View
3
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
profesi ners
Citation preview
37
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL PADA NY ‘S‘ P4A0H3 DENGAN
DIAGNOSA MEDIS SECSIO SECARE DENGAN KETUBAN PECAH
DINI DI RUANG NIPAS RSUD DR R SOEDJONO SELONG
LOMBOK TIMUR
NAMA PENGKAJI : AGUS ANDI
NPM : 010.01.1739
Tanggal masuk RS : 01 Maret 2015
Jam masuk : 16.40 wita
Jam SC : 10.00 WITA
Ruang : Nifas
RM : 29-79-18
tgl pengkajian : 02 Maret 2015
jam : 10.00
A.Biodata Klien
Biodata Klien
Nama : Ny.”S”
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Terara
Biodata Suami
Nama : Tn.”J”
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Alamat :
37
38
1. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
a. Keluhan Utama
Nyeri luka operasi
b. Keluhan saat dikaji
- Klien mengatakan bahwa nyeri dirasakan di area
perutnya yang bekas SC
P : luka operasi
Q : Seperti ditusuk-tisuk
R : area lupa post SC
S : mengganggu ( sedang / 4)
T : nyeri saat bangun tidur, berdiri dn berjalan
- Sesekali klien tanpak meringis saat mau bergerak
dan bangun
- Klien mengatakan tidak mengetahui cara perawatan
luka secara mandiri
- Saat dilakukan perawatan luka tanpak luka Post SC
masih basah
c. perjalanan penyakit sekarang
Klien mengatakan sebelum di rujuk ke Rumah Sakit
Selong, sebelumnya dibawa oleh suaminya ke puskesmas
Sakra untuk di periksa pada hari minggu 01 maret 2015
setelah itu langsung di rujuk ke Rumah sakit selong
pukul 16.40 dengan P4A0H3 dengan suspec bayi besar dan
riwayat keluar air jam 08.00 di rumahnya. Selanjutnya
di rumah sakit dilakukan operasi SC terhadap Ny”S”
dan dilakukan rawat inap di Ruang Nipas.
2. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit
yang kronis sampai harus dirawat dirumah sakit, klien
hanya mengalami penyakit biasa seperti batuk dan filek
3. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya yang
memiliki penyakit keturunana seperti hipertensi dan DM
39
4. GENOGRAM
Keterangan :
: Laki- Laki / Perempuan Hidup
: Laki- Laki / Perempuan Hidup
: Garis keturunan
: Klien
Klien merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara, mempunyai 4
anak 3 laki 1 prempuan serta anak pertamanya meninggal
setelah berumur 1 bulan, Klien tinggal bersama suami dan
anaknya
5. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Menstruasi :
1) Menarche : Umur 13 tahun
2) Siklus : Teratur 28 hari
3) Jumlah : normal 50-80 cc, 3x perhari ganti
pembalut
4) Lamanya : ± 6-7 hari
5) Disymenorrhoe : Tidak
6) HPHT : lupa
7) HTP : Lupa
8) Keluhan : Tidak ada
40
b. pemeriksaan kehamilan
- berapa kali : 9 kali
-priksake :Bidan
41
c.Riwayat Kehamilan
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas AnakNO umur Umur
kehamilan
Penyulit
jenis
Peno long
penyulit
Laserasi
Infeksi
perdarahan
JK BB PJ
1.
2.
3.
4.
