pertambangan
TerciptanyaPembinaan dan
pengawasandibidang
pertambangan
98%
ProgramPembinaan danPengawasanBidangPertambangan
Energi danSumberdaya
Mineral
DinasPertambangan
ESDM
3 1. Pemanfaatanpotensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan
1.Mengoptimalkanpengelolaan SDAberwawasanlingkungan
2. Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur
Meningkatnyapengawasan danpenertiban kegiatanpertambangan rakyat
Meningkatkanpengetahuan bagipenambang yang
tanpa izin
98%
Programpengawasan danpenertibankegiatan rakyatyang berpotensimerusaklingkungan
Energi danSumberdaya
Mineral
DinasPertambangan
ESDM
4 1. Pemanfaatanpotensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan
2. Membangunkomitmen antarapemerintah,masyarakat, danpara pemangkukepentingan untukmengoptimalkanpemanfaatansumber daya alamyang ramahlingkungan;
3. Peningkatanpeluang usahapertambangan;
Termanfaatkannyafasilitas dan pengolahanhasil pertambangan
Energi danSumberdaya
Mineral
DinasPertambangan
ESDM
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -71
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 135 1. Pemanfaatan
potensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan
2. Membangunkomitmen antarapemerintah,masyarakat, danpara pemangkukepentingan untukmengoptimalkanpemanfaatansumber daya alamyang ramahlingkungan;
3. Peningkatanpeluang usahapertambangan;
Meningkatnya produksiminyak, Jumlah wargaSulbar yang diterimapada industry tambang,Cakupan pelaksanaanCSR Perusahaan 60%
Programpemanfaatansumber dayaalam danlingkunganhidup
Energi danSumberdaya
Mineral
DinasPertambangan
ESDM
6 3. Pengembangankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan
4.Mengembangkankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan;
5. Peningkatanpengembangankawasankonservasi laut danperairan danpengelolaanlingkungan lautberbasismasyarakat;
- Jumlah lokasi laut,pesisir dan pulau-pulaukecil yang memilikiperencanaanpengelolaan 10 Pulau 156 Pulau
ProgramPengelolaanSumberdayaLaut Pesisir danPulau-PulauKecil
Kelautandan
Perikanan
Dinaskelautan &Perikanan
- Jumlah pulau-pulaukecil termasuk pulaukecil terluar yangdikelola
Kelautandan
Perikanan
7 3. Pengembangankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan
4.Mengembangkankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan;
5. Peningkatanpengembangankawasankonservasi laut danperairan danpengelolaanlingkungan lautberbasismasyarakat;
Memastikanpenambahan jumlahdaerah pesisir yangterehabilitasi ekosistempesisir dan lautnya
1.091.481 mangrove(2007 - 2011)
1 dokumenzonasi, 1dokumenperencanaan serta
1 percontohanperekonomian
pesisir
ProgramPengelolaan &RehabilitasiEkosistemPesisir dan Laut
LingkunganHidup
BadanLingkungan
Hidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -72
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 138 3. Pengembangan
kawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan
4.Mengembangkankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan;
6. Pemberdayaanmasyarakat dalampengawasan danpengendalianSumber Dayakelautan;
Meningkatnyapartisipasi masyarakatdalam pemberdayaandan pengendaliansumberdaya
50% 100%
ProgramPemberdayaanMasyarakatdalamPengawasan danPengendalianSumberdayaKelautan
Kelautandan
Perikanan
Dinaskelautan &Perikanan
9 3. Pengembangankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan
4.Mengembangkankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan;
6. Pemberdayaanmasyarakat dalampengawasan danpengendalianSumber Dayakelautan;
Meningkatnyakesejahteraanmasyarakat pesisir
50% 100%
ProgramPemberdayaanEkonomiMasyarakatPesisir
Kelautandan
Perikanan
Dinaskelautan &Perikanan
10 4. Berkurangnyaluas lahan kritis
5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;
7. Rehabilitasi,penghijauan danreklamasi hutandan lahan;
Meningkatkan jumlahtutupan lahan danpenekanan lajudeforestasi melaluipeningkatanpengendalian kerusakanhutan, konservasi danpengelolaan KehatiSulbar
Sampai tahun 2011,Total 84.853 bibit
telah diberikankepada masyarakt.
Khusus untuk 2011,40 orang
tersosialisasi; 1paket bibit durianotong diberikanpada masyarakatdaerah Tommo
Series data ProfilMIH Kab dan
Profil MIH Prov;2 kampung iklim;
16.000bibit; 1Taman Kehati
Provinsi Sulbar; 1dokumen
PengelolaanTerpadu, 2
percontohankonservasi
bantaran sungai
Perlindungan &KonservasiSumber DayaAlam
LingkunganHidup
BadanLingkungan
Hidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -73
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1311 4. Berkurangnya
luas lahan kritis5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;
7. Rehabilitasi,penghijauan danreklamasi hutandan lahan;
Meningkatkan rasiokawasan terbuka hijauSulawesi Barat
(Peningkatanrasio atau luaskawasan hijauSulawesi Barat
ProgramPengelolaanRuanganTerbuka Hijau(RTH)
LingkunganHidup
BadanLingkungan
Hidup
12 4. Berkurangnyaluas lahan kritis
5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;
8. PemantapanKawasan Hutan;
TerlaksananyaRehabilitasi Hutan baikdi dalam maupun di luarkawasan
Luas areal yangdirehabilitasi 9,79
%
Luar areal yangdirehabilitasi
meningkat jadi18%
ProgramRehabilitasiHutan danLahan
KehutananDinas
Kehutanan
13 4. Berkurangnyaluas lahan kritis
5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;
8. PemantapanKawasan Hutan;
Tersusunnyaperencanaan danpembangan hutandengan baik
Perencanaan belummantap
Perencanaan bisalebih baik sampai
80%
ProgramPerencanaan danPengembanganHutan
KehutananDinas
Kehutanan
14 4. Berkurangnyaluas lahan kritis
5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan dengan
9. PerlindunganHutan dankonservasi
Terwujudnyapembinaan danpengendalian
Pemanfaatan hutanbelum maksimal
dan peredaran hasil
PemanfaatanHutan yang baik,
peningkatan
ProgramPembinaan danPengendalian
KehutananDinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -74
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 13melakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;
sumberdaya Alam; pemanfaatan hutan hutan belumberjalan dengan
tertib
pemasaran danindustri sertaperedaran HH
yang tertib
PemanfaatanHutan
15 4. Berkurangnyaluas lahan kritis
5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;
9. PerlindunganHutan dankonservasisumberdaya Alam;
Terwujudnya tertibpengamanan hutan,tertanggulanginyakebakaran hutan, danmeningkatnya kawasankonservasi
Masih banyaknyaperambahan hutandan illegal logging,
serta kawasankonservasi yang
sedikit, dan belumadanya hutan kotadi setiap kabupaten
Berkurangnyaperambahan
hutan dan illegallogging,
terbangunnyaHutan Kota di
semua kabupaten,serta
terpeliharanyakawasan
konservasi yangtelah ada
Programkonservasikeanekaragamanhayati danPerlindunganHutan
KehutananDinas
Kehutanan
16 4. Berkurangnyaluas lahan kritis
5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;
9. PerlindunganHutan dankonservasisumberdaya Alam;
Terwujudnya tertibpengamanan hutan,tertanggulanginyakebakaran hutan, danmeningkatnya kawasankonservasi
Masih banyaknyaperambahan hutandan illegal logging,
serta kawasankonservasi yang
sedikit
Berkurangnyaperambahan
hutan dan illegallogging serta
perluasan wilayahkonservasi
ProgramPerlindungandan konservasisumberdayaHutan
KehutananDinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -75
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1317 4. Berkurangnya
luas lahan kritis6. Meningkatkankoordinasipelaksanaanpengamanan hutanoleh provinsi dankab;
11. Peningkatankoordinasipengamanan hutan
Kapasitas sumberdayaaparatur dan masyarakatyang mengelola hutanmasih rendah
Jumlah Polhut NonPNS yang ikut
pelatihan adalah 2orang dan aturan
belumtersosialisasikan
dengan baik
Sosialisasi aturanterlaksana setiap
tahun, Pendidikandan pelatihanuntuk aparatur
maupunmasyarakat
terlaksana setiaptahun, dan Polhut
yang telahmemenuhi syarat
bertambahmenjadi 8 orang
ProgramPeningkatanKapasitasSumberdayaAparatur danMasyarakat
KehutananDinas
Kehutanan
18 5. Penerapan tataruang wilayahyang berkelanjutan
7.Mengembangkanpenataan ruangyang berkelanjutan
12. Mencapaikesepakatan antartingkatpemerintahandalam halpembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutanpada penataanruang wilayahsesuai denganperan danfungsinya
Memastikanpeningkatan kualitasdata dan informasikualitas SDA dan LHsebagai dasarperencanaanpembangunan
1 GPS,peta dasarSulbar (2007)
dok PDRB Hijau,1 peta dan profilstatus kerusakanlahan Provinsi
Sulawesi Barat,1dokumen kajiankerusakan tanahSulawesi Barat,
60 SDM
ProgramPeningkatanKualitas &Akses InformasiSumber DayaAlam danLingkunganHidup Lingkungan
Hidup
BadanLingkungan
Hidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -76
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1319 5. Penerapan tata
ruang wilayahyang berkelanjutan
7.Mengembangkanpenataan ruangyang berkelanjutan
12. Mencapaikesepakatan antartingkatpemerintahandalam halpembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutanpada penataanruang wilayahsesuai denganperan danfungsinya
TerlaksananyaPengelolaan danpemanfaatan PotensiSumberdaya Hutan
Produk hasil hutannon kayu masih
rendah
Aneka UsahaKehutanan/HHBK berkembang disemua kabupaten
ProgramPemanfaatanPotensiSumberdayaHutan
KehutananDinas
Kehutanan
20 5. Penerapan tataruang wilayahyang berkelanjutan
7.Mengembangkanpenataan ruangyang berkelanjutan
12. Mencapaikesepakatan antartingkatpemerintahandalam halpembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutanpada penataanruang wilayahsesuai denganperan danfungsinya
TerwujudnyaPerencanaan makro danpemantapan tata batasserta pengelolaankawasan hutan
Perencanaan danpengelolaan data
yang belum mantapserta Belum
memiliki Petapenunjukan
Kawasan Hutan
Perencanaan danpengelolaan datatercapai 90% dan
PemeliharaanBatas kawasan
hutan bisameningkat 15%
ProgramPerencanaanMakro danPemantapankawasan Hutan
KehutananDinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -77
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1321 5. Penerapan tata
ruang wilayahyang berkelanjutan
7.Mengembangkanpenataan ruangyang berkelanjutan
12. Mencapaikesepakatan antartingkat pemerintahandalam hal pembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutan padapenataan ruangwilayah sesuaidengan peran danfungsinya
TerlaksananyaPeningkatan Usaha diBidang kehutanan
Produk hasil hutankayu dari hutan
tanaman danindustri kayu dannon kayu masih
rendah, peredaranyang belum tertib
Prodak kehutanankayu dan industrikayu maupun nonkayu meningkat,
jumlah ijinPengelolaan
Hutan Tanamanmeningkat, danperedaran HH
lebih tertib
ProgramPeningkatanUsahaKehutanan
KehutananDinas
Kehutanan
22 6. Rendahnyatingkatpencemaran danresiko bencana;
8. MeningkatkanPencegahan DiniPenanggulanganBencana danKesiapsiagaanBencana;
14. Membangunkesadaranmasyarakat agarpeduli pada isulingkungan hidupdan berperan aktifsebagai kontrolsosial dalammemantau kualitaslingkungan hidup
Menurunya bebanpencemaran limbahdomestik
Jumlah sampahsebanyak 71.280 ton
(satuan ton beratsampah organik dananorganik) (Sumber
data BPS tahun 2010)atau sebesar 463 ribu
m3 emisi CH4 kG/gG;data penganganan
sampah berdasarkankabupaten : Kab.
Majene :353m3/63.140 jiwa;
Kab. Mamasa48m3/14.784 jiwa
(data yangterinventarisir untukkec. Mamasa); Kab.
Mamuju Utara :1.500m3/135.369 jiwa.Sedangkan untuk Kab.
Mamuju & Kab.Polewali tanpa
informasi (data LPPD2011)
(berkurangmenjadi 2,0%dari data awal
limbah domestikdi TPS; piagam
adipura
ProgrampengembanganKinerjaPengelolaanPersampahan
LingkunganHidup
BadanLingkungan
Hidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -78
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1323 6. Rendahnya
tingkatpencemaran danresiko bencana;
9. Meningkatkanpenangananmitigasi bencana;
17. Pembangunaninfrastruktur dalamrangkapenguranganresiko bencana
Terjaminnya RasaAman Masyarakat dariancaman Banjir danAbrasi Pantai
100%
ProgramPengendalianBanjir Pekerjaan
UmumDinas PU
24 6. Rendahnyatingkatpencemaran danresiko bencana;
9. Meningkatkanpenangananmitigasi bencana;
17. Pembangunaninfrastruktur dalamrangkapenguranganresiko bencana
Terjaminnya RasaAman Masyarakat dariancaman Banjir danAbrasi Pantai 100%
ProgramPengendalianBanjir Pekerjaan
UmumDinas PU
25 7. Terwujudnyapelayanan primayang dapat diaksesdengan mudah dancepat olehmasyarakat.
9. Meningkatkankinerja dan disiplinaparaturPemerintah;
15. Optimalisasipenyelenggaraanpelayananpublik;
Meningkatnyapelayanan danpembinaan kelistrikankepada masyarakat
Meningkatnyapelayanan dan
pembinaankelistrikan kepada
masyarakat
98%
ProgramPembinaan danPengembanganBidangKetenagalistrikan
Energi danSumberdaya
Mineral
DinasPertambangan
ESDM
26 7. Meningkatnyapelayanan sosialdanpenanggulangankorban bencana;
10. Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;
19. PengembanganSOP penanganantanggap daruratdipahami semuapihak
% terjadinya bencanaakibat eksplorasiminyak dan gas
100%
Programpemanfaatansumber dayaalam danlingkunganhidup
KesatuanBangsa dan
PolitikDalamNegeri
BPBD
% terjadinya bencanaakibat abrasi garispantai
KesatuanBangsa dan
PolitikDalamNegeri
BPBD
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -79
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1327 7. Meningkatnya
pelayanan sosialdanpenanggulangankorban bencana;
10. Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;
21. MeningkatkanpenangananKedaruratanKorban Bencana diwilayah secaracepat, tepat danefektif sertaterkoordinir danterpadu;
Jumlah korban bencanaalam yang berhasildibantu dan dilayani
Pemenuhan bantuankorban bencana
alam belummaksimal
Pemenuhanbantuan korbanbencana alam
telah terlaksanabaik
Program SosialKorban BencanaAlam
Sosial Dinas Sosial
28 7. Meningkatnyapelayanan sosialdanpenanggulangankorban bencana;
10. Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;
21. MeningkatkanpenangananKedaruratanKorban Bencana diwilayah secaracepat, tepat danefektif sertaterkoordinir danterpadu;
Jumlah korban bencanasosialyang berhasildibantu dan dilayani
Pemenuhan bantuankorban bencana
sosial belummaksimal
Pemenuhanbantuan korbanbencana sosial
belum maksimal
Program SosialKorban BencanaSosial
Sosial Dinas Sosial
29 7. Meningkatnyapelayanan sosialdanpenanggulangankorban bencana;
10. Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;
21. MeningkatkanpenangananKedaruratanKorban Bencana diwilayah secaracepat, tepat danefektif sertaterkoordinir danterpadu;
TerlaksananyaKesiapsiagaan/Kedaruratan danLogistik Bencana
100%
Programpencegahan dinidanpenanggulangankorban bencanaalam
KesatuanBangsa dan
PolitikDalamNegeri
BPBD
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VII -80
NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Target Capaian ProgramPembangunan
Daerah
BidangUrusan
SKPDPenanggung
JawabKondisi Awal Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 1330 8. Terwujudnya
data dan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi
11. Penyediaandata dan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi
17. Peningkatankemudahan aksespublik terhadapdata dan informasipembangunandaerah;
Tersedianya data daninformsi sumber dayageologi dantatalingkungan, mineraldan batu bara
Tersedianya datadan informsi sumber
daya geologi dantatalingkungan,
mineral dan batubara
98%
Survei danPemetaanSumber DayaGeologi,Tatalingkungan,Mineral danBatuBara
Energi danSumberdaya
Mineral
DinasPertambangan
ESDM
31
8. PengembanganKawasanKonservasi DAS
12. Meningkatkanpengembangankonservasi dikawasan DAS
24. Peningkatankontrol di kawasanDAS
TerlaksananyaRehabilitasi Hutan baikdi dalam maupun di luarkawasan danmeningkatnyapengembangan anekausaha kehutanan danHHBK lainnya
Luas areal yangdirehabilitasi 9,79
%
Luas areal yangdirehabilitasi 18
%,pengembangan
aneka usahakehutanan/HHBK
di semuakabupaten, danHKm maupun
Hutan Desaberkembang
ProgramPeningkatanFungsi dan Dayadukung DASberbasispemberdayaanmasyarakat
KehutananDinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 1
BAB VIIIINDIKASI PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
8.1 Indikasi Program Prioritas
Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 – 2016 merupakan
penjabaran perencanaan tahap pembangunan lima tahun kedua dari RPJPD Provinsi Sulawesi
Barat Tahun 2005–2025, Tahapan kedua prioritas pembangunan daerah ini memperhatikan
misi Gubernur Sulawesi Barat terutama Misi 1: Meningkatkan profesionalisme aparatur
pemerintahan daerah, Misi 2: Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
ekonomi, Misi 3: Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dan kualitas hidup,
Misi 4: Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan, Misi 4: Penerapan kebijakan
yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Untuk mendukung pelaksanaan misi tersebut maka Program prioritas pembangunan
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 – 2016 disebut dengan:
“PANCA KARYA PEMBANGUNAN SULAWESI BARAT”
meliputi program:
1. Reformasi Birokrasi
Peningkatan Profesionaliesme Aparatur (personnel capacity building) pemerintah
Provinsi Sulawesi Barat untuk mendukung pelaksanaan misi 1 (Meningkatkan
profesionalisme aparatur pemerintahan daerah), yang dilaksanakan dengan tiga rencana
aksi, yaitu:
a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia aparatur Pemda dengan langkah-langkah
analisis beban kerja terhadap setiap jabatan, perubahan pola karir, perbaikan sistem
rekrutmen dengan menerapkan pola “merit system”, peningkatkan kapasistas dan
kemampuan professional aparat melalui diklat secara kontinyu, penjenjangan pola
karir pegawai yang berkesinambungan menurut kebutuhan setiap jabatan dan
penerapan sistem penghargaan sesuai kinerja aparat.
b. Pengembangan dan penyempurnaan tatalaksana kerja, pengembangan sarana dan
prasarana kerja guna meningkatkan gairah dan semangat kerja aparat yang secara
keseluruhan mampu menerjemahkan dan mewujudkan kebijakan pembangunan
ekonomi secara akurat, pengembangan sistem informasi manajemen.
c. Penataan kelembagaan pemerintah daerah secara ideal
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 2
2. Sarana dan Prasarana
Peningkatan kualitas dan perluasan ketersedian sarana dan prasarana ekonomi
vital untuk mendukung pelaksanaan misi 2 (memperluas dan meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana ekonomi), yang dilaksanakan dengan 5 rencana aksi:
a. Penyelesaian jalan akses Mamuju – Tanah Toraja dan Mamasa-Tanah Toraja.
b. Peningkatan kapasitas dan fasilitas penunjang Bandara Tampa Padang yang mampu
meningkatkan frekuensi dan jumlah maskapai penerbangan dari Mamuju ke daerah
lainnya di Indonesia dan/atau mancanegara (Brunei, Serawak, Singapuran, Kuala
Lumpur, dll)
c. Peningkatan kapasitas dan fasilitas penunjang Pelabuhan Belang-Belang yang
mampu menjadikannya sebagai salah satu pelabuhan bongkar muat dalam skala
menengah hingga besar dan juga menjadikannya sebagai sub hub dalam
pengembangan koridor ekonomi Sulawesi.
d. Perluasan jaringan jalan pada sentra-sentra produksi komuditas perkebunan,
pertanian dan peternakan.
e. Penyediaan berbagai fasilitas dan pengolahan hasil pertambangan antara lain
penyulingan minyak mentah dan teknologi pengolahan madya hasil galian logam
dan mineral agar mempunyai nilai tambah.
3. Promosi dan Kerjasama
Peningkatan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga baik dalam negeri
maupun luar negeri untuk mendukung pelaksanaan misi 2 (memperluas dan
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi), yang dilaksanakan dengan 4
rencana aksi:
a. Pengembangan sarana dan prasarana pameran
b. Pengembangan jumlah maskapasi dan rute penerbangan
c. Pengembangan pola stimulus dan insentif bagi pihak ketiga atau eksternal yang
membuka usaha dan menanamkan modalnya dalam sektor induktri, perdagangan
dan pariwisata.
d. Penetapan produk unggulan daerah.
4. Sumber Daya Manusia dan Kualitas Hidup
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat, untuk mendukung pelaksanaan misi 3 dan 4 (3. meningkatkan akses dan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 3
kualitas layanan kesehatan dan kualitas hidup, 4. Meningkatkan akses dan kualitas
layanan pendidikan), yang dilaksanakan dengan 4 rencana aksi:
a. Pendidikan untuk semua
b. Pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas.
c. Pengarustamaan gender pada semua sektor pembangunan
d. Pengembangan kurikulum muatan lokal tentang pengenalan siswa terhadap
sumberdaya alam.
e. Pengarustamaan penanggulangan kemiskinan pada semua sektor pembangunan
5. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan sumber daya alam dan pengembangan pemerintahan yang peduli
lingkungan, untuk mendukung pelaksanaan misi 5 (penerapan kebijakan yang berpihak
pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan), yang dilaksanakan dengan 10
rencana aksi:
a. Pengembangan perikanan dan kelautan melalui pengembangan budidaya rumput
laut dan ikan-ikan ekonomis penting, pengembangan efesiensi penangkapan ikan,
pengembangan pengolahan hasil perikanan, penguatan fungsi balai benih,
pengembangan kawasan konservasi dan rehabilitasi ekosistem laut dan estuaria,
pengembangan energy laut, pengembangan resort wisata laut.
b. Pengembangan perkebunan dan kehutanan melalui penataan sistem dan perluasan
cakupan budidaya kakao untuk meningkatkan produksi minimal 150% tahun 2016,
peningkatan mutu hasil budidaya kakao, kopo dan kelapa dalam, penguatan sistem
pengolahan hasil perkebunan berbasis klaster ekonomi, pengembangan silviultur
kayu hitam, pengembangan wisata alam.
c. Pengembangan tanaman pangan dan peternakan melalui penguatan upaya
ekstensifikasi dan intensifikasi tanaman padi dan palawija menuju Sulbar
Swasembada beras tahun 2016, perluasan usaha peternakan rakyat, pengembangan
peran dan fungsi penyuluh pertanian, pengembangan industry pendukungan seperti
pengolahan padi, pabrik pakan ternak, pabri prosesing palawija dan buah-buahan
untuk keperluan perdagangan antar pulau/elspor.
d. Pengembangan pertambangan, melalui penyediaan lahan dan sarana dasar bagi
kepentingan perusahaan minyak, penyediaan sumberdaya manusia local untuk
industry tambang, optimalisasi peran pemerintah dalamn pengolahan dan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 4
pemanfaataan sumber daya pertambangan, optimalisasi peran perusahaan tambang
dalam pelaksanaan CSR
e. Pengembangan mitigasi bencana akibat eksplorasi minyak dan gas
f. Perwujudan ekosistem hutan yang bai dan berkelanjutan
g. Revitalisasi sumber daya alam endemic yang terancam punan (kayu hitam, burung
maleo, ian bambangan dsb)
h. Pengembangan program konservasi lahan produktif untuk kepentingan pemanfaatan
bagi program ketahanan pangan.
i. Pengembangan program pelestarian/perlindungan sumberdaya alam berbasis
masyarakat.
j. Pengembangan mitigasi bencana terhadapa abrasi garis pantai
Untuk menggambarkan tentang sinergitas perencanaan pemerintah dan pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat, berikut digambarkan kerangka keterkaitan antara prioritas nasional dan
prioritas Provinsi Sulawesi Barat.
