View
243
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
1/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
II.1.1 Pengertian Serbuk
a. Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar
(Dirjen POM, 1!".
b. Serbuk adalah campuran obat dan atau bahan kimia yang halus terbagi#
bagi dalam bentuk kering ($nsel, %&&'".
c. Serbuk adalah sediaan obat dengan partikel halus dan kering yang
digunakan secara dalam maupun luar (achenheimer, %&11".
d. Serbuk dapat dideskripsikan sebagai partikel halus yang merupakan hasil
dari penghalusan zat#zat kering (Pulungan, %&&)".
e. Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan
(*ahyadi, %&&'".
+. Serbuk adalah sediaan yang penggunaannya dalam maupun luar, ketika
digunakan pada penggunaan dalam, serbuk berbentuk ruahan, mudah
larut, dan serbuk terbagi. Sedangkan pada penggunaan luar, serbuk dibuat
dalam bentuk dusting poder (Durgin dan -anan, %&&".
II.1.2 Ukuran Partikel
entuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas sehingga
lebih mudah larut dan lebih mudah terdispersi daripada bentuk sediaan
padatan lainnya seperti kapsul, tablet, dan pil. /kuran partikel dari serbuk
obat mungkin berbentuk sangat kasar dengan ukuran 0 1&.&&& mikron atau 1&
milimikron atau mungkin juga sangat halus mencapai ukuran koloidal 1
mikron atau lebih kecil ($nsel, %&&'".Serbuk adalah timbunan partikel#partikel padat di udara kering. Masing#
masing partikel berbeda dalam bentuk, ukuran dan massanya serta satu sama
lainnya bersentuhan dalam timbunan serbuk. entuknya tergantung dari cara
pembuatan dan cara penghancurannya. Partikel serbuk yang secara random
memiliki ukuran maksimal tidak melebihi 1 mm, merupakan satuan bahan
dalam ruang dari kondisi agregat padat.
3
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
2/24
4
/ntuk membuat serbuk mikro, yang diartikan sebagai serbuk yang
dimikronisasi dengan ukuran partikel rata#rata 1& mm, dilakukan dengan
menggunakan penggiling udara kencang, yang disebut mikroniser (Syamsuni,
%&&2".
II.1.3 Derajat Kehaluan
Macam#macam derajat kehalusan serbuk sebagai berikut ($nsel, %&&'"3
a. Very coarse powder (serbuk sangat kasar atau 4o. '" semua partikel
serbuk dapat meleati lubang ayakan 4o. ' dan tidak lebih dari %& 5
meleati lubang ayakan 4o. 2&.
b. Coarse powder (serbuk kasar atau 4o. %&" semua partikel serbuk dapatmeleati lubang ayakan 4o. %& dan tidak lebih dari )& 5 yang meleati
lubang ayakan 4o. 2&.
!. Moderately coarse powder (serbuk cukup kasar atau 4o. )&" semua
partikel serbuk dapat meleati lubang ayakan 4o. )& dan tidak lebih dari
)& 5 yang meleati lubang ayakan 4o.'&.
". Fine powder (serbuk halus atau 4o. 2&" semua partikel serbuk dapat
meleati lubang ayakan 4o. 2& dan tidak lebih dari )& 5 yang meleati
lubang ayakan 4o.1&&.e. Very fine powder (serbuk sangat halus atau 4o. '&" semua partikel serbuk
dapat meleati lubang ayakan 4o. '& dan tidak ada limitasi bagi yang
lebih halus
II.1.# Keuntungan "an Kerugian Serbuk
a. 6euntungan serbuk
6euntungan serbuk adalah sebagai berikut ($nsel, %&&'"3
1. Sediaan padat pada umumnya lebih stabil daripada bentuk cair,
sehingga bentuk sediaan padat lebih cocok untuk obat#obat yang
kurang stabil.
2. Serbuk kering yang dipakai melalui mulut dan diminum (biasanya
setelah dicampur dengan air" kurang begitu umum dibandingkan
dengan kapsul atau tablet, tetapi disenangi oleh sebagian pasien yang
tidak sanggup menelan obat dengan bentuk sediaan pada lainnya.
6euntungan serbuk adalah sebagai berikut ($nsel, %&&'"3
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
3/24
5
1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang
dipadatkan.
%. $nak#anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet
lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk.
7. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak
ditemukan dalam sediaan serbuk.
). Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan dapat dibuat
dalam bentuk serbuk.
. Obat yang terlalu besar 8olumenya untuk dibuat tablet atau kapsul
dapat dibuat dalam bentuk serbuk.
2. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan
keadaan penderita.
b. 6erugian serbuk
6erugian serbuk adalah sebagai berikut ($nsel, %&&'"3
1. 6ekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan, termasuk keengganan
meminum obat yang pahit atau rasa yang tidak enak, kesulitan
menahan terurainya bahan#bahan higroskopis, mudah mencair atau
menguap yang dikandungnya dan aktu serta biaya yang dibutuhkan
pada pengolahan dan pembungkusnya dalam keseragaman dosis
tunggal.%. /ntuk mencapai e+isiensi yang tinggi, serbuk harus merupakan
adonan yang homogen dari seluruh komponennya dan harus
sempurna ukuran partikelnya.
6erugian serbuk adalah sebagai berikut ($nsel, %&&'"
1. 9idak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak.
%. Pada penyimpanan kadang terjadi lembab atau basah.
II.I.$ Karakteritik erbuk %ang baik
Secara umum karakteristik serbuk yang baik adalah sebagai berikut
(:oight, 1"3
a. 6ering
b. -alus
c. -omogen
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
4/24
6
d. Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot" atau
keseragaman kandungan (seragam dalam zat yang terkandung" yang
berlaku untuk terbagi;pul8eres yang mengandung obat keras, narkotik,
dan psikotropik.
II.I.& Pembagian Serbuk
a. Pembagian serbuk adalah sebagai berikut (Martin, 1!1"3
1" Serbuk oral dapat diberikan dalam bentuk terbagi ( pulveres/devided
powder/chartulae" atau tak terbagi ( pulvis/bulk powder ". /mumnya
serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen dan untuk lebih
melindungi dari pengaruh lingkungan, serbuk ini dapat dilapisi dengankertas selo+an atau sampul polietilena.
2) Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi#bagi dan dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis antara lain3
a. Pulvis adspersorius (serbuk tabur;bedak" adalah serbuk ringan
untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam adah yang
bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan
pada kulit.
b. Pulvis dentrificus (serbuk gigi", biasanya mengandung carmin
sebagai pearna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloro+orm
atau etanol & 5.
c. Pulvis stemototarius (serbuk bersin" adalah serbuk untuk dihisap
dihidung. Oleh karena itu, serbuk harus halus sekali.
d. erbuk effervescent! serbuk biasanya yang sebelum diminum
dilarutkan dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini
mengeluarkan gas *o% yang kemudian membentuk larutan jernih.
Serbuk ini merupakan campuran antara senyaa asam (asam sitrat,
asam tartrat" dan basa (4a#bikarbonat, 4a#karbonat".
b. Pembagian serbuk adalah sebagai berikut ($nsel, %&&'"3
9ergantung pemakaiannya serbuk dibungkus dan diedarkan oleh
ahli +armasi dalam % cara umum, dalam serbuk dengan jumlah besar yang
tidak terbagi#bagi atau sebagai serbuk yang tertbagi#bagi.
1" Serbuk curah
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
5/24
7
Setelah pengolahan campuran serbuk, seorang ahli +armasi dapat
menyimpannya dalam adah curah baik untuk pemakaian internal
atau eksternal. Diantara serbuk yang biasa disimpan dengan cara ini3
a. Serbuk antasid dan laksati+ yang umumnya dipakai oleh pasien
dengan cara mencampurkan sejumlah tertentu (biasanya sesendok
teh" dalam sejumlah air tau minuman lainnya dan ditelan.
b. Serbuk untuk disemprotkan umumnya dilarutkan dalam air hangat
oleh pasien untuk dipakai melalui rahim (8agina".
c. Serbuk yang mengandung obat dan yang tidak untuk pemakaian
luar (eksternal" yang penggunaannya menjadi aman dikulit
diberikan dalam kaleng berlubang#lubang.d. Serbuk untuk tapal gigi atau pembersih gigi yang dipakai pada
kesehatan gigi.
e. Serbuk untuk gigi palsu sebagian digunakan sebagai tapal gigi dan
lainnya sebagai perekat untuk menahan gigi palsu pada tempatnya.
+. Serbuk terbagi#bagi (latin" Chartulae! #amak ". Setelah serbuk
dicampurkan (diaduk" sepenuhnya dengan memakai metode
pengenceran geometri untuk bahan#bahan potensial. Serbuk ini
dibagi#bagi kedalam unit#unit tersendiri sesuai dengan dosis yangakan ditata atau kedalam jumlah untuk sekali pakai (minum",
masinag#masing bagian serbuk tadi ditempatkan diatas sepotong
kertas kecil yang kemudian dilipat sebagai pembungkus obat.
c. Pembagian serbuk adalah sebagai berikut (Syamsuni, %&&2"3
Permintaan pasien atau resep dokter untuk dosis, serbuk dibagi kedalam
% kategori umum, serbuk bagi dan serbuk tak terbagi.
1" Serbuk bagi atau chartulae dapat disediakan dalam bentuk dosis
tunggal dari campuran serbuk obat yang dibungkus dalam kertas,
kertas kaca, atau pembungkus kertas metalic dan kemasan yang
sesuai.
%" Serbuk tak terbagi terdiri atas serbuk sangat halus, aerosol, serbuk
gigi, antasida, laksati+, suplemen untuk diet atau dalam pembuatan
obat semprot.
d. Pembagian serbuk adalah sebagai berikut (Syamsuni, %&&2"3
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
6/24
8
1" Serbuk tabur dibatasi pada serbuk yang tidak keras dapat digunakan
secara aman oleh pasien antasida, laksati+ dan serbuk yang dpat
disemprotkan termasuk dalam kategori ini.
%" ahan teraupetik tunggal dapat dibuat obat dalam bentuk serbuk halus.
9api pada dasarnya lebih sering digunakan dengan cara
mengaplikasikan bahan teraupetik tersebut pada kulit.
e. Pembagian serbuk adalah sebagai berikut (Syamsuni, %&&2"3
$) %ustin& powder (serbuk sangat halus" serbuk sangat halus disiapkan
dengan cara yang sama seperti serbuk lainnya. Semua serbuk harus
meleati ayakan 1&& mesh untuk memastikan terbebas dari partikel
bebas dan tidak akan mengiritasi tempat yang ditaburi lebih jauh.
II.I.' (ara )en%ia*kan Serbuk
a. *ara menyiapkan serbuk adalah sebagai berikut (:oight, 1"3
Serbuk sederhana (serbuk bukan campuran" hanya terdiri dari satu zat.
Mereka memiliki tingkat kehalusan yang sesuai (minimal berupa serbuk
yang agak kasar". Pada pembuatan serbuk komposisi (serbuk campuran",
sebagaimana penamaannya, terdiri dari banyak zat dan tersedia dalam
bentuk serbuk tidak terbagi dan juga serbuk terbagi, dapat dijumpai
banyak kesulitan. /ntuk mencampurkannya digunakan alat pencampuran
serbuk.
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
7/24
9
pengurangan ukuran partikel atau serbuk menjadi padat;kompak.
-asil akhir serbuk menjadi halus dan siap untuk disuspensikan ke
dalam cairan.
%" 9riturasi
Serbuk dapat dicampur dalam lumpang dan alu. Produk ini
akhirnya menghasilkan zat#zat halus dan dapat didis+usi dalam
larutan. Penggerusan yang keras dan terlalu lama menghasilkan
serbuk yang halus dan lebih padat. Penggerusan yang keras
digunakan untuk mengurangi garam#garam granul menjadi serbuk
yang lebih halus.
7" Si+ting
/ntuk memperoleh serbuk yang sangat halus, dapat dilakukan
dengan cara pengayakkan. Pengayak biasa dapat digunakan dalam
mengayak serbuk obat. Pengayak yang lebih distandarisasi
memberikan kontrol yang lebih baik dalam menghasilkan ukuran
partikel.
)" 9umblingPencampuran serbuk yang sederhana tanpa mengurangi ukuran
partikel dan kepadatan yang biasanya dilakukan dalam metode
triturasi, sedangkan dalam metode tumbling digunakan adah
tertutup yang mulut adahnya besar.
!. *ara menyiapkan serbuk adalah sebagai berikut($nsel, %&&'"3
9ergantung pada si+at ramuan, jumlah serbuk yang akan diolah dan
alat yang tersedia, serbuk dapat diolah dengan memakai spatula, dengan
cara triturasi, dengan cara mengayak, mengguling#gulingkan (tumbling"
atau dengan mi=er secara mekanik.
1" Spatulasi
Suatu metode dimana sejumlah serbuk dapat digerus diatas
selembar kertas atau tatakan pembuat pil dengan gerakan spatula
obat. Metode ini umumnya tidak cocok untuk serbuk dalam jumlah
besar atau serbuk yang mengandung satu atau lebih bahan#bahan
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
8/24
10
yang potensial sejauh homogenitas hasil gerusan tidak pasti
sebagaimana metode lainnya.
%" 9riturasi
Dapat dikerjakan baik untuk menghaluskan atau untuk
mencampur serbuk, apabila penghalusan yang diinginkan maka
lumpang porselin atau kayu yang permukaannya dalamnya kasar
lebih disenangi daripada lumpang gelas yang permukaanya halus.
7" Serbuk dapat dicampur dengan cara meleatkannya melalui ayakan
seperti cara yang dipakai didapur mengayak terigu. Proses mengayak
ini umumnya menghasilkan produk yang agak halus. /mumnya
proses ini tidak dapat diterima untuk mempersatukan obat#obat
potensial dengan pembaa.
)" Metode pencampuran
Metode pencampuran serbuk lainnya adalah mengguling#
gulingkan serbuk yang ditutup dalam suatu adah besar, biasanya
diputar dengan mesin. Penggiling khusus dirancang untuk
mencampur serbuk dengan gerakan jungkir#balik. Pencampuran
dengan cara ini merata tapi memerlukan aktu.
II.I.+ )aalah,maalah "alam *en!am*uran erbuk erta *enanganann%a
Masalah#masalah yang sering dihadapi dalam pencampuran serbuk
adalah sebagai berikut (Pulungan, %&&)"3
a. -igroskopis
>at#zat yang menyerap kelembapan dari udara disebut higroskopis.
