View
230
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
jhhghh
Citation preview
CASE REPORTGagal Ginjal Akut
Wilson Marceilona
Identitas•Ny.NNama•31 tahunUmur•PerempuanJenis kelamin•Gunung SugihAlamat•IslamAgama•Ibu Rumah TanggaPekerjaan•14 Juli 2013 (IGD)Tanggal Masuk•ICU (15/7/2013)Bangsal
Keluhan Utama
Pasien tampak lemah dan kesakitan dengan perdarahan
post partum anak ke 2
Keluhan Tambahan
Nyeri kepala Mual
Riwayat Penyakit SekarangHari minggu tanggal 14/7/2013 pasien datang ke IGD atas rujukan dari
bidan setempat dengan pendarahan hebat post partum. Pada saat dirujuk terpasang satu buah tampon yang terpasang di kemaluannya. Pasien datang dalam keadaan lemas dan kesakitan, dengan tanda vital yang kurang baik. Setelah tanda vital diperbaiki dengan infus 2 line pasien langsung dimasukan ke dalam ruang perawatan kebidanan. Saat di ruang rawat pasien terus diobservasi dan sempat masuk 2 kantong PRC. Kemudian pada tanggal 15/7/13 pukul 01.00 pasien dilakukan reposisi manual di OK, kemudian pasien langsung dirawat ke dalam ruang HCU. Semenjak pasien masuk dari IGD sampai saat dilakukan reposisi di OK pasien dikatakan tidak mengeluarkan urine sama sekali.
Riwayat Hipertensi selama kehamilan disangkal.
Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit kencing manis, penyakit jantung, paru, ginjal, hati, lambung dan alergi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit KeluargaHipertensi (+)Ayah dan ibu
pasien
Diabetes Mellitus
(-)
Penyakit Serupa(+)
Ibu pasien
Penyakit jantung (+) ayah pasien
Allergi (-)
Merokok (-