19
Makalah Bahasa Indonesia KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, bahwa penulis telah menyelesaikan tugas makalah pelajaran Bahasa Indonesia dengan membahas Unsur-Unsur Intrinsik Prosa Fiksi dengan lancar. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini. Serta pada penulis lain yang naskahnya kami kutip. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Amin. Benda, 25 Oktober 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya, dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai karya fiksi yang memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya sekedar cerita khayal atau angan dari pengarang saja,

Makalah bahasa indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah bahasa indonesia

Makalah Bahasa IndonesiaKATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, bahwa penulis telah menyelesaikan tugas makalah pelajaran Bahasa Indonesia dengan membahas Unsur-Unsur Intrinsik Prosa Fiksi dengan lancar.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah  ini tidak lain berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini. Serta pada penulis lain yang naskahnya kami kutip.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Amin.

Benda, 25 Oktober 2014

Penulis

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya, dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai karya fiksi yang memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya sekedar cerita khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari kreativitas pengarang dalam menggali dan mengola gagasan yang ada dalam pikirannya.

Berdasarkan pembagian sejarah sastra Indonesia, dikenal 2 macam sastra, yaitu sastra klasik dan sastra modern. Sastra modern termasuk di dalamnya prosa baru yang mencakup roman, novel, novel populer, cerpen. Prosa adalah karya fiksi yang dibangun melalui Unsur Intrinsik. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya, sehingga nampak seperti sungguh ada dan terjadi, unsur inilah yang ada menyebabkan karya sastra hadir. Berdasarkan ulasan di atas makalah ini disusun agar pembaca lebih memahami dan menambah pengetahuan para pembaca tentang prosa fiksi maupun unsur-unsur intrinsik prosa fiksi.

Page 2: Makalah bahasa indonesia

B. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan penyusun, maka pembahasan “Unsur-Unsur Intrinsik Prosa Fiksi” pada makalah ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Pengertian prosa fiksi2. Jenis prosa fiksi3. Unsur-unsur intrinsik prosa fiksi

 

C. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dibuatlah rumusan sebagai berikut :

1. Apa pengertian prosa fiksi?2. Ada berapa jenis prosa fiksi?3. Apa saja unsur-unsur intrinsik prosa fiksi?

D. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, ialah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan kepada pembaca tentang pengertian prosa fiksi2. Untuk mendeskripsikan kepada pembaca tentang jenis-jenis prosa fiksi3. Untuk mendeskripsikan kepada pembaca tentang unsur-unsur intrinsik prosa fiksi

E. Metode Pembahasan

Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Ketika mengumpulkan data-data dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan dengan merujuk kepada artikel, buku-buku, internet, dan berita-berita media yang diakui. Dalam pengumpulan data-data tersebut penulis lebih mengacu kepada data-data dari internet dan buku-buku, karena keterbatasan penulis dalam mencari data-data yang asli.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prosa Fiksi

Kata prosa berasal dari bahasa Latin prosa yang artinya terus terang. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia “prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi”. Secara sempit prosa adalah karya imajiner dan estetik. Dalam kesusastraan juga disebut fiksi, teks naratif, wacana naratif. Sedangkan secara luas prosa menyangkut semua

Page 3: Makalah bahasa indonesia

karya tulis yang ditulis bukan dalam bentuk puisi atau drama, tiap baris dimulai dari margin kiri penuh sampai ke margin kanan.

Menurut Abrams “prosa paling sering diartikan sebagai penggunaan bahasa sehari-hari yang dibedakan dari pola-pola pengulangan satuan bahasa yang berirama pada baris puisi”. Prosa dalam pengertian ini dipertentangkan dengan puisi Eropa lama yang memiliki irama sebagai salah satu aturan terikat dari puisi. Prosa hanya berlaku untuk sastra karena istilah ini adalah istilah sastra. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

Prosa selalu bersumber dari lingkungan kehidupan yang dialami, disaksikan, didengar, dan dibaca oleh pengarang. Adapun ciri-ciri prosa fiksi adalah bahasanya terurai, dapat memperluas pengetahuan dan menambah pengetahuan, terutama pengalaman imajinatif. Prosa fiksi dapat menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian dalam kehidupan. Maknanya dapat berarti ambigu. Prosa fiksi melukiskan realita imajinatif karena imajinasi selalu terikat pada realitas, sedangkan realitas tak mungkin lepas dari imajinasi. Selanjutnya prosa fiksi mengajak kita untuk berkontemplasi karena sastra menyodorkan interpretasi pribadi yang berhubungan dengan imajinasi.

