Upload
jcmc0205
View
152
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TBC
KELOMPOK 1
DEFINISI
• Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff, 2005 : 73).
• Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis (Somantri, 2008 : 59).
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
ETIOLOGI
Tuberculosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Kuman ini berbentuk batang mempunyai sifat tahan asam pada perwarnaan. Oleh karena itu, disebut sebagai basil tahan asam (Somantri, 2008 : 59).
MANIFESTASI KLINISTuberculosis berdasarkan adanya keluhan penderita adalah :• Batuk lebih dari 3 minggu• Dahak (sputum)• Batuk Darah• Sesak Napas• Nyeri dada• Wheezing• Demam dan Menggigil• Penurunan Berat Badan• Rasa lelah dan lemah • Berkeringat Banyak Terutama Malam Hari
Microbacterium tuberculosa
Terhirup lewat udara
Jalan napas (paru-paru)
Multiimplikasi
Anoreksia Infeksi destruksi jaringan paru
Sekresi asam lambung m Reaksi inflamasi P permukaan efektif paru
Mual ; muntah Resiko penyebaran infeksi P membran alveolar
Intake inadekuat kapiler
Perubahan nutrisi kurang Kelemahan Resiko terhadap g3
dari kebutuhan Perubahan status pertukaran gas
kesehatan
Kurangnya informsi P eksudat dibronkus
Kurangnya pengetahuan Batuk
Bersihan jalan napas Tidak efektif
Penularan Tuberculosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara. Individu terinfeksi, melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi. Individu yang beresiko tinggi untuk tertular tuberculosis adalah :• Mereka yang kontak dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif. • Individu imunosubresif• Pengguna obat-obat IV dan alcohol.• Setiap individu tanpa perawatan kesehatan yang adekuat.• Setiap individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelunnya.• Imigran dari Negara dengan insiden TB yang tinggi• Setiap individu yang tinggal di institusi, misalnya penjara.• Individu yang tinggal di daerah perumahan substandard kumuh.• Petugas kesehatan
Komplikasi
Komplikasi dari penyakit Tuberculosis, yaitu:• Hemoptisis berat • Kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial• Bronklektasis dan fibrosis• Pneumotoraks• Penyebaran infeksi ke organ lain• Cardio pulmonal Insufficiency
Pemeriksaan diagnostic
– Kultur sputum – Ziehl Neelsen – Test kulit – Elisa / Western Blot : dapat menyatakan adanya HIV.– Foto thorax – Histologi atau kultur jaringan ( termasuk pembersihan
gaster ; urien dan cairan serebrospinal, biopsi kulit ) – Biopsi jarum pada jarinagn paru – Elektrosit, – Pemeriksaan fungsi pada paru
Penatalaksanaan Tuberkulosis paru di obati terutama dengan agen
kemoterapi selama priode 6 sampai 12 bulan. Lima medikasi garis depan yang digunakan : Isoniasid (INH), Rifampin (RIF), Sterptomisin (SM), Etambutol (EMB), dan Pirasinamid (PZA).Kapreomisin, Kanamisin, Etionamid, Natrium para-aminosalisilat, Amikasin, dan Siklisin merupakan obat baris kedua.
PENGKAJIAN
• Aktivitas/istirahat• Θ Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan, nafas pendek karena
kerja, kesulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari, menggigil atau berkeringat, mimpi buruk.
• Θ Tanda : Takhikardia, takhipnu/dispnea pada kerja, kelelahan otot, nyeri dan sesak (tahap lanjut).
• Integritas EGO• Θ Gejala : Adanya /factor stress lama, masalah keuangan, rumah,
perasaan tdk berdaya/ tdk ada harapan.• Θ Tanda : Menyangkal, ansietas, ketakutan dan mudah terangsang.• •
• Makanan/cairan• Θ Gejala : Kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna, penurunan berat badan.• Θ Tanda : Turgor kulit buruk, kering/kulit bersisik, kehilangan otot/hilang lemak
subkutan.• Nyeri/kenyamanan• Θ Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.• Θ Tanda : Berhati-hati pada area sakit, perilaku distraksi, gelisah.• Pernapasan• Θ Gejala : Batuk produktif atau tidak, nafas pendek, riwayat TBC/terpajan pada
individu terinfeksi.• ΘTanda : Peningkatan frekuensi pernapasan, pengembangan pernapasan tidak
simetris, perkusi pekak dan penurunan fremitus, karakteristik sputum (hijau,/purulen, mukoid kuning atau bercak darah), deviasi tracheal, tdk perhatian, mudah terangsang yang nyata, perubahan mental (tahap lanjut.
