18
Hadist 9: Memilih yang Mudah dan Meninggalkan yang Susah Kitab Arba’in An-Nawawiyah (Al Wafi, Dr. Musthafa Dieb Al- Bugha)

Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hadist ke-9 dalam kitab Hadist Arba'in Imam Nawawi ini membahas tentang "Melaksanakan Perintah Sesuai dengan Kemampuan"

Citation preview

Page 1: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Hadist 9: Memilih yang Mudah dan Meninggalkan yang Susah

Kitab Arba’in An-Nawawiyah

(Al Wafi, Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha)

Page 2: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Maraji’ul Hadist dan Sababul Wurud

• Shahih Bukhari, Al I’tishim Bil Kitab Was Sunnah, Bab Al Iqtida’ Bi Sunani Rosulillah, no. 6777

• Shahih Muslim, Al Fudlail, Bab. Tauqiru Rosulullah, no. 1337

• Kisah tentang pertanyaan seorang sahabat (Aqra bin Habis r.a) tentang perjalanan Haji

Page 3: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

• سمعت: عن أبي هريرة عبد الرحمن بن صخر رضي ال عنه قال ما نهيتكم عنه فاجتنبوه، وما: رسول ال صلى ال عليه وسلم يقول

أمرتكم به فأتوا منه ما استطعتم، فإنما أهلك الذين من قبلكم كثرة مسائلهم.واختلفهم على أنبيائهم

• ]رواه البخاري ومسلم]

• Apa yang kularang, jauhilah, dan apa yang kuperintah, laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah banyak bertanya dan bersilisih dengan nabi mereka.

Page 4: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Urgensi Hadist

• Ibnu Hajar Al Haitamy berkata: Ini adalah hadist yang sangat penting. Merupakan dasar agama dan rukun Islam, maka patut dihafal dan diperhatikan.

• Imam Nawawi mengatakan hadist ini adalah Jawami’ul Kalim (Ucapan yang singkat dan padat).

• Perintah untuk senantiasa komitmen terhadap syariat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, baik berupa larangan maupun perintah, tanpa melakukan penambahan atau pengurangan.

Page 5: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Mufradatul Hadist

• Nahaytukul’anhu: Yang kularang atas kalian.• Fajtanibuuhu: Maka Jauhilah.• Amartukum: Yang aku perintahkan kepada kalian.• Fa` tuu: Maka lakukanlah.• mastatho’tum: Semampu kalian.• AHlaka: Menjadi penyebab kebinasaan, karena

mendatangkan hukuman di dunia dan di akhirat.• Katsrotu masaa ilihim: Banyak bertanya, terutama

dalam hal yang tidak perlu• Ikhtilaa fuhum ‘ala anbiyaa ihim: Perselisihan

dengan nabi-nabi mereka.

Page 6: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Kandungan Hadist

1. Apa yang aku larang, maka jauhilah2. Keterpaksaan menyebabkan dibolehkannya melanggar larangan (Adh Daruratu tubihul

mahdzurat)3. Komitmen terhadap perintah4. Kesukaran mendatangkan kemudahan (Al Masyaqqah tajlibut taisiir)5. Bagian kewajiban yang mudah tidak boleh ditinggalkan karena adanya bagian yang

sulit (Al Masyur laa yasquthu bil ma’sur)6. Menjauhi larangan dan mengikis sumber kerusakan7. Mencegah kerusakan lebih didahulukan daripada mengambil manfaat (Dar ul mafasid

muqaddaman ‘ala jalbi mashalih)8. Penyebab kehancuran umat terdahulu9. Macam-macam pertanyaan 10. Memahami dan mengamalkan lebih diutamakan daripada bertanya11. Ketaatan dan kepatuhan merupakan jalan keselamatan12. Peringatan agar tidak terjadi perpecahan13. Balasan bagi orang yang keluar dari jamaah (Islam) dan menjadi penyebab terjadinya

perpecahan dan perselisihan14. Berpegang teguh terhadap syariat Allah Swt, merupakan jalan menuju persatuan15. Bisa disimpulkan bahwa haji hanya diwajibkan sekali seumur hidup bagi orang yang

mampu.

Page 7: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Apa yang aku larang, jauhilah

• Larangan dalam Al Quran:– Haram

– Makruh

Page 8: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Keterpaksaan menyebabkan dibolehkannya melanggar larangan

• Al Baqoroh: 173

“…tapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia sebenarnya tidak sengaja dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

• Adh Dharuratu tubihul mahzurat• Keadaan darurat itu disesuaikan kadar

kebutuhannya.

