View
217
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN JANGKA
WAKTU PINJAMAN TERHADAP PEMBIAYAAN
MURABAHAH
(Studi Kasus di LKMS Al-Ishlah Salatiga)
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (SE.Sy)
Dalam Ilmu Ekonomi Syari’ah
Disusun Oleh :
SAIFUL
213 10 027
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI S-1 PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini:
Nama : SAIFUL
NIM : 213 10 027
Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Program Studi : S-1 PERBANKAN SYARIAH
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri bukan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Maret 2016
Yang Menyatakan,
SAIFUL
NIM. 213 10 027
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Saiful
NIM : 21310027
Jurusan : Syari‟ah
Program Studi : Perbankan Syari‟ah S1
Judul :ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN
JANGKA WAKTU PINJAMAN TERHADAP
PEMBIAYAAN URABAHAH Studi Kasus di LKMS
Al-Ishlah Salatiga)
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 10 Maret 2016
Pembimbing
Dr. Hikmah Endraswati, S.E, M.S.i.
NIP. 197 705 07 200 003 2 001
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
v
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN JANGKA WAKTU
PINJAMAN TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH
(Studi Kasus di LKMS Al-Ishlah Salatiga)
DISUSUN OLEH:
SAIFUL
NIM: 213 10 027
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pada tanggal 15 Maret
2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Perbankan Syariah (SE.Sy)
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M. Si (.........................)
Sekretaris Penguji : Fetria Eka Yudiana, S.E., M.Si (.........................)
Penguji I : Abdul Aziz NP., M.M (.........................)
Penguji II : Drs. Machfudz, M.Ag (.........................)
Salatiga, 30 Maret 2016
Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono, SE, M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
vi
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh- sungguh (urusan) yang lain ” (Al-Insyirah: 6-7) “ Sesungguhnya Allah suka pada hamba yang terampil dan ahli, barang siapa bersusahpayah mencari nafkah bagi keluarganya maka ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah azza wa jalla” (HR. Ahmad)
PERSEMBAHAN
“ setiap manusia memiliki orang yang dicintai dan dibenci, tapi untukmu, jika ada berkumpul lah dengan orang-orang yang bertakwa” (Imam Syafii) skripsi ini Ku persembhakan untukkedua orang tua saya bapak, ibu serta
kakak, adik dan wulean sari yang ku hanya bisa memandang dari kejauhan
vii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرمحن الرحيم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke
jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini
adalah “ANALISIS PENGARUH PROFIT MARIN DAN JANGKA WAKTU
PINJAMAN TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus di
LKMS Al-Ishlah Salatiga)”
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Anton Bawono, SE, M.Si. selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN
Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah
IAIN Salatiga
4. Ibu Hikmah Endraswati, S.E, M.S.i. selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan
pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat
viii
berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program S1 Perbankan
Syariah IAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan
kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya
cita-cita.
7. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu
memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan, dengan
kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan
sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amien ya robbal „alamien.
Salatiga, …. Maret 2016
Penulis,
SAIFUL
213 10 027
ix
ABSTRAK
Saiful. 2016. Analisis Pengaruh Profit Margin dan Jangka Waktu Pinjaman
Terhadap Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus di LKMS Al-Ishlah
Salatiga). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan S1-
Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing : Dr. Hikmah Endraswati, S.E, M.S.i
Kata Kunci: Profit Margin, Jangka Waktu Pinjaman, Pembiiayaan Murabahah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh margin dan jangka
waktu pinjaman terhadap pembiayaan murabahah di BMT Al-Ishlah Salatiga.
Adapun Analisis yang dipakai adalah Uji hipotesis dengan menghitung Uji t, Uji
F, koefisien determinasi dan analisis regresinya. Sebelum uji hipotesis, terlebih
dahulu dilakukan uji asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, uji
heteroskendastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa profit margin berpengaruh secara
signifikan terhadap pembiayaan murabahah yang ad di LKMS Al Ishlah Salatiga.
Hal ini terbukti dari hasil uji segnifikansi korelasi diperoleh nilai signifikansi 0,01
< 0,05 sehingga terdapat korelasi positif dan signifikan antara margin dengan
pembiayaan murabahah. Begitu pula untuk variabel jangka waktu pinjaman
diperoleh hasil signifikansi 0,030 < 0,05 maka terdapat korelasi positif dan
signifikan, sehingga jangka waktu pinjaman berpengaruh segnifikan terhadap
pembiayaan murabahah di LKMS Al Ishlah Salatiga.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................ 5
E. Sistematika Penulisan.................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSAKA
A. Telaah Pustaka .............................................................. 8
B. Kerangka Teori ............................................................. 11
C. BMT (Baitul Maal wat Tamwil) ............................. ..... 32
D. Kerangka Penelitian ...................................................... 36
E. Hipotesis ....................................................................... 37
xi
BAB III METODE PENELITIAAN
A. Jenis Penellitian ............................................................ 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 39
C. Populasi dan Sampel ..................................................... 39
D. Teknik Pengumpulan Data............................................ 40
E. Definisi Konsep dan Operasional ................................. 41
F. Analisi Data ................................................................. 42
G. Alat Analisis................................................................. 46
BAB IV ANALISA PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................... 48
1. Sejarah BMT Al Ishlah Salatiga...................... 48
2. Profil BMT Al Ishlah Salatiga......................... 49
3. Visi dan Misi BMT Al Ishlah Salatiga............. 50
4. Sumber BMT Al Ishlah Salatiga...................... 51
5. Biang Usaha BMT Al Ishlah Salatiga.............. 51
6. Usaha yang di biayai BMT Al Ishlah Salatiga.. 52
B. Penyajian Data .............................................................. 52
C. Hasil Penelitian ............................................................. 53
1. Uji Asumsi Klasik............................................ 53
2. Uji Hipotesis..................................................... 57
3. Hasil Analisis.................................................... 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 64
B. Saran ............................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian ............................................................... 53
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ................................................................ 54
Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas................................................................. 55
Tabel 4.3 Uji Autokorelasi....................................................................... 57
Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas............................................................. 57
Tabel 4.5 Analisis Regresi Berganda ....................................................... 59
Tabel 4.6 Uji F............................ ............................................................. 60
Tabel 4.7 Uji R2 ....................................................................................... 62
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Murabahah Tanpa Pesanan ................................................ 21
Gambar 2.2 Alur Murabahah Berdasarkan Pesanan ...................................... 22
Gambar 2.3 Skema Pembiayaan .................................................................... 29
Gambar 2.4 Skema Pembiayaan Murabahah ................................................ . 29
Gambar 2.5 Skema Kerangka Penelitian ...................................................... . 35
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rekapitulasi Data Penelitian
2. Uji Normalitas
3. Uji Multikolinieritas
4. Uji Autokorelasi
5. Uji Heteroskedastisitas
6. Analisis Regresi Ganda
7. Uji F
8. Uji koefisien Determinasi
9. Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap variabel Y
10. Surat ijin panelitian
11. Riwayat penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan perbankan syariah di Indonesia sebagai bagian dari sistem
perbankan nasional yang diharapkan dapat mendorong perekonomian suatu
negara. Tujuan dan fungsi perbankan syariah dalam perekonomian adalah
untuk kemakmuran ekonomi, tingkat kinerja penuh, dan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang optimum, keadilan sosial-ekonomi dan distribusi pendapatan
serta kekayaan yang merata, stabilitas nilai uang, mobilisasi dan investasi
tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil dan pelayanan yang
efektif (Setiawan, 2006).
Lembaga keuangan bank dan non bank dalam prinsip pelaksanaannya
menurut ketentuan perundang-undangan dibagi menjadi dua, yaitu lembaga
keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional (Ahmad Sumiyanto,
2008:15). Lembaga keuangan syariah yang berupa bank terdiri dari Bank
Umum Syariah ( BUS ) dan Unit Usaha Syariah (UUS), sedangkan lembaga
syariah non bank antara lain berupa Asuransi Syariah (AS), LKMS (Lembaga
Keuangan Mikro Syarah), dan Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS).
LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syarah) adalah lembaga keuangan
syariah non bank yang beroperasi seperti koperasi sehingga berbadan hukum
koperasi. Sesuai dengan surat keputusan dari Menteri Negara, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 (Muttaqien,
2008: 61). LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syarah) termasuk pada
2
kategori lembaga keuangan mikro non bank yang mana kinerjanya hampir
sama dengan koperasi dimana di dalamnya terdapat berbagai produk baik
penghimpunan dana maupun penyaluran dana (Ananda, 2011: 4).
LKMS merupakan balai usaha mandiri terpadu yang di dalamnya
terdapat lembaga Syarah yakni lembaga usaha masyarakat yang
mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk meningkatkan
kualitas kegiatan ekonomi dalam skala kecil dan menengah. LKMS sebagai
koperasi syariah, yakni lembaga ekonomi yang berfungsi untuk menarik,
mengelola, dan menyalurkan dana dari, oleh dan untuk masyarakat. Oleh
karena itu LKMS dapat disebut sebagai lembaga swadaya ekonomi umat
yang dibentuk untuk masyarakat (Ridwan, 2013:34).
Sebagai lembaga bisnis, LKMS lebih mengembangkan usahanya pada
sektor keuangan, yakni simpan pinjam. Produk-produk simpanan LKMS
antara lain berupa tabungan dan deposito, sedangkan produk pinjaman berupa
pembiayaan. Pembiayaan yang ada pada LKMS antara lain: Mudharabah,
Musyarakah, Ijarah, Bai‟ Bitsaman Ajil, Murabahah, dan Qardul Hasan.
Kegiatan pengembangan sektor mikro LKMS memberikan pelayanan,
salah satu produk pelayanan LKMS yaitu pembiayaan murobahah. Dalam
suatu pembiayaan murabahah tersebut kita mengenal adanya profit margin.
Profit Margin dalam pembiayaan murabahah merupakan hasil kesepakatan
antara penjual dan pembeli, namun penjual tidak boleh menuntut margin
keuntungan yang berlebih, dan pembeli dilarang menyetujui margin
keuntungan yang terlalu sedikit (Warsono, dkk, 2011:55).
3
Penulis tertarik dengan penelitian mengenai bagaimana besar kecilnya
prosentase profit margin memberikan pengaruh terhadap banyak sedikitnya
anggota dalam melakukan pembiayaan murabahah di LKMS Al-Ishlah
Salatiga. Alasan peneliti menggunakan profit margin adalah karena
merupakan wakil dari rasio profitabilitas dimana rasio ini mampu
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan secara langsung.
