View
764
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,
angin atau untuk keperluanperlindungan.
Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan
pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang
dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.
1.2 Tujuan & Manfaat
Untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang macam – macam
konstruksi bangunan.
Membantu siswa lebih kreatif
Memberikan siswa pengetahuan baru
1.3 Ruang Lingkup Materi
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,
angin atau untuk keperluanperlindungan.
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap
harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama
kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan
rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan
dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang
kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering
digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton,
dan lain-lain.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
1
BAB II
ISI
A. Pengertian Struktur Konstruksi Atap
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,
angin atau untuk keperluan perlindungan.
Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan
pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang
dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda.
Rangka atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi
untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus
memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari
rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat
atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu
sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk
yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa
mengalami perubahan.
Gambar 1.Struktur Atap Sederhana
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
2
B. Syarat-Syarat Konstruksi Atap
Adapun syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipenuhi antara lain :
Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap
beban- beban yang bekerja padanya.
Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta
kenyamanan bagi penghuninya.
Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan
tahan terhadap pengaruh cuaca.
Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar
Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya.
Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat
lebih landai, seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain – lainnya.
C. Penutup Atap
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap
harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama
kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan
rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan
dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang
kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering
digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton,
dan lain-lain.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
3
D. Konstruksi Kerangka Atap 1. Bentuk-Bentuk Atap a. Atap Limasan/Perisai
(a) (b)
Gambar 2. Tampak Muka (a) dan Tampak Samping (b)
(i-i) (ii-ii)
Gambar 3. Potongan Bujur (i-i); Potongan Melintang (ii-ii)
Gambar 4. Tampak Muka
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
4
b. Atap Pelana
Gambar 5. Tampak Muka (a) dan Tampak Samping (b)
(i-i) (ii-ii)
Gambar 6. Potongan Bujur (i-i); Potongan Melintang (ii-ii)
c. Atap Gerigi (Gergaji)/ Sawteeth
Gambar 7. Atap Gerigi atau Gergaji
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
5
d. Atap Joglo
Gambar 8. Joglo Tanpa Soko Guru (a) dan Joglo dengan Soko Guru (b)
2. Konstruksi kuda kuda
gambar 9. Kuda – kuda
Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atap.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
6
termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda -
kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang
maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya
mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter
kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau
lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter,
seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan
bentang sekitar 10 hingga 12 meter.
Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk
memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal.
Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang
selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta
bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain
akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu
kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinyamampu memikul beban yang
bekerja tanpa mengalami perubahan.Kuda-kuda diletakkan diatas dua
struktur beton/baja selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok
diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun momen, karena
tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja ( dalam perhitungan
struktur tembok tidak diperhitungkan sebagai penerima beban tapi hanya
sebagai beban )
Beban-beban yang dihitung adalah :
1. Beban mati ( yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda,
plafon termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain
yang berada diatas plafon dengan posisi menggantung )
2. Beban hidup ( angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki
atap).
Kuda - kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis bahannya :
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
7
Bentang 3-4 Meter
Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari
kayu, atau beton bertulang.
Bentang 4-8 Mater
Untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter, bahan dari kayu atau beton bertulang.
Bentang 9-16 Meter
Untuk bentang 9 s.d. 16 meter, bahan dari baja (double angle)
Bentang 20 Meter
Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle) dan Kuda-kuda
atap sebagai loteng, Bahan dari kayu
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
8
Gambar 10. Kuda-Kuda Baja Profil Siku
Gambar 11. Kuda-Kuda Gabel Profil WF
Untuk bentang lebih dari 9 m disarankan menggunakan tenaga ahli dalam
menentukan dimensi material yang digunakan.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
9
3. Bagian-Bagian Atap
Bagian-bagian atap terdiri atas: gording, jurai, usuk, reng, penutup atap dan
bubungan:
Gambar 11. Konstruksi Atap 3D
a. Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horizontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,
orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording
berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording
menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan
panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda,
sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
10
tersedia. Gording kayu memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm
dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 sampai dengan 2,5 m.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
11
b. Usuk/Kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan
meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan
panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 sampai dengan 50 cm
antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung
dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus
dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.
c. Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang
sekitar 3 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke
usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak
digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng
akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan
panjang dari penutup atapnya (genteng).
d. Jurai
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau frame-work
yang disebut jurai. Pengertian lain dari jurai adalah garis sambungan antara
bidang atap yang satu dengan bidang atap yang lainnya. Menutut bentuknya jurai
dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar. Jurai dalam merupakan balok kayu
yang diletakan miring menghadap kedalam. Jurai dalam ini berfungsi sebagai
pertemuan dan tumpuan antara balok gording dengan balok gording lainnya serta
dudukan papan talang. Kayu yang diguakan sebagai jurai dalam berukuran 8 cm x
12 cm atau 8 cm x 15 cm. Jurai luar adalah sambungan yang menonjol kearah
luar.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
12
E. Konstruksi Penutup Atap
Syarat syarat penutup atap :
Adapun syarat-syarat umum penutup atap antara lain :
1. bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi
2. Rapat terhadap air hujan dan tidak tembus air
3. tidak mengalami perubahan bentuk akibat pergantian cuaca
4. tidak terlalu banyak memerlukan perawatan khusus.
