25
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG Bela Selvia 141310004 M. Faisal 141310023 Bab 3 Kepribadian

Bab 3 Kepribadian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 3 Kepribadian

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG

Bela Selvia 141310004M. Faisal 141310023Bab 3 Kepribadian

Page 2: Bab 3 Kepribadian

A. Definisi KepribadianAdalah susunan unsur – unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap tiap individu manusia.

Sedangkan dalam bahasa sehari hari seseorang tentu mempunyai kepribadian, yang dimaksudkan ialah beberapa ciri watak yang diperlihatkannya sejak lahir, konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dari individu-individu lainnya.

Bab 3 Kepribadian

Page 3: Bab 3 Kepribadian

1. PengetahuanUnsur unsur yang mengisi akal dan jiwa seseorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya. Dalam lingkungannya hidup, manusia ada bermacam macam hal yang dialami melalui penerimaan panca indranya dan alat penerima(reseptor) organ lain. Misalnya sbg getaran eter(cahaya&warna); getaran akustik(suara); bau, rasa, sentuhan, tekanan mekanikal (berat&ringan); tekanan termikal (panas&dingin) dsb yang masuk kedalam sel sel tertentun dibagian bagian otak,

B. Unsur Unsur Kepribadian

Page 4: Bab 3 Kepribadian

4

Disana berbagai macam proses fisik, fisiologi, dan psikologi terjadi, yg menyebabkan berbagai macam getaran & tekanan tadi diolah menjaadi suatu susunan yg dipancarkan oleh individu tsb menjadi suatu penggambaran tentang lingkungan tadi. Seluruh proses akal manusia yg sadar tadi, dalam ilmu psikologi disebut “persepsi”.

Page 5: Bab 3 Kepribadian

Pada proses tadi hal hal yang paling menarik perhatian akan diolah kembali dalam akalnya yang akan menghubungkan penggambaran tadi dengan berbagai penggambaran lain sejenis yang pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya dalam masa lalu, kemudian timbul kembali sbg kenangan lama dalam kesadarannya. Sehingga akan diperoleh suatu penggambaran baru dg lebih banyak pengertian. Penggambaran baru dg pengertian baru inilah dalam psikologi disebut “apersepsi”.

Page 6: Bab 3 Kepribadian

Adakalanya suatu persepsi setelah diproyeksikan kembali oleh individu yang mengandung bagian bagian tertentu yg menyebabkan individu itu tertarik, sehaingga ia akan memusatkan akalnya terhadap bagian bagian tadi. Hal ini dalam psikologi disebut “pengamatan”.

Page 7: Bab 3 Kepribadian

Seorang individu dapat juga menggabungkan atau

membandingkan satu bagian ke bagian lainnya dalam

penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal

itu, individu mempunyai suatu kemampuan untuk

membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak.

Penggambaran yang abstrak inilah dalam psikologi

disebut “konsep”.

Page 8: Bab 3 Kepribadian

Dalam usaha pengamatan oleh individu dengan cara tadi maka penggambaran tentang lingkungannya ada yg ditambah dan dibesarkan, ada yg dikurangi serta dikecilkan pada bagian bagian tertentu. Bahkan ada pula yg digabungkan dg penggambaran lain sehingga menjadi kenangan baru yang mungkin tidak pernah ada dalm kenyataan. Dalam psikologi hal ini sebut “fantasi”.

Page 9: Bab 3 Kepribadian

Kemampuan akal untuk membentuk konsep, dan untuk berfantasi, sudah tentu sangat penting bagi manusia. Jika tanpa kemampuan tsb, maka manusia tidak akan pernah dapat mengembangkan ciata cita dan gagasan gagasan yang ideal. Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur unsur “pengetahuan” seorang individu.

Page 10: Bab 3 Kepribadian

Suatu hari yg panasnya luar biasa, lalu kita melihat papan iklan bergambar minuman coco cola yg tampak segar dan nikmat. Maka persepsi itu menyebabkan kita membayan-gkan sebotol coco cola yang dingin. Penggambaran itu dihubungkan oleh akal kita dengan penggambaran lain yg timbul kembali sbg kenangan dalam kesadarannya, menjadi suatu apersepsi tentang diri sendiri yg tengah menikmati sedemikian realistisnya shg keluar air liur. Apersepsi individu tadi menimbulkan suatu “perasaan” yg positif, yaitu perasaan nikmat shg sampai mengeluarkan air liur.

2. Perasaan

Page 11: Bab 3 Kepribadian

Sebaliknya, seorang individu yang melihat hal buruk atau mendengar hal yang tidak menyenagkan, mencium bau busuk dan sebagainya. Persepsi persepsi spt itu dapat menimbulkan perasaan negatif, karena dalm kesadaran terkenang lagi misalnya bagaimana kita menjadi muak karena sepotong ikan yang sidah membusuk yang kita alami pada masa lampau. Apersepsi tersebut mungkin dapat membuat kita menjadi benar benar muak apabila kita mencium lagi bau ikan busuk.

Page 12: Bab 3 Kepribadian

Ada 7 macam dorongan dalam naluru yaitu:1. Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorangan

ini memang merupakan suatu kekuatan biologis yang ada pada semua makhluk di dunia dan yang menyebabkan semua jenis makhluk mampu mempertahankan hidupnya dimuka bumi.

3. Dorongan naluri

Page 13: Bab 3 Kepribadian

2. Dorongan seks. Dorongan ini telah menarik perhatian banyak ahli psikologi, dan berbagai teori telah dikembangkan mengenai ini. Suatu hal yang jelas adalah dorongan ini timbul pada setiap individu yang normal tanpa terkena pengaruhpengetahuan. Dan memang dorongan ini mempunyai landasan biologis yang mendorong manusia untuk membentuk keturunan demi melestarikan jenisnya.