Gambar 15Kerangka Keterkaitan Prioritas Nasional dengan
Prioritas Provinsi Sulawesi Barat
11 Prioritas Nasional Panca Karya PrioritasProvinsi Sulawesi Barat
1. Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi2. Pendidikan3. Kesehatan4. Penanggulangan Kemiskinan Sarana dan Prasarana Ekonomi5. Ketahanan Pangan6. Infrastruktur Promosi dan Kerjasama7. Iklim invesyasi dan iklim usaha8. Energi Sumber Daya Manusia dan Kualitas
Hidup9. Lingkungan hidup dan pengelolaanbencana
10. Daerah tertinggal, terdepan,terluar, dan pasca konflik
Sumber Daya Alam dan LingkunganHidup
11. Kebudayaan, kreativitas, inovasiteknologi
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASANPEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 5
Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Provinsi Sulawesi
Barat yang merupakan visi Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, maka Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat mendukung sepenuhnya pelaksanakan Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang di tanda tangani Presiden
Republik Indonesia pada bulan Mei 2011, untuk koridor Sulawesi khususnya Sulawesi Barat,
yaitu:
Tabel 8.1Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
untuk koridor Sulawesi khususnya Sulawesi Barat
NoKawasan Perhatian
Investasi (KPI) / SentraProduksi
KegiatanEkonomi
NilaiKomitmenInvestasi
(Rp. Miliar)
TahunPelaksanaan
Keterangan
1Kawasan EkonomiKhusus Sulbar 1,148
1.1Pengolahan IndustriKakao/Coklat
Kakao500
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : Mamuju danPolewali MandarForm A,B,C :
1.2Pabrik pengolahan kakaomenjadi butter maupunpowder
Kakao500
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi :Mamuju danPolewali MandarForm A,B,C :
1.3Pembangunan IndustriRotan
Rotan118
2012 - 2014
Proyek : MP3EIValidasi oleh :KementerianPerindustrianWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : Mamuju danPolewali MandarForm A,B,C :
1.4Pengembangan IndustriPelet Kayu (wood pellet)
Perkayuan30
2012-2014
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenhutWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi :Form A,B,C :
2Kawasan PerikananPalipi (Majene) 614
2.1 Pengembangan PPN Palipi Perikanan614
Proyek : KKP danPemprov. SulbarValidasi oleh : KKPWaktu pelaksanaan : 2011 –2014. Lokasi : MajeneForm A,B,C :
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 6
NoKawasan Perhatian
Investasi (KPI) / SentraProduksi
KegiatanEkonomi
NilaiKomitmenInvestasi
(Rp. Miliar)
TahunPelaksanaan
Keterangan
3Kawasan PerhatianInvestasi (Mamuju -Mamasa)
15,190
3.1Pembangunan Irigasi danBendung Tommo CS
Infrastruktur2,200
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : Kemen PUWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamujuForm A,B,C :
3.2Peningkatan FasilitasBandar Udara TampaPadang
Infrastruktur110.764
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenhubWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamujuForm A,B,C :
3.3Pengembangan KawasanEkonomi Khusus (KEK)Belang – Belang
Infrastruktur375
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemendagWaktu pelaksanaan :Lokasi : Desa Belang-Belang, MamujuForm A,B,C :
3.4Pembangunan RumahSakit Regional SulawesiBarat Tipe B
Infrastruktur204
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenkesWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamujuForm A,B,C :
3.5Pengembangan DepotMinyak BBM Mamuju danJetty
Migas125
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : Kemen.ESDMWaktu pelaksanaan : 2012 -2013Lokasi : MamujuForm A,B,C :
3.6Pembangunan MamujuMulty Moda Access Road
Infrastruktur1,900
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : Bappenas &Kemen PULokasi : MamujuForm A,B,C :
3.7Pembangunan PLTAberkapasitas 450 MW diSungai Karama Mamuju
ESDM7,000
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : Bappenas &Kemen. ESDMWaktu pelaksanaan :Lokasi : MamujuForm A,B,C :
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 7
NoKawasan Perhatian
Investasi (KPI) / SentraProduksi
KegiatanEkonomi
NilaiKomitmenInvestasi
(Rp. Miliar)
TahunPelaksanaan
Keterangan
3.8
Lanjutan pembangunanfasilitas pelabuhan lautBelang-belang menjadiPelabuhan ContainerInternasional
Infrastruktur2,070
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenhubWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamujuForm A,B,C :
3.9Pembangunan JalanStrategisNasional/Provinsi
Infrastruktur1,100
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : Kemen PUWaktu pelaksanaan : 2012 -2013Lokasi : Ruas Salubatu-Bonehau-Batas Luwu Utara,Ruas Salubatu - Mamasa -Batas Tator, Ruas Polewali -Mala'bo, Ruas Salutambung- Urekang - MambiForm A,B,C :
3.10Pembangunan BandarUdara Baru Sumarorong
Infrastruktur105
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenhubWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamasaForm A,B,C :
4Lain - Lain (SulawesiBarat) 1,804
4.1Kawalanmanajemen/budidayausaha tani
PertanianPangan 265
2011-2014
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan : 2011-2014Lokasi : Provinsi SulbarForm A,B,C :
4.2
Pembangunanirigasi/jaringan irigasiteknis usaha tani (JITUT),jaringan irigasi desa(JIDES), embung
PertanianPangan 548.56
2011-2014
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan : 2011-2014Lokasi : Provinsi SulbarForm A,B,C :
4.3
Pengembanganpembibitan/penangkaranbenih padi, jagung, kedelaidan ubi kayu
PertanianPangan 15
2012
Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan :Lokasi : Provinsi SulbarForm A,B,C :
4.4Pengembangan Perguruantinggi UniversitasSulawesi Barat
SDM975
2012
Proyek : Usulan BaruValidasi oleh :KemendikbudWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MajeneForm A,B,C :
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 8
8.2 Indikasi Program Prioritas Non APBD dan Sumber-sumber lainnya
Tabel 8.2Indikasi Program Prioritas Non APBD dan Sumber-sumber lainnya
No Program Kegiatan PaguAnggaran
TahunPelaksanaan Keterangan
1 Penyusunan Konsep pemindahan Ibu Kota Provinsi 3 M 2015-2016 Sulbar
2 Peningkatan Produktivitas Strain kopi unggul(arabika, robusta dan tibika) dan pengolahannya
350 M 2013-2015 Mamasa danMamuju
3 Pengembangan pengolahan minyak nabati danproduk turunannya
150 M 2013-2015 Majene danPolman
4 Arterial Road to Support International ContainerPort of Belang-belang
12,500 T 2014-2020 Sulbar
5 Program kemakmuran hijau dan perbaikan gizimasyarakat (MCC)
200 Jt USD 2013-2018 Sulbar
6 Pengembangan Populasi Ternak (Sapi Potong, SapiPerah dan Kerbau)
3000 M 2012-2014 Sulbar
7 Peningkatan Produktivitas Budidaya Tambak(Udang,Kakap dan Bandeng)
1,5 T 2013-2016 Mamuju Utara
8 Industri Pengolahan Minyak Sawit 1,7 T 2013-2014 Mamuju Utara9 Perluasan Areal Kelapa Sawit 10.000 Ha 400 M 2014-2016 Mamuju Utara
10 Penyediaan Air Bersih Debit air 280 Lt/detik 4500 M 2014-2016 Sulbar11 Pengembangan Agro Port 800 M 2014 Polman12 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri 200 M 2013-2015 Polman13 Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Aparatur Pemerintah Prov. Sulbar100 M 2013-2015 Mamuju
14 Pembangunan Pusat Inovasi Daerah 400 M 2013-2015 Majene15 Pengembangan budidaya Kepiting Bakau dan
Kepiting Cangkang Lunak110 M 2013-2015 Mamuju
16 Pengembangan Sulbar sebagai pusat pengolahandan industri Migas
3 T 2013-2015 Mamuju
8.3 Kerangka Kebutuhan Pendanaan
Dalam bagian ini diuraikan hubungan program prioritas dengan SKPD terkait. Pada bagian
ini pula, akan disajikan pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan
yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan serta
kebuthan pendanaan program prioritas.
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 9
Tabel 8.3Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai dengan Kebutuhan Pendanaan
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
BELANJA TIDAK LANGSUNG 100% 391,014 100% 469,217 100% 539,600 100% 620,540 100% 713,621 100% 2,733,991SeluruhSKPD
BELANJA LANGSUNG 606,246 798,165 1,058,220 1,076,521 1,084,102 4,623,255A. Program dan Kegiatan pada
Setiap SKPD 141,201 177,267 186,606 269,597 246,782 1,021,452
1 Program AdministrasiPerkantoran
TercapainyaPelayananAdministrasiPerkantoran
100% 100% 51,101 100% 64,171 100%67,551
100% 97,594 100% 89,337 100% 369,754Seluruh SKPD
2 Program peningkatansarana dan prasaranaaparatur
Meningkatnyasarana danprasarana aparatur
100% 100% 69,000 100% 86,861 100% 91,437 100% 132,103 100% 120,925 100% 500,325Seluruh SKPD
3 Program peningkatandisiplin aparatur
Meningkatnyadisiplin aparatur
100% 100% 7,100 100% 8,863 100% 9,330 100% 13,480 100% 12,334 100% 51,108 Seluruh SKPD
4 Program peningkatankapasitas sumber dayaaparatur
Meningkatnyakapasitas sumberdaya aparatur
1000 Org 250 Org 11,000 300 Org 13,827 350 Org 14,555 400Org
21,029 2000Org
19,249 2000Org
79,660Seluruh SKPD
5 Program peningkatanpengembangan sistempelaporan capaiankinerja dan keuangan
Meningkatnyapengembangansistem pelaporancapaian kinerja dankeuangan
100% 100% 3,000 100% 3,545 100% 3,732 100% 5,392 100% 4,936 100% 20,605
Seluruh SKPD
B. Program Urusan Wajib 365,244 478,193 736,091 681,352 702,487 2,485,175
I Pendidikan 33,315 39,977 71,959 79,155 79,939 304,3461 Program Pendidikan
Anak Usia DiniAPK PAUD 50.81% 53.81% 1,598 56.81% 1,918 59.81% 3,452 62.81
%3,798 65.81
%3,836 65.81%
14,602√ Dinas
Pendidikan2 Program Wajib Belajar
Sembilan TahunAPM SD/SDLB/MI 89.55% 91.55% 5,633 93.55% 6,760 95.55% 12,168 97.55
%13,384 97.65
%13,518 97.65%
51,464√ Dinas
Pendidikan3 Program Pendidikan
MenengahAPKSMA/SMALB/MA/SMK/Paket C
62.71% 67.62% 8,547 71.49% 10,256 76.26% 18,462 79.91%
20,308 83.17%
20,511 83.10%78,084
√ DinasPendidikan
4 Program PendidikanNon Formal
Angka Melek Huruf 88.48% 91.36% 7,213 94.24% 8,655 97.12% 15,580 100% 17,138 100% 17,309 100.00% 65,895 √ DinasPendidikan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 10
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 215 Program Pendidikan
Luar BiasaAPK SDLB/SMPLB 78.23% 80.56% 2,192 83.47% 2,630 86.86% 4,734 89.92
%5,207 93.05
%5,259 93.05%
20,021√ Dinas
Pendidikan6 Program Peningkatan
Mutu Pendidik danTenaga Kependidikan
% Guru memenuhistandar kualifikasiS1/D-IV
41.72% 55.85% 2,719 66.15% 3,262 78.15% 5,872 89.25%
6,460 100% 6,524 100%24,837
√ DinasPendidikan
7 Program ManajemenPelayanan Pendidikan
% SatuanPendidikanaMenerapkan MBS
14.12% 15.46% 2,993 19.45% 3,591 25.75% 6,465 32.85%
7,111 40.46%
7,182 40.46%27,342
√ DinasPendidikan
8 ProgramPengembanganTeknologi Informasidan KomunikasiPendidikan
Persentase SekolahMemanfaatkan TIKdalam ProsesPembelajaran
25.67% 27.68% 2,000 30.25% 2,400 36.27% 4,320 45.23%
4,752 51.67%
4,800 51.67%18,272
√ DinasPendidikan
9 PengembanganBudaya Baca danPembinaanPerpustakaan
Meningkatnyajumlah kunjungankeperpustakaan
1.258Kunjungan
1384Kunj
420 1522Kunj
504 3044Kunj
907 3450Kunj
998 4140Kunj
1,000 4140Kunj 3,829
√ KantorPerpus, Arsip
&Dokumentasi
II Kesehatan 43,605 60,675 109,216 110,950 98,521 422,96610 Program Obat dan
Perbekalan KesehatanPersentaseKetersediaan Obatdan vaksin
80% 80% 1,385 85% 1,801 100% 3,241 100% 3,184 100% 3,727 100% 13,338 √ DinasKesehatan
11 Program PengawasanObat dan Makanan
PersentaseKetersediaan Obatdan vaksin
80% 80% 520 85% 1,000 100% 1,800 100% 1,500 100% 1,200 100%6,020
√
12 Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat
Persentase Rumahtangga ber PHBS
58% 62% 9,823 67% 12,770 71% 22,985 75% 29,881 80% 28,643 80% 104,102 √ DinasKesehatan
Persentase DesaSiaga Aktif
48% 60% 65% 0 68% 70% 70% -
13 Program PerbaikanGizi Masyarakat
Persentase Balita ditimbang beratbadannya (D/S)
68% 72% 1,932 76% 2,512 79% 4,522 79% 5,174 88% 3,407 88% 17,547 √ √ DinasKesehatan
Persentase BalitaGizi Burukmendapatperawatan
100% 100% 100% 100% 0 100% 100% 100% - √
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 11
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2114 Program
PengembanganLingkungan Sehat
Persentasependuduk yangmemiliki aksesterhadap air minumyang berkualitas
63% 63% 1,117 65% 1,452 70% 2,614 75% 3,399 80% 1,953 80% 10,536 √ DinasKesehatan
15 Program Pencegahandan PenanggulanganPenyakit Menular
Angka penemuanKasus Malaria per1000 penduduk
26% 20% 2,490 20% 3,237 20% 5,827 20% 7,575 20% 3,607 100% 22,735 √ √ DinasKesehatan
Persentase kasusbaru TB Paru (BTAPositif) yangditemukan
55% 70% 75% 80% 0 85% 90% 90 -
Persentase desayang mencapai UCI
65% 90% 257 95% 500 100% 900 100% 600 100% 569 100% 2,826
16 Program StandarisasiPelayanan Kesehatan
Persentase RSyang terakreditasi
11% 13% 2,708 16% 3,521 17% 6,337 20% 8,238 23% 3,148 100% 23,953 √ DinasKesehatan
Persentase RSProvinsi/Kab yangmenerapkan SPM-RS
35% 35% 50% 60% 0 60% 60% 60% - √
17 Program PelayananKesehatan Perorangan
PersentasePuskesmas RawatInap mampuPONED
36,8% 36.80% 40% 3,500 44% 6,300 48% 4,000 52% 4,500 52% 18,300 √ DinasKesehatan
18 Program UpayaKesehatan Masyarakat
PersentasePuskesmas menjadiPuskesmasPerawatan
44% 47% 262 49% 341 51% 614 53% 2,759 55% 2,536 55% 6,512 DinasKesehatan
19 Program PeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan dan Anak
Cakupan komplikasikebidanan yangditangani
63% 60% 1,686 63% 2,192 65% 3,945 67% 2,176 70% 2,371 70% 12,370 √ √ DinasKesehatan
Persentase ibubersalin yangditolong oleh NakesTerlatih (CakupanPN)
79% 77% 80% 82% 0 84% 86% 86% -
Persentase ibuhamil yangmendapatkanpelayanan antenatal(Cakupan K4)
78% 67% 66% 70% 0 74% 78% 78% -
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 12
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2120 Program
Pengembangan danPemberdayaanSumber DayaKesehatan
Persentase Tenagakesehatan yanglulus uji komptetensiberizin
15% 50% 1,504 55 1,956 60% 3,520 65% 1,742 70 1,829 70 10,551 DinasKesehatan
21 ProgramPengembangan SistemInformasi Kesehatan
Persentase Provinsidan Kabupatenmemiliki Bank DataKesehatan
100% 100% 235 100% 306 100% 550 100% 1,213 100% 1,344 100% 3,647 √ DinasKesehatan
22 Program promosiKesehatan danpemberdayaanMasyarakat
Masyarakatmengetahui tentangpelayanan Rumahsakit
leafleat+Brosur ,publikasilewat mediamassa, TVdan Radiopertahun
leafleat+Brosur ,publikasi lewatmediamassa,TV danRadiopersemester
1,466 leafleat+Brosur,publikasi lewatmediamassa,TV danRadiopertriwulan,TersedianyaSIMyanglengkapgunamenunjangprosesmanajemen RS
1,906 leafleat+Brosurterbitperbulan,publikasilewatmediamassa,TV danRadiosetiapminggu
3,430 leafleat+Brosurterbitperbulan,publikasilewatmediamassa, TVdanRadiosetiapminggu
1,500 leafleat+Brosurterbitperbulan,publikasilewatmediamassa, TVdanRadiosetiapminggu
1,500 leafleat+Brosurterbitperbulan,publikasilewatmediamassa,TV danRadiosetiapminggu
9,802 √ RSUD
23 Program PelayananKesehatan PendudukMiskin
Masyarakat miskinmendapatPelayananKesehatan gratis
Terlayaninya PelayananMasyarakatMiskin
200orang
600 250orang
780 300orang
1,404 350orang
200 4000rang
200 TerlayaninyaMasyarakatmiskin600orang
3,184RSUD
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 13
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2124 Program pengadaan,
peningkatan saranadan prasarana rumahsakit/rumah sakitjiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Meningkatkansarana danprasaranaPerawatan danPenunjang Medik(Alat kesehatan,Obat-obatan,logistik RumahSakit, bahan alatpembersih, alatrumah tanggaRumah Sakit
Belumlengkapnyasarana danprasarana
60% 15,890 70% 20,657 80% 37,182 90% 35,700 100% 35,800 SelesainyaPembangunanRS 100%
145,228 RSUD
25 Program Pemeliharaansarana dan prasaranaRS
Terpeliharanyasarana RS
Belumterpeliharanya saranaRS
70% 809 80% 1,052 90% 1,894 90% 935 100% 937 TerpeliharanyaPeralatan tehnisMedisyangakandigunakan untukPelayanan RS100 %
5,627 RSUD
26 Program KemitraanPeningkatanPelayanan Kesehatan
Meningkatkan mutupelayanan
BelumLengkapnyaDokterSpesialis
50% 726 60% 944 70% 1,699 90% 375 100% 400 Tersedianya drSpesialisdan SubSpesialisuntukStandarrumahsakitTipe B100 %
4,143 RSUD
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 14
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2127 Program Kebijakan dan
ManajemenPembangunanKesehatan
Tersedianya SaranaPelayananKesehatan RujukanYang dibutuhkanoleh MasyarakatSul-bar
Sarana danPrasaranabelummemadaisehinggaRSU ProvbelumdijadikanRSUPRujukan
50% 193 60% 251 80% 452 90% 800 100% 850 SeluruhRumahSakit DiSulBarmembuatRegionalisasi,SistemRujukanBerpusatdi RSUDProvinsi100 %
2,546 RSUD
III Pekerjaan Umum 108,329 141,053 259,291 217,740 209,512 935,925 -28 Program
Pembangunan Jalandan Jembatan
MemperlancarAksesibilitas AntarKawasan
3% 13,313 24% 13,313 25% 30,313 26% 32,313 22% 35,313 100% 124,564 √ Dinas PU
29 ProgramRehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan
MemperlancarAksesibilitas AntarKawasan
2% 19,966 29% 19,966 23% 35,939 29% 2,000 17% 2,905 100% 80,777 √ Dinas PU
30 Programpengembangan danpengelolaan jaringanirigasi, rawa danjaringan pengairanlainnya
Terbukanya/Terbangunnya DaerahIrigasi Baru
10% 20,296 16% 20,296 24% 36,532 25% 27,543 25% 30,724 100% 135,391 √ Dinas PU
31 Programpengembangan,pengelolaan dankonversi sungai, danaudan sumber daya airlainnya
TerbangunnyaPengelolaan danKonpersi Sungai,Danau dan SumberDaya Air Lainnya
12% 3,062 20% 3,062 20% 13,062 23% 13,600 25% 8,650 100% 41,437 √ Dinas PU
32 Program PengendalianBanjir
Terjaminnya RasaAman Masyarakatdari ancaman Banjirdan Abrasi Pantai
4% 9,236 13% 9,236 20% 16,236 21% 21,753 42% 22,684 100% 79,144 √ Dinas PU
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 15
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2133 Program
PengembanganWilayah Strategis danCepat Tumbuh
PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganPermukiman
10% 19,425 24% 19,425 28% 27,425 19% 30,365 19% 35,321 100% 131,960 √ Dinas PU
PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganSistim PenyediaanAir Minum
24% 2,518 28% 4,532 24% 5,500 25% 5,700 100% 18,250
34 Program PeningkatanInfrastruktur KawasanPerkantoran
PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPenataan Bangunandan Lingkungan,Gedung dan RumahNegara
3% 23,031 19% 23,041 26% 38,031 26% 38,436 26% 38,216 100% 160,755 √ Dinas PU
35 Program peningkatankualitas dan perluasanketersedian sarana danprasarana ekonomi
Meningkatnyaaksebilitas dan arusbarang dan jasa ygmelalui ruassalubatu-bonehau-kalumpang-batasluwu utara.