B. Jenis-Jenis Prosa

Berdasarkan pembagian sejarah sastra Indonesia, dikenal 2 macam sastra, yaitu sastra klasik dan sastra modern. Sastra modern termasuk di dalamnya prosa baru yang mencakup roman, novel, cerpen, esai, referensi, riwayat dan kritik. Selanjutnya sastra klasik termasuk di dalamnya yaitu prosa lama yang mencakup kisah, cerita rakyat, dongeng, fabel, tambo, legenda, mitos, cerita jenaka, sage, parabel, cerita berbingkai dan hikayat.Berikut ini pemabahasan lebih rinci mengenai contoh prosa-prosa di atas :

1. Prosa Lama

Prosa lama adalah karya sastra yang belum terpengaruh oleh budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa lama:

a. HikayatHikayat berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.

b. TamboTambo adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis

Page 4: Makalah bahasa indonesia

oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

c. KisahKisah adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.

d. DongengDongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut :

e. FabelFabel adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Beberapa contoh fabel, adalah Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi.

f. MitosMitos adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib. Contoh-contoh sastra lama yang termasuk jenis mitos, adalah Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian.

g. LegendaLegenda adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu.

h. SageSage adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage, adalah Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji.

i. ParabelParabel adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawagita.

j. Dongeng JenakaDongeng jenaka adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas.

k. Cerita BerbingkaiCerita berbingkai dalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.

Page 5: Makalah bahasa indonesia

2. Prosa Baru

Prosa baru adalah adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru:

a. RomanRoman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut :

b. Roman TransendensiRoman transedensi di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.

c. Roman SosialRoman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis Sutan Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.

d. Roman SejarahRoman sejarah adalah roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur Sutan Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.

e. Roman PsikologisRoman psikologis adalah roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur Sutan Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.

f. Roman DetektifRoman detektif adalah roman yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.

g. NovelNovel berasal dari Italia, yaitu novella yang berarti berita. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik dan yang mengandung konflik. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

h. CerpenCerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan

Page 6: Makalah bahasa indonesia

telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.

i. RiwayatRiwayat (biografi) adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.

j. KritikKritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

k. ResensiResensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

l. EsaiEsai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.

C. Unsur Intrinsik Prosa

Unsur pembangun prosa terdiri dari struktur dalam atau unsur intrinsik serta struktur luar atau unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya satra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra.

Adapun unsur intrinsik prosa terdiri atas :

a) TemaTema, yaitu suatu yang menjadi pokok masalah atau persoalan sebagai bahan karangan, yang diungkapkan dalam suatu cerita oleh pengarang. Tema prosa fiksi terdiri dari tema utama serta beberapa tema bawahan. Sedangkan untuk cerpen (cerita pendek) hanya memiliki  tema utama saja.

Untuk dapat menentukan tema suatu cerita kita dapat menempuh dengan membuat pertanyaan contohnya mengapa pengarang menulis cerita tersebut? apa tujuan pengarang menulis cerita tersebut? faktor apa yang menyebabkan atau menjadikan suatu karangan bermutu dan berharga?

Page 7: Makalah bahasa indonesia

b) AmanatAmanat, yaitu pesan-pesan yang disampaikan oleh si pengarang melalui cerita yang digubahnya. Si pengarang menyampaikan amanatnya dengan dua cara, yaitu

i. Secara eksplisit (terang-terangan): pembaca dengan mudah menemukannya; danii. Secara implisit (tersirat/tersembunyi): untuk menemukan amanat dalam hal ini, pembaca agak sukar menemukannya, terlebih dulu pembaca hendaknya membaca secara keseluruhan isi cerita tersebut.

c) Alur/PlotAlur/plot, yaitu urutan atau kronologi peristiwa yang dilukiskan pengarang dalam suatu cerita yangmana alur terjalin dengan alur yang lainnya. Alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :

Alur umum, tahap-tahapannya adalah sebagai berikut.

i. Eksposisi (Perkenalan/Pengantar)Eksposisi adalah proses penggarapan serta memperkenalkan informasi penting kepada para pembaca. Melalui eksposisi, seorang pengarang mulai melukiskan atau memaparkan suatu keadaan, baik keadaan alam maupun tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita tersebut, serta informasi-informasi yang akan diberikan pengarang kepada pembaca melalui uraian eksposisi tersebut.

ii. Komplikasi (Penampilan Masalah)Komplikasi adalah adanya masalah yang terjadi di antara para tokoh, baik tokoh dengan tokoh, tokoh dengan tempat, maupun tokoh dengan suasana yang terdapat dalam cerita rekaan.

iii. Klimaks (Puncak Ketegangan)Klimaks adalah suatu permasalahan yang telah mencapai pada puncaknya (meruncing).

iv. Antiklimaks (Ketegangan Menurun/peleraian)Antiklimaks adalah suatu peristiwa yang ditandai dengan menurunnya tingkat permasalahan yang terjadi pada tokoh.

v. Resolusi (Penyelesaian)Resolusi adalah kejadian akhir yang merupakan penyelesaian permasalahan di atara para tokoh cerita.

Berdasarkan cara menyusun tahapan-tahapan alur, maka dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

i. Alur Lurus (Alur Maju/Alur Agresif), yaitu rangkaian cerita dikisahkan dari awal hingga cerita berakhir tanpa mengulang kejadian yang telah lampau.ii. Alur Sorot Balik (Alur Mundur/Alur Regresif/Flash Back), yaitu kebalikan dari alur lurus. Rangkaian ceritanya mengisahkan kembali tokoh pada waktu lampau.iii. Alur Campuran, yaitu gabungan antara alur maju dan alur sorot balik.

Page 8: Makalah bahasa indonesia

Berdasarkan hubungan tahapan-tahapan dalam alurnya, maka dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

i. Alur Rapat, yaitu alur yang terbentuk apabila alur pembantu mendukung alur pokoknya.ii. Alur Renggang, yaitu sebaliknya, alur yang terbentuk apabila alur pokok tidak didukung oleh alur pembantu.

Berdasarkan kuantitasnya, maka dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

i. Alur tunggal, yaitu alur yang hanya terjadi pada sebuah cerita yang memiliki satu jalan cerita saja, biasanya terjadi pada cerpen.ii. Alur ganda, yaitu alur yang terjadi pada sebuah cerita yang memiliki jalan cerita lebih dari satu, biasanya ada pada prosa fiksi.

d) TokohTokoh, yaitu pelaku di dalam cerita dan mengambil peranan dalam setiap insiden-insiden. Tokoh terdiri atas sebagai berikut :

i. Tokoh Protagonis (Tokoh Utama/Tokoh Sentral), yaitu tokoh yang paling berperan dalam cerita dan umumnya bersifat baik.ii. Tokoh Antagonis (Lawan Peran Utama), yaitu tokoh yang menentang tokoh protagonis, umumnya memiliki sifat yang jahat.iii. Tokoh Komplementer (Pembantu), yaitu tokoh sampingan yang berperan sebagai pembantu tokoh protagonis dan antagonis.

e) PenokohanPenokohan (Perwatakan), yaitu pelukisan watak atau karakter dari para tokoh di dalam cerita. Adapun jenis penggambaran watak tokoh melalui cara ini antara lain :

Gambaran tentang tempat atau lingkungan> Melalui percakapan atau dialog> Pikiran sang tokoh, atau pendapat tokoh-tokoh lain tentang dia> Perbuatan sang tokoh sendiri, yang bisa menggambarkan karakternya.> Masalah penokohan dalam sebuah karya tidak semata-mata hanya berhubungan dengan masalah pemilihan jenis dan perwatakan para tokoh cerita saja, melainkan juga bagaimana melukiskan kehadiran dan penghadirannya secara tepat sehingga mampu menciptakan dan mendukung tujuan artistik karya yang bersangkutan.

f) LatarLatar (setting), yaitu lingkungan (tempat/lokasi, waktu, dan suasana) terjadinya suatu peristiwa di dalam cerita.