5. tidak mudah terbakar
6. bobot ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah dipasang
7. awet.
1) Genteng dan Bubungan
Menurut bahan material terdapat genteng beton dan genteng tanah liat
(keramik). Sedangkan menurut bentuknya, genteng terdiri atas genteng biasa
(genteng S), genteng kodok, genteng pres silang. Sedangkan untuk bentuk
genteng karpus terdiri atas genteng setengah lingkaran, genteng segitiga, dan
genteng sudut patah.
Gambar 12. Genteng Biasa (Genteng S) & Genteng Kodok
Gambar 13. Genteng Pres Silang
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
13
(a) (b) (c)
Gambar 14. Bubungan Setengah Lingkaran (a); Bubungan Segitiga (b);
Bubungan Sudut Patah (c)
2) Penutup Atap Kayu (Sirap)
Bahan yang banyak digunakan pada rumah tradisional Indonesia berbahan
dasar kayu. Sirap yang terbentuk dari potongan-potongan kayu tipis yang disusun
3 atau 4. Potongan kayu ini kemudian dipaku ke multiplek yang melapisi rangka
atap. Atap genteng sirap berbahan baku kayu ulin, kayu jati dan sebagainya.
Bentuknya berupa lembaran tipis dengan panjang 40-60 cm, lebar 7-20 cm, dan
tebal3-5 mm. Genteng sirap dipasang dengan susunan berlapis sehingga tidak
terdapat celah yang memungkinkan air meresap ke bawah. Pemasangan atap sirap
dengan sudut kemiringan 25-40 Keunggulan genteng sirap jika dibandingkan
dengan genteng jenis lain antara lain bobotnya ringan, kuat, dan kokoh menahan
beban yang berat; tidak menyerap panas sehingga ruangan dibawahnya terasa
sejuk dan dingin; serta setelah disusun maka mempunyai nilai keindahan yang
tinggi setelah disusun atau digunakan dirumah tinggal. Namun, pemasangan atap
genteng sirap membutuhkan waktu yang lama. Apabila bocor, sulit untuk
ditentukan letak atau posisi kebocorannya. Selain itu,karena berasal dari bahan
kayu yang jarang didapatkan dipasaran, harganya pun menjadi relatif mahal.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
14
Gambar 15. Penutup Atap Kayu (Sirap)
3) Penutup Atap Seng
Seng adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering digunakan sebagai
penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir ( disepuh ) berkisar 915 mm x
1830 mm dengan beberapa macam tebal yang kurang dari 1mm. Jika seng terkena
air hujan yang banyak mengandung garam akan mudah berkarat, lagipula oleh
jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi
panas maupun dingin artinya bila udara di luar panas / dingin maka dalam
ruangan akan terasa lebih panas / dingin. Kelebihannya bobotnya rendah,
harganya murah, pemasangannya mudah sekaligus dapat menghemat biaya .
Gambar 16. Penutup Atap Seng
4) Penutup Atap Asbes
Atap asbes berasal dari campuran semen dan bahan serat yangdipadatkan.
Bentuk dan ukurannya beragam dengan tipe gelombang, antara laingelombang
5½, gelombang 6½, dan gelombang 14. Harga genteng asbes cukup murah
dipasaran dan menghemat biaya dalam pemasangan karena penggunaan kayu
untuk rangka atap lebih sedikit (tidak memerlukan usuk dan reng) serta
keunggulan: pemasangannya mudah dan cepat Akan tetapi, atap asbes memiliki
kekurangan pertama yaitu menyerap panas sehingga ruangan dibawahnya terasa
panas. Agar tidak mudah ditumbuhi lumut dan tahan lama, sebaiknya atap
genteng asbes dicat dengan cat khusus genteng. Sudut kemiringan dalam
pemasangan konstruksinya adalah 15-25. Kekurangan kedua, asbes dapat
membahayakan tubuh. Jika ada bagian yang rusak, sehingga serat – seratnya bisa
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
15
lepas, ini menjadi bebabahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang
dikatakan rusak. Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat asbes dipotong atau
diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihan-serpihan yang berupa
serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru.
Beberapa Penyakit Akibat Asbes:
Asbestosis yaitu luka pada paru-paru hingga menyebabkan
kesulitan bernapas dan dapat mengakibatkan kematian.
Mesothelioma adalah sejenis kanker yang menyerang selaput pada
perut dan dada, mesothelioma baru muncul gejalanya setelah 20 –
30 tahun sejak pertama kali menghirup serat asbes.
Kanker paru-paru, di negara-negara maju, asbes putih digolongkan
sebagai karsinogen ( bahan penyebab kanker).
Cara Mengurangi Efek Negatif Asbes :
Jika atap menggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah
debu dan serat asbes jatuh kedalam rumah.
Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda
rusak.
Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung.
Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi
efek gas radon yang terkandung di dalam asbes.
Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup
oleh tubuh, asbes yang rusak walaupun dicat tetapakan
menimbulkan dampak yang sama.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
16
Gambar 17. Penutup asbes
F. Kekurangan dari masing-masing bahan
1. Atap Sirap
Atap sirap kayu :
Jika tidak di proteksi maka air akan cepat menyerap
Rentan terhadap rayap
Serat-serat kayunya terkadang dimakan oleh burung
Kurang kuat terhadap terpaan angin
Terkadang berlumut
Tidak diproduksi perlembar sehingga dalam pemasangannya dibutuhkan
waktu yang lama
Atap sirap aspal :
Kurang baik digunakan di daerah panas, karena cahaya matahari akan
melunakkan bahan penyusunnya sehingga mudah melapuk
Harganya mahal
2. Genteng
Genteng tanah liat tradisional :
· Mudah ditumbuhi jamur dan lumut
· Mudah retak
· Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena
bentuknya yang dicetak satu persatu.
· Tidak cocok untuk bangunan didaerah yang bersalju
Genteng Keramik :
· Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena
bentuknya yang dicetak satu persatu.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
17
· Tidak cocok untuk bangunan didaerah bersalju
· Terkadang cat yang digunakan untuk melapisi genteng terkelupas, sehingga
pada bagian gentengnya ditumbuhi lumut.
Genteng Beton :
· Tidak memiliki proteksi jadi jika terkena hujan dan panas lebih cepat berjamur
dan lumut
· Untuk menyusun genteng beton lebih lama
· Tidak cocok di daerah yang bersalju
· Harganya lumayan mahal
· Lebih berat sehingga memerlukan penampang atap yang kuat
Genteng Aspal :
· Tidak cocok digunakan didaerah panas
· Harganya mahal
· Jika kurang perawatannya maka akan mudah lapu
Genteng Metal :
· Kurang kuat terhadap angin
· Biasanya terbuat dari campuran plastic sehingga tidak ramah lingkungan
· Kurang bagus untuk bangunan di daerah bersalju
· Menyerap panas
3. Seng
· Jika lapisan anti karatnya (lapisan zinc) habis maka senga yang dipakai akan
berkarat, dari karatan tersebut akan merusak seng dan menyebabkan seng bocor
4. Plat Beton
· Sering terjadi kebocoran pada plat beton, jadi harus di proteksi dengan
waterproofing pada bagian atas plat.
· Jika kurang perawatan maka akan tumbuh jamur dan lumut
· Waktu pembuatan dan pengeringannya relative lama
· Harga bahan-bahan campurannya sedikit lebih mahal
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
18
5. Plat Kaca
· jika malam hari tidak bisa di tutup dan tidak akan berguna
· harganya mahal
· tidak bisa di daur ulang
6. Atap Polycarbonate
· harganya mahal
· hanya bisa digunakan pada bangunan tambahan seperti flapon
· pada penysunnya terdapat plastic sehingga sulut di daur ulang
8. Illalang
· Resiko mencegah kebakaran sangat kecil
· Tidak tahan lama
· Sering dimakan oleh burung
· Sangat ringan sehingga tidak kuat menahan angin
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Keseimpulan
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai
penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu,
hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.
Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan
pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang
dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka
atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan
bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian
batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta
bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain.
Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang
kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa
mengalami perubahan.
Adapun syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipenuhi antara lain :
1. Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan
terhadap beban-beban yang bekerja padanya.
2. Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan
serta kenyamanan bagi penghuninya.
3. Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut,
dan tahan terhadap pengaruh cuaca.
4. Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar
5. Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan
penutupnya. Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka
kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng,
kaca, asbes dan lain – lainnya.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
20
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap
harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama
kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan
rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan
dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang
kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering
digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton,
dan lain-lain.
3.2 Kritik & Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
21
DAFTAR PUSTAKA
http://tgb-smkn1sidoarjo.blogspot.com/2014/05/konstruksi-atap.html
http://ilmugambarbangunan.blogspot.com/2013/02/konstruksi-kuda-
kuda.html
http://rahzarazh.blogspot.com/2011/03/konstruksi-atap-penutup-atap.html
Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO
22
Recommended