Demam Berdarah Dengue Iship

Preview:

DESCRIPTION

ppt dbd iship

Citation preview

Demam Berdarah Denguepada Dewasa

Dr. Priscilla

Nama               :  Ny. M Umur               :  43 tahun Jenis Kelamin   :  Laki-laki Alamat             :  Kalibata,Jakarta Masuk RS       :  26 Juli 2015 Tgl. periksa      :  26 Juli 2015

Identitas Pasien

Keluhan UtamaDemam sejak ± 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS)

  Riwayat Penyakit Sekarang

± 3 hari SMRS pasien mengeluhkan demam tinggi, muncul mendadak, terus menerus dan naik turun, tidak menggigil, keringat dingin (+), otot dan persendian pegal-pegal (+)  , nyeri dibelakang mata (-), badan terasa lemas,sakit kepala (+), mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati (+), batuk berdahak (-), sesak napas (-), nafsu makan berkurang, tidak ada sakit tenggorokan, perdarahan dari gusi (-),bintik-bintik kemerahan pada tubuh (-). Awalnya menurut pasien demam dirasakan selama 3 hari.  kemudian pasien berobat ke dokter dan diberi obat penurun panas sehingga demamnya berkurang.

Sejak 5 jam SMRS pasien mengeluhkan demam naik kembali makin tinggi, mual (+), muntah (+) setiap kali makan 2 x lebih banyak air daripada sisa makanan, nyeri ulu hati (+), batuk berdahak (-), sesak napas (-), nafsu makan berkurang, tidak ada sakit tenggorokan, ada perdarahan dari gusi (-), bintik-bintik kemerahan pada tubuh (-).Buang air besar dan buang air kecil dalam batas normal.  Kemudian pasien dibawa ke RSUD PR. Pada saat di IGD RSUD PR tes rumple leed positif dan dilakukan pemeriksaan laboratorium.

ANAMNESIS (Autoanamnesis) 

Riwayat Penyakit DahuluPasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini. Riwayat perdarahan lama, mudah berdarah, dan mudah memar tidak ada. Riwayat malaria dan tifus tidak ada.

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga◦  Tidak ada anggota keluarga yang lain yang

menderita keluhan yang sama.◦ Riwayat gangguan pembuluh dan pembekuan

darah (-)

Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan dan sosial ekonomi :◦ Riwayat pekerjaan yaitu sebagai ibu rumah

tangga◦ Riwayat berpergian jauh tidak ada dalam 1 bulan

terakhir◦ Pasien tinggal di  lingkungan rumah cukup bersih,

parit rumah sering mampet (-)◦ Pasien sering makan tidak teratur

Keadaan umum: Tampak sakit sedang Kesadaran   :  Kompos mentis

(GCS : 15 – E4V5M6)

Tanda-tanda vital     ◦ Tekanan darah : 145/80 mmHg◦ Nadi :120 x/menit, (teratur, kuat, isian

cukup).◦ Nafas            : 24 x/menit◦ Suhu             : 40,20C 

PEMERIKSAAN UMUM

Kepala dan leher◦ Kulit dan Wajah : Wajah tidak  pucat◦ Mata                  

Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor  dengan   diameter 3/3 mm, reflek cahaya  (+/+), mata cekung (-)

◦ Lidah dan bibir    Bibir kering dan pecah, lidah kotor (-), faring

hiperemis (-), tonsil T1-T1◦ Leher                 

KGB tidak membesar,  JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Khusus

◦ Paru :

-       Inspeksi      Pengembangan dada simetris kiri dan kanan, gerak

nafas simetris, tidak ada bagian yang  tertinggal

-       Palpasi        Vokal  fremitus kanan = kiri

-       Perkusi        Sonor pada kedua lapangan paru.

-       Auskultasi   Vesikuler kedua lapangan paru, ronki (-/-)

, wheezing (-/-)

Thoraks

Jantung :-       Inspeksi      : ictus kordis tidak terlihat-       Palpasi        : ictus kordis teraba SIK

(sela interkosta) IV 2 jari medial garis midclavicularis sinistra-       Perkusi        :

Batas jantung kiri atas : SIK II garis parasternal sinistra.Batas jantung kiri bawah : SIK V 2 jari lateral dari garis

midclavicularis sinistraBatas jantung kanan atas: SIK III garis sternalis kananBatas jantung kanan bawah: SIK V garis strernalis

kanan            -    Auskultasi : Bunyi jantung  I-II murni reguler, Gallop (-),Murmur (-)

Abdomen :- Inspeksi      Perut datar, venektasi (-), distensi abdomen (-)- Palpasi         Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba- Auskultasi   Bising usus (+), Normal

Ekstremitas ◦ Ptekie (-)◦ akral hangat◦ capiler refilling time <2 detik◦ edema tidak ada◦ sianosis(-)◦ turgor kulit normal◦ uji tourniket : rumpleed (+)

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 11,3 g/dl 11,7 - 15.5

Hematokrit 34 % 32 – 47

Leukosit 10,48 10^3 /L 3,60 – 11,00

Eritrosit 3,9 Juta /L 3,8 -5,2

Trombosit 98 Ribu /L 150 – 440

HITUNG JENIS

Basofil 0 % 0-1

Eusinofil 1 % 1-3

Neutrofil Batang L0 % 3-5

Neutrofil Segmen H93 % 50-70

Limfosit L5 % 25-40

Monosit L1 % 2-8

LUC 0 % <4

ELEKTROLIT

Natrium (Na) 135 Mmol/L 135-147

Kalium (K) 3,7 Mmol/L 3,5-5,0

(Cl) 100 Mmol/L 98-108

KIMIA DARAH

SGPT (AST) H 175 U/L 0-35

SGOT (ALT) H 98 U/L 0-35

Ny.M,Perempuan, 43 tahun, datang ke RSUD PR  pada tanggal 26 Juli 2015 dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, muncul mendadak, terus menerus dan naik turun, keringat dingin, badan terasa lemas, sakit kepala,mual, selera makan menurun. Muntah setiap kali makan berisi air dan makanan, mencret dan lemas 5 jam SMRS. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrium, rumple leed (+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan,trombositopenia. 

RESUME

1.      Demam 2.      Mual, muntah dan nyeri ulu hati3.      Trombositopeni

DAFTAR MASALAH

Demam Berdarah Dengue/ Dengue Haemoraghic Fever  derajat I + Dispepsia 

DIAGNOSIS KERJA

Cek darah rutin tiap hari (Hb, Ht, leukosit, trombosit)

SGOT/SGPT 

RENCANA PEMERIKSAAN

Non Farmakologi :-    Istirahat-   Diet tinggi kalori tinggi protein-    Banyak minum, jenis minuman : air

bening, teh manis, sirup, jus buah, susu.  Farmakologi :-    IVFD Ringer laktat / 6 jam-    Injeksi Ranitidin 50 mg 2x1- Injeksi Ondansetron 2x1- Paracetamol 4x 500 mg

RENCANA PENATALAKSANAAN

Tinjauan Pustaka

• Virus dengue, Arboviruse genus Flavivirus• Terdapat 4 serotipe, DEN-1 sampai DEN-4• Di Indonesia paling banyak DEN-3• Bisa terjadi reaksi silang dengan flavivirus

lain• Antibodi spesifik

Etiologi

• Indonesis merupakan daerah endemis• Insidensi 6 – 15 per 100 ribu orang• Transmisi: virus- vektor perantara- manusia• Vektor : nyamuk genus Aedes (A aegypti,

A albopictus)• Di Jawa : Januari April-Mei

Epidemiologi

• Halstead (1973) : hipotesis secondary heterologous infections

• Kurane dan Ennis (1994) merangkum pendapat Halstead dan peneliti lain : mediator inflamasi disfungsi endotel – kebocoran plasma

• Trombositopeni akibat (1) supresi sumsum tulang (2) destruksi dan pemendekan usia trombosit

Patogenesis

• Demam 2-7 hari• Nyeri kepala• Nyeri retro orbita• Mialgia/artralgia• Ruam kulit• Manifestasi perdarahan (petekie atau RL +)

Tanda Klinis

• Skrining : darah rutin – Hb, Hmt, Trombosit• Diagnosis pasti-isolasi virus dengue (cell culture)-deteksi antigen virus dengan RT-PCR-tes serologis, antibodi total IgM dan IgGIgM : mulai hari 3-5, meningkat smp mg ke 3,menghilang stlh 60-90 hrIgG : infeksi primer mulai hari ke 14,skunder : mulai hari ke 2

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis

Demam berdarah dengue (kriteria WHO)

1. Demam 2-7 hari2. Minimal satu tanda- RL +- Petekie,ekimosis,purpura- Perdarahan mukosa- Hematemesis,

melena

3. Trombositopenia4. Minimal satu tandaplasma leakage sbb:- Hmt > 20% N- Penurunan Hmt>

20%setelah terapi- Efusi pleura, Ascites

atauhipoproteinemia

•      Derajat 1: Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji torniquet.

•      Derajat 2:  Seperti derajat 1, disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain.

•      Derajat 3: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut kulit dingin dan lembab, tampak gelisah.

•      Derajat 4:  Syok berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. 

WHO (2004)

DD/DBD Derajat Gejala Laboratorium

DD Demam disertai 2 atau lebih tanda: sakit kepala, nyeri retro orbital, mialgia,

artralgia

Leukopenia, serologi dengue positif

DBD I Gejala di atas ditambah uji bendung

positif

Trombositopenia (<100.000/ul), bukti

ada kebocoran plasma

DBDII

Gejala di atas ditambah perdarahan

spontan

Trombositopenia (<100.000/ul), bukti

ada kebocoran plasma

DBD

III

Gejala di atas ditambah kegagalan

sirkulasi (kulit dingin dan lembab serta

gelisah)

Trombositopenia (<100.000/ul), bukti

ada kebocoran plasma

DBDIV

Syok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi tidak terukur

Trombositopenia (<100.000/ul), bukti

ada kebocoran plasma

• Tidak ada terapi spesifik• Terapi bersifat simptomatik• Tindakan paling penting : pemeliharan

volume cairan sirkulasi

Penatalaksanaan

Tatalaksana pada pasien

tersangka DBD

Curiga DBD : Hb, Ht dan Trombosit normal pulang, kontrol ke poli 24 jam berikutnya.

• Meragukan: observasi di IGD, minum banyak,infus RL 500 cc dlm empat jam, ulang Hb, Htdan trombosit.• Penderita dirawat apabila:1. Hb, Ht normal, Trombosit < 100.000/mm3,

atau2. Hb, Ht yang meningkat dengan jumlahtrombosit < 150.000/mm3

• Pasien DBD tanpa perdarahan spontan danmasif, tanpa syok

• Diberikan cairan kristaloid• Kebutuhan cairan perhari

1500 + {20 x (BB dlm kg – 20)}Contoh BB 55 kg1500 + {20 x (55 – 20)} = 2200

ml

• Perdarahan spontan : epistaksis yang takterkendali, perd. Sal. Cerna, sal kencing, otakatau tersembunyi sebanyak 4-5 ml/kgbb/jam

• Pemberian cairan seperti protokol di atas• Pemeriksaan tanda vital dan jumlah urinsesering mungkin• Hb, Ht, Trombo diulang tiap 4-6 jam

• Heparin diberikan apabila ada tanda KID• Tranfusi komponen sesua indikasi

• FFP – def. faktor pembekuan• PRC bila Hb < 10 g/dl

•   Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik

•   Nafsu makan membaik•   Secara klinis tampak perbaikan•   Hematokrit stabil•   Tiga hari setelah syok teratasi•   Jumlah trombosit >50.000/µl•   Tidak dijumpai distress pernafasan

(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)

Kriteria pulang

 1. Hairani LK. Gambaran epidemiologi demam berdarah di Indonesia. FKM UI. 2009.2. Wahono TD. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan  Departemen Kesehatan; 2004.3. Anggia SD. Gambaran Klinis Penderita Demam Berdarah Dengue yang dirawat di

Bagian Ilmu penyakit Dalam Periode 1 Januari- 31 Desember 2005. Pekanbaru, 2006 : 27-37.

4. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue. Dalam Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III Edisi V. Editor : Sudoyo AW dkk. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta : 2007.

5. Lestari K. Epidemiologi dan pencegahan Demam Berdarah dengue di Indonesia. Farmaka. 2007; 5:12-29.

6. Sanford JP. Infeksi Arbovirus dalam Harrison prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13. Volume 2. Jakarta : EGC, 1999 : 955-6.

7. Departemen kesehatan RI. Demam Berdarah Dengue. 2009.  [diakses  7 Agustusl 2015] http://www.depkes.go.id

8. Chen K, Herdiman T. Pohan, Sinto R. Diagnosis dan terapi cairan pada demam berdarah dengue. Medicinus: Scientic Journal of Pharmaceutical Development and Medical Application. 2009; 22: 3-7.

9. World Health Organization. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. New edition. Geneva. 2009.

DAFTAR PUSTAKA