View
223
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL,
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN RETURN ON ASSET (ROA)
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2014)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
Gita Syardiana
NIM: 1111082000034
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Gita Syardiana
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Desember 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Syarifudin
Nama Ibu : Ratna Erli
Anak Ke Dari : 1 dari 2 bersaudara
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ciputat Raya gg Kembang Barat RT 005/08
No.58 Kel. Kebayoran Lama Utara, Kec.
Kebayoran Lama
Jakarta Selatan, 12240
No. Telp : 085694298807/081299236738
E-mail : gita.syardiana@gmail.com
II. Pendidikan Formal
SDN 06 Pagi Kebayoran Lama : Tahun 1999-2005
SMPN 161 Jakarta : Tahun 2005-2008
SMKN 18 Jakarta : Tahun 2008-2011
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. : Tahun 2011-2015
III. Pengalaman Organisasi
1. Sekretaris Koordinator Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
KOMFEIS masa khidmat 2013-2014.
2. Koordinator Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Periode 2012-2013.
3. Sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Periode 2013-2014.
4. Wakil Sekretaris Korps. PMII cabang Ciputat masa khidmat 2013-2014.
vii
5. Anggota Senat Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode
2014-2015.
IV. Seminar dan Workshop
1. Sebagai peserta dalam Akademi Politik Kebangsaan, 24 Juni 2014
2. Sebagai peserta dalam “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 23
September 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Sebagai peserta dalam “Lets Avoid HIV/AIDS with Legal Relationship”, 9
Desember 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Sebagai peserta dalam “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia”, 14 Maret 2014, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Sebagai peserta dalam “Pelatihan Karya Ilmiah”, 26 Maret 2014, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Sebagai peserta dalam “National Public Dialog”, 28 April 2014, Gedung
Dekanat Fakultas Ekonomin Universitas Mulawarman, Samarinda.
viii
THE EFFECTS OF INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS),
STRUCTURE CAPITAL, GROWTH AND RETURN ON ASSET (ROA)
ON THE FIRM VALUE
ABSTRACT
The research aims to analyzing the effects of investment opportunity set
(IOS), structure capital, growth, and return on asset (ROA) toward firm’s value.
This research used all the listed companies in Indonesian Exchange in the peroid
2012 until 2014. The number of companies in this study were 119 companies for 3
year observation. Based on method purposive sampling, the total of the research
sample reached to 357 financial statements and annual report.
The research is a quantitative study using scientific research in the form of
positive economics. The research is descriptive while the method is literature
survey. Secondary data, is use as data collecting method which is where the data
obtained by researcher indirectly, through intermediaries media and literature.
This research use secondary data obtain from www.idx.co.id and corporate
websites. Data analyzed by regression data panel with eviews 9.
Based on the result of regression data panel with a significant 5%, the
result of this study conclude that: 1) Investment opportunity set influences
signifinatly positive on the firm value with the significant value 0,000<0,05. 2)
Structure capital does not influances on the firm value with the significant value
0,2972>0,05. 3) Growth influence significantly positive on the firm value with the
significant value 0,0138<0,05. 4) Return on asset influence significantly positive
on the firm value with significant value 0,0459<0,05.
Keywords : IOS, capital structure, growth, ROA, firm value
ix
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR
MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN RETURN ON ASSET
(ROA)
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investment
opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan, return on asset
(ROA) terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 sampai
2014. Jumlah seluruh perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 119
perusahaan dengan pengamatan selama 3 tahun. Berdasarkan metode purposive
sampling, total sampel penelitian adalah 357 laporan keuangan dan laporan
tahunan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian ilmiah kuantitatif dengan
menggunakan penelitian keilmuan berupa ekonomi positif. Sifat dan jenis dari
penelitian ini adalah deskriptif dengan metode yang digunakan berdasarkan survei
literatur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu
merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara dan studi pustaka, data pada penelitian ini diperoleh dari www.idx.co.id
dan beberapa website perusahaan. penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi data panel yang pengolahannya melalui eviws 9.
Berdasrkan hasil regresi data panel dengan tingkat signifikansi sebesar
5%, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Investment opportunity set
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan
0,0000<0,05. 2) Struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
dengan nilai signifikans 0,2972>0,05. 3) Pertumbuhan perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0, 0138<0,05. 5)
Return on asset berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai
signifikan sebesar 0,0459<0,05.
Kata kunci : IOS, Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, ROA, Nilai Perusahan
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah
SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita
semua karena hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal,
Pertumbuhan Perusahaan Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris Pada Seluruh Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014)” ini. Shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah
semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan,
bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Terimakasih Mamah dan Bapak ku tersayang yang selalu memberikan
dukungan yang sangat luar biasa. Yang selalu memberikan kasih saying,
doa yang terbaik untuk hidupku. Terimakasih mah, pak.
2. Untuk adikku tersayang, Arini. terimakasih selalu mendukungku dengan
selalu bertanya kapan wisuda.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku dosen pembimbing I, terimakasih
pak atas waktu yang telah diluangkan utuk ilmu, saran, arahan, nasehat
yang sangat berharga selama penyusunan skripsi ini. Terimaksih banyak
atas bimbingan terbaiknya pak.
4. Ibu Zuwesty Eka Putri SE, M. Ak selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi motivasi, arahan,
nasehat, ilmu yang diberikan selama penyusunan skrpsi ini.
xi
5. Bapak Dr. Arif Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yesi Fitri SE, M.M selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis.
7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
8. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis selama menempuh masa studi.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan Akuntansi A 2011, Asyrof, Ipin, Ikhsan,
Dhea, Aya, Nita, Yosi, Rizka, Yana, Yoga, Irfan, Ody, Chika, Arif, dan
seluruh Akuntansi A yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Terimkasih telah menjadi teman seperjuangan selama ini.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan Akuntansi 2011, terimaksih banyak atas
bantuan, support, doa, serta kenangan yang telah diberikan selama
menempuh perjalanan selama kuliah.
11. Untuk sahabat-sahabat yang selalu menemani suka duka, yang memberikan
canda tawa selama perjalanan kuliah. Terimakasih Ratri Nurjanati, Rika
Pratiwi, Monawroh, Vicky Amelia, M. Ilham Abrar, Rizky Badilla (Bea)
dan Muhammad Caesar (Eca).
12. Terimakasih untuk partner yang selalu menemani dalam pembuatan skripsi
ini sampai selesai, Jajang Nurzaman. Terimakasih sudah meluangkan
waktu, tenaga, dan fikiran, doa, dukungan, serta memberikan canda
tawanya.
13. Untuk sahabat-sahabati di PMII KOMFEIS, Wahyu, Ujang, Mufti, Try,
Adi, Arghea, Isti, Windi, Geo, Bilal, dan semua anggota dan kader.
Terimakasih atas semua canda tawa menemani selama kuliah.
14. Terimakasih untuk Nazar, Ramadhan, Fairuzz, Basit yang telah mensupport
pembuatan skripsi ini.
xii
15. Terimakasih untuk teman-teman Senat Mahasiswa Universitas, Waki, Ova,
Nita, Farah, Ariq, Ayu, Hudori, Rizka, Eko, Tari Nurwan, Citra yang
menemani selama bekerjasama di SEMA-U.
16. Terimaksih untuk Ka Umi, Ka Alif, dan Ka Andry yang telah meluangkan
waktunya untuk mendengarkan curhatan dan membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
17. Terimakasih untuk senior-senior yang telah membantu, mendoakan,
mensupport saya dalam penyusunan skripsi ini, Bang Badru, Bang Onta,
Ka Ulin, Ka Gita, Bang Badri, Ka Lukman, Ka Risty, Bang Alwi.
Terimaksih banyak.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Akhir kata, penulis
mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.
Jakarta, September 2015
Gita Syardiana
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .......................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12
A. Tinjauan Literatur .......................................................................... 12
xiv
1. Investment Opportunity Set (IOS) ............................................. 12
2. Struktur Modal .......................................................................... 16
3. Pertumbuhan Perusahaan .......................................................... 20
4. Return On Asset (ROA) ............................................................. 21
5. Nilai Perusahaan ....................................................................... 24
B. Keterkaitan Antar Variabel .......................................................... 26
1. Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan . 26
2. Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan ................................. 28
3. Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan ................ 29
4. Return On Asset (ROA) terhadap Nilai Perusahaan .................. 30
5. Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap Nilai
Perusahaan ................................................................................. 31
C. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 32
D. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 37
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 37
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 37
C. Metode Pengmpulan Data ............................................................. 38
D. Metode Analisis Data .................................................................... 39
1. Metode Data Panel ................................................................... 40
2. Pemodelan Data Panel .............................................................. 41
a. Pendekatan Pooled Least Square ................................... 41
xv
b. Pendektatan Fixed Effect Model .................................... 42
c. Pendekatan Random Effect Model ................................. 42
3. Pemlihan Model Data Panel .................................................... 43
a. Uji Chow ........................................................................ 44
b. Uji Hausman .................................................................. 44
c. Uji Lagrangge Multiplier (LM) ..................................... 46
4. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 47
a. Uji Normalitas Data ........................................................... 47
b. Uji Multikolonieritas ......................................................... 48
c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 49
d. Uji Autokorelasi ................................................................. 50
5. Uji Hipotesis ........................................................................... 51
a. Uji t ................................................................................... 51
b. Uji F .................................................................................. 52
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ....................... 53
6. Model Regresi Logistik ............................................................. 54
E. Operasional Variabel ..................................................................... 55
1. Variabel Independen ................................................................ 55
a. Invesment Opportunity Set (IOS) ...................................... 55
b. Struktur Modal ................................................................... 56
c. Pertumbuhan Perusahaan .................................................... 56
d. Return On Asset .................................................................. 57
2. Variabel Dependen .................................................................. 57
xvi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 61
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 61
B. Analisis Hasil dan Pembahasan .................................................... 64
1. Statistik Deskriptif ................................................................... 64
2. Pemilihan Model Terbaik ......................................................... 66
a. Uji Chow ............................................................................ 66
b. Uji Hausman ....................................................................... 67
c. Uji Lagrangge Multiplier .................................................... 68
3. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 69
a. Hasil Uji Normalitas .......................................................... 69
b. Hasil Uji Multikolonieritas ................................................ 71
c. Hasil Uji Heterokedastisitas .............................................. 72
d. Hasil Uji Autokorelasi ........................................................ 72
4. Model Pooled Least Square (PLS) .......................................... 73
5. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 73
a. Hasil Uji t ......................................................................... 73
b. Hasil Uji F ........................................................................ 77
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................ 77
6. Pembahasan Hasil Analisis ........................................................ 79
a. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap
Nilai Perusahaan ............................................................... 79
b. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan ...... 80
xvii
c. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan ........................................................................ 81
d. Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Nilai
Perusahaan ........................................................................ 82
e. Pengaruh investment opportunity set (IOS), struktur modal,
pertumbuhan perusahaan, dan return on asset (ROA)
terhadap nilai perusahaan .................................................. 83
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 84
A. Kesimpulan ................................................................................... 84
B. Saran ............................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 86
LAMPIRAN ........................................................................................................ 91
xviii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Penelitian terdahulu 32
3.1 Operasional Variabel 59
4.1 Rincian sampel penelitian 61
4.2 Daftar Sampel Perusahaan 52
4.3 Hasil uji Statistik Deskriptif 64
4.4 Hasil uji Chow 66
4.5 Hasil uji Hausman 67
4.6 Hasil uji Lagrangge Multiplier 69
4.7 Hasil uji Multikolinieritas 71
4.8 Hasil uji Park 72
4.9 Hasil uji t 74
4.10 Hasil uji t (SPSS) 76
4.11 Hasil uji F 77
4.12 Hasil uji Adjusted R2 78
xix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan Harga Saham 3
1.2 Pembagian Deviden 4
2.1 Kerangka pemikiran 36
xx
DAFTAR GRAFIK
Nomor Keterangan Halaman
4.1 Hasil uji Normalitas 70
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
2 Daftar sampel Perusahaan Manufaktur 93
3 Data Olahan 102
4 Hasil Analisis 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada hakikatnya pendirian sebuah perusahaan haruslah memiliki tujuan
yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu
peruahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan
maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah
ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan
tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang
tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahan tersebut sebenarnya
secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai
oleh masing-masing perusahaan berbeda antara satu dengan yang lainnya
(Martono dan Agus, 2005).
Harga pasar saham juga menunjukkan nilai perusahaan. Bila harga saham
meningkat maka dapat diartikan nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan
pemilik meningkat. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan.
Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran pemegang saham
juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh
harga saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan
(financing), dan manajemen asset (Sri Hermuningsih, 2013)
Sebuah perusahaan memerlukan modal tambahan untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan. Maka dibutuhkanlah investor. Para investor dalam
2
melakukan keputusan investasi di pasar modal memerlukan informasi tentang
penilaian saham. Terdapat tiga jenis penelitian yang berhubungan dengan saham,
yaitu nilai buku (book value), nilai pasar, (market value), dan nilai intrinsik
(intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten.
Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham karena dapat membantu
investor untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan murah. Salah satu
pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah price book value
(PBV).
Price Book Value (PBV) yang merupakan nilai yang diberikan pasar
keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah
perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 2001). Rasio ini menunjukkan
bagaimana suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif
terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Investor dapat mempertimbangkan
rasio pasar modal seperti rasio harga per nilai buku (PBV) untuk membedakan
saham mana yang harganya wajar, terlalu tinggi, (overvalued), atau terlalu rendah
(undervalued). Oleh karena itu, keberadaan PBV sangat penting bagi para investor
untuk menentukan strateginya.
Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam
mengelola perusahaan. Pergerakan harga saham akan bergerak searah, karena
harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh persepsi pasar terhadap kondisi
perusahaan saat ini dan kinerja yang mereka harapkan di masa mendatang.
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan
apakah investor akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham,
3
karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan menit bahkan detik, maka
nilai indeks pun beregerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
Memaksimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai bila perusahaan
memperhatikan para pemangku kepentingan (stake hoelder). Keseimbangan
pencapaian tujuan stake hoelder perusahaan, dapat menjadikan perusahaan
berpeluang mendapatkan keuntungan optimal sehingga kinerja perusahaan akan
dinilai baik oleh investor. Respon positif ini akan ditunjukkan dengan
meningkatnya permintaan saham perusahaan. Apabila permintaan saham sedang
meningkat, yang sudah memiliki saham tersebut juga tidak ingin menjual (karena
kinerja perusahaan bagus) maka harga saham tersebut akan meningkat.
Meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai perusahaan, karena nilai
perusahaan salah satunya diukur dengan mengalihkan jumlah saham yang beredar
dengan harga pasar saham. Seperti yang digambarkan dalam gambar di bawah ini,
perkembangan harga saham selama satu tahun terakhir yaitu tahun 2015.
Gambar 1.1
Perkembangan Harga Saham
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)
4
Dengan meningkatnya harga saham maka akan meningkat pula deviden
yang dibagikan kepada para pemegang saham. Gambar di bawah menggambarkan
bahwa perubahan nilai pembagian deviden. Apabila nilai deviden semakin tinggi
maka keuntungan para pemegang saham akan tinggi. Dengan demikian nilai
perusahaan pun akan meningkat.
Gambar 1.2
Pembagian Deviden
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)
Myers (1977) dan Hasnawati (2005) memperkenalkan set peluang investasi
(investment opportunity set) dalam kaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut mereka investment opportunity set (IOS) memberikan petunjuk yang
lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada
pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Investment opportunity set
(IOS) merupakan suatu kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan
pilihan di masa yang akan datang dengan net present value positf.
Sumber: Bursa Efek Indonesia (IDX)
5
Menurut Warianto dan Rusiti, 2013 investment opportunity set (IOS) merupakan
kesempatan perusahaan untuk tumbuh. IOS dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
klasifikasi pertumbuhan perusahaan di masa depan. IOS merupakan suatu kombinasi
antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan investasi di masa yang akan
datang dengan net present value positif. IOS tidak dapat diobservasi secara langsung
(laten) sehingga dalam perhitungannya menggunakan proksi (Kallapur dan Trombley,
1999). Kallapur dan Trombley (2001) membuat tiga klasifikasi proksi IOS yaitu proksi
IOS berbasis harga, proksi IOS investasi, dan proksi IOS berbasis varian.
IOS dari suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi cara pandang manajer,
pemilik, investor, dan kreditr terhadap perusahaan. Perusahaan yang mempunyai
kesempatan tumbuh tinggi dianggap dapat menghasilkan return yang tinggi pula
(Wiranto dan Rusiti, 2013). Konsep IOS menyatakan bahwa perusahaan merupakan
kombinasi antara asset inplace (tangible asset) dan investment opportunity (itangible
asset). Kombinasi keduanya dapat mempengaruhi struktur perusahaan dari nilai
perusahaan dimana nilai perusahaan dimasa depan akan ditentukan oleh ketetapan
manajemen saat ini (Yendrawati dan Adhianza, 2013)
Berdasarkan teori struktur modal, apabila posisi struktur modal berada di
atas target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan. Penentuan target struktur modal optimal adalah
salah satu dari tugas utama manajemen perusahaan. Struktur modal adalah
proporsi pendanaan dengan hutang (debt financing) perusahaan, yaitu rasio
laverage perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah unsur dari struktur modal
perusahaan. Struktur modal merupakan kunci perbaikan produktivitas dan kinerja
6
perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan
(financial policy) perusahaan dalam menentukan struktur modal (bauran antara
hutang dan ekuitas) bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan (value of
the firm). Penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan memiliki
keuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan hutang diperoleh dari pajak
(bunga hutang adalah pengurangan pajak) dan disiplin manajer (kewajiban
membayar hutang menyebabkan disiplin manajemen), sedangkan kerugian
penggunaan hutang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan dan biaya
kepailitan. (Hermuningsih, 2013).
Struktur modal juga memiliki pengaruh langsung yang positif dan
siginifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan
penambahan hutang merupakan sinyal positif bagi investor dan mempengaruhi
nilai perusahaan. Bagi perusahaan, adanya hutang dapat membantu untuk
mengendalikan penggunaan dana kas secara bebas dan berlebihan oleh pihak
manajemen. Peningkatan kontrol ini pada gilirannya dapat meningkatkan nilai
perusahaan yang tercermin dari peningkatan harga saham (Hermuningsih, 2013).
Keputusan struktur modal secara langsung juga berpengaruh terhadap
besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat
pengembalian atau keuntungan yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2001).
Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap
risiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Risiko keuangan tersebut meliputi
kemungkinan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang
7
memungkinkan tidak tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan. Berdasarkan
penjelasan diatas tampak bahwa keputusan struktur modal merupakan keputusan
yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan (Kartini dan Arianto,
2008).
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan struktur modal
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mahatna Dewi dan Wirajaya
membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Werty, Ramayani,
dan Afriza (2014) yang membuktikan bahwa struktur modal tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan
menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi
untuk industri yang sama (Machfoedz, 1996). Tingkat pertumbuhan perusahaan
dicerminkan oleh pertumbuhan aktivanya. Pertumbuhan aktiva perusahaan
dijadikan indicator bagi kesempatan pengembangan perusahaan pada waktu yang
akan datang. Karena dapat memberikan gambaran kebutuhan dana secra total
dalam perusahaan (Moeljadi, 2006). Menurut Safrida (2008), perusahaan yang
tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di
peta persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan
diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar.
Menurut Haryanto dan Toto Sugiarto (2003), profitabilitas perusahaan
adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi
8
perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan dimasa
mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk
membeli saham perusahaan tersebut. Hal ini akan mendorong saham naik menjadi
lebih tinggi.
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas
manajemen berdasarkan hasil pengembalian dari penjualan investasi serta
kemampuan perusahaan dalam menhasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar
pembagian deviden perusahaan. Rasio yang paling umum digunakan untuk
megukur profitabilitas adalah ROA (return on asset), ROE (return on equity), dan
ROI (return on investment). Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang
saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban
tetapnya yaitu beban bunga dan pajak (Hermuningsih, 2013).
Menurut Jusriani dan Rahardjo (2013) profitabilitas merupakan daya tarik
utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) karena profitabilitas adalah
hasil yang di peroleh melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan
para pemegang saham dan juga mencermikan pembagian laba yang menjadi
haknya yaitu seberapa banyak yang diinvestasikan kembali dan seberapa banyak
yang dibayarkan sebagai deviden tunai ataupun deviden saham kepada mereka.
