Upload
lambung-mangkurat-university
View
250
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KELAUTAN
SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGORJum’at, 29 Januari 2016
INTEGRASI DATA SUB BOTTOM PROFILE DAN GRAVITY COREUNTUK MENENTUKAN DINAMIKA SEDIMENTASI RESEN
DI PERAIRAN UTARA WOKAM
Ulil AmriC552130021
Komisi Pembimbing :
Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.ScHenry Munandar Manik, S.Pi, MT, Ph.D
Dr. Priatin Hadi Wijaya, ST, MT
Bagaimanamengetahuinya …??
Pendahuluan
Tujuan Penelitian
1. mendapatkan informasi tentang kedalaman laut (Bathimetri),2. Menggambarkan profil lintasan kapal rekaman data Sub-botom
Profiler dan interpretasi lapisan sedimen di bawah permukaan dasar laut.
3. mengidentifikasi informasi abiotik penyusun dasar laut (grain size) menggunakan metode Folk 1980 dan Menggambarkan polasebaran Sedimennya
• Memahami dinamika sedimentasi pada lapisan resen (berumurpleistosen-holosen) melalui penampang lapisan sub bottom profileyang telah diinterpretasi secara vertikal dan karakteristik sedimenpada sampel core.
• Mengetahui seperti apa struktur geologi daerah penelitian,perubahan dan penebalan sedimen dan karakter dari pola sedimenyang ada pada lapisan sedimen resen di lokasi penelitian
Bagan Alir
Penelitian
Tujuan
MetodeStudi Literatur
(Perpustakaan)
Pengambilan Sampel Inti
Sedimen
(core/grab sampler)
Pengambilan Data
Akustik
Bathy-2010
ukuran butiran sedimen dan
penamaan
Batimetri, Struktur dan Lapisan
Sedimen, Ukuran Butir dan Gambaran
Sebaran Partikel Penyusun dasar
perairan
Latar Belakang
Rumusan masalah
Identifikasi masalah
RAW Data :
.*odc
.*seg-y
Diintegrasikan
Analisis Lab. Sediment
Saringan Bertingkat (Sleving)
Batimetri Profil Sedimen
Selesai
Survei
Mulai
Setelah diperoleh
pemahaman tentang
dinamika sedimen
lapisan resens ecara
vertikal
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi : Data Survey 10-24 Juni 2014 di
Alat dan Bahan : KR. Geomarin IIISub Bottom Pofiler 3.5 kHz
Gravity Core
Ayakan Betingkat 8 phi
Alat tulis
Dan alat pendukung lainya
Perairan Utara Kepulauan Aru
Lokasi Penelitian (Perairan yang diarsir)
Perairan Utara Kepulauan Aru-Perairan Selatan Papua
1. Batimetri dan Morfologi Dasar Laut
Tah
ap
an
An
ali
sis
Bat
hym
etr
iRaw data
format file *.odcEkstrak data Seg-y
XYZKoordinat sistem
proyeksi UTMOpen di
Microsoft ExcelFormat data
*.dat
Open countour map pada surfer
Kontur min 10 m, mak 3800 m
Peta batimetri
Metode Kriging(SG dan LLC 2014)
Layout
Metode ini menggunakan semivariogram yang merepresentasikanperbedaan spasial dan nilai diantara semua pasangan sampel data.Semivariogram dihitung berdasarkan sampel semivariogram denganjarak h, beda nilai z dan jumlah sampel data n diperlihatkan padapersamaan berikut
𝛾 ℎ = 𝑖=1𝑁 𝑧 𝑥𝑖 − 𝑧 𝑥𝑖+ℎ
2
2. 𝑁 ℎ
dimana : (h) = (semi) variogram untuk arah tertentu dan jarak h
h = 1d, 2d, 3d, 4d (d = jarak antar contoh)
z(xi) = harga (data) pada titik xi
z(xi+h) = data pada titik yang berjarak h dari xi
N(h) = jumlah pasangan data.
