22
Page 1 KELOMPOK 1 KASUS Hipertensi Enchepalophaty

Hypertensi enchepalophaty

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1

KELOMPOK 1

KASUS Hipertensi Enchepalophaty

Page 2

ETIOLOGI

• Hipertensi merupakan suatu penyakit dengan kondisi medis yang beragam. Pada kebanyakan pasien etiologi patofisiologi-nya tidak diketahui (essensial atau hipertensi primer). Hipertensi primer ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat di kontrol. Kelompok lain dari populasi dengan persentase rendah mempunyai penyebab yang khusus, dikenal sebagai hipertensi sekunder. Banyak penyebab hipertensi sekunder; endogen maupun eksogen. Bila penyebab hipertensi sekunder dapat diidentifikasi, hipertensi pada pasien-pasien ini dapat disembuhkan secara potensial.

Page 3

Pengertian

* Hipertensi ensefalopati merupakan hipertensi yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah mendadak dan perubahan neurologis.

* Termasuk dalam hipertensi tipe 2 karena tekanan darah sudah diatas 160/100 mmHg.

* Merupakan penyakit yang prefalensi tinggi sekitar antara 8,6-10%. Dikatakan hipertensi jika tekanan darah diatas 140/90 mmHg

Page 4

PATOFISIOLOGI Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi ensefalopati yaitu :1. Teori “Over Autoregulation”Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi. Meningginya permeabilitas kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler, udema di otak, petekhie,pendarahan dan mikro infark.2. Teori “Breakthrough of Cerebral Autoregulation” bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi, mikoinfark dan oedema otak, petekhie, hemorhages, fibrinoid dari arteriole.

Page 5

Gejala dan tanda1. Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

2. Gejala yang lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala, TD naik secara tiba-tiba dan terjadi kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Page 6

SKENARIO

Tn RW (72) dateng ke RSMS pada tanggal 23 april 2008 dengan keluhan pusing, rasa sempoyongan sejak ± 1 minggu sebelumnya. Tn RW mempunyai riwayat hipertensi, makan/minum (+) , BAB/BAK (+), mual. Tanda Vitan : TD = 210/12- mmHg, N = 112 x/menit, R = 15 x/menit, S = 36 ºC.

Diagnosis : Hipertensi EnchepaloPhaty

Riwayat Sosial : pasien berasal dari keluarga yang mempunyai riwayat HT. Pasien rajin melakukan kontrol tekanan darah di bidan setempat. Adapun makanan sudah terkontrol, istirahat teratur. Pasien memiliki kebiasaan memendam masalah.

Page 7

ANALISIS SOAPTuan RW : 72 thnKeluhan : -Pusing -Rasa sempoyongan

History of present illness : HT

Social History : Pasien rajin melakukan kontrol TD di bidan setempat, makanan sudah terkontrol, istirahat Teratur, Pasien mempunyai kebiasaan Memendam masalah

Family History : HT

Page 8

TD = 210/120 mmHgN = 112x /menitR = 15x /menitS =36 ºC

Page 9

Data hasil pemeriksaan hematologi

Indikator 23/04/08 indikator 23/04/08

Hemoglobin(13,5-16,5)

15,2 LED

Leukosit (400-11000)

6.300 Eosinofil 3

Hematokrit(41,0-53,0)

43 Basofil 1

Eritrosit 5,00 Batang 0Trombosit 249.000 Glucose sewaktu 118

MCV (82-92)

84 Ureum darah 20,2

MCH (27-37)

29,9 Cr darah 1,39

MCHC(32-37)

35,5

Page 10

Monitoring keluhan dan tanda vital

Tanda vital / keluhan

23 24 25 26

TD 210/120 160/90 140/80 130/80

Nadi 112 90 90 90

RR 18 20 20 20

Suhu Tubuh 36,5 36,5 36,5 36,5

Sakit Kepala v V V -

Sempoyongan ѵ v v -

Page 11

AAnalisis Obat IGDNO Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis

Dosis Rekomendasi ESO KET

1. Maltosa

infus pengganti makan karena mal absobsi nutrisi.

