109
LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA DESIGN KOMUNIKASI INTERNAL DIVISI PEMENANGAN LINGKARAN SURVEI INDONESIA PADA PELAKSANAAN PROGRAM KAMPANYE PASANGAN JOKOWI-JK DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014 Untuk Memenuhi Persyaratan Matakuliah Praktek Kerja Nyata Oleh : FEBRI GALUH PRATAMA Public Relations 115120207111008 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014

Laporan Praktek Kerja Nyata

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktek Kerja Nyata

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

DESIGN KOMUNIKASI INTERNAL DIVISI PEMENANGAN

LINGKARAN SURVEI INDONESIA PADA PELAKSANAAN PROGRAM

KAMPANYE PASANGAN JOKOWI-JK DALAM PEMILIHAN

PRESIDEN 2014

Untuk Memenuhi Persyaratan Matakuliah Praktek Kerja Nyata

Oleh :

FEBRI GALUH PRATAMA

Public Relations

115120207111008

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014

Page 2: Laporan Praktek Kerja Nyata

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dinyatakan secara sah Laporan Praktek Kerja Nyata (PKN) yang dilakukan

oleh mahasiswa sebagai berikut :

NIM : 115120207111008

Nama : Febri Galuh Pratama

Judul Laporan : DESAIN KOMUNIKASI INTERNAL DIVISI

PEMENANGAN LINGKARAN SURVEI

INDONESIA PADA PELAKSANAAN PROGRAM

KAMPANYE PASANGAN JOKOWI-JK DALAM

PEMILIHAN PRESIDEN 2014

Lokasi : Lingkaran Survei Indonesia

Jalan raya Venesia Blok EB No. 1, Komp. Bukit

Gading Mediterania, Jakarta Utara 14241 – Indonesia.

Waktu : 7 Juli – 15 Agustus 2014

Laporan ini telah diujikan dan dinyatakan LULUS untuk mata kuliah Praktek

Kerja Nyata (PKN).

Ketua Tim Penguji

Galuh Ayu Savitri, S.I.Kom., M.I.Kom

NIP. -

Anggota Tim Penguji

M. Fikri. AR, S.Kom., MA

NIP. -

Mengetahui,

Pembantu Dekan I,

Maya DIah Nirwana, S.Sos., M.Si

NIP. 197706112009122001

Page 3: Laporan Praktek Kerja Nyata

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Febri Galuh Pratama

NIM : 115120207111008

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Peminatan : Public Relations

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas : Universitas Brawijaya

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Bahwa ini adalah karya asli saya, dan tidak ada bagian dari karya ini yang

mengkopi atau mengambil dari sumber atau orang lain. Hal-hal yang

bukan karya saya, yaitu mengutip dari sumber tertentu atau karya orang

lain, diberi tanda dan citasi yang ditunjukkan dalam daftar pustaka.

2. Tidak ada bagian dari karya ini yang telah dikumpulkam dalam institusi

lainnya dan untuk keperluan apapun.

3. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku.

Malang, 14 November 2014

Febri Galuh Pratama

NIM. 115120207111008

Page 4: Laporan Praktek Kerja Nyata

i

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimahkan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Laporan Praktek Kerja Nyata ini dapat

diselesaikan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Dalam

penyusunannya banyak sekali rintangan dan tantangan antara tugas pribadi

sebagai mahasiswa dengan tanggung jawab organisasi. Namun, dengan kerja kerja

dan semangat yang tinggi laporan PKN dengan judul “ DESAIN KOMUNIKASI

INTERNAL DIVISI PEMENANGAN LINGKARAN SURVEI INDONESIA

PADA PELAKSANAAN PROGRAM KAMPANYE PASANGAN JOKOWI-JK

DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014. Proses penyelesaian ini tidak bisa

dilaksanakan sendiri oleh penulis dan melibatkan berbagai pihak. Untuk itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, Bapak Sumarsono dan Ibu Wiwik Suharti atas

dukungan doa dan kesempatan yang diberikan untuk kuliah di FISIP

UB, serta ini sebagai laporan pertanggung jawaban atas kerja keras

anak mu.

2. Kedua nenek yang merawat dari kecil yaitu Tumiyati dan Tumirah.

3. Keluarga besar Rajad (Purwanto, Tri wahyuni, Lina Tantina)

4. Keluarga Besar Djemadi Brother (Mulyono, Suparmi, Nunuk, Suryati

dan Sunaryo).

5. Ibu Galuh Ayu Savitri, S.I.Kom., M.I.Kom sebagai dosen pembimbing

dan motivator sehingga terselesaikan dengan lancar.

Page 5: Laporan Praktek Kerja Nyata

ii

6. Bapak M. FIkri. AR, S.Kom., MA sebagai dosen penguji yang

memberikan banyak masukan untuk kebaikan laporan ini.

7. Bapak Dr. Antoni sebagai pembimbing selama di kampus sehingga bisa

magang di LSI.

8. Bapak Denny JA sebagai Direktur Eksekutif Lingkaran Survei

Indonesia yang telah banyak memberikan ilmu selama magang.

9. Keluarga besar LSI ( Bapak Ari Nugroho, Bapak Budi, Bang Sopa,

Bang Adjie, Bang Rully, Kang Febry) yang telah memberikan banyak

ilmu tentang konsultan politik.

10. Cyntia Nur Malikfa Nugraha yang udah banyak memberikan masukan

(kritik dan saran) sampai sejauh ini.

11. Aqlima Naili Salsabila yang udah kasih masukan tentang penulisan

dan kedisiplinan sehingga tersusun secara rapi dan komplit.

12. Keluarga besar Camalia 21 ( Aka, Luki, Dimas, Rifan, Kaisar, Gesta,

Peje, Adam dan Spesial buat Mas Dimas).

13. Keluarga Besar BEM FISIP 2013 Satu Perjuangan

14. Keluarga Besar DPM FISIP UB 2014

15. CMCT FC ( Ardhe, Bergas, Arip, Boby, Tom dll)

16. Keluarga Besar Komunikasi 2013 yang tidak bisa di sebut satu persatu.

17. Keluarga Besar Pacitan di Malang

18. Lembaga Kedaulatan Mahasiswa FISIP 2014.

Page 6: Laporan Praktek Kerja Nyata

iii

Terima kasih untuk semua dukungan dan doanya. Mohon maaf apabila

masih ada kekurangan. Semoga ini menjadi sejarah penulis dan menjadi cerita

untuk temen-temen yang akan magang di konsultan politik. Selamat “

MENGEJAR MIMPI” dan sepertilah filosofi padi “ Semakin Berisi Semakin

Menunduk, Semakin Berisi Semakin Berbagi.

FebriOne

Page 7: Laporan Praktek Kerja Nyata

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS

KATAPENGANTAR……………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………... iii

DAFTAR TABEL……………………………………………………….... v

DAFTAR BAGAN………………………………………………………... vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... vii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………….. 1

1.2 Tujuan…………………………………………………….. 6

1.3 Manfaat……………………………………………………. 6

1.3.1 Bagi Mahasiswa…………………………..………… 6

1.3.2 Bagi Fakultas……………………………..………… 6

1.3.3 Bagi Instansi/Perusahaan………………….………. 6

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan………………………… 7

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN

2.1 Tinjuan Teoritis

2.1.1 Komunikasi Internal Pada Konsultan Politik……... 9

2.1.2 Perencanaan Public Relations dalam

Komunikasi Internal……………………………….. 14

2.1.3 Teori Komunikasi Kewenangan…………………... 16

2.2 Fokus Kegiatan

2.2.1 Deskripsi Fokus Kegiatan…………………………. 17

2.2.2 Alasan memilih fokus kegiatan……………………. 18

2.2.3 Target yang ingn dicapai.…………………………... 19

2.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan PKN di LSI……………... 19

Page 8: Laporan Praktek Kerja Nyata

v

BAB III HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi

3.1.1 Sejarah Lingkaran Survei Indonesia.……………. 22

3.1.2 Visi………………………………………………… 26

3.1.3 Misi………………………………………………... 26

3.1.4 Struktur Organisasi………………………………... 27

3.1.5 Gambaran Umum Divisi Pemenanga.……………. 29

3.2 Deskripsi Kegiatan

3.2.1 Kordinasi Pelaksanaan Program Pemenanga…….. 32

3.2.2 Aktivitas Penulis dalam Kordinasi

Program Pemenangan…....................................... 35

3.2.3 Membuat Company Profile Perusahaan.………… 41

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Komunikasi Internal pada Konsultan Politik LSI………. 48

4.2 Perencanaan Public Relations dalam

Komunikasi Internal……………………………………… 51

4.3 Media Komunikasi Internal dalam kordinasi pelaksanaan

Program kampanye……………………………..………… 57

4.4 Komunikasi Kordinasi dalam pelaksanaan

program kampanye…………………………...………….. 58

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………….. 65

5.2 Saran……………………………………………………… 66

5.2.1 Bagi Lingkaran Survei Indonesia………..………... 66

5.2.2 Bagi Jurusan Ilmu Komunikasi……..…………….. 56

5.2.3 Bagi Mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Nyata

( PKN )………………………………………………. 67

Page 9: Laporan Praktek Kerja Nyata

vi

5.2.4 Bagi mahasiswa yang akan melakukan Praktek Kerja Nyata

( PKN )……………………………………………. 67

Page 10: Laporan Praktek Kerja Nyata

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Metode Pelaksanaan PKN……………………………………. 20

Tabel 2. Nama – Nama Kordinator Masing-Masing Provinsi……….. 30

Tabel 3. Kegiatan Pelaksanaan Program Kampanye………………….. 37

Tabel 4. Kegiatan Pembuatan Company Profile................................... 44

Page 11: Laporan Praktek Kerja Nyata

viii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kedudukan Kordinator Wilayah dalam Aplikasi Kerja

di Provinsi……………………………………………………... 53

Bagan 2. Alur Kerja Masing-masing Kordinator Provinsi…………….. 55

Bagan 3 Bentuk Kedekatan Kordinator Wilayah dengan Komunitas

Sekitar………………………………………………..……….. 56

Page 12: Laporan Praktek Kerja Nyata

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo LSI……………………………………………………. 22

Gambar 2. Struktur Organisasi Lingkaran Survei Indonesia………….... 27

Gambar 3. Penulis Sedang Melakukan Rapat Kordinasi Pelaksanaan

Program pemenangan……………………………………….. 32

Gambar 4. Amplop Company Profile…………………………………... 43

Gambar 5. Company Profile LSI……………………………………….. 44

Gambar 6. Penulis dengan Kordinator Jambi Rully Akbar menyelesaikan

Laporan Pertanggung jawaban dengan suasana santai……... 51

Gambar 7. Group BBM Internal LSI………………………………….... 57

Gambar 8 Amplop Company Profile…………………………………... 91

Gambar 9 Cover Company Profile LSI………………………………... 91

Gambar 10 Prestasi LSI………………………………………………… 93

Gambar 11 Prestasi LSI pemenangan Gubernur Seluruh Indonesia…… 93

Gambar 12 Prestasi LSI pemenangan Walikota / Bupati di

Seluruh Indonesia…………………………………………… 93

Gambar 13 Gambaran Umum LSI……………………………………..... 94

Gambar 14 Gambaran Umum LSI………………………………………. 94

Gambar 15 Layanan LSI………………………………………………… 94

Page 13: Laporan Praktek Kerja Nyata

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Diary Praktek Kerja Nyata…………………………… 71

Lampiran 2 Proses Rekapitulasi Pemilihan Presiden 2014……… 86

Lampiran 3 Company Profile LSI……………………………….. 91

Lampiran 4 Surat Keterangan Magang LSI………………………. 94

Lampiran 5 Surat Penilaian LSI…………………………………. 95

Lampiran 6 FORM PKN 3………………………………………… 96

Lampiran 7 Kartu Bimbingan Praktek Kerja Nyata………………. 97

Page 14: Laporan Praktek Kerja Nyata

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi internal menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial.

Keberadaan komunikasi internal menjadi media interaksi internal pada lingkungan

kerja. Pengertian komunikasi berkaitan dengan proses interaksi antar individu

dalam mengurangi ketidakpastian. Menurut Mulyana (2010, h.5-6) komunikasi

penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan

hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,

antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan

orang lain. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan tersebut, maka komunikasi

mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Penyataan

tersebut didukung dengan pendapat Spaho (2011) yaitu tidak mungkin adanya

hubungan manusia yang baik tanpa melakukan komunikasi. Hal ini juga berlaku

dalam organisasi. Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan dalam organisasi

yaitu komunikasi internal. Komunikasi internal telah berperan penting dalam

membentuk kondisi lingkungan tempat perkerjaan yang didalamnya berkaitan

dengan kenyamanan berinteraksi antar individu.

Menurut Argenti (2009, h.183) jalan terbaik untuk menilai efektivitas

komunikasi internal perusahaan ditentukan melalui sikap karyawan terhadap

perusahaan. Kondisi seperti di atas sejalan dengan lingkungan pekerjaan di

Lingkaran Survei Indonesia sebagai konsultan politik. LSI mempunyai efektifitas

Page 15: Laporan Praktek Kerja Nyata

2

komunikasi yang intensif berbeda dengan perusahaan kebanyakan. Perbedaan

komunikasi tersebut terlihat jelas pada konsultan politik yang menekankan

keakraban masing-masing orang yang tergabung di LSI sebagai perwakilan

perusahaan yang bergerak di lapangan.

Konsultan politik di Indonesia merupakan profesi baru yang berkembang

tahun 2000an awal. Dengan perkembangan yang relaif muda, konsultan politik

masih menjadi hal yang tidak biasa di mata masyarakat. Menurut Jhonson (2001)

konsultan politik adalah sebutan orang-orang profesional yang memiliki keahlian

dalam merekomendasikan dan menjalankan program- program kampanye untuk

kemenangan seorang calon atau partai politik pemilihan umum. Awalnya

konsultan politik berkembang di Amerika Serikat abad 19 sebagai upaya bentuk

branding politik atas kebijakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam

perang dunia ke II. Konsultan politik pertama kali adalah organisasi non profit

yang melakukan kajian strategis dalam bidang politik dalam rangka mengeluarkan

kebijakan strategis. Kebijakan konsultan politik tersebut dikhususkan untuk

meningkatkan citra dari Amerika Serikat di mata dunia. Setelah selesai perang

dunia ke II, profesi ini berlanjut dan menjadi kajian strategis untuk pemenangan

pemilihan umum di Amerika Serikat.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data LSI menyatakan bahwa kajian

konsultan politik mulai berkembang abad dua puluh. Perkembangan profesi

komunikasi politik ini dipengaruhi dengan perkembangan sistem demokrasi

Indonesia yang semakin dewasa yang ditandai berlakunya regulasi pemilihan

secara langsung. Pemilihan langsung tersebut meliputi Kepala Negara dan Kepala

Page 16: Laporan Praktek Kerja Nyata

3

Daerah yang dipilih langsung oleh rakyat. Data hasil wawancara dengan peneliti

senior LSI Adjie Alfaraby di kantor LSI tanggal 10 Juli 2014, profesi konsultan

politik menjadi fenomena menarik sebagai kajian baru dalam bidang akademis.