1 bln13 th5 th
2 hr
9 bln
9 bln
9 bln
9 bln
-
-
-
Bayi besar,KPD
NormalNormalNormal
SC
BdnBdn
BdnDktr
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
d. Post partum sekarang
Riwayat persalinan sekarang : seksio caesarea
Tipe persalinan : seksio caesarea
Lama persalinan : ± 1 jam
Rencana perawatan bayi : Sendiri
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi:
- Brest care :
Klien mengatakan tidak tahu cara perawatan payudara
- Perineal :
Klien mengatakan tidak tahu cara perawatan
perineum/genetalia
- Nutrisi : Ya
- Senam nifas : Tidak
- Menyusui : Ya (ASI)
- KB :
a. Riwayat KB : Pernah menggunakan Kb suntik
b. Rencana KB : ingin tetap mengguakan KB suntik
6. PENGKAJIAN DATA DASAR KLIEN
No Pengkajian Sebelum MRS Saat di RS
1 Aktifitas dan
istirahat
a. Tidur malam
b. Tidur siang
Klien mengatakan sebelum MRS
biasanya tidur 7-8 jam yaitu
jam 21.00 dan bangun jam
05.00
Klien mengatakan tidur siang
Klien mengatakan
setelah selesai operasi
SC klien tidak dapat
tidur secara teratur
dikarenakan nyeri yang
42
1-2 jam yaitu jam 14.00 dan
bangun 16.00
dirasakan di daerah
bekas oprasi, biasanya
tidur malam pukul 22.00
dan sering terbangan
tengan malam
2. Integritas ego Klien mengatakan pada saat
hamil tidak pernah mengalami
konflik dengan suami ataupun
dengan keluarga. Hubungan
klien dengan orang lain
berjalan dengan baik.
Klien mengatakan
suaminya selalu
mendukung segala
sesuatu yang dibutuhkan
oleh
istrinya baik dari segi
materi maupun fisik dan
selalu menemani
istrinya mulai dari
kehamilan sampai saat
persalinan selesai.
3. Nutrisi Klien mengatakan selama
berada dirumah klien selalu
makan 3 kali sehari dengan 1
porsi habis, klien
mengatakan tidak pernah
mengalami mual muntah selama
hamil, makan minum sendiri.
Klien mengatakan selama
berada di rumah sakit
selalu maka 3 kali
sehari, dengan jenis
nasi,sayur,tempe dan
telur, dan hanya
menghabiskan setengah
porsi, mual (+), muntah
(-), makan minum
dibantu suami. Klien
juga mengatakan tidak
ada nafsu makannya dan
tampak lemah.
4. Eliminasi Klien mengatakan selama
dirumah biasanya BAK 3-5
kali sehari dan BAB 1 kali
sehari.
Klien mengatakan
setelah selesai
melahirkan BAK klien 4-
5 kali sehari dan BAB
belum semenjak
melahirkan
5. Pernapasan Klien mengatakan tidak
pernah mengalami kesulitan
bernafas selama hamil.
Suara nafas
vesikuler,tidak ada
ronchi, tidak ada
whezing, tidak ada
tarikan dinding dada,
frekuensi pernafasan 24
kali/menit, tidak
menggunakan oksigen.
6. Hygiene Klien mengatakan selama Klien mengatakan selama
43
berada di rumah klien selalu
mandi 2 kali sehari,
menggosok gigi setiap mandi
dan keramas 2x seminggu.
berada di rumah sakit
dan selesai persalinan
klien belum pernah
mandi karena
keterbatasan mobilitas,
hanya di lap saja
dibantu oleh ibu dan
suaminya dan
keluarganya.
7. Keamanan dan
keselamatan
Klien mengatakan selama
dirumah selalu aktif dalam
melakukan pergerakan atau
mobilisasi seperti jalan-
jalan sore, klien tidak
pernah mengalami masalah
pada system pendengaran
maupun penglihatan.
Klien mengatakan
setelah selesai
persalinan klien banyak
diam ditempat tidur dan
tidak banyak melakukan
pergerakan dikarenakan
rasa sakit jika terlalu
banyak bergerak
8. Seksualitas Tidak dikaji Tidak dikaji
9. Intoleransi
social
Klien mengatakan selama
dirumah selalu aktif dalam
kegiatan sosial yang ada
disekitar rumahnya, klien
tinggal bersama orangtua dan
suaminya, menurut klien
komunikasi yang terjalin
dikeluarganya baik.
Klien mengatakan selama
dirumah sakit orang
terdekat yang selalu
menemaninya adalah
suami, ibu dan
mertuanya.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tekanan darah : 120/80 mmHg
d. Nadi : 96 x/mnt
e. Respirasi : 24 x/mnt
f. Suhu : 36,70c
g. Berat Badan : 68 Kg
h. Tinggi Badan : 165 cm.
i. Lila : 26 cm
HEAD TO TOE :
1. Mata
a. Inspeksi : Simetris, sklera tidak ikterik,
konjungtiva anemis.
44
b. Palpasi : tidak terdapat edema, konjungtiva tidak
anemis
2. Hidung
a. Inspeksi : Simetris, tidak ada polip, fungsi
penciuman baik dan tidak tampak adanya pernafasan
cuping hidung.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Mulut
a. Inspeksi : Simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada
sariawan
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada daerah mulut
4.Sistem pernapasan
Jalan napas bersih, pernapasan tidak sesak dengan atau
tanpa aktivitas, suara napas vesikuler, tidak ada
penggunaan otot bantu pernapasan
5. Leher
a. Inspeksi : Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar
tiroid, tidak tampak pembesaran vena jugularis dan
refleks menelan baik.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
6. Dada/Thorak
Inspeksi : Simetris, tidak tampak adanya tarikan
dinding dada, Payudara membesar, tampak areola mamae
hitam dan menonjol.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa,
jumlah pengeluaran ASI sedikit
Perkusi : Suara sonor, irama 84 kali/menit
Auskultasi : Vesikuler, tidak ada ronchi dan whezing.
7. Abdomen
Inspeksi : Sedikit membesar, simetris, tanpak luka
bekas SC
Palpasi : terdapat nyeri tekan daerah abdomen.
Perkusi : Suara timpani
Auskultasi : bising usus 10 kali/menit
8. Genitourinary
Terpasang kateter
9. Ekstremitas
a. Atas
Simetris, tidak ada lesi, terpasang infuse NaCl 20
45
TPM, kekuatan otot 5/5, tidak ada nyeri tekan dan
tidak ada edema.
b. Bawah
Simetris, tidak ada lesi dan edema, tidak ada nyeri
tekan dan kekuatan otot 5/5.
DATA PENUNJANG
A. Laboratorium, 02 maret 2015
Hb : 11,7 gr/dl
B. Terapi
Clindamisine 3x1
SF 2x1
Asam Mefenamat 3x1
Metargin
Infus,RL 20 tpm
46
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAHDS:- Klien mengatakan
bahwa nyeri dirasakan di area perutnya yang bekas SCP : luka operasiQ : Seperti ditusuk-tisukR : area lupa post SCS : mengganggu ( sedang/4)T : nyeri saat bangun tidur, berdiri dn berjalan
DO: - Sesekali klien
tanpak meringis saat mau bergerak dan bangun
Keadaan umum : BaikKesadaran :CmTD : 120/80 mmHgNadi: 96 x/mntRespirasi: 24 x/mntSuhu: 36,70c
Trauma jaringan akibat eksisisi/oprasi SC
Pelepasan mediator nyeri (bradikinin,prostaglandin)
Merangsang sistem saraf pusat
Nyeri akud
Nyeri akud
DS :Klien mengatakan selama berada di rumah sakit selalu makan 3 kali sehari, dengan jenis nasi, sayur, tempe dan telur, dan hanya menhgabiskan setengah porsi, mual (+), muntah (-), makan minum dibantu suami. Klien juga mengatakan tidak ada nafsu makannya.
DO :Klien tanpak lemahKeadaan umum : BaikKesadaran :CmTD : 120/80 mmHgNadi: 96 x/mntRespirasi: 24 x/mntSuhu: 36,70c
Post op SC
Psikologis
Efek anstesi
Kesadaran menurun
Mual,muntah( kesadaran menburun)
Nafsu makan menurun
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
47
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akud berhubungan dengan adanya trauma jaringan
akibat oprasi SC yang ditandai dengan Klien mengatakan
bahwa nyeri dirasakan di area perutnya yang bekas SC
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan efek anstesi, mual, nafsu makan menurun yang
ditandai dengan klien mengatakan tidak bisa menghabiskan
setiap porsi makan yang diberikan dan tidak ada nafsu
makan
48
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny ”M” Umur : 35 tahun
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL1 Nyeri akud berhubungan
dengan adanya trauma jaringan akibat oprasi SC yang ditandai dengan Klien mengatakan bahwa nyeri dirasakan di area perutnya yang bekas SC
Setelah dilakuka tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan nyeri yang dirasakan klien berkuran dengan kreteria hasil : klien mengatakan nyeri yang dirasakjan berkurang, klien tanpak rileks
- Lakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
- Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
- Kaji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (ex: beraktivitas, tidur, istirahat, rileks, kognisi, perasaan, dan hubungan sosial)
- Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)
- Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (ruangan, suhu, cahaya, dan suara)
- Kolaborasi untuk penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.
- Pengkajian secara komprehensif dapat mnegetahui perkembangan penyakit dan tindakan yang diberikan berikutnya
- Penilaiaan secara objektif adaah salah satu tanda yang didapat sebagai penunjang dalam pemeriksaan nyeri
- Memeberikan informasi dasar untuk aktivitas yang boleh dilakukan dan bertahap
- Tehik distraksi napas dalam dapat membuat otot menjadi rileks dan tenang
- Lingkungan yang kurang nyaman dapat membuat tidak tenang dan menambah nyeri
- Analgesik dapat menurunkan respon nyeri
49
2 Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek anstesi, mual, nafsu makan menurun yang ditandai dengan klien mengatakan tidak bisa menghabiskan setiap porsi makan yang diberikan dan tidak ada nafsu makan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nutrisi klien terpenuhi denghan kreteria hasil Nafsu makan klien bertambah, klien tidak lemas
- Kaji status nutrisi klien dengan kebiasaan klien makan
- Menganjurkan untuk mnyajikan makanan dalam keadaan hangat
- Anjurkan untuk makan dengan porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi untuk menentukan diet
- Untuk mengetahui keadaan kebutuhan nutrisi klien
- Menu hangat mempengaruhi rlaksasi otot spingter sebral pencernaan sehingga respon mual muntah berkurang
- Menjaga agar lambung tidak kososng sehingga nutrisi di dapatkan tubuh
- Menentukan diet yang tepat sesuai dengan perhitungan ahli gizi
50
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI I
Nama Klien : Ny.”S” Umur : 35 Tahun
NO.Dx.
Tanggal
JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Paraf
1 02/03/2015
11.30 - Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
- MengObservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
- Mengkanji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (ex: beraktivitas, tidur, istirahat, rileks, kognisi, perasaan, dan hubungan sosial)
- Mengajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)
- Mengkolaborasi untuk penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.
1 02/03/2015
12.25 - mengKaji status nutrisi klien dengan kebiasaan klien makan
- Menganjurkan untuk mnyajikan makanan dalam keadaan hangat
- MengAnjurkan untuk makan dengan porsi kecil tapi sering
- MengKolaborasi dengan tim ahli gizi untuk menentukan diet
51
Evaluasi formatif hari I :
Tanggal No. DX
Evaluasi
02/03/2015
1 S : klien mengatakan merasakan nyeri di perutnya
bekas opreasi SC dengan skala nyeri sedang/5P : luka operasiQ : Seperti ditusuk-tisukR : area luka post SCS : mengganggu ( sedang/5)T : nyeri saat bangun tidur, berdiri dn berjalan
klien mengatakan istirahatnya terganggu karena nyeri yang dirasakan
O : klien masih tanpak meringis kesakitanA :masalah belum teratasi P :intervensi di lanjutkan
Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
MengObservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
Mengkanji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (ex: beraktivitas, tidur, istirahat, rileks, kognisi, perasaan, dan hubungan sosial)
Mengajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)
Mengkolaborasi untuk penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.
02/03/2015
2 S : klien mengatakan nafsu makannya belum bertambah dan masih mual
O : Klien tanpak masih lemah Tanpak menghabiskan ½ porsi yang diberikan
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di pertahankan
- mengKaji status nutrisi klien dengan kebiasaan klien makan
- Menganjurkan untuk mnyajikan makanan dalam keadaan hangat
- MengAnjurkan untuk makan dengan porsi kecil tapi sering
- MengKolaborasi dengan tim ahli gizi untuk menentukan diet
52
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI II
Nama Klien : Ny.”S” Umur : 35 Tahun
NO.Dx.