Tempat      :  umpamanya di rumah sakit, daerah wisata, dan lain sebagainya.Waktu       :  tahun, musim, masa perang, periode sejarah, dan sebagainya.Suasana     :  aman, damai, gawat, berduka, kacau, galau, dan sebagainya.

Page 9: Makalah bahasa indonesia

g) Sudut PandangSudut pandang (point of view), yaitu status atau kedudukan si pengarang dalam cerita. Ada empat macam sudut pandang, antara lain:

pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku utama (pengarang = aku);pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku sampingan;pengarang berada di luar cerita sebagai orang ketiga; dankombinasi atau campuran, kadang-kadang di dalam dan kadang-kadang di luar cerita.

h) Gaya BahasaGaya Bahasa (Majas) disebut juga “langgam, corak, bentuk, atau style bahasa” yaitu cara yang digunakan oleh si pengarang untuk mengungkapkan maksud dan dan tujuannya baik dalam bentuk kata, kelompok kata, atau kalimat. Jadi, gaya bahasa atau majas meliputi; kata, frasa atau kelompok kata, kalimat (struktur) biasa/majas. Gaya bahasa atau majas adalah ibarat kendaraaan bagi seseorang pengarang yang akan membawanya kemana arah tujuan yang ingin ditujunya.

D. Contoh Soal Ujian Nasional

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Cermati kutipan novel berikut untuk soal nomor 1-3Muka Kasan Ngali pucat sedikit. Ia menatap buruh itu satu-satu. Dan mereka diam. Kata Kasan Ngali mengakhiri. “Tutup mulut kalian. Tutup!”

“Kami tak tau apa-apa. Pak,”

“Kami datang sudah begini!”

“Kalau saja kami tahu!”

Kasan Ngali marah.

“Tutup, kataku!”

“Tidak ada yang membantah lagi,” Kasan Ngali memberi perintah.

“Tidak usah diurus siapa yang berbuat ini. Tugasmu ialah usir semua orang dari pekarangan. Tutup pintu pagar. Jangan seorang dibolehkan lagi ke sini. Kerjakan, jangan bertanya. Aku benci pertanyaan!”

Buruh-buruh itu masih belum bergerak, belum jelas bagi mereka, bahwa itu memang keputusan Kasan Ngali.

“Apalagi? Pergi! Kau kira aku tidak waras, ya!”

Page 10: Makalah bahasa indonesia

(Pasar, Kuntowijoyo)1.Watak tokoh Kasan Ngali dalam kutipan tersebut adalah …a.Bimbangb. Takutc. Lemahd. Beranie. Tegas

Pembahasan   :Watak adalah gambaran perilaku atau sikap tokoh dalam sebuah cerita yang berhubungan dengan sifat duniawi. Watak tersebut tergambar pada kalimat-kalimat yang mengacu pada karakteristik tokoh menjadi bukti watak tokoh pada teks tersebut. Kata kunci “Tidak ada yang membantah lagi,”

2. Pendeskripsian watak tokoh Kasan Ngali juga seorang yang kasar dalam kutipan tersebut diungkapkan melalui …a. Dialog antar tokohb. Gambaran fisik tokohc. Jalan pikiran tokohd. Tanggapan tokoh laine. Tuturan langsung pengarang

Pembahasan   :Penokohan (Perwatakan), yaitu pelukisan watak atau karakter dari para tokoh di dalam cerita. Berdasarkan uraian di atas, pendeskripsian watak tokoh Kasan Ngali juga seorang yang kasar dalam kutipan tersebut diungkapkan melalui percakapan atau dialog. Kata kuncinya ialah “Apalagi? Pergi! Kau kira aku tidak waras, ya!”

3. Pembuktian latar tempat dalam kutipan novel tersebut ditunjukan dalam kalimat …a. Ia menatap buruh itu satu-satub. Kami datang sudah beginic. Tugasmu ialah, usir semua orang dari pekarangand. Buruh-buruh itu masih belum bergerake. “Pergi! Kau kira aku tidak waras, ya!”