Pemilihan rasio profitabilitas didasarkan pada alasan bahwa rasio perofitabilitas
menunjukkan efektifitas atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan tingkat
keuntungan dengan menggunakan asset yang dimilikinya. Rasio ini
9
mencerminkan seberapa efektif perusahaan dikelola dan mencerminkan hasil
bersih dari serangkaian kebijakan pengelolaan aset perusahaan.
. Beradasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti bertujuan
untuk melakukan penelitian yang sama terhadap nilai perusahaan dengan judul
“Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan,
Return on Asset (ROA) terhadap Nilai Perusahaan”.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) dan Astriani (2013). Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu Astriani (2013) adalah hanya
memamakai Investment Opportunity Set (IOS) sebagai variabel
independen yang diduga mempengaruhi nilai perusahaan. Sedangkan
Dewi dan Wirajaya (2013) hanya menggunakan struktur modal dan
profitabilitas. Sedangkan, dalam penelitian ini, peneliti menambahkan
variabel dengan variabel independen lain yaitu pertumbuhan perusahaan
dan pengganti variabel profitabilitas menjadi return on asset.
2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data panel.
3. Dalam menganalisis ekonomtrik dan statistika, peneliti terdahulu
menggunakan program spss. Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan program eviews.
10
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diketahui
permasalahan dalam penelitian ini:
1. Bagaimana pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Struktur
Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Return on Asset (ROA) terhadap
Nilai Perusahaan ?
2. Variable independen manakah yang paling dominan mempengaruhi
nilai perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
Beradasarkan rumusan di atas penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
a. Menganalisis pengaruh Investment Opportunity Set (IOS),
Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Returm on Asset
(ROA) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
b. Menganalisis variabel independen yang paling dominan
mempengaruhi nilai perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi:
a. Manfaat Teoritis
1. Memahami pengetahuan tentang pengaruh investment
opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan
11
perusahaan, dan return on asset (ROA) terhadap nilai
perusahaan.
2. Sebagai bahan untuk mengembangkan materi perkuliahan
sebagai tambahan ilmu dari realita yang ada.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi perusahaan: sebagai tambahan informasi bagi para
manajer dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan
sebagai tujuan utama perusahaan.
2. Bagi Investor: menjadi bahan masukan atau informasi dalam
rangka pengambilan keputusan investasi.
3. BAPEPAM dan Komite Penyusun Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK): membantu regulator dalam
mengevaluasi regulasi-regulasi dan standar akuntansi yang
telah dikeluarkan. Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan
acuan dalam mengeluarkan regulasi-regulasi dan estándar
akuntansi dimasa yang akan datang.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
Dalam sebuah penelitian, tentunya ada teori-teori yang menunjang
penelitian tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa teori yang
berkenaan dengan variabel yang di teliti yaitu, Investment Oppurtunity Set
(IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Return on Asset (ROA) dan
Nilai Perushaan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan
dengan penelitian ini.
1. Investment Oppurtunity Set (IOS)
Menurut Martono dan Agus, (2005) merupakan penanaman dana
yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva)
dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Nilai
perusahaaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat
tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena
untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan
investasi perusahaan (Fama,1978).
Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak
luar. Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan
keputusan investsasi anatara lain Myers (1977) yang memperkenalkan
Investment Opportunities Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang lebih
luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan
dimasa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari
13
investment opportunity set (IOS), yang didifinisikan sebagai kombinasi
antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa
akan datang dengan net present value positif.
Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang
luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun
sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan
di masa yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat
diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan
dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan,
variabel kebijakan dan lain-lain. Proksi IOS yang digunakan dalam bidang
akuntansi dan keungan digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu IOS
berbasis harga, IOS berbasis investasi, dan IOS berbasis varian (Kallapur
dan Trombley, 2001):
1. Proksi IOS berbasis harga ( price-based proxies)
Proksi IOS yang berbasis pada harga merupakan proksi
yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan
sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi berdasarkan
anggapan yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan
perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham,
dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang
lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (asset
in place) dibandingkan perusahaan yang tidak tumbuh. IOS yang
14
didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu
ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan.
Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis harga adalah:
market of equity plus book value of debt, ratio of book to market
value of asset, ratio of book to market value of equity, ratio of
book value of property, plant, and equipment to firm value, ratio
of replacement value of assets to market value, ratio of
depreciation expense to value dan earning price ratio.
2. Proksi IOS berbasis investasi ( investment-based proxies)
Proksi IOS berbasis pada investasi merupakan proksi yang
percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang
tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.
Proksi IOS yang merupakan proksi IOS berbasis investasi
adalah: ratio R&D expense to firm value, ratio of R&D expense
to total assets, ratio of R&D expense to sales, ratio of capital
addition to firm value, dan ratio of capital addition to asset book
value.
3. Proksi IOS berbasis pada varian (variance measures).
Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement)
merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan
menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk
memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas
return yang mendasari peningkatan aktiva. Proksi IOS yang berbasis
15
varian adalah: VARRET (variance of total return), dan Market
model Beta.
Menurut Nurcahyo dan Putriani (2009) menyebutkan bahwa
investment opportunity set dapat diukur melalui rasio nilai buku
ekuitas (market to book value of equity). Maksud pemilihan proksi
ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada
dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan
melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila suatu
perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam
menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan
tersebut untuk bertumbuh, maka harga saham perusahaan tersebut
diperkirakan akan meningkat, dan pada akhirnya semakin meningkat
pula nilai suatu perusahaan. Secara matematis variabel investment
opportunity set diformulasikan sebagai berikut:
Menurut Sri Hasnawati (2005) menyebutkan bahwa
investment opportunity dapat diukur melalui market to book value of
assets, Secara matematis variabel investment opportunity
diformulasikan sebagai berikut :
MBVE = (Saham Beredar 𝑥 Harga Penutupan)
Total Equity
16
Penggunaan rasio ini atas dasar pemikiran bahwa prospek
pertumbuhan perusahaan terrefleksi dari harga saham Kallapur dan
Tombley, (2001). Rasio nilai pasar terhadap nilai buku
menggambarkan biaya pendirian historis dan aktiva fisik perusahaan.
suatu perusahaan yang berjalan baik dengan staf manajemen yang
kuat dan sebuah organisasi yang berfungsi secara efisien akan
mempunyai nilai pasar yang lebiih besar atau sekurang-kurangnya
sama dengan nilai buku aktiva fisiknya. Rasio market to book value
of assets ini berbanding lurus denagn nilai IOS, semakin besar
market book value of assets suatu peusahaan, maka semakin bagus
pula nilai IOSnya.
2. Struktur Modal
Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan
kebutuhan belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh menggunakan
kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang
yang terdiri dua sumber utama, yakni yang berasal dari dalam dan luar
perusahaan (Rodoni dan Ali 2010).
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen di dalam
mencerminkan pertimbangan antara hutang jangka panjang dan modal
sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau
MBVA = Asset – Total Ekuitas + (JUB x Clossing Price)
Total Asset
17
dana jangka panjang. Dengan demikian maka struktur modal hanya
merupakan sebagian saja dari struktur keuangan. Struktur keuangan
mencerminkan perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif
antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka
panjang) dengan modal sendiri. Struktur modal (capital structure) adalah
sesuatu yang berkaitan dengan struktur pembelanjaan permanen
perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan modal sendiri
(Rodoni dan Indoyama, 2007).
Menurut trade-off theory yang diungkap oleh (Myers (2001),
Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat utang tertentu, dimana
penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya
kesulitan keuangan (financial distress). Biaya kesulitan keuangan
(financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau
reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat
dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Trade-off theory dalam
menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor
antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan biaya kesulitan
keuangan (financial distress) tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi
pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat
penggunaan utang. Sejauh manfaat lebih besar, penambahan hutang masih
diperkenankan. Apabila pengorbanan karena pengginaan hutang sudah
lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak boleh diperbolehkan.
18
Menurut Moeljadi (2006) terdapat tiga teori utama yang
menjelaskan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang
saham. Ketiga teori itu berupaya menjelaskan suatu permasalahan
bagaimana struktur modal dapat memaksimumkan nilai perusahaan.
Ketiga teori tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1) Teori Tradisional
Pendekatan tradisonal menyatakan bahwa ada struktur
modal optimal yang dapat memaksimumkan nilai pasar perusahaan
dengan cara meminimumkan nilai pasar perusahaan dengan cara
meminimumkan biaya modal rata-rata (avarage cost of capital).
2) Pendekatan Mogdiliani dan Millier (MM) Tanpa Pajak
Teori yang dikembangkan oleh Mogdiliani dan Millier
mengasumsikan bahwa pasar modal bersifat sempurna dan tidak
ada pajak. Dalam teori ini Mogdiliani dan Millier (MM)
menyatakan bahwa nilai perusahaan dan posisi kemakmuran
pemegang saham tidak dipengaruhi sturktur modal.
3) Pendekatan Mogdiliani dan Millier dengan pajak
Asumsi yang diubah adalah pajak terhadap penghasilan
perusahaan (corporate income taxes). Dengan adanya pajak ini,
MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang atau leverage akan
meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bungan hutang adalah
biaya yang mengurangi pembayaran pajak (a-tax deductible
expense).
19
Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai
aktivanya dan dapat dilihat seluruh sisi kanan dari neraca yang terdiri dari
hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal pemegang
saham. Sedangkan struktur modal perusahaan adalah pembiayaan
permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan
modal pemegang saham. Jadi, struktur modal suatu perusahaan hanya
merupakan sebagian dari struktur keuangannya. Sedangkan struktur modal
adalah bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan
yang ditunjukan oleh hutang, ekuitas saham preferen, dan saham biasa.
Pada dasarnya, keputusan pendanaan (financing) perusahaan
berkaitan dengan penentuan sumber-sumber dana yang digunakan untuk
membiayai usulan - usulan investasi yang telah diputuskan sebelumnya.
Pemenuhan kebutuhan dana tersebut dapat disediakan atau diperoleh dari
sumber internal maupun eksternal perusahaan. Apabila perusahaan
memenuhi kebutuhan kebutuhan dananya dari sumber internal, maka
perusahaan tersebut melakukan pendanaan internal (internal financing)
yaitu dalam bentuk laba ditahan Sebaliknya, jika perusahan memenuhi
kebutuhan dananya dari sumber eksternal, maka perusahaan tersebut
melakukan pendanaan eksternal (external financing). Pemenuhan
kebutuhan dana secara eksternal dipisahkan menjadi 2 yaitu pembiayaan
hutang (debt financing) dan pendanaan modal sendiri (equity financing).
Pembiayaan hutang diperoleh melalui pinjaman, sedangkan pendanaan
modal sendiri berasal dari emisi atau penerbitan saham.
20
3. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan adalah perubahan (penurunan atau
pengingkatan) total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan
asset dihitung sebagai persentase perubahan asset pada saat tertentu
terhadap tahun sebelumnya (Saidi, 2004).
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal
maupun eksternal suatu perusahaan karena dapat memberikan suatu aspek
yang positif bagi mereka. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu
perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang
menguntungkan, dan mereka mengharapkan rate of return (tingkat
pengembalian) dari investasi mereka memberikan hasil yang lebih baik
(Sriwardany, 2006).
Pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana
pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan
datang dan pertumbuhan yang datang. Growth adalah perubahan
(penurunan atau peningkatan) total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Pertumbuhan asset dihitung sebagai persentase perubahan asset pada saat
tertentu terhadap tahun sebelumnya.
Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan menunjukan sampai
seberapa jauh perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber
pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan leverage, perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai
sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost)
21
antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya
menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaan karena penggunaan
hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara
teratur. (Kadek, 2011).
Menurut Antika (2011) realisasi pertumbuhan perusahaan
diproksikan dengan nilai pertumbuhan perusahaan yang meliputi
pertumbuhan aktiva dan ekuitas. Aktiva perusahaan menunjukan
keputusan penggunaan dana atau keputusan investasi pada masa lalu.
Aktiva didefinisikan sebagai sumber daya yang mempunyai potensi
memberikan manfaat ekonomis pada perusahaan dimasa yang akan
datang. Sumber daya yang mampu mengahasilkan aliran kas masuk (cash
inflow) atau kemampuan kas keluar (cash outflow) bisa disebut sebagai
aktiva. Sumber daya tersebut akan diakui sebagai aktiva perusahaan
memperoleh hak penggunaan aktiva tersebut sebagai hasil transaksi atau
pertukaran pada masa lalu dan manfaat ekonomis masa mendatang bisa
diukur, dikuantifikasikan dengan tingkat ketepatan yang memadai.
4. Return On Asset (ROA)
Menurut Robert (1997) dalam mengukur tingkat profitabilitas ada
beberapa rasio yang bisa dipakai yaitu gross profit margin, net profit
margin, rate of return on total asset, rate of return on investment, dan
return on equity.
22
1) Gross Profit Margin (GPM)
Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan penjualan dalam
menghasilkan laba kotor. Sehingga bisa diketahui tingkat
penjualan yang berhasil dilakukan akan memberikan tingkat
pendapatan yang berupa laba kotor yang ditentukan dengan
ketentuan laba kotor dibagi dengan penjualan bersih.
2) Net Profit Margin (NPM)
Yaitu Rasio yang menunjukan kemampuan penjualan dalam
menghasilkan laba bersih. Laba yang dperbandingkan pada
profit margin adalah dengan ketentuan laba sebelum pajak
(earnings after tax) dibagi dengan penjualan bersih.
3) Rate Of Return on Total Asset
Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan total aktiva
menghasilkan laba bersih. Rasio ini ditentukan dengan
ketentuan laba bersih dibagi dengan total aktiva.
4) Rate Of Return on Investment
Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan aktiva rata-rata
dalam menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini ditentukan
dengan ketentuan laba setelah dipotong pajak dibagi dengan
total aktiva rata-rata.
5) Return On Equity
Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan modal sendiri
dalam keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.
23
Rasio ini diukur dengan ketentuan laba setelah dipotong pajak
dibagi dengan modal sendiri rata-rata.
6) Earning Power
Earning Power adalah hasil kali net profit margin dengan
perputaran aktiva. Earning Power merupakan tolak ukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan pula tingkat
efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran
aktiva. Apabila perputaran aktiva meningkat dan net profit
margin tetap maka earning power juga meningkat. Dua
perusahaan mungkin akan mempunyai earing power yang
sama meskipun perputaran aktiva dan net profir margin
keduanya berbeda.
Return On Asset (ROA) menurut Hanafi dan Halim (2004) adalah
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah
disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut.
ROA merupakan indikator kemampuan sebuah unit usaha untuk
memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit usaha
tersebut. Return On Asset mengukur kinerja operasi yang menunjukkan
sejauh manakah aktiva dikaryakan. Rasio ini mengukur seberapa efektif
perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk
menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik suatu
24
perusahaan. Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut:
1. Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan untuk
operasi dalam hubungannya dengan volume penjualan yang
diperoleh dengan aktiva tersebut.
2. Merupakan cermin rendahnya volume penjualan
dibandingkan dengan ongkos-ongkos yang diperlukan.
3. Adanya inefisiesnsi baik dalam produksi, pembelian maupun
pemasaran.
4. Adanya kegiatan ekonomi yang menurun.
ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi
negatif pula. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang di
investasikan secara keseluruhan aktiva yang belum mampu menghasilkan
laba. Rumus yang digunakan untuk mengukur ROA adalah sebagai
berikut:
5. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan
terbuka, yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan
Soebianto, 2007). Harga saham dan nilai perusahaan mengikhtisarkan
penilaian kolektif investasi tentang seberapa baikkah keadaan suatu
perusahaan, baik kinerja saat ini maupun proyek masa depannya. Oleh
Laba bersih x 100%
Total aktiva ROA = Total Aktiva
Laba Bersih x 100%
25
sebab itu, peningkatan harga saham mengirimkan sinyal positif dari
investor kepada manajer. Dan inilah keunggulan penting perusahaan go
public. Perusahaan tertutup tidak bisa menggunakan harga saham sebagai
ukuran kinerja (Myers dan Majluf 1984).
Menurut Christiawan dan Tarigan, 2007), terdapat beberapa konsep
nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain:
a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam
anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam
neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham
kolektif.
b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari
proses tawarmenawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa
ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.
c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan
nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep
nilai intrinsik ini bukan sekadar harga dari sekumpulan aset,
melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang
memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian
hari.
d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan
dasar konsep akuntansi.
26
e. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai
sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai
likuidasi bisa dihitung berdasarkan neraca performa yang
disiapkan ketika suatu perusahaan akan likuidasi.
Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh profitabilitas
(Hermuningsih, 2013). Meningkatkan laba perusahaan dan
memaksimumkan nilai perusahaan merupakan tujuan perusahaan yang
saling berkaitan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang
saham, sehingga tujuan tersebut akan menjadi kriteria penting untuk
menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Haraphap dan Wardhani (salah satu cara untuk mengukur
nilai perusahaan adalah dengan menggunakan Tobins’Q. Rasio Q adalah
rasio pasar terhadap nilai buku yang dihitung dari rasio harga pasar
ekuitas perusahaan ditambah hutang dibagi dengan nilai aset perusahaan.
Selain menggunakan Tobins’Q , dalam menilai value of firm dapat
menggunakan metode PBV (Price Book Value).
Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk
manajemen mengelola kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran
kinerja keuangan yang diperoleh. Suatu perusahaan akan berusaha untuk
memaksimalkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan
biasanya ditandai dengan naiknya harga saham di pasar.
27
C. Keterkaitan antar variabel
1. Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan
Fama (1978). mengatakan bahwa nilai perusahaan semata-mata
ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan
bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan
perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.
Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung.
Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan
keputusan investasi antara lain oleh Myers (1977) yang memperkenalkan
IOS. IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan
tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Jadi
prospek perusahaan dapat ditaksir dari Investment Opportunity Set (IOS).
IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in
place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present
value positif.
Dalam teori manajemen keuangan, ada trade-off antara risiko dan
retrun. Jika risiko suatu investasi lebih tinggi, return yang diharapakan
juga tinggi dan banyak para manajer mengetahui risiko untuk
mempertimbangkan dalam menilai dan mengambil keputusan investasi.
Penilaian dan pemahaman trade-off antara risiko dan return membentuk
landasan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Secara
umum investor enggan terhadap risiko (overse risk). Jika risiko lebih
besar, investor mengharapkan return yang lebih besar. Return yang tinggi
28
tidak selalu disertai investasi berisiko. Investasi yang berisiko tidak akan
dilakukan oleh investor jika investasi tidak memberi harapan tingkat
return yang tinggi atau nilai perusahaan yang baik.
Dengan demikian banyak perusahaan melakukan investasi yang
menguntungkan bagi perusahaan tentunya dengan memilih risiko yang
terkecil, hal ini akan bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
mencapai profitabilitas yang nantinya jika profitabilitas tercapai akan
dapat membagikann deviden yang besar, dan secara tidak langsung harga
saham naik, dan tentunya berpengaruh pada naiknya nilai perusahaan. Hal
ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Astriani (2013) yang
menyatakan investment opportunity set (IOS) berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian keterkaitan antara investment
opportunity set (IOS) dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui
hipotesis sebagai berikut:
Ha1 : IOS berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Pemilik sebuah perusahaan mungkin dapat mempergunakan hutang
yang berjumlah relatif besar untuk membatasi manajernya. Rasio hutang
yang tinggi akan meningkatkan ancaman kebangkrutan untuk menjadi
lebih berhati-hati dan tidak menghambur-hamburkan uang para pemegang
saham. Pengambil alihan perusahaan dan pembelian melalui hutang
dirancang untuk meningkatkan efisiensi dengan mengurangi arus kas
bebas yang tersedia bagi para manajer (Brigham dan Houston, 2004).
29
Struktur modal terkait dengan harga saham. Aturan struktur
finansial konservatif menghendaki agar perusahaan tidak mempunyai
hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri, dalam keadaan
bagaimanapun. Pada sisi lain, konsep cost off capital menyatakan bahwa
perusahaan akan berusaha untuk memperoleh struktur modal yang dapat
meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata. Minimalisasi biaya
modal rata-rata ini tidak mengharuskan komposisi jumlah modal eksternal
yang lebih sedikit dari jumlah modal sendiri.
Bagi perusahaan, penentuan struktur modal dengan menggunakan
hutang pada tingkat tertentu (sejauh manfaat lebih besar, tambahan
hutang masih diperkenankan) sebagai sumber pendanaannya dapat
meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan (Mahatma Dewi dan
Wirajaya, 2013). Dengan demikian keterkaitan antara struktur modal
dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui hipoestis sebagai
berikut:
Ha2 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
3. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal
maupun eksternal suatu perusahaan karena dapat memberikan suatu aspek
yang positif bagi mereka. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan
suatu perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek
yang menguntungkan dan mereka mengharapkan rate of return dari
investasi mereka memberi hasil yang lebih baik (Sriwardany, 2007).