Selain profit margin, penulis juga ingin mengetahui apakah jangka
waktu pinjaman dapat mempengarui banyak tidaknya jumlah pembiayaan
murabahah yang ada di LKMS Al-Ishlah Salatiga. Terdapat beberapa pilihan
jangka waktu pinjaman yang ditawarkan oleh LKMS kepada debitur dimana
debitur dapat memilih sesuai dengan kemampuannya, hal ini supaya tidak
terdapat masalah ataupun kemacetan dalam angsurannya. Namun dalam
beberapa kasus terdapat sedikit banyak kemacetan dalam angsuran
pembiayaan murabahah dan kemacetan ini berakibat secara langsung dan
tidak langsung terhadap oprasional LKMS itu sendiri. Mengingat pembiayaan
yang memberikan keuntungan terbesar bagi LKMS adalah pembiayaan
murabahah.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, peneliti ingin
meneliti tentang bagaimana pengaruh besar kecilnya prosentase profit margin
terhadap jumlah pembiayaan murabahah. Dan bagaimana pengaruh
pemberian jangka waktu terhadap jumlah pembiayaan murabahah, dengan
mengajukan penelitian yang berjudul :
4
“ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN JANGKA WAKTU
PINJAMAN TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus
di LKMS Al-Ishlah Salatiga)”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dirumuskan oleh peneliti berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh besar kecilnya prosentase profit margin terhadap
pembiayaan murabahah di LKMS Al-Ishlah Salatiga?
2. Bagaimana pengaruh jangka waktu pinjaman terhadap pembiayaan
murabahah di LKMS Al-Ishlah Salatiga?
3. Bagaimana pengaruh profit margin dan jangka waktu pinjaman secara
bersama-sama terhadap pembiayaan murabahah di LKMS Al-Ishlah
Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang diharapkan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh profit margin terhadap pembiayaan
murabahah di LKMS Al-Ishlah Salatiga.
2. Untuk mengetahui pengaruh jangka waktu pinjaman terhadap pembiayaan
murabahah di LKMS Al-Ishlah Salatiga.
5
3. Untuk mengetahui pengaruh profit margin dan jangka waktu pinjaman
secara bersama-sama terhadap pembiayaan murabahah di LKMS Al-Ishlah
Salatiga.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dihapakan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan, pengalaman dan
penerapan dari teori yang ada terutama pada Ilmu Perbankan dan Lembaga
Keuangan Syari‟ah.
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
pengetahuan sebagai pembanding bagi penelitian yang akan datang
sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada di dalam
penelitian ini.
3. Bagi Lembaga Keuangan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh pihak
Lembaga Keuangan di LKMS Al-Ishlah Salatiga dalam menentukan
kebijakan pengambilan keputusan.
6
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang akan
penulis susun maka berikut sistematika penulisan penulis :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang telaah pustaka yaitu jabaran tentang penelitian
terdahulu, kerangka teori berisi deskripsi mengenai variabel,
kerangka penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian, jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian
serta teknik analisis data penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang profil obyek penelitian, deskriptif data
penelitian, analisis data dan pembahasan hasil analisa data.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang rangkaian dari penelitian yang terdiri dari
kesimpulan, saran-saran dan penutup.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Kajian dan penelitian mengenai perbankan syariah dilakukan sebagai
sarana sosialisasi dengan mencantumkan beberapa penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti lain yang memiliki kesamaan dan perbedaan variabel
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Beberapa penelitian terdahulu
tersebut antara lain:
Mufidah (2012) dengan judul penelitian “Analisis Variabel-variabel
yang mempengaruhi Murabahah pada Bank Umum Syariah Periode Tahun
2009-2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil regresi
margin keuntungan berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah
pembiayaan murabahah.
Rimadhani (2015) dengan judul penelitian “Analisis Variabel-
Variabel Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah
Mandiri Periode 2008-2011”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa penelitian mengenai pengaruh simpanan (dana pihak ketiga), margin
keuntungan, Non Performing Financing (NPF), dan Financing to Deposit
Ratio (FDR) terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri,
hasilnya adalah margin keuntungan tidak signifikan terhadap pertumbuhan
pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri. Tidak terdapatnya
pengaruh dikarenakan ada unsur Falah didalamnya yang menyebabkan
8
margin keuntungan tidak mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan
murabahah di Bank Syariah Mandiri.
Irmayanti (2010) meneliti tentang “Bagaimana Pembiayaan
Murabahah pada BMT Taqwa Muhammadiyah Padang sekaligus faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan Pembiayaan Murabahah pada BMT
Taqwa Muhammadiyah Padang”. Metode penelitian yang digunakan yaitu
metode penelitian kuantitatif dengan alat analisis OLS (Ordinary Least
Square). Hasilnya menunjukkan bahwa besarnya angsuran pada pembiayaan
dan pendapatan nasabah memiliki hubungan negatif terhadap permintaan
Pembiayaan Murabahah pada BMT Taqwa Muhammadiyah Padang.
Lasmarohana (2015) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Loan
To Value, Jangka Waktu Kredit, Tingkat Pendapatan Dalam Keputusan
Pemberian KRP yang terdapat pada PT.Pembangunan Daerah Jawa Timur
Cabang Malang”. Dengan menggunakan analisis regresi logistik, hasilnya
menunjukkan bahwa jangka waktu kredit tidak mempengaruhi Bank Jatim
dalam keputusan pemberian kredit pemilikan rumah dikarenakan terdapat
faktorfaktor yang lebih dipertimbangkan bank dalam memutuskan pemberian
kredit pemilikan rumah.
Dandang (2015) dengan judul “Analisis Pengaruh Jumlah Pinjaman,
Jangka Waktu Pinjaman dan Efektivitas Terhadap Kolektibilitas Dana
Program Kemitraan Bina Lingkungan PT. Taman Wisata Candi Borobudur
dan Prambanan Periode 2010-2014”. Metode penelitian yang digunakan yaitu
metode penelitian kuantitatif dengan analisis regresi berganda, hasilnya
9
mennjukkan bahwa Jangka waktu pinjaman berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kolektibilitas kredit dana Program Kemitraan ( PK ) yang
diberikan oleh PT. TWC. Borobudur, Prambanan.
Penelitian Gopalan, Song, Yerramilli (2010) menguji tentang struktur
jangka waktu kredit terhadap kualitas kredit. Sampel yang digunakan adalah
perusahaan yang terdaftar di S & P dengan periode penelitian 1980-2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit dengan jangka waktu yang
panjang memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Perusahaan dengan
proporsi yang lebih besar dengan jangka waktu kredit yang pendek
kemungkinan akan memiliki risiko kegagalan yang lebih besar.
Penelitian Fathoni dkk (2015) di PD BPR BKK Kota Semarang
cabang Mijen. Variabel independen yang digunakan adalah fasilitas kredit,
suku bunga, jangka waktu dan jumlah kredit, variabel dependennya adalah
keputusan menggunakan kredit. Dengan teori jangka waktu kredit adalah
suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan
kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang (Kuncoro dan
Suhardjono, 2002: 209). Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002: 209)
jangka waktu kredit dalam hal ini kredit dapat dibedakan menurut jangka
waktunya, yaitu kredit jangka pendek (short term-loan), kredit jangka
menengah (medium term-loan), kredit jangka panjang (long term-loan) dan
kredit kepemilikan rumah (karyawan). Hasil penelitian ini menyebutkan
bahwa ada pengaruh positif antara jangka waktu terhadap keputusan
menggunakan kredit. Artinya jika jangka waktu semakin fleksibel maka
10
keputusan menggunakan kredit di PD BPR BKK Kota Semarang Cabang
Mijen akan meningkat.
Skripsi yang disusun ini secara spesifik sebatas meneliti tentang
pengaruh profit argin dan jangka waktu pinjaman terhadap Pembiayaan
Murabahah di LKMS Al-Ishlah Salatiga. Adapun perbedaan penelitian ini
dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah seperti tabel 2.1 di bawah ini
Tabel 2.1
Perbedaan Penelitian
Perbedaan Penelitian
Objek penelitian Variabel penelitian Analisis penelitian
1. Objek yang diteliti dalam
penelitian ini yaitu pada
BMT Al-Ishlah Salatiga.
Variabel yang
digunakan dalam
penelitian ini yaitu
profit margin dan
jangka waktu pinjaman.
Dalam penelitian ini
menggunakan
metode analisis
regresi berganda
2. Penelitian Dadang
(2015), objek yang
diteliti yaitu PT. Taman
Wisata Candi Borobudur
dan Prambanan.
Variabel yang
digunakan yaitu Jumlah
Pinjaman, Jangka
Waktu Pinjaman dan
Efektivitas
Metode
kuantitatif regresi
linier bergana
3. Penelitian Lasmarohana
(2015), objek yang siteliti
yaitu PT.Pembangunan
Daerah Jawa Timur.
Variabel yang
digunakan yaitu Loan
To Value, Jangka Waktu
Kredit, dan Tingkat
Pendapatan
Metode analisis
regresi logistik
11
B. Kerangka Teori
1. Profit Margin
a) Pengertian Profit Margin
Menurut Riyanto (2001:37) “Profit margin yaitu perbandingan antara
“net operating income” dengan “net sales”. Menurut Sutrisno (2001: 254)
“Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai”. Menurut Husnan
dan Pudjiastuti (2004: 74) “Sebuah rasio yang mengukur seberapa banyak
keuntungan operasional bisa diperoleh dari setiap penjualan”.
Menurut Munawir (2007: 89) “Profit margin yaitu besarnya
keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan
bersih. Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai
oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.” Menurut Harahap
(2007:304) “Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan
bersih yang diperoleh dari setiap penjualan, semakin besar rasio ini semakin
baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
cukup tinggi.” Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa profit margin
dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada
besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan (sales).
b) Faktor-Faktor Penentu Profit Margin
Menurut Riyanto (2001:39) besar kecilnya profit margin pada setiap
transaksi sales ditentukan oleh dua faktor, yaitu net sales dan laba usaha.
