11
YAYASAN SOSIAL BINA SEJAHTERA CILACAP April 2011 - September 2011 Volume II Revisi www.ysbs.or.id

BULETIN YSBS Vol.II part I

  • Upload
    ysbs

  • View
    415

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BULETIN YSBS Vol.II part I

YAYASAN SOSIAL BINA SEJAHTERA CILACAP

April 2011 - September 2011

Volume II Revisi

www.ysbs.or.id

Page 2: BULETIN YSBS Vol.II part I

2

Rm. Antonius Andri Atmaka, OMI

Ketua Dewan Pembina YSBS dan Provinsial OMI Daftar Isi Dari Dewan Pengurus Yayasan

3 Sambutan Ketua Dewan Pembina

4 Sambutan dari Ketua YSBS

5 Renungan : Nilai-Nilai

Sajian Utama

7 Pentingnya Sosialisasi Penanganan Bencana Bagi Petugas Lapangan

8 Gugus Tjut Nyak Dien Menang Lomba Gugus Ting-kat propinsi Jateng

9 Workshop Nasional Mathematika

10 Statistik grafik perkembangan siswa 5 tahun tera-khir.

6 Workshop Mitra Misereor

Berita Dari Divisi

Buletin Enam Bulanan YSBS Diterbitkan oleh :

YAYASAN SOSIAL BINA SEJAHTERA CILACAP Penanggung Jawab:

Dewan Pembina YSBS Pengurus YSBS

Pemimpin Redaksi: Stephanus Mulyadi

Team Redaksi: Staff Kantor Sekretariat YSBS

Alamat Redaksi: Gedung AMN Lt 4

Jl. Kendeng 308, Cilacap 53223 Jawa Tengah—Indonesia

Tel /Fax: +62-282-507 000 4 E-Mail: [email protected] www.ysbs.or.id

Workshop nasional mathematika kerjasama antara YSBS, Misereor Jer-man dan Universitas Osnaburck Jerman tgl. 30 Juli 2011. ( hal 9)

YSBS Cilacap sebagai salah satu Mitra Misereor menjadi tuan rumah pelaksanaan Workshop Mitra Misereor di Indonesia. Dengan thema “Pemantauan dan Pendokumentasian Dampak Proyekada tanggal 30 Mei 2011 sampai dengan 2 Juni 2011. ( hal6-7)

11 Retret Guru Maria Immaculata

Sosialisasi Penanganan Bencana Bagi petugas Lapangan di Kantor padat Karya ( hal 7-8)

Gugus Tjut Nyak Dien menang lomba gugus tingkat propinsi Jawa Ten-gah. (hal 8)

10 Workshop Pembuatan Media Pembelajaran melalui Media Elektronik

12 Kunjungan Romo Carolus ke Sekolah

12 Rekreasi Keluarga Sekretariat YSBS ke Pangandaran

13 Misereor: First Narrative Report for Project No. 416-025-1014ZG

Partner & Laporan Kegiatan

17 YSBS: Proyek Reboisasi Pulau Nusakambangan

2

Page 3: BULETIN YSBS Vol.II part I

3

Sambutan Dari Ketua Dewan Pembina YSBS dan Provinsial OMI

Pembaca yang terkasih,

Salah satu keprihatinan bangsa kita di jaman mod-

ern ini adalah lemahnya kemampuan sumber daya manusia

yang kita miliki.

Dari pendidikan dan karya sosial telah berpengala-

man kerja lebih dari 35 tahun. Ini bukanlah pengalaman

singkat. Dari periode waktu yang cukup lama tersebut telah

dididik puluhan ribuan generasi muda yang telah tersebar di

seluruh pelosok nusantara. Dengan ketrampilan masing-

masing, mereka telah menduduki berbagai fungsi yang di

tengah masyarakat. Di samping menghasilkan generasi ter-

didik,

YSBS juga melibatkan ratusan tenaga guru dan kary-

awan dalam melaksanakan karyanya. Penghargaan yang

amat besar harus ditujukan kepada mereka. Tanpa mereka

semua karya misi YSBS tidak akan berjalan sampai sekarang.

Para guru dan karyawan di berbagai unit merupakan ujung

tombak. Dengan semangat dan kerjakeras mereka, visi dan

misi YSBS dalam mencerdaskan anak bangsa dan mengentas-

kan masyarakat dari kemiskinan menjadi terwujud. Kerja

keras dan pelayanan mereka merupakan perwujudan dari

Kabar Gembira, dimana orang buta melihat, orang lumpuh

berjalan, orang sakit disembuhkan dan orang miskin diberi

warta pengharapan. Melalui karya-karyanya YSBS bersama

dengan segenap staf guru dan karyawan telah berusaha un-

tuk menjawab damba hati yang terdalam dari masyarakat.

Bersama dengan kemajuan jaman, tun-

tutan pengembangan karya pelayanan juga semakin besar.

Harus diakui bahwa di banyak unit karya YSBS, sumber daya

manusianya kurang mendapatkan penggarapan yang me-

madai. Dari karya besar dan bagus yang dijalankan, pengem-

bangan kemampuan sumber daya manusia masih memerlu-

kan perhatian besar agar dapat menjawab tuntutan jaman.

Hal ini harus menjadi keprihatinan bersama. Kemandegan

kreatifitas dan dinamika SDM akan sangat mempengaruhi

perkembangan kinerja lembaga dalam mewujudkan visi –

misinya. Dengan demikian cita-cita luhur yang pernah diru-

muskan mulai Luntur dan tidak nampak dalam praktek sehari

-hari di setiap unit karya. Akan menjadi lebih memprihat-

inkan lagi kalau kemudian juga mengakibatkan penyimpan-

gan-penyimpangan yang berlawanan dengan cita-cita luhur.

Kita telah belajar bersama bahwa kemerosotan yang sedang

terjadi pada bangsa ini disebabkan oleh penyimpangan-

penyimpangan etis para tokoh panutan bangsa dari hulu

hingga hilir.

Artinya program ini harus terjadwal dan secara kon-

sisten dijalankan. Hanya dengan cara inilah kita akan dapat

menjawab tantangan-tantangan jaman modern yang semakin

kompleks. Usaha ini juga harus berjalan timbal balik antara

unit karya dan Yayasan. Setiap unit karya perlu memahami

kebutuhannya dan berusaha menjawabnya, sementara pihak

Yayasan perlu menawarkan berbagai program yang dimiliki

untuk usaha pengembangan SDM ini. Usaha ini harus mampu

menyadarkan dan membangkitkan semangat para guru dan

karyawan YSBS bahwa mereka sedang mengemban suatu

karya perutusan penyebaran warta baik.

Akhirnya, saya masih ingin menyinggung keprihati-

nan besar di bidang pendidikan yang ada pada bangsa kita,

yaitu rendahnya minat membaca di kalangan murid dan guru.

Secara Internasional, Indonesia masuk peringkat rendah

dalam hal minat baca masyarakatnya. Sebagai Yayasan yang

berkarya dalam bidang pendidikan, pengembangan minat

baca di setiap sekolah perlu menjadi salah satu prioritas.

Inilah salah satu langkah dalam meningkatkan kualitas seko-

lah-sekolah YSBS. Semoga harapan ini dapat diwujudkan ber-

kat kerjasama sinergis antar bagian untuk meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia kita. Selamat berkarya.

Maria Ratu, 22 Agustus 2011

Rm. Ant. Andri Atmaka, OMI.

Rm. Antonius Andri Atmaka, OMI

Ketua Dewan Pembina YSBS dan Provinsial OMI

Sumber Daya Manusia Yang Berkwalitas!

3

Page 4: BULETIN YSBS Vol.II part I

4

In the past few months we have been in-formed by Misereor that they will fund a STUDENT LOAN/ PEOPLES BANK PROGRAM for the next three years enabling 60 young men and women per year study for 3 years degree courses in Ships Engineer-ing, Nautical Science and Maritime Economics. The funds are put in time deposits at the Peoples Bank, enabling the bank to give ± 400 loans per year to people who wish to set up small businesses and the bank interest is paid into The Maritime Academy Bank Account to pay for fees etc of the cadets (who) were received into the STUDENT LOAN PROGRAM. After three years the bank interest covers the cost of another 60 students who wish to take part in the student loan program and this continues long into the future helping many more poor students. On repayment of loans this again is put in time deposits enabling even more poor students to get a tertiary education at A.M.N. paying back the loan when they gain employment. Misean Cara Ireland via O.M.I, Ireland gave us funding for 40 students and 250 small loans last year and they now go into their second year of stud-ies and second year of small loans. The land reclamation and infrastructure pro-gram has been very successful in rehabilitating a 9 kilometer road linking 7 villages and going up into CENTRAL JAVA mountain range. The dam trucks, which are 30 years old, but still capable of working in very difficult terrain made this possible, transporting ± 8000 tons of rock, emplacement being carried out

SAMBUTAN DARI KETUA YSBS

Rm. Carolus Burrows, OMI Ketua dan Pendiri YSBS

by very enthusiastic volunteers from the villages as the road had previously become impassible washed out by floods etc. Another difficult road of ± 11 km’s we built into villages which, a few short years ago was MAN-GROVE SWAMPLAND.

In July we had an intake of ± 2500 new stu-dents into our schools, many from poor families and remote areas. Our kindergarten in Cilacap which is an “INCLUSIVE SCHOOL” taking in children with spe-cial needs into a regular program was declared “BEST KINDERGARTEN” IN THE REGION, THEN IN THE RESIDENCY and then for CENTRAL JAVA PROVENCE and it now goes into the NATIONAL COMPETITION. This is due to very dedicated and compassionate teachers and staff. Our Women Finance Program and Peoples Bank continues to help many thousands of people and our Child Fund Program helps ± 2000 children in State Schools. We thank God for His blessings and opportu-nities to serve and thank all those who help us to make the service possible.

May God bless all.

Team Buletin YSBS mengucapkan

Selamat kepada

Rm. Antonius Rajabana, OMI yang terpilih sebagai

Provinsial Konggregasi OMI Indonesia menggantikan

Rm. Antonius Andriatmaka, OMI.

4

Page 5: BULETIN YSBS Vol.II part I

5

Renungan Nilai-Nilai EKSPOLRASI NILAI = NILAI PRIBADI

Marilah kita eksplorasi selama beberapa menit bagaimana kita telah mengembangkan nilai-nilai dalam diri kita masing-masing. Pikirkan nilai paling pertama anda peroleh, dan umur berapa anda saat itu. Sekarang pikirkan tokoh istimewa dalam hidup anda, ayah dan ibu anda, mereka telah menanamkan nilai apa pada anda.

Sebagai anak-anak apa yang ingin anda katakan kepada orang dewasa mengenai dunia, apa yang ingin anda lakukan, bagaimana anda ingin mereka memperlakukan anda. Ternyata anak-anak ingin diden-garkan, dicintai, dihargai, kebebasan untuk bermain, merasa aman. Nilai aman, dihargai, dipahami, dicintai adalah merupakan kebutuhan dasar seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan normal, karena anak yang mendapatkan kasih sayang dan dihargai cenderung mampu men-gatur kehidupannya dan hubungannya dengan sesama secara lebih baik dibandingkan dengan anak yang diperlakukan kasar.

Nilai dibangun berdasarkan asumsi-asumsi dasar perihal bagaiamana proses pembentukan kepribad-ian individu. Nilai me-mang tidak dapat diajar-kan namun dicontohkan. Nilai Universal menga-jarkan penghargaan dan penghormatan untuk setiap manusia, karena belajar untuk menghayati nilai-nilai ini akan meningkatkan keberadaan bagi individu dan masyarakat luas.

Setiap orang peduli pada nilai dan memiliki kapasitas untuk secara positif berkreasi dan belajar bila diberikan kesempatan. Anak-anak butuh tumbuh dan berkembang dalam atmosfer berdasarkan nilai lingkungan yang positif dan aman, penuh kasih sayang dan penghargaan yang timbal balik di mana anak-anak dipandang sebagai individu yang mampu belajar membuat pilihan-pilihan social secara sadar.

Anak-anak membentuk nilai-nilai mereka sampai umur lima tahun. Masa-masa selanjutnya adalah memperkokoh nilai yang telah terbentuk tersebut. Orang dewasa hanya mengubah nilai-nilai mereka jika mereka mengalami suatu perubahan hidup, karena nilai itu dida-patkan dan dicontohkan bukan diajarkan.

Anak-anak mengalami sendiri bagaimana mereka dijadikan obyek dari perlakukan tidak benar, akibatnya anak membentuk pola kepribadian negative. Sifat-sifat negative itu terlalu menonjol sehingga anak-anak kelihatannya tidak berhubungan dengan nilai-nilai positif. Padahal sebenarnya tiap anak menyukai kedamaian, kasih sayang dan penghargaan, dan memilih untuk mengalami pengalaman seperti itu jika mereka bisa. (IS )

PENDIDIKAN KARAKTER Menurut Dennis Coon dalam bukunya

Introduction to Psychology mendefinisikan karak-ter sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat dan tidak dapat diterima oleh masyarakat.

Pendidikan karakter berarti memberikan

pengetahuan bagaimana melakukan dan menata perilaku dan peraturan yang diharapkan muncul dalam keseharian serta diaplikasikan dalam ke-hidupan di masyarakat.

Mengapa seseo-rang membutu-hakan Pendidikan Karakter ? Pada dasarnya p e r k e m b a n g a n seseorang adalah mampu mengem-bangkan pemaha-man yang benar tentang bagai-mana dunia ini bekerja, mempela-jari aturan main dalam segala aspek, sehingga kita akan tumbuh menjadi pribadi

yang berkarakter apabila tumbuh di lingkungan masyarakat dan tidak mudah terkena pengaruh negative di masyarakkat.

Pendidikan Karakter penting bagi kita semua karena sebagai penyeimbang kecakapan kognitif. Beberapa contoh ketidak seimbangan, seorang yang sukses seperti seorang pengusaha yang kaya raya namun tidak dermawan, seorang politikus ulung tetapi tidak peduli terhadap tetang-ganya yang sedang mengalami kelaparan, seorang guru tidak merasa prihatin melihat banyak anak jalanan yang tidak bersekolah.

Karakter yang perlu ditumbuhkan dalam diri kita adalah cinta pada Tuhan dan segenap cip-taan-Nya, kemandirian dan tanggung jawab, keju-juran, hormat dan santun, dermawan, suka menolong dan gotong royong, percaya diri, pekerja keras, kepemimpinan dan keadilan, baik dan rendah hati, toleransi, kedamaian. (IS)

5

Page 6: BULETIN YSBS Vol.II part I

6

Pentingnya melihat dampak (impacts) proyek

bantuan terhadap kehidupan penerima manfaat Impacts (Dampak) mendorong Pemerintah Jerman melalui ke-menterian kerjasama pembangunan ekonomi (BMZ) un-tuk menetapkan standard pelaporan dampak proyek bagi lembaga donor dan mitranya. Sebagai respon atas ketetapan tersebut Misereor, per- 1 Januari 2010, me-netapkan bahwa proyek-proyek yang didanai KZE dan atau didanai Misereor yang bernilai di atas 100.000 Euro harus menerapkan orientasi efek serta harus ada evaluasi eksternal.

Untuk mensosialisasikan ketetapan tersebut, den-gan mengusung thema “Pemantauan dan Pendokumenta-sian Dampak Proyek”, MISEREOR berinisiatif menyeleng-garakan Workshop Mitra Misereor (WMM) se—Indonesia, yang diadakan di Cilacap, 30/5—2/6 2011 lalu. Tujuannya adalah agar mitra-mitra Misereor memiliki pe-mahaman yang sama mengenai kerangka pikir orientasi efek dan bagaimana kerangka pikir itu bisa diterapkan dalam proyek mereka. Sebagai hasil dari workshop terse-but diharapkan kedepan hubungan kemitraan bisa ber-jalan sebagaimana mestinya sesuai harapan masing-masing, yakni adanya peningkatan pelayanan yang ber-dampak positif dan langsung bagi masyarakat penerima manfaat dari proyek-proyek tersebut, khususnya mereka yang miskin dan terpinggirkan .

Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) Cilacap merasa beruntung sekali karena boleh menjadi tuan rumah pelaksaan WMM tersebut dan menghantarnya hingga WMM berjalan dengan mulus dan sukses. WMM diselenggarakan di Kantor Sekretariat YSBS, Gedung AMN, Lt. 4, Jln. Kendeng No.307,Cilacap dihadiri oleh 31 peserta dari 31 organisasi mitra Misereor.

Sebagai narasumber dari Misereor hadir Dr. Katharina Gotte dan Bpk Dr. Henry Schuermann. Dalam penyampaian materinya Dr. Schuermann menegaskan bahwa dalam proses

pembuatan proposal yang akan diajukan kepada Misereor harus dirumuskan dengan jelas tentang Intended Effects (Dampak Yang Diharapkan), yang terdiri dari Development goal – Sasaran Pembangunan Proyek, Project Objective (s) – Sasaran Proyek dan Intermediate Objectives – Sasaran antara. Sedangkan dalam proses pembuatan Laporan Pelak-sanaan Proyek, harus secara jelas dan akurat memuat ten-tang : Inputs – segala sesuatu yang ada dan terdapat pada organisasi maupun masyarakat penerima manfaat pada awal pelaksanaan proyek; serta Effects (Pengaruh), yang terdiri dari: Outputs – Hasil Nyata langsung dari proyek yang sudah selesai dilaksanakan ; Outcomes - Perubahan jangka pendek dan menengah yang terjadi sebagai akibat langsung dari proyek yang sudah terlaksana; dan Impact – Perubahan jangka Panjang, sebagai dampak tidak langsung dari proyek yang sudah selesai.

Untuk melengkapi materi dengan praktek, dan men-dukung pemahaman dan pengalaman langsung peserta work-shop, diadakan kunjungan lapangan (Field Visit) dengan me-lakukan pemantauan serta pendokumentasian dampak-dampak proyek ke lokasi-lokasi dimana proyek-proyek yang didanai oleh Misereor yang telah dan masih dilaksanakan oleh YSBS Cilacap.

Di akhir WMM kebanyakan peserta mengakui bahwa sekarang mereka telah mengerti serta memahami apa isi la-poran dan bagaimana membuat laporan pelaksanaan proyek yang didanai oleh Misereor. Kita berharap keterampilan tersebut juga semakin meningkatkan kualitas pelaksanaan proyek sehingga membawa lebih banyak manfaat bagi pene-rima manfaat proyek, yaitu orang-orang miskin yang kita layani. Salah satu peserta workshop dari Flores (Yayasan Tananuwa), dalam wawancara dengan kru film dari Kigali Film (kru film yang datang dari Jerman untuk meliput/mendokumentasi proses Workshop tersebut), menyampaikan bahwa dia merasakan betul besarnya manfaat dari adanya Workshop Mitra Misereor seperti ini, dimana nara sumbernya adalah langsung dari Misereor. Menurut dia, para peserta dapat benar-benar belajar bersama dan memahami apa yang dimaksud dengan beberapa hal penting yang harus diketahui dengan tepat oleh setiap pelaksana proyek dari setiap or-ganisasi lokal sebagai mitra Misereor. (Cilacap, 24 Agustus 2011/CW).

WORKSHOP MITRA MISEREOR DI INDONESIA “PEMANTAUAN DAN PENDOKUMENTASIAN DAMPAK PROYEK”

CILACAP, 30 MEI – 2 JUNI 2011 Sajian Utama

6

Page 7: BULETIN YSBS Vol.II part I

7

PENTINGNYA SOSIALISASI PENANGANAN BENCANA BAGI PETUGAS LAPANGAN

Sajian Utama

Siapa Petugas Lapangan Itu? Petugas lapangan adalah seseorang yang memiliki ko-mitmen dan kemampuan untuk memahami kebutuhan masyarakat. Mereka yang berhubungan langsung dengan masyarakat untuk membantu persoalan yang dihadapi mereka seperti kemiskinan, diskriminasi, ketidak adilan, penelantaran, pengucilan, dll. Mereka yang mendistribusikan program-program yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan yang diha-dapi masyarakat. Seseorang yang memberikan informasi-infromasi yang dibutuhkan untuk memajukan masyarakat di suatu wilayah tanpa pamrih. Mengapa Petugas Lapangan perlu diberi sosialisasi penanga-nan bencana ? Tingginya angka kejadian bencana alam (gempa bumi, Tsunami, tanah longsor, gunung berapi) maupun bencana ulah manusia yang terjadi di Indonesia, yang beresiko membawa kerugian nyawa, harta benda dan lingkungan, telah men-dorong PBB untuk menetap-kan Indonesia sebagai negara paling rawan terhadap ben-cana di dunia. Penetapan yang diumumkan melalui siaran BBC pada tanggal 10 Agustus 2011 tersebut diambil sebagai suatu Strategi International Pengurangan Resiko Bencana ( UN-ISDR). Tingginya posisi acaman tersebut dihitung dari jumlah manusia yang teran-cam resiko kehilangan nyawa bila bencana alam terjadi. Salah satu factor yang menyebabkan hal itu bisa terjadi adalah karena sebagian besar penduduk Indonesia belum memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup dalam ke-siapsiagaan menghadapi bencana. Contoh data pembanding resiko gempa bumi antara Indonesia dengan beberapa Negara lain dapat dilihat dari tabel berikut ini : Kalau kita analisa table tersebut, gempa terbesar ter-jadi di Jepang, kedua Di Chili, dan Indonesia terkecil, namun korban jiwa justru terbesar di Indonesia, maka ini merupakan

bukti tingginya posisi resiko kehilangan nyawa akibat bencana

alam yang terjadi di Indonesia dibandingkan dengan Ne-gara lain, yang disebabkan kurang pengetahuan dan ketrampilan masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana. Untuk menjawab permasalahan tersebut, perlu dilakukan Sosialisasi Penanganan Bencana untuk Para Petugas Lapangan, agar mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk melakukan kesiap-siagaan terhadap bencana. Kemudian untuk mendukung sosialisasi tersebut, Pemerintah Indonesia telah membuat dan menetapkan Undang-undang nomor 24 tahun 2007 yang mengatur tentang Penanggulangan Bencana di selu-ruh kawasan Nusantara. Informasi Apa Saja Yang Perlu Diketahui Oleh Seorang Petugas Lapangan Dalam Menghadapi Bencana?

Apa itu Bencana ?

Bencana ( Disaster ) adalah suatu kejadian yang disebabkan oleh alam atau ulah manusia yang terjadinya bisa secara tiba-tiba atau perlahan-lahan sehingga menyebabkan hi-langnya jiwa manusia, kehilangan harta benda, serta kerusakan ling-kungan sekitar. Ini berarti bencana adalah suatu gangguan serius terha-dap keberfungsian suatu masyara-kat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada ke-hidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang

melampaui kemampuan masyarakat.

Bagaimana Manajemen Penanggulangan Bencana ? Manajemen Penanggulangan Bencana adalah penggunaan secara sistematis keputusan – keputusan ad-ministrative, ketrampilan dan kemampuan organisasi dan operasional untuk melaksanakan kebijakan, strategi-strategi dan kemampuan mengatasi masalah dari suatu masyarakat untuk membatasi dampak buruk dari ancaman bencana. Untuk itu kita diharapkan mengenali gejala-gejala dan tanda –tanda bahaya dan kerentanan masyara-kat yang beresiko memunculkan suatu bencana. Bahaya akan menjadi bencana apabila masyarakat memiliki ke-mampuan lebih rendah dibanding bahaya atau masyarakat memiliki kerentanan lebih tinggi dari bahaya. Agar bahaya itu tidak menjadi bencana maka diperlukan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bahaya serta mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana. Rumus Manajemen Penanggulangan Bencana adalah :

R = B X K M

R: Resiko yaitu dampak yang mungkin terjadi akibat adanya bencana ( kerusakan, korban )

No Provinsi/ Negara Kejadian Gempa

Kekuatan Korban jiwa

1 Aceh, Indonesia 26—12—2004 8,5 SR 168.183

2 Yogyakarta dan Jawa Tengah, Indonesia

27—5—2006 5,9 SR 6000

3 Chili, Amerika Selatan

27—6—2010 8,8 SR 432

4 Jepang 11—3—2011 9,0 SR 20.529

7

Page 8: BULETIN YSBS Vol.II part I

8

B : Bahaya adalah semua yang berpotensi menimbulkan

kerusakan atau kerugian ( kondisi pemicu ) K : Faktor yang menyebabkan dampak menjadi lebih

besar ( ketidak mampuan masyarakat ) M : Kekuatan/sumberdaya untuk menangani.

Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Menghadapi Bencana Sebelum terjadinya bencana :

Melakukan penilaian resiko-resiko yang terjadi bila terjadi bencana

Usaha pencegahan agar bahaya yang terjadi tidak menjadi bencana

Mitigasi yaitu upaya – upaya struktural dan non struc-tural yang diambil untuk membatasi dampak ancaman bencana.

Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi benana. Peringatan dini agar masyarakat waspada adanya resiko

terhadap bencana yang akan terjadi. Saat terjadi Bencana :

Melakukan penyelamatan kepada semua korban yang masih hidup.

Memberikan pertolongan darurat. Evakuasi .

Sesudah Bencana : Memberikan bantuan sesuai kebutuhan. Pemulihan Rehabilitasi Rekontruksi Siklus Penanggulangan Bencana Sebelum Saat Sesudah Bencana Bencana Bencana

Sajian Utama

Kesiapan Mitigasi Pencegahannn

Tanggap Darurat

Pemulihan Pembangunan

Gugus Tjut Nyak Dien dinyatakan menang lomba Gugus Tingkat provinsi Jawa Tengah yang untuk selanjut-nya maju ke tingkat Nasional.. (Surat edaran Dinas Pen-didikan Propinsi jawa Tengah 19/9/11).

Di Kec. Cilacap Ten-gah ada 24 buah TK yang terbagi dalam beberapa Gugus, dan salah satunya adalah Gugus Tjut Nya Dien yang beranggotakan 6 TK yaitu TK Aisyiah 6 ( TK inti ), TK Maria

Immaculata ( TK inbas/utama), TK Al- Irsyad ( TK inbas), TK Siwi Peni ( TK inbas ), TK Quratul ( TK inbas ), serta TK Kusuma ( Tk inbas ).

Lomba Gugus Taman Kanak-kanak tingkat Kabupaten Cilacap diselenggarakan (Juni 2011), Mewakili Gugus Tjut Nya Dien adalah TK Asyiah 6, TK Maria Immaculata, dan TK Al –Irsyad. Pada tanggal 20 Juni 2011 telah datang team Penilai tingkat Kabupaten Cilacap ke sekolah TK Maria immaculata untuk mengadakan peninjauan dan pemerik-saan serta penilaian atas :

Administrasi sekolah secara keseluruhan. Administrasi guru. Pelaksanaan program pengajaran. Keberadaan sarana dan prasarana

Dan atas bimbingan dari pengawas TK dan SD Kantor UPT Dikdispora kecamatan Cilacap Tengah, Gugus Tjut Nya Dien dinyatakan sebagai juara lomba untuk tingkat Kabu-paten Cilacap, sedangkan TK Maria Immaculata sebagai penyumbang nilai terbesar, oleh karena itu Gugus Tjut Nya Dien berhak mengikuti lomba ke tingkat Karisidenan Banyumas yang dinyatakan menang dan kemudian maju ke tingkat propinsi yang juga dinyatakan menang. Untuk selanjutnya maju ke tingkat nasional (Sp). Foto Sosialisai Penanganan Bencana Bagi Petugas Lapangan.

Foto Saat TK Immaculata dinilai

GUGUS TJUT NYA DIEN MENJUARAI LOMBA GUGUS

TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

8

Page 9: BULETIN YSBS Vol.II part I

9

Workshop Nasional Mathematika dengan tema Pengembangan Kegiatan Metakognitif dan Diskursus Dalam Pengajaran mathematika di Indonesia, terse-lenggara berkat kerjasama antara Yayasan Sosial Bina Sejahtera Cilacap, Misereor jerman, Universitas Osnabrueck Jerman, KAAD, dan Disdikpora Kab. Cila-cap(30/7), bertempat di Ruang Pertemuan Sekre-tariat YSBS Cilacap.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 Guru Mathematika SMP/ SMA dan SMK dari sekolah di bawah naungan YSBS serta guru dari SMP Pius Kebumen dan SMP Pius Gombong.

Latar belakang diadakan workshop ini adalah adanya keprihatinan terhadap kesulitan siswa dalam mem-pelajari pelajaran mathematika.

Maksud dan tujuan adanya workshop ini, diharap-kan setelah mengikuti worksop peserta dapat menerapkan methode yang diberikan dalam work-shop ini kepada anak didiknya masing-masing,

sehingga mathematika menjadi pelajaran yang mudah dan menyenangkan bagi siswa.

Methode yang diterapkan yaitu perubahan cara mengajar di kelas 7. Dengan menggunakan format latihan dan manejemen pengajaran yang baru, siswa diharapkan da-pat mendiskusikan ide-ide dan solusi yang mereka miliki serta mampu bernegosiasi dan memberikan komentar secara kritis. Karena beberapa penelitian di tingkat inter-nasional telah menunjukkan bahwa pengajaran mathe-matika dengan cara ini dapat meningkatkan kemampuan mathematika siswa.

Para peserta workshop sangat antusias mengikuti jalannya workshop ini karena methode yang diterapkan benar-benar merupakan pendekatan baru dalam pengajaran mathematika.(Dee)

Workshop Matematika Bersama Universitas Osnabrueck Jerman

Sajian Utama

9

Page 10: BULETIN YSBS Vol.II part I

10

5611

5410

56485680

5740

5200

5300

5400

5500

5600

5700

5800

2007/ 2008 2008/2009 2009/ 2010 2010/2011 2011/ 2012

Total Jumlah Murid

Pendidikan

Baik di Badan Musyawarah Persekolahan Swasta (BMPS) maupun di pertemuan-pertemuan sekolah Katolik, ma-salah kekurangan murid selalu ramai dibicarakan. Hal itu sangat wajar, karena secara ekonomis jumlah murid meru-pakan salah satu faktor penentu hidup matinya sekolah swasta. Hal lain yang terkait dengan jumlah murid adalah semangat dan nilai-nilai yang ingin ditanamkan oleh pengelola sekolah melalui jalur pendidikan. Lalu bagaimana YSBS sebaiknya menterjemahkan pesan di balik grafik jumlah murid di persekolahan YSBS?

TK Maria Clp

TK PIUS Sdj

TK Yos Gdr

TK Yos Kwt

TK Yos Kry

TK Yos Mjg

SD Maria Clp

SD PIUS Sdj

SMP Maria Clp

SMP Pius Sdj

SMP Yos Gdg

SMP Yos Jlg

SMP Yos Kwt

SMP Yos Mjg

SMP Yos Skj

SMA Yos Clp

SMA Yos JL

SMA Yos Kwt

SMA Yos Mjg

SMA Yos Skj

SMK Yos Jlg

SMK Yos Kwt

SMK Yos Mjg

SMK Yos Sdj

SMK Yos Skj

LPK Yos Skj

2007/ 2008 94 19 38 24 29 32 309 93 315 147 132 504 934 175 132 680 253 51 123 437 0 334 321 343 0 92

2008/2009 81 24 35 38 36 33 307 85 295 100 90 429 826 179 146 595 218 51 103 391 0 352 462 409 0 125

2009/ 2010 85 23 25 35 44 32 302 82 304 88 67 456 826 191 167 568 189 0 104 321 0 452 359 644 0 284

2010/2011 99 30 25 35 48 32 302 77 301 70 55 403 712 191 173 568 189 0 107 248 35 452 330 870 11 317

2011/ 2012 91 37 34 34 40 24 308 80 289 84 58 411 589 178 171 577 141 0 113 208 96 519 306 130 43

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

jumlah

muri

d

GRAFIK JUMLAH MURID DI PERSEKOLAHAN YSBS 2007-2011

MENCERMATI PESAN DI BALIK GRAFIK MURID DI PERSEKOLAHAN YSBS

Dengan 25 sekolah dan sebuah LKP, YSBS merupakan yayasan yang memiliki jumlah lembaga pendidikan terbanyak di Kabu-paten Cilacap. Ini sebuah kebanggaan. Namun juga memberi-kan tantangan pada upaya peningkatan mutu pendidikan.

Pertanyaan tentang mutu

Jumlah murid bisa dijadikan salah satu indikator mutu seko-lah. Namun itu tidak berarti bahwa jika murid banyak maka mutu sekolah itu bagus atau sebaliknya. Dengan motto “agar semua anak mendapatkan pendidikan yang baik” sekolah YSBS tidak memberikan batasan jumlah murid yang diterima . Jadi, dalam hal ini bisa diartikan, semakin bagus mutu seko-lah YSBS maka peluang untuk mendapatkan murid semakin besar. Sebaliknya jika sekolah mendapat murid sedikit, perlu direfleksikan: mengapa?

Secara umum rata-rata jumlah total murid di sekolah YSBS dalam lima tahun terakhir stabil. Setelah tahun 2008/9 jum-lah murid menurun, dalam tiga tahun terakhir menunjukkan kenaikan yang menggembirakan (lihat grafik total murid di bawah). Apakah berarti mutu sekolah kita dalam tiga tahun ini naik?

Jika mencermati masing-masing jenjang sekolah, rata-rata SMP YSBS mengalami penurunan murid (lihat grafik jumlah murid di bawah). Salah satu penyebabnya diduga menguat-nya sekolah-sekolah negeri dan sekolah berbasis agama.

Hati-hati dengan Trend

Dengan kebijakan pemerintah 30:70 untuk jumlah SMA dan SMK, sekolah kejuruan seakan berada di atas angin. Kebija-kan pemerintah tersebut seakan membangunkan SMK yang selama ini dianggap sekolah kelas dua. Kebijakan yang diikuti dukungan dana membuat SMK semakin berkibar. Selain itu mahalnya biaya pendidikan tinggi membuat masyarakat me-nemukan semacam jalan pintas memasuki dunia kerja. Peru-sahaan sendiri menghargai lulusan SMK secara positif. Tenaga muda level menengah, potensial untuk dilatih dan rate gaji murah. Maka peluang bagi lulusan SMK di perusahaan ter-buka lebar. Hasilnya: SMK yang ada kebanjiran murid. Hal itu juga berdampak pada bermunculannya SMK baru.

Trend SMK kebanjiran murid ini perlu dicermati dengan teliti. Bermunculan SMK baru bisa jadi merupakan tindakan “latah” atau opurtunis menjadikan SMK sebagai lahan bisnis. Jika jumlah SMK dan jumlah murid di SMK tidak terkontrol suatu saat bisa terjadi booming lulusan SMK yang tidak tertampung di pasar kerja. Apalagi jika masalah mutu kurang mendapat perhatian. Jika hal itu terjadi, sekali lagi masyarakat, dalam hal ini anak-anak akan dirugikan. Bukti empiris juga menun-jukkan bahwa pengangguran pada usia muda bisa men-datangkan masalah social-kemanusiaan yang rumit penyele-saiannya.

Dari uraian di atas satu hal yang dapat ditarik sebagai kesim-pulan, yaitu bahwa kebijakan pendidikan, dalam hal ini kebija-kan pengelolaan sekolah, perlu disusun dengan baik. (sm)

10

Page 11: BULETIN YSBS Vol.II part I

11

Pendidikan WORKSHOP PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

MELALUI MEDIA ELEKTRONIK

Selama ini masih dijumpai proses belajar mengajar di berbagai sekolah yang masih menggunakan model pembelajaran sistem konvensional yang sudah tidak disenangi anak dan sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan jaman di era globalisasi, se-hingga hal tersebut dapat menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi bila sekolah itu juga menerima siswa-siswi yang berkebutuhan khusus seperti di TK, SD, SMP Maria Immacu-lata, maka model pembelajaran system Konvensional pasti akan menghambat perkembangan pendidikan mereka. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekaligus men-jawab tantangan dunia pendidikan di waktu mendatang, sekolah TK, SD, SMP Maria Immaculata di bawah naungan Yayasan Sosial Bina sejahtera Cilacap bekerja sama dengan Fajar pendidikan telah berhasil melaksanakan” Workshop Pembuatan Media Pem-belajaran melalui Media Electronik “ Tujuan dari Workshop Pembuatan Media Pembelajaran melalui Media Electronik membuat pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa-siswi di sekolah, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan optimal yang akhirnya mampu menghasilkan pendidikan yang berkualitas seba-gai bekal mereka pada waktu masuk dunia pekerjaan.

Hasil yang dicapai dari workshop ini adalah para guru TK, SD, SMP Maria Immaculata mampu mengajar dengan menggunakan Me-dia Elektronik ( Informasi Teknologi ) mulai dari persiapan sampai pada pelaksanaan Evaluasi pada proses pembelajaran.

Workshop ini diselenggarakan pada tanggal 21-22 Mei 2011 bertempat di SMK Yos Sudarso Jeruklegi dan bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan ketrampilan Yos Sudarso Sokaraja dan AP-KOMINDO Cabang Cilacap.

Materi yang dibahas dalam workshop tersebut adalah pembua-tan media pembelajaran menggunakan software Power Point, Variasi guru dalam pembuatan dan penyajian soal menggunakan Software Eclipse Crossword, Swishmax 2006 dan Wondershare Quiz Creator serta Animasi.

RETRET GURU-GURU MARIA IMMACULATA DI YOGYAKARTA.

Visi dan misi Sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Sosial Bina Sejahtera ( YSBS ) adalah mampu memberikan pelayanan pendidikan kepada semua anak tanpa membedakan suku, agama, bakat dan kemampuan, latar belakang eko-nomi dan bahkan kebutuhan khusus yang diperlu-kan oleh setiap siswa di sekolah. Maka tidak heran kalau 80 % siswa-siswi sekolah di bawah naungan YSBS berasal dari golongan ekonomi lemah dengan kemampuan akademik dan prestasi pas-pasan serta banyak anak-anak berkebutuhan khusus (termasuk anak autis) juga belajar di sana. Sebagai konsekuensinya, dalam proses pembelajaran sehari-hari, sering para guru dan karyawan menghadapi anak-anak yang memiliki kesulitan dalam hal kedisiplinan, tidak teratur

membayar biaya sekolah, dan rumitnya pelayanan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga tidak jarang membuat para guru dan karyawan kurang sabar mengahadapi para muridnya. Untuk menyegarkan semangat para guru dan karyawan tersebut, TK, SD, SMP Maria Im-maculata mengadakan kegiatan retret di bawah bimbingan Bruder Bambang, FIC di Bukit Surya, Condong Catur, Yogyakarta pada tanggal 23-25 Juni 2011 lalu. Materi yang dibahas dalam retret adalah mengangkat sisi spiritualitas pendidik dan keba-hagiaan, serta diakhiri dengan Misa kudus yang dipimpin oleh Romo Yulianto, OMI. Selesai Retret tersebut diharapkan para guru dan karyawan di TK, SD, SMP Maria Immacu-lata mendapat semangat baru dalam mendampingi siswa – siswi di sekolah, sehingga persekolahan Maria Immaculata lebih siap untuk menjadi sekolah Inklusi.

Foto Keg. Workshop Pembelajaran Melalui Media Elektronik

Retret Guru-Guru Maria Immaculata Di Yogyakarta

11