View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Umar (2012), berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang strategi bauran
pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan ikan tuna olahan pada PT. Betel
Citra Seyan (BCS) Gorontalo. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan
mendiskripsikan aspek-aspek pada bauran pemasaran dalam mempengaruhi
peningkatan volume penjualan ikan tuna olahan pada PT. Betel Citra Seyan Gorontalo.
Analisis yang digunakan adalah strategic factor analysis summary (SFAS) yang
merupakan gabungan faktor internal dan eksternal dalam mempengaruhi kegiatan
perusahaan. Kedua faktor tersebut dianalisis menggunakan analisis TWOS Matrix.
Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Betel Citra Seyan Gorontalo dapat
disimpulkan bahwa aspek-aspek yang berhubungan dengan peningkatan volum
penjualan yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Secara parsial aspek-aspek yang
mempengaruhi volume penjualan meliputi kualitas, jenis, dan bentuk produk.
Berdasarkan analisis SWOT yaitu strategi pemasaran yang perlu dilakukan oleh PT.
Betel Citra Seyan Gorontalo adalah startegi intensif atau strategi terintegrasi.
Perbedaan penelitian ini yaitu terletak pada aspek-aspek yang mempengaruhi
volume penjualan ikan tuna meliputi kualitas, jenis, dan bentuk produk. Persamaan
penelitian ini menggunakan variabel produk, harga, tempat dan promosi serta metode
yang sama yaitu menggunakan Analisis SWOT.
9
Afifah (2013), melakukan penelitian tentang analisis bauran pemasaran
tanaman hias pada PT Bina Usaha Flora, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan bauran pemasaran tanaman hias pada
PT Bina Usaha Flora. Metode yang digunakan yaitu Proses Hirarki Analisis (PHA)
yang menggunakan sistem hirarki keputusan yang telah disusun. Hasil analisis bauran
pemasaran yang dilakukan di PT BUF dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya PT
BUF sudah menjalankan kegiatan bauran pemasaran hingga 7P sejak awal berdirinya
usaha tersebut tetapi tidak berjalan secara maksimal. Hasil pengolahan data
menggunakan Proses Hirarki Analisis (PHA) disimpulkan bahwa bauran pemasaran
yang menjadi prioritas pertama yaitu untuk mencapai efesiensi pemasaran,
meningkatkan penjualan, dan menciptakan keunggulan bersaing. Berdasarkan bobot
tertinggi untuk bauran pemasaran diprioritaskan pada bauran harga dengan segmentasi
konsumen, prioritas kedua adalah bauran proses untuk memberikan tanggapan atau
keluhan, prioritas ketiga adalah bauran produk dengan kriteria perbaikan kualitas
tanaman hias, keempat adalah prioritas SDM dengan kriteria meningkatkan kualitas
SDM, kelima adalah prioritas promosi dengan kriteria pemasaran langsung dengan
pelanggan, keenam adalah prioritas bukti fisik untuk meningkatkan kualitas fasilitas,
ketujuh adalah pritoritas tempat untuk memberikan informasi kepada pelanggan.
Perbedaan penelitian ini terletak pada metode yang digunakan yaitu metode
Proses Hirarki Analisis (PHA) dan variabel 7P meliputi produk, harga, tempat,
promosi, sumber daya manusia, proses, dan bukti fisik perusahaan. Penelitian ini
10
menggunakan metode Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS), Analisis Faktor Strategi
Eksternal (EFAS), dan Analisis SWOT.
A. N. Afifah, Rahayu, & Setyowati (2018) melakukan penelitian tentang
analisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian buah apel di pasar
swalayan Kota Surakarta. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian secara simultan dan parsial, serta
mengetahui variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian
buah apel di pasar swalayan Kota Surakarta. Metode Analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari variabel
independen yaitu produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), Pelayanan (X5)
serta variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Hasil penelitian dengan
menggunakan Ekonometrika dengan model regresi linier berganda menunjukkan
persamaan regresi sebagai berikut: Y= -2,101 + 0,324 X1 – 0,088 X2 + 0,264 X3 +
0,435 X4+ 0,289 X5. Nilai R2 sebesar 0,502 yang berarti besarnya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat adalah 50,2%, sedangkan sisanya 49,8% dijelaskan oleh
variabel lain diluar model. Hasil uji F menunjukkan bahwa kelima variabel secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen buah apel di pasar
swalayan Kota Surakarta. Pengujian menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel
produk, tempat, promosi dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian buah apel, sedangkan variabel harga tidak berpengaruh
signifikan. Variabel promosi (X4) memiliki pengaruh paling dominan terhadap
keputusan pembelian (Y) yaitu sebesar 0,435.
