View
215
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
EDISI 004 Buletin PUSTEKLIM
A. Penanggung Jawab : Nao Tanaka
B. Editor : Juni.R
C. Tim Redaksi :
1. Juni Rachmadansyah
2. Gabriella Cristy Mandagie
3. Ajeng Thanti Pratiwi
iii
Jl.Kaliurang Km.7 Gg. Jurugsari IV, No. 19, Sleman Yogyakarta
Telp: 0274 – 885247 Fax. 0274 – 885423
www.pusteklim.org
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera,
Apakah kaitan antara tujuan diadakannya IPAL komunal dengan kelestarian sumber daya air? Air, pada dasarnya merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, dalam arti bahwa air dapat didaur ulang secara tak terbatas. Mekanisme daur ulang air di alam yang berjalan secara alami disebut siklus air. Siklus air ini digerakkan oleh tenaga yang berasal dari sinar matahari. Panas matahari secara langsung yang diterima melalui radiasi ke badan air, maupun gerakan udara (angin) yang juga disebabkan secara tidak langsung oleh sinar matahari, menggerakkan uap air, hingga terbentuklah hujan, turun menjadi air tanah, melarutkan berbagai mineral tanah dan kemudian dapat diambil dan dimanfaatkan oleh manusia. Selain itu, di dalam tanah sendiri terjadi proses pemurnian dan pembersihan juga terhadap air yang ada di dalamnya, yang melibatkan mikroba – mikroba tanah, dan lapisan – lapisan batuan. Proses ini adalah penyederhanaan dari suatu siklus atau cara kerja alam yang memurnikan dan mengembalikan air menjadi bersih kembali.
Siklus air berputar dengan kapasitas yang tetap, karena intensitas energi yang menggerakkan siklus tersebut adalah tetap (daya sinar matahari cenderung tetap sekitar 1200 W/m2). Selama berabad – abad umat manusia sebagai makhluk yang menduduki posisi paling puncak dari pemanfaat segala sumber daya alam yang ada, telah menikmati karunia air, dan sekaligus menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kelestarian sumber daya air. Sekitar 70% permukaan Planet Bumi ditutupi air dalam bentuk cair maupun padat. Dari sekian banyak air yang ada tersebut, hanyalah sebagian kecil saja yang berupa air tawar yang dapat dijangkau dan dimanfaatkan manusia dalam menjalani kehidupan sehari – hari, baik untuk konsumsi, kegiatan mandi, mencuci, hewan ternak, pertanian, dan sebagainya. Sumber utama sebagian besar air yang digunakan tersebut merupakan air tanah, yang mana air tanah tersebut kita ketahui sangat rentan terhadap pencemaran.
Kecepatan alam dalam menjalankan siklus air, mengubah air kotor menjadi air yang bersih kembali, semakin tidak seimbang dengan kecepatan makhluk hidup (terutama manusia) dalam menggunakan air tersebut (mengubah air bersih menjadi air limbah atau air kotor). Hal ini dikarenakan jumlah manusia semakin banyak serta modernisasi & urbanisasi semakin meningkat, sedangkan jumlah air yang mampu disediakan oleh alam jumlahnya tetap. Oleh sebab itulah maka umat manusia berusaha menggunakan teknologi untuk membantu alam mengatasi ketimpangan tersebut. Sebatas manakah suatu teknologi yang digunakan dapat membantu alam mendaur ulang air dapat dikatakan baik? Jawabnya adalah apabila hasil pengolahan air limbah dengan teknologi tersebut dapat memenuhi ketentuan baku mutu yang ada. Dari uraian di atas dapat kita tarik pemahaman bahwa tujuan diadakannya IPAL komunal adalah untuk mengolah limbah agar dapat menjaga kelestarian sumber daya air. Sehingga kita perlu menyamakan persepsi bahwa tujuan utama diadakannya IPAL komunal bukanlah untuk menyembunyikan limbah ataupun menghilangkan pemandangan jorok dari kegiatan buang air besar sembarangan; adapun hal tersebut hanyalah efek samping yang positif dari adanya IPAL Komunal.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yogyakarta, Januari 2019 (J.R)
iv
