View
214
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
28
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1. Sejarah MAN 2 Surakarta
MAN 2 Surakarta terletak di Jl Slamet Riyadi No 308 Surakarta.
Denah bangunan kuno seluas sekitar 4.000 meter persegi itu menyerupai
huruf "U" dan bertingkat dua.
Menurut penuturan mantan Kepala Sekolah MAN 2 Solo, H Dimyati
BA, bangunan kuno tersebut dulunya milik seorang saudagar dari
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun bangunan itu kemudian dibeli
pemerintah melalui Departemen Agama (Depag). Setelah melalui proses
pembelian bangunan, cerita Dimyati, kemudian dipergunakan sebagai
sarana belajar Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN). Sekitar tahun 1950,
komplek gedung pendidikan itu juga dipakai untuk kantor Mahkamah Islam
Tinggi (MIT) yang kemudian berubah menjadi Pengadilan Tinggi Agama.
Dimyati menjelaskan, MIT itu merupakan sebuah lembaga setingkat
Pengadilan Tinggi untuk peradilan umum. Namun setelah MIT dipindah ke
Semarang, kini tidak lagi membawahi Jawa, Madura, dan Kalimantan.
Demikian pula sudah terdapat Pengadilan Tinggi Agama sampai akhirnya
bangunan tersebut beralih fungsi. Sekitar tahun 1973 MIT telah bubar,
kemudian bangunan itu diserahkan kepada PGAN untuk kemudian dipakai
sebagai masjid dan gedung sekolah. Setelah PGAN mempergunakan
seluruh kompleks bangunan, PGAN juga menyelenggarakan kegiatan di
29
dua tempat, yaitu di bangunan semula dan di Gedung Mambaul Ulum depan
pasar Klewer.
Pada tahun 1992 Depag kemudian mengubah PGAN menjadi MAN.
Secara otomatis, perubahan itu juga diikuti penggunaan gedung di kompleks
Mambaul Ulum. Penjelasan senada juga disampaikan Kepala Sekolah MAN
2 Solo, Drs. H Abdul Salim M.Ag. Menurut Abdul Salim, gedung tersebut
sudah terdaftar sebagai benda cagar budaya.
Dimyati menjelaskan, ciri khas bangunan Nongtjik yang hingga saat
ini masih dipertahankan adalah struktur bangunan yang tidak
mempergunakan semen untuk konstruksinya. Selain itu juga banyak
ornamen kaca berwarna yang berada diseluruh bangunan. Ornamen kaca itu
juga tercetak nama Nongtjik, yang berada dibangunan tengah yang saat ini
dipergunakan untuk masjid. Kondisi fisik bangunan tersebut masih cukup
terawat. Sebagian kecil tampak retak-retak, terutama pada lantai II. Kondisi
masjid yang berada ditengah kompleks juga tampak megah.
Sistem informasi juga berkembang di MAN 2 Surakarta. Berawal
dari sistem manual, dimana setiap ada pengumuman tertempel di papan
pengumuman sampai adanya sistem informasi berupa website yang dapat di
akses semua orang kapan dan dimana pun mereka berada. Sistem
penjadwalan juga mengalami perkembangan yang semula pembuatan
dengan media kertas lalu berkembang menggunakan komputer yang
dikerjakan dengan software Microsoft Excel.
30
4.2. Visi Misi dan Tujuan Pendidikan Madrasah
a. Visi Madrasah
Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta sebagai lembaga
pendidikan dasar berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan
murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah dan
masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Aliyah Negeri 2
Surakarta juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan
masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; era informasi dan
globalisasi yang sangat cepat. Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta
ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut:
Terciptanya output yang memiliki akhlakul karimah, mampu
mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang diperoleh, memiliki
ketrampilan dan kemandirian yang tinggi serta bermanfaat bagi
masyarakat dan negara.
b. Misi Madrasah
Misi Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta sebagai berikut:
1. Membangun sistem pengelolaan partisipatif, lentur, transparan,
amanah, akuntabel menuju manajemen yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan lingkungan madrasah yang kondusif untuk
pembelajaran yang mampu, membekali lulusan dengan
seperangkat ketrampilan keras (hardskill) dan ketrampilan lunak
(softskill) sehingga mampu berkontribusi dalam membangun
bangsa.
