View
142
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
TUGAS INDIVIDU
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
DOSEN: PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
BUSINESS ETHIC PT. BOSOWA CORPORATION
DISUSUN OLEH :
ZIKRI NURMANSYAH (55116120009)
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA – JAKARTA
APRIL 2017
1
ABSTRAK
Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang
baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan
dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang
etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau
tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi. Etika mempengaruhi
perilaku pribadi di lingkungan kerja.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah PT Bosowa Corporation menggunakan etika
bisnis dalam menjalankan usahanya. Etika bisnis adalah hal yang sangat diperlukan oleh
perusahaan agar terjadinya persaingan yang bersih dan sehat antar pelaku bisnis. Selain itu juga
demi kepuasan dan perlindungan konsumen agar percaya akan produk perusahaan tersebut.
Bosowa Corporation adalah perusahaan induk (holding company) yang memiliki berbagai
bidang bisnis. Perusahaan ini bermula dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan umum bernama CV Moneter di kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada 22
Februari 1973 oleh Aksa Mahmud. Saat ini Bosowa Corporation mempunyai 10 unit bisnis,
yakni otomotif, semen, logistik dan transportasi, pertambangan, properti, jasa keuangan,
infrastruktur, energi, media, dan multibisnis.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan bisnisnya, pelaku bisnis harus melakukan kegiatan bisnisnya
sesuai dengan aturan, norma dan etika yang berlaku. Oleh karena itu etika bisnis sangatlah
diperlukan dalam dunia bisnis agar terjadinya persaingan yang sehat antar pelaku bisnis.
Etika bisnis merupakan standar moral yang diterapkan dalam kebijakan, institusi dan
perilaku bisnis. Perusahaan meyakini bahwa prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang
memiliki etika, artinya bisnis yang dijalankan dengan mentaati aturan-aturan atau kaidah-
kaidah etika sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau
tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan moral
pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap
sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain, perilaku etis merupakan perilaku
yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial yang diterima secara
umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik.
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan
hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat.
Setiap perusahaan memiliki peraturan-peraturan atau kode etik yang berfungsi
untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan meyakini
3
prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan
hukum dan peraturan yang berlaku.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah PT Bosowa Corporation menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya?
2. Jika PT Bosowa Corporation tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk
pelanggarannya, faktor penyebab nya dan bagaimana cara mengatasinya?
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis memberikan batasan
masalah etika bisnis hanya di PT Bosowa Corporation.
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Bussiness Ethic & Good Governance Univeritas Mercu
Buana 2017
2. Untuk mengetahui etika bisnis pada PT. Bosowa Corporation
3. Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara antisipasi apabila PT.
Bosowa Corporation tidak menggunakan etika bisnis.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Etika Bisnis
Menurut Velasques (2002) Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Menurut Steade et al (1984: 701) Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan
dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis. Menurut Hill dan Jones (1998) Etika
bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna
memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan
untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Menurut Sim (2003) Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari "etos," kata
Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif
dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas
moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Brown dan Petrello (1976) Bisnis adalah suatu lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan
masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh.
Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Journal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft
Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika kita, yaitu :
Utilitarian Approach
Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam
bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
5
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan
dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach
Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati.
Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan
akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.
2.2 Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Ada tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis yaitu:
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang
terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang
pertama bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya
secara baik dan etis. Karena lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditujunjukkan
kepada para manajer dan pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana
perilaku bisnis yang baik dan etis itu.
2. Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife. Subversife karena ia mengunggah,
mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi,
dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktek bisnis pihak
mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan
dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh
praktek bisnis siapapun juga.
6
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang
karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi.
Ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu dengan yang lainnya dan
bersama – sama menentukan baik tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis tersebut.
2.3 Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses
bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan
tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman
bagi setiap bentuk usaha. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis
adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis
tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran.
Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua,
kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip Keadilan
Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil
dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
7
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua
pihak.
5. Prinsip Integritas Moral
Dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya
maupun perusahaannya.
Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim,
Presiden Direktur Karim Business Consulting, yaitu:
1. Kejujuran
Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat
keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci
keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah
persaingan bisnis.
2. Keadilan
Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan
sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan
keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan
tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.
3. Rendah Hati
Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk
dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk pesaing, entah melalui
gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk
melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit
8
masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna,
pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
4. Simpatik
Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien atau
konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda,
seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.
5. Kecerdasan
Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang
memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan
menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan
oleh lawan-lawan bisnisnya.
2.4 Hal – Hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis
1. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari
etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
2. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh)
karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan
“kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
3. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
9
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks
lagi.
4. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki
terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT. Bosowa Corporation yang beralamat di Gedung
Menara Karya, Jl. H.R Rasuna Said No.1-2, RT.1 RW.2, Kuningan Timur, Setia Budi,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950.
3.2 Teknik Pengambilan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam tugas ini, penulis menggunakan
Metode pengumpulan data berupa studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan data dari
beberapa buku, referensi di internet dan jurnal yang mengkaji penelitian sejenis untuk
mendukung penelitian etika dalam bisnis.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
PT. Bosowa Corporation sebelumnya berdiri dengan nama CV Moneter, pada 22
Februari 1973 di Makassar, Sulawesi Selatan. Nama "Bosowa" berasal dari singkatan
dari Bone, Soppeng, Wajo dan, tiga kerajaan tua Bugisyang terletak di teluk Bone, pantai
timur Sulawesi Selatan (Bone), dataran tinggi Sulawesi Selatan (Soppeng), dan di
sekitar Danau Tempe, Sulawesi Selatan (Wajo).
Pendiri HM Aksa Mahmud, memberikan dasar bagi perusahaan untuk tumbuh
menjadi salah satu kelompok bisnis terbesar muncul dari Indonesia Timur. Dipandu
oleh kekuatan dan semangat Bugis pelaut - pelaut pemberani yang telah mencapai pantai
Australia dan Madagaskar dengan perahu Phinisi - Bosowa ditakdirkan untuk tumbuh
menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Saat ini Bosowa Corporation mempunyai 10 unit bisnis, yakni otomotif, semen,
logistik dan transportasi, pertambangan, properti, jasa keuangan, infrastruktur, energi,
media, dan multibisnis.
4.2 Etika Bisnis Dalam PT. Bosowa Corporation
Perusahaan Bosowa percaya keberadaan sebuah perusahaan yang solid dan
bereputasi bergantung dalam cara perusahaan melakukan aktivitas bisnis dan kerja mereka.
Sebagai bagian dari prasyarat untuk penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, sejak 2007 perusahaan telah memberlakukan aturan etika standar untuk
kegiatan bisnis dan bekerja untuk semua karyawan.
Kode Bisnis dan Kerja Etik meliputi kebijakan tindakan berikut: Pernyataan
Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan, Keselamatan dan Kesehatan Karyawan,
11
Kepatuhan Lingkungan, Pelayanan Masyarakat, Kerahasiaan Karyawan, Kesempatan
Pekerjaan yang Sama Nilainya, Lingkungan Kerja yang Bebas Gangguan, Perlindungan
dan Penggunaan Aset Perusahaan, Tidak adanya Narkoba dan Alkohol di Tempat Kerja,
Tidak adanya Penggunaan Pihak Ketiga dan Agen, Informasi Sensitif Rahasia
dan Berharga, Jujur dan Etika Perilaku, Akurasi dan Integritas Pembukuan dan Arsip,
Menghindari Konflik dan Kepentingan Hadiah dan Hiburan, serta kontribusi Politik dan
Agama.
Semua Mitra pemegang saham, manajemen, staf dan karyawan,
dan bisnis perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pedoman bisnis & etika pekerjaan ini,
dan setiap anggota organisasi perusahaan harus memiliki tanggung jawab pribadi untuk
mempromosikan kode etik bisnis dan pekerjaan.
4.2.1 Penyetaraan Masyarakat
Giving Back
Bosowa Corporation bercita-cita untuk melaksanakan prinsip-prinsip
yang 'baik-baik’ tidak lengkap tanpa ‘berbuat baik’, dimana perusahaan
menunjukkan perawatan untuk masyarakat. Bosowa Corporation
telah lama melakukan program yang berkesinambungan dalam pendidikan,
kesehatan, bantuan untuk bencana alam, pemberdayaan usaha kecil
dan pembangunan infrastruktur publik di daerah di mana unit-
unit usaha perseroan beroperasi.
Bosowa Foundation
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Bosowa Corporation
adalah dilakukan melalui Bosowa Foundation, sebuah yayasan sosial yang
12
terlibat dalam mempromosikan kesehatan masyarakat,
pendidikan, pemberdayaan dan kegiatan amal sosial.
Konservasi
Kegiatan Bosowa tidak berakhir dengan penyebab sosial saja, tetapi
juga mencakup konservasi alam dan lingkungan. Pada tahun
2002, Semen Bosowa Maros memperoleh akreditasi ISO 14000 dalam
pengelolaan lingkungan.
Green Initiative
Bosowa Corporation melakukan program "Penghijauan Nasional” dengan
menanam satu juta pohon di Bantimurung, Kabupaten Maros. Inisiatif
ini kemudian diikuti dengan penanaman bibit pohon di sepanjang Jalan
Tol Reformasi di Makassar pada awal 2008. Inisiatif hijau Bosowa akan
menjadi program tetap setiap tahunnya dalam rangka untuk mengekang emisi
karbon bumi, khususnya di provinsi Sulawesi Selatan.
4.2.2 Bosowa Foundation
Bosowa Foundation merupakan lembaga nirlaba dari Bosowa Corporation. Bosowa
Foundation menjembatani dan menjalankan fungsi sosial perusahaan agar
memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan kualitas SDM
di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Visi dari Bosowa Foundation
yaitu menjadi pelopor pembentukan generasi bangsa berkualitas yang mandiri dan
bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan berdirinya Bosowa Foundation, maka kegiatan-kegiatan sosial
kemasyarakatan perusahaan dalam lingkup Bosowa Corporation dapat dijalankan
13
dengan lebih baik dan profesional. Kegiatan Bosowa Foundation memiliki fokus di
bidang pendidikan, kemanusiaan, dan kebudayaan.
Pendidikan
Bosowa Foundation aktif di bidang pendidikan melalui pemberian program
beasiswa. Salah satu program beasiswa Bosowa Foundation yang paling besar
adalah Beasiswa Prestasi Bosowa yang menawarkan beasiswa kepada
putra/putri daerah Sulawesi Selatan yang berprestasi, memiliki kepribadian
yang terpuji dan berjiwa kepemimpinan yang tinggi, untuk melanjutkan
pendidikan jenjang S1 di universitas terbaik di Indonesia, seperti Universitas
Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut
Pertanian Bogor dan Institut Teknologi Surabaya.
Selain itu, Bosowa juga memiliki program beasiswa lainnya yang ditujukan
untuk berbagai kalangan masyarakat seperti beasiswa untuk anak karyawan
perusahaan Bosowa sendiri, untuk umum, dan lain lain.
Kemanusiaan dan Keagamaan
Sebagai bagian dari masyarakat, Bosowa aktif dalam melakukan berbagai
kegiatan kemanusiaan dan keagamaan seperti bencana tanggap darurat dan
donor darah, pemberian hewan kurban, buka puasa bersama, pembangunan
masjid, penceramah keliling dan pembagian zakat.
Sosial dan Kebudayaan
Bosowa berperan serta dalam kegiatan sosial budaya, antara lain dengan
menyelenggarakan kegiatan sosial dan seni budaya. Di bidang sosial, Bosowa
menyelenggarakan berbagai seminar yang berhubungan dengan kesehatan,
keluarga dan pembangunan motivasi. Di bidang kebudayaan, Bosowa kerap
menjadi sponsor utama dalam berbagai kegiatan budaya di Sulawesi Selatan.
14
Salah satu kegiatan seni budaya yang disponsori oleh Bosowa adalah
pementasan teater “I La Galigo” yang dibuat berdasarkan mahakarya dunia dari
Sulawesi Selatan.
4.2.3 Pengembangan SDM
Sejak berdirinya Bosowa Corporation di Kawasan Timur Indonesia, pengembangan
sumber daya manusia selalu menjadi fokus utama HM Aksa Mahmud, pendiri dan
ketua Bosowa Corporation. Karyawan yang loyal, berpendidikan dan berdedikasi
tinggi merupakan prasyarat bagi kelangsungan usaha Bosowa. Pandangan ini telah
diperkuat oleh putra pendiri, H Erwin Aksa, yang telah dipercaya sebagai Kepala
Eksekutif Officer. Di bawah kepemimpinannya, Bosowa Corporation adalah
budidaya komitmen untuk keunggulan, atau 'keunggulan bosowa' yang telah
dirumuskan melalui Misi Perusahaan, Visi, Strategi Kunci dan Inti Nilai, sebagai
pedoman untuk pelaksanaan semua karyawan Bosowa Corporation mencapai
tujuan perusahaan. Masing-masing karyawan Bosowa harus memiliki norma baik,
yaitu Profesionalisme, Integritas Tanggung Jawab, Tinggi dan Akuntabilitas dalam
semua tindakan mewakili perusahaan.
Melalui Bosowa Excellence, Bosowa Corporation bertujuan untuk mencapai
standar manajemen skala internasional yang menganut prinsip-prinsip kepatuhan
sesuai dengan Good Corporate Governance. Praktek terbaik pelaksanaan dalam
Bosowa Corporation adalah didasarkan pada pandangan perusahaan tidak akan
mampu menghasilkan laba keuangan, tanpa dukungan dari proses bisnis yang
sistematis, dan peran yang sangat diandalkan, orang yang handal dan profesional
dalam perusahaan. Ini adalah prioritas Bosowa Corporation untuk menjaga
keseimbangan antara tiga "P" PROFIT-PROCESS-PEOPLE sebagai dasar bagi
15
keberlanjutan jangka panjang perusahaan melalui penerapan manajemen 'praktek
terbaik' yang dapat diterima oleh semua pihak perusahaan. SDM Bosowa, sebagai
unit operasi dari Bosowa Corporation, telah dirumuskan untuk mengembangkan
karyawan perusahaan terhadap keunggulan Bosowa mulai tahun 2007.
Struktur organisasi SDM dibentuk di tingkat perusahaan yang secara langsung
berkaitan dengan fungsi SDM di unit masing-masing kelompok tingkat atau
bisnis. Dalam perannya untuk mendukung pencapaian tujuan
operasional perusahaan. SDM bekerjasama dengan Dewan Manajemen Perusahaan
dalam menentukan tujuan dan rencana kegiatan untuk menyelaraskan kebijakan HR
dengan tujuan bisnis dan operasional. Beberapa langkah strategis dilakukan untuk
meningkatkan sumber daya manusia di Bosowa Corporation adalah sebagai
berikut:
Restrukturisasi Organisasi
Struktur organisasi dari semua unit beroperasi di bawah Bosowa Corporation
adalah yang terakhir dan direstrukturisasi untuk menyelaraskan dengan strategi
bisnis yang didorong oleh tujuan visi, misi dan kunci Perusahaan. Melengkapi
upaya restrukturisasi, perencanaan untuk kebutuhan manusia Perusahaan sumber
daya dilakukan berdasarkan 'Kualitas dan Kuantitas'.
Perekrutan SDM
Setelah kriteria kuantitas dan kualitas terpenuhi, sourcing untuk personil kunci
dilakukan secara internal dari dalam perusahaan untuk tujuan efisiensi, sebelum
perekrutan eksternal dilakukan dengan prosedur ketat untuk mencapai
produktivitas kerja yang optimal.
16
Pemetaan SDM
Sebuah pemetaan SDM yang komprehensif dilakukan karyawan perusahaan untuk
memperoleh data yang akurat pada kemampuan dan potensi masing-masing
karyawan, sehingga penilaian personil dapat dilakukan secara terorganisir dan
akurat.
Pengembangan SDM
Pengembangan sumber daya manusia, terutama mereka dengan potensi untuk
pertumbuhan, telah menjadi bantalan penting dalam pikiran bahwa salah satu nilai-
nilai perusahaan bosowa adalah 'kompetensi', yang berarti bahwa Bosowa harus
memiliki karyawan yang profesional dan dapat diandalkan. Pembangunan SDM di
Bosowa Corporation dilakukan melalui sarana pendidikan dan pelatihan,
penugasan kerja, peningkatan tanggung jawab pekerjaan, rotasi pekerjaan dan
bimbingan dari atasan langsung.
Mempertahankan Bakat
Dalam upaya untuk mempertahankan tenaga kerja berbakat, SDM Bosowa
Corporation mengambil pendekatan mentoring dan mengembangkan setiap
karyawan melalui kepala unit operasi masing-masing. SDM Bosowa
Corporation juga merumuskan skala upah dan kompensasi yang menarik
berdasarkan benchmarking terhadap perusahaan sejenis di Indonesia. Hubungan
industrial program untuk unit bisnis Bosowa yang padat karya dilakukan untuk
mempertahankan keharmonisan antara perusahaan dan karyawan.
Administrasi Dan Layanan Karyawan
Perusahaan Bosowa menjunjung tinggi hukum perburuhan di Indonesia dan
menganggap karyawannya sebagai aset Perusahaan. Administrasi yang sesuai dari
keterangan karyawan adalah penting dalam membangun kepercayaan antara
17
karyawan dan Perusahaan. Bosowa melindungi hak-hak karyawan dan memberikan
layanan kepada karyawan dalam bentuk pelayanan kesejahteraan, kesehatan dan
keselamatan kerja
4.3 Faktor Penyebab Yang Mungkin Membuat Perusahaan Melakukan Pelanggaran
1. Menurunnya formalisme etis (moral yang berfokus pada maksud yang berkaitan
dengan perilaku dan hak tertentu
2. Kurangnya kesadaran moral utilitarian (moral yang berkaitan dengan memaksimumkan
hal terbaik bagi orang lain semaksimal mungkin)
3. Undang – undang atau peraturan yang mengatur perdagangan, bisnis dan ekonomi
masih kurang
4. Lemahnya kedudukan lembaga yang melindungi hak – hak konsumen
5. Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan serta informasi mengenai bahan, material
berbahaya
6. Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis (tujuan utama bisnis adalah mencari
keuntungan semata, bukan kegiatan sosial)
7. Rendahnya tanggung jawab sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility)
8. Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis
4.4 Upaya Yang Dapat Dilakukan Perusahaan Untuk Mengatasi Pelanggaran
1. Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu
yang mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan
kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru
untuk menyatakan pendapat.
18
2. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan
berdasarkan kedekatan dengan atasan, melainkan kinerja.
3. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
4. Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah laku organisasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. PT Bosowa Corporation telah menerapkan etika bisnis dalam proses bisnisnya.
2. Pelanggaran-pelanggaran kode etik dapat terjadi apabila PT Bosowa Corporation tidak
menerapkan etika bisnis secara konsisten dan menyeluruh dalam proses bisnisnya.
5.2 Saran
Dari hasil penulisan diatas diharapkan PT Bosowa Corporation konsisten dalam
menjalankan etika bisnisnya agar terhindar dari segala pelanggaran yang dapat terjadi. Dan
mempertahankan serta meningkatkan segala prestasi yang telah dicapai dan terus
memberikan dampak yang positif terhadap bisnisnya dan juga untuk masyarakat.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://vickyanggraini18.blogspot.co.id/2014/10/etika-bisnis-pada-pt-indofood.html
http://elizabethtiaa.blogspot.co.id/2014/10/etika-bisnis-pada-pt-megasari-
makmur.html
http://ddesar.blogspot.co.id/2014/10/etika-bisnis-pada-pt-unilever_13.html
http://www.bosowa.co.id
http://bosowa-corp.blogspot.co.id
Recommended