11
Perbedaan penelitian yaitu menggunakan metode analisis regresi linier
berganda, Sedangkan metode penelitian ini yaitu Analisis Faktor Strategi Internal
(IFAS), Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS), dan Analisis SWOT. Kesamaan
penelitian ini menggunakan variabel produk, harga, tempat, dan pomosi.
Rustini (2015), melakukan penelitian tentang analisis posisi bersaing dan
penentuan strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai penjualan pada
perusahaan kue pia sinardi baturiti. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif berdasarkan matrik BCG pada perusahaan
kue Pia Sinar Baturiti, untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman
yang dihadapi oleh perusahaan kue pia Sinar Baturiti dalam upaya untuk meningkatkan
nilai penjualan, dan untuk merancang strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan
nilai penjualan. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu analisis Boston
Consulting Group (CBG) dan analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT diketahui
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh perusahaan kue Pia
Sinar Baturiti dalam upaya meningkatkan nilai penjualan. Variabel internal dari
masing-masing indikator diperoleh sebesar 3,09 sehingga yang menjadi kekuatan
perusahaan kue Pia Sinar Baturiti adalah terletak pada indikator citra merek, kualitas
produk, cita rasa, kerjasama dengan distributor, letak perusahaan yang strategis serta
kelemahannya pada indikator pengemasan, jaringan pemasaran dan kegiatan promosi.
Variabel eksternalnya dengan nilai tertimbang 3,03 indikator yang menjadi peluang
pada perusahaan kue Pia Sinar Baturiti terletak pada indikator pendapatan konsumen
meningkat, teknologi yang mendukung, pertumbuhan ekonomi, pertambahan jumlah
12
penduduk dan budaya masyarakat setempat. Ancaman yang dimiliki perusahaan kue
Pia Sinar Baturiti meliputi indikator persaingan dengan usaha sejenis dan tingkat suku
bunga. Strategi bauran pemasaran yang sebaiknya diterapkan perusahaan kue Pia Sinar
Baturiti adalah strategi agresif maupun strategi SO, yang berorientasi pada
pertumbuhan. Strategi ini dirancang untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki
perusahaan kue Pia Sinar Baturiti guna mencapai kinerja di segala bidang, baik jumlah
penjualan maupun tingkat laba yang diinginkan.
Perbedaan penelitian terdapat pada indikator internal dan indikator eksternal
yang digunakan serta metode yang digunakan adalah analisis Boston Consulting Group
(BCG). Persamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis SWOT.
Mustaniroh, Chasnaq, & Santoso (2016), penelitian tentang perencanaan
strategi pemasaran minuman sari apel “Dewata” dengan pendekatan quantitative
strategic planning matrix. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor internal dan
eksternal CV Segar Buah Hutama, merumuskan alternatif strategi pemasaran, serta
memformulasikan prioritas strategi pemasaran minuman sari apel “Dewata”. Metode
analisa menggunakan matrik Internal Factor Evaluation (IFE), matrik External Factor
Evaluation (EFE), matriks SWOT dan pendekatan QSPM (Quantitative Strategic
Planning Matrix). Hasil penelitian menunjukkan pada Matriks IFE bahwa CV Segar
Buah Hutama belum memiliki kekuatan yang cukup untuk mengatasi kelemahan.
Matriks EFE menunjukkan bahwa perusahaan belum efektif mengambil keuntungan
dari peluang dan meminimalkan efek dari ancaman dalam industri minuman sari apel.
13
Hasil Matriks IE menunjukkan kondisi Growth and Stability. Formulasi strategi yang
diterapkan oleh CV Segar Buah Hutama adalah market penetration and product
development strategy. Prioritas alternatif strategi pemasaran minuman sari apel
“Dewata” yaitu (1) Mendorong promosi aktif dari mulut ke mulut terhadap konsumen
dan distributor dengan membuktikan kualitas minuman sari apel “Dewata”, (2)
Meningkatkan daya saing melalui kualitas produk dan pelayanan perusahaan, dan (3)
Mengoptimalkan bahan baku serta minimasi biaya produksi.