>at#zat yang higrokopis antara lain amonium klorida, amonium bromida,
kalsium klorida, dan kalsium klorida.ahan#bahan higroskopis sebaiknya dibuat dalam bentuk granul dan
dikemas dalam aluminium +oil atau kemasan plastik yang sesuai. Selain
itu, juga dapat ditambahkan magnesium oksida.
b. Serbuk e++lorescent
>at#zat yang berbentuk kristal dapat menjadi serbuk dan
membebaskan kristal air disebut e++lorescent. >at#zat yang bersi+at
e++lorescent seperti atro+in sul+at, ka+ein, asam sitrat, dan kalsium laktat.
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
9/24
11
Pembebasan air dapat merubah kelembaban relati+ atau dapat terjadi
selama proses triturasi itu sendiri. $ir yang dibebaskan oleh zat#zat
e++lorescent dapat menyebabkan serbuk menjadi seperti bubur atau
menjadi cair. -al ini dapat diatasi dengan menambahkan garam#garam
anhidrat akan cenderung menyerap kelembaban dari udara.
c. Pencampuran eutectic
Pencampuran eutectikum dide+enisikan sebagai komponen atau
bahan#bahan yang akan memberikan titik lebur yang lebih rendah.
Pencampuran eutectikum dapat ditemui ketika pencampuran dua atau
lebih zat menjadi cair contoh salol, tymol, cam+er, menthol, dan +enol.
Salah satu metode yang digunakan untuk pencampuran eutectikum
adalah dengan memisahkan bahan#bahannya saat penggerusan. 9eknik
lainnya adalah dengan penambahan serbuk absorben seperti pati, talkum,
laktosa, kalsium +os+at, dan sebagainya.
d. >at#zat yang tidak melarut
6etika sedikit campuran dicampurkan kedalam serbuk, cairan akan
ditriturasi dengan serbuk yang memiliki berat yang sama dengan sisa
serbuk yang ditambahkan. 6etika bagian yang lebih besar dari dari
tingtur atau ekstrak cair diresepkan sebagai komponen serbuk, 8olume
cairan harus dikurangi dengan e8aporasi;penguapan diatas sebuah
penangas air menjadi bentuk sirup laktosa atau beberapa pengisi yang
inert lainnya harus ditambahkan dan die8aporasi secara terus menerus
menjadi serbuk yang kering. Pengisi bertindak sebagai pembaa residu.
-al ini untuk menghindari serbuk menjadi lengket ketika proses
e8aporasi sempurna.
e. ?kstrak kentaleberapa ekstrak tersedia dalam bentuk pil dan serbuk, ekstrak yang
telah diserbukkan ditangani dengan cara yang sama seperti serbuk lain.
6etika memungkinkan ekstrak dalam bentuk pil dapat dicampurkan
dengan sejumlah laktoksa dan dikurangi menjadi serbuk kering dengan
e8aporasi sebelum dicampurkan dengan bahan yang lain.
+. *ampuran meledak dan garam#garam inkom
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
10/24
12
6etika bahan#bahan pengoksidasi seperti potasium klorat digerus
dalam sebuah lumpang dengan bahan pereduksi seperti asam tanat,
ledakan keras akan terjadi. @aram#garam inkom kimiai lainnya ketika
digerus akan menghasilkan perubahan arna pada serbuk atau
kehilangan potensi. Pada pencampuran bahan#bahan yang mudah
meledak dilakukan dengan tekanan yang kecil. Selain itu dapat
digunakan metode tumbling yang bertujuan mencegah serbuk bereaksi
dengan zat#zat lain.
g. Obat#obat keras
atas akurasi seimbangan dari resep kelas $ memerlukan produk
khusus untuk berat kuantitas kecil obat keras. Dalam hal ini
menggunakan pengisi yang sesuai seperti laktosa yang dicampurkan
dalam jumlah yang sesuai dengan obat#obat keras yang diserbukkan.
/ntuk memperoleh campuran yang homogen dapat menggunakan
metode triturasi.
II.I.- Serbuk S*eialSerbuk spesial memerlukan pembuatan dan pengemasan yang khusus.
Dari deskripsi diatas serbuk special meliputi garam#garam e++er8escent,
serbuk sangat halus, serbuk gigi, insu+ilasi, dan aerosol serbuk.
a. @aram#garam e++er8escent
@ranul atau serbuk terdiri dari sodium bikarbonat, asam#asam organik
atau anorganik dan bahan#bahan obat disebut sebagai garam#garam
e++er8escent. Dengan adanya air, asam dan basa bereaksi membebaskan
*O% sehingga menghasilkan buih (Pulungan, %&&)". b. Serbuk sangat halus
Serbuk untuk penggunaan luar harus memiliki karakteristik, dari
semua serbuk dengan penggunaan yang unik. Oleh karena itu, serbuk
sangat harus homogen dan bebas dari potensi yang menyebabkan iritasi
lokal. Penggunaanya serbuk halus memiliki aliran yang mudah, tersebar
merata dan lengket dikulit (Pulungan, %&&)".
c. @aram#garam e++er8escent
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
11/24
13
@aram e++er8escent merupakan granul atau serbuk kasar sampai kasar
sekali dan mengandung unsur obat dalam campuran yang kering,
biasanya terdiri dari natrium bikarbonat, asam sitrat dan asam tartrat, bila
ditambahkan air, asam dan basanya bereaksi membebaskan karbon
dioksida sehingga menghasilkan buih. Aarutan dengan karbonat yang
dihasilkan menutupi garam atau rasa lain yang tidak diinginkan sari zat
obat ($nsel, %&&'".
d. Serbuk sangat halus
Serbuk halus disiapkan dengan cara yang sama seperti serbuk lainnya.
Semua serbuk halus meleati ayakan 1&& mesh untuk memastikan
terbebas dari partikel bebas dan tidak akan mengiritasi tempat yang
ditaburi lebih jauh (Syamsuni, %&&2".
II.2 an!angan /ormula
9iap gr serbuk e++er8encent mengandung3
Serbuk jahe %&5
$sam sitrat 1%,%5$sam tartrat %),25
4atrium bikarbonat )1,'5
4atrium benzoat &,15
Sakarin &,&%5
P:P 15
?ssence orange B.s
Dekstrin ad g
II.3 Alaan *enambahan
II.3.1 Alaan /ormula
$. @ranul ?++er8escent1. @ranul e++er8escent dimaksudkan untuk menyalurkan zat obat dalam
suatu bentuk yang menghasilkan reaksi pembuihan yang hebat dan
cepat akibat adanya O% larutan dengan karbonat yang dihasilkan
dapat menutupi rasa garam atau rasa lain yang tidak diinginkan dari
zat obat ($nsel, %1)".
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
12/24
14
%. @ranul e++er8escent dimaksudkan sebagai sediaan yang ketika
dilarutkan dalam air akan mereaksikan asam dan basa untuk
menghasilkan karbondioksida sebagai sumber buih (Martin, !7)".
7. @ranul e++er8escent terdiri dari campuran asam sitrat, asam tartrat,
atau natrium bi+os+at dengan natrium bikarbonat dan bahan obat.
Dimana ketika dimasukan dalam air terjadi e++er8escent dan larutan
berkarbonasi (Parrot, 2)".
). @ranul e++er8escent adalah e8olusi gelembung gas dari cairan hasil
sutau reaksi kimia (Aieberman, %'".
. @ranul e++er8escent adalah obat yang digunakan dalam penggunaan
yang dibuat dari campuran serbuk atau granul yang dilarutkan dalam
air melepaskan carbondioksida sebelum diminum (Sco8illeCs, 2%".
. 6euntungan granul e++er8escent (anker dan $nderson, 1)"
1. Memungkinkan penyiapan larutan dalam aktu seketika, yang
mengandung dosis yang tepat
%. asa menyenangkan karena karbonasi membantu menutupi rasa zat
akti+ yang tidak enak
7. /kuran tablet biasanya cukup besar dan dapat dikemas secara
indi8idual sehingga digunakan serbuk untuk menghindari
ketidakstabilan zat akti+ dalam penyimpanan
). Mudah menggunakannya, karena dilarutkan lebih dahulu dalam air,
baru diminum
. entuk sediaan dengan dosis terukur cepat
C. $lasan
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
13/24
15
7. 6onsentrasi yang digunakan pada zat akti+ yaitu %&5.
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
14/24
16
campuran lekat dan sukar menjadi granul. 9erbentuknya granul
disebabkan karena adanya satu molekul air kristal pada setiap
molekul asam sitrat. 6eistimeaannya yang diambil sebagai
kelebihan dan digunakan dalam pengolahan granul dengan metode
peleburan yaitu penggunaan kombinasi asam#asam ($nsel, 1'".
2. 6onsentrasi asam sitrat yang digunakan adalah 0 !#15. 6onsentrasi
ini digunakan agar asam sitrat mampu melakukan +ungsinya atau
perannya sebagai asam dalam pembuatan serbuk e++er8escent (Parrot,
1!'".
b. $sam tartrat
1. $sam tartrat dalam +ormulasi +armasi secara luas digunakan dalam
kombinasi dengan bikarbonat sebagai komponen granul e++er8escent
serbuk dan tablet ($nsel, %1)F -andbook o+ Pharmaceutical
?=cipient 2th ?dition, !71".
%.
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
15/24
17
7. 4atrium bikarbonat mempunyai perbandingan 7,) diantara asam
pada +ormulasi serbuk e++er8escent (Parrot, 1!'".
). Dipilih untuk +ormulasi e++er8escent karena lebih stabil dibandingkan
dengan natrium karbonat dan;atau dengan basa organik lainnya
(-andbook o+ Pharmaceutical ?=cipient 2th, 2%".
. 4atrium bikarbonat dibutuhkan 7 molekul untuk mentralisasi satu
molekul asam sitrat dan % molekul natrium bikarbonat untuk
menetralisasi satu molekul asam tartrat dalam pembuatan
e++er8escent ($nsel, 1'".
(1" -7*2-O!. -%O I 74a-*O7 4a7*2-O! I )-%O I 7 *O%
(%" -%*)-)O2 I %4a-*O7 4a%*)-)O2 I %-%O I %*O%2. 6onsentrasi natrium bikarbonat yang digunakan adalah 75.
