View
246
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
PERILAKU PENGGUNA e-SPT PPN SEBAGAI SARANA
PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
(Studi Kasus Di KPP Pratama Surakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk
Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh
IMAM CAHYO PORNOMO
NIM F.1306577
PROGRAM S-1 NON REGULER JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Penampilan Yang Terbaik Menarik Buat Seseorang, Namun Kepribadian Yang Terbaik Menarik Hati Semua
Orang”
”Sabar Dalam Mengatasi Kesulitan Dan Bertindak Bijaksana Dalam Mengatasinya Adalah Sesuatu Yang
Utama”
”Segala Yang Indah Belum Tentu Baik, namun Segala Yang Baik Sudah Tentu Indah”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
Karya ini kupersembahkan untuk :
Keempat Orangtuaku
yang selalu memberikan bimbingan dan kasih sayang.
Istri dan Anakku tercinta
yang selalu memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
Kakak dan adikku yang selalu memberikan dorongan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU PENGGUNA e-SPT PPN SEBAGAI SARANA
PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (Studi Kasus Di KPP Pratama Surakarta)
IMAM CAHYO PORNOMO NIM F.1306577
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAKSI
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi dan pemahaman tentang e-SPT PPN dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait seperti Kantor Pelayanan Pajak, masyarakat, serta pihak-pihak lainnya yang memerlukan hasil penelitian ini.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (Adj. R2). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna e-SPT di Kota Surakarta. Sampel penelitian dalam penelitian adalah 200 pengguna e-SPT di KPP Pratama Surakarta.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang berjumlah 200 lembar diketahui bahwa 96,5% atau 193 lembar kuesioner kembali. Namun diantaranya jumlah kuesioner yang kembali terdapat 3% atau 6 lembar kuesioner yang rusak atau jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti tidak lengkap, sehingga tersisi 93,5% atau 187 lembar kuesioner yang bisa diolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap pengguna, minat berperilaku, kerumitan berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta, sedangkan penggunaan senyatanya, kesukarelaan, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman tidak berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Kata Kunci: persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap pengguna, minat
berperilaku, penggunaan senyatanya, kerumitan, kesukarelaan, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman, perilaku penerimaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ANALYSIS OF INFLUENTIAL FACTORS THAT ACCEPTANCE OF BEHAVIOR REPORTER THE VALUE ADDED TAX
(A Case Study In Primary KPP Surakarta)
IMAM CAHYO PORNOMO NIM F.1306577
ABSTRACT
Goals to be achieved in the presence of this study was to determine the
factors that influence the perception of usefulness the e-SPT VAT as a means of reporting the value added tax in the KPP Primary Surakarta. Based on research results have to add references and understanding of e-SPT VAT and provide information to relevant parties such as the tax office, the public, as well as other parties who require the results of this study.
Testing the hypothesis in this study using multiple linear regression analysis with the t test, F test and the coefficient of determination (Adj. R2). The population in this study is the user’s e-SPT in Surakarta. Study sample in the study were 200 taxpayers in the KPP Primary Surakarta.
Based on the results of questionnaires, amounting to 200 pieces of note that 96.5% or 193 questionnaires returned. But among the number of questionnaires returned, there are 3% or 6 pieces of broken or answer a questionnaire that required by the researcher is not complete, so have left 93.5% or 187 sheets of questionnaires that can be processed. The results showed that the perception of usefulness, perceived ease of use, user attitudes, interests behave, complexity affects the behavior of user of E-SPT VAT as a means of reporting the value added tax in the KPP Primary Surakarta, while the use of actual, volunteerism, gender, education and experience does not affect the behavior of user of E-SPT VAT as a means of reporting the value added tax in the KPP Primary Surakarta.
Key Words: perception of usefulness, perceived ease of use, user attitudes, interests behave, actual usage, complexity, volunteerism, gender, education and experience, acceptance behavior.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan
ketulusan, kasih sayang, dan pengorbanannya memberikan bantuan kepada
penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun skripsi.
2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si,Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui
permohonan skripsi ini.
3. Bapak Sri Suranta, SE, M.Si,Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam
penulisan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
4. Bapak Drs. Sri Hartoko, MBA, Ak dan Ibu Christiyaningsih B., SE. M.Si,Ak
selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan penulis kesempatan
untuk memperjuangkan dan mempertahankan hasil penulisannya.
5. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu- ilmu teori maupun terapan.
6. Papi, Mama, Bapak, Ibu, Kakak, dan Adikku tercinta yang telah memberikan
doa yang tak ada hentinya, semangat, kasih sayang, perhatian dan
pengorbanan moral dan material yang tidak terkira
7. Hapsari Putri Andadari, Istri tercinta yang selalu memberikan semangat
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Love you Ma…….
8. Naura Imam, Ananda tercinta yang kelahirannya memotivasi penulis supaya
segera menjadi sarjana S1. Love you Nak…….
9. Bapak Oscar Prasetyo Adhi SE.,Ak. beserta seluruh Staff CV. Java Laksana,
terima kasih atas dukungan moril yang telah diberikan kepada penulis selama
ini.
10. Teman-teman Akuntansi Non Regular Angkatan 2006 yang tak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih
banyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran yang bersifat membangun dari pembaca akan penulis terima
dengan senang hati. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb
Penulis,
Imam Cahyo Pornomo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 4
C. Perumusan Masalah ............................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ....................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 9
A. Surat Pemberitahuan (SPT) ................................................. 9
B. e-SPT PPN ........................................................................... 12
C. Perilaku Pengguna e-SPT PPN ............................................ 15
D. Kerangka Penelitian ........................................................... 23
E. Hipotesis ............................................................................. 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 27
A. Populasi dan Sampel ............................................................ 27
B. Sumber Data ....................................................................... 28
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 28
D. Analisis Data ....................................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 36
A. Sebaran Data Penelitian ...................................................... 36
B. Karakteristik Responden ..................................................... 37
C. Analisis Data ....................................................................... 39
D. Pembahasan ......................................................................... 57
BAB V PENUTUP ................................................................................. 65
A. Kesimpulan .......................................................................... 65
B. Keterbatasan ......................................................................... 67
C. Saran ..................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Sebaran Data Penelitian .................................................... 36
Tabel 4.2. Distribusi Jenis Responden ............................................... 37
Tabel 4.3. Distribusi Tingkat Pendidikan Responden ......................... 38
Tabel 4.4. Distribusi Pengalaman Menggunakan e-SPT PPN .............. 39
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kegunaan (X1) .......... 40
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X2) ..................................................................... 41
Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Pengguna (X3) ................ 41
Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Berperilaku (X4) ............. 42
Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Penggunaan Senyatanya (X5) ... 42
Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Kerumitan (X6) ......................... 43
Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Variabel Kesukarelaan (X7) .................... 44
Tabel 4.12. Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Penerimaan (Y) .......... 44
Tabel 4.13. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 45
Tabel 4.14. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda .............................. 48
Tabel 4.15. Hasil Uji Ketepatan Parameter Penduga (Uji t) ..................... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisoner
Lampiran 2 Data Penelitian
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Statistik Diskriptif dan Regresi Linier Berganda
Lampiran 4 Hasil Pengujian Normalitas
Lampiran 5 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Lampiran 6 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU PENGGUNA e-SPT PPN SEBAGAI SARANA
PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (Studi Kasus Di KPP Pratama Surakarta)
IMAM CAHYO PORNOMO NIM F.1306577
ABSTRAKSI
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi dan pemahaman tentang e-SPT PPN dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait seperti Kantor Pelayanan Pajak, masyarakat, serta pihak-pihak lainnya yang memerlukan hasil penelitian ini.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (Adj. R2). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna e-SPT di Kota Surakarta. Sampel penelitian dalam penelitian adalah 200 pengguna e-SPT di KPP Pratama Surakarta.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang berjumlah 200 lembar diketahui bahwa 96,5% atau 193 lembar kuesioner kembali. Namun diantaranya jumlah kuesioner yang kembali terdapat 3% atau 6 lembar kuesioner yang rusak atau jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti tidak lengkap, sehingga tersisi 93,5% atau 187 lembar kuesioner yang bisa diolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap pengguna, minat berperilaku, kerumitan berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta, sedangkan penggunaan senyatanya, kesukarelaan, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman tidak berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Kata Kunci: persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap pengguna, minat
berperilaku, penggunaan senyatanya, kerumitan, kesukarelaan, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman, perilaku penerimaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALYSIS OF INFLUENTIAL FACTORS THAT ACCEPTANCE OF BEHAVIOR REPORTER THE VALUE ADDED TAX
(A Case Study In Primary KPP Surakarta)
IMAM CAHYO PORNOMO NIM F.1306577
ABSTRACT
Goals to be achieved in the presence of this study was to determine the
factors that influence the perception of usefulness the e-SPT VAT as a means of reporting the value added tax in the KPP Primary Surakarta. Based on research results have to add references and understanding of e-SPT VAT and provide information to relevant parties such as the tax office, the public, as well as other parties who require the results of this study.
Testing the hypothesis in this study using multiple linear regression analysis with the t test, F test and the coefficient of determination (Adj. R2). The population in this study is the user’s e-SPT in Surakarta. Study sample in the study were 200 taxpayers in the KPP Primary Surakarta.
Based on the results of questionnaires, amounting to 200 pieces of note that 96.5% or 193 questionnaires returned. But among the number of questionnaires returned, there are 3% or 6 pieces of broken or answer a questionnaire that required by the researcher is not complete, so have left 93.5% or 187 sheets of questionnaires that can be processed. The results showed that the perception of usefulness, perceived ease of use, user attitudes, interests behave, complexity affects the behavior of user of E-SPT VAT as a means of reporting the value added tax in the KPP Primary Surakarta, while the use of actual, volunteerism, gender, education and experience does not affect the behavior of user of E-SPT VAT as a means of reporting the value added tax in the KPP Primary Surakarta.
Key Words: perception of usefulness, perceived ease of use, user attitudes, interests behave, actual usage, complexity, volunteerism, gender, education and experience, acceptance behavior.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai salah satu institusi pemerintah
di bawah Departemen Keuangan yang mengemban tugas untuk mengamankan
penerimaan pajak (negara) dituntut untuk selalu dapat memenuhi pencapaian
target penerimaan pajak yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun di
tengah tantangan perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial maupun
ekonomi di masyarakat. Adanya good governance dan manajemen organisasi
yang sehat merupakan prasyarat untuk dapat mencapai keberhasilan dalam
melaksanakan tugas DJP secara berkelanjutan, termasuk di dalamnya adalah
usaha untuk menjamin proses organisasi yang lebih etis dan transparan.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menuju ke arah profesionalisme dan
menunjang terciptanya Pemerintahan yang baik (good governance), DJP telah
melakukan upaya penyatuan arah dan pandangan bagi segenap jajaran DJP
yang dapat dipergunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan
tugas baik manajerial maupun operasional. Pedoman tersebut berlaku di
seluruh bidang tugas di seluruh unit organisasi DJP secara terpadu yang
dinyatakan dalam visi,misi, strategi dan nilai acuan Direktorat Jenderal Pajak
yang menjadi pedoman mengenai arah yang dituju, beban tanggung jawab,
strategi pencapaiannya serta nilai-nilai sikap dan perilaku aparat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Selama lima tahun terakhir, DJP telah melakukan beberapa reformasi
perpajakan dan modernisasi administrasi perpajakan. Disamping pembentukan
kantor dan penerapan sistem modern, modernisasi lebih lanjut ditandai dengan
penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan.
Peningkatan dan mengedepankan pelayanan ini terlihat dengan terus
dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di
berbagai aspek kegiatan, mulai dari pendaftaran diri sebagai wajib pajak
melalui e-registration, pembayaran pajak (e-payment), pelaporan pajak (e-
reporting, e-SPT), pemberkasan dokumen pajak (e-filing), maupun konsultasi
(e-consulting), dan sebagainya. Seiring dengan itu, DJP juga melakukan
kampanye sadar dan peduli pajak, pengembangan bank data dan Single
Identification Number serta langkah-langkah lainnya.
Adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih
yang dalam hal ini ditandai dengan era digital menjadikan peluang sekaligus
tantangan bagi DJP untuk senantiasa menyesuaikan diri. Guna Peningkatan
Pelayanan kepada Wajib Pajak dalam hal penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT), Direktorat Jendral Pajak (DJP) mensosialisasikan fasilitas baru untuk
pelaporan pajak ppn yang ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER - 146/PJ./2006 tentang bentuk, isi, dan tata cara penyampaian
surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nilai (spt masa ppn). Peraturan
ini mangalami perubahan dengan dikeluarkan PER - 14/PJ./2010 dan terakhir
diubah dengan dikeluarkan PER - 44/PJ./2010 tanggal 6 Oktober 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Seiring dengan perkembangan jaman, peningkatan penggunaan e-SPT
oleh para wajib pajak cukup dirasakan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Berikut adalah Statistik pertumbuhan penggunakan e-SPT di KPP Pratama
Surakarta:
Gambar 1
Statistik Pertumbuhan Penggunakan e-SPT di KPP Pratama Surakarta
Sumber: KPP Pratama Surakarta, 2010
Berdasarkan gambar 1 di atas terlihat jelas bahwa jumlah wajib pajak
yang menggunakan media e-SPT dalam pembayaran pajak terus mengalami
peningkatan selama tahun 2007-2008. Pada tahun 2007 besarnya wajib pajak
yang menggunakan e-SPT dalam pembayaran pajak berjumlah 222 orang,
kemudian pada tahun 2008 mengalami peningkatan yang sangat sebesar yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
50% atau 332 orang. Peningkatan pengguna e-SPT sebesar 45% kembali
terjadi pada tahun 2009 menjadi 481 orang. Peningkatan jumlah penggunakan
e-SPT selama 3 tahun terakhir ini banyak disebabkan oleh adanya peningkatan
persepsi, sikap dan minat dalam menggunakan media pembayaran pajak yang
lebih efektif dan efisien. Selain itu semakin meningkatnya tingkat pendidikan
seseorang akan cenderung menggunakan Teknologi Informatika dalam
melakukan segala hal, termasuk pembayaran pajak. Oleh sebab itulah
penggunakan media elektronik untuk pembayaran pajak perlu untuk semakin
ditingkatkan agar terjadi efektivitas dan efisiensi pembayaran pajak.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat digarisbawahi
bahwa mulai 01 Januari 2007 bagi PKP yang menerbitkan lebih dari 30 (tiga
puluh) Faktur Pajak Standar dalam 1 (satu) Masa Pajak adalah SPT Masa PPN
dalam bentuk data elektronik atau e-SPT PPN, maka fokus penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna e-SPT
di KPP Pratama Surakarta.
C. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pengguna e-SPT PPN di KPP Pratama Surakarta. Dengan uraian sebagai
berikut :
1. Apakah persepsi kegunaan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT
PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta?
2. Apakah persepsi kemudahan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-
SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP
Pratama Surakarta?
3. Apakah sikap pengguna berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT
PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta?
4. Apakah minat berperilaku berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT
PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta?
5. Apakah penggunaan senyatannya berpengaruh terhadap perilaku pengguna
e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP
Pratama Surakarta?
6. Apakah kerumitan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta?
7. Apakah kesukarelaan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
8. Apakah jenis kelamin berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT
PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta?
9. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-
SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP
Pratama Surakarta?
10. Apakah pengalaman berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh persepsi kegunaan terhadap perilaku pengguna e-
SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP
Pratama Surakarta.
2. Mengetahui pengaruh persepsi kemudahan kegunaan terhadap perilaku
pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di
KPP Pratama Surakarta.
3. Mengetahui pengaruh sikap pengguna terhadap perilaku pengguna e-SPT
PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
4. Mengetahui pengaruh minat berperilaku terhadap perilaku pengguna e-
SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP
Pratama Surakarta.
5. Mengetahui pengaruh penggunaan senyatanya terhadap perilaku pengguna
e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP
Pratama Surakarta.
6. Mengetahui pengaruh kerumitan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
7. Mengetahui pengaruh kesukarelaan terhadap perilaku pengguna e-SPT
PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
8. Mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap perilaku pengguna e-SPT
PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
9. Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap perilaku pengguna e-
SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP
Pratama Surakarta.
10. Mengetahui pengaruh pengalaman terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menambah referensi dan pemahaman tentang e-SPT PPN.
2. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait seperti Kantor
Pelayanan Pajak, masyarakat, serta pihak-pihak lainnya yang memerlukan
hasil penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Surat Pemberitahuan (SPT)
1. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)
Setiap Wajib Pajak mengisi Surat Pemberitahuan dalam bahasa
Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satua mata uang
Rupiah dan menandatangani dan menyampaikannya ke kantor Direktorat
Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan (Pasal 3 ayat
(1), UU No. 16/2000). Bagi Wajib Pajak yang telah mendapat ijin Menteri
Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan
bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan Surat
Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dan mata uang selain Rupiah yang
diijinkan, yang pelaksanaannya diatur dengan Keputusan Menteri
Keuangan (Pasal 3 ayat (2), UU No. 16/2000). Dari pasal tersebut dapat
diketahui bahwa setiap Wajib Pajak harus mengisi, menandatangani, dan
menyampaikan Surat Pemberitahuan ke KPP tentang penghitungan dan
pembayaran pajak yang terutang.
Dalam memahami Surat Pemberitahuan, ada beberapa pengertian
yang harus dipahami. Pengertian tersebut adalah:
a. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pajak dan atau bukan bojek pajak dan atau harta dan kewajiban,
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
b. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan takwim,
atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan takwim.
c. Tahun pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun takwim, kecuali bila
Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun
takwim.
d. Bagian tahun pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) tahun
pajak.
e. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,
dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalam bagian Tahun Pajak
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)
Fungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak adalah sebagai
sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan
jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:
a. Pembayaran dan perlunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan
atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu)
Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak;
b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak;
c. Harta dan kewajiban;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) Masa
Pajak, yang ditentukan peraturan perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
3. Macam Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat pemberitahuan pada dasarnya ada dua macam yaitu Surat
Pemberitahuan Masa dan Surat Pemberitahuan Tahunan. Surat
Pemberitahuan Masa digunakan untuk melaporkan kewajiban perpajakan
dalam masa pajak atau pada satu saat, sedangkan Surat Pemberitahuan
Tahunan digunakan untuk melaporkan kewajiban pajak dalam satu tahun
pajak.
a. Surat Pemberitahuan (SPT) Masa
Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) adalah Surat
Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Surat Pemberitahuan Masa
terdiri dari dua macam yaitu SPT Masa Pajak Penghasilan dan SPT
Masa PPN.
b. Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) adalah Surat
Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
SPT Tahunan dibedakan untuk Wajib Pajak Perseorangan dan Wajib
Pajak Badan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
B. e-SPT PPN
1. Defisini e-SPT PPN
e-SPT PPN adalah layanan yang disediakan Direktorat Jenderal
Pajak bagi Wajib Pajak untuk melaporkan SPT PPN dengan
memanfaatkan media elektronik. Dalam penerapannya Wajib Pajak yang
memanfaatkan layanan e-SPT PPN diharuskan menggunakan aplikasi
program yang disebut aplikasi e-SPT PPN. Aplikasi ini disediakan secara
cuma-cuma oleh Direktorat Jenderal Pajak, dan dapat diperoleh pada situs
resmi Direktorat Jenderal Pajak : www.pajak.go.id, atau pada unit-unit
kerja Direktorat Jenderal Pajak di seluruh Indonesia. Bagi wajib pajak
yang terdaftar pada kantor pajak yang telah menerapkan sistem
administrasi modern, wajib pajak dapat meminta aplikasi tersebut pada
Account Representative (AR) yang telah ditunjuk.
e-SPT PPN adalah data SPT Wajib Pajak dalam bentuk elektronik
yang dibuat oleh Wajib Pajak untuk mengadministrasikan dana
melaporkan data SPT Masa PPN dengan menggunakan aplikasi e-SPT
PPN yang disediakan oleh DJP (Mustika, 2009).
e-SPT PPN beserta lampiran-lampirannya dilaporkan
menggunakan media elektronik seperti CD, disket, flash disk, dan lain-
lain, ke KPP di mana wajib pajak terdaftar. Dengan menggunakan aplikasi
e-SPT PPN wajib pajak dapat merekam, memelihara dan men-generate
data Elektronik SPT PPN serta mencetak SPT PPN beserta lampirannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. Tata Cara Penggunaan e-SPT PPN
e-SPT PPN didesain mudah digunakan untuk setiap penggunanya.
Untuk mempermudah penggunaan e-SPT PPN oleh user, maka dibuat tata
cara penggunaan e-SPT PPN (Prabowo, 2010) sebagai berikut:
a. WP melakukan instalasi aplikasi e-SPT PPN pada sistem computer.
b. WP menggunakan aplikasi e-SPT PPN untuk merekam data-data
antara lain identitas WP, faktur pajak, dan data perpajakan lain.
c. WP yang telah memiliki sisem administrasi keuangan/perpajakan
sendiri dapat melakukan proses data impor dari sitem yang dimiliki ke
dalam aplikasi e-SPT PPN dengan berpedoman kepada format data
yang sesuai dengan aplikasi e-SPT PPN.
d. WP mencetak formulir Induk SPT PPN menggunakan aplikasi e-SPT
PPN.
e. WP menandatangani formulir hasil cetakan aplikasi e-SPT PPN.
f. WP membentuk file data e-SPT PPN dengan menggunakan aplikasi e-
SPT PPN dan disimpan dalam media komputer (disket/CD/USB).
g. WP melaporkan SPT dengan menggunakan media elektronik ke KPP
dengan membawa Formulir induk SPT hasil cetakan e-SPT PPN yang
telah ditandatangani beserta file data e-SPT PPN yang tersimpan
dalam media komputer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3. Pengguna eSPT PPN
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak PER-44/PJ./2010
Pasal 3 ayat (1) SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik wajib
digunakan oleh PKP yang:
a. Melaporkan Pemberitahuan Ekspor Barang, Pemberitahuan Ekspor
Jasa Kena Pajak/BKP Tidak Berwujud;
b. Menerbitkan Faktur Pajak selain Faktur Pajak yang menurut ketentuan
diperkenankan untuk tidak mencantumkan identitas pembeli serta
nama dan tanda tangan penjual, dan/atau menerima Nota Retur/Nota
Pembatalan;
c. Melaporkan Pemberitahuan Impor Barang atas impor BKP dan/atau
SSP atas Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar Daerah
Pabean;
d. Menerima Faktur Pajak yang dapat dikreditkan dan/atau menerbitkan
Nota Retur/Nota Pembatalan; atau
e. Menerima Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat
fasilitas dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan atas
pengembalian BKP/pembatalan JKP yang Pajak Masukannya tidak
dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas; dengan jumlah lebih dari 25
(dua puluh lima) dokumen dalam 1 (satu) Masa Pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
4. Kelebihan Pegggunaan e-SPT PPN
Ada banyak kelebihan yang diperoleh dalam penggunaan e-SPT
PPN. Menurut Direktorat Jenderal Pajak (2008) kelebihan penggunaan e-
SPT PPN adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian SPT PPN dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena
lampiran dalam bentuk media CD/disket.
b. Data Perpajakan Terorganisasi dengan baik.
c. Sistem aplikasi e-SPT PPN mengorganisasikan data perpajakan
perusahaan dengan baik dan sistematis.
d. Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan
sistem komputer.
e. Kemudahan dalam membuat Laporan SPT PPN.
f. Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran
formulir dengan menggunakan sistem komputer.
g. Menghindari pemborosan penggunaan kertas.
h. Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT PPN yang
memakan sumber daya yang cukup banyak.
C. Perilaku Pengguna e-SPT
Perilaku pengguna e-SPT merupakan tingkat pendapat dan persepsi
pengguna e-SPT. Menurut Dillon (2001) mendefinisikan penerimaan
pengguna (user acceptance) sebagai keingan yang ditunjukkan dalam suatu
grup pengguna untuk menggunakan teknologi informasi. Penerimaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
teknologi didefinisikasn sebagai keluasan sebaran dari suatu teknologi pada
proses organisasional atau masyarakat dan menjadi bagian utuh dari tugas-
tugas yang berhubungan dengan proses tersebut (Cooper and Zmud 1990;
Fichman and Kemerer, 1997). Pengguna dalam hal ini adalah perusahaan atau
individu yang menggunakan e-SPT PPN dan teknologi yang dimaksud adalah
e-SPT PPN sehingga pengertian yang dimaksud adalah keinginan yang
ditunjukkan oleh perusahaan atau individu untuk menggunakan e-SPT PPN
serta keleluasaan e-SPT PPN diserap oleh masyarakat untuk melakukan suatu
proses organisasional yang dalam hal ini adalah pelaporan pajak.
Adapun faktor-faktor yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Persepsi Kegunaan
Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai tingkatan di mana user
percaya bahwa dengan menggunakan teknologi atau sistem akan
meningkatkan performa mereka dalam bekerja (Renza dan Intan, 2008).
Yang dimaksudkan dengan persepsi kegunaan di sini adalah persepsi
pengguna terhadap manfaat dari teknologi yang digunakan.
Persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi menurut Stevanus
(2008) dapat diukur dari beberapa faktor sebagai berikut:
a. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan produktivitas pengguna.
b. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kinerja pengguna.
c. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi proses yang
dilakukan pengguna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Persepsi Kemudahaan Penggunaan
Persepsi kemudahan penggunaan dapat didefinisikan sebagai
tingkatan di mana user percaya bahwa teknologi/sistem tersebut dapat
digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah (Renza dan Intan, 2008).
Persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan teknologi
menurut Stevanus (2008) dipengaruhi beberapa faktor. Faktor pertama
berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman pengguna
terhadap penggunaan teknologi yang sejenis. Faktor kedua adalah reputasi
akan teknologi tersebut yang diperoleh oleh pengguna. Reputasi yang baik
yang didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan pengguna akan
kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor ketiga yang
mempengaruhi yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap
kemudahan menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme
support yang handal. Mekanisme support yang terpercaya akan membuat
pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal
jika kesulitan menggunakan teknologi maka mendorong persepsi
pengguna ke arah lebih positif.
Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi
pengguna terhadap kemudahan penggunaan adalah:
a. Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan pengguna.
b. Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang
diperlukan dengan teknologi yang tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Pengguna merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi
tidaklah memerlukan usaha yang keras.
3. Sikap terhadap Penggunaan
Sikap terhadap penggunaan dikonsepkan sebagai sikap terhadap
penggunaan teknologi/sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan
sebagai dampak bila seseorang menggunakan di dalam pekerjaannya
(Arief, 2008). Faktor sikap (attitude) merupakan salah satu aspek yang
mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur
kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-
komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components).
4. Minat Perilaku
Minat perilaku adalah kecenderungan perilaku untuk tetap
menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi pada
seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi
tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung,
motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi
pengguna lain (Davis, 1989: 321).
Minat perilaku merupakan keinginan perusahaan atau individu
untuk menggunakan e-SPT dalam melaporkan pajak. Minat perilaku
merupakan pengukur kekuatan dari minat seseorang untuk melakukan
suatu perilaku. Penelitian yang dilakukan oleh Davis et. al. (1989), Taylor
dan Todd (1995), serta Verkantesh dan Davis (2000) menyatakan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
minat perilaku adalah pemrediksi yang baik terhadap penggunaan
senyatanya.
5. Pengguna Senyatanya
Pengguna senyatanya adalah kondisi nyata penggunaan teknologi.
Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuennsi dan durasi
waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem
jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan
meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata
penggunaan (Arief, 2008).
Pengguna senyatanya merupakan wajib pajak yang benar-benar
menggunakan e-SPT sebagai sarana dalam pelaporan pajak. Penelitian
yang dilakukan oleh Davis et. al. (1989), Taylor dan Todd (1995), serta
Verkantesh dan Davis (2000) menyatakan bahwa minat perilaku adalah
pemrediksi yang baik terhadap penggunaan senyatanya. Chau (1996)
menemukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan mempengaruhi
kegunaan, sikap, minat perilaku dan penggunaan senyatanya.
6. Jenis Kelamin
Penelitian pengaruh jenis kelamin terhadap penggunaan e-mail
dilakukan oleh Fegen dan Straub (1997) dengan hasil bahwa perbedaan
jenis kelamin mempunyai persepsi yang berbeda. Pease (2006) juga
menemukan bahwa wanita cenderung kesulitan untuk menerima suatu
teknologi. Gilroy dan Desai (1986) menemukan bahwa mahasiswa wanita
merasa lebih gelisah terhadap komputer daripada mahasiswa pria.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Sehingga ada kemungkinan terdapat perbedaan perilaku antara wajib pajak
laki-laki dan perempuan dalam menggunakan e-SPT PPN.
