View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1 | H a l
( D R A F T )
B U KU PA N D UA N
P E R E N C A N AA N , M O N I TO R I N G DA N E VA LUAS I
Disusun oleh :
Tim PME Kedeputian Bidang IPT LIPI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN TEKNIK
S A S A N A W I D Y A S A R W O N O L T 3 , J L . G A T O T S U B R O T O 1 0 , J A K A R T A 1 2 7 1 0
2 | H a l
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran 1.4. Tugas dan Fungsi 1.5. Keanggotaan 1.6. Anggaran 1.7. Landasan 1.8. Target Output
BAB II Perencanaan dan Monitoring Kegiatan 2.1. Perencanaan 2.1.1. Mekanisme Usulan Kegiatan 2.1.2 Pembuatan RKT dan PK 2.1.3 Indikator Kinerja 2.1.4 Beban kerja peneliti 2.2. Monitoring 2.2.1. Mekanisme 2.2.2. Fokus monitoring 2.2.3. Acuan monitoring 2.2.4. Waktu Pelaksanaan Monitoring.
BAB III Evaluasi Kegiatan 3.1 Evaluasi 3.1.1 Kriteria Penilaian
a. Indikator Input b. Indikator Proses c. Indikator Ouput
3.1.2. Penilaian Kegiatan 3.1.3. Penghargaan 3.1.4. Sanksi 3.2 Pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Lampiran :
a. Format Monitoring/Evaluasi b. Format Self Assesment
3 | H a l
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan mutu penelitian dan pengembangan di lingkungan Kedeputian
Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik – LIPI, tuntutan penjaminan mutu (quality assurance)
merupakan keharusan karena penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang
bermutu dan menanamkan budaya bermutu merupakan bagian dari akuntabilitas.
Akuntabilitas menggunakan prinsip-prinsip yang tidak memberi peluang untuk merubah
konsep dan implementasi perencanaan, baik perubahan terhadap program, besaran dana
pelaksanaan maupun sasaran. Akuntabilitas mampu membatasi ruang gerak terjadinya
perubahan dan pengulangan serta revisi perencanaan. Sebagai alat kontrol akuntabilitas
publik memberi kepastian pada aspek-aspek penting perencanaan, dan pelaksanaan
program penelitian dan pengembangan di lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu
Pengetahuan Teknik.
Guna mencapai akuntabilitas terhadap penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di
lingkungan Satuan Kerja Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik diperlukan kegiatan
monitoring dan evaluasi sebagai wahana kontrol dan pengendalian program mulai dari
proses perencanaan, implementasi, output dan outcome yang diharapkan. Oleh karena
itu untuk mewujudkan akuntabilitas penelitian dan pengembangan dibutuhkan adanya
program monitoring dan evaluasi dengan menggunakan suatu aturan, ukuran dan kriteria
sebagai indikator keberhasilan suatu pekerjaaan atau perencanaan.
PME Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dilaksanakan secara terpadu di setiap
Satuan Kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dengan
melibatkan pemangku kepentingan lainnya sebagai salah satu bentuk pembinaan,
pengendalian mutu dan penertiban atas pelaksanaan penelitian dan pengembangan di
satuan kerja Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik yang dibiayai melalui dana
APBN dalam bentuk program Tematik, atau pendanaan lainnya yang tidak mengikat.
Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui kekurangan,
4 | H a l
kelemahan, dan kekuatan dalam segi perencanaan dan implementasi kegiatan / program.
Selain hal tersebut, monitoring dan evaluasi juga menyangkut pertanggungjawaban
penggunaan anggaran dan biaya yang diinvestasikan kepada penyelenggara penelitian
dan pengembangan serta menyangkut mutu dan relevansi dengan tetap memperhatikan
efisiensi.
Oleh karena itu dengan melihat besarnya kepentingan monitoring dan evaluasi bagi
penjaminan kualitas dan akuntabilitas publik terhadap kegiatan penelitian dan
pengembangan, maka pada tahun anggaran 2010 Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan
Teknik memandang perlu adanya satu pedoman yang menjadi panduan atau acuan bagi
semua satuan kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik untuk
melaksanakan tugas dan fungsi dalam Perencanaan, monitoring dan evaluasi suatu
kegiatan penelitian dan pengembangan. Dengan adanya pedoman ini diharapkan tujuan
dan hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dicapai dengan baik.
1.2. Tujuan
a. Untuk memperbaiki kualitas penelitian dan pengembangan yang dilakukan di
lingkungan Kedeputian Ilmu Pengetahuan Teknik, melalui perbaikan proses
perencanaan, monitoring dan evaluasi, serta dapat mendeteksi permasalahan
yang terjadi dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan sedini mungkin.
b. Mencari cara mensinergikan dan memfokuskan kegiatan yang berjalan ke arah
kegiatan bersama di lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik.
c. Memperhatikan usulan dan proses kegiatan pada tahun berjalan agar tetap
berada dalam program prioritas tahun 2010-2014
1.3. Sasaran
a. Mendeteksi suatu hasil penelitian dan pengembangan yang potensial yang
dapat dijadikan kebanggaan bersama dan menjadi sebuah ‘icon’ satuan kerja
maupun Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik
b. Mencari kegiatan yang paling prospektif untuk masuk kedalam inkubator Tahun
2011 atau dapat dikembangkan lebih lanjut.
5 | H a l
c. Memperbaiki kualitas proses dan hasil kegiatan Tahun 2010
d. Menghasilkan penelaahan ‘Sinergi’ Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan
Teknik terkait dengan program prioritas.
1.4. Tugas dan Fungsi
Tugas dan fungsi Tim Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut:
b. Membantu Deputi / Kepala Satuan Kerja dalam melaksanakan perencanaan
program kegiatan yang diselaraskan dengan program prioritas Kedeputian
Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik maupun Satuan Kerja masing-masing
c. Membantu peneliti dalam melaksanakan rencana kegiatan yang sudah dibuat
d. Membantu meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan
e. Membantu mencari penyelesaian masalah yang dihadapi peneliti
f. Membantu menunjukkan kelemahan dalam pelaksanaan penelitian, bukan
mencari kesalahan dari peneliti
g. Membantu peneliti agar tetap berada dalam koridor etika penelitian
1.5. Keanggotaan
a. Anggota Tim PME tingkat Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik terdiri
dari para wakil dari masing-masing Satuan Kerja di lingkungan Kedeputian
Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik, yang diusulkan oleh Kepala Satuan Kerja dan
disetujui oleh Deputi dan ditetapkan oleh Kepala LIPI melalui Surat Keputusan.
