34
DASAR PEMIKIRAN WAWASAN NUSANTATARA

Materi 9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi 9

DASAR PEMIKIRANWAWASAN NUSANTATARA

Page 2: Materi 9

Halaman 2

Banyak hal yang menjadi Dasar Pemikiran Wawasan Nusantara dalam hal ini akan dikemukakan tiga (3) saja yaitu :1.Dasar Pemikiran Geografis dan Geo Strategis2.Dasar Pemikiran Historis3.Dasar Pemikiran kepentingan Nasional

Page 3: Materi 9

Halaman 3

I. DASAR PEMIKIRAN GEOGRAFIS DAN GEOSTRATEGIS

a. Keadaan Geografis.Indonesia sebagai suatu negara

yang terdiri dari ribuan pulau-pulau besar dan kecil mempunyai wilayah perairan dikelilingi oleh samudera Fasifik dan samudera Hindia, dan diapit oleh Benua Asia dan Benua Australia

Page 4: Materi 9

Halaman 4

Karena letaknya yang demikian maka Indonesia dinamakan pula “NUSANTARA” yang terdiri dari dua kata yaitu “NUSA” yang berarti Pulau, dan “ANTARA” yang berarti terletak antara dua Benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera, Samudera Fasifik dan Samudera Hindia

Page 5: Materi 9

Halaman 5

Berdasarkan Falsafah Pancasila Kepulauan Indonesia dipandang oleh bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak terpisah-pisahkan antara satu pulau dengan pulau yang lainnya.

Page 6: Materi 9

Halaman 6

Cara pandang bangsa Indonesia tersebut telah lama dinyatakan dalam istilah yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari yaitu “TANAH AIR”

Page 7: Materi 9

Halaman 7

Istilah Tanah Air dipergunakan untuk menamakan kumpulan pulau-pulau beserta perairan yang mengelilinginya, dan Tanah Air ini merupakan tempat kelahiran, tempat tinggal yang digunakan sebagai tempat untuk : menyelenggarakan kehidupan dan penghidupan serta menjamin kelangsungan hidup.

Page 8: Materi 9

Halaman 8

Tanah Air yang bentuk wujudnya demikian diatambah letak geografisnya diantara dua benua dan dua samudera memang sangat tepat untuk dinamakan Nusantara menjurus kepada empat arah mata angin

Page 9: Materi 9

Halaman 9

Keempat arah / jurusan tersebut adalah :Di Utara dan Selatan : Benua - BenuaDi Timur dan Barat : Samudera – SamdraAkan membentuk empat arah/jurusan mata angin dengan Indonesia sebagai titik pusatnya, atau dengan kata lain Indonesia terletak pada Posisi Silang

Page 10: Materi 9

Halaman 10

b. Geostrategi IndonesiaKeadaan dan letak negara pada posisi silang memberikan pengaruh terhadap segenap kehidupan bangsa, pengaruh tsb pada satu pihak memang menguntungkan, ttp pd pihak lain tdk menguntungkan bahkan mengundang berbagai bentuk ancaman yg sgt berbahaya.

Page 11: Materi 9

Halaman 11

Dalam menyusun strategi untuk menjamin kelangsungan hidupnya, bangsa Indonesia justeru harus lebih memperhati-kan dan memperhitungkan faktor-faktor yang tidak menguntungkan tsb, sebab jika diteliti lbh jauh posisi silang Indonesia itu tdk hanya mengenai fisiknya saja, melainkan juga mengenai aspek kehidu-pan sosial, yaitu :

Page 12: Materi 9

Halaman 12

a.Demografi (kependudukan) : Antara daerah yg berpnduduk padat di Utra dan daerah yg berpenduduk jarang di Selatan

b.Ideologi : Antara Komunisme di Utara dan Leberalisme di Selatan

c.Politik : Antara Demokrasi Rakyat di Utara (Asia, daratan bagian Utara) dan demokrasi Parlementer di Selatan

Page 13: Materi 9

Halaman 13

d. Ekonomi : Antara sistim Ekonomi terpusat di Utara dan sistem Ekonomi Leberal di Selatan

g. Budaya : Antara Kebudayaan timur di utara (Budha/Khong huchu) dan kebudayaan barat di Selatan

Page 14: Materi 9

Halaman 14

g. Hankam : Antara sistim Pertahanan Kontinental (kekuatan di darat) di utara dan sistim Pertahanan Maritim di barat, Selatan, dan Timur

Posisi silang dengan segala akibatnya, memaksa kita untuk memilih satu diantara dua alternatif yaitu :

Page 15: Materi 9

Halaman 15

a.Membiarkan diri secara terus menerus menjadi obyek lalu lintas kekuatan-kekuatan dan pengaruh-pengaruh, serta setiap kali condong dan mengantungkan diri kepada kekuatan / pengaruh yang terbesar dunia.

Page 16: Materi 9

Halaman 16

b. Turut serta mengatur lalu lintas kekuatan-kekuatan atau pengaruh-pengaruh tersebut dengan ikut berperan sebagai subyek.

Alternatif kedua menuntut kemampuan bangsa Indonesia menciptakan kekuatan sentrafugal. Kuncinya adalah kemampuan untuk mengantisipasi pengaruh tersebut.

Page 17: Materi 9

Halaman 17

2. Dasar Pemikiran Historis dan Yuridis Formal

Undang-Undang Dasar 1945 tdk menentu-kan batas-batas wilayah RI. Didalam Pembukaan UUD 1945 hanya tercantum “Segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indfonesia”

Page 18: Materi 9

Halaman 18

Dengan demikian ketentuan Ordonansi tahun 1939 tentang batas-batas laut wilayah masih berlaku. (Teritorialle-Zee en Maritieme Kringen Ordonantei: lebar wilayah Hindia Belanda adalah 3 mil di ukur dari garis air terendah dipantai setiap pulau)

Page 19: Materi 9

Halaman 19

Dalam perkembangan selanjutnya disadari ketentuan itu sdh tdk sesuai dg kepentingan Indonesia. Oleh krn itu pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman mengenai wilayah perairan Indonesia yg kemudian dikenal sbg “Deklarasi Juanda” menetapkan landas kontinen 12 Mil, selanjutnya disebut “Point to point theory”

Page 20: Materi 9

Halaman 20Pengumuman Pemerintah itu kemudian diundangkan didalam UU No. 4 tahun 1960, tgl 18 Februari 1960 (Lembaran Negara Nomor 22 tahun 1960) dan dinyatakan sbg Ketetapam MPR tahun 1973, dan Ketetapan tahun 1978, dan Ketetapan tahun 1983 sbg “Wawasan Nusantara” dlm mencapai tujuan Pembangunan

Page 21: Materi 9

Halaman 21

Memang sejak lama yg menjadi persoalan utama dlm Hukum Laut adalah: Apakah laut itu dapat dimikliki oleh suatu negara atau tidak. Untuk menjawab pertanyaan ini maka perlu diketahui bhw dlm seejarah Hukum laut Internasional berabad-abad lamanya terdapat pertentangan antara dua konsep pokok yaitu :

Page 22: Materi 9

Halaman 22

1. Res Nulius yg menyatakan bhw laut itu tdk ada yg mempunyainya dan krnnya dpt diambil dan dimiliki oleh masing-masing negara.

2. Res Comunis, yg menyatakan bhw laut itu adalah milik bersama masyarakat dunia dan krnnya tdak dpt dimiliki oleh masing-masing negara

Page 23: Materi 9

Halaman 23

Praktek negara-negara sejak zaman purba sampai kini kelihatannya lbh menunjukkan bhw laut itu dpt dan memang pernah dimiliki oleh negara-negara, walaupun sringkali pemilikan tsb hrs pula memperhitungkan kepentingan-kepen-tingan masyarakat dunia dlm bentuk kebebasan pelayaran dan lain sebagainya

Page 24: Materi 9

Halaman 24

3. DASAR KEPENTINGAN NASIONALBerbicara ttg Kepentingan Nasional berarti membicarakan Tujuan Nasional. Tujuan nasional itu tlh dirumuskan dlm Pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 atau istilah populernya dikatakan 3 kerangka. Kelangsungan hidup adalah unsur yg pokok dari hidup bagi bgs Indonesia sbg suatu bgs dan negara yg berdaulat.

