Anfis Sal Kemih - Anis Murniati

Preview:

DESCRIPTION

y

Citation preview

ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN KEMIH

Oleh :

Anis Murniati

PENDAHULUAN

Saluran Kemih terdiri dari:GinjalUreterVesika urinaria / kandung kencingUretra

GINJALLetak

Ginjal manusia jumlahnya sepasang, terletak di dinding posterior abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Terletak di sekitar T12 – T13.

Bagian atas superior ginjal terdapat kelenjar adrenal kelenjar suprarenal.

Ginjal bersifat retroperitoneal terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen.

Kedua ginjal terletak setinggi vertebra T12 - L3.

Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dari ginjal kiri karena di bagian kanan terdapat hati.

Ginjal terlindungi oleh costa 11 dan 12, serta 3 otot besar yaitu: M. transversus abdominalis, M. quadratus lumborum, M. psoas mayor. Serta dibungkus oleh 2 lapisan lemak lemak perirenal dan lemak pararenal yang membantu meredam goncangan.

Strukrur makro ginjalPada orang dewasa, ginjal panjangnya 11-13

cm dan lebarnya 5-6 cm dengan berat sekitar 120-150 gr.

Ginjal berbentuk seperti biji kacang dengan sisi dalamnya hilus menghadap ke vertebra dan sisi luarnya cembung.

Hilus: tempat masuk / keluarnya arteri renalis, vena renalis, saraf, pembuluh getah bening dan ureter.

Pelvis renalis: kaliks mayor, kaliks minor

Bagian luar dari ginjal disebut korteks, bagian dalam disebut medula.

Pada bagian medula terdapat Piramid yang merupakan bukaan saluran pengumpul.

Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.

Ailran urin : kortekstubulus dan duktus pengumpul duktus papilaris bellini kaliks minorkaliks mayorpelvis ginjal uretervesika urinariauretra

Struktur mikro ginjal1. Nefron

Merupakan unit fungsional dari ginjal yang berjumlah ± 1juta dalam satu ginjal normal.

Sebuah nefron terdiri dari komponen penyaring yang disebut korpuskula badan malphigi yang dilanjutkan oleh saluran-saluran yaitu tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal dan duktus pengumpul.

Nefron

Fx: regulator air dan zat terlarut terutama elektrolit dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.

Hasil akhir yang disekresikan disebut urin.

2. Korpuskular Ginjal Tiap korpuskula mengandung gulungan

kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman.

Korpuskular ginjal

Capsula bowman

Glomerulus

Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah.

Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalam tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.

Diantara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan, yaitu: Kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus Lapisan kaya protein sebagai membran dasar membran

basalis Selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman

podosit Dengan bantuan tekanan, cairan dalam darah di dorong

keluar dari glomerulus melewati ketiga lapisan tsb dan masuk ke dalam kapsula bowman dalam bentuk filtrat glomerular.

Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat di temukan dalam filtrat ini.

3. Tubulus ginjal Merupakan lanjutan dari kapsula bowman Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari

kapsula bowman disebut tubulus kotortus proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle / ansa Henle yang berlanjut ke tubulus kotortus distal, selanjutnya bermuara ke duktus kolektivus.

4. Aparatus juxtaglomerulus Mengandung macula densa dan sel

juxtaglomerulus Sel juxtaglomerulus terletak dalam sudut yang

terbentuk antara tubulus distal arteriole aferen dan eferen. Tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin untuk mengatur tekanan darah.

FUNGSI GINJAL Mengatur volume darah Mengatur tekanan darah Mengatur pH darah Mengatur komposisi ion darah Produksi prekursor sel darah merah eritropoetin Metabolisme vitamin D menjadi aktif Membuang produk sampah tubuh Degradasi insulin Menghasilkan prostaglandin Mempertahankan volume dan komposisi cairan

ekstrasel dalm batas normal yang dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus.

Fungsi utama ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi ekstra sel agar selalu normal, dengan cara :Filtrasi glomerulusReabsorbsi dan sekresi tubulus

ULTRAFILTRASI GLOMERULUS

Ultrafiltrasi filtrat primer sama dengan komposisi plasma kecuali tanpa protein

Proses bersifat pasif Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350x/hari dengan

laju 1,2lt/menit Laju penyaringan glomerular ini dikenal dengan GFR

Glomerular Filtration Rate yang normalnya ± 110-125 ml/mnt. GFR digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.

Tiga kelas zat yang difiltrasi ginjal

1. Elektrolit : Na+, K+, Mg++, HCO3, Cl, HPO4.

2. Non Elektrolit : Glukosa, Asam amino, Urea, Kreatinin, Asam urat.

3. Air.

Reabsorpsi dan Sekresi Tubulus

Proses bersifat aktif dan pasifAktif : Zat ditranspor melawan

perbedaan elektrokimia butuh energi. Contoh :Glukosa, asam amino, kalium, Asam urat, Kalsium, Fosfat.

Pasif : Zat ditranspor mengikuti perbedaan elektrokimia tidak butuh energi. Contoh : air, Klorida, Urea.

Dalam keadaan normal, semua glukosa direabsorbsi kembali.

KESEIMBANGAN ASAM - BASA Merupakan homeostatis dari kadar ion hidrogen pada cairan

tubuh. Peningkatan H+ Larutan bertambah asam. Penurunan H+ Larutan bertambah basa.

Asam Adalah substansi yang mengandung satu atau lebih H+

yang dapat dilepaskan dalam larutan. Asam kuat HCl hampir terurai semua Asam lemah H2CO3 terurai sebagian Tipe asam yang didapat dari metabolik tubuh:

1. Menguap volatile CO2. Dikeluarkan dari paru-paru.2. Tak menguap non volatile Asam sulfat dari

As.Amino Sulfur, Asam Fosfat dari fosfolipid, As.Nukleat.

Non volatile ini dikeluarkan dari ginjal.

KESEIMBANGAN ASAM -BASA

Basa Adalah substansi yang dapat menangkap atau

bersenyawa dengan H+ dari sebuah larutan kebalikan asam

Basa kuat NaOHmudah terurai Basa lemah NaHCO3terurai sebagian

Buffer penyangga Adalah substansi kimia yang mengurangi perubahan pH

dalam larutan yang disebabkan penambahan asam maupun basa.

Buffer utama dalam tubuh:1. Bicarbonat/ As. Karbonat NaHCO3/H2CO32. Binatrium/ Mononatriumfosfat Na2HPO43. Hemoglobin/ Oksi Hb HbO2/HHbO24. Protein Pr/HPr

KESEIMBANGAN ASAM - BASA

• Fungsi penting ginjal dalam pengaturan pH cairan ekstra sel dikerjakan oleh tubulus distal.

• Pada fungsi sel yang normal, pH cairan ekstra sel dipertahankan antara 7,35 - 7,45.

• Peran ginjal dalam mempertahankan keseimbangan asam basa adalah reabsorbsi bikarbonat HCO3- dan seksresi H+

URETER

Merupakan saluran yang keluar dari ginjal yang panjangnya 10-12 inch.

Fx: Menyalurkan urine ke kandung kemih.

PEREDARAN DARAH GINJAL

Ginjal diperdarahi oleh Arteri dan vena Renalis. Arteri Renalis

Merupakan cabang dari aorta abdominalis setinggi Vertebra L 2

Kanan lebih panjang dari kiri karena aorta di sebelah kiri vertebra.

Vena RenalisMengalirkan darah ke Vena Cava InferiorKiri lebih pnjang dari kanan.

Sifat khusus aliran darah ginjal adalah Otoregulasi yaitu mampu mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan,sehingga dapat mencegah terjadinya perubahan yang besar pada ekskresi solut dan air. pada kondisi tertentu sifat ini hilang seperti pada gagal ginjal akut dan syok.