Jl.Kaliurang Km.7 Gg. Jurugsari IV, No. 19, Sleman Yogyakarta
Tel : 0274 – 885247 Fax. 0274 – 885423
www.PUSTEKLIM.org
DAFTAR ISI
❖ Bimbingan Teknis IPAL Komunal yang Ditingkatkan – Nopember
2018, Cirebon
❖ Studi Lapangan Mahasiswa STIKES Wira Husada Yogyakarta ke
PUSTEKLIM dan IPAL Komunal ‘Tirto Mili’ Jongkang, Sleman
❖ Kunjungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara untuk
melihat IPAL dengan Teknologi Kombinasi Anaerobik & Aerobik
(RBC Lattice 3 Dimensi)
❖ Kunjungan Perwakilan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia ke
PUSTEKLIM
❖ Kemajuan Proyek Penyebarluasan IPAL Komunal Berbasis
Masyarakat Secara Intensif Di Indonesia Tahun Kedua (2018)
IPAL Rancamanyar,
Baleendah, Bandung
1
Pada tanggal 21 Nopember 2018,
PUSTEKLIM bekerjasama dengan DPKPP
Kabupaten Cirebon, mengadakan
“Bimbingan Teknis (BimTek) IPAL
Komunal Berbasis Masyarakat yang
Ditingkatkan dengan Teknologi Kombinasi
Anaerobik-Aerobik”. Kegiatan berlangsung
hingga Kamis, 22 Nopember 2018,
bertempat di Hotel Luxton Cirebon. Dalam
kegiatan tersebut, hadir SKPD 5
kota/kabupaten termasuk Kota Cirebon,
Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Kuningan dan Kabupaten
Indramayu.
Di hari pertama kegiatan ini, diawali dengan registrasi oleh para peserta baik yang
sudah mendaftar sebelumnya lewat email kepada panitia BimTek PUSTEKLIM dan juga yang
baru hadir atau on the spot. Dari total peserta yang mendaftar sebelumnya yaitu 26 menjadi 32
peserta setelah dijumlahkan dengan peserta yang daftar secara on the spot. Kegiatan BimTek
resmi dibuka oleh Dr. Nao Tanaka dengan sambutannya, dan kemudian dilanjutkan dengan
penyampaian materi BimTek. Ada 6 materi
yang disampaikan di hari pertama yaitu
tentang sistem IPAL komunal yang
ditingkatkan dengan kombinasi proses
anaerobik dan aerobik, karakteristik air
limbah, pretreatment, Anaerobic Process,
Aerobic Process, serta praktik desain. Dalam
materi praktik desain, tim menyiapkan
sebuah pertanyaan perhitungan desain yang
nantinya akan dikerjakan peserta sebagai
tugas untuk kemudian dibahas di keesokan
harinya atau hari kedua kegiatan BimTek.
Sesuai dengan jadwal kegiatan pada hari kedua, peserta diberikan kesempatan untuk
melihat langsung pengoperasian unit RBC yang berada di IPAL Komunal desa Penpen
kecamatan Mundu. Lewat kunjungan lapangan ini, diharapkan para peserta dapat memiliki
pemahaman yang baik mengenai proses pengolahan air limbah melalaui proses aerobik yang
diterapkan oleh unit RBC. Melihat effluent hasil olahan RBC yang lebih bersih dan desain
bangunan yang tidak memerlukan lahan yang luas membuat alat pengolahan ini menjadi sangat
direkomendasikan. Dalam kesempatan itu diberikan pula penjelasan kepada warga yang
Diskusi bersama Dr. Nao Tanaka
Foto bersama para peserta BimTek di penutupan kegiatan
2
bertanggung jawab merawat IPAL tentang bagaimana cara merawat unit RBC ini dengan baik
dan benar. Setelah selesai dari lokasi IPAL Penpen, rombongan kembali ke hotel, kemudian
kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang bagaimana prosedur pemanfaatan
skema proyek PUSTEKLIM. Dengan pemahaman tentang skema proyek tersebut, diharapkan
para peserta dari dinas terkait yang hadir bisa mengetahui alur atau prosedur untuk memperoleh
unit RBC. Kemudian acara dilanjutkan lagi dengan membahas pertanyaan yang diberikan pada
materi praktik desain sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, pelatihan maupun bimbingan teknis merupakan kegiatan
pelatihan dan pengembangan pengetahuan serta kemampuan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi oleh setiap pihak yang berkepentingan agar dapat
mengambil manfaat dengan berorientasi pada kinerja mereka. Akhirnya kegiatan BimTek ini
ditutup pimpinan Pusteklim Dr. Nao Tanaka.
