View
229
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Pedoman besaran sampel
yang diteliti adalah dengan menggunakan Proportional Random Sampling
(pengambilan sampel secara acak). Sampel dalam penelitian ini berjumlah
114 siswa dan setiap kelas yang digunakan sampel berjumlah 19 siswa.
Alasan yang menjadikan pertimbangan peneliti memilih SMP Negeri 2
di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang adalah bahwa penelitian dengan
topik Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Berdasar Pola Asuh Orang Tua Pada
Mata Pelajaran Pkn Kelas VIII SMP Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang belum pernah ada. Pertimbangan lain dalam penelitian ini adalah
Dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 di Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang khususnya dalam mata pelajaran PKn indeks prestasi
belajar siswa tidak semua siswa mencapai target KKM, selain itu adanya
perbedaan pola asuh yang digunakan para orang tua siswa dalam
mendidik/mengasuh anak –anaknya.
47
4.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Prestasi Belajar
Data prestasi belajar PKn dapat dideskripsikan dengan bantuan
program SPSS for Windows Ver. 16.0. Hasil pengukuran deskriptif
variabel disajikan dalam Tabel 4.5 di bawah ini yang merangkum
gambaran data prestasi belajar mata pelajaran PKn yang telah
diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T),
Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR); deskripsi statistik dengan ukuran
skor minimum, maksimum, mean dan standard deviasi; serta sebaran data
untuk melihat kenormalannya.
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa skor maksimal prestasi belajar PKn
adalah 93 sedangkan skor minimal sebesar 69 dengan rata-rata sebesar
79,2281 dan standar deviasi 4.7119. Hasil tersebut kemudian
dikelompokkan menjadi 4 kategori yakni sangat tinggi, tinggi, rendah, dan
sangat rendah dengan KKM 75. Sebagai dasar pengelompokan digunakan
rumus sebagai berikut:
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Prestasi 114 69.00 93.00 79.4561 4.66419
Valid N (listwise) 114
48
kategori
dahskor teren - nggiSkor tertiInterval
254
0 -100Interval
Dengan demikian, tinggi rendahnya hasil pengukuran dikategorikan
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Distribusi prestasi belajar mata pelajaran PKn
Kategori Kriteria N Prosentasi (%)
78 - 100 Sangat tinggi 78 68,42%
52 - 77 Tinggi 36 31,58%
26 - 51 Rendah - -
0 - 25 Sangat rendah - -
Total 114 100 %
Gambar 4.3
Diagram Prosentase prestasi belajar PKn
31,58%
68,42%
49
Dari tabel deskripsi pengukuran prestasi belajar mata pelajaran PKn
di atas, dapat di lihat bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar PKn
pada kategori sangat tinggi berjumlah 78 dengan prosentase 68,42 % dan
siswa yang memiliki prestasi belajar PKn pada kategori tinggi berjumlah
36 siswa dengan prosentase 31,58%.
4.2.1.1 Analisis Uji Normalitas Data Prestasi Belajar
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One
Sample Kolmogorov-Simirnov Test. Dalam penelitian ini apabila
signifikansi < 0,05 atau 5% maka data-data tidak berdistribusi normal, dan
sebaliknya apabila signifikansi >0,05 atau 5% maka data-data berdistribusi
normal. Hasil dari uji normalitas data pengukur tiap variabel prestasi
belajar PKn dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data Prestasi Belajar PKn
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi
N 114
Normal Parametersa Mean 79.4561
Std. Deviation 4.66419
Most Extreme Differences Absolute .093
Positive .076
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .989
Asymp. Sig. (2-tailed) .282
a. Test distribution is Normal.
50
Tabel tersebut mendiskripsikan hasil uji statistik terhadap
penyebaran data prestasi belajar PKn dengan teknik One sample
Kolmorogov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean =
79,4561 standar deviasi = 4,6641 dan tingkat signifikan asyimtorik dua sisi
dengan taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,282. Jika
dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah distribusi
tidak normal. Maka H1 diterima apabila p > 0.05, dan H1 ditolak apabila
p < 0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa s = p = 0,282. Artinya
berdasar perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,282 >
0,05. Jadi H1 diterima, artinya variabel Prestasi belajar PKn berdistribusi
normal.
