39
Disampaikan oleh : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Prov. Kalbar Pontianak, Rabu 30 November 2011

Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

  • Upload
    boysinu

  • View
    1.463

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Disampaikan oleh:

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Prov. Kalbar

Pontianak, Rabu 30 November 2011

Page 2: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Gambaran Umum;Isu Strategis Penataan Ruang;Kronologis Penyusunan

RTRW;Progres Penyusunan RTRW;Saran Tindak.

SELAYANG PANDANG

Page 3: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

“Pergub Kalbar No. 48 Th. 2008 (mengacu PP No. 38

Th. 2007 dan PP No. 41 Th. 2007) menyatakan bahwa

Tupoksi penyusunan RTRW Prov dan pembinaan

penyelenggaraan penataan ruang kab/kota di Dinas PU

Prov. Kalbar”

“Pergub Kalbar No. 48 Th. 2008 (mengacu PP No. 38

Th. 2007 dan PP No. 41 Th. 2007) menyatakan bahwa

Tupoksi penyusunan RTRW Prov dan pembinaan

penyelenggaraan penataan ruang kab/kota di Dinas PU

Prov. Kalbar”

Page 4: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 5: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Orientasi Kalbar

Page 6: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

PETA WILAYAH ADMINISTRASI

3.1Batas Administrasi Prov. Kalbar:• Utara : Laut Natuna, Serawak (Malaysia Timur)• Selatan : Laut Jawa dan Prov. Kalteng• Barat : Selat Karimata dan Laut Natuna• Timur : Prov. Kalteng dan Prov. Kaltim

Terdiri dari 12 kabupaten & 2 kota

Page 7: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Luas : 147.307 Km2 (terluas ke-4 RI);Kabupaten / Kota : 12 kabupaten / 2 kota;Kecamatan : 175 kecamatan;Penduduk : 4.395.983 orang (Th.2010);Pertumbuhan pnddk : 1,58 % (Th.2009-2010);PDRB (harga berlaku) : Rp.60,48 T (triwulan III 2011);Pertumbuhan Ekonomi : 5,8 % ( Nasional 6,6 % - Th.2011);IPM : 68,79 (peringkat 28 RI - Th. 2010);Ekspor (karet) ke Cina, Korea, Jepang : US$ 148,33 jt.

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Page 8: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 9: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

1. Sistem Perkotaana) Adanya pemekaran wilayah (Kab. Kubu Raya dan

Kab. Kayong Utara th.2007) → menjadi titik tumbuh baru yang berdampak pada sistem wilayah;

b) Indikasi terbentuknya Kawasan Metropolitan Pontianak (KMP) dalam 20 thn mendatang (penduduk > 1 jt jiwa);

c) Usulan beberapa ibukota kabupaten menjadi Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), yakni: Kota Bengkayang, Kota Ngabang, Kota Sekadau, Kota Nanga Pinoh, Kawasan Perkotaan Sungai Raya-Sungai Ambawang, dan Kawasan Perkotaan Sukadana-Telok Melano.

Page 10: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Kuala Dua

Page 11: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

2. Struktur Ruanga) Usulan kab/kota untuk membangun

infrastruktur baru, khususnya bandara dan pelabuhan → sinkronisasi dengan RTRWN dan Kementerian terkait;

b) Rencana pembangunan Jalan Trans Kalimantan (Lintas Utara, Lintas Tengah, dan Lintas Selatan);

c) Lintas Utara menghubungkan 5 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) → diindikasikan melintasi Kawasan Heart of Borneo (HoB);

d) Pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik, a.l: air, uap, micro hydro, nuklir (tahap penelitian).

Page 12: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 13: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

CA Niyut Penrissen

TN Danau Sentarum

TN Betung Kerihun

TN Kayan Mentarang

04/12/23

Melintasi Kawasan Hutan/Lindung

Page 14: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

3. Pola Ruanga) Keberadaan kawasan permukiman (desa/kampung) dalam

kawasan hutan/lindung;b) Sekitar 18,2 % luas Kalbar menjadi bagian dari Heart of

Borneo;c) Kebijakan pengembangan Kawasan Perbatasan Negara,

KAPET Khatulistiwa, Koridor Ekonomi Nasional, Kawasan Terpadu Mandiri (KTM), Kawasan Minapolitan, Kawasan Usaha Agrobisnis Terpadu (KUAT), dan kawasan strategis lainnya;

d) Keberadaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (belum diakomodasi dalam Perda No.5 Th. 2004 ttg RTRWP Kalbar);

e) Pengembangan kawasan pertambangan (PP No. 22/2010 ttg Wilayah Pertambangan);

f) Berkurangnya lahan pertanian (UU 41/2009 ttg perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan);

g) Ancaman bencana alam: abrasi, banjir (rob, bandang, longsor), kebakaran hutan dan lahan gambut.

