11
JENIS – JENIS INFORMASI DUNIA CYBER Oleh : Sonia Saraswati (1801437930)

Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

JENIS – JENIS INFORMASI DUNIA CYBEROleh : Sonia Saraswati (1801437930)

Page 2: Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal yang berjudul “Jenis-Jenis Informasi Dunia

Cyber”. Penyusunan jurnal ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Cyber Law dan

Intellectual Property Rights. Saya berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khusunya

dalam bidang hukum.

Saya menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan jurnal ini. Karena itu, saya sangat

mengharapkan kritikan dan saran dari Bapak Bambang Pratama selaku dosen mata kuliah Cyber Law

dan Intellectual Property Rights untuk melengkapi kekurangan dan kesalahan dari jurnal ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Pratama yang telah membantu

selama Proses penyusunan jurnal ini.

Jakarta, April 2016

Sonia Saraswati

Page 3: Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

JENIS – JENIS INFORMASI DUNIA CYBER

Bab I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan di bidang teknologi informasi saat ini merupakan dampak

dari semakin kompleksnya kebutuhan manusia. Dekatnya hubungan informasi dan teknologi jaringan

komunikasi telah menghasilkan cyber yang amat luas yang biasa disebut dengan teknologi

cyberspace. Teknologi ini berisikan kumpulan informasi yang dapat diakses oleh semua orang dalam

berbentuk jaringan-jaringan komputer yang disebut jaringan internet. Meskipun infrastruktur di

bidang teknologi informasi di indonesia tidak sebanyak negara-negara lain. Namun bukan berarti

indonesia lepas dari ketergantungan terhadap teknologi informasi.

Cyber Law adalah istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi

informasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum Teknologi Informasi . Di internet hukum itu

adalah cyber law, hukum yang khusus berlaku di dunia cyber. Secara luas cyber law bukan hanya

meliputi tindak kejahatan di internet, namun juga aturan yang melindungi para pelaku e-commerce,

e-learning; pemegang hak cipta, rahasia dagang, paten, e-signature.

Cyber Law erat lekatnya dengan dunia kejahatan. Hal ini didukung oleh globalisasi.

Zaman terus berubah-ubah dan manusia mengikuti zaman itu. Perubahan itu diikuti oleh dampak

positif dan dampak negatif. Ada dua unsur terpenting dalam globalisasi yaitu globalisasi manusia

dipengaruhi dan dengan globalisasi manusia dipengaruhi. 1

Penjahat Cyber muncul dalam bentuk dan berkisar dari relatif tidak berbahaya

(seperti mengubah konten disitus web) untuk berbahaya (seperti data yang dicuri dan digunakan

untuk mencuri identitas atau rahasia dagang). Setiap individu, Organisasi, Publik, Perusahaan atau

Instansi Pemerintah semua tingkatan mungkin menjadi korban oleh pejabat cyber. Siapa pun yang

bergantung pada komputer untuk kegiatan sehari-hari dapat menjadi korban. 2

1 Sulaiman, Robintan. Cyber Crimes : Perspektif E-Commerce Crime. Pusat Bisnis Fakultas Hukum : Universitas Pelita Harapan, 2002; (wikipedia)

2 Joshua B. Hill, Nancy E marion: Introduction to Cybercrime. Computer Crimes, Laws and Policing in the 21st Century.

Page 4: Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

1.2 Rumusan Masalah

1) Jenis – Jenis Informasi di dunia Cyber dari segi Private dan Publik

1.3 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam pengumpulan data ialah

dengan menggunakan teknik literatur yaitu penelitian kepustakaan dengan menggunakan bahan-

bahan pustaka yang mendukung baik dari buku maupun dari internet.

