Upload
pusat-informasi-virtual-air-minum-dan-penyehatan-lingkungan-piv-ampl
View
606
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
disampaikan oleh Dadan Rukmana (2010) Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Citation preview
bhk-djpr
Disampaikan oleh:DR. Dadang Rukmana
Denpasar, 15 Desember 2010
bhk-djpr2
Kemacetan
Banjir
Permukiman Kumuh
Timbunan Sampah
Alih Fungsi Lahan
P E R M A S A L A H A N
A. PERKOTAAN (URBAN)
bhk-djpr3
Sumber: http://beworosidarkas ih.wordpress .com/2010/06/29/beberapa-ide-untuk -mengatas i-k emacetan- lalu-lintas- jalan-raya-1/
Sumber: http://ndyteen.c om/2010/11 /s emarang-banjir.h tml
Sumber: http://ecosoc-monitor2.blogspot.c om/2009 /05/20-pers en-wilayah-jak arta-permukiman.html
Sumber : http://s hendiary.wordpress .com/2008/09/12/bandung-lautan-sampah/
P E R M A S A L A H A N
B. WILAYAH (REGIONAL)
Kesenjangan Antar dandi dalam Wilayah
Tidak Menarik untukInvestasi
Disintegrasi NKRI
bhk-djpr4
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan_perk otaan
Global Warming
Perkembangan Teknologi
AFTA, NAFTA, WTO
Ancaman Bencana
T A N T A N G A N
bhk-djpr5
UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
S O L U S I
PERATURAN PEMERINTAH NO. 15/2010TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
operasionalisasi
bhk-djpr6
bhk-djpr
7
• Prosedur Penyusunan dan Penetapan RTR• Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali RTR
• Pengaturan Zonasi• Perizinan• Pemberian Insentif dan Disinsentif• Pengenaan Sanksi
Pengaturan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,dan Pemerintah Daerah Kabupaten/KotaP
ENYELNGGAR
AA
N
BAB II PENGATURAN PENATAAN RUANG
BAB IVPELAKSANAAN PERENCANAAN TATA RUANG
Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang
• Penyusunan dan sinkronisasi program• Pembiayaan program• Pelaksanaan program
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN
BAB IX KETENTUAN PENUTUP
SISTEMATIKA PP 15/2010
BAB III PEMBINAAN PENATAAN RUANG
BAB VPELAKSANAAN PEMANFAATANRUANG
BAB VIPELAKSANAAN PENGENDALIANPEMANFAATAN RUANG
BAB VII PENGAWASAN PENATAAN RUANG
Pemantauan, evaluasi, pelaporan, pengawasan teknis, pengawasan khusus
bhk-djpr8
BAB I KETENTUAN UMUMPengertian dasar dalam penyelenggaraan penataan ruang
Pasal 1Istilah yang didefinisikan
Ruang Tata ruang
Struktur ruang Pola ruang
Penataan ruang
Penyelenggaraanpenataan ruang
Pemerintah pusat Pemerintah daerah
Pengaturan penataanruang
Pembinaan penataanruang
Pelaksanaanpenataan ruang
Pengawasanpenataan ruang
Perencanaan tataruang
Pemanfaatan ruang Pengendalian
pemanfaatan ruang Pengaturan Zonasi
Peraturan zonasi Izin pemanfaatan
ruang Rencana tata ruang Wilayah
Kawasan Kawasan lindung Kawasan budi daya Kawasan perdesaan Kawasan agropolitan Kawasan perkotaan Kawasan metropolitan Kawasan megapolitan Kawasan strategis
nasional, provinsi, kabupaten/kota
Orang Masyarakat Menteri
bhk-djpr9
BAB II PENGATURAN PENATAAN RUANGMemberikan kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan
dalam penyelenggaraan penataan ruangPasal 2
Pengaturan oleh:
Pemerintah
Pemerintah daerahprovinsi
Pemerintah daerahkabupaten/kota
Penyusunan dan penetapan
• PP (RTRWN & Peraturanpelaksanaan UU ttg PR)
• Perpres (RTR Pulau/Kepulauan& RTR KSN
• Permen (Pedoman PR)
• Perda Provinsi (RTRWP, RTR KSP, arahan PZ sistem provinsi)
• Pergub (Ketentuan perizinan, bentuk & besaran insentif-disinsentif, sanksi adm, juklak)
• Perda Kabupaten/Kota (RTRWK, RTR KSK, RDTR+PZ Kab/Kota)
• Perbup/wali (Ketentuanperizinan, bentuk & besaraninsentif – disinsentif, sanksi adm)
Per-aturanlain bidangPena-taanRuangsesuaike-wena-ngan
Pasal 4 ayat (1)
Pasal 5 ayat (1)
bhk-djpr
Pasal 4 ayat (2)
Pasal 4 ayat (3)
10
BAB III PEMBINAAN PENATAAN RUANGPeningkatan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan penataan ruang
Pasal 6
Ruang lingkup pembinaanpenataan ruang
Bentuk dan Tata Cara
P e m e r i n t a h
PemdaProvinsi
PemdaKab. / Kota
M a s y a r a k a t
Pasal 7-8
koordinasi penyelenggaraanpenataan ruang;
sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang;
pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaanpenataan ruang;
pendidikan dan pelatihan;
penelitian dan pengembangan;
pengembangan sistem informasi dankomunikasi penataan ruang;
penyebarluasan informasi penataanruang kepada masyarakat; dan
pengembangan kesadaran dantanggung jawab masyarakat.
Pasal 9 - 17
melalui
dekon
bhk-djpr11
1
2
3
4
5
6
7
8
Koordinasi penyelenggaraan PR Tata cara koordinasi diatur dengan perpres
Sosialisasi peraturan Per-UU-an Bid. PR Melalui media tatap muka dan media elektronik
Pemberian bimbingan, supervisi, dankonsultasi pelaksanaan PR
Mendampingi, mengawasi, dan memberikan penjelasan kepada pemangku kepentingan dalam pelaksanaan PR
Pendidikan dan pelatihan
Pengembangan IPTEK bidang PRPenelitian dan pengembangan
Penyediaan basis data & informasi PR dan pengembangan jaringansistem elektronik
Pengembangan sistem informasi dankomunikasi PR
Publikasi berbagai aspek PR melalui media yang mudah diaksesmasyarakat
Penyebarluasan informasi PR kepadamasyarakat
Penyuluhan, debat publik, pembentukan kelompok masyarakat, penyediaan unit pengaduan
Pengembangan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat
Penyelenggaraan dan fasilitasi diklat, penyusunan program diklat, penerapan sistem sertifikasi
BAB III …Lanjutan
Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan RuangPasal 9 - 17
T A T A C A R AB E N T U K
bhk-djpr12
BAB IV PELAKSANAAN PERENCANAAN TATA RUANGProsedur penyusunan dan penetapan RTR yang ditinjau
Pasal 19
Penetapan
Rencana Umum Tata Ruang
R T R W N
R T R W P
RTRW Kabupaten/Kota
- RTR Pulau/Kepulauan- RTR KSN
PeninjauanKembali
RTR KSP
- RDTR- RTR KSKab/KSK
Rencana Rinci Tata Ruang
Penyusunan
JangkaWaktu:
paling lama 24 bulan
RENCANA TATA RUANGPasal 24 Pasal 39
P R O S E D U R
KRITERIA &TATA CARA
Pasal 81 - 92
Pasal 20 Pasal 24
bhk-djpr13
• Proses penyusunan RTR
• Pelibatan peran masyarakat dalam perumusan konsepsi RTR
• Pembahasan rancangan RTR oleh pemangku kepentingan
• Persiapan penyusunan RTR
• Pengumpulan data
• Pengolahan dan analisis data
• Perumusan konsepsi RTR
• Penyusunan rancanganperaturan perUUan ttg RTR
BAB IV…Lanjutan
Prosedur Penyusunan RTRPasal 20 Pasal 21 ayat (1)
bhk-djpr14
BAB IV…Lanjutan
Prosedur Penetapan Rencana Tata RuangPasal 22
JENIS RENCANA PROSEDUR PENETAPAN
RTRW Nasional
RTR Pulau/Kepulauan
RTR KSN
N a s i on a l
P P
P e r p r e s
N a s i on a l
Pr ov i n s iRTRW Provinsi
RTR KSP
Kabupaten/Kota
RTRW Kabupaten/Kota
RTR KS K/K
Peraturan Zonasi
P r o v i n s i
P e r d a P r o v i n s i
K a b u p a t e n / K o ta
PerdaKabupaten/Kota
Pembahasan antar-instansi RTR kewenangan PemerintahPusat
Pembahasan antar-instansi dan antarpemerintah daerahdengan DPRD RTR kewenangan pemerintahdaerah
bhk-djpr15
BAB IV…Lanjutan
BAGIAN WILAYAH KAB/KOTA YANG PERLU DISUSUN RDTR
KotaKabupaten
R T R W
Disusun pada bagian wilayah kab/kota yang ditetapkan dalamRTRW (paling lama disusun 36 bulan setelah RTR ditetapkan)
Dapat disusun pada prioritas pembangunan baru (paling lama24 bulan setelah ditetapkan)
R D T R
Pasal 59
Pasal 60
R T B Ldisusun pada zona-zona yang penanganannya diprioritaskan
dalam RDTR
Pasal 59 ayat (5)
bhk-djpr16
BAB IV…Lanjutan
ILUSTRASI BAGIAN WILAYAH KAB/KOTA YANG PERLU DISUSUN RDTR
RDTR
Keterangan:
RTBL
Bagian baru dari wilayah kab/kota yang perlu disusun RDTR
17
Kab/Kota
Untuk wilayah kota yang seluruh wilayahnya bersifat perkotaan
(urbanized), rencana detail tata ruang disusun untuk seluruh wilayah kota.
BAB IV…Lanjutan
Peninjauan Kembali Rencana Tata RuangPasal 81 - 92
Kriteria PK RTR
Pasal 82
1 x dalam 5 thn
Lebih dari1 x dalam 5 thn
Perubahan lingkungan strategis:• bencana alam
skala besar;• perubahan batas
teritorial negara; atau
• perubahan bataswilayah daerah.
Tata Cara PK RTR
Pasal 83
PenetapanPelaksanaan PK RTR
Pelaksanaan PK RTR
Rekomendasihasil PK RTR
Tidakperlurevisi
Revisi
Kriteria Revisi
Pasal 88
R T R W Na. perubahan kebijakan
nasional yang mempengaruhi penataan ruang wilayah nasional; dan/atau
b. terdapat dinamika pembangunan nasional
R T R W Pa. terjadi perubahan
kebijakan nasional yang mempengaruhi penataan ruang wilayah provinsi; dan/atau
b. terdapat dinamika pembangunan provinsi
R T R W K a b / K o t a
a. terjadi perubahan kebijakan nasional yang mempengaruhi penataan ruang wilayah kab/kota; dan/atau
b. terdapat dinamika pembangunan kab/kota
Tata Cara Revisi Sesuai prosedur penyusunan RTR
MateriperubahanRTR ≤ 20%
MateriperubahanRTR > 20%
Pasal 90
bhk-djpr
PenetapanperubahanperaturanperUUanttg RTR (amandemen perda)
Penyusunan RTR baru
18
BAB V PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANGPelaksanaan pemanfaatan ruang merupakan pelaksanaan pembangunan
sektoral dan pengembangan wilayahPasal 93 - 146
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
PENYUSUNAN DAN SINKRONISASI
PROGRAM
PEMBIAYAAN PROGRAM
PELAKSANAAN PROGRAM
MEWUJUDKAN RENCANA TATA RUANG DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SECARA TERPADU
bhk-djpr19
berdasarkan indikasiprogram utama
dalam RTR
a. Perumusan kebijakanstrategisoperasionalisasi RTR
b.Perumusan program sektoral dankewilayahan
c. Pelaksanaanpembangunan sektoraldan pengembanganwilayah
Menghasilkan program jangka panjang, menengah, dan tahunan
Memperhatikan rencanapembangunanpengembanganwilayah
Penyusunan Sinkronisasi
Dilakukan melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan
Dilaksanakan melalui berbagai forum dan rapatkoordinasi
BAB V…Lanjutan
bhk-djpr20
PENYUSUNAN DAN SINKRONISASI PROGRAMPasal 96
Pasal 95
BAB V…Lanjutan
bhk-djpr
PerkiraanBiaya
Pelaksanaan
Sumber Pembiayaan
JangkaWaktu
Pembiayaan
PEMBIAYAAN PROGRAM PEMANFAATAN RUANGPasal 100
21
BAB V…Lanjutan
Pelaksanaan Pemanfaatan RuangPasal 93 - 146
Penyusunan danSinkronisasi Program
Pembiayaan Program Pelaksanaan Program
Program jangka panjang, menengah, dan tahunan
indikasiprogram utamadalam RTR
Sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan
Memperhatikanrencanapembangunanpengembanganwilayah
Melalui berbagaiforum danrapatkoordinasi
Penyusunan Sinkronisasi
Perkiraan biayapelaksanaan
Sumber pembiayaan Jangka waktu
pembiayaan Dapat berasal dari
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat
Dapat disusun RencanaInduk Masing-Masing Sektor
Dilakukan olehpemerintah danmasyarakat melaluiKerjasama
Pasal 96 Pasal 100 Pasal 98 -99
Berlakuuntuk
Pemanfaatan Ruang Wilayah
Pemanfaatan Ruang Kaw. Strategis
Pemanfaatan Ruang Kaw. Perkotaan
Pemanfaatan Ruang Kaw. Perdesaan
bhk-djpr22
PEMBERIANINSENTIF
DANDISINSENTIF
PERIZINANPENGATURAN
ZONASI
tertib tata ruang
PENGENAANSANKSI
BAB VI PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANGPelaksanaan pengendalian pemanfaatanruang diselenggarakanuntuk menjamin terwujudnya tataruang sesuai dengan rencana tata ruang.
bhk-djpr
Pasal 147
Pasal 148
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
23
Arahan Peraturan ZonasiSistem Nasional
Arahan Peraturan ZonasiSistem Provinsi
Ketentuan zonasi sektoral pada sistem nasional
Ditetapkan dengan perda kab/kota
Ketentuan zonasi sektoral pada sistem provinsi
INDIKASI ARAHAN PERATURAN ZONASI SISTEM PROVINSI(Dalam RTRWP)
INDIKASI ARAHAN PERATURAN ZONASI SISTEM NASIONAL
(Dalam RTRWN)
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KAB/KOTA(Dalam RTRWK/K)
Ditetapkan oleh masing-masing menteri sesuai kewenangan
Ditetapkan dengan perda prov
Dasar dalam pemberian insentif dan disinsentif, izin, danpengenaan sanksi
Bab VI … lanjutan
PENGATURAN ZONASISISTEM PERENCANAAN
berdasarkan
bhk-djpr
Pasal 151 ayat (1)
Pasal 152 ayat (1)
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
24
RTR KSK/RDTR
Pasal 153 ayat (1)
bhk-djpr
Bila RTRW sdh skaladetail RDTR tidak dibutuhkan, PZ tetap
harus ada. Perda terpisah.
Skala 1 : 5.000
RDTR ada, PZ melengkapi. Perda
PZ terpisah, ditetapkan paling lama 2 tahun sejak
Perda RDTR
RDTR & PZ dalam satu dokumen Perda. (Efisiensi waktu dan dana). Apabila RDTR
direvisi maka PZ tetap berlaku dan
diadopsi dalam RDTR baru
1
PENETAPAN PERATURAN ZONASI (PZ) UNTUK WILAYAH KAB/KOTA
RTRW Kab/Kota
RDTR (Map)
Peraturan Zonasi (Text)
Skala 1 : 5.000
Skala 1 : 50.000/1 : 25.000
Bab VI … lanjutan
RTRW Kab/Kota Skala 1 : 50.000/
1 : 25.000
RDTR
Peraturan Zonasi (Text & Map)
Skala 1 : 5.000
RTRWKab/Kota
Peraturan Zonasi(Text & Map)
Skala 1 : 5.000
Skala 1 : 5.000
Pasal 158
2
3
25
Contoh Peraturan Zonasi Kab/Kota (zoning map dan zoning text)
Bab VI … lanjutan
26
bhk-djpr
Jenis Izin Pemanfaatan Ruang
Diberikan berdasarkan RTRW Kab/Kota Izin prinsip belum dapat dijadikan dasar untuk
pelaksanaan kegiatan Izin lokasi diperlukan untuk pemanfaatan ruang > 1 Ha
untuk non-pertanian dan > 25 Ha untuk pertanian
Izin penggunaan pemanfaatan tanah merupakan dasaruntuk permohonan mendirikan bangunan
Dasar mendirikan bangunan dalam rangka pemanfaatanruang
Diberikan berdasarkan peraturan zonasi Sebagai surat bukti dari Pemda untuk mendirikan
bangunan sesuai fungsi yang telah ditetapkan
IZINMENDIRIKANBANGUNAN
Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh masing-masingsektor dan/atau instansi yang berwenang
IZIN LAINBERDASARKAN
PERATURANPER-UU-AN
RDTR Kab/Kota
PZ
DasarPemberian Izin
RTR
Jenis Izin Penjelasan
Pasal 160 – Pasal 167
Bab VI … lanjutan
IZINPRINSIP
IZIN LOKASI
IZINPENGGUNAANPEMANFAATAN
TANAH
RTRW Kab/Kota
27
bhk-djpr
Uanga
b
c
d
e
Bentuk Penggantian
PerubahanRencana
TataRuang
Setiap orang dapatmengajukan
penggantian yang layak terhadap
kerugianakibat perubahan
RTR
Ruang pengganti
Permukiman kembali
Kompensasi, dan/atau
Urun sahamberu
pa
Tata Cara Penggantian yang Layak (diatur lebih lanjut dgn Perpres)
Bab VI … lanjutan
Pasal 168
28
bhk-djpr
BENTUK
Pemda 1
Pemerintah dan/atau Pemda
Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif
Pemerintah
Pemda 2
Masyarakat
Pemda
Fiskal Non Fiskal
•Pemberiankeringananpajak
•Pengurangandistribusi
•Pemberiankompensasi
•Subsidi silang•Kemudahan
perizinan• Imbalan•Sewa ruang•Urun saham•Penyedian
prasarana & sarana
•Penghargaan, dan/atau
•Publikasi danpromosi
Bab VI … lanjutan
TA
TA
CA
RA
oleh kepada
Pasal 170-171
29
Bab VI … lanjutan
bhk-djpr
BENTUK
Pemda 1
Pemerintahdan/atau Pemda
Pemerintah
Pemda 2
Masyarakat
Pemda
TA
TA
CA
RA
oleh kepada
a. subsidi silang;b. kemudahan perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang
diberikan oleh Pemerintah;c. penyediaan prasarana dan sarana di daerah;d. penghargaan dan fasilitasi; dan/ataue. publikasi atau promosi daerah.
a. pemberian kompensasi dari pemda penerima manfaat kepada daerah pemberi manfaat;
b. kompensasi pemberian penyediaan sarpras;c. kemudahan perizinan yang diberikan oleh pemda penerima
mafaat kepada investor yang berasal dari daerah pemberi manfaat; dan/atau
d. publikasi atau promosi daerah.
a. pemberian keringanan pajak;b. pemberian kompensasi;c. pengurangan retribusi;d. imbalan;e. sewa ruang;f. urun saham;g. penyediaan prasarana dan sarana; dan/atauh. kemudahan perizinan.
30
Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif (lanjutan)Pasal 172-174
bhk-djpr
BENTUK
Pemda 1
Pemerintahdan/atau Pemda
Bentuk dan Tata Cara Pemberian Disinsentif
Pemerintah
Pemda 2
Masyarakat
Pemda
Fiskal Non Fiskal
•Pengenaan pajak yang tinggi
•Kewajiban memberi kompensasi
•Persyaratan khusus dalam perizinan
•Kewajiban meberi imbalan, dan/atau
•Pembatasan penyediaan prasarana dan sarana
Bab VI … lanjutan
TA
TA
CA
RA
oleh kepada
Pasal 176-177
31
Bab VI … lanjutan
bhk-djpr
BENTUK
Pemda 1
Pemerintahdan/atau Pemda
Pemerintah
Pemda 2
Masyarakat
Pemda
TA
TA C
AR
A
oleh kepada
a. pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah;
b. pembatasan penyediaan prasarana dan sarana di daerah; dan/atau
c. pemberian status tertentu dari Pemerintah.
a. pengajuan pemberian kompensasi dari pemda pemberi manfaat kepada daerah penerima manfaat;
b. pembatasan penyediaan sarana dan prasarana; dan/atauc. pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan
pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pemda pemberi manfaat kepada investor yang berasal dari daerah penerima manfaat.
a. kewajiban memberi kompensasi;b. pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan
pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah dan pemda;
c. kewajiban memberi imbalan;d. pembatasan penyediaan sarana dan prasarana; dan/ataue. pensyaratan khusus dalam perizinan.
32
Bentuk dan Tata Cara Pemberian Disinsentif (lanjutan)Pasal 178-180
bhk-djpr
Bentuk dan Tata Cara Pengenaan Sanksi AdministratifBab VI … lanjutan
29
KRITERIA PENGENAAN
SANKSIBENTUK TATA CARA
• Besar ataukecilnyadampak yang ditimbulkan
• Nilai manfaatpemberiansanksi yang diberikan
• Kerugianpublik yang ditimbulkan
a. Peringatan tertulis Penerbitan surat peringatan tertulis
b. Penghentian sementara kegiatanPenerbitan surat keputusan penghentian kegiatan,setelah peringatan tertulis diabaikan
c. Penghentian sementarapelayanan umum
Penerbitan surat keputusan penghentian sementarapelayanan umum kpd pelanggar, setelah peringatantertulis diabaikan
d. Penutupan lokasiPenerbitan surat keputusan penutupan lokasi, setelahperingatan tertulis diabaikan
e. Pencabutan izinPenerbitan surat keputusan pencabutan izin, setelahperingatan tertulis diabaikan
f. Pembatalan izinPenerbitan surat keputusan pembatalan izin, setelahperingatan tertulis diabaikan
g. Pembongkaran bangunanPenerbitan surat keputusan pembongkaran bangunan,setelah peringatan tertulis diabaikan
h. Pemulihan fungsi ruangPenerbitan surat perintah pemulihan fungsi ruang,setelah surat peringatan diabaikan
i. Denda administratifDapat dikenakan bersama dengan sanksi lain atautersendiri
Pasal 182-197
33
Bab VII PENGAWASAN PENATAAN RUANGMenjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang, terlaksananya penegakanhukum bidang penataan ruang dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang.
Pengawasan penataan ruang dapat dilakukan oleh:- Pemerintah- Pemerintah daerah- Masyarakat
Kegiatan Pengawasan:
•Pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaanpenataan ruang
•Fungsi dan manfaatpenataan ruang
•Pemenuhan standarpelayanan minimal bidang penataan ruang
Melaluipenilaianterhadap
kinerja
bhk-djpr
Pasal 198
Pasal 201
Pasal 199
Pasal 200
Pemantauan
EvaluasiPelaporan
34
bhk-djpr
SISTEM PENGAWASAN
Pengawasan Teknis(keseluruhan proses PPR secara berkala)
Pengawasan Khusus(permasalahan khusus PPR sesuaikebutuhan)
Penyelenggaraan Penataan Ruang sesuai dengan Peraturan PerUUan
Penyelenggaraan Penataan Ruang tidak sesuai dengan Peraturan PerUUan
• Penyampaian hasil pengawasan kepada pemangku kepentingan;• Penyampaian hasil pengawasan yang berindikasi tindak pidana kepada PPNS;• Pelaksanaan hasil pengawasan.
Bab VII … lanjutan
Bentuk
Kegiatan
• Mengawasi masukan, prosedur, serta fungsidan manfaat keluaran , dalam aspekpengaturan, pembinaan ,dan pelaksanaanpenataan ruang;
• Mengawasi ketersediaan dan pemenuhan SPM bidang penataan ruang
• Memeriksa data dan informasi sertamelakukan kajian teknis terhadappermasalahan khususpenyelenggaraan penataan ruang
Hasil
Laporan
Rekomendasi
Untuk mendukung peningkatankinerja penyelenggaraan penataanruang
Untuk dilakukan penyesuaian denganketentuan peraturan perundang-undangandan/atau dilakukan penertiban danpengenaan sanksi
TindakLanjut
Pasal 202 – Pasal 206
Pasal 202
Pasal 203
Pasal 204
Pasal 205 35
BAB VIII KETENTUAN PERALIHANsemua ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan penataan ruang dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum diganti dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
BAB IX KETENTUAN PENUTUPPeraturan Pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan.(28 Januari 2010)
Pasal 207
Pasal 209
36
bhk-djpr
PENGATURANPENATAAN
RUANG
Pemerintah menetapkan: PP ttg RTRWN Perpres ttg RTR Pulau/Kepulauan Perpres ttg KSN sesuai kebutuhan Permen ttg Pedoman bidang PR
Pemda Provinsi menetapkan: Perda Prov ttg RTRWP Perda ttg KSP sesuai kebutuhan Perda ttg Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi Pergub ttg jenis perizinan, penetapan bentuk dan besaran insentif
& disinsentif, serta sanksi administratif Pergub ttg Juklak Pedoman bidang PR
Pemda Kabupaten/kota menetapkan: Perda Kab/Kota ttg RTRWKab/Kota Perda ttg KSKab/Kota sesuai kebutuhan Perda ttg RDTR Kab/Kota Perda ttg Peraturan Zonasi Perbup/Perwal i ttg jenis perizinan, penetapan bentuk dan besaran
insentif & disinsentif, serta sanksi administratif
PEN
GATU
RAN
O
LEH
PEM
ERIN
TAH
PEMBINAANPENATAAN
RUANG
Koordinasi penyelenggaraan penataan ruang; Sosial isasi peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang; Pemberian bimbingan, supervisi , dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang; Pendidikan dan pelatihan; Penel itian dan pengembangan; Pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang; Penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat; dan Pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat.
PELAKSANAAN PERENCANAANTATA RUANG
PELAKSANAAN PEMANFAATAN
RUANG
PELAKSANAAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
PEN
GA
TUR
AN
O
LEH
P
EMER
INTA
H
DA
ERA
H P
RO
VIN
SI
PEN
GA
TUR
AN
O
LEH
P
EMER
INTA
H
DA
ERA
H
KA
BU
PA
TEN
/KO
TA
KETENTUAN UMUMPengertian dasar dalam penyelenggaraan penataan ruang
K E W E N A N G A N
Pemerintah
Pemda Prov
Pemda Kab/Kota
Masyarakat
Pemda ProvinsiPemda Kab/Kota
Masyarakat
Pemda Kab/Kota Masyarakat
BENTUK PEMBINAAN PENATAAN RUANG
BAB II
BAB III
PELAKSANAAN PR
BAB I
BAB IV
PRO
SED
UR
PENYUSUNAN RTR
PENETAPAN RTR
Proses Penyusunan RTR
Pelibatan Peran Masyarakat DalamPerumusan Konsepsi RTR
Pembahasan Rancangan RTR oleh Pemangku Kepentingan
Pembahasan antarinstansi terkait RTR kewenangan Pemerintah Pusat
Pembahasan antarinstansi dan antar pemerintah daerahdengan DPRDRTR kewenangan pemerintah daerah
Rencana Umum Tata Ruang
Rencana Rinci Tata Ruang
RTRWN
RTRWP
RTRW Kabupaten
RTRW Kota
RTR Kawasan Strategis
RTR Pulau/Kepulauan
RTR Kawasan Perkotaan
RTR Kawasan Perdesaan
RTR Kawasan Agropolitan
RDTR
Penyusunan & Sinkronisasi Program
Pembiayaan Program
Pelaksanaan Program
PengaturanZonasi
Arahan Pe raturan Zonasi Sistem Nasional
Arahan Pe raturan Zonasi Sistem Provinsi
Peraturan Zonasi Pada Wilayah Kabupate n
Peraturan Zonasi Pada Wilayah Kota
Perizinan
Jenis-Jenis Izin Pemanfaatan Ruang
Prosedur Pemberian Izin
Penggantian yang Layak TerhadapKerugian
Insentif & Disinsentif
Bentuk & Tata CaraPemberian Insentif
Bentuk & Tata CaraPemberian Disinsentif
SanksiAdministratif
Jenis-Jenis Sanksi Administratif
Kriteria dan Tata Cara PengenaanSanksi Administratif
KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PENUTUP
Pemanfaatan Ruang Wilayah
Pemanfaatan Ruang Kawasan
Wilayah Nasional
Wilayah Provinsi
Wilayah Kabupaten
Wilayah Kota
Kawasan Strategis
Kawasan Perdesaan
Kawasan Perkotaan
BAB V
BAB VI
BAB VIII
PENGAWASANPENATAAN RUANG
BAB VII
BAB IX
Izin dalam RTRW lama masih tetap berlaku sepanjang tidakbertentangan dengan Per-UU-an
Izin yang diterbitkan dan/atau diperbaharui setelah RTRW berakhir dan belum diganti tidak berlaku
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan
Tata cara koordinasidiatur dengan perpres; Sosialisasi melalui media tatap muka dan media elektronik; Mendampingi, mengawasi, dan memberikan penjelasan kepada pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan penataan ruang; Penyelenggaraan dan fasilitasi diklat, penyusunan program diklat, penerapan sistem
sertifikasi; Pengembangan iptek bidang penataan ruang; Penyedian basis data dan informasi penataan ruang, pengembangan jaringan sistem
elektronik; Publikasi berbagai aspek penataan ruang melalui media yang mudah diakses
masyarakat; dan Penyuluhan, debat publik. , pembentukan kelompok masyarakat, penyediaan unit
pengaduan
TATA CARA PEMBINAAN PENATAAN RUANG
Kriteria
Tata Cara
PEN
INJA
UAN
KEM
BALI
(PK)
Penetapan pelaksanaan PK RTR Pelaksanaan PK RTR
1 x dalam 5 tahun lebih dari 1 x dalam 5 tahun
Rekomendasi Hasil PK RTR
Tidak perlu revisi Revisi
Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi RTR
Perumusan program sektoral dan kewilayahan
Pelaksanaan pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah
Pengawasan Teknis
Keseluruhan proses penyelenggaraan penataan ruang secara menyeluruh
Pengawasan Khusus
Permasalahan khusus penyelenggaraan penataan ruang sesuai kebutuhan
Sistematika PP PPR
Mengawasi masukan, prosedur, keluaran, fungsi dan manfaat, dan ketersediaan &pemenuhan SPM
Memeriksa data dan informasi, serta melakukan kajian teknis
37
bersama menata ruang untuk semua
bhk-djpr38
39