Susunan kepengurusan PME tingkat Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik terdiri
dari :
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota
6 | H a l
b. Anggota Tim PME tingkat Satuan Kerja terdiri dari para wakil dari masing-
masing Bidang Penelitian dan Bagian Administrasi di lingkungan Satuan Kerja
yang ditetapkan oleh Kepala Satuan Kerja melalui Surat Keputusan.
Anggota Tim PME Satuan Kerja terdiri dari :
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota
1.6. Anggaran
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya seluruh kebutuhan pembiayaan Tim PME
Satuan Kerja di bebankan kepada anggaran mengikat di setiap Satuan Kerja, sedangkan
untuk Tim PME Kedeputian dibiayai oleh DIPA BPK - LIPI.
1.7. Landasan
a. Hasil Rapat Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
b. Hasil Rapat Kerja Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik - Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia
c. Hasil Rapat Kerja Satuan Kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan
Teknik - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
d. Hasil Rapat Tim Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
1.8. Target Output
a. Mengidentifikasi /monitoring sumber hambatan atau masalah sesegera
mungkin
b. Memacu pelaksanaan kegiatan yang terlambat dari rencana
c. Melakukan pemantauan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan
yang output nya tidak jelas
d. Memberikan rekomendasi tentang kelanjutan / pemberhentian kegiatan
7 | H a l
e. Mengidentifikasi kegiatan penelitian yang memiliki potensi menjadi kegiatan
unggulan Satuan Kerja atau Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik
f. Mengusulkan calon Peneliti / Penelitian Terbaik
8 | H a l
BAB II
Perencanaan dan Monitoring Kegiatan
2.1. Perencanaan
Untuk perencanaan penyusunan kegiatan di lingkungan Kedeputian bidang IPT – LIPI
harus mengacu kepada program RPJMN 2010 – 2014 dan program sinergi IPT yang
meliputi: (1) Energi, (2) Material, (3) Informatika, (4) Radar, (5) Hankam, (6) Perancangan
dan Rekayasa, (7) Pangan, Pakan, dan Obat. Perencanaan kegiatan harus disesuaikan
dengan tupoksi dari Satuan Kerja, bidang kepakaran yang sesuai, peralatan yang tersedia
dan sumber dana.
2.1.1 Mekanisme Usulan Kegiatan
Untuk setiap usulan kegiatan dilakukan melalui prosedur yang sudah ditetapkan dalam
buku pedoman ini, dengan tema kegiatan mengacu pada : Renstra Implementatif Satuan
Kerja, Renstra Koordinatif Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Renstra LIPI.
Tahapan usulan kegiatan, meliputi:
1. Pengusul membuat rencana penelitian yang dituangkan ke dalam bentuk ICP
(Idea Concept Paper).
2. Disetujui oleh Kepala Bidang dan diteruskan kepada TIM Perencanaan,
Monitoring dan Evaluasi Satuan Kerja.
3. Tim PME membuat rekomendasi kepada Kepala Satker
(disetujui/ditolak/diperbaiki/digabung) dengan beberapa catatan penting
apabila diperlukan.
4. Hasil evaluasi disampaikan kembali kepada Kepala Bidang dan diteruskan
kepada pengusul untuk diperbaiki sesuai dengan beberapa catatan dan input
dari tim PME.
5. ICP yang disetujui dilengkapi dengan usulan/ proposal kegiatan.
9 | H a l
6. Proposal Kegiatan (Uskeg) disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Satuan
Kerja (setelah di paraf oleh Kepala Bidang dan Ketua PME Satuan Kerja),
kemudian diketahui oleh Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik.
Mekanisme pengajuan ICP dan Uskeg terlihat seperti pada gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Diagram alir Mekanisme pengajuan ICP / Uskeg
Tolak/Perbaikan
Tim PME Pengusul KABID
ICP / Uskeg ICP / Uskeg
Disetujui ICP/Uskeg Terseleksi
Ka SatKer
10 | H a l
IDEA CONCEPT PAPER
Tabel Format Idea Concept Paper
Tanggal :
1. JUDUL Sebutkan Judul dari ide kegiatan (lugas)
2. NAMA PENGUSUL / NIP Informasi tentang pengusul
UNIT KERJA/JABATAN
3. LAMA PENELITIAN Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk merealisasikan tujuan penelitian yang dimaksud
4. PERKIRAAN DANA Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan tujuan penelitian yang dimaksud
5. TUJUAN Uraian tentang maksud utama akan dilaksanakannya penelitian
6. ISI POKOK BAHASAN Uraian ringkas garis besar isi usulan kegiatan, termasuk latar belakang dan justifikasi, hipotesis, pendekatan, peralatan eksperimen dsb.
7. KATA KUNCI Diisi sejumlah kata kunci min 5 kata dan max 10 kata
8. METODOLOGI Metoda yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Metode pada tingkat ICP ini biasanya bersifat tentatif
9. HASIL YANG DIHARAPKAN Uraian singkat tentang apa yang seharusnya dicapai pada akhir penelitian, serta hasil-hasil yang spesifik (KTI, paten, hak cipta, prototip, buku, dsb)
PENGESAHAN
Pengusul Kepala Bidang Ketua Tim PME Kepala Satker
Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Komentar Tim PME
:
11 | H a l
Format Usulan Kegiatan umumnya disesuaikan dengan Panduan dari Program Penelitian
yang bersangkutan (mis. Program Tematik, Kompetitif, IPTEKDA dan Insentif KNRT, dsb).
Contoh format usulan kegitan sesuai dengan panduan program kompetitif tertera di
bawah ini.
12 | H a l
13 | H a l
14 | H a l
15 | H a l
16 | H a l
17 | H a l
18 | H a l
19 | H a l
2.1.2 Pembuatan RKT dan PK
Penetapan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) dilakukan untuk
melihat akuntabilitas nilai capaian sasaran dari suatu kegiatan berdasarkan Rencana
Strategis. Dibawah ini akan dijelaskan alur pembuatan RKT dan PK yang dimulai dari
Renstra.
Berikut adalah jenis-jenis format dalam perencanaan :
20 | H a l
a. Langkah-langkah dalam pengisian form RKT dari form Rencana Strategis.