Bab II. KAJIAN PUSTAKA

1. Teori tentang Informasi

Teori informasi di ciptakan oleh Claude E. Shannon untuk studi aspek kuantatif

informasi tertentu, terutama informasi tertentu sebagai analisis dampak coding pada transmisi

informasi. Penelitian di bidang ini telah menghasilkan beberapa teori matematika. Subjek kita adalah

teori stokastik, sering disebut sebagai Shannon Teori, yang berlangsung turun dari pekerjaan perintis

Shannon. 3

2. Teori tentang Cyber

Ada beberapa guidance bagi kita untuk mengerti seluk beluk perdagangan secara

elektronik dengan melihat teori-teori, yaitu :

1) Teori Kepercayaan : teori menjelaskan bahwa ada pernyataan objektif yang

dipercayai pihak-pihak. Tercapainya kata sepakat dengan konfirmasi tertulis

2) Teori Pernyataan : keadaan objektif realitas oleh penilaian masyarakat dapat

menjadi persetujuan tanpa memperdulikan kehendak pihak-pihak

3) Teori Kehendak : teori menitikberatkan pada kehendak para pihak

merupakan unsure essensil dalam perjanjian

4) Teori Ucapan : teori ini menganut sistem dimana penawaran ditawarkan dan

disetujui maka perjanjian tersebut sudah sempurna dan mengikat kedua

belah pihak sebagai undang-undang

5) Teori Penawaran : konfirmasi pihak kedua adalah kunci terjadinya perjanjian

setelah di pihak penerima menerima tawaran dan memberikan jawaban

3 Imre Csizer, Janos Korner : Information Theory (Coding Theorems for Discrete Memoryless Systems

Page 5: Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

6) Teori Pengetahuan : Konsensus dalam bentuk perjanjian tersebut terjadi bila

si penawar mengetahui hukum penawaran disetujui walaupun tidak ada

konfirmasi

7) Teori Pengiriman : Bukti pengiriman adalah kunci dari lahirnya perjanjia,

artinya jawaban dikirim pada saat itulah sudah lahir perjanjian yang

dimaksud

Berdasarkan Undang-Undang dalam konsep tentang Informasi

Privat

- Badan :

1) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang : Rahasia Perusahaan

Berdasarkan Lingkup Rahasia Dangang Pasal 2 “lingkup rahasia dagang meliputi metode

produksi, metode pengelolaan, metode penjualan atau informasi lain dibidang teknologi dan

bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum”

2) Undang – Undang no. 8 tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan : Data Perusahaan

Berdasarkan Data Perusahaan atau Dokumen Perusahaan Pasal 1 ayat 2 “Dokumen Perusahaan

adalah data, catatan dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan

dalam rangka pelaksanaan kegiatan baik tertulis di atas kertas atau sarana lain, maupun

terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca atau didengar”

- Orang :

1) Privacy (Undang-Undang no. 39 tahun 1999 Tentang HAM berdasarkan pasal 14 ayat 1

“setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya” dan Undang-Undang no. 11 tahun 2008

Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik berdasarkan pasal 26 ayat 1 huruf c “Hak pribadi

merupakan untuk mengawasi akses informasi tentang kehidupan pribadi dan data

seseorang”)

Page 6: Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

Publik

- Penyelenggaraan Negara :

1) Undang-Undang no. 14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik berdasarkan

pasal 4 “setiap orang berhak memperoleh informasi publik sesuai ketentuan undang-undang

ini”

2) Undang-Undang no 28 tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas

dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme berdasarkan pasal 9 ayat 1 huruf a “ peran serta

masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 terwujudkan dalam bentuk : hak mencari,

memperoleh dan memberikan informasi tentang penyelenggara negara”

Berdasarkan Undang-Undang dalam Konsep tentang Cyber 4

Undang-Undang no. 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (materil dan formil)

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang no. 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi

Undang-Undang no. 10 tahun 1998 Jo. Undang- Undang no. 7 tahun 1992 Tentang

Perbankan

Undang-Undang no. 32 tahun 2002 Tentang Penyiaran

Undang-Undang no. 15 tahun 2001 Tentang Merk

Undang-Undang no. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat

Undang-Undang no. 30 tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang

Undang-Undang no. 19 Tahun 2002 Tentang Hak cipta

Undang-Undang no. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia

Undang-Undang no. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang no. 14 tahun 2001 Tentang Paten

