DIET PENYAKIT SALURAN CERNA, HATI, DAN KANTUNG …univbsi.id/pdf/2017/903/903-P04.pdfMacam diet dan...

Preview:

Citation preview

DIET PENYAKIT SALURAN CERNA,

HATI, DAN KANTUNG EMPEDU

NUNIS RETIA MUSTIKA, S. Gz.

Mind Map Penyakit Saluran Cerna

PenyakitSaluranCerna

SaluranCerna Atas

Disfagia HematemesisPenyakitLambung

Diet LambungI

Diet LambungII

Diet LambungIII

SaluranCerna Bawah

InflamasiUsus

Diverikulosis

Diet pada Penyakit Saluran

Cerna Atas

Disfagia

Gambaran

umum

Kesulitan menelan larena

adanya gangguan aliran

makanan pada saluran cerna

Penyebab Kelainan sistem syaraf menelan,

pasca stroke, adanya massa atau

tumor yang menutupi sal. Cerna,

ex: tumor esofagus.

Tujuan Diet Disfagia

• Menurunkan risiko aspirasi akibat

masuknya makanan ke dalam saluran

pernafasan, ex: tersedak.

• Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat

gizi dan cairan.

Syarat Diet Disfagia

• Cukup E, P, dan zat gizi lainnta

• Mudah cerna, porsi kecil tapi sering

• Cukup cairan

• Bentuk makanan bertahap disesuaikan

• Makanan cair jernih dihindari u/ mencegah

tersedak

• Cara pemberian dapat per oral atau via

sonde/NGT 9(Naso Gastro Tube)

Macam diet dan Indikasi

Pemberian Diet pada DisfagiaIndikasi

pemberian

Pada lansia, orang dengan tumor

esofagus, pasca stroke, stroke

fase akut.

Macam diet • Bila diberikan melalui pipa/NGT

makanan dalam bentuk cair

penuh

• Bila diberikan via oral makanan

dalam bentuk cair kental, saring,

atau luna sesuai tahapan

kesanggupan pasien.

Diet Pasca Hematemesis-Melena

Gambaran

umum:

Hematemesis-

Melena

Keadaan muntah dan buang air

besar berupa darah akibat luka

atau kerusakan pada saluran

cerna.

Tujuan Diet

Hematemesis-Melena• Memberikan makan secukupnya

• Mengistirahatkan saluran cerna yang luka

• Mengurangi risiko perdarahan ulang

• Mencegah aspirasi

• Mengoptimalkan status gizi

Syarat Diet

Hematemesis-Melena• Mudah cerna, porsi kecil tapi sering

• Bentuk makanan bertahap disesuaikan

• Tidak merangsang saluran cerna

• Rendah sisa

• Pada fase akut diberikan parenteral saja selama

24-48 jam untuk mengistirahatkan lambung.

• Diet diberikan jika perdarahan pada lambung

sudah tidak ada.

Macam diet dan Indikasi Pemberian

Diet Hematemesis-Melena

• Diet diberikan dalam bentuk makanan cair

jernih, tiap 2-3 jam pasca perdarahan.

• Nilai gizi bisa sangat rendah, sehingga

cair jernih diberikan maksimal 2 hari jika

pasien ada perkembangan.

Penyakit Lambung

• Meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus

peptikum, pasca operasi yang diikuti

dengan dumping syndrome, kanker

lambung, dispepsia, gastritis, tifus

abdominalis, dan pasca bedah saluran

atas.

Tujuan Diet

Penyakit Lambung• Memberikan makanan dan cairan secukupnya

yang tidak memberatkan lambung serta

mencegah dan menetralkan asam lambung

yang berlebihan.

Syarat Diet

Penyakit Lambung• Mudah cerna, porsi kecil tapi sering

• E & P cukup, disesuaikan dengan daya

terima

• Rendah lemak (10-15%)

• Rendah serat

• Cairan cukup terutama bila mual, muntah

• Rendah laktosa bila ada intoleransi

laktosa, batasi susu.

Macam diet dan Indikasi Diet Penyakit

Lambung

Diet Lambung I • Diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus

peptikum, pasca perdarahan, dan tifus abdominalis

berat.

• Makanan diberikan dalam bentuk saring.

• Merupakan perpindahan dari diet hematemesis-

melena, atau setelah fase akut teratasi.

• Kurang eergi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.

Diet Lambung II • Perpindahan dari kondisi penyakit lambung berat ke

sedang.

• Makanan diberikan dalam bentuk lunak.

• Porsi kecil tapi sering.