Perbedaan penelitian ini adalah pendekatan metode menggunakan matrik
matrik Internal Factor Evaluation (IFE), matrik External Factor Evaluation (EFE), dan
pendekatan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Kesamaan penelitian
yaitu adanya identifikasi pada faktor internal dan eksternal, serta penggunaan matriks
SWOT.
Keca Lj (2013), melakukan penelitian tentang analisis unsur bauran pemasaran
dalam bisnis usaha kecil dan menengah dalam menghadapi NWFP di wilayah statistic
Belgrade. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyoroti potensi NWFP di Indonesia.
NWFP adalah hasil hutan bukan kayu yang muncul sebagai bahan baku untuk berbagai
produk akhir yang digunakan dalam industri farmasi dan industry makanan. Objek
penelitian adalah volume pembelian dan pemasaran NWFP yaitu di dalam negeri dan
pasar luar negeri. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deret waktu
melalui perumusan tren, serta analisis elemen bauran pemasaran yang dipilih. Hasil
penelitian bauran pemasaran pada usaha kecil dan menengah dalam menghadapi
14
NWFP di wilayah statistik Belgrade dapat disimpulkan bahwa peningkatan pembelian
produk mentah dapat diamati selama enam tahun sebagai hasil dari peningkatan
pembelian hasil hutan, sementara pembelian volume produk lain sebagian besar tetap
sama. Elemen bauran pemasaran produk yang paling umum di wilayah statistic
Belgrade adalah tanaman obat, hasil hutan dan jamur.
Perbedaan pada penelitian ini yaitu terletak pada analisis yang digunakan. Keca
menggunakan analisis deret waktu dengan menggunakan perumusan tren untuk
mengukur elemen bauran pemasaran, sedangkan pada penelitian ini menggunakan
analisis SWOT untuk mengetahui bauran pemasaran pada usaha kecil dan menengah
tersebut.
Nedel (2010), melakukan penelitian tentang analisis unsur-unsur bauran
pemasaran produk hutan non-kayu di Serbia Tengah. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk menganalisis strategi pemasaran perusahaan yang terlibat dalam pemprosesan
dan distribusi NWFP. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis SWOT
diterapkan untuk menafsirkan hasil dengan lebih baik. Hasil penelitian dari bauran
pemasaran produk hutan non-kayu di Serbia Tengah dapat disimpulkan bahwa hasil
analisis SWOT yaitu pengaruh terbesar pada bisnis perusahaan memiliki faktor
eksternal (peluang) yang menguntungkan, karena nilai totalnya 0,301. Pemasaran yang
intensif harus memengaruhi kesadaran konsumen sehingga harus lebih banyak
melakukan promosi produk yang baru-baru muncul di pasar, serta produk yang
permintaannya meningkat telah diidentifikasi.
15
Pada penelitian ini memiliki kesamaan yaitu terletak pada analisis yang
digunakan yaitu menggunakan analisis SWOT sebagai pengukuran variabel. Perbedaan
penelitian terdapat pada indikator yang digunakan.
2.2 Pengertian Pemasaran
Menurut American Marketing (AMA), pemasaran adalah suatu fungsi
organisasi dan serangkain proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Pemasaran merupakan sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, secara bebas menukarkan produk dan jasa yang bernilai bagi orang lain.
Pengertian pemasaran diatas juga dapat diuraikan sebagai bentuk pemasaran
yang sederhana yaitu adanya perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen
dengan proses transaksi. Perpindahan barang atau jasa tersebut harus melalui kegiatan
pemasaran yang dibutuhkan suatu pelayanan dari organisasi tersebut.