Hasil
• Timur
Dasar laut terlihat lebih datar/flat
Kedalaman rata-rata ± 75 m
Kedalaman 1,5 m-240 m
• Barat
Dasar laut terlihat lebih dalam dan terjal
Kedalaman rata-rata ± 3000 m
Kedalaman 240 m hingga 3735.5m
Tah
ap
an
An
ali
sis
Re
fle
ksi A
kust
ik
Analysis
Hasil
Perekaman data data *.ocd
Data *.seg-y
Navigation Processing
- Auto Compute heading
- Track walk method
Filtering Data
- AVG
- TVG
- BandPass
Frofil Lintasan
Data Reflector
- Auto Generated seabed
- Manually trace horizon
Hasil profil SeiseeSave as
data trace
KlasifikasiExcel
(Johnston 1980)
untuk pengamatan kelompok ke dalam
kategori yang terdiri dari individu-individu
yang sama, dan dengan demikian untuk
memisahkan individu yang berbeda dalam
kategori yang berbeda.
GrafikHistogram
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Fre
kuen
si K
ejad
ian
Kelas
256,00 - 2756,002756,00 - 5256,005256,00 - 7756,00
7756,00 - 10256,0010256,00 - 12756,0012756,00 - 15256,00
0
0.5
1
1.5
2
2.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Fre
kuen
si (
log)
Kelas
128,00 - 2628,002628,00 - 5128,00
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Fre
kuen
si (
log)
Kelas
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Fre
kuen
si (
log)
Kelas
128,00 - 2628,002628,00 - 5128,005128,00 - 7628,00
7628,00 - 10128,0010128,00 - 12628,0012628,00 - 15128,0015128,00 - 17628,0017628,00 - 20128,00
128,00 - 2628,002628,00 - 5128,005128,00 - 7628,00
7628,00 - 10128,00
0
0.5
1
1.5
2
2.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Log F
rek.
Kej
ania
n
Kelas
Trace#26888 Trace#124098 Trace#84798 Trace#62073
distribusi frekuensi kejadian secara keseluruhan
disajikan pada Gambar 20.
Analisis Fasies Seismik Dangkal dan Pola Refleksi Sedimen
Create New or
Open Existing Project
Import Data
Basic Sonar File
Management
Bottom Track
Signal Processing
Navigation
Layback & Offsets
Picking Horizon
SBP Interpretation
Profile
Export Image
(diadopsi dariPost Processing Work-flowSonarWiz Manualtelah dimodifikasi)
Integrasi Profil Seismik dangkal Sub-bottom Profiler dan Core
Tah
ap
an
An
ali
sis
Sed
ime
n I
nti
Sampel Inti Sedimen
Lab. Sedimentasi
Pengayakan Kering
Disortir menggunakan
ayakan
Berat Basah
Oven 1100CBerat kering
Penamaan Ukuran Butir
Pengayakkan Basah
Gelas ukur 10 ml-1500 ml
larutan hidrogen peroksida (H2O2)
tunggu hingga mengendap
diayak
Berat basah
Pemisahan Fraksi ukuran lanau-lempung5 phi hingga 9 phi
Pemisahan Fraksi ukuran butir kerikil-pasir
-2 phi hingga 4 phi
Ukuran Butir dan Penamaan Jenis Fraksi
Gambaran tahapan dalamanalisis butiran sedimen
Folk (1980) tipe substrat dinamakan dengan lumpur krikilan
P. Kering-2 phi – 4 phi
P. Basah5 phi – 8 phi
+ kan H2O2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Core 4 Core 5 Core 6 Core 7
PER
SEN
TASE
FR
AK
SI S
EDIM
EN (
%)
SAMPEL SEDIMEN
Kri Pas Lan Lem
Core Nama Contoh X(phi) Sort. Skew. Kurt. Kri. Pas. Lan. Lem. Tipe SubstratTotal
Kejadian
4 WOKAM-04 4.6 1.9 -1.8 7.0 5.9 6.3 86.1 1.6 Lanauan 159
5 WOKAM-05 4.4 2.3 -0.9 3.7 4.6 21.5 70.2 3.7 Lanau pasiran 257
6 WOKAM-06 1.1 1.1 -0.1 2.8 2.0 98.0 0.0 0.0 Pasiran 236
7 WOKAM-07 3.7 2.6 -0.9 3.6 10.3 31.3 55.9 2.5 Lanau pasiran 280
corePosisi Koordinat Pj. Core
(cm)Pj. Inti Sedimen
Kedalaman
Laut (m)South Easth
4 5°09'22.563" LS 135°16'15.133" BT 312 9 cm 74.5
5 4°42'17.077" LS 134°54'14.354" BT 312 137 cm 85.6
6 4°51'32.067" LS 134°35'48.382" BT 312Dalam Kantong
Plastik (250 gr)67.4
7 5°10'13.099" LS 134°32'56.739" BT 312Dalam Kantong
Plastik (450 gr)72
Tabel 8 Tabel Hasil Pengambilan Sampel Inti Sedimen di Lapangan.