6onsetrasi ini digunakan dengan pertimbangan range %5#&5
(-andbook o+ Pharmaceutical ?=cipient 2th, 2%".
d. 4atrium benzoat
1. Digunakan sebagai pengaet, agar serbuk e++er8escent yang dibuat
tidak cepat terkontaminasi dengan bakteri dan menyebabkan serbuk
tersebut rusak (-andbook o+ Pharmaceutical ?=cipient 2th, 12%!".
%. 4atrium benzoat mudah larut dalam air dan agak sukar larut dalam
etanol (Dirjen POM, 1".7. 4atrium benzoat adalah salah satu contoh pengaet yang memiliki
konsentrasi yang biasa dipakai dalam preparat +armasi ($nsel ,1'".
). 4atrium benzoat sebagai pengaet yang aman. Pengaet ini
mempunyai toksisitas sangat rendah terhadap hean dan manusia.
4atrium benzoat tidak mempunyai e+ek teratogenik jika dikonsumsi
melalui mulut dan juga tidak mempunyai e+ek karsinogenik (Puji,
%&&".
. Dibandingkan dengan klorobutanol, natrium benzoat lebih baik digunakan sebagai pengaet karena mudah larut dalam air
sedangkan klorobutanol praktis tidak larut dalam air (oe, %&&".
2. Penambahan benzoat dalam minuman ringan dengan konsentrasi
tidak lebih dari &,15 tidak membahayakan tubuh (Splittstoesser,
1')".
!. 4atrium benzoat digunakan sebagai pengaet dengan konsentrasi 0
&,&%#&,5 (-andbook o+ Pharmaceutical ?=cipient 2th, 12%!".
e. Sakarin
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
16/24
18
1. Sakarin digunakan sebagai pemanis untuk menutupi karateristik rasa
yang kurang enak (-alida dkk, %&1)".
%. Sakarin secara luas digunakan sebagai pengganti gula karena
mempunyai si+at yang non karsinogenik, nilai kalori rendah dan
harganya relati8e murah. Selain itu sakarin banyak digunakan untuk
bahan pangan yang berkalori rendah (*ahyadi, %&&2".
7. Sakarin digunakan untuk pengganti gula poliol#poliol sebagai
pemanis sakarin kira#kira %& atau && kali lebih manis dari gula,
tetapi sesudahnnya dapat mempunyai rasa pahit jika tidak digunakan
dengan tepat dalam +ormulasi tersebut (Aachman, 1'".
). Sakarin adalah agen pemanis intens dalam minuman, produk
makanan dan produk kesehatan seperti pasta gigi dan obat kumur.
Dalam +ormulasi oral digunakan pada kosentrasi &,&%#&, 5
(oe,%&&".
. 6onsentrasi sakarin sebagai pemanis &,&%#&,5 b; b. Pada +ormulasi
ini digunakan konsentrasi &,&%5 karena pada konsentrasi tersebut
sakarin sudah memberikan rasa manis pada sediaan karena sakarin
memiliki tingkat kemanisan %& atau && kali lebih manis dari gula
(oe, %&&".
2. Dipilih sakarin daripada aspartam, karena aspartame kurang stabil
pada kondisi lembab sehingga tidak dapat digunakan dengan
komponen yang higroskopis (?++ionora, %&1%".
+. P:P (Poli8inil Pirolidon"
1. P:P sering digunakan sebagai bahan pengikat karena bahan tersebut
dapat meningkatkan kekuatan ikatan antar granul (6hairi, %&1%".
%. P:P merupakan suatu polimer sintetik yang dapat digunakan sebagai
pengikat baik dalam granulasi basah maupun kering (Aachman,%&&'".
7. P:P larut dalam air dan e+ekti+ digunakan dalam serbuk e++er8escent
(6hairi, 7".
). P:P digunakan untuk bahan yang dapat larut pelarut organik dan
digunakan dengan cara granulasi basah terhadap bahan obat yang
mengalami kerusakan karena pengaruh lembab (Syukri, %&1%".
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
17/24
19
. P:P akan menyelubungi atau mengikat zat akti+, akibatnya ikatan
antara kristal obat menjadi lemah dan karena terselubungi oleh P:P
grabul akan mudah larut dalam air (Syukri, %&1%3 17".
2. Dibandingkan dengan amilum manihot, P:P lebih baik digunakan
sebagai pengikat karena mudah larut dalam air sedangkan amilum
manihot praktis tidak larut dalam air (Dirjen POM, 1!".
!. ange konsentrasi P:P sebagai pengikat &,#5. Pada +ormulasi ini
konsentrasi P:P yang digunakan yaitu 15 karena konsentrasi P:P
≥3 memberikan perbedaan yang bermakna pada aktu larut
granul e++er8escent (-andbook o+ Pharmaceutical ?=cipient 2th,
2'%".
g. De=trin
1. Dekstrin digunakan sebagai bahan pengisi karena dekstrin bersi+at
mudah larut dalam air sehingga sesuai bahan pengisi produk yang
memerlukan si+at mudah larut ketika ditambahkan air dan dapat
meningkatkan total padatan produk dalam bentuk serbuk ($isha,
dkk, 7".
