Upload
cahya
View
36
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
ANATOMI SISTEM
MUSKULOSKELETAL
BY: ERNA SAFARIYAH
AXIALTengkorak → 22 tulangTulang Telinga Tengah → 1 tulangTulang Hyoid → 1 tulangColumna vertebrae → 26 tulangTulang Rongga Torax → 25 tulang
APENDICULARPectoral Girdle → 4 tulangEkstremitas atas → 60 tulangPelvic Girdle → 2 tulang Ekstremitas bawah → 60 tulang
Total = 206 tulang
FUNGSI TULANGFungsi tulang :
Proteksi, Melindungi organ (tengkorak melindungi otak, thorak melindungi jantung, paru dan pembuluh darah besar.) Memberi bentuk (framework) tubuh individuMembentuk eritrosit dalam sumsum tulang hemopoesisPenyimpanan mineral, cadangan mineral yg penting bagi tubuh seperti calsium dan fosforPergerakan, bersama otot skelet, tendon, ligament dan sendi menghasilkan dan mentransfer kekuatan sebagian atau keseluruhan tubuh dpt bergerak.
KOMPOSISI TULANG
Substansi Organik 33 % Sel – sel tulang & matriks kolagen, asam hialuronat, kondroitin asam sulfat
Substansi Inorganik 67 % kalsium (39 %), Fosfat (17 %), magnesium, natrium, hidroksil, karbonat, fluorida
Tulang berongga (Cancellus) & tulang kompak (Compact Bones)
KOMPOSISI TULANG
KOMPOSISI TULANG
COMPACT & SPONGY BONE
Struktur tulanga. Struk. Makroskopik, terdiri dari :
Lapisan luar : korteks, tersusun dari jar. tl. yg padatLapisan dalam (endosteum) : medula, berupa jar. spongeBagian tl paling ujung : epiphyse
Bagian metaphysis : berbatasan dgn ephyfise. Merupakan bagian dimana tl tumbuh dan memanjang secara longitudinal.Diaphysis, bagian tengah tl. berbentuk silindris
STRUKTUR TULANG
Periosteum : membran vaskular fibrous yg melapisi tulang, banyak mengandung pemb darah. Terdiri dari serat pada lapisan luar dan seluler pd lapisan dalam
STRUKTUR TULANGb. Struktur mikroskopik
Unit struktur korteks tulang compacta adalah system havers, yaitu suatu jaringan (network) saluran yg kompleks . s. Havers tdd :Pembuluh darah, saraf, pemb. limfeLamela lempeng2 tl yg tersusun konsentris sekitar sistem haversLakuna ruangan kecil2 diantara lamela, mengandung sel tulangKanalikuli yg memencar diantara lakuna dan menggandengkannya dgn saluran havers.
KLASIFIKASI TULANG Menurut bentuknya tulang dibagi menjadi :
Tl. panjang/pipa (Long Bone) b’fungsi sbg alat unkit dari tubuh dan memungkinkannya bergerakTl. Pendek/Short Bone (mis. Tl. karpalia tangan dan tarsalia kaki) pendukung/penyokong tubuh Tl. berbentuk pipih (flatt) (mis. tl. tengkorak tl iga, skapula) b’fungsi pelindung dan melekatnya otot.Tl. dgn bentuk tidak teratur/Irregular Bone (Vertebra, tl wajah) Tl. sesamoid (patela). Berkembang dalam tendon otot.Tl.Sutura/Sutural Bone
PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG
Tulang berkembang dari tulang rawan dan tulang membran dari jaringan ikat.
Pembentukan tulang (osifikasi) dari membran. Tulang pipih berkembang menjadi tulang dari
membran jar. ikat dikenal dgn tl membran. Osifikasi dimulai dari lapisan sel pembentuk tl
diantara periosteum dan tl perlipatgandaan sel membran membentuk jaringan halus tulang terbentuk tulang pipih. Terdiri 2 lapisan : lapisan jar. tulang yg padat dan keras dan lap. Periosteum.
PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANGOsifikasi dari tulang rawan Tulang pipa berkembang dari tl rawan
(kartilago). Pada embrio semua tl pipa berasal dari tl
rawan yg diselubungi perikhondrium (membran tl rawan).
Pusat osifikasi pertama pada diaphyse. Kalsium ditimbun pada matriks dan sel-sel tulang berkembang perikhondrium menjadi periosteum sel-sel tulang tersusun melingkar dan memanjang.
PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG
Perkembangan selanjutnya : pusat osifikasi kedua di setiap ujung tl atau epiphyse dimana terjadi osifikasi meluas kearah batang dan epiphys.
Ujung tl tetap tertutup oleh tulang rawan hialin yg menjadi tl rawan sendi.
Diantara diapisis dan epifisis terdapat selapis tl rawan disebut tl rawan epifiseal yg tetap ada sampai dewasa.
PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG
Pertumbuhan dan metabolisme TL dipengaruhi oleh mineral dan hormon : Kalsium, fospor, calsitonin, vitamin D, parathiroid hormon, growth hormon, glukokortikoid dan sex hormon. Serta aktivitas osteoblas
Kalsium dan posfor, Keseimbangannya dipelihara oleh hormon, calsitonin dan PTH. Jika kalsium darah turun maka tl melepaskan kalsium kedalam darah yg distimulasi PTH.
PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG Calsitonin, mekan kadar Ca darah jika kadarnya me↑ dgn
menghambat resorbsi tl dan meningkatkan sekresi Ca dan fospor oleh ginjal.
Vitamin D, me ↑ kan absorbsi Ca dan fospor dari usus halus. Dan memberi kesempatan pada PTH.
H. Parathiroid, me↑kan dan menstimulasi tl untuk menyalurkan Ca ke dalam darah, menurunkan sekresi Ca oleh ginjal dan memfasilitasi absorbsi Ca dari usus kecil
Growth Hormon, berperan dalam peningkatan panjang tulang dan penentuan matrik tulang yg dibentuk sebelum pubertas.
PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG Glukortikoid, mengatur katabolisme tubuh untuk
mengurangi atau atau meningkatkan matrik organik tulang dan membantu regulasi absorbsi kalsium dan fospor dari usus kecil.
Sex hormon, estrogen menstimulasi aktivitas osteoblastik dan menghambat peran PTH. Wanita menopause kadar estrogennya turun sehingga terjadi osteoporosis.
Androgen dan testoteron meningkatkan anabolisme dan meningkatkan masa tulang.
PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANGAktivitas osteoblas Osteoblas terdapat di permukaan luar dan dalam tulang. Sebagai respon terhadap berbagai sinyal kimiawi
osteoblas menghasilkan matriks tulang. saat pertama dibentuk matrik tl disebut osteoid.
Kemudian kalsium mengendap pada osteoid terjadi pengerasan.
Beberapa osteoblas tetap menjadi bagian dari osteoid dan disebut osteosit (sel tl sejati).
Osteosit di matrik membentuk tonjolan-tonjolan yg menghubungkan osteosit satu dgn yg lain membentuk saluran mikroskopik tl.
PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG
PROSES PENYEMBUHAN TULANG
INFLAMASI → Hematoma, Hemoragi, Pendarahan Proliferasi sel → Regenerasi Pembuluh darah, osteoblas,
osteoklas dari periosteum dan endosteum Pembentukan Kalus → Pembelahan sel dari periosteum
dan endosteum Kalus eksternal dan kalus internal Osifikasi endokandrial dan osifikasi intramembranosa Remodelling → Reorganisasi kalus tulang lamela
kompak
Sendi dan jar penyokong Artilukasi atau sendi adalah hubungan dua tulang
Berdasar strukturnya dibagi atas :a. Sendi fibrosa atau sinartroses, yaitu sendi yg tdk
dpt bergerak → tidak memiliki lapisan tulang rawan → jaringan penyambung fibrosa → Misalnya sutura tulang kranial
b. Sendi kartilaginosa atau amfiartroses, adalah sendi dengan gerakan sedikit bebas → ujung tulang dibungkus o/ tulang rawan hialin → ligamen → misal : simfisis pubis, antara korpus vetebra
Sendi dan jar penyokong
Sendi sinovial atau diartrosis, adalah sendi yg bergerak bebas → memiliki rongga sendi → dilapisi o/ tulang rawan hialin
Kapsul sendi → selaput penutup fibrosa padat → jaringan penyambung, banyak pembuluh darah
Sinovium → cairan kental u/ melumasi sendi : bening, tidak membeku , tidak berwarna, 1 – 3 ml
Kartilago hialin
Sendi dan jar penyokongjenisnya :
Sendi datar atau s. geser misalnya sendi karpus dan tarsusSendi putar, gerakan ke segala jurusan : sendi panggul dan bahuSendi engsel, hanya bergerak satu bidang: sendi sikuSendi kondoloid, mirip s. engsel tetapi dapat bergerak ke dua bidang, lateral dan ke depan belakang : pergelangan tangan tapi bukan rotasiSendi berporos: atau sendi putar contoh pd gerakan radius sekitar ulna : pronasi dan supinasiSendi pelana : sendi yg timbal balik menerima : sendi antara travezium dan tl metakarpal pertama dari ibu jari
Jaringan penyokong
Sel mast, sel plasma, limfosit, monositFibroblas, kondrosit, osteoblasLigamen, jaringan ikat yang berfungsi menghubungkan tulang dengan tulang sehungga lebih kuat dan stabil.Tendon, jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang
Tuberositas : tonjolan tegas, kasar, dan besar → tuberositas radial, trokanter femurTuberkel : tumpul, tipis dan membulat → tuberkel pada humerusSpina : Ramping, tajam → Spina skapularKondilus : pembesaran permukaan berartikulasi yang membulat → kondilus oksipitalEpikondilus ; tonjolan yang terletak di atas kondilus → epikondilus medial femurKrista : bubungan tegas → krista tibialisFovea : Alur dangkal → fovea kapitus femurFosa : Alur lebih dalam dari fovea → fosa mandibularSulkus : Celah memanjang u/ mengakomodasi jalur pembuluh darah atau saraf → sulkus intertubular humerus Foramen : Celah masuk yang besar u/ p.d, saraf, atau ligamen → foramen magnumKanal: Celah tubular → Kanal infraorbitalFisura : Celah sempit yang terletak antara dua tulang → Fisura Sfenomaksilar
SCELETON1. Cranium2. Mandibula3. Hioid4. Vertebra Servicale5. Clavicula6. Sternum7. Kartilago Costae8. Tulang Iga9. Scapula10. Humerus11. Radius12. Ulna13. Karpal
14. Metakarpal15. Falang16. Vertebra Thoracal17. Vertebra Lumbal18. Vertebra Sacralis19. Os.Ilieum20. Femur21. Patella22. Tibia23. Fibula24. Tarsal25. Metatarsal26. Falang
A X I A L
SKULL (Tengkorak)
1. Os.Frontale2. Foramen Supraorbitale3. Orbita4. Fissura Orbitalis Superior5. Fissura Orbitalis Inferior6. Os.Zygomaticum7. Foramen Infraorbitale8. Maxilla9. Corpus Mandibulae10. Foramen Mentalis11. Mandibula