1. Uraian kolom 1 RKT diisi dengan Uraian kolom 2 RS
2. Indikator Kinerja kolom 2 RKT diisi dengan Indikator kolom 3 RS
3. Target kolom 3 RKT diisi dengan jumlah target masing-masing Satuan Kerja
4. Program kolom 4 RKT diisi dengan Program kolom 5 RS
21 | H a l
5. Keterangan pada form RKT diisi dengan Keterangan yang terdapat pada form RS
6. Kolom 5 – 8 RKT diisi oleh masing-masing kegiatan yang ada di Satuan Kerja
Gambar 2. Petunjuk pengisian form RKT dari form RS
b. Petunjuk pengisian form PK dari form RKT, sebagai berikut :
1. Program Utama kolom 1 PK diisi dengan Program kolom 4 RKT.
2. Sasaran kolom 2 PK diisi dengan Uraian kolom 1 RKT
3. Uraian kolom 3 PK diisi dengan Indikator Kinerja kolom 6 RKT
4. Target kolom 4 PK diisi dengan Target kolom 8 RKT
5. Uraian kolom 5 PK diisi dengan Indikator Kinerja kolom 2 RKT
6. Target kolom 6 PK diisi dengan Target kolom 3 RKT
7. Anggaran kolom 7 PK diisi dengan jumlah anggaran total di masing-masing Satuan
Kerja
8. Cara pengisian seperti terlihat pada gambar 3 di bawah ini.
22 | H a l
Gambar 3. Petunjuk Pengisian Form PK dari form RKT
2.1.3 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan output dari satker dan outcome
dari kedeputian bidang IPT - LIPI.
Fungsi indikator kinerja adalah :
1. Memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan
kegiatan/program dan kebijakan
2. Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait.
3. Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.
4. Merupakan ukuran keberhasilan (akuntabilitas) Satuan Kerja dan Kedeputian
Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
23 | H a l
Dalam menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan, maka dirumuskan indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif kinerja
yang dicapai dalam lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik. Indikator ini
terdiri dari indikator input, keluaran dan hasil. Indikator input mengukur sumber daya
yang digunakan LIPI dalam menjalankan tugas-tugasnya meliputi anggaran dan sumber
daya manusia (SDM). Indikator kinerja untuk mengukur capaian dalam kurun waktu
tertentu, terdiri dari indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome. Sesuai
panduan, indikator ini dikelompokkan berdasarkan 2 (dua) dimensi: dimensi akademis
dan dimensi output.
Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan program, maka ditetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU), yang merupakan alat untuk mengukur kemajuan hasil
litbang dalam mencapai Sasaran dan Tujuan. IKU digunakan untuk membantu dalam
mengevaluasi kemajuan kearah tujuan atau strategic direction dari organisasi. Untuk
mengukur capaian outcome dari berbagai program/kegiatan, maka ditetapkan indikator
bagi setiap program/kegiatan, yang menjadi acuan bagi dalam mengevaluasi dan
mengukur kemajuan kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) dibuat setiap tahun dan
memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Peta pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional
2. Jumlah publikasi dan HKI
3. Jumlah hasil yang dipakai
4. Jumlah kerja sama
5. Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional,
regional, dan internasional
6. Jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI
7. Jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah
regional dan internasional
8. Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
9. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan
akuntabel
10. Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja LIPI
yang tertib dan taat azas
24 | H a l
11. Pembinaan SDM
Dari 11 (sebelas) Indikator Kinerja Utama yang ada, yang akan di monitor dan evaluasi
oleh Tim Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi meliputi :
1. Jumlah publikasi dan HKI
2. Jumlah hasil yang dipakai
3. Jumlah kerja sama
4. Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional,
regional, dan internasional
5. Jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI
6. Jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah
regional dan internasional
7. Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
8. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan
akuntabel
9. Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja LIPI
yang tertib dan taat azas
2.1.4 Beban kerja peneliti
Beban kerja maksimum peneliti berdasarkan jam kerja Pegawai Negeri Sipil adalah 37,5
jam per-minggu. Untuk keterlibatan peneliti dalam suatu kegiatan penelitian mengacu
pada panduan dari masing-masing program kegiatan yang ada (misnya Program:
Kompetitif, Iptekda, Insentif Ristek, dan Insentif DIKTI ).
2.2. Monitoring
Kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau suatu kegiatan penelitian dan
pengembangan dalam pencapaian sasaran yang terdapat dalam USKEG/RKT/PK. Kegiatan
monitoring meliputi mekanisme monitoring, fokus monitoring, acuan monitoring, jadwal
monitoring
25 | H a l
2.2.5. Mekanisme
Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada. Untuk monitoring di tingkat Satuan Kerja dapat dilakukan
dengan cara diskusi langsung secara intensif bersama para peneliti yang terlibat dalam
kegiatan, atau dengan presentasi setiap kegiatan pada waktu yang disepakati.
Sedangkan untuk monitoring yang dilakukan oleh Tim PME Kedeputian akan dilakukan
dengan cara presentasi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium / lapangan.
2.2.6. Fokus monitoring
Dalam pelaksanaannya monitoring di Satuan Kerja maupun tingkat kedeputian akan di
fokuskan pada :
a. INPUT : Pendanaan, SDM, Peralatan
b. PROSES : Metoda, Waktu Pelaksanaan, Keterpaduan lintas disiplin ilmu,
log book.
c. OUTPUT : HKI, Paten, Merek, Contoh Produk, Pilot Plant, Prototipe,
Publikasi Ilmiah, Networking
2.2.7. Acuan monitoring
Dalam pelaksanaan monitoring mengacu pada :
a. Usulan Kegiatan (Uskeg)
b. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
c. Penetapan Kinerja (PK)
d. Term of Reference (TOR) / Kerangka Acuan Kerja (KAK) / DRPK
e. Laporan Kemajuan Kegiatan
f. Hasil monitoring sebelumnya (untuk kegiatan lanjutan)
g. Self Assesment
2.2.8. Waktu Pelaksanaan Monitoring.
Pelaksanaan monitoring di tingkat Satuan Kerja dilakukan secara intensif setiap triwulan,
sedangkan untuk tingkat kedeputian dilakukan dalam dua tahap.
26 | H a l
BAB III EVALUASI DAN PENILAIAN
3.1 Evaluasi
Evaluasi merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian kinerja Satuan Kerja dan
Kedeputian Bidang IPT selama tahun berjalan, yang berkontribusi terhadap capaian
outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra). Capaian kinerja output dan
outcome diukur dengan menggunakan berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan
dalam Renstra tersebut. Keseluruhan capaian kinerja merupakan ukuran keberhasilan
Satuan Kerja dan Kedeputian Bidang IPT dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk menelaah apakah capaian kinerja output serta
capaian kinerja outcome kumulatif sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi capaian
kinerja dilakukan antara lain dengan analisis membandingkan antara apa yang
direncanakan dengan apa yang dihasilkan, disertai dengan tingkat capaian dalam ukuran
kuantitatif yang tertera dalam penetapan indikator yang terdiri dari indikator input dan
indikator output pada RKT dan PK.
3.1.1 Kriteria Penilaian
a. Indikator Input
Indikator input terdiri dari dana, sumber daya manusia dan sarana/prasarana yang
dipergunakan dalam menjalankan kegiatan penelitian. Evaluasi/penilaian atas capaian
kinerja input dilakukan dengan melihat realisasi dana yang terserap, ketersediaan sumber
daya manusia yang terlibat sesuai dengan kepakarannya, dan ketersediaan
sarana/prasarana.