Tanggal
JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Paraf
1 03/03/2015
09.00 - Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
- MengObservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
- Mengkanji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (ex: beraktivitas, tidur, istirahat, rileks, kognisi, perasaan, dan hubungan sosial)
- Mengajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)
- Mengkolaborasi untuk penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.
1 25/03/2015
09.00 - mengKaji status nutrisi klien dengan kebiasaan klien makan
- Menganjurkan untuk mnyajikan makanan dalam keadaan hangat
- MengAnjurkan untuk makan dengan porsi kecil tapi sering
- MengKolaborasi dengan tim ahli gizi untuk menentukan diet
53
Evaluasi formatif hari II :
Tanggal No. DX
Evaluasi
03/03/2015
1 S : klien mengatakan masih merasakan nyeri di
perutnya bekas opreasi SC dengan skala nyeri sedang/5P : luka operasiQ : Seperti ditusuk-tisukR : area lupa post SCS : mengganggu ( sedang/5)T : nyeri saat bangun tidur, berdiri dn berjalan
klien mengatakan dapat istirahat dengan nyaman meskipun kadang-kadang nyeri luka SC di perutnya timbul
O : klien masih tanpak meringis kesakitan ketika bergerak
A :masalah belum teratasi P :intervensi di lanjutkan
Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
MengObservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
Mengkanji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (ex: beraktivitas, tidur, istirahat, rileks, kognisi, perasaan, dan hubungan sosial)
Mengajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)
Mengkolaborasi untuk penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.
02/03/2015
2 S : klien mengatakan sudah tidak mual lagi dan nafsu maknnya sedikit meningkat.
O : klien tanpak senang tampak mengahbiskan lebih dari setengah porsi
yang diberikan rumah sakit dan lauknya hampir habis
klien tidak lemasA : masalah teratasi sebagianP : intervensi di pertahankan
- mengKaji status nutrisi klien dengan kebiasaan klien makan
- Menganjurkan untuk mnyajikan makanan dalam keadaan hangat
- MengAnjurkan untuk makan dengan porsi kecil tapi sering
- MengKolaborasi dengan tim ahli gizi untuk menentukan diet
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI III
54
Nama Klien : Ny.”S” Umur : 35 Tahun
NO.Dx.
Tanggal
JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Paraf
1 04/03/2015
09.00 - Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
- MengObservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
- Mengkanji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (ex: beraktivitas, tidur, istirahat, rileks, kognisi, perasaan, dan hubungan sosial)
- Mengajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)
- Mengkolaborasi untuk penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.
1 04/03/2015
09.00 - mengKaji status nutrisi klien dengan kebiasaan klien makan
- Menganjurkan untuk mnyajikan makanan dalam keadaan hangat
- MengAnjurkan untuk makan dengan porsi kecil tapi sering
- MengKolaborasi dengan tim ahli gizi untuk menentukan diet
Evaluasi formatif hari III :
55
Tanggal No. DX
Evaluasi
04/03/2015
1 S : klien mengatakan nyeri yang dirasakan ,mulai
berkurang P : luka operasiQ : Seperti ditusuk-tisukR : area lupa post SCS : mengganggu ( sedang/4)T : nyeri saat mau bangun dari tempat tidur kurang lebih 2 menit
klien mengatakan dapat istirahat dengan nyaman meskipun kadang-kadang nyeri luka SC di perutnya timbul
O : klien tanpak sedikit rilek menyusui bayinya
A :masalah teratasi sebagian
P :intervensi di pertahankan
Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
MengObservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
Mengkanji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (ex: beraktivitas, tidur, istirahat, rileks, kognisi, perasaan, dan hubungan sosial)
Mengkolaborasi untuk penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.
02/03/2015
2 S : klien mengatakan nafsu makannya bertambah dan hampir mengahbiskan porsi yang di berikan rumah sakit bahkan sisannya sedikit
O : klien tanpak senang terdapat sedikit sisa nasi klien dan lauknya
habisA : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan.
Recommended