7. Pengalaman
Pengalaman merupakan wawasan dan banyaknya tingkat
penggunaan wajib pajak terhadap e-SPT. Ajzen dan Fishbein (1980)
menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengguna
berpengalaman dengan yang tidak berpengalaman dalam mempengaruhi
penggunaan senyatanya. Kajian Taylor dan Todd (1955) terhadap
pengguna yang berpengalaman dan yang tidak berpengalaman
menunjukkan bahwa ada korelasi yang kuat antara minat menggunakan
suatu teknologi dan perilaku penggunaan (behavior usage) suatu teknologi
bagi pengguna yang berpengalaman. Agarwal dan Prasad (1999)
melaporkan bahwa ada hubungan kuat antara seorang yang mempunyai
pengalaman terhadap suatu teknologi dan perilaku terhadap teknologi yang
mirip.
Pengalaman atas penggunaan teknologi secara umum dapat
mempengaruhi keberhasilan interaksi dengan personal computers, World
Wide Web dan sistem temu kembali informasi (Igbaria dkk., 1995).
Berbagai kriteria telah diadopsi dalam berbagai kajian sebagai indikator
atas pengalaman atas teknologi. Thompson et al. (1994) berpendapat
bahwa dalam kontek teknologi informasi, keterampilan dan lamanya
penggunaan harus dihitung karena mereka mewakili dimensi berbeda dari
pengalaman umum atas teknologi. Sebagai refleksi bahwa self-reported
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
skill dan self-efficacy mengukur tingkat keyakinan bahwa bila seorang
pengguna telah bekerja dengan paket perangkat lunak baru. Di sisi lain,
banyaknya pengalaman atas teknologi adalah ukuran yang objektif atas
pengalaman pengguna teknologi. Semakain banyak pengalaman berarti
lebih besar eksposur ke berbagai jenis aplikasi dan tingginya tingkat
keakraban dengan berbagai paket perangkat lunak.
8. Kerumitan
Kerumitan didefinisikan sebagai tingkat harapan penggunaa bahwa
teknologi bebas dari usaha (Amoroso dan Gardner, 2004). Rogers dan
Shoemakers (1971) mendefinisikan persepsi kerumitan sebagai tingkat
persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai hal yang
relatif sulit dipahami dan digunakan. Thomson et. al. (1991) menemukan
bahwa semakin kompleks (rumit) suatu inovasi, semakin rendah tingkat
penyerapannya. Igbaria et al. (1995) menemukan hubungan yang kuat
antara persepsi kerumitan, persepsi kegunaan dan pengguna senyatanya.
Penelitian Wiyono (2008) menguji evaluasi perilaku penerimaan
wajib pajak terhadap penggunaan E-filling sebagai sarana pelaporan pajak
secara online dan realtime. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa
kewajiban menggunakan e-filling akan menyebabkan tidak signifikannya
pengaruh minat perilaku terhadap penggunaan. Selain itu kerumitan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan. Hal ini
menunjukkan bahwa kerumitan memberikan pengaruh tersendiri bagi
perusahaan atau individu dalam menggunakan e-SPT PPN dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
melaporkan pajak. Sistem baru seperti e-SPT PPN seharusya didesain
secara friendly usser sehingga mudah diaplikasikan oleh wajib pajak,
sehingga aplikasi sistem hanya perlu dipertimbangkan pada kemudahan
secara faktual bukan persepsi, karena persepsi mengenai sulit atau
mudahnya sistem dapat diatasi dengan pelatihan dan sosialisasi sistem
baru.
9. Kesukarelaan
Kesukarelaan didefinisikan sebagai perluasan pengadopsi-
pengadopsi potensial mempersiapkan keputusan mengadopsi bukan suatu
paksaan (Vankatesh dan Davis, 2000). Moore dan Bensabat (1991)
menyarankan bahwa tidak perlu kesukarelaan senyatanya tetapi cukup
persepsi kesukarelaan. Sun dan Zhang (2003) menemukan bahwa
kesukarelaan dipertimbangkan sebagai faktor pemoderasi dalam
pembentuk minat perilaku.
Kesukarelaan wajib pajak untuk mengunakan suatu sistem
tergantung persepsi mengenai bagaimana manfaat sistem. Hal ini berkaitan
dengan kenyataan bahwa hal-hal tersebut tidak berkaitan dengan keinginan
wajib pajak untuk mau atau tidak mau menggunakan sistem. Hal penting
perlu dikedepankan oleh wajib pajak dalam mengaplikasikan sistem baru
adalah cost and benefit dari penggunaan sistem baru.
10. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
akan datang (Tirtarahardja, 2005). Berdasarkan Notoatmodjo (2003),
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan
orang atau keluarga dalam masyarakat. Sehingga semakin tinggi tingkat
pendidikan akan mempengaruhi perilaku seseorang dari pengetahuan yang
dimilikinya.
D. Kerangka Penelitian
Dalam penelitian ini yang ingin dketahui adalah perngaruh variable
bebas kegunaan (X1), kemudahan (X2). Sikap (X3), Penggunaan
Senyatanya (X4), Minat Perilaku (X5), Kerumitan (X6), Kesukarelaan
(X7), Jenis Kelamin (X8), Pendidikan (X9), dan Pengalaman (X10)
terhadap variable terikat Perilaku Pengguna e-SPT PPN. Kerangka
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Kegunaan
Kemudahan
Sikap
Penggunaan Senyatanya
Minat Perilaku
Kerumitan
Kesukarelaan
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Pengalaman
Perilaku Pengguna e-SPT PPN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Persepsi kegunaan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
H2 : Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap perilaku
pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai
di KPP Pratama Surakarta.
H3 : Sikap berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
H4 : Penggunaan senyatanya berpengaruh terhadap pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
H5 : Minat perilaku berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
H6 : Kerumitan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
H7 : Kesukarelaan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
H8 : Jenis kelamin berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
H9 : Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
H10 : Pengalaman berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 72). Menurut Arikunto (2006: 130)
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh pengguna e-SPT PPN di Kota Surakarta.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006: 73). Menurut Arikunto (2006)
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pada penelitian
ini diambil sampel sekitar 200 pengguna e-SPT PPN. Pengambilan sampel
di atas mengikuti teori pengambilan sampel bebas secara nonprobabilitas
dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive Sampling
yang digunakan adalah judgement sampling yaitu pengambilan sampel
dari suatu populasi dengan pertimbangan criteria tertentu (Jogiyanto,
2007), Dalam hal ini kriteria tersebut adalah mereka yang pernah mencoba
atau telah menggunakan e-SPT PPN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
B. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data primer. Data primer adalah
data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau
perorangan langsung dan objeknya. Data primer dalam penelitian ini
mengenai perilaku pengguna e-SPT PPN di wilayah kerja KPP Pratama
Surakarta.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket/kuesioner. Kuesioner dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan
kepada responden dan responden memilih alternatif jawaban yang sudah
tersedia. Metode angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
angket langsung dan tertutup, yaitu angket yang diisi langsung oleh responden
dan ada alternatif jawaban yang sudah tersedia. Adapun kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini mengadopsi penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Arief Wibowo (2008).
Skala pengukuran (Sugiyono, 1999) merupakan seperangkat aturan
yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu
variabel. Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Untuk keperluan analisa secara kuantitatif, maka
jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert diberi skor:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Sangat Setuju (SS) : 5, Setuju (S) : 4, Netral (N) :3, Tidak Setuju (TS) :2,
Sangat Tidak Setuju (STS): 1
D. Analisis Data
1. Teknik Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu
alat ukur mempunyai ketepatan dan kecermatan dalam melakukan
fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan terhadap masing-masing butir
pertanyaan tersebut mempunyai dukungan total terhadap skor total.
Perhitungan dilakukan dengan rumus Korelasi Product Moment
sebagai berikut : (Arikunto, 2002 : 146).
( )( )( )[ ] ( )[ ]2222 yyNxxN
yxxyNrxy
S-SS-S
SS-S=
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
x = skor setiap item pertanyaan
y = skor total dari semua item
N = jumlah sampel
Selanjutnya nilai dengan harga r hitung > r tabel , maka
dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka dikatakan tidak valid.
Bagi butir pertanyaan yang tidak valid akan digugurkan dari daftar
pertanyaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran itu
akurat, stabil dan konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau
lebih. Uji Reliabilitas menggunakan rumus alpha ( Arikunto, 2002 :
171):
r11 = ÷÷ø
öççè
æ-÷
øö
çèæ
-å
2
2
11 t
b
kk
ss
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau item
å 2bs = jumlah varians butir
2ts ` = varians total
Jika nilai cronbach alpha lebih besar 0,60 (Nunnally, 1969
dalam Ghozali, 2001: 129) maka kuesioner dinyatakan reliabel.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Agar koefisien-koefisien regresi yang dihasilkan dengan metode
OLS (Ordinary Least Square) bersifat BLUE (Best Linier Unbiassed
Estimated), maka asumsi-asumsi persamaan regresi linier klasik harus
dipenuhi oleh model. Uji penyimpangan terhadap asumsi klasik yang
dilakukan meliputi uji deteksi normalitas, multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil pengujian model fungsi
perilaku penerimaan terhadap asumsi klasik:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
data yang digunakan terdistribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal.