(Mandagie, C. G)
Pengarahan teknis operasional & perawatan unit aerobik (Genuk, Ungaran)
3
Penggunaan teknologi tepat guna dalam pengolahan air limbah, menjadi fokus utama
PUSTEKLIM. Targetnya bukan hanya sekedar masyarakat saja tapi PUSTEKLIM juga ingin
memperkenalkan teknologi tersebut kepada generasi muda yang diharapkan bisa terus
menerapkan dan bahkan bisa mengembangkan teknologi ini ke depannya. Lewat tujuan ini,
PUSTEKLIM memiliki program kunjungan belajar dari mahasiswa baik mahasiswa tingkat
awal maupun akhir.
Pada tanggal 14 Nopember 2018
PUSTEKLIM mendapatkan kunjungan dari
mahasiswa semester 3, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Wira Husada Yogyakarta.
Mereka ingin mempelajari teknologi tepat guna.
Salah satunya dalam proses pengolahan air limbah
yang dikembangkan PUSTEKLIM. Dalam
kunjungan mahasiswa kami kenalkan dengan
proses yang dipakai dalam pengolahan air limbah
dengan penjelasan singkat dari PUSTEKLIM,
kemudian diajak berkeliling untuk melihat contoh
alat yang sudah pernah PUSTEKLIM buat sebelumnya di lingkungan workshop PUSTEKLIM.
Saat berkeliling, disampaikan berbagai perbedaan material yang sudah pernah diterapkan oleh
PUSTEKLIM dalam kaitannya dengan mengatasi permasalahan teknis. Untuk memperjelas
alur proses pengolahan air limbah, PUSTEKLIM mengadakan field trip dengan mengunjungi
IPAL KOMUNAL ‘Tirto Mili’ yang bertempat di Padukuhan Jongkang, Sariharjo, Ngaglik,
Sleman D.I Yogyakarta. Di sana mahasiswa disambut dengan hangat oleh pengurus Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) diwakili Sekretaris Bpk. Heru Setiawan dan juga rekan – rekan
pengurus lainnya yang merawat dan menjalankan IPAL komunal Tirto Mili.
Mahasiswa secara antusias menggali
berbagai informasi yang ingin mereka dapatkan
dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada
pengurus IPAL Tirto Mili. Dari Pengurus IPAL
berbagai pertanyaan mahasiswa dijawab dengan
sangat gamblang dan informatif. Misalnya
bagaimana tata kelola IPAL yang tidak saja
menjadi sarana melayani pengolahan limbah
domestik warga, tapi juga akan dikembangkan
menjadi semacam lokasi tujuan wisata edukasi
maupun eco-wisata. Hal ini diawali dengan aksi
Mahasiswa melihat media biofilter tipe DD-02
Foto bersama di IPAL Komunal Jongkang
4
nyata warga Jongkang yang bersama – sama menjadikan area sekitar IPAL menjadi tempat
bertanam sayur – sayuran, seperti nangka (untuk dijual kepada pengusaha gudeg), sayur terong,
cabe, dan lain – lain. Air dari IPAL dapat juga digunakan untuk mengisi kolam peternakan
ikan. Tempat ini juga dihiasi dengan tanaman – tanaman hias seperti bunga – bungaan untuk
mempercantik area IPAL Tirto Mili. Pengembangan seperti ini dapat terlaksana berkat peran
aktif pengurus dan warga masyarakat serta berkat adanya dukungan yang sangat besar dari
Dukuh Jongkang sendiri yang mengizinkan penggunaan lahan bagi pengembangan di sekitar
sarana IPAL.