Baik = 48,87km, Rusak =44,1 km
20 km 23,000 20 km 41,400 20 km 30,000 12,97km
30,000 Baik =92,97km,Rusak =0 km
124,400 √ Dinas PU
Meningkatnyaaksebilitas dan arusbarang dan jasa ygmelalui ruassalubatu-mambi-malabo-mamasa-tator
Baik=103,27 km,Rusak =19,27 km
42 km 1,000 38,5 km 5,000 Baik=122,5km,Rusak =0 km
6,000
36 Program peningkatandan rehabiltasi daerahirigasi
1 Paket 1,037 1 Paket 1,867 1Paket
2,801 4 Paket 5,706 Dinas PU
37 Program pengendalianbanjir, angkutan
1 Paket 1,829 1 Paket 3,293 1Paket
4,940 4 Paket10,062
Dinas PU
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 16
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21sendimen danpengamanan pantai
38 Programpengembanganinfrastruktur kawasan
1 Paket 3,329 1 Paket 5,660 1Paket
8,490 4 Paket 17,479 Dinas PU
IV Perumahan 5,327 6,392 11,506 5,800 6,000 35,02539 Program Lingkungan
Sehat PerumahanPengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganSanitasi danPersampahan
4% 5,327 22% 6,392 27% 11,506 21% 5,800 26% 6,000 100% 35,025 √ Dinas PU
V Penataan Ruang 3,109 3,109 5,761 3,770 4,450 20,20040 Program Prencanaan
Tata Ruang6% 1,432 25% 1,432 33% 2,577 17% 1,200 19% 1,400 100% 8,041 √ Dinas PU
TersedianyaDokumen RTRW
1 Dok 1 Dok 571 1 Dok 571 1 Dok 671 1 Dok 220 1 Dok 250 6 Dok 2,283 √ Bappeda
41 Program PemanfaatanRuang
10% 599 21% 599 22% 1,599 23% 1,100 24% 1,300 100% 5,198 √ Dinas PU
42 Program PengendalianPemanfaatan Ruang
2% 508 22% 508 24% 914 25% 1,250 27% 1,500 100% 4,679 √ Dinas PU
VI Perencanaan Pembangunan 14,634 15,930 28,379 15,867 17,632 92,44243 Program
Pengembangan Data /Informasi
Tersedianya datadalam bentukelektronik dandokumen print out
100Dokumen
30Dokumen
2,581 30Dokumen 3Elektronik data
2,581 30Dokumen 3Elektronik data
4,645 30Dokumen 3Elektronikdata
2,600 30Dokumen 3Elektronikdata
2,700 250Dokumen 15Elektronik data
15,107√ Bappeda
44 Program kerjasamaPembangunan
Meningkatnyakoordinasi dankerjasama dalammenunjangpembangunandaerah
22 Kali 22 Kalikunjungan per4 orang
1,192 25 Kalikunjunganper 4orang
1,192 25 Kalikunjunganper 4orang
1,700 25 Kalikunjunganpe
r 4orang
1,800 25Kalikunjunganper 4orang
1,900 100%7,784
√ Bappeda
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 17
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2145 Program Perencanaan
PengembanganWilayah Strategis danCepat Tumbuh
Tersedianyadokumenperencanaanpembangunanwilayah strategisdan cepat tumbuh
1 Dok 450 1 Dok 810 1 Dok 500 1 Dok 500 5 Dok 2,260 √ Bappeda
46 Program PerencanaanKota-kota Menengahdan Besar
Terwujudnya tatakota yang berbasislingkungan
1 Dok 300 1 Dok 540 1 Dok 350 1 Dok 375 5 Dok 1,565 √ Bappeda
47 Program peningkatankapasitaskelembagaanperencanaanpembangunan daerah
Meningkatnyakapasitaskelembagaanperencanaanpembangunandaerah
50Orang, 1
Dok
150 50Orang,1 Dok
150 50Orang
, 1Dok
150 150Orang, 3
Dok
450 Bappeda
48 Program PerencanaanPembangunan Daerah
Tersusunnyadokumenperencanaan yangakurat
75 Dokumen 20Dokume
n
5,773 20Dokume
n
5,773 20Dokume
n
10,391 20Dokumen
5,400 20Dokumen
5,900 100Dokume
n
33,237 √ Bappeda
49 Program perencanaanPembangunanEkonomi
TersedianyaDokumenPerencanaanPembangunanEkonomi Daerah
1 Dokumen 1Dokume
n
342 1Dokume
n
410 1Dokume
n
738 1Dokumen
531 1Dokumen
690 6Dokume
n
2,712 √ Bappeda
50 Program perencanaanPembangunan SosialBudaya
Tersedianyadokumenperencanaanpembangunansosial budaya
1 Dokumen 1Dokume
n
305 1Dokume
n
366 1Dokume
n
659 1Dokumen
451 1Dokumen
586 6Dokume
n
2,367 √ Bappeda
51 Program PerencanaanPrasana Wilayah danSumber Daya Alam
tersedianyadokumen prasaranawilayah danpengembangansumber daya alam
5 Dokumen 5Dokume
n
687 5Dokume
n
824 5Dokume
n
1,483 5Dokumen
1,000 5Dokumen
1,100 30Dokume
n
5,094 √ Bappeda
52 Program PerencanaanPembangunan DaerahRawan Bencana
TersedianyaDokumenpembangunandaerah rawanbencana
1 Dokumen 1Dokume
n
448 1Dokume
n
538 1Dokume
n
968 1Dokumen
985 1Dokumen
1,180 6Dokume
n
4,119 √ Bappeda
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 18
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Tersedianyaperencananpembangunandaerah rawanbencana
20% 448 20% 538 20% 968 20% 500 20% 500 100% 2,954 √ Biro TataPemerintahan
53 Program Penelitian danPengembanganPembangunan Daerah
TerciptanyaPerencanaanProgramPembangunan yangterukur dan terarah
2Dokume
n
500 2Dokume
n
600 2Dokume
n
1,080 2Dokumen
500 2Dokumen
500 10Dokume
n
3,180 √ Bappeda
54 ProgramPengembanganWilayah Perbatasan
Terlaksananyapenegasan bataswilayah ProvinsiSulawesi Barat
10% 11% 2,359 16% 2,359 21% 4,246 21% 1,100 21% 1,550 100% 11,613 √ Biro TataPemerintahan
VII Perhubungan 11,104 11,556 21,638 7,455 7,190 58,94455 Program
PembangunanPrasarana danFasilitas Perhubungan
TersedianyaPrsarana dandokumenperhubungan dalamrangka mendukungpertumbuhanekonomi
Prasaranadan fasilitasperhubungan belummemadai;Tersedianyadokumenperencanaan pelabuhanbelang-belang,bandaratampapadang, danprasaranalalu lintas
20% 5,568 35% 5,568 55% 10,023 70% 3,200 95% 3,400 100% 27,759 √ DishubKominfo
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 19
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2156 Program Rehabilitasi
dan PemeliharaanPrasarana danFasilitas LLAJ
Meningkatnyakeselamatan LLAJ
Kecelakaanlalu lintas dijalan masih
tinggi
Program
Rehabilitasi danPemeliharaan
Prasarana dan
FasilitasLLAJ
607 30% 728 50% 1,311 70% 1,000 90% 1,200 100%4,846
√ DishubKominfo
57 Program peningkatanpelayanan angkutan
Terlaksanananyakoordinasi dansosialisasi dalampeningkatanpelayanan angkutan
10% 1,824 30% 2,189 50% 3,939 70% 1,000 90% 1,000 100%9,952
58 ProgramPembangunan Saranadan PrasaranaPerhubungan
Tersedianya saranadan prasaranaperhubungan yangmemadai
Fasilitastransportasibelummaksimalmendukungsektor lain
10% 1,736 15% 2,083 30% 3,750 45% 500 65% 500 85%8,569
√ DishubKominfo
59 Program peningkatandan pengamanan lalulintas
Tersedianyaprasarana jalan(Rambu, APIL,Pagar PengamanJalan,Marka dll)
Sarana danprasaranakeselamatanlalu lintasmasihkurang
15% 532 30% 638 45% 1,149 65% 368 85% 4403,128
60 Program peningkatankelaikanpengoperasiankendaraan bermotor
Meningkatnyakeselamtan dijalan
Kecelakaanlalu lintas dijalan masihtinggi
-30% 300 50% 540 70% 500 90% 600
1,940√ Dishub
Kominfo
61 Program peningkatanpromosi dan kerjasamadengan pihak ketigabaik dalam negerimaupun luar negeri
Jumlah maskapaidan rutepenerbangan
2 Maskapaidan 2 RutePenerbangan
2Maskapai dan 2RutePenerbangan
3Maskapai dan 3RutePenerbangan
50 3Maskapai dan 3RutePenerbangan
90 3Maskapaidan 4RutePenerbangan
50 3Maskapaidan 5RutePenerbangan
50 3Maskapai dan 5RutePenerbangan
240√ Dishub
Kominfo
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 20
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2162 Program Peningkatan
dan pengawasanusaha jasa posdantelekomunikasi
TerlaksananyaPeningkatan danpengawasan usahajasa posdantelekomunikasi
100% 537 100% 537 100% 537 100%1,611
DishubKominfo
63 Program pengendaliandan pengamananlalulintas
Terlaksananyapengendalian danpengamananlalulintas
100% 300 100% 300 100% 300 100%900
DishubKominfo
VIII Lingkungan Hidup 5,560 6,381 5,861 7,422 7,260 32,484
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 21
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2164 Program
pengembangan KinerjaPengelolaanPersampahan
Menurunya bebanpencemaran limbahdomestik
Jumlahsampahsebanyak71.280 ton(satuan tonberatsampahorganik dananorganik)(Sumberdata BPStahun 2010)atausebesar 463ribu m3emisi CH4kG/gG; datapenganganan sampahberdasarkankabupaten :Kab. Majene:353m3/63.140 jiwa;Kab.Mamasa48m3/14.784 jiwa (datayangterinventarisir untuk kec.Mamasa);Kab.MamujuUtara :1.500m3/135.369 jiwa.Sedangkanuntuk Kab.Mamuju &Kab.Polewalitanpainformasi(data LPPD2011)
-(berkurangmenjadi0.8%daridataawallimbahdomestik diTPS;sertifikat/piagamadipuradan 2pilotprojectbiodigester
500 (berkurangmenjadi1,2%);pendampingan 2pilotproject;piagamadipura
700 piagam/sertifikatadipura
850 piagam/sertifikatadipura
1,150 (berkurangmenjadi2,0%dari dataawallimbahdomestikdi TPS;piagamadipura
3,200BadanLingkunganHidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 22
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2165 Program Pengendalian
Pencemaran danKerusakan LingkunganHidup
Meningkatkanpengawasanketaatanpengendalianusaha/kegiatandalam upayapengendalianpencemaranlingkungan sertaMenurunya bebanpencemaranlingkungan pada air,udara dan B3
JumlahKonsumsiBahanPerusakOzon (BPO)sebanyak1,1312 ton;4perusahaanpesertaPROPER;Baku MutuAir kelas II
23usaha/kegiatan wajibAMDAl,UKL -UPLterinventarisirlengkapdanbermutuizinlingkungannya;Berkurang 0.2% darijumlahkonsumsi BPOawal;BerkurangnyaemisiCO20.2%daridataawal;Bertambah 1perusahaanpesertaPROPER;bertambah 1yangberperingkatHijau(6) sertaMemenuhiklasifikasi airkelas Iberdasarkan PPNo 82
1,911 23usaha/kegiatanwajibAMDAl,UKL -UPLterinventarisirlengkapdanbermutuizinlingkungannya;Berkurang 0.4% darijumlahkonsumsi BPOawal;BerkurangnyaemisiCO20.4%daridataawal;Bertambah 4perusahaanpesertaPROPER;bertambah 1yangberperingkatHijau (6)sertaMemenuhiklasifikasi airkelas Iberdasarkan PPNo 82
1,911 23usaha/kegiatanwajibAMDAl,UKL -UPLterinventarisirlengkapdanbermutuizinlingkungannya;Berkurang 0.6 %darijumlahkonsumsi BPOawal;BerkurangnyaemisiCO20.6%dari dataawal;Bertambah 5perusahaanpesertaPROPER;bertambah 1yangberperingkatHijau (6)sertaMemenuhiklasifikasi airkelas Iberdasarkan PPNo 82Thaun
1,700 23usaha/kegiatanwajibAMDAl, UKL- UPLterinventarisirlengkap danbermutu izinlingkungannya;Berkurang0.8 %darijumlahkonsumsiBPOawal;BerkurangnyaemisiCO20.8%daridataawal;Bertambah5perusahaanpesertaPROPER;bertambah1 yangberperingkatHijau(6)serta
2,750 22usaha/kegiatanwajibAMDAl, UKL- UPLterinventarisirlengkap danbermutu izinlingkungannya;Berkurang 1% darijumlahkonsumsiBPOawal;BerkurangnyaemisiCO21%daridataawal;Bertambah5perusahaanpesertaPROPER;bertambah1 yangberperingkatHijau(6)sertaMeme
2,800 103usaha/kegiatanwajibAMDAl,UKL -UPLterinventarisirlengkapdanbermutuizinlingkungannya;Berkurang 3 %darijumlahkonsumsi BPOawal;BerkurangnyaemisiCO2 3%dari dataawal;20perusahaanpesertaPROPER; b(6)sertaMemenuhiklasifikasi airkelas Iberdasarkan PPNo 82Thaun2001untukpemantauankualitasairsungaiDASLariang,
11,072Badan
LingkunganHidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 23
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2166 Perlindungan &
Konservasi SumberDaya Alam
Meningkatkanjumlah tutupanlahan danpenekanan lajudeforestasi melaluipeningkatanpengendaliankerusakan hutan,konservasi danpengelolaan KehatiSulbar
Sampaitahun 2011,Total 84.853bibit telahdiberikankepadamasyarakt.Khususuntuk 2011,40 orangtersosialisasi; 1 paketbibit durianotongdiberikanpadamasyarakatdaerahTommo
5 profilMIHKab dan1 ProfilMIHProvinsi; 1TamanKehati,40 SDM
1,350 5 profilMIHKab dan1 ProfilMIHProvinsi; dataupayalokaladaptasi-mitigasi,1kampung iklim;4000bibitGPSH;1000titikbiopori
1,350 5 profilMIH Kabdan 1ProfilMIHProvinsi;dataupayalokaladaptasi-mitigasi;4000bibitGPSH;25sumurresapa;1DokumenPengelolaanSumberDayaAlamTerpadu
1,300 5 profilMIHKabdan 1ProfilMIHProvinsi;RADadaptasi-mitigasilokal,1kampungiklim;4000bibitGPSH; 25sumurresapan; 1percontohankonservasidaerahbantaransungai(fokusdesabangunmandar)
1,400 5 profilMIHKab
dan 1ProfilMIH
Provinsi;
ekspose
RADadaptasi-
mitigasi
lokal,4000bibit
GPSH; 1
percontoha
nkonser
vasidaera
hbantar
ansungai(fokusdesa
bangun
mandar)
1,450 SeriesdataProfil
MIH Kabdan
ProfilMIH
Prov; 2kampung
iklim;16.000bi
bit; 1TamanKehati
ProvinsiSulbar; 1dokumenPengelol
aanTerpadu,
2perconto
hankonserva
sibantaransungai
6,850Badan
LingkunganHidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 24
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2167 Program Peningkatan
Kualitas & AksesInformasi SumberDaya Alam danLingkungan Hidup
Memastikanpeningkatan kualitasdata dan informasikualitas SDA danLH sebagai dasarperencanaanpembangunan
1 GPS,petadasar Sulbar
(2007)
dokkajian
kerusakan
tanah,40 SDM
1,701 Peta,dok
kerusakan
tanahsulawesi Barat,
dok.PDRBHijau
Sulawesi Barat
1,701 dok.PDRBHijau
SulawesiBarat
1,180 dok.PDRBHijauSulaw
esiBarat
1,100 dokumen
PDRBHijau
1,120 dokPDRB
Hijau, 1peta dan
profilstatus
kerusakan lahanProvinsiSulawesiBarat,1
dokumenkajian
kerusakan tanah
SulawesiBarat, 60
SDM
6,802Badan
LingkunganHidup
68 Program Pengelolaan& RehabilitasiEkosistem Pesisir danLaut
Meningkatnyaperlindunganterhadap ekosistempesisir dan laut
1.091.481mangrove
(2007 -2011)
-1
dokumen profilzonasi/pemeta
anuntuk
kawasan pesisirSulawesi Barat
156 1dokume
nperenca
naanpengelol
aankawasanpesisir
200 PercontohanPemberdaya
anekono
mipesisir
(1kelompoktani
mangrove)
250 Monev/revie
w
300 1dokumenzonasi,
1dokumen
perencanaan
serta 1perconto
hanperekonomianpesisir
906Badan
LingkunganHidup
69 Program PengelolaanRuangan TerbukaHijau (RTH)
Meningkatkan rasiokawasanterbukahijauSulawesiBarat
- (Peningkatanrasioatauluas
kawasan hijau
Sulawes
45(Peningk
atanrasioatauluas
kawasanhijau
Sulawesi
481(Peningkatanrasioatauluas
kawasan
hijau
722(Peningkatanrasioatauluas
kawasan
hijau
70 (Peningkatanrasio
atau luaskawasan
hijauSulawesi
Barat
1,318Badan
LingkunganHidup
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 25
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21i Barat Barat Sulaw
esiBarat
Sulawesi
Barat70 Program
PengembanganKapasitas PengelolaanSumber Daya Alamdan Lingkungan Hidup
Meningkatnyakapasitaskelembagaanpengelolalingkungan hidupdan PPLH & PPNS
Buku SLHDProvinsiSulawesi
Barat (2009)
1SLHD,1 IKLH,SPM,calon
sekolahadiwiyat
a
598 1SLHD, 1
IKLH,SPM, 4sekolahcalon
adiwiyata
718 1SLHD, 1
IKLH,SPM, 4sekolahcalon
adiwiyata
300 1SLHD,
1IKLH,SPM,
4sekola
hcalonadiwiy
ata
350 1SLHD,
1IKLH,SPM,
4sekola
hcalonadiwiy
ata
370 Seriesdata
SLHD,IKLH,
SPM, 16sekolahadiwiyat
a
2,337Badan
LingkunganHidup
IX Pertanahan - 10,853 20,000 25,000 30,000 85,853 -71 Program Penataan
penguasaan,pemilikan, penggunaandan pemanfaatantanah
TerlaksananyaPengadaan Tanahuntuk pembangunan
25% 10,853 25% 20,000 25% 25,000 25% 30,000 100% 85,853 √ Biro TataPemerintahan
X Kependudukan dan Catatan Sipil 1,729 1,729 1,500 1,500 1,500 7,95972 Program Penataan
AdministrasiKependudukan
TerlaksananyaPeningkataanKualitas Aparaturpenata Adm.Kependudukan
1,729 100% 1,729 100% 1,500 100% 1,500 100% 1,500 100%7,959
√ Biro TataPemerintahan
XI Pemberdayaan Perempuan 3,686 4,774 4,330 3,350 3,450 19,59073 Program
Pengumpulkan Datadan Informasi
Tersedianya DataBase terpilahtentang Gender danAnak untukkepentinganperencanaan
0 Dokumen-
1Dokume
n
150 1Dokume
n
100 1Dokumen
100 1Dokumen
100 1Dokume
n450
√ Biro Pemb.Perempuan
74 Program Keserasiankebijakan peningkatankualitas Anak danPerempuan
Meningkatnyakualitas hidup anakdan perempuan
270 Orang 120Orang
796 120Orang
955 120Orang
500 120Orang
500 120Orang
500 870Orang 3,251
√ Biro Pemb.Perempuan
75 Program Peningkatankualitas hidup danPerlindungan
Meningkatnyakesadaran atasperan perlindungan
5 kalisosialisasi
Hukum
2ProdukHukum,
628 2ProdukHukum,
753 1 ProdukHukum,
400 1Produ
k
400 1Produ
k
400 5xsosialisasi dan 7
2,581√ Biro Pemb.
Perempuan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 26
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Perempuan dan anak perempuan dan
perlinsungan anakHuku
m,Huku
m,ProdukHukum
76 Program PeningkatanPeran serta dankesetraan Genderdalam pembangunan
Terserapnyaperempuan dalamberbagai lapanganpekerjaan sertapartisipasi secaraaktif dalam setiapkegiatanpembangunanmaupun dalammenikmati hasilpembangunan
76,8%TPAK
Perempuan
79% 1,186 80% 1,423 81% 1,150 82% 1,100 83% 1,150 83% 6,009 √ Biro Pemb.Perempuan
77 Program PenguatanKelembagaanPengarustamaanGender (PUG) danPengarustamaan HakAnak (PUHA)
Meningkatnyakapasitaskelembagaan PUGdan PUHA melaluiupaya pembentukanPokja diantarasektor instansiterkait
10 Lembagaperempuan,8 Lembaga
anak
-10
Lembaga
perempuan, 8
Lembaga anak
200 10Lembag
aperempu
an, 8Lembag
a anak
480 10Lemba
gaperempuan,
8Lemba
gaanak
550 10Lemb
agaperempuan,
8Lemb
agaanak
600 10Lembag
aperempu
an, 8Lembag
a anak
1,830 √ Biro Pemb.Perempuan
78 Program peningkatankualitas sumberdayamanusia danpeningkatan kualitashidup Genderdevelopment Indeks(GDI)
MeningkatnyaKualitas hidupperempuan
GDI 65%,DGI 63%
GDI70%,DGI60%
450 GDI75%,DGI65%
540 GDI78%,DGI68%
200 GDI80%,DGI70%
200 GDI82%,DGI73%
200 GDI85%,
DGI 75%
1,590 √ Biro Pemb.Perempuan
79 Program Peningkatankualitas hidup danPerlindunganPerempuan dan anak
MeningkatnyaKualitas hidupperempuan dananak
10xPertemuan, 5Dok
628 10xPertemu
an, 5Dok
753 10xPertemu
an, 5Dok
1,500 10xPertemuan,5 Dok
500 10xPertemuan,5 Dok
500 50xPertemuan, 25Dok
3,881 Biro Pemb.Perempuan
XII Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 929 2,615 2,070 1,470 1,470 8,55480 Program Kesehatan
Reproduksi RemajaMeningkatnyakualitas reproduksiremaja
200 Orang(Remaja) - -
240Orang
250 280Orang
250 320Orang
250 360Orang
250 1.400Org
1,000 √ Biro Pemb.Perempuan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 27
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2181 Program Keluarga
BerencanaTersedianyakebutuhan alatkontrasepsi bagipasangan usiasubur (PUS)
60% 62% 746 65% 895 68% 450 70% 450 72% 450 72%2,992
√ Biro Pemb.Perempuan
82 Program Pembinaanpeningkatan PeranSerta Masyarakatdalam PelaksanaanKB/KS yang Mandiri
Meningkatnya peranserta dan partisipasimasyarakat dalammelaksanakanprogram KeluargaBerencana secaramandiri
100 InstitusiMasyarakat
150InstitusiMasyar
akat
150 200Institusi
Masyarakat
150 220Institu
siMasya
rakat
150 250Institu
siMasya
rakat
150 1.050Institusi
Masyarakat
600√ Biro Pemb.
Perempuan
83 Program Promosikesehatan Ibu,Bayi danAnak melalui kelompokkegiatan Masyarakat
Meningkatnyapelayanan informasipromosi danpenyuluhankesehatan Ibu Bayidan Anak dalamsetiap kelompokkegiatanmasyarakat
100 KlpPosyandu
110 KlpPosyan
du
183 120 KlpPosyan
du
220 130 KlpPosyand
u
120 140Klp
Posyandu
120 150Klp
Posyandu
120 750 KlpPosyand
u763
√ Biro Pemb.Perempuan
84 ProgramPengembangan PusatPelayanan Informasidan Konseling KRR
Tersedianya saranadan prasaranateknologi informasi
6 Dataelektronik
8 Dataelektroni
k
100 9 Dataelektroni
k
100 10Data
elektronik
100 11Data
elektronik
100 51 Dataelektroni
k400
√ Biro Pemb.Perempuan
85 ProgramPenanggulanganNarkoba, PMStermasuk HIV AIDS
Meningkatnyausaha-usahapenanggulanganNarkoba, PMStermasuk HIV AIDS
5 Sekolah 15Sekolah
100 20Sekolah
100 25Sekola
h
100 30Sekol
ah
100 105Sekolah 400
√ Biro Pemb.Perempuan
86 Programpengembangan bahanImformasi tentangpengasuhan danpembinaan tumbuhkembang Anak
Adanya petunjukdan panduaninformasi tentangpola dan bentukpengasuhan anakdan pembinaantentang tumbuhkembang anak
5 Orang 15Orang
100 20Orang
100 25Orang
100 30Orang
100 105Orang 400
√ Biro Pemb.Perempuan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 28
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2187 Program Penyiapan
tenaga pendampingkelompok binaKeluarga (BKB)
Meningkatnyaketerampilanpendampingkelompok BKB
15 orang 25orang
100 30 orang 100 35orang
100 40Orang
100 165Orang 400
√ Biro Pemb.Perempuan
88 ProgramPengembangan modeloprasional BKB-Posyandu-padu
Terbentuknya suatumodel operasionalBKB-Posyandu-Paud yang dapatdijadikan sebagaipercontohan dalampengembangannya
10Posyandu
20Posyan
du
100 25Posyand
u
100 30Posya
ndu
100 35Posya
ndu
100 135Posyand
u400
√ Biro Pemb.Perempuan
89 Program peran sertaperempuan dalampembangunan
1 Paket 600 1 Paket 600 2 Paket1,200
Biro Pemb.Perempuan
XIII Sosial 4,831 8,935 13,250 14,089 25,364 66,46990 Program
PengembanganPembangunanKesejahteraan Sosial
TerlaksananyaBintek/PendataanPMKS,INDOTERA (IndonesiaSejahtera)Pengemb. SDMKesos danKoordinasi BidangKesos
Belumterpenuhi
target yangdiharapkan
4 Keg 243 6 Keg 292 6 Keg 800 6 Keg 300 8 Keg 300 Pencapai targetsudahcukupbaik
1,935Dinas Sosial
91 ProgramPenanggulanganKemiskinan
Tersedianya akseskesempatan kerjadan berusaha,Pelayanankesehatan dasardan pendidikandasar bagiKelompok UsahaBersama (KUBE)
Belumtepenuhi
aksespemberdaya
anmasyarakatbagi fakir
miskindalambentuk
KelompokUsaha
Bersama(KUBE)
-14 Keg 450 14 Keg 1,000 15
Keg1,000 17
Keg1,000 Akses
Pemberdayaan
masyarakat bagi
fakirmiskindalambentukUsaha
Kelompok
Bersamaterlaksan
adengan
3,450√ √ Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 29
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21baik
92 Program Perumahandan PermukimanLayak Huni
Tersedianya aksesperumahan danpemukiman melaluirehabilitasi rumahtidak layak huni(RTLH)
Belumterpenuhi
aksesperumahan
danpemukiman
melaluirehabilitasirumah tidaklayak huni (
RTLH )
-75 unit 550 100 unit 1,000 150
unit1,500 200
unit2,000 Akses
prumahan dan
pemukiman
melaluirehabilita
siRumahTidakLayakHuni
cukupmemadai
5,050√ √ Dinas Sosial
93 ProgramPemberdayaan FakirMiskin, Komunitas AdatTerpencil (KAT) danPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial(PMKS) Lainnya
Tersedianyapemukiman daninfrastruktur bagiwarga KomunitasAdat Terpencil(KAT)
Belumterpenuhi
pemukimandan
infrastruktursesuaijumlah
KomunitasAdat
Terpencil(KAT) yang
ada
50 unit 750 75 unit 900 75 unit 1,125 75 unit 1,125 75 unit 1,125 Pemenuhan
pemukiman dan
infrastruktur bagiwargaKAT
sudakcukup
memadai
5,025Dinas Sosial
94 ProgramPemberdayaanKeluarga
Tersedianyabantuan UsahaEkonomi ProduktifuntukPemberdayaanKeluarga Rentan
BelumterpenuhibantuanUsaha
EkonomiProduktif
untukPemberdayaan Keluarga
Rentanbelum
terlaksana
--
100 KK 200 150 KK 750 200KK
950 250KK
1,000 Pemenuhan
bantuanUsaha
EkonomiProduktif
bagikeluargarentansudahcukup
memadai
2,900√ √ Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 30
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2195 Program
PemberdayaanKelembagaanKesejahteraan Sosial
TerberdayakannyaOrganisasiKelembagaan osial,TKSK dan PSM
Pemberdayaan LembagaKesejahtera
an Sosial(KarangTaruna,
Orsos) danPekerjasosial
Masyarakat(PSM)masihrendah
2 lemb. 328 5 lemb 328 10 lemb 320 15lemb
450 20lemb
600 Pemberdayaan
KelembagaanSosial
Masyarakat
cukupmeningk
at
2,026- √ Dinas Sosial
96 Program PelestarianNilai Kepahlawanan,Keperintisan danKesetiakawanan Sosial
Meningkatnyapelestarian NilaiKepahlawanan,Keperintisan danKesetiakawananSosial
Penanamannilai
Kepahlawanan,
Keperintisandan
Kesetiakawanan Sosial
belumterlaksanadgn baik
4 Keg 474 5 Keg 474 5 Keg 370 5 Keg 426 5 Keg 450 Upayapenana
manNilai
Kepahlawanan,
Keperintisan danKesetiakawananSosialcukup
meningkat
2,193- - Dinas Sosial
97 Program Pembinaananak terlantar
Jumlah danpersentase anakterlantar dan PantiAsuhan yangdiberikan bantuan
Pelayanandan
RehabilitasiKesejahtera
an Sosialanak belummemadai
2 Keg 200 4 Keg 240 4 Keg 400 5 Keg 500 5 Keg 500 Pelayanan dan
Rehabilitasi
KesejahteraanSosialAnakcukup
meningkat
1,840√ √ Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 31
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2198 Proram Pembinaan
panti asuhan / jompoJumlah lanjut usiayang mendapatpelayanan danperlindungan sosial
Pelayanandan
perlindungan sosial
lanjut usiabelum
terlaksana
- 263 100 org 315 100 org 407 100org
438 100org
474 Pelayanan dan
perlindungan
sosiallanjutusia
terlaksana baik
1,896Dinas Sosial
99 Program pembinaanpara penyandang cacatdan trauma
.Jumlah OrangDengan Kecacatan(ODK) yangmendapatpelayananPembinaan danPerlindungan
Pelayanandan
perlindungan bagiOrang
DenganKecacatan
(ODK)belum
memadai
38 org 414 50 org 497 75 org 525 100org
700 150org
850 Pelayanan dan
perlindungan bagiOrang
DenganKecacat
an(ODK)
berjalandgn baik
2,986√ √ Dinas Sosial
100 Program pembinaaneks penyandangpenyakit sosial (eksnarapidana, PSK,narkoba dan penyakitsosial lainnya)
Jumlah Tunasosialyang mendapatkanpembinaan,bantuan, danrehabilitasi sosialbagi Tunasosal
Pembinaan,bantuan danrehabilitasisosial bagiTuna sosial
25 Org 451 50 org 541 50 org 388 50 org 531 50 org 780 Pembinaan,
bantuandan
rehabilitasi sosial
bagiTunaSosial
berjalanbaik
2,691√ √ Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 32
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21101 Program Pelayanan
dan Rehabilitas SosialPenyalahgunaanNapza
JumlahpenyalahgunaanNapza yangmendapatpelayanan danperlindunganKesejahteraanSosial
Pelayanan,bantuan danrehabilitasisosial bagipenyalahgunaan Napza
belummaksimal
--
2 Keg 224 50 org 224 50 org 224 75 org 224 Pelayanan,
bantuandan