• Keamanan• Θ Gejala : Adanya kondisi penekanan imun.• Θ Tanda : Demam rendah atau sakit panas akut.• Interaksi social• Θ Gejala : Perasaan isolasi/penolakan karena penyakit
menular, perubahan pola biasa dalam tanggung jawab/perubahan kapasitas fisikuntuk melaksanakan peran.
• Penyuluhan/pembelajaran• Θ Gejala : Riwayat keluarga TB, ketidakmampuan
umum/status kesehatan buruk, gagal untuk membaik, tidak berpartisipasi dalam terapi.
• Kelemahan• Sering batuk/produksi sputum• Anoreksia• Ketidakcukupan sumber keuangan• Ditandai dengan ;• Berat badan dibawah 10 –20% ideal untuk bentuk tubuh dan berat.• Melaporkan kurang tertarik pada makanan • Tonus otot buruk• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :• Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai
laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi.• Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau
mempertahankan berat yang tepat.•
DIAGNOSA• Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keperawatan dapat
mencakup:– Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: Sekret kental
Kelemahan, upaya batuk buruk.– Resiko terhadap Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan:
Berkurangnya keefektifan permukaan paru, Sekret yang kental.– Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan:
sekret yang inenetap, Kerusakan jaringan akibat infeksi yang menyebar, Malnutrisi, Terkontaminasi oleh lingkungan,
– Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan: Kelelahan, Batuk yang sering, Anoreksia.
– Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan: Tidak ada yang menerangkan, Interpretasi yang salah, Informasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya pengetahuan/kognitif
a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan :– Sekret kental/darah– Kelemahan, upaya batuk buruk– Edema tracheal/faringeal
• Ditandai dengan :• Frekuensi pernapasan, irama, kedalam tidak normal• Bunyi nafas tidak normal dan dispnea.• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :• Mempertahankan jalan nafas klien• Mengeluarkan secret tanpa bantuan• Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki/mempertahankan bersihan jalan nafas• Berpartisipasi dalam program pengobatan• Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat.• Intervensi :• 1. Kaji fungsi pernafasan • Rasional : Penurunan bunyi nafas dapat menunjukkan Atelektasis • dan kelainan bunyi nafas lainnya.
• 2. Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa/batuk efektif• Rasional : Pengeluaran sulit bila secret sangat tebal. Sputum berdarah kental atau darah cerah
diakibatkan oleh kerusakan paru atau luka bronchial dan dapat memerlukan evaluasi/intervensi lanjut.• 3. Berikan klien posisi semi atau Fowler tinggi. Bantu klien untuk • batuk dan latihan nafas dalam.• Rasional : Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan • menurunkan upaya pernafasan.• 4. Kolaborasi dalam pemberian udara lembab/oksigen inspirasi• Rasional : mencegah pengeringan membran mukosa, membantu pengenceran secret.• 5. Kolaborasi dalam pemberian obat mukolitik, bronkhodilator dan • kortikosteroid• Rasional : Mukolitik menurunkan kekentalan dan perlengketan • secret paru untuk memudahkan pembersihan.• Bronkhodilator untuk meningkatkan ukuran lumen percabangan trakheobronkhial dan
kortikosteroid berguna pada adanya keterlibatan luas dengan hipoksemia dan bilarespon inflamasi mengancam hidup.
• 6. dan lain-lain.
b) Resiko terhadap gangguan pertukaran gas berhubungan dengan :
• Penurunan permukaan efektif paru, atelektasis• Kerusakan membran alveolar-kapiler• Secret kental, tebal dan adanya edema bronchial.• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :• Melaporkan tidak adanya/penurunan dispnea• Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenisasi
jaringan• Bebas dari gejala distress pernapasan.
• Intervensi :• 1. Kaji adanya gangguan bunyi /pola nafas dan kelemahan• Rasional : TB paru menyebabkan efek luas pada paru dari bagian kecil
bronchopneumonia sampai inflamasi difus luas, nekrosis, effusi pleura dan fibrosis luas.