Tabel 9 Tabel Parameter Statistik dan Jenis Sedimen di Lokasi Penelitian
pendekatan Inverse Distance Weighted (IDW) interpolation
(Watson and Philip 1985)
PEMODELAN SEBARAN SEDIMEN
Fungsi umum pada metode Inverse Distance Weighted (Azpurua dan Ramos 2010) :
𝑍∗ =
𝑖−1
𝑁
𝑤𝑖𝑍𝑖
dimana Zi (i=1,2,3, …..N)
merupakan nilai ketinggian data yang ingin diinterpolasi sejumlah N titik dan bobot (weight) wi yangdirumuskan sebagai berikut :
𝑤𝑖 =ℎ𝑖−𝑝
𝑗=0𝑛 ℎ𝑗
−𝑝
p adalah nilai positif yang dapat diubah-ubah yang disebut dengan parameter power (biasanya bernilai2) dan hj merupakan jarak dari sebaran titik ke titik interpolasi yang dijabarkan sebagai berikut :
ℎ𝑖 = 𝑥 − 𝑥𝑖 2 + 𝑥 − 𝑥1 2
(x,y) adalah koordinat titik interpolasi dan (xi, yi) adalah koordinat untuk setiap sebaran titik. Fungsipeubah weight bervariasi untuk keseluruhan data sebaran titik sampai pada nilai yang mendekati noldimana jarak bertambah terhadap sebaran titik.
% Sebaran K E R I K I L
Interpolasi data statistik ukuran butir berdasarkan core
5.9 4.6 2
10.3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Core 4 Core 5 Core 6 Core 7
Per
senta
se f
raksi
sed
imen (
%)
Sampel sedimen Krikilan
Pasir
% sebaran P A S I R
6.3
21.5
98
31.3
-20
0
20
40
60
80
100
Core 4 Core 5 Core 6 Core 7Per
senta
se F
raksi
Sed
imen
(%
)
Sampel Sedimen Pasiran
% sebaran L A N A U
86.1
70.2
0
55.9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Core 4 Core 5 Core 6 Core 7
Per
senta
se F
raksi
Sed
imen
(%
)
Sampel Sedimen Lanauan
% Sebaran L E M P U N G
1.6 3.70 2.5
-20
0
20
40
60
80
100
Core 4 Core 5 Core 6 Core 7
Per
senta
se f
raksi
sed
imen (
%)
Sampel Sedimen Lempung
SIMPULAN
• Pada bagian Timur memiliki kedalaman berkisar -1.5 meter hingga -240 meter sedangkan pada bagian Barat kedalamannya mencapai -3735.5 meter dibawah permukaan laut.
• Topografi dasar laut berbentuk dataran (flat) pada sebelah Timur dan terdapat cekungan Palung Aru pada sebelah Barat.
• Tipe substrat penysun dasar laut di lokasi penelitian berupa lanauan, lanau pasiran dan pasiran.
• Lingkungan pengendapan jenis sedimen hasil system sedimentassiditemukan Subparallel, Sigmoid, Chaotic Fill, Downlap, Erosional Truncation, Prograded Fill, Divergent, Complex, Hummocky, Wavy parallel Subparallel between parallel, Divergent fill
• Hubungan antara kondisi geologi dan rekaman seismik dangkalterlihat sederhana, namun perlu diingat bahwa terdapat perbedaanmendasar antara rekaman seismik dengan faktor geologi sebenarnya.Pada umumnya penampang seismik terekam dalam skala waktu (timedomain) karena distorsi kecepatan gelombang suara dipancarkansecara vertikal sehingga seismik hanya mampu mendeteksi lapisandasar laut pada batas atas dasar perairan.
• Refleksi seismik yang kurang baik kenampakannya bisa disebabkanoleh pengaturan power dan frekuensi gelombang suara yangdipancarkan dari transducer, kondisi alat dan geografis pada saatsurvei dilapangan, kecepatan arus dan tingkat densitas partikelterlarut dalam air (fluid interface), tekstur pembentuk dasar perairanlunak atau padat.