rehabilitasi sosial
bagipenyalahgunaanNapzatelah
terlaksana
894√ Dinas Sosial
102 PenanggulanganMusibah BencanaAlam/ Bencana Sosial
Jumlah korbanbencana sosialyangberhasil dibantu dandilayani
Pemenuhanbantuankorban
bencanasosial belum
maksimal
2 Keg 910 2 Keg 910 2 Keg 1,127 2 Keg 1,146 3 Keg 1,190 Pemenuhan
bantuankorban
bencanasosialbelum
maksimal
5,283Dinas Sosial
103 Program BantuanTunai Bersyarat
Terlaksananyapemberian bantuanTunai Bersyaratbagi RSTM (PKH)
RSTM ibumenyusui,balita anak
usia SD danSMP yang
mendapatkan PKHbelum
memadai
-1 Keg 675 1 Keg 1,174 2 Keg 1,190 2 Keg 11,103 6 Keg
14,142Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 33
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21104 Program Asuransi
Kesejahteraan SosialTerlaksananyaAsuransiKesejahteraanSosial (ASKSOS)
ProgramAsuransi
Kesejahteraan Sosial
bagi sektorinformalbelum
maksimal
1 Keg 500 1 Keg 675 1 Keg 1,150 2 Keg 1,150 2 Keg 1,150 ProgramAsuransiKesejaht
eraanSosialbagi
sektorinformal
telahterlaksana
denganbaik
4,625Dinas Sosial
105 Program Perlindunganbagi Korban Tindakkekerasan dan PekerjaMigran
Jumlah KorbanTindak Kekerasandan Pekerja Migranyang tertangani
PenangananKorbanTidak
Kekerasandan Pekerja
Migranbelum
tertanganisecara
maksimal
45 org 299 50 org 300 50 org 1,100 70 org 1,140 70 org 1,140 Penanganan
KorbanTidak
Kekerasan danPekerjaMigranbelum
tertangani
denganbaik
3,979Dinas Sosial
106 ProgramPenyelenggaraanUndian
Terlaksananyapenyusunan danpenetapan SKpenyelenggaraanundian
Penyusunandan
penerbitanSurat
Keputusan (SK ),
MONEVPenyelenggaran UGB
belumoptimal
-1 Keg 455 2 keg 785 3 keg 865 3 keg 1,024 Penyusu
nan danpenerbitan SuratKeputusan ( SK )penyelenggaranundian
telah ada
3,129Dinas Sosial
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 34
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21107 Program Pendidikan
Pelatihan, Penelitiandan PengembanganKesejahteraan Sosial
Jumla SDMpenyelenggaraKesos yangmengikutipendidikankedinasan,kediklatan danjumlah kajian danatau penelitian yangdilaksanakan
Penyelenggaraan
pedidikankedinasan,kediklatan
danpenelitian
pembangunan Kesos
belumterlaksana
dengan baik
--
1 Keg 455 1 Keg 150 Penyelenggaraa
npedidika
nkedinas
an,kediklata
n danpenelitia
npembangunanKesostelah
terlaksana
denganbaik
605Dinas Sosial
108 Program KeluargaHarapan
1 Keg 455 1 Keg 455 1 Keg 455 1 Keg 455 4 Keg1,820
Dinas Sosial
XIV Tenaga Kerja 3,069 - 3,069 2,980 3,279 3,577 15,973109 program peningkatan
kualitas danproduktivitas tenagakerja
Tersedianya tenagakerja terampil danberkopetensi dibidangnya
360 Orang 330Orang
1,580 870Orang
1,580 1050Orang
700 1230Orang
800 1350Orang
900 5.190Orang 5,560
√ √ √ Disnaker &Transmigrasi
110 program peningkatankesempatan kerja
Terlayaninyapenempatan tenagakerja denganpenempatan yangtepat
90 Orang 120Orang
485 570Orang
485 600Orang
846 720Orang
1,031 840Orang
1,215 2940Orang 4,062
√ √ Disnaker &Transmigrasi
111 program perlindungandan pengembanganlembagaketenagakerjaan
MeningkatnyaPeran LKS bipartitdan tripartit dalampengembanganlembagaketenagakerjaan
1000 LKSBipartit, 1
LKS Tripartit
100LKS
Bipartit,1 LKS
Tripartit
487 100LKS
Bipartit,1 LKS
Tripartit
487 100 LKSBipartit,1 LKS
Tripartit
210 100LKS
Bipartit, 1LKS
Tripartit
220 100LKS
Bipartit, 1LKS
Tripartit
230 1500LKS
Bipartit,6 LKS
Tripartit
1,634√ Disnaker &
Transmigrasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 35
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21112 program pembinaan
pengawasanketenagakerjaan
Penerapan sistemmanajemenkeselamatan dankesehatan kerja diperusahaan
8Perusahaan
3Perusah
aan
517 3Perusah
aan
517 3Perusah
aan
1,224 3Perusahaan
1,228 3Perusahaan
1,232 23perusah
aan4,717
√ Disnaker &Transmigrasi
XV Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2,602 2,902 4,210 4,330 4,505 18,549113 Program Penciptaan
Iklim Usaha Mikro KecilMenengah yangKondusif
Terciptanya iklimusaha mikro kecilmenengah yangkondusif dalamrangkapertumbuhan UKM
80% 83% 1,049 85% 1,049 86% 1,400 88% 1,500 90% 1,655 90%6,653
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag
114 ProgramPengembanganKewirausahaan danKeunggulan KompetitifUsaha Kecil Menengah
BerkembangnyaUKM yang memilikidaya saing danproduktifitas
90 0rg 419 90 0rg 419 90 0rg 400 35 0rg 150-
- 305 org1,387
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag
115 ProgramPengembangan SistemPendukung UsahaBagi Usaha Mikro KecilMenengah
Percepatanperkembanganusaha KUKM
5 keg expo 1 kegexpo
465 1 kegexpo
465 1 kegexpo
1,210 1 kegexpo
1,225 1 kegexpo
1,240 10 kegexpo 4,606
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag
116 Program Peningkatankualitas kelembagaanKoperasi
Meningkatnyakuantitas dankualitaskelembagaanKoperasi
72% 75% 333 80% 333 83% 250 85% 300 90% 350 90%1,566
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag
117 Programpengembangan danpembinaan KoperasiUKM
Berkembangnyadan bertambahnyaKoperasi aktif
2 unit 336 3 unit 336 5 unit 650 5 unit 855 5 unit 960 20 unit3,137
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag118 Program
Pemberdayaankoperasi dan UKM
3 unit 300 5 unit 300 5 unit 300 5 unit 300 18 unit1,200
DinasKoperasi,UKM &
PerindagXVI Penanaman Modal 2,542 9,050 12,400 12,701 12,086 48,779
119 Program PeningkatanPromosi danKerjasama Investasi
MeningkatnyaPromosi danKerjasama Investasi
44 Investor 47Investor
1,742 50Investor
2,090 53Investor
2,700 56Invest
or
2,901 59Invest
or
2,186 59Investor 11,619
√ BKPMD
120 Program Peningkatan Meningkatnya Iklim 3,2 T 4,1 T 800 5,1 T 960 6,1 T 1,100 7 T 1,200 7,1 T 1,300 32,6 T √ BKPMD
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 36
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Iklim Investasi danRealisasi Investasi
Investasi danRealisasi Investasi
5,360
121 Program PenyiapanPotensi Sumberdaya,Sarana dan PrasaranaDaerah
Tersedianya datapotensi daerah yangdibutuhkan olehinvestor
-- -
2 dok 600 3 dok 600 3 dok 600 3 dok 600 3 dok2,400
√ BKPMD
122 Peningkatan KualitasPelayanan Publik
Tersedianya Saranadan Pasarana sertakualitas SDM yangmaksimal untukmenunjangpeningkatan publik
-- -
1 Paket 2,400 1 Paket 5,000 1Paket
5,000 1Paket
5,000 4 Paket17,400
BKPMD
123 Program PeningkatanDukungan ManajemenDalam PelaksanaanTugas Teknis BKPMD& P2T
TersedianyaDukunganManajemen DalamPelaksanaan TugasTeknis
-- -
1 Paket 3,000 1 Paket 3,000 1Paket
3,000 1Paket
3,000 4 Paket12,000
BKPMD
XVII Kebudayaan 2,272 2,272 2,272 2,100 2,100 11,015124 Program
Pengambangan NilaiBudaya
Berkembangnyanilai-nilai Budayadan Potensi Daerah
10FasilitasPariwis
ata
1,376 15FasilitasPariwisa
ta
1,376 20FasilitasPariwisa
ta
1,376 22Fasilit
asPariwisata
1,000 25Fasilit
asPariwisata
1,000 92FasilitasPariwisat
a
6,127√ Dinas
Pendidikan
125 Program PengelolaanKekayaan Budaya
10FasilitasPariwis
ata
763 15FasilitasPariwisa
ta
763 20FasilitasPariwisa
ta
763 22Fasilit
asPariwisata
1,000 25Fasilit
asPariwisata
1,000 92FasilitasPariwisat
a
4,288√ Dinas
Pendidikan
126 Program PengelolaanKeragaman Budaya
10FasilitasPariwis
ata
133 15FasilitasPariwisa
ta
133 20FasilitasPariwisa
ta
133 22Fasilit
asPariwisata
100 25Fasilit
asPariwisata
100 92FasilitasPariwisat
a
600√ Dinas
Pendidikan
XVIII Pemuda dan Olah Raga 8,850 11,120 13,243 13,195 13,934 60,341127 Program peningkatan
peran sertakepemudaan
Terciptanya SDMPemuda yangberkualitas
98% 15% 4,053 16% 4,863 18% 5,836 19% 5,000 20% 4,500 88%24,252
√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata
128 Program peningkatanupaya penumbuhankewirausahaan dan
1 Paket 480 1 Paket 576 1 Paket 691 1Paket
500 1Paket
500 5 Paket2,747
√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 37
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21kecakapan hiduppemuda
129 Program Pembinaandan PemasyarakatanOlahraga
10xpelatiha
n
732 10xpelatiha
n
878 10xpelatiha
n
1,054 10xpelatih
an
1,000 10xpelatih
an
1,000 50xpelatihan 4,664
√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata
130 Program PeningkatanSarana dan PrasaranaOlahraga
Tersedianya saranadan prasaranaolahraga di 5Kabupaten
45 Fasilitasolahraga
3,585 6Fasilitasolahrag
a
4,302 7Fasilitasolahraga
5,162 8Fasilit
asolahag
a
6,195 9Fasilit
asolahra
ga
7,434 92FasilitasPariwisat
a
26,678√ Dinas Pemuda
Olahraga &Pariwisata
131 Program pelayanankepemudaan
10 kelpkPemuda
500 10 kelpkPemuda
500 10kelpkPemu
da
500 10kelpkPemu
da
500 40 kelpkPemuda 2,000
Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata
XIX Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 6,176 6,924 8,013 6,759 7,602 35,474132 Program Peningkatan
Keamanan danKenyamananLingkungan.
Terlaksananyapeningkatankeamanan dankenyamananlingkungan.
30 Orang 30Orang
323 30Orang
387 30Orang
465 30Orang
350 50Orang
500 170Orang 2,025
sda BadanKesbangpol
133 Program PeningkatanKesadaran Berbangsadan Bernegara.
Terlaksananyapeningkatankesadaranberbangsa danbernegara.
30 Orang- - -
- 30Orang
200-
--
- 30Orang 200
sda BadanKesbangpol
134 Program PeningkatanKapasitas Fungsi danKeberadaan Ormas.
Terlaksananyaprogrampeningkatankapasitas fungsi dankeberadaan Ormas.
Tersedianyafasilitas dan
SDMaparatur.
- - --
--
-- 5 kab. 400 5 Kab
400sda Badan
Kesbangpol
135 ProgramPengembanganWawasaanKebangsaan.
Terkembangnyawawasankebangsaan.
Tersedianyafasilitas dan
SDMaparatur.
30Orang
401 30Orang
482 30Orang
578 30Orang
694 30Orang
832 150Orang 2,987
sda BadanKesbangpol
136 Program KemitraanPengembanganWawasanKebangsaan.
Terciptanyapemahaman akanpentingnyawawasankebangsaan.
Tersedianyafasilitas dan
SDMaparatur.
- - --
--
--
-100 30
Orang 100sda Badan
Kesbangpol
137 Program Terlaksananya Tersedianya 30 70 30 84 - - - 60 sda Badan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 38
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21PemberdayaanMasyarakat UntukMenjaga Ketertibandan Keamanan.
pemberdayaanmasyarakat untukmenjaga ketertibandan keamanan.
fasilitas danSDM
aparatur.
Orang Orang - - - Orang 154 Kesbangpol
138 Program PendidikanPolitik Masyarakat.
Terlaksananyapendidikan politikmasyarakat.
Tersedianyafasilitas dan
SDMaparatur.
30Orang
216 30Orang
259-
--
--
- 60Orang 475
sda BadanKesbangpol
139 Program KetahananSeni, Budaya, Agamadan Kemasyarakatan.
TerlaksananyaKetahanan Seni,Budaya, Agama danKemasyarakatan.
Tersedianyafasilitas dan
SDMaparatur.
- - -- 30
Orang750
--
-- 30
Orang 750sda Badan
Kesbangpol
140 Program FasilitasPolitik Dalam Negeri.
Terfasilitasinyaprogram pendidikanpolitik dalam negeri.
Tersedianyafasilitas dan
SDMaparatur.
- - -- 30
Orang860 30
Orang750 30
Orang950 90
Orang 2,560sda Badan
Kesbangpol
141 ProgramPengembanganKapasitas KemampuanIntelejen Aparat diDaerah.
TerlaksananyaPengembanganKapasitasKemampuanIntelejen Aparat diDaerah.
Tersedianyafasilitas dan
SDMaparatur.
- - -- 30
Orang350
--
-- 30
Orang 350sda Badan
Kesbangpol
142 Program AntisipasiCegah Dini TerhadapPerkembangan Konflikdi Daerah.
Teratasinya konflik-konflik di Daerah.
Tersedianyafasilitas dan
SDMaparatur.
- - --
-- 30
Orang150
-- 30
Orang 150sda Badan
Kesbangpol
143 Program peningkatankesiapsiagaan danlogostik bencana
TerlaksananyaKesiapsiagaan/Kedaruratan danLogistik Bencana
15% 777 18% 932 22% 810 30% 815 30% 820 100%4,154
√ BPBD
144 Program pencegahan,mitigasi, dankesiapsiagaanbencana
20% 2,436 20% 2,436 20% 2,000 20% 2,000 20% 2,000 100%10,873
√ BPBD
145 Program PemulihanPasca Bencana
20% 940 20% 1,128 20% 1,000 20% 1,000 20% 1,000 100%5,068
√ BPBD
146 Program peningkatankeamanan dankenyamananlingkungan
20% 513 20% 615 20% 500 20% 500 20% 500 100%2,628
Satpol PP &Linmas
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 39
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21147 Program
pengembanganWawasan Kebangsaan
MeningkatkanMental danWawasanKebangsaanAparatur
20% 500 20% 600 20% 500 20% 500 20% 500 100%2,600
Satpol PP &Linmas
XX Pemerintahan Umum 73,890 89,308 98,925 110,181 127,750 500,054148 Program Peningkatan
Kapasitas LembagaPerwakilan RakyatDaerah
- 20% 184 20% 221 20% 100 20% 100 20% 100 100%705
√ Biro TataPemerintahan
149 Program peningkatanpelayanan kedinasankepala daerah/ wakilkepala daerah
- 20% 917 20% 917 20% 1,000 20% 1,000 20% 1,000 100%4,834
√ Biro TataPemerintahan
150 Program Pembinaandan PengawasanPenyelenggaraanPemerintahan Daerah
MeningkatnyaPemahaman aparatterhadappelaksanaan urusanpemerintahan
25% 615 25% 325 25% 350 25% 350 100%1,640
√ Biro TataPemerintahan
151 Program PeningkatanKapasitasKelembagaanPembangunan Daerah
MeningkatnyaKualitas danCapaian KinerjaLPPD ProvinsiSulawesi Barat
- 100% 1,073 100% 1,073 100% 500 100% 550 100% 600 100%3,797
√ Biro TataPemerintahan
152 Program PeningkatanKapasitas AparaturPemerintahan Daerah
MeningkatnyaPemahahamanterhadap Peraturan
- 100% 200 100% 220 100% 240 100% 260 100%920
√ Biro TataPemerintahan
153 Program PenataanDaerah Otonomi Baru
Terlaksananyapenataan daerahotonomi baru
- 20% 1,462 20% 1,754 20% 1,550 20% 1,612 20% 1,680 100%8,058
√ Biro TataPemerintahan
154 ProgramPengembanganKapasitas dan EvaluasiKinerja dalampencapaian StandarPelayanan Minimal(SPM)
TerlaksananyaPelayanan DasarMasyarakat
- 20% 1,000 20% 1,000 20% 1,200 20% 1,300 100%4,500
√ Biro TataPemerintahan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 40
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21155 Program Fasilitasi
Pemillihan,PengesahanPengangkatan danPemberhentian KepalaDaerah (KDH) danWakil kepala Daerah
Terlaksananyaproses pelaksanaanPemilukada secarajurdil
- 100% 593 100% 310 100% 300 100%1,203
√ Biro TataPemerintahan
156 Program PeresmianPengangkatan danPemberhentianAnggota DPRDProvinsi/Kabupaten/Kota
Terlaksananyaperesmianpengangkatan &pemberhentiananggota DPRD
- 100% 303 100% 520 100% 550 100% 580 100%1,953
√ Biro TataPemerintahan
157 Program fasilitasikerjasama denganPihak Ketiga
TerlaksananyaKerjasama denganpihak ketiga
10% 20% 150 20% 200 20% 250 20% 300 100%900
√ Biro TataPemerintahan
158 Program PeningkatanKerjasama AntarPemerintah Daerah
TerlaksananyaKerjasama antardaerah
10% 15% 292 15% 310 20% 320 20% 350 90%1,272
√ Biro TataPemerintahan
159 Program PembinaanWilayah
Terlaksananyapembinaankewilayahan diProv. Sulbar
10% 15% 547 10% 630 20% 650 20% 680 85%2,507
√ Biro TataPemerintahan
160 Programpeningkatan pelayanankedinasan kepaladaerah/ wakil kepaladaerah
Meningkatnyapelayanan umumkedinasan kepaladaerah/ wakil kepaladaerah
10% 15% 350 15% 350 20% 400 20% 400 90%1,500
√ Biro TataPemerintahan
161 Program Ketentraman,Ketertiban Umum danPerlindunganMasyarakat
Terlaksananyakoordinasi denganinstansi terkait skalaprovinsi
10% 20% 100 20% 150 20% 150 20% 150 100%550
√ Biro TataPemerintahan
162 Programpengembanganwilayah Perbatasan
Tersedianyadukunganpenegasan bataprovinsi dankabupaten
10% 20% 200 15% 250 15% 300 15% 350 100%1,100
√ Biro TataPemerintahan
163 Program Toponimi danPemetaan Wilayah
Terlaksananyapemetaan wilayahProv. Sulbar
10% 30% 500 40% 600 - 100%1,100
√ Biro TataPemerintahan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 41
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21164 Program Penetapan
Luas WilayahPenataan luaswilayah ProvinsiSulawesi Barat
10% 15% 250 10% 275 10% 300 5% 325 65%1,150
√ Biro TataPemerintahan
165 Program PeningkatanSistem PengawasanInternal danPengendalianPelaksanaan KebijakanKDH
TerlaksananyaTindak Lanjut HasilTemuanPengawasan
28 LHP 212 28 LHP 255 28 LHP 120 28LHP
130 28LHP
140 28 LHP857
√ Biro Hukum
166 Program PeningkatanKerjasama AntarPemerintah Daerah
TercapainyaKerjasama AntarPemerintah Daerahse-Sulawesi Barat
17% 200 20% 240 20% 650 21% 700 22% 750 100%2,540
√ Biro Hukum
167 Program PenataanPeraturan Perundang-Undangan
MeningkatkanPemahamanMasyarakatTerhadap PerUUPusat & Daerah
10% 2,845 16% 3,414 16% 3,000 19% 3,000 39% 3,000 100%15,259
√ Biro Hukum
168 Program PenangananBantuan Hukum danHAM
TerlaksananyaPenegakan KuasaHukum & GelarPerkara Peradilan
3% 966 13% 1,159 26% 1,391 29% 1,669 29% 2,003 100%7,188
√ Biro Hukum
169 Program PeningkatanJaringan Dokumentasidan Informasi Hukum
CD Produk HukumDaerah Provinsi &Kabupaten se-Sulawesi Barat
17% 207 17% 249 20% 298 22% 358 24% 430 100%1,542
√ Biro Hukum
170 Program PerbaikanSistem AdministrasiKearsipan
MempermudahPencarian &Pelacakan ProdukHukum Daerah
16% 29 19% 35 19% 10,000 22% 11,000 24% 12,000 100%33,065
√ Biro Hukum
171 Program OptimalisasiPemanfaatanTeknologi Informasi
Tersedianya sarana& Prasarana dalamrangkapengembanganPersandian &Teknologi Informasi
KurangnyaPemahaman
tentangPersandian
& TI
90% 357 90% 428 Tersedianya
Aparaturyang
Menguasai
Persandian & PTI
514 90% 617 90% 740 90%2,657
√ Biro Humas &Protokoler
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 42
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21172 Program Peningkatan
Pelayanan KehumasanMeningkatnyaProfesionalismeAparat dalamRangka pelayanankehumasan &Keprotokoleran
Pelayanankehumasan
belummemadai
98% 683 Tersedianya
AparatProfesio
naldibidangKehumasan danKeprotokoleran
820 98% 1,000 98% 1,200 98% 1,440 98%5,143
√ Biro Humas &Protokoler
173 Program peningkatankomunikasi & InformasiSerta PenggunaanMedia Massa
1 Paket 200 1 Paket 200 1Paket
200 1Paket
200 4 Paket800
Biro Humas &Protokoler
174 Program PeningkatanKapasitasKelembagaanPembangunan Daerah
MeningkatnyaKapasiatsKelembagaanPembangunanDaerah
MekanismePelaksanaan danperencanaan untukmengefektifkan kegiatankelembagaan belumterlaksanadengansecaraefektif danefisien
13% 1,198 23% 1,438 20% 2,500 20% 2,500 24% 2,500 100%10,137
√ Biro Ekbang
175 Program PenguatanEkonomi Daerah
MeningkatnyaPenguatan EkonomiDaerah
MekanismePelaksanaa
n danPerencanaa
n untukmengoptima
lkanPenguatanEkonomiDaerahbelum
terlaksanadengan
11% 450 26% 540 15% 500 29% 500 19% 500 100%2,490
√ Biro Ekbang
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 43
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21efektif dan
efisien176 Program peningkatan
pelayanan kehidupanberagama
Meningkatnya Imandan Taqwa
99% 20% 310 20% 372 20% 400 20% 400 20% 400 100%1,882
√ Biro Kesra
177 Program peningkatankualitas pemahamandan pengamalanagama dan pembinaankerukunan beragama
Meningkatnya Imandan Taqwa
98% 20% 2,535 20% 3,042 20% 1,000 20% 1,000 20% 1,000 100%8,577
√ Biro Kesra
178 Program keserasiankebijakan kualitas anakdan perempuan melaluikelompok kegiatan dimasyarakat
Meningkatnya peranserta anak danperempuan dalampeningkatan kualitashidup mereka
99% 20% 800 20% 960 20% 350 20% 500 20% 450 100%3,060
√ Biro Kesra
179 Program peningkatankualitas hidup dankesejahteraan
Tercapainyakualitas hidupmasyarakat yanglebih sehat
95% 25% 425 25% 510 25% 350 25% 500 25% 500 125%2,285
√ Biro Kesra
180 Program pelayanandan pembinaansekolah
Meningkatnyakualitas pendidikandan kesehatansekolah
95%-
20% 600 20% 600 20% 600 20% 600 80%2,400
√ Biro Kesra
181 PeningkatanKesehatan Aparatur
Pelayanankesehatan kepaladaerah
- --
20% 551 50% 747 15% 335-
- 65%1,633
√ Biro Umum
182 Pelayanan Kedinasankepala daerah/wakilkepala daerah
terlaksananyakoordinasi antarapemerintah pusatdan daerah
- 20% 13,051 20% 13,051 20% 9,500 20% 9,500 20% 12,700 100%57,802
√ Biro Umum
183 Peningkatan danpengembanganPengelolaan keuangandaerah
penyusunanstandarisasi hargabarang dan jasa
--
100% 300 100% 300 100% 300 100% 300 100%1,200
√ Biro Umum
184 OptimalisasiPemanfaatanTeknologi informasi
Penyediaan sistemadminstrasielektronik
- --
100% 635 100% 635 100% 635 100% 635 100%2,538
√ Biro Umum
185 Program peningkatankualitas kelembagaanpemprov sulbar
terwujudnyapeningkatan kualitaskelembagaan
- 20% 326 20% 391 20% 400 20% 450 20% 500 100%2,066
√ Biro Orpeg
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 44
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21pemprov sulbar
186 Program pembinaandan pengembanganaparatur
Terlaksananyapembinaan danpengembanganaparatur
25% 13% 894 10% 1,073 13% 878 17% 1,141 22% 1,483 100%5,467
√ Biro Orpeg
187 Program peningkatandan PengembanganPengelolaan keuanganDaerah
Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat
WDP WDP 8,093 WTP 8,093 WTP 12,140 WTP 18,210 WTP 27,315 WTP73,851
√ BiroKeuangan
188 Program Pembinaan &Fasilitasi PengelolaanKeuanganKabupaten/Kota
Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat
WDP WDP 609 WTP 731 WTP 1,000 WTP 1,200 WTP 1,500 WTP5,040
√ BiroKeuangan
189 Program PeningkatanKapasitas LembagaPerwakilan RakyatDaerah
PeningkatnyaTugas, Fungsi danWewenang DPRD
100% 15,033 100% 15,033 100% 16,624 100% 17,191 100% 17,538 100%81,418
√ SekretariatDPRD
190 Program Peningkatandan PengembanganPengelolaan KeuanganDaerah
TerimplementasinyaPengelolaanKeuangan DaerahYang Profesional
100% 1,225 100% 1,470 100% 1,617 100% 1,779 100% 1,957 100%8,047
√ SekretariatDPRD
191 ProgramPengintensifanpenangananPengaduanMasyarakat
TerwujudnyaPenangananPengaduanMasyarakat YangIntensif
100% 1,500 100% 1,800 100% 1,980 100% 2,178 100% 2,396 100%9,854
√ SekretariatDPRD
192 Program Peningkatankerjasama AntarPemerintah Daerah
MeningkatnyaHubunganKerjasama AntaraPemerintah Daerah
100% 1,681 80% 2,017 100% 2,218 100% 2,440 100% 2,684 100%11,040
√ SekretariatDPRD
193 Program PenataanPeraturan perundang-undangan
TersusunnyaPeraturanPerundang-Undangan
100% 7,446 100% 8,936 100% 9,829 100% 10,812 100% 11,893 100%48,917
√ SekretariatDPRD
194 Program peningkatanpelayanan kehumasan
Meningkatkanpelayanankehumasan
100% 645 100% 645 100% 710 100% 781 100% 859 100%3,641
√ SekretariatDPRD
195 Program PeningkatanSistem PengawasanInternal danpengendalian
MeningkatnyaSistem PengawasanInternal danpengendalian
13% 16% 3,491 21% 3,491 21% 3,840 21% 4,224 21% 4,647 100%19,693
√ InspektoratDaerah
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 45
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Pelaksanaan KebijakanKDH
PelaksanaanKebijakan KDH
196 ProgramPengembanganKapasitasKelembagaanPembangunan Daerah
MeningkatnyaPengembanganKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah
98% 18% 366 18% 439 21% 483 21% 532 21% 585 99%2,405
√ InspektoratDaerah
197 Program PeningkatanProfesionalismeAparatur (personnelcapacity building)pemerintah ProvinsiSulawesi Barat
Opini BPK WDP- -
WDP 1,000 WTP 1,100 WTP 1,210 WTP 1,331 WTP4,641
√ InspektoratDaerah
198 Program peningkatanpelayanan kedinasankepala daerah/ wakilkepala daerah
MeningkatnyapelayananKedinasanKDH/WKDH
-- -
7% 336 25% 370 29% 407 33% 448 94%1,561
√ KantorPerwakilan
199 Program peningkatanpelayanan kehumasan
20% 798 20% 958 20% 1,053 20% 1,159 20% 1,274 100%5,242
√ KantorPerwakilan
200 Program Peningkatan& PengembanganPengelolaan KeuanganDaerah
Meningkatkan danmengembangkanPengelolaanKeuangan Daerah
6% 14% 3,560 20% 4,271 20% 1,600 20% 1,650 20% 1,700 100%12,781
√ DinasPendapatan
Daerah
201 Penataan PeraturanPerundang-Undangan
TertatanyaPeraturanPerundang-Undangan tentangpenyelenggaraanperpustakaan dankearsipan daerah
-- - -
- 1Pergub
150 1Perda
250 1Perda
200 1 Pergubdan 2Perda
600√ Kantor
Perpus, Arsip&
Dokumentasi
202 Program PenataanPeraturan Perundang -Undangan
Meningkatnyakesadaranmasyarakat tentangpemenuhan Pajakdan RetribusiDaerah
51% Perda 317 Perda 380 Perda 150 Perda 150 Perda 150 Perda1,147
√ DinasPendapatan
Daerah
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 46
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21203 Program Partisipasi
MasyarakatMeningkatnyakesadaranmasyarakat tentangpemenuhankewajibanmembayar Pajakdan RetribusiDaerah
-- -
100% 380 100% 437 100% 503 100% 579 100%1,899
√ DinasPendapatan
Daerah
XXI Kepegawaian 6,159 10,286 11,814 12,996 14,290 55,545204 Program Fasilitasi
Pindah / Purna TugasPNS
Terfasilitasinyaaparatur yangpindah/purna tugas
20%kenaikan daritahunawal
120 20%kenaikan dari
tahun-1
144 20%kenaikan
daritahun-2
158 20%kenaikan daritahun-
3
174 20%kenaik
andari
tahun-4
191 100%786
√ BKD
205 Program PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur
Meningkatnyawawasan,pendidikan danpengetahuanaparatur terhadapperaturankepegawaian sertakemampuanmanajerial PNS
20%kenaikan daritahunawal
4,619 20%kenaikan dari
tahun-1
5,543 20%kenaikan
daritahun-2
6,097 20%kenaikan daritahun-
3
6,707 20%kenaik
andari
tahun-4
7,378 100%30,344
√ BKD
206 Program Pembinaandan PengembanganAparatur
Terbinanya danberkembangnyakemampuan sertapengetahuan dalamupaya peningkatankarier aparat.