12. Protuberantea mentale13. Spina Nasalis Anterior14. Concha Nasalis Inferior15. Concha Nasalis Media16. Septum Nasi17. Os. Nasale18. Os. Lacrimale
A X I A L
SKULL (Right View)
1. Os.Parietale
2. Sutura Coronalis
3. Os.Frontale
4. Os.Nasale
5. Spina Nasalis Anterior
6. Os.Lacrimale
7. Pars Orbitalis
8. Ossis Ethmoidale
9. Maxilla
10. Corpus
11. Ramus
12. Processus Coronoideus
13. Processus Condylaris
14. Foramen Mentale
15. Processus Styloideus
16. Meatus Acusticus Eksternus
17. Processus Mastoideus
18. Processus Zygomaticus
19. Pars Squamosa
20. Ala Major Ossis Sphenoidale
21. lInea temporalis Inferior
22. lInea temporalis Superior
23. Pterion
24. Sutura Lambdoides
25. Protuberantia Occipitalis externa
SKULL (Posterior View)
1. Os. Parietales
2. Sutura Sagitalis
3. Sutura Lambdoidea
4. Os.Occipitale
5. Protuberantia Occipitalis externa
6. Linea Nuchae Superior
7. Linea Nuchae Inferior
SKULL (FETUS MATUR)1. Sutura Coronalis
2. Fronticulus Anterior
3. Fonticulus Sphenoidale
4. -
5. Fonticulus Mastoidea
6. Sutura Lambdoidea
7. Meatus Acusticus Externus
8. Sutura Sagitalis
9. Fonticulus Posterior
A X I A L
SKULL (Basis Kranii)
1. Fossa Incisivum2. Processus Palatinum Maxillae3. Lamina Horizontalis Ossis Platini4. Foramen Palatinum Majus5. Foramina Palatina Majora6. Hamulus Pterygoidea7. Arcus Zygomaticus8. Pars Squamosa Ossis Temporalis9. Tuberculum Articulare10. Processus Styloideus11. Foramen Stylomastoideum12. Processus Mastoideus13. Foramen Mastoideum14. Linea Nuchea Superior
15. Protuberantia Occipitalis Externa16. Crista Occipitalis Externa17. Linea Nuchae Inferior18. Foramen Magnum19. Canalis Condylaris20. Condylus Occipitalis21. Canalis Hypoglossi22. Foramen Jugulare23. Canalis Caroticus24. Foramen Spinosum25. Foramen Ovale26. Foramen Lacerum27. Margo Posterior Vomer28. Sutura Palatinum Transversum29. Sutura Palatinum Medius
A X I A L
SKULL (FOSSA CRANIUM)
VERTEBRA CERVICALIS (c1 - atlas)
Superior View:1. Massa Lateralis 2. Foramen Transversum3. Processus Transversus 4. Fovea Dentis5. Foramen VertebraInferior View:2. Foramen Transversum3. Processus Transversus 4. Fovea Dentis5. Foramen Vertebra6. Fovea Articularis Inferior
Vertebra Cervicalis (C2 – Axis)
1. Processus Spinosus Bifidus
2. Lamina Arcus Vertebrae
3. Processus Transversus
4. Pediculus Arcus Vertebrae
5. Facies Articularis Superior
6. Dens
7. Corpus Vertebrae
8. Foramen Vertebra
9. Processus Articularis Inferior
Vertebra Cervicalis (C5 )
1. Processus Spinosus Bifidus
2. Lamina Arcus Vertebrae
3. Processus Articularis Superior
4. Foramen Transversum
5. Lamella Intertuberculare
6. Corpus Vertebra
7. Foramen Vertebra
8. Labium posterolateralis
Vertebra Thoracica (T-VII)
1. Processus Spinosus
2. Lamina Arcus Vertebra
3. Processus Articularis Superior
4. Processus transversus
5. Pediculuc Arcus Vertebra
6. Corpus vertebra
7. Foramen Vertebra
Vertebra Lumbalis
1. Pricessus Spinosus
2. Lamina Arcus Vertebra
3. Processus Articularis Superior
4. Processus Transversus
5. Pediculus Arcus Vertebra
6. Corpus Vertebra
7. Foramen Vertebra
8. Processus Articularis Inferior
Os. Sacrum1. Corpus Vertebra
Lumbalis V2. Fusi V S-1 & V S-23. V. Coccygea4. Promontorium5. Canalis Sacralis6. Processus Articularis