Undang-Undang no. 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri

Undang-Undang no. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan

Undang-Undang no. 4 tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman

Undang-Undang no. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

Sengketa

Undang-Undang no. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

4 Ramli, Ahmad M. Cyber Law dan Haki Dalam Sistem Hukum Indonesia. Bandung: Refika Aditama, 2006

Page 7: Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

Bab III. PEMBAHASAN

Untuk lebih mengenal jenis-jenis dunia cyber dapat melihat contoh kasus dalam ruang

lingkup private dan publik. 5

Contoh Kasus Private

Online Shop A menawarkan Iphone 6 yang harganya dipasaran Rp. 12 juta, dipatok

pelaku hanya Rp. 5 juta. Tergiur iklan yang disebarkan pelaku di berbagai situs belanja online

dan media sosial seperti Twitter, Kaskus, Instagram. Korban mengontak nomor telepon yang

tertera iklan. Ketika harga sudah disepakati, pelaku meminta untuk mentransfer uang

pembayaran terlebih dahulu. Untuk meyakinkan korban, pelaku membuat no resi palsu,

ketika korban mengecek ternyata no resi tersebut tidak terdaftar dalam perusahaan jasa

pengiriman. Korban baru sadar tertipu setelah barang pesanan tidak juga sampai ke

tangannya. Nomor ponsel pelaku menjadi tidak aktif setelah transaksi dilakukan. Dengan hal

ini, Pelaku Usaha atau Online Shop A dapat dituntut berdasarkan UU no. 11 tahun 2008

pasal 28 ayat 1 yang “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita

bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi

internet” dan dapat dikenakan sanksi UU no. 11 tahun 2008 pasal 45 ayat 2 “setiap orang

yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat 1 atau ayat 2 dipidana

dengan hukuman penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp.

1000.000.000,00 (satu miliyar rupiah)”

Contoh Kasus Publik

Pada bulan juli tahun 2009, twitter kembali menjadi media infeksi modifikasi New

Koobface, worm yang mampu membajak akun Twitter dan mampu menular melalui

postingannya dan menjangkit semua followers. Semua kasus ini hanya sebagian dari sekian

banyak kasus penyebaran Malware di antara jejaring sosial. Twitter tak kalah target, pada

bulan agustus tahun 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis.

Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mendownload video tersebut. Dengan Hal ini,

para pengguna akun Twitter harus berhati-hati dengan adanya penyebaran Video tersebut

yang akan merusak sistem jaringan akun bagi pengguna akun Twitter dan para Tim

Keamanan akun Twitter sudah membuang infeksi tersebut lalu akan diberikan hukuman

kepada penyebar virus meskipun belum ada kepastian hukum. Adapun Hukum yang dapat

menjerat Penyebaran Virus tersebut dengan berdasarkan UU no. 11 Tahun 2008 pasal 33

ayat 1 yang “senggaja melakukan tindakan yang berakibat terganggunya sistem elektronik

menjadi tidak bekerja sebagaimana semestinya” dan terdapat sanksi yang mengatur dalam 5 Julianidian. Cyberlaw: kasus UU ITE

Page 8: Jenis jenis informasi dunia cyber (oni)

UU no. 11 tahun 2008 pasal 46 yang “memenuhi unsur pada pasal 31 ayat 1 atau ayat 2

dapat dipenjara dengan hukuman pidana paling lama 10 tahun dan/atau denda paling

banyak Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah)”

D. KESIMPULAN

Dari rumusan masalah sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jenis-jenis

informasi terdapat sebagai inventarisasi atas persoalan-persoalan atau aspek-aspek hukum yang

diperkirakan berkaitan dengan pemanfaatan internet. Secara garis besar ruang lingkup cyber ini

berkaitan dengan persoalan-persoalan atau aspek aspek hukum yang terbagi dalam private dan

publik.

Dalam ruang lingkup private adalah ruang atau tempat tertutup yang dapat diakses oleh

orang yang diizinkan dengan syarat tertentu. Sedangkan, ruang linkup publik adalah ruang atau

tempat terbuka dapat diakses oleh orang banyak dan tidak perlu dengan izin dengan syarat tertentu.

Private Publik

HAKI, E-Commerce, Cyber Contract, Privacy,

Domain Name

Juridiksi, Etika Kegiatan Online, Perlindungan

Konsumen, Persaingan Sehat, Anti Monopoli

dan Perpajakan