VESIKA URINARIA / KANDUNG KEMIH

Suatu kantong berdinding otot polos (otot detrusor) yang dapat mengempis, terdiri dari 2 bagian yaitu badan (korpus) dan leher (kolum).

Terletak di belakang Simfisis pubisMempunyai 3 muara: Dua muara ureter

dan satu muara uretra.Fx: Tempat penyimpanan urine dan

mendorong urine keluar dari tubuh.

URETRA

Saluran kecil yang dapat mengembang.Berjalan dari kandung kemih sampai

keluar tubuh.Panjang pada wanita sekitar 2,5 - 3,5 cm,

sedangkan pada pria sekitar 17- 22,5 cm.

PROSES BERKEMIH (MIKSI / MIKTURISI)

Urine yang terbentuk oleh ginjal diangkut dari pelvis ginjal melalui ureter ke kandung kemih melalui gerakan peristaltik yang terjadi setiap 1-5 menit dari otot polos ureter.

Ciri-ciri urine normal : Jumlahnya 1-2 liter perhari, tergantung dari

jumlah input cairan dan jumlah protein yang dimakan.

Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan

Baunya tajam Reaksinya sedikit asam (pH rata-rata 6) Berat jenis sekitar 1010-1025 Komposisi 96% air dan 4% benda padat (2%

urea + 2% metabolit lain)

Dalam keadaan normal, aliran balik urine dari kandung kemih ke ureter tidak terjadi karena:1.Sifat peristaltik yang satu arah2. Ureter masuk kandung kemih dalam

posisi oblique.Tekanan dalam kandung kemih pada waktu

miksi 50 -150 cmH2O.Sensasi pertama yang timbul dari pengisian

kandung kemih terjadi sekitar 100-150 ml. Selanjutnya keinginan untuk BAK timbul saat kandung kemih berisi ± 200-300 ml.

PENGENDALIAN PERSARAFAN MIKTURISI

Eliminasi urine dikendalikan oleh : saraf tak sadar/otonom N.Pelvikus yang

berasal dari medula spinalis S2 dan S3 Saraf sadar/somati N.Pudendal dan.

Otot yang dipersarafi saraf otonom:

1. M. Detrusor

2. M. Springter Uretra Interna Sedangkan otot yang dipersarafi saraf

somatik : M. Spingter Uretra Externa.

FISIOLOGI MIKTURISI

1. Fase Pengisian kandung kemih Selama fase ini, tekanan kandung kemih makin

meningkat seiring peningkatan isi. Pada batas peningkatan isi tertentu terjadi peningkatan

tekanan dalam kandung kemih yang menyebabkan reseptor regang sensorik aktif dan kemudian mengirim sinyal melalui N.pelvikus ke segmen sakral medula spinalis yang kemudian kembali lagi ke kandung kemih melaui saraf yang sama untuk menimbulkan refleks berkemih.

Ketika kandung kemih hanya terisi sebagian, kontraksi berkemih biasanya secara spontan berelaksasi dan tekanan dalam kandung kemih turun kembali

Reaksi ini berlangsung hingga kandung kemih penuh.

2. Fase Pengosongan kandung kemih Saat rangsang proses penyimpanan sudah

maksimal, maka pusat kemih di pons akan mengirim sinyal melalui pengaktifan saraf sakral, sehingga dinding kandung kemih kontraksi lalu N.Pudendal dihambat sehingga M. Sfingter eksterna relaksasi.

Pada keadaan normal, reflek mikturisi banyak dipengaruhi oleh aksi saraf somatik sehingga seseorang dapat menahan keinginan berkemih sesuai waktu yang diinginkan.

Pada bayi, reflek somatik akan timbul saat usia 2-3 tahun.

Pengosongan kandung kemih juga dibantu oleh otot abdomen dan otot dasar pelvis.