• 2. Tingkatkan tirah baring/batasi aktivitas dan Bantu aktivitas • perawatan diri sesuai keperluan.• Rasional : Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan selama periode
penurunan pernafasan dapat menurunkan beratnya gejala.• 3. Berikan tambahan oksigen yang sesuai.• Rasional : Alat dalam memperbaiki hipoksemia yang dapat terjadi
sekunder terhadap penurunan ventilasi/menurunnya penurunan alveolar paru.• 4. dan lain-lain.
c) Risiko tinggi infeksi (penyebaran/aktivasi ulang) berhubungan dengan:• Pertahanan primer tdk adekuat• Kerusakan jaringan/ tembahan infeksi• Penurunan pertahanan/penekanan proses inflamasi• Malnutrisi• Terpajan lingkungan• Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen.• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :• Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko penyebaran infeksi.• Menunjukkan teknik/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan
yang aman.• Intervensi :• 1. Kaji patologi penyakit• Rasional : membantu klien menyadari/menerima perlunya mematuhi program
pengobatan untuk mencegah pengaktifan berulang/komplikasi.
• 2. Identifikasi orang lain yang beresiko • Rasional : Orang ini perlu program terapi obat untuk mencegah
penyebaran/terjadinya infeksi.• 3. Anjurkan klien untuk batuk dan bersin dan mengeluarkan pada • tissue dan menghindari meludah disembarang tempat..• Rasional : Perilaku ini diperlukan untuk mencegah penyebaran • infeksi..• 4. Awasi suhu sesuai indikasi• Rasional : Reaksi demam merupakan indicator adanya infeksi • lanjut.• 5. Kolaborasi dalam pemberian pengobatan antiinfeksi sesuai • indikasi.• 6. dan lain-lain.
d) Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan : – Kelemahan– Sering batuk/produksi sputum– Anoreksia– Ketidakcukupan sumber keuangan
• Ditandai dengan ;– Berat badan dibawah 10 –20% ideal untuk bentuk tubuh dan berat.– Melaporkan kurang tertarik pada makanan – Tonus otot buruk
• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :– Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai laboratorium
normal dan bebas tanda malnutrisi.– Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau
mempertahankan berat yang tepat.
• Intervensi :• Catat status nutrisi klien• Rasional : berguna dalam mendefenisikan derajat/luasnya masalah dan piliha intervensi yang tepat.• Pastikan pola diet biasa klien yang disukai dan yang tidak• Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan/kekuatan khusus.• Dorong makan sedikit dan sering dengan diet TPK• Rasional : Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tidak perlu.• Dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah dan untuk membagi dengan klien
kecuali kontra indikasi.• Rasional : Membuat lingkungan social lebih normal selama makan dan membantu memenuhi
kebutuhan personal dan cultural. • Kolaborasi dengan ahli diet untuk menentukan komposisi diet• Rasional : Memeberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adequate untuk kebutuhan
metabolic dan diet.• Kolaborasi dalam pemberian antipiretik tepat sesuai indikasi.• Rasional ; Demam meningkatkan kebutuhan metabolic dan juga konsumsi kalori.• dan lain-lain.
e) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, aturantindakan dan pencegahan berhubungan dengan :– Kurang terpajan pada/salah interpretasi informasi– Keterbatasan kognitif– Tidak akurat/tidak lengkap informasi yang ada.
• Ditandai dengan :– Permintaan informasi– Menunjukkan kesalahan konsep tentang status kesehatan– Kurang atau tidak akurat mengikuti instruksi/perilaku– Menunjukkan atau memperlihatkan perasaan terancam.
• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :– Menyatakan pemahaman prosespenyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan– Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan
menurunkan resiko pengaktifan ulang TB– Mengidentifikasi gejala yang membutuhkan evaluasi/intevensi– Menggambarkan rencana untuk menerima perawatan kesehatan adequate.
• Intevensi :• Kaji kemampuan klien untuk belajar• Rasional : Belajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik serta ditingkatkan pada
tahapan individu.• Identifikasi gejala yang harus dilaporkan keperawat • Rasional : Dapat menunjukkan kemajuan atau pengaktifan ulang penyakit atau efek
obat yang memerlukan evaluasi lanjut.• Tekankan pentingnya mempertahankan nutrisi dan cairan adekuat• Rasional :Memenuhi kebutuhan metabolic membantu meminimalkan kelemahan dan
meningkatkan penyembuhan. Cairan dapat mengeluarkan/mengencerkan secret.• Dorong untuk tidak merokok• Rasional : Meskipun merokok tidak merangsang berulangnya TB, tetapi
meningkatkan disfungsi pernapasan/bronchitis.• dan lain-lain.