Pengganti karbohidrat

500-1000 ml

alergi

2. Ampicilin inj,

Antibiaotik,profilaksis endokarditis

Mempengaruhi sintesin dinding sel selama replikasi

1-2 g setiap 4-6 jam

Kejang, urtikaria, demam

Infksi mononukleosis

3. Ranitidin inj,Peptic ulcer

Antagonis H2 reseptor

50mg/ 6- 8 jam

50mg/ 6- 8 jam

Sakit kepala

Jgn digunakan utk ibu menyusui

4. KetopropenMenejemen nyeri

Menghambat sisntesin prostalglandin

25-50mg PO 6-8jam, bisa di tingkatkan 150-300mg/hari

25-50mg PO 6-8jam, bisa di tingkatkan 150-300mg/hari

Dispepsia, memberatkan kerja hati

Hati-hati utk penyakit jantung,GI

Page 12

Lanjutan..Lanjutan..NO

Nama Obat

Indikasi Mekanisme DosisDosis

Rekomendasi

ESO KET

5. Amlodipin HTCa channel bloker

2,5-5mg/hari

2,5-5mg/hari Edema

6. FurosemidDiuretik, HT

Menghambat reabsobsi sodium dan klorida

10mg/hari

10mg/hari

Hiperurisemia, hipokalemia

Page 13

MawarMawarNO

Nama Obat

Indikasi Mekanisme DosisDosis

Rekomendasi

ESO KET

1. RL

infus pengganti makan karena mal absobsi nutrisi.

Pengganti karbohidrat

500-1000 ml

2.Ampicilin inj, 3 x 1 amp

Antibiaotik,profilaksis endokarditis

Mempengaruhi sintesin dinding sel selama replikasi

1-2 g setiap 4-6 jam

Kejang, urtikaria, demam

Infksi mononukleosis

3. Captopril, 2 x 25 mg

HT akut Ace inhibitoer12,5-25mg PO

25mg/hari

hiperkalemia

4. HCT 1-0-0

Penurun tekanan darah, Gol diuretik

Menghambat reabsorbsi sodium di tubulus distal

12,5-25mg, titrasi dosis 12,5 mg

1 x sehari 25 mg 1-0-0

Anoreksia, hipokalemia, hipotensi

Tdk blh lbh dari 50mg

Page 14

Lanjutan..Lanjutan..NO

Nama Obat

Indikasi Mekanisme DosisDosis

Rekomendasi

ESO KET

5. Diazepam 0-0-1

antikonvulsan

Modulasi transmisi GABA di postsinaps

2-2,5 mg pd malam hari

2-2,5 mg

Ataksia, euphoria

Page 15

Pm S/O Terapi Analisis DRP Guidline

HT PusingSempoyonganHT enchelophatyTD = 210/120 mmHgN = 112x /menitR = 15x /menitS =36 ºC

AmlodipinFurosemidKetoprofen

Di gunakan 2 obat HT agar TD normal

Interaksi obat

Medscape

Dipiro

CaptoprilHCT

Memendam masalah

Diazepam Bisa di gunakan ketika timbul gejala.

Malabsorpsi nutrisi

RLMaltosa

Bisa di gunakan pada saat terjadi malabsorbsi

Page 16

Problem Medik: hipertensi ensefalopati

Sasaran terapi: menurunkan TD,

Target terapi: TD kurang dari 140/90 mmHg, bebas gejala

Strategi terapi:

IGD:Hipertensi: amlodipin, furoseidpusing: ketoprofen

stress ulcer: ranitidin

Asupan nutrisi: maltosa infus

Antibiotik: ampisilin

Rawat Inap:

Elektrolit :RL

Hipertensi: Captopril, HCT

Sedatif: DZP

Antibiotik: ampisilin

Page 17

DRP:• signifikan ampicilin-ranitidin: ranitidin menurunkan efek

ampisislin dengan cara menaikkn pH lambung.• Nazovel dan furosemid,• Ampicilin-ketoprofen (signifikan): peningkatan kadar

dengan cara kompetisi ikatan protein plasma dn menurunkan Cl.

• Minor ketoprofen-furosemid: ketoprofen menurunkan efek furosemid dengan cara antagonis farmakodinamik

• Ampicilin-HCT (signifiikan): saling menurunkan CL renal.

Page 18

DRP obat IGD

Page 19

DRP bangsal mawar

Page 20

1. Kontrol tekanan darah secara teratur

2. Hindari pemicu hipertensi

3. Untuk rawat inap di bangsal mawar, ampicillin tidak digunakan

4. Monitoring ion kalium pasien

5. Diazepam digunakan seperlunya

6. Hari pertama di IGD bisa digunakan maltosa untuk diinfus, hari selanjutnya dibangsal mawar RL tidak harus digunakan

7. kurangi makan bergaram, banyak makan sayur dan buah, lebih trbuka dalam menghadapi masalah

Page 21

Page 22