Besar kecilnya laba usaha atau net operating income tergantung pada
pendapatan dari penjualan (sales) dan besarnya biaya usaha (operating
12
expenses). Dengan jumlah operating expenses tertentu, profit margin dapat
diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu
profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil operating
expenses. Dengan demikian maka ada dua alternatif dalam usaha untuk
memperbesar profit margin yaitu:
1) Dengan menambah biaya usaha (operating expenses) sampai tingkat
tertentu diusahakan tercapainya tambahan sales yang sebesar-
besarnya, atau dengan kata lain tambahan sales harus lebih besar
daripada tambahan operating expenses. Perubahan besarnya sales
dapat disebabkan karena perubahan harga per unit apabila volume
sales dalam unit sudah tertentu (tetap), atau disebabkan karena
bertambahnya luas penjualan dalam unit kalau tingkat harga penjualan
per unit produk sudah tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan
bahwa pengertian menaikkan tingkat sales di sini dapat berarti
memperbesar pendapatan dari sales dengan jalan:
a. Memperbesar volume sales per unit pada tingkat harga
penjualan tertentu.
b. Menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas
sales dalam unit tertentu. (Bambang Riyanto, 2001:39)
2) Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai tingkat tertentu
diusahakan adanya pengurangan operating expenses yang sebesar-
besarnya, atau dengan kata lain mengurangi biaya usaha relatif lebih
besar daripada berkurangnya pendapatan dari sales, meskipun jumlah
13
sales selama periode tertentu berkurang, akan tetapi disertai dengan
berkurangnya operating expenses yang lebih sebanding, maka
akibatnya profit marginnya makin besar(Sutrisno, 2001:254).
2. Jangka Waktu Pinjaman
Waktu adalah bagian dari sistem pengukuran yang digunakan
untuk urutan peristiwa, untuk membandingkan durasi kejadian dan
interval, untuk mengukur tingkat perubahan seperti gerakan dari obyek.
Sedangkan jangka waktu merupakan selang waktu antara dua peristiwa
yang sama atau ruang antara dua benda yang sama, bisa juga disebut
dengan interval(Jumingan, 2006:160).
Jangka waktu pinjaman adalah suatu masa yang memisahkan
antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada
masa yang akan datang (Kuncoro dan Suhardjono, 2002:209). Indikator
untuk variabel jangka waktu pinjaman mengacu kepada teori waktu
pinjaman sesuai dengan teori Kuncoro dan Suhardjono (2002:209), yaitu :
a. Pinjaman Jangka Pendek (Short term-loan)
b. Pinjaman Jangka Menengah (Medium term-loan)
c. Pinjaman Jangka Panjang (Long term-loan)
d. Pinjaman KPR
14
3. Pembiayaan Murabahah
A) Pengertian Pembiayaan
Dalam UU No. 10 tahun 1998 dijelaskan bahwa pembiayaan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesempatan antara lembaga keuangan
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu dengan
imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2000: 333).
Sedangkan menurut Muhammad (2005: 17) pembiayaan atau
financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada
pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah
pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investai yang
direncanakan.
Dari pengertian di atas, dapat dijelaskan bahwa pembiayaan dapat
berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang dan adanya
kesepakatan antara lembaga keuangan dengan penerima pembiayaan
(debitur) dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. Dalam
perjanjian tersebut tercakup hak dan kewajiaban masing-masing
termasuk jangka waktu pinjaman dan keuntungan yang diperoleh.
Untuk meminimalisir resiko pembiayaan yang sulit dihindari, maka
pihak lembaga keuangan memiliki suatu analisis untuk meyakinkan
debitur benar-benar dapat dipercaya dan mampu mengembalikan uang
15
dalam tempo yang telah disepakati bersama. Dalam analisis pembiayaan,
Kasmir (2000: 135-139) menggunakan prinsip 5C, yaitu:
1) Character (Karakter)
Character adalah watak atau sifat calon debitur (Veitzal
Rivai 2007:457). Tujuannya untuk memberikan keyakinan kepada
lembaga keuangan bahwa sifat atau watak debitur dapat dipercaya
dalam membayar pinjaman. Kendala dalam menilai karakter
seseorang karena masing-masing manusia mempunyai sifat dan
watak yang berbeda satu sama lainnya. Untuk menilai debitur harus
memenuhi unsur-unsur Character yaitu:
a. Dapat dipercaya
b. Akhlaknya baik
c. Kemampuan unuk membayar.
Agar mendapatkan gambaran tentang karakter, pihak
lembaga keuangan dapat menempuh dengan berbagai cara di
antaranya; meneliti daftar riwayat hidup, meminta informasi debitur
dari lingkungan sekitar.
2) Capacity (Kemampuan)
Untuk menilai kemampuan calon debitur dalam membayar
pinjaman, dapat dihubungkan dengan kemampuannya mengelola
bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya
akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan pinjamannya.
16
Semakin banyak sumber pendapatan seseorang, maka semakin besar
kemampuannya untuk membayar pembiayaan.
3) Collateral (Jaminan)
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon debitur
baik yang berupa fisik (barang) maupun non fisik (surat berharga).
Jaminan harus diteliti keabsahannya (Dendawijaya, 2005), sehingga
jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat
dicairkan secepat mungkin dengan syarat, jika calon debitur
melakukan penyimpangan terhadap kesepakatan awal. Unsur-unsur
yang terkandung dalam collateral adalah:
a. Barang jaminan mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada
jumlah pengajuan pembiayaan.
b. Harus di lihat keabsahan barangnya.
c. Memiliki nilai ekonomis, yakni jika dijual laku di pasaran atau
produktif (Dendawijaya, 2005).
4) Capital (Modal)
Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber
pembiayaan yang dimiliki debitur terhadap usaha yang akan dibiayai
(Dendawijaya, 2005). Calon debitur wajib memiliki sejumlah dana
guna dapat berpartisipasi dalam pembiayaan proyeknya. Penilaian
terhadap permodalan sangat erat hubungannya dengan nilai modal
yang dimiliki calon nasabah guna membiayai proyek yang akan
dijalankan. Besarnya kemampuan modal calon debitur dapat
diketahui laporan keuangan perusahaan yang dimiliki, semakin besar
17
perusahaan yang dimiliki, semakin mudah memperoleh data modal
sendiri.
5) Condition (Kondisi)
Dalam menilai pembiayaan, hendaknya juga menilai
bagaimana kondisi ekonomi sekarang dan di masa yang akan datang
sesuai dengan sektor masing-masing dalam kondisi perekonomian
yang kurang stabil sebaiknya pembiayaan untuk sektor tertentu
jangan dilakukan terlebih dahulu, harus melihat bagaimana prospek
usaha tersebut dimasa yang akan datang (Kasmir, 2000: 135-139).
Penilaian terhadap kondisi ini untuk mengetahui sejauh
mana kondisi-kondisi yang mempengaruhi perekonomian suatu
daerah sehingga dapat memberikan dampak, baik bersifat positif
maupun negatif terhadap perusahaan yang akan dibiayai (Tjoekam,
2005:94). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur
condition adalah:
1) Usaha lancar
2) Mempunyai prospek kedepan yang baik
3) Kondisi perekonomian.
B) Tujuan Pembiayaan
Menurut Muhammad (2005: 17-18) secara makro pembiayaan
bertujuan untuk meningkatkan ekonomi umat, tersedianya dana bagi
peningkatan usaha, meningkatkan produktifitas, membuka lapangan
kerja baru, dan terjadi distribusi pendapatan. Sedangkan secara mikro
18
pembiayaan diberikan dengan tujuan memaksimalkan laba,
meminimalkan resiko, penyalahgunaan sumber ekonomi, dan
penyaluran kelebihan dana.
C) Fungsi Pembiayaan
Sesuai dengan tujuan pembiayaan tersebut, maka pembiayaan
memiliki fungsi sebagai berikut: (Muhammad, 2005: 19-21)
a. Meningkatkan daya guna uang, meningkatkan daya guna barang.
b. Meningkatkan kegairahan usaha, stabilitas ekonomi, dan
c. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
D) Jenis-jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan bank syariah menurut Karim (2006: 231)
adalah:
1. Pembiayaan Modal Kerja Syariah
Pembiayaan modal kerja syariah yaitu pembiayaan jangka
pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai
kebutuhan modal usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Jangka
waktu untuk pembiayaan maksimal satu tahun dan dapat
diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Perpanjangan fasilitas
pembiayaan modal kerja ini dilakukan atas dasar hasil analisis
terhadap debitur dan fasilitas pembiayaan secara keseluruhan.
Dalam pemberian pembiayaan ini perlu dilakukan analisis
terlebih dahulu, yang meliputi jenis usaha, skala usaha, tingkat
19
kesulitan usaha yang dijalankan, dan karakter transaksi dalam
sektor usaha yang akan dibiayai.
2. Pembiayaan Investasi Syariah
Pembiayaan investasi syariah adalah pembiayaan jangka
menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang. Modal
yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitas
(penggantian mesin atau peralatan lama yang sudah rusak),
modernisasi (penggantian mesin atau peralatan lama dengan yang
baru yang tingkat teknologinya lebih tinggi), ekspansi
(penambahan mesin atau peralatan), dan relokasi proyek yang ada
(pemindahan lokasi proyek atau pabrik secara keseluruhan). Jangka
waktu pembiayaan ini maksimal 12 tahun.
E) Pengertian Murabahah
Kata Murabahah di ambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu
( yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan), sedangkan (الربح
secara istilah adalah jual beli dengan harga awal disertai dengan
tambahan keuntungan (www.Esayislam.com/murabahah, 10 Juni
2015).
Menurut M. Syafi`i Antonio (2001:101) murabahah adalah
jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang
disepakati. Dalam hal ini, penjual harus memberikan pokok produk
yang ia beli dan menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahan,
menentukan lama pembiayaan dan besar angsuran yang akan di bayar.
20
a) Landasan Syariah
Murabahah merupakan suatu akad yang diperbolehkan secara
syar'i, serta didukung oleh mayoritas ulama. Landasan hukum akad
murabahah, sebagai berikut:
1. Firman Allah SWT:
Artinya: “…Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba...” (QS. Al-Baqarah 2:275)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu... (QS. An-Nisa’ 4:29)
2. Kaidah fiqih
عامالت فى األصل حريمهات على دليل يد ل أن إال اإلباحة الم
21
Artinya: “Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”.
b) Jenis Murabahah
Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (Sudarsono,
2003: 30-33):
1. Murabahah tanpa pesanan
Pada prinsipnya, dalam transaksi murabahah pengadaan barang
menjadi tanggung jawab bank syariah sebagai penjual. Dalam
murabahah tanpa pesanan, bank syariah menyediakan barang atau
persediaan barang yang akan diperjual-belikan dilakukan tanpa
memperhatikan ada nasabah yang membeli atau tidak, sehingga
proses pengadaan barang dilakukan sebelum transaksi jual beli
murabahah dilakukan. Pengadaan barang dilakukan dengan
beberapa cara yaitu dengan membeli barang jadi kepada produsen
dan memesan kepada pembuat barang dengan pembayaran
dilakukan secara keseluruhan setelah akad.
Murabahah tanpa pesanan dapat dijelaskan dengan gambar
2.1 berikut:
22
Gambar 2.1 Alur Murabahah Tanpa Pesanan
Sumber: Wiroso, 2005: 38
Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Nasabah melakukan proses negoisasi atau tawar menawar
keuntungan dan menentukan syarat pembayaran dan barang
sudah berada di tangan bank syariah. Dalam negoisasi ini, bank
harus memberitahu dengan jujur perolehan barang yang
diperjual belikan beserta keadaan barangnya.
2) Apabila kedua belah pihak sepakat, tahap selanjutnya dilakukan
akad untuk transaksi jual beli murabahah tersebut.
3) Tahap berikutnya bank syariah menyerahkan barang yang
diperjual belikan, hendaknya diperhatikan syarat penyerahan
barang tersebut.
4) Setelah penyerahan barang, pembeli melakukan pembayaran
harga jual barang dan dapat dilakukan secara tunai atau tangguh.
23
2. Murabahah berdasarkan pesanan
Bank syariah akan melakukan transaksi murabahah jika ada
nasabah yang memesan. Murabahah tanpa pesanan dapat dijelaskan
dengan gambar 2.2 berikut:
Dari gambar 2.2 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Nasabah melakukan pemesanan barang yang akan dibeli kepada
bank syariah dan dilakukan negoisasi terhadap harga barang dan
keuntungan, syarat penyerahan barang, syarat pembayaran barang
dan sebagainya.
2) Setelah diperoleh kesepakatan dengan nasabah, bank syariah
mencari barang yang dipesan. Pengadaan barang yang dipesan oleh
nasabah menjadi tanggung jawab bank syariah sebagai penjual.
3) Selajutnya bank syariah dan pemasok melakukan proses jual beli
barang dan penyerahan barang dari pemasok ke bank syariah,
kemudian bank syariah memberitahukan harga perolehan beserta
keadaannya.
24
4) Setelah barang secara prinsip menjadi milik bank syariah, maka
dilakukan proses akad jual beli murabahah.
5) Tahap berikutnya bank syariah menyerahkan barang yang diperjual
belikan, hendaknya diperhatikan syarat penyerahan barang,
misalnya sampai tempat pembeli atau tempat penjual saja, hal ini
akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan pembeli.
6) Setelah penyerahan barang, pembeli melakukan pembayaran harga
jual barang dan dapat dilakukan secara tunai atau tangguh.
Kewajiaban pembeli adalah membayar harga jual yang meliputi
harga pokok ditambah dengan keuntungan yang telah disepakati
dan dikurangi uang muka (jika ada).
c) Rukun-rukun Pembiayaan Murabahah (Jual Beli)
Menurut Harahap (1992:94) rukun-rukun murabahah terdiri
dari:
a. Ba‟i : penjual (pihak yang memiliki barang)
b. Musyitari : pembeli (pihak yang akan membeli barang)
c. Mabi‟ : barang yang akan di perjual belikan
d. Tasman : harga barang
e. Ijab Qobul : kontrak/perjanjian
d) Syarat-Syarat Murabahah
Ketentuan murabahah diatur pula dalam Fatwa DSN No.
04/SDSN- MUI/IV/2000 yaitu:
1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas
riba.
25
2) Barang yang dijual belikan tidak diharamkan oleh syariat Islam.
3) Bank membiayai sebagian atau keseluruhan harga pembelian
barang yang telah disepakati kualifikasinya.
4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank
sendiri, dan pembeli ini harus sah dan bebas riba.
5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian barang dilakukan secara utang.
6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah dengan
harga senilai harga plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank
harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada
nasabah berikut biaya yang diperlukan.
7) Nasabah membayar harga barang pada jangka waktu tertentu yang
telah disepakati .
8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad,
pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli
barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan
setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.
Dalam pelaksanaan murabahah ini, pihak bank diperbolehkan
untuk meminta jaminan nasabah bertujuan supaya nasabah serius
dengan pemesannya.
e) Prosedur Pembiayaan Murabahah
Salah satu aspek penting dalam perbankan syariah adalah
proses pembiayaan yang sehat yaitu proses pembiayaan yang
26
berimplikasi kepada investasi halal dan baik. Maka prosedur
pembiayaannya, sebagai berikut (Sunarto Zulkifli, 2003: 38):
1) Permohonan Pembiayaan
Tahap awal proses pembiayaan adalah permohonan
pembiayaan. Secara formal, permohonan pembiayaan dilakukan
secara tertulis dari nasabah kepada officer bank. Namun
implementasinya, permohonan dapat dilakukan secara lisan terlebih
dahulu, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan permohonan tertulis
jika menurut officer bank usaha dimaksud layak dibiayai.
2) Pengumpulan Data dan Investigasi
Data yang diperlukan oleh officer bank didasari pada
kebutuhan dan tujuan pembiayaan. Untuk pembiayaan, data yang
diperlukan antara lain (Sunarto Zulkifli, 2003: 38):
2.1) Untuk Pegawai (Karyawan Swasta/ PNS):
Kartu identitas calon nasabah dan istri (KTP atau
passport).
Kartu Keluarga, Surat Nikah.
Slip gaji terakhir.
Surat referensi dari kantor tempat bekerja atau SK
pengangkatan untuk PNS.
Salinan rekening bank 3 bulan terakhir.
Salinan tagihan rekening telepon dan listrik.
Data obyek pembiayaan.
Data jaminan.
27
2.2) Untuk pengusaha perorangan:
Kartu identitas calon nasabah dan istri (KTP atau SIM).
Kartu Keluarga, Surat Nikah.
Surat Ijin Usaha Perdagangan.
Nomor Pokok Wajib Pajak.
Salinan rekening bank 3 bulan terakhir.
Salinan tagihan rekening telepon dan listrik 3 bulan
terakhir.
Data obyek pembiayaan.
Data jaminan.
2.3) Untuk profesional (dokter, pengacara, dll):
Kartu identitas calon nasabah dan istri (KTP atau
passport).
Kartu Keluarga, Surat Nikah.
Surat ijin profesi.
Surat ijin praktek.
Salinan rekening bank 3 bulan terakhir.
Salinan tagihan rekening telepon dan listrik 3 bulan
terakhir.
Data obyek pembiayaan.
Data jaminan.
3) Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan dapat dilakukan dengan berbagai metode
sesuai kebijakan bank. Namun kebanyakan bank menggunakan
metode analisa 5C yaitu: Caracter, Collateral, Capital, Capacity,
28
Condition. Jika calon nasabah memenuhi persyaratan 5C maka
nasabah ketahap selanjutnya.
4) Persetujuan Pembiayaan
Persetujuan pembiayaan adalah proses penentuan disetujui
atau tidaknya sebuah pembiayaan usaha. Yang terlibat dalam komite
pembiayaan adalah officer bank dan senior officer yang bertugas
dalam memutuskan apakah pengajuan pembiayaan ditolak atau
ditunda ataupun disetujui.
5) Pengumpulan Data
Selanjutnya, pengumpulan data digunakan untuk memenuhi
persyaratan tambahan yang diperoleh dari komite pembiayaan.
Penentuan persyaratan ini merupakan hal terpenting dan merupakan
indikasi utama tindak lanjut pencairan dana.
6) Pengikatan
Tahap selanjutnya adalah pengikatan yaitu pengikatan
pembiayaan maupun jaminan. Dalam pengikatan dibedakan menjadi
dua macam yakni: pengikatan di bawah tangan adalah proses
penandatanganan akad yang dilakukan antara bank dan nasabah,
sedangkan pengikatan notariel adalah proses penandatanganan akad
yang disaksikan oleh notaris.
7) Pencairan
Proses selanjutnya adalah pencairan fasilitas pembiayaan
kepada nasabah. Sebelum dilakukan proses pencairan, harus dilakukan
pemeriksaan kembali semua kelengkapaan yang harus dipenuhi sesuai
proposal pembiayaan.
29
8) Monitoring (Pengawasan)
Tahap setelah pencairan adalah memonitoring nasabah dengan
memantau perkembangan usaha nasabah. Jika terjadi tidak tercapainya
target maka officer bank melakukan tindakan penyelamatan yaitu
turun kelapangan menemui nasabah untuk mengetahui permasalahan
yang dialami nasabah.
Untuk lebih mudah memahami tentang pembiayaan secara umum akan
penulis sampaikan secara singkat dalam bentuk skema sebagai berikut:
Gambar 2.3 Skema Pembiayaan
Gambar 2.3 skema pembiayaan murabahah Sumber: Sunarto, 2003: 141
Sedangkan penjelasan untuk pembiayaan murabahah, penulis sampaikan
sebagai berikut :
30
Gambar 2.4 Skema pembiayaan murabahah
Sumber: Antonio, 2001:107
Keterangan :
a. Adanya kesepakatan antara pihak bank dengan nasabah untuk
melakukan perjanjian atau negosiasi dan persyaratan.
b. Setelah ada negosiasi, kemudian melakukan perjanjian beberapa akad
jual beli antara kedua belah pihak.
c. Dari pihak bank mulai melakukan aktivitas berupa pembelian barang
kepada penjual untuk nasabah atas nama bank.
d. Atas nama bank, penjual mengirim barang kepada nasabah yang telah
di tunjukkan oleh bank.
e. Nasabah menerima barang dan dokumen perjanjian dari penjual atas
nama bank.
f. Setelah nasabah menerima barang dan dokumen dari penjual, maka
yang terakhir kewajiban nasabah membayar barang tersebut kepada
bank sesuai dengan perjanjian awal.
Negosiasi & Persyaratan
Akad jual beli
Bayar
Beli Barang
BANK NASABAH
SUPPLIER
PENJUAL
Terima Barang
&
Dokumen Kirim
31
C. BMT (Baitul Maal wat Tamwil)
1. Gambaran Umum BMT
Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul
maal dan baitul tamwil. Secara harfiah (lughowi) baitul maal berarti
rumah dana dan baitut tamwil berarti rumah usaha. BMT sesuai dengan
namanya, terdiri dari dua fungsi utama (Djazuli, 2002) yaitu :
a) Baitul maal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infak dan
sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan
dan amanahnya.
b) Baitul tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan
pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dengan mendorong
kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.
Baitul maal wattamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu
yang isinya bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan
ekonomi pengusaha kecil bawah dengan mendorong kegiatan menabung
dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Sebagai lembaga
keuangan BMT bertugas menghimpuun dana dari masyarakat (anggota
BMT) yang mempercayakan dananya disimpan di BMT dan menyalurkan
dana kepada masyarakat (anggota BMT) yang diberikan pinjaman oleh
BMT. Sedangkan sebagai lembaga ekonomi, BMT berhak melakukan
32
kegiatan ekonomi, seperti mengelola kegiatan perdagangan, industri dan
pertanian.
2. Asas dan Landasan BMT
Baitul maal wattamwil (BMT) berlandaskan pancasila dan UUD
1945 serta berlandaskan prinsip syariah Islam, keimanan, keterpaduan
(kaffah), kekeluargaan atau koperasi, kebersamaan, kemandirian dan
profesionalisme. Iman menjadi landasan utama atas keyakinan untuk
tumbuh dan berkembang, keterpaduan menginsyaratkan adanya harapan
untuk mencapai sukses di dunia dan akhirat juga keterpaduan antara sisi
maal dan tamwil (sosial dan bisnis)
3. Prinsip Utama BMT
BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah
(Muhamad, 2003: 22). Dengan demikian keberadaan BMT menjadi
organisasi yang sah dan legal, sebagai lembaga keuangan syariah.
Kekeluargaan dan kebersamaan berarti upaya untuk mencapai kesuksesan
tersebut diraih secara bersama-sama. Kemandirian berarti BMT tidak
dapat hidup hanya bergantung padauluran tangan pemerintah, tetapi harus
berkembang dari meningkatnya partisipasi anggota dan masyarakat, untuk
itulah pengelolaannya harus profesional(Muhtarom, 2004).
4. Jenis-jenis Usaha BMT
Dalam operasionalnya, BMT dapat menjalankan berbagai jenis
kegiatan usaha, baik yang berhubungan degan keuangan maupun non-
33
keuangan. Adapun jenis-jenis usaha BMT yang berhubungan dengan
keuangan dapat berupa :
A. Setelah mendapatkan modal awal berupa simpanan pokok khusus,
simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai modal dasar BMT,
selanjutnya memobilisasi dana dengan mengembangkannya dalam
aneka simpanan sukarela (semacam tabungan umum) dengan
berasaskan akad murabahah dari anggota berbentuk (Soemitra, 2009)
yaitu:
1) Simpanan biasa;
2) Simpanan pendidikan;
3) Simpanan haji;
4) Simpanan umrah;
5) Simpanan qurban;
6) Simpanan Idul Fitri;
7) Simpanan walimah;
8) Simpanan aqiqah;
9) Simpanan perumahan (pembangunan dan perbaikan);
10) Simpanan kunjungan wisata dan
11) Simpanan murabahah berjangka (semacam disposito 1, 3, 6 dan 12
bulan). Dengan akad waid‟ah (titipan tidak berbagi hasil),
diantaanya :
a. Simpanan yad al-amanaha ; titipan dana azakat, infak, dan
sedekah untuk disampaikan kepada yang berhak.
34
b. Simpanan yad a-damanah; giro yang sewaktu-waktu dapat
diambil oleh penyimpanan.
B. Kegiatan pembiayaan / kredit usaha kecil (mikro) antara lain dapat
berbentuk (Aziz dan Ulfa, 2009) yaitu :
1) pembiayaan mudhrabah, yaitu pembiayaan total dengan
menggunakan mekanisme bagi hasil.
2) Pembiayaan musyarakah, yaitu pembiayaan bersama dengan
menggunakan mekanisme bagi hasil.
3) pembiayaan murabahah, yaitu pemilikan suatu barang tertentu yang
dibayar pada saat jatuh tempo.
4) Pembiayaan bai’ bi tsaman ajil, yaitu pemilikan suatu barang
tertentu dengan mekanisme pembayaran cicilan.
5) Pembiayaan qard al-hasan, yaitu pinjaman tanpa adanya tambahan
pengembalian kecuali sebatas biaya administrasi.
5. Fungsi BMT
a) Penghimpun dan penyalur dana, dengan menyimpan uang di BMT,
uang tersebut dapat ditingkatkan utilitasnya, sehingga timbul unit
surplus (pihak yang memiliki dana berlebih) dan unit defisit (pihak
yang kekurangan dana).
b) Pencipta dan pemberi likuiditas, dapat menciptakan alat pembayaran
yang sah yang mampu memberikan kemampuan untuk memenuhi
kewajiban suatu lembaga/perorangan.
35
c) Sumber pendapatan, BMT dapat menciptakan lapangan kerja dan
memberi pendapatan kepada para pegawainya.
d) Pemberi informasi, memberi informasi kepada masyarakat mengenai
risiko keuntungan dan peluang yang ada pada lembaga tersebut.
D. Kerangka Penelitian
Berdasarkan telaah pustaka dan kerangka teori, maka model
konseptual penelitian dapat dijelaskan melalui kerangka penelitian, sebagai
berikut:
Gambar 2.5 Skema Kerangka Penelitian
E. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “Hypo” yang berarti di bawah dan
“thesa” yang artinya kebenaran. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis merupakan hubungan
yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan
posisi yang dapat di uji secara empiris (Nur Indrianto dan Bambang
supono, 2009: 73).
Profit Margin
(X1)
Jangka Waktu Pinjaman
(X2)
Pembiayaan Murabahah
(Y)
36
Definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah
jawaban sementara yang harus dilakukan kebenarannya. Berdasarkan
tinjauan pustaka dan landasan teori maka hipotesis penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
1. Penelitian Mufidah (2012) menunjukkan bahwa margin berpengaruh positi
dan signifikan terhadap terhadap pembiayaan murabahah di Bank Umum
Syariah. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
H1 : Profit Margin berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah di BMT
Al Ishlah Salatiga,
2. Penelitian Dandang (2015) dengan hasil bahwa Jangka waktu pinjaman
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kolektibilitas kredit dana
Program Kemitraan (PK) oleh PT. TWC. Borobudur, Prambanan.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
H2 : Jangka waktu pinjaman berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah
di BMT Al-Ishlah Salatiga. Jawaban ini di perkuat oleh penelitian
sebelumnya.
3. Penelitian Fathoni dkk (2015) dengan hasil pengaruh positif antara jangka
waktu terhadap keputusan menggunakan kredit di PD BPR BKK Kota
Semarang Mijen. Dan juga Penelitian Dandang (2015) dengan hasil bahwa
Jangka waktu pinjaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kolektibilitas kredit dana Program Kemitraan (PK) oleh PT. TWC.
Borobudur, Prambanan. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
37
H3 : Profit Margin dan Jangka waktu pinjaman bersama-sama
berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah di BMT Al-Ishlah
Salatiga. Jawaban ini di perkuat oleh penelitian sebelumnya.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dimana penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data
dari dokumen berupa angka yang kemudian data tersebut diolah dan
dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka
tersebut (Martono, 2011: 20).
2. Sumber Data
Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau arsip yang
memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal,
majalah, buku, data statistik maupun dari internet (Bawono, 2006: 30).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di BMT Al-Ishlah Salatiga dengan alasan
memilih BMT tersebut karena merupakan lembaga keuangan non formal
yang beroperasi atas dasar syariah Islam dan mengelola dana untuk
kesejahteraan umat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai
bulan Februari tahun 2016.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek maupun subjek yang berada
pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang akan diteliti
(Martono, 2011: 74) Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian
39
adalah jumlah seluruh pembiayaan murabahah, profit margin dan jangka
waktu pinjaman di BMT Al-Islah Salatiga.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan kharakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 118). Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jumlah pembiayaan murabahah yang di
salurkan oleh BMT Al-Islah Salatiga kepada masyarakat atau nasabah
yang berkaitan dengan pinjaman serta profit margin dan jangka waktu
pinjaman dari periode tahun 2012-2014.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data secara holistik integrative relevan dengan
fokus, maka teknik pengumpulan data yang akan dipakai (Hadi, 2000:196)
meliputi :
1. Metode Interview
Interview atau wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan yang sistematis kepada seseorang yang
bersangkutan yang berwenang membantu menyelesaikan
permasalahannya.
Wawancara bermakna tahapan cara interview (wawancara) dengan
seseorang, dan kegiatannya dilakukan secara lisan. Metode ini ditujukan
kepada pimpinan dan karyawan BMT Al-Ishlah Salatiga, yang dapat
menjelaskan lebih jauh tentang margin dan jangka waktu pinjaman
terhadap pembiayaan murabahah di BMT Al-Ishlah Salatiga.
2. Metode Observasi
40
Observasi sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
fenomena yang diselidiki (Hadi, 2000:136). Metode ini digunakan untuk
mendapatkan data yang melibatkan semua indera (penglihatan,
pendengaran, penciuman dan perasa), pencatatan hasil dapat dilakukan
dengan alat rekam elektronik.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-
barang tertentu, majalah, dokumen perusahaan tentang pembiayaan
murabahan dan foto aktifitas di BMT Al-Ishlah Salatiga.
E. Definisi Konsep dan Operasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penulisan skripsi ini,
perlu penulis jelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul di
atas. Istilah-istilah tersebut, antara lain:
1. Pembiayaan murabahah
Pembiayaan murabahah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah total
pembiayaan murabahah yang disalurkan bank syariah. Total pembiayaan
murabahah diukur dengan logaritma natural dari nilai pembiayaan
murabahah pada akhir tiap tahun. Penggunaan logaritma natural
bertujuan agar hasilnya tidak menimbulkan bias, mengingat besarnya
nilai pembiayaan murabahah antar bank syariah yang berbeda-beda.
Selain itu, penggunaan logaritma natural juga dimaksudkan agar data
total pembiayaan murabahah dapat terdistribusi normal dan memiliki
standar eror koefisien regresi minimal (Theresia dan Tendelilin, 2007)
dalam (Mulianti,2010:60).
41
2. Profit margin (keuntungan)
Profit margin yaitu merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai”
(Wiroso, 2002).
3. Jangka waktu pinjaman
Adalah ketepatan dan kecepatan waktu dalam perjanjian pencairan dana
dan pelayanan yang diberikan oleh lembaga keuangan (Hermawan dan
Wahyudi, 2008).
F. Teknik Analsisi Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda merupakan pengembangan dari analisis
regresi sederhana, yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y)
apabila variabel bebasnya (X) dua atau lebih. Analisis regresi berganda
adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel atau lebih
terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih
variabel bebaas X1, X2, ... Xn terhadap satu variabel terikat (Y),
(Muhidin, 2007: 198). Dengan pengaruh margin dan jangka waktu
pinjaman sebagai variabel independen (bebas) dan pembiayaan
murabahah sebagai variabel dependen (terikat) maka persamaan regresi
berganda dapat ditulis sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
42
Y = pembiayaan murabahah
α = Konstanta
β1, β2= Koefisien korelasi ganda
X1 = Profit margin
X2 = Jangka waktu pinjaman
e = Standar eror
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Autokorelasi
Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh model regresi adalah
tidak ada autokorelasi. Menurut Widayat dan Amirullah (2002:108) jika
terjadi autokorelasi maka konsekuensinya adalah estimator masih tidak
efisien,oleh karena itu interval kenyakinan menjadi lebar. Konsekuensi
lain jika permasalahan autokorelasi dibiarkan maka varian kesalahan
pengganggu menjadi underestimate, yang pada akhirnya penggunaan
uji t dan uji F tidak lagi bisa digunakan. Untuk mendeteksi adanya
autokorelasi adalah dari besaran Durbin Watson. Secara umum nilai
Durbin Watson yang bisa diambil patokan menurut Santoso (2002:219)
adalah:
1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
2. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada
autokorelasi.
3. Angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.
43
b) Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
varaibel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal merupakan
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikoloearitas di dalam regresi adalah sebagai berikut : (Ghozali,
2005: 91)
1) Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-
variabel independen banyak yang tidak sifnifikan
mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi,
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikoloearitas.
Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independe
tidak berarti bebas dari multikolonearitas. Multikolonearitas
dapt disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih
variabel independen.
3) Multikolonearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance
dan lawannya (2) variance inflation faktor (VIF). Kedua
44
ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
(karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonearitas adalah nilai
tolerance < 0. 10 atau sama dengannilai VIF > 10.
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance darti residual satu pengamatan
ke pengamatan yag lain. Jika residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskdedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang Homoskedastisitas yang tidak terjadi Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2005: 105).
d) Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah pengujian terhadap model regresi yang
digunakan apakah data variabel dependen dan independen yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Uji
Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Salah satu cara termudah untuk melihat
normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram serta
melihat nilai signifikan dari uji Kolmogrov-Smirnov.
45
3. Uji Hipotesis
1) Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan signifikan level 0.05 (α=5%). Ketentuan
yang digunakan dalam uji t (Ghozali, 2005: 115) adalah sebagai
berikut:
a. Bila nilai t lebih kecil dari tingkat signifikansi (sig < 0,05), maka
Ha diterima dan H0 ditolak, variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
b. Bila nilai t lebih besar dari tingkat signifikansi (sig > 0,05),
maka Ha ditolak dan H0 diterima, variabel independen tidak
terpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Hipotesis diterima apabila memiliki taraf signifikansi
dibawah 5% atau 𝛼 < 0,05. Ketentuan yang digunakan dalam uji F
(Ghozali, 2005: 110) adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai F lebih kecil dari tingkat signifikansi (sig < 0,05),
maka Ha diterima dan H0 ditolak, variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
46
b) Jika F lebih besar dari tingkat signifikansi (sig > 0,05),
maka Ha ditolak dan H0 diterima, variabel independen
tidak terpengaruh terhadap variabel dependen.
3) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen sangat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien
determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena
adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya
mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. (Ghozali,
2005: 116)
G. Alat Analisis
Dalam penelitian ini jenis analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi berganda yang mana variabel independen yang digunakan
lebih dari satu. Karena menggunakan variabel independen yang lebih dari
satu untuk mempengaruhi variabel dependen, analisa regresi berganda ini
sering disebut juga multivariateanalysis (Bawono, 2006: 85). Penelitian ini
merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk
angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS 16
for windows. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara
47
tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan
data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu,
dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam penghitungan
statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS. Program olah
data SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga
hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan
terpercaya.
48
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah BMT Al-Ishlah Salatiga
Perkembangan BMT sejak tahun 1992 sampai sekarang semkin
berkembang. Hal ini dibuktikan semakin banyaknya Lembaga-lembaga
keuangan yang didirikan di Indonesia. Salah satunya yaitu BMT Al-Ishlah
yang bertempat di Jl. Patimura No. 15b Rt 01 Rw 05 Salatiga, Sidorejo,
Salatiga Jawa Tengah, No.Telepon: (0298) 324598.
Proses berdirinya BMT Al-Ishlah bermula dari keinginan organisasi-
organisasi Islam yang ada di lingkup Salatiga. BMT Al-Ishlah berdiri di
bawah naungan Departemen Koperasi dan berbadan hukum KSU Al-Ishlah
518/030/BHVI/2004, NPWP: 02.253.366.5-505.000 Tanggal 27 juni 2005
yang bergerak dalam sektor simpan pinjam yang berorientasi pada
masyarakat menengah kebawah. Lembaga ini berdiri sejak 10 September
1998 hingga sekarang masih tetap eksis dengan mempertahankan fokus
untuk menyejahterakan kehidupan umat. Alasan dipilih usaha keuangan
berbentuk koperasi adalah Lebih mudah cara dan persyaratan pendiriannya,
yaitu:
a) lokasi bisa dimana-mana seperti di provinsi, kabupaten,
kecamatan.
49
b) Sifat keterbukaan koperasi sesuai ajaran agama sehingga
memungkinkan Jangka waktunya pinjamannya hanya tiga bulan.
c) Tempat atau keanggotaannya bertambah terus.
d) Mengutamakan golongan masyarakat menengah ke bawah.
2. Profil BMT Al-Ishlah Salatiga
Nama Koperasi : KSU AL-ISHLAH
Nomor badan hukum : 518/030/BH/VI/2004 Tanggal 7 Juni 2004
Kelurahan : Salatiga
Kecamatan : Sidorejo
Kota : Salatiga
Provinsi : Jawa Tengah
Nomor telepon : (0298)324598
Adapun Struktur Kepengurusan BMT Al-Ishlah Salatiga Periode Tahun
2014-2019, adalah sebagai berikut :
Penasehat : Sinwani
Dewan Syari‟ah : 1. Suranto
2. Nur Hidayah
Pengawas : Edi Triyanto Basuki
Susunan Pengurus
Ketua : Joko Sutriono
Sekretaris : Amin Pramono
Bendahara : Mashud
Susunan Pengelola
50
Manager : Rusdiana , S.Ag
Jumlah Anggota : 4.000
3. VISI dan MISI BMT Al-Ishlah Salatiga
a. Visi BMT Al-Ishlah
Menjalin kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan
kepuasan anggota menjadi prioritas kami.
b. Misi BMT Al-Ishlah
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
memajukan lingkungan kerja pada umumnya.
2. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi
anggota dengan prinsip syari‟ah.
3. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan
menyimpan.
4. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.
5. Memperkuat posisi tawar, sikap amanah dan jaringan komunikasi
para anggota.
4. Sumber Dana BMT Al-Ishlah Salatiga
Sumber dana pada BMT Al-Ishlah Salatiga di kumpulkan dari
anggotanya dalam bentuk Simpanan, Donasi, Zakat, Infaq dan shodaqoh.
Macam-macam simpanan dan penggalian danan adalah :
a) Simpanan pasar
b) Simpanan sukarela
51
c) Pinjaman pihak ke-3
d) Donasi
e) Zakat,infaq, Shodaqoh.
5. Bidang Usaha BMT Al-Ishlah Salatiga
BMT Al-Ishlah Salatiga merupakan suatu unit usahaa pembiayaan
yang dalam operasinya selain menerima dalam bentuk tabungan maupun
deposito juga menyalurkan dananya dalam bentuk kredit dan
pembiayaan. Bidang usaha yang di bentuk BMT Al-Ishlah Salatiga
adalah berupa produk pengerahan dana. Produk pengerahan dana BMT
Al-Ishlah bertujuan untuk menggali dana masyarakat yang selama ini
masih menganggur atau belum dapat di manfaatkan sehingga dana
tersebut dapat di kelola secara periodik dan tetap berguna bagi
kesejahteraan ummat.
Adapun sasarannya adalah sebagai berikut :
a) Organisasi, yayasan maupun lembaga milik umat islam.
b) Pihak-pihak lain yang bersedia bekerja sama.
6. Bentuk-bentuk usaha yang di biayai di BMT Al-Ishlah adalah :
a) Sektor Perdagangan antara lain: Pedagang sayur, konveksi, toko
kelontong, pedagang buah dan pedagang ikan.
b) Sektor Industri, antara lain: Segala jenis usaha industri kecil yang
mempunyai prospek pengembangan, antara lain; makanan kecil, tahu
dan tempe.
52
c) Sektor Jasa
Segala jenis usaha jasa yang di halalkan menurut syari‟at islam yaitu
tukang becak, tukang reparasi, tukang jahit, tukang reparasi elektro,
sopir dan lain-lain.
B. Penyajian Data
Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, salah satu
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan data sekunder berupa dokumen yang di peroleh dari BMT Al-
Ishlah Salatiga. Setelah diperoleh data berdasarkan hasil penelitian tersebut
kemudian dideskripsikan dengan membuat tabulasi yang merupakan proses
mengubah data dari instrumen pengumpulan data menjadi tabel-tabel angka.
C. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
Untuk membuktikan apakah model regresi linier berganda yang
dipergunakan dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik atau
belum, maka selanjutnya akan dilakukan evaluasi ekonometrika. Evaluasi
ekonometrika terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah pengujian terhadap model regresi yang
digunakan apakah data variabel dependen dan independen yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006). Uji normalitas data
53
penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnof. Data
dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS versi 21 Windows
2007. Dasar pengambilan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas >
0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.
Uji normalitas data penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah
ini
Tabel 4.1
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 79
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000 Std. Deviation ,83700806
Most Extreme Differences Absolute ,075 Positive ,075 Negative -,046
Kolmogorov-Smirnov Z ,662 Asymp. Sig. (2-tailed) ,772
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data diolah (2016)
Terlihat dari tabel 4.1 pada baris Asymp. Sig untuk dua sisi
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,772 yang berarti bahwa data dari
masing-masing variabel berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan
linier yang sempurna. Hal tersebut seperti yang telah dikemukakan oleh
Santoso (2002:203) bahwa tujuan uji multikolinearitas adalah untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat
54
problem multikolinearitas. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas
adalah dari besarnya VIF (Variance Inflating Factor) dan tolerance.
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas menurut
Santoso (2002:206) adalah:
1) Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1
2) Mempunyai angka tolerance mendekati 1
Berikut ini akan disajikan hasil pengujian multikolinearitas yang dilakukan
dengan bantuan SPSS for windows, Uji multikolinieritas data penelitian
dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini
Tabel 4.2
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 ,969 1,033
X2 ,969 1,033
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas dapat diketahui
bahwa nilai VIF masing-masing variabel bebas di sekitar angka satu dan
nilai tolerance mendekati angka 1. Dari hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan bebas multikolinearitas.
Nilai VIF (Variance Inflating Factor) pada variabel Margin (X1) yaitu
sebesar 1,033 hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF disekitar angka
1 sedangkan nilai tolerance mendekati angka 1. Dengan demikian
menunjukkan bahwa pada variabel Margin (X1) tidak terjadi
55
multikolinearitas. Pada variabel Jangka waktu pinjaman (X2) menunjukkan
bahwa nilai VIF (Variance Inflating Factor) sebesar 1,033 yang berarti
disekitar angka 1 dan nilai tolerance sebesar 0,969 yang berarti mendekati
1, mka pada variabel Jangka waktu pinjaman tidak terjadi
multikolinearitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
multikolinieritas menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh model regresi adalah
tidak ada autokorelasi. Menurut Widayat dan Amirullah (2002:108) jika
terjadi autokorelasi maka kosekuensinya adalah estimator masih tidak
efisien, oleh karena itu interval kenyakinan menjadi lebar. Konsekuensi
lain jika permasalahan autokorelasi dibiarkan maka varian kesalahan
pengganggu menjadi underestimate, yang pada akhirnya penggunaan uji t
dan uji F tidak lagi bisa digunakan. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi
adalah dari besaran Durbin Watson. Secara umum nilai Durbin Watson
yang bisa diambil patokan menurut Santoso (2002:219) adalah:
1) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
3) Angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.
56
Uji autokorelasi data penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini
Tabel 4.3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,453a ,205 ,184 ,84795 1,784
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi menunjukkan bahwa nilai
Durbin Watson sebesar 1,784 di mana angka tersebut terletak di antara -2
dan +2 yang berarti tidak ada autokorelasi dalam model regresi yang
digunakan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser yang
dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual sebagai variabel
dependen dengan semua variabel independen dalam model regresi. Uji
heteroskedastisitas data penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini
Tabel 4.4
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,902 ,646 1,397 ,167
X1 -,722 ,289 -,279 -2,493 ,015
X2 ,007 ,031 ,026 ,231 ,818
a. Dependent Variable: LnAbs
Sumber: data diolah (2016)
57
Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada hasil sig pada semua
variabel bernilai di atas 0,05 sehingga model regresi tidak mengalami
heteroskedastisitas (Ghozali: 2016).
2. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian persyaratan analisis menunjukkan bahwa skor
setiap variabel penelitian telah memenuhi syarat untuk dilakukan
pengujian statistik lebih lanjut, yaitu pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis dalam penelitian bertujuan untuk menguji tiga hipotesis yang
telah dirumuskan di bab sebelumnya. Pengujian hipotesis penelitian ini
dilakukan dengan menghitung Uji t, Uji F, Uji R2 Determinasi dan analisis
regresinya.
1) Analisis Regresi linier berganda
Untuk mengetahui bentuk korelasi Margin dan Jangka waktu
pinjaman secara simultan (bersama-sama) atas Pentingnya pembiayaan
murabahah bersifat prediktif atau tidak, maka dilakukan analisis regresi
ganda. Perhitungan analisis regresi ini menggunakan SPSS for Window
Release 20 seperti tabel 4.5 berikut :
58
Tabel 4.5
Analisis Regresi Ganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11,123 ,652 17,071 ,000
X1 ,989 ,292 ,352 3,388 ,001
X2 ,070 ,032 ,229 2,208 ,030
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah (2016)
Dari hasil perhitungan diperoleh arah regresi b1 sebesar 0,989, b2
sebesar 0,070, dan konstanta atau a sebesar 11,123. Maka dapat
digambarkan bentuk hubungan antara ketiga variabel tersebut oleh
persaman regresi Y = 11,123 + 0,989X1 + 0,070X2. Hal ini berarti dapat
untuk menjelaskan ramalan (forecasting) yang menyatakan bawa
penambahan satu Margin akan diikuti dengan peningkatan nilai
pembiayaan murabahah sebesar (0,989) unit pada konstanta 11,123
sedangkan peningkatan satu unit margin dan satu Jangka waktu pinjaman
akan diikuti dengan peningkatan nilai pembiayaan murabahah sebesar
1,059 (0,989+ 0,070) unit pada konstanta 11,123.
2) Uji t
Uji ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi pengaruh
variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara
sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu.
59
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai signifikansi 0,01 < 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara profit margin dengan pembiayaan murabahah. Sedangkan untuk
variabel jangka waktu pinjaman diperoleh hasil signifikansi 0,030 < 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara Jangka waktu pinjaman dengan pembiayaan murabahah.
3) Uji F
Uji F ini hampir sama dengan uji ttest. Yang membedakan adalah
untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen tidak secara
individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara bersama-
sama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau bersama-sama.
Uji F data penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini :
Tabel 4.6
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 14,116 2 7,058 9,816 ,000b
Residual 54,645 76 ,719
Total 68,761 78
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil yang diperoleh harga F hitung sebesar 9,816
sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan dk=(n-2) = 48,
diperoleh harga Ftabel sebesar 3,985. Setelah diketahui harga Fhitung dan
60
Ftabel , ternyata Fhitung (9,816) > Ftabel (3,985), maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat korelasi ganda positif yang signifikan antara profit margin
dan jangka waktu pinjaman secara simulatan (bersama-sama) terhadap
pembiayaan murabahah.
4) Uji R2
Uji R2 digunakan untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan
(korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk
melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua variabel dapat
melihat nilai pada kolom R pada tabel hasil pengolahan menggunakan
SPSS. Apabila nilai pada kolom R semakin mendekati 1, berarti hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen semakin kuat. Uji R2
data penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini :
Tabel 4.7
Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap variabel Y
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,453a ,205 ,184 ,84795
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil perhitungan yaitu variabel X1 dan X2 mempunyai
pengaruh terhadap variabel Y sebesar 20,5% atau dari hasil R Square
sebesar 0,205 seperti pada tabel 4.6 di bawah ini:
61
3. Interprestasi Hasil Analisis
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis adalah semua variabel memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah, sedangkan
besarnya sumbangan masing-masing variabel X terhadap variabel Y dapat
dinyatakan sebagai berikut :
1) Hasil pengujian hipotesis antara profit margin terhadap pembiayaan
murabahah adalah profit margin berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pembiayaan murabahah pada BMT Al-Ishlah Salatiga. Terbukti
bahwa variabel X1 diperoleh nilai signifikansi 0,01 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1
terhadap variabel Y. Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Latifatul Mufidah pada tahun 2012 dengan
judul penelitian Analisis Variabel-variabel yang Mempengaruhi
Murabahah pada Bank Umum Syariah Periode Tahun 2009-2011.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan berdasarkan koefisien regresi margin
keuntungan berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah pembiayaan
murabahah.
2) Hasil pengujian hipotesis antara jangka waktu pinjaman terhadap
pembiayaan murabahah adalah jangka waktu pinjaman berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada BMT Al-
Ishlah Salatiga. Terbukti bahwa untuk variabel X2 diperoleh hasil
signifikansi 0,030 < 0,05. Penelitian ini di perkuat oleh penelitian yang
62
dilakukan Dandang pada tahun 2015 dengan judul Analisis Pengaruh
Jumlah Pinjaman, Jangka Waktu Pinjaman, dan Efektivitas Pinjaman
Terhadap Kolektibilitas Dana Program Kemitraan Bina Lingkungan
PT.Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan Tahun 2010-2014
dengan hasil yang menunjukkan bahwa Jangka Waktu Pinjaman
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kolektibilitas Dana Program
Kemitraan Bina Lingkungan.
3) Besarnya pengaruh Profit Margin dan Jangka waktu pinjaman secara
simultan (bersama-sama) terhadap pembiayaan murabahah dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,5 jawaban hipotesis penilitian ini dapat
disimpulkan. Penelitian ini di perkuat oleh penelitian sebelumnya dari
Penelitian Fathoni dkk pada tahun 2015 dengan hasil pengaruh positif
antara jangka waktu terhadap keputusan menggunakan kredit di PD BPR
BKK Kota Semarang Mijen. Penelitian Dandang (2015) dengan hasil
bahwa Jangka waktu pinjaman berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kolektibilitas kredit dana Program Kemitraan (PK) oleh PT.
TWC. Borobudur, Prambanan.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara profit margin dengan
Pembiayaan Murabahah di BMT Al-Ishlah Salatiga dengan dengan nilai
signifikansi 0,01. Maka dalam penentuan pengambilan keputusan, nasabah
dan lembaga harus jeli dalam menentukan berapa kisaran atau persentase
tingkat margin yang akan ditentukan.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Jangka waktu pinjaman
dengan Pembiayaan Murabahah. Pembiayaan Murabahah di BMT Al-Ishlah
Salatiga dengan nilai signifikansi 0,03. Karena Semakin panjang jangka
waktu pinjamanyg diberikan, maka akan semakin tinggi nasabah
memberikan keuntungan kepada lembaga hal ini disebabkan besarnya
kemungkinan risiko di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika
pinjaman berjangka pendek, maka keuntngan yang didapat oleh lembaga
relatif lebih rendah.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara profit margin dan Jangka
waktu pinjaman terhadap Pembiayaan Murabahah di BMT Al-Ishlah
Salatiga dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini diartikan bahwa
variasi yang terjadi pada variabel Tingkat Margin dan Jangka waktu
64
pinjaman sebesar 20,5% dapat diprediksi dalam meningkatkan Pembiayaan
Murabahah. Selanjutnya terdapat linieritas dan keberartian regresi variabel
Tingkat Margin dan Jangka waktu pinjaman terhadap Pembiayaan
Murabahah yang dibuktikan dengan adanya persamaan garis regresi
Pembiayaan Murabahah = 11,123 + 0,989(X1) + 0,070(X2) yang bermakna
terjadi peningkatan pada satu skor Tingkat Margin dan Jangka waktu
pinjaman akan meningkatkan setiap 0,989 dan 0,070 skor pada Pembiayaan
Murabahah sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat diberikan
beberapa saran bagi penelitian selanjutnya diantaranya yaitu:
1. Bagi penelitian selanjutnya memperluas penelitian dengan tidak hanya di
BMT atau LKS saja melainkan di Perbankan Syariah yang cukup besar,
agar dapt dibandingkan dengan para peneliti sebelumnya, serta lebih
memperbanyak dan melihat penelitian terdahulu, karena dalam penelitian
sekarang ini masih sedikitnya yang membahas harga jual produk
pembiayaan murabahah secara kuantitatif.
2. Bagi penelitian selanjutnya perlu juga melakukan penelitian lebih lanjut
dengan menambahkan beberapa faktor-faktor lainnya yang berpengaruh
terhadap keputusan pembiayaan murabahah.
3. Bagi lembaga BMT Al-Ishlah Salatiga hendaknya meningkatkan
pembiayaan murabahah yang saat ini porsinya masih kecil. Karena
pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang memiliki pembagian
65
margin yang berbeda dengan Bank Umum/Konvensinal yang menerapkan
unsur keterpaksaan kepada nasabah yang akan melakukan pembiayaan.
Sedangkan dalam syariah lebih mengedepankan kemitraan dan keadilan
sehingga dapat memberikan manfaat yang luas kepada sektor riil.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, Solichin. 2004. Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulasi Ke.
Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta : Bumi Aksara.
Abdurahman dan Muhidin. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Penelitian.
Bandung : CV Pustaka Setia.
Antonio, Moh. Syafi'i. 2001. Bank Syari'ah dari Teori ke Praktek. Jakarta : Gema
Insani Press.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga : STAIN
Salatiga Press.
Dahlan Siamat. 1995. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indinesia.
Dandang . 2015. Analisis Pengaruh Jumlah Pinjaman, Jangka Waktu Pinjaman,
dan Efektivitas Pinjaman Terhadap Kolektibilitas Dana Program Kemitraan
Bina Lingkungan PT.Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan
Tahun 2010-2014. KIAT BISNIS VOL 6 NO 1 JUNI 2015.
(http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/832/759, diakses pada
17 Januari 2016)
Fathoni,Azis, Eko Saputro dan Maria Mimin M. 2015. “Pengaruh Fsilitas Kredit,
Suku Bunga dan Jumlah Kredit terhadap Keputusan Menggunakan
Kredit pada BPR BKK Kota Semarang Cabang Mijen”. Jurnal
Journal of Management. ISSN : 2442-4064 dalam
http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/view/257/253
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Semarang : Badan. Penerbit Universitas Diponegoro.
Gopalan, Radhakrishnan, Fenghua Song, and Vijay Yerrmilli. 2010. “Debt
Maturity Structure and Credit Quality”. Journal of Financial and
Quantitative Analysis, Volume 49, Issue 04 dalam
http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online
&aid=9530435&fileId=S0022109014000520
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : PT RajaGrafindo.
Persada.
Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Cetakan Pertama. PT
Bumi Aksara.
Karim, Adiwarman. 2006. Bank Islam-Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Edisi Enam. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Lasmarohana, Nove Dona. 2015. Analisis Pengaruh Loan To Value, Jangka
Waktu Kredit, Tingkat Pendapatan dan Jumlah Tanggungan Keluarga dalam
Keputusan Pemberian Kredit Rumah Oleh PT. Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Cabang Malang. Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya.
(http://jurnal.stietotalwin.ac.id/index.php/jurnalilmumanajemenddanakunta
n/article/view/66/63, diakses 12 september 2015)
Moleong, Lexy J.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya.
Mufidah, Latifatul. 2015. Analisis Variabel-variabel yang Mempengaruhi
Pembiayaan Murabahah pada bank Umum Syariah Periode 2009-
2011,2012. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol.2, Np. 03 april 2009
ISSN 1979-0333
(http://digilib.uinsuka.ac.id/10562/1/BAB%20I,%20V,%, diakses 12
september 2015)
Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Syariah. Yogyakarta : UPP AMP.
YKPN.
Muttaqien, Dadan. Aspek Legal Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Safira
Insani Press, 2008,hlm. 61
Rimadhani, Mustika .Analisis Variabel-variabel yang mempengaruhi Pembiayaan
Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008.01-2011.12.dalam
http://www.online.fe.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal%20Media%20Ek
onomi/VOL.%2019%20NOMOR%201%20APRIL%202011/2.pdf. Diakses
pada tanggal 23 Desember 2015.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta :
Edisi Keempat Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta.
S. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta : UPP. AMP YKPN.
Sudarsono, Heri. 2003. Bank Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Deskripsi
dan Ilustrasi, Ekonisia.
Sutrisno, 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :
Edisi Pertama Cetakan Kedua, Ekonisia.
Widyarini, Nilam. (2009). Kunci Pengembangan Diri. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Wiroso, 2005. Penghimpun Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah.
Jakarta : PT. Grasindo.
Zulkifli, Sunarto. 2003. Panduan Praktis Perbankan Syari’ah, Hakim. Jakarta :
Cet. Ke-1.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Saiful
NIM : 21310027
Fakultas / progdi : Ekonomi dan Bisnis / Perbankan Syariah SI
Pembimbing : Dr. Hikmah Endraswati, SE,M.Si
Lampiran
Rekapitulasi Data Penelitian
Resp. Margin
(%)
Jangka
Wkt Pembiayaan
LN(Pembiayaan) Resp. Margin (%)
Jangka
Wkt Pembiayaan
LN(Pembiayaan)
Pinjaman (Rp.) Pinjaman (Rp.)
R-01 2,7 1 2.000.000 14,51 R-41 2 1 700.000 13,46
R-02 2 2 300.000 12,61 R-42 2 1 2.000.000 14,51
R-03 2,7 5 1.000.000 13,82 R-43 2,7 12 3.000.000 14,91
R-04 2 4 400.000 12,90 R-44 2 12 2.000.000 14,51
R-05 2,7 7 2.059.500 14,54 R-45 2,7 1 1.000.000 13,82
R-06 2,7 5 1.500.000 14,22 R-46 2 3 500.000 13,12
R-07 2 2 3.000.000 14,91 R-47 2 5 250.000 12,43
R-08 2,7 5 2.000.000 14,51 R-48 2,7 6 300.000 12,61
R-09 2,7 4 1.000.000 13,82 R-49 2 4 250.000 12,43
R-10 2 5 500.000 13,12 R-50 2,7 7 5.000.000 15,42
R-11 2 4 250.000 12,43 R-51 2 5 300.000 12,61
R-12 2,7 7 1.000.000 13,82 R-52 2 12 1.500.000 14,22
R-13 2 5 400.000 12,90 R-53 2 4 700.000 13,46
R-14 2,7 7 2.059.500 14,54 R-54 2 4 1.500.000 14,22
R-15 2,7 5 1.500.000 14,22 R-55 2 1 700.000 13,46
R-16 2 2 1.500.000 14,22 R-56 2 5 2.000.000 14,51
R-17 2,7 5 1.000.000 13,82 R-57 2 6 3.000.000 14,91
R-18 2 5 400.000 12,90 R-58 2,7 1 2.000.000 14,51
R-19 2,7 8 2.059.500 14,54 R-59 2 12 1.000.000 13,82
R-20 2 5 1.500.000 14,22 R-60 2 4 500.000 13,12
R-21 2,7 2 1.000.000 13,82 R-61 2 4 250.000 12,43
R-22 2 5 500.000 13,12 R-62 2 1 300.000 12,61
R-23 2 4 250.000 12,43 R-63 2 6 250.000 12,43
R-24 2,7 7 300.000 12,61 R-64 2 12 5.000.000 15,42
R-25 2 5 250.000 12,43 R-65 2 4 300.000 12,61
R-26 2,7 4 5.000.000 15,42 R-66 2,7 4 1.500.000 14,22
R-27 2 1 300.000 12,61 R-67 2 1 700.000 13,46
R-28 2,7 1 1.500.000 14,22 R-68 2 4 1.500.000 14,22
R-29 2,7 12 700.000 13,46 R-69 2 1 700.000 13,46
R-30 2 1 2.000.000 14,51 R-70 2 6 2.000.000 14,51
R-31 2,7 7 3.000.000 14,91 R-71 2 4 3.000.000 14,91
R-32 2 5 2.000.000 14,51 R-72 2,7 7 2.000.000 14,51
R-33 2 8 1.000.000 13,82 R-73 2 12 1.000.000 13,82
R-34 2 5 500.000 13,12 R-74 2 4 500.000 13,12
R-35 2 4 250.000 12,43 R-75 2 4 250.000 12,43
R-36 2 1 300.000 12,61 R-76 2 1 300.000 12,61
R-37 2 1 250.000 12,43 R-77 2 7 250.000 12,43
R-38 2,7 12 5.000.000 15,42 R-78 2 5 5.000.000 15,42
R-39 2 4 300.000 12,61 R-79 2,7 6 300.000 12,61
R-40 2,7 4 1.500.000 14,22
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 79
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,83700806
Most Extreme Differences
Absolute ,075
Positive ,075
Negative -,046
Keterangan
LN : Logaritma Natural
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 ,969 1,033
X2 ,969 1,033
a. Dependent Variable: Y
Kolmogorov-Smirnov Z ,662
Asymp. Sig. (2-tailed) ,772
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,453a ,205 ,184 ,84795 1,784
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,902 ,646 1,397 ,167
X1 -,722 ,289 -,279 -2,493 ,015
X2 ,007 ,031 ,026 ,231 ,818
a. Dependent Variable: LnAbs
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Ganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11,123 ,652 17,071 ,000
X1 ,989 ,292 ,352 3,388 ,001
X2 ,070 ,032 ,229 2,208 ,030
a. Dependent Variable: Y
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 14,116 2 7,058 9,816 ,000b
Residual 54,645 76 ,719
Total 68,761 78
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Uji koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap variabel Y
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,453a ,205 ,184 ,84795
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Recommended