Superior7. Crista Sacralis8. Facies Auricularis9. Foramen Sacrale10. Hiatus Sacralis
STERNUM
1. Incisura Jugularis
2. Manubrium Ossis Sterni
3. Angulus Sternalis
4. Corpus Ossis Sterni
5. Processus Xyphoideus
Thorax1. Fovea Articularis Caput
2. Crista Caput
3. Collum Costae
4. Fovea Articularis Tuberculum
5. Tuberculum
6. Angulus Costae
7. Sulcus Costales
8. Corpus Costae
9. Fovea Articularis Processus Transversus
10. Fovea Costalis Transversalis
11. Processus spinosus
12. -
13. Foramen Transversum
APENDICULAR
SCAPULA (LATERAL)
1. Processus Coronoideus
2. Cavitas Glenoidales
3. Spina Scapulae
4. Acromion
5. Fossa Infraspinata
6. Angulus Inferior
7. Margo Lateralis
SCAPULA (Dorsalis) 1. Processus Coracoideus2. Incisura Scapulae3. Margo Superior4. Fossa Supraspinata5. Angulus Superior6. Spina Scapulae7. Margo Medialis8. Fossa Infraspinata9. Angulus Inferior10. Margo Lateralis11. Cavitas Glenoidalis12. Acromion
HUMERUS1. Caput Humeri
2. Collum Anatomicum
3. Tuberculum Minus
4. Sulcus Intertubercularis
5. Tuberculum Majus
6. Collum Chirrugicum
7. Tuberositas Deltoidea
ULNA
1. Processus Olecranon
2. Incisura Trochlearis
3. Processus Coronoideus
4. Tuberositas Ulnae
5. Incisura Radialis
6. Facies Anterior
7. Caput Ulna
8. Processus Styloideus
Os. Metacarpal1. Processus Styloideus pd ujung
distal radius
2. Os. Scaphoideum
3. Os.Lunatum
4. Os.Triquetrum
5. Os.Pisiforme
6. Os.Trapezium
7. Os.Trapezoideum
8. Os.Capitatum
9. Os.Hamatum
10. Metacarpal
11. Phalanx Proximal
12. Phalanx Medial
13. Phalanx Distal
OS. METACARPAL1. Skapid
2. Lunatum
3. Fisiformis
4. Triangular
5. Trapezium
6. Trapezoid
7. Kapitatum
8. Hamatum
9. Metacarpal
10. Phalanx Proximal
11. Phalanx Medial
12. Phalanx Distal
Os.Coxa Lateral1. Spina Iliaca Sup2. Tuberkel Crista Iliaka3. Spina Iliaca Posterior Superior4. Spina Iliaca Posterior Inferior5. Incisura Ischiadica Major6. Linea Glutea Anterior7. Spina Ischiadica8. Incisura Ischiadica minor9. Corpus Ossis Ischi10. Tuberositas Ischiadicum11. Foramen Obturatum12. Ramus Ossis Ischial13. Ramus Inferior Ossis Pubis14. Corpus Ossis Pubis
Os.Coxa Medial
Femur
Anterior:1. Caput Femoris2. Collum Femoris3. Trochanter Major4. Linea Intertrochanterica5. Trochanter Minor6. Corpus Femoris7. Linea Pectinea8. Tuberculum Quadratus 9. Linea Spiralis
FEMURAnterior:
1. Condylus Medialis
2. Condylus Lateral
Posterior:
1. Condylus Medialis
2. Condylus Lateral
3. Linea Intercondylaris
TIBIA
1. Tuberculum Intercondylare mediale laterale
2. Condylus Lateralis
3. Tuberositas Tibiae
4. Margo Anterior
5. Condylus Medialis
6. Facies Anterior
7. Malleolus Medialis
FIBULA
1. Caput Fibulae
2. Facies Lateralis
3. Margo Anterior
4. Malleolus Lateralis
SENDI LUTUT
Anterior:
SENDI LUTUT
Posterior:
ARCUS PLANTARISFacies Dorasalis:
1. Calcaneus
2. Talus(Facies Superior Trochleae Tali)
3. Os. Navuculare
4. Os.Kuboideum
5. Os.Cuneiformi Mediale
6. Os.Cuneiformi Intermedium
7. Os.Cuneiformi Laterale
8. Corpus Ossis Metatarsal
9. Phalanx Proksimal
10. Phalanx Medial
11. Phalanx Distal
ARCUS PLANTARISMedial:1. Kalkaneus
2. Facies Mallelaris Lateralis
3. Os.Navicularis
4. Os.Cuboideum
5. Cuneiforme Media
6. Cuneiforme Intermedia
7. Cuneiformi Lateral
8. Metatarsal
FUNGSI MUSKULAR
Otot ialah jaringan yg mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi.