Untuk evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh Tim PME kedeputian, Indikator input pada
evaluasi tahap I mempunyai bobot 25% yang terdiri dari pendanaan (10%), ketersediaan
dan kualifikasi SDM (5%), ketersediaan sarana dan prasarana (10%). Pada pelaksanaan
tahap I ini, dengan adanya sumber dana yang memadai, adanya SDM dengan kualifikasi
yag sesuai serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang tersedia, diharapkan suatu
kegiatan penelitian akan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang diperkirakan.
Oleh karena itu pada evaluasi tahap I indikator input ini memiliki bobot yang cukup besar.
27 | H a l
Pada evaluasi tahap II indikator input mempunyai bobot 15 % (pendanaan, SDM dan
sarpras masing-masing sebesar 5%), dengan asumsi bahwa kegiatan penelitian tersebut
sudah dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
b. Indikator Proses
Indikator Proses ini terdiri dari :
1. Metoda : Kesesuaian penggunaan metode /proses/langkah kegiatan dalam
mencapai tujuan/sasaran
2. Waktu pelaksanaan : Kesesuaian waktu pelaksanaan dari rencana (lihat jadwal
Kegiatan di Uskeg/TOR)
3. Keterpaduan : Keterkaitan dan keterpaduan lintas disiplin keilmuan
4. Log Book : Pengisian Log Book dan ditandatangani oleh atasan langsung
Pada evaluasi tahap I indikator proses ini mempunyai bobot 65% (metoda 20%, waktu
pelaksanaan 20%, keterpaduan 10%, log book 15%), dengan asumsi bahwa kegiatan
penelitian akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila metode penelitian yang
digunakan adalah benar, dan memiliki keterpaduan dalam disiplin ilmu, sehingga waktu
pelaksanaan akan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, serta kegiatan yang dilakukan
dan data yang diperoleh tercatat di dalam log book.
Pada evaluasi tahap II indikator ini mempunyai bobot 25% (metoda 5%, waktu
pelaksanaan 10%, keterpaduan 5%, log book 5%), karena kegiatan penelitian tersebut
sudah dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
c. Indikator Ouput
Evaluasi/Penilaian atas capaian kinerja output dilakukan dengan melihat output dari
kegiatan yang tercantum dalam Indikator Kinerja Utama (IKU).
Indikator output ini teridiri dari :
28 | H a l
a. HKI atau usulan paten, merek dll
b. Produk contoh (belum terlindungi) : contoh alat/mesin atau bagian
alat/mesin, bahan/ material, software dll
c. Pilot plant : alat berupa sistem
d. Prototipe : produk yang sudah teruji
e. Networking : jaringan yang dirintis, misal dg Pemda, UMKM, Industri, dan
stakeholders lain
Pada evaluasi tahap I indikator output mempunyai bobot 10% (output 7%, networking
3%), dengan asumsi bahwa kegiatan penelitian sedang dilaksanakan dengan baik
menggunakan metode penelitian yang benar, berdasarkan disiplin ilmu yang terkait,
sesuai dengan jadwal yang direncanakan, dan tercatat di dalam log book. Sehingga pada
tahap I ini potensi output dapat terlihat walaupun belum terealisasi.
Pada evaluasi tahap II indikator ini mempunyai bobot 60% (output 50%, networking 10%),
karena kegiatan penelitian tersebut sudah dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
Output yang dihaparkan sudah terealisasi, serta sudah dapat dilihat jaringan yang akan
dirintis terhadap hasil kegiatan yang diperoleh.
3.1.2. Penilaian Kegiatan
Penilaian didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria yang
dinilai pada setiap kategori. Pembobotan diberikan sesuai dengan nilai penting kriteria di
dalam masing-masing kategori. Besaran penilaian adalah:
- A = Baik sekali (>= 800)
- B = Baik (700-799)
- C = Cukup (600-699)
- D = Kurang (<= 600)
29 | H a l
3.1.3. Penghargaan
Dalam rangka peningkatan mutu Penelitian, Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik
perlu membangun atmosfer penelitian yang bermutu. Paradigma yang dikembangkan
adalah penelitian bertaraf internasional, berpotensi paten, kolaboratif dan pengabdian
dengan pendekatan multidisipliner. Untuk itu, Kedeputian Bidang IPT sedang
mengembangkan suatu program yang mengarah pada pembentukan atmosfer penelitian
tersebut melalui pemberian Penghargaan Penelitian yang dianugerahkan setiap tahun
dalam rangkaian acara Rapat Kerja kedeputian Bidang IPT.
Peningkatan mutu penelitian ini akan memberi kontribusi signifikan pada pengembangan
visi kedeputian Bidang IPT, dan penguatan status LIPI sebagai Lembaga Penelitian. Karena
itu, usaha-usaha untuk meningkatkan peran serta para peneliti dan ilmuwan di
lingkungan Kedeputian Bidang IPT, khususnya dalam kegiatan penguasaan, penerapan
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu didukung semua sivitas
peneliti di lingkungan Kedeputian IPT.
Program pemberian Penghargaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan apresiasi
kepada para ilmuwan di lingkungan Kedeputian Bidang IPT. Aktivitas para peneliti serta
kontribusi dan implementasi hasil-hasil penelitiannya di masyarakat amat disadari akan
menjadi benchmark bagi kedeputian Bidang IPT. Penelitian yang telah, sedang dan akan
dilakukan diharapkan mampu memberikan insentif positif bagi kemajuan ilmu
pengetahuan, peningkatan kualitas dan kompetensi peneliti, peningkatan daya saing LIPI
di tingkat internasional dan mampu mendorong pembangunan iptek nasional yang
memakmurkan dan mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia.
“ Penghargaan diberikan kepada perseorangan atau kelompok yang dinilai sangat aktif
dan berjasa besar dalam menemukan, mengembangkan dan menyebarluaskan
berbagai kegiatan IPTEK yang baru (innovative) serta bermanfaat secara berarti
(significant) bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan dan perdamaian ”.
Penghargaan yang diberikan dapat berbentuk sertifikat dan insentif pembinaan dari
masing-masing Satuan Kerja atau Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik.
30 | H a l
a. Kriteria Penilaian Penelitian Terbaik
Dalam menentukan penelitian terbaik didasarkan pada beberapa aspek yaitu :
1. Aspek “Kegiatan IPTEK yang baru (innovative)” : diartikan sebagai suatu
terobosan di bidang IPTEK dengan nilai akademis dan nilai pengetahuan yang
tinggi, atau di luar biasanya. Terobosan hendaknya bukan sesuatu yang
“reinventing the wheel”. Sebaliknya terobosan bisa juga berarti kombinasi dari
beberapa “penemuan lama” yang ternyata dapat dikembangkan dan
mempunyai manfaat yang besar bagi masyarakat.