30
Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham
sangat mempengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang
investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan
perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Pertumbuhan perusahaan (growth) adalah seberapa jauh
perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan
atau sistem ekonomi industri yang sama (Machfoedz, 1996).
Wahyudi dan Parwestari (2006) mengungkapkan bahwa kegiatan
investasi akan memberi sinyal tentang pertumbuhan perusahaan yang
diharapkan di masa mendatang dan mampu meningkatkan nilai pasar
saham perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan perusahaan
sehingga pertumbuhan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Dengan demikian, keterkaitan antar pertumbuhan perusahaan
dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ha3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan
4. Return On Asset (ROA) dengan Nilai Perusahaan
Menurut Hanafi dan Hakim (2004) return on asset (ROA) adalah
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan yang menghasilkan laba
dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut.
Hasil pengembalian investasi yang diukur dari laba bersih setelah pajak
terhadap total asset menunjukkan produktivitas dari seluruh kinerja
31
peusahaan. Semakin kecil atau rendah rasio ini maka akan semakin kurang
baik kinerja peusahaannya. Demikian pula sebaliknya apabila semakin
besar atau tinggi rasio ini maka akan semakin baik kinerja perusahaan.
Return On Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk menilai
seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki perusahaan
(Haryati dan Ayem, 2014). Penelitian yang di lakukan oleh Pertiwi dan
Pratama (2012) dan Haryati dan Ayem (2014) menemukan hasil bahwa
ROA berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Dengan demikian, keterkaitan antar Profitabilitas dengan nilai
perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis sebagai berikut:
Ha4 : Profitabilitas berpengaruh positif dengan nilai perusahaan.
5. Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Return On Asset (ROA) dengan Nilai Perusahaan
Menurut penelitian yang dilakukan Eno Fuji Astriani (2013)
menyatakan bahwa investment opportunity set (IOS) berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Mahatma
Dewi dan Wirajaya (2013) menyatakan struktur modal berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Sriwardany
(2007) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Hayati
dan Ayem (2014) menyatakan bahwa return on asset berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
32
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eno Fuji Astriani
(2013), Dewi dan Wirajaya (2013), Sriwardany (2007), dan Hayati dan
Ayem (2014) dapat disimpulkan bahwa secara simultan investment
opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan
return on asset (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan
demikian keterkaitan antara faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:
Ha5: investment opportunity set, struktur modal, pertumbuhan
perusahaan, dan return on asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
D. Hasil-hasil penelitian terdahulu
Berikut adalah hasil penelitian serta persamaan dan perbedaan
penelitian sebelumnya dengan penelitian ini. Untuk selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 2.1 di halaman berikut.
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
Peneliti/Judul
Penelitian/Tahun
Variabel dan metode penelitian
sebelumnya Hasil Penelitan
Persamaan Perbedaan
Puspita, Novita
Santi dan Mahfud
Khaliq/ Analisis
Pengaruh Struktur
Modal,
Pertumbuhan
Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, dan
Profitabilitas
Terhadap Nilai
Perusahaan/
Semarang/ 2011
1. Menggunakan
variabel
independen
struktur modal
dan
pertumbuhan
perusahaan dan
variabel
dependen nilai
perusahaan
2. Menggunakan
data sekunder
dari BEI
1. Mengganti
variable
independen
ukuran
perusahaan
dengan
Investment
Opportunity Set
2. Mengganti
proksi
profitabilitas
ROE menjadi
ROA
1. Struktur modal dan
pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh
negatif terhadap
nilai perusahaan
2. Pertumbuhan
perusahaan dan
ukuran perusahaan
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan
Berlanjut ke halaman berikutnya
33
Tabel 2.1 (lanjutan)
Peneliti/Judul
Penelitian/Tahun
Variabel dan metode penelitian
sebelumnya Hasil Penelitan
Persamaan Perbedaan
Li-Ju Chen,
Shun-Yu/ The
Influence of
Profitability on
Firm Value With
Capital Structure
as The Mediator
and Firm Size
and Industry as
Moderators/
Taiwan/2011
1. Menggunakan
variabel
independen
profitabilitas
dengan proksi
ROA
2. Menggunakan
data sekunder
1. Tidak
menggunakan
variabel
moderating
2. Meghilangkan
variabel
moderating dan
menambahkan
variaben
independen yaitu,
IOS, pertumbuhan
perusahaan dan
struktur modal
1. Profitabilitas
berpengaruh
positif terhadap
nilai perusahaan
Yuliani, dkk/
Diversification,
Investment
Opportunity Set,
Envinronmental
Dynamics and
Firm Value
(Empirical Study
of Manufacturing
Sectors in
Indonesia Stock
Exchange)/
Indonesia/2012
1. Menggunakan
variabel
independen
investment
opportunity set
dan variabel
dependen nilai
perusahaan
1. Mengganti variabel
diversification dan
environmental
dynamics menjadi
struktur modal,
pertumbuhan
perusahaan, dan
ROA.
1. Investment
Opporunity Set
berpengaruh
negatif terhadap
nlai perusahaan
Eno Fuji Astriani/
Pengaruh
Kepemilikan
Manajerial,
Leverage,
profitabilitas,
Ukuran
Perusahaan dan
Investment
Opportunity Set
Terhadap Nilai
Perusahaan/
Padang/2013
1. Menggunakan
variabel
independen set
peluang
investasi
2. Menggunakan
variabel
dependen nilai
perusahaan
yang diukur
dengan Tobin’s
Q
3. Menggunakan
data sekunder
1. Mengganti
variabel
independen
kepemilikan
manajerial dan
leverage menjadi
pertumbuhan
perusahaan dan
struktur modal.
2. Data yang
digunakan seluruh
perusahaan,
bukan hanya
perusahaan
manufaktur.
1. Profitabilitas
berpengaruh
positif (+)
terhadap nilai
perusahaan.
2. Investment
Opportunity Set
berpengaruh
positif (+)
terhadap nilai
perusahaan
Berlanjut ke halaman berikutnya
34
Tabel 2.1 (lanjutan)
Peneliti/Judul
Penelitian/Tahun
Variabel dan metode penelitian
sebelumnya Hasil Penelitan
Persamaan Perbedaan
Muniandy,
Balachandran,
Hillier John/
Internal Corporate
Governance,
Investment
Opportunity Set
firm Performance
in South
Africa/Australia/
2013
1. Menggunakan
variabel
independen
Invesment
Opportunity
Set
2. Menggunakan
data sekunder
1. Menghilangkan
variabel board
independence dan
financial
performance
2. Menambahkan
variabel independen,
struktur modal,
ROA, dan
pertumbuhan
perusahaan
1. Investment
Opporunity Set
berpengaruh
negatif terhadap
Good Corporate
Governance
Hermuningsih, Sri/
Pengaruh
Profitabilitas,
Growth
Opportunity¸
Struktur Modal,
terhadap Nilai
Perusahaan/
Yogyakarta/ 2013
1. Menggunakan
variabel
struktur modal
sebagai
variabel
independen
dan nilai
perusahaan
sebagai
variabel
dependen
2. Menggunakan
data sekunder
1. Mengganti proksi
ROE menjadi ROA
2. Mengganti variabel
Growth Opportunity
menjadi
pertumbuhan
perusahaan dan
investment
opportunity set
3. Menggunakan
program aplikasi
komputer eviews
1. Profitabilitas,
growth
opportunity,
struktur modal
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
Haryati, Winur dan
Ayem, Sri/
Pengaruh Return
On Asset, Debt To
Equity, dan
Earning Per Share
terhadap Nilai
Perusahaan/
Yogyakarta/ 2014
1. Menggunakan
variabel
independen
Return On
Asset
1. Menganti variabel
independen Debt to
Equity dan Earning
Per Share menjadi
Struktur Modal,
Pertumbuhan
Perusahaan, dan
Investment
Opportunity Set
1. Return On Asset
berpengaruh
positif terhadap
nilai perusahaan
Berlanjut ke halaman berikutnya
35
Tabel 2.1 (lanjutan)
Peneliti/Judul
Penelitian/Tahun
Variabel dan metode penelitian
sebelumnya Hasil Penelitan
Persamaan Perbedaan
Dewi, Ayu Sri
Mahatma dan
Wirajaya Ary/
Pengaruh Struktur
Modal,
Profitabilitas, dan
Ukuran Perusahaan
pada Nilai
Perusahaan/ Bali/
2013
1. Menggunakan
variabel
independen
struktur modal
1. Mengganti
variabel ukuran
perusahaan
menjadi
pertumbuhan
perusahaan dan
investment
opportunity set
2. Mengganti proksi
profitabilitas
ROE menjadi
ROA
1. Struktur modal
berpengaruh
negatif terhadap
nilai perusahaan
2. Profitabilitas
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan
3. Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan
E. Kerangka Pemikiran
Hubungan variabel independen, dan variabel dependen dalam penelitian
ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1
36
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Pengaruh, Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan Return on
Asset (ROA) Terhadap Nilai Perusahaan
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Seluruh Perusahaan go publik yang terdaftar di BEI
Nilai Perusahaan (Y)
Investment Opportunity Set (X1)
Struktur Modal (X2)
Pertumbuhan Perusahaan (X3)
Return On Asset (X4)
Pemilihan Model Regresi Panel
Metode Estimasi Data Panel
Pooled Least Square Fixed Effect Random Effect
Uji Hausman Uji Langrangge Multiplier Uji Chow
Uji Asumsi Klasik
Heterokedastisitas Multikolonieritas Normalitas
Uji F Uji t Adjusted R2
Uji Signifikansi
Interprestasi
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termaksud penelitian kausal komparatif yaitu penelitian
dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua
variabel atau lebih. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post
facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya
suatu fakta atau peristiwa (Indriantoro dan Bambang, 1999). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada
pengujian teori melalui pengukuran penekanan analisis data dengan prosedur
statistik. Pendekatan kuantitatif ini berasal dari data yang diperoleh dari
laporan keuangan sehingga data yang diukur dalam suatu skala numeric
(angka). Sifat dan jenis dari penelitian ini adalah deskriptif dengan metode
yang digunakan berdasarkan survei literature. Penelitian keilmuan yang
digunakan adalah ekonomi positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah investment
opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan return on
asset (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil sampel
selama 3 tahun, yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
38
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya
akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go
public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun
2012 sampai dengan 2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dalam hal ini
lebih khusus pada penggunaan metode judgment sampling. Judgment
sampling merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang
umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indrianto dan
Supomo, 1999).
Adapun kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BEI selama periode
penelitian yaitu tahun 2012 – 2014
2. Perusahaan tidak berubah sektor industrinya selama periode
penelitian
3. Data laporan keuangan perusahaan tersedia selama periode
penelitian
4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember selama periode penelitian
5. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara
lengkap.
39
6. Perusahaan memiliki data harga penutupan saham akhir tahun
dimana saham tersebut aktif diperdagangkan selama periode
penelitian.
7. Perusahaan yang mengalami profit selama periode penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam
menentukan teknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang bisa
digunakan dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam
penelitian ini digunakan data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian
yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau
telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lain yang umumya berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan atau
yang tidak dipublikasikan. Data sekunder lebih mudah untuk diperoleh karena
sudah tersedia dan peneliti tinggal mengolah data tersebut. Dalam
menggunakan data sekunder peneliti harus lebih hati-hati karena suatu data
yang dilaporkan sumber yang berbeda ada kemungkinan datanya juga berbeda
(Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan
dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan
cara penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan.
Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara lain berupa
jurnal, buku, skripsi dan thesis dan penelusuran dengan menggunakan
40
komputer untuk data dalam format elektronik. Data ini antara lain berupa
laporan keuangan perusahaan, IDX fact book, ICMD (ringkasan kinerja).
D. Metode Analisis Data
Sesuai dengan data yang telah diperoleh maka pendekatan yang sesuai
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang
menekankan pada angka-angka dalam penelitiannya. Dari data angka yang
telah diperoleh maka diharap dapat memberikan kesimpulan yang tepat.
1. Metode Data Panel
Menurut Winarno (2011), data panel atau pooled data merupakan data
yang terdiri atas data seksi silang (beberapa variabel) dan data runtut
waktu (berdasar waktu). Analisis regresi data panel adalah analisis regresi
yang didasarkan pada data panel untuk mengamati hubungan antara
variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).
Model dengan data cross section :
Yi = α + β Xi + Ɛ i ; i = 1,2,…,N
N = Banyaknya data cross section
Model dengan data time seris :
Yt = α + β Xt + Ɛ i ; t = 1,2,…,T
T = Banyaknya data time series
Melihat data panel merupakan gabungan antara data cross section dan
data time series maka model yang dapat disimpulkan adalah sebagai
berikut :
Yit = α + β Xit + Ɛ it ; I = 1,2,…,N; t = 1,2,…,T
41
Dimana :
N = Banyaknya data cross section
T = Banyaknya data time series
N x T = Banyaknya data panel
Keunggulan penggunaan metode data panel dibandingkan metode time
series atau cross section adalah:
1. Estimasi data panel dapat menunjukkan adanya heterogenitas dalam
tiap individu.
2. Dengan data panel, data lebih informasif, lebih bervariasi, mengurangi
kolinearitas antar variabel, meningkatkan derajat kebebasan (degree of
freedom), dan lebih efisien.
3. Studi data panel lebih memuaskan untuk menentukan perubahan
dinamis dibandingkan dengan studi berulang dari cross section.
4. Data panel lebih mendeteksi dan mengukur efek yang secara sederhana
tidak dapat diukur oleh data time series atau cross section.
5. Data panel membantu studi untuk menganalisis perilaku yang lebih
kompleks.
6. Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregasi
individu atau perusahaan karena unit data lebih banyak.
2. Pemodelan data panel
Terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam mengestimasi
data panel, yaitu : 1) pendekatan OLS biasa (Pooled Least Square), 2)
42
pendekatan efek tetap (Fixed Effect Model), dan 3) pendekatan efek acak
(Random Effect Model).
a. Pendekatan Pooled Least Square (PLS)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling sederhana
karena menggabungkan data cross section dan data time series sebagai
analisisnya. Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi antar
individu maupun rentang waktu, sehingga model ini dapat pula dapat
pula disebut sebagai model OLS biasa karena menggunakan kuadrat
terkecil.
b. Pendekatan Fixed Effect Model (FEM)
Metode efek tetap ini dapat menunjukan perbedaan antar objek
meskipun dengan regresor yang sama. Model ini dikenal dengan model
regresi Fixed Effect (efek tetap). Efek tetap ini dimaksudkan adalah
bahwa sutu objek, memiliki konstan yang tetap besarannya untuk
berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya,
tetap besaranya dari waktu ke waktu (time invariant).
Keuntungan metode efek tetap ini adalah dapat membedakan efek
individual dan efek waktu dan tidak perlu mengasumsikan bahwa
komponen eror tidak berkolerasi dengan variabel bebas yang mungkin
sulit dipenuhi. Dan kelemahan metode efek tetap ini adalah
ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya. Kondisi
tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan
sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu yang lain.
43
c. Pendekatan Random Effect Model (REM)
Keputusan untuk memasukan variabel boneka dalam model efek
tetap (fixed effect) tidak dapat dipungkiri akan dapat menimbulkan
konsekuensi (trade off). Penambahan variabel boneka ini akan dapat
mengurangi banyaknya derajat kebebasan (degree of freedom) yang
pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang
diestimasi. Model panel data yang didalamnya melibatkan kolerasi
antar error term karena berubahnya waktu karena berbedanya
observasi dapat diatasi dengan pendekatan model komponen eror (eror
component model) atau disebut juga model efek acak (random effect)
Metode ini digunakan untuk mengatasi kelemahan metode efek tetap
yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami
ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek
menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu
dan antar objek. Syarat untuk menganalisis efek random yaitu objek
data silang harus lebih besar dari pada banyaknya koefisien (Winarno,
2007).
3. Pemilihan Model Data Panel
Ada dua tahap dalam memilih metode dalam data panel. Pertama kita
harus membandingkan PLS dengan FEM terlebih dahulu. Kemudian
dilakukan uji F-test. Jika hasil menunjukkan model PLS yang diterima,
maka model PLS lah yang akan dianalisa. Tapi jika model FEM yang
diterima, maka tahap kedua dijalankan, yakni melakukan perbandingan
44
lagi dengan model REM. Setelah itu dilakukan pengujian dengan
Hausman test untuk menentukan metode mana yang akan dipakai, apakah
FEM atau REM.
a. Uji Chow
Uji ini dilakukan untuk mengetahui model Pooled Least Square
(PLS) atau FEM yang akan digunakan dalam estimasi. Relatif
terhadap Fixed Effect Model, Pooled Least Square adalah restricted
model dimana ia menerapkan intercept yang sama untuk seluruh
individu. Padahal asumsi bahwa setiap unit cross section memiliki
perilaku yang sama cenderung tidak realistis mengingat dimungkinkan
saja setiap unit tersebut memiliki perilaku yang berbeda. Untuk
mengujinya dapat digunakan restricted F-test, dengan hipotesis
sebagai berikut.
H0: Model Pooled Least Square (PLS)
H1: Model Fixed Effect
Jika nilai F-hitung > F-tabel, atau nilai probabilitas (P-Value) < a
5%, maka H0 ditolak, artinya model panel yang baik untuk
digunakan adalah Fixed Effect Model, dan sebaliknya jika H0
diterima, maka model Pooled Least Square yang dipakai dan
dianalisis. Namun jika H0 ditolak, maka model FEM harus diuji
kembali untuk memilih apakah memakai model FEM atau REM baru
dianalisis.
45
b. Uji Hausman
Ada beberapa pertimbangan teknis empiris yang dapat digunakan
sebagai panduan untuk memilih antara Fixed Effect Model atau
Random Effect Model yaitu:
1) Bila T (jumlah unit time series) besar sedangkan N (jumlah
unit cross section) kecil, maka hasil FEM dan REM tidak jauh
berbeda. Dalam hal ini pilihan umumnya akan didasarkan
pada kenyamanan perhitungan, yaitu FEM.
2) Bila N besar dan T kecil, maka hasil estimasi kedua
pendekatan dapat berbeda signifikan. Jadi, apabila kita meyakini
bahwa unit cross section yang kita pilih dalam penelitian diambil
secara acak (random) maka REM harus digunakan.
Sebaliknya, apabila kita meyakini bahwa unit cross section
yang kita pilih dalam penelitian tidak diambil secara acak maka
kita menggunakan FEM.
3) Apabila cross section error component (€i) berkorelasi dengan
variabel bebas X maka parameter yang diperoleh dengan
REM akan bias sementara parameter yang diperoleh dengan FEM
tidak habis.
4) Apabila N dan T kecil, dan apabila asumsi yang mendasari
REM dapat terpenuhi, maka REM lebih efisien dibandingkan
tidak bias.
Keputusan penggunaan FEM dan REM dapat pula ditentukan
46
dengan menggunakan spesifikasi yang dikembangkan dengan
Hausman. Spesifikasi ini akan memberikan penilaian dengan
menggunakan Chi-square statistik sehinggan keputusan pemilihan
model akan dapat ditentukan secara statistik.
Pengujian ini dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut:
H0 : Random Effect Model
H1 : Fixed Effect Model
Setelah dilakukan pengujian ini, hasil dari Hausman test
dibandingkan dengan Chi-square statistik dengan df = k, dimana k
adalah jumlah koefesien variabel yang diestimasi atau nilai
probabilitas (P-Value) < a 5%,. Jika hasil dari Hausman test
signifikan, maka H0 ditolak, maka Fixed Effect Model yang
digunakan.
c. Uji Lagrangge Multiplier (LM)
Uji Langrangge Multiliper (LM) dilakukan untuk membandingkan
atau memilih model mana yang terbaik antara Pooled Least Square
Model dan Random Effect Model. Pengujian ini dilakukan dengan
hipotesa sebagai berikut:
H0 : Pooled Least Square Model
H1 : Random Effect Model
Setelah dilakukan pengujian ini, hasil dari Langrangge Multiplier
test (Breusch-Pagan) dibandingkan dengan nilai probability. Jika nilai
Breusch – Pagan < a 5% maka H0 ditolak, artinya model panel yang
47
baik untuk digunakan adalah Random Effect Model (REM). Namun
jika H0 diterima maka model data panel yang baik digunakan adalah
Pooled Least Square (PLS).
4. Uji Asumsi Klasik
Terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum di lakukannya
regresi, hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah data terbebas
dari masalah multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
Uji asumsi klasik ini penting dilakukan untuk menghasilkan estimator
yang linier tidak bias dengan varian yang minimum (Best Linier
Unbiased Estimator – BLUE), yang berarti model regresi tidak
mengandung masalah. Untuk itu perlu dibuktikan lebih lanjut apakah
model regresi yang digunakan sudah memenuhi asumsi tersebut.
Asumsi – asumsi tersebut antara lain:
a. Uji Normalitas
Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data
berdistribusi normal. Untuk menguji data apakah terdistribusi normal
dengan menggunakan histogram dan uji Jarque-Bera.
Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal. Uji ini mengukur perbedaan skewness dan
kurtosis data dan dibandingkan dengan apabila datanya bersifat
normal. Dengan H0 pada data berdistribusi normal, uji Jarque-Bera
didistribusi dengan X2 dengan derajat bebas (degree of freedom)
sebesar 2. Probability menunjukan kemungkinan Jarque-Bera
48
melebihi (dalam nilai absolut) nilai terobservasi dibawah hipotesis nol.
Nilai probabilitas yang kecil cenderung mengarahkan pada penolakan
hipotesis nol distribusi normal. Pada angka Jarque-Bera diatas nilai
probabilitas (5%), maka kita dapat menolak H0 bahwa data
terdistribusi normal (Winarno, 2011)
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antar
variabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel
independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada
persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel
dependen dan satu variabel independen). (Winarno, 2011)
Menurut Singgih Santoso (2010), multikolinearitas
mengandung arti bahwa antar variabel independen yang terdapat
dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati
sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1).
Indikasi multikolinearitas ditunjukkan dengan beberapa
informasi antara lain:
1. Nilai R2
tinggi, tetapi variable independen banyak yang tidak
signifikan.
2. Dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel
independen, apabila koefisien rendah maka tidak terdapat
multikolinearitas.
49
3. Dengan melakukan regresi auxiliary, yaitu regresi yang dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua (atau lebih)
variabel independen yang secara bersama-sama mempengaruhi
satu variabel independen lainnya.
Sedangkan alternatif menghilangkan multikolinearitas antara
lain bisa dengan menambahkan data penelitian bila
memungkinkan, karena masalah multikolinearitas biasanya muncul
karena jumlah observasi yang sedikit. Selain itu dapat dengan
menghilangkan salah satu variabel independen terutama yang
memiliki hubungan linier yang kuat dengan variabel lain. Namun
jika tidak mungkin dihilangkan maka tetap harus dipakai.
Selanjutnya bisa dengan mentransformasikan salah satu (atau
beberapa) variabel dengan melakukan diferensiasi. (Winarno,
2011)
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam regresi linier ganda, salah satu asumsi yang harus dipenuhi
agar taksiran parameter dalam model tersebut bersifat BLUE adalah
var (ui) = ơ2
(konstan), semua sesatan mempunyai variansi yang sama.
Padahal, ada kasus-kasus tertentu dimana variansi ưi tidak konstan,
melainkan suatu variabel berubah-ubah (Nachrowi, 2008).
Heteroskedastisitas merupakan fenomena terjadinya perbedaan
varian antar seri data. Heteroskedastisitas muncul apabila nilai varian
dari variabel tak bebas (Yi) meningkat sebagai meningkatnya varian
50
dari variabel bebas (Xi), maka varian dari Yi adalah tidak sama. Gejala
heteroskedastisitas lebih sering dalam data cross section dari pada
time series. Selain itu juga sering muncul dalam analisis yang
menggunakan data rata-rata.
Menurut Nachrowi dan Usman (2008:129), ada beberapa dampak
yang ditimbulkan oleh heteroskedastisitas terhadap OLS, antara lalin:
1. Akibat tidak konstannya variansi, maka salah satu dampak yang
ditimbulkan adalah lebih besarnya variansi dari taksiran.
2. Lebih besarnya variansi taksiran, tentu akan berpengaruh pada uji
hipotesis yang dilakukan (uji t dan F) karena kedua uji tersebut
menggunakan besaran variansi taksiran. Akibatnya, kedua uji
hipotesis tersebut menjadi kurang akurat.
3. Lebih besarnya variansi taksiran akan mengakibatkan standard
error taksiran yang lebih besar sehingga interval kepercayaan
menjadi sangat besar.
4. Akibat beberapa dampak tersebut, maka kesimpulan yang diambil
dari persamaan regresi yang dibuat dapat menyesatkan.
Menurut Gujarati (2007:89-94), untuk mendektesi keberadaan
heteroskedastisitas digunakan metode grafik scatter plot, uji Park, uji
Glejser, uji White, dimana apabila nilai probabilitas (p-value)
observasi R2
lebih besar dibandingkan tingkat resiko kesalahan yang
diambil (digunakan α = 5%), maka residual digolongkan
homoskedastisitas.
51
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah adanya korelasi antara variable itu sendiri,
pada pengamatan yang berbeda waktu dan individunya. Pada
umumya autokorelasi lebih sering terjadi pada data time series
(Nachrowi dan Usman, 2008)
Menurut Winarno (2011), autokorelasi adalah hubungan antara
residual satu observasi dengan residual observasi lainnya.
Autokorelasi lebih mudah timbuh pada data yang bersifat runtut
waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang
dipengaruhi oleh data pada masa sebelumnya.
Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan data panel,
maka uji autokorelasi sudah tidak perlu du uji kembali. Karena
data panel sifatnya lebih kepada cross section maka bisa dikatakan
tidak ada autokorelasi.
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk memeriksa atau menguji apakah
koefisien regresi yang didapat signifikan (berbeda nyata). Maksudnya
dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara
statistik tidak sama dengan nol. Jika koefisien slope sama dengan nol,
berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan
variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Ada
dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan
antara lain:
52
a. Uji Signifikansi Individual (uji t)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing – masing
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji
t dilakukan dengan membandingkan t hitung terhadap t table
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Ho : βi = 0, berarti tidak ada pengaruh positif dari masing -
masing variabel independen terhadap variabel dependen secara
parsial (individu).
2. Ho : βi > 0, berarti ada pengaruh positif dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial
(individu).
3. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf
signifikan 5% (α = 0,05) dengan criteria penilaian sebagai
berikut:
a. Jika t hitung > t table maka Ha diterima dan Ho ditolak
berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing – masing
variable independen terhadap variable dependen secara
parsial (individu).
b. Jika t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing –
masing variabel independen terhadap variable dependen
secara parsial (individu).
53
b. Uji Signifikansi simultan (uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat
berpengaruh terhadap variable dependen. Cara yang digunakan
adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F table
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Ho : βi = 0 berarti tidak ada pengaruh signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen secara
simultan (bersama-sama).
2. Ho : βi > 0, berarti ada hubungan yang signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen secara
simultan (bersama-sama).
3. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf
signifikan 5% (α = 0,05) dengan kriteria penilaian sebagai
berikut:
a) Jika F hitung > F table maka Ha diterima dan Ho
ditolak berarti ada variable independen secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variable dependen.
b) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak berarti ada variable independen secara bersama-
sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variable dependen.
54
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Untuk mengetahui penaksiran parameter dan standard error
bahwa model regresi estimasi cukup baik atau tidak perlu
dilakukan cara untuk mengukur seberapa dekat garis regresi
yang terestimasi dengan data. Ukuran yang biasa yang
digunakan untuk keperluan ini adalah Goodness of Fit (R2) .
ukuran ini mencerminkan seberapa besar variasi dari
(regressand) (Y) dapat diterangkan oleh regressor (X). Bila R2
=0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama
sekali. Sementara bila R2
= 1, artinya variasi dari Y, 100% dapat
diterangkan oleh X. dengan kata lain bila R2
= 1, maka semua
titik pengamatan berada pada garis regresi. Dengan demikian,
ukuran goodness of fit dari suatu model ditentukan oleh R2
yang
nilainya antara nol dan satu.
6. Model Regresi Data Panel
Model persamaan dasar data panel yaitu:
Yit = β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + µit……………….
Model persamaan yang akan diestimasi pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
NP = β0 + β1IOS + β2SM + β3GROWTH + β4ROA + ε…
Dimana:
NP : Nilai Perusahaan
β0 : Konstanta
55
β1,β2,β3,β4 : Koefisien Variabel Independen
IOS : Investment Opportunity Set
SM : Struktur Modal
GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan
ROA : Return On Asset
ε : Koefisien Eror
Setelah model penelitian di estimasi maka akan diperoleh nilai dan
besaran dari masing – masing parameter dalam model persamaan
diatas. Nilai dari parameter positif atau negatif selanjutnya akan
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Investment
Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, serta
Return on Asset.
a. Investment Opportunity Set (IOS) (X1)
Menurut Sri Hasnawati (2005) dalam penelitiaanya
menyebutkan investment opportunity dapat diukur melalui :
1. Total Assets Growth
2. Market to book value of total equity
3. Earning to price ratio
4. Ratio capital expenditure to BVA
5. Current assets to total assets
56
Dari kelima pengkuran diatas, pengukuran menggunakan
market to book value of equity memiliki pengaruh yang besar
terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu dalam penelitian ini
mengambil market to book value of equity digunakan sebagai
proksi dari investment opportunity. Penggunaan rasio ini didasari
atas pemikiran MVE BVE yang mencerminkan pasar menilai
return investasi dimasa depan akan lebih besar dari return yang
diharapkan dari ekuitasnya. Dalam penelitian Astriani (2014),
secara matematis variabel market to book value of equity
diformulasikan sebagai berikut :
b. Struktur Modal (X2)
Struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER)
adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan
total ekuitas perusahaan pada seluruh perusahaan go public yang
terdaftar di BEI tahun 2012 – 2014. Satuan pengukuran DER
adalah dalam persentase.
MBVE = (𝐽umlah Saham Beredar 𝑥 𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 Equity
Total Debt
Total Equity DER =
57
c. Pertumbuhan Perusahaan (X3)
Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan
total aktiva. Pertumbuhan aktiva adalah selisih total aktiva yang
dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan periode
sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya pada pada
seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BEI tahun 2012 –
2014. Satuan pengukuran perubahan total aktiva dalam persentase.
Perubahan total aktiva =
d. Return On Asset (ROA) (X4)
Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah Return On Asset
(ROA). Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur
efiktivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA atau ROI diperoleh
dengan cara membandingkan antara net income after tax (NIAT)
terhadap total asset.
Total aktiva t - Total aktiva t-1
Total aktiva t-1
Laba bersih setelah pajak
Total Asset ROA =
58
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen, yaitu Variabel yang dipengaruhi atau
tertanggung oleh variabel lain. Variabel Dependen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan (Tobins Q). Tobins Q
adalah perbandingan antara market value of equity ditambah debt
dengan book market value ditambah dengan hutang (debt). Indikator
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rasio
Tobin’s Q. Rasio-q (Q) merupakan ukuran yang lebih teliti tentang
seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya
ekonomis dalam kekuasaannya (Herawaty, 2008). Rasio ini merupakan
konsep yang berharga yang menunjukan estimasi pasar keuntungan saat
ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi
inkremental. Rasio ini diukur melalui rumus:
Keterangan:
Tobins Q = Nilai perusahaan
MVE = Nilai Ekuitas Pasar (Equity Market Value)
D = Nilai buku dari total hutang
BVE = Nilai buku dari equitas (Equity Book Value)
MVE diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan
(closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada
Tobins Q = MVE + D
BVE +D
59
akhir tahun sedangkan BVE diperoleh dari hasil selisih total asset
perusahaan dengan total kewajibannya (Herawaty, 2008).
Jika Q > 1 maka investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang
memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi.
Namun jika Q < 1 maka investasi dalam aktiva tidaklah menarik
(Herawaty, 2008).
Selengkapnya untuk definisi dan pengukuran operasional
variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Investment
Opportunity Set
(IOS) (Astriani,
2013)
MBVE = (Jumlah saham beredar x closing price)
Total Equity Rasio
Struktur Modal
(Hermuningsih,
2013)
DER = Total Debt
Total Equity
Rasio
Pertumbuhan
Perusahaan
(Puspita dan
Khaliq, 2011)
Perubahan total aktiva = Total Aktiva t – Total Aktiva t-1
Total Aktiva t-1 Rasio
Return On Asset
(ROA) (Haryati
dan Ayem, 2014)
ROA = Laba bersih setelah pajak
Total aktiva
Rasio
Berlanjut ke halaman berikutnya
60
Variabel Indikator Skala
Nilai Perusahaan
(Hermuningsih,
2013)
Tobin’s Q = MVE + D
BVE + D
Rasio
Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini mengambil sampel seluruh perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
Kriteria-kriteria perusahaan yang djadikan sampel dalam penelitian ini dapat
dilihat dalam tabel 4.1 dibawah ini
Tabel 4.1
Rincian Sampel Penelitian
No Kriteria Jumlah
1 Seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2012 sampai
dengan 2014 518
2 Perusahaan tersebut memiliki data lengkap terkait dengan variabel
yang diteliti 384
3 Perusahaan yang mengalami kerugian tahun 2009 sampai dengan
tahun 2011 (167)
4 Perusahaan menyajikan laporan keuangan selain dalam bentuk
rupiah. (98)
5 Perusahaan yang memenuhi kriteria. 119
6 Total sampel penelitian selama 3 periode 357
Sumber: Data sekuder yang diolah
Dari kriteria-kriteria perusahaan tersebut yang dijadikan sampel
penelitian adalah sebanyak 119 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan 3 tahun, sehingga diperoleh
data observasi sebanyak 357. Adapun perusahaan yang menjadi objek
penelitian adalah sebagai berikut:
62
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan
No. NAMA PERUSAHAAN No. NAMA PERUSAHAAN
1 PT Mahaka Media Tbk
61 PT Perusahaan Perkebunan
London Sumatera Indonsia Tbk
2 PT Ace Hardware Indonesa Tbk 62 PT Lautan Luas Tbk
3 PT Akasha Wira International 63 PT Mas Murni Indonesia Tbk
4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk 64 PT Mitra Adiperkasa Tbk
5 PT. AKR Corporindo Tbk 65 PT Martina Berto Tbk
6 PT Alkindo Naratama Tbk 66 PT Modernland Realty Tbk
7 PT Alumindo Light Metal Industry
Tbk 67
PT Modern Internasional Tbk
8 PT Asahimas Flat Glass Tbk 68 PT Nusantara Infrastructure Tbk
9 PT Asiaplast Industries Tbk
69 PT Multifiling Mitra Indonesia
Tbk
10 PT Ratu Prabu Energi Tbk 70 PT Multi Indocitra Tbk]
11 PT Astra Graphia Tbk 71 PT Mitra Investindo Tbk
12 PT Astra International Tbk 72 PT Multipolar Tbk
13 PT Atstra Otoparts Tbk 73 PT Media Nusantara Citra Tbk
14 PT Bayu Buana Tbk 74 PT Matahari Putra Prima Tbk
15 PT Bumi Citra Permai Tbk 75 PT Metrodata Electronics Tbk
16 PT MNC Investama Tbk 76 PT Hanson International Tbk
17 PT Bisi Internatiomal Tbk 77 PT Panorama Sentrawisata Tbk
18 PT Sentul Ciyt Tbk
78 PT Dsestinasi Tirta Nusantara
Tbk
19 PT Global Mediacom Tbk 79 PT Pelang Indan Canindo Tbk
20 PT Budi Starch & Sweetner Tbk
80 PT Pembangunan Jaya Ancol
Tbk
21 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk 81 PT Plaza Indonesia Realty Tbk
22 PT Cardig Aero Service Tbk 82 PT Pudjiadi and Sons Tbk
23 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
83 PT Prima Alloy Steel Universal
Tbk
24 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk 84 PT Pudjiadi Prestige Tbk
25 PT Ciputra Property Tbk 85 PT Pakuwon Jati Tbk
26 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk 86 PT Pyridam Farma Tbk
27 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
87 Pt Ramayana Lestari Sentosa
Tbk
28 PT Dharma Samudera Fishing
Industries Tbk 88
PT Supra Boga Lestari
29 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk 89 PT Ricky Putra Globalindo Tbk
30 PT Ekadharma International Tbk
90 PT Nippon Indosari Corporindo
Tbk
Bersambung ke halaman selanjutnya
63
Tabel 4.2 (lanjutan)
No. NAMA PERUSAHAAN No. NAMA PERUSAHAAN
31 PT Elang Mahkota Energi Tbk 91 PT Sidomulyo Selaras Tbk
32 PT Envesal Putera Megatrading Tbk
92 PT Millenium Pharmacon
International Tbk
34 PT Fortune Indonesia Tbk
94 PT Hotel Sahid International
Tbk
35 PT Gema Graharsana Tbk 95 PT Salim Ivomas Pratama Tbk
36 PT Gudang Garam Tbk 96 PT Sierad Produce Tbk
37 PT Gajah Tunggal Tbk 97 PT Sekar Bumi Tbk
38 PT Global Teleshop Tbk 98 PT Sekar Alut Tbk
39 PT Golden Retailindo Tbk 99 PT Holcim Indonesia Tbk
40 PT Perdana Gapuraprima Tbk 100 PT Summarecon Agung Tbk
41 PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk 101
PT Selamat Sempurna Tbk
42 PT Champion Pacific Indonesia Tbk
102 PT Sona Topas Tourism
Industry Tbk
43 PT Intan Wijaya Internasional Tbk 103 PT Indo Acidatama Tbk
44 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 104 PT Surya Semesta Internusa Tbk
45 PT Indospring Tbk 105 PT Star Petrochem Tbk
46 PT Indonesian Paradise Property Tbk 106 PT Siantar Top Tbk
47 PT Jaya Agra Wattie Tbk
107 PT Express Transindo Utama
Tbk
48 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk 108 PT Tunas Baru Lampung Tbk
49 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
109 PT Tiphone Mobile Indonesia
Tbk
50 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk 110 PT Tempo Inti Media Tbk
51 PT Kimia Farma (persero) Tbk 111 PT Surya Toto Indonesia Tbk
52 PT KMI and Cable Tbk 112 PT Trikomsel Oke Tbk
53 PT Kabelindo Murni Tbk 113 PT Trisula International Tbk
54 PT First Media Tbk 114 PT Tempo ScanPacific Tbk
55 PT Kedaung Indah Can Tbk 115 PT Tunas Ridean Tbk
56 PT MNC Land Tbk 116 Pt Visi Media Asia Tbk
57 PT Lami Citra Nusantara Tbk 117 PT Wahana Pronatural Tbk
58 PT Lippo Cikarang Tbk 118 PT Panorama Transportasi Tbk
59 PT Lippo Karawaci Tbk 119 PT Wismilak Inti Makmur Tbk
60 PT Star Pacific
Sumber: data sekunder yang diolah
64
B. Analisis Hasil dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan pengujian secara kemaknaan pengaruh
variabel Investment Opportunity Set, Struktur Modal, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan, terlebih
dahulu akan ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian dengan
analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran
suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
nilai maksimum dan minimum. Selengkapnya mengenai hasil statistik
deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut.
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif Seluruh Sampel
NP IOS SM GROWTH ROA
Mean 0.982483 0.930737 1.199273 0.261776 0.074988
Median 0.752495 0.337434 0.839468 0.152925 0.059709
Maximum 5.264133 7.933378 39.78961 10.00468 1.101156
Minimum 0.054975 0.0000216 0.041005 -0.872268 0.0000459
Std. Dev. 0.754828 1.384314 2.401783 0.713971 0.089337
Sumber: data sekunder yang diolah
Investment Opportunity Set (IOS) yang diukur dengan market
book value equity (MBVE). Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel
independen Investment Opportunity Set (IOS) memiliki nilai minimum
0.0000216 yang diperoleh dari PT. Sierad Produce Tbk pada tahun 2013,
sedangkan untuk nilai maksimumnya yang sebesar 7.9333780 diperoleh
65
dari PT. Surya Toto Indonesia Tbk pada tahun 2012. Dalam tabel 4.3 juga
dapat dilihat nilai rata-rata Investment Opportunity Set (IOS) sebesar
0.930737 hal ini menujukkan bahwa investment opportunity set (IOS) di
dalam perusahaan mencapai 93.07% dengan standar deviasinya sebesar
1.384314.
Variabel independen Struktur Modal memiliki nilai minimum
sebesar 0.041005 yang diperoleh dari PT Star Pacific Tbk pada tahun
2014, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah sebesar 39,78961 yang
diperoleh dari PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. Nilai rata-rata dari
struktur modal adalah sebesar 1,199273, hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan tingkat hutang pada seluruh perusahaan sebesar 119.92%
dengan standar deviasinya sebesar 2.01783.
Variabel independen Pertumbuhan Perusahaan memiliki nilai
minimum sebesar -0.872268 yang diperoleh dari PT Nusantara
Infrastructure Tbk pada tahun 2013, sedangkan untuk nilai maksimumnya
adalah sebesar 10.00468 yang diperoleh dari PT Nusantara Infrastucture
Tbk pada tahun 2014. Nilai rata-rata dari Pertumbuhan Perusahaan adalah
sebesar 0.261776, hal ini menujukkan bahwa pertumbuhan perusahaan
pada seluruh perusahaan sebesar 26.17% dengan standar deivasi sebesar
2.401783.
Variabel independen Return On Asset (ROA) memiliki nilai
minimum sebesar 0.0000459 yang diperoleh dari PT Hanson International
Tbk pada tahun 2013, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah
66
sebesar 1.101156 yang diperoleh dari PT Indo Acidatama Tbk. Nilai rata-
rata dari Return On Asset (ROA) adalah sebesar 0.074988, hal ini
menujukkan bahwa kemampuan perusahaan yang menghasilkan laba
dengan menggunakan total asset sebesar 7.49% dengan standar
deviasinya sebesar 0.089337.
Variabel dependen nilai perusahaan memiliki nilai minimum
sebesar 0.054975 yang diperoleh dari PT Star Pacific Tbk pada tahun
2012, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah sebesar 5.264133 yang
diperoleh dari PT Selamat Sempurna Tbk pada tahun 2013. Nilai rata-rata
dari nilai perusahaan adalah sebesar 0.982483, hal ini menunjukkan
bahwa nilai perusahaan sebesar 98.24% dengan standar deviasinya
sebesar 0.754828.
2. Pemilihan Model Terbaik
a. Uji Chow
Untuk mengetahui model panel yang akan digunakan, maka
digunakan uji F-Restricted dengan cara melihat nilai (P-Value) F-
Statistik lebih kecil dari tingkat signifikan α = 5%, terlebih dahulu
dibuat hipotesisnya. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 : Model Pooled Least Square (PLS)
H1 : Model Fixed Effect (FEM)
Dari hasil berdasarkan metode Fixed Effect Model (FEM) dan
Pooled Least Square (PLS) diperoleh nilai probababilitas F-
Statistik yakni sebagai berikut:
67
Table 4.4
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 1.023836 (118,234) 0.4345
Cross-section Chi-square 148.608014 118 0.0297
Sumber: data sekunder yang diolah
Dari tabel 4.4 diatas diperoleh F-Statistik adalah 1.0123836
dan nilai probabilitas F-Statistik sebesar 0.4354 yang berarti
bahwa nilai probabilitas F-Statistik lebih besar dari tingkat
signifikansi α 5% (0.4345 > 0.05). Maka H0 diterima, sehingga
model panel yang digunakan adalah Pooled Least Square (PLS).
b. Uji Hausman
Untuk mengetahui model panel yang akan digunakan, maka
digunakan uji hausman. Pengujian ini untuk menentukan model
paling tepat digunakan antara Fixed Effet Model (FEM) dengan
Random Effect Model (REM). Uji hausman memberikan penilaian
dengan menggunakan Chi-Square Statistic dan nilai α 5%
sehingga keputusan pemilihan model dapat ditentukan dengan
tepat. Sebelum membandingkan Chi-Square Statistic dan terlebih
dahulu dibuat hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 : Model Random Effect
H1 : Model Fixed Effect
68
Hasil pengolahan dengan uji hausman dapat dilihat pada tabel
4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 18.088181 4 0.0012
Sumber: data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji hausman pada tabel 4.5 diatas,
didapatkan Chi-Square statistic sebesar 18.088181 dengan nilai
probabilitas 0.0012. Dikarenakan nilai Chi-Square statistic lebih
kecil dari nilai α 5% (0.0012 < 0.005) maka H0 ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa model yang dapat digunakan untuk model
penelitian adalah Fixed Effect Model.
c. Uji Lagrangge Multiplier
Untuk mengetahui model panel yang akan digunakan, maka
digunakan uji lagrangge multiplier, pengujian ini untuk
menentukan model yang paling tepat digunakan antara Pooled
Least Square (PLS) dengan Random Effect Model (REM). Uji
lagrangge multiplier memberikan penilain dengan menggunakan
nilai breusch-pagan lebih kecil dari tingkat signifikansi α 5%.
Sebelum membandingkan nilai breusch-pagan dan tingkat
69
signifikansi a 5%, terlebih dahulu dibuat hipotesisnya. Adapun
hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 : Model Pooled Least Square
H1 : Model Random Effect
Hasil dari pengolahan dengan uji lagrange multiplier dapat
dilitah pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Lagrangge Multiplier
Berdasarkan hasil lagrangge multiplier pada tabel 4.6 di atas,
nilai breusch-pagan sebesar 0.5645, yang berarti bahwa nilai
breusch-pagan lebih besardari tingkat signifikansi α 5% (0.5645 >
0.05). maka H0 di terima, shingga model panel yang digunakan
adalah Pooled Least Square.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Untuk menguji apakah dalam model regresi variable
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
(all others) alternatives
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Breusch-Pagan 0.331928 74.77732 75.10924
(0.5645) (0.0000) (0.0000)
Sumber: data diolah
70
dapat diketahui dengan membandingkan nilai Jarque-Bera dengan
nilai Chi-tabel, maka data dalam penelitian berdistribusi normal
(Winarno, 2011:5). Sebenarnya normalitas data dapat dilihat dari
gambar histogram, namnun seringkali polanya tidak mengikuti
bentuk kurva normal, sehingga sulit disimpulkan. Lebih mudah
bila melihat koefisien Jarue-Bera dan probabilitasnya. Kedua
angka ini bersifat saling mendukung. Apabila nilai probabilitasnya
lebih besar dari 5 %, maka data terdistribusi normal (Winarno,
2011:5). Adapun uji normalitas dapat dilihat pada grafik 4.1
sebagai berikut:
Grafik 4.1
Uji Normalitas
Sumber: data diolah
Dilihat pada grafik 4.1 diperoleh nilai Jarque-Bera hitung
sebesar 5. 375242 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,068658,
karena nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi α =
0
10
20
30
40
50
60
70
-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Standardized Residuals
Sample 2012 2014
Observations 357
Mean -2.03e-16
Median -0.007771
Maximum 0.597132
Minimum -0.502896
Std. Dev. 0.200024
Skewness 0.264392
Kurtosis 3.283792
Jarque-Bera 5.357242
Probability 0.068658
71
5% (0.068658 > 0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini telah terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar
variable indpenden. Untuk meilihat ada atau tidak adanya
multikolonieritas nilai correlation matrix dari semua variable
inpenden harus kurang dari 0.8. Berikut ini uji multikolinieritas
dengan menggunakan correlation matrix:
Tabel 4.7
Correlation Matrix
IOS SM GROWTH ROA
IOS 1.000000 -0.015299 -0.070112 0.098061
SM -0.015299 1.000000 0.285933 -0.083930
GROWTH -0.070112 0.285933 1.000000 -0.002018
ROA 0.098061 -0.083930 -0.002018 1.000000
Sumber: data diolah
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tidak ada masalah
multikolinieritas. hal ini dikarenakan nilai korelasi matriks
(correlation matrix) dari semua variable independen adalah
kurang dari 0.8.
Multikolinieritas biasanya terjadi pada estimasi yang
menggunakan data runtut waktu. Dengan mengkombinasikan data
time series dengan data cross-section mengakibatkan masalah
multikolinieritas secara teknis dapat dikurangi. Penelitian ini
menggunakan data panel, yang mana secara teknis sudah
dikatakan masalah multikolinieritas adalah sudah tidak ada.
72
c. Uji Heterkoskedastisitas
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam
penelitian salah satunya adalah menggunakan menggunakan cara
dalam prosedur statistic dengan uji park. Uji park menggunakan
ln(residu2) sebagai variable dependen. Berikut hasil uji
heteroskedastisitas dengan uji park:
Tabel 4.8
Hasil Uji Park
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.948027 0.165205 5.738483 0.0000
IOS -0.030283 0.076796 -0.394323 0.6936
SM -0.038648 0.046030 -0.839627 0.4017
GROWTH -0.106081 0.154676 -0.685829 0.4933
ROA 0.004796 1.191571 0.004025 0.9968
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dari hasil tersebut dapat dilihat
nilai probababilitas dari masing-masing variable independen lebih
besar dari α = 5%. Hal ini mengindikasi bahwa data penelitian ini
tidak mengandung heteroskedastisitas. Maka dapat disimpulkan
bahwa data penelitian ini terbebas dari masalah
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah adanya korelasi antar variable itu sendiri,
pada pengamatan yang berbeda waktu dan invidu. Pada umumnya
autokorelasi lebih sering terjadi pada data time series (Nachrowi
dan Usman, 2008).
73
Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan data panel
maka sudah tidak perlu diuji autokorelasi. Dikarenakan sifat data
panel yang lebih kepada cross section. Sedangkan autokorelasi
lebih sering terjadi pada time series.
4. Model Pooled Least Square (PLS)
Model data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan model Pooled Least Square (PLS) dapat dijelaskan
melalui persamaan sebagai beikut:
NP = 0.471536 + 0.524918IOS – 0.004855SM +
0.038679GROWTH + 0.241163ROA
Dimana:
NP : Nilai Perusahaan
IOS : Investment Opportunity Set
SM : Struktur Modal
GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan
ROA : Return On Asset
5. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variable
independen (investment opportunity set, struktur modal,
pertumbuhan perusahaan, dan return on asset) berpengaruh secara
parsial terhadap variable dependennya (nilai perusahaan) dan
untuk mengetahui variable independen manakah yang paling
74
dominan mempengaruhi variable dependen, yaitu dengan
membandingkan masing-masing nilai t-statistik dari regresi
dengan t-tabel dalam menolak atau menerima hipotesis. Pada
tingkat keyakinan α = 5%, maka diperoleh t-tabel (1.99).
Tabel 4.9
Uji t- Statistik
Variable Coefficient t-Statistic Probability
C 0.471536 28.25157 0.0000
IOS 0.524918 67.65534 0.0000
SM -0.004855 -1.044077 0.2972
GROWTH 0.038679 2.475168 0.0138
ROA 0.241163 2.003280 0.0459
Sumber: data diolah
Tabel 4.9 merupakan hasil pengujian variable independen
yaitu investment opportunity set, struktur modal, pertumbuhan
perusahaan, dan return on asset terhadap nilai perusahaan secara
parsial. Dari tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa koefisien model
regresi memiliki nilai konstanta sebesar 0.471536 dengan nilai t-
statistic sebesar 28.25157 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000.
Konstanta sebesar 0.471536 menandakan bahwa jika variabel
independen konstan maka rata-rata nilai perusahaan adalah
sebesar 0.471536.
Variabel investment Opportunity Set (IOS) mempunya nilai
koefisien sebesar 0.524918 yang menunjukkan bahwa jika
investment opportunity set (IOS) meningkat 1 satuan maka akan
meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0.524918 satuan, dengan
catatan variabel lain dianggap konstan. Variabel pertumbuhan
75
perusahaan memiliki nilai koefisien sebesar 0.038679. Hal ini
menunjukkan bahwa jika pertumbuhan perusahaan mengalami
kenaikan 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan
sebesar 0.038679 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap
konstan. Return on Asset (ROA) memiliki nilai koefisien sebesar
0.241163. Hal ini menunjukkan bahwa jika return on asset (ROA)
mengalami peningkatan 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai
perusahaan sebesar 0.241163 satuan. Dengan catatan variabel lain
dianggap konstan.
Varibel investment opportunity set mempunyai nilai t-
statistic sebesar 67.65534 dengan probability signifikan sebesar
0.0000. hal tersebut menunjukkan bahwa nilai probabilitasnya
lebih kecil dari α = 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
investment opportunity set (IOS) mempengaruhi nilai perusahaan
secara signifikan. Variabel struktur modal mempunyai nilai t-
statistic sebesar -1.044077 dengan nilai probabilitas sebesar
0.2972. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena nilai probablitasnya
lebih besar dari α = 5%.
Variabel pertumbuhan Perusahaan mempunyai nilai t-
ststistic sebesar 2.475168 dengan nilai probabilitasnya sebesar
1.0138. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan
mempunyai nilai proabablitas lebih kecil dari nilai α = 5%. Hal ini
76
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh
secara signifikan. Variabel return on asset (ROA) mempunyai nilai
t-statistic sebesar 2.003280 dan nilai probabilitasnyas sebesar
0.0459. Hal tersebut menunjukkan bahwa return on asset
mempunya nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan dengan nilai
α = 5%. Dari keempat variabel independen (investment
opportunity set, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan
return on asset) terdapat satu variabel indpenden yang tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dan dari ketiga variabel
indpenden yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
maka dapat dilihat variabel mana yang paling dominan terhadap
nilai perusahaan, yaitu investment opportunity set, karena
mempunyai nilai koefisien paling tinggi yaitu sebesar 0.524918.
Hal ini juga dibuktikan dengan nilai beta pada uji regresi spss yang
menunjukkan bahwa investment opportunity set (IOS) mempunyai
nilai beta paling tinggi. Berikut hasil regresi spss:
Tabel 4.10
Hasil Uji t (SPSS)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .472 .017 28.252 .000
ios .525 .008 .963 67.655 .000
sm -.005 .005 -.015 -1.044 .297
growth .039 .016 .037 2.475 .014
roa .241 .120 .029 2.003 .046
77
b. Uji-F
Untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh
secara bersama-sama terhadap vaeriabel dependennya, maka
digunakan uji-f dengan cara membandigkan F-statistik dengan F-
tabel.
Tabel 4.11
Uji F-Statistik
F-statistic Prob(F-statistic)
1165.182 0.000000
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 4.10 diatas,hasil regresi data panel
menggunakan Pooled Least Square (PLS) diperoleh nilai F-
statistik sebesar 1165.182 dengan nilai probabilitas sebesar
0.000000, pada tingkat keyakinan α = 5%, k = 4, n = 357,
sehingga diperoleh F-tabel dengan nilai df yaitu (2.42). Maka
dapat dilihat bahwa F-statistik > F-tabel (1165.182 > 2.42) atau
nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikansi α =
5% (0.000000 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa investment
opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan,
dan return on asset (ROA) berpengaruh sifgnifikan terhadap nilai
perusahaan.
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (adjusted R2) merupakan suatu
ukuranyang penting dalam regresi. Hal ini karena koefisien
78
determinasi (adjusted R2) dapat menginformasikan baim atau
tidaknya model regresi yang di estimasi. Hal ini bertujuan untuk
mengetahu seberapa besar kemampuan variabel independen
menjelaskan variabel dependen. Nilai adjusted R2 dikatakan baik
jika nilainya diatas 0,5, hal ini karena nilai R2 berkisar antara 0-1.
Nilai adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat
terbatas. Nilai adjusted R2 mendekati 1 berarti variabel-variabel
indpenden memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen. Hasil pengujian koefisien
determinasi (adjusted R2) sebagai berikut:
Tabel 4.12
Nilai koefisien determinasi
Adjusted R-Squared 0.928981
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 4.11 didapatkan koefisien determinasi
(adjusted R2) sebesar 0.928981 atau 92,89%. Hal ini terlihat
bahwa 92,89% nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel
indpenden seperti nvestment opportunity set (IOS), struktur
modal, pertumbuhan perusahaan, dan return on asset (ROA).
Sedangkan 7,11% di jelaskan oleh variabel diluar variabel
independen yang digunakan, misalnya variabel ukuran
perusahaan, leverage, dan variabel lainnya.
79
6. Pembahasan Hasil Analisis
a. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai
Perusahaan
Hasil pengujian hipotesis, ditemukan bahwa variabel
investment opportunity set (IOS) berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti H1 diterima. Hasil
penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Astriani
(2013) yang menyatakan bahwa Investment Opportunity Set
berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. Dan dapat
disimpulkan bahwa variabel investment opportunity set dengan
pengukuran MBVE (Market to Book Value Equity) menunjukkan
hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan, yang dapat
dimungkinkan bahwa perusahaan yang banyak melakukan
investasi cenderung memiliki asset yang bertambah setiap waktu
atau bertambah besar kekayaannya. Perusahaan yang bertambah
besar dari waktu ke eaktu akan dapat menciptakan sentiment
positif para investor, sehingga harga saham pada akhirnya akan
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Hal ini mendukung pernyataan Wahyudi dan Pawestri
(2006) bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif
tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang,
sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai
perusahaan (signaling theory).
80
Myers (1977) dalam Sri Hasnawati (2005) menyatakan
bahwa efek langsung keputusan investasi terhadap nilai
perusahaan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan
investasi itu sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan
lainnya seperti menciptakan produk baru, penggantian mesin yang
lebih efisien, pengembangan research & development, dan merger
dengan perusahaan lain.
b. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Dalam penelitian ini, menemukan bahwa struktur modal
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini dapat
disimpulkan bahwa H2 ditolak. Hasil penelitian ini tidak
mendukung trade-off theory yang menyatakan bahwa (dengan
asumsi titik target struktur modal yang belum optimal)
peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan
nilai perusahaan. Hasil temuan ini juga konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Werty, Ramayani, dan Afriza
(2014) dan Dewi, Yuniarta, Atmadja (2014) yang menyatakan
bahwa variabel struktur modal tidak mempengaruhi nilai
perusahaan. tetapi hasil penelitian ini bertentang dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) yang
menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai perusahaan.
81
c. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Pada penelitian ini ditemukan bahwa variabel pertumbuhan
perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Hal ini berarti H3 diterima. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh kadek (2011), Dewi, Yuniarta,
Atmadja (2014) dan Sriwardany (2006) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan
positif terhadap harga saham yang akan meningkatkan nilai
perusahaan.
Pertumbuhan adalah dampak atas arus dana perusahaan dari
perubahan operasional yang disesbabkan oleh pertumbuhan atau
penurunan volume usaha. Pertumbuhan perusahaan sangat
diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan,
karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan
perusahaan. dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu
perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang
menguntungkan, dan investor pun akan mengharapkan tingkat
pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan
menunjukkan perkembangan yang baik.
Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa senakin besar tingkat
perumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang
diperlukan untuk investasi. Perusahaan yang bertumbuh akan
membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan
82
yang lebih mapan. Peningkatan asset akan diikuti dengan
peningkatan hasil operasional. Hal ini akan meningkatkan
kepercayaan investor sehingga meningkatkan nilai perusahaan
(Maryam. 2014).
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Puspita (2013) dan Safrida (2008) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahan. Pertumbuhan perusahaan yang tinggi
menyebabkan kebutuhan dana meningkat (kecenderungannya
pada laba ditahan). Semakin besar tingkat pertumbuhan
perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk
investasi.
d. Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Nilai Perusahaan
Pada penelitian ini ditemukan bahwa return on asset (ROA)
memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa return on asset berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan.hal ini berarti H4 diterima. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Haryati dan Ayem
(2014) dan Wibowo dan Aisjah (2014) yang menunjukkan bahwa
return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Return on asset (ROA) yang tinggi menunjukkan
prospek perusahaan yang bagus, sehingga memicu permintaan
saham oleh investor. Respon positif dari investor tersebut akan
83
meningkatkan harga sahamd dan selanjutnya akan meningkatkan
nilai perusahaan.
Hasil pengembalian investasi yang diukur dari laba bersih
setelah pajak terhadap total asset menunjukkan produktivitas dari
seluruh kinerja peusahaan. Semakin kecil atau rendah rasio ini
maka akan semakin kurang baik kinerja peusahaannya. Demikian
pula sebaliknya apabila semakin besar atau tinggi rasio ini maka
akan semakin baik kinerja perusahaan.
e. Pengaruh investment opportunity set (IOS), struktur modal,
pertumbuhan perusahaan, dan return on asset (ROA) terhadap
nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini di temukan bahwa variabel
investement opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan
perusahaan, dan return on asset (ROA) berpengaruh secara
simultan terhadap nilai perusahaan, maka H5 diterima. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa variabel independen (investment
opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan,
return on asset (ROA) secara simultan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis pembahsan yang telah dilakukan,
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji regresi data panel ditemukan bahwa, variabel
investment opportunity set (IOS), pertumbuhan perusahaan, dan
return on asset (ROA) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai
perusahaan, sedangkan variabel struktur modal tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Hasil uji regresi juga ditemukan bahwa variabel investment
opportunity set (IOS) adalah variabel independen yang paling
dominan mempengaruhi nilai perusahaan, karena memiliki nilai beta
paling tinggi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan
berupa saran-saran berikut:
a. Bagi perusahaan emiten hendaknya meningkatkan nilai perusahaan
sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan
mereka, dan perusahaan emiten hendaknya juga mampu meningkatkan
kinerja keungan dan mengoptimalkan penggunaan hutang, tidak saja
85
hanya memperbesar laba perusahaan, agar para investor percaya akan
menanamkan modal kepada perusahaan.
b. Bagi investor diharapkan untuk tidak hanya memperhatikan besarnya
laba perusahaan saja tanpa mengetahui kemampuan laba tersebut
dalam menghasilkan kas bagi perusahaan, karena itu hanya merupakan
gambaran atas kinerja perusahaan dalam jangka pendek. Sebaiknya
para investor juga mempertimbangkan nilai investment opportunity
set, pertumbuhan perusahaan, penggunaan hutang, dan return on asset
(ROA) perusahaan yang diharapkan akan memberikan kemakmuran
kepada para pemegangsaham.
c. Untuk penelitian selanjutnya, indikator penelitian dapat diganti dengan
proxy yang lain ataupun ditambah dengan variabel yang lain seperti
mekanisme Kepemilikan Institusional, tingkat likuiditas, ukuran
perusahaan ataupun risiko perusahaan, dan lain sebagainya. Penelitian
ini juga dapat dikembangkan dengan memperluas model penelitian
sebelumnya. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap
dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.
Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian
dengan menambahkan tahun penelitian, juga memperbanyak sampel
untuk penelitian yang akan datang.
86
DAFTAR PUSTAKA
Akhtaruddin, M dan Hossain, M, “Investment Opportunity Set, Ownership
Control and Valuntary Disclosure in Malaysia”, JOAAG, Vol. 3 No.
2, 2008
Antika, Dewi, “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, Skripsi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.
Astriani, Eno Fuji, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai
Perusahaan”, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang, 2013.
Ayuningtias, Dwi, “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan:
Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel
Antara”, Jurnal Ilmu Akuntansi dan Riset Akuntansi, Vol. 1 No. 1,
2013
Breyle, Myers, dan Macus, ”Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan
Jilid 1”, Jakarta: Erlangga, 2008.
Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston, “Fundamentals of Financial
Management, Nineth Edition”, Horcourt College, United States of
America, 2001.
Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Tarigan. “Kepemilikan Manajerial:
Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan, Vol 9, No 1, Faculty of Economics, Petra Christian
University, 2007.
Chen, Li-Ju dan Chen, Shun-Yu, “The Influence of Profitability on Firm Value
With Capital Structure as The Mediator and Firm Size and Industry as
Moderators”, Investment Management and Financial Innovation Vol.8
Issue 3, 2011
Dewi, Putu Yunita Saputri, Yuniarta, Gede Adi, Atmadja, Ananta Wikrama
Tungga, “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan LQ 45 Di
BEI Periode 2008-2012”, e-Journal S1 Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Akuntansi S1 Vol. 2 No. 1, 2014.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. “Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilias, Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan”. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 4.2, 2013.
87
Fama, Eugene F, “The Effectof a Firm’s Investment and Financing Decisions on
the Welfare of Its Security Holders”, The American Economic
Review, Vol. 68, No. 3, 1978.
Gujarati, Damodar, “Dasar-Dasar Ekonometrika”, Erlangga, Jakarta, 2006.
Hanafi, M. Mahmud dan Abdul Hakim, “Manajemen keuangan”, Yogyakarta:
BDFE, 2004.
Harahao, Ludwina dan Wardhani, Ratna, “Analisis Komprhensif Pengaruh Family
Ownership, Masalah Keagenan, Kebijakan Deviden, Kebijakan
Hutang, Corporate Governance dan Opportunity Growth Terhadap
Nilai Perusahaan”, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2011.
Haryanto dan Toto Sugiarto. S, “Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Industri Minuman di BEJ”, Jurnal Ekonomi &
Bisnis. (No.3), Jilid 8, 2003.
Haryati, Winur dan Sri Ayem, “Pengaruh Return On Asset, Debt Equity Ratio,
dan Earning Per Share terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal
Akuntansi, Vol. 2 No.1, 2014.
Hasnawati, Sri, “Dampak set peluang investasi terhadap nilai perusahaan publik
di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol.
9 No. 2, 2005.
Herawaty, Vinola, “Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating
Variable dari Pengaruh Earning Management Terhadap Nilai
Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2,
November, 2008.
Hermuningsih, Sri. “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur
Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di
Indonesia”. Buletin Ekonomi dan Perbankan, 2013.
Indrianto dan Supomo, “Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen”, PT. Madju Medan Cipta, Medan, 1999.
Indrianto dan Supomo, “Metodelogi Penelitian Bisnis ”, BPFE, Yogyakarta, 2002.
Jusriani, Ika Fanindya dan Shiddiq Nur Rahardjo, “Analisis Pengaruh
Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, dan
Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan”. Diponegoro
Journal Of Accounting. Vol. 2 No. 2, 2013.
Kadek,Dewa, “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa
88
Efek Indonesia”, Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Denpasar, 2011.
Kallapur, S dan M, A. Trombley,” The Association Between Investment
Opportunity Set and Realized Growth”, Journal of Business, Financial,
and Accounting 96, 1999.
Kallapur, S dan M, A Trombley, “The Investment Opportunity Set: Determinants,
Consequences and Measurement”, Managerial Finance 27, 3;
ABI/INFORM Research; Vol. 27 No 3, 2001.
Kartini dan Tulus Arianto, “Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan
Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada
Perusahaan Manufaktur. Jurnal Keuangan dan perbankan Vo. 12 No.
1”, 2008.
Mahatma Dewi, A.S dan Ayu Wirajaya, “Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2, 2013
Mahfoedz, Mas’ud, “Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pembuatan
Keputusan Jangka Pendek”, Edisi kelima, Buku 1, Yogyakarta: STIE
WIDYA WIWAHA, 1996.
Martono dan Harjito, Agus, “Manajemen Keuangan”, Ekonisia, Yogyakarta,
2005.
Maryam, Siti, “Analisis Pengaruh Firm Size, Growth, Leverage, dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI)”. Skripsi, Universitas Hasanuddin
Makasar, 2014.
Moeljadi, “Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif”, Jilid 1,
Surabaya: Bayumedia Publishing, 2006.
Muniandy, Balachandran dan Hillier John, “Board Independence, Investment
Opportunity Set, and Financial Performance of South Africa Firms”,
Departement of Accounting, Faculty of Business, La Trob University,
2013.
Myers, S. C dan N.S Majluf. “Corporate Financing & Investment Decision When
Firm Have Information That Investor Do Not Have”. Journal of
Financial Economics, 13, 1984.
Nachrowi, Djalal & Hardius Usman. “Penggunaan Teknik Ekonometrik”, edisi
revisi, Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2008.
89
Nurcahyo, Bagus dan A.D Putriani Anugrah. “Analysis Of The Effect of
Investment Opportunity Set (IOS) on Return Stock Company
Manufacturing Sector”, Universitas Gunadarma, 2009.
Puspita, Novita Santi dan Mahfud, Kholiq, “Analisis Pengaruh Struktur Modal,
Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009 (Studi Kasus
Pada Sektor Industri Food And Beverages)”. Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, 2013.
Robert, Ang. “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”. Jakarta, Mediasoft
Indonesia, 1997.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali; “Manajemen Keuangan”. Jakarta, Mitra Wacana
Media, 2010.
Rodoni, Ahmad dan Nasrudin I, “Analisis Teknikan dan Fundamental pada Pasar
Modal”. Centre for Social Economics Studies (CSES) Press. Jakarta,
2005.
Riyanto, Bambang. “Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan”. Edisi 2 Cetakan
Kesepuluh Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada. 1984.
Saidi, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur Go Public di BEJ Tahun 1997-2002”, Jurnal Bisnis dan
Ekonomi, Vo.XI (1), 2004.
Safrida, Eli, “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta”, 2008.
Santoso, Singgih, “StatistikMultivariat”, PT. Gramedia, Jakarta, 2010.
Sriwardany, “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijaksanaan
Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham
Pada Perusahaan Manufaktur Tbk”, MEPA Ekonomi, Vol 2 No 1,
2006.
Sujoko dan U. Soebiantoro. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,
FaktorIntern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan “. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9. No. 1, 2007.
Teyfoer, S, “Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Variabel Antara Pertumbuhan Aset, Kesempatan Investasi,
dan Keputusan Pendanaan (Studi Pada Perusahaan-Perusahaan
90
Manufaktur Di PT Bursa Efek Indonesia, Periode 2005-2009)”, AAT
Professional Journals, 2012.
Wahyudi, Untung dan Hartini P. Pawestri, “Implikasi Struktur Kepemilikan
terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai
variable intervening”, Symposium nasional akuntanis ix, padang,
2006.
Werty, Dola Novri, Citra Ramayani, Rina Afriza, “Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2012)” STIKP PGRI.2014.
Warianto,Paulina dan Rusiti, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,
Likuiditas, dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas
Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Jurnal
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
2013.
Wibowo, Ramadani dan Siti Aisjah, “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan
Manajerian, Kebijakan Deviden, dan Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya,
2014.
Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,
Edisi Ketiga, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.
Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2007.
Yendrawati, Reni dan Feby Rezki Adhianza, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Set Peluang Investasi (IOS) Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI”, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2,
No.1, 2013
Yuliani, Zain Jumilah, Sudarman Made, dan Solimun, “Diversification,
Investment Opportunity Set, Envinronmental Dynamics and Firm
Value (Empirical Study of Manufacturing Sectors in Indonesia Stock
Exchange”, IOSR Journal of Business
91
LAMPIRAN
92
Lampiran 1
DAFTAR SAMPEL SELURUH PERUSAHAAN
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
1 2012 PT Mahaka Media Tbk ABBA
2 2012 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES
3 2012 PT Akasha Wira International ADES
4 2012 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI
5 2012 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA
6 2012 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO
7 2012 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
8 2012 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
9 2012 PT Asiaplast Industries Tbk APLI
10 2012 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI
11 2012 PT Astra Graphia Tbk ASGR
12 2012 PT Astra International Tbk ASII
13 2012 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO
14 2012 PT Bayu Buana Tbk BAYU
15 2012 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP
16 2012 PT MNC Investama Tbk BHIT
17 2012 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI
18 2012 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL
19 2012 PT Global Mediacom Tbk BMTR
20 2012 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI
21 2012 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA
22 2012 PT Cardig Aero Service Tbk CASS
23 2012 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA
24 2012 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP
25 2012 PT Ciputra Property Tbk CTRP
26 2012 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK
27 2012 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS
28 2012 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI
29 2012 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA
30 2012 PT Ekadharma International Tbk EKAD
31 2012 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK
32 2012 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT
33 2012 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA
34 2012 PT Fortune Indonesia Tbk FORU
35 2012 PT Gema Graharsana Tbk GEMA
36 2012 PT Gudang Garam Tbk GGRM
37 2012 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL
38 2012 PT Global Teleshop Tbk GLOB
39 2012 PT Golden Retailindo Tbk GOLD
Bersambung ke halaman berikutnya
93
Daftar Sampel Seluruh Perusahaan
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
40 2012 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA
41 2012 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
42 2012 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR
43 2012 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI
44 2012 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
45 2012 PT Indospring Tbk INDS
46 2012 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP
47 2012 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA
48 2012 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON
49 2012 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA
50 2012 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE
51 2012 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF
52 2012 PT KMI and Cable Tbk KBLI
53 2012 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM
54 2012 PT First Media Tbk KBLV
55 2012 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI
56 2012 PT MNC Land Tbk KPIG
57 2012 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI
58 2012 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK
59 2012 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR
60 2012 PT Star Pacific LPLI
61 2012 PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonsia Tbk LSIP
62 2012 PT Lautan Luas Tbk LTLS
63 2012 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI
64 2012 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI
65 2012 PT Martina Berto Tbk MBTO
66 2012 PT Modernland Realty Tbk MDLN
67 2012 PT Modern Internasional Tbk MDRN
68 2012 PT Nusantara Infrastructure Tbk META
69 2012 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI
70 2012 PT Multi Indocitra Tbk] MICE
71 2012 PT Mitra Investindo Tbk MITI
72 2012 PT Multipolar Tbk MLPL
73 2012 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN
74 2012 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA
75 2012 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL
76 2012 PT Hanson International Tbk MYRX
77 2012 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR
78 2012 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES
79 2012 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO
Bersambung ke halaman berikutnya
94
Daftar Sampel Seluruh Perusahaan
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
80 2012 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA
81 2012 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN
82 2012 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE
83 2012 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS
84 2012 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP
85 2012 PT Pakuwon Jati Tbk PWON
86 2012 PT Pyridam Farma Tbk PYFA
87 2012 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS
88 2012 PT Supra Boga Lestari RANC
89 2012 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY
90 2012 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
91 2012 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU
92 2012 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC
93 2012 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO
94 2012 PT Hotel Sahid International Tbk SHID
95 2012 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP
96 2012 PT Sierad Produce Tbk SIPD
97 2012 PT Sekar Bumi Tbk SKBM
98 2012 PT Sekar Alut Tbk SKLT
99 2012 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB
100 2012 PT Summarecon Agung Tbk SMRA
101 2012 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM
102 2012 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA
103 2012 PT Indo Acidatama Tbk SRSN
104 2012 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA
105 2012 PT Star Petrochem Tbk STAR
106 2012 PT Siantar Top Tbk STTP
107 2012 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI
108 2012 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
109 2012 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE
110 2012 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO
111 2012 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO
112 2012 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO
113 2012 PT Trisula International Tbk TRIS
114 2012 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC
115 2012 PT Tunas Ridean Tbk TURI
116 2012 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA
117 2012 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO
118 2012 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA
119 2012 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
Bersambung ke halaman berikutnya
95
Daftar Sampel Seluruh Perusahaan
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
120 2013 PT Mahaka Media Tbk ABBA
121 2013 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES
122 2013 PT Akasha Wira International ADES
123 2013 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI
124 2013 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA
125 2013 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO
126 2013 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
127 2013 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
128 2013 PT Asiaplast Industries Tbk APLI
129 2013 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI
130 2013 PT Astra Graphia Tbk ASGR
131 2013 PT Astra International Tbk ASII
132 2013 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO
133 2013 PT Bayu Buana Tbk BAYU
134 2013 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP
135 2013 PT MNC Investama Tbk BHIT
136 2013 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI
137 2013 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL
138 2013 PT Global Mediacom Tbk BMTR
139 2013 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI
140 2013 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA
141 2013 PT Cardig Aero Service Tbk CASS
142 2013 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA
143 2013 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP
144 2013 PT Ciputra Property Tbk CTRP
145 2013 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK
146 2013 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS
147 2013 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI
148 2013 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA
149 2013 PT Ekadharma International Tbk EKAD
150 2013 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK
151 2013 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT
152 2013 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA
153 2013 PT Fortune Indonesia Tbk FORU
154 2013 PT Gema Graharsana Tbk GEMA
155 2013 PT Gudang Garam Tbk GGRM
156 2013 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL
157 2013 PT Global Teleshop Tbk GLOB
158 2013 PT Golden Retailindo Tbk GOLD
159 2013 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA
Bersambung ke halaman berikutnya
96
Daftar Sampel Seluruh Perusahaan
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
160 2013 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
161 2013 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR
162 2013 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI
163 2013 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
164 2013 PT Indospring Tbk INDS
165 2013 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP
166 2013 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA
167 2013 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON
168 2013 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA
169 2013 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE
170 2013 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF
171 2013 PT KMI and Cable Tbk KBLI
172 2013 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM
173 2013 PT First Media Tbk KBLV
174 2013 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI
175 2013 PT MNC Land Tbk KPIG
176 2013 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI
177 2013 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK
178 2013 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR
179 2013 PT Star Pacific LPLI
180 2013 PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonsia Tbk LSIP
181 2013 PT Lautan Luas Tbk LTLS
182 2013 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI
183 2013 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI
184 2013 PT Martina Berto Tbk MBTO
185 2013 PT Modernland Realty Tbk MDLN
186 2013 PT Modern Internasional Tbk MDRN
187 2013 PT Nusantara Infrastructure Tbk META
188 2013 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI
189 2013 PT Multi Indocitra Tbk] MICE
190 2013 PT Mitra Investindo Tbk MITI
191 2013 PT Multipolar Tbk MLPL
192 2013 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN
193 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA
194 2013 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL
195 2013 PT Hanson International Tbk MYRX
196 2013 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR
197 2013 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES
198 2013 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO
199 2013 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA
Bersambung ke halaman berikutnya
97
Daftar Sampel Seluruh Perusahaan
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
200 2013 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN
201 2013 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE
202 2013 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS
203 2013 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP
204 2013 PT Pakuwon Jati Tbk PWON
205 2013 PT Pyridam Farma Tbk PYFA
206 2013 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS
207 2013 PT Supra Boga Lestari RANC
208 2013 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY
209 2013 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
210 2013 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU
211 2013 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC
212 2013 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO
213 2013 PT Hotel Sahid International Tbk SHID
214 2013 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP
215 2013 PT Sierad Produce Tbk SIPD
216 2013 PT Sekar Bumi Tbk SKBM
217 2013 PT Sekar Alut Tbk SKLT
218 2013 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB
219 2013 PT Summarecon Agung Tbk SMRA
220 2013 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM
221 2013 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA
222 2013 PT Indo Acidatama Tbk SRSN
223 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA
224 2013 PT Star Petrochem Tbk STAR
225 2013 PT Siantar Top Tbk STTP
226 2013 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI
227 2013 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
228 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE
229 2013 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO
230 2013 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO
231 2013 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO
232 2013 PT Trisula International Tbk TRIS
233 2013 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC
234 2013 PT Tunas Ridean Tbk TURI
235 2013 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA
236 2013 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO
237 2013 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA
238 2013 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
239 2014 PT Mahaka Media Tbk ABBA
Bersambung ke halaman berikutnya
98
Daftar Sampel Seluruh Perusahaan
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
240 2014 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES
241 2014 PT Akasha Wira International ADES
242 2014 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI
243 2014 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA
244 2014 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO
245 2014 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
246 2014 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
247 2014 PT Asiaplast Industries Tbk APLI
248 2014 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI
249 2014 PT Astra Graphia Tbk ASGR
250 2014 PT Astra International Tbk ASII
251 2014 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO
252 2014 PT Bayu Buana Tbk BAYU
253 2014 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP
254 2014 PT MNC Investama Tbk BHIT
255 2014 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI
256 2014 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL
257 2014 PT Global Mediacom Tbk BMTR
258 2014 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI
259 2014 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA
260 2014 PT Cardig Aero Service Tbk CASS
261 2014 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA
262 2014 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP
263 2014 PT Ciputra Property Tbk CTRP
264 2014 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK
265 2014 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS
266 2014 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI
267 2014 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA
268 2014 PT Ekadharma International Tbk EKAD
269 2014 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK
270 2014 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT
271 2014 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA
272 2014 PT Fortune Indonesia Tbk FORU
273 2014 PT Gema Graharsana Tbk GEMA
274 2014 PT Gudang Garam Tbk GGRM
275 2014 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL
276 2014 PT Global Teleshop Tbk GLOB
277 2014 PT Golden Retailindo Tbk GOLD
278 2014 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA
279 2014 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
Bersambung ke halaman berikutnya
99
Daftar Sampel Seluruh Perusahaan
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
280 2014 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR
281 2014 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI
282 2014 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
283 2014 PT Indospring Tbk INDS
284 2014 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP
285 2014 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA
286 2014 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON
287 2014 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA
288 2014 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE
289 2014 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF
290 2014 PT KMI and Cable Tbk KBLI
291 2014 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM
292 2014 PT First Media Tbk KBLV
293 2014 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI
294 2014 PT MNC Land Tbk KPIG
295 2014 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI
296 2014 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK
297 2014 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR
298 2014 PT Star Pacific LPLI
299 2014 PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonsia Tbk LSIP
300 2014 PT Lautan Luas Tbk LTLS
301 2014 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI
302 2014 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI
303 2014 PT Martina Berto Tbk MBTO
304 2014 PT Modernland Realty Tbk MDLN
305 2014 PT Modern Internasional Tbk MDRN
306 2014 PT Nusantara Infrastructure Tbk META
307 2014 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI
308 2014 PT Multi Indocitra Tbk] MICE
309 2014 PT Mitra Investindo Tbk MITI
310 2014 PT Multipolar Tbk MLPL
311 2014 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN
312 2014 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA
313 2014 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL
314 2014 PT Hanson International Tbk MYRX
315 2014 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR
316 2014 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES
317 2014 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO
318 2014 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA
319 2014 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN
320 2014 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE
Bersambung ke halaman berikutnya
100
Daftar Sampel Seluruh Perusahaan
No. Tahun Nama Perusahaan Kode
321 2014 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS
322 2014 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP
323 2014 PT Pakuwon Jati Tbk PWON
324 2014 PT Pyridam Farma Tbk PYFA
325 2014 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS
326 2014 PT Supra Boga Lestari RANC
327 2014 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY
328 2014 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
329 2014 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU
330 2014 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC
331 2014 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO
332 2014 PT Hotel Sahid International Tbk SHID
333 2014 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP
334 2014 PT Sierad Produce Tbk SIPD
335 2014 PT Sekar Bumi Tbk SKBM
336 2014 PT Sekar Alut Tbk SKLT
337 2014 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB
338 2014 PT Summarecon Agung Tbk SMRA
339 2014 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM
340 2014 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA
341 2014 PT Indo Acidatama Tbk SRSN
342 2014 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA
343 2014 PT Star Petrochem Tbk STAR
344 2014 PT Siantar Top Tbk STTP
345 2014 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI
346 2014 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
347 2014 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE
348 2014 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO
349 2014 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO
350 2014 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO
351 2014 PT Trisula International Tbk TRIS
352 2014 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC
353 2014 PT Tunas Ridean Tbk TURI
354 2014 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA
355 2014 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO
356 2014 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA
357 2014 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
277 2014 PT Golden Retailindo Tbk GOLD
278 2014 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA
279 2014 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
Bersambung ke halaman berikutnya
101
Lampiran 2
Data diolah tahun 2012
Keterangan :
IOS : Investment Opportunity Set
SM : Struktur Modal
GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan
ROA : Return On Asset
NP : Nilai Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
1 PT Mahaka Media Tbk ABBA 0.0827 2.25185 0.0368 0.00915 0.7179
2 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES 0.0005 0.18474 0.3204 0.22372 0.1564
3 PT Akasha Wira International ADES 0.9157 0.86061 0.2311 0.21428 0.9547
4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 0.1001 1.03356 0.1017 0.01815 0.5575
5 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA 3.2606 1.80006 0.4003 0.05250 1.8073
6 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO 1.0411 0.96061 0.1232 0.06623 1.0209
7 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 0.0553 2.20058 0.0100 0.00741 0.7048
8 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 1.1444 0.26793 0.1579 0.11126 1.1139
9 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 0.0282 0.52705 -0.0025 0.01259 0.3636
10 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI 0.0194 0.67365 -0.0144 0.03621 0.4141
11 PT Astra Graphia Tbk ASGR 0.5969 0.95878 0.1011 0.13807 0.7942
12 PT Astra International Tbk ASII 0.4599 1.02946 0.1812 0.12477 0.7339
Bersambung ke halaman selanjutnya
102
Data diolah tahun 2012
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
13 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO 2.1703 0.61923 0.2753 0.12789 1.7228
14 PT Bayu Buana Tbk BAYU 0.0918 1.10474 0.3517 0.04768 0.5685
15 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 0.2949 0.77315 0.4379 0.02779 0.6024
16 PT MNC Investama Tbk BHIT 0.0463 0.47906 0.4439 0.07249 0.3552
17 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI 0.2263 0.15152 0.0455 0.08148 0.3281
18 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL 0.0005 0.27776 0.1633 0.03590 0.2178
19 PT Global Mediacom Tbk BMTR 0.3279 0.39870 0.3232 0.09970 0.5195
20 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI 0.0082 1.69240 0.0831 0.00221 0.6316
21 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA 0.1259 0.59579 0.4027 0.04655 0.4523
22 PT Cardig Aero Service Tbk CASS 0.3792 1.26270 0.0942 0.23827 0.7256
23 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 0.3768 1.21771 0.2482 0.05677 0.7190
24 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP 0.0408 2.87546 0.2504 0.02511 0.7525
26 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK 0.0091 0.74516 0.1833 0.02700 0.4322
27 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0.3093 0.18587 0.0715 0.11162 0.4176
28 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI 0.0204 1.62988 0.3749 0.04078 0.6275
29 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 0.0625 0.27704 0.1644 0.13856 0.2659
30 PT Ekadharma International Tbk EKAD 1.6199 0.42669 0.1528 0.13216 1.4345
31 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK 0.2686 0.29387 0.4265 0.10115 0.4347
32 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT 0.8306 0.91950 0.1329 0.08134 0.9117
33 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA 0.3374 0.50733 0.3270 0.11168 0.5604
34 PT Fortune Indonesia Tbk FORU 0.1051 1.04738 -0.0329 0.04921 0.5629
35 PT Gema Graharsana Tbk GEMA 0.4881 2.01872 0.1448 0.06702 0.8304
Bersambung ke halaman berikutnya
103
Data diolah tahun 2012
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
36 PT Gudang Garam Tbk GGRM 4.6492 0.56017 0.0641 0.09802 3.3390
37 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 0.1774 1.34920 6.9961 0.08798 0.6498
38 PT Global Teleshop Tbk GLOB 0.2863 1.47729 0.1530 0.10982 0.7119
39 PT Golden Retailindo Tbk GOLD 2.1810 3.28950 0.0740 0.07790 1.2753
40 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA 0.0061 0.86369 0.0599 0.04295 0.4667
41 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0.0941 0.48109 0.1662 0.12856 0.3883
42 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 0.3798 0.29052 -0.1216 0.14250 0.5194
43 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI 0.0516 0.14270 0.0567 0.03359 0.1700
44 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.1716 0.73754 0.1071 0.08056 0.5232
45 PT Indospring Tbk INDS 0.8559 0.46474 0.4607 0.01977 0.9016
46 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP 0.1448 1.42547 2.7169 0.00636 0.6474
47 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA 0.0230 0.78785 0.1535 0.06861 0.4536
48 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON 0.3602 1.51844 0.1588 0.07243 0.7460
49 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 0.4341 1.30122 0.3260 0.09803 0.7541
50 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE 1.4744 1.16488 0.4348 0.09499 1.2191
51 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF 0.3799 0.44037 0.1571 0.09910 0.5695
52 PT KMI and Cable Tbk KBLI 0.0050 0.37456 0.0721 0.10776 0.2762
53 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.0024 1.81578 0.1244 0.03297 0.6457
54 PT First Media Tbk KBLV 0.0396 0.78208 0.1660 0.00243 0.4611
55 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 0.1163 0.42668 0.0862 0.02379 0.3806
56 PT MNC Land Tbk KPIG 0.2189 0.23380 0.4003 0.05351 0.3669
57 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI 0.1193 0.93183 0.0343 0.06554 0.5441
Bersambung ke halaman berikutnya
104
Data diolah tahun 2012
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
58 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK 0.9153 1.30531 0.3869 0.14372 0.9632
59 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 0.0223 1.16818 0.3620 0.05319 0.5491
60 PT Star Pacific LPLI 0.0015 0.05653 0.3504 0.18360 0.0550
61 PT Perusahaan Perkebunan London
Sumatera Indonsia Tbk LSIP 0.2174 0.20257 0.1119 0.14772 0.3492
62 PT Lautan Luas Tbk LTLS 0.0852 2.57707 0.0036 0.02687 0.7442
63 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 0.0005 0.19760 0.0542 0.00332 0.1654
64 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI 3.2566 1.75724 0.3568 0.00722 1.8184
65 PT Martina Berto Tbk MBTO 0.0449 0.40254 0.1252 0.07469 0.3190
66 PT Modernland Realty Tbk MDLN 0.0245 1.06284 0.8178 0.05672 0.5271
67 PT Modern Internasional Tbk MDRN 0.2910 4.42906 1.7378 0.03213 0.8694
68 PT Nusantara Infrastructure Tbk META 0.0097 18.26668 10.0047 0.00238 0.9486
69 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI 0.1437 0.17250 0.0483 0.07490 0.2696
70 PT Multi Indocitra Tbk] MICE 0.0869 0.38376 0.0849 0.09938 0.3401
71 PT Mitra Investindo Tbk MITI 0.0242 0.56672 0.1281 0.14872 0.3772
72 PT Multipolar Tbk MLPL 0.0020 4.96083 -0.0158 0.39356 0.8326
73 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN 0.0952 0.22800 0.0185 0.19674 0.2632
74 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA 0.1446 1.13878 -0.2021 0.02912 0.6000
75 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL 0.0632 1.37336 0.3074 0.07030 0.6053
76 PT Hanson International Tbk MYRX 0.0079 3.40617 0.2950 0.02522 0.7748
77 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR 0.0802 2.52009 0.3385 0.03222 0.7387
78 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES 0.0932 0.67231 -0.0661 0.03982 0.4578
Bersambung ke halaman berikutnya
105
Data diolah tahun 2012
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
79 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO 0.0522 1.98632 0.0583 0.01873 0.6826
80 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 0.0816 0.82300 0.3749 0.07447 0.4962
81 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 0.4879 0.76961 -0.0668 0.05942 0.7106
82 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE 0.5536 0.54920 0.0189 0.11702 0.7118
83 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 0.1306 1.05980 -0.0062 0.02696 0.5779
84 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 0.1204 0.41956 0.0600 0.05852 0.3803
85 PT Pakuwon Jati Tbk PWON 0.0623 1.41370 0.3170 0.10131 0.6115
86 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 0.3501 0.54893 0.1509 0.03907 0.5804
87 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 0.3058 0.33909 0.0836 0.10402 0.4816
88 PT Supra Boga Lestari RANC 0.3562 0.58661 0.4108 0.06396 0.5943
89 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.0131 1.29590 0.3121 0.02015 0.5701
90 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 5.6017 0.80758 0.5873 0.12378 3.5458
91 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU 0.2252 0.56316 0.4034 0.01855 0.5043
92 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC 0.0531 2.68564 0.1921 0.02554 0.7431
93 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO 0.1002 0.55150 0.2130 0.08127 0.4200
94 PT Hotel Sahid International Tbk SHID 0.0065 0.41433 0.0548 0.00974 0.2976
95 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP 0.0075 0.65141 0.0417 0.05705 0.3990
96 PT Sierad Produce Tbk SIPD 0.0000 1.58323 0.2485 0.00457 0.6129
97 PT Sekar Bumi Tbk SKBM 1.0359 1.26317 0.5102 0.04396 1.0159
98 PT Sekar Alut Tbk SKLT 0.0209 0.92880 0.1657 0.03188 0.4924
Bersambung ke halaman selanjutnya
106
Data diolah tahun 2012
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
99 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB 1.2066 0.44553 0.1112 0.11101 1.1429
100 PT Summarecon Agung Tbk SMRA 0.7773 1.85065 0.3429 0.07283 0.9219
101 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 5.1899 0.75686 0.0854 0.18633 3.3849
102 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA 0.9737 0.76355 0.3713 0.09791 0.9851
103 PT Indo Acidatama Tbk SRSN 0.0017 0.49370 0.1133 0.04217 0.3317
104 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 0.2866 1.90761 0.6524 0.15215 0.7546
105 PT Star Petrochem Tbk STAR 0.0050 0.53358 0.0031 0.00122 0.3512
106 PT Siantar Top Tbk STTP 1.1238 1.15605 0.3371 0.05971 1.0574
107 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI 0.1968 1.59570 0.7843 0.04452 0.6906
108 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 0.0311 1.95400 0.2245 0.04690 0.6720
109 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE 0.0849 0.22647 0.1422 0.14988 0.2539
110 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO 0.0642 0.81927 0.2046 0.13953 0.4856
111 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 7.9334 0.69531 0.1367 0.15496 5.0898
112 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO 0.2410 1.90395 0.1422 0.07142 0.7386
113 PT Trisula International Tbk TRIS 0.1589 0.50995 0.5391 0.10345 0.4429
114 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC 0.7382 0.38168 0.0900 0.13710 0.8105
115 PT Tunas Ridean Tbk TURI 1.0869 0.87320 0.3014 0.12682 1.0464
116 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA 0.0623 0.78330 0.2382 0.02436 0.4742
117 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO 0.8897 39.78961 0.2187 0.04082 0.9973
118 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA 0.1390 3.54894 0.4693 0.01537 0.8107
119 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM 0.1354 0.83947 0.6291 0.06403 0.5300
107
Data diolah tahun 2013
Keterangan :
IOS : Investment Opportunity Set
SM : Struktur Modal
GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan
ROA : Return On Asset
NP : Nilai Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
1 PT Mahaka Media Tbk ABBA 0.1049 1.62579 -0.0054 0.07166 0.4208
2 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES 0.2216 0.29414 0.2932 0.20291 0.9440
3 PT Akasha Wira International ADES 0.7848 0.66579 0.1336 0.12619 1.0714
4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 0.0841 1.02516 0.2156 0.01664 0.5353
5 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA 2.5591 0.97738 0.2440 0.04207 1.7999
6 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO 1.3840 1.15522 0.6305 0.07493 1.1062
7 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 0.0421 3.18668 0.4627 0.00949 0.2489
8 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 0.7244 0.28205 0.1361 0.09560 1.3451
9 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 0.0162 0.39441 -0.0907 0.00620 0.7287
10 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI 0.0087 0.69997 0.1014 0.04211 0.5933
11 PT Astra Graphia Tbk ASGR 0.7851 0.97026 0.1702 0.14404 0.9060
12 PT Astra International Tbk ASII 0.3114 1.01524 0.1740 0.10419 0.6507
13 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO 1.2604 0.32001 0.4206 0.08385 1.7124
14 PT Bayu Buana Tbk BAYU 0.0890 1.29455 0.3090 0.04652 0.5324
Bersambung ke halaman berikutnya
108
Data diolah tahun 2013
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
15 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 0.8353 0.91822 0.2654 0.07563 0.9568
16 PT MNC Investama Tbk BHIT 0.0201 0.88752 0.1649 0.01244 0.5404
17 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI 0.1076 0.17489 0.0788 0.07418 0.9427
18 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL 0.0002 0.55028 0.7331 0.05673 0.6452
19 PT Global Mediacom Tbk BMTR 0.2200 0.57788 0.0537 0.04887 0.7732
20 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI 0.0073 1.68998 0.0362 0.01800 0.3745
21 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA 0.1713 0.77228 0.2152 0.04324 0.6609
22 PT Cardig Aero Service Tbk CASS 0.4113 1.24245 0.1529 0.27277 0.6293
23 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 0.2586 0.98981 0.0408 0.06083 0.6325
24 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP 0.0226 3.33534 0.2371 0.02442 0.2359
25 PT Ciputra Property Tbk CTRP 0.0120 0.67377 0.2899 0.05776 0.6046
26 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK 0.0094 0.98135 0.1950 0.03147 0.5095
27 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0.3212 0.13402 0.3723 0.26370 1.1651
28 PT Dharma Samudera Fishing Industries
Tbk DSFI 2.1815 1.44961 0.1472 0.04599 1.2988
29 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 0.0926 0.23651 0.1073 0.10571 0.8836
30 PT Ekadharma International Tbk EKAD 1.6243 0.44548 0.2545 0.11482 1.8156
31 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK 0.4569 0.36969 0.2601 0.10639 1.0637
32 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT 3.6837 0.81913 0.1164 0.08382 2.5747
33 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA 0.0363 0.81657 0.2866 0.06970 0.5705
34 PT Fortune Indonesia Tbk FORU 0.1613 0.98172 0.0244 0.04015 0.5860
35 PT Gema Graharsana Tbk GEMA 0.6516 1.50631 -0.1196 0.04911 0.6590
Bersambung ke halaman berikutnya
109
Data diolah tahun 2013
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
36 PT Gudang Garam Tbk GGRM 2.3402 0.72592 0.2231 0.08635 1.9353
37 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 0.0968 1.68166 0.1928 0.00784 0.4090
38 PT Global Teleshop Tbk GLOB 0.2865 2.13902 0.4450 0.07729 0.4098
39 PT Golden Retailindo Tbk GOLD 0.5446 0.24351 0.1029 0.06844 1.2422
40 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA 0.0123 0.66390 0.0171 0.07992 0.6084
41 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0.1454 0.60319 0.1979 0.10509 0.7144
42 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 0.2520 0.39427 0.0077 0.11130 0.8979
