View
217
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/26/2019 Blok 2dytdhf3 Nana
1/9
Anamnesis
Pada saat pasien masuk ke ruang pemeriksa, pemeriksa melihat apakah pasien
dibimbing seseorang, masuk dengan memegang satu sisi kepala atau mata berdarah. Jika
pasien masuk ke ruang pemeriksa dengan dibimbing seseorang sangat mungkin bahwapasien mengalami penglihatan yang kabur, atau lapang pandang sempit atau karena
pasien tersebut sudah tua. Ketika pasien masuk keruang pemeriksa dengan memegang
satu sisi kepala dapat dipikirkan kemungkinan sedang menderita glaucoma kongestif
akut, tapi tidak menutup kemungkinan pasien juga menderita penyakit laen yang akan
berimbas pada sakit salah satu sisi kepala seperti migraine. Bila pada mata pasien keluar
darah maka mungkin sekali mata mengalami cedera sehingga terjadi luka. Pada
konjungtivitis hiperakut seperti pada konjungtivitis gonore dapat terjadi perdarahan dari
konjungtiva disertai secret.2
iagnosis trauma kimia alkali pada mata lebih sering didasarkan pada anamnesis
dibandingkan atas dasar tanda dan gejala. Pasien biasanya mengeluhkan nyeri dengan
derajat yang bervariasi, fotofobia, penurunan penglihatan serta adanya halo di sekitar
cahaya.!mumnya pasien datang dengan keluhan adanya riwayat terpajan cairan atau gas
kimia pada mata. Keluhan pasien biasanya nyeri setelah terpajan, rasa mengganjal di
mata, pandangan kabur, fotofobia, mata merah dan rasa terbakar.
Ketika pasien memberitahu keluhan mereka, seperti pada kasus scenario berupa
keluhan mata kanan merah, sakit dan berair sejak "# menit yang lalu,pemeriksa dapat
memikirkan penyakit mata berupa mata merah dengan visus turun mendadak, mata merah
dengan visus normal, atau mata merah dengan visus turun perlahan, atau trauma pada
mata. $etelah pemeriksa menganamnesis lebih lanjut, maka pada scenario kasus pasien
bercerita bahwa pasien tadalah seorang asisten rumahtangga dan keluhan ini muncul
setelah psien membersihkan kamar mandi dengan larutan pembersih bersifat alkali. Perlu
diketahui apa persisnya %at kimia dan bagaimana terjadinya trauma tersebut &misalnya
tersiram sekali atau akibat ledakan dengan kecepatan tinggi' serta kapan terjadinya
trauma tersebut. Perlu diketahui apakah terjadi penurunan visus setelah cedera atau saat
cedera terjadi. (nset dari penurunan visus apakah terjadi secara progresif atau terjadi
secara tiba tiba. i dalam kasus ini, pada saat pemeriksaan ketajaman penglihatan, mata
kanan sulit dibuka karena kesakitan, sementara mata kiri dapat melihat jelas sampai )*).
7/26/2019 Blok 2dytdhf3 Nana
2/9
+yeri, lakrimasi, dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma. an harus
dicurigai adanya benda asing intraokular apabila terdapat riwayat salah satunya apabila
trauma terjadi akibat ledakan.2Pada pemeriksaan juga didapatkan palpbra edema spasme,
konjungtiv hiperemis dan kornea keruh.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dalam kasus trauma kimia mata adalah pemeriksaan p bola
mata secara berkala dengan kertas lakmus. -rigasi pada mata harus dilakukan sampai
tercapai p normal. Pemeriksaan bagian anterior mata dengan lup atau slit lamp
bertujuan untuk mengetahui lokasi luka dan sai% abrasi kerosakan epitel kornea dengan
menggunakan bahan fluorescens. Pemeriksaan oftalmoskopi direk dan indirek juga dapat
dilakukan. $elain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan tonometri untuk mengetahui
tekanan intraokular.
Diagnosis differensial
Abrasi kornea
brasi kornea adalah kondisi medis yang melibatkan hilangnya lapisan permukaan epitelkornea mata.
/ambar 01 brasikornea
tiologi
brasio kornea
umumnya akibat dari
trauma pada
permukaan mata.
Penyebab umum
termasuk menusukkan jari ke mata, berjalan ke sebuah cabang pohon, mendapatkan pasir
di mata dan kemudian menggosok mata atau dipukul dengan sepotong logam proyektil.
$ebuah benda asing di mata juga dapat menyebabkan goresan jika mata digosok. 3edera
juga dapat dikeluarkan oleh 4keras4 lensa kontak yang telah ditinggalkan di terlalu lama.
Kerusakan bisa terjadi jika lensa dihapus, bukan ketika lensa masih dalam kontak dengan
7/26/2019 Blok 2dytdhf3 Nana
3/9
mata. $elain itu, jika kornea menjadi sangat kering, mungkin menjadi lebih rapuh dan
mudah rusak oleh gerakan di seluruh permukaan.
/ejala dan tanda
/ejala abrasi kornea termasuk rasa sakit, fotofobia, sensasi tubuh asing, menyipitkan
mata yang berlebihan, dan produksi refleks air mata. 5anda6tanda meliputi cacat epitel
dan edema, dan sering injeksi konjungtiva, kelopak mata bengkak, murid besar dan
reaksi6ruang anterior ringan. 7isi mungkin kabur, baik dari pembengkakan kornea dan air
mata berlebih. Berkerak membangun dari air mata berlebih juga dapat hadir.
iagnosis
8eskipun abrasio kornea dapat dilihat dengan ophthalmoscopes, celah lampu mikroskop
memberikan perbesaran yang lebih tinggi yang memungkinkan untuk evaluasi yang lebih
menyeluruh. !ntuk membantu dalam melihat, fluorescein noda yang mengisi cacat
kornea dan bersinar dengan cahaya biru kobalt umumnya ditanamkan pertama.
$ebuah pencarian yang cermat harus dilakukan untuk setiap benda asing, khususnya
mencari di bawah kelopak mata.
Etiologi Trauma Alkali
5rauma kimia biasanya disebabkan bahan6bahan yang tersemprot atau terpercik pada
wajah. 5rauma pada mata yang disebabkan oleh bahan kimia disebabkan oleh 2 macam
bahan yaitu bahan kimia yang bersifat asam dan bahan kimia yang bersifat basa. Bahan
kimia dikatakan bersifat asam bila mempunyai p 9 : dan dikatakan bersifat basa bila
mempunyai p ; :.)
5rauma kimia alkali atau basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena
bahan6bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat secara
cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina.
5rauma basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari luar. +amun,
apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu
kegawatdaruratan. Basa akan menembus kornea, kamera okuli anterior sampai retina
7/26/2019 Blok 2dytdhf3 Nana
4/9
dengan cepat, sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada trauma basa akan terjadi
penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan
terjadi proses safonifikasi, disertai dengan dehidrasi.
Recommended