View
265
Download
25
Category
Preview:
Citation preview
contoh role play PHBS di sekolahROLE PLAY
PHBS PADA TATANAN SEKOLAH
Disusun Oleh :Kelompok I
1. Dwigita Isa C. (P27820111010)
2. Erik Rinanda F. (P27820111011)
3. Kurnia Ayu H. (P27820111018)
4. Laily Mitha A. (P27820111020)
5. Novi Antasari (P27820111024)
6. Rika Vanigrahanti (P27820111030)
7. Rilo Abadi (P27820111031)
8. Shinta M. (P27820111034)
9. Utari Ningsih (P27820111037)
Tingkat II RegulerKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANPROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA
2012Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
Cara Mencuci Tangan Di Sekolah Dasar ( SD )I. Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri. Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 1997).
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Saat ini masih terdapat perbedaan dalam penentuan usia anak. Menurut UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya. Usia anak sekolah dibagi dalam usia prasekolah, usia sekolah, remaja, awal usia dewasa hingga mencapai tahap proses perkembangan sudah lengkap.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah. Sayangnya permasalahan tersebut kurang begitu diperhatikan baik oleh orang tua atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada umumnya mereka masih banyak memprioritaskan kesehatan anak balita.
Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan aktifitas kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan gangguan kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup luas dan kompleks. Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut, diharapkan dapat tercipta anak usia sekolahIndonesia yang cerdas, sehat dan berprestasi.
Secara epidemiologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut, serta reaksi simpang terhadap makanan akibat buruknya sanitasi dan keamanan pangan.Selain itu risiko gangguan kesehatan pada anak akibat pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana. Selain lingkungan, masalah yang harus diperhatikan adalah membentuk perilaku sehat pada anak sekolah.
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri. Penyakit yang cukup mengganggu dan berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwa adalah penyakit menular pada anak sekolah. Sekolah merupakan tempat yang paling penting sebagai sumber penularan penyakit infeksi pada anak sekolah. Infeksi menular yang dapat menular di lingkungan sekolah adalah: Demam Berdarah Dengue, Infeksi Tangan Mulut, Campak, Rubela (campak jerman), Cacar Air, Gondong dan infeksi mata (Konjungtivitis Virus).Infeksi Kaki, Tangan dan Mulut disebabkan oleh virus entero, virus coxsackie A16, ataupun virus entero 71. Masa inkubasi sekitar 3-6 hari. Penularannya sangat cepat diantara usia anak.melalui sentuhan dengan air hidung atau mulut, kencing, ataupun pengeluaran. virus masuk melalui rongga mulut dan saluran cerna.
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) diyakini dapat mencegah 1 juta kematian tersebut. Praktek CTPS setelah ke jamban atau menceboki anak, dan sebelum menjamah makanan dapat menurunkan hampir separuh kasus diare, dan sekitar seperempat kasus ISPA. Praktek CTPS juga dapat mencegahinfeksi kulit, mata, dan memudahkan kehidupan orangan dengan HIV/AIDS
Diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di negara-negara berkembang. Anak-anak yang tumbuh di daerah miskin berisiko meninggal 10 kali lebih besar daripada mereka yang tinggal di daerah kaya. Salah satu sumber penularannya adalah tangan yang tidak bersih.
Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya serta telah
terbukti mampu mengurangi resiko penyakit bukan hanya yang terkait dengam diare, namun juga beberapa penyakit berbahaya lainnya seperti kolera dan disentri, sampai dengan 48–59%.
Dari latar belakang masalah diatas maka kami mahasiswa DIII keperawatan merasa tertarik untuk melakukan penyuluhan mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar yang dilakukan kepada siswa sekolah dasar.
II. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )Setelah dilakukan penyuluhan ini, audiens atau siswa-siswa Sekolah Dasar dapat mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolahmemahami tentang cara – cara mencuci tangan yang benar.
III. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )Setelah mengikuti penyuluhan ini audiens dapat :
1. Memahami pengertian kebersihan2. Mengetahui faktor – faktor penyebab menurunnya kebersihan3. Memahami dampak dari menurunnya kebersihan4. Mengetahui cara mengatasi menurunnya kebersihan5. Memahami cara mencuci tangan yang baik6. Mampu mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar
IV. Pelaksanaan Kegiatan1. Topik : Penyuluhan Cara Cuci Tangan Yang Benar2. Sasaran : Siswa-siswi Sekolah Dasar3. Metode : Penyampaian materi, diskusi dan demonstrasi4. Media dan Alat : Leaflet, laptop, microphone, LCD5. Pelaksanaan Kegiatan
Tanggal : 12 November 2012Waktu : 08.00 – 09.00 WIBTempat : Ruang kelas Sekolah Dasar (SD)6. Pengorganisasian :
Penyaji : Novi Antasari dan Rilo abadiFasilitator dan Observer : Rika VanigrahantiModerator : Erik Rinanda F.