43 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI 0.0454 0.07971 0.0292 0.07589 0.9682
44 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.1943 1.03509 0.3164 0.04375 0.5869
45 PT Indospring Tbk INDS 0.3063 0.25310 0.3194 0.02167 1.0425
46 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP 0.0406 0.89397 0.0635 0.01339 0.5494
47 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA 0.0227 1.08655 0.1867 0.02634 0.4901
48 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON 0.1549 1.11413 0.3360 0.06174 0.5463
49 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 0.0776 1.84403 0.3609 0.04295 0.3789
50 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE 0.8542 1.37650 0.2875 0.07085 0.7802
51 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF 0.2143 0.52180 0.1905 0.08724 0.7979
52 PT KMI and Cable Tbk KBLI 0.0028 0.50795 0.1509 0.00574 0.6650
53 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.0031 1.42634 -0.0950 0.01173 0.4134
54 PT First Media Tbk KBLV 0.0367 1.15141 0.2173 0.00380 0.4819
55 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 0.1046 0.32874 0.0352 0.07548 0.8313
56 PT MNC Land Tbk KPIG 0.0606 0.20732 1.6977 0.04060 0.8784
57 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI 0.0699 0.70673 0.0220 0.08878 0.6269
Bersambung ke halaman berikutnya
110
Data diolah tahun 2013
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
58 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK 1.4124 1.11874 0.3609 0.15324 1.1386
59 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 0.0150 1.20774 0.2586 0.05088 0.4597
60 PT Star Pacific LPLI 0.0040 0.04558 0.1762 0.14942 0.9602
61 PT Perusahaan Perkebunan London
Sumatera Indonsia Tbk LSIP 0.1453 0.20576 0.0560 0.09638 0.9499
62 PT Lautan Luas Tbk LTLS 0.0657 2.26000 0.1177 0.02813 0.3269
63 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 0.0005 0.25124 0.0494 0.00348 0.7996
64 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI 0.0020 2.21609 0.3034 0.04198 0.3116
65 PT Martina Berto Tbk MBTO 0.0279 0.35552 0.0037 0.02642 0.7583
66 PT Modernland Realty Tbk MDLN 0.0097 1.06339 1.1010 0.25412 0.4893
67 PT Modern Internasional Tbk MDRN 0.0925 0.83001 0.0882 0.02657 0.5970
68 PT Nusantara Infrastructure Tbk META 0.0111 0.46867 -0.8723 0.03127 0.6885
69 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI 0.1087 0.04462 0.0564 0.07756 1.0614
70 PT Multi Indocitra Tbk] MICE 0.0692 0.26915 0.3397 0.07291 0.8425
71 PT Mitra Investindo Tbk MITI 0.0168 0.40721 0.0569 0.14015 0.7226
72 PT Multipolar Tbk MLPL 0.0237 1.25632 0.4377 0.65720 0.4537
73 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN 0.0989 0.24171 0.0730 0.18823 0.8850
74 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA 0.4802 0.99684 -0.2001 0.06762 0.7413
75 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL 0.1438 1.46908 0.3817 0.07411 0.4633
76 PT Hanson International Tbk MYRX 0.0012 0.09755 3.7800 0.00005 0.9122
77 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR 0.0249 2.49245 0.2548 0.03712 0.2935
78 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES 0.0581 0.84951 0.2825 0.06059 0.5721
Bersambung ke halaman berikutnya
111
Data diolah tahun 2013
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
79 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO 0.0172 1.88976 0.0450 0.02485 0.3520
80 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 0.1576 0.78648 0.1000 0.07236 0.6480
81 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 0.7083 0.91078 0.0447 0.00808 0.8940
82 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE 0.6219 0.64998 0.2612 0.10585 0.9830
83 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 0.0474 0.95752 0.3781 0.01659 0.5351
84 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 0.1037 0.32262 0.0151 0.07195 0.8345
85 PT Pakuwon Jati Tbk PWON 0.0685 1.26648 0.2290 0.12223 0.4714
86 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 0.2255 0.86493 0.2891 0.03517 0.6571
87 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 0.2183 0.36100 0.0749 0.08919 0.8951
88 PT Supra Boga Lestari RANC 0.2194 0.79312 0.2491 0.04672 0.6800
89 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.0128 1.33661 0.0317 0.00557 0.4334
90 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 0.5182 1.31500 0.5127 0.08669 0.6558
91 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU 0.2952 0.82325 0.3339 0.01689 0.7104
92 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC 0.0537 3.10611 0.2232 0.02173 0.2566
93 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO 0.0633 0.53880 0.0036 0.02899 0.6910
94 PT Hotel Sahid International Tbk SHID 0.0056 0.55234 0.1060 0.01010 0.6478
95 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP 0.0339 0.74230 0.0561 0.02264 0.5934
96 PT Sierad Produce Tbk SIPD 0.0000 1.45555 -0.0432 0.00265 0.4072
97 PT Sekar Bumi Tbk SKBM 0.9961 1.47435 0.7222 0.11708 0.8067
98 PT Sekar Alut Tbk SKLT 0.0194 1.16247 0.2092 0.03788 0.4714
99 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB 0.7125 0.69783 0.2241 0.06393 1.0086
Bersambung ke halaman berikutnya
112
Data diolah tahun 2013
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
100 PT Summarecon Agung Tbk SMRA 0.2146 1.93261 0.2559 0.08023 0.4142
101 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 7.8944 0.68962 0.1803 0.19883 5.2641
102 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA 4.0652 0.72035 0.0176 0.05592 2.9443
103 PT Indo Acidatama Tbk SRSN 0.0014 0.33847 0.0464 1.10116 0.7482
104 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 0.0493 1.22624 0.1977 0.12841 0.4713
105 PT Star Petrochem Tbk STAR 0.0050 0.52994 -0.0031 0.00076 0.6569
106 PT Siantar Top Tbk STTP 2.0452 1.11785 0.1762 0.07785 1.4379
107 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI 0.4775 1.68084 0.1987 0.06205 0.5511
108 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 0.0280 2.45520 0.1952 0.01393 0.2975
109 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE 0.0894 1.49175 1.5433 0.08535 0.4372
110 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO 0.0674 1.00406 0.1641 0.02974 0.5326
111 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 2.0366 0.68607 0.1468 0.13547 1.8010
112 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO 0.3640 3.06205 0.5412 0.06065 0.3358
113 PT Trisula International Tbk TRIS 0.1606 0.59050 0.2260 0.10734 0.7297
114 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC 0.4878 0.39995 0.1673 0.11807 1.0627
115 PT Tunas Ridean Tbk TURI 0.3141 0.74385 0.0462 0.08877 0.7536
116 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA 0.0121 1.54128 0.7716 0.01995 0.3983
117 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO 0.1322 6.61671 0.1752 0.00128 0.1487
118 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA 0.1534 2.28075 0.3353 0.00343 0.3516
119 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM 0.0884 0.57291 0.0180 0.10767 0.6920
113
Data diolah tahun 2014
Keterangan :
IOS : Investment Opportunity Set
SM : Struktur Modal
GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan
ROA : Return On Asset
NP : Nilai Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
1 PT Mahaka Media Tbk ABBA 0.9704 1.56317 0.0108 0.01572 0.9884
2 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES 0.0057 0.24774 0.1890 0.18623 0.2031
3 PT Akasha Wira International ADES 2.7421 0.70678 0.1447 0.06144 2.0207
4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 0.5449 1.14998 0.0683 0.01558 0.7883
5 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA 2.7049 1.48137 0.2549 0.05345 1.6871
6 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO 2.5357 1.23817 0.1835 0.05903 1.6861
7 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 0.2575 4.01133 0.1673 0.00061 0.8518
8 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 1.0970 0.23040 0.1071 0.11705 1.0789
9 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 0.5394 0.21251 -0.1004 0.03525 0.6201
10 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI 0.8185 0.83342 0.1244 0.01696 0.9010
11 PT Astra Graphia Tbk ASGR 2.8327 0.81018 0.1256 0.15932 2.0124
12 PT Astra International Tbk ASII 3.3468 1.62798 0.1030 0.09374 1.8930
13 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO 1.9970 0.41872 0.1397 0.06651 1.7028
14 PT Bayu Buana Tbk BAYU 1.1920 0.87015 0.2154 0.06998 1.1027
15 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 4.4001 1.35917 0.3658 0.05169 2.4412
Bersambung ke halaman berikutnya
114
Data diolah tahun 2014
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
16 PT MNC Investama Tbk BHIT 0.4970 1.11025 0.4971 0.02461 0.7617
17 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI 1.4766 0.16574 0.0925 0.08834 1.4089
18 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL 0.5257 0.57726 -0.0815 0.00416 0.6993
19 PT Global Mediacom Tbk BMTR 1.2746 0.59786 0.2039 0.05086 1.1718
20 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI 0.4802 1.71197 0.0395 0.01151 0.8083
21 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA 1.9299 0.88973 0.1261 0.01668 1.4921
22 PT Cardig Aero Service Tbk CASS 5.3400 1.22194 0.1842 0.24852 2.9532
23 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 0.8448 1.43096 0.2006 0.03193 0.9361
24 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP 2.0328 3.04080 0.0647 0.03466 1.2556
25 PT Ciputra Property Tbk CTRP 1.0632 0.81301 0.1578 0.04498 1.0349
26 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK 0.8977 0.85105 -0.0264 0.02986 0.9447
27 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0.4951 0.13891 0.0612 0.05400 0.5567
28 PT Dharma Samudera Fishing Industries
Tbk DSFI 3.0989 1.25922 0.0615 0.04385 1.9290
29 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 1.9667 0.28450 0.0388 0.06546 1.7526
30 PT Ekadharma International Tbk EKAD 1.3172 0.50567 0.1972 0.09908 1.2107
31 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK 2.6961 0.21867 0.5504 0.07434 2.3917
32 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT 2.1365 0.74389 0.1199 0.08249 1.6517
33 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA 1.0488 1.03077 0.2237 0.03503 1.0241
34 PT Fortune Indonesia Tbk FORU 2.4632 0.97552 -0.0089 0.01489 1.7406
35 PT Gema Graharsana Tbk GEMA 0.7597 1.52809 0.1139 0.04294 0.9050
36 PT Gudang Garam Tbk GGRM 3.5148 0.75212 0.1467 0.09267 2.4353
Bersambung ke halaman berikutnya
115
Data diolah tahun 2014
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
37 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 0.8300 1.68128 0.0451 0.01682 0.9366
38 PT Global Teleshop Tbk GLOB 1.9609 2.26753 0.2439 0.04976 1.2941
39 PT Golden Retailindo Tbk GOLD 1.0956 0.17775 -0.0143 0.03169 1.0812
40 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA 1.4368 0.70521 0.1388 0.06036 1.2562
41 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 5.0788 0.65627 0.1713 0.10163 3.4627
42 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 1.1624 0.32812 0.1117 0.15690 1.1223
43 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI 0.3142 0.07929 0.0870 0.07452 0.3646
44 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1.4376 1.08446 0.1005 0.05988 1.2099
45 PT Indospring Tbk INDS 0.5743 0.24851 0.0392 0.02602 0.6590
46 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP 0.4834 0.83618 0.0112 0.03393 0.7187
47 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA 1.0845 1.32772 0.1517 0.01688 1.0363
48 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON 7.8611 1.18032 0.1252 0.05735 4.1468
49 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 1.9145 1.97362 0.0545 0.02447 1.3075
50 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE 2.3493 1.31425 0.1458 0.08183 1.5830
51 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF 4.4925 0.63885 0.2008 0.07969 3.1311
52 PT KMI and Cable Tbk KBLI 0.5921 0.42157 0.0002 0.05240 0.7131
53 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.5980 1.23122 -0.0101 0.03184 0.8198
54 PT First Media Tbk KBLV 0.4806 0.38061 1.4726 0.61008 0.6238
55 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 0.4701 0.22961 -0.0158 0.04862 0.5690
56 PT MNC Land Tbk KPIG 1.0410 0.24264 0.3536 0.04208 1.0330
Bersambung ke halaman berikutnya
116
Data diolah tahun 2014
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
57 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI 0.8042 0.59036 0.0316 0.06080 0.8769
58 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK 2.7095 0.61328 0.1182 0.19586 2.0597
59 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 1.3339 1.13988 0.2064 0.08303 1.1561
60 PT Star Pacific LPLI 0.2934 0.04100 0.3319 0.21163 0.3212
61 PT Perusahaan Perkebunan London
Sumatera Indonsia Tbk LSIP 1.7863 0.19897 0.0853 0.10591 1.6558
62 PT Lautan Luas Tbk LTLS 0.9014 1.99745 0.0301 0.04309 0.9671
63 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 0.1937 0.28055 0.0302 0.00450 0.3704
64 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI 3.2285 2.32875 0.1124 0.00843 1.6695
65 PT Martina Berto Tbk MBTO 0.4716 0.36503 0.0124 0.00472 0.6129
66 PT Modernland Realty Tbk MDLN 1.2225 0.95961 0.0828 0.06808 1.1135
67 PT Modern Internasional Tbk MDRN 2.2472 0.73315 0.2619 0.01664 1.7196
68 PT Nusantara Infrastructure Tbk META 1.2947 0.72280 0.5797 0.03736 1.1711
69 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI 1.8748 0.17272 0.0292 0.08497 1.7460
70 PT Multi Indocitra Tbk] MICE 0.3985 0.24966 0.0564 0.06332 0.5187
71 PT Mitra Investindo Tbk MITI 0.2344 0.32471 1.3102 0.02098 0.4220
72 PT Multipolar Tbk MLPL 0.8163 3.02864 0.1255 0.35628 0.9170
73 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN 3.8604 0.44882 0.4154 0.13840 2.9743
74 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA 5.7580 1.04561 -0.1143 0.09507 3.3260
75 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL 1.1834 1.34712 0.1927 0.09819 1.0781
76 PT Hanson International Tbk MYRX 2.0234 0.17462 0.0745 0.00018 1.8713
77 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR 1.2965 2.73493 0.3024 0.03550 1.0794
Bersambung ke halaman berikutnya
117
Data diolah tahun 2014
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
78 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES 0.7647 0.94689 0.1372 0.03818 0.8791
79 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO 0.3935 1.71148 0.0084 0.02578 0.7763
80 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 1.7551 0.79647 0.1066 0.08018 1.4203
81 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 5.6239 0.92002 0.1013 0.07882 3.4083
82 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE 1.5071 0.50077 -0.0291 0.06859 1.3379
83 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 0.2085 0.87633 0.6174 0.00881 0.5782
84 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 0.5041 0.39370 0.0959 0.03746 0.6442
85 PT Pakuwon Jati Tbk PWON 2.9943 1.02470 0.8036 0.15498 1.9850
86 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 0.7481 0.78892 -0.0136 0.01539 0.8592
87 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 1.6687 0.35578 0.0402 0.07796 1.4932
88 PT Supra Boga Lestari RANC 1.7125 0.92262 0.0977 0.01205 1.3706
89 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.2817 1.95411 0.3469 0.01291 0.7569
90 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 7.3018 1.23190 0.1757 0.08800 3.8235
91 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU 2.7299 0.92600 0.0937 0.02458 1.8982
92 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC 0.5260 3.35172 0.1236 0.01381 0.8911
93 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO 1.3154 0.81182 0.3165 0.06404 1.1741
94 PT Hotel Sahid International Tbk SHID 0.3652 0.52481 -0.0054 0.00856 0.5837
95 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP 0.6634 0.84423 0.1044 0.03579 0.8175
96 PT Sierad Produce Tbk SIPD 0.3867 1.17630 -0.1124 0.00074 0.7182
97 PT Sekar Bumi Tbk SKBM 2.8575 1.04314 0.3052 0.13720 1.9092
98 PT Sekar Alut Tbk SKLT 1.3511 1.16195 0.0980 0.04970 1.1624
99 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB 1.9117 0.96326 0.1544 0.03890 1.4644
Bersambung ke halaman selanjutnya
118
Data diolah tahun 2014
No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP
100 PT Summarecon Agung Tbk SMRA 3.6593 1.56640 0.1259 0.09022 2.0362
101 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 5.9629 0.52541 0.0284 0.24033 4.2535
102 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA 2.0638 0.65901 0.1545 0.09931 1.6412
103 PT Indo Acidatama Tbk SRSN 0.9153 0.40905 0.1012 0.03120 0.9399
104 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 1.6567 0.97214 0.0307 0.08570 1.3330
105 PT Star Petrochem Tbk STAR 0.4905 0.58592 0.0354 0.00045 0.6788
106 PT Siantar Top Tbk STTP 4.6145 1.07952 0.1566 0.07261 2.7381
107 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI 2.8127 2.37392 0.4091 0.03928 1.5373
108 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 1.6366 1.97369 0.1797 0.05956 1.2141
109 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE 2.6205 1.00768 0.4521 0.06074 1.8072
110 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO 0.6338 1.33209 0.3051 0.04646 0.8430
111 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 3.1986 0.64661 0.1610 0.14492 2.3352
112 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO 2.5575 2.81760 0.0994 0.03560 1.4080
113 PT Trisula International Tbk TRIS 1.2005 0.69268 0.1668 0.06704 1.1185
114 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC 3.1199 0.35341 0.0342 0.10447 2.5663
115 PT Tunas Ridean Tbk TURI 1.5678 0.84043 0.1436 0.06410 1.3085
116 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA 3.2319 1.52820 0.1609 0.02811 1.8828
117 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO 2.1800 6.14019 -0.0486 0.00206 1.1653
118 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA 1.3554 1.94529 -0.0741 0.00736 1.1207
119 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM 1.5360 0.56001 0.0845 0.08426 1.3436
119
Lampiran 3
Descriptive Statistics
NP IOS SM GROWTH ROA
Mean 0.982483 0.930737 1.199273 0.261776 0.074988
Median 0.752495 0.337434 0.839468 0.152925 0.059709
Maximum 5.264133 7.933378 39.78961 10.00468 1.101156
Minimum 0.054975 0.0000216 0.041005 -0.872268 0.0000459
Std. Dev. 0.754828 1.384314 2.401783 0.713971 0.089337
Skewness 2.471639 2.498400 12.76497 10.03256 6.023114
Kurtosis 10.83620 10.25226 195.1000 122.2274 58.97140
Jarque-Bera 1276.899 1153.753 558618.3 217439.6 48758.90
Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Sum 350.7464 332.2731 428.1403 93.45390 26.77067
Sum Sq. Dev. 202.8366 682.2123 2053.609 181.4728 2.841255
Observations 357 357 357 357 357
120
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 1.023836 (118,234) 0.4345
Cross-section Chi-square 148.608014 118 0.0297
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: NP
Method: Panel Least Squares
Date: 08/31/15 Time: 23:59
Sample: 2012 2014
Periods included: 3
Cross-sections included: 119
Total panel (balanced) observations: 357
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
IOS 0.524918 0.007759 67.65534 0.0000
SM -0.004855 0.004650 -1.044077 0.2972
GROWTH 0.038679 0.015627 2.475168 0.0138
ROA 0.241163 0.120384 2.003280 0.0459
C 0.471536 0.016691 28.25157 0.0000
R-squared 0.929779 Mean dependent var 0.982483
Adjusted R-squared 0.928981 S.D. dependent var 0.754828
S.E. of regression 0.201157 Akaike info criterion -0.355552
Sum squared resid 14.24343 Schwarz criterion -0.301242
Log likelihood 68.46597 Hannan-Quinn criter. -0.333950
F-statistic 1165.182 Durbin-Watson stat 2.292230
Prob(F-statistic) 0.000000
121
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 18.088181 4 0.0012
** WARNING: estimated cross-section random effects variance is
zero.
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
IOS 0.505248 0.524918 0.000058 0.0101
SM 0.011648 -0.004855 0.000025 0.0009
GROWTH 0.019705 0.038679 0.000125 0.0899
ROA 0.103361 0.241163 0.018403 0.3097
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: NP
Method: Panel Least Squares
Date: 08/31/15 Time: 23:59
Sample: 2012 2014
Periods included: 3
Cross-sections included: 119
Total panel (balanced) observations: 357
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.485352 0.021873 22.18981 0.0000
IOS 0.505248 0.010868 46.48930 0.0000
SM 0.011648 0.006788 1.715972 0.0875
GROWTH 0.019705 0.019169 1.027954 0.3050
ROA 0.103361 0.181052 0.570889 0.5686
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.953689 Mean dependent var 0.982483
Adjusted R-squared 0.929544 S.D. dependent var 0.754828
S.E. of regression 0.200358 Akaike info criterion -0.110756
Sum squared resid 9.393584 Schwarz criterion 1.225270
Log likelihood 142.7700 Hannan-Quinn criter. 0.420639
F-statistic 39.49824 Durbin-Watson stat 3.370224
Prob(F-statistic) 0.000000
122
Uji Lagrangge Multiplier
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
(all others) alternatives
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Breusch-Pagan 0.331928 74.77732 75.10924
(0.5645) (0.0000) (0.0000)
Honda -0.576132 8.647388 5.707240
-- (0.0000) (0.0000)
King-Wu -0.576132 8.647388 8.500645
-- (0.0000) (0.0000)
Standardized Honda -0.479620 12.42000 -1.660251
-- (0.0000)
--
Standardized King-Wu -0.479620 12.42000 8.923804
-- (0.0000) (0.0000)
Gourierioux, et al.* -- -- 74.77732
(< 0.01)
*Mixed chi-square asymptotic critical values:
1% 7.289
5% 4.321
10% 2.952
123
Uji Normalitas
0
10
20
30
40
50
60
70
-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Standardized Residuals
Sample 2012 2014
Observations 357
Mean -2.13e-16
Median -0.007771
Maximum 0.597132
Minimum -0.502896
Std. Dev. 0.200024
Skewness 0.264392
Kurtosis 3.283792
Jarque-Bera 5.357242
Probability 0.068658
Uji Multikolinieritas
IOS SM GROWTH ROA
IOS 1.000000 -0.015299 -0.070112 0.098061
SM -0.015299 1.000000 0.285933 -0.083930
GROWTH -0.070112 0.285933 1.000000 -0.002018
ROA 0.098061 -0.083930 -0.002018 1.000000
124
Uji Park
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Panel Least Squares
Date: 09/01/15 Time: 00:04
Sample: 2012 2014
Periods included: 3
Cross-sections included: 119
Total panel (balanced) observations: 357
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.948027 0.165205 5.738483 0.0000
IOS -0.030283 0.076796 -0.394323 0.6936
SM -0.038648 0.046030 -0.839627 0.4017
GROWTH -0.106081 0.154676 -0.685829 0.4933
ROA 0.004796 1.191571 0.004025 0.9968
R-squared 0.004968 Mean dependent var 0.846083
Adjusted R-squared -0.006340 S.D. dependent var 1.984793
S.E. of regression 1.991074 Akaike info criterion 4.229132
Sum squared resid 1395.461 Schwarz criterion 4.283442
Log likelihood -749.9001 Hannan-Quinn criter. 4.250734
F-statistic 0.439336 Durbin-Watson stat 1.769768
Prob(F-statistic) 0.780167
125
Pooled Least Square
Dependent Variable: NP
Method: Panel Least Squares
Date: 08/31/15 Time: 23:58
Sample: 2012 2014
Periods included: 3
Cross-sections included: 119
Total panel (balanced) observations: 357
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
IOS 0.524918 0.007759 67.65534 0.0000
SM -0.004855 0.004650 -1.044077 0.2972
GROWTH 0.038679 0.015627 2.475168 0.0138
ROA 0.241163 0.120384 2.003280 0.0459
C 0.471536 0.016691 28.25157 0.0000
R-squared 0.929779 Mean dependent var 0.982483
Adjusted R-squared 0.928981 S.D. dependent var 0.754828
S.E. of regression 0.201157 Akaike info criterion -0.355552
Sum squared resid 14.24343 Schwarz criterion -0.301242
Log likelihood 68.46597 Hannan-Quinn criter. -0.333950
F-statistic 1165.182 Durbin-Watson stat 2.292230
Prob(F-statistic) 0.000000
Uji t (SPSS)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .472 .017 28.252 .000
ios .525 .008 .963 67.655 .000 .985 1.015
sm -.005 .005 -.015 -1.044 .297 .911 1.098
growth .039 .016 .037 2.475 .014 .913 1.095
roa .241 .120 .029 2.003 .046 .983 1.018
a. Dependent Variable: np
Recommended