Page 15: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

TN. Danau Sentarum

TN. Betung Kerihun

TN. Bukit Baka-Bukit Raya

Potensi

“ECO-TOURISM”

Page 16: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Peta Administrasi Kawasan Perbatasan Kalbar

Page 17: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 18: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

KORIDOR EKONOMI NASIONAL _PULAU KALIMANTAN

Page 19: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

4. Kebijakan Nasionala) Kelangkaan sumber energi (minyak & gas bumi);b) Kenaikan muka air laut → pemanasan global & siklus;c) Perdagangan bebas → menuntut daya saing wilayah;d) Kalimantan diindikasikan sebagai Pulau Energi Nasional

masa depan → perlu penataan ruang yang sinergis lintas wilayah & sektor;

e) Isu pemindahan ibukota negara ke Pulau Kalimantan;f) Lahirnya UU No.26 Th.2007 ttg Penataan Ruang (26 April

2007), mengamanatkan agar RTRWP Kalbar disusun atau disesuaikan paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak UU tersebut diberlakukan;

g) PP No.26 Th. 2008 ttg RTRWN;h) Raperpres RTR Pulau Kalimantan, Kawasan Perbatasan,

KAPET Khatulistiwa, dan Kawasan HoB;i) SK Menhutbun No. 259/Kpts-II/2000 ttg Penunjukan Kws

Hutan dan Perairan Kalbar “lebih kuat” daripada Perda No.5 Th. 2004 ttg RTRWP Kalbar karena ditunjuk oleh Menhutbun dengan dasar undang-undang kehutanan.

Page 20: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 21: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Tahun2004-2007

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

START REVISI

(26 April

2007)

FINISH REVISI (26 April 2009)

•Perda 5/2004 ttg RTRW Prov. Kalbar;

•SK Menhutbun 259/2000 ttg Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Prov. Kalbar.

•UU 43/2008 ttg Wilayah Negara;

•PP 26/2008 ttg RTRW Nasional;

•Permendagri 28/2008 ttg Tata Cara Evaluasi Raperda ttg Rencana Tata Ruang Daerah.

• UU 26/2007 ttg Penataan Ruang;

• UU 24/2007 ttg Penanggulangan Bencana;

• UU 27/2007 ttg Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

• UU 30/2007 ttg Energi;

• PP 38/2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemprov, dan Pemkab/kota;

• Kepmenpu 390/2007 ttg Penetapan Status Daerah Irigasi Pusat, Prov, dan Kab/Kota.

• UU 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara;

• UU 10/2009 ttg Kepariwisataan;

• UU 30/2009 ttg Ketenagalistrikan;

• UU 32/2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

• UU 41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

• UU 45/2009 ttg Perikanan;• PP 24/2009 ttg Kaw Industri;• Permenpu 11/2009 ttg

Pedoman Persetujuan Substansi Dalam Penetapan Raperda ttg RTRW Prov dan Kab/Kota, beserta Rencana Rincinya;

• Permenpu 15/2009 ttg Pedoman Penyusunan RTRW Prov;

• Permen Pertanian 41/2009 ttg Kriteria Teknis ttg Kawasan Peruntukan Pertanian;

• Kepmenpu 630/2009 tentang Status dan Fungsi Jalan.

• PP 10/2010 ttg Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;

• PP 15/2010 ttg Penyelenggaraan Penataan Ruang;

• PP 24/2010 ttg Penggunaan Kawasan Hutan;

• PP 22/2010 ttg Wilayah Pertambangan;

• PP 68/2010 ttg Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang;

• Permenhub 11/2010 ttg Tatanan Kebandarudaraan Nasional;

• Permenhub 6/2010 ttg Rencana Pengembangan Jaringan Pelayanan Penyeberangan;

• Kepmen Kelautan dan Perikanan 32/2010 ttg Penetapan Kawasan Minapolitan;

• Kepmenpu 567/2010 ttg Jalan Strategis Nasional.

•UU 12/2011 ttg Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

•UU 4/2011 ttg Informasi Geospasial;

•RPP tentang Tingkat Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang.

Page 22: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

• Tahap III : Sinkronisasi Substansi Raperda dan Penetapan Raperda (target);

• Stakeholders : BKPRD Prov, BKPRD Kab/Kota, DPRD, akademisi, NGO/LSM, praktisi, dan tokoh/perwakilan masyarakat;

• Media Pelibatan : Seminar/rapat, email/jejaring sosial, serta media cetak dan elektronik lokal;

• Clearing House : 17 Maret di Ditjen Penataan Ruang Kem PU;

• Persub BKPRN : 7 September, oleh Kem PU

(Wakil Ketua I dan Ketua Tim Pelaksana BKPRN);

• Pembahasan DPRD I : 6 Oktober;• Pembahasan DPRD II : 21

November;• Audiensi : 23 November, BKPRD

dan DPRD bersama Ditjen Penataan Ruang

Kem PU.

•Tahap II : Laporan Data dan Analisis, Laporan Rencana,

serta Laporan Rancangan Perda;•Stakeholders : BKPRD Prov, BKPRD Kab/Kota, DPRD, akademisi, NGO/LSM, praktisi, dan tokoh/perwakilan masyarakat;

•Media Pelibatan : Seminar/rapat, FGD, pos, email/jejaring sosial, serta media cetak dan elektronik lokal;

•Konsultasi/Uji Publik : 10 Desember 2010;

•Pembahasan di BKPRN : 23 Desember 2010.

•Tahap I (akhir th. 2009) : Laporan Pendahuluan dan Kompilasi Data;

•Stakeholders : BKPRD Prov, BKPRD Kab/Kota, DPRD, akademisi, NGO/LSM, praktisi, dan tokoh/perwakilan masyarakat;

•Media Pelibatan : Seminar/Rapat, FGD, pos, email/jejaring sosial, serta media cetak dan elektronik lokal.

Pergub Kalbar 48/2008 (didasarkan atas PP 38/2007) ttg Tupoksi penyusunan RTRW Provinsi dan pembinaan penyelenggaraan penataan ruang kab/kota berada di Dinas PU Prov. Kalbar (sebelumnya berada di Bappeda Prov. Kalbar).

Page 23: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 24: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Status RTRW Kab/Kota (28 November 2011)

NO KABUPATEN 1 2 3 4 5 6 7

1 KAB. KUBU RAYA X X X X X X

2 KAB. PONTIANAK X X X X X X

3 KAB. SAMBAS X X X X X X

4 KAB. BENGKAYANG X X X X X X X

5 KAB. LANDAK X X X X X X

6 KAB. SANGGAU X X X X X X

7 KAB. SEKADAU X X X X X X

8 KAB. SINTANG X X X

9 KAB. MELAWI X X X X X X

10 KAB. KAPUAS HULU X X X X X X

11 KAB. KAYONG UTARA X X X X X X

12 KAB. KETAPANG X X X X X X

13 KOTA PONTIANAK X X X X X X

14 KOTA SINGKAWANG X X X X X X

1. Revisi RTRWK2. Penyempurnaan

Raperda RTRWK3. Proses

Rekomendasi Gubernur

4. Surat Rekomendasi Gubernur

5. Proses Persetujuan Substansi

6. Pembahasan BKPRN

7. Surat Persetujuan Substansi

Page 25: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Status Terakhir RTRW Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Kemajuan

NO KAB/KOTA PROGRES TERAKHIR

1 KAB. BENGKAYANG SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

2 KOTA SINGKAWANG PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

3 KAB. SAMBAS PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

4 KAB. KUBU RAYA PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

5 KAB. PONTIANAK PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

6 KAB. KAYONG UTARA PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

7 KOTA PONTIANAK PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

9 KAB. KAPUAS HULU PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

10 KAB. SEKADAU PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)

11 KAB. KETAPANG PEMBAHASAN BKPRN (8 Des)

12 KAB. MELAWI PEMBAHASAN BKPRN (8 Des)

13 KAB. SANGGAU PEMBAHASAN BKPRN (8 Des)

9 KAB. LANDAK PEMBAHASAN BKPRN (8 Des)

14 KAB. SINTANG PROSES REKOM GUB

Page 26: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Prosedur Penetapan Perda RTRW Prov. Kalbar

“Pembahasan bersama DPRD Prov”

Page 27: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Progres Penyusunan Substansi Kehutanan (28 Nov 2011)

Page 28: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

APL : areal penggunaan lainCA : cagar alamHL : hutan lindungHP : hutan produksi

HPK : hutan produksi konversiHPT : hutan produksi terbatasTN : taman nasionalTWA : taman wisata alam

Page 29: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

ALUR PROSES PERSETUJUAN SUBSTANSI KEHUTANAN ALUR PROSES PERSETUJUAN SUBSTANSI KEHUTANAN (P.28/MENHUT-II/2009)(P.28/MENHUT-II/2009)

Pembentukan Tim Teknis

Raperda RTRWP + kelengkapan dokumen

Kajian Teknis

Uji Konsistensi

Penelitian Terpadu

Persetujuan/penolakan substansi kehutanan

Laporan Menhut Ke DPR

Persetujuan/penolakan dari DPR

45 hr

90 hr

30 hr

14 hr

?

14 hr

30 hr

223 hr(7,4 bln)

+ ?

Progres Kalbar

Page 30: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Hingga Nov 2011, RTRW Prov yang sudah di-PERDA-kan hanya 10 dari 33 prov (30,3 %), yakni:1. Lampung;2. Banten;3. DKI Jakarta; 4. Jabar;5. Jateng; 6. DI Yogyakarta; 7. Bali;8. NTB; 9. NTT ;10. Sulsel.

Page 31: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 32: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 33: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

Hasil Pertemuan Gubernur dan Tim Terpadu Kehutanan Kalbar bersama Dirjen Planologi Kemhut di Jakarta, 9-11 November 2011:a. Gubernur dan Dirjen Planologi sepakat

menargetkan penyelesaian sinkronisasi substansi kehutanan Kalbar paling lambat 31 Desember 2011 sebelum dilakukan pembahasan ke DPR;

b. Untuk infrastruktur (fasum&fasos) dalam kaw hutan, akan diubah peruntukan kaw hutannya;

c. Untuk permukiman (desa/kampung) dalam kaw hutan, akan diubah peruntukan kaw hutannya secara total (menjadi APL) atau bertahap, selama diusulkan dan disetujui oleh kepala daerah serta ketersediaan data/informasi pendukung.

Page 34: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 35: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

1. Menurut Keppres 4/2009 ttg BKPRN, Keanggotaan BKPRN: Ketua: Menko Bid.

Perekonomian; Wakil Ketua I: Men PU; Wakil Ketua II:

Mendagri; Sekretaris: Bappenas; Anggota, a.l: Menhut,

Meneg LH.

Menuntut sumber daya yang besar dan indikasi “ego

sektoral”. Pemberian

persetujuan substansi harusnya

dikoordinasi oleh Kemenko Bid.

Penataan Ruang/Bappenas.

Page 36: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011
Page 37: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

5. Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Prov. Kalbar meliputi:a. Kawasan Perbatasan Darat Republik Indonesia (belum

di-PERPRES-kan)*; b. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Khatulistiwa

(belum di-PERPRES-kan)*; c. Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Pontianak (hanya

deliniasi awal); d. Kawasan Jantung Kalimantan (Heart of Borneo) - (belum

di-PERPRES-kan)*;e. Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (belum

disusun rencana tata ruang)*.

Page 38: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011

6. Menurut UU 12/2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Perda Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD Prov dengan persetujuan bersama Gub. Terkait arahan sanksi khususnya sanksi pidana dalam UU 26/2007, sanksi dapat diberikan bagi pemberi maupun penerima izin. Memahami begitu panjangnya proses/prosedur dan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyusuna RTRW. Kedepan, apabila Kepala Daerah diindikasikan melakukan penyimpangan pemanfaatan ruang, apa sikap dari Kem PU, Kemdagri, Kem LH, Bappenas, dan Kepala Bakosurtanal? Apa sekedar memberikan rekomendasi/persetujuan/evaluasi teknis?

Page 39: Paparan Kadis PU Bappenas 28 Nov 2011