Gambaran kenormalan penyebaran data prestasi belajar PKn dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
51
Grafik 4.4
Kurva Distribusi Variabel Prestasi Belajar PKn
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Pola Asuh Orang Tua
Data angket pola asuh orang tua dapat dideskripsikan dengan
bantuan program SPSS for Windows Ver. 16.0. Hasil pengukuran
deskriptif variabel disajikan dalam Tabel 4.1 di bawah ini yang
merangkum gambaran data pola asuh orang tua yang telah
diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T),
Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR); deskripsi statistik dengan ukuran
skor minimum, maksimum, mean dan standard deviasi, serta sebaran data
untuk melihat kenormalannya.
52
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Pola Asuh Orang Tua Mata Pelajaran PKn
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Polaasuh 114 75.00 130.00 102.962 11.96336
Valid N (listwise) 114
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel pola asuh orang tua dengan
jumlah data (N) sebanyak 114 mempunyai skor maksimal angket pola asuh
orang tua adalah 148 sedangkan skor minimal sebesar 37 dengan rata-rata
sebesar 120.96E2 dan standar deviasi 11.96336. Untuk menentukan tinggi
rendahnya variabel pola asuh orang tua digunakan 4 kategori, yakni sangat
tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah. Adapun rumus yang digunakan
untuk mencari rentang pola asuh orang tua adalah sebagai berikut:
kategori
dahskor teren - nggiSkor tertiInterval
2875,274
37 - 148Interval
Dengan demikian, tinggi rendahnya hasil pengukuran dikategorikan
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Pola Asuh Orang Tua berdasarkan kriteria
Kategori Kriteria N Prosentase (%)
124 - 152 Sangat tinggi 4 4,56%
95 - 123 Tinggi 90 72,64%
66 - 94 Rendah 20 22,80%
37 - 65 Sangat rendah - -
Total 114 100 %
53
Gambar 4.1
Diagram Prosentase Pola Asuh Orang Tua
Dari tabel deskripsi pengukuran pola asuh orang tua di atas, dapat di
lihat bahwa 4,56% pola asuh orang tua berada pada kategori sanggat tinggi
dan 72, 64% pada kategori tinggi sedangkan 22,80% beada pada kategori
rendah.
4.2.2.1 Analisis Uji Normalitas Data Pola Asuh Orang Tua.
Uji kenormalan digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dalam
penelitian ini apabila signifikansi p < 0,05 atau 5% maka data-data tidak
berdistribusi normal, dan sebaliknya apabila signifikansi p > 0,05 atau 5%
4,56% 22,80%
72,64%
54
maka data-data berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas data
pengukur tiap variabel pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data Pola Asuh Orang Tua
Tabel tersebut mendiskripsikan hasil uji statistik terhadap
penyebaran data pola asuh orang tua dengan teknik One sample
Kolmorogov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean
=106.9561, standar deviasi = 11.96336 dan tingkat signifikan asyimtorik
dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0.145
Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah
distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila p > 0.05, dan H1 ditolak
apabila p < 0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa s = p = 0,145
Artinya berdasar perhitungan peluang kesalahan 5% maka p = 0.145 >
0,05. Jadi H1 diterima, artinya variabel pola asuh orang tua berdistribusi
normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Polaasuh
N 114
Normal Parametersa Mean 106.9561
Std. Deviation 11.96336
Most Extreme Differences Absolute .107
Positive .059
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z 1.145
Asymp. Sig. (2-tailed) .145
a. Test distribution is Normal.
55
Gambaran kenormalan penyebaran data pola asuh orang tua dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.2
Kurva Distribusi Variabel Pola Asuh Orang Tua
4.3 Analisis Hasil Penelitian
Setelah diuji normalitas datanya, kemudian data tersebut di uji
perbedaanya dengan menggunakan analisis Ttes dengan program Statistic
Product and Service Solution (SPSS) versi 16,0. Teknik analisi ini digunakan
dalam penelitian komparasional yang melakukan perbandingan antara dua variabel
yaitu apakah secara signifikan dua variabel yang diperbandingkan atau yang dicari
perbedaannya itu memang beda. Ttes adalah salah satu tes statistic yang digunakan
untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa
diantara dua buah mean sempel yang diambil secara random dari populasi yang sama
tidak terdapat perbedaan yang signifikan Anas Sudjono (2010)
56
Tabel 4.8
Penggolongan jenis Pola Asuh Orang Tua
No Jenis pola asuh Kategori Jumplah siswa
1 Authoritarian X>48 44 siswa
2 Authoritative X<48 41siswa
3 Permissive X<36 29 siswa
Total 114 siswa
4.3.1 Analisis Ttes Prestasi Belajar Berdasar Jenis-jenis Pola Asuh Orang
Tua
Untuk menguji dan membuktikan secara statistik perbedaan prestasi
belajar siswa berdasar pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP
Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Untuk membuktikan
perbedaan tersebut digunakan analisis Ttes dengan bantuan program SPSS for
Windows versi 16.0. Analisis Ttes digunakan untuk mengetahui perbedaan
antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat dengan kategori data
ordinal.