7. Setting Tempat1. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Waktu
1.Tahap pembukaan
1.1 Moderator membuka acara dan memberi salam
Menjawab salam, mendegarkan, bertanya
10 menit
1.2 Perkenalan
1.3 Menjelaskan tujuan penyuluhan
1.4 Memberikan kesempatan bertanya
Mendengar dan memperhatikan
Mendengar dan memperhatikan
Bertanya, mendengar dan memperhatikan
2 Tahap pelaksanaan
2.1 Menggalali pengetahuan audiens tentang pengertian kebersihan
2.2 Memberikan reinforsemen positif
2.3 Menjelaskan definisi kebersihan
2.4 Menjelaskan faktor – faktor penyebab menurunya kebersihan
2.5 Menjelaskan dampak dari menurunnya kebersihan
2.6 Menjelaskan cara mengatasi menurunnya kebersihan
Menjawab pertanyaan, mendengar memberikan persepsi tentang kebersihan, bertanya
Mendengar, memperhatikan
Mendengar, memperhatikan
Mendengar, memperhatikan
Mendengar, memperhatikan
Mendengar,
35 menit
2.7 Menjelaskan cara mencuci tangan yang baik
2.8 Mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar
2.9 Memberikan kesempatan audiens untuk mempraktekan cara mencuci tangan yang benar
2.10 Memberikan reinforsemen positif
2.11 Memberikan kesempatan bertanya
memperhatikan
Mendengar, memperhatikan
Memperhatikan
Mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar
Mendengar, memperhatikan
Menjawab pertanyaan, mendengar memberikan persepsi tentang kebersihan, bertanya
3Tahap penutup
3.1 Penyaji menyimpulkan materi Tentang pencegahan toxoplasmosis
Mendengar, dan menyimpulkan materi dengan audiens
15 menit
3.2 Moderator menutup acara dan mengucapkan salam
Mendengar, menjawab salam
II. Uraian Tugas1. Tugas Moderatora. Membuka acarab. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur jalan nya acara penyuluhanc. Menutupkan acara
2. Tugas Penyajia. Menggali pengetahuan audiensb. Menjelaskan pokok bahasan penyuluhand. Bertanya pada audiense. Menyimpulkan materi3. Tugas ObserverMengevaluasi jalannya penyuluhan4. Tugas Fasilitatora. Memfasilitasi jalanya penyuluhanb. Memberi motivasi kepada audiens yang bertanya
III. Kriteria Evaluasi1. Evaluasi Struktura. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaanb. Peran dan tugas masyarakat sesuai perencanaan2. Evaluasi Prosesa. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkanb. Audiens mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhirc. Audiens berperan aktif selama penyuluhan3. Evaluasi Hasil
a) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan definisi kebersihan
b) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat memahami tentang perilaku hidup bersih dan
sehat
c) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan faktor – faktor penyebab
menurunya kebersihan
d) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan 3 dampak dari menurunnya
kebersihan
e) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan cara mengatasi menurunnya
kebersihan
f) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan memahami cara mencuci tangan yang baik
g) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan mampu mendemonstrasikan cara cuci tangan yang
benar
MateriI. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekola agar tahu , mau , dan mampu mempraktikkan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.II. Faktor Penyebab Menurunnya Kebersihan
1. Pencemaran lingkunganPaparan asap yang pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan
makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana..
2. Menurunnya kebersihan perorangan seperti gosok gigi yang tidak baik dan benar, kebiasaan cuci tangan yang tidak pakai sabun dan tidak menggunakan air bersih mengalir, tidak membuang sampah pada tempatnya.
3. Perilaku berisiko seperti merokok, perkelahian antar pelajar.III. Dampak Menurunya Kebersihan
Menurunnya kebersihan lingkungan atau perorangan pada anak dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit infeksi dan penyakit menular . Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut,dan lain –lain.IV. Cara Mengatasi Menurunnya Kebersihan
Buang sampah pada tempat nya Mencuci dengan sabun dan air mengalir
Menjaga lingkungan di sekitar kita Menjaga kebersihan badan Tidak merokok dan menggunakan NAPZA Tidak meludah sembarangan Buang air kecil dan buang air besar pada jamban sehat Tidak jajan sembarangan
V. Cara mencuci tanganCTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ) yang benar memerlukan sabun dan sedikit air mengalir.
Air mengalir dari kran bukan keharusan, yang penting air mengalir dari sebuah wadah bisa berupa botol, kaleng, ember tinggi, gentong, jerigen, atau gayung. Tangan yang basah disabun, digosok-gosok bagian telapak maupun punggungnya, terutama di bawah kuku minimal 20 detik.Setelah itu bilas dengan air mengalir dan keringkan dengan kain bersih atau kibas-kibaskan di udara
1. Telapak dengan telapak
Gosoklah kedua telapak
tangan secara bergantian, sehingga kedua telapak Tangan kena sabun Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan kanan
2. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian dan ,gosok diantara jari jemari tangan secara bergantian sehingga kena sabun
3. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
Gosok kedua telapak tangan dan diantara jari jemari secara bergantian sehingga kena sabun
4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.
Gosok punggung jari yang saling mengunci pada telapak satunya,secara bergantian.
5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri & sebaliknya
Gosok jempol,dan jari jari tangan lainnya, secara memutar bergantian di kedua tangan
6. Jari kiri menguncup,gosok memutar kekanan & ke kiri pada telapak kanan & sebaliknya
Gosok gosoklah ujung ujung kuku pada telapak tangan, sehingga busa sabun masuk kedalam sela sela kuku,secara bergantian dikedua tangan.
7. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan & sebaliknya , gerakan memutar gosok pergelangan tangan secara memutar dari pergelangan tangan sampai siku secara bergantian
a. Setelah selesai siramlah kedua tangan dengan air yang mengalir, dengan kran air atau dengan air mengalir menggunakan gayung.
b. Setelah selesai keringkan kedua tangan dengan kain kering dan bersih.