31
3. Mengembangkan sumber daya manusia melalui berbagai
pembelajaran organisasi untuk memberikan penguatan budaya
kerja, pelayanan prima (excellent service) peningkatan mutu,
relevansi dan daya saing lembaga.
4. Membangun nilai – nilai sosial, humaniora, kesantunan dan budi
pekerti yang dijiwai oleh semangat ke-Islaman melalui
keteladanan.
5. Mengembangkan seperangkat kurikulum yang berorientasi kepada
layanan kebutuhan masyarakat dengan tetep berpedoman pada
kurikulum nasional.
6. Mengembangkan kegiatan yang bersifat vokasional yang
terintegrasi dengan pembelajaran serta menjalin hubungan
kemitraan dengan lembaga lain maupun dunia industry dengan
tetap mengedepankan nilai edukasi, kemerdekaan dan saling
menguntungkan.
c. Tujuan Pendidikan Madrasah
Secara umum tujuan pendidikan Madrasah adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Bertolak
dari tujuan umum pendidikan dasar tersebut, Madrasah Aliyah Negeri
2 Surakarta mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Pembelajaran Aktif (PAKEM, CTL).
32
2. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui
layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstra kulikuler.
3. Membiasakan perilaku Islami di lingkungan madrasah.
4. Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan nilai rata-rata 75.
5. Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olahraga
lewat kejuaraan dan kompetisi.
4.3. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi pada MAN 2 Surakarta tersusun sebagai berikut:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi MAN 2 Surakarta
Berikut adalah tugas dari struktur gambar di atas:
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan di dalam bidang pendidikan, tugas-tugasnya adalah
sebagai berikut:
33
1) Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses
pembelajaran secara efektif dan efisien (yaitu tugas-tugas sebagai
guru).
2) Membagi tugas kepada bawahan guna kejelasan pelaksanaan tugas.
3) Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan guna kejelasan
pelaksanaan tugas.
4) Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan agar tidak terjadi
penyimpangan.
5) Memeriksa hasil kerja bawahan untuk mengetahui kesulitan dan
hambatan serta memberikan jalan keluarnya.
6) Menilai hasil kerja bawahan secara periodic guna bahan
peningkatan kerja.
b. Komite Sekolah
Komite sekolah memiliki peran yang sangat penting dan bertugas
sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan tertib administrasi serta membuat laporan
berkala dan tahunan.
2) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
3) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
34
c. Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah terbagi menjadi 4 bidang yang setiap
bidangnya memiliki tugas masing-masing untuk mempermudah
pelaksanaan kegiatan sekolah. Berikut tugas di setiap bidang:
1. Kesiswaan
Wakil kepala sekolah di bidang kesiswaan mempunyai tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Memelihara hubungan yang kondusif kepada masyarakat di
sekitar lingkup MAN 2 Surakarta.
2) Menerima saran dan kritik yang diajukan oleh masyarakat.
3) Memberikan arahan mana yang baik dan buruk untuk para
siswa.
4) Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan
peran komite.
5) Menyelenggarakan bakti sosial dan karyawisata.
2. Sarana Prasarana
Wakil kepala sekolah di bidang sarana dan prasarana
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk
menunjang proses belajar mengajar.
2) Merencanakan program pengadaan sarana prasarana.
3) Mengatur pemanfaatan sarana prasarana.
4) Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian sarana
prasarana.
35
3. Humas
Wakil kepala sekolah di bidang humas mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menyusun program kerja dan anggaran humas.
2) Membantu komite dalam pengembangan sekolah.
3) Memfasilitasi hubungan antar warga sekolah dan komite.
4) Mengkoordinasi pelaksanaan promosi sekolah.
5) Mengkoordinasi penelusuran lulusan.
4. Kurikulum
Wakil kepala sekolah di bidang kurikulum mempunyai tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menyusun dan menjabarkan kalender akademik.
2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
3) Mengatur penyusunan program pengajaran (program semester,
program satuan pelajaran, persiapan mengajar, penjabaran dan
penyesuaian kurikulum).
4) Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan
kelas, kriteria kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa
serta pembagian raport.
5) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
6) Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
7) Mengatur pengembangan MGMP dan coordinator mata
pelajaran.
8) Mengatur mutasi siswa.
36
4.4. Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran
Menyusun jadwal mata pelajaran merupakan salah satu kegiatan
dalam manajemen kurikulum di sekolah. Pekerjaan tersebut umumnya
dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Jadwal pelajaran
menjabarkan seluruh program pengajaran di sekolah yang meliputi mata
pelajaran, waktu, ruang serta guru yang mengajar.
Langkah penyusunan jadwal mata pelajaran dalam manajemen
kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan struktur program kurikulum masing-masing mata pelajaran
(jenis mata pelajaran yang diajarkan dan jumlah jam perminggu
masing-masing mata pelajaran tiap jenjang kelas).
b. Penyusunan pembagian tugas jam mengajar guru (berisi nama guru,
jenis mata pelajaran yang diajarkan, jumlah jam masing-masing mata
pelajaran dan kelas yang di ajar).
c. Penentuan hari-hari atau jam-jam kosong masing-masing mata
pelajaran dan guru (misalnya pelajaran penjasorkes hanya jam 1 s.d 4).
d. Penentuan jumlah jam pelajaran sekolah tiap hari atau tiap minggu
(misalnya senin 10 jam pelajaran, selasa 9 jam pelajaran).
4.5. Pembuatan Jadwal Mata Pelajaran
Sistem penjadwalan di MAN 2 Surakarta masih menggunakan
sistem manual dengan membuat perancangan jadwal serta membuat list atau
form waktu luang yang dibagikan ke semua guru yang mengajar. Jadwal
37
mata pelajaran di buat setelah semua data terkumpul dengan menempatkan
di kolom-kolom jadwal sesuai dengan data yang ada di form tersebut.
Skema alur pembuatan jadwal mata pelajaran pada sistem yang sedang
berjalan sebagai berikut:
Gambar 4.2 Bagan Skema Alur Pembuatan Jadwal
Prosedur pembuatan jadwal mata pelajaran yang saat ini berjalan sebagai
berikut:
a. Kurikulum membuat perancangan jadwal serta membuat list atau form
waktu luang yang akan dibagikan ke semua guru yang mengajar. Form
38
tersebut berisi nama guru, mata pelajaran dan waktu halangan
mengajar.
b. Guru mata pelajaran mengisi form yang telah ada dan diberikan
kembali ke bagian kurikulum.
c. Kurikulum membuat jadwal mata pelajaran sesuai dengan form yang
telah di isi semua guru yang mengajar.
d. Apabila ada perbaikan atau guru ingin pindah jadwal mengajar, guru
diharuskan melaporkan ke bagian kurikulum.
e. Kurikulum akan membuat jadwal ulang sampai sesuai dengan jadwal
guru. Setelah jadwal mata pelajaran selesai, jadwal tersebut akan
dibagikan kepada guru dan siswa.
Prosedur yang harus diperhatikan dalam pembuatan jadwal mata pelajaran
sebagai berikut:
a. Pembagian Mata Pelajaran
Pembagian tugas mengajar mata pelajaran sesuai dengan
kemampuan mengajar guru. Data pembagian tugas terdapat pada
Halaman Lampiran 1.
b. Pembagian Jam Mata Pelajaran
Jumlah waktu pembelajaran perminggu untuk kelas X sampai
dengan kelas XII masing-masing minimum 48 jam pembelajaran,
dengan alokasi waktu 45 menit per pembelajaran tatap muka.
Berikut adalah data pelajaran dan jam pelajaran masing-masing kelas:
39
Tabel 1.1 Data Jam Mata Pelajaran
No Mata
Pelajaran
X XI XII
IPA IPS Agama IPA IPS Agama IPA IPS Agama
1 Akhlak - - 2 - - 2 - - 2
2 Akidah A - 2 2 2 2 2 2 2 2
3 AlQur’an H 2 - 2 2 2 2 2 2 2
4 Bhs Arab 4 4 6 2 2 5 2 2 5
5 Bhs Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 Bhs Inggris 5 5 5 4 4 4 4 4 4
7 Bhs Jawa 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Biologi 3 3 - 4 2 - 6 - -
9 BK 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 Ekonomi 3 3 3 2 4 2 - 6 -
11 Fiqih 2 2 2 2 2 2 2 2 2
12 Fisika 3 - - 4 - - 4 - -
13 Geografi - 3 - - 4 - - 4 -
14 Hadits - - 2 - - 3 - - 5
15 Ilmu Kalam - - 2 - - 2 - - 2
16 Ilmu Tafsir - - 2 - - 3 - - 3
17 Kimia 3 - - 4 - - 4 - -
18 Matematika 7 4 4 8 4 4 8 4 4
19 Penjasorkes 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 PKn 2 2 2 2 2 2 2 2 2
21 Prakarya 2 2 2 2 2 2 2 2 2
22 Sej. Indo 2 2 2 2 2 2 2 2 2
23 Sejarah - 3 - - 4 - - 4 -
24 Seni Budaya 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 SKI 2 2 2 2 2 2 2 2 2
26 Sosiologi - 3 - - 4 - - 4 -
27 TIK 2 - - - - - - - -
28 Ushul Fiqih - - 2 - - 3 - - 3
40
c. Alokasi Jam Pelajaran
Dalam penjadwalan ini setiap 1 jam mata pelajaran alokasi
waktunya sama dengan 45 menit. Berikut alokasi jam pelajaran:
Tabel 4.2 Alokasi Jam Pelajaran
Jam Pelajaran Waktu
1 06.30 – 07.15
2 07.15 – 08.00
3 08.00 – 08.45
4 08.45 – 09.30
09.30 – 09.45
5 09.45 – 10.30
6 10.30 – 11.15
7 11.15 – 12.00
12.00 – 12.20
8 12.20 – 13.05
9 13.05 – 13.50
10 13.50 – 14.35
d. Pengisian Waktu Luang
Semua guru mata pelajaran diwajibkan mengisi form waktu
luang dan hari halangan yang telah disediakan oleh waka kurikulum
dengan mengisikan waktu dan hari halangan mengajar.
Berikut contoh form pengisian waktu luang:
41
Tabel 4.3 Form Waktu Luang
Form Data Waktu Halangan Mengajar
Nama Guru Sita Kurniasari, M.Si
Mata Pelajaran Biologi
Waktu Halangan
Jam Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
1 06.30 – 07.15
2 07.15 – 08.00
3 08.00 – 08.45 V
4 08.45 – 09.30 V
5 09.45 – 10.30
6 10.30 – 11.15 V
7 11.15 – 12.00 V
8 12.20 – 13.05 V
9 13.05 – 13.50
10 13.50 – 14.35
4.6. Sistem Penjadwalan
Prosedur sistem penjadwalan yang akan dibuat tidak jauh berbeda
dengan prosedur pembuatan jadwal yang saat ini masih berjalan. Perbedaan
yang signifikan hanya terdapat pada proses pembuatannya saja.
Skema alur sistem penjadwalan yang akan dibuat sebagai berikut:
42
Gambar 4.3 Skema Sistem Penjadwalan Prosedur pembuatan jadwal mata pelajaran sebagai berikut:
a. Kurikulum membuat list atau form waktu luang yang akan dibagikan
ke semua guru yang mengajar. Form tersebut berisi nama guru, mata
pelajaran dan waktu halangan mengajar.
b. Guru mata pelajaran mengisi form yang telah ada dan diberikan
kembali ke bagian kurikulum.
c. Kurikulum membuat jadwal mata pelajaran sesuai dengan form yang
telah di isi semua guru yang mengajar menggunakan sistem baru.