Page 9: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Komitmen terhadap perintah

• Asal dari kata perintah adalah tholab (permintaan)• Melingkupi:

– Wajib– Sunnah

Page 10: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Kesukaran mendatangkan kemudahan

• Pada dasarnya syariat Allah menghendaki terciptanya kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat

• Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesusahan (2:180)

• Dia sekali-kali tidak menjadikan satu kesulitan untuk kamu dalam urusan Agama (22:78)

• Rosulullah: Sesungguhnya agama ini adalah mudah. Maka mudahkanlah dan jangan mempersulit (h.r. Bukhari)

• Kategori kesulitan/kesukaran:– Kesulitan yang selalu menyertai pelaksanaan kewajiban, karena

merupakan karakter dari kewajiban itu sendiri– Kesulitan yang bukan merupakan karakter sebuah kewajiban.

• Kesulitan Ringan (Perjalanan singkat, sakit ringan, berkurangnya harta)

• Kesulitan Berat (mengancam jiwa, harta atau kehormatan)

Page 11: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Al Masyur laa yasquthu bil ma’sur

• Jika aku perntahkan kepada kalian, maka lakukanlah semampu kalian.

• “Allah tidak akan membebani hamba-Nya kecuali sesuai dengan kemampuannya” (2:286)

• “Apa yang diberikan Rosul kepadamu maka terimalah, dan apa-apa yang dilarang, maka tinggalkanlah” (59:7)

Page 12: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Menjauhi larangan dan mengikissumber kerusakan

• Hindarilah berbagai larangan, niscaya engkau akan menjadi manusia yang paling baik ibadahnya (h.r. Tirmidzi)

• “barangsiapa yang ingin menjadi orang yang lebih utama dari orang yang ahli ibadah, hendaklah ia menjauhi dosa.” (Aisyah r.a.)

• “Beberapa dirham yang dijauhkan dari yang haram, jauh lebih baik dari bershodaqoh seratus ribu dirham” (Ibnu Umar)

• Hasan Basri: Tidak ada ibadah yang lebih baik dari meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Swt.

Page 13: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Dar ul Mafasid Mugaddamun ‘ala jalbi mashalih

• Mencegah kerusakan lebih didahulukan daripada mengambil manfaat merupakan salah satu kaidah fiqh yang menegaskan masalah larangan.

• Dalam kondisi perkara yang memiliki sisi manfaat dan mafsadah (kerusakan)—Jika diperhatian sisi manfaatnya akan menimbulkan mafsadah dan jika diperhatikan sisi mafasadah maka akan hilang manfaatnya—maka yang harus lebih diperhatikan adalah sisi mafsadah.

Page 14: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Penyebab kehancuran umat terdahulu

• Banyak bertanya hal yang tidak berguna• Tidak komitmen dengan syariat• Jangan disibukkan oleh hal-hal/pertanyaan yang

tidak ada gunanya atau belum terjadi agar tidak saling berbantah/jidal tanpa ujung.

• Al Maidah: 101, “janganlah kamu menanyakan kepada Nabimu hal-hal yang jika diterangkan kepadamu niscaya akan menyusahkanmu”

Page 15: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Macam-macam pertanyaan

• Pertanyaan yang diperintahkan– Fadhu ‘ain– Fardhu kifayah– Mandub (dianjurkan)

• Pertanyaan yang dilarang– Haram, orang yang bertanya akan berdosa.– Pertanyaan dengan tujuan mengejek– Pertanyaan dengan tujuan menentang– Pertanyaan tentang hal sesuatu yang rumit dan hampir tidak

bisa dijawab

• Pertanyaan Makruh– Pertanyaan terhadap sesuatu yang belum terjadi

• Tidak boleh dilakukan jika hanya untuk diperdebatkan• Diperbolehkan untuk tujuan mengamalkannya

Page 16: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Peringatan agar tidak terjadi perpecahan

• Sesungguhnya umat ini adalah umat yang satu. Dan Aku adalah TUhanmu, maka sembahlah Aku (Al Anbiya: 92)

• Dan janganlah kami menyerupai orang-orang yang tercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat (3:105)

Page 17: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Balasan bagi orang yang keluar dari jamaah (Islam) dan menjadi penyebab perpecahan dan perselisihan

• An-Nisa:115• Barangsiapa yang datang kepada kalian, hendak

memecah belah kalian, padahal saat itu kaliah bersatu di bawah naungan satu pemimpin, maka bunuhlah orang itu (H.r. Muslim)

• Barang siapa yang keluar dari ketaatan dan meninggalkan jama’ah, kemudian mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliah (H.r. Muslim)

Page 18: Hadist 9 - Hadist Arba'in An Nawawi

Berpegang teguh terhadap syariah Allah merupakan jalan menuju persatuan

• Al Imron: 103• Al An’am 185