ROLE PLAYNama Pemeran :Mahasiswa 1 : Erik Rinanda F.Mahasiswa 2 : Rilo AbadiMahasiswa 3 : Novi AntasariMahasiswa 4 : Rika VanigrahantiIbu Kepala Sekolah : Kurnia Ayu HardiantiSiswa 1 : Laily Mitha A.Siswa 2 : Utari NingsihSiswa 3 : Dwigita Isa CahyaniSiswa 4 : Shinta Megawati
Pada pagi hari, seorang mahasiswa yang bernama Rilo datang ke SDN Biutipuluntuk meminta ijin kepada Ibu Kepala Sekolah karena Rilo dan teman-temannya mendapatkan tugas Promosi Kesehatan di tatanan Sekolah sehingga mereka akan mengadakan penyuluhan kesehatan di sekolah tersebut.Erik : Assalammualaikum, ibu. Selamat pagi!Ibu Nia : Waalaikumsalam. Ada keperluan apa ya adik datang ke sekolahan ini?Erik : Maaf ibu sebelumnya saya memperkenalkan diri saya dahulu. Saya Erik
mahasiswa dari Poltekkes Surabaya. Saya datang ke sini mempunyai keperluan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan. Dan sekarang saya ingin meminta ijin apakah saya dan teman-teman saya dari Poltekkes Surabaya boleh mengadakan penyuluhan kesehatan untuk para siswa- siswi di sekolah ini?
Ibu Nia : Sepertinya adik ini mempunyai tujuan yang baik dan kegiatan yangdibuat adik dan teman-teman ini sangat bermanfaat bagi para siswa-siswidi sini. Setelah saya pertimbangkan, saya akan menerima danmendukung mahasiswa-mahasiswi Poltekkes Surabaya untuk melakukanpenyuluhan kesehatan. Apakah ada proposal kegiatan dari kampus?
Erik : Terima kasih ibu sudah mau menerima dan mendukung kegiatan kami.Oh iya bu ini sudah saya buatkan, tinggal permintaan ijin dari Ibu Kepala
Sekolah.Ibu Nia : Bolehkah saya minta proposalnya?Erik : Oh boleh bu. Ini proposal kegiatannya. Kami akan melakukanpenyuluhan tentang kesehatan Perilaku Hidup Sbersih dan Sehat pada tangal 12 November 2012 pukul 08.00-09.00 WIB.Ibu Nia : Iya baik, itu ide yang sangat bagus dan proposal ini saya tanda tangani.
Nanti saya akan memberitahukan kepada para siswa-siswi untukpersiapan besok dan dari pihak sekolah, insya Allah kami akan
mempersiapkan apa yang kalian butuhkan.Erik : Iya, bu. Terima kasih. Saya mohon atas kerjasamanya.Ibu Nia : Iya sama-sama. Semoga kegiatan yang kalian buat dapat terlaksana dengan baik, amin.Erik : Amin bu. Terima kasih. Saya permisi pamit pulang dulu bu. Terima kasih atas kerjasamanya. Assalammualaikum.Ibu Nia : Iya sama-sama. Waalaikumsalam.
Keesokan harinya, Ibu Kepala Sekolah datang ke ruang kelas untuk memberitahukan tentang kegiatan penyuluhan kesehatan yang diadakan mahasiswa Poltekkes Surabaya.Ibu Nia : Assalammualaikum, anak-anak. Selamat pagi! Bagaimana kabar kalian hari ini?Semua Siswa : Waalaikumsalam, ibu. Selamat pagi! Alhamdulillah baik bu.Ibu Nia : Ibu punya kabar baik untuk kalian. Kalian pasti senang mendengarnya.Mitha : Kabar apa bu?Utari : (berbicara dengan Gita dan Shinta) Kabar apa ya? Apa ada yang ulang tahun?Gita : Waah asyik ada yang ulang tahun! (muka senang). Pasti ulang tahunnya
di kelas kita.hinta : Lho, tapi siapa yang ulang tahun? Hayo, ibu Kepala Sekolahya yang ulang tahun ?
Mitha : Bu Nia kan belum selesai ceritanya. Diem dulu dong : Bener juga kata si Mitha. Bu, ada kabar apa ya?
Nia : Sudah-sudah, jawaban kalian salah semua bukan kabar tentang ibuberulang tahun tetapi ibu akan memberitahukan bahwa besok akan adakakak-kakak dari Poltekkes Surabaya mau mengadakan penyuluhan diSekolah ini. Kalian senang tidak?
Semua Siswa : Horeeeee… (serentak bergembira)Gita : kakak-kakaknya cantik-cantik gak bu ?Ibu Nia : iya ganteng dan cantik-cantik kok seperti ibu.Utari : tp pasti kita yang lebih cantik, secara kita kan SDN Biutipul....Biutipul.Mitha : Saya juga bu senang pasti kakak-kakaknya cantik-cantik dan ganteng-
ganteng. (tersipu malu)Shinta : Saya juga senang bu, pasti nanti dikasih permen sama kakak-kakaknya.Gita, mitha,utari : Huuuuh… Maunya dikasih permen mulu.Shinta : Biarin. Permen kan manis kayak aku.Ibu Nia : Sudah-sudah. Tolong ya besok dijaga perilaku kalian yang sopan terhadap kakak-kakaknya. Tidak boleh nakal dan ibu tidak mau kalau ada laporan tentang kalian.Semua Siswa : Siap bu....