Sebagai fenomena profesi baru, konsultan politik berkembang dengan waktu yang

relatif singkat dan mendapatkan perhatian khusus di media massa. Perhatian

khusus tersebut dibuktikan dengan banyak hasil survei yang dipublikasikan dan

akurasinya dapat dipertanggung jawabkan secara akademis.

Konsultan politik secara umum sama seperti perusahaan kebanyakan.

Persamaan tersebut terletak pada pengelolaan sumberdaya baik secara internal dan

eksternal sehingga menjadi sebuah perusahaan yang bonafit dan kuat.

Berdasarkan data LSI yang ditulis dalam company profile, Lingkaran Survei

Indonesia (LSI) merupakan konsultan politik yang professional dan mempunyai

track record baik dalam pemilihan umum. Prestasi tersebut didapatkan karena

adanya kerjasama tim yang solid dalam pemilu dan managemen sumberdaya

manusia yang terstruktur. Kerja sama tersebut diperlukan untuk menunjang kerja

sama tim yang solid.

Sebagai upaya peningkatan kinerja perusahaan yang maksimal diperlukan

desain komunikasi internal yang baik dan terstruktur. Menurut Argenti (2009,

h.188-191) komunikasi internal dibagi menjadi dua bagian yaitu bentuk

komunikasi internal dan media yang digunakan dalam komunikasi internal.

Desain komunikasi internal merupakan perencanaan komunikasi yang dilakukan

oleh perusahaan guna mengkondisikan dan mengkordinasikan karyawan yang

berkerja dilapangan. Untuk merancang desain komunikasi internal maka

Page 17: Laporan Praktek Kerja Nyata

4

melibatkan perencanaan sesuai dengan perencanaan public relations. Perencanaan

PR tersebut meliputi penempatan orang-orang yang berpengalaman secara

geografis dan pernah menjalankan program di daerah tersebut. Berdasarkan

pertimbangan tersebut maka orang-orang yang mempunyai klasifikasi itu

ditempatkan sebagai kordinator wilayah. Dengan pengalaman yang dimiliki

masing-masing kordinator wilayah akan mempermudah dalam melaksanakan

kordinasi pelaksanaan program.

Berdasarkan data LSI dari hasil wawancara, pelaksanaan tugas tersebut

dibagi dalam 11 provinsi besar di Indonesia. Seorang kordinator masing-masing

wilayah tersebut sekaligus perwakilan perusahaan yang ada di daerah. Tugas dan

tanggung jawab kordinator wilayah yaitu: (1) Sebagai penanggung jawab program

yang telah di rancang oleh LSI meliputi (door to door dan poster), (2) Merupakan

perwakilan perusahaan yang berada di daerah, (3) Melaksanakan pelatihan kepada

relawan di daerah, (4) Melaksanakan fungsi kontrol program yang telah di

rancang, dan (5) Membuat laporan pelaksanaan program sebagai bentuk

pertanggung jawaban dari masing - masing kordinator wilayah.

Untuk menjalankan desain komunikasi internal yang sudah dibentuk

tersebut, maka diperlukan media komunikasi sebagai sarana kordinasi. Selain

media komunikasi diperlukan bentuk komunikasi internal sebagai implementasi

dari desain komunikasi internal. Desain komunikasi internal ini penting karena

berkaitan dengan kedudukan perusahaan dan sistem yang terbentuk. Sebagai

gambaran perusahaan dalam hal ini konsultan politik menjadi instrumen hulu dan

sistem organisasi dalam perusahaan menjadi instrumen hilir. Secara spesifik

Page 18: Laporan Praktek Kerja Nyata

5

instrumen hulu adalah awal mula terbentuknya budaya organiasi melalui

komunikasi internal, sedangkan instrumen hilir adalah hasil dari terjalinnya

komunikasi internal yang berdampak pada sistem organiasi.

Berdasarkan data LSI dari hasil wawancara, bentuk komunikasi internal

yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia mempunyai karakteristik unik.

Keunikan tersebut terlihat dari kegiatan komunikasi dilakukan dengan cara non

formal yang terstruktur dengan baik. Sebagai contoh karakteristik tersebut terlihat

jelas saat pelaksanaan program kampanye pasangan Jokowi-JK. Pola komunikasi

yang digunakan santai dangan menekankan tanggung jawab masing – masing

wilayah. Luas wilayah tidak menjadi hambatan yang berarti dalam melakukan

efektifitas komunikasi. Karakteristik inilah yang dipandang penulis berbeda

dengan perusahaan kebanyakan. Sehingga penulis menetapkan fenomena tersebut

sebagai fokus laporan pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Nyata. Karena penulis

ingin menjelaskan desain komunikasi internal LSI dalam melaksanakan kordinasi

program pemenangan Jokowi-JK pada pemilihan presiden 2014.

Berdasarkan data dari Lingkaran Survei Indonesia, tanggung jawab yang

dilaksanakan oleh tim pemenangan yang dalam hal ini dibagi dalam kordinator

wilayah sangat luas. Luas wilayah tersebut meliputi Nanggroe Aceh Darusalam

sampai dengan Irian Jaya. Dengan tugas yang demikian banyak maka desain

komunikasi internal yang solid dan berkesinambungan sangat penting, sehingga

dalam pelaksanaan tugas yang terpisah jarak, ruang dan waktu dapat dilaksanakan

sesuai dengan standar yang telah dibuat oleh LSI. Berdasarkan pemaparan di atas,

maka penulis menjadikan alasan tersebut sebagai landasan untuk menentukan

Page 19: Laporan Praktek Kerja Nyata

6

judul Praktek Kerja Nyata (PKN) yaitu DESAIN KOMUNIKASI INTERNAL

DIVISI PEMENANGAN LINGKARAN SURVEI INDONESIA PADA

PELAKSANAAN PROGRAM KAMPANYE PASANGAN JOKOWI-JK DALAM

PEMILIHAN PRESIDEN 2014.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan Praktek Kerja Nyata (PKN) ini adalah untuk

mendeskripsikan desain komunikasi internal divisi pemenangan Lingkaran Survei

Indonesia dalam kordinasi pelaksanaan program kampanye Jokowi-JK dalam

pemilihan presiden 2014.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penulisan laporan Praktek Kerja Nyata (PKN) ini adalah

sebagai berikut:

1.3.1 Bagi Mahasiswa

Untuk mengetahui relevansi antara teori-teori yang telah didapat selama

diperkuliahan mengenai komunikasi internal dengan prakteknya secara nyata di

dunia kerja.

1.3.2 Bagi Fakultas

Menambah relasi dan memungkinkan adanya hubungan kerja sama antara

pihak fakultas dengan instansi atau perusahaan tempat mahasiswa melakukan

Praktek Kerja Nyata (PKN). Selain itu, juga menjadi sarana promosi bagi Fakultas

terutama Jurusan Ilmu Komunikasi.

Page 20: Laporan Praktek Kerja Nyata

7

1.3.3 Bagi Instansi/Perusahaan

Mengetahui mutu pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik melalui kinerja yang diperlihatkan oleh mahasiswa yang

melakukan kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN). Instansi/perusahaan juga akan

mendapatkan masukan atas desain komunikasi internal yang telah diterapkan

selama ini. Selain itu perusahaan mendapatkan upgrading kajian komunikasi

organisasi yang sedang berkembang waktu sekarang melalui kajian ilmiah yang

dilakukan oleh mahasiswa Praktek Kerja Nyata (PKN).

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktek Kerja Nyata dilaksanakan pada Divisi Pemenangan Lingkaran

Survei Indonesia. Divisi pemenangan merupakan bagian struktur yang ada di

konsultan politik LSI. Berdasarkan data LSI dari hasil wawancara, profesi ini

dipelopori oleh Denny JA yang tidak lain merupakan Direktur Eksekutif

Lingkaran Survei Indonesia. Praktek Kerja Nyata yang dilakukan di konsultan

politik, penulis dapat belajar langsung kepada aktor yang mempelopori praktik

terbentuknya konsultan politik

Berdasarkan data LSI yang ditulis dalam company profile, sebagai

konsultan politik pertama di Indonesia Lingkaran Survei Indonesia mempunyai

pengalaman panjang dalam upaya pemenangan pada pelaksanaan pemilihan

Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan Gubernur, pemilihan Bupati dan

Walikota. Berdasarkan pengalaman tersebut, LSI di percaya dan mendapatkan

Page 21: Laporan Praktek Kerja Nyata

8

kontrak dari pasangan nomor urut 2 Jokowi – JK sebagai konsultan resmi dalam

pertarungan pemilihan presiden 2014.

Pemilihan divisi pemenangan sebagai tempat Praktek Kerja Nyata

dikarenakan divisi pemenangan merupakan divisi stategi yang merencanakan

program-program konsultan politik. Hal tesebut menjadikan divisi pemenangan

menjadi instrumen inti dari konsultan politik dalam pemenangan pemilihan

bupati, gubernur, presiden dan DPR. Perancangan dan pelaksanaan program-

program diperlukan pengalaman, dengan komunikasi yang baik, sehingga terjalin

kordinasi yang baik antar jaringan di dalam sistem.

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Nyata ( PKN) dilaksanakan selama 5

minggu dari tanggal 7 Juli 2014 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2014. Waktu

PKN dilaksaakan pada jam kerja, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat

pukul 09.00 - 16.00 WIB.

Page 22: Laporan Praktek Kerja Nyata

9

BAB II

KERANGKA KONSEP KEGIATAN

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Komunikasi Internal pada Konsultan Politik

Realita kehidupan sehari – hari organisasi tidak akan pernah berdiri tanpa

adanya komunikasi. Gambaran jelas bahwa untuk menjalankan dan

menghidupkan organisasi diperlukan komunikasi. Menurut Spaho (2011) bila

organisasi melakukan komunikasi yang buruk maka organisasi tersebut tidak akan

sukses. Hal ini di perkuat dengan pendapatnya, In practice there is no

organization without communication (Spaho, 2011). Dalam prakteknya

dibutuhkan bentuk komunikasi internal yang baik.

Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Lena Satlita (2006) yang berjudul “

Program Komunikasi Internal, untuk meningkatkan kinerja karyawan”,

disebutkan bahwa antar anggota organisasi direkatkan dengan komunikasi

sehingga terbentuk kerbersamaan yang memungkinkan organisasi dapat

menjalankan fungsinya. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi

dapat berjalan lancar dan berhasil begitu pula sebaliknya kurangnya atau tidak

adanya komunikasi, organisasi dapat macet atau berantakan. Seperti yang di

katakanan oleh Katz & Kahn bahwa komunikasi organisasi sebagai proses

penyampaian informasi, dan pengertian dari satu orang ke orang lain merupakan

cara satu – satunya manajemen aktivitas dalam suatu organisasi (Ruslan, 1999,

h.80).

Page 23: Laporan Praktek Kerja Nyata

10

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Laksmana (2010) dalam

bukunya yang berjudul internal public relations mengatakan bahwa masukan dan

umpan balik dari karyawan akan sangat berguna karena para staf bisa saling

bertukar informasi dan bahkan memberikan solusi dan ide – ide yang bisa

membantu kinerja perusahaan. Dengan adanya komunikasi yang baik antar

anggota dalam organisasi maka akan tercipta hubungan yang harmonis antar

anggota sehingga berpengaruh pada iklim organisasi.

Untuk membentuk iklim organisasi, menurut Kohler ada dua model

komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan organisasi

yaitu: (1) Komunikasi kordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk

menyatukan bagian-bagian perkantoran; (2) komunikasi interaktif yaitu proses

pertukaran informasi yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran

pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub – sub

bagian dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan mitra kerja.

Frekuensi dan intensitas berpengaruh dalam proses perekatan komunikasi

(Muhammad, 2004, h.60)

Menurut Paul Argenti dalam bukunya corporate communication ( 2009,

h.183-199) cara terbaik untuk menilai efektivitas upaya komunikasi internal

perusahaan adalah dengan menentukan apa karyawan sikap sekitar perusahaan.

Penilaian ini dapat dilakukan melalui audit komunikasi internal. Berdasarkan

bentuk komunikasi, menurut Argenti (2009, h.188-189) dibangun dengan kegiatan

formal yaitu :

Page 24: Laporan Praktek Kerja Nyata

11

1. Communication Up and Down

Bantuk komunikasi Up and Down ini adalah bentuk pesan komunikasi dari

atasan ke bawahan dan dari karyawan ke managemen perusahaan. Komunikasi ini

bisa dilakukan dalam bentuk formal dan lebih efektif dilakukan dengan informal.

Menurut Argenti (2009, h.189) The best approach to communicating with

employees is through informal discussions between employess and supervisior.

Komunikasi ini untuk membentuk budaya organisasi dan memlakukan

pencegahan ketidakpastian informasi yang ada dalam sebuah organisasi.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Argenti, menurut Nirwana

dan Riani (2012, h.15-17) mengelompokkan bahwa berdasarkan bentuk

komunikasi internal dibagi dalam dua bentuk yaitu komunikasi formal dan non

formal :

1. Komunikasi formal

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah

Secara sederhana pesan komunikasi disampaikan dari atas

kebawah adalah bentuk pola komunikasi yang bersumber pada atasan atau

dalam hal ini seorang direktur kepada orang – orang yang ada di bawahnya

sehingga terbentuk kesamaan presepsi di masing – masing struktur

organisasi, sehingga antara pimpinan dan bawahan terdapat kesepahaman

dalam melaksanakan aktivitas organisasi.

b. Komunikasi dari Bawah ke Atas

Komunikasi ini dilakukan dari bawah ke atas, dengan kata lain

pesan komunikasi disampaikan dari bawahan kepada atasan sebagai

Page 25: Laporan Praktek Kerja Nyata

12

bentuk laporan dari bawahan terhadap kondisi yang ada di lapangan.

Bentuk komunikasi ini penting karena bawahan harus menyampaikan

informasi termasuk keluh kesahnya.

c. Komunikasi Horizontal

Komunikasi yang terjadi antara bagian bagian yang memiliki posisi

sejajar / sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal

sebagai upaya untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan

informasi kepada bagian atau departemen, yang memiliki kedudukan yang

sejajar. Komunikasi ini dapat juga dijadikan bentuk kordinasi dengan

orang – orang yang mempunyai kedudukan sejajar dalam sebuah

organisasi.

d. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua tingkat

organisasi yang berbeda. Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa

keuntungan, diantaranya adalah penyebaran informasi yang bisa menjadi

lebih cepat ketimbang komunikasi tradisional dan memungkinkan individu

dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan

masalah.

2. Komunikasi Informal

Dalam jaringan komunikasi informal, orang – orang yang ada dalam

suatu organisasi tanpa mempedulikan jaringan hirarki, pangkat dan

kedudukan/ jabatan dapat berkomunikasi secara luas. Komunikasi

Page 26: Laporan Praktek Kerja Nyata

13

informal cenderung luwes, fleksibel dan tidak ketat, sebagaimana

komunikasi yang terjadi saat – saat istirahat kerja di kantor.

Berdasarkan bentuk kegiatan yang ada dalam organisasi, menurut Argenti

(2009, h.190) perlu diadakannya make time for face to face meeting. Kegiatan

face to face meeting ini untuk melakukan kordinasi antara holding, management

dan karyawan yang ada dalam organisasi. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam

bentuk terbuka yaitu melalui rapat terbuka. Face to face meeting ini untuk

menjaga keharmonisan antara pimpinan dan karyawan serta melakukan dialog

atas permasalahan – permasalahan yang ada. Bentuk kegiatan ini merupakan

lanjutan bentuk komunikasi internal yang diaplikasikan dalam kegiatan. Selain

melakukan face to face meeting dapat juga melakukan kordinasi melalui media

komunikasi internal. Menurut Argenti (2009, h.191) komunikasi internal dapat

dilakukan dengan communication online. Komunikasi online ini sangat penting

untuk mengetahui berita penting tentang perusahaan, news on event, program

perusahaan dan membangun kepercayaan.

Konsep yang dikemukakan diatas sebagai landasan dalam menganalisis

fenomena komunikasi internal yang ada di divisi pemenangan Lingkaran Survei

Indonesia. Komunikasi internal tersebut meliputi komunikasi antara atasan

dengan bawahan dan sebaliknya. Sehingga konsep ini dipakai sebagai landasan

untuk melihat kaitan konsep dengan realita di konsultan politik.

Page 27: Laporan Praktek Kerja Nyata

14

2.1.2 Perencanaan Public Relations dalam Komunikasi Internal

Untuk membangun sistem organisasi yang baik, maka diperlukan

perencanaan program yang dijalankan oleh seorang public relations. Menurut

Cutlip, Center dan Broom (2011, h.6) menjelaskan bahwa public relations sebagai

fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik

dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan

atau kegagalan organisasi tersebut. Menjadi seorang PR diperlukan kemampuan

khusus. Menurut Menurut Soemirat dan Ardianto (2009, h.71-73), sebagai

seorang praktisi PR (Public Relations Officer) dituntut agar memiliki beberapa

persyaratan mendasar, antara lain :

a. Ability to Communicate (kemampuan berkomunikasi )

Kemampuan seseorang untuk melakukan komunikasi dengan baik

dan jelas dalam bentuk lisan dan tulisan. Yang dimaksud kemampuan

melakukan komunikasi dengan baik dan jelas adalah pesan yang

disampaikan mudah dipahami dan terjadi kesamaan presepsi antara

komunikator (seorang PR) dengan orang yang diajak berkomunikasi.

`b. Ability to Organize ( kemampuan manajerial atau kepemimpinan )

Kemampuan manajerial atau kepemimpinan dapat diartikan

sebagai kemampuan mengantisipasi masalah di dalam maupun luar

organisasi, termasuk kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan

melaksanakannya.

Page 28: Laporan Praktek Kerja Nyata

15

c. Ability to Get On with People ( kemampuan bergaul)

Praktisi PR harus mampu bergaul artinya harus mampu

berhubungan dan bekerjasama dengan berbagai macam orang dan mampu

menjaga komunikasi yang baik dengan orang-orang yang berbeda,

termasuk dengan orang –orang dari berbagai kalangan. Yang dimaksud

dengan berbagai kalangan adalah berbagai latar belakang profesi, dan

budaya.

d. Credibility On the People ( kredibilitas yang baik)

Mereka harus memiliki kredibilitas yang tinggi, artinya dapat

diandalkan dan dipercaya oleh orang lain. Praktisi PR harus menjadi

sumber berita bagi pers atau media massa, dan informasi yang

disampaikan dapat dipercaya dan memiliki nilai berita tinggi.

Keberadaan seorang PR menjadi penting dalam sebuah organisasi, karena

PR memegang peranan penting dalam membangun internal dan eksternal

organisasi. Dalam penerapannya pada kehidupan sehari – hari diperlukan

perencanaan yang disusun secara baik dan tepat. Hal ini disampaikan oleh Jefkins

(2003, h.10) yang mengatakan bahwa PR merupakan bentuk komunikasi yang

terencana, ke internal perusahaan maupun ke eksternal perusahaan. .

Perencanaan program PR harus terdapat beberapa keriteria, menurut

Effendy (1992), ciri-ciri kegiatan PR adalah komunikasi timbal balik atau two-

way traffic communication (Ruslan, 2007, p.10-11). Dijelaskan sebagai berikut

ini:

Page 29: Laporan Praktek Kerja Nyata

16

a. Komunikasi yang dilancarkan berlangsung dua arah secara timbal balik

b. Kegiatan yang dilakukan adalah penyebaran informasi, penggiatan

persuasi

dan pengkajian pendapat umum

c. Tujuan yang dicapai adalah tujuan organisasi / perusahaan

d. Sasaran yang dituju adalah public internal dan eksternal perusahaan

Perencanaan program komunikasi internal masuk dalam tugas dan fungsi

public relations. Konsep yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan landasan

yang akan dijadikan analisis karena berkaitan erat dengan komunikasi internal

pada konsultan politik.

2.1.3 Teori Komunikasi Kewenangan

Komunikasi organisasi diperlukan untuk mensukseskan tujuan dari

organisasi. Menurut Richmond, dkk (2005) komunikasi organisasi sebagai proses

dimana individu merangsang makna dalam pikiran lainnya individu dengan cara

pesan verbal atau nonverbal dalam konteks organisasi formal (Spaho, 2011).

Komunikasi organisasi ini bertujuan untuk melakukan kordinasi bagian-bagian

yang ada dalam organisasi. Teori organisasi yang berkaitan erat dengan kordinasi

bagian-bagian organisasi yaitu :

Teori Komunikasi-Kewenangan, Chester Barnard.

Menurut Bernard bahwa organisasi adalah sistem orang, bukan struktur

yang direkayasa secara mekanis. Bernad mengatakan eksitensi suatu organisasi

(sebagai suatu sistem kerja sama) bergantung pada kemampuan manusia untuk

Page 30: Laporan Praktek Kerja Nyata

17

berkomunikasi dan kemampuan untuk bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan

yang sama pula. Sehingga, fungsi pertama seorang eksekutif adalah

mengembangkan dan memelihara suatu sistem komunikasi (Gabor dan Mahoney,

2010).

Teori kewenangan ini sebagai penguat landasan analisis yang meliputi

komunikasi internal dan perencanaan public relations. Selain itu, teori

kewenangan untuk meliiha kewenangan masing-masing struktur organisasi dalam

rangka kordinasi divisi pemenangan untuk mencapai tujuan bersama organisasi.

2.2 Fokus Kegiatan

2.2.1 Deskripsi Fokus Kegiatan

Fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis pada Praktek Kerja Nyata

yaitu untuk mendeskripsikan desain komunikasi internal LSI dalam kordinasi

pelaksanaan program kampanye. Deskripsi ini berkaitan dengan komunikasi

internal yang dilakukan oleh konsultan politik. Berdasarkan fenomena yang

terjadi dalam konsultan politik, desain komunikasi internal yang terbentuk

berbeda dengan perusahaan secara kebanyakan.

Perbedaan konsultan politik dengan perusahaan kebanyakan adalah

perencanaan yang dilakukan dengan menempatkan orang-orang yang tepat

berdasarkan pengalaman dia dalam menjalankan program. Hal ini sejalan dengan

konsep perencanaan public relations. Selain itu, desain komunikasi internal

membutuhkan media komunikasi internal sebagai alat untuk melakukan kordinasi

dan bentuk komunikasi sebagai implementasi. Untuk itu, penulis berusaha untuk

Page 31: Laporan Praktek Kerja Nyata

18

mendeskripsikan desain komunikasi internal yang dilakukan divisi pemenangan

LSI dalam rangka kordinasi pelaksanaan program pemenangan Jokowi-JK yang

meliputi perencanaan dan komunikasi kordinasi.

2.2.2 Alasan Memilih Fokus Kegiatan

Alasan memilih fokus kegiatan ini adalah penulis melihat bahwa

fenomena komunikasi internal yang terjadi pada konsultan politik berbeda dengan

perusahaan kebanyakan. Perbedaan tersebut terlihat melalui desain komunikasi

internal divisi pemenangan dalam melakukan kordinasi pelaksanaan program

kampanye Jokowi-JK. Dalam desain tersebut penulis melihat adanya perencanaan

yang dilakukan oleh LSI dan komunikasi kordinasi untuk menunjang kelancaran

kordinasi program.

Berdasarkan pertimbangan tersebut penulis akan mendeskripsikan desain

komunikasi internal divisi pemenangan LSI dalam kordinasi pelaksana program

pemenangan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Dengan deskripsi

tersebut diharapkan orang yang tidak terlihat dapat mengetahui aktivitas

komunikasi internal dalam kordinasi pelaksanaan program pemenangan. Selain

alasan tersebut, berdasarkan pengalaman melakukan PKN penulis ingin melihat

relevansi komunikasi internal yang telah dipelajari dalam sisi akademis dengan

praktek kerja pada dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

Page 32: Laporan Praktek Kerja Nyata

19

2.2.3 Target Yang Ingin Dicapai

Target yang ingin dicapai adalah penulis ingin mendeskripsikan secara

detail desain komunikasi internal divisi pemenangan dalam melakukan kordinasi

pelaksanaan program Jokowi-JK. Dengan diskripsi secara menyeluruh tersebut

maka penulis berharap orang yang tidak terlibat langsung dalam tim pemenangan

LSI dapat melihat dengan jelas gambaran kordinasi yang terjadi.

Dengan terlibat langsung dalam divisi pemenangan tersebut, penulis akan

membandingkan dengan konsep-konsep sudah ada di kajian komunikasi internal

dengan fakta dilapangan. Sehingga terlihat jelas relevansi konsep dengan

implemantasi dilapangan. Selain itu, berdasarkan pengalaman tersebut dapat

menjadi referensi untuk penulis dan pembaca dalam melakukan perencanaan

desain komunikasi internal dalam sebuah perusahaan.

2.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan PKN di Lingkaran Survei Indonesia

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan Praktek Kerja Nyata

(PKN) pada divisi pemenangan Lingkaran Survei Indonesia adalah dengan

melakukan observasi, dan berpartisipasi langsung dalam pelaksanaan

komunikasi internal yang terjadi pada divisi pemenangan Lingkaran Survei

Indonesia. Kegiatan ini dilakukan oleh penulis saat pelaksanaan program

kampanye Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Berikut ini adalah alur proses kegiatan

Praktek Kerja Nyata (PKN) yang dilakukan oleh penulis.

Page 33: Laporan Praktek Kerja Nyata

20

Tabel 1. Metode Pelaksanaan PKN

No KEGIATAN PELAKSANAAN PENANGGUNG

JAWAB

KETERANGAN

1. Pembekalan

PKN

Jurusan / Fakultas Fakultas Dilaksanakan pada kegiatan

cangkrukan oleh Himpunan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

( HIMANIKA)

2. Penyusunan

Proposal

PKN

Mahasiswa Mahasiswa /

Dosen

Pembimbing

Melakukan konsultasi

dengan Dr. Antoni selaku

dosen pembimbing PKN dan

Penyusunan proposal PKN

yang ditujukan pada

Lingkaran Survei Indonesia

Network dilakukan oleh

penulis. Pengiriman

proposal dilakukan pada

bulan Mei 2014.

3. Pelaksanaan

PKN

Mahasiswa Mahasiswa Pelaksanaan PKN dilakukan

selama ± 5 minggu yaitu

mulai tanggal 7 Juli 2014

hingga tanggal 15 Agustus

2014.

4. Penyusunan Dosen Penyusunan Laporan PKN

Page 34: Laporan Praktek Kerja Nyata

21

laporan PKN Pembimbing /

Jurusan

sesuai dengan pedoman

buku PKN dengan

dibimbing oleh Ibu Galuh

Ayu Savitri, S.Ikom,

M.Ikom. Dikarenakan Dr.

Antoni tugas akademis di

luar negeri.

5. Evaluasi Jurusan/fakultas Fakultas Evaluasi tertulis dan lisan

dilakukan oleh dosen

pembimbing.

Sumber : Dokumentasi penulis

Page 35: Laporan Praktek Kerja Nyata

22

BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi

3.1.1 Sejarah Lingkaran Survei Indonesia

Gambar 1. Logo LSI

Sumber : Lingkaran Survei Indonesia

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merupakan lembaga survei dan

konsultan politik pertama di Indonesia. LSI didirikan pada tahun 2005 oleh

sejumlah pembuat opini publik, peneliti, ahli survei, yang sejak lama terlibat

dalam dunia penelitian. LSI telah aktif melakukan survei politik, pada Pemilu dan

Pilkada. Berdasarkan data yang ditulis pada company profile LSI, pada tahun

2011, Universitas Kristen Indonesia (UKI) memberikan penghargaan

“Achievement Award” kepada LSI karena telah berjasa memberikan warna bagi

ilmu sosial, komunikasi politik dan politik pemilu di Indonesia. LSI membawa

Page 36: Laporan Praktek Kerja Nyata

23

tradisi ilmu sosial kuantitatif dengan kemampuannya memprediksi hasil pemilu

yang belum terjadi. LSI juga dianggap berjasa membuat hasil riset menarik

diberitakan bahkan menjadi "headline" di media nasional.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) didirikan pada tahun 2005 oleh Denny

JA, Phd. Sebelum mendirikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny

mendirikan dan sempat menjadi direktur Lembaga Survei Indonesia. Denny

mendirikan Lingkaran Survei Indonesia untuk menunjukkan bahwa lembaga

survei dan konsultan bisa hidup dan menguntungkan secara bisnis. Berbekal

pengalaman membantu tim pemenangan pemilihan presiden untuk SBY tahun

2004, Denny JA mendirikan LSI dengan fokus melakukan survei politik dan

menjadi konsultan politik partai dan kandidat.

Sebagai lembaga survei, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) membantu

partai politik dan kandidat dalam memetakan kekuatan dan kelemahan. Sejumlah

partai politik, seperti Partai Golkar, menggunakan hasil survei LSI sebagai

pertimbangan dalam mendukung calon dalam Pilkada. Sebagai konsultan politik,

klien pertama LSI adalah Ismeth Abdullah, Gubernur Kepulauan Riau. LSI

membantu kemenangan Ismeth Abdullah pada Pilkada Provinsi Riau tahun 2005.

Setelah itu, LSI membantu banyak klien kepala daerah dan anggota legislatif.

Hingga tahun 2014, LSI total berhasil memenangkan 3 presiden, 28 gubernur dan

58 bupati/walikota di seluruh Indonesia.

Saat ini, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) berkembang menjadi 6 anak

usaha, yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Konsultan Citra Indonesia (KCI),

Page 37: Laporan Praktek Kerja Nyata

24

Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), Citra Publik Indonesia (CPI), Citra

Publik Advertising (CPA) dan Citra Komunikasi LSI (Cikom).

Sejak Lingkaran Survei Indonesia (LSI) berdiri pada tahun 2005, LSI

menjadikan lembaga survei dan riset sosial menjadi instrumen penting

pertarungan politik. LSI banyak meyakinkan partai politik, kandidat presiden,

kandidat kepala daerah dan elit politik lainnya akan pentingnya survei pemilih.

Lewat survei, posisi, kekuatan dan kelemahan partai atau kandidat bisa diketahui

sedini mungkin. Strategi politik bisa dilakukan secara efektif dan efisien karena

memperhatikan data mengenai apa yang dibutuhkan oleh pemilih. Dari tahun

2004 hingga 2012, LSI telah mengerjakan lebih dari 800 survei perilaku pemilih

di seluruh Indonesia dari beragam klien mulai dari partai politik, kandidat

presiden, kandidat anggota DPR/DPRD/DPD dan kandidat kepala daerah.