Pembahasan   :Latar selalu berhubungan dengan tempat, suasana dan waktu. Temukan kata kunci yang merujuk pada tempat menjadi bukti latar pada unsur intrinsik prosa fiksi. Kata kunci (kata yang dirujuk) yaitu pekarangan (latar tempat)

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Cermati kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 4Tetapi itu 10 tahun yang lalu. Sekarang saya sudah tua. Waktu telah memproses segalanya begitu rupa, sehingga semuanya di luar dugaan. Sekarang Faksu sudah menggantikan hidup saya memikul beban keluarga. Ia menjadi salah seorang pengusaha besar yang mengimpor barang-

Page 11: Makalah bahasa indonesia

barang mewah dan mengekspor barang-barang kerajinan serta ikan segar berbagai wilayah mancanegara.

“Ia seorang guru bagi sekitar 10000 orang pegawainya. Guru juga bagi anak-anak muda lain yang menjadi adik generasinya. Bahkan, guru bagi bangsa dan Negara karena jasa-jasanya menularkan etos kerja,” ucap promotor ketika Faksu mendapat gelar doctor honoris causa dari sebuah perguruan tinggi bergengsi.

4. Nilai pendidikan dalam kutipan cerpen yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari adalah …a. Menjadi orang yang bertanggung jawabb. Memikul beban keluarganyac. Seorang laki-laki yang menghidupi keluarganyad. Menjadi pengusaha ekspor-impore. Menjadi guru bagi bangsa dan Negara

Pembahasan   :Nilai pendidikan sama maknanya dengan pesan, yakni ajaran yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Keberadaan nilai pendidikan pada umumnya tersirat, tetapi ada juga yang tersurat. Nilai pendidikan yang terdapat pada cerpen tersebut tersirat, dan jawaban yang paling tepat ialah menjadi orang yang bertanggung jawab.

Cermati kutipan novel berikut untuk soal nomor 5“Bapak sudah mendengar semuanya. Kini saya sedang mengandung anak suami saya. Jadi, apakah bapak tetap menghendaki saya tinggal disini? Kalau dokter mau memeriksa untuk memastikan kehamilan saya, silakan saja. Saya malah sangat berterima kasih. Tetapi untuk menggugurkannya, saya tidak mau. Pak, tadi saya sudah bilang, saya hamil dan akan memelihara kandungan ini sebaik-baiknya,”

( Bekisar Merah, A.Tohari )

5. Amanat yang terdapat dalam kutipan novel tersebut adalah …a. Jangan lemah dihadapan orang lainb. Jangan mengikuti saran yang menimbulkan dosac. Tidak boleh melawan kepada orang laind. Hendaknya peduli terhadap kesulitan orang laine. Jangan menikah bila belum siap lahir batin

Pembahasan   :Amanat sama maknanya dengan pesan, yakni ajaran yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Keberadaan amanat pada umumnya tersirat, tetapi ada juga tersurat.Amanat yang terdapat pada cerpen di atas tersirat dan jawaban yang paling tepat ialah jangan mengikuti saran yang menimbulkan dosa.

Cermati kutipan novel berikut untuk soal nomor 6Pak Muslim menuntaskan bacannya hingga akhir, “Tenang Zul, ini baca dulu sampai akhir, baru

Page 12: Makalah bahasa indonesia

kita pikir dengan jernih,” kata Pak Muslim tenang.Dan dengan mata berkaca-kaca Zul membaca berita yang membuat hatinya remuk redam. Dengan jelas ia membaca nama berinisial Siti M yang turut ditangkap pihak polisi. Selesai membaca berita di Koran itu air matanya meleleh.Dengan suara lirih bertahan Ia berkata kepada dirinya sendiri, “Sia- sia aku menolongnya. Sia-sia aku mencintainya,”Pak Muslim menukas pelan, “Tenang Zul, sabar! Seminggu yang lalu polisi menangkap mereka,”

6. Watak tokoh Zul dalam kutipan novel tersebut adalah …a. Keras Kepalab. Rendah Hatic. Besar Kepalad. Rendah Dirie. Mudah Putus Asa

Pembahasan   :Watak adalah gambaran perilaku atau sikap tokoh dalam sebuah cerita yang berhubungan dengan sifat duniawi. Watak tersebut tergambar pada kalimat-kalimat yang mengacu pada karakteristik tokoh menjadi bukti watak tokoh pada teks tersebut. Kata kunci “Sia- sia aku menolongnya. Sia-sia aku mencintainya.”

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Cermati kutipan novel berikut untuk soal nomor 7-8A Kiong kembali merogoh sesuatu dari dalam koper dan segera mengerahkan kunir seukuran Ibu Jari. Tanpa banyak cincong Mahar memotong kunir dan dengan gerakan sangat cepat tak sempat ku hindari ia menggerus kunir itu di keningku, melukis tanda silang yang besar. Maka, terpampanglah di keningku huruf X berwarna kuning. Lalu, seperti telah sama-sama paham prosedur berikutnya, tanpa komando A Kiong mengambil dahan-dahan berluntas dari dalam koper, melemparkannya kepada Mahar yang menyambutnya dengan tangkas dan langsung melempar-lemparkan daun-daun itu ke sekujur tubuhku. Sementara Mahar mengibas-ibaskan daun berluntas dengan beringas. A Kiong serta merta menyembur-nyemburkan air ke seluruh tubuhku -termasuk wajah- melalui alat penyemprot bunga sehingga yang terjadi adalah sebuah kekacauan.

7. Bahwa tokoh Mahar seorang yang gesit, tidak memngenal balas kasih, dan percaya pada hal-hal gaib dideskripsikan melalui …a. Pikiran Tokohb. Tindakan Tokohc. Bentuk Fisik Tokohd. Lingkungan Tokohe. Uraian Langsung Tokoh

Pembahasan   :Penokohan (Perwatakan), yaitu pelukisan watak atau karakter dari para tokoh di dalam

Page 13: Makalah bahasa indonesia

cerita.Berdasarkan uraian di atas, tokoh Mahar seorang yang gesit, tidak mengenal balas kasih, dan percaya pada hal-hal gaib dideskripsikan melalui Perbuatan sang tokoh sendiri, yang bisa menggambarkan karakternya. Kata kuncinya ialah “tanpa banyak cincong Mahar memotong kunir dan dengan gerakan sangat cepat”

8. Amanat yang sesuai dengan kutipan tersebut adalah …a. Jangan percaya pengobatan memakai kunir, daun beluntas, dan airb. Tindakan seorang yang berlebihan akan menimbulkan kekacauanc. Sembuhkan sakit seorang dengan mantera dan pengobatan herbald. Bawalah obat-obatan herbal dalam tempat yang bersih dan amane. Gunakan mentera, kunyit, dan daun beluntas untuk mengobati seseorang

Pembahasan   :Amanat sama maknanya dengan pesan, yakni ajaran yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Keberadaan amanat pada umumnya tersirat, tetapi ada juga tersurat. Amanat yang terdapat pada kutipan novel di atas tersurat dan jawaban yang paling tepat ialah tindakan seorang yang berlebihan akan menimbulkan kekacauan. Kata kuncinya ialah “…..sehingga yang terjadi adalah sebuah kekacauan.”

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Prosa fiksi adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Prosa fiksi merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur intrinsik. Sebuah prosa fiksi biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah prosa fiksi, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam prosa fiksi tersebut.

Unsur-unsur intrinsik prosa fiksi yaitu tema, amanat, alur (plot), tokoh, penokohan (perwatakan), latar (setting), sudut pandang (point of view), dan gaya bahasa.

B. Saran

Bagi pembaca diharapkan dapat lebih memahami unsur-unsur intrinsik karya sastra terutama dalam bentuk prosa fiksi dan dapat menemukan unsur-unsur tersebut dalam cerita prosa fiksi dengan mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta:

Balai Pustaka.

Page 14: Makalah bahasa indonesia

http://halaisu.blogspot.com/2012/04/makalah-menjelaskan-unsur-intrinsik.html http://raisyaandhira.blogspot.com/2014/02/ciri-prosa-fiksi.html http://naslaardhy.blogspot.com/2014/06/unsur-intrinsik-prosa-fiksi.html http://www.yadi82.com/2010/03/menentukan-unsur-intrinsik-cerpen.html http://www.academia.edu/3788272/BAB_I_PEMNDAHULUAN_Latar_Belakang_Masalah