Keesokan harinya, Erik dan teman-temannya menyiapkan semua bahan dan peralatan yang akan digunakan kegiatan penyuluhan kesehatan di SDN Biutipul. Dan akhirnya mereka melakukan penyuluhan di SDN Biutipul. Kemudian mereka masuk ke ruang kelas, semua mahasiswa mempersiapkan alat dan bahannya sedangkan semua siswa duduk di tempatnya masing-masing dengan tertib.Rika : Selamat pagi, adik-adik!Semua Siswa : Selamat pagi, kakak!Rika : Bagaimana kabar kalian hari ini?Semua Siswa : Baik, kak.Rika : Saya akan memperkenalkan diri saya dan teman-teman saya di sini. Saya sendiri kak Rika. Di samping saya kak Rilo. Di samping lagi kak Novi dan yang terakhir kak Erik.Semua Siswa : Hai kak Erik, Hai kak Rilo, Hai Kak Novi, Hai kak Rika.Semua Mahasiswa : Hai juga adik-adik. (tersenyum)Gita : iih mana yang ganteng, katanya bu kepsek ada yang ganteng.Rillo : lho..lho saya kan ganteng kayak Lee Min Hoo. Alisnya saja sama.Para siswa : HUUUUUUH
: Sudah adik-adik tenang. Kakak akan memulai penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta cara mencuci tangan dengan baik dan benar supaya adik-adik tau tentang hal tersebut dan menambah pengetahuan adik-adik.Mitha : Hmm..begitu kak. Langsung aja kak dimulai gak sabar ingin tau.Mitha, Utari, Shinta : Ayo kak, langsung dimulai aja.Novi : Oke oke, sabar dulu ya adik-adik kak Rika mau menyiapkan dulu alat- alatnya.Shinta : Cepat dong kak, sudah gak sabar.Utari : Iya kak Rika cepatan dong.Rika : Tenang-tenang! Nah ini sudah nyala laptop dan bahan presentasinya. (sambil menyalakan laptop dan menampilkan PPT).Mitha : wah laptopnya bagus ya.. kayak di tipi-tipiErik : Oke, Terima kasih kak Rika. Sekarang dari pada buang-buang waktu
kakak mulai saja kegiatannya. Di sini kak Rilo dan kak Noviakan menjelaskan tentang PHBS. Silakan kak Rilo terlebih dahulu menjelaskan.Rilo : Baik, kak Erik. Adik-adik tau tidak apa itu PHBS?Mitha : apa ya? Aku tau om.Shinta : kok om sih?Mitha : upss, habis wajahnya kayak om ku sih.Semua siswa : hahahahahahaha
: ssst, sudah sudah. Kalau tidak ada yang tahu saya akan menjelaskan PHBS (menjelaskan ppt)Rillo menjelaskan PPT tentang PHBS..........
: apa ada yang ditanyakan adik-adik?Semua siswa : tidak kakak
: baik kalau begitu, sekarang kita peragakan cara cuci tangan yang benar yaSemua siswa : iya kak
: kita mulai pakai nyanyian aja ya. Siap? : siap kak : mau sehat dan selamat cuci tangan. Gosok-gosok punggung tangan bergantian. Mengait
mengunci lalu putar ibu jari. Terakhir gosok-gosok ujung jari : ayo bisa ga adik-adik? : ulangi kak, masih bingung : iya kita ulangi sambil adik-adik ikut menirukan ya
Semua siswa ikut menirukan langkah-langkah cuci tangan : gimana? Mudah kan? Ayo siapa yang mau maju untuk memperagakan seperti kakak-kakak tadi :dikasih permen ga kalau berani maju?
Rika : iya nanti ada hadiah buat yang berani majuShinta : aku aku kakMemperagakan cuci tangan di depan kelasRilo : pinter. Ini hadiah buat kamu adik manisSinta : makasi kak rilo yang kayak Lee Min HooErik : sama-sama. Sekarang ada pertanyaan ga?
: saya kak saya. Kalo pake handsanitizer boleh ga kak? : Iya, boleh. Tetapi mencuci tangan lebih baik adik. Kan memakai air mengalir
Rika : Sekarang kita sudah tau cara cuci tangan yang baik dan benar. Adik-adik tau gak kapan kita harus mencuci tangan?Gita : Sebelum makan, sesudah makan kak. Bener ga?Erik : 100 untuk kalian semua. Benar semua jawabannya. Ada lagi yang tau?Utari : Gak tau kak, kayaknya cuma itu aja.Novi : Masih ada lagi, hayo coba tebak!Shinta : Hmm, habis main kakak.Novi : Iya ada lagi?
Mitha : Gak tau kak, nyerah aja deh.Erik : Kalian habis Buang Air Kecil dan Buang Air Besar cuci tangan tidak?Semua Siswa : Hehehe iya kakak. (serentak)
: bagus. Kalau begitu, adik-adik sudah mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat. : Sekarang adik-adik sudah tau cara mencuci tangan yang baik dan benar. Uda 1 jam kita disini
dan mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat. Sekarang kakak-kakak pamit pulang ya. Terima kasih perhatiannya
Semua siswa : sama-sama kak. Kami juga terima kasi sudah diajari cuci tangan yang benarSemua mahasiswa : selamat siang adik-adik. AssalamualaikumSemua siswa : selamat siang. WaalaikumsalamTiba-tiba Ibu Nia datang menghampiri Mahasiswa di kelas anak didiknya....Ibu nia : bagaimana mas dan mbak? Apaka sudah selesai?Erik : sudah bu.Ibu nia : apakah anak-anak di sini ada yang ribut mbak?
: oh tidak ada bu. Semua dapat diajak kerja sama, dan murid-muridnya juga pintar-pintar. : kami akan pamit pulang bu, terima kasih atas waktunya dan kerja samanya.