Banyaknya survei yang telah dikerjakan oleh LSI ini memperlihatkan bagaimana

stakeholder politik saat ini telah menerima survei dan riset sosial sebagai

instrumen penting dalam pemilihan.

Sejumlah partai (seperti Partai Golkar) saat ini telah menjadikan survei

LSI sebagai indikator utama untuk memilih kandidat dalam Pemilu legisltif atau

kepala daerah. Partai Golkar secara resmi dalam Juklak-nya telah menempatkan

survei sebagai alat untuk menyaring kandidat yang didukung dalam Pilkada.

Partai lain (seperti Demokrat, PDIP, PAN, PKS) juga menggunakan data survei

sebagai pertimbangan utama dalam mendukung calon kepala daerah Ini

perkembangan menarik karena survei politik semula tidak diperhitungkan oleh

partai politik. Rekruitmen politik sejak lama lebih didasarkan pada kedekatan

Page 38: Laporan Praktek Kerja Nyata

25

dengan pengurus partai, elit politik dan sebagainya. Lewat survei, partai bisa

melakukan rekruitmen secara lebih transparan dan bisa diperhatikan. LSI sedikit

banyak turut berperan dalam mendorong perkembangan tersebut.

Sejak tahun 2005, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah aktif dalam

melakukan survey pemilihan dan memprediksikan siapa yang akan

memenangkan pemilihan dimulai dari partai politik, kandidat presiden, kandidat

anggota DPR/DPRD/DPD dan kandidat kepala daerah. LSI berani

mempublikasikan hasil prediksi tersebut lewat konferensi pers dan iklan di media

massa. Tujuan publikasi tersebut bukan untuk mempengaruhi pemilih, tetapi

untuk membuktikan dan menunjukkan bahwa survei dan riset sosial bisa dipakai

sebagai alat prediksi. Hasil-hasil prediksi LSI selama ini selalu tepat. Apa yang

diprediksikan oleh survey indonesia LSI, tercermin dari hasil aktual ketika Pemilu

atau Pilkada diumumkan.

Harian Republika menyebut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sebagai

“dukun politik” karena kerap memprediksi kemenangan seorang kandidat ataui

partai jauh sebelum pemilihan dilakukan. Museum Rekor Indonesia (MURI)

memberikan lima buah penghargaan karena ketepatan dan akurasi LSI dalam

memprediksikan hasil pemilihan. (1) Survei Indonesia pertama yang akurat yang

diiklankan, pada Pilkada Provinsi Kepulauan Riau tahun 2005. (2) Survei

prediksi pemilu legislatif pertama yang akurat yang diiklankan, tahun 2009. (3)

Survei prediksi pemilu presiden yang akurat yang diiklankan, tahun 2009. , (4)

Survei prediksi Pilkada akurat terbanyak yang diiklankan dalam satu musim

Pilkada (13 Pilkada, tahun 2005-2008). (5) Lembaga Riset yang Paling Banyak

Page 39: Laporan Praktek Kerja Nyata

26

Membuat prediksi berdasarkan Survey yang akurasinya 100% dalam satu bulan

yakni 5 prediksi yang akurat di bulan maret 2006.

3.1.2 Visi

Menjadi lembaga riset terkemuka dalam survei regional dan nasional

dengan teori yang kokoh, data yang akurat untuk mendorong demokrasi dan

politik Indonesia yang lebih baik.

3.1.3 Misi

1 Mengembangkan bisnis konsultan berbasis riset.

2 Memastikan Lingkaran Survei Indonesia menjadi lembaga riset no.

1 di Indonesia.

3 Lingkaran Survei Indonesia menjadi mitra utama pemerintah, partai

politik, politikus dan pengambil kebijakan.

Page 40: Laporan Praktek Kerja Nyata

27

3.1.4 Stuktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi Lingkaran Survei Indonesia

Sumber : HRD LSI

Berdasarkan data dari LSI, masing – masing bagian dalam struktur

organisasi mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Direktur Eksekutif

Merupakan pimpinan tertinggi dari perusahaan yang membawahi 6

perusahaan dibawahnya yaitu LSI, KCI, LSKP, CPI, CPA, dan CIKOM. Semua

perusahaan tersebut yang tergabung dalam LSI Network bertanggung jawab

kepada direktur eksekutif sebagai pemegang kendali perusahaan.

Page 41: Laporan Praktek Kerja Nyata

28

b. Sekretaris Perusahaan

Merupakan assistant pimpinan yang mempersiapkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan surat menyurat, agenda rapat dan agenda perusahaan.

c. Direktur Operasional

Merupakan holding direktur yang mengatur 6 perusahaan yang

dibawahnya dan bertugas untuk mengkordinasikan perusahaan-perusahaan

tersebut sehingga terkondisikan dengan baik, serta dapat berjalan sesuai dengan

visi dan misi perusahaan.

d. Divisi Riset

Divisi ini bertugas untuk melakukan riset opini publik, dan melakukan

analisis hasil dari riset tersebut untuk dijadikan sebagai peta dalam melakukan

perencanaan program pemenangan yang nantinya akan diserahkan kepada divisi

strategi (pemenangan).

e. Divisi Strategi

Divisi ini bertugas untuk merancang dan melaksanakan program

pemenangan yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Proses

penyusunan ini melihat hasil survei lapangan yang dilakukan oleh divisi riset.

Selanjutnya merancang program sesuai dengan kebutuhan masing-masing

wilayah.

f. Manager SDM

Manager sumber daya manusia ini bertugas untuk melakukan perekrutan

dan pembinaan sumber daya manusia sehingga berkualitas dan mempunyai

Page 42: Laporan Praktek Kerja Nyata

29

kinerja yang baik. Salah satunya melaksanakan kegiatan-kegiatan formal dan non

formal.

g. Divisi Keuangan

Divisi keuangan ini bertugas untuk melakukan pengelolaan keuangan yang

terjadi pada Lingkaran Survei Indonesia sehingga perencanaan keuangan dapat

berjalan dengan baik dan dapat dibukukan.

3.1.5 Gambaran Umum Divisi Pemenangan

Divisi pemenangan Lingkaran Survei Indonesia ini merupakan gabungan

dari divisi pemenangan dari anak perusahaan LSI. Tujuan dibentuknya tim

gabungan ini dalam rangka pemenangan Jokowi-JK dalam pemilihan Presiden

dan Wakil Presiden 2014. Seperti yang dipaparkan pada sejarah LSI, divisi

pemenangan ini diambil dari semua anak perusahaan LSI yang bekerja sama

secara nasional dalam pemilihan umum. Pelaksanaan program di lapangan, divisi

ini di bentuk dalam satu team yang di ketuai oleh ketua pelaksana yaitu Muchajjir

Aslami yang di kenal sebagai Adjie Alfaraby yang terdiri dari 11 provinsi yang

dibawahi. Pendampingan tersebut dilakukan berdasarkan pengaruh 11 provinsi

tersebut dalam persentase suara nasional. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan

oleh divisi riset Lingkaran Survei Indonesia menyatakan bahwa masih terjadi

pergerakan secara masif dari waktu ke waktu pada 11 provinsi tersebut. Sehingga

memerlukan pendampingan secara berkelanjutan.

Setiap provinsi mempunyai kordinator wilayah unuk melaksanakan

program pemenangan. Pemilihan masing-masing kordinator wilayah tersebut atas

Page 43: Laporan Praktek Kerja Nyata

30

pertimbangan pengalaman seseorang dalam melakukan pendampingan pada

pemilihan kepada daerah pada sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan

ketua pelaksana Adjie Alfaraby pemilihan tersebut menggunakan konsep

menempatkan orang yang tepat dalam posisi yang tepat. Yaitu masing-masing

kordinator wilayah tersebut telah mempunyai spesialisasi pada wilyaah masing-

masing berdasarkan pengalaman sebelumnya. Sehingga memudahkan dalam

melaksanakan program yang berdampak pada tingkat keberhasilan program.

Dalam kordinasi pelaksanaan kerja tersebut, bentuk struktur perintah di dalam

team yaitu kordinatif. Yaitu semua kordinator wilayah mempunyai kewewenang

untuk menyampaikan pendapat terkait dengan pelaksanaan dan kebaikan team.

Atas pertimbangan pengalaman dalam melaksanakan program maka, 11 provinsi

menempatkan kordinator wilayah sebagai berikut:

Tabel 2. Nama – Nama kordinator masing-masing Provinsi

NO PROVINSI KORDINATOR

1

2

3

4

5

6

7

8

Provinsi Jawa Barat

Provinsi Jawa Timur

Provinsi Jawa Tengah

Provinsi Banten

Provinsi Lampung

Provinsi Sumatra Selatan

Provinsi Jambi

Provinsi Riau

Aji Andhika dan Tri Abdi

Ardian Sopa

Wimbo

Tri Ambar Widiantoro

Imam Suherman

Darwan

Rully Akbar

Rasmudin

Page 44: Laporan Praktek Kerja Nyata

31

9

10

11

Provinsi Kepulauan Riau

Provinsi Sumatra Utara

Provinsi Sumatra Barat

Ikram

Ade Mulyana

Sasmoko

Sumber : Lingkaran Survei Indonesia

3.2 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) yang dilakukan oleh penulis

dilaksanakan selama 5 minggu terhitung sejak tanggal 7 Juli 2014 hingga 15

Agustus 2014. Selama ini penulis melaksanakan kegiatan pada divisi pemenangan

( strategic division ). Dalam melaksanakan aktivitas sehari – hari, penulis

mengikuti pola yang sudah ada dan selayaknya karyawan Lingkaran Survei

Indonesia yang masuk pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Jam

kerja kantor di tetapkan pada hari senin sampai dengan hari jumat. Pakaian yang

digunakan penulis bebas rapi sesuai dengan kegiatan perkuliahan.

Kegiatan Praktek Kerja Nyata penulis diberikan kebebasan untuk

melaksanakan interaksi pada semua divisi termasuk divisi riset. Sebagai orang

yang berada pada barisan paling depan konsultan politik, divisi pemenangan

diharuskan cakap dalam berkomunikasi, berperilaku dan mampu menjalin

kedekatan dengan semua pihak baik internal maupun eksternal secara cepat dan

cakap. Hal ini memang diterapkan pada orang baru yang masuk dalam divisi

pemenangan untuk melakukan test of survive dalam menjalin relasi. Dalam tugas

utamanya penulis melakukan design dan analisis komunikasi internal pada team

Page 45: Laporan Praktek Kerja Nyata

32

pemenangan Jokowi – JK dalam pemilihan Presiden tahun 2014. Selain

melaksanakan tugas utama, penulis diberikan tugas untuk membuat company

profile perusahaan sebagai marketing kit dalam presentasi kepada client yang

berkerjasama dengan manager perusahaan Ardian Sopa. Dan diberikan tugas

untuk mempersiapkan kegiatan konferensi pers pada release survey, exit poll dan

Quick Count. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih rinci mengenai kegiatan-

kegiatan yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Nyata, yaitu

3.2.1 Kordinasi Pelaksanaan Program Pemenangan

Gambar 3. Penulis sedang melakukan rapat kordinasi

pelaksanaan program pemenangan

Sumber : Dokumentasi Penulis

Page 46: Laporan Praktek Kerja Nyata

33

a. Gambaran Tentang Kordinasi Program Pemenangan

Team pemenangan merupakan team yang menangani secara langsung di

lapangan terkait dengan program – program pemenangan. Program – program

pemengan ini disusun berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh divisi survei

LSI. Berdasarkan hasil survei tersebut maka disusunlah program – program

pemenangan sesuai dengan kebutuhan masing – masing daerah di 11 provinsi di

Indonesia.

Awal terbentuknya divisi pemenangan adalah dibentuk oleh direksi

Lingkaran Survei Indonesia yang direktur eksekutifnya Denny JA. Berdasarkan

pertimbangan maka dipilihlah Adjie Alfaraby sebagai ketua pelaksana program

pemenangan Jokowi – JK. Dalam penyusunan program – program ini dilakukan

melalui rapat – rapat formal yang diadakan oleh ketua pelaksana beserta team dan

pimpinan LSI. Rapat inilah yang menjadi awal mula terbentuknya kordinasi team

pemenangan LSI.

Setelah terbentuknya team pemenangan LSI maka selanjutnya melakukan

pematangan program – program yang akan ditawarkan. Selain itu team yang

dikordinatori oleh seorang ketua pelaksana membuat beberapa kesepakatan terkait

dengan komunikasi dan kordinasi dilapangan dalam rangka melaksanakan

program pemenangan. Salah satunya kedudukan ketua pelaksana kepada 11

kordinator di masing – masing provinsi yaitu bersifat kordinatif.

Kordinatif ini berkaitan dengan kedudukan pada masing – masing

kordinator mempunya kewenangan untuk menjalankan fungsi masing – masing

job description yang sudah disepakati dan tetap melakukan kordinasi dengan

Page 47: Laporan Praktek Kerja Nyata

34

ketua pelaksana. Dalam pelaksanaan program, sudah terdapat panduan khusus

sebagai pedoman. Setelah 11 kordinator wilayah melaksakan program di

lapangan, ketua pelaksana dalam melakukan kordinasi dilakukan melalui media

telephon dan group BBM untuk melakukan kontrol dan mengecek kondisi

dilapangan pada 11 provinsi yang dilakukan program pemenangan. Tidak hanya

melakukan kordinasi melalui media telephone dan BBM, ketua pelaksana di

beberapa provinsi mengecek secara langsung program yang sudah terlaksana dan

kendala di lapangan.

Setelah menjalankan program – program di lapangan, kordinator masing –

masing provinsi kembali ke kantor pusat untuk melakukan kordinasi dan

melakukan kontrol program. Pada tahap ini ketua pelaksana melakukan rapat

untuk melakukan kordinasi dan laporan progress report masing – masing

provinsi. Selain itu untuk melakukan proses pelaporan program yang sudah

terlaksana di masing – masing provinsi.

Selanjutnya pada tahap akhir ketua pelaksana melakukan rapat tahap akhir

untuk mempersiapkan pelaporan dan pengumpulan laporan pertanggung jawaban

program di 11 provinsi di Indonesia. Ini merupakan tahap akhir pelakanaan

kordinasi program dan penyusunan laporan. Berdasarkan hasil diskusi yang

dilakukan oleh penulis, media yang digunakan oleh tim LSI untuk melakukan

kordinasi melalui group blackbery massangger (BBM), via telphone, SMS dan

email.

Group BBM ini bersifat tertutup hanya karyawan yang berkerja di LSI saja

yang bisa berkomunikasi secara langsung. Menurut ketua pelaksana, komunikasi

Page 48: Laporan Praktek Kerja Nyata

35

dilakukan kapan pun sesuai dengan kebutuhan. Biasanya ketua pelaksana

melakukan kordianasi dengan semua penanggung Jawab setiap maksimal 2 hari

sekali dan stand by 24 jam, Sebagai bentuk kontrol pelaksanaan program dan

melakukan pengecekan kondisi yang terjadi di masing – masing daerah. Selain itu

kapel beberapa kali melakukan pengecekan langsung ke daerah untuk melihat

sejauh mana pelaksanaan program kampanye.