(Mandagie, C. G)
Pengambilan sampel air limbah untuk pengujian di laboratorium
5
Hari Kamis 15 Nopember 2018,
PUSTEKLIM menerima Kunjungan dari Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Utara, Kepala
Dinas dan beberapa staf berkunjung ingin
mengetahui Sistem IPAL Komunal yang sudah
pernah PUSTEKLIM buat dan coba terapkan di
masyarakat. Kunjungan kali ini diawali dengan
sambutan dan perkenalan di kantor PUSTEKLIM
serta penyampaian sedikit tentang bagaimana
proses pengolahan air limbah yang selama ini sudah
pakai di Indonesia dan dengan yang biasa dipakai di
Jepang. Setelah melakukan riset PUSTEKLIM menemukan bahwa dengan mengkombinasikan
kedua sistem pengolahan anaerobik dan aerobik akan menghasilkan hasil olahan air limbah
yang memenuhi syarat baku mutu. Setelah
melakukan penjelasan sedikit tentang proses
pengolahan, Dr. Nao Tanaka dan Bapak Herman
Soedjarwo beserta tim DLH Provinsi Sumatera
Utara langsung mengunjungi IPAL KOMUNAL
Jongkang, setelah melihat IPAL dan hasil
olahannya berupa air yang sudah bisa
dimanfaatkan oleh warga masyarakat sebagai
sumber air untuk kolam ikan dan untuk menyiram
tanaman yang dibuat oleh warga disekitar area
IPAL. Setelah itu melanjutkan kunjungan ke IPAL
Mendiro yang terletak di Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta. Diharapkan DLH
Provinsi Sumatera Utara dan PUSTEKLIM dapat membangun kerjasama yang meningkat demi
mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dalam perbaikan sanitasi dan lingkungan.
Kunjungan ini sangat penting artinya
karena selama ini kita masih beranggapan bahwa
daerah – daerah yang berada di luar Pulau Jawa
masih relatif tidak sepadat Pulau Jawa, sehingga
prioritas pembangunan dan peningkatan sarana
sanitasi yang dapat memenuhi tuntutan baku mutu
yang ada masih tidak terlalu diperhatikan. Namun
dengan kunjungan ini, dapat dimunculkan
pemikiran bahwa ada juga daerah perkotaan yang
membutuhkan pengolahan air limbah dengan
Pengenalan Program PUSTEKLIM
Presentasi Proses Pengolahan Air Limbah
Melihat hasil air limbah setelah melalui RBC
6
sistem yang ditingkatkan di luar pulau Jawa untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
kondisi sanitasi di sana. Pada kunjungan kali ini PUSTEKLIM juga berkesempatan
menyampaikan bahwa teknologi pengolahan dengan kombinasi anaerobik – aerobik adalah
pilihan yang sangat bagus untuk diterapkan pada IPAL komunal domestik, dan pemikiran
bahwa pengolahan air limbah domestik dengan cara – cara konvensional selama ini bukanlah
satu – satunya pilihan.
(a). Foto bersama Pimpinan dan staf PUSTEKLIM dan delegasi dari Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara
(b). Sambutan hangat dan penjelasan yang sangat baik diberikan oleh pengurus IPAL Tirto Mili diwakili
sekretaris KPP Bapak Heru Setiawan (tanda panah) kepada para mahasiswa yang mengikuti studi lapangan dan
delegasi dari Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara mengenai IPAL komunal Tirto Mili
(Mandagie, C. G)
a
b
7
Pada tanggal 14 Desember 2018 PUSTEKLIM menerima kunjungan khusus dari
perwakilan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Bapak Yoshida. Beliau sengaja datang untuk
meninjau kemajuan penyebarluasan sistem pengolahan air limbah secara kombinasi yang
direkomendasikan PUSTEKLIM. Bapak Yoshida dalam kunjungan ini bertemu dan
berbincang – bincang dengan warga pemanfaat teknologi IPAL komunal yang menggunakan
sarana RBC Lattice 3 Dimensi.
Adapun lokasi yang dikunjungi yaitu IPAL Tirto Mili di Jongkang, dan IPAL Ngudi
Mulyo di Mendiro serta IPAL Pondok di Padukuhan Pondok, Condong – Catur Sleman
Yogyakarta. Bapak Yoshida menyarankan agar PUSTEKLIM dapat lebih bergiat lagi
menyebarluaskan teknologi ini di berbagai daerah di Indonesia.
(a). Bapak Yoshida meninjau air hasil olahan IPAL Ngudi Mulyo (b). Serah – terima unit aerobic (Sistem RBC Lattice 3
Dimensi) dari PUSTEKLIM diwakili pimpinan PUSTEKLIM Bapak Dr. Nao Tanaka dan ketua KPP IPAL Ngudi Mulyo,
diwakili bendahar KPP, Bapak Yanto (c). Bapak Dr. Nao Tanaka Bersama Bapak Yoshida dan pengurus IPAL Pondok, meninjau
kondisi IPAL komunal desa Pondok, Condong – Catur D.I.Y (d). Bapak Dr. Nao Tanaka dan Bapak Yoshida melihat kinerja
IPAL Tirto Mili di Jongkang, Sleman. D.I.Y
(Mandagie, C. G)
a b
c d
8
Di akhir ‘tahun kedua proyek’, pembangunan model system yang dilaksanakan
PUSTEKLIM di berbagai daerah sudah hampir selesai, tahun ini dibangun di lima Provinsi dan
10 Kabupaten berbeda, dengan jumlah lokasi sebanyak 17 titik.
1. Jawa Barat
1) Kabupaten Bandung
(1) Rancamanyar – Baleendah
Untuk merenovasi IPAL Komunal Rancamanyar, perlu diadakan tindakan khusus,
karena ketinggian permukaan air dalam bak exisiting terlalu rendah, maka khusus untuk
renovasi Rancamanyar ini PUSTEKLIM menambah bak sedimentasi awal dan bak anaerobik
juga (biasanya untuk kasus renovasi hanya menambah bak RBC dan sedimentasi akhir saja).
(2) Cikembang
Dengan inisiatif Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, IPAL komunal
Cikembang sedang direnovasi. Untuk kasus Cikembang ini, pemerintah daerah menanggung
biaya RBC Lattice 3 Dimensi, sedangkan PUSTEKLIM menanggung biaya pembangunan bak
RBC dan bak sedimentasi akhir. Cikembang sendiri merupakan pedesaan di hulu sungai
Citarum yang mana masyarakatnya menggantungkan hidup dari sektor pertanian, terutama
pertanian sayur mayur. Masyarakat di daerah ini bergantung pada fasilitas MCK umum untuk
sarana sanitasi nya. MCK umum inilah yang sekarang direnovasi dengan menambahkan
pengolahan aerobik dari yang sebelumnya anaerobik saja, menjadi kombinasi anaerobik –
aerobik agar air olahan yang dihasilkan semakin bagus.
Pengecekan dimensi IPAL Rancamanyar Mesin RBC pada IPAL Rancamanyar
9
2. D.I. Yogyakarta
1) Kabupaten Sleman
(1) Mendiro
IPAL Ngudi Mulyo atau lebih dikenal IPAL Mendiro, adalah salah satu contoh ideal
IPAL komunal yang ada. Renovasi penambahan sistem pengolahan aerobik lebih
meningkatkan kualitas air olahan IPAL, serta membantu menghilangkan bau yang ditimbulkan
dari pengolahan existing sebelumnya. Dengan hasil renovasi sekarang ini, pengunjung IPAL
mendiro dapat lebih nyaman bersantai dan bersantap hidangan sambil membaca buku atau
sekedar duduk – duduk di area IPAL karena dari IPAL ini boleh dikatakan sudah tidak
menimbulkan bau lagi. Efluen (air olahan) dari IPAL dimanfaatkan untuk ternak ikan.
Para pengurus dan pemanfaat menyampaikan rasa terimakasih yang besar atas
dukungan PUSTEKLIM untuk meningkatkan IPAL yang ada. Bapak Dr. Nao Tanaka sendiri
IPAL komunal Mendiro merupakan kompleks
antara IPAL, tempat pertemuan dan istirahat, kafe,
kolam ikan, tanaman hias dlsb.
RBC Lattice 3 Dimensi yang ditambah
sesudah proses anaerobik
Proses konstruksi unit aerobik IPAL untuk MCK Cikembang, telah
memasuki tahap akhir dan siap dipasangi RBC Lattice 3 Dimensi
10
telah menyerahkan secara resmi bantuan sistem aerobik (RBC Lattice 3 Dimensi) kepada pihak
pengurus KPP dengan ditandatanganinya surat berita acara serah terima pada tanggal 16
Desember 2018, dan ditutup dengan acara bersantap hidangan ala kadarnya di IPAL Mendiro.