Perlu dilakukan analisis nilai akustik dasar perairan (Volumescattering Strength, Sea survace) lanjutan agar sebaransedimen berdasarkan nilai echo dapat digambarkan dengantepat dan jelas.
SARAN
Ucapan Terimakasih
- Kepala Pusat Penelitian danPengembangan Geologi Kelautan(PPPGL) Bandung,
- Ketua dan tim Saintis,
- Teknisi,
- Kapten dan ABK KR Geomarin III,
- Dewan Redaksi Bulletin of the MarineGeology
- Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.Sc
- Henry Munandar Manik, S.Pi, MT, Ph.D
- Dr. Priatin Hadi Wijaya, ST, MT
- Dosen Pengajar ITK IPB
- Ka. Prodi dan Segenap Strukturalnya
sehingga penulis bisa menggunakan data survei untuk
penyelesaian tulisan Tesis.
No Nama
Peralatan
Fungsi Keterangan
1 Kapal
GEOMARIN III
Saranan
penelitian
Spesifikasi
terlampir pada
Lampiran 1
2 Bathy-2010
CHIRP Sub-
Bottom
Profiler and
Bathymetri
Echosounder
Instrumen
akustik
Spesifikasi
terlampir pada
Lampiran 2 dan
Transducer
Lampiran 3
3 C-NavTM GPS
System
Penentu data
posisi
Spesifikasi
terlampir pada
lampiran 4
4 Gravity Core Alat Pengambil
contoh substrat
Gambar 9
5 Pipa paralon Tempat
penyimpan
contoh
Panjang =
7 m
Diameter =
5 inc
6 Kantung
Plastik
Tempat
penyimpanan
contoh
7 Alat tulis
8 Hardisk
eksternal
Tempat
penyimpanan
data cadangan
Sony 1 TB
No Nama
Peralatan
Fungsi dan Keterangan
1 Komputer
Laptop
Media pengetikan dan pengolahan
data :
Intel®Core™ i5-3210M CPU @2.50GHz
1 GB RAM, 64-bit Operation System,
VGA AMD Radeon Graphics,
Windows7 Ultimate
2 Komputer PC Media pengolahan data :
Intel®Core2Duo CPU @2.60GHz 1 GB
RAM, 32-bit Operation System, VGA
ATI Radeon Graphics, WindowsXP
3 Ayakan
Bertingkat
Menentukan
ukuran butiran
Sedimen
Spesifikasi
terlampir pada
Lampiran 5
4 Software
Bathy-2010
CHIRP Sub-
Bottom
Profiler and
Bathymetri
Echosounder
Perangkat lunak
untuk
menampilkan
rekaman lapisan
sedimen
*.ocd
*.segY
*.segD
5 Sampel
Coring
Bahan yang akan
dianalisis
Fraksi dan tekstur
6 Microsoft
Office 2013
Perangkat lunak penyaji data dalam
bentuk teks, tabel, slideshow
7 ArcGis 10 Perangkat lunak penyaji data dalam
bentuk peta
N
o
Nama Peralatan Fungsi
1 Bahan/Sampel core Bahan yang akan
dianalisa
2 Ayakan bertingkat Menyaring sampel
3 Alumunium foil/cawan
keramik
Wadah sampel
4 Tabung ukur 100 ml, 1 l dan
2 l
Penakar larutan
5 Stopwacth Penghitung waktu
6 Oven Pengering sampel
7 Timbangan analitik Penakar sampel
8 Penyumpit dan Pipet tetes Penakar larutan (per
ml)
9 Hydrogen Peroksida
konsentrasi 3-5%
Oksidator
1
0
Core cutter Alat pembelah core
1
1
Aquades dan perekat
entellen
Bahan pembuat
sayatan oles
1
2
Kaca preparat dan cover
glass
Dasar dan penutup
sayatan oles
1
3
Colour chart Mengetahui warna
contoh sedimen
Tabel 5 Alat dan Peralatan yang
Digunakan di Laboratorium
Sedimentologi dan Geologi
Kelautan P3GL Cirebon
Tabel 3. Peralatan yang
dibutuhkan di Lapangan
Tabel 4 Daftar Alat yang Digunakan Saat Pengolahan Data
Teknologi Akustik Gravity Core
Apa itu Akustik dan Gravity Core...??