3.2.2 Aktivitas Penulis Dalam Kordinasi Program pemenangan

Dalam Praktek Kerja Nyata ini penulis mempunyai aktivitas sebagai

berikut :

a. Melakukan Observasi Design dan Analisis Komunikasi internal

Analisis desain komunikasi internal ini merupakan tugas utama yang

dikerjakan oleh penulis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Nyata.

Analisis desain ini merupakan tugas utama untuk melihat sejauh mana efektifitas

desain komunikasi internal yang digunakan oleh LSI dalam pelaksanaan kerja

lapangan berskala nasional. Selain itu analisis ini sebagai upaya untuk evaluasi

pelaksanaan komunikasi internal selama kerja dilapangan. Dalam pelaksanaan

analisis desain komunikasi internal ini, penulis lebih memfokuskan pada

komunikasi internal divisi pemenangan dalam menjalankan program di lapangan

sebagai seorang konsultan politik, dikarenakan penulis masuk dalam team

pemenangan sudah setengah perjalanan dan team pemenangan sudah terbentuk.

Selain melakukan analisis, penulis bertugas untuk membantu mengontrol

program yang sedang berjalan dilapangan dan sesekali melakukan diskusi dengan

Page 49: Laporan Praktek Kerja Nyata

36

tim pemenangan yang terdiri dari ketua pelaksana Adjie Alfaraby, manajer

laporan pertanggung jawaban kegiatan Ade Suhendra, kordinator provinsi Jambi

Rully Akbar, dan kordinator provinsi Jawa Timur Ardian Sopa untuk melakukan

kordinasi dan melakukan observasi. Pelaksanaan diskusi ini dalam rangka untuk

menggali informasi untuk keperluan kordinasi laporan, dan memahami bentuk

komunikasi internal dalam konsultan politik khususnya divisi pemenangan dalam

pelaksana program.

Kegiatan komunikasi internal diselenggarakan oleh tim pemenangan

dalam rangka membangun kordinasi tim pemenangan nasional pada pelaksanaan

program kampanye Jokowi-JK dalam pemilihan presiden 2014. Bentuk

komunikasi awal kegiatan ini terdiri dari berbagai macam kegiatan baik formal

maupun informal. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyamakan presepsi dan

kerja sama dalam anggota tim.

Untuk mencari data dan informasi tambahan, penulis melakukan diskusi

dengan ketua pelaksana kegiatan program kampanye Jokowi-JK Adjie Alfaraby.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, kegiatan awal yang diselenggarakan dalam

bentuk kegiatan rapat-rapat. Kegiatan rapat-rapat ini diikuti oleh direksi dari

Lingkaran Survei Indonesia dan kordinator masing – masing wilayah. Rapat ini

bertujuan untuk melakukan kordinasi dan perencanaan strategi program

kampanye. Selama kagiatan awal ini penulis belum berada pada lokasi magang

sehingga belum terlibat langsung dengan tim. Sehingga kegiatan pencarian

informasi dilakukan dengan diskusi langsung dengan orang-orang yang terlibat

dalam team kampanye.

Page 50: Laporan Praktek Kerja Nyata

37

Setelah melakukan pelaksanaan program di seluruh Indonesia, penulis

diberikan tanggung jawab untuk membantu pemuatan laporan pertanggung

jawaban kepada pihak client. Dalam pelaporan ini, penulis diberikan tugas sebagai

pembantu karena pada masing-masing kordinator sudah mempunyai tugas untuk

membuat laporan pertanggung jawaban. Berikut ini adalah tabel pelaksanaan

program kampanye :

Tabel 3. Kegiatan Pelaksanaan Program Kampanye

NO Hari / Tanggal Kagiatan Keterangan

1 Kamis, 10 Juli

2014

- Melakukan

Wawancara dengan

Ketua pemenangan

Adjie Alfaraby untuk

melakukan audit

komunikasi internal

pada divisi

pemenangan LSI pada

saat pendampingan

Jokowi-JK.

- Rapat laporan

pertanggung Jawaban

tim pemenangan.

Dalam hal ini penulis

melakukan wawancara

terstruktur kepada ketua

pemenangan Jokowi-JK

Adjie Alfaraby untuk

mendapatkan informasi

secara mendalam kegiatan

dan pelaksanaan lapangan

dalam rangka pemenangan

Data ini yang ada digunakan

untuk menganalisis

komunikasi internal yang

terjadi. Dalam pelaksanaan

wawancara ini penulis di

Page 51: Laporan Praktek Kerja Nyata

38

berikan kesempatan diskusi

untuk menggali lebih jauh

kegiatan dan diikutkan

dalam rapat laporan

pertanggung jawaban

kegiatan.

2 Jumat, 11 Juli

2014

Membuat job

deskription relawan

untuk mengawal

jalannya rekapitulasi

suara dari tingkat

TPS, Desa,

Kecamatan,

Kabupaten/Kota,

Provinsi dan

Nasional.

Penulis diberikan tugas oleh

manager untuk membuat

daftar job deskription yang

nantinya akan di bagikan

kepada relawan daerah di

seluruh Indonesia untuk

mengawal jalannya

penghitungan suara.

Sehingga suara yang sudah

direkapitulasi di TPS tetap

terjaga.

3 Senin, 14 Juli

2014

Membuat laporan

internal dan audit

hasil laporan dari

masing – masing

provinsi yang telah

menjadi daerah

Laporan internal ini

merupakan hasil evaluasi

dan sekaligus laporan

pertanggung jawaban dari

program yang telah berjalan

di masing – masing daerah

Page 52: Laporan Praktek Kerja Nyata

39

tanggung jawab

masing – masing

kordinator divisi

pemenangan.

di 11 provisi di seluruh

Indonesia yaitu Sumatra

utara, Jawa Barat, Jawa

Timur, Jawa Tengah,

Banten, Lampung, Sumatra

Selatan, Jambi, Riau,

Kepulauan Riau, dan

Sumatra Utara. Dalam

perkerjaan ini penulis

bekerjasama dengan

supervisior Rully Akbar.

4 Selasa, 15 Juli

2014

Berkordinasi dengan

supervisior Rully

Akbar untuk

melakukan audit

laporan internal

pemenangan dan

analisis hasil laporan

dari daerah.

Penulis melanjutkan

kegiatan melakukan

penyusunan laporan

kegiatan program yang di

kerjakan pada hari

sebelumnya. Kegiatan ini

dilakukan karena pada hari

sebelumnya laporan belum

selesai.

5 Rabu, 16 Juli

2014

Menyerahkan laporan

internal bersama

dengan supervisior

Penulis mendampingi

Supervisior untuk

menyerahkan hasil laporan

Page 53: Laporan Praktek Kerja Nyata

40

Rully Akbar kepada

ketua pemenangan

Adjie Alfaraby.

internal kegiatan program

pemenangan Jokowi-JK

kepada kordinator

pemenangan LSI Adjie

Alfaraby.

6 Kamis, 17 Juli

2014

Melakukan

wawancara tahap dua

kepada Adjie

Alfaraby untuk

memperdalam

komunikasi internal

yang ada dalam divisi

pemenangan dan

sebagai bahan analisis

lebih mendalam.

Pelaksanaan wawancara ini

lebih memperdalam bentuk

dan pola komunikasi yang

terjadi pada divisi

pemenangan Lingkaran

Survei Indonesia Network

dalam pemenangan Jokowi-

JK pada saat pemilihan

presiden dan wakil presiden

tahun 2014. Wawancara ini

bersifat non formal dan

sekaligus mendiskusikan

kajian tentang konsultan

politik serta kelanjutan

konsultan politik pada masa

– masa yang akan datang.

7 Rabu, 23 Juli

2014

Melengkapi laporan

internal divisi

Melengkapi laporan

pertanggung jawaban dari

Page 54: Laporan Praktek Kerja Nyata

41

pemenangan dalam

pemilihan presiden

sebagai alat bukti.

masing – masing wilayah

dalam kegiatan

pemenangan. Banyaknya

provinsi mengakibatkan

kebutuhan akan laopran

pertanggung jawaban yang

banyak, sehingga tidak bisa

diselesaikan dalam waktu

satu hari.

Sumber : Dokumentasi penulis

3.2.3 Membuat Company Profile Perusahaan

Penulis diberikan kepercayaan untuk membuat Company profile (CP)

sebagai bentuk upaya memperbaruhi tampilan perusahaan. Pembuatan company

profile ini merupakan sebuah program pembaharuan yang sudah lama

direncanakan oleh perusahaan tetapi tidak terlaksana sampai dengan sekarang

dikarenakan terlalu sibuk mengurus kegiatan di lapangan. Sehingga penulis

diberikan tanggung jawab untuk merancang dan memproduksi dalam jumlah yang

banyak. Company profile ini nantinya akan dijadikan untuk keperluan marketing

tools oleh perusahaan dalam rangka penawaran program pendampingan kepada

kandidat dalam pemilukada di tahun 2015 sampai dengan 2019 di wilayah seluruh

Indonesia. Proses pembuatan company profile ini penulis bekerjasama dengan

manajer Ardian Sopa dan designer senior Febry Brathawidjaya Lingkaran Survei

Page 55: Laporan Praktek Kerja Nyata

42

Indonesia, untuk merencakan dan menentukan konsep dari Company Profile yang

akan dibuat. Dalam pelaksanaannya penulis melaksanakan kordinasi secara

tersetruktur dan intesif kepada manajer Ardian Sopa untuk menentukan isi dari

Company Profile. Kordinasi terstruktur yang dilakukan bertujuan untuk

memperdalam visi dan misi perusahaan serta menentukan tujuan dari perusahan

dalam penawaran pendampingan pada kandidat yang akan bertarung dalam

pemilu dan pemilihan umum kepala daerah.

Selanjutnya penulis melakukan konsultasi kepada designer senior LSI

untuk menentukan layout dari company profile yang akan dibuat. Hasil kegiatan

kosultasi ini sebagai bahan referensi dan komunikasi awal untuk menentukan

model dan typografi dari company profile yang nantinya akan dipergunakan

sebagai pertimbangan dalam pembuatan CP. Selanjutnya penulis melakukan

serangkaian konsultasi beserta melakukan pertukaran ide untuk mendapatkan

bentuk CP yang pas dengan semangat, visi dan misi perusahaan, sehingga

kandidat yang nantinya akan menjadi client dari Lingkaran Survei Indonesia akan

dengan mudah memahami penjelasan bentuk kerjasama yang akan ditawarkan

dari LSI.

Hasil diskusi tersebut akan menjadi dasar dari penulis untuk membuat

sejelas mungkin company profile yang akan dibuat. Konsep yang sudah dibuat

selanjutnya presentasikan pada saat rapat internal LSI di hadapan direktur baik

direktur keuangan bapak Haryanto, direktur strategi Bapak Budi dan holding

direktur bapak Ari Nugroho. Setelah dipresentasikan sebayanyak tiga kali

pertemuan dan melakukan serangkain revisi, kemudian design company profile

Page 56: Laporan Praktek Kerja Nyata

43

yang sudah selesai siap cetak diserahkan kepada manajer pengadaan bapak Winas

untuk dilakukan tender pengadaan sebanyak 1000 paket. Bentuk company profile

yang sudah selesai sebagai berikut :

Gambar 4. Amplop Company Profile LSI

Sumber : Lingkaran Survei Indonesia

Page 57: Laporan Praktek Kerja Nyata

44

Gambar 5. Company Profile LSI

Sumber : Lingkaran Survei Indonesia

Tabel 4. Kegiatan Pembuatan Company Profile

NO Hari / Tanggal Kagiatan Keterangan

1 Senin, 21 Juli

2014

Melakukan observasi

dan ide awal untuk

membuat design

company profile

perusahaan

Lingkaran Survei

Indonesia. Dan

mempersiapkan

konferensi pers hasil

survei nasional

tentang pendapat

Penulis lebih fokus kepada

perencanaan design

Company profile LSI,

sebelum di presentasikan

kepada jajaran pimpinan LSI.

Selain itu penulis membantu

kegiatan konferensi pers.

Page 58: Laporan Praktek Kerja Nyata

45

masyarakat terkait

dengan hasil pemilu

yang akan

diumumkan pada

tanggal 22 juli 2014.

2 Kamis, 24 Juli

2014

Melakukan kordinasi

dengan manajer

Ardian Sopa terkait

pembuatan dan isi

dari company profile.

Berkordinasi dengan manajer

Ardian Sopa untuk

menentukan dan membuat isi

dari company profile yang

dilaksanakan pada kantor

kelapa gading.

3 Selasa, 5 Agustus

2014

Membuat design awal

company profile

untuk di

presentasikan pada

rapat internal divisi

pemenangan

Lingkaran Survei

Indonesia.

Penulis melakukan observasi

pada internet untuk mencari

bentuk CP yang sesuai

dengan semangat

perusahaan, visi dan misi

yang nantinya di

konsultasikan kepada

designer senior LSI.

4 Rabu, 6 Agustus

2014

Melakukan revisi

design company

profile dan

berkodinasi dengan

Pembuatan design company

profile ini berkerja sama

dengan designer senior LSI

yaitu Febry Bratawidjaya

Page 59: Laporan Praktek Kerja Nyata

46

designer senior

Lingkaran Survei

Indonesia.

untuk menkonsep awal dan

membuat gambaran awal

yang nantinya di

presentasikan pada rapat

internal LSI.

5 Kamis, 7 Agustus

2014

Melakukan kordinasi

dengan manajer

Ardian Sopa untuk

melakukan revisi

akhir sebelum

melakukan

percetakan dalam

skala banyak.

Setelah melakukan revisi dan

berkordinasi dengan designer

senior LSI, selanjutnya

diserahkan kepada manajer

Ardian Sopa untuk

melakukan kordinasi terakhir

sebelum dilakukan presentasi

dan pencetakan dalam

jumlah banyak sampai

dengan 1000 lembar.

6 Senin, 11

Agustus 2014

Melakukan rapat

internal Lingkaran

Survei Indonesia dan

presentasi kepada

pimpinan Lingkaran

Survei Indonesia.

Penulis melakukan rapat

dengan seluruh direktur baik

holding direktur, direktur

keuangan, direktur

pemenangan, manajer dan

supervisor untuk melakukan

perencanaan dan strategi

perusahaan dalam

Page 60: Laporan Praktek Kerja Nyata

47

menghadapi pemilihan

kepala daerah pada tahun

2015 dan mempresentasikan

hasil design company profile

perusahaan.

7 Selasa, 12

Agustus 2014

Mencari dan

membuat data base

alamat, no telephone

dan fax kantor bupati

/ walikota seluruh

Indonesia.

Melakukan kordinasi dengan

manajer pengadaan bapak

Winas untuk melakukan

pemesanan sejumlah 1000

paket company profile.

Sumber : Data Penulis

Page 61: Laporan Praktek Kerja Nyata

48

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Komunikasi Internal pada Konsultan Politik

Realita kehidupan sehari – hari organisasi tidak akan pernah berdiri tanpa

adanya komunikasi. Pertama kalinya organisasi berdiri dengan melakukan

komunikasi, hal ini didukung oleh (Spaho, 2011) yang mengatakan bahwa, In

practice there is no organization without communication. Pendapat tersebut

sekaligus memberikan gambaran bahwa komunikasi menjadi modal penting

dalam terbentuknya organisasi termasuk pada konsultan politik. Konsultan politik

merupakan organisasi karena didalamnya terdapat struktur yang diisi oleh

individu-individu yang tergabung dalam organisasi. Kemampuan berkomunikasi

yang baik akan menciptakan suasana yang harmonis dan efektif dalam

menjalankan fungsinya. Untuk menciptakan komunikasi yang baik maka

dibutuhkan desain komunikasi internal organisasi yang tersusun secara rapi.

Menurut Jurnal yang ditulis oleh Satlita (2006) mengatakan bahwa antar

anggota organisasi direkatkan dengan komunikasi sehingga terbentuk

kerbersamaan yang memungkinkan organisasi dapat menjalankan fungsinya.

Komunikasi yang dimaksud disini adalah komunikasi internal untuk merekatkan

masing-masing struktur sehingga terbentuk kebersamaan dalam menjalankan

fungsinya. Sebagai sebuah organisasi yang berbasis perusahaan, Lingkaran Survei

Indonesia wajib membuat iklim komunikasi yang baik antar karyawan yang ada

didalamnya. Karena komunikasi menjadi penentu keberlangsungan organisasi

Page 62: Laporan Praktek Kerja Nyata

49

dimasa yang akan datang. Fungsi komunikasi yang dilakukan di konsultan ini

untuk menjaga keharmonisan dan iklim iklim organisasi sehingga akan berjalan

bersama-sama sekaligus menjaga organisasi untuk bertahan.

Sejalan dengan pembentukan iklim dan meningkatkan kinerja karyawan

Kohler mengatakan ada dua model komunikasi dalam rangka meningkatkan

kinerja dan mencapai tujuan organisasi yaitu: (1) Komunikasi kordinatif, yaitu

proses komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian perkantoran;

(2) komunikasi interaktif yaitu proses pertukaran informasi yang berjalan secara

berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar

penyesuaian di antara sub – sub bagian dalam perkantoran, maupun antara

perkantoran dengan mitra kerja (Muhammad, 2004, h.60). Berdasarkan hasil

observasi, konsultan politik LSI telah menjalankan model komunikasi yang

dijelaskan oleh kohler, sebagai contoh nyata dalam LSI memberikan raung yang

seluas-luasnya untuk melakukan komunikasi dengan adanya ruang publik.

Komunikasi internal yang dilakukan lebih kepada komunikasi informal sehingga

tercipta suasana yang harmonis dan kekeluargaan dengan terstruktur dan

berkelanjutan.

Sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas kinerja karyawan maka

diperlukan desain komunikasi internal yang digunakan. Di konsultan politik yang

lebih khusus pada divisi pemenangan menerapkan bentuk-bentuk komunikasi

internal namun tidak terlihat secara pasti. Menurut Paul Argenti dalam bukunya

corporate communication ( 2009, h.183-199) cara terbaik untuk menilai

efektivitas upaya komunikasi internal perusahaan adalah dengan menentukan apa

Page 63: Laporan Praktek Kerja Nyata

50

karyawan sikap sekitar perusahaan. Untuk menilai efektifitas komunikasi yang

dilakukan oleh divisi pemenangan LSI maka dapat menggunakan sikap karyawan

yang ada di organisasi dalam hal ini lebih fokus pada kordinasi pelaksanaan

program kampanye pasangan Jokowi-JK.

Sebagai konsultan resmi Jokowi-JK, LSI mempunyai tugas untuk

menjalankan program kampanye untuk menaikkan elektabilitas Jokowi-JK.

Pelaksaan program kampanye ini tersebar dalam 11 Provinsi bersar di Indonesia.

Dengan letak geografis yang luas ini maka diperlukan desain komunikasi internal

untuk melakukan kordinasi pelaksanaan program kampanye. Komunikasi interal

tersebut berfungsi untuk menciptakan kebersaamaan dan efektifitas individu-

individu yang ada didalam divisi pemenangan. Dalam desain komunikasi internal

ini didalamnya terdapat bentuk dan media yang digunakan dalam melakukan

kordinasi. Menurut Argenti (2009, h.188-189) menjelaskan bahwa bentuk

komunikasi internal adalah communication up and down seperti yang telah

dibahas sebelumnya di Bab II, bentuk komunikasi internal yang dimaksud yaitu:

communication up and down. Komunikasi pada divisi pemenangan dilakukan

dalam dua hal yaitu dari atas kebawah dalam hal ini pimpinan kepada masing –

masing kordinator provinsi dan dari bawah keatas yaitu dari kordinator provinsi

kepada pimpinan. Hal ini sejalan dengan konsep yang disampaikan oleh Argenti

pada bab II tentang bentuk komunikasi internal.

Page 64: Laporan Praktek Kerja Nyata

51

Gambar 6. Penulis dengan kordinator Jambi Rully Akbar

menyelesaikan laporan pertanggung jawaban dengan suasana santai.

Sumber : Dokumentasi Penulis

4.2 Perencanaan Public Relations dalam Komunikasi Internal

Sangat erat kaitan antara perencanaan public relations dengan komunikasi

internal di konsultan politik Lingkaran Survei Indonesia. Sebagai divisi yang

bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pemenangan, divisi pemenangan

melakukan seleksi sesuai dengan spesialisasi individu dalam menjalankan

program pemenangan dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria tersebut

adalah lebih merujuk kepada kriteria seorang public relations. Sebagai bentuk

nyata yaitu proses seleksi yang dilakukan oleh divisi pemenangan dalam

menentukan kordinator masing-masing wilayah. Menurut hasil wawancara dengan

Adjie Alfaraby selaku Ketua Pelaksana di kantor LSI tanggal 10 Juli 2014,

pemilihan didasarkan oleh the right man of the right place. Hal ini berdasarkan

pengalaman orang tersebut dalam pelaksanaan pendampingan program pada

Page 65: Laporan Praktek Kerja Nyata

52

pemilihan kepala daerah, sehingga dengan pengalaman tersebut maka diharapkan

sudah memahami kondisi geografis dan budaya lingkungan sekitar.

Untuk memahami kondisi geografis dan budaya lingkungan sekitar maka

diperlukan persyaratan khusus, dan ini berkaitan erat dengan public relations.

Menurut Jefkins (2003, h.10) yang telah dibahas di bab II mengatakan bahwa

dalam merencanakan strategi komunikasi public relations, yang paling mendasar

adalah mengenali publik yang mempunyai keterkaitan terhadap

perusahaan/organisasi (stakeholders), baik itu berposisi pada internal, maupun

eksternal perusahaan. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang kordinator

wilayah adalah kemampuan mengenali publik yang mempunyai keterkaitan

terhadap perusahaan/organisasi (stakeholders).

Untuk itu dibutuhkan kordinator wilayah yang mempunyai kemapuan

berkomunikasi dengan baik dan dapat diterima disemua kalangan, kemapuan

mengorganisasikan orang lain dengan kemapuan menejerial, mempunyai

kepribadian yang mampu bergaul dengan semua orang dan terakhir mempunyai

kepribadian yang utuh dan jujur atau dengan kata lain kredibilitas yang bagus.

Penjabaran ini telah dijelaskan secara rinci pada bab II. Untuk itu hubungan antara

ke empat hal tersebut akan berdampak pada keberhasilan pelaksanaan program.

Kordinator wilayah masing-masing pada divisi pemenangan mempunyai empat

kategori yang telah disebutkan yaitu:

a. Ability to Communicate ( Kemampuan Berkomunikasi )

Kemampuan komunikasi ini diperlukan oleh masing-masing kordinator

wilayah untuk mengkomunikasikan pesan yang disampaikan oleh ketua pelaksana

Page 66: Laporan Praktek Kerja Nyata

53

sebagai penanggung jawab tertinggi pelaksanaan program. Program yang sudah

direncanakan kemudian dikomunikasikan pada masing-masing wilayah sehingga

dibutuhkan kemapuan menyampaikan pesan dengan baik. Contoh implementasi di

lapangan yaitu program door to door yang telah disusun oleh divisi pemenangan

kemudian masing-masing kordinator bertanggung jawab untuk melaksananakan di

lapangan. Untuk melaksanakan program tersebut terlebih dulu masing-masing

kordinator melakukan pelatihan kepada para relawan untuk memberikan informasi

sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah di buat. Seorang kordinator

wilayah harus mampu mengkomunikasikan dengan baik sehingga mudah

dipahami dan dilaksanakan oleh relawan di masing-masing kabupaten dalam satu

lingkup provinsi.

Bagan 1. Kedudukan kordinator wilayah dalam aplikasi kerja di Provinsi

Sumber : Lingkaran Survei Indonesia

Kordinator Provinsi

Kabupaten A

Kabupaten B

Kabuptaen C

Kabupaten D, dst.

Page 67: Laporan Praktek Kerja Nyata

54

Bagan di atas merupakan bentuk komunikasi yang harus dilakukan oleh

masing-masing kordinator wilayah kepada kordinator relawan yang ada di

kabupaten dalam satu lingkup provinsi. Tugas kordinator untuk memastikan

masing-masing kordinator mendapatkan informasi yang sama dan menyamakan

presepsi sehingga ada kesepahaman dalam menjalankan program yang sudah di

susun.

b. Ability to Organize ( Kemampuan Manajerial atau Kepemimpinan )

Kemampuan mengorganisasikan ini berfungsi untuk mengatur dan

menjalankan program sesuai dengan standar operasional prosedur yang sudah

ditetapkan dalam perencanaan program. Maka dari itu dibutuhkan kemapuan

manajerial yang bagus demi kelancaran dan kesuksesan program. Kordinator

wilayah ini wajid dan harus memiliki kemapuan ini. Contoh implementasi di

lapangan yaitu masing-masing kordinator provinsi harus membentuk kordinator

lagi di masing-masing kabupaten untuk mengantur program yang telah

direncanakan oleh divisi pemenangan LSI. Sehingga seorang kordinator wilayah

harus mampu menguasai kordinator yang ada dibawahnya sehingga program yang

telah dirancang dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak terjadi kegagalan.

Page 68: Laporan Praktek Kerja Nyata

55

Bagan 2. Alur kerja masing-masing kordinator provinsi

Sumber : Lingkaran Survei Indonesia

c. Ability to Get On with People ( kemampuan bergaul)

Kordinator wilayah wajib memiliki kemapuan bergaul secara baik karena

masing-masing provinsi hanya ada saatu perwakilan sehingga dibutuhkan adaptasi

yang cepat untuk mengenali medan dan mengenali lokasi tempat pelaksanaan

program kampanye. Selain mempunyai tugas untuk mengkomunikasikan dan

mengorganisasikan, maka kemuampuan bergaul yang baik diperlukan untuk

mendapatkan dukungan dari komunitas pada masing-masing daerah dalam

mendukan salah satu calon yang menjadi klien LSI. Untuk itu diperlukan

kemampuan bergaul yang baik formal maupun informal.

Kecamatan

Kabupaten

Provinsi Kordinator Provinsi

Kordinator Kabupaten A

Kordinator Kecamatan A

Kordinator Kecamatan B,

Kordinator Kabupaten B,

dst

Kordinator Kecamatan C,

dst

Page 69: Laporan Praktek Kerja Nyata

56

Bagan 3. Bentuk kedekatan kordinator wilayah dengan komunitas sekitar

Sumber : Lingkaran Survei Indonesia

d. Ability to Get On with People ( kredibilitas yang baik)

Kredibilitas yang baik ini akan berhubungan dengan kemampuan

kordinator dalam menyampaikan kebenaran informasi sehingga mempunyai

kelebihan dan ahli dalam bidang ini. Selain itu, keberadaan kordinator dalam

suatu wilayah adalah representasi dari perusahaan atau perwakilan dari

perusahaan yang ada didaerah. Selain itu kemapuan yang harus dimiliki oleh

seorang kordinator adalah cakap dalam berbicara dan menguasai bidang ini.

Sehingga mudah relawan di masing-masing daerah mudah digerakkan.

Kordinator provinsi

Komunitas A

Komunitas B

Komunitas C, dst

Page 70: Laporan Praktek Kerja Nyata

57

4.3 Media Komunikasi Internal dalam Kordinasi Pelaksanaan Program

Kampanye

Merujuk pada yang disampaikan oleh Argenti (2009) pada bab II. Media

internal yang digunakan oleh divisi pemenangan LSI dalam melaksanakan

program kampanye adalah communication online. Sejalan dengan pendapat yang

disampaikan oleh Argenti maka divisi pemenangan Lingkaran Survei Indonesia

dalam menjalankan program kampanye menggunakan media internal dalam

bentuk communication online. Bentuk dari communication online adalah Group

BBM, dan E-mail.

Gambar 7. Group BBM Internal LSI

Sumber : Lingkaran Survei Indonesia

Page 71: Laporan Praktek Kerja Nyata

58

4.4 Komunikasi Kordinasi dalam Pelaksanaan Program Kampanye

Sejalan dengan konsep yang disampaikan oleh Argenti, Nirwana dan Riani

(2012, h.15-17) yang di kemukakan di Bab II yaitu bentuk komunikasi dijabarkan

lebih jauh sesuai yang di lakukan oleh team program kampanye Jokowi-JK ada

sebagai berikut :

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah

Komunikasi dari Atas ke Bawah ini dilakukan oleh divisi pemenangan LSI

dalam hal ini Adjie Alfaraby sebagai seorang ketua kepada masing – masing

kordinator wilayah yang tersebar dalam 11 provinsi besar di Indonesia. Bentuk

komunikasi ini dilakukan oleh Ketua Pelaksana program kampanye LSI untuk

menyamakan presepsi antara atasan dan bawahan sekaligus sebagai bentuk

kordinasi kegiatan. Pelaksanaan kegiatan komunikasi ini dilakukan dalam

berbagai hal yaitu, komunikasi secara langsung melalui rapat atau komunikasi

melalui media yaitu telephone dan blackberry massangger group ( BBM ).

Berdasarkan wawancara penulis dengan ketua program, komunikasi ini efektif

dilakukan untuk menjalin kordinasi di daerah dan untuk mengetahui kondisi

pelaksanaan program di daerah yang bersangkutan.

Selain komunikasi yang dilakukan oleh ketua program kampanye dengan

kordinator wilayah komunikasi ini juga digunakan oleh kordinator program di

masing – masing provinsi dengan kordinator kabupaten yang ada di bawahnya

untuk melakukan kordinasi dan penyatuan pandangan pelaksanaan program

Page 72: Laporan Praktek Kerja Nyata

59

kampanye. Selain itu, komunikasi ini bertujuan untuk menyampaikan pesan –

pesan komunikasi yang berasal dari struktur atasnya yaitu ketua pelaksana

program kampanye pemenangan Jokowi – JK.

Bentuk komunikasi dari atas ke bawah selain kedua bentuk tersebut adalah

komunikasi yang dilakukan oleh direktur eksekutif lingkaran survei Indonesia

kepada ketua pelaksana yang memberikan perintah dan arahan untuk kelancaran

program kampanye. Bentuk komunikasi ini dijadikan penulis sebagai bentuk yang

terakhir karena penulis tidak terlibat langsung pada pola komunikasi ini dan hanya

ketua pelaksana saja yang mendapatkan akses untuk ini. Sehingga penulis

mencantumkan pada bentuk komunikasi atas ke bawah pada bagian akhir.