Salah satu alternatif metode yang digunakan untuk melihat distribusi
data adalah dengan menggunakan normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data seseungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk suatu garus lurus diagonal, dan ploting data akan
dibandingkan dengan garis diagonal.
b. Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan keadaan adanya korelasi antar
variabel bebas dalam model regresi. Sedangkan untuk model regresi
yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel bebas. Oleh
karena itu, untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dapat
dilihat dari nilai matrik Pearson Correlation (PC<0,8). Berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh Ghozali (2005) terjadinya
multikonelearitas apabila nilai matrik Pearson Correlation lebih besar
dari 0,9 (PC>0,9).
c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini Uji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
heteroskedastisitas dilakukan dengan diagram scatterplot. Pengujian
heteroskedastisitas dengan diagram scatterplot dapat diketahui bahwa
titik-titik yang ada dalam diagram menyebar dan tidak membentuk
suatu pola tertentu, ini berarti bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
Regresi Linier Berganda adalah alat analisis yang dipergunakan
untuk memprediksi pengaruh variabel-variabel independen terhadap
kepuasan dependen. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir
Francis Galton (Ghozali, 2001: 38). Adapun Model regresi yang
digunakan dalam menentukan hipotesis disini adalah dengan formula OLS
(Ordinary Least Square) yang dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6+ b7X7 + b8X8 + b9X9 + b10X10+ e (Gujarati, 2003: 11).
Di mana:
Y = Perilaku pengguna; X1 = Persepsi kegunaan; X2 = Persepsi kemudahan penggunaan; X3 = Sikap pengguna; X4 = Minat perilaku X5 = Penggunaan senyatanya; X6 = Kerumitan; X7 = Kesukarelaan; X8 = Jenis Kelamin; X9 = Pendidikan X10 = Pengalaman; a = Konstanta; b = Koefisien regresi; e = Variabel pengganggu.
Langkah selanjutnya setelah hasil regresi adalah uji ketepatan
parameter penduga (uji t) dan uji ketepatan model (Uji F dan R2).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1) Uji Ketepatan Parameter Penduga (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variabel variabel dependen (Ghozali, 2001: 40).
Hipotesis nol (H0) yang hendak adalah apabila suatu parameter (βi)
sama dengan nol, atau H0 : βi = 0, artinya apakah suatu variabel
independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel depenen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel
tidak sama dengan no, atau Ha : βi ≠ 0, artinya variabel tersebut
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Besarnya nilai thitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
thitung = )( SE
ibbi (Gujarati, 2003: 135)
Di mana:
thitung = nilai t hitung
b1 = koefisien regresi
SE(bi) = standar error dalam koefisien regresi
2) Uji ketepatan model
a) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat/dependen
(Ghozali, 2001: 41). Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah
apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau H0 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
β1 = β2 = … = βk = 0, artinya apakah suatu variabel independen
bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen. Besarnya nilai Fhitung dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
F = k) -RSS/(n 1) -ESS/(k
(Gujarati, 2003: 258).
Di mana:
F = Fhitung
ESS = Explained sum of square (jumlah kuadrat dari regresi).
RSS = Residual sum square (jumlah kuadrat kesalahan
pengganggu).
n = Jumlah observasi
k = Jumlah parameter
b) Koefisien determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk menunjukkan
sampai seberapa besar variasi variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang ada dalam
model (Ghozali, 2001: 42). Nilai R² mempunyai range antara 0-1,
jika nilai range semakin mendekati angka 1 maka variabel
independen. Besarnya nilai R² dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
R² = TSSESS
= 1 - TSSRSS
= 1 - åå
2
2
yi
ei (Gujarati, 2003: 217)
Di mana:
ESS = Explained sum of square (jumlah kuadrat dari regresi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
TSS = Total sum square (total jumlah kuadrat)
RSS = Residual sum square (jumlah kuadrat kesalahan
pengganggu).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan
pajak pertambahan nilai. Penelitian ini dilakukan pada seluruh pengguna e-SPT
PPN yang berada di wilayah KPP Pratama Surakarta. Adapun untuk lebih jelas
hasil penelitiannya akan dijabarkan tentang hasil sebaran data, karakteristik
responden, hasil analisis data dan pembahasan.
A. Sebaran Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap wajib pajak di wilayah KPP Pratama
Surakarta. Data pokok dan data primer diperoleh dengan menggunakan
kuesioner yang diberikan kepada responden, dan hasil jawaban dari kuesioner
diolah guna pengujian hipotesis yang dimunculkan. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil sampel 200 pengguna e-SPT PPN di wilayah KPP
Pratama Surakarta. Adapun hasil penyebaran 200 eksemplar kuesioner
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Sebaran Data Penelitian
No Kuesioner Jumlah Persentase
1 Kuesioner yang disebar 200 100% 2 Kuesioner yang kembali 193 96,5% 2 Kuesioner yang rusak 6 3%
Jumlah Kuesioner yang diolah 187 93,5% Sumber: data primer diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang berjumlah 200 lembar
diketahui bahwa 96,5% atau 193 lembar kuesioner kembali. Namun
diantaranya jumlah kuesioner yang kembali terdapat 3% atau 6 lembar
kuesioner yang rusak atau jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti tidak
lengkap, sehingga tersisi 93,5% atau 187 lembar kuesioner yang bisa diolah.
B. Karakteristik Responden
Analisis statistik diskriptif karakteristik responden dalam penelitian
ini digunakan untuk mengetahui distribusi responden jika dilihat berdasarkan
jenis kelamin, pendidikan, pengalaman. Adapun hasilnya adalah sebagai
berikut:
1. Jenis Kelamin.
Berdasarkan dari distribusi data dari 187 pengguna e-SPT PPN di
wilayah KPP Pratama Surakarta menurut jenis kelamin dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Jenis Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1. Laki-laki 103 55,1% 2. Perempuan 84 44,9%
Jumlah 187 100% Sumber: data primer diolah, 2011
Hasil distribusi tentang jenis kelamin dari 187 pengguna e-SPT di
wilayah KPP Pratama Surakarta diketahui bahwa 55,1% atau 103 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
mempunyai jenis kelamin laki-laki dan 44,9% atau 84 orang responden
mempunyai jenis kelamin perempuan.
2. Pendidikan
Berdasarkan dari distribusi data dari 187 pengguna e-SPT PPN di
wilayah KPP Pratama Surakarta menurut tingkat pendidikan dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden
No Pendidikan Jumlah Presentase
1. SD/SMP 41 21,9% 2. SMA 62 33,2% 3. S1 59 31,6% 4. S2 21 11,2% 5. S3 4 2,1%
Jumlah 187 100% Sumber: data primer diolah, 2011
Hasil distribusi tentang tingkat pendidikan dari 187 pengguna e-
SPT PPN di wilayah KPP Pratama Surakarta diketahui bahwa 21,9% atau
41 orang mempunyai pendidikah terakhir SD/SMP; 33,2% atau 62 orang
mempunyai pendidikan terakhir SMA, 31,6% atau 59 orang mempunyai
pendidikan terakhir Sarjana (S1); 11,2% atau 21 orang mempunyai
pendidikan terakhir Magister (S2) dan 2,1% atau 4 orang responden
mempunyai pendidikan terakhir Doktor (S3).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3. Pengalaman menggunakan e-SPT PPN
Berdasarkan dari distribusi data dari 187 pengguna e-SPT PPN di
wilayah KPP Pratama Surakarta menurut pengalaman dalam
menggunakan e-SPT PPN dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Pengalaman Menggunakan e-SPT PPN
No Pengalaman Jumlah Presentase
1. < 1 Tahun 32 17,1% 2. 1 – 3 Tahun 69 36,9% 3. > 3 Tahun 86 46,0%
Jumlah 187 100% Sumber: data primer diolah, 2011
Hasil distribusi tentang pengalaman responden dalam
menggunakan e-SPT PPN dari 187 pengguna e-SPT di wilayah KPP
Pratama Surakarta diketahui bahwa 17,1% atau 32 orang mempunyai
pengalaman kurang dari 1 tahun dalam menggunakan e-SPT PPN; 36,9%
atau 69 orang mempunyai pengalaman antara 1 – 3 tahun dalam
menggunakan e-SPT PPN dan 46% atau 86 orang responden mempunyai
pengalaman lebih dari 3 tahun dalam menggunakan e-SPT PPN.