Page 25: Materi 9

Halaman 25Pada tahun 1969 Pemerintah Indonesia mengeluarkan Pengumuman ttg Landas Kontinen Indonesia sampai kedalaman laut 200 meter, yang memuat pokok-pokok sbb :

1. Segala sumber kekayaan alam yg terdapat dlm landas kontinen Indonesia, adalah milik eklusif Negara Republik Indonesia.

Page 26: Materi 9

Halaman 26

2. Pemerintah Indonesia bersedia menyele-saikan garis batas landas kontinen dg negara-negara tetangga melalui perundi-ngan

3. Jika tdk ada perjanjian garis batas, maka Landas Kontinen Indonesia adalah suatu garis yg ditarik ditengah-tengah antara pulau-pulau terluar Indonesia dan titik terluar wilayah negara tetangga.

Page 27: Materi 9

Halaman 27

4.Tuntutan (claim) diatas tdk mempengaruhi sifat dan status perairan landas kontinen serta udara di atas perairan itu

Tuntutan melalui Pengumuman Pemerintah diatas merupakan penerapan pasal 33 ayat 3 UUD 1945 “Bumi dan Air dan kekayaan alam yg terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan utk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Page 28: Materi 9

Halaman 28

Kalau dibandingkan isi pengumuman tahun 1957 dan tahun 1969 terlihat perbedaan mengenai sifat konsep nusantara. Konsep tahun 1957 merupakan konsep “Kewilaya-han” , sdg konsep tahun 1969 lbh merupa-kan konsep Politik dan Ketatanegaraan. Pada tahun 1980 Indonesia mengumumkan Zona Ekonomi Eklusif Indonesia (ZEEI) selebar 200 mil dari garis dasar.

Page 29: Materi 9

Halaman 29

Indonesia mengartikan nusantara sebagai satu kesatuan wilayah yg utuh, yg batas-batasnya ditentukan oleh lautan yg didalamnya diseraki pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa :

Page 30: Materi 9

Halaman 30

a. Kedalam, nusantara itu menunjukkan sifat dan ciri sebagai satu kesatuan wilayah laut dgn pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau didalamnya, yg unsur-unsurnya merupa-kan kesatuan yg bulat

b.Keluar, Krn letaknya diatara dua benua dan dua samudera shg berada dipersimpangan jalan, menunjukkan sifat dan ciri sbg Posisi Silang yg memberikan wujud tersendiri.

Page 31: Materi 9

Halaman 31

Posisi silang itu ternyata memberikan pengaruh yg sgt besar terhadap kehidupan sosial bangsa Indonesia yaitu :

1.Posisi silang menyebabkan nusantara menjadi lintasan pengaruh sosial budaya dr berbagai penjuru. Karena sikap terbuka bgs Ind thd pengaruh luar dan kemampuan adaptasinya yg msh rendah, maka penga-ruh2 itu masuk tanpa saringan

Page 32: Materi 9

Halaman 32

2.Hubungan antara bangsa selalu dilandasi kepentingan negara masing-masing. Apabila salah satu negara merasa kepentingannya terancam maka negara tsb akan mengambil langkah apa saja utk membela kepentingann nasionalnya, tdk peduli apakah langkah itu akan menimbulkan korban dipihak lain.

Page 33: Materi 9

Halaman 33Nusantara yg terletak pada posisi silang itu, secara langsung atau tdk langsunga akan menerima akibatnya , hal ini akan meng-ganggu dan merugikan pembangunan bangsa. Oleh karena itu bangsa dan negara Indonesia harus dapat mengantisipasi dan menyelenggarakan serta dapat menjamin kepentingan nasionalnya dari pengaruh-pengaruh tersebut.

Page 34: Materi 9

Halaman 34Dengan perkataan lain: Indonesia secara nasional mempunyai cara pandang yg menyeluruh utk menyelenggarakan dan menjamin kelangsungan hidup seluruh rakyat dan negaranya. Cara pandang atau wawasan yg demikian adalah merupakan pancaran jiwa Pancasila, cara pandang Nasional Indonesia atau Wawasan Nusantara.