(2) Mulungan
IPAL Bakti Warga atau IPAL Mulungan berada di Mulungan Kulon, Sendangadi,
Mlati, Sleman Yogyakarta (di dekat jalan Jogja – Magelang). Adalah IPAL komunal yang telah
beroperasi melayani warga sejak 2012. Sebanyak 140 KK telah tersambung dengan IPAL ini.
Sesuai keinginan dari masyarakat untuk meningkatkan IPAL tersebut, PUSTEKLIM telah
menambah RBC sesudah proses anaerobik yang sudah ada.
(3) Minomartani
IPAL Minomartani terletak di tepi sungai yang masih cukup jernih airnya. Oleh
karenanya air olahan dari IPAL komunal yang ada semestinya harus jernih juga dan tidak
menimbulkan pencemaran. Oleh sebab itu ketua KSM menginginkan perbaikan IPAL yang ada
sehingga menghasilkan air olahan yang berkualitas. Hal inilah yang memotivasi warga untuk
meningkatkan IPAL mereka yang sebelumnya hanya anaerobik saja menjadi sistem kombinasi
anaerobik – aerobik dengan RBC – Lattice 3 Dimensi.
Pengecekan hasil pemasangan RBC Mulungan RBC Mulungan telah terpasang dengan baik
11
Saat ini alat RBC – Lattice 3 Dimensi sudah dipasang dan sistem IPAL komunal sudah
semakin lengkap dengan kombinasi anaerobik – aerobik dan diharapkan akan menghasilkan
air olahan yang semakin baik. Peresmian dan serah terima oleh pimpinan PUSTEKLIM kepada
warga (KPP) akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
(4) Selomartani
Desa Selomartani yang terletak di Kecamatan Kalasan, Sleman, tahun 2018 juga
menerima dukungan hibah unit aerobik untuk sistem IPAL komunal yang sebelumnya hanya
menggunakan pengolahan anaerobik saja. Saat ini pembangunan unit aerobik sudah selesai,
dan menunggu serah terima. Sambungan rumah saat ini 86 KK, dan akan ditingkatkan sampai
maksimal 120 KK.
RBC telah terpasang dengan baik pada IPAL Minomartani
RBC dipasang di sebelah bak anaerobik IPAL Selomartani
12
(5) Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim
Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim, adalah sebuah Pondok Pesantren yang terletak di
Dukuh Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pesantren ini mendidik dan menaungi sekitar 500 santri. Sistem pengolahan air limbah yang
selama ini diterapkan adalah sistem peresapan yang dibagi menjadi delapan bagian. Akan tetapi
karena permukaan air tanahnya tinggi, bak peresapannya perlu sering dikuras. Oleh karenanya
ketika mendengar informasi tentang penyebarluasan teknologi IPAL komunal yang
ditingkatkan dengan sistem kombinasi anaerobik – aerobik, pengurus pondok segera
menghubungi PUSTEKLIM dan menyatakan berminat mengikuti program PUSTEKLIM. Dan
dari pimpinan PUSTEKLIM sendiri sangat menyambut baik keinginan dari pengurus pondok,
karena sejalan dengan tujuan PUSTEKLIM yaitu menyebarluaskan teknologi yang cocok dan
mudah dioperasikan untuk mengolah air limbah domestik agar memenuhi baku mutu yang ada,
dan membawa manfaat yang besar bagi lingkungan.
3. Jawa Tengah
1) Kabupaten Wonosobo
(1) Kalibeber
IPAL Kalibeber awalnya menggunakan teknologi anaerobik saja, dengan jumlah 50 SR
yang sudah tersambung dari total 90 SR, yang kemudian direnovasi dengan dukungan dari
PUSTEKLIM menambah pengolahan aerobik nya sehingga sekarang pengolahan yang ada
sudah menjadi kombinasi anaerobik – aerobik dengan harapan dari warga: air hasil olahan
menjadi lebih bersih dan tidak akan mencemari lagi sungai sebelahnya.
Foto kiri: penggalian tanah untuk bak anaerobik dan pemasangan dinding penahan. Foto
kanan: Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim
13
Unit aerobik IPAL Kalibeber telah diserah-terima-kan oleh PUSTEKLIM kepada warga pada
tanggal 10 Januari 2019 dan sudah beroperasi dengan baik.
2) Kabupaten Semarang
(1) Genuk
IPAL Genuk adalah salah satu dari dua IPAL komunal yang tahun ini mengadopsi
teknologi pengolahan kombinasi anaerobik – aerobik di Kabupaten Semarang. IPAL Genuk
direncanakan akan melayani 130 KK.
Sistem pendanaan RBC di Genuk adalah “Partial Subsidy”, artinya sebagian biaya
sarana RBC ditanggung warga/pemda, sedangkan sisanya dibantu PUSTEKLIM.
Foto bersama pengurus KPP IPAL Kalibeber Penjelasan operasional dan perawatan RBC
Diskusi lapangan dengan KSM dan TFL Diskusi mengenai permasalahan yg dihadapi
14
(2) Lerep
IPAL Lerep adalah IPAL yang kedua disamping IPAL Genuk yang tahun ini
menggunakan teknologi kombinasi anaerobik – aerobik di Kabupaten semarang.
Untuk IPAL Lerep direncanakan melayani 125 KK atau lebih, di antaranya sudah
disambung 30 rumah. Motivasi masyarakat untuk membangun IPAL adalah memperbaiki
kualitas air selokan yang mengalir ke sawah. Sama dengan Genuk, sistem pendanaan RBC di
Lerep juga sistem partial subsidy.
3) Kabupaten Pati
Pada tahun 2018, Kabupaten Pati melanjutkan kerjasama dengan PUSTEKLIM,
menyusul evaluasi yang baik mengenai hasil kerjasama untuk 2 IPAL di tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018 PUSTEKLIM bersama DPUTR Kabupaten Pati dan masyarakat di sana
bersama – sama ambil bagian dalam pembangunan IPAL komunal berbasis masyarakat yang
ditingkatkan. Untuk 4 IPAL komunal yang baru dibangun pada tahun 2018, warga/PEMDA
mendanai pembangunan bagian yang lain dari sarana RBC, sedangkan untuk RBC, sebagian
ditanggung oleh warga/PEMDA dan sisanya ditanggung PUSTEKLIM (sistem partial
subsidy). Hanya untuk 1 IPAL komunal, yaitu Tlogomojo, PUSTEKLIM membantu secara
penuh untuk menambah proses aerobik (RBC) karena kasus renovasi. Adapun lokasi – lokasi
yang dimaksud sebagai berikut,
(1) Banyutowo
Lokasi yang pertama adalah IPAL ‘Tunggul Wulung’ yang berlokasi di Desa
Banyutowo, Dukuh Seti. Untuk IPAL ini sudah hampir operasional, hanya tinggal proses
IPAL komunal Lerep, Kab.Semarang
RBC pada IPAL komunal Lerep
15
finishing saja, pemasangan dan pengujian alat RBC Lattice 3 Dimensi telah dilakukan dan dapat
berjalan baik. IPAL ini akan melayani 84 sambungan rumah.
(2) Puncel
Masih dari Kecamatan Dukuh Seti, kali ini titik IPAL berada di Desa Puncel. IPAL
Puncel diberi nama IPAL Tirta Agung, dengan jumlah warga pemanfaat direncanakan 80 KK,
di antaranya 60 KK sudah tersambung. Posisi IPAL ini memiliki keuntungan dari segi
topografi, yang mana air limbah dan air olahan dapat mengalir secara lancar secara gravitasi
karena tanahnya miring kearah sawah. Karena kualitas air olahannya baik (dengan adanya
proses aerobik), maka air olahan yang mengalir ke sawah tersebut dapat dimanfaatkan petani
untuk irigasi.
(3) Bulumanis Kidul
Setelah dari Kecamatan Dukuh Seti, kita berlanjut ke Kecamatan Margoyoso, tepatnya
di Desa Bulumanis Kidul. Di lokasi ini dilakukan pemeriksaan unit aerobik yang baru dipasang
Foto bersama di IPAL Banyutowo RBC pada IPAL komunal Banyutowo, Kab.Pati
Foto atas kiri: foto bersama di IPAL Puncel, foto atas kanan: serah terima
maintenance kit kepada pengurus IPAL.
16
dan juga penyerahan maintenance kit dari PUSTEKLIM kepada KPP, menyusul sudah hampir
selesainya pembangunan IPAL ini. Saat ini tersambung 24 KK, dan ke depan akan tersambung
lagi sekitar 32 KK. Akan tetapi terdapat hambatan untuk sambungan tersebut karena tanah yang
akan dilalui perpipaan harus melewati tanah pribadi masyarakat, dan sampai saat ini masih
dalam tahap negosiasi antara KSM/KPP dengan pemilik tanah yang akan dilalui pipa tersebut.