20%kenaikan daritahunawal
1,420 20%kenaikan dari
tahun-1
1,704 20%kenaikan
daritahun-2
1,875 20%kenaikan daritahun-
3
2,062 20%kenaik
andari
tahun-4
2,268 100%9,329
√ Badan Diklat
207 Program PeningkatanProfesionalismeAparatur (personnelcapacity building)pemerintah ProvinsiSulawesi Barat
Meningkatnyaprofesionalismeaparatur denganmenempatkanaparatur sesuaikompetensi
26% 500 35% 550 4% 600 100%1,650
√ Badan Diklat
208 Program pembinaanpeningkatankeagamaan
1 Paket 2,400 1 Paket 2,640 1Paket
2,904 1Paket
3,194 4 Paket11,138
SekretariatKorpri
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 47
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21209 Program Pembinaan
dan PemasyarakatanOlahraga
1 Paket 495 1 Paket 545 1Paket
599 1Paket
659 4 Paket2,297
SekretariatKorpri
XXII Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 14,467 17,361 6,191 6,656 7,157 51,833 -210 program Peningkatan
KeberdayaanMasyarakat Perdesaan
Meningkatnyakemampuanmasyarakat dalammengelolapembangunan dipedesaan
135 desa 69 desa 4,278 69 desa 5,133 69 desa 1,500 69desa
1,500 69desa
1,500 480 desa 13,911 √ √ Badan PMD &Pemdes
211 Programpengembanganlembaga ekonomipedesaan
PeningkatanPendapatan dankesejahteraankeluarga dalammemberdayakanusaha - usaha kecilyang berbasisekonomi kerakyatan
66Kelompok
135Kelomp
ok
7,427 69Kelomp
ok
8,913 75Kelompo
k
1,045 80Kelom
pok
1,145 100Kelom
pok
1,245 625Kelompo
k
19,776 √ √ Badan PMD &Pemdes
212 Peningkatan PartisipasiMasyarakat dalammembangun desa
Meningkatkankepedulian danperan aktifmasyarakat baikberupa pikiran,tenaga dan finansialdalam pelaksanaanpembangunan sertapemeliharaan hasil -hasilnya
66 Desa 69 Desa 1,866 69 Desa 2,240 69 Desa 2,464 69Desa
2,710 69Desa
2,981 411Desa
12,261 √ √ Badan PMD &Pemdes
213 Peningkatan kapasitasaparatur pemerintahdesa
Penyelenggaraanpemerintahandesa/kel. Yangakuntable danprofesional
135 Desa 69 Desa 896 69 Desa 1,075 69 Desa 1,183 69Desa
1,301 69Desa
1,431 480Desa
5,886 √ √ Badan PMD &Pemdes
XXIII Kearsipan 819 983 1,060 1,160 1,273 5,296214 Penyelamatan dan
Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
Peningkatanpenerbitan naskahsumber arsip
10 daftararsip SKPD
1 daftararsipSKPD
438 1 daftararsipSKPD
526 1 daftararsipSKPD
578 1daftararsipSKPD
636 3daftararsipSKPD
700 13 daftararsipSKPD
2,879√ Kantor
Perpus, Arsip&
Dokumentasi215 Program peningkatan Jumlah SKPD yang 0. SKPD 1 SKPD 381 8 SKPD 457 8 SKPD 482 8 524 8 573 33 SKPD √ Kantor
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 48
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21kualitas pelayananinformasi
telah menerapkanarsip secara baku
SKPD SKPD 2,417 Perpus, Arsip&
DokumentasiXXIV Komunikasi dan Informatika 8,240 10,938 20,221 14,429 15,924 69,752
216 ProgramPengembanganKomunikasi, Informasidan Media Massa
Meningkatnyakualitas penyebaraninformasi dankomunikasi
Penyebaraninformasi
belummerata
20% 2,795 35% 3,354 50% 3,689 70% 1,058 90% 1,164 100%12,059
√ DishubKominfo
217 Program Pengkajiandan Penelitian BidangKomunikasi danInformasi
Meningkatnyakualitas penelitaianuntukpengembangankualitas informasi
Penyebaraninformasi
belummerata
20% 388 35% 466 50% 1,800 70% 1,000 90% 1,200 100%4,854
√ DishubKominfo
218 Program FasilitasiPeningkatan SDMBidang Komunikasidan Informasi
Meningkatnya SDMpada bidangkomunikasi danInformasi
Penyebaraninformasi
belummerata
20% 600 35% 720 50% 1,400 70% 1,500 90% 1,600 100%5,819
√ DishubKominfo
219 Program KerjasamaInformsi dan MediaMassa
Meningkatnyakerjasama informasi
Penyebaraninformasi
belummerata
20% 622 35% 747 50% 1,450 70% 1,500 90% 1,550 100%5,869
√ DishubKominfo
220 Program OptimalisasiPemanfaatanTeknologi Informasi
Meningkatnyapemanfaatanteknologi Informasi
Penyebaraninformasi
belummerata
20% 100 35% 120 50% 1,150 70% 1,175 90% 1,200 100%3,746
√ DishubKominfo
221 Penertiban IzinPenyelenggaraanPenyiaran (IPP)
MeningkatnyaJumlah LembagaPenyiaran yangmengurus danmemiliki Izin Siaran
MinimnyaLembagaPenyiaran
yangmemiliki IPP
19% 1,350 26% 1,500 29% 1,600 74%4,450
√ KPID
222 OptimalisasiPemanfaatanSpektrum Frekuensi
Sesuainyapemanfaatanspektrum frekuensidg master plan yangada
PenggunannSpektrum
frekuensi ygmasih ruwet
16% 150 22% 250 25% 350 28% 450 91%1,200
√ KPID
223 Sosialisasi Undang-Undang 32 Tahun2002 ttg Penyiaran danPeraturan KPI ttg P3-SPS
Bertambahnyapemahamanmasyarakat tentangisi siaran yg baikdan mendidik
Kurangnyapemahamanmasyarakat
ttgpenyiaran
15% 180 20% 340 25% 460 28% 530 88%1,510
√ KPID
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 49
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21dan
peraturanKPI
224 Pengawasan Isi SiaranRadio & Televisi diSulawesi Barat
Berkurangnyatemuanpelanggaran isisiaran oleh lembagapenyiaran
Adanyapelanggaranisi siaran ygdilakukan
olehlembagapenyiaran
17% 260 18% 410 25% 420 28% 725 88%1,815
√ KPID
225 Pengembangan SDMBidang Penyiaran
Lembaga penyiaransemakin profesionaldalam pengelolaanbidang penyiaran
Pengelolaanbidang
penyiaranyang kurangprofesional
16% 210 20% 380 25% 450 29% 520 90%1,560
√ KPID
226 PengembanganInfrastuktur RadioKomunitas
Tersedianya SaranaPengemban RadioKomunitas Desa ditiap Kecamatan
Masihterbatasnya
saranapengembangan radio
komunitas diSulbar
9% 184 19% 221 21% 450 25% 470 26% 510 100%1,835
√ KPID
227 PengembanganSarana TelevisiBerlangganan
TersedianyaSarana/InfrastrukturPenyiaranTelevisiBerlangganan di tiap kecamatan
Keterbatasaninfrastrukturpenyiarantelevisiberlangganan
17% 250 22% 410 24% 460 27% 530 90%1,650
√ KPID
228 Programpengembangankelembagaan melaluimedia komunikasi daninformasi
Meningkatnyapengembangankelembagaanmelalui mediakomunikasi daninformasi
1 Paket 335 1 Paket 402 1 Paket1,442
1Paket 1,586
1Paket 1,745
5 Paket5,509
√ KPID
229 Program PeningkatanKomunikasi &Informasi SertaPenggunaan MediaMassa
MeningkatnyaKomunikasi &Pelayanan InformasisertaProfesionalisme
SinkronisasiAparat
Kehumasan& Protokol
belum
98% 3,216 98% 3,859 98% 5,700 98% 2,500 98% 2,600 98%17,876
√ Biro Humas &Protokoler
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 50
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Aparat Kehumasandengan Mitra KerjaKehumasan
begitumemadai
C. Program Urusan Pilihan 99,801 142,706 135,523 125,572 134,833 638,436I Pertanian 55,726 67,371 67,920 50,915 57,591 299,523
1 Program PeningkatanKesejahteraan Petani
MeningkatnyaKesejahteraanPetani-SDM
100% 100% 2,855 100% 3,426 100% 3,199 100% 1,319 100% 1,451 100%12,249
√ DinasPertanian
2 Program PeningkatanKetahanan Panganpertanian/perkebunan
MeningkatnyaKetahanan Pangan
100% 100% 4,757 100% 5,708 100% 5,442 100% 1,642 100% 1,942 100%19,491
√ DinasPertanian
3 Program PeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan
MeningkatnyaPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan
100%- - -
- 100% 3,604 100% 1,684 100% 1,753 100%7,041
√ DinasPertanian
4 Program PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan
MeningkatnyaPenerapanTeknologiPertanian/Perkebunan
100% 100% 776 100% 931 100% 1,204 100% 1,225 100% 1,247 100%5,383
√ DinasPertanian
5 Program PeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan
MeningkatnyaProduksiPertanian/Perkebunan
100% 100% 4,483 100% 5,379 100% 5,889 100% 2,489 100% 2,738 100%20,979
√ DinasPertanian
6 Program Pencegahandan PenanggulanganPenyakit Ternak
Pencegahan danPenanggulanganPenyakit Ternak
100% 100% 344 100% 413 100% 1,148 100% 1,163 100% 1,179 100%4,247
√ DinasPertanian
7 Program peningkatanproduksi hasilpeternakan
MeningkatnyaProduksi HasilPeternakan
100% 100% 10,859 100% 13,031 100% 14,596 100% 4,755 100% 5,231 100%48,471
√ DinasPertanian
8 Program PeningkatanNilai Tambah, DayaSainG, Industri Hilirdan Pemasaran HasilPertanian
Meningkatnya NilaiTambah, DayaSaing, Industri Hilirdan PemasaranHasil Pertanian
100% 100% 1,173 100% 1,407 100% 2,019 100% 1,661 100% 1,717 100%7,978
√ DinasPertanian
9 Program pemanfaatansumber daya alam danlingkungan hidup
MeningkatnyaPendapatan petanidan Produksi beras
-- - -
- 100% 3,382 100% 3,720 100% 4,092 100%11,193
√ DinasPertanian
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 51
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2110 Peningkatan
Kesejahteraan PetaniMeningkatnyaKesejahteraanPetani
Jumlahpetani
241.054 KKdgn luas
areal346.194 Ha.
Jumlahpetani
241.872KK dgn
luasareal
347.796Ha.
14,668 Jumlahpetani
255.996KK dgn
luasareal
357.240Ha.
17,602 Jumlahpetani
255.996KK dgn
luasareal
357.240Ha.
8,278 Jumlah
petani255.996 KKdgnluasareal
357.240 Ha.
6,528 Jumlah
petani255.996 KK
dgnluasareal357.240 Ha.
6,828 Jumlahpetani
1.289.220 KK
dgn luasareal
2.122.950 Ha.
53,902√ Dinas
Perkebunan
11 PeningkatanKetahanan Pangan
Tersedianya fasilitasKetahanan Pangan
3 unitGudang
6 Alatsistem
Pertanian
373 5 UnitGudangDan 8Alat
sistemPertania
n
448 5 UnitGudangDan 8Alat
sistemPertania
n
420 5 UnitGudang Dan8 AlatsistemPertan
ian
440 5 UnitGudang Dan8 AlatsistemPertan
ian
470 20 unitgudangdan 38
alatpertania
n
2,151√ Dinas
Perkebunan
12 PeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan
TersedianyaInformasi tentangProduk UnggulanDaerah
Pameran 3kali
Pameran 5 kali
1,123 Pameran 4 kali
1,347 Pameran 4 kali
125 Pameran 4kali
150 Pameran 4kali
180Pameran
21 kali2,925
√ DinasPerkebunan
13 PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan
MeningkatnyaPengetahuan danKeterampilan Petani
Pengetahuan danKeterampilan 10Kelompoktani danGapoktan
PengetahuandanKeterampilan20Kelompok tanidanGapoktan
985 Pengetahuandan
Keterampilan 30Kelompok tani
danGapokta
n
1,182 Pengetahuandan
Keterampilan 30Kelompo
k tanidan
Gapoktan
1,725 Pengetahuan
danKeterampilan
30Kelom
poktanidan
Gapoktan
1,750 Pengetahuan danKeterampilan
35Kelom
poktanidan
Gapoktan
1,775 Pengetahuandan
Keterampilan 145Kelompo
k tanidan
Gapoktan
7,417√ Dinas
Perkebunan
14 Program PeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan
MeningkatnyaProduksiPertanian/Perkebunan
Produksi 5komoditiunggulan
272.381 ton
Produksi 5
komoditiunggula
n298.582
ton
7,071 Produksi 5
komoditiunggula
n304.551
ton
8,485 Produksi5
komoditiunggula
n304.551
ton
10,500 Produksi 5
komoditi
unggulan
304.551 ton
15,700 Produksi 5
komoditi
unggulan
304.551 ton
19,900 Produksi5
komoditiunggulan1.516.78
6 ton
61,656√ Dinas
Perkebunan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 52
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2115 Program peningkatan
promosi dan kerjasamadengan pihak ketigabaik dalam negerimaupun luar negeri
Terlaksananyaproduksi produkunggulan daerah
9 Produk 4Produk -
5Produk
500 5 Produk 500 4Produ
k
500 3Produ
k
500 30Produk 2,000
√ DinasPerkebunan
16 Program pemanfaatansumber daya alam danlingkungan hidup
MeningkatnyaPendapatan petaniKakao
-- - -
- 100% 1,100 100% 1,100 100% 1,100 100%3,300
√ DinasPerkebunan
17 PeningkatanKesejahteraan Petani
MeningkatnyaKesejahteraanPetani
10% 5% 1,434 21% 1,721 21% 1,000 21% 1,000 32% 1,000 100%6,155
√ BadanKetahanan
Pangan18 Peningkatan
Ketahanan PanganMeningkatnyaKetahanan Pangan
20% 11% 1,235 30% 1,482 31% 1,343 14% 1,443 14% 1,543 100%7,044
√ BadanKetahanan
Pangan19 Program Peningkatan
Kesejahteraan PetaniMeningkatnyaKesejahteraanPetani
5% 20% 466 20% 559 20% 1,336 20% 1,436 20% 1,536 100%5,333
√ BadanKoordinasiPenyuluhPertanian
20 Programpemberdayaanpenyuluhpertanian/perkebunanlapangan
MeningkatnyaPemberdayaanPenyuluhPertanian,perikanan,kehutananLapangan
17% 20% 3,127 20% 3,752 20% 1,111 20% 1,211 20% 1,411 100%10,611
√ BadanKoordinasiPenyuluhPertanian
II Kehutanan 6,092 8,810 11,742 14,510 17,247 58,40121 Program Pemanfaatan
Potensi SumberdayaHutan
TerlaksananyaPengelolaan danpemanfaatanPotensiSumberdaya Hutan
Produksihasil hutannon kayu
masihrendah
AnekaUsaha
Kehutanan/HHB
Kberkembang di
3kabupat
en
2,776 AnekaUsaha
Kehutanan/HHB
Kberkembang di
4kabupat
en
3,331 AnekaUsaha
Kehutanan/HHB
Kberkemb
ang disemuakabupat
en
4,800 AnekaUsahaKehutanan/HHBKberkembang
disemuakabupaten
5,850 Luasarealpengembangan
AnekaUsahaKehutana/HHBK
meningkat10%
6,900 AnekaUsaha
Kehutanan/HHB
Kberkemb
ang disemua
kabupaten
23,657 √ √ DinasKehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 53
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2122 Program Rehabilitasi
Hutan dan LahanTerlaksananyaRehabilitasi Hutanbaik di dalammaupun di luarkawasan
Luas arealyang
direhabilitasi9,79 %
Luasarealyang
direhabilitasi
10,5 %
1,156 Luararealyang
direhabilitasi
meningkat jadi12%
1,387 Luararealyang
direhabilitasi
meningkat jadi14%
2,700 Luararealyang
direhabilitasimeningkatjadi16%
3,800 Luararealyang
direhabilitasimeningkatjadi18%
4,900 Luasarealyang
direhabilitasi
meningkat jadi18%
13,943√ √ Dinas
Kehutanan
23 Program Perlindungandan konservasisumberdaya Hutan
Terwujudnya tertibpengamanan hutan,tertanggulanginyakebakaran hutan,dan meningkatnyakawasan konservasi
Masihbanyaknya
perambahanhutan dan
illegallogging,
sertakawasan
konservasiyang sedikit
Berkurangnya
perambahanhutandan
illegallogging,
sertaterbentu
knyakawasa
nkonservasi baru
1,289 Berkurangnya
perambahanhutandan
illegallogging,
sertaterbentu
knyakawasa
nkonservasi baru
1,547 Berkurangnya
perambahan
hutandan
illegallogging,
sertaterbentu
knyakawasankonservasi baru
1,000 Berkurangny
aperambahanhutandan
illegalloggin
g,serta
terbentuknyakawas
ankonser
vasibaru
1,150 Berkurangny
aperambahanhutandan
illegalloggin
g,serta
terbentuknyakawas
ankonser
vasibaru
1,200 Berkurangnya
perambahan
hutandan
illegalloggingserta
perluasan
wilayahkonserva
si
6,187√ √ Dinas
Kehutanan
24 Program Perencanaandan PengembanganHutan
Tersusunnyaperencanaan danpembangan hutandengan baik
Perencanaan belummantap
Perencanaanbisalebihbaik
sampai70%
303 Perencanaanbisalebihbaik
sampai70%
363 Perencanaanbisalebihbaik
sampai72%
200 Perencanaan bisalebihbaik
sampai 75%
250 Perencanaan bisalebihbaik
sampai 77%
300 Perencanaanbisalebihbaik
sampai80%
1,416√ Dinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 54
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2125 Program Pembinaan
dan PengendalianPemanfaatan Hutan
Terwujudnyapembinaan danpemanfatan hutan
Pemanfaatan hutanbelum
maksimaldan
peredaranhasil hutan
belumberjalandengantertib
PemanfaatanHutanyangbaik,
peningkatan
pemasaran danindustriserta
peredaran HHyangtertib
568 PemanfaatanHutanyangbaik,
peningkatan
pemasaran danindustriserta
peredaran HHyangtertib
681 Pemanfaatan
Hutanyangbaik,
peningkatan
pemasaran danindustriserta
peredaran HHyangtertib
200 Pemanfaata
nHutanyangbaik,
peningkatanpemasarandan
industri sertaperedaranHH
yangtertib
230 Pemanfaata
nHutanyangbaik,
peningkatanpemasarandan
industri sertaperedaranHH
yangtertib
250 Pemanfaatan
Hutanyangbaik,
peningkatan
pemasaran danindustriserta
peredaran HHyangtertib
1,929√ √ Dinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 55
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2126 Program Perencanaan
Makro danPemantapan kawasanHutan
TerwujudnyaPerencanaan makrodan pemantapantata batas sertapengelolaankawasan hutan
Perencanaan dan
pengelolaandata yang
belummantap
serta Belummemiliki
PetapenunjukanKawasan
Hutan
Tersusunnya
rencanadan
pengelolaandatayang
mantap,adanya
PetaPenunju
kanKawasan Hutan
yangsudah
dipaduserasika
ndenganRTRWP
-Tersusu
nnyarencana
danpengelol
aandata
denganbaik,
adanyaPeta
Penunjukan
Kawasan Hutan
yangsudah
dipaduserasikandenganRTRWP
, danmulai
beroperasinya 1
(satu)unitKPHlintaskab.
650 Perencanaandan
pengelolaan datatercapai
90%,PemeliharaanBatas
kawasanhutanmulai
dilaksanakan,
dukungan
terhadapKPHlintaskab.
800 Perencanaan danpengelolaandata
tercapai
90%,Pemeliharaa
nBataskawas
anhutanbisa
meningkat5%,danKPHtelah
berjalan
dengan baik
960 Perencanaan danpengelolaandata
tercapai
90%,Pemeliharaa
nBataskawas
anhutanbisa
meningkat15%,danKPH
sudahoptima
lmelaksanak
antugasn
ya.