Secara umum sistem muskular mempunyai 3 fungsi :
Menggerakan tubuh dan bagian-bagian tubuh Memelihara postur tubuh Menghasilkan panas.
Jenis OtotSecara umum dibagi menjadi 3 jenis :Otot rangka,
Otot jantung danOtot polos Otot skelet (otot.lurik / volunter) ditemukan pada
otot yg melekat pada tulang, tl rawan atau otot.Dibentuk oleh sel-sel multinukleus yg panjang dan memperlihatkan pola jalur-jalur lurik. Berkontraksi lebih cepat dibanding yg lainnya, sepenuhnya berada dibawah kontrol saraf dan hanya berkontraksi jika dirangsang oleh rangsangan saraf
Otot Rangka
Jenis Otot Otot Polos
Ditemukan pada dinding visera, pembuluh darah, dsb disebut juga otot viseral. Serat tidak menunjukan garis melintang.Bersifat involunterDikendalikan melalui saraf autonom, berbeda dengan
otot lurik. Tidak memiliki neuromuskular junction.Berespon lambat terhadap rangsang syarafDistimulasi oleh stimulasi neural dan hormonal seperti
acetiylcolin dan norefinefrin.
Otot Polos
Otot Polos
Jenis Otot Otot Jantung, hanya ditemukan pada jantung.
Otot jantung bergaris seperti otot sadar. Perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan
mengadakan anstomose ( bersambung satu sama lain, tersusun memanjang seperti otot lurik, tidak dapat dikendalikan oleh kemauan)
Memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja ini disebut myogenik yg membedakan dgn neurogenik.
Otot Jantung
STRUKTUR MUSKULAR
STRUKTUR MUSKULAR
Bagian – bagian otot
tendo
venter
ALAT PENYOKONG OTOT
TENDO : jaringan ikat kuat, bentuknyamembulat APONEUROSIS: jaringan ikat kuat, pipih dan lebar FASCIA: pembungkus otot & kumpulan otot BURSA MUCOSA/BURSA SINOVIAL : Suatu kantung
tertutup dari jaringan areolar. Dindingnya lembek, saling terpisah oleh suatu lapisan licin. Merupakan suatu alat pelumas, mengurangi gesekan antara otot dengan alat sekitarnya.
VAGINA TENDINEUM : (sarung otot) semacam bursa mucosa, yang mengelilingi satu atau lebih urat (tendo)
Struktur muskular
Tiap serabut otot mengandung miofibril, miofibril tersusun dari sarcomer yaitu unit kontraktil otot skelet.
Komponen sarkomer tdd filamen tebal dan tipis.
Filamen tipis terutama tersusun oleh protein aktin
Filamen tebal terutama tersusun oleh protein miosin.
STRUKTUR MUSKULAR
Kontraksi otot skelet
Kontraksi otot Diakibatkan oleh kontraksi masing-masing komponen sarkomer, kontraksi sarkomer disebabkan oleh interaksi aktin dan miosin yg saling mendekat dengan adanyapeningkatan lokal kadar ion kalsium. Filamen aktin dan miosin saling meluncur satu sama lain.Ketika kadar kalsium dalam sarkomer menurun, filamen aktin dan miosin berhenti berinteraksi dan sarkomer kembali kepanjang istirahat awalnya (relaksasi)Aktin dan miosin tdk dpt berinteraksi bila tdk ada kalsium.