%. Struktur molekul de=trin membentuk spiral, sehingga molekul#molekul haa yang terperangkap di dalam struktur spiral heli=.
Dengan demikian penambahan de=trin dapat menekan kehilangan
komponen 8olakel selama proses pengolahan ($nie+, 1'!".
7.
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
18/24
20
7.
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
19/24
21
monohidrat salam jumlah banyak harus disimpan
diadah kedap udara ditempat sejuk dan kering.
Penyimpanan 3 Dalam adah tertutup rapat.ange 3 !#15 (Parrot, 2)"
%. $sam 9artrat (Dirjen POM, 1 F oe, %&&"
4ama esmi 3 $sam 9artaricum
4ama Aain 3 $sam 9artrat
M;M 3 *)-2O2;1&,&
umus Struktur 3
Pemerian 3 -ablur tidak berarna atau bening atau serbuk
hablur halus sampai granul, arna putih, tidak
berbau, rasa asam dan stabil di udara.
6elarutan 3 Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam
etanol
Penyimpanan 3 Dalam adah tertutup baik
6egunaan 3 penambahan rasa, bahan pengasam
Hnkompatibilitas 3 $sam tartrat inkom dengan perak dan bereaksi
dengan metal karbonat dan bikarbonat
(diman+aatkan dalam e++er8escent"
Stabilitas 3 6etika dipanaskan pada suhu && *, sodium
bikarbonat dan air dipanaskan pada suhu %&&&&
*. Dalam aktu singkat sodium bikarbonat
dikon8ersi secara komplit atau lengkap kedalam
sodium karbonat anhidrat. Dalam proses ini, baik
aktu maupun suhu tergantung dengan kon8ersi
& 5 lengkap dalam aktu ! menit pada suhu 7
&
*. -asil reaksi melalui permukaan yang
trerkontrol secara kinetis ketika kristal sodium
karbonat dipanaskan pada aktu singkat.
Permukaan sodim karbonat akan membentuk
jarum#jarum sodium karbonat anhidrat yang sangat
halus. Pengaruh kelembaban dan temperatur relati+
pada penyerapan kelembaban dan stabilitas serbuk
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
20/24
22
sodium bikarbonat dikatakan stabil jika dibaah
!2 5 pada kelembaban relati+ %& * dan dibaah
)' 5 pada kelembaban relati+ derajat pirolitik
bikarboksilat dari sodium bikarbonat tidak boleh
melebihi ), 5 untuk menghindari yang
merugikan kestabilan
ange 3 15 # %5 (Parrot, 2)"
7. 4atrium ikarbonat (Dirjen POM, 1! F Dirjen POM 1 F oe,
%&&"
4ama esmi 3 4atrii Subcarbonas
4ama Aain 3 4atrium bikarbonat, sodium bikarbonat
M;M 3 4a-*O7;'),&1
umus Struktur 3
Pemerian 3 Serbuk hablur, putih stabil di udara kering tetapi
dalam udara lembab secara perlahan#lahan terurai,
larutan segar dalam air dingin, tanpa di kocok
bersi+at basa terhadap lakmus. 6ebasaan
bertambah bila larutan dibiarkan digoyang kuat
atau dipanaskan.
6elarutan 3 Aarut dalam air, tidak larut dalam etanol
Penyimpanan 3 Dalam adah tertutup baik
6egunaan 3 Sebagai bahan pembasahHnkompatibilitas 3 4atrium bikarbonat bereaksi dengan asam#asam,
garam#garam basah dan banyak garam alkaloid
dengan perubahan dari bikarbonat, natrium
bikarbonat juga biasanya dapat mengintensi+kan
salisilat menjadi gelap. Dalam campuran serbuk,
kelembapan udara atau air dan bahan#bahan lain
cukup untuk sodium bikarbonat bereaksi dengan
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
21/24
23
senyaa#senyaa seperti asam boric atau taas.
*ampuran cairan mengandung bismut subnitrat
sodium bikarbonat bereaksi dengan asam, dibentuk
oleh hidrolisis dari garam bismut. /ntuk itu,
sodium bikarbonat tidak inkompatibel dengan
banyak zat obat seperti ?iproplo= asin, amiodern,
nikardipene, dan lera+lo=an.
Stabilitas 3 6etika dipanaskan pada suhu &o* sodium
bikarbonat mulai berpisah dalam karbondioksida,
sodium bikarbonat dan air dipanaskan pada %
7&&o* dalam aktu singkat sodium bikarbonat
dikon8ersi secara kon+lik kedalam sodium
karbonat anhidrat. Dalam proses ini baik aktu
maupun suhu tergantung dengan kon8ersi &5
lengkap dengan aktu ! menit pada suhu 7o*.