Sistem baru yang dimaksud adalah sistem penjadwalan menggunakan
metode Algoritma Genetika. Alur penjadwalan Algoritma Genetika
akan di bahas secara rinci pada bagian studi kasus.
43
d. Setelah jadwal mata pelajaran selesai, jadwal tersebut akan dibagikan
kepada guru dan siswa.
4.7. Studi Kasus Penjadwalan Algoritma Genetika
Pembuatan jadwal mata pelajaran di MAN 2 Surakarta saat ini
menggunakan cara manual yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel.
Jadwal yang menggunakan sistem ini tidak bisa mendeteksi bentrokan
antar jadwal secara otomatis sehingga dalam mengatasinya membutuhkan
proses waktu yang lama dan seringkali perlu dilakukan perbaikan lagi.
Sistem yang diusulkan merupakan sistem penjadwalan mata
pelajaran menggunakan metode Algoritma Genetika dimana sistem ini
diharapkan dapat meminimalisir masalah yang ada.
Berikut diagram alir Algoritma Genetika:
44
Gambar 4.4 Flowchart Algoritma Genetika
45
Diagram alir Algoritma Genetika:
a. Pengkodean
Dalam penjadwalan terdapat daftar mata pelajaran, daftar
waktu, daftar ruang dan daftar kelas. Pengkodean ini menggunakan
model pengkodean bilangan bulat. Berikut diantaranya pengkodean
daftar tersebut:
Tabel 4.4 Daftar Mata Pelajaran
Kode Mapel Mata Pelajaran
Mp01 Bahasa Indonesia
Mp02 Matematika
Mp03 Fisika
Mp04 Kimia
Tabel 4.5 Daftar Waktu
Kode Waktu Hari Jam
H1 Senin 06.30 – 07.15
H2 Senin 07.15 – 08.00
H3 Selasa 06.30 – 07.15
H4 Selasa 07.15 – 08.00
Tabel 4.6 Daftar Guru
Kode Guru Nama Guru
G01 Yuyun
G02 Niken
G03 Aris
G04 Fajar
46
Tabel 4.7 Daftar Kelas
Kode Kelas Kelas
K1 X IPA 1
K2 XI IPA 1
K3 XII IPA 1
Tabel 4.8 Daftar Aturan
No Kode Guru Kode Mapel Kode Kelas
1 G01 Mp01 K1
2 G02 Mp02 K1
3 G03 Mp03 K1
4 G04 Mp04 K1
5 G01 Mp01 K2
6 G02 Mp02 K2
7 G03 Mp03 K2
8 G04 Mp04 K2
9 G01 Mp01 K3
10 G02 Mp02 K3
11 G03 Mp03 K3
12 G04 Mp04 K3
b. Menentukan Populasi Awal dan Inisialisasi Kromosom
Menentukan populasi awal merupakan proses pembangkitan
sejumlah kromosom secara acak (random). Pada penjadwalan ini
solusi yang akan dihasilkan adalah menentukan waktu untuk kegiatan
47
belajar mengajar. Panjang satu kromosom adalah gabungan gen
berdasarkan jumlah dari seluruh mata pelajaran dan ruang kelas yang
ada. Satu gen berisi informasi waktu, hari, guru, mata pelajaran dan
kelas.
Diasumsikan dalam satu populasi yang terbentuk berjumlah 3
kromosom. Maka dari daftar tersebut akan terbentuk (dalam bentuk
grid):
Kromosom 1
Wkt/kls K1 K2 K3
H1 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1
H2 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2
H3 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3
H4 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4
Kromosom 2
Wkt/kls K1 K2 K3
H1 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4
H2 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1
H3 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2
H4 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3
Kromosom 3
Wkt/kls K1 K2 K3
H1 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3
H2 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4
H3 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1
H4 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2
48
Urutan kode pada setiap gen mewakili kode mata pelajaran, kode
jam/hari, kode kelas dan kode ruang. Penempatan urutan kode pada
setiap gen dilakukan secara acak (random).
c. Fungsi Fitness
Nilai yang dihasilkan oleh fungsi fitness merepresentasikan seberapa
banyak jumlah persyaratan yang dilanggar, sehingga dalam kasus ini
semakin kecil jumlah pelanggaran yang dihasilkan maka solusi yang
dihasilkan akan semakin baik. Untuk setiap pelanggaran yang terjadi
akan diberikan nilai 1. Agar tidak terjadi nilai fitness yang tak
terhingga maka total semua pelanggaran akan ditambahkan 1. Dengan
menggunakan persamaan (2.1) maka dapat di hasilkan nilai fitness
sebagai berikut:
𝐹𝑖𝑡𝑛𝑒𝑠𝑠 𝐾𝑟𝑜𝑚𝑜𝑠𝑜𝑚 1 =1
1+12 =
1
13= 0.0769
𝐹𝑖𝑡𝑛𝑒𝑠𝑠 𝐾𝑟𝑜𝑚𝑜𝑠𝑜𝑚 2 =1
1+12 =
1
13= 0.0769
𝐹𝑖𝑡𝑛𝑒𝑠𝑠 𝐾𝑟𝑜𝑚𝑜𝑠𝑜𝑚 3 =1
1+12 =
1
13= 0.0769
d. Seleksi
Pembentukan susunan kromosom pada penjadwalan ini
dilakukan dengan menggunakan metode seleksi roulette-wheel.
Berikut flowchart seleksi:
49
Gambar 4.5 Flowchart Seleksi
Langkah – langkah metode seleksi roulette-wheel sebagai berikut:
1) Menghitung total nilai fitness seluruh kromosom
Tabel 4.9 Total Nilai Fitnes Kromosom Nilai Fitness
1 0.0769
2 0.0769
3 0.0769
Total 0.2307
50
2) Menghitung probabilitas tiap kromosom dengan cara membagi
nilai fitness tiap kromosom dengan total nilai fitness.
Tabel 4.10 Probabilitas Tiap Kromosom
Kromosom Probabilitas Total
1 0.0769/0.2307 0.3333
2 0.0769/0.2307 0.3333
3 0.0769/0.2307 0.3333
Total Nilai Fitness 1
3) Menempatkan masing-masing kromosom pada interval nilai [0-1].
Tabel 2.11 Probabilitas pada interval [0-1]
Kromosom Probabilitas Nilai Kumulatif
1 0 – 0.3333 0.3333
2 0.3334 – 0.6666 0.666666
3 0.6667 - 1 1
4) Membangkitkan bilangan acak
Untuk menentukan susunan populasi baru hasil seleksi maka
dibangkitkan bilangan acak (random) antara [0 – 1]. Dimisalkan
bilangan yang dibangkitkan adalah [0.8 ; 0.5 ; 0.25]. Maka
susunan kromosom populasi baru hasil seleksi adalah kromosom
3, kromosom 2, kromosom 1.
51
Kromosom 3
Wkt/Kls K1 K2 K3 Bentrok
H1 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3 3
H2 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4 3
H3 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1 3
H4 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2 3
Jumlah Bentrok 12
Kromosom 2
Wkt/Kls K1 K2 K3 Bentrok
H1 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4 3
H2 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1 3
H3 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2 3
H4 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3 3
Jumlah Bentrok 12
Kromosom 1
Wkt/Kls K1 K2 K3 Bentrok
H1 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1 3
H2 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2 3
H3 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3 3
H4 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4 3
Jumlah Bentrok 12
e. Cross Over
Metode pindah silang yang paling umum digunakan adalah
pindah silang satu titik potong (one-point crossover). Suatu titik
potong di pilih secara acak (random), kemudian bagian pertama dari
kromosom induk 1 digabungkan dengan bagian kedua dari kromosom
induk 2.
52
Berikut flowchart cross over:
Gambar 4.6 Flowchart Crossover Dimisalkan pc=80 dan bilangan acak yang dibangkitkan [70, 83,
45] maka nilai acak yang kurang dari pc adalah kromosom 1 dan 3
kurang dari Pc (Probability Crossover) yang ditetapkan. Untuk
mempermudah, diubah ke tampilan biasa.
53
Kromosom 1
Wkt/Kls K1 K2 K3 Bentrok
H1 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3 3
H2 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4 3
H3 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1 3
H4 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2 3
Kromosom 3
Wkt/Kls K1 K2 K3 Bentrok
H1 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1 3
H2 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2 3
H3 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3 3
H4 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4 3
Bilangan acak untuk posisi titik potong adalah pada posisi ke 2, maka
crossover nya sebagai berikut:
Kro K1 K2 K3
H1 H2 H3 H4 H1 H2 H3 H4 H1 H2 H3 H4
Kro 1 G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
Kro 3 G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
Hasil pindah silang kedua kromosom tersebut adalah:
Kro K1 K2 K3
H1 H2 H3 H4 H1 H2 H3 H4 H1 H2 H3 H4
Kro 1 G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
Kro 3 G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
G1-Mp1
G2-Mp2
G3-Mp3
G4-Mp4
54
Hasil pindah silang dalam bentuk grid
Kromosom 1
Wkt/Kls K1 K2 K3 Bentrok
H1 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3 3
H2 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4 3
H3 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1 3
H4 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2 3
Kromosom 3
Wkt/Kls K1 K2 K3 Bentrok
H1 G1-Mp1 G1-Mp1 G1-Mp1 3
H2 G2-Mp2 G2-Mp2 G2-Mp2 3
H3 G3-Mp3 G3-Mp3 G3-Mp3 3
H4 G4-Mp4 G4-Mp4 G4-Mp4 3
f. Mutasi Gen
Proses ini dilakukan secara acak pada posisi gen tertentu pada
individu-individu yang terpilih untuk dimutasikan. Misalnya dari data
yang ada, terdapat permintaan guru Yuyun tidak bisa mengajar pada
hari Senin jam 06.30. Gen yang dimaksud adalah guru berhalangan
yaitu Misalnya dari data yang ada, terdapat permintaan guru Yuyun
(G01) tidak bisa mengajar pada hari Senin jam 06.30 (H1).
Berikut flowchart mutasi gen:
55
Gambar 4.7 Flowchart Mutasi Gen Misal Pm = 20 dan bilangan yang dibangkitkan adalah [3 ; 7 ; 5].
Kromosom yang akan diubah adalah sebagai berikut:
Kro K1 K2 K3
H1 H2 H3 H4 H1 H2 H3 H4 H1 H2 H3 H4
Kro
1
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
Kro
2
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
Kro
3
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
56
Hasil setelah mutasi sebagai berikut:
Kro K1 K2 K3
H1 H2 H3 H4 H1 H2 H3 H4 H1 H2 H3 H4
Kro
1
G4-
Mp4
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G1-
Mp1
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kro
2
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G3-
Mp3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kro
3
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G1-
Mp1
G2-
Mp2
G2-
Mp2
G1-
Mp1
G3-
Mp3
G4-
Mp4
G2-
Mp2
G1-
Mp1
G3-
Mp3
G4-
Mp4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
g. Karena kromosom 2 dan kromosom 3 masih terdapat bentrok, maka
step di ulangi lagi ke dalam perhitungan fitness.
h. Analisa dan Kesimpulan
Suatu penjadwalan mata pelajaran tidak lepas dari mata pelajaran
itu sendiri, guru yang mengajar, waktu dan ruang kelas. Pada
penjadwalan menggunakan Algoritma Genetika ini, tersusunlah
sampel kromosom populasi yang masih terdapat beberapa
pelanggaran.
Hasil penjadwalan mata pelajaran menggunakan Algoritma
Genetika adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Penjadwalan
57
Tabel 4.13 Jadwal Mata Pelajaran
Hasil yang didapatkan adalah jadwal mata pelajaran tersebut merupakan
solusi yang diinginkan karena tidak terdapat pelanggaran yang telah ditetapkan.
Recommended