Spesifikasi Alat Bathy 2010PC
Sumber : (SyQwest.inc Bathy-2010 PC Manual bok)
Unit Jarak (satuan kaki atau meter)
Depth Ranges
Shift Range
Zoom Range
Zoom Modes
Display
Strata Resolution
Depth Resolution
Depth Accuracy
Speed of Sound
Geographic
Position
Printer Output
Shallow Water
Operation
Transmit Rate
Event Marks
Data File Output
30, 60, 120, 240, 480, 800, 1500, 2400, 3000, 6000, 15000
Feet
10, 20, 40, 80, 150, 300, 500,750, 1000, 2000, 5000 Meters
0-450 Feet in 1 Foot increments
0-150 Meters in 1 Meter increments
15, 30, 60, 120, 240, 480, Feet
5, 10, 20, 40, 80, 160, 320, 640 Meters
Bottom Zoom, Bottom Lock Zoom, Marker Zoom, GUI Zoom
(Playback Only)
Normal Data, Zoom Data, Navigation, Depth,
Command/Status, Color Control for Data: 4 Selections or
Custom (User Input), Data Color Invert possible
8 cm with >300 Meters of bottom penetration (bottom type
dependant)
0.1 Feet, 0.1 Meters
Meets or exceeds all current IHO hydrographic requirements
for single beam echosounders. 0-40m 2.5cm, 40-200m 5.0cm,
>200m 10.0cm; or +/- .1%of depth corrected for sound
velocity.
User Selectable 1500 Meters/Second, 4800 Feet/Second,
adjustable inincrements of 1m/sec or 1ft /sec
NMEA 0183, GLL, GGA, RMC, VTG, VHW, HDT
Selectable Baud Rates (RS-232): 4800, 9600, 19200, 38400
Centronics (Parallel Port) interface to TDU Series Thermal
Printers
< 1 Meter; bottom type dependant
Up to 10 Hz, depth and operator mode dependant
Periodic, External, and/or Manual (Periodic selectable in 1
minute intervals)
Stores Depth, Navigation, and Graphic Data in ODC format
(Proprietary) & Standard SEG-Y
Normal and Zoom Data stored is Pixel data and can be played
back and/or printed
Unit Jarak (satuan kaki atau meter)
Depth Ranges
Shift Range
Zoom Range
Zoom Modes
Display
Strata Resolution
Depth Resolution
Depth Accuracy
Speed of Sound
Geographic
Position
Printer Output
Shallow Water
Operation
Transmit Rate
Event Marks
Data File Output
30, 60, 120, 240, 480, 800, 1500, 2400, 3000, 6000, 15000
Feet
10, 20, 40, 80, 150, 300, 500,750, 1000, 2000, 5000 Meters
0-450 Feet in 1 Foot increments
0-150 Meters in 1 Meter increments
15, 30, 60, 120, 240, 480, Feet
5, 10, 20, 40, 80, 160, 320, 640 Meters
Bottom Zoom, Bottom Lock Zoom, Marker Zoom, GUI Zoom
(Playback Only)
Normal Data, Zoom Data, Navigation, Depth,
Command/Status, Color Control for Data: 4 Selections or
Custom (User Input), Data Color Invert possible
8 cm with >300 Meters of bottom penetration (bottom type
dependant)
0.1 Feet, 0.1 Meters
Meets or exceeds all current IHO hydrographic requirements
for single beam echosounders. 0-40m 2.5cm, 40-200m 5.0cm,
>200m 10.0cm; or +/- .1%of depth corrected for sound
velocity.
User Selectable 1500 Meters/Second, 4800 Feet/Second,
adjustable inincrements of 1m/sec or 1ft /sec
NMEA 0183, GLL, GGA, RMC, VTG, VHW, HDT
Selectable Baud Rates (RS-232): 4800, 9600, 19200, 38400
Centronics (Parallel Port) interface to TDU Series Thermal
Printers
< 1 Meter; bottom type dependant
Up to 10 Hz, depth and operator mode dependant
Periodic, External, and/or Manual (Periodic selectable in 1
minute intervals)
Stores Depth, Navigation, and Graphic Data in ODC format
(Proprietary) & Standard SEG-Y
Normal and Zoom Data stored is Pixel data and can be played
back and/or printed
Pengambilan Data Akustik
• Survei sub bottom profile dilaksanakan bersamaan dengan surveibathimetri. Untuk mendapatkan data lapisan sedimen yang relatifbagus dan dapat mewakili kondisi dasar laut, maka lintasan kapaldibuat sistematik paralel memotong diagonal dan menggunakan alatakustik BATHY-2010 CHIRP Sub bottom profiler dan Bathymetric EchoSounder SyQwest. Memotong diagonal daerah penelitian adalahmulai dari Timur Laut-Barat Daya, sehingga lintasan dibuat dominanarah Barat Laut-Tenggara dengan harapan dapat memperolehinformasi geologi lapisan sedimen yang maksimal.