-asil reaksi melalui permukaan yang terkontrol
secara kinetis. 6etika kristal sodium bikarbonatdipanaskan pada aktu yang singkat, permukaan
sodium bikarbonat akan membentuk jarum.
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
22/24
24
M;M 3 *!- 4)O%;1)).11
umus struktur 3
Pemerian 3 @ranul atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau
praktis tidak berbau, stabil di udara
Penyimpanan 3 Dlam adah tertutup baik
6egunaan 3 Pengaet antimikroba, pelicin tablet dan kapsul
Hnkompatibilitas 3 inkom dengan campuran kuartener gelatin, garam#
garam besi, garam#garam kalsium dan garam#
garam dari logam berat, termasuk perak, timah,
dan tembaga. $ki8itas berkurang apabila
berinteraksi dengan kaolin atau sur+aktan non
ionik
Stabilitas 3 Aarutan encer dapat disterilkan dengan autocla8
atau +iltrasi
ange 3 &,%5 # &,5 (?=cipient, 12%!"
. Sakarin (GH ed. H: hal. !)'"
4ama esmi 3 Saccarinum
4ama Aain 3 Sakarin
M ; M 3 *!- 4O7S;(1'7,1'"n
umus Struktur 3
Pemerian 3 Serbuk atau hablur putih, tidak berbau atau berbauaromatic lemah. Aarutan encer sangat manis.
Aarutan asam bereaksi terhadap lakmus
6elarutan 3 $gak sukar larut dalam air, dalam kloro+orm, dan
dalam eter, larut dalam air mendidih, sukar dalam
etanol
Stabilitas 3 9erjadi dekomposisi hanya pada suhu 1%& * dan
dalam p- yang rendah ( p- % "
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
23/24
25
Hnkompatibilitas 3 Sakarin dapat bereaksi dengan molekul besar,
sehingga endapan sedang terbentuk
6egunaan 3 Pemanis
Penyimpanan 3 Dalam adah tertutup dan simpan ditempat yang
sejuk dan kering
ange 3 &,&% J &,5
2. Dekstrin (oe, %&&"
4ama esmi 3 De=trin
4ama Aain 3 $8ede=, gum inggrisF caloreen, dekstrin canary,
kristal gum, de=trinum, album de=trinum,
primogran F gum pati dekstrin kuning dan putih
M;M 3 (*2-1&O"n = -%O;(12%,1)"n
umus struktur 3 3
Pemerian 3 Pucat kuning atau berarna coklat bubuk putih
dengan sedikit bau khas
6elarutan 3 Praktis tidak larut dalam kloro+orm, etanol (5",
perlahan larut dalam air dingin, sangat larut dalam
air mendidih, membentuk solusi mucilaginous
Penyimpanan 3 Dalam adah tertutup baik, sejuk dan kering
6egunaan 3 sebagai zat pengisis dan pengikat granul
Stabilitas 3 6arakteristik +isik dari dekstrin dapat sedikit
berbeda tergantung pada metode pembuatan dan
sumber bahan. Dalam larutan dekstrin cenderung
agregat densitas, temperatur, p- atau karakteristik
lain berubah. Dekstrin seperti pydrode=trin, juga
akan menyebabkan penurunan 8iskositas selama
penyimpanan kering
Hnkompatibilitas 3 9idak compatibel dengan oksidator kuat
!. P:P (oe, %&&"
4ama esmi 3 Poli8inil Pirolidon, po8idon
4ama Aain 3 ? 1%&1F kolidonF plasdoneF poly (1#(%#O=O#1
pyrrolidiny" ethylene 1F poly8idoneF poly8inyl
8/15/2019 Bab II Serbuk Effervescent Jahe
24/24
26
pyrrolidoneF po8idonumF po8ipharmF P:PF 1#
8inyl#% pyrrolidone polymer
M;M 3 (*2- 4O"n;%&.&&&.&&&umus Struktur 3
6elarutan 3 ebas larut dalam asam, kloro+orm, etanol (5",
keton, ,etanol, dan air. Praktis tidak larut dalam
eter, hidrokarbon, dan minyak mineral. Dalam air,
konsentrasi dari solusi hanya dibatasi oleh
8iskositas larutan yang dihasilkan
Penyimpanan 3 Disimpan dalam kondisi tanpa mengalami
dekomposisi atau degradasi, disimpan dalam
adah kedap udara ditempat sejuk dan kering
Hnkompatibilitas 3 P:P kompatibel dalam larutan dengan berbagai
garam anorganik, resin alami, dan sintesis, dan
bahan kimia lainnya. Membentuk molekul dalam
larutan sul+athiozole, natrium salisilat, asam
salisilat, penobarbital, tanin dan senyaa lain
Stabilitas 3 Stabil sampai pemanasan pada 1&'o* dengan
penurunan daya larut. Stabil untuk siklus pendek
dan panas ekskosur sekitar 11&'o*.
Membutuhkan penambahan pengaet yang cocok
6egunaan 3 Sebagai disintegran, pensuspensi dan pengikat
ange 3 &,#5
Recommended