View
3.731
Download
179
Category
Preview:
DESCRIPTION
naskah pembelajaran
Citation preview
Nama : Mohamad Syaiful Anwar
NIM : 1102411009
Rombel: 03
Makul : Pengembangan Naskah Media Pembelajaran
Contoh Naskah media pemeblajaran
Penulisan Naskah Media
Banyak orang yang berpendapat tentang
pengertian istilah naskah yang kebanyakan pendapatnya berlainan. Ada orang yang mengatakan
bahwa naskah sama denganstoryboard dan ada juga yang mengatakan blueprint. Padahal antara
pendapat yang satu dengan yang lainnya itu memiliki maksud dan tujuan yang sama. Naskah
merupakan rancangan cerita atau pedoman untuk menetukan urutan kejadian (materi) yang
saling berhubungan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya. Dari runtutan kegiatan tersebut
yang nantinya akan diterjemahkan kedalam bentuk tampilan yang ada pada layar
komputer. Dalam hal ini membuat/memproduksi media sangat diperlukan adanya naskah dan itu
sangatlah tidak mudah karena dibutuhkan suatu teknik serta sasaran objek yang nyata, dimana
orang yang melihat atau mendengarnya seolah dapat ikut merasakan sasaran objek tersebut
sehingga diharapkan orang itu dapat memahami isi naskah tersebut.
Naskah merupakan tempat dimana ide-ide maupun imajinasi-imajinasi yang ditulis dan disusun
menurut suatu urutan yang teratur dan sistematis. Naskah merupakan suatu gambaran kasar
tentang apa yang ditampilkan pada layar komputer, tiap lembar naskah akan mewakili satu
tampilan layar komputer. Naskah dikatakan baik apabila dapat memberikan panduan bagi kita
yang akan memproduksi yang nantinya akan bersama-sama untuk menterjemahkannya kedalam
bentuk tampilan gambar, foto, audio, animasi maupun video dan sebagainya.
Pengertian Penulisan Naskah Media
Naskah program media merupakan bentuk penyajian materi intruksional berupa teks, gambar,
dan suara serta sebagai penuntun dalam memproduksi program media. Dalam artian naskah
tersebut menjadi penuntun kita dalam merekam suara, memadukan gambar dan suara,
memasukkan musik dan FX (effect) sehingga menarik serta mudah diterima.
Langkah Sebelum Memulai Penulisan Naskah
1. Mengidentifikasi sasaran yang akan menggunakan program media tersebut.
2. Mengembangkan atau mendeskripsikan tujuan pembelajaran dengan jelas.
3. Menyiapkan materi yang relevan dengan apa yang ditulis.
4. Mengidentifikasi materi yang sudah terkumpul untuk diseleksi mana yang cocok dengan
teks, gambar, foto, audio, animasi dan video.
Jenis Media untuk Penulisan Naskah Media
Setelah mempertimbangkan langkah diatas, berikutnya adalah memilih jenis media yang sesuai
kebutuhan. Sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu fungsi dari media itu sendiri. Menurut
jenisnya media dikelompokkan dalam :
1. Media Audio/ Auditif adalah media yang hanya mengandalkan suara saja sehingga untuk
menikmatinya dibutuhkan indera pendengaran. Contoh : radio, audio cassette tape
recoder.
2. Media Visual adalah media yang mengadalkan indera penglihatan yang menampilkan
gambar dan teks diam ataupun simbol yang bergerak. Contoh : Film Bingkai (Slides),
Film Rangkai (Strip) dll. Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar sehingga untuk menikmatinya diperlukan indera pendengaran dan
penglihatan. Contoh : Film,VCD, DVD dll.
Penulisan Naskah Media
Dari uraian ketiga jenis media tersebut memiliki teknik penulisan naskah yang berbeda melihat
dari fungsi dari ketiga media itu. Dalam hal ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
A. Penulisan Naskah Audio
Program audio ini akan lebih menarik jika menimbulkan daya fantasi. Karena dengan suara, kita
dapat merangsang pendengar untuk menggunakan daya imajinasinya sehingga dapat
memvisualkan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan. Sebelum menulis naskah program ini,
ada beberapa petunjuk
1) Bahasa yang digunakan tentu bahasa percakapan.
2) Musik dalam program media dibuat sesuai dengan suasana pesan yang akan disampaikan.
Berbagai jenis musik yang digunakan diantaranya :
Musik Tema : musik yang menggambarkan watak dan situasi sesuatu program. Musik
pengenal ini biasanya diketahui pada program dimulai dan pada akhir program.
Musik Transisi : digunakan sebagai penghubung dua adegan dan tidak terlalu panjang.