• Cukup energi dan protein, vitamin C, tapi kurang tiamin

Diet Lambung III • Perpindahan dari kondisi penyakit lambung sedang ke

ringan yang hampir sembuh.

• Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.

• Cukup energi dan zat gizi lainnya.

Diet pada Penyakit Saluran

Cerna Bawah

Penyakit Saluran Cerna Bawah:

Inflamatori Usus

(inflammatory bowel disease)

• Merupakan peradangan terutama pada ileum dan

usus besar.

• Dengan gejala diare disertai darah berlendir, nyeri

abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan

berkurang, demam.

• Dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya lemak

di dalam feses).

• Penyakit ini dapat berupa kolitis ulseratif dan

Chron’s Disease.

Tujuan Diet

Penyakit Inflamatori Usus• Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan

elektrolit

• Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki

status gizi kurang

• Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut

• Mengistirahatkan usus pada masa akut

Syarat Diet

Penyakit Inflamatori Usus• Pada fase ini dipuasakan dan hanya diberi

makan secara parenteral saja.

• Bila fase akut teratasi, pasien diberi

makan secara bertahap, cair kemudian

meningkat ke rendah sisa dan rendah

serat.

• Bila gejala hilang, meningkat ke makanan

biasa.

Syarat Diet

Penyakit Inflamatori Usus• Energi dan tinggi protein

• Tinggi vitamin dan mineral.

• Batasi susu karena sering terjadi intoleransi

laktosa.

• Berikan asam lemak rantai sedang (mct =

medium chain trygliceride), karena sering terjadi

malabsorspsi lemak. Ex: minyak kelapa, minyak

sawit.

• Cukup cairan dan elektrolit.

Macam diet dan Indikasi

Diet Inflamatori Usus

• Sesuai dengan gejala penyakit, dapat

diberikan makanan cair, lunak, biasa, atau

rendah sisa.

• Dengan modifikasi rendah laktosa atau

menggunakan asam lemak rantai sedang.

Penyakit Saluran Cerna Bawah:

Divertikular

• Terdiri atas penyakit divertikulosis dan divertikulitis.

• Divertikulosis

– kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon

yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada

konstipasi kronik.

• Biasanya terjadi pada lansia

• Divertikulitis

– Terjadi bila penumpukan makanan pada divertikular

menyebabkan peradangan.

– Gejala: kram di kiri bawah perut, mual, kembung, muntah,

konstipasi, dan demam.

Tujuan Diet

Penyakit Divertikular• Divertikulosis:

– Meningkatkan volume dan konsistensi feses.

– Menurunkan tekanan pada intra luminal (sekitar

usus).

– Mencegah infeksi

• Divertikulitis:

– Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.

– Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat

tinggi.

Syarat Diet

Penyakit Divertikular• Divertikulosis:

– Kebutuhan energi dan zat gizi normal

– Cairan tinggi, yaitu 2-2.5 L sehari

– Tinggi serat

Syarat Diet

Penyakit Divertikular• Divertikulitis:

– Cukup energi dan zat gizi

– Bila ada perdarahan mulai dengan cair jernih

– Rendah sisa

– Hindari makanan yang mengandung biji kecil

seperti tomat, jambu biji, yang dapat

menumpuk dalam divertikular.

– Bebas laktosa.

– Cairan cukup.

Macam diet dan Indikasi

Diet Divertikular

• Sesuai dengan gejala penyakit, dapat

diberikan makanan cair, lunak, biasa, atau

rendah sisa.

• Dengan modifikasi bebas laktosa.

Mind Map Penyakit Hati dan

Kantung Empedu

PenyakitHati

Diet Hati I Diet Hati II Diet Hati III

PenyakitEmpedu

Kolelitiasis

Diet RendahLemak I, II,

III

Kolesistisis

Diet RendahLemak I, II,

III

Gambaran Umum Penyakit Hati

• Yang biasa ditemukan adalah hepatitis

dan sirosis lemak.

• Hepatitis peradangan lemak akibat

keracunan toksin atau infeksi virus.

• Gejala biasanya disertai anoreksia,

demam, rasa mual muntah, dan jaundice

(kuning).

• Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.

Gambaran Umum Penyakit Hati

• Sirosis lemak kerusakan lemak yang

bersifat menetap akibat pengerutan atau

pengerasan (fibrotik) jaringan.

• Disebabkan oleh hepatitis kronis,

konsumsi alkohol berlebihan,

penyumbatan saluran empedu, dan

kelainan metabolisme.

Tujuan Diet Penyakit Hati

• Mempertahanan status gizi optimal tanpa

memberatkan fungsi lemak.

• Meningkatkan regenerasi jaringan lemak.

• Mencegah katabolisme protein.

• Mencegah penurunan berat badan bila terjadi.

• Mengurangi asites, varises esofagus, dan

hipertensi portal.

• Mencegah koma hepatik.

• Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, 40-45

kkal/kg BB

• Lemak cukup, gunakan mct bila steatorea

• Protein sedang 1.25 – 1.5 g/kg BB, batasi sampai

40g/hari bila terjadi peningkatan amonia dalam darah,

pilih protein nabati karena mengandung lebih banyak

serat untuk membantu pengeluaran amonia.

• Vitamin disesuaikan dengan tingkat defisiensi, bila perlu

berikan suplemen B, C, K, Zn, dan Fe bila anemia.

• Natrium rendah

• Cairan diberikan lebih, batasi bila ada kontraindikasi.

• Bentuk makanan lunak, atau disesuaikan.

Syarat Diet Penyakit Hati

Diet Hati I • Diberikan pada pasien dalam keadaan akut

• Rendah E, P, Ca, Fe, dan Tiamin

• Protein 30 g/hari, bioavilability tinggi

• Cairan 1 L/hari bila ada asites

• Berikan prinsip diet rendah garam I, sesuai retensi air/garam.

• Bentuk makanan lunak atau disesuaikan

Diet Hati II • Cukup energi, protein sedang (1 g/kg BB(, lemak sedang

• Cukup Fe, Vit A, Vit C, rendah Ca dan tiamin

• Berikan prinsip diet rendah garam I sesuai retensi air/garam.

• Bentuk makanan lunak atau disesuaikan

Diet Hati III • Diberikan jika sudah tidak menunjukkan gejala sirosis lemak

aktif

• Cukup E, P, L, mineral, vitamin, tinggi KH

• Berikan prinsip diet rendah garam I sesuai retensi air/garam.

• Bentuk makanan biasa atau disesuaikan

Macam diet dan Indikasi

Diet Hati

Gambaran Umum

Penyakit Kandung Empedu• Kolelitiasis terbentuknya batu empedu yang bila

masuk ke dalam saluran empdeu menimbulkan

penyumbatan dan kram.

• Penyaluran empedu ke duodenum terganggu sehingga

mengganggu absorpsi lemak.

• 2 batu empedu:

– Batu kolesterol

– Batu pigmen polimer bilirubin dan garam kalsium

• Risk factor batu kolesterol: perempuan, obes, obat-

obatan dll.

• Risk factor batu pigmen: BB kurang, sirosis lemak,

inadekuat intake lemak dan protein

Gambaran Umum

Penyakit Kandung Empedu• Kolesistisis peradangan kantung empedu

• Penyebab batu empedu yang menyumbat saluran

empedu.

• Dapat disertai dengan ikterik/jaundis karena cairan

empedu tidak dapat masuk ke dalam saluran cerna

• Sehingga berubah warna menjadi bilirubin yang

berwarna kuning masuk ke peredaran darah.

Tujuan Diet Penyakit Kandung Empedu

• Menurunkan berat badan bila kegemuka,

dilakukan secara bertahap.

• Membatasi makanan yang menyebabkan

kembung atau nyeri abdomen.

• Mengatasi malabsorpsi lemak.

• Energi sesuai kebutuhan.

• Protein sedang 1-1.25 g/kg BB

• Lemak

– Kondisi akut: rendah lemak 5-10%, atau bebas lemak.

– Kondisi kronis: 20-25% dari TEE

– Bila ada steatorea: 25 g/hari, dalam bentuk MCT

• Bila perlu berikan suplemen vit A, D, E, K

• Tinggi serat untuk mengikat kelebihan asam empedu

• Hindari makanan bergas

Syarat Diet Penyakit Kandung Empedu

Diet RL I • Diberikan pada pasien kolelitiasis dan kolesistisis dengan kolik

akut.

• Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman

manis.

• Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vit A dan

C.

• Diberikan selama 1-2 hari saja.

Diet RL II • Diberikan pada pasien kolelitiasis dan kolesistisis kronis, dan

mual muntah sudah berkurang, atau pada pasien obes.

• Makanan dalam bentuk lunak atau biasa

• Rendah energi, Ca, dan tiamin.

Diet RL III • Diberikan pada pasien kolelitiasis dan kolesistisis yang tidak

gemuk dan punya cukup nafsu makan.

• Makanan dalam bentuk lunak atau biasa

• Cukup energi dan semua zat gizi.

Macam diet dan Indikasi

Diet Rendah Lemak (RL)

Thank YOU

Recommended