1,092 Perencanaandan
pengelolaan datatercapai90% danPemeliharaanBatas
kawasanhutanbisa
meningkat 15%
3,502√ √ Dinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 56
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2127 Program Peningkatan
Usaha KehutananTerlaksananyaPeningkatan Usahadi Bidang kehutanan
Produk hasilhutan kayudari hutantanaman
dan industrikayu dannon kayu
masihrendah,
peredaranyang belum
tertib
- -- Prodak
kehutanan kayu
danindustrikayu
maupunnonkayu
meningkat,
jumlahijin
Pengelolaan
HutanTanama
nmeningkat, dan
peredaran HHlebihtertib
512 Prodak
kehutanankayudan
industri kayumaupun nonkayu
meningkat,
jumlahijin
PengelolaanHutanTanaman
meningkat,dan
peredaranHH
lebihtertib
614 Prodak
kehutanankayudan
industri kayumaup
unnonkayu
meningkat,
jumlahijin
PengelolaanHutanTanaman
meningkat,dan
peredaranHH
lebihtertib
700 Prodakkehutana
n kayudan
industrikayu
maupunnon kayumeningk
at,jumlah
ijinPengelol
aanHutan
Tanaman
meningkat, dan
peredaran HHlebihtertib
1,826√ √ Dinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 57
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2128 Program konservasi
keanekaragamanhayati danPerlindungan Hutan
Terwujudnya tertibpengamanan hutan,tertanggulanginyakebakaran hutan,dan meningkatnyakawasan konservasi
Masihbanyaknya
perambahanhutan dan
illegallogging,
sertakawasan
konservasiyang sedikit,dan belum
adanyahutan kotadi setiap
kabupaten
Berkurangnya
perambahan
hutandan
illegallogging,terbangu
nnyaHutan
Kota di 2kabupaten, sertaterpeliha
ranyakawasankonservasi yang
telahada
560 Berkurangny
aperambahanhutandan
illegalloggin
g,terbangunny
aHutanKotadi 2
kabupaten,sertaterpeliharany
akawas
ankonser
vasiyangtelahada
552 Berkurangny
aperambahanhutandan
illegalloggin
g,terbangunny
aHutanKota
disemuakabupaten,sertaterpeliharan
yakawas
ankonser
vasiyangtelahada
650 Berkurangnya
perambahan
hutandan
illegallogging,terbangu
nnyaHutanKota disemua
kabupaten, sertaterpeliha
ranyakawasankonservasi yang
telah ada
1,762√ √ Dinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 58
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2129 Program Peningkatan
Fungsi dan Dayadukung DAS berbasispemberdayaanmasyarakat
TerlaksananyaRehabilitasi Hutanbaik di dalammaupun di luarkawasan danmeningkatnyapengembangananeka usahakehutanan danHHBK lainnya
Luas arealyang
direhabilitasi9,79 %
Luasarealyang
direhabilitasi
10,5 %dan
pengembangananekausaha
kehutanan/
HHBKdi 3
kabupaten
-Luasarealyang
direhabilitasi
12,5 %dan
pengembangananekausaha
kehutanan/
HHBKdi 4
kabupaten
500 Luasarealyang
direhabilitasi 14
%,pengembangananekausaha
kehutanan/HHB
K disemuakabupaten, dan
HKmmaupunHutanDesasudahada
550 Luasarealyang
direhabilitasi16 %,pengembang
ananekausahakehutanan/HHBK
disemuakabupaten,danHKm
maupun
HutanDesaberkembang
600 Luasarealyang
direhabilitasi18 %,pengembangan
anekausahakehutanan/HHBK
disemuakabupaten,danHKmmaup
unHutanDesaberkemban
g
650 Luasarealyang
direhabilitasi 18
%,pengembangananekausaha
kehutanan/HHBKdi semuakabupate
n, danHKm
maupunHutanDesa
berkembang
2,300√ √ Dinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 59
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2130 Program Peningkatan
Kapasitas SumberdayaAparatur danMasyarakat
Kapasitassumberdayaaparatur danmasyarakat yangmengelola hutan
JumlahPolhut NonPNS yang
ikutpelatihanadalah 2
orang danaturanbelum
tersosialisasikan dengan
baik
0-
Sosialisasi
aturan,Pendidikan danpelatihan untukaparaturmaupunmasyar
akatterlaksana 100
%
350 Sosialisasi aturanterlaksa
nasetiaptahun,
Pendidikan danpelatihan untukaparaturmaupunmasyara
katterlaksa
nasetiaptahun,
danPolhutyangtelah
memenuhi syaratbertamb
ahmenjadi3 orang
420 Sosialisasi
aturanterlaks
anasetiaptahun,Pendidikandan
pelatihan
untukaparat
urmaupu
nmasyarakat
terlaksana
setiaptahun,
danPolhutyangtelah
memenuhi
syaratbertambahmenjadi 6
orang
504 Sosialisasi
aturanterlaks
anasetiaptahun,Pendidikandan
pelatihan
untukaparat
urmaup
unmasyarakat
terlaksana
setiaptahun,dan
Polhutyangtelah
memenuhi
syaratbertambahmenjadi 8
orang
605 Sosialisasi aturanterlaksana setiaptahun,
Pendidikan dan
pelatihanuntuk
aparaturmaupunmasyara
katterlaksana setiaptahun,
danPolhutyangtelah
memenuhi syaratbertamb
ahmenjadi8 orang
1,879√ Dinas
Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 60
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21III Energi dan Sumberdaya Mineral 10,387 14,641 11,580 11,701 12,275 60,585
31 Program Pembinaandan PengawasanBidang Pertambangan
TerciptanyaPembinaan danpengawasandibidangpertambangan
TerciptanyaPembinaan
danpengawasan
dibidangpertambang
an
98% 1,248 98% 1,498 98% 1,905 98% 1,140 98% 1,230 98%7,021
√ √ DinasPertambangan
ESDM
32 Program pengawasandan penertibankegiatan rakyat yangberpotensi merusaklingkungan
Meningkatnyapengawasan danpenertiban kegiatanpertambanganrakyat
Meningkatkan
pengetahuan bagi
penambangyang tanpa
izin
- -98% 0 98% 1,125 98% 1,150 98% 1,175 98%
3,450√ Dinas
PertambanganESDM
33 Program Pembinaandan PengembanganBidangKetenagalistrikan
Meningkatnyapelayanan danpembinaankelistrikan kepadamasyarakat
Meningkatnya pelayanan
danpembinaankelistrikan
kepadamasyarakat
98% 5,562 98% 6,674 98% 1,840 98% 2,240 98% 2,425 98%18,741
√ √ DinasPertambangan
ESDM
34 Program Pelatihan danPengembanganSumber Daya Mineral
Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdibidang sumberdaya mineral
Meningkatnya
pengetahuan dan
kemampuanaparat danmasyarakat
dibidangsumberdaya
mineral
-98% 177 98% 200 98% 225 98% 250 98%
852√ Dinas
PertambanganESDM
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 61
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2135 Program
Pengembangan danMonitoring BidangMinyak dan Gas Bumi
Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdan masyarakatdibidang minyakdan gas bumi
Meningkatnya
pengetahuan dan
kemampuanaparat danmasyarakat
dibidangminyak dangas bumi
98% 1,002 98% 1,202 98% 1,410 98% 1,410 98% 1,410 98%6,434
√ DinasPertambangan
ESDM
36 Survei dan PemetaanSumber DayaGeologi,Tatalingkungan, Mineral danBatuBara
Tersedianya datadan informsi sumberdaya geologi dantatalingkungan,mineral dan batubara
Tersedianyadata daninformsisumber
daya geologidan
tatalingkungan, mineraldan batu
bara
98% 597 98% 716 98% 1,600 98% 1,611 98% 1,625 98%6,149
√ DinasPertambangan
ESDM
37 ProgramPengembangan danPemanfaatan EnergiBaru Terbarukan
Pengembanganenergi baruterbarukan menujuenergi terbarukan
98% 1,978 98% 2,374 98% 1,300 98% 1,425 98% 1,560 98%8,637
√ √ DinasPertambangan
ESDM
38 PembangunanPrasarana danFasilitas Perhubungan
Terbangunnyafasilitas ketenagalistrikan danpemanfaatanfasilitas sertapengolahan hasilpertambangan
-5% 2,000 15% 2,200 20% 2,500 20% 2,600 60%
9,300√ Dinas
PertambanganESDM
III Pariwisata 3,404 4,106 4,360 5,465 6,068 23,40239 Program
PengembanganKemitraan
Tersedianya SDMdibidang pariwisatayang kreatif danmandiri
160 Org 30 Org 150 30 Org 180 96 Org 860 96Org
965 96Org
1,168 96 Org3,323
√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 62
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2140 Program
PengembanganPemasaran Pariwisata
Tersedianya obyekwisata yangdipromosikan untuktujuan wisatawan
100% 800 100% 981 100% 750 100% 750 100% 950 100%4,231
√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata
41 ProgramPengembanganDestinasi Pariwisata
Meningkatnyakunjungan wisata
100% 2,454 100% 2,945 100% 2,750 100% 3,750 100% 3,950 100%15,848
√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata
V Kelautan dan Perikanan 17,427 25,785 14,165 15,417 16,701 89,49542 Program
PemberdayaanEkonomi MasyarakatPesisir
Meningkatnyakesejahteraanmasyarakat pesisir
41Kelompok
0 300 50Kelomp
ok
360 60Kelompo
k
550 70Kelom
pok
600 100Kelom
pok
610 100Kelompo
k2,420
√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan
43 Program PengelolaanSumberdaya LautPesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Terbinanyamasyarakat dipulau-pulau kecildalam upayapengelolaan
70 Orang 0-
100Orang
2,280 200Orang
2,500 500Orang
3,000 500Orang
3,500 1.360Orang 11,280
√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan
44 ProgramPemberdayaanMasyarakat dalamPengawasan danPengendalianSumberdaya Kelautan
Meningkatnyapartisipasimasyarakat dalampemberdayaan danpengendaliansumberdaya
28Kelompok
0 160 20Kelomp
ok
192 30Kelompo
k
200 40Kelom
pok
220 50Kelom
pok
250 140Kelompo
k1,022
√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan
45 Program PeningkatanKesadaran danPenegakan hukumdalam PendayagunaanSumberdaya Laut
Meningkatnyakesadaran danpenegakan hukumdalampendayagunaansumber daya laut
20 Orang 40Orang
321 80Orang
385 120Orang
700 160Orang
750 200Orang
800 560Orang 2,955
√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan
46 ProgramPengembanganbudidaya perikanan
MeningkatnyaJumlah ProduksiPerikanan budidaya
47.047 ton 54.136ton
4,137 62.257ton
4,964 71.596ton
1,50082.336
ton
1,60094.687 ton
1,700 365.012Ton 13,900
√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan
47 Programpengembanganperikanan tangkap
MeningkatnyaJumlah ProduksiPerikanan tangkap
72.454 ton 73.520ton
11,007 75.590ton
13,209 79.861ton
3,60084.855
ton
3,65090.058 ton
3,700 402.800ton 35,166
√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan
48 Programpengembangan SistemPenyuluhan Perikanan
Tersedianya jumlahSDM yangkompeten
- 4Orang
2,592 4 Orang 2,600 4Orang
2,700 4Orang
2,800 16Orang 10,692
√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 63
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2149 Program optimalisasi
pengelolaan danpemasaran produksiperikanan
Terlaksananyakajian/riset/pengumpulan data tentangoptimalisasipengelolaan danpemasaran produksiperikanan
2 Laporan - 1,503 2Laporan
1,804 2Laporan
700 2Lapor
an
700 2Lapor
an
700 8Laporan 5,407
√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan
50 Program pemanfaatansumber daya alam danlingkungan hidup
TerkendalinyaKerusakanekosistem wilayahpesisir berdampakMeningkatnyapendapatanmasyarakat pesisirdan efesiensipengolahan hasilperikanan
Rp.1.400.000;205 UPI;
Mangrove :4.663,2 Ha;
Lamun1.551,7 Ha;
Karang1.098,2 Ha
Rp.2.200.00
0;50Unit;
Mangrove :
6.206,8Ha;
Lamun12.065,4
Ha;Karang1.461,7
Ha
1,815 Rp.2.400.000;50Unit;
Mangrove :
6.827,5 Ha;
Lamun1.272Ha;
Karang
1.607,9 Ha
2,197 Rp.2.600.000;58 Unit;Mangrove :
7.510,3 Ha;Lamu
n1.499,2 Ha;Karan
g1.768,7 Ha
2,641 Rp.2.600.00
06,653
√ Dinaskelautan &Perikanan
VI Perdagangan 1,250 4,700 5,725 6,100 6,370 24,14551 Program perlindungan
konsumen danpengamananperdagangan
Meningkatnyakontribusi sektorperdagangan padaPDRB
12.97% 13.20% 904 14% 1,084 15% 650 16% 700 17.50%
1,620 17.50%4,958
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag52 Program peningkatan
kerjasamaperdaganganinternational
MeningkatnyakerjasamaperdaganganInternational
30 org &1 Lap
database
675 30 org &1 Lap
database
800 30 org& 1Lap
database
900 30 org& 1Lap
database
1,200 120 org& 4 Lap
database3,575
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag
53 Program peningkatandan pengembanganekspor
Meningkatnyaperdaganganekspor
5% 1,575 7% 1,750 9% 1,900 10% 2,100 10%7,325
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag54 Program peningkatan
efisiensi perdagangandalam negeri
Meningkatnyavolumeperdagangan dalam
1 keg 1 keg 346 1 keg 416 1 keg &1 unit
gudang
1,250 1 keg& 1unit
1,300 1 keg 140 5 keg &2 unit
gudang3,452
√ DinasKoperasi,UKM &
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 64
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21negeri gudan
gPerindag
55 Program pembinaanpedagang kaki limadan asongan
Terbinanya pdgngkaki lima & asongan
20pdgng &
5 Kab
950 30pdgng &
5 Kab
1,275 40pdgng
& 5Kab
1,300 50pdgng
& 5Kab
1,310 140pdgng &
5 Kab4,835
√ DinasKoperasi,UKM &
PerindagVII Perindustrian 4,117 15,614 16,997 18,216 15,103 70,046
56 Program peningkatanKapasitas Iptek SistemProduksi
Berkembangnyaiptek sistemproduksi
-5 IKM 4,500 5 IKM 5,000 5 IKM 5,500 5 IKM 6,000 20 IKM
21,000√ Dinas
Koperasi,UKM &
Perindag57 Program
pengembangan IKMMeningkatnyakuantitas dankualitas IKM
13.08% 15% 5,208 16% 5,300 17% 5,350 19% 1,000 19%16,858
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag58 Program Peningkatan
Kemampuan TeknologiIndustri
Meningkatnyakontribusi sektorindustri pada PDRB
8% 8% 2,141 8% 2,570 9% 2,827 9% 3,109 10% 3,420 10%14,067
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag59 Program Penataan
Struktur IndustriTertatanyaketerkaitan industrihulu-hilir
-2 keg 990 2 keg 1,089 2 keg 1,198 2 keg 1,318 8 keg
4,595√ Dinas
Koperasi,UKM &
Perindag60 Program
Pengembangan sentra-sentra industripotensial
Berkembangnyaproduk sentra IKM
2 kali expo 2 kaliexpo
289 2 kaliexpo
346 2 kaliexpo
581 2 kaliexpo
639 2 kaliexpo
703 10 kaliexpo 2,558
√ DinasKoperasi,UKM &
Perindag61 Program perlindungan
konsumen danpengamananperdagangan
Meningkatnyakontribusi sektorperindustrian padaPDRB
1 Paket 1,687 1 Paket 2,000 1 Paket 2,200 1Paket
2,420 1Paket
2,662 5 Paket10,969
DinasKoperasi,UKM &
Perindag
VIII Transmigrasi 1,399 1,678 3,035 3,249 3,478 12,83962 program
pengembanganwilayah transmigrasi
TerwujudnyaPengembanganpembangunanpemukimantransmigrasi di 5Kabupaten diSulawesi Barat
2 UPT 6 UPT 1,239 11 UPT 1,486 12 UPT 1,635 11UPT
1,799 11UPT
1,978 51 UPT8,137
√ Disnaker &Transmigrasi
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab VIII - 65
NoBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
KondisiKinerja pd
AwalRPJMD(2011)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)
KeteranganSKPD
PenanggungJawab
2012 2013 2014 2015 2016Prog
DaerahMDG
'sBangunMandar
Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2163 program transmigrasi
lokalTerwujudnyaPenempatan danpembinaan wargatransmigrasi dansekitar kawasantransmigrasi menujuDesa Mandiri
60 Orang 460Orang
160 720Orang
192 690Orang
1,400 720Orang
1,450 720Orang
1,500 3000Orang 4,702
√ √ Disnaker &Transmigrasi
TOTAL BELANJA 997,261 1,267,382 1,597,820 1,697,061 1,797,723 7,357,247
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 1
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang
akan diukur dalam pelaksanaan suatu kebijakan terhadap tujuannya. Indikator merupakan
ukuran kuantitatif dan kualitatif, dalam perumusan indikator harus memenuhi asumsi
keterukuran.
Berkaitan dengan hal tersebut maka indikator kinerja pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
didasarkan pada:
1. RPJMN 2010-2014
2. RPJPD 2005 – 2025 Provinsi Sulawesi Barat
3. Standar Pelayanan Minimal dan MDGs
4. Capaian RPJMD Provinsi Sulawesi Barat 2006 – 2011
5. Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat 2012-
2016
Berikut adalah target indikator kinerja pembangunan Provinsi Sulawesi Barat mengacu
kepada RPJMN 2010 – 2014: indikator pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran,
angka kematian bayi, dan angka pendapatan per kapita;
9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat - Sinergi dengan RPJMN
2010-2014
Tabel 9.1.Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
(Sinergi dengan RPJMN Tahun 2010 – 2014)
NO. INDIKATOR
RPJMN2010-2014
(TARGET 2014)
RPJMD 2012-2016(TARGET)
KONDISI(2010)
TARGET(2014)
KONDISI(2010)
KONDISI(2011)
TARGET(2014)
TARGET(2016)
1.Pertumbuhan Ekonomi(%)
5,5 – 5,6 7 - 7,7 11,91 10,41 8 – 9 9 – 10
2. Kemiskinan (%)14,06 –
13,938 – 10 14,06 – 13,93
13,58 -12,64
10 – 8 9 – 7
3. Pengangguran (%) 4,1 – 4,5 5 – 6 2,25 – 3,25 2,82 4 – 5 3 – 4
4.Angka Kematian Bayi(/1000 KelahiranHidup)
28 24 15,2 11,6 10 9,93
5 Rata-Rata Lama Sekolah 7,50 8,70 7,50 7 8,70 8,8
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 2
NO. INDIKATOR
RPJMN2010-2014
(TARGET 2014)
RPJMD 2012-2016(TARGET)
KONDISI(2010)
TARGET(2014)
KONDISI(2010)
KONDISI(2011)
TARGET(2014)
TARGET(2016)
5.Angka Harapan Hidup(tahun)
69,82 71,01 70,80 71,50 73,00 72,00
6.Angka PendapatanPerkapita(Rp. Ribu)
3,989.52 4,315.76 3,989.52 4,115.00 4,315.76 4,400
Target MDGs 2015: Angka kematian bayi/1000 kelahiran : 23 bayi
9.2 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Tabel 9.2Indikator Sasaran Kinerja Pembangunan Daerah
No Indikator Kinerja CapaianTahun 2011
Target 2014(Midterm) Target 2016
MISI 1:Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Pemerintahan Daerah1 Opini BPK WDP WTP WTP
2Sistem informasi Database PembangunanDaerah
Tidak Ada Ada Ada
3 Jumlah angka kriminalitas 60 % 50% 45%
4Tingkat kepuasan masyarakat ataslayanan pemerintah
65%70% 75%
MISI 2:Memperluas dan Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Ekonomi1 Jalan provinsi dalam kondisi :
Baik (km) 122,79 285,14 325,35
Sedang (km) 110,16 40,02 22,06
Buruk (km) 132,61 40,40 18,562 Rasio elektrifikasi 174.900 303.335 384.1073 Pembangunan Bandara Tanpa Padang - 4,317,383 5,224,033
4Cakupan pelayanan air bersih(perkotaan)
24247,3 203,718 275,499
5 Rasio saluran irigasi 389 661 834
6Cakupan pelayanan persampahan(perkotaan)
709231.8915 1.546.253 1.683.869.86
7 Laju Pertumbuhan Ekonomi 7 8 – 9 9 – 10
8 Rasio Sarana Kesehatan 0,55 0,57 0,6
MISI 3:Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup
1 Angka Harapan Hidup 70,80 70,95 72
2Persentase Angka Kematian bayi/10.000kematian
11 10 9,39
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 3
No Indikator Kinerja CapaianTahun 2011
Target 2014(Midterm) Target 2016
3 Persentase penduduk miskin 13,58 7,67 4,584 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 72.27 74.86 76.855 Nilai tukar petani 107 113 116
Misi 4: Meningkatkan Akses dan Kualitas Layanan Pendidikan1 Angka Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 7 8 102 Angka Melek Huruf 88.48 97.12 98.00
3Perubahan Status Universitas SulbarMenjadi Negeri
Swasta Negeri Negeri
4 Indeks Pembangunan Gender 65% 70% 75%
5 Indeks Pemberdayaan Gender 63% 70% 78%MISI 5:Penerapan Kebijakan yang Berpihak pada Pemanfaatan Sumber Daya Alam
yang Berkelanjutan.