Menurut Assauri (2010), perpindahan aliran barang tersebut harus melalui
kegiatan pemasaran yang diklasifikasikan ke dalam tiga bidang kegiatan, yaitu:
1. Bidang kegiatan transaksi atau transfer yang meliputi:
a. Pembelian (Buyying)
b. Penjualan (Selling)
2. Bidang kegiatan suplai fisik, yang meliputi:
c. Pengangkutan (Transportation)
16
d. Pergudangan/penyimpanan (Storage)
3. Bidang kegiatan penunjang untuk memperlancar arus kegiatan transaksi dan
arus barang, yang meliputi fungsi:
e. Penjajaan (Merchandise)
f. Standadisasi dan Grading
g. Pembelanjaan (Financing)
h. Penanggungan risiko (Risk Taking)
i. Informasi Pasar (Market Information atau komunikasi)
Fungsi-fungsi kegiatan pemasaran tersebut sangat berperan penting bagi
perusahaan. Perusahaan harus mampu untuk menjual produknya ke pasaran dengan
menggunakan manajemen pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Peran pemasaran bagi perusahaan yaitu sebagai strategi untuk berkomukasi langsung
dengan pelanggan melalui pelayanan organisasi sehingga perusahaan dapat bertahan
dan bersaing di pasar untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang.
2.3 Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler (2004), menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang
ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar untuk mencapai tujuan
organisasi. Proses pemasaran terjadi sebelum proses produksi dimulai dengan
memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Uraian tersebut berarti pemasaran
merupakan suatu kegiatan perusahaan yang digunakan untuk merencanakan,
menetapkan harga, mendistribusikan barang atau jasa dan mempromosikan pada pasar.
17
Kegiatan pemasaran berkembang sejak adanya kebutuhan dan keinginan
konsumen yang semakin meningkat. Kebutuhan tersebut menyebabkan produsen
meningkatkan jumlah produksi dan peningkatan usaha guna memenuhi selera
konsumen. Hal yang digunakan untuk memperoleh manajemen yang baik adalah
mengembangkan strategi dan rencana pemasaran, memahami pemasaran, berhubungan
dengan pelanggan, membangun merek yang kuat, membentuk penawaran pasar, serta
menciptakan pertumbuhan jangka panjang.
2.4 Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan memiliki strategi dalam mempertahankan usahanya dan
dapat bersaing dengan perusahaan yang lain. Strategi tersebut digunakan untuk
meningkatkan penjualan dan laba. Tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai apabila
perusahaan dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada pada pasar.
Yadi (2014), perumusan strategi pemasaran adalah bagian dan keseluruan
proses pemasaran yang paling penting dan sulit. Kegiatan tersebut akan menetapkan
batas keberhasilan dari perusahaan tersebut. Pada saat dikomunikasikan kepada semua
tingkatan manajemen strategi pemasaran menjelaskan kekuatan yang harus dibangun
dan kelemahan yang harus diperbaiki, dan bagaimana cara melakukannya.
2.5 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh
perusahan untuk menawarkan produknya pada pasar untuk meningkatkan laba dalam
jangka panjang dengan beberapa aspek yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi.
18
Bauran pemasaran adalah alat analisis pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan pada kegiatan pemasaran dengan menggunakan 4 elemen pemasaran yaitu
produk, harga, tempat dan promosi. Unsur-unsur bauran pemasaran yang terdiri dari
empat elemen utama yang dapat mempengaruhi dalam pelaksanaan strategi pemasaran.
Produk Tempat
Ragam produk Saluran
Kualitas Harga Promosi Cakupan
Desain Harga terdaftar Promosi penjualan Pilihan
Fitur Diskon Periklanan Lokasi
Nama merek Potongan harga Tenaga penjualan Persediaan
Kemasan Periode pembayaran Hubungan masyarakat Transportasi
Ukuran Syarat kredit Pemasaran langsung
Layanan
Jaminan
pengembalian
Bagan 2.1. Bauran Pemasaran (Kotler, 2009)
2.5.1 Product (Produk)
Produk merupakan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk
ditawarkan pada konsumen guna memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Setiap perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan perlu adanya
peningkatan dan perubahan produk ke arah yang lebih baik lagi agar dapat memenuhi
kepuasan pelanggan. Produk mencakup pada kualitas, desain, nama merek, kemasan,
ukuran, layanan, dan jaminan.
Bauran
Pemasaran
19
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk digunakan,
atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan
konsumen. Strategi produk merupakan unsur yang penting dalam menarik konsumen.
Pemilihan akan kualitas dan penampilan suatu produk sangat mempengaruhi konsumen
karena konsumen akan membandingkan produk satu dengan produk yang lain (Kotler,
2009).
2.5.2 Price (Harga)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Penetapan
harga pada sebuah perusahaan sangatlah penting sebab dapat mempengaruhi tingkat
penjualan, tingkat keuntungan, dan pasar sasaran yang tercapai.
