View
241
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
metil
Citation preview
UJI TOKSISITAS AKUT (LC50–96JAM) LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA TANPA IPAL TERHADAP MORTAITAS IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO L.)
BELA SURYA KURNIASARI13508010111100
1.1 LATAR BELAKANGJumlah penduduk yang semakin
meningkat di Indonesia menyebabkan perkembangan industry semakin pesat dan memberikan dampak negatif terutama bahan pencemar.
blotong adalah limbah padat hasil dari proses produksi pembuatan
gula.
IKAN MAS
peka terhadap perubahan lingkungan. sehingga dapat diketahui konsentrasi kadar
limbah yang menyebabkan efek toksik pada ikan mas tersebut
BAB 1 PENDAHULUA
N
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 Tujuan Penelitian
Berapa nilai median lethal concentration(LC50) 96 jam limbah cair industri gula tebu tanpa melalui proses IPAL dengan hewan uji ikan
mas (Cyprinus carpio)?
Tujuan penelitian ini adalah menguji tingkat toksisitas limbah cair industry gula tebu tanpa melalui proses IPAL terhadap Ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan nilai LC50.
BAB 1 PENDAHULUA
N
1.4 HIPOTESIS
1.5 VARIABEL PENELITIAN
Limbah cair industry gula tebu termasuk dalam kriteria memiliki toksisitas tinggi,karena dilihat dari hubungan antara LC50 dengan tingkat toksisitasnya memiliki nilai LC50 96 jam diantara 1-100 mg/L.
Variabel Bebas : konsentrasi larutan uji dari limbah cair industri gula tebu tanpa melalui proses IPAL.
Variabel Terikat : tingkat mortalitas Ikan Mas (Cyprinus carpio) pada waktu pengamatan 96 jam .
Variabel Kontrol : pH, suhu, jenis organisme uji, tempat perlakuan, jumlah organisme setiap perlakuan.
BAB 1 PENDAHULUA
N
1.6 KEGUNAAN PENELITIAN
1.7 BATASAN MASALAH1. Organisme uji yang digunakan adalah ikan mas (Cyprinus carpio)
yang berasal dari BBI punten , Batu.
2. Ikan mas (Cyprinus carpio) yang digunakan dalam penelitian adalah yang berumur kurang dari 3 bulan.
3. Limbah diperoleh dari PT Kebon Agung,yang merupakan salah satu industry gula yang berada di daerah Malang, Jawatimur.
1.8 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
JadwalJanuari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4
Survey lokasi
Pembuatan
proposal
Pengambilan data
Pembuatan
laporan
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 INDUSTRI GULA
Menurut Respati (1980)
C12H22O11
Proses produksi gula dari tebu pada hakekatnya adalah memisahkan gula melalui proses ekstraksi, pemurnian, penguapan, kristalisasi, dan pemutaran, dimana yang dipisahkan adalah air, kotoran, dan zat bukan gula.
Esmiralda dan Husni, (2012). Limbah (waste) merupakan bahan sisa yang tidak berguna atau sama sekali tidak mempunyai nilai ekonomis. Limbah pabrik gula dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu : limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
Limbah cair Limbah gas
Limbah padat
BlotongAbu
ampas
2.1.4 Sumber Limbah Cair Gula
Air pendingin ini merupakan 90% dari keseluruhan penggunaan air, mempunyai
nilai BOD rendah yaitu sampai 500mg/l. Air proses dari pencucian pada penghilangan
warna, pencucian endapan saringan tekan, dan air cuci lantai dan alat, hanya 10% dari keseluruhan penggunaan air, akan tetapi nilai BOD-nya tinggi yitu sampai 600mg/
Komposisi senyawa penyusun tebu adalah:I. Air : 73,0- 88,0 % tebu2. Padatan- Serat kering: 15,0- 16,0% tebu- Zat padat terlarut : 10,0 - 16,0 % tebu.
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
(EMDI-BAPEDAL, 1994).
2.1.5 Dampak Pencemaran Limbah Cair Gula
• air buangan yang berasal dari proses pemasakan nilai cemarnya cukup tinggi, dengan demikian harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan (Herlambang, 2002).
• Tingkat mortalitas ikan dapat disebabkan karena zat toksikan yang terjerap kedalam tubuh ikan berinteraksi dengan membrane sel dan enzim, sehingga enzim tersebut bersifat immobile(tidak mudah bergerak).