Di bawah ini adalah hasil analisis perbedaan yang menggunakan
analisis Ttes . Analisis Ttes digunakan untuk mengetahui perbedaan antara satu
variabel bebas dan satu variabel terikat dengan kategori data ordinal. Kriteria
taraf signifikansi yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui perbedaan
tersebut yaitu : a) p < 0,01 berarti ada perbedaan yang sangat signifikan; b)
0,01 ≤ p < 0,05 berarti ada perbedaan yang cukup signifikan; c) p > 0,05
berarti tidak signifikan.
57
Tabel di bawah ini merupakan uraian perbedaan prestasi belajar siswa
berdasar pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
Tabel 4.9
Uji Independent Samples Ttes Prestasi Pola asuh Authoritarian
Dengan Pola Asuh Authoritative
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Prestasi
Belajar
Authoritarian
Equal
variances
assumed
.523 .471 .064 84 .949 .05844 .91820 -1.76750 1.88438
Equal
variances not
assumed
.064 82.711 .949 .05844 .91451 -1.76057 1.87745
Tabel 4.10 dapat dilihat uji statistik terhadap perbedaan antara
prestasi belajar pola asuh Authoritarian dengan pola asuh Authoritative. Dari
tabel tersebut nampak bahwa tingkat signifikan asyimtorik dua sisi dengan
taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0.949 pada tabel di atas
menunjukkan bahwa s = p = 0.949 Artinya berdasar perhitungan peluang
kesalahan 5% maka p = 0.949 > 0,05. Jadi tidak ada perbedaan prestasi pada
58
pola asuh Authoritarian dengan pola asuh Authoritative. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa antara prestasi belajar pada pola asuh Authoritarian
dengan pola asuh Authoritative tidak jauh berbeda atau relatif sama.
Tabel 4.10
Uji Independent Samples Ttes Prestasi Pola asuh Authoritarian
Dengan Pola Asuh Permissive
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Prestasi
Belajar
Authoritarian
Equal
variances
assumed
.782 .379 3.195 71 .002 3.58307 1.12150 1.34686 5.81928
Equal
variances not
assumed
3.163 57.995 .002 3.58307 1.13292 1.31528 5.85086
Tabel 4.10 dapat dilihat uji statistik terhadap perbedaan antara
prestasi belajar pola asuh Authoritarian dengan pola asuh Permissive. Dari
tabel tersebut nampak bahwa tingkat signifikan asyimtorik dua sisi dengan
taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0.379 dengan nilai F
=0.782 sehingga kedua pola asuh memiliki variasi yang sama sehinga uji
perbedaan menggunakan equal variances assumed sehingga diperoleh
signifikansi nilai t= 0.002, pada tabel di atas menunjukkan bahwa s = p =
59
0.002 Artinya berdasar perhitungan peluang kesalahan 5% maka p = 0.002 <
0,05. Jadi ada perbedaan prestasi pada pola asuh Authoritarian dengan pola
asuh Permissive. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara prestasi belajar
pada pola asuh Authoritarian lebih tinggi dibandingkan dengan pola asuh
Permissive.
Tabel 4.11
Uji Independent Samples Ttes Prestasi Pola asuh Authoritative
Dengan Pola Asuh Permissive
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Prestasi
Belajrar
Authoritative
Equal
variances
assumed
.782 .100 3.426 68 .001 3.57864 1.04456 1.49425 5.66302
Equal
variances not
assumed
3.303 52.052 .002 3.57864 1.08350 1.40449 5.75279
Tabel 4.10 dapat dilihat uji statistik terhadap perbedaan antara
prestasi belajar pola asuh Authoritative dengan pola asuh Permissive. Dari
tabel tersebut nampak bahwa tingkat signifikan asyimtorik dua sisi dengan
taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0.100 dengan nilai F
=0.782 sehingga kedua pola asuh memiliki variasi yang sama sehinga uji
60
perbedaan menggunakan equal variances assumed sehingga diperoleh
signifikansi nilai t= 0.001, pada tabel di atas menunjukkan bahwa s = p =
0.001 Artinya berdasar perhitungan peluang kesalahan 5% maka p = 0.001 <
0,05. Jadi ada perbedaan prestasi pada pola asuh Authoritative dengan pola
asuh Permissive. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara prestasi belajar
pada pola asuh Authoritative lebih tinggi dibandingkan dengan pola asuh
Permissive.