C. Analisis Data
1. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
168). Metode pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian
adalah pearson product moment. Item pertanyaan dikatakan valid
apabila nilai rxy (Nilai pearson corelation) lebih besar dari rtabel
Product Moment. Berikut ini adalah hasil pengujian uji validitas pada
masing-masing variabel:
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kegunaan (X1)
No rhitung rtabel p Status
1. 0,849 0,148 0,000 Valid
2. 0,896 0,148 0,000 Valid
3. 0,875 0,148 0,000 Valid
4. 0,783 0,148 0,000 Valid
5. 0,830 0,148 0,000 Valid
Sumber: data primer diolah, 2011
Bedasarkan hasil uji validitas untuk variabel persepsi
kegunaan (X1) di atas didapatkan hasil bahwa dari 5 butir item
pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai rhitung lebih besar jika
dibandingkan dengan rtabel product moment. Dengan demikian butir-
butir pertanyaan dalam variabel persepsi kegunaan (X1) layak
dipergunakan sebagai instrumen penelitian. Selanjutnya tabel di bawah
ini adalah hasil uji validitas untuk variabel persepsi kemudahan
penggunaan (X2):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
No rhitung rtabel p Status
1. 0,817 0,148 0,000 Valid
2. 0,877 0,148 0,000 Valid
3. 0,892 0,148 0,000 Valid
4. 0,792 0,148 0,000 Valid
Sumber: data primer diolah 2011 Bedasarkan hasil uji validitas untuk variabel persepsi
kemudahan penggunaan (X2) di atas didapatkan hasil bahwa dari 4
butir item pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai rxy lebih besar jika
dibandingkan dengan rtabel product moment. Dengan demikian butir-
butir pertanyaan dalam variabel persepsi kemudahan penggunaan (X2)
layak dipergunakan sebagai instrumen penelitian. Selanjutnya tabel di
bawah ini adalah hasil uji validitas untuk variabel sikap pengguna
(X3):
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Pengguna (X3)
No rhitung rtabel p Status
1. 0,817 0,148 0,000 Valid
2. 0,925 0,148 0,000 Valid
3. 0,908 0,148 0,000 Valid
Sumber: data primer diolah 2011
Bedasarkan hasil uji validitas untuk variabel sikap pengguna
(X3) di atas didapatkan hasil bahwa dari 3 butir item pertanyaan
dinyatakan valid, karena nilai rxy lebih besar jika dibandingkan dengan
rtabel product moment. Dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
variabel sikap pengguna (X3) layak dipergunakan sebagai
instrumen penelitian. Selanjutnya tabel di bawah ini adalah hasil uji
validitas untuk variabel minat berperilaku (X4
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Berperilaku (X4)
No rhitung rtabel p Status
1. 0,815 0,148 0,000 Valid
2. 0,859 0,148 0,000 Valid
3. 0,849 0,148 0,000 Valid
4. 0,784 0,148 0,000 Valid
Sumber: data primer diolah 2011 Bedasarkan hasil uji validitas untuk variabel minat berperilaku
(X4) di atas didapatkan hasil bahwa dari 4 butir item pertanyaan
dinyatakan valid, karena nilai rxy lebih besar jika dibandingkan dengan
rtabel product moment. Dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam
variabel minat berperilaku (X4) layak dipergunakan sebagai instrumen
penelitian. Selanjutnya tabel di bawah ini adalah hasil uji validitas
untuk variabel penggunaan senyatanya (X5):
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Penggunaan Senyatanya (X5)
No rhitung rtabel p Status
1. 0,805 0,148 0,000 Valid
2. 0,865 0,148 0,000 Valid
3. 0,847 0,148 0,000 Valid
Sumber: data primer diolah 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Bedasarkan hasil uji validitas untuk variabel penggunaan
senyatanya (X4) di atas didapatkan hasil bahwa dari 3 butir item
pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai rxy lebih besar jika
dibandingkan dengan rtabel product moment. Dengan demikian butir-
butir pertanyaan dalam variabel penggunaan senyatanya (X5) layak
dipergunakan sebagai instrumen penelitian. Selanjutnya tabel di bawah
ini adalah hasil uji validitas untuk variabel penggunaan senyatanya
(X6):
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Kerumitan (X6)
No rhitung rtabel p Status
1. 0,846 0,148 0,000 Valid
2. 0,881 0,148 0,000 Valid
3. 0,863 0,148 0,000 Valid
4. 0,799 0,148 0,000 Valid
5. 0,826 0,148 0,000 Valid
Sumber: data primer diolah 2011
Bedasarkan hasil uji validitas untuk variabel kerumitan (X6) di
atas didapatkan hasil bahwa dari 5 butir item pertanyaan dinyatakan
valid, karena nilai rxy lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel
product moment. Dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam
variabel kerumitan (X6) layak dipergunakan sebagai instrumen
penelitian. Selanjutnya tabel di bawah ini adalah hasil uji validitas
untuk variabel kesukarelaan (X7):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Kesukarelaan (X7)
No rhitung rtabel p Status
1. 0,850 0,148 0,000 Valid
2. 0,836 0,148 0,000 Valid
3. 0,819 0,148 0,000 Valid
4. 0,733 0,148 0,000 Valid
5. 0,741 0,148 0,000 Valid
Sumber: data primer diolah 2011
Bedasarkan hasil uji validitas untuk variabel kesukarelaan (X7)
di atas didapatkan hasil bahwa dari 5 butir item pertanyaan dinyatakan
valid, karena nilai rxy lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel
product moment. Dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam
variabel kesukarelaan (X6) layak dipergunakan sebagai instrumen
penelitian. Selanjutnya tabel di bawah ini adalah hasil uji validitas
untuk variabel perilaku penerimaan (Y):
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Penerimaan (Y)
No rhitung rtabel p Status
1. 0,777 0,148 0,000 Valid
2. 0,845 0,148 0,000 Valid
3. 0,837 0,148 0,000 Valid
4. 0,831 0,148 0,000 Valid
5. 0,851 0,148 0,000 Valid
Sumber: data primer diolah 2011
Bedasarkan hasil uji validitas untuk variabel perilaku
penerimaan (Y) di atas didapatkan hasil bahwa dari 5 butir item
pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai rxy lebih besar jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
dibandingkan dengan rtabel product moment. Dengan demikian butir-
butir pertanyaan dalam variabel keputusan pembelian (Y) layak
dipergunakan sebagai instrumen penelitian. Selanjutnya dilakukan
pengujian reliabilitas.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Pada
penelitian ini uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Jika
nilai cronbach alpha lebih besar 0,60 (Nunnally, 1969 dalam Ghozali,
1501: 129) maka kuesioner dinyatakan reliabel. Berikut ini adalah hasil
pengujian reliabilitas:
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
No Nama Variabel Alpha Cronbach
Nunnally Status
1. Persepsi Kegunaan (X1) 0,816 0,60 Reliabel 2. Persepsi Kemudahaan (X2) 0,827 0,60 Reliabel
3. Sikap Pengguna (X3) 0,857 0,60 Reliabel 4. Minat Berperilaku (X4) 0,822 0,60 Reliabel 5. Penggunaan Senyatanya (X5) 0,842 0,60 Reliabel 6. Kerumitan (X6) 0,815 0,60 Reliabel 7. Kesukarelaan (X7) 0,805 0,60 Reliabel 8. Perilaku Penerimaan (Y) 0,812 0,60 Reliabel
Sumber: data primer diolah 2011
Pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel diperoleh nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari kriteria yang ditentukan Nunnally,
(1969)= 0,6 yang mana menjelaskan bahwa semua variabel menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
kuatnya reliabilitas. Dengan demikian maka seluruh uji instrumen yang
terdiri dari validitas dan reliabilitas memenuhi persyaratan untuk dipakai
dalam pengambilan keputusan penelitian.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Agar koefisien-koefisien regresi yang dihasilkan dengan metode
OLS (Ordinary Least Square) bersifat BLUE (Best Linier Unbiassed
Estimated), maka asumsi-asumsi persamaan regresi linier klasik harus
dipenuhi oleh model. Uji penyimpangan terhadap asumsi klasik yang
dilakukan meliputi uji deteksi normalitas, multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil pengujian model fungsi
perilaku penerimaan terhadap asumsi klasik:
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
data yang digunakan terdistribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal.
Salah satu alternatif metode yang digunakan untuk melihat distribusi
data adalah dengan menggunakan normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data seseungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Berdasarkan normal probability
plot di atas terlihat bahwa garis yang menggambarkan data
sesungguhnya membentang mengikuti sumbu x dan tidak mengikuti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
garis diagonal. Sehingga dapat diketahui bahwa distribusi data dalam
penelitian ini normal.
b. Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan keadaan adanya korelasi antar
variabel bebas dalam model regresi. Sedangkan untuk model regresi
yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel bebas. Oleh
karena itu, untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dapat
dilihat dari nilai matrik Pearson Correlation (PC<0,8). Hasil dari
analisis diperoleh nilai matrik Pearson Correlation ada yang lebih
besar dari 0,8 (nilai matrik Pearson Correlation yang terbesar adalah
0,847). Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Ghozali (2005)
terjadinya multikonelearitas apabila nilai matrik Pearson Correlation
lebih besar dari 0,9 (PC>0,9). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat permasalahan
multikolinearitas.
c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini Uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan diagram scatterplot. Pengujian
heteroskedastisitas dengan diagram scatterplot dapat diketahui bahwa
titik-titik yang ada dalam diagram menyebar dan tidak membentuk
suatu pola tertentu. Berdasarkan hasil diketahui bahwa titik-titik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
ada dalam diagram menyebar dan tidak membentuk suatu pola
tertentu, ini berarti bahwa kesalahan pengganggu mempunyai varians
yang sama atau terjadi homoskedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda bertujuan mengetahui faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap perilaku penerimaan wajib pajak. Adapun
berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
p thitung Beta Coefficient Variabel
0,046 -2,010 -1,648 (Constant) 0,000 5,749 0,243 0,242 Persepsi Kegunaan (X1) 0,013 2,520 0,141 0,175 Persepsi Kemudahaan (X2) 0,000 3,626 0,219 0,320 Sikap Pengguna (X3) 0,016 2,441 0,220 0,256 Minat Berperilaku (X4) 0,052 1,961 0,119 0,202 Penggunaan Senyatanya (X5) 0,001 3,539 0,181 0,177 Kerumitan (X6) 0,676 -0,419 0,050 -0,051 Kesukarelaan (X7) 0,431 0,790 0,024 0,205 Jenis Kelamin (X8) 0,787 0,271 0,008 0,034 Pendidikan (X9) 0,196 1,298 0,042 0,237 Pengalaman (X10)
Adj. R2 = 0,848 Fhitung = 104,561 Ftabel = 1,83
ttabel = 1,984
Sumber: data primer diolah 2011
Dari tabel 4.14 yang merupakan hasil pengujian regresi linier
berganda dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Y = -1,648 + 0,242X1 + 0,175X2 + 0,320X3+ 0,256X4+ 0,202X5 +
0,177X6 - 0,051X7 + 0,205X8 + 0,034X9 + 0,237X10
Berdasarkan persamaan regresi diketahui bahwa nilai koefisien
regresi untuk variabel persepsi kegunaan (b1) adalah 0,242 dengan
parameter positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi
peningkatan pada persepsi kegunaan e-SPT PPN maka akan semakin
meningkatkan perilaku pengguna e-SPT. Koefisien regresi untuk
variabel persepsi kemudahan penggunaan (b2) adalah 0,175 dengan
parameter positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi
peningkatan pada persepsi kemudahaan penggunaan e-SPT PPN maka
akan semakin meningkatkan perilaku pengguna e-SPT PPN. Koefisien
regresi untuk variabel sikap pengguna (b3) adalah 0,320 dengan
parameter positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi
peningkatan pada sikap pengguna e-SPT PPN maka akan semakin
meningkatkan perilaku pengguna e-SPT PPN.