Musik Jembatan (Bridge) : hampir sama fungsinya dengan musik transisi hanya
menghubungkan adegan yang berbeda kondisinya.
Musik Latar Belakang : musik yang digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau
percakapan.
Musik Smash : musik yang membuat kejutan atau tekanan.
3) Pengulangan audio sangat penting mengingat keterbatasan daya konsentrasi dan pengulangan
ini dapat berbeda dan bervariasi akan tetapi tetap mengarah pada satu objek yang disampaikan.
4) Istilah-istilah yang digunakan seperti :
Annaouncer (ANN) : penyiar yang menyampaikan program acara.
Narrator (NAR) : Menyampaikan materi atau pokok bahasan yang dituju dan sebagai
penghubung tiap adegan.
Musik : in-up-down-out (musik dimasukkan lemah, suara diperkuat kemudian hilang
dengan halus) dan musik in-up-down-under (musik diperlemah ditahan untuk melatar
belakangi adegan).
Sound Effect (FX) : untuk menunjukkan setting dan mendukung terciptanya
suasana/situasi tertentu.
Fade in : petunjuk sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang mendekat.
Fade Out : petunjuk sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang menjauh.
Off Mike : situasi seolah-olah orang berbicara jarak jauh.
Cross Fade : Dua bunyi yang berpapasan dengan kondisi bunyi tersebut melemah
kemudian disusul bunyi kedua datang melemah dan semakin kuat sehingga bunyi
pertama hilang.
Contoh Format Naskah Audio :
No Pelaku /
Jenis suara
Teks / Suara
1 Musik : IN-UP-DOWN-OUT
2 Pinokio : (OOF-MIKE) Ayah….ayah…!!!!! (Fade in)
3 FX : Suara langkah kaki yang semakin kuat
4 Ayah : Adaapa?
5 Pinokio : Tadi aku melihat tumbuhan bunga langka diatas gunung,
kukira tumbuhan bunga itu membawa rezeki tapi
tumbuhan itu memakan serangga!
6 FX : Suara orang yang tercengang
7 Ayah : Ha…ha itu bukanlah buruk, tapi itu adalah jenis
tumbuhan bunga pemakan serangga. Setelah mengetahui
mangsanya menginjak dasar bunga maka secara refleks
tumbuhan bunga itu mengatupkan mahkota bunga untuk
melemahkan mangsanya.
8 Musik : IN-UP-DOWN-UNDER
9 Pinokio : Oh…baiklah ayah, mungkin aku akan coba untuk lebih
mengamatinya dan akan ku beritahu kepada teman-
temanku.
Penulisan Naskah MediaVisual (Film Bingkai)
Dalam hal ini tidak diperlukan lagi narasi atau percakapan yang panjang karena sudah dapat
diberikan oleh visual (gambar).Adadua macam naskah dalam media film bingkai yaitu
Storyboard script dan shooting script. Letak perbedaanya adalah pada storyboard script, kolom
visual diisi gambar, sedangkan pada shooting script, kolom visual tadi diisi dengan deskripsi atau
keterangan tentang visual yang harus diambil dengan kamera. Pada naskah storyboard tidak
berupa lembar kertas yang dibagi menjadi 2 kolom melainkan dapat berupa kartu berukuran
kartu pos yang diatur secara sistematis sehingga mempermudah pemahaman bagi peserta didik.
Berikut ini beberapa petunjuk tambahan dalam penulisan naskah film bingkai :
1. Hal yang ingin disampaikan disajikan dalam bentuk visual terlebih hal yang yang sulit
diungkapkan.
2. Bahasa yang digunakan dalam narasi adalah bahasa lisan.
3. Musik yang digunakan hanya pada awal dan akhir program/ digunakan sebagai selingan
atau mengiringi gambar tanpa narasi.
4. FX yang digunakan diantaranya :
Visual
Istilah Penjelasan
Close Up (CU) Gambar diambil jarak dekat dan hanya sebagian kecil
dari objeknya saja.
Extreme Close Up
(ECU/XCU)
Lebih dekat dari pengambilan gambar CU.
Medium Shot (MS) Gambar yang diambil dengan jarak sedang.
Long Shot (LS) Gambar diambil jarak jauh. Sebelum objek terkena,
latar belakang objek itu terkena juga
Extreme Long (Shot
ELS/XLS)
Gambar diambil jarak jauh yaitu latar belakang objek
sehingga diketahui posisi objek terhadap
lingkungannya.
Low Angle Diambil dari bawah dengan tujuan memberi kesan
kuat
High Angle Diambil dari atas dengan tujuan memberik kesan kecil
Eye Level Kamera setinggi mata objek yang difoto memberi
kesan wajar
1. Istilah-istilah audio dipakai pada naskah film bingkai
2. Istilah-istilah lain seperti caption (tulisan grafis yang diberi penjelasan) dan credit title
(sederetan caption yang menyatakan judul program, penulis naskah, sutradara, pengambil
gambar dll).
Contoh Format Naskah Film Bingkai :
Topik : Media Pembelajaran
Subtopik : Penulisan Naskah Media
Judul Program : Pengertian Naskah Media
Sasaran : Para Mahasiswa Kelas B Jurusan Teknologi Pendidikan.
TIU : Para Mahasiswa dapat memahami pengertian naskah media.
TIK : Setelah menyaksikan program film bingkai ini peserta ini diharapkan dapat memahami
pentingnya peranan naskah media dalam memproduksi suatu media audio, visual dan audio
visual.
Penulisan Naskah Media Audio Visual (Film dan Video)
Penulisan naskah film maupun video dimulai dengan identifikasi topik atau gagasan dimana
dirumuskan dalam tujuan khusus kegiatan pembelajaran dalam pengembangannya. Konsep
tersebut dikembangkan dan dijadikan naskah untuk diproduksi menjadi program film atau video.
Secara bertahap pembuatannya dimulai dari pembuatan sinopsis, treatment, storyboard atau
perangkat gambar cerita, skrip atau naskah program dan scenario/naskah produksi.
1) Sinopsis / Story Line
Adalah ringkasan cerita/film menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetap
memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. Membuat sinopsis merupakan suatu cara
yang efektif untuk menyajikan karangan film panjang dalam bentuk yang singkat. Dalam
praktek, sinopsis digunakan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema
yang akan digarap. Tujuannya agar memermudah pemesan menangkap konsepnya.
Langkah-langkah dalam membuat sinopsis :
- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan-gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan tersebut.
- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.
2) Treatment
Memberikan uraian secara deskritif (bukan tematis) tentang bagaimana suatu rangkaian peristiwa
instruksional nantinya akan digarap sebagai ilustrasi pembanding.
3) Storyboard
Rangkaian peristiwa yang dituliskan dalam treatment kemudian divisualkan pada kartu lebih
kruang 8 x 12 cm. Tujuannya untuk mempermudah mengatur garis cerita (plot), apakah arus
ceritanya lancar dan momen pengambilan (shots).
4) Skrip atau naskah program
Dalam pembuatan program film maupun video, skrip atau naskah program media merupakan
daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan gambar demi gambar dan penuturan demi
penuturan menuju perilaku belajar yang ingin dicapai.
5) Skenario
Terdapat perbedaan pendekatan antara film dan video dalam skenarionya, jika film
pendekatannya filmnya berpindah-pindah bersifat cut-to-cut sedangkan video mempunyai
transisional dan bersifat sekuensial.
1. Pengambilan dasar gambar :
Long shot (LS) : Pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam
segala dimensi dan perbandingannya.
Medium shot (MS) : pengambilan yang memperlihatkan pokok sasaran secara lebih dekat
dengan mengesampingkan latar belakang maupun detail yang kurang perlu.
Close-Up (CU) : pengambilan yang memfokuskan pada subjeknya.
2. Petunjuk gerakan kamera
Istilah Penjelasan
Pan right Menggerakkan kamera ke kanan
Pan Left Menggerakkan kamera ke kiri
Tilt up Menggerakkan kamera ke atas
Tilt down Menggerakkan kamera ke bawah
Cu (zoom in) Mengatur pengambilan ke arah CU
LS (zoom out) Mengatur pengambilan ke arah LS
Dolly in/track in Mendorong kamera ke arah subjek
Dolly out/track out Menarik kamera menjahui subjek
Camera follow Kamera mengikuti ke mana perginya sujek
Selain itu, produksi program video masih terdapat petunjuk yang berhubungan dengan
penggunaan efek visual seperti :
Pengambilan oleh kamera tertentu mulai masuk perlahan-lahan (fade in).
Pengambilan oleh kamera tertentu mulai memudar secara perlahan (fade out).
Penampilan sesuatu (biasanya title atau caption) ke atas pengambilan yang ada (super
atau superimpose).
Pembauran secara perlahan menggantikan yang sebelumnya (dissolve).
Mengganti pengambilan sebelumnya dengan efek penghapusan (wipe).
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, Arif. S. 2005. Media Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sulisno. 2009. “Tahapan dalam Audio Visual”. Tersedia pada http://.cncbatu.
xtreemhost.com/berita-43-tahapan-dalam-audio-visual–produksi-html.
(18 Juni 2009)
Sumber: naratekpend.wordpress.com/2012/07/01/penulisan-naskah-media/
Recommended