Strategi penetapan harga digunakan pada setiap perusahaan agar tujuannya
berjalan sesuai dengan tujuan. Tujuan kebijakan penetapan harga menurut Assauri
(2010), yaitu:
1. Memperoleh laba yang maksimum. Hal tersebut dilakukan dengan menentukan
tingkat harga yang memperhatikan total hasil penerimaan penjualan dan total
biaya. Hal tersebut digunakan perusahan dalam menetapkan harga untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal.
2. Mendapatkan share pasar tertentu, strategi ini dilakukan oleh perusahaan
karena semakin tinggi share pasar maka tingkat keuntungan akan semakin
meningkat.
20
3. Memerah pasar (market skimming), perusahaan menetapkan harga yang tinggi
untuk menarik manfaat sekelompok pembeli yang bersedia membeli suatu
barang atau jasa pada harga yang tinggi
4. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu.
Tujuan tersebut mungkin dapat tercapai apabila terdapat kombinasi harga dan
kualitas produk yang dapat menghasilkan tingkan pendapatan yang tinggi.
5. Mencapai keuntungan yang ditargetkan. Perusahaan menetapkan harga tertentu
untuk mencapai tingkat laba berupa rate of return yang memuaskan.
6. Mempromosikan produk. Perusahaan menetapkan harga yang tinggi pada suatu
produk dengan kualitas produk yang bermutu dan berkesan pada konsumen.
Perusahaan juga dapat menetapkan harga rendah pada suatu produk yang
populer untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan.
2.5.3 Place (Tempat)
Tempat merupakan strategi perusahaan yang diterapkan untuk mendekati
konsumen agar penyaluran barang atau jasa berjalan dengan efektif dan mudah
dijangkau oleh konsumen. Saluran pemasaran yang dipilih dapat berupa distribusi
langsung, distribusi tidak langsung dan kombinasi keduanya.
Menurut Assauri (2010), bentuk pola saluran distribusi dibedakan atas:
1. Saluran langsung, yaitu produsen → konsumen
2. Saluran tidak langsung, yang dapat berupa :
a. Produsen → pengecer → konsumen
b. Produsen → pedagang besar / menengah → pengecer → konsumen
21
c. Produsen → pedagang besar → pedagang menengah →pengecer →
konsumen.
2.5.4 Promotion (promosi)
Berdasarkan konsep Kotler (2009), dalam upaya strategi pemasaran ada tiga
bauran pemasaran yang ditambahkan untuk usaha jasa orang, proses dan bukti fisik.
Strategi promosi ini diterapkan untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan dan
mendapatkan informasi pada pasar sasaran.
Menurut Assuari (2010), kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan
menggunakan acuan/bauran promosi yang terdiri dari:
1. Advertensi, merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan
barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat
nonpersonal.
2. Non personal selling, merupakan penyajian secara lisan dalam suatu
pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli.
3. Promosi penjualan (sales promotion), merupakan segala usaha penjualan yang
tidak dilakukan secara teratur atau kontinu.
4. Publisitas (publicity), merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari
suatu produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang komersial
tentang produk tersebut.
22
2.6 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan analisis yang mengevaluasi tentang kondisi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Berikut adalah analisis
SWOT menurut Suryatama (2014), definisi dari SWOT:
1. Strenghts (kekuatan) merupakan faktor internal yang berupa kekuatan dari
perusahaan untuk mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2. Weakness (kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan
dengan baik yaitu berupa bentuk kelemahan dari perushaan atau sumber daya
yang dibutuhkan oleh organisasi tapi tidak memiliki oleh organisasi.
3. Opportunity (peluang) adalah faktor yang muncul dari lingkungan dan
memberikan kesempatan bagi perusahaan atau program kita untuk
memanfaatkannya.
4. Threat (ancaman) adalah faktor negatif dari lingkungan yang memberikan
hambatan bagi berkembangnya perusahaan
2.7 Kerangka Pemikiran
Konsep bauran pemasaran diterapkan pada setiap perusahaan untuk
memperlancar kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahan agar berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan tujuan. Strategi bauran pemasaran ini diterapkan
untuk mencari informasi strategi yang tepat untuk digunakan. Adapun kerangka
pemikiran penelitian ini adalah:
Recommended