Ibu Nia : sama-sama mbak. Saya juga terima kasih.Mahasiswa : AssalamualaikumIbu Nia : Walaikumssalam
DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo,S. (2007).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta
http://anugerah.hendra.or.id/pasca-nikah/3-anak-anak/permasalahan-umum-kesehatan- anak-usia-sekolah/
http://icoel.wordpress.com/kumpulan-skripsi/skripsi- 2/
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/perilaku-7-langkah-cuci-tangan- dengan.htmlROLE PLAY
PHBS PADA TATANAN SEKOLAH
Disusun Oleh :
Kelompok I
1. Dwigita Isa C. (P27820111010)
2. Erik Rinanda F. (P27820111011)
3. Kurnia Ayu H. (P27820111018)
4. Laily Mitha A. (P27820111020)
5. Novi Antasari (P27820111024)
6. Rika Vanigrahanti (P27820111030)
7. Rilo Abadi (P27820111031)
8. Shinta M. (P27820111034)
9. Utari Ningsih (P27820111037)
Tingkat II Reguler
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA
2012
Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
Cara Mencuci Tangan Di Sekolah Dasar ( SD )
I. Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri. Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 1997).
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Saat ini masih terdapat perbedaan dalam penentuan usia anak. Menurut UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya. Usia anak sekolah dibagi dalam usia prasekolah, usia sekolah, remaja, awal usia dewasa hingga mencapai tahap proses perkembangan sudah lengkap.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah. Sayangnya permasalahan tersebut kurang begitu diperhatikan baik oleh orang tua atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada umumnya mereka masih banyak memprioritaskan kesehatan anak balita.
Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan aktifitas kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan gangguan kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup luas dan kompleks. Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut, diharapkan dapat tercipta anak usia sekolahIndonesia yang cerdas, sehat dan berprestasi.
Secara epidemiologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut, serta reaksi simpang terhadap makanan akibat buruknya sanitasi dan keamanan pangan.Selain itu risiko gangguan kesehatan pada anak akibat pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana. Selain lingkungan, masalah yang harus diperhatikan adalah membentuk perilaku sehat pada anak sekolah.
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri. Penyakit yang cukup mengganggu dan berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwa adalah penyakit menular pada anak sekolah. Sekolah merupakan tempat yang paling penting sebagai sumber penularan penyakit infeksi pada anak sekolah. Infeksi menular yang dapat menular di lingkungan sekolah adalah: Demam Berdarah Dengue, Infeksi Tangan Mulut, Campak, Rubela (campak jerman), Cacar Air, Gondong dan infeksi mata (Konjungtivitis Virus).Infeksi Kaki, Tangan dan Mulut disebabkan oleh virus entero, virus coxsackie A16, ataupun virus entero 71. Masa inkubasi sekitar 3-6 hari. Penularannya sangat cepat diantara usia anak.melalui sentuhan dengan air hidung atau mulut, kencing, ataupun pengeluaran. virus masuk melalui rongga mulut dan saluran cerna.
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) diyakini dapat mencegah 1 juta kematian tersebut. Praktek CTPS setelah ke jamban atau menceboki anak, dan sebelum menjamah makanan dapat menurunkan hampir separuh kasus
diare, dan sekitar seperempat kasus ISPA. Praktek CTPS juga dapat mencegahinfeksi kulit, mata, dan memudahkan kehidupan orangan dengan HIV/AIDS
Diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di negara-negara berkembang. Anak-anak yang tumbuh di daerah miskin berisiko meninggal 10 kali lebih besar daripada mereka yang tinggal di daerah kaya. Salah satu sumber penularannya adalah tangan yang tidak bersih.
Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya serta telah terbukti mampu mengurangi resiko penyakit bukan hanya yang terkait dengam diare, namun juga beberapa penyakit berbahaya lainnya seperti kolera dan disentri, sampai dengan 48–59%.
Dari latar belakang masalah diatas maka kami mahasiswa DIII keperawatan merasa tertarik untuk melakukan penyuluhan mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar yang dilakukan kepada siswa sekolah dasar.
II. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan penyuluhan ini, audiens atau siswa-siswa Sekolah Dasar dapat mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah memahami tentang cara – cara mencuci tangan yang benar.
III. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti penyuluhan ini audiens dapat :
1. Memahami pengertian kebersihan
2. Mengetahui faktor – faktor penyebab menurunnya kebersihan
3. Memahami dampak dari menurunnya kebersihan
4. Mengetahui cara mengatasi menurunnya kebersihan
5. Memahami cara mencuci tangan yang baik
6. Mampu mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar
IV. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan Cara Cuci Tangan Yang Benar
2. Sasaran : Siswa-siswi Sekolah Dasar
3. Metode : Penyampaian materi, diskusi dan demonstrasi
4. Media dan Alat : Leaflet, laptop, microphone, LCD
5. Pelaksanaan Kegiatan
Tanggal : 12 November 2012
Waktu : 08.00 – 09.00 WIB
Tempat : Ruang kelas Sekolah Dasar (SD)
6. Pengorganisasian :
Penyaji : Novi Antasari dan Rilo abadi
Fasilitator dan Observer : Rika Vanigrahanti
Moderator : Erik Rinanda F.
7. Setting Tempat
1. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Waktu
1.Tahap pembukaan
1.1 Moderator membuka acara dan memberi salam
1.2 Perkenalan
1.3 Menjelaskan tujuan penyuluhan
1.4 Memberikan kesempatan bertanya
Menjawab salam, mendegarkan, bertanya
Mendengar dan memperhatikan
Mendengar dan memperhatikan
Bertanya, mendengar dan memperhatikan
10 menit
2 Tahap pelaksanaan
2.1 Menggalali pengetahuan audiens tentang pengertian kebersihan
2.2 Memberikan reinforsemen positif
2.3 Menjelaskan definisi kebersihan
Menjawab pertanyaan, mendengar memberikan persepsi tentang kebersihan, bertanya
Mendengar, memperhatikan
Mendengar, memperhatikan
35 menit
2.4 Menjelaskan faktor – faktor penyebab menurunya kebersihan
2.5 Menjelaskan dampak dari menurunnya kebersihan
2.6 Menjelaskan cara mengatasi menurunnya kebersihan
2.7 Menjelaskan cara mencuci tangan yang baik
2.8 Mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar
2.9 Memberikan kesempatan audiens untuk mempraktekan cara mencuci tangan yang benar
2.10 Memberikan reinforsemen positif
2.11 Memberikan kesempatan bertanya
Mendengar, memperhatikan
Mendengar, memperhatikan
Mendengar, memperhatikan
Mendengar, memperhatikan
Memperhatikan
Mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar
Mendengar, memperhatikan
Menjawab pertanyaan, mendengar memberikan persepsi tentang kebersihan, bertanya
3Tahap penutup
3.1 Penyaji menyimpulkan materi Tentang pencegahan toxoplasmosis
3.2 Moderator menutup acara dan mengucapkan salam
Mendengar, dan menyimpulkan materi dengan audiens
Mendengar, menjawab salam
15 menit
II. Uraian Tugas
1. Tugas Moderator
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur jalan nya acara penyuluhan
c. Menutupkan acara
2. Tugas Penyaji
a. Menggali pengetahuan audiens
b. Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
d. Bertanya pada audiens
e. Menyimpulkan materi
3. Tugas Observer
Mengevaluasi jalannya penyuluhan
4. Tugas Fasilitator
a. Memfasilitasi jalanya penyuluhan
b. Memberi motivasi kepada audiens yang bertanya
III. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
b. Peran dan tugas masyarakat sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Audiens mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Audiens berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan definisi kebersihan
b) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat memahami tentang perilaku hidup bersih dan
sehat
c) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan faktor – faktor penyebab
menurunya kebersihan
d) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan 3 dampak dari menurunnya
kebersihan
e) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan cara mengatasi menurunnya
kebersihan
f) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan memahami cara mencuci tangan yang baik
g) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan mampu mendemonstrasikan cara cuci tangan yang
benar
Materi
I. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekola agar tahu , mau , dan mampu mempraktikkan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
II. Faktor Penyebab Menurunnya Kebersihan
1. Pencemaran lingkungan
Paparan asap yang pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana..
2. Menurunnya kebersihan perorangan seperti gosok gigi yang tidak baik dan benar, kebiasaan cuci tangan yang tidak pakai sabun dan tidak menggunakan air bersih mengalir, tidak membuang sampah pada tempatnya.
3. Perilaku berisiko seperti merokok, perkelahian antar pelajar.
III. Dampak Menurunya Kebersihan
Menurunnya kebersihan lingkungan atau perorangan pada anak dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit infeksi dan penyakit menular . Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut,dan lain –lain.
IV. Cara Mengatasi Menurunnya Kebersihan
Buang sampah pada tempat nya
Mencuci dengan sabun dan air mengalir
Menjaga lingkungan di sekitar kita
Menjaga kebersihan badan
Tidak merokok dan menggunakan NAPZA
Tidak meludah sembarangan
Buang air kecil dan buang air besar pada jamban sehat
Tidak jajan sembarangan
V. Cara mencuci tangan
CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ) yang benar memerlukan sabun dan sedikit air mengalir. Air mengalir dari kran bukan keharusan, yang penting air mengalir dari sebuah wadah bisa berupa botol, kaleng, ember tinggi, gentong, jerigen, atau gayung. Tangan yang basah disabun, digosok-gosok bagian telapak maupun punggungnya, terutama di bawah kuku minimal 20 detik.Setelah itu bilas dengan air mengalir dan keringkan dengan kain bersih atau kibas-kibaskan di udara
1. Telapak dengan telapak
Gosoklah kedua
telapak tangan secara bergantian, sehingga kedua telapak Tangan kena sabun Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan kanan
2. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian dan ,gosok diantara jari jemari tangan secara bergantian sehingga kena sabun
3. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
Gosok kedua telapak tangan dan diantara jari jemari secara bergantian sehingga kena sabun
4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.
Gosok punggung jari yang saling mengunci pada telapak satunya,secara bergantian.
5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri & sebaliknya
Gosok jempol,dan jari jari tangan lainnya, secara memutar bergantian di kedua tangan
6. Jari kiri menguncup,gosok memutar kekanan & ke kiri pada telapak kanan & sebaliknya
Gosok gosoklah ujung ujung kuku pada telapak tangan, sehingga busa sabun masuk kedalam sela sela kuku,secara bergantian dikedua tangan.
7. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan & sebaliknya , gerakan memutar gosok pergelangan tangan secara memutar dari pergelangan tangan sampai siku secara bergantian
a. Setelah selesai siramlah kedua tangan dengan air yang mengalir, dengan kran air atau dengan air mengalir menggunakan gayung.
b. Setelah selesai keringkan kedua tangan dengan kain kering dan bersih.
ROLE PLAY
Nama Pemeran :
Mahasiswa 1 : Erik Rinanda F.
Mahasiswa 2 : Rilo Abadi
Mahasiswa 3 : Novi Antasari
Mahasiswa 4 : Rika Vanigrahanti
Ibu Kepala Sekolah : Kurnia Ayu Hardianti
Siswa 1 : Laily Mitha A.
Siswa 2 : Utari Ningsih
Siswa 3 : Dwigita Isa Cahyani
Siswa 4 : Shinta Megawati
Pada pagi hari, seorang mahasiswa yang bernama Rilo datang ke SDN Biutipul untuk meminta ijin kepada Ibu Kepala Sekolah karena Rilo dan teman-temannya mendapatkan tugas Promosi Kesehatan di tatanan Sekolah sehingga mereka akan mengadakan penyuluhan kesehatan di sekolah tersebut.
Erik : Assalammualaikum, ibu. Selamat pagi!
Ibu Nia : Waalaikumsalam. Ada keperluan apa ya adik datang ke sekolahan ini?
Erik : Maaf ibu sebelumnya saya memperkenalkan diri saya dahulu. Saya Erik
mahasiswa dari Poltekkes Surabaya. Saya datang ke sini mempunyai
keperluan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan. Dan sekarang saya
ingin meminta ijin apakah saya dan teman-teman saya dari Poltekkes
Surabaya boleh mengadakan penyuluhan kesehatan untuk para siswa-
siswi di sekolah ini?
Ibu Nia : Sepertinya adik ini mempunyai tujuan yang baik dan kegiatan yang
dibuat adik dan teman-teman ini sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi
di sini. Setelah saya pertimbangkan, saya akan menerima dan
mendukung mahasiswa-mahasiswi Poltekkes Surabaya untuk melakukan
penyuluhan kesehatan. Apakah ada proposal kegiatan dari kampus?
Erik : Terima kasih ibu sudah mau menerima dan mendukung kegiatan kami.
Oh iya bu ini sudah saya buatkan, tinggal permintaan ijin dari Ibu Kepala
Sekolah.
Ibu Nia : Bolehkah saya minta proposalnya?
Erik : Oh boleh bu. Ini proposal kegiatannya. Kami akan melakukan
penyuluhan tentang kesehatan Perilaku Hidup Sbersih dan Sehat pada tangal 12 November 2012 pukul 08.00-09.00 WIB.
Ibu Nia : Iya baik, itu ide yang sangat bagus dan proposal ini saya tanda tangani.
Nanti saya akan memberitahukan kepada para siswa-siswi untuk
persiapan besok dan dari pihak sekolah, insya Allah kami akan
mempersiapkan apa yang kalian butuhkan.
Erik : Iya, bu. Terima kasih. Saya mohon atas kerjasamanya.
Ibu Nia : Iya sama-sama. Semoga kegiatan yang kalian buat dapat terlaksana
dengan baik, amin.
Erik : Amin bu. Terima kasih. Saya permisi pamit pulang dulu bu.
Terima kasih atas kerjasamanya. Assalammualaikum.
Ibu Nia : Iya sama-sama. Waalaikumsalam.
Keesokan harinya, Ibu Kepala Sekolah datang ke ruang kelas untuk memberitahukan tentang kegiatan penyuluhan kesehatan yang diadakanmahasiswa Poltekkes Surabaya.
Ibu Nia : Assalammualaikum, anak-anak. Selamat pagi! Bagaimana kabar kalian
hari ini?
Semua Siswa : Waalaikumsalam, ibu. Selamat pagi! Alhamdulillah baik bu.
Ibu Nia : Ibu punya kabar baik untuk kalian. Kalian pasti senang mendengarnya.
Mitha : Kabar apa bu?
Utari : (berbicara dengan Gita dan Shinta) Kabar apa ya? Apa ada yang ulang
tahun?
Gita : Waah asyik ada yang ulang tahun! (muka senang). Pasti ulang tahunnya
di kelas kita.
hinta : Lho, tapi siapa yang ulang tahun? Hayo, ibu Kepala Sekolah ya yang ulang tahun ?
Mitha : Bu Nia kan belum selesai ceritanya. Diem dulu dong
: Bener juga kata si Mitha. Bu, ada kabar apa ya?
Nia : Sudah-sudah, jawaban kalian salah semua bukan kabar tentang ibu
berulang tahun tetapi ibu akan memberitahukan bahwa besok akan ada
kakak-kakak dari Poltekkes Surabaya mau mengadakan penyuluhan di
Sekolah ini. Kalian senang tidak?
Semua Siswa : Horeeeee… (serentak bergembira)
Gita : kakak-kakaknya cantik-cantik gak bu ?
Ibu Nia : iya ganteng dan cantik-cantik kok seperti ibu.
Utari : tp pasti kita yang lebih cantik, secara kita kan SDN Biutipul....Biutipul.
Mitha : Saya juga bu senang pasti kakak-kakaknya cantik-cantik dan ganteng-
ganteng. (tersipu malu)
Shinta : Saya juga senang bu, pasti nanti dikasih permen sama kakak-kakaknya.
Gita, mitha,utari : Huuuuh… Maunya dikasih permen mulu.
Shinta : Biarin. Permen kan manis kayak aku.
Ibu Nia : Sudah-sudah. Tolong ya besok dijaga perilaku kalian yang sopan
terhadap kakak-kakaknya. Tidak boleh nakal dan ibu tidak mau kalau
ada laporan tentang kalian.
Semua Siswa : Siap bu....
Keesokan harinya, Erik dan teman-temannya menyiapkan semua bahan dan peralatan yang akan digunakan kegiatan penyuluhan kesehatan di SDNBiutipul. Dan akhirnya mereka melakukan penyuluhan di SDN Biutipul.Kemudian mereka masuk ke ruang kelas, semua mahasiswa mempersiapkan alat dan bahannya sedangkan semua siswa duduk di tempatnya masing-masing dengan tertib.
Rika : Selamat pagi, adik-adik!
Semua Siswa : Selamat pagi, kakak!
Rika : Bagaimana kabar kalian hari ini?
Semua Siswa : Baik, kak.
Rika : Saya akan memperkenalkan diri saya dan teman-teman saya di sini. Saya
sendiri kak Rika. Di samping saya kak Rilo. Di samping lagi kak Novi dan yang terakhir kak Erik.
Semua Siswa : Hai kak Erik, Hai kak Rilo, Hai Kak Novi, Hai kak Rika.
Semua Mahasiswa : Hai juga adik-adik. (tersenyum)
Gita : iih mana yang ganteng, katanya bu kepsek ada yang ganteng.
Rillo : lho..lho saya kan ganteng kayak Lee Min Hoo. Alisnya saja sama.
Para siswa : HUUUUUUH
: Sudah adik-adik tenang. Kakak akan memulai penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta cara mencuci tangan dengan baik dan benar supaya adik-adik tau tentang hal tersebut dan menambah pengetahuan adik-adik.
Mitha : Hmm..begitu kak. Langsung aja kak dimulai gak sabar ingin tau.
Mitha, Utari, Shinta : Ayo kak, langsung dimulai aja.
Novi : Oke oke, sabar dulu ya adik-adik kak Rika mau menyiapkan dulu alat-
alatnya.
Shinta : Cepat dong kak, sudah gak sabar.
Utari : Iya kak Rika cepatan dong.
Rika : Tenang-tenang! Nah ini sudah nyala laptop dan bahan presentasinya.
(sambil menyalakan laptop dan menampilkan PPT).
Mitha : wah laptopnya bagus ya.. kayak di tipi-tipi
Erik : Oke, Terima kasih kak Rika. Sekarang dari pada buang-buang waktu
kakak mulai saja kegiatannya. Di sini kak Rilo dan kak Novi akan
menjelaskan tentang PHBS. Silakan kak Riloterlebih dahulu menjelaskan.
Rilo : Baik, kak Erik. Adik-adik tau tidak apa itu PHBS?
Mitha : apa ya? Aku tau om.
Shinta : kok om sih?
Mitha : upss, habis wajahnya kayak om ku sih.
Semua siswa : hahahahahahaha
: ssst, sudah sudah. Kalau tidak ada yang tahu saya akan menjelaskan PHBS (menjelaskan ppt)
Rillo menjelaskan PPT tentang PHBS..........
: apa ada yang ditanyakan adik-adik?
Semua siswa : tidak kakak
: baik kalau begitu, sekarang kita peragakan cara cuci tangan yang benar ya
Semua siswa : iya kak
: kita mulai pakai nyanyian aja ya. Siap?
: siap kak
: mau sehat dan selamat cuci tangan. Gosok-gosok punggung tangan bergantian. Mengait mengunci lalu putar ibu jari. Terakhir gosok-gosok ujung jari
: ayo bisa ga adik-adik?
: ulangi kak, masih bingung
: iya kita ulangi sambil adik-adik ikut menirukan ya
Semua siswa ikut menirukan langkah-langkah cuci tangan
: gimana? Mudah kan? Ayo siapa yang mau maju untuk memperagakan seperti kakak-kakak tadi
:dikasih permen ga kalau berani maju?
Rika : iya nanti ada hadiah buat yang berani maju
Shinta : aku aku kak
Memperagakan cuci tangan di depan kelas
Rilo : pinter. Ini hadiah buat kamu adik manis
Sinta : makasi kak rilo yang kayak Lee Min Hoo
Erik : sama-sama. Sekarang ada pertanyaan ga?
: saya kak saya. Kalo pake handsanitizer boleh ga kak?
: Iya, boleh. Tetapi mencuci tangan lebih baik adik. Kan memakai air mengalir
Rika : Sekarang kita sudah tau cara cuci tangan yang baik dan benar. Adik-adik
tau gak kapan kita harus mencuci tangan?
Gita : Sebelum makan, sesudah makan kak. Bener ga?
Erik : 100 untuk kalian semua. Benar semua jawabannya. Ada lagi yang tau?
Utari : Gak tau kak, kayaknya cuma itu aja.
Novi : Masih ada lagi, hayo coba tebak!
Shinta : Hmm, habis main kakak.
Novi : Iya ada lagi?
Mitha : Gak tau kak, nyerah aja deh.
Erik : Kalian habis Buang Air Kecil dan Buang Air Besar cuci tangan tidak?
Semua Siswa : Hehehe iya kakak. (serentak)
: bagus. Kalau begitu, adik-adik sudah mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
: Sekarang adik-adik sudah tau cara mencuci tangan yang baik dan benar. Uda 1 jam kita disini dan mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat. Sekarang kakak-kakak pamit pulang ya. Terima kasih perhatiannya
Semua siswa : sama-sama kak. Kami juga terima kasi sudah diajari cuci tangan yang benar
Semua mahasiswa : selamat siang adik-adik. Assalamualaikum
Semua siswa : selamat siang. Waalaikumsalam
Tiba-tiba Ibu Nia datang menghampiri Mahasiswa di kelas anak didiknya....
Ibu nia : bagaimana mas dan mbak? Apaka sudah selesai?
Erik : sudah bu.
Ibu nia : apakah anak-anak di sini ada yang ribut mbak?
: oh tidak ada bu. Semua dapat diajak kerja sama, dan murid-muridnya juga pintar-pintar.
: kami akan pamit pulang bu, terima kasih atas waktunya dan kerja samanya.
Ibu Nia : sama-sama mbak. Saya juga terima kasih.
Mahasiswa : Assalamualaikum
Ibu Nia : Walaikumssalam
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo,S. (2007).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta
http://anugerah.hendra.or.id/pasca-nikah/3-anak-anak/permasalahan-umum- kesehatan-anak-usia-sekolah/
http://icoel.wordpress.com/kumpulan-skripsi/skripsi- 2/
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/perilaku-7-langkah-cuci-tangan- dengan.html
Recommended