Kontraksi Otot SkeletMekanisme umum kontraksi otot
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot rangka sebagai berikut: Potensial aksi berjalan sepanjang saraf motorik sampai ke
ujung saraf. Setiap ujung saraf mengsekresi substabsi neurotransmiter,
yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit. Asetrilkolin bekerja untuk area setempat pd membran serat
otot guna membuka saluran asetilkolin pada membran plasma.
Sejumlah besar ion Na mengalir ke dlm membran srat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan potensial aksi
KONTRAKSI OTOT Potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf otot Potensial aksi menimbulkan depolarisasi membran serat
otot. Kemudian menyebabkan retikulum sarkoplasma melepas ion Ca yg disimpan dalam retikulum ke miofibril.
Ion Ca menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin yg menyebabkan gerak bersama-sama dan menghasilkan kontraksi.
Kalsium dipompakan kembali ke dalam retikulum sarkoplasma
Ketika kadar kalsium dalam sarkomer menurun, filamen aktin dan miosin berhenti berinteraksi dan sarkomer kembali kepanjang istirahat awalnya (relaksasi)
Jenis-jenis kontraksi otot
Kontraksi isometrikkontraksi serabut otot dimana panjang otot tetap konstan tetapi tenaga yg dihasilkan oleh otot meningkat, misal ketika mendorong dinding.
Kontraksi isotonikditandai dengan pemendekan otot tanpa peningkatan tegangan dalam otot, misalnya fleksi lengan atas
Gerakan berjalan merupakan kontraksi kombinasi keduanya
KERJA OTOT SKELETFungsi utama otot rangka adalah untuk
menggerakan tulang dan artikulasinya, dengan kontraksi dan relaksasi.
Contoh gerakan pd lengan atasOtot bisep lengan atas dilekatkan oleh tendon ke skapula. (Asal otot disebut origo). Ujung yg lain dari otot dilekatkan pd radius. Perlekatan ini untuk menggerakan otot dikenal sebagai insersio dari ototBisep adalah otot fleksor, otot ini menekuk sendi, mengangkat lengan saat memendek.Otot trisep pada punggung lengan adalah otot ektensor. Otot ini meluruskan sendi. Berlawanan dengan otot bisep
KERJA OTOT SKELET
selama fleksi sederhana siku. a. bisep kontraksi – ini adalah penggerak utamab. trisep rileks secara refleks – ini adalah kerja otot antagonisc. otot tertentu pada lengan berkontraksi untuk mencegah gerakan berguingd. otot disekitar bahu berkontraksi untuk memantapkan sendi bahu
(c dan d ) – ini adalah kerja otot sinergis
Os.ScapulaeCaput
origo
Venter
M.Triceps Brachiim.brachioradialis
m.brachialis
Os.Ulna
Cauda
insersio
m.Biceps brachii
Os.Radius
Punctum Fixum
PunctumMobile
Metabolisme gerak tubuh
Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. Sumber energi yg dpt segera digunakan adalah derifat fosfat organik berenergi tinggi yg terdapat dalam otot, sumber utama energi diperoleh dari metabolisme intermedier KH dan lipid
Metabolisme gerak tubuh
Energi untuk reaksi didapat dari pemecahan adenosin trifosfat (ATP) yang kaya energi menjadi adenosin difosfat (ADP) dan fosfat dengan melepaskan energi