Page 14: Bab 3 Kepribadian

3. Dorongan untuk mencari makan. Dorongan ini tidak perlu dipelajari karena sejak bayipun manusia sudah menunjukannya yaitu dengan mencari susu ibi atau sebotol susunya. Perilaku tersebut tanpa dipengaruhi oleh pengetahuan tentang adanya hal hal tadi.

4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia. Dorongan ini memang merupakan landasan biologis dari kehidupan masyarakat karena manusia makhluk sosial.

Page 15: Bab 3 Kepribadian

5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. Dorongan merupakan sumber dari adanya bermacam macam kebudayaan diantara manusia. Dengan adanya dorongan ini manusia mengbangkan adat yang memaksanya untuk menyesuaikan diri dengan manusia sekitarnya.

Page 16: Bab 3 Kepribadian

6. Dorongan untuk berbakti. Dorongan ini mungkin ada dalam naluri manusia karena manusia merupakan mahluk sosial sehingga untuk dapat hidup bersama dengan manusia lain secara serasi ia perlu mempunyai suatu landasan biologis untuk mengembangkan rasa simpati, rasa cinta dsb yg memungkinkannya hidup bersama .

Page 17: Bab 3 Kepribadian

Dorongan akan keindahan (bentuk, warna, suara atau gerak). Dari sejak bati dotongan ini sudak sering tampak ketika bayi mulai tertarik dengan : bentuk bentuk tertentuk dari benda sekitarnya, warna warna cerah, suara nyaring dan berirama, gerak yang selaras. Beberapa ahli berkata bahwa dorongan naluri ini merupakan landasan dari suatu unsur penting dalam kebudayaan manusia, yaitu “kesenian”.

Page 18: Bab 3 Kepribadian

Kepribadian seseorang terbentuk oleh pengetahuan (persepsi, penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi mengenai bermacam hal yang ada dalam lingkunganny a). Selain pengetahuan, kepribadian seseorang juga terbentuk oleh berbagai perasaan, emosi, keinginan tentang berbagai macam hal yg ada dalam lingkungan.

Ahli etnopsikologi, A.F.C. Pernah membuat kerangka tentang seluruh materi yg menjadi objek dan sasaran unsur unsur kepribadian manusia secara sistematis. Kerangka tsb memuat 3 hal yaitu:

c. Materi dari unsur unsur kebudayaan

Page 19: Bab 3 Kepribadian

Beragam kebutuhan dan dorongan psikologis diri sendiri, dan beragam kebutuhan serta dorongan baik biologis maupun psikologis sesama manusia selain diri sendiri. Sedangkan kebutuhan kebutuhan tadi dapat dipenuhi atau tidak dipenuhi oleh individu yg bersangkutan sehingga memuaskan dan bernilai positif baginya, atau tidak memuaskan dan bernilai negatif.

1. Beragam kebutuhan biologis diri sendiri

Page 20: Bab 3 Kepribadian

Beragam hal yg bersangkutan dengan kesadaran individu akan identitas diri sendiri, baik aspek fisik maupun psikologis dan segala hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu mengenai bermacam macam kategori manusia, binatang, tumbuh tumbuan, benda, zat, kekuatan, dan gejala alam.

Page 21: Bab 3 Kepribadian

Berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapat, atau mempergunakan beragam kebutuhan dari hal tsb tadi, sehingga tercapai keadaan memuas-kan dalam kesadaran individu bersangkutan. Pelaksanaan berbagai macam cara dan jalan tsb terwujud dalam aktivitas hidup sehari hari dari seorang individu.

Page 22: Bab 3 Kepribadian

1. Macam macam kepribadian individu Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan,

kehendak, dan keinginan kepriba-dian dalam kesadaran individu, menyebab-kan keragaman struktur kepribadian pada se-tiap manusia.

D. Macam macam kepribadian

Page 23: Bab 3 Kepribadian

Jumlah individuJu

mla

h m

ater

i

Dipelajari oleh ilmu psikologi Dipelajari oleh ilmu antropologi

Bagan 10: kebiasaan, adat, kepribadian

kebiasaan (habit)

Kepribadian umum(modal personality)

kepribadian Individu(individual personality)

Adat-istiadat(costums)

Sistem sosial(social system)

Page 24: Bab 3 Kepribadian

Metode penelitian kepribadian umum dg cara mempelajari adat istiadat pengasuhan anak anak dalam suatu kebudayaan, terutama dikembangkan oleh ahli ilmu antropologi terkenal Margaret Mead, diantara suku suku Papua Nugina dan Bali . Penelitian tsb dimuat dalam buku bukunya yg berjudul Growing Up In New Guinea (1930), Children And Ritual In Bali (1955) bersam G. Bateson ia menulis buku berjudul Balinese Character. A Photographic.

2. Kepribadian umum

Page 25: Bab 3 Kepribadian

Para pengarang Eropa berkenalan dengan kebudayaan-kebudayaan lain di Asia seperti kebudayaan Parsi, kebudayaan Thai, kebudayaan Jepang, atau kebudayaan Indonesia, maka pandangan hidup dan kepribadian manusia yang hidup di dalam kebudayaan-kebudayaan tersebut dinamakan kepribadian timur. Sebaliknya, semua kebudayaan bukan Eropa Barat disebut pandangan hidup kepribadian Timur. Maka timbul 2 konsep yg kontras, yaitu Kepribadian Timur dan Kepribadian Barat.

3. Kepribadian barat dan kepribadian timur