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Uji Toksisitas• Toksistas adalah sifat relative toksikan berkaitan dengan
potensinya mengakibatkan efek negative bagi makhluk hidup• Uji toksisitas adalah suatu uji untuk menentukan potensi suatu
senyawa sebagai racun, mengenali ondisi biologislingkungan muncunya efek toksik, dan mengkarakteristikkan aksi/efek
2.3 Lethal Concentration (LC50)
Menurut Boyd, (2005) LC50 adalah konsentrasi suatu zat yang dapat
menyebabkan mortalitas hewan uji sebesar 50%. LC50 dapat ditentukan
untuk setiap waktu pemaparan, tetapi periode paparan yang paling umum
adalah 96 jam..
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn)
Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn)Klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio Linn), menurut Saanin (1984) yaitu:Kingdom: AnimaliaFilum : ChordataSubfilum: PiscesKelas : TeleosteiOrdo : OstariphysiSubordo : CyprinodeaFamily : CyprinidaeSubfamily : CyprinidaeGenus : CyprinusSpesies : Cyprinus carpio Linn
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
morfologi ikan mas (Cyprinus carpio Linn)
Secara morfologi, ikan mas memiliki ciri – ciri bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua ppasang sungut berukuran pendek. Hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil tidak ditutupi sisik.sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan kedalam tipe sisik sikloid dengan warna yang sangat beragamm (Rochdianto, 2005).
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Parameter Kualitas Air
pH
Suhu
DO
III MATERI DAN METODE PENELITIAN
mengetahui respon paparan limbah cair gula terhadap ikan mas
mengetahui konsentrasi limbah cair tahu dalam wadah yang mampu membunuh 50% hewan uji.
toksisitas akut (LC50-
96jam )
3.1 Materi Penelitian
3.1.1 Alat Penelitian
3.1.2 Bahan Penelitian
3.2 Rancangan Penelitian
Yij : nilai pengamatan pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j
µ : nilai tengah umum
Ti : pengaruh perlakuan ke-i
Ɛij : kesalahan (galat) percobaan pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Yij = µ + Ti + Ɛij
A = Limbah cair gula 56 ml/lB = Limbah cair gula 65 ml/lC = Limbah cair gula 75 ml/lD = Limbah cair gula 87 ml/lE = Limbah cair gula 0 ml/l (kontrol)
Analisis Parameter Kualitas Air Pendukung
DO (Herniwati, 2012)
Mengkalibrasi DO meter terlebih dahulu.
Menyalakan tombol ON.
Mencelupkan DO meter ke dalam botol sampel.
Menunggu sampai nilai yang terbaca benar-benar konstan.
Mencatat hasil pengukuran dalam satuan mg/l.
Suhu (Herniwati, 2012)
Mengkalibrasi DO meter terlebih dahulu.
Menyalakan tombol ON.
Mencelupkan DO meter ke dalam botol sampel.
Menunggu sampai nilai yang terbaca benar-benar konstan.
Mencatat hasil pengukuran dalam satuan (0C).
pH (SNI, 2004)
Melakukan kalibrasi alat pH meter
Mengeringkan dengan kertas tissue selanjutnya bilas
elektroda dengan air suling
Mencelupkan elektroda pada air sampel sampai enunjukkan
pembacaan yang tetap.
Mencatat hasil pengukuran.
Analisa probit nilai LC50
Membuat tabel probit
Memasukkan nilai konsentrasi
perlakuan (mgl)
Memasukkan nilai log 10 konsentrasi perlakuan
Memasukkan jumlah
sampel atau organisme uji
yang digunakan
Memasukkan jumlah
mortalitas hewan uji pada
setiap konsentrasi perlakuan
Mempresentase jumlah mortalitas
(Mobs)
Memasukkan jumlah nilai
ikan dalam bak percobaan
(Mcont
Koreksi mortalitas (%) = Mobs – Mcont /100 – Mcont
Mentranformasi nilai koreksi mortalitas ke
dalam tabel tranformasi probit
Membuat grafik regresi untuk nilai LC50, sumbu Y
merupakan nilai tranformasi probit, sedangkan sumbu X bilangan log 10 konsentrasi
perlakuan
TERIMA KASIH
Recommended