4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Di bawah ini akan dijelaskan tentang pengujian hipotesis yang telah
dirumuskan. Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis didasarkan pada
hasil perhitungan dalam program SPSS adalah sebagai berikut:
Menerima H1 dan menolak Ho bila nilai rxy > 0, artinya Ada perbedaan prestasi
belajar siswa berdasar pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP
Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Ada perbedaan prestasi belajar siswa berdasar pola asuh orang tua pada mata
pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
61
4.4.1 Uji Hipotesis Perbedaan Prestasi Belajar Berdasar Pola Asuh
Orang
Untuk membuktikan ada ataupun tidaknya hubungan antara
variabel pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran PKn dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dengan ketentuan:
Ho = tidak ada perbedaan antara prestasi belajar berdasar pola asuh
orang tua.
H1= ada perbedaan antara prestasi belajar berdasar pola asuh orang tua.
Tabel 4.12
Hasil uji signifikansi variabel Prestasi Dengan Pola Asuh Orang Tua
Variabel
bebas (X)
Variabel
Terikat (Y)
Jmlh
Responden
Signifi
kansi
Kepu
tusan
Pola asuh
orang tua
Prestasi
belajar PKn
114 0.949 Ho ditolak
0.002
0.001
Tabel tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada
perbedaan antara prestasi belajar berdasar pola asuh orang tua pada mata
pelajaran PKn diterima, dan yang ditolak adalah hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara prestasi belajar berdasar pola asuh
orang tua.
Perbedaa tersebut adalah perbedaan yang signifikan, artinya
perbedaan tersebut berlaku pada populasi atau sudah mewakili seluruh
populasi. Hal tersebut dapat diketahui dari kriteria penerimaan sampel
62
berdasarkan nilai probabilitas, yang menerima Ho dan menolak H1 apabila
p > 0,05 dan menolak Ho dan menerima H1 apabila p < 0,05.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari analisis diskriptif penelitian tentang perbedaan prestasi belajar
siswa berdasar pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP
Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun
Pelajaran 2011/2012 menunjukkan ada perbedaan prestasi berdasar pola asuh
orang tua. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai signifikansinya 0,002 dan
0.001. Dimana p atau signifikansinya tersebut lebih kecil dari 0,05 hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara perbedaan
tersebut berlaku pada populasi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Carolina
Ertanti (2008) yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang positif dan
signifikansi prestasi belajar siswa berdasar pola asuh orang tua.
Dari hasil Ttes tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut
menyatakan terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara subjek
dengan pola asuh Authoritative, Authoritarian dan Permissive. Dimana pola
asuh Authoritarian dan Authoritative menghasilkan prestasi belajar yang
paling tinggi. Sedangkan pola asuh Permissive menghasilkan prestasi belajar
yang paling rendah. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini diterima.
sedangkan Baumrind dalam Berk (2000) pola asuh Authoritative dan
63
Authoritarian akan menunjukkan perkembangan yang positif memiliki tujuan
dan cita-cita serta berprestasi dibandingkan dengan pola asuh permissive.
Namun prestasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor interen siswa dan faktor
ekstern lainnya selain dari pola asuh orang tua itu sendiri. Prestasi dapat
dipengaruhi oleh guru dalam pembelajaran yang menggunakan metode dan
alat peraga yang menarik bagi siswa. Penelitian ini sejalan dengan pendapat
Slameto (2003) yang menyatakan bahwa prestasi belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor interen siswa, akan tetapi prestasi tersebut juga dapat
dipengaruhi oleh faktor ekstern di luar diri siswa. Jadi dari hasil penelitian
dapat disimpuilkan bahwa jenis pola asuh Authoritarian dan pola asuh
Authoritative memiliki prestasi belajar yang tinggi sedangkan pola asuh
Permissive rendah.
Recommended