Air hasil olahan dapat dialirkan untuk ke lahan sawah di sebelah IPAL.
(4) Cebolek Kidul
Lokasi keempat yaitu Cebolek Kidul, masih di Kecamatan Margoyoso. Posisi IPAL
sendiri di halaman kantor kelurahan, dan akan melayani sebanyak 75 sambungan rumah dengan
jumlah 60 sambungan yang sudah tersambung. Saat ini sistem aerobik dan anaerobik sudah
siap, hanya saja sambungan pipa masih dalam proses pengerjaan, dan akan segera selesai.
Foto kiri: Penyerahan maintenance kit kepada pengurus KPP. Foto kanan: Penandatanganan berita
acara serah terima hibah unit aerobik IPAL komunal Bulumanis Kidul
Foto kiri: Penandatanganan berita acara serah terima hibah unit aerobik IPAL komunal Cebolek Kidul
Foto kanan: RBC pada IPAL Cebolek Kidul
17
(5) Tlogomojo
Berbeda dengan keempat tempat yang lain di Kabupaten Pati, kasus IPAL komunal
Tlogomojo adalah renovasi. Dengan melihat hasil renovasi di Desa Sumur dan Mojomulyo,
(Kabupaten Pati) pada tahun sebelumnya, masyarakat Desa Tlogomojo bermotivasi untuk
mengadakan renovasi untuk menghilangkan bau dan menghindari pencemaran lingkungan dari
air olahan IPAL komunal yang ada sebelumnya. Jumlah 80 KK mulai dilayani dengan IPAL
komunal yang ditingkatkan dengan proses aerobik (RBC Lattice 3 Dimensi).
4. Jawa Timur
1) Kabupaten Pasuruan
(1) Candiwates
Pasuruan memperoleh dukungan pengembangan IPAL komunal dari PUSTEKLIM
yang ketiga setelah sebelumnya Desa Ngerong dan Sumberdawesari di tahun 2017, kali ini di
Desa Candiwates untuk program tahun 2018. Kondisi lahan dengan muka air tanah yang
dangkal cukup menjadi kendala proses konstruksi. Akan tetapi, sejauh ini dapat dilakukan
pembangunan dengan baik. Sampai saat ini pembangunan sudah selesai dan menunggu
peresmian. Sebanyak 100 KK akan dilayani dengan IPAL komunal yang baru dibangun ini.
Foto kiri: IPAL komunal Tlogomojo, Pati; Foto kanan: RBC pada IPAL komunal Tlogomojo, Pati
18
5. Sulawesi Selatan
1) Kabupaten Soppeng
(1) Bila
PUSTEKLIM berusaha menyebarluaskan teknologi IPAL komunal tidak hanya di
pulau Jawa, namun ke seluruh Indonesia, tergantung kebutuhan dari masyarakat dan dengan
dukungan pemerintah setempat. Kali ini berlokasi di Pulau Sulawesi, tepatnya di Kelurahan
Bila, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. PUSTEKLIM memberikan
dukungan unit pengolahan aerobik untuk merenovasi IPAL yang sudah ada sebelumnya.
Jumlah KK yang akan dilayani dengan IPAL yang ditingkatkan dengan renovasi tersebut
adalah 66 KK.
(J.R)
RBC pada IPAL Candiwates, Pasuruan
RBC Terpasang pada IPAL Bila, Soppeng
19
Jl. Kaliurang km.7 Gg. Jurugsari IV/19 Yogyakarta
P.O. BOX 19 YKBS 55281
Phone : 0274-885247
Fax : 0274-885423
www.pusteklim.org
Contact Person
Herman Sudjarwo
HP: 0812-295-5204, E-mail: hermansudjarwo@yahoo.com
Ajeng Thanti Pratiwi
HP: 0857-2922-4686 E-mail : pusteklimbah@gmail.com
Yuni Supriyati
HP: 0812-277-9388, E-mail: yuni.supriyati@gmail.com
Gabriella Cristy Mandagie
HP: 0877-1999-9381 E-mail : mgabriellacristy@gmail.com
Recommended