2. Aspek “manfaat secara berarti bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan dan
perdamaian”, merupakan aspek yang penting dalam penilaian, dan hendaknya
diartikan secara luas. Artinya manfaat dari terobosan itu berguna untuk
masyarakat luas, atau mempunyai arti yang tinggi secara nasional. Kriteria ini
mengisyaratkan agar terobosan tersebut sudah diolah dan dipraktekkan, dan
diterima oleh masyarakat luas, sehingga mempunyai guna atau manfaat.
3. Aspek “mengembangkan dan menyebarluaskan kegiatan Iptek yang
innovative” juga merupakan kriteria yang penting, dan erat hubungannya
dengan butir-butir 1 dan 2 di atas. Jika arti dari sebuah penemuan itu
dianggap penting dan luar biasa (besar), maka perlu dikaji apakah penemuan
tersebut dapat “diolah” untuk kemudian dikembangkan. Dan penilaian akan
lebih positif lagi jika produk itu dapat disebarluaskan dan diterima oleh
masyarakat luas. Dengan demikian azas “produk” merupakan kriteria yang
penting.
4. Aspek ” kesesuaian dengan perencanaan”, diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan perencanaan mencakup waktu pelaksanaan dan
sasaran kegiatan.
Aspek-aspek di atas dapat terlihat dari output berupa : contoh produk, prototipe, paten,
HKI, publikasi ilmiah, networking, dan lain-lain.
31 | H a l
b. Ketentuan Penilaian
Penilaian di atas didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria
yang dinilai pada setiap kategori (seperti terlihat pada tabel di bawah).
Tabel. Kriteria Penelitian Terbaik
No Kriteria Kategori Penelitian Terbaik Bobot (%) Skor
(1, 3, 7, 9)
Nilai
1 Aspek inovatif 15
2 Keaslian dan bobot ilmiah 15
3 Output yang dihasilkan 20
4 Manfaat bagi masyarakat 10
5 Penerapan di masyarakat 15
7 Kesesuaian dengan perencanaan 10
8 Dampak ekonomis 15
3.1.4. Sanksi
Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok
penelitian, karena terbukti melakukan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Sanksi
dikenakan terhadap suatu pelanggaran dengan tujuan untuk memberikan pengertian
mengenai adanya aturan yang harus diikuti serta memberi peringatan terhadap tindakan
yang salah.
Sanksi menjadi peringatan untuk mendidik dan tidak hanya berlaku bagi peneliti yang
melanggar, melainkan juga anggota peneliti lainnya yang memilki hak dan kewajiban yang
sama terhadap peraturan yang berlaku.
32 | H a l
Dengan diberikannya sanksi, diharapkan tidak terjadi lagi pelanggaran yang dilakukan
oleh yang bersangkutan. Pengulangan pelanggaran, baik yang telah dilakukan sendiri
maupun yang telah dilakukan oleh orang lain, dapat dikenakan sanksi yang lebih berat.
a. Jenis Sanksi
Jenis sanksi yang dijatuhkan tergantung dari jenis kesalahan atau pelanggaran yang
dilakukan. Sanksi dikategorikan berdasarkan urutan dari yang paling ringan sampai yang
paling berat.
1. Sanksi administratif terdiri dari:
a. Teguran (lisan)
b. Peringatan (tertulis)
c. Penghentian sementara kegiatan
2. Sanksi akademik terdiri dari
a. Peringatan (tertulis)
b. Dikeluarkan dari kelompok/ kegiatan penelitian
c. Penghentian sementara status sebagai kegiatan penelitian
d. Pencabutan status sebagai kegiatan penelitian secara permanen
b. Prosedur Pemberian Sanksi
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) menerima laporan dari Ketua Tim PME
Kedeputian Bidang IPT mengenai terjadinya pelanggaran terhadap peraturan, tata tertib,
atau norma yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis
Pemeriksaan, penelitian, dan evaluasi terhadap laporan tersebut di atas dilengkapi
dengan Berita Acara Pemeriksaan dan dilakukan untuk membuktikan apakah laporan
tersebut perlu diproses lebih lanjut atau tidak.
33 | H a l
Deputi Bidang IPT melakukan pemeriksaan, penelitian, dan evaluasi terhadap laporan
tertulis apakah dapat diduga telah terjadi pelanggaran oleh peneliti / kelompok penelitian
yang bersangkutan dan yang terkait dalam pelanggaran dapat dipanggil untuk
memberikan data dan informasi mengenai pelanggaran dimaksud.
Ketua Tim PME Kedeputian Bidang IPT dapat memberikan rekomendasi mengenai sanksi
bagi pelaku pelanggaran yang disampaikan kepada Deputi Bidang IPT. Pengambilan
keputusan sanksi dilakukan oleh deputi Bidang IPT setelah mempertimbangkan
rekomendasi dari Ketua Tim PME Kedeputian Bidang IPT.
3.2 Pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan rangkuman dari penilaian
atas kinerja berbagai satuan kerja, disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 serta merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja
instansi pemerintah dalam mencapai tujuannya.
LAKIP ini disusun untuk memberikan informasi ringkas apa saja sumber daya yang
dimanfaatkan, dan apa capaian penting dan membandingkannya dengan capaian tahun
sebelumnya, laporan ini juga menggambarkan hasil capaian kinerja dari Satuan Kerja.
Berikut pedoman pengisian tabel-tabel yang ada pada LAKIP, yaitu : Tabel 1. Rencana
Strategis (Renstra), Tabel 2. Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) , Tabel 3. Penetapan Kinerja
(PK), Tabel 4. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), Tabel 5. Pengukuran Pencapaian
Sasaran (PPS)
Tabel 1 sampai dengan Tabel 3, seperti terlihat pada bagian perencanaan di atas.