Nilai koefisien regresi untuk variabel minat berperilaku (b4)
adalah 0,256 dengan parameter positif. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap terjadi peningkatan pada minat berperilaku wajib pajak terhadap
e-SPT PPN maka akan semakin meningkatkan perilaku pengguna e-
SPT PPN. Koefisien regresi untuk variabel penggunaan senyatanya
(b5) adalah 0,202 dengan parameter positif. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap terjadi peningkatan pada penggunaan senyatanya e-SPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
PPN maka akan semakin meningkatkan perilaku pengguna e-SPT.
Koefisien regresi untuk variabel kerumitan (b4) adalah 0,177 dengan
parameter positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi
peningkatan pada persepsi kerumitan wajib pajak terhadap e-SPT PPN
maka akan semakin meningkatkan perilaku pengguna e-SPT.
Nilai koefisien regresi untuk variabel kesukarelaan (b7) adalah
-0,051 dengan parameter negatif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
terjadi peningkatan pada kesukarelaan wajib pajak terhadap e-SPT
PPN maka akan semakin menurunkan perilaku pengguna e-SPT.
Koefisien regresi untuk variabel jenis kelamin (b8) adalah 0,205
dengan parameter positif. Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin
memberikan kontribusi positif terhadap perilaku pengguna e-SPT.
Koefisien regresi untuk variabel pendidikan (b9) adalah 0,034 dengan
parameter positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan pengguna e-SPT PPN, maka akan semakin meningkatkan
perilaku pengguna e-SPT PPN. Koefisien regresi untuk variabel
pengalaman (b10) adalah 0,237 dengan parameter positif. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengalaman pengguna e-
SPT, maka akan semakin meningkatkan perilaku pengguna e-SPT
PPN.
Hasil di atas menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, sikap pengguna, minat berperilaku,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
penggunaan senyatanya, kerumitan, jenis kelamin, pendidikan dan
pengalaman berparameterkan positif, hal ini menunjukklan bahwa
persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap pengguna,
minat berperilaku, penggunaan senyatanya, kerumitan, jenis kelamin,
pendidikan dan pengalaman memberikan kontribusi yang positif
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN di KPP Pratama Surakarta,
sedangkan untuk variabel kesukarelaan berparameter negatif, hal itu
menunjukkan adanya kontribusi negatif yang diberikan oleh
kesukarelaan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN di KPP Pratama
Surakarta. Persepsi kegunaan mempunyai nilai koefieisen beta sebesar
0,243 yang lebih besar jika dibandingkan dengan variabel yang
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan paling
dominan berpengaruh terhadap perilaku penerimaan wajib pajak pada
e-SPT PPN di KPP Pratama Surakarta.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi
secara individu. Pengujian regresi digunakan pengujian dua arah (two
tailed test) dengan menggunakan α = 5% yang berarti bahwa tingkat
keyakinan adalah sebesar 95%. Adapun hasil uji t adalah sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tabel 4.15
Hasil Uji Ketepatan Parameter Penduga (Uji t)
No Variabel thitung p Keterangan
1. Persepsi Kegunaan (X1) 5,749 0,000 H0 ditolak 2. Persepsi Kemudahaan (X2) 2,520 0,013 H0 ditolak 3. Sikap Pengguna (X3) 3,626 0,000 H0 ditolak 4. Minat Berperilaku (X4) 2,441 0,016 H0 ditolak 5. Penggunaan Senyatanya (X5) 1,961 0,052 H0 diterima 6. Kerumitan (X6) 3,539 0,001 H0 ditolak 7. Kesukarelaan (X7) -0,419 0,676 H0 diterima 8. Jenis Kelamin (X8) 0,790 0,431 H0 diterima 9. Pendidikan (X9) 0,271 0,787 H0 diterima 10. Pengalaman (X10) 1,298 0,196 H0 diterima
Sumber: Data primer diolah 2011
1) Persepsi Kegunaan (X1)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel
persepsi kegunaan (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 5,749. Oleh
karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (5,749 > 1,984) dengan
probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1 diterima,
yang berarti bahwa variabel persepsi kegunaan berpengaruh
signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
2) Persepsi Kemudahan Kegunaan (X2)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel
persepsi kemudahan kegunaan (X2) diperoleh nilai thitung sebesar
2,520. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,520 > 1,984)
dengan probabilitas 0,013 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
diterima, yang berarti bahwa variabel persepsi kemudahan
kegunaan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna e-
SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP
Pratama Surakarta.
3) Sikap Pengguna (X3)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel sikap
pengguna (X3) diperoleh nilai thitung sebesar 3,626. Oleh karena
nilai thitung lebih besar dari ttabel (3,626 > 1,984) dengan probabilitas
0,000 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1 diterima, yang berarti
bahwa variabel sikap pengguna berpengaruh signifikan terhadap
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
4) Minat Berperilaku (X4)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel minat
berperilaku (X4) diperoleh nilai thitung sebesar 2,441. Oleh karena
nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,441 > 1,984) dengan probabilitas
0,016 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1 diterima, yang berarti
bahwa variabel minat berperilaku berpengaruh signifikan terhadap
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
5) Penggunaan Senyatanya (X5)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel
penggunaan senyatanya (X5) diperoleh nilai thitung sebesar 1,961.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (1,961 < 1,984) dengan
probabilitas 0,052 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1 ditolak,
yang berarti bahwa variabel penggunaan senyatanya tidak
berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta.
6) Kerumitan (X6)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel
kerumiatan (X6) diperoleh nilai thitung sebesar 2,441. Oleh karena
nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,441 > 1,984) dengan probabilitas
0,001 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1 diterima, yang berarti
bahwa variabel kerumitan berpengaruh signifikan terhadap
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
7) Kesukarelaan (X7)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel
kesukarelaan (X7) diperoleh nilai thitung sebesar -0,419. Oleh karena
nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0,419 < 1,984) dengan probabilitas
0,676 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1 ditolak, yang berarti
bahwa variabel kesukarelaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
8) Jenis Kelamin (X8)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel jenis
kelamin (X8) diperoleh nilai thitung sebesar 0,790. Oleh karena nilai
thitung lebih kecil dari ttabel (0,790 < 1,984) dengan probabilitas
0,431 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1 ditolak, yang berarti
bahwa variabel jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan
pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
9) Pendidikan (X9)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel
pendidikan (X9) diperoleh nilai thitung sebesar 0,271. Oleh karena
nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,271 < 1,984) dengan probabilitas
0,787 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1 ditolak, yang berarti
bahwa variabel pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
10) Pengalaman (X10)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengolahan data untuk variabel
pengalaman (X10) diperoleh nilai thitung sebesar 1,298. Oleh karena
nilai thitung lebih kecil dari ttabel (1,298 < 1,984) dengan probabilitas
0,196 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1 ditolak, yang berarti
bahwa variabel pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
c. Uji F
Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi
secara bersama-sama apakah terdapat pengaruh persepsi kegunaan,
persepsi kemudahan penggunaan, sikap pengguna, minat berperilaku,
penggunaan senyatanya, kerumitan, kesukarelaan, jenis kelamin,
pendidikan dan pengalaman (variabel bebas) dengan perilaku
penerimaan wajib pajak (variabel terikat), dengan menggunakan
derajat keyakinan 5% diperoleh nilai Ftabel pada df: 10; 176 sebesar
1,83.
Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar
104,561 > 1,83 dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka H0
ditolak berarti menerima H1, hal ini berarti bahwa persepsi kegunaan,
persepsi kemudahan penggunaan, sikap pengguna, minat berperilaku,
penggunaan senyatanya, kerumitan, kesukarelaan, jenis kelamin,
pendidikan dan pengalaman secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
d. Koefisien Determinasi (Adj. R2)
Keofisien determinasi yaitu untuk mengukur proporsi atau
presentasi sumbangan dari seluruh variabel bebas (X) yang terdapat
dalam model regresi terhadap variabel terikat (Y). Hasil perhitungan
untuk nilai Adj. R2 dengan bantuan program SPSS 15.0 for windows,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi
atau Adj.R2 sebesar 0,848. Hal ini berarti variasi perubahan pada
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta dapat dijelaskan oleh
perubahan pada persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan,
sikap pengguna, minat berperilaku, penggunaan senyatanya,
kerumitan, kesukarelaan, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman
sebesar 84,8%. Sementara sisanya sebesar 15,2% diterangkan oleh
faktor lain yang tidak ikut terobservasi.
D. Pembahasan
e-SPT PPN adalah layanan yang disediakan Direktorat Jenderal Pajak
bagi Wajib Pajak untuk melaporkan SPT PPN dengan memanfaatkan media
elektronik. Aplikasi ini disediakan secara cuma-cuma oleh Direktorat Jenderal
Pajak, dan dapat diperoleh pada situs resmi Direktorat Jenderal Pajak :
www.pajak.go.id, atau pada unit-unit kerja Direktorat Jenderal Pajak di
seluruh Indonesia. Bagi wajib pajak yang terdaftar pada kantor pajak yang
telah menerapkan sistem administrasi modern, wajib pajak dapat meminta
aplikasi tersebut pada Account Representatif (AR) yang telah ditunjuk.
Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta diperoleh hasil bahwa persepsi
kegunaan (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 5,749. Oleh karena nilai thitung lebih
besar dari ttabel (5,749 > 1,984) dengan probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
ditolak berarti H1 diterima, yang berarti bahwa variabel persepsi kegunaan
berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H1
yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh dengan perilaku
pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di
KPP Pratama Surakarta diterima kebenarannya.
Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai tingkatan di mana user
percaya bahwa dengan menggunakan teknologi atau sistem akan
meningkatkan performa mereka dalam bekerja (Renza dan Intan, 2008). Yang
dimaksudkan dengan persepsi kegunaan di sini adalah persepsi pengguna
terhadap manfaat dari teknologi yang digunakan.
Persepsi kemudahan kegunaan (X2) terhadap perilaku pengguna e-SPT
PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta diperoleh nilai thitung sebesar 2,520. Oleh karena nilai thitung lebih
besar dari ttabel (2,520 > 1,984) dengan probabilitas 0,013 < 0,05; maka H0
ditolak berarti H1 diterima, yang berarti bahwa variabel persepsi kemudahan
kegunaan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
Sehingga H2 yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan kegunaan
berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan
pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta diterima kebenarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Persepsi kemudahan penggunaan dapat didefinisikan sebagai tingkatan
di mana user percaya bahwa teknologi/sistem tersebut dapat digunakan
dengan mudah dan bebas dari masalah (Renza dan Intan, 2008).
Sikap pengguna (X3) terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta diperoleh
nilai thitung sebesar 3,626. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (3,626 >
1,984) dengan probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1 diterima,
yang berarti bahwa variabel sikap pengguna berpengaruh signifikan terhadap
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan
nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H3 yang menyatakan bahwa sikap
pengguna berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta diterima
kebenarannya.
Sikap terhadap penggunaan dikonsepkan sebagai sikap terhadap
penggunaan teknologi/sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan
sebagai dampak bila seseorang menggunakan di dalam pekerjaannya (Arief,
2008).
Minat berperilaku (X4) terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta
diperoleh nilai thitung sebesar 2,441. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel
(2,441 > 1,984) dengan probabilitas 0,016 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1
diterima, yang berarti bahwa variabel minat berperilaku berpengaruh
signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H4 yang
menyatakan bahwa minat berperilaku berpengaruh dengan perilaku pengguna
e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta diterima kebenarannya.
Minat Perilaku adalah kecenderungan perilaku untuk tetap
menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi pada
seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi
tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi
untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain
(Davis, 1989: 321).
Penggunaan senyatanya (X5) terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta
diperoleh nilai thitung sebesar 1,961. Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel
(1,961 < 1,984) dengan probabilitas 0,052 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1
ditolak, yang berarti bahwa variabel penggunaan senyatanya tidak
berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H5
yang menyatakan bahwa pengguna senyatanya berpengaruh dengan perilaku
pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di
KPP Pratama Surakarta ditolak kebenarannya.
Pengguna senyatanya adalah kondisi nyata penggunaan teknologi.
Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuennsi dan durasi waktu
penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan
produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan (Arief,
2008).
Kerumitan (X6) terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta diperoleh nilai
thitung sebesar 2,441. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,441 >
1,984) dengan probabilitas 0,001 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1 diterima,
yang berarti bahwa variabel kerumitan berpengaruh signifikan terhadap
perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan
nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H6 yang menyatakan bahwa
kerumitan berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta ditolak
kebenarannya.
Kerumitan didefinisikan sebagai tingkat harapan pengguna bahwa
teknologi bebas dari usaha (Amoroso dan Gardner, 2004). Rogers dan
Shoemakers (1971) mendefinisikan persepsi kerumitan sebagai tingkat
persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai hal yang
relatif sulit dipahami dan digunakan. Thomson et. al. (1991) menemukan
bahwa semakin kompleks (rumit) suatu inovasi, semakin rendah tingkat
penyerapannya.
Kesukarelaan (X7) terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta diperoleh
nilai thitung sebesar -0,419. Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0,419
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
< 1,984) dengan probabilitas 0,676 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1
ditolak, yang berarti bahwa variabel kesukarelaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan
pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H7 yang
menyatakan bahwa kesukarelaan berpengaruh dengan perilaku pengguna e-
SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama
Surakarta diterima kebenarannya.
Kesukarelaan didefinisikan sebagai perluasan pengadopsi-pengadopsi
potensial mempersiapkan keputusan mengadopsi bukan suatu paksaan
(Vankatesh dan Davis, 2000). Moore dan Bensabat (1991) menyarankan
bahwa tidak perlu kesukarelaan senyatanya tetapi cukup persepsi
kesukarelaan. Sun dan Zhang (2003) menemukan bahwa kesukarelaan
dipertimbangkan sebagai faktor pemoderasi dalam pembentuk minat perilaku.
Jenis kelamin (X8) terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta diperoleh
nilai thitung sebesar 0,790. Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,790 <
1,984) dengan probabilitas 0,431 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1 ditolak,
yang berarti bahwa variabel jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H8 yang menyatakan
bahwa jenis kelamin berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta
ditolak kebenarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Penelitian pengaruh jenis kelamin terhadap penggunaan e-mail
dilakukan oleh Fegen dan Straub (1997) dengan hasil bahwa perbedaan jenis
kelamin mempunyai persepsi yang berbeda. Pease (2006) juga menemukan
bahwa wanita cenderung kesulitan untuk menerima suatu teknologi. Gilroy
dan Desai (1986) menemukan bahwa mahasiswa wanita merasa lebih gelisah
terhadap computer daripada mahasiswa pria.
Pendidikan (X9) terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta
diperoleh nilai thitung sebesar 0,271. Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel
(0,271 < 1,984) dengan probabilitas 0,787 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1
ditolak, yang berarti bahwa variabel pendidikan tidak berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H9 yang menyatakan
bahwa tingkat pendidikan berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta
ditolak kebenarannya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan
datang (Tirtarahardja, 2005). Berdasarkan Notoatmodjo (2003), Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan orang atau
keluarga dalam masyarakat. Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan akan
mempengaruhi perilaku seseorang dari pengetahuan yang dimilikinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Pengalaman (X10) terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta diperoleh
nilai thitung sebesar 1,298. Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (1,298 <
1,984) dengan probabilitas 0,196 > 0,05; maka H0 diterima berarti H1 ditolak,
yang berarti bahwa variabel pengalaman tidak berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta. Sehingga H10 yang menyatakan
bahwa pengalaman berpengaruh dengan perilaku pengguna e-SPT PPN
sebagai sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta
diterima kebenarannya.
Penerimaan wajib pajak merupakan tingkat pendapat wajib pajak
terhadap pelayanan perpajakan. Menurut Dillon (2001) mendefinisikan
penerimaan pengguna (user acceptance) sebagai keingan yang ditunjukkan
dalam suatu grup pengguna untuk menggunakan teknologi informasi.
Penerimaan teknologi didefinisikasn sebagai keluasan sebaran dari suatu
teknologi pada proses organisasional atau masyarakat dan menjadi bagian
utuh dari tugas-tugas yang berhubungan dengan proses tersebut (Cooper and
Zmud 1990; Fichman and Kemerer, 1997). Pengguna dalam hal ini adalah
wajib pajak dan teknologi yang dimaksud adalah e-SPT sehingga pengertian
yang dimaksud adalah keinginan yang ditunjukkan oleh wajib pajak untuk
menggunakan e-SPT serta keleluasaan e-SPT diserap oleh wajib pajak untuk
melakukan suatu proses organisasional yang dalam hal ini adalah pelaporan
pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh
dengan perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta dapat ditarik kesimpulan:
1. Persepsi kegunaan (X1) diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (5,749 >
1,984) dengan probabilitas 0,000 < 0,05; sehingga berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
2. Persepsi kemudahan kegunaan (X2) diperoleh nilai thitung lebih besar dari
ttabel (2,520 > 1,984) dengan probabilitas 0,013 < 0,05; sehingga
berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
3. Sikap pengguna (X3) diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (3,626 >
1,984) dengan probabilitas 0,000 < 0,05; sehingga berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
4. Minat berperilaku (X4) diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,441 >
1,984) dengan probabilitas 0,016 < 0,05; sehingga berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
5. Kerumitan (X6) diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,441 > 1,984)
dengan probabilitas 0,001 < 0,05; sehingga berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
6. Penggunaan senyatanya (X5) diperoleh nilai thitung lebih kecil dari ttabel
(1,961 < 1,984) dengan probabilitas 0,052 > 0,05; sehingga tidak
berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai
sarana pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
7. Kesukarelaan (X7) diperoleh nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0,419 <
1,984) dengan probabilitas 0,676 > 0,05; sehingga tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
8. Jenis kelamin (X8) diperoleh nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,790 <
1,984) dengan probabilitas 0,431 > 0,05; sehingga tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
9. Pendidikan (X9) diperoleh nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,271 < 1,984)
dengan probabilitas 0,787 > 0,05; sehingga tidak berpengaruh signifikan
terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
10. Pengalaman (X10) diperoleh nilai thitung lebih kecil dari ttabel (1,298 <
1,984) dengan probabilitas 0,196 > 0,05; sehingga tidak berpengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
signifikan terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana
pelaporan pajak pertambahan nilai di KPP Pratama Surakarta.
B. Keterbatasan
1. Penelitian ini dilakukan hanya pada pengguna eSPT PPN di Surakarta.
2. Penelitian ini dilakukan hanya pada e-SPT PPN.
C. Saran
Adanya berbagai kekurangan dan keterbatasan yang penulis temui
selama jalannya penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi wajib pajak diharapkan untuk senantiasa aktif dalam mencari
informasi dalam pelaporan pajak dengan menggunakan e-SPT PPN,
sehingga tidak menemui kesulitan dalam melakukan pelaporan pajak.
2. Bagi pihak KPP Pratama Surakarta diharapkan senantiasa melakukan
penyuluhan dan pemberian informasi terkait dengan pelaporan pajak
dengan sistem e-SPT PPN, sehingga tidak menimbulkan permasalahan
bagi wajib pajak.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih memperluas penelitian dengan
menambahkan obyek penelitian serta menambahkan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku pengguna e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan
pajak.
Recommended