Upload
david-syahputra
View
14.943
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Pelajaran 9 untuk 27 Agustus 2016
Adapted from www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Bagaimanakah YESUS melayani mereka yang
membutuhkan?• Ia dapat memaklumi
gangguan.• Ia bertanya tentang
apa yang mereka butuhkan.
• Ia menyediakan kebutuhan orang yang membutuhkan secara mendalam.
Bagaimanakah kita dapat melayani mereka yang
membutuhkan?• Teladan Dorkas.• Gereja yang bekerja.
MELAYANI MEREKA YANG MEMBUTUHKAN
“Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada
tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di
tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?’”
(Markus 5:30)Banyak mujizat YESUS yang dimulai oleh gangguan yang tidak terduga (Yairus, wanita yang sakit pendarahan, orang lumpuh yang diturunkan dari atap, di Sinagog, orang yang kerasukan).YESUS tidak keberatan untuk menghentikan apa yang sedang Ia lakukan jika dengan melakukannya dapat melayani kebutuhan seseorang.Biasanya kita menganggap gangguan sebagai suatu masalah. Contohnya, kita tidak ingin perjalanan kita bertambah lama untuk menolong orang yang ban kendaraannya kempis atau bocor.Kadang kala, melayani kebutuhan orang lain mengharuskan kita mengubah rencana yang telah kita tetapkan. Namun, tinggalkanlah kesenangan (Keegoisan) kita untuk menolong mereka yang membutuhkan pertolongan kita.
GANGGUAN BAGI PELAYANAN
MENANYAKAN KEBUTUHAN MEREKA“Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki
supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat.’” (Markus
10:51)
“Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?’” (Yohanes 5:6)Mengapa YESUS menyanyakan hal yang sudah jelas jawabannya?Bartimeus yang buta menjawab dengan segera, tetapi orang lumpuh di kolam Betesda tidak menjawab pertanyaan YESUS, ia lalu memberitahukan kepada YESUS masalah-masalah yang dihadapinya.Itulah tujuan YESUS, menuntun mereka untuk mengekspresikan kebutuhan dan beban mereka. Ia mengajar kita untuk berempati; kita perlu mengundang mereka untuk menyampaikan kesusahan mereka lalu mendengarkan keluhan mereka.Sebagai Jemaat, kita perlu mengetahui orang-orang yang akan kita tolong, kita perlu menuntun mereka untuk mengekspresikan kebutuhan mereka. Dengan cara demikian, kita akan dapat menolong mereka dengan lebih baik.
“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-
Ku, dosamu sudah diampuni.’” (Markus 2:5)
YESUS dapat mengetahui orang-orang secara mendalam (Yohanes 2:25; 4:17-18). Oleh karena itu, Ia dapat mengetahui bahwa orang lumpuh tersebut membutuhkan kesembuhan rohani lebih daripada kesembuhan jasmaninya.
Meskipun kita tidak memiliki kuasa seperti yang YESUS
miliki untuk mengenal orang-orang secara
mendalam, kuasa ROH KUDUS dapat menolong kita
untuk mengetahui kebutuhan tersembunyi
mereka.
KEBUTUHAN YANG LEBIH DALAM
Kebutuhan setiap orang yang terbesar adalah kebutuhan
akan pengampunan dan kasih karunia Ilahi. Setelah dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, kita akan dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain.
Tentu saja kita tidak akan bisa menangkap di bawah permukaan sebagaimana YESUS lakukan. Namun kita bisa merasa pasti bahwa siapa saja yang kita layani, mereka adalah ciptaan-ciptaan yang hancur karena dosa.
“Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan
memberi sedekah.” (KISAH 9:36 NIV)Tujuan utama pelayanan Dorkas adalah membuat pakaian bagi mereka yang membutuhkan.Kisah 9:41 menjelaskan bahwa pelayanannya menolong 2 kelompok orang: Anggota Jemaat dan para janda (baik anggota jemaat maupun yang bukan anggota jemaat)
Dorkas juga adalah suatu teladan yang baik dari Pelayanan yang khusus yang
difokuskan untuk menolong suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kisah Dorkas dengan sangat jelas menyatakan kasih yang menggerakkannya. Hidupnya adalah sebuah teladan kesetiaan akan ajaran YESUS, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35).
TELADAN DORKAS
Model Penghuni tetap. Menjangkau masyarakat di
sekitar gereja.Model Tukang Kebun.
Menjangkau suatu tempat yang jauh dari lokasi gereja (Lahan luas dengan kebun).Model Pendeta. Menjangkau
suatu target khusus (contoh: Pecandu Narkoba) gantinya
suatu tempat tertentu.Prinsip-prinsip Alkitab dan
Roh Nubuat
Pengetahuan akan kebutuhan masyarakat
Anjuran-anjuran dari anggota-anggota jemaat.
“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala
rencanamu.” (Amsal 16:3)Lukas 14:25-35 menggambarkan
langkah-langkah yang harus diikuti untuk memenuhi misi kita:
1. Jadilah seorang murid.
PENGABDIAN: Dengan taat dan
setia mendedikasikan pelayanan kita untuk TUHAN.
PENGORBANAN:Siap
sedia berkorban (Memikul
Salib)
Pelajari ladang dan tentukan
model/gaya misi yang tepat.
Sebagai contoh:Membuat suatu rencana kerja
strategis gereja. Hal ini harus
didasarkan atas:
2. Buat perencana
an pekerjaan
GEREJA YANG BEKERJA
E.G.W. (Mind, Character and Personality, vol. 1, cp. 5, pg. 44)