Click here to load reader
Upload
rinta-rachmawati
View
40
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
INDONESIA DAN PENDIDIKAN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL
Citation preview
INDONESIA DAN PENDIDIKAN
(Oleh : Rinta Rachmawati)
"Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri hadayani", siapa yang tidak
penah mendengar kalimat ini. Sebuah kalimat yang diucapkan oleh sosok yang kita kenal
sebagai bapak pendidikan, sebuah kalimat yang menjadi slogan pendidikan di Indonesia
sampai saat ini.
Bapak pendidikan merupakan penghargaan yang diberikan oleh bangsa Indonesia terhadap
sosok Ki Hadjar Dewantara, seorang bangsawan keraton Yogyakarta yang dilahirkan dengan
nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ki Hadjar Dewantara yang semasa mudanya aktif
sebagai wartawan di beberapa surat kabar, mampu membangkitkan semangat patriotisme
rakyat Indonesia melalui tulisan-tulisannya yang anti kolonial. Namun salah satu tulisannya
pada saat itu, membuat Ki Hadjar Dewantara diasingkan ke negeri Belanda. Semasa
pengasingan di Belanda Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi pelajar asal Indonesia,
sehingga tumbuhlah cita-cita untuk memberikan hak pendidikan yang sama bagi seluruh
akyat Indonesia. Demi mewujudkan cita-cita tersebut, beliau belajar ilmu pendidikan dan
memperoleh Europeesche Akte (red : ijazah pendidikan).
Pada masa itu, pendidikan yang diberikan kepada rakyat Indonesia tidak terlepas dari
pemenuhan kepentingan Belanda. Akan tetapi sekembalinya Ki Hadjar Dewantara dari
pengasingan, beliau kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan nasional yang kita
kenal dengan nama Perguruan Tamansiswa. Jika pendidikan pada masa itu hanya dapat
dinikmati oleh orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Belanda,
maka melalui Perguruan Taman Siswa Ki Hadjar Dewantara memberikan kesempatan bagi
rakyat pribumi untuk memperoleh hak pendidikan yang sama. Hal ini yang kemudian
melahirkan konsep pendidikan nasional bagi rakyat Indonesia.
Di Indonesia, pendidikan sekarang ini sudah beragam jenisnya. Dari pendidikan untuk anak
usia kurang dari 4 tahun sampai dengan perguruan tinggi banyak pilihannya. Dalam Pasal 31
Ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 juga disebutkan bahwa “Setiap negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Pendidikan dasar yang dicanangkan
oleh pemerintah Indonesia kita kenal dengan istilah “wajar” (red : wajib belajar). Wajib
belajar yang dahulu hanya 9 tahun, seiring dengan perkembangan jaman kini telah menjadi
“wajar 12 tahun”. Yang berarti bahwa setiap warga Indonesia minimal harus memperoleh
pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP) dan pendidikan atas (SMA/SMK).
Indonesia adalah bangsa yang relatif muda dengan sepertiga populasi berusia dibawah 14
tahun, sehingga bonus demografi adalah alasan pemerintah menerapkan wajar 12 tahun.
Apabila program ini dapat dilaksanakan dengan baik maka dalam +20 atau 30 tahun kedepan
Indonesia akan memiliki SDM yang banyak serta berkualitas, sehingga potensi untuk
meningkatkan pendapatan per-kapita nasional (red : sebelum usia penduduk mengalami
penuaan dan tingkat ketergantungan) akan meningkat. Perlu diingat bahwa program ini tidak
akan ada artinya tanpa diimbangi jumlah sekolah yang memadai.
Namun dari banyaknya jenis serta jenjang pendidikan di Indonesia, masih ada segelintir
teman-teman kita diluar sana yang tidak dapat menikmati haknya untuk memperoleh
pendidikan. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa hal telah diusahakan oleh pemerintah
seperti pemberian beasiswa, kartu gratis wajar, dana BOS, peningkatan bantuan biaya
pendidikan, dsb. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah tentu harus dibarengi
dengan dukungan dan pengawasan dari masyarakat sehingga dalam pelaksanaanya tidak
terjadi penyelewengan yang berakibat pada tidak terpenuhinya hak masyarakat.
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL