Upload
catatan-medis
View
185
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 1
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Lecture Notes : Neurosains
Theme : Fisiologi Sistem Saraf
Oleh : Dr. drg. Sri Redjeki, MS
A. Evolusi Sistem Saraf
Secara evolusi, sistem saraf manusia memiliki tingkat evolusi
paling tinggi. Sistem saraf paling sederhana adalah hanya ada
jaring-jaring saraf dan paling kompleks memiliki otak dengan
korteks cerebrum yang berlipat-lipat di mana disusun oleh neuron
yang sangat banyak. Kenapa semua pusat di kepala? Karena
sensorik ada di kepala untuk menemukan lingkungan. Sistem saraf
kita akan mendeteksi lingkungan sehingga dapat merespon dan
beradaptasi ke lingkungan. Oleh karena itu, respon kita akan selalu
berupa refleks karena semuanya melalui lengkung refleks.
B. Sistem Saraf Pusat
Disusun oleh otak dan medulla spinalis. Secara umum, berikut
adalah susunan sistem saraf :
Cerebrum
- Disusun oleh substansi alba dan grisea
- Berfungsi luhur
- Disusun oleh dua hemisfer yang diperantarai oleh corpus
callosum
- Hemisfer kiri disebut kategorikal hemisfer (bahasa)
- Hemisfer kanan disebut visuospasial hemisfer (melihat)
- Pusat paling tinggi adalah korteks cerebral yang memiliki
fungsi luhur, berikut tiga macam korteks cerebral :
o Motorik
o Sensorik
o Asosiasi
- Semua sistem sensorik memiliki sistem asosiasi sensorik
- Berikut beberapa lobus-lobus yang memiliki fungsi spesifik
masing-masing :
Gambar 7.1 Area Fungsional Korteks
Cerebrum
IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 2
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Tabel 7.1 Area Fungsional Korteks Cerebral
No. Lobus Fungsi
1. Frontal Pusat kontrol emosional
(penilaian, skill motorik, skill
bersosialisasi, dan kebiasaan
seksual)
2. Parietal Pergerakan, koordinasi,
orientasi, pengenalan, dan
presepsi dari stimulus
lingkungan
3. Occipital Mengenali wajah dan objek-
objek familiar, serta merasakan
sekeliling
4. Temporal Memproses dan meletakkan
suara ataustimulus ke
kompartemen penyimpanan
memori, berbicara kata-kata
yang komprehensif, membuat
keputusan atau rencana
- Korteks cerebral disusun oleh enam lapisan yang setiap
kolomnya ada organisasi dari neuron-neuron
- Di setiap lapisan akan ada perbedaan ketebalan lapisan
- Sistem sensorik akan masuk ke korteks cerebral
sementara sistem motorik keluar dari korteks cerebral
- Jaras kortikospinal berasal dari lapisan granular karena
serabut sensorik akan masuk ke sel granular
Gambar 7.2
Lapisan-Lapisan Cerebrum
Gambar 7.3 Fungsi Hemisfer Kiri dan Kanan
IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 3
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
- Kemudian, korteks cerebral ini ternyata memiliki
spesifikasi fungsi berdasarkan letak hemisfernya, berikut
dijelaskan dalam gambar di halaman 2
Limbic System
Pusat integrasi hanya ada dua bagian besar yaitu korteks
cerebral dan sistem limbik. Sistem limbik ini akan merespon
rangsang untuk homeostasis (sistem otonom) dan motivasi. Sistem
limbik manusia dikontrol oleh korteks cerebral. Pusat dari sistem
limbik adalah hipotalamus yang berperan dalam kontrol endokrin.
Hipotalamus akan berperan dalam reward and punishment, perilaku
adiksi, dan pembelajaran.
Hippocampus yang dibentuk oleh lobus parietal dan temporal
yang membentuk formatio hippocampal. Pada hippocampus ini
terjadi perubahan memori jangka pendek menjadi jangka panjang.
Rangsang hanya satu kali tapi dapat membuat mengingat. Selain
itu, hippocampus ini memiliki koneksi secara tidak langsung dengan
beberapa bagian korteks cerebral dan struktur basal dari sistem
limbik seperti amigdala, hipotalamus, septum, dan korpus
mamilaris.
Bagian-bagian lain adalah amygdala untuk emosi serta memori.
