Upload
catur-winarno
View
77
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LANGKAH-LANGKAH DAN KEGIATAN GEREJA UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA
NARKOBA, TERORISME, RADIKALISME , SERTA MEWUJUDKAN REVOLUSI MENTAL SEBAGAI WUJUD
KEESAAN GEREJA
OLEH:Dr. EKO WAHYU SURYANINGSIH, M.TH
BAMAG JATENG
Pendahuluan
NAPZA kependekan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lain, sering disebut dengan Narkoba (Narkotika dan obat berbahaya)
Menurut UU RI No.22/1977 ada 3 golongan Narkotika, Sementara itu ada jenis psikotropika yang juga berakibat pada perubahan aktivitas mental emosional dan perilaku dalam UU RI No.5/1997, Psikotropika ini digolongkan menjadi 4 Golongan.
PENYALAHGUNAAN NAPZAYang dimaksud dengan penyalahgunaan Napza
adalah pemakaian NAPZA secara tetap dan bukan untuk tujuan pengobatan atau digunakan tanpa mengikuti aturan atau takaran.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Napza adalah:1.Faktor Kemudahan Narkotika untuk didapat.2.Faktor Kasiat Narkoba3.Faktor Individu.4.Faktor Lingkungan
PENCEGAHAN NAPZADalam usaha pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan Napsa sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami kondisi psikologi para penyalah guna Napza. Hal ini tentu saja tidak mudah mengingat masalah napza sendiri merupakan masalah yang kompleks dan saling terkait antara masalah pendukung.
TERORISMEDefenisi terorisme baik menurut ahli maupun
berdasarkan peraturan Undang-undang memiliki kesamaan, yakni bahwa teror adalah perbuatan yang menimbulkan ketakutan da kengerian pada masyarakat.
Paling tidak ada 5 penyebab terorisme adalah:1. Kesukuan, nasionalisme/separatisme2. Kemiskinan dan kesenjangan serta globalisasi3. Non demokrasi4. Pelanggaran harkat kemanusiaan5. Radikalisme Agama
RADIKALISME
Pengertian Radikalisme secara etimologis artinya berakar ataumendalam, namun kini makna radikal atau radikalisme tertuju bagi kelompok agama yang menyukai kekerasan
Secara semantik radikalisme ialah paham aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan drastis.
KETERLIBATAN GEREJA
MELAKUKAN PENANGGULANGAN:1.PREVENTIF “Berbagai upaya memberikan informasi Tentang bahaya narkoba dan penyalah gunaan napza , terorisme dan radikalisme perlu Terus dipromosikan secara sistematis termasuk konsekwensi hukum”Gereja dapat menfasilitasi kegiatan ini.
2. PENEGAKAN HUKUMSalah satu upaya yang signifikan untuk
melakukan perubahan besar pada moral masyarakat adalah penerapan hukum yang kuat dan tegas dalam masyarakat, apakah ia menjadi hukum nasional ataupun menjadi hukum masyarakat (adat atau konvensi). Gereja berperan untuk ikut mendukung melalui pendampingan bagi umat tentang hukum dengan benar bukan hanya menutupi.
3. Penaikan Kualitas KeluargaKeluarga adalah basis terkecil yang paling kuat
dan utama. Fungsi keluarga adalah tempat belajar, bermain, berekreasi juga tempat kembali yang paling aman dan membahagiakan. Oleh karena itu gereja berperan untuk mendampingi keluarga-keluarga dengan pembekalan yang kuat sehingga ada upaya menegakkan slogan “Rumahku adalah Surgaku”
4.Rekayasa Sosial
Gereja perlu meyediakan sarana kegiatan dan juga soft ware kegiatan yang memungkinkan remaja memiliki peluang kecil untuk menyalurkan energi keremajaan pada cara-cara atau kelompok yang keliru. Misal dengan meningkatkan fasilitas dan aktivitas gereja yang integratif dan alternatif.
5. SISTEEM PENDIDIKAN MORALSistem pendidikan kita memang baru
melahirkan kecerdasan otak, belum sampai pada pencerdasan emosi dan pencerdasan spritual. Ketimpangan ini semakin jelas pada era kapitalisasi pendidikan, hedonisme budaya dan juga kebebasan perilaku.
Pendidikan model seminari yang dimodernisir dari segi kualitas atau sekolah modern yang seminari barangkali bisa menjadi model pendidikan alternatif yang memungkinkan opttimalisasi potensi remaja.
Sekian dan terima kasih: