View
228
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA
PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION
IFAN SYAHPUTRA
23211468
Latar Belakang
Sistem informasi akuntansi penggajian sangat diperlukan guna
menunjang keefektifan pengendalian internal serta menghindari pengeluaran
perusahaan yang fiktif, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
perusahaan. Dalam suatu perusahaan berskala besar, terdapat pembagian
departemen-departemen yang menangani tiap-tiap bidang tertentu. Hal ini
dilakukan karena seorang pimpinan perusahaan tidak mungkin mengatur dan
mengendalikan seluruh biaya tenaga kerja. Untuk menghindari kesalahan data
tentang gaji, maka diperlukan sistem pengendalian internal.
Untuk mengetahui Perusahaan telah menerapkan sistem informasi
akuntansi penggajian efektif atau tidak, hal ini terlihat dari kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan mulai dari penerimaan dan penempatan karyawan, pencatatan
kehadiran, prosedur pembuatan dan pembayaran gaji sehingga dapat
menunjang keefektifan sistem pengendalian internal atas penggajian.yang
menyajikan lima komponen menurut Comimittee of Sponsoring Organization
(COSO) yaitu :(1) Lingkungan pengendalian, (2) Penetapan resiko, (3) Aktivitas
pengendalian, (4) Informasi dan Komunikasi, (5) Pemantauan.
Rumusan Masalah :
1. Apakah pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi
penggajian yang ditetapkan oleh perusahaan sudah efektif ?
Tujuan Penelitian :
1. Untuk mengetahui dan menilai apakah pengendalian internal atas
sistem informasi akuntansi penggajian yang ditetapkan perusahaan
telah efektif.
Batasan Masalah :
1. penulisan memfokuskan masalah hanya pada : penerimaan dan
penempatan karyawan, pencatatan kehadiran, prosedur pembuatan
daftar gaji dan prosedur pembayaran gaji.
Prosedur Penerimaan dan
Penempatan Karyawan
Prosedur penerimaan dan penempatan karyawan menurut (Mulyadi, 2001)
merupakan prosedur yang sangat penting dalam pemilihan sumber daya
manusia yang berkualitas dan penempatan sumber daya tersebut pada posisi
yang sesuai (the right man in the right place) sehingga sasaran organisasi
dapat dicapai
• Tahapan prosedur penerimaan dan penempatan karyawan menurut mulyadi
ada 5 tahap adalah sebagai berikut
Tahap 1 : mencari karyawan
Tahap 2 : seleksi karyawan
Tahap 3 : wawancara setelah lolos seleksi
Tahap 4 : pengangkatan karyawan
Tahap 5 : penempatan karyawan
Prosedur Pencatatan waktu dan
perhitungan Gaji
Prosedur pencatatan waktu ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Pencatatan waktu hadir (attendance time keeping), yaitu pencatatan jumlah
jam kerja karyawan selama satu periode dengan cara menggunakan kartu
hadir (clock card).
2. Pencatat waktu kerja (shop time keeping), yaitu pencatatan jumlah jam
kerja menurut bagian dimana pengawai ini bekerja
Prosedur Perhitutungan Gaji
1. Mengumpulkan catatan waktu kehadiran dari masing-masing karyawan
dari kartu jam kehadiranngan Gaji
2. Menyusun daftar gaji dengan mencatumkan nama karyawan pangkat dan
bagian, susunan keluarga dan gaji pokok
3. Mengumpulkan data untuk pembayaran berdasarkan insentif
4. Menghitung semua pajak penghasilan
Prosedur Pembayaran Gaji
• Membuat daftar gaji.
• Membuat daftar check pembayaran atau amplop pembayaran gaji atau
cek gaji.
• Membuat daftar earning statement yaitu suatu penjelasan tentang
perhitungan gaji yang diberikan dan potongan-potongan.
• Membuat
• yaitu daftar gaji pada suatu masa yang dibayarkan pada pegawai tersebut.
• Membuat formulir-formulir yang diperlukan untuk berbagai keperluan
sesuai dengan ketentuan.
Sehubungan dengan aktivitas penggajian, diperlukan adanya formulir-
formulir yang menunjang aktivitas tersebut untuk menjamin bahwa harta
perusahaan berada pada pengawasan yang semestinya dan setip transaksi
dicatat dengan benar.formulir yang digunakan meliputi:
1. Daftar Permintaan Tenaga Kerja
2. Surat Panggilan
3. Surat Pengangkatan Karyawan
4. Kartu Induk Karyawan
5. Formulir Absensi Hadir
6. Surat Perintah Lembur
7. Daftar Gaji dan Potongan
8. Rekapitulasi Gaji dan Potongan
9. Struk Gaji
10. Rekapitulasi Voucher Gaji dan Potongan
11. Voucher Gaji
12. Surat perintah Membayar
13. Bukti kas Keluar
14. Bukti Pengeluaran Keuangan
15. Register Gaji Bulanan
16. Perincian Gaji Bulanan
FLOWCHART PROSEDUR
PEMBAYARAN GAJI 1.1 PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN
KANTOR KEBUN FCFH-1.3
KTU
Menarik Data Absen dari Divisi
Kartu Presensi
Diperiksa sdh sesuai/ blm
KRANI DIVISI
Ya
Tidak
Konfirmasi Penyesuaian
ESTATE MANAGER REGIONAL CONTROLLER KANTOR PUSAT
Update karyawan baru
Input di Zahir Payroll
Melakukan Perhitungan
gaji
Rekap Absensi
Rekap Dist HK
Daftar Upah Kary
Membuat permintaan dana
Permintaan Dana
Periksa sdh sesuai/blm
Tidak
Rekap Absensi
Rekap Dist HK
Daftar Upah Kary
Ya
Permintaan Dana untuk persetujuan
ke RC
Rekap Absensi
Rekap Dist HK
Daftar Upah Kary
Permintaan Dana dlm bentuk RPDO
FCFN-2.1
Karyawan
FCFH-1.4
FLOWCHART PROSEDUR
PEMBAYARAN GAJI 1.2 PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN-LANJUTAN
KANTOR KEBUN FCFH-1.4
KANTOR PUSAT KTU KRANI DIVISI & ASISTEN KARYAWAN
FCFH-1.3
Menarik Dana dari Bank
Giro/Cek
Buat bukti kasbon untuk serah terima dana ke
krani dan Asisten
Menerima dana dari KTU
Serah Terima Gaji
Daftar Upah Karyawan
Bukti Kasbon
Daftar Upah Kary
Menerima Gaji
Periksa dan Hitung
Ya
Tidak
Klaim Sesuai Prosedur
Menyerahkan Bukti Daftar upah yang sdh di
tandatanganiMengarsipkan Bukti
Daftar Upah Kary
T
Prosedur Pembayaran Gaji
PT. Bukit Berlian Plantations Kepala bagian Tata usaha (KTU) - Kantor Kebun
1.KTU akan menarik data Absensi karyawan dari Krani Divisi secara perhari.
2.Sementara kartu presensi akan di tarik per tgl 25 bulan berjalan pada sore hari setelah di tanda tangani
Mandor, Asisten, untuk di cek dan di sesuaikan dengan data absensi.
3.Setelah itu akan dikembalikan kembali ke karyawan pada tgl 27 bulan berjalan, agar kartu tersebut dapat di
bawa pada saat pengambilan gaji.
4.Melakukan pengecekan terhadap kesesuaian antara jam kerja/HK, jam kerja lembur, dari kartu presensi
maupun mesin absen finger print dengan SPL (Surat Perintah Lembur), jika tidak sesuai akan
dikonfirmasikan kepada Bagian Krani Divisi, Mandor, dan Asisten.
5.KTU memasukkan data absensi, jam lembur karyawan pada program payroll zahir. 6.KTU melakukan update data keluar masuk karyawan secara berkala pada data setup karyawan, yang
diinformasikan dan di konfirmasikan kepada mandor, asisten.
7.Melakukan perhitungan gaji karyawan berdasarkan :
( Data setup karyawan, Data Rekap Absensi, Data pinjaman karyawan bila ada)
8. Membuat rekapan absensi, rekapan distribusi HK, dan daftar upah karyawan.KTU akan memeriksa dan di
setujui bila sudah sesuai.
9. TU akan membuat permintaan dana untuk pembayaran gaji berdasarkan Rekapan Absensi, Rekapan
Distribusi HK dan daftar upah karyawan.
10. Kemudian mengajukan permintaan dana kepada Estate Manager untuk dilakukan persetujuan
•.
Estate Manager-Kantor Kebun
1. Estate Manager akan memeriksa dan menandatangani rekap absensi, rekap distribusi HK, daftar upah
karyawan, serta permintaan dana jika sudah dianggap sesuai.
2. Dan mengembalikan kepada KTU untuk di tindak lanjuti ke Regional Controller untuk persetujuan.
Regional Controller-Kantor Kebun
1. Regional Controller akan memeriksa rekap absensi, Distribusi HK, Daftar Upah karyawan, serta
permintaan dana untuk di setujui, jika sudah sesuai.
KTU-Kantor Kebun
1. Setelah mendapatkan persetujuan, RC melalui KTU akan mengirim permintaan dana ke kantor pusat
(FCFN-2.1).
2. KTU membuat schedule dan menyiapkan dana supaya tidak terjadi keterlambatan proses pembayaran
gaji.
3. Melakukan serah terima dana kepada krani divisi, Asisten divisi yang di rolling dengan dilakukan
penghitungan bersama di depan KTU dan setelah sesuai di buatkan kwitansi tanda terima/kasbon sebagai
bukti tertulis serah terima uang.
Krani Divisi-Kantor Kebun
1. Krani divisi akan membagikan gaji kepada karyawan dan karyawan diharuskan menandatangani Daftar
Upah Karyawan pada “kolom tanda tangan” dan mengumpulkan Daftar Upah Karyawan tersebut untuk
di serahkan kepada KTU setelah pembagian Gaji ke karyawan selesai dilaksanakan.
Prosedur Pembayaran Gaji
PT. Bukit Berlian Plantations
1. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah pondasi
dari keempat komponen pengendalian
internal lainnya. Lingkungan
pengendalian menetapkan suasana
organisasi dan mempengaruhi kesadaran
pengendalian dari pada manajemen dan
pegawainya
a) Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
b) Filosofi pihak manajemen dan gaya operasi
c) Struktur organisasional
d) Badan audit dewan komisaris
e) Metode untuk memberikan otoritas dan
tanggung jawab
f) Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber
daya manusia
g) Pengaruh-pengaruh eksternal
Sistem pengendalian internal
(COSSO)
Committee of Sponsoring Organization
(COSO) adalah kelompok kelompok sektor
swasta yang terdiri dari American Accounting
Organization (AAA), AICPA, Institute of Internal
Auditor, Institute of Management Accountants,
and Financial Executive Institute, Pada tahun
1992, COSO mengeluarkan hasil penelitian untuk
mengembangkan definisi pengendalian internal
Menurut COSO, pengendalian adalah
proses karena hal tersebut menembus kegiatan
operasional organisasi dan merupakan bagian dari
integral dari kegiatan manajemen dasar. COSO
menyajikan 5 komponen model pengendalian
internal yang saling berhubungan. Kelima
komponen tersebut
Sistem pengendalian internal
(COSSO)
4. Informasi dan komunikasi
Sistem informasi akuntansi terdiri atas
catatan-catatan dan metode yang digunakan
untuk memulai, mengidentifikasi,
menganalisis, dan mencatat transaksi
organisasi serta untuk memperhitungkan
aktiva dan kewajiban terkait.
5. Pengawasan
Pengawasan adalah proses di mana kualitas
desain pengendalian internal dan operasinya
dapat dinilai. Metode utama untk mengawasi
kinerja mencakup supervisi yang efektif,
pelaporan yang bertanggung jawab, dan audit
internal.
2. Penilaian risiko
Penilaian risiko diperlukan untuk
mengidentifikasi, menganalisa, dan mengatur
risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan
keuangan.
3. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan
prosedur yang digunakan untuk memastikan
bahwa tindakan yang benar diambil untuk
menghadapi risiko organisasi yang diidentifikasi,
secara umum ada lima kategori tradisional dari
aktivitas pengendalian, yaitu: a. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
b. Pemisahan tugas
c. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan
d. yang memadai
e. Pemeriksaan independen atas kinerja
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,
penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
PT. Bukit Berlian Plantation telah menetapkan sistem informasi
akuntansi pengajian secara efektif, hal ini dapat dilihat melalui:
1. Adanya tujuan yang jelas tentang diadakannya sistem informasi
akuntansi penggajian diperusahaan yaitu untuk meningkatkan kualitas
dari informasi tentang gaji yang dihasilkan dan membantu
mengefektifkan pengendalian internal penggajian.
2. Adanya lima aktivitas sistem pengendalian Internal sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Committee of Sponsoring Organization (COSO).
Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian, dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi akuntansi gaji yang memadai dapat menunjang
keefektifan pengendalian internal penggajian
Recommended