Kesadaran merupakan hal yang penting karena dapat membuat
seseorang dapat berpikir dan menganalisis. Kesadaran ini dapat
dilihat dengan EEG. Pengukuran aktivitas otak ini akan direkam oleh
elektroensefalogram (EEG). Pada tahap bangun, semua neuron aktif
tapi tidak dalam fase terkoordinasi. Kemudian ada fase
desinkronisasi yang memiliki pola tidak beraturan, serta memiliki
pola gelombang dominan yang diproduksi oleh sinyal asenden RAS.
Kesadaran ini diatur oleh RAS (Reticular Activating System). Ada
dua jalur, antara lain :
Gambar 7.4
Reticular Activating System
Gambar 7.5 Sistem Neurohormonal
Gambar 7.4 Sistem Limbik
IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 4
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
- Menstimulasi aktivitas neuron di area otak secara luas yaitu area
retikulobulbaris fasilitatori yang berperan dalam awarness
(Gambar 7.4)
- Mengaktivasi sistem neurohormonal yang melepaskan hormon
inhibitorik mirip neurotransmiter yang spesifik ke area tertentu
di otak (Gambar 7.5)
C. Tidur
Tidur merupakan kondisi tidak sadar yang di mana seseorang
tersebut bisa disadarkan dengan suatu stimulus. Hal ini dapat
dibedakan dari koma, di mana koma merupakan kondisi tidak sadar
seseorang yang tidak bisa disadarkan dengan suatu stimulus.
Tidur memiliki dua tipe atau dua tahap, antara lain tidur
gelombang lambat dan tidur paradoks atau rapid eye movement
(REM). Berikut perbedaan antara tidur gelombang lambat dan tidur
REM :
Tabel 7.2 Perbedaan Tidur Gelombang Lambat dan Tidur REM
Perbedaan Tidur Gelombang
Lambat
Tidur REM
(Rapid Eye Movement)
Grafik EEG Ada gelombang lambat Mirip EEG orang sadar
Aktivitas Tonus otot ada
Sering bergerak
Inhibisi tonus otot
Tidak bergerak
TNSP Penurunan ringan Ireguler
Bermimpi Tidak atau jarang Bermimpi (sering)
Bangun Mudah dibangunkan Sulit dan cenderung
bangun sendiri
Gambar 7.6 Fase-Fase Tidur dan Sadar dalam EEG
IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 5
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Presentase
Waktu Tidur 80% 20%
Karakteristik
lain
Ada empat stadium
Tahap tidur pertama
dan dilanjutkan tidur
REM
Gerakan mata cepat
(Rapid eye movement)
D. Siklus Sirkadian
Siklus ini disebut juga dengan siklus bangun tidur. Setiap
organisme memiliki ritme sirkadian ini. Pada bagian suprakiasmatik
nukleus dari hipotalamus merupatan struktur yang mengetahui
siang dan malam yang akan mengakibatkan terjadinya lengkung
feedback kompleks untuk mengaktivasi gen spesifik. Gen spesifik ini
akan membentuk protein, selanjutnya saat protein terakumulasi,
gen tersebut inaktif kembali. Dalam siklus tidur ini akan dipengaruhi
oleh melatonin yang dikeluarkan oleh badan Pineal. Berikut
mekanismenya :
E. Pembelajaran – Memori
Belajar akan mengubah koneksi sinaps di sistem saraf pusat.
Belajar selalu dimulai dengan stimulasi dari reseptor sensorik.
Dengan adanya pembelajaran ini akan mengakibatkan perubahan
kebiasaan sehingga respon terhadap stimulus itu kuat (dapat
berupa sensitisasi atau habituasi) yang berkaitan dengan
keselamatan hidup.
Memori merupakan perubahan dari koneksi sinaps yang
merupakan hasil dari proses belajar. Berikut diagram belajar :
Gambar 7.7 Sinkronisasi Ritme Sirkadian
IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 6
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
F. Emosi dan Motivasi
Motivasi merupakan respon secara otonom dan endokrin. Banyak
kebiasan termotivasi yang berhenti ketika seseorang telah mencapai
kepuasan, tapi juga tetap ada yang berlanjut. Berikut diagram emosi
dan motivasi :
Gambar 7.8 Proses Pembentukan Memori
Gambar 7.9 Emosi dan Motivasi
IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 7
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
G. Bahasa dan Ekspresi Verbal
Berbahasa (berbicara) serta ekspresi verbal merupakan
kemampuan kognitif yang paling terelaborasikan. Informasi sensorik
seperti mendengar dan melihat akan diproses oleh korteks cerebral,
kemudian dikoordinasikan oleh neuron motorik untuk vokalisasi dan
menulis.
H. Kesimpulan
Gambar 7.10 Bahasa dan Ekskpresi Verbal