• Alat ini adalah merupakan tipe sub bottom profile yang sederhanayang terdiri dari transduser, console trans-receiver dan softwarestrata box yang terinstal dalam sebuah komputer akuisisi. Transduserpada alat ini biasanya selalu terpasang di lambung kapal sedangkanconsole trans-receiver dan komputer akusisi selalu terletak di ataskapal. Software strata box yang terinstal dalam komputermemerintahkan console trans-receiver untuk mengirimkan sinyalgelombang akustik, kemudian gelombang akustik akan dipantulkanoleh lapisan-lapisan yang berada didasar laut hingga energinyahabis.
• Hasil pantulan lapisan-lapisan dasar laut akanditerima oleh console trans-receiver yangkemudian akan diteruskan kedalam softwarestrata box berupa sinyal digital yang kemudianakan tampak sebagai image Dalam kegiatanakuisisi peralatan sub bottom profile dilengkapidengan peralatan penentu posisi DGPS dansoftware navigasi untuk memandu jalanya surveiagar sesuai dengan lintasan yang direncanakan.
• Data yang diperoleh dari pengeruman ini adalahdata digital berformat *.odc, yang merupakanformat standar software BATHY-2010. Agarmemudahkan dalam pengolahan data akandilakukan rangkaian proses konversi ke bentukformat lain (analisa pemrosesan data sub bottomprofiler). Seperti *.seg-Y dan *.seg-D .
Pengambilan Data Contoh Sedimen• Dalam upaya mengambil contoh sedimen dari dasar laut Metode
pengambilan contoh sedimen dasar laut yang cepat dan mudah adalahcoring.
• Coring adalah suatu teknik yang digunakan untuk membawa sedimen daridasar laut ke permukaan dengan menggunakan pipa core metal panjang yangdiberi beban pemberat 350 kg dan diikat dengan kawat sling diatasnya.
• Core bisa menembus lapisan sedimen pada kedalaman tertentu atau lebihdalam tergantung sudut jatuh dan arus bawah laut, dengan menggunakancore peneliti bisa menggambarkan stratigrafinya.
• Semakin kecil nilai arus dan sudut jatuh core kecepatan jatuh akan lebihcepat dan lebih dalam core yang tertancap. Dalam penggunaanya alat inimemiliki prinsip jatuh bebas sehingga disebut gravity core.
• Sebelum dioperasikan dari atas kapal gravity core diikat menggukan kawatsling, pipa paralon berdiamater 2.5 inc sepanjang 312 cm dimasukankedamam core sepanjang 7 m selanjutnya ditutup dengan core catcher danmata perunggu.
Kenapa Menggunakan SBPs atau Sediment Frofiler :
1. Salah satu alat yang bisa digunakan adalah BATHY-2010 ChripSub Bottom Profiler and Bathymetric Echo Sounder.
2. Sistem ini terpasang dalam lambung kapal atau towfish.
3. Transduser dari sub-bottom profiler jenis pinger terdiri darielemen piezoelektrik kecil, yang memancarkan glombangpendek, tunggal dan frekuensi tinggi (mulai dari 1 kHz ke 40kHz) ketika diaktifkan oleh dorongan listrik.
4. Sistem yang paling umum digunakan menghasilkan frekuensibandwidth yang sempit 3.5 kHz.
5. Transduser bertindak sebagai Transmitter dan Receiver.Pingers hanya dapat menangani pulsa energi rendah (biasanya10-60 joule).
6. Output daya rendah, dikombinasikan dengan bandwidthfrekuensi yang sempit, menghasilkan penetrasi yang terbatashanya beberapa meter di sedimen berpasir, tetapi sampai 50m dalam sedimen berlumpur.