Adapun untuk pengisian Tabel 4. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Tabel
Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) sebagai berikut :
a. Pengisian formulir PKK dari PK
1. Program kolom 1 PKK diisi dengan program kolom 1 PK
2. Indikator Kinerja kolom 3 PKK diisi dengan Uraian kolom 3 PK
3. Satuan kolom 4 PKK diisi dengan satuan target kolom 4 PK
34 | H a l
4. Target kolom 5 PKK diisi dengan target kolom 4 PK
5. Kolom 6 dan 7 PKK diisi dengan capain masing-masing kegiatan di Satuan kerja
6. Petunjuk pengisian PKK seperti terlihat pada gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Petunjuk Pengisian Formulir PKK dari formulir PK
b. Petunjuk pengisian formulir PPS dari formulir PK
1. Uraian kolom 1 PPS diisi dengan uraian kolom 2 PK
2. Indikator Kinerja kolom 2 PPS diisi dengan uraian kolom 5 PK
3. Target kolom 3 PPS diisi dengan target kolom 6 PK
4. Kolom 4-5 PPS diisi oleh capaian masing-masing kegiatan di Satuan Kerja
5. Petunjuk pengisian PPS seperti terlihat pada gambar 5 di bawah ini.
35 | H a l
Gambar 5. Petunjuk pengisian formulir PPS menggunakan formulir PK
Berikut adalah Frame work penyusunan LAKIP Satuan Kerja :
FRAMEWORK LAKIP (FORMAT LAKIP)
Halaman i : Kata Pengantar
Halaman ii : Daftar Isi
Halaman iii : Ringkasan Eksekutif
Isi Ringkasan Ekskutif
Menguraikan Dasar hukum tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja / LIPI Pusat
Menguraikan perolehan SumberDana / DIPA tahun yang bersangkutan ( 2009)
termasuk PHLN, diuraikan pula realisasi dan sisa anggarannya.
Menjelaskan kondisi SDM yang ada, dengan komposisi antara peneliti dan
administrasi, kemudian memberikan gambaran dengan adanya penambahan
pegawai mempunyai dampak yang positif terhadap kinerja lembaga.
36 | H a l
Menguraikan mengenai capaian kinerja lembaga dalam bentuk dan jenisnya
(secara umum) termasuk kerjasama LIPI dengan pihak luar (dalam / luar
negeri)
Menguraikan Peran Lembaga dalam mengemban tugas dan fungsinya, serta
tujuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan
(lomba karya tulis, Pembina jabatan fungsional,
Presentase capaian kinerja secara kumulatif
Menguraikan secara umum dalam memecahkan problema yang ada.
BAB I PENDAHULUAN
Isinya :
Menjelaskan perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan teknologi dan
kebijakan pemerintah terkait dengan IPTEK
Iptek memegang peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan
Kebijakan Pemerintah sangat diperlukan terkait dengan pengembangan iptek
di Indonesia
LIPI adalah lembaga riset yang telah ditunjuk sebagai lembaga yang yang
berperan dalam membangun dan mengembangkan iptek di tanah air
Dasar hukum Lembaga Satuan Kerja/LIPI
Hasil-hasil produk LIPI (secara umum) (dalam bentuk dan jenisnya)
Sumbangsih Lembaga/LIPI pada bangsa
Sejarah Lembaga/LIPI (singkat saja)
Sistimatika dan ruang lingkup laporan
37 | H a l
BAB II RENSTRA, RKT / PK SATUAN KERJA – LIPI TAHUN .......
Isinya :
Menguraikan mengenai Acuan kerja LIPI (Renstra, RKT, PK, RPJMN, ARN)
Menguraikan mengenai Renstra Lembaga/Satuan Kerja/LIPI tahun 2005 –
2009, dan difokuskan pada kebijakan anggaran dan priorita penelitian dan
program, dikaitkan dengan tanggung jawab Lembaga/Satuan Kerja/LIPI.
Menjelaskan mengenai sasaran, kebijakan (baik umum atau khusus), serta
menguraikan sasaran dari tiap-tiap program dengan menguraikan bidang
masing masing (Ringkas saja)
Menguraikan strategi Lembaga dalam mencapai target yng dinginkan dengan
memperhatikan lingkungan baik internal dan eksternal (ditinjau dari berbagai
aspek), seperti aspek keungan, aspek SDM, aspek sarana dan prsarana dan
aspek kewenangan Lembaga baik di dalam dan luarnegeri.
Pembuatan indicator Kinerja (sebagai alat ukur yang akan dipergunakan dari
berbagai kegiatan.
Rencana Kinerja Tahun yang bersangkutan dan penetapan Kinera Lembaga
2009
BAB III PERKEMBANGAN KONDISI DAN KINERJA SATUAN KERJA - LIPI
Isinya :
Menguraikan secara umum mengenai pelaksanaan kegiatan Satuan
Kerja/Lembaga/LIPI berdasarkan RKT dan PK yang telahdibuat, serta adanya
perubahan beberapa indikator masukan (dana, SDM dan sarana prasarana)
yang akan berdampak pada hasil kinerja lembaga (output/outcomes).
Menjelaskan mengenai kondisi (khusus) SDM sebagai indicator masukan
(bandingkan data tahun 2008 dan data 2009),uraikan adanya penambahan
pegawai dalam bentuk table dan grafik dilihat dari berbagai aspek (golongan,
usia, jabatan, pendidikan) , kemudian menyinggung kendala yang terjadi
38 | H a l
tahun sebelumnya dan jlaskan dengan adanya penambahan serta singgung
mengenai kondisi ideal yang dinginkan.
Menjelaskan mengenai kondisi anggaran selama 5 tahun, sebagai sumberdana
(Input masukan jelaskan dalam data tahun 2004 sd 2009), menjelaskan
pendistribusian dana yang merupakan kebijakan anggaran / menerangkan
kenaikan dan penurunan anggaran / kebijakan anggaran dalam sistim
penganggaran ( termasuk kompetitif, penugasan khusus, kelembagaan, dsb)
juga dapat digambarkan pembagian anggaran mengikat dan tidak mengikat,
pembagian dalam program IPTEKDA dan Kompetitif (sajikan dalam bentuk
table dan grafik).
Kendala dalam hal keuangan dan solusinya
Sisa anggaran dan dampak pada pencapaian kinerja
Membandingkan perolehan anggaran serta distribusi ke tiap-tiap program
dengan Renstra dalam kurun waktu 5 tahun
Menjelaskan pada tahun tersebut terjadi penambahan mengenai asset baik
berwujud atau tak berwujud, menjelaskan pula mengenai sumber
perolehannya (dana DIPA, PHLN, kerjasama)
Menjelaskan mengenai Kinerja keluaran / output , diuraikan mengenai jenis
dan bentuk keluaran / output terutama yang strategis terkait dengan hasil
kinerja LIPI(selama tahun ybs) seperti hasil kinerja LIPI 100 hari (penguraian
capaian yang strategis dilakukan preprogram atau persatuan
kerja/perkedeputian).