ATP ADP + fosfat + Energi
ATP baru diresintesis dari ADP dan kreatin fosfat :Energi + ADP + Kreatin fosfat ATP + kreatin
Energi untuk reaksi ini didapat dari oksidasi KH dan asam lemakOksigen disimpan oleh otot dalam dalam mioglobin dari sarkoplasma. KH disimpan sbg glikogen otot. Simpanan tersebut dpt digunakan sampai selama periode aktivitas otot terus menerus
OTOT ANGGOTA BADAN ATAS
OTOT-OTOT GELANG BAHU
OTOT-OTOT LENGAN ATAS
OTOT-OTOT LENGAN BAWAH
OTOT-OTOT TANGAN
OTOT GELANG
BAHU
M.Trapezius
M.Subclavius
M.Deltoideus
M.Pectoralis Major
M.Latissimus Dorsi
M.Teres Major
M.Subscapularis
M.Serratus Anterior
M.Supraspinatus
OTOT LENGAN
ATAS
M.Coracobrachialis
M.Biceps brachii,caput longum
m.triceps brachii,caput longum
m.biceps brachii,caput brevis
m.triceps brachii,caput mediale
m.brachialis
OTOT FLEXOR
M.Pronator Teres
M.Flexor Carpi Radialis
M.Flexor Digitorum Superficialis
M.Palmaris Longus
M.Flexor Carpi Ulnaris
OTOT EKSTENSOR
M.Brachioradialis
M.Extensor Carpi Radialis Longus
M.Extensor Carpi Radialis Brevis
M.Extensor Carpi Ulnaris
M.Extensor Digitorum Coomunis
OTOT – OTOT TANGAN
M.Adductor pollicis,Caput oblique & transversum
M.Flexor Digiti Minimi Brevis
M.Opponens Digiti MinimiM.Flexor Policis Brevis
M.Abductor Digiti MinimiM.Abductor Policis Brevis
M.Opponens Policis
OTOT EKSTREMITAS BAWAH
OTOT-OTOT PANGKAL PAHA
OTOT-OTOT TUNGKAI ATAS
OTOT-OTOT TUNGKAI BAWAH
OTOT-OTOT KAKI
OTOT PANGKAL PAHA
TUNGKAI ATAS BAGIAN ANTERIOR
M.Psoas major
M.Sartorius
M.Rectus Femoris
M.Vastus Lateralis
M.Vastus Medialis
OTOT PANGKAL PAHA
TUNGKAI ATAS BAGIAN POSTERIOR
M.Glutaeus Medius
M.Glutaeus Minimus
M.Piriformis
M.Quadratus femorisM.Obturator Internus
M.Glutaeus Maximus
M.Semitendinosus
M.Semimembranous
M.Biceps Femoris,Caput Longum
M.Biceps Femoris,Caput Brevis
Otot – Otot Tungkai Bawah
M.Peroneus Longus
M.Tibialis Anterior
M.Extensor Digitorum Longus
Otot – Otot Tungkai Bawah
M.Plantaris
M.Gastrocnemius
M.Soleus
Otot – Otot Kaki Dorsum
Pedis
M.Extensor Hallucis Brevis M.Extensor Digitorum Brevis
Otot – Otot Kaki Planta
Pedis
M.Flexor Hallucis Brevis
M.Flexor Digitorum Brevis
M.Abductor Hallucis
M.Abductor Digiti Minimi
M.Abductor Digiti Minimi Brevis
M.Iliocostalis Thoracis
M.Spinalis Thoracis
M.Longissimus Thoracis
M.Iliocostalis Lumborum
M.Quadratus Lumborum
M.Erector Spinae
M.Multifidus
M.Quadratus Lumborum
KEPUSTAKAAN
Brunner &Suddarth’s. 2004. Medical Surgical Nursing vol 3. The Lippincott. Philadelphia
Cambridge communications limited : alih bahasa Ester (1999). Anatomi dan fisiologi sistem lokomor dan pengindraan. Edisi 2. EGC. Jakarta
Elson (1993). The Anatomy Coloring Book second edition. WK and LMK: New York
Guyton & Hall (2003). Fisiologi Kedokteran. EGC : jakarta. McMinn & Hutching : alih bahasa Oswari,J (1993). Atlas Anatomi
Tubuh Manusia.Edisi 2. Jakarta : Widya Medika Muttaqin. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. EGC : Jakarta. Saryono. 2011. Biokimia Otot. Nuha Medika : Yogyakarta.