10

Click here to load reader

Cinta & Perkawinan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cinta & Perkawinan

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya,"Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

 

Page 2: Cinta & Perkawinan

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.

Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting.  

Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggappaling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Page 3: Cinta & Perkawinan

 Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali

dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun. 

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Page 4: Cinta & Perkawinan

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).  

Sebenarnya aku telah menemukanyang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada

yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.

Page 5: Cinta & Perkawinan

Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang

kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya

"Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Page 6: Cinta & Perkawinan

 Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,

"Apa itu perkawinan?Bagaimana saya bisa

menemukannya?"

Page 7: Cinta & Perkawinan

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. 

Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh)

dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.

Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang

paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu

perkawinan" 

Page 8: Cinta & Perkawinan

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali

dengan tangan kosong.

Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk

menebangnya dan membawanya kesini.

Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“

Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"

 

Page 9: Cinta & Perkawinan

 Cinta itu semakin dicari, maka semakin

tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika

dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.

Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun

yang didapat, dan tidak dapatdimundurkan kembali.

Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.

Terimalah cinta apa adanya.

Page 10: Cinta & Perkawinan

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta.

Adalah proses mendapatkan kesempatan,

ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi

kesempatan untuk mendapatkannya,

Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu

dalam mendapatkanperkawinan itu, karena sebenarnya

kesempurnaan itu hampa adanya.