1Luas lahan kritis yang telah direhabilitasi(Ha)
24.767 27.767 29.767
2 Kejadian bencana alam 69 60 553 Indeks lingkungan hidup (%) 44,26 42 40
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 4
Tabel 9.3PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN (BERDASARKAN SPM)
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKATFokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Otonomi Daearah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daearah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian1.1 Pertumbuhan PDRB* (%) 12.06 13.05 13.50 14.51 15.00 15.50 15.50
BPS1.2 Laju Inflasi Provinsi* (%) 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00
1.3Persentase Penduduk diatas gariskemiskinan (%)
86.42 89.42 90.92 92.40 93.92 95.42 95.42BPS
- Angka Kemiskinan (%) 13.58 -12.64 10.58 9.08 7.60 6.08 4.58 4.58
1.4 Angka Kriminalitas yang tertanganiBadan
kesbangpol &Linmas
- Jumlah Tindak Kriminal Tertanganidalam 1 Tahun (Jumlah Kasus)
20 90 112 105 75 90 90
- Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342Fokus Kesejahteraan Masyarakat
1. Pendidikan1.1 Angka melek huruf (%) 88.48 91.36 94.24 97.12 100.00 100.00 100.00
Dinas Pendidikan1.2 Angka rata - rata lama sekolah (Tahun) 7 8 8 8 9 10 101.3 Angka Partisipasi Kasar SMA (%) 62.71 67.62 71.94 76.26 79.91 83.17 83.17
Dinas Pendidikan-Jumlah Siswa SMA/MA/SMK dan PaketC (Orang)
51,664 57,183 58,665 60,362 60,411 60,447 60,447
-Jumlah Penduduk Usia 16 - 18 Tahun(Orang)
82,381 84,570 81,546 79,148 75,602 72,683 72,683
1.4 Angka Partisipasi Kasar SMP (%) 95.54 98.45 101.37 104.29 106.79 108.80 108.80
Dinas Pendidikan-Jumlah Siswa SMP/MTS (Orang) 64,617 63,991 67,174 71,043 76,399 79,754 79,754-Jumlah Penduduk Usia 13 - 15 Tahun(Orang)
67,634 64,996 66,266 68,123 71,544 73,303 73,303
1.5 Angka Partisipasi Kasar SD (%) 112.97 115.09 116.96 118.82 120.38 120.89 120.89Dinas Pendidikan
-Jumlah Siswa SD/MI (Orang) 205,180 215,272 220,412 227,843 233,950 236,373 236,373
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 5
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10-Jumlah Penduduk Usia 7 - 12 Tahun(Orang)
181,623 187,041 188,454 191,752 194,343 195,521 195,521
1.6 Angka Partisipasi Kasar PAUD (%) 51.26 54.49 57.76 60.28 62.62 64.82 64.82Dinas Pendidikan-Jumlah Siswa TK/ RA/ Penitipan Anak
(Orang)115,547 123,846 132,970 140,034 145,487 149,911 149,911
-Jumlah Penduduk Usia 0 - 6 Tahun(Orang)
225,419 227,278 230,198 232,322 232,322 231,260 231,260
1.5 Angka Partisipasi Murni
1.5.1Angka Partisipasi Murni (APM)SD/MI/Paket A (%)
89.79 91.48 92.96 94.44 95.68 96.09 96.09Dinas Pendidikan
- Jumlah siswa usia 7 - 12 tahun dijenjangSD/MI/Paket A (Orang)
163,082 171,104 175,189 181,096 185,950 187,875 187,875
- Jumlah Penduduk usia 7 - 12 tahun(Orang)
181,623 187,041 188,454 191,752 194,343 195,521 195,521
1.5.2Angka Partisipasi Murni (APM)SMP/MTs/Paket B (%)
72.66 74.88 77.09 79.31 81.21 82.75 82.75Dinas Pendidikan
- Jumlah siswa usia 13 - 15 tahundijenjang SMP/MTs/Paket B (Orang)
49,142 48,666 51,086 54,029 58,102 60,659 60,659
- Jumlah Penduduk usia 13 - 15 tahun(Orang)
67,634 64,996 66,266 68,123 71,544 73,303 73,303
1.5.3Angka Partisipasi Murni (APM)SMA/MA/Paket c (%)
46.32 51.72 56.72 61.53 66.84 73.54 73.54Dinas Pendidikan
- Jumlah siswa usia 16 - 18 tahundijenjang SMA/MA/Paket c (Orang)
38,159 43,740 46,253 48,700 50,532 53,451 53,451
- Jumlah Penduduk usia 16 - 18 tahun(Orang)
82,381 84,570 81,546 79,148 75,602 72,683 72,683
2 Kesehatan2.1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 987 988 989 989 990 991 991 Dinas Kesehatan2.2 Persentase balita gizi buruk (%) 24.00 24.00 21.00 20.00 18.00 16.00 16.00 Dinas Kesehatan3. Pertanahan
3.1Persentase Penduduk yang memilikilahan (%)
1.10 2.65 2.38 2.14 1.93 1.72 1.72 Biro TataPemerintahan
-Penduduk memiliki lahan X 100 Jumlah 12,896 31,510 28,359 25,505 22,950 20,655 20,655
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 6
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10penduduk (Orang)
4. Ketenagakerjaan4.1 Rasio Penduduk yang bekerja* 97.18 97.34 97.60 97.75 97.82 97.99 97.99
Dinas Nakertrans-Penduduk yang bekerja 536,048 551.446 568.639 586.415 604.980 626.009 626.009-Angkatan kerja 551,631 566.540 582.643 599.930 618.466 638.882 638.882
Fokus Seni Budaya dan Olahraga1. Kebudayaan
1.1 Jumlah group kesenian (Grup) 95 98 115 127 138 149 155 Dispora &Pariwisata1.2 Jumlah Gedung (Buah) 0 1 2 2 3 3 3
2. Pemuda dan Olahraga2.1 Jumlah Club Olahraga 65 75 87 98 105 122 122 Dispora &
Pariwisata2.2 Jumlah Gedung Olahraga 0 0 1 3 4 5 5
2.3Perkembangan Seni Budaya perKabupaten
11 18 19 24 26 26 26
Dispora &Pariwisata
Kabupaten Mamuju Utara 1 1 2 3 4 4 4Kabupaten Mamuju 2 2 3 4 5 5 5Kabupaten Majene 2 3 4 5 5 5 5Kabupaten Polewali Mandar 3 4 5 6 6 6 6Kabupaten Mamasa 3 9 5 6 6 6 6
ASPEK PELAYANAN UMUMFokus Layanan Urusan Wajib
1. Pendidikan1.1 Pendidikan Dasar
1.1.2Rasio ketersediaan sekolah / pendudukusia sekolah
Dinas Pendidikan
-Jumlah sekolah SD/MI (Gedung) 165 166 165 166 169 170 170
-Jumlah sekolah SMP/MTs (Gedung) 1,262 1,262 1,262 1,262 1,262 1,262 1,262-Jumlah penduduk usia 7 s/d 12 tahun(Orang)
247 255 279 301 314 320 320
-Jumlah penduduk usia 13 s/d 15 tahun(Orang)
181,623 187,041 188,454 191,752 194,343 195,521 195,521
1.1.3 Rasio ketersediaan sekolah / penduduk Dinas Pendidikan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 7
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10usia sekolah Kabupaten- Kabupaten Mamuju Utara 180 179 181 184 189 191 191- Kabupaten Mamuju 151 153 152 152 187 155 155- Kabupaten Majene 156 157 155 158 161 162 162- Kabupaten Polewali Mandar 194 195 188 192 194 194 194- Kabupaten Mamasa 148 149 148 150 152 153 153
1.1.4 Rasio guru / muridDinas Pendidikan-Jumlah guru SD/MI (Orang) 16 19 23 28 33 39 39
-Jumlah guru SMP/MTs (Orang) 13 13 14 15 15 16 161.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1.4.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 0.51 0.54 0.57 0.60 0.63 0.66 0.66 Dinas Pendidikan1.5 Angka Putus Sekolah
1.5.1 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI(%) 95.93 95.49 95.06 94.63 94.20 93.77 93.77 Dinas Pendidikan
1.5.2Angka putus sekolah (APS)SMP/MTs(%)
77.92 72.49 67.43 62.73 58.35 54.28 54.28 Dinas Pendidikan
2. Kesehatan
2.1Rasio Posyandu per satuan balita(Balita/Posyandu)
13 13.20 13.30 13.40 13.50 13.60 13.60 Dinas Kesehatan
2.2 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk(penduduk/Puskesmas,poliklinik, pustu)
0.55 0.56 0.57 0.58 0.59 0.60 0.60 Dinas Kesehatan
2.3Rasio rumah sakit per satuan penduduk(Penduduk/Rumah Sakit)
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 Dinas Kesehatan
2.4Rasio dokter per satuan penduduk(Penduduk/Dokter)
0.22 0.19 0.21 0.25 0.27 0.30 0.30 Dinas Kesehatan
2.5Rasio tenaga medis per satuan penduduk(Penduduk/tenaga Medis)
112 115 117 119 120 121 121 Dinas Kesehatan
2.6Cakupan komplikasi kebidanan yangditangani
59 60 63 65 67 70 70 Dinas Kesehatan
2.7 Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan yang memilikikompetensi kebidanan
75 60 63 65 67 70 70 Dinas Kesehatan
2.8 Cakupan desa/ kelurahan Universal Child 65 90 95 100 100 100 100 Dinas Kesehatan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 8
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Immunization (UCI)
2.9 Cakupan balita gizi buruk mendapatperawatan
100 100 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan
2.10 Cakupan penemuan dan penangananpenderita penyakit TBC BTA
55 72 73 75 75 75 75 Dinas Kesehatan
2.11 Cakupan penemuan dan penangananpenderita penyakit DBD
100 100 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan
2.12 Cakupan pelayanan kesehatan rujukanpasien masyarakat miskin
5 6 8 10 12 12 2 Dinas Kesehatan
2.13 Cakupan kunjungan bayi 89 89 89.5 90 90 90 90 Dinas Kesehatan2.14 Cakupan puskesmas 1.25 1 1 1 1 1 1 Dinas Kesehatan2.15 Cakupan puskesmas pembantu 37 37 37 37 37 37 37 Dinas Kesehatan2.16 Angka Kematian Bayi (%) 11.6 10 9 8,5 8 8 8 Dinas Kesehatan
3 Pekerjaan Umum
3.1Proporsi panjang jaringan jalan dalamkondisi baik (%)
36.85 40.37 47.62 51.76 64.18 72.46 72.46Dinas Pekerjaan
Umum- Panjang jalan kondisi baik (km) 178 195 230 250 310 350 350- Panjang jalan seluruhnya (km) 483 483 483 483 483 483 483
3.2 Rasio jaringan irigasi (%) 72.85 83.00 87.00 93.00 95.00 97.00 97.00Dinas Pekerjaan
Umum- Panjang saluran irigasi (km) 389 488 562 661 743 834 834- Luas lahan budidaya pertanian (ha) 534 587 646 711 782 860 860
3.3Rasio tempat ibadah per satuan penduduk(%)
192 189 186 182 177 171 171Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah tempat ibadah (Buah) 6,625 7,288 8,016 8,818 9,700 10,670 10,670- Jumlah penduduk (Orang) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
3.4 Persentase rumah tinggal (%) 41.30 49.26 59.11 68.36 78.97 91.12 91.12Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi(rumah)
107,719 140,035 184,847 245,846 329,434 444,735 444,735
- Jumlah rumah tinggal (rumah) 260,822 284,296 312,726 359,634 417,176 488,096 488,096
3.5Rasio tempat pemakaman umum persatuan penduduk (%)
54.90 69.43 80.13 86.87 94.34 97.48 97.48Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah daya tampung tempatpemakaman umum
697,034 958,421 1,194,832 1,391,628 1,615,835 1,777,418 1,777,418
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 9
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
3.6Rasio tempat pembuangan sampah (TPS)per satuan penduduk (%)
55.87 64.80 70.70 77.22 84.41 92.35 92.35Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah daya tampung TPS 709,232 894,527 1,054,264 1,237,003 1,445,747 1,683,870 1,683,870- Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
3.7 Rasio rumah layak huni (Jiwa/Rumah) 6 6 6 6 6 6 6Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah rumah layak huni (Rumah) 197,823 213,649 232,877 258,494 289,513 327,150 327,150- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
3.8 Rasio pemukiman layak huni (%) 75.00 78.41 79.77 81.82 84.59 88.86 88.86Dinas Pekerjaan
Umum- Luas pemukiman layak huni (Ha) 23,549 27,082 31,686 38,023 46,388 57,984 57,984- Luas wilayah permukiman (Ha) 31,399 34,539 39,720 46,472 54,837 65,256 65,256
3.9 Panjang jalan dilalui roda 4 (%) 23.34 37.03 42.42 48.26 64.55 76.96 76.96Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah panjang jalan (km) 296,350 511,158 632,558 773,127 1,105,571 1,403,225 1,403,225- Jumlah penduduk (Orang) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
3.10 Jalan penghubung dari ibukota kecamatanke kawasan pemukiman penduduk(minimal dilalui roda 4) (%)
45.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 90.00
Dinas PekerjaanUmum
- Jumlah kawasan pemukiman pendudukyang belum dilalui kendaraan roda 4
119,250 145,750 192,390 246,901 310,389 384,107 384,107
- Jumlah seluruh kawasan pemukimanpenduduk
265,000 291,500 320,650 352,715 387,987 426,785 426,785
3.11Panjang jalan kabupaten dalam kondisibaik (>40 km/Jam) (%)
72.24 78.00 80.00 86.00 88.00 90.00 90.00
Dinas PekerjaanUmum
- Panjang jalan kabupaten dalam kondisibaik (km)
649 770 869 1,028 1,157 1,301 1,301
- Panjang seluruh jalan kabupaten didaerah tersebut (km)
898 988 1,086 1,195 1,315 1,446 1,446
3.12 Panjang jalan yang memiliki trotoar dandrainase / saluran pembuangan air(minimal 1,5 m) (%)
55.07 10.00 15.00 25.00 40.00 45.00 45.00Dinas Pekerjaan
Umum
- Panjang jalan yang memiliki trotoar dandrainase (km)
687,820 137,382 226,681 415,582 731,423 905,137 905,137
- Panjang seluruh jalan kabupaten (km) 1,248,930 1,373,823 1,511,205 1,662,326 1,828,559 2,011,414 2,011,414
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 10
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 103.13 Sempadan jalan yang dipakai pedagang
kaki lima atau bangunan rumah liar (%)11.00 15.00 30.00 45.00 60.00 65.00 65.00
Dinas PekerjaanUmum
- panjang sempadan jalan yang dipakaipedagang kaki lima atau bangunan rumahliar (km)
33 49 109 179 263 313 313
- Panjang seluruh jalan sempadankabupaten (km)
299 329 362 398 438 482 482
3.14 Sempadan sungai yang dipakai bangunanliar (%)
38.19 38.19 39.92 39.92 42.83 46.72 46.72
Dinas PekerjaanUmum
- Panjang sempadan sungai yang dipakaibangunan liar (km)
152 167 192 211 249 299 329
- Panjang seluruh sempadan sungaikabupaten (km)
397 437 480 528 581 639 703
3.16 Pembangunan turap di wilayah jalanpenghubung dan aliran sungai rawanlongsor lingkup krwenangan kota (%)
66.67 66.67 69.70 69.70 74.77 81.56 81.56
Dinas PekerjaanUmum- Jumlah lokasi Pembangunan turap di
wilayah jalan penghubung dan aliransungai rawan longsor
2 2 3 3 3 4 4
- Jumlah saluran wilayah rawan longsor 3 3 4 4 4 5 53.17 Luas irigasi kabupaten dalam kondisi
baik (%)77.04 80.00 85.00 85.00 90.00 95.00 95.00
Dinas PekerjaanUmum
- Luas irigasi kabupaten dalam kondisibaik (ha)
10,799 12,335 14,416 15,858 18,470 21,446 23,590
- Luas irigasi kabupaten (ha) 14,017 15,419 16,960 18,657 20,522 22,574 24,8323.18 lingkungan pemukiman (%) 46.35 42.91 39.73 36.79 34.07 31.54 31.54
Dinas PekerjaanUmum- Luas kawasan kumuh (ha) 7,850 7,268 6,730 6,231 5,770 5,342 5,342
- Luas wilayah (ha) 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937 16,9374 Perumahan
4.1Rumah tangga pengguna air bersih (%) 38.31 42.17 47.92 53.76 60.24 80.00 80.00
Dinas PekerjaanUmum
- Jumlah rumah tangga pengguna airbersih
99,910 119,892 149,865 193,326 251,324 390,477 390,477
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 11
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- Jumlah seluruh rumah tangga 260,822 284,296 312,726 359,634 417,176 488,096 488,096
4.2 Rumah tangga pengguna listrik (%) 66.00 70.00 80.00 86.00 86.00 90.00 90.00Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah rumah tangga pengguna listrik 174,900 204,050 256,520 303,335 333,668 384,107 384,107
- Jumlah seluruh rumah tangga 265,000 291,500 320,650 352,715 387,987 426,785 426,785
4.3 Rumah tangga ber-Sanitasi (%) 41.30 49.26 59.11 68.36 78.97 91.12 91.12Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah rumah tangga ber sanitasi 107,719 140,035 184,847 245,846 329,434 444,735 444,735- Jumlah seluruh rumah tangga 260,822 284,296 312,726 359,634 417,176 488,096 488,096
4.4 Lingkungan pemukiman kumuh (%) 46.35 42.91 39.73 36.79 34.07 31.54 31.54Dinas Pekerjaan
Umum- Luas Lingkungan pemukiman kumuh 7,850 7,268 6,730 6,231 5,770 5,342 5,342- Luas wilayah 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937
4.5 Rumah layak huni (%) 17.03 17.91 19.01 20.55 22.42 24.67 24.67Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah rumah layak huni 197,823 213,649 232,877 258,494 289,513 327,150 327,150- Jumlah seluruh rumah 1,161,723 1,192,857 1,224,826 1,257,651 1,291,356 1,325,964 1,325,964
5 Penataan Ruang5.1 Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas
wilayah ber HPL / HGB (%)0.07 1.00 2.00 3.00 3.00 4.00 4.00
Dinas PekerjaanUmum
- Luas ruang terbuka hijau 617 9,697 21,334 35,201 35,201 51,628 51,628Dinas Pekerjaan
Umum- Luas wilayah ber HPL/HGB 881,561 969,717 1,066,689 1,173,358 1,173,358 1,290,694 1,290,694
5.2 rasio bangunan ber IMB per satuanbangunan (%)
2.47 1.00 2.00 3.00 3.00 4.00 4.00
- Jumlah bangunan ber - IMB 4,488 1,997 4,394 7,250 7,976 11,697 12,867Dinas Pekerjaan
Umum- Jumlah bangunan 181,579 199,737 219,711 241,682 265,850 292,435 321,679
5.3 Ruang publik yang berubahperuntukannya (%)
0.06 1.00 2.00 3.00 3.00 4.00 4.00
- Jumlah ruang publik yang berubahfungsi (ha)
20 381 839 1,384 1,522 2,233 2,456 Dinas PekerjaanUmum
- Jumlah ruang publik yang tersedia (ha) 34,660 38,126 41,939 46,132 50,746 55,820 61,4026 Perencanaa pembangunan
6.1 Tersedianya dokumen perencanaanRPJPD yang telah ditetapkan denganPERDA
- ada / tidak Ada ada ada ada ada ada ada Bappeda
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 12
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 106.2 Tersedianya dokumen perencanaan
RPJMD yang telah ditetapkan denganPERDA/PERKADA- ada / tidak Ada ada ada ada ada ada ada Bappeda
6.3 Tersedianya dokumen perencanaanRKPD yang telah ditetapkan denganPERKADA- ada / tidak Ada ada ada ada ada ada ada Bappeda
6.4 Penjabaran program RPJMD kedalamRKPD (%) 76.72
80.15 87.79 89.69 91.60 100.00100.00
Bappeda- Jumlah program RKPD tahun berkenaan 201 210 230 235 240 262 262- Jumlah program RPJMD yang harusdilaksanakan tahun berkenaan
262 262 262 262 262 262 262
7 Perhubungan7.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 4,401,231 4,523,452 4,631,241 4,754,826 4,897,652 4,987,652 4,401,231
DinasPerhubungan &
Kominfo
7.2 Rasio ijin trayek 0.08 0.08 0.13 0.16 0.18 0.19 0.06- Jumlah ijin trayek yang dikeluarkan 1,012 1,150 2,000 2,500 3,000 3,500 1,012- Jumlah penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
7.3 Jumlah uji kir angkutan umum 598 620 630 640 650 660 598
DinasPerhubungan &
Kominfo
7.4 Jumlah pelabuhan laut/ udara/ terminalbis
28 30 31 32 34 35 28
Jumlah Pelabuhan Laut 16 16 16 16 17 17 16Jumlah Pelabuhan Udara 1 2 2 2 2 2 1Jumlah Pelabuhan Terminal Bis 11 12 13 14 15 16 11
7.5 Angkutan darat 7.35 7.15 6.98 6.80 6.60 6.49 7.35 DinasPerhubungan &
Kominfo- Jumlah angkutan darat 323,465 323,466 323,467 323,468 323,469 323,470 323,465
- Jumlah penumpang angkutan darat 4,401,231 4,523,452 4,631,241 4,754,826 4,897,652 4,987,652 4,401,2317.6 Kepemilikan KIR angkutan umum 21.65 20.97 20.63 20.30 20.00 19.71 21.65
DinasPerhubungan &
Kominfo
- Jumlah angkutan umum yang tidakmemiliki KIR pada tahun n
642 650 660 670 680 690 642
- Jumlah angkutan umum pada tahun n 2,965 3,100 3,200 3,300 3,400 3,500 2,9657.7 Lama pengujian kelayakan angkutan
umum (KIR)15 15 15 10 10 10 15
DinasPerhubungan &
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 13
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 107.8 Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum60,000 60,000 60,000 50,000 50,000 50,000 60,000
Kominfo
7.9 Pemasangan rambu-rambu (%) 78.70 78.95 80.52 82.05 83.54 85.00 78.70- Jumlah pemasangan rambu-rambu padatahun n
2,912 3,000 3,100 3,200 3,300 3,400 2,912
- Jumlah rambu-rambu yang seharusnyatersedia
3,700 3,800 3,850 3,900 3,950 4,000 3,700
8 Lingkungan hidup8.1 Persentase pananganan sampah (%) 63.40 67.94 72.81 78.03 83.62 89.60 89.60
BadanLingkungan
Hidup
8.2 Persentase penduduk berakses air minum(%)
9.14 14.10 21.77 33.60 51.86 36.35 36.35
8.3 Persentase Luas pemukiman yang tertata(%)
12.25 19.33 30.48 48.08 75.83 100.00 100.00
8.4 Pencemaran status mutu air (%) 10.66 12.84 15.47 18.64 22.46 27.06 27.068.5 Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air (%)44.49 53.35 63.98 57.89 92.00 100.00 100.00
8.6 Cakupan penghijauan terhadappelaksanaan amdal (%)
11.65 15.53 20.71 27.62 36.82 49.10 49.10
8.7 Tempat pembangunan sampah (TPS) persatuan penduduk (TPS)
721.43 1,075.82 1,604.31 2,392.41 3,567.65 7,135.79 7,135.79
8.8 Penegakan hukum lingkungan (%) 64.29 75.00 85.71 87.24 96.43 100.00 100.009 Pertanahan
9.1 Persentase luas lahan bersertifikat (%) 31.60 71.89 98.75 121.90 143.38 161.76 161.76Biro Tata
Pemerintahan- Jumlah luas lahan bersertifikat (Ribu ha) 401,138 992,276 1,472,606 1,952,862 2,455,731 2,949,449 2,949,449- Jumlah Penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
9.2 Penyelesaian kasus tanah negaraBiro Tata
Pemerintahan- Jumlah kasus yang diselesaikan 3 1 1 1 1 1 1- Jumlah kasus yang terdaftar 3 1 1 1 1 1 1
9.3Penyelesaian izin lokasi 6 7 8 8 9 9 9
Biro TataPemerintahan
10 Kependudukan dan Catatan Sipil10.1 Rasio penduduk ber KTP per satuan
penduduk0 2 2 2 2 1
Biro TataPemerintahan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 14
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- Jumlah penduduk usia >17 yang berKTP
0 102,225 107,042 108,152 109,760 85,141 85,141
- Jumlah penduduk usia >17 atau yangtelah menikah
0 61,334 64,225 64,891 65,856 84,934 84,934
10.2 Rasio bayi berakte kelahiran 3 3 3 3 3 3Biro Tata
Pemerintahan- Jumlah penduduk ber KK 0 306,676 321,127 324,458 329,282 255,423 255,423- Jumlah penduduk yang telah menikah 0 102,225 107,042 108,871 109,760 85,141 85,141
10.3 Rasio pasangan berakte nikah 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50Biro Tata
Pemerintahan- Jumlah pasangan nikah berakte nikah 0 15,333 16,056 16,342 16,464 21,234 21,234- Jumlah keseluruhan pasangan nikah 0 30,667 32,112 32,446 32,928 42,467 42,467
10.4 Kepemilikan KTP 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55Biro Tata
Pemerintahan- Jumlah penduduk yang memiliki KTP 0 225,288 281,610 352,011 440,013 550,016 550,016- Jumlah penduduk wajib KTP (>17 danatau pernah/ sudah menikah)
0 408,514 510,243 638,304 797,880 997,349 997,349
10.5 kepemilikan akta kelahiran per 1000penduduk
11 11 10 10 7 7Biro Tata
Pemerintahan- Jumlah penduduk memiliki aktakelahiran
0 153,338 160,563 162,229 164,641 127,710 127,710
- Jumlah penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,34210.6 Ketersediakan database kependudukan
skala provinsiada ada ada ada ada ada ada Biro Tata
Pemerintahan- ada / tidak
10.7 Penerapan KTP nasional berbasis NIK Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Biro TataPemerintahan- Sudah / Belum
11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak11.1 Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah (%)4.23 10.00 20.00 35.00 40.00 45.00 50.00
Badan Pemb.Perempuan & KB
11.2 Partisipasi perempuan di lemb swasta (%) 0.30 5.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.0011.3 Rasio KDRT (%) 0.04 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10 0.1211.4 Persentase jumlah tenaga kerja di bawah
umur (%)7.61 7.58 7.32 7.12 7.10 7.07 6.05
11.5 partisipasi angkatan kerja perempuan (%) 10.55 20.43 30.55 40.60 50.25 60.50 70.3011.6 Penyelesaian pengaduan perlindungan 85.86 86.87 87.72 88.70 89.73 90.92 100.00
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 15
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10perempuan dan anak dari kekerasan (%)
12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera12.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga (%) 2.68 2.58 2.48 2.38 2.28 2.18 200.00
Badan Pemb.Perempuan & KB
12.2 Rasio akseptor KB (%) 57.07 67.70 70.80 71.50 72.60 75.68 80.0012.3 Cakupan peserta KB aktif (%) 63.33 65.00 68.00 70.00 75.00 80.00 90.0012.4 Keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I (%)42.09 40.00 36.00 32.00 30.00 25.00 20.00
13 Sosial13.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
jompo dan panti rehabilitasi (Panti)30 30 30 30 30 30 30
Dinas Sosial1. Polman 6 6 6 6 6 6 62. Mamasa 4 4 4 4 4 4 43. Majene 5 5 5 5 5 5 54. Mamuju 8 8 8 8 8 8 85. Mamuju Utara 7 7 7 7 7 7 7
13.2 PMKS yang memperoleh bantuan sosial
Dinas Sosial
- Jumlah PMKS yang diberikan bantuan1. Anak Balita Terlantar - - 135 400 600 700 7002.Anak Terlantar (Jiwa) 360 255 335 120 290 300 3003. Anak Nakal - - 50 100 125 150 1504. Anak Jalanan - - 7 6 - - -5. wanita Rawan Sosial Ekonomi (Jiwa) - - 289 200 300 400 4006. Korban Tindak Kekerasan - - 37 50 50 100 1007. Lanjut Usia Terlantar (Jiwa) 309 300 277 233 250 300 3008.Penyandang Cacat 280 290 300 210 200 250 250
- Jiwa- Orsos
9. Tuna Sosial 22 20 70 10 20 - -
Dinas Sosial
10. Pengemis 25 30 20 20 20 30 3011. Gelandangan 37 39 18 16 20 20 2012. Bekas Warga Binaan LembagaKemasyrakatan (BWBLK) (Jiwa)
38 35 20 25 25 35 35
13. Korban Penyalagunaan Napzah - - 10 7 5 - -
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 16
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1014. Keluarga Fakir Miskin (KK) 455 470 407 400 450 550 55015. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni(Bangunan Rehab)
786 700 600 872 900 1,000 1,000
16. Keluarga Bermasalah Psikologis - - 18 10 10 - -
Dinas Sosial
17. Komunitas Adat Terpencil (KK) 571 600 300 300 350 400 40018. Korban Bencana Alam (Jiwa) 573 465 335 400 500 700 70019. Korban Bencana Sosial atauPengungsi (Jiwa)
86 70 70 60 80 120 120
20. Pekerja Migran Terlantar/ BermasalahSosial (Jiwa)
31 23 27 15 15 40 40
21. Orang dengan HIV/AIDS (jiwa) - - 4 2 2 - -22. Keluarga Rentan (KK) 140 200 110 90 100 200 201Jumlah PMKS yang seharusnyamenerima bantuan1. Anak Balita Terlantar (Jiwa) 5,135 5,135 3,135 5,000 4,600 4,000 3,300
Dinas Sosial
2.Anak Terlantar (Jiwa) 3,460 3,100 2,845 2,510 2,390 1,800 1,8003. Anak Nakal (Jiwa) 725 725 725 675 575 450 3004. Anak Jalanan (Jiwa) 13 13 13 6 - 1,700 -5. wanita Rawan Sosial Ekonomi (Jiwa) 2,489 2,489 2,489 2,200 2,000 1,700 1,3006. Korban Tindak Kekerasan (Jiwa) 337 337 337 300 250 200 1007. Lanjut Usia Terlantar (Jiwa) 3,309 3,000 2,700 2,423 2,200 1,950 1,6508.Penyandang Cacat (Jiwa) 1,680 1,600 1,310 1,010 800 600 3509. Tuna Susila (Jiwa) 82 60 40 30 20 - -10. Pengemis (Jiwa) 140 115 85 60 40 20 -11. Gelandangan (Jiwa) 190 153 114 96 80 60 30
Dinas Sosial12. Bekas Warga Binaan LembagaKemasyrakatan ( BWBLK) (Jiwa)
178 140 105 85 60 55 35
13. Korban Penyalagunaan Napzah (Jiwa) 23 23 23 13 15 - -14. Keluarga Fakir Miskin (KK) 35,332 34,877 34,407 34,400 3,000 2,550 2,00015. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni(KK)
48,958 48,172 47,472 46,872 4,600 3,700 2,700
16. Keluarga Bermasalah Psikologis(KK)
38 38 38 20 10 - -
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 17
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1017. Komunitas Adat Terpencil (KK) 2,571 2,000 1,600 1,300 1,000 650 25018. Korban Bencana Alam (Jiwa) 3,973 3,400 2,935 2,600 2,200 1,700 1,00019. Korban Bencana Sosial atauPengungsi (Jiwa)
486 400 330 260 200 120 -
20. Pekerja Migran Terlantar/ BermasalahSosial (Jiwa)
151 120 97 70 55 40 -
21. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)(Jiwa)
8 8 8 4 2 - -
22. Keluarga Rentan (KK) 840 700 500 390 300 200 -13.3 Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosialDinas Sosial
- Jumlah PMKS yang tertangani 11 12 13 14 16 18 18- Jumlah PMKS yang ada 22 22 22 22 22 22 22
14 Ketenagakerjaan14.1 Angka partisipasi angkatan kerja (%) 72.27 73.12 73.97 74.86 75.80 76.85 76.85
Dinas Nakertrans- Angkatan kerja 15 tahun ke atas 551,631 566,548 582,643 599,938 618,466 638,882 638,882
- Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas 763,317 774,847 787,725 801,419 815,953 831,351 831,35114.2 Angka sengketa pengusaha-pekerja per
tahun (%)0.30 0 0 0 0 0 0
Dinas Nakertrans- Jumlah sengketa pengusaha pekerja 1 0 0 0 0 0 0
- Jumlah Perusahaan 3,312 3312 3477 3825 4207 4627 4627
14.3 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 72.27 73.12 73.97 74.86 75.80 76.85 76.85
Dinas Nakertrans- Jumlah penduduk angkatan kerja 551,631 566,548 582,643 599,938 618,466 638,882 638,882- Jumlah penduduk usia kerja (15 - 64tahun)
763,317 774,847 787,725 801,419 815,953 831,351 831,351
14.4 Pencari kerja yang ditempatkan (%) 97.18 97.33 97.60 97.75 97.82 97.99 97.99Dinas Nakertrans
- Jumlah pencari kerja yang ditempatkan 536,048 551,446 568,639 586,415 604,980 626,009 626,009- Jumlah pencari kerja yang mendaftar 551,631 566,548 582,643 599,938 618,466 638,882 638,882
14.5 Tingkat pengangguran terbuka (%) 2.82 2.67 2.40 2.25 2.18 2.01 2.01
Dinas Nakertrans- Jumlah pengangguran terbuka usiaangkatan kerja
15,583 15,102 14,004 13,523 13,487 12,872 12,872
- Jumlah Penduduk angkatan kerja 551,631 566,548 582,643 599,938 618,466 638,882 638,882
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 18
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1014.6 Keselamatan dan Perlindungan (%) 3.41 3.40 3.63 4.02 4.37 5.89 5.89
Dinas Nakertrans- Jumlah perusahaan yang menerapkanK3 pada tahun n
113 113 123 139 154 216 216
- Jumlah perusahaan di wilayahkabupaten pada tahun n
3,312 3,326 3,392 3,459 3,528 3,669 3,669
15 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah15.1 Presentase Koperasi aktif (Unit) - 2 3 5 5 5 20
Dinas Koperasi,UKM & Perindag
15.2 Jumlah UKM non BPR /LKM UKMOrang
- 90 90 90 35 305
15.3 Usaha Mikro dan Kecil (Keg. Expo) 5 1 1 1 1 1 1016 Penanaman Modal
16.1 Jumlah investor berskala nasional(PMDN/PMA)
94 97 100 103 106 109 109
BPPMD- Jumlah investor berskala nasionalPMDN
82 84 86 88 90 92 92
- Jumlah investor berskala nasional PMA 12 13 14 15 16 17 1716.2 Jumlah investasi berskala nasional
(PMDN/PMA)
BPPMD- Persetujuan Jumlah Proyek 94 97 100 103 106 109 109- Realisasi Jumlah Proyek 94 97 100 103 106 109 109- Persetujuan Nilai Investasi (juta rupiah) 5,935,762 6,125,201 6,314,640 6,504,079 6,693,519 6,882,958 6,882,958- Realisasi Nilai Investasi (juta rupiah) 10,998,075 11,349,077 11,700,080 12,051,082 12,402,085 12,753,087 12,753,087
16.3 Rasio daya serap tenaga kerja 167 167 167 167 167 167 167
BPPMD- Jumlah tenaga kerja bekerja padaperusahaan
15,651 16,151 16,650 17,150 17,649 18,149 18,149
- jumlah seluruh PMA/PMDN 94 97 100 103 106 109 10916.4 Kenaikan/ penurunan nilai realisasi 3.81 0.03 0.12 0.13 0.13 0.14 0.14 BPPMD
PMDN (milyar rupiah)- Realisasi PMDN tahun evaluasi (jutarupiah)
10,998,075 11,349,077 12,700,080 14,351,082 16,231,085 18,466,087 18,466,087
BPPMD- Realisasi PMDN Tahun sebelumevaluasi (juta rupiah)
2,288,694 10,998,075 11,349,077 12,700,080 14,351,082 16,231,085 16,231,085
- Realisasi PMDN sebelum evaluasi (juta 2,288,694 10,998,075 11,349,077 12,700,080 14,351,082 16,231,085 16,231,085
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 19
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rupiah)
17 Kebudayaan17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya
(kali)16 6 9 10 12 14 16
Dispora &Pariwisata
17.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 12 3 4 6 8 10 1217.3 Benda, Situs dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan43 43 45 45 48 51 51
18 Kepemudaan dan Olahraga18.1 Jumlah Organisasi pemuda 65 65 69 73 81 86 8618.2 Jumlah Organisasi olahraga 3 5 8 11 12 15 15
Dispora &Pariwisata
18.3 Jumlah kegiatan kepemudaan 5 7 12 19 15 21 2118.4 Jumlah kegiatan olahraga 20 27 32 41 45 48 4818.5 Gelanggang / balai remaja (selain milik
suasta)3 3 3 4 4 5 5
18.6 Lapangan olahraga 415 503 535 592 605 632 63219 Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
19.1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM,ormas dan OKP (keg)
2 3 3 4 4 5 21 Badankesbangpol &
Linmas19.2 Kegiatan pembinaan politik daerah (keg) 2 3 3 4 4 5 2120 Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
20.1 Rasio jumlah polisi pamong praja per10.000 penduduk*
25 29 34 39 46 54 -Kantor Satpol PP
- Jumlah polisi pamong praja (Org) 3,227 4,033 5,040 6,298 7,871 9,837- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
20.2Jumlah linmas per jumlah 10.000penduduk
813,307 813,307 813,307 813,307 813,307 813,307 813,307Badan
kesbangpol &linmas
20.3 Rasio Pos siskamling per jumlahdesa/kelurahan
580 580 580 580 580 580 580
20.5 Kemiskinan 86.42 89.42 90.92 92.40 93.92 95.42 95.42BPS
- Angka kemiskinan 13.58 -12.64 10.58 9.08 7.60 6.08 4.58 4.5820.6 Sistem informasi pelayanan perijinan dan
administrasi pemerintahanAda Ada Ada Ada Ada Ada Ada BPPMD
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 20
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1020.7 Penegakan PERDA
Biro Hukum- Jumlah penyelesaian penegakan perda
Masihterbatasnyaanggaran
dalampenyusunan
prolegda
15 17 17 20 20
Tergantungpengaruh
masyarakatterhadap perda
20.8 Cakupan patroli petugas satpol PP 65 26
Kantor Satpol PP
20.9 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3(ketertiban, Ketentraman, Keindahan) diKabupaten
12.73% 16.67% 33.33% 50.00% 66.67% 83.33% 100.00%
- Jumlah penyelesaian pelanggaran K3 7 3 6 9 12 15 18- Jumlah pelanggaran K3 55 18 18 18 18 18 18
20.10Petugas perlindungan masyarakat(linmas) di kabupaten
0 0 0 0 0 800,280 800,280Badan
kesbangpol &Linmas
20.11 Cakupan pelayanan bencana kebakarankabupaten
0.24 0.23 0.22 0.21 0.20 0.20 0.20Badan Penangg.Bencana Daerah- Jumlah mobil pemadam kebakaran 31 32 33 34 35 36 36
- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,34220.12 Tingkat waktu tanggap (response time
rate) daerah layanan wilayah manajemenkabakaran (WMK)
7.14 8.33 10.00 12.50 16.67 25.00 25.00
Badan Penangg.Bencana Daerah
- Jumlah ketepatan waktu tindakanpemadam kebakaran (< 1 jam setelahpengaduan) (jam)
0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
- Jumlah kejadian kebakaran (kali)7 6 5 4 3 2 2
20.13 Cakupan sarana prasarana perkantoranpemerintahan desa yang baik (%)
50.00 57.48 65.99 75.85 87.07 100.00 100.00Badan Pemb.
Masy & pemdes- Jumlah kantor pemerintahan desa yangbaik
294 338 388 446 512 588 588
- Jumlah seluruh kantor pemerintahan 588 588 588 588 588 588 588
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 21
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10desa
20.14 Sistem informasi manajemen pemda Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada AdaBPPMD
20.15 Indeks kepuasan layanan masyarakat Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada Ada21 Ketahanan Pangan
21.1 Regulasi ketahanan pangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada AdaBadan Ketahanan
Pangan- ada atau tidak peraturan tentangkebijakan ketahanan pangan dalambentuk perda, perkada dsb
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
21.2 Ketersediaan pangan utama (%) 12.99 14.34 15.92 17.79 19.97 22.51 22.51Badan Ketahanan
Pangan- Rata-rata Jumlah ketersediaan panganutama per tahun (kg)
164,912 197,894 237,473 284,968 341,962 410,354 410,354
- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,34222 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
22.1 Rata-rata jumlah kelompok binaanlembaga pemberdayaan masyarakat(LPM)
69 79 90 103 118 137 137Badan Pemb.
Masy & pemdes
22.2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKKBadan Pemb.
Masy & pemdes- Jumlah kelompok binaan PKK- Jumlah PKK 7,652 8,800 10,120 11,638 13,383 15,390 15,390
22.3 Jumlah LSM
Badan Pemb.Masy & pemdes
- Jumlah LSM yang aktif 102 117 134 154 177 203 20322.4 LPM berprestasi
- Jumlah LPM berprestasi- Jumlah LPM 69 79 90 103 118 137 137
22.5 PKK aktif (%) 67.85 67.85 67.85 67.84 67.84 67.84 67.84Badan Pemb.
Masy & pemdes- Jumlah PKK Aktif 5,192 5,971 6,866 7,895 9,079 10,440 10,440- Jumlah PKK 7,652 8,800 10,120 11,638 13,383 15,390 15,390
22.6 Posyandu aktif (%) 35.04 35.01 35.01 34.98 34.96 34.94 34.94- Jumlah Posyandu aktif 569 654 752 864 993 1,141 1,141- Total Posyandu 1,624 1,868 2,148 2,470 2,840 3,266 3,266
23 Statistik23.1 Buku Daerah Dalam Angka (DDA) Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Bappeda- ada / tidak
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 22
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1023.2 Buku PDRB Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
- ada / tidak24 Kearsipan
24.1 Pengelolaan arsip secara baku (%) 0 0 25.00 50.00 75.00 100.00 100.00Kantor
PerpustakaanArsip &
Dokumentasi
- Jumlah SKPD yang telah menerapkanarsip secara baku
8 16 24 32 32
- Jumlah SKPD 32 32 32 32 32 32 3224.2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan
(Org)1 2 3 4 6 7 7
25 Komunikasi dan Informatika25.1 Jumlah jaringan komunikasi 4 5 5 5 5 5 4 Dinas
Perhubungan &Kominfo
- Jumlah jaringan telepon genggam 4 5 5 5 5 5 4
- Stasioner 4 5 5 5 5 5 4
25.2 Rasio Wartel/warnet terhadap penduduk(Org)
10,156 10,618 11,046 11,443 11,812 12,156 14,587 DinasPerhubungan &
Kominfo- Jumlah wartel / warnet 125 130 135 140 145 150 125- Jumlah penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
25.3 Jumlah surat kabar nasional / lokal 25 30 35 40 45 50 25Dinas
Perhubungan &Kominfo
25.4 Jumlah penyiaran radio / TV lokal 25 26 27 28 29 30 2525.5 Website milik pemerintah daerah ada ada ada ada ada ada ada25.6 Pameran / expo (kali) 2 3 4 5 6 7 226 Perpustakaan
26.1 Jumlah perpustakaan 1,128 1180 1,270 1,310 1,350 1,380 1,380Kantor
PerpustakaanArsip &
Dokumentasi
- Jumlah perpustakaan26.2 Jumlah pengunjung perpustakaan per
tahun0.39 0.39 0.42 0.46 0.50 0.55 2.31
- Jumlah kunjungan ke perpustakaanselama 1 tahun
1,317 1,317 1,400 1,540 1,690 1,850 7,797
- Jumlah orang dalam populasi yangharus dilayani
336,973 336,973 336,973 336,973 336,973 336,973 336,973
26.3 Koleksi buku yang tersedia diperpustakaan daerah (%)
5.69 6.57 7.14 5.00 5.00 0.18 5.73Kantor
Perpustakaan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 23
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- jumlah koleksi judul buku yang tersediadi perpustakaan daerah
1,381 45 50 50 50 50 1,581Arsip &
Dokumentasi- jumlah koleksi jumlah buku yangtersedia di perpustakaan daerah
24,276 685 700 1,000 1,000 27,976 27,581
Fokus Layanan Urusan Pilihan1 Pertanian
1.1 produktifitas padi atau bahan panganutama lokal lainnya per hektarm (ton)*
47.74 47.90 48.07 48.24 48.41 48.58 48.58 Dinas Pertanian
1.2 Kontribusi sektor pertanian/ perkebunanterhadap PDRB (%)
22.50 22.50 23.00 23.00 23.50 23.50Dinas
Perkebunan1.3 Kontribusi sektor pertanian (palawija)
terhadap PDRB* (%)14.55 14.55 14.55 14.55 14.55 14.55 14.55 Dinas Pertanian
1.4 Kontribusi sektor perkebunan (tanamankeras) terhadap PDRB
3,052,841 3,352,841 3,678,215 3,978,215 4,303,589 4,603,589Dinas
Perkebunan1.5 Kontribusi produksi kelompok petani
terhadap PDRB (%)94.41 94.41 94.41 94.41 94.41 94.41 94.41
BadanKoordinasiPenyuluhPertanian
- Jumlah produksi padi/ bahan panganutama lokal hasil kelompok petani (ton)tahun n
329,862 346,355 363,673 381,856 400,949 420,997 420,997
- Jumlah produksi padi/ bahan panganutama di daerah (ton) tahun n
349,376 366,845 385,187 404,446 424,669 445,902 445,902
1.6 Cakupan bina kelompok petani 60 60 60 60 60 60 60
BadanKoordinasiPenyuluhPertanian
- Jumlah kelompok petani yangmendapatkan bantuan pemda tahun n
2,156 2,264 2,377 2,496 2,621 2,752 2,752
- Jumlah kelompok tani
3,594 3,774 3,962 4,161 4,369 4,587 4,587
2 Kehutanan2.1
Rehabilitasi hutan dan lahan kritisLuas kawasanhutan di luardan di dalam
2% 2% 2% 2% 2%Luas Areal
yangdirehabilitasi
Dinas Kehutanan
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 24
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10kawasan
hutan yangdirehabilitasimasih sangat
sedikit
meningkat 10%
2.2
Kerusakan kawasan hutan
Luas kawasanhutan yangrusak ataulahan kritis
masih sangatbanyak
2% 2% 2% 2% 2%Luas Areallahan kritis
berkurang 10%Dinas Kehutanan
2.3 Kontribusi sektor kehutanan terhadapPDRB* (%)
0.50 0.45 0.41 0.37 0.33 0.30 0.30
Dinas Kehutanan- Jumlah Kontribusi PDRB dari sektorkehutanan (Ribu Rupiah)
63,310 65,822 68,434 71,149 73,973 76,908 76,908
- Jumlah PDRB (Ribu Rupiah) 12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,4333 Energi dan Sumber Daya Mineral
3.1 Pertambangan tanpa ijin (%) 15.53 16.08 19.32 17.44 23.55 38.51 38.51Dinas
Pertambangandan ESDM
- Luas penambangan liar yangditerbitkan
2,234 1,954 1,970 1,435 1,600 2,000 2,000
- Luas area penambangan yang liar 14,386 12,152 10,198 8,228 6,793 5,193 5,1933.2 Kontribusi sektor pertambangan terhadap
PDRB 7.546.66 5.82 6.48 5.86 5.29
5.29Dinas
Pertambangandan ESDM
- Jumlah kontribusi PDRB dari sektorpertambangan (Ribu Rupiah)
953,615 970,000 975,000 1,250,000 1,300,000 1,350,000 1,350,000
- Jumlah PDRB* (Ribu Rupiah)12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,433
4 Pariwisata4.1 kunjungan wisata 13,567 15,674 18,987 21,098 27,543 27,543
Dispora &Pariwisata4.2 Kontirbusi sektor pariwisata terhadap
PDRB5.00 5.80 6.00 6.70 7.20 7.20
Jumlah Kontribusi PDRB dari sector 7.276,96 10.050,53 11.567,70 15.532,86 17.877,60 17.877,60
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 25
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10pariwisataJumlah PDRB 12.645.096,00 14.553.919,00 16.750.885,00 19.279.492,00 22.189.802,00 25.539.433,00 25.539.433,00
5 Kelautan dan perikanan5.1 Produksi perikanan (Ton) 119,528 127,656 137,847 151,457 167,191 184,745 184,745
Dinas Kelautan &Perikanan
5.2 Konsumsi Ikan (Kg) 39.64 42.14 45.14 48.00 51.00 54.00 54.005.3
Cakupan bina kelompok nelayan (%)14.57 31.94 26.75 23.35 20.63 19.04
19.045.4 Produksi perikanan kelompok nelayan
(Ton)4.800 5.140 5.890 6.740 8.988 12.100 12.100
6 Perdagangan6.1 Kontribsi sektor perdagangan terhadap
PDRB12.97 13.20 14.00 15.00 16.00 17.50 17.50
Dinas Koperasi,UKM & Perindag
- Jumlah Kontribs PDRB dari sektorperdagangan (Ribu Rupiah)
1,640,069 1,921,117 2,345,124 2,891,924 3,550,368 4,469,401 4,469,401
- Jumlah PDRB* (Ribu Rupiah) 12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,4336.2 Ekspor bersih perdagangan 0 0 5.00% 7.00% 9.00% 10.00% 10.00%6.3 Cakupan bina kelompok pedagang/atau
usaha informal0 0
20 Pedagang& 5 Kab
30 Pedagang& 5 Kab
40 Pedagang& 5 Kab
50 Pedagang& 5 Kab
140 Pedagang& 5 Kab
7 Perindustrian7.1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB 7.59 8.00 8.30 8.70 9.10 9.50 9.50
Dinas Koperasi,UKM & Perindag
- Jumlah Kontribusi PDRB dari sektorindustri
959,763 1,164,313 1,390,323 1,677,316 2,019,272 2,426,246 2,426,246
- Jumlah PDRB* (Ribu Rupiah) 12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,4337.2 Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor industri0 0 5 IKM 5 IKM 5 IKM 5 IKM 20 IKM
7.3 Pertumbuhan industri (%) 13.08 14.00 15.00 15.80 17.00 19.00 19.007.4 Cakupan bina kelompok pengrajin (keg) 0 0 2 2 2 2 88 Ketransmigrasian
8.1 Transmigran swakarsa 0 0 2 2 2 1 1
Dinas Nakertrans- Jumlah transmigran swakarsa 100 0 100 125 100 75 75
- Jumlah transmigrasi 4,423 3,844 4,935 5,320 6,045 7,495 7,4958.2 Kontribusi transmigrasi terhadap PDRB 0.05 0.05 0.04 0.03 0.03 0.03 0.03 Dinas Nakertrans
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 26
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10(%)- Jumlah Kontribusi PDRB daritransmigrasi (Ribu Rupiah)
6,200 7,051 6,652 6,601 6,643 6,650 6,650
- Jumlah PDRB* (Ribu Rupiah) 12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,433ASPEK DAYA SAING DAERAHFokus kemampuan Ekonomi Daerah
1. Pertanian1.1 Nilai Tukar Petani* 107 109 111 113 115 116 116
Dinas Pertanian& Peternakan
- Indeks yang diterima petani (lt) 144 155 166 179 193 207 207- Indeks yang dibayar petani (lb) 134 142 150 159 168 178 178
Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur1. Perhubungan
1.1 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 2.39 2.32 2.27 2.21 2.16 2.11 2.39 DinasPerhubungan &
Kominfo- Panjang jalan 7,082 7,200 7,250 7,300 7,350 7,400 7,082- Jumlah Kendaraan 2,965 3,100 3,200 3,300 3,400 3,500 2,965
1.2 Jumlah orang/barang yang terangkutangkutan umum
273,020 273,020 273,020 273,020 273,020 273,020 273,020
DinasPerhubungan &
Kominfo
1.3 Jumlah orang/barang barang melaluidermaga/ bandara/ terminal pertahun
12 12 12 12 12 12 12
- Jumlah orang Pertahun 4,678,321 4,800,000 4,900,000 5,000,000 5,100,000 5,200,000 4,678,321- Jumlah barang barang melalui dermagapertahun
397,649 410,000 420,000 430,000 440,000 450,000 397,649
- Jumlah bandara pertahun 303,187 340,000 345,000 350,000 355,000 360,000 303,1872. Penataan Ruang
2.1 Luas wilayah produktif (%) 63.77 64.68 64.68 64.68 64.68 64.68 64.68- Jumlah luas wilayah produktif (ha) 1,080,100 1,080,100 1,080,100 1,080,100 1,080,100 1,080,100 1,080,100
Bappeda (DraftRTRW)
- Jumlah luas seluruh wilayah budidaya(ha)
1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889
Luas wilayah produktif per Kabupaten 655,562 655,562 655,562 655,562 655,562 655,562 655,562- Kabupaten Mamuju Utara (ha) 170,313 170,313 170,313 170,313 170,313 170,313 170,313- Kabupaten Mamuju (ha) 312,197 312,197 312,197 312,197 312,197 312,197 312,197- Kabupaten Majene (ha) 30,444 30,444 30,444 30,444 30,444 30,444 30,444- Kabupaten Polewali Mandar (ha) 98,336 98,336 98,336 98,336 98,336 98,336 98,336
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 27
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- Kabupaten Mamasa (ha) 44,272 44,272 44,272 44,272 44,272 44,272 44,272
2.2 Luas wilayah industri 1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889Bappeda (Draft
RTRW)- Jumlah luas wilayah industri- Jumlah luas seluruh wilayah budidaya 1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889
2.4 Luas wilayah kebanjiran (%) 0.50 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51Bappeda (Draft
RTRW)- Jumlah luas wilayah kebanjiran (ha) 8,461 8,461 8,461 8,461 8,461 8,461 8,461- Jumlah luas seluruh wilayahbudidaya(ha)
1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889
2.5 Luas wilayah kekeringan (%) 2.00 2.03 2.03 2.03 2.03 2.03 2.03Bappeda (Draft
RTRW)- Jumlah luas wilayah kekeringan (ha) 33,900 33,900 33,900 33,900 33,900 33,900 33,900- Jumlah luas seluruh wilayah budidaya(ha)
1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889
2.6 Luas wilayah perkotaan 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716Bappeda (Draft
RTRW)- Jumlah luas wilayah perkotaan- Jumlah luas seluruh wilayah budidaya(km2)
1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716
3. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian3.1 Jenis dan jumlah bank dan cabang* 8 10 12 14 16 16 16
BPS3.2 Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan
cabang* -2 4 6 8 10 10
3.3 Jumlah restoran* 166 174 182 190 198 206 2063.4 Jumlah Penginapan / Hotel* 95 97 99 101 103 105 1054. Lingkungan Hidup
4.1 Persentase rumah tangga (RT) yangmenggunakan air bersih* (%)
66.62 67.96 69.32 70.72 72.14 73.59 73.59Lingkungan
Hidup5. Komunikasi dan Informatika
5.1 Rasio ketersediaan daya listrik (%) 83.11 87.25 84.56 86.40 87.04 88.01 83.11 DinasPerhubungan &
Kominfo- Daya listrik terpasang (MW) 374 491 527 549 566 594 374- Jumlah kebutuhan (MW) 450 563 623 635 650 675 450
5.2Persentase Rumah tangga yangmenggunakan listrik (%)
77.84 80.46 82.06 83.65 85.23 86.79 77.84Dinas
Perhubungan &Kominfo
- Jumlah rumah tangga menggunakan 201,345 210,000 215,000 220,000 225,000 230,000 201,345 Dinas
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 28
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10listrik Perhubungan &
Kominfo- Jumlah rumah tangga 258,678 261,000 262,000 263,000 264,000 265,000 258,6785.3 Persentase yang menggunakan
HP/Telepon57.01 54.33 51.64 49.31 47.29 45.52 39.69
DinasPerhubungan &
Kominfo- Jumlah penduduk menggunakanHP/telepon
723,769 750,000 770,000 790,000 810,000 830,000 723,769
- Jumlah Penduduk (jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342Fokus Iklim Berinvestasi
1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian1.1 Angka kriminalitas 27 120 150 140 100 120 120 Badan
kesbangpol &Linmas1.2 Jumlah Demo 21 150 250 145 105 260 260
1.3 Lama proses perijinan
BPPMD
Rata-rata lama proses perijinan (dalamhari)- Pendaftar Penanaman Modal 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari- Izin Prinsip penanaman Modal 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari- Izin Prinsip perluasan PenanamanModal
3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari
- Izin Prinsip perubahan PenanamanModal
5 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari
- Izin Usaha Penanaman Modal 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari- Izin Usaha Perubahan PenanamanModal
7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari
- Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari- Izin Usaha Penggabungan PerusahaanPenanaman Modal
7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari
1.4Jumlah dan macam pajak dan retribusidaerah Dinas Pendapatan
Daerah- Jumlah dan macam pajak dan reribusidaerah
64 66 69 71 7474
1.5Jumlah perda yang mendukung iklimusaha
Biro Hukum
RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab IX - 29
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE
RPJMD(2011)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISIKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD(2016)
PENANGGUNGJAWAB
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
- Jumlah perda yang mendukung iklimusaha
6 10 11 12 12
Pemerintahmelakukan
upaya terhadappeningkatan
kerjasama parapengusaha
1.6 Persentase desa berstatus swasembadaterhadap total desa
588 676 777 893 1,026 1,179 1,179 Badan Pemb.Masy & pemdes
- Jumlah desa atau kelurahan 588 676 777 893 1,026 1,179 1,179Fokus Sumber Daya Manusia
1. Ketenagakerjaan1.1 Rasio lulusan S1/S2/S3* 255 312 383 473 586 731 731
Dinas Nakertrans- Jumlah lulusan S1/S2/S3 32,429 43,020 57,070 75,709 100,436 133,237 133,237- Jumlah penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342
1.2 Rasio Ketergantungan* 67% 67% 67% 67% 67% 67% 67%
BPS- Jumlah penduduk usia < 15 tahun 418,910 460,801 506,881 557,569 613,326 674,658 674,658- Jumlah penduduk usia > 64 tahun 47,173 51,890 57,079 62,787 69,066 75,972 75,972- Jumlah penduduk Usia 15-64 tahun 695,641 765,205 841,725 925,898 1,018,487 1,120,336 1,120,336