Berdasarkan bentuk komunikasi dari atas ke bawah yang dibahas pada bab

II, maka ketiga bentuk komunikasi diatas di kategorikan sebagai komunikasi up to

down.

b. Komunikasi Bawah ke Atas

Bentuk komunikasi dari bawah ke atas ini kebalikan dari komunikasi dari

atas ke bawah, seperti yang di kemukakan oleh Nirwana dan Riani (2012, h.15-

17) pada bab II, dalam prakteknya bentuk pelaksanaan komunikasi dari bawah ke

atas yaitu pada tingkatan paling rendah komunikasi dilakukan oleh kordinator

masing – masing kabupaten kepada kordinator masing – masing provinsi yang

sebanyak 11 provinsi besar di Indonesia. Masing – masing kordinator wilayah

menyampaikan pesan komunikasi yang terdiri dari kondisi lapangan pelaksanaan

program kampanye kepada kordinator provinsi.

Page 73: Laporan Praktek Kerja Nyata

60

Masing – masing kordinator wilayah menyampaikan informasi hasil

komunikasi dari masing – masing kordinator kabupaten sebagai bentuk laporan

kondisi lapangan dan memberikan beberapa saran kepada ketua pelaksana untuk

mengeluarkan kebijakan yang menunjang kegiatan program kampanye sesuai

dengan kondisi lapangan yang ada. Sehingga kegiatan dan kordinasi dapat

berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang menghambat di lapangan.

Komunikasi ini diperlukan demi kelancaran program.

Selanjutnya komunikasi dari bawah ke atas juga dilakukan oleh ketua

pelaksana untuk menginformasikan kondisi di lapangan dari masing – masing

provinsi di Indonesia kepada direktur eksekutif LSI. Bentuk laporan ini

merupakan hasil komunikasi dan kordinasi antara kordinator provinsi dengan

ketua pelaksana. Dari ketiga bentuk komunikasi di atas menurut Nirwana dan

Riani (2012, h.15-17) di kategorika sebagai komunikasi dari bawah ke atas karena

sesuai dengan konsep yang telah dibahas pada pada bab II yaitu pesan komunikasi

disampaikan dari bawahan kepada atasan.

c. Komunikasi Horizontal

Berdasarkan observasi yan dilakukan oleh penulis selama melakukan

praktek kerja nyata di lingkaran survei Indonesia, bentuk komunikasi horizontal

terjadi juga pada team pelaksanaan program kampanye pasangan Jokowi – JK

yang tersebar pada 11 provinsi besar di Indonesia. Masing – masing kordinator

provinsi mempunyai kedudukan yang sama dalam pelaksanaan program dengan

kata lain sejajar. Berdasarkan konsep yang di kemukakan oleh Nirwana dan Riani

Page 74: Laporan Praktek Kerja Nyata

61

(2012, h.15-17) pada bab II maka bentuk komunikasi yang terjadi ini

dikategorikan sebagai bentuk komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal yaitu

komunikasi yang terjadi antara bagian bagian yang memiliki posisi sejajar /

sederajat dalam suatu organisasi.

d. Komunikasi Informal

Team pelaksana program kampanye pasangan Jokowi-JK selain memiiliki

bentuk komunikasi formal, mereka juga menerapkan bentuk-bentuk komunikasi

informal yang dilakukan kepada masing – masing anggota. Bentuk kegiatan

komunikasi informal diantaranya kegiatan buka bersama, dan kegiatan nonton

bareng sebagai upaya untuk melepaskan penat pada aktivitas pelaksanaan

program kampanye. Selain itu, bentuk komunikasi ini lebih menekankan pada

proses pembentukan komunikasi interpersonal masing – masing orang dalam

team. Sesuai dengan fungsinya komunikasi informal adalah upaya untuk

meleburkan posisi dan jabatan sehingga membaur menjadi satu Nirwana dan

Riani (2012, h.15-17). Konsep tersebut sejalan dengan pengamatan dan observasi

yang dilakukan peneliti selama melakukan aktivitas praktek kerja nyata di LSI.

Penulis memasukkan bentuk komunikasi informal ini pada bagian terakhir karena

merupakan unsur unik yang ada pada konsultan politik, dan tidak banyak orang

mengetahui sisi ini.

Page 75: Laporan Praktek Kerja Nyata

62

Gambar 5. Kegiatan nonton bareng saat Fitri Hari peneliti LSI

sedang konferensi pers di Metro TV

Sumber : Dokumentasi Penulis

e. Face to Face Meeting

Jenis kegiatan komunikasi internal dapat dilakukan melalui face to face

meeting. Menurut argenti (2009, h.190) kegiatan face to face meeting ini untuk

melakukan kordinasi antara holding, management dan karyawan yang ada dalam

organisasi. Dalam divisi pemenangan LSI ini kegiatan face to face meeting sering

dilakukan untuk membangun budaya organisasi yang saling memiliki satu sama

lain. Kegiatan face to face ini dilakukan dalam kondisi formal dan non formal.

Seperti yang disampaikan oleh Argenti pada bab II kegiatan ini dilakukan untuk

melakukan kordinasi antara pimpinan dengan karyawan.

Page 76: Laporan Praktek Kerja Nyata

63

Gambar 6. Kegiatan face to face meeting non formal Divisi Pemenangan LSI

Sumber : Dokumentasi Penulis

Berdasarkan bentuk komunikasi internal yang telah dibahas tersebut di

atas maka, desain komunikasi internal yang ada di konsultan politik LSI berbeda

dengan perusahaan lain. Perbedaan tersebut terlihat dengan keakraban yang

terjalin pada karyawan. Keakraban yang terjalin itu, karyawan LSI mempunyai

rasa solidaritas yang tinggi sehingga dapat menjalankan kordinasi pekerjaan

dengan baik.

Desain komunikasi internal yang ada dalam konsultan politik LSI dimulai

dengan perencanaan komunikasi internal divisi pemenangan. Perencanaan itu

diantaranya penempatan orang yang tepat berdasarkan pengalaman pelaksanaan

program dan pengetahuan geografis wilayah tersebut. Berbekal pengalaman dan

pengetahuan itu diharapkan mampu dengan mudah menjalankan kordinasi

pelaksanaan program pemenangan.

Page 77: Laporan Praktek Kerja Nyata

64

Untuk menjalankan perencanaan komunikasi internal maka diperlukan

media komunikasi internal. Media komunikasi internal ini berfungsi sebagai alat

kordinasi divisi pemenangan LSI dalam menjalankan program. Selain itu

komunikasi kordinasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan program di

masing-masing daerah.

Page 78: Laporan Praktek Kerja Nyata

65

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Nyata yang telah dilakukan, maka

penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Desain komunikasi internal yang ada di konsultan politik LSI berbeda

dengan perusahaan lain. Perbedaan itu terlihat dengan keakraban sesama

karyawan yang ada di LSI, sehingga tidak ada jarak diantara mereka.

b. Desain komunikasi internal Lingkaran Survei Indonesia dimulai dengan

perencanaan komunikasi internal divisi pemenangan. Perencanaan itu

diantaranya penempatan orang yang tepat berdasarkan pengalaman

pelaksanaan program dan pengetahuan geografis wilayah tersebut. Dengan

kapabilitas tersebut akan memudahkan untuk menjalankan kordinasi

program pemenangan.

c. Untuk menjalankan perencanaan komunikasi internal maka diperlukan

media komunikasi internal. Media komunikasi internal ini berfungsi

sebagai alat kordinasi divisi pemenangan LSI dalam menjalankan

program. Selain itu komunikasi kordinasi dilakukan untuk meminimalisir

kesalahan program di masing-masing daerah.

Page 79: Laporan Praktek Kerja Nyata

66

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan diatas, maka berikut ini

penulis memberikan saran kepada beberapa pihak, yaitu :

5.2.1 Bagi Lingkaran Survei Indonesia

Terdapat dua poin yang penulis sarankan untuk kemajuan Lingkaran

Survei Indonesia, yaitu :

a. Lingkaran survei Indonesia untuk mempertahankan kegiatan – kegiatan

yang sifatnya informal, karena hal ini sangat menunjang semangat kerja

masing – masing orang untuk lebih baik kepada perusahaan.

b. Peningkatan inovasi dalam program – program komunikasi internal

sehingga kesan yang di tidak membosankan dan bervariasi.

5.2.2 Bagi Jurusan Ilmu Komunikasi

Terdapat 3 poin yang penulis sarankan demi kelancaran kegiatan Praktek

kerja Nyata pada tahun yang akan datang, yaitu :

a. Pelaksanaan pembekalan magang seharusnya mulai dilakukan pada

semester 5. Hal tersebut agar tidak membuat mahasiswa yang ingin

melakukan Praktek

Kerja Nyata pada semester 6 telah dapat memahami dengan baik

bagaimana pelaksanaan Praktek Kerja Nyata yang baik.

Page 80: Laporan Praktek Kerja Nyata

67

b. Sosialisasi mengenai alur dalam mengurus berkas-berkas terkait dengan

Praktek Kerja Nyata harus dilakukan dengan baik dan jelas, agar

mahasiswa

tidak bingung ketika sudah akan melakukan Praktek Kerja Nyata.

c. Menjaga hubungan baik dengan perusahaan Lingkaran Survei Indonesia

karena sangat tepat untuk menjadi rekomendasi tempat melakukan Praktek

Kerja Nyata terutama peminatan public realtions.

5.2.3 Bagi mahasiswa yang akan melakukan Praktek Kerja Nyata

(PKN ).

Terdapat 3 poin yang penulis sarankan untuk dapat diperhatikan demi

kelancaran kegiatan Praktek Kerja Nyata.

a. Mulai merencanakan dan juga mencari tahu informasi mengenai tempat

pelaksanaan Praktek Kerja Nyata yang diinginkan sejak awal semester 5.

Hal tersebut mencegah terjadinya kebingungan mahasiswa yang belum

memiliki rencana tempat Prakte Kerja Nyata pada waktu yang telah

ditentukan untuk pelaksanaan Praktek Kerja Nyata.

b. Segera melakukan bimbingan dan konsultasi dengan dosen pembimbing

PKN setelah dilakukan plotting oleh pihak jurusan. Hal tersebut

dimaksudkan agar dosen dapat mengetahui dengan pasti keadaan

mahasiswa bimbingannya dan agar persiapan sebelum melaksanakan

Praktek Kerja Nyata dapat lebih matang.

Page 81: Laporan Praktek Kerja Nyata

68

c. Mencari informasi kepada kakak tingkat yang sudah melakukan kegiatan

PKN dan mempersiapkan segala bentuk administrasi sebagai alat

kelengkapan Praktek Kerja Nyata.

Page 82: Laporan Praktek Kerja Nyata

69

DAFTAR PUSTAKA

Argenti, P. (2009). Corporate Communication. Nort American, USA: The

McGraw-Hill

Cutlip, S, Center,A, dan Broom, G. (2011). Effective Public Relations. New

Jersey: Prentice Hall

Jefkins, F. (2003). Public Relations.Jakarta: Erlangga

Laksamana, A. (2010). Internal Public Relations. Jakarta : Republika

Masmuh, A. (2008). Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek.

Malang :UMM Press

Muhammad, A. (2004). Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Nirwana, M dan Riani, Y (2012). Modul Bahan Ajar Komunikasi Internal.

Malang : UB Press.

Ruslan, R. (1999). Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta :

Raja Grafindo Persada.

Soemirat, S. dan Ardianto, E.(2009). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Gabor, A. dan Mahoney, J. (2010). Chester Barnard and the System Approach to

Nurturing Organization. Journal Online.

Satlita, L. (2006). Strategi Komunikasi dalam Menangani Krisis Organisasi.

Jurnal online 1-

Page 83: Laporan Praktek Kerja Nyata

70

Spaho, K. (2011). Organization Communication As An Important Factor Of

Company Success : Case Study Of Bosnia And Hezegovina. Online

Journal. Center for Techological and Economical Developmen

Page 84: Laporan Praktek Kerja Nyata

71

Lampiran 1

Diary Praktek Kerja Nyata

Di Lingkaran Survei Indonesia

Jalan Pemuda 70, Rawamangun Jakarta Timur

Nama : Febri Galuh Pratama

NIM : 115120207111008

Jurusan / Peminatan : Ilmu Komunikasi / Public Relations

No Hari / Tanggal Kegiatan Keterangan

1 Senin, 7 juli

2014

Membantu persiapan dan

analisis survey di Minggu

terakhir sebelum pilpres.

Mempersiapkan

konferensi pers

pelaksanaan survei

terakhi sebelum

pemilihan presiden.

Pada persiapan ini

menghubungi Ajeng

Dewi dan Fitri Hari

sebagai moderator dan

pembicara dari

Lingkaran Survey

Indonesia untuk

Page 85: Laporan Praktek Kerja Nyata

72

mempresentasikan hasil

survey yang telah

dilakukan dalam rentang

waktu dari tanggal 1-6

Juli 2014.

2 Selasa, 8 Juli

2014

Membuat analisis 7

lembaga survey sebagai

perbandingan hasil Survey.

Melakukan pencarian

hasil Survei yang telah

di release masing –

masing lembaga survey

seperti Indobarometer,

SMRC, LSI, Poltrack,

JSI, dll. sebagai

perbandingan.

3 Rabu, 9 Juli 2014 Persiapan kegiatan release

exit poll, dan hasil quick

count dalam rangka

pemilihan presiden 2014.

Menmpersiapkan

kegiatan konferensi pers

untuk melakukan

release exit poll pada

jam 11. 00 WIB hari H

pemilihan umum. Pada

exit poll ini melakukan

wawancara kepada

responden di masing –

Page 86: Laporan Praktek Kerja Nyata

73

masing TPS dengan

sample 4 orang

responden( 2 Laki –

laki, dan 2 perempan)

seluruh Indonesia.

Selain itu penulis

diberikan tugas untuk

melakukan persiapan

dalam rangka konferensi

pers hasil quick count

Lingkaran Survei

Indonesia untuk di

umumkan kepada publik

pada pukul 14.00 WIB

dan mngatur jalannya

konferensi pers.

4 Kamis, 10 Juli

2014

-Melakukan Wawancara

dengan Ketua pemenangan

Adjie Alfaraby untuk

melakukan audit

komunikasi internal pada

divisi pemenangan LSI

pada saat pendampingan

Dalam hal ini penulis

melakukan wawancara

terstruktur kepada ketua

pemenangan Jokowi-JK

Adjie Alfaraby untuk

mendapatkan informasi

secara mendalam

Page 87: Laporan Praktek Kerja Nyata

74

Jokowi-JK.

- Rapat laporan

pertanggung Jawaban tim

pemenangan.

kegiatan dan

pelaksanaan lapangan

dalam rangka

pemenangan Data ini

yang ada digunakan

untuk menganalisis

komunikasi internal

yang terjadi. Dalam

pelaksanaan wawancara

ini penulis di berikan

kesempatan diskusi

untuk menggali lebih

jauh kegiatan dan

diikutkan dalam rapat

laporan pertanggung

jawaban kegiatan.

5 Jumat, 11 Juli

2014

Membuat job deskription

relawan untuk mengawal

jalannya rekapitulasi suara

dari tingkat TPS, Desa,

Kecamatan,

Kabupaten/Kota, Provinsi

dan Nasional.

Penulis diberikan tugas

oleh manager untuk

membuat daftar job

deskription yang

nantinya akan di

bagikan kepada relawan

daerah di seluruh

Page 88: Laporan Praktek Kerja Nyata

75

Indonesia untuk

mengawal jalannya

penghitungan suara.

Sehingga suara yang

sudah direkapitulasi di

TPS tetap terjaga.

6 Senin, 14 Juli

2014

Membuat laporan internal

dan audit hasil laporan dari

masing – masing provinsi

yang telah menjadi daerah

tanggung jawab masing –

masing kordinator divisi

pemenangan.

Laporan internal ini

merupakan hasil

evaluasi dan sekaligus

laporan pertanggung

jawaban dari program

yang telah berjalan di

masing – masing daerah

di 11 provisi di seluruh

Indonesia yaitu Sumatra

utara, Jawa Barat, Jawa

Timur, Jawa Tengah,

Banten, Lampung,

Sumatra Selatan, Jambi,

Riau, Kepulauan Riau,

dan Sumatra Utara.

Dalam perkerjaan ini

penulis bekerjasama

Page 89: Laporan Praktek Kerja Nyata

76

dengan supervisior

Rully Akbar.

7 Selasa, 15 Juli

2014

Berkordinasi dengan

supervisior Rully Akbar

untuk melakukan audit

laporan internal

pemenangan dan analisis

hasil laporan dari daerah.

Penulis melanjutkan

kegiatan melakukan

penyusunan laporan

kegiatan program yang

di kerjakan pada hari

sebelumnya. Kegiatan

ini dilakukan karena

pada hari sebelumnya

laporan belum selesai.

8 Rabu, 16 Juli

2014

Menyerahkan laporan

internal bersama dengan

supervisior Rully Akbar

kepada ketua pemenangan

Adjie Alfaraby.

Penulis mendampingi

Supervisior untuk

menyerahkan hasil

laporan internal kegiatan

program pemenangan

Jokowi-JK kepada

kordinator pemenangan

LSI Adjie Alfaraby.

9 Kamis, 17 Juli

2014

Melakukan wawancara

tahap dua kepada Adjie

Alfaraby untuk

memperdalam komunikasi

Pelaksanaan wawancara

ini lebih memperdalam

bentuk dan pola

komunikasi yang terjadi

Page 90: Laporan Praktek Kerja Nyata

77

internal yang ada dalam

divisi pemenangan dan

sebagai bahan analisis lebih

mendalam.

pada divisi pemenangan

Lingkaran Survei

Indonesia Network

dalam pemenangan

Jokowi-JK pada saat

pemilihan presiden dan

wakil presiden tahun

2014. Wawancara ini

bersifat non formal dan

sekaligus

mendiskusikan kajian

tentang konsultan politik

serta kelanjutan

konsultan politik pada

masa – masa yang akan

datang.

10 Jumat, 18 Juli

2014

Melaksanakan konferensi

pers tentang “ AWAS

KRIMINALISASI

TEMUAN ILMIAH “

Konferensi pers ini

dilakukan untuk

mengklarifikasi adanya

dualisme hasil quick

count yang ditampilkan

pada dua televisi swasta

dan media massa

Page 91: Laporan Praktek Kerja Nyata

78

lainnya. Sehingga

menjadi isu yang

berkembang di

masyarakat sehingga

menimbulkan efek

kebingungan dikalangan

masyarakat. Konferensi

pers ini dilakukan

karena kedapatan

adanya indikasi

pelaporan kepada

kepolisian atas

informasi pembohongan

publik hasil quick count

lembaga survei.

11 Senin, 21 Juli

2014

Melakukan observasi dan

ide awal untuk membuat

design company profile

perusahaan Lingkaran

Survei Indonesia. Dan

mempersiapkan konferensi

pers hasil survei nasional

tentang pendapat

Penulis lebih fokus

kepada perencanaan

design Company profile

LSI, sebelum di

presentasikan kepada

jajaran pimpinan LSI.

Selain itu penulis

membantu kegiatan

Page 92: Laporan Praktek Kerja Nyata

79

masyarakat terkait dengan

hasil pemilu yang akan

diumumkan pada tanggal

22 juli 2014.

konferensi pers.

12 Selasa, 22 Juli

2014

Membantu supervisior

Rully Akbar kordinasi

kepada kordinator terkait

pengumpulan foto sebagai

tanda bukti program. Dan

melakukan persiapan

konferensi pers klarifikasi

pernyataan Denny JA

terhadap klaim

kemenangan pada tanggal 9

Juli 2014.

Penulis membantu

supervisior Rully Akbar

menambahkan foto pada

laporan dan membantu

pelaksanaan konferensi

pers ini dilakukan untuk

mengklarifikasi

pelaporan Denny JA

kepada kepolisian atas

klaim kemenangan pada

saat 9 juli 2014 setelah

hasil exit poll di

keluarkan oleh LSI

sebagai lembaga survei.

Dalam konferensi pers

ini diundang media

nasional baik cetak,

elektronik, dan online.

Page 93: Laporan Praktek Kerja Nyata

80

Dalam kegiatan ini

setidaknya ada 25

wartawan yang hadir.

Dalam hal ini penulis

diberikan tugas untuk

mempersiapkan dan ikut

mengatur jalannya

konferensi pers selama

kurang lebih 1 jam.

Pada konferensi pers

kali in Adjie Alfaraby

sendiri yang menjadi

narasumber dari team

peneliti Lingkaran

Survei Indonesia.

13 Rabu, 23 Juli

2014

Melengkapi laporan

internal divisi pemenangan

dalam pemilihan presiden

sebagai alat bukti.

Melengkapi laporan

pertanggung jawaban

dari masing – masing

wilayah dalam kegiatan

pemenangan.

Banyaknya provinsi

mengakibatkan

kebutuhan akan laopran

Page 94: Laporan Praktek Kerja Nyata

81

pertanggung jawaban

yang banyak, sehingga

tidak bisa diselesaikan

dalam waktu satu hari.

14 Kamis, 24 Juli

2014

Melakukan kordinasi

dengan manajer Ardian

Sopa terkait pembuatan dan

isi dari company profile.

Berkordinasi dengan

manajer Ardian Sopa

untuk menentukan dan

membuat isi dari

company profile yang

dilaksanakan pada

kantor kelapa gading.

15 Jumat, 25 Juli

2014

Buka bersama dengan

wartawan dan syukuran

kemenangan LSI dalam

menghantarkan Jokowi-Jk

dalam pemilihan Presiden

dan Wakil Presiden 2014.

Hari terakhir sebelum

libur hari raya idul fitri

kegiatan kantor tidak

dilaksanakan dengan

formal. Dalam hal ini

diisi dengan kegiatan

buka bersama dengan

wartawan nasional baik

cetak, elektronik dan

online.

16 Senin, 4 Agustus

2014

Halal Bi Halal Lingkaran

Survei Indonesia.

Halal bi halal seluruh

karyawan LSI.

Page 95: Laporan Praktek Kerja Nyata

82

17 Selasa, 5 Agustus

2014

Membuat design awal

company profile untuk di

presentasikan pada rapat

internal divisi pemenangan

Lingkaran Survei

Indonesia.

Penulis melakukan

observasi pada internet

untuk mencari bentuk

CP yang sesuai dengan

semangat perusahaan,

visi dan misi yang

nantinya di

konsultasikan kepada

designer senior LSI.

18 Rabu, 6 Agustus

2014

Melakukan revisi design

company profile dan

berkodinasi dengan

designer senior Lingkaran

Survei Indonesia.

Pembuatan design

company profile ini

berkerja sama dengan

designer senior LSI

yaitu Febry

Bratawidjaya untuk

menkonsep awal dan

membuat gambaran

awal yang nantinya di

presentasikan pada rapat

internal LSI.

19 Kamis, 7 Agustus

2014

Melakukan kordinasi

dengan manajer Ardian

Sopa untuk melakukan

Setelah melakukan

revisi dan berkordinasi

dengan designer senior

Page 96: Laporan Praktek Kerja Nyata

83

revisi akhir sebelum

melakukan percetakan

dalam skala banyak.

LSI, selanjutnya

diserahkan kepada

manajer Ardian Sopa

untuk melakukan

kordinasi terakhir

sebelum dilakukan

presentasi dan

pencetakan dalam

jumlah banyak sampai

dengan 1000 lembar.

20 Jumat, 8 Agustus

2014

Mengikuti perpisahan salah

satu direktur di Lingkaran

Survei Indonesia network

yaitu bapak Barkha.

Mengikuti perpisahan

dengan direktur

komunikasi citra

Indonesia beserta semua

karyawan LSI.

21 Senin, 11 Agustus

2014

Melakukan rapat internal

Lingkaran Survei Indonesia

dan presentasi kepada

pimpinan Lingkaran Survei

Indonesia.

Penulis melakukan rapat

dengan seluruh direktur

baik holding direktur,

direktur keuangan,

direktur pemenangan,

manajer dan supervisor

untuk melakukan

perencanaan dan strategi

Page 97: Laporan Praktek Kerja Nyata

84

perusahaan dalam

menghadapi pemilihan

kepala daerah pada

tahun 2015 dan

mempresentasikan hasil

design company profile

perusahaan.

22 Selasa, 12

Agustus 2014

Mencari dan membuat data

base alamat, no telephone

dan fax kantor bupati /

walikota seluruh Indonesia.

Melakukan kordinasi

dengan manajer

pengadaan bapak Winas

untuk melakukan

pemesanan sejumlah

1000 paket company

profile.

23 Rabu, 13 Agustus

2014

Mencari dan membuat data

base alamat, no telephone

dan fax kantor bupati /

walikota seluruh Indonesia.

Dan melakukan kontak

pengiriman company

profile.

Mencari alamat, no

telpone, dan fax kantor

bupati / walikota seluruh

Indonesia sebagai bahan

untuk melakukan

strategi pendekatan

kepada kandidat dan

membangun hubungan

baik.

Page 98: Laporan Praktek Kerja Nyata

85

Page 99: Laporan Praktek Kerja Nyata

86

Lampiran 2

PROSES REKAPITULASI PEMILIHAN PRESIDEN 2014

NO JADWAL

REKAPITULASI

TUGAS RELAWAN

1.

Tanggal 9 Juli

2014

( TPS )

Mengecek kotak suara untuk

memastikan kotak suara masih dalam

keadaan disegel sebelum di buka untuk

dihitung.

Mengawasi proses pencoblosan dan

mengawasi jalannya penghitungan

Mengawasi penulisan hasil rekapitulasi

yang di tulis dalam C1 yang berlogo

hologram.

Menghitung jumlah pemilih yang hadir

dengan suara total yang masuk baik sah

maupun rusak dan memastikan

jumlahnya sama.

Mengawasi penyegelan C1 yang

dimasukan dalam amplop yang

dilaksanakan oleh PPS.

Menulis hasil penghitungan suara

Page 100: Laporan Praktek Kerja Nyata

87

pemilihan presiden dari semua calon

dan melaporkan kepada kordinator

desa.

2. Tanggal, 10 – 12

Juli 2014

( DESA /

KELURAHAN )

Mengetahui secara pasti pelaksanaan

rekapitulasi di tingkat desa

Mengawasi surat suara yang akan di

rekapitulasi di tingkat desa / kelurahan

dan memastikan dalam keadaan di

segel.

Mengecek masing – masing kordinator

TPS untuk menyetorkan hasil

rekapitulasi relawan

Kordinator relawan di tingkat desa

mengetahui suara total calon presiden

hasil laporan dari relawan tingkat TPS

sebagai referensi / perbandingan.

Mencatat hasil rekapitulasi total yang

ada pada tingkatan desa / kelurahan dan

melaporkan ke kordinator tingkat

kecamatan.

2.

Tanggal, 13 – 15

Mengetahui secara pasti pelaksanaan

rekapitulasi di tingkat kecamatan

Mengawasi surat suara yang akan di

Page 101: Laporan Praktek Kerja Nyata

88

Juli 2014

( KECAMATAN

)

rekapitulasi di tingkat kecamatan dan

memastikan dalam keadaan di segel.

Mengecek masing – masing kordinator

Desa / Kelurahan untuk menyetorkan

hasil rekapitulasi relawan

Kordinator relawan di tingkat desa

mengetahui suara total calon presiden

hasil laporan dari relawan tingkat Desa

yang menjadi tanggung jawabnya

sebagai referensi / perbandingan.

Mencatat hasil rekapitulasi total yang

ada pada tingkatan desa / kelurahan dan

melaporkan ke kordinator tingkat

Kabupaten / Kota.

3.

Tanggal, 16 – 17

Juli 2014

( KABUPATEN

/ KOTA )

Mengetahui secara pasti pelaksanaan

rekapitulasi di tingkat Kabupaten

Mengecek masing – masing kordinator

Kecamatan untuk menyetorkan hasil

rekapitulasi relawan.

Kordinator relawan di tingkat

kecamatan mengetahui suara total calon

presiden hasil laporan dari relawan

tingkat Desa yang menjadi tanggung

Page 102: Laporan Praktek Kerja Nyata

89

jawabnya sebagai referensi /

perbandingan.

Mencatat hasil rekapitulasi total yang

ada pada tingkatan desa / kelurahan dan

melaporkan ke kordinator tingkat

Kabupaten / Kota.

Berkordinasi dengan Banwaslu

Kabupaten / Kota apabila terjadi

ketidak sesuaian penyelenggaraan

rekapitulasi suara.

Berkordinasi secara intensif kepada

kordinator kecamatan dan kordinator

LSI.

4.

Tanggal, 18 – 19

Juli 2014

( PROVINSI )

Mengetahui secara pasti pelaksanaan

rekapitulasi di tingkat Provinsi

Mengecek masing – masing kordinator

Kabupaten / Kota untuk menyetorkan

hasil rekapitulasi relawan.

Kordinator relawan di tingkat

kecamatan mengetahui suara total calon

presiden hasil laporan dari relawan

tingkat Desa yang menjadi tanggung

jawabnya sebagai referensi /

Page 103: Laporan Praktek Kerja Nyata

90

perbandingan.

Mencatat hasil rekapitulasi total yang

ada pada tingkatan desa / kelurahan dan

melaporkan ke kordinator tingkat

Kabupaten / Kota.

Berkordinasi dengan Banwaslu

Provinsi apabila terjadi ketidak

sesuaian penyelenggaraan rekapitulasi

suara.

Berkordinasi secara intensif kepada

kordinator Kabupaten / Kota dan

kordinator LSI.

Page 104: Laporan Praktek Kerja Nyata

91

Lampiran 3

COMPANY PROFILE LINGKARAN SURVEI INDONESIA

Gambar 8. Amplop Company Profile LSI

Gambar 9. Cover Company Profile LSI

Page 105: Laporan Praktek Kerja Nyata

92

Gambar 10. Prestasi LSI

Gambar 11. Prestasi LSI pemenangan Gubernur Seluruh Indonesia

Gambar 12. Prestasi LSI Pemenangan Walikota Seluruh Indonesia

Page 106: Laporan Praktek Kerja Nyata

93

Gambar 13. Gambaran Umum LSI

Gambar 14. Gambaran Umum LSI

Gambar 15. Layanan LSI

Page 107: Laporan Praktek Kerja Nyata

94

Lampiran 4.

Surat Keterangan Magang LSI

Page 108: Laporan Praktek Kerja Nyata

95

Lampiran 5

Surat Penilaian LSI

Page 109: Laporan Praktek Kerja Nyata

96

Lampiran 6

Nilai Final Lapangan / Survei / Magang