Menceritakan HKI ( yang dihasilkan selama tahun 2009 dan yang telah
dimanfaatkan oleh stakeholder (gambarkan dalam bentuk table jumlah yang
ada dengan penambahan pada tahun ybs)
Paten (buatkan perkembangan pakai table dan grafik perbandingan 3 tahun )
misalnya 2007, 2008 dan 2009
- Hak cipta (sama)
- Merek dan disain industri (sama)
39 | H a l
- Konsep kebijakan untuk Pemerintah (dibidang apa)
- Publikasi (jurnal internasional, jurnal nasional, buku-buku) gambarkan
dalam bentuk tabel
- Jumlah terbitan jurnal, bulletin, majalah selama tahun 2009, gambarkan
dalam bentuk tabel
Menggambarkan mengenai Koleksi penunjang penelitian , publikasi ilmiah,
koleksi flora, fauna, mikroba (jelaskan dalam table)
Produk/prototype ( nama outputnya dan sudah sejauh mana) bukan nama
kegiatannya (laporan)
Menguraikan mengenai Pembaruan / penemuan ilmu pengetahuan
menjelaskan bentuk / jenis outputnya
Menjelaskan kemajuan mengenai kewenangan ilmiah (menggambarkan
kemajuan yang sudah dilaporkan pada LAKIP 2008, Kebun Raya mana saja
yang sudah dikerjakan dibangun dan langkah-langkah apa saja yang telah
dibangun LIPI)
Menjelaskan peranan lembaga dalam Pendidikan public dan pengelolaan SDA
(membuat table hasil litbang LIPI yang didistribusikan ke sekolah / lembaga
atau yang dikerjasamakan, termasuk hasil-hasil dari IPTEKDA dan Kompetitif)
Menguraikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai Bidang dimaasing-masing
program (sebutkan outputnya)
Menguraikan hasil kegiatan berupa Rekomendasi kebijakan (sebutkan
rekomendasi hasil kegiatan apa dan untuk siapa)
Menguraikan Pengembangan kelembagaan (bertambahnya pegawai, yang
lulus dari beasiswa, jumlah pegawai yang mendapat beasiswa, pengukuhan
professor riset, reformasi, SOP, terbinanya jabatan fungsional, Sarwono P.M.L,
ICIAR)
Menjelaskan kegiatan Lembaga berupa Kerjasama iptek (dalam / luar negeri)
buat dalam table
40 | H a l
Menjabarkan Peran Lemabaga dalam organisasi ilmiah dalam / luar negeri.
Indikator hasil / outcome (menjelaskan hasil riset LIPI yang sudah
dimanfaatkan oleh pihak lain dari berbagai aspek dan sebutkan penggunanya.
BAB IV EVALUASI DAN CAPAIAN KINERJA
Isinya :
Mengklasifikasikan, menganalisa serta mengidentifikasi output dari tiap-tiap
program / sasaran yang kemudian diukur dengan indikatornya. Membuat
table PPS, kemudian menghitung capaian kinerja tiap-tiap program / sasaran
(rumusnya ada dalam buku panduan yang telah dibuat Inspektorat) dan
menjelaskan capaiannya, juga menjelaskan keberhasilan dan
kegagalannya.(format PPS dibuat per-sasaran, kemudian dijelaskan tingkat
capaiannya serta jelaskan kendalanya)
BAB V PENUTUP
Isinya :
Menguraikan bahwa pelaksanaan kegiatan telah dilakukan, menguraikan
tingkat keberhasilan lembaga sehingga memposisikan LIPI sebagai lembaga
riset yang telah menyumbangkan berbagai hasil untuk pembangunan, serta
menguraikan pula hal-hal yang perlu diperbaiki terkait dengan pencapaian
yang rendah.
Halaman LAMPIRAN
Lampiran 2 : Struktur Organisasi (tidak perlu menjelaskan tupoksinya)
Lampiran 3 : R K T
Lampiran 4 : P K
Lampiran 5 : P K K
Lampiran 6 : P P S
41 | H a l
LAMPIRAN :
L1. Format Monitoring Tahap I dan II
MONITORING TAHAP I KEGIATAN TEMATIK
PME KEDEPUTIAN IPT - LIPI
TAHUN ANGGARAN 20..
Judul Kegiatan
Nama PJK
Jumlah Peneliti (orang)
Jml Pembantu Peneliti (orang)
Durasi Kegiatan (th ke … dari … th)
Dana (Rp) E
No Materi penilaian Bobot Nilai Bobot x
Nilai Keterangan
1,3,7,9
I INPUT Bobot Input = 25%
1 Dana/pendanaan 10 ≥ 50% terserap Tahap I atau >95% Tahap II, nilai 9
2 SDM 5 Ketersediaan dan kualifikasi SDM
3 Alat 10 Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian
II. PROSES Bobot Proses = 65%
1 Metode 20 Kesesuaian penggunaan metode /proses/langkah kegiatan dalam mencapai tujuan/sasaran
2 Waktu pelaksanaan 20 Kesesuaian waktu pelaksanaan dari rencana (lihat jadwal)
3 Keterpaduan 10 Keterkaitan dan keterpaduan lintas disiplin keilmuan
4 Log Book 15
Pengisian Log Book dan ditandatangani
III. OUTPUT Bobot Output = 10%
1 Output 7
• HKI atau usulan paten, merek dll • Produk contoh (belum terlindungi) : contoh alat/mesin atau bagian alat/mesin, bahan/ material, software dll • Pilot plant : alat berupa sistem • Prototipe : produk yang sudah teruji FS, pengguna (dengan kajian) dll
2 Networking 3 Jaringan yang dirintis, misal dg Pemda, UKM, Industri, dan stakeholders lain
TOTAL 100
CATATAN
A. Kontinuitas (kesesuaian dg RENSTRA)
KETERANGAN
B. Kategori Kegiatan A= Baik sekali : >= 800
1. Basic Science B= Baik : 700-799
2. Engineering C= Cukup : 600 -699
42 | H a l
3. Diseminasi D= Kurang : <= 600
4. Komersial
C. Jumlah Dana
D. Jumlah SDM Peneliti
Pelaksanaan Monitoring
Tgl/Bln/Thn Nama dan Tandatangan
MONITORING TAHAP II KEGIATAN TEMATIK
PME KEDEPUTIAN IPT - LIPI
TAHUN ANGGARAN 20..
Judul Kegiatan
Nama PJK
Jumlah Peneliti (orang)
Jml Pembantu Peneliti (orang)
Durasi Kegiatan (th ke … dari … th)
Dana (Rp) E
No Materi penilaian Bobot Nilai Bobot x
Nilai Keterangan
1,3,7,9
I INPUT Bobot Input = 15%
1 Dana/pendanaan 5 Terserap >95% Tahap II, nilai 9
2 SDM 5 Ketersediaan dan kualifikasi SDM
3 Alat 5 Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian
II. PROSES Bobot Proses = 25%
1 Metode 5 Kesesuaian penggunaan metode /proses/langkah kegiatan dalam mencapai tujuan/sasaran
2 Waktu pelaksanaan 10 Kesesuaian waktu pelaksanaan dari rencana (lihat jadwal)
3 Keterpaduan 5 Keterkaitan dan keterpaduan lintas disiplin keilmuan
4 Log Book
5 Pengisian Log Book dan ditandatangani
III. OUTPUT Bobot Output = 60%
43 | H a l
1 Output 50
Keluaran yang dicapai sementara dari rencana, Pendayagunaan yg berkembang dari rencana, mis lapangan kerja, komersialisasi, solusi sumber teknologi
2 Networking 10 Jaringan yang dirintis, misal dg Pemda, UKM, Industri, dan stakeholders lain
TOTAL 100
CATATAN
A. Kontinuitas (kesesuaian dg RENSTRA)
KETERANGAN
B. Kategori Kegiatan A= Baik sekali : >= 800
1. Basic Science B= Baik : 700-799
2. Engineering C= Cukup : 600 -699
3. Diseminasi D= Kurang : <= 600
4. Komersial
C. Jumlah Dana
D. Jumlah SDM Peneliti
Pelaksanaan Monitoring
Tgl/Bln/Thn Nama dan Tandatangan
44 | H a l
L2. Format Self Asessment
LAPORAN TAHAP 1/TAHAP II
MONITORING DAN EVALUASI
PROGRAM TEMATIK
KEDEPUTIAN IPT
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2008
A. UMUM
1 Nama Program LIPI :
2 Unit Kerja :
3 Alamat dan kode pos :
4 No. Telp./Fax. :
5 e-mail :
6 Sifat Usulan Kegiatan : Lanjutan [ ] Baru [ ]
7 Interaksi Dengan Unit Lain
:
8 Lama Kegiatan Penelitian
: ........ ( ) tahun
9 Tahun ke : 1 / 2 / 3 / 4 / .... (lingkari salah satu)
JUDUL KEGIATAN:
Times New Roman 18
45 | H a l
10 Peneliti Utama
(Jumlah Jam/Minggu)
: nama (Jumlah Jam/Minggu)
11 Anggota Tim Penelitian
(Peneliti/Teknisi)
(Jam/Minggu)
: a. xxxx (Peneliti/Teknisi/ OJ) b. xxxx (....../....) c. xxxx (....../....) d. xxxx (....../....)
12 Biaya Kegiatan
(dalam Ribuan Rupiah)
: Tahun I = Rp. xxx.xxx
Tahun II = Rp.
Tahun III = Rp.
Tahun IV = Rp.
TOTAL = Rp.
B. ADMINISTRASI KEGIATAN
1. Pengadaan
- Pengadaan bahan dan alat (sesuai dengan yang direncanakan/ada kendala/lain- lain), jelaskan
2. Birokrasi internal (lancar, ada hambatan/lain-lain), jelaskan
C. MANAJEMEN INPUT
1. SDM yang terlibat dan pengelolaannya - Ketersediaan dan kualifikasi SDM (lancar, sesuai dengan yang ada di
proposal / ada kendala / lain-lain), jelaskan
2. Fasilitas, Peralatan dan Bahan Kerja Kegiatan Penelitian - Lengkap/tidak, sesuai waktu / ada kendala / lain-lain, jelaskan
3. Waktu : - Sisipkan jadwal kegiatan yang ada di usulan kegiatan - sesuai rencana / ada kendala / lain-lain, jelaskan
4. Lain-lain (yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengelolaan proyek/kegiatan) jelaskan:
46 | H a l
C. URAIAN TEKNIS KEGIATAN
1. Tuliskan maksud dan tujuan secara spesifik apa yang ingin dicapai pada tahun kegiatan, rencana pendekatan teknis yang diusulkan. Tuliskan juga uraian ringkas semacam abstrak tentang kegiatan penelitian.
2. Kendala Yang Dihadapi (dan usulan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kendala yang dijumpai)
3. Tahapan / Pencapaian Sasaran (agar dirinci sesuai dengan metodologi penelitian apa yang sudah dicapai dan yang masih harus dicapai).
4. Perubahan Kegiatan (Apakah ada perubahan kegiatan ? Ya/tidak, bila ya jelaskan pada bagian kegiatan apa)
5. Keterpaduan (Jelaskan bila ada sinergisme yang mulai terjalin dengan SATKER lain atau lintas disiplin keilmuan)
D. OUTPUT
1. Sebutkan luaran yang dicapai dari luaran yang direncanakan, seperti:
47 | H a l
No Output Rencana Realisasi Capaian (%) Keterangan
Jurnal Regional/Internasional
Buku yang dipublikasikan (ISBN)
Jurnal Nasional
Prosiding Regional/Internasional
Prosiding Nasional Terakreditasi
Prosiding Nasional tdk Terakreditasi
Produk yang sudah dimanfaatkan oleh
masyarakat dan pengakuan dari LIPI
Prototip, desain, konsep sosial yang sudah
dimanfaatkan oleh masyarakat dan pengakuan
LIPI
Prototip, desain, konsep sosial yang belum
dimanfaatkan oleh masyarakat dan belum
mendapat pengakuan LIPI
Produk yang disertikasi, yang merupakan hasil
penguasaan teknologi yang di-introduksi
Produk belum tersertifikasi (Prototipe) namun
sudah berfungsi
Produk belum tersertifikasi (Prototipe) dan
belum berfungsi
Desain (prototipe dalam bentuk gambar)/detil
Desain (prototipe dalam bentuk gambar)/umum
Metode yang sudah tervalidasi
Metode yang belum tervalidasi
Rumusan Kebijakan (draft)
Kebijakan yang diimplementasikan
Paten yang sdh masuk daftar paten yang
disetujui
>=5 UMKM yang terbentuk
<5 UMKM yang terbentuk
>=5 Kelompok tani terlatih
< 5 Kelompok tani terlatih
>=5 Kader/tenaga kerja terlatih
< 5 Kader/tenaga kerja terlatih
Aplikasi ke industri (engineering)/ke riset
terapan (Science)
Ceramah
Pelatihan
Modul
Implementasi teknologi di masyarakat
Replikasi kegiatan
Kerjasama DN
Kerjasama LN
Peningkatan kemampuan kelembagaan/aparat
mitra kerja
(Untuk output berupa Publikasi/Tulisan, sebutkan Judul, Nama Majalah/Jurnal/Prosiding, Tanggal Penerbitan)
2. Pendayagunaan yang berkembang (SDM, komersialisasi, solusi industri, OTDA, aplikasi ke industrti, aplikasi ke riset terapan, kerjasama dalam dan luar negeri, ceramah, pelatihan)
48 | H a l
3. Sebutkan prosentase capaian umum dari kegiatan yang sedang berjalan
E. Lampiran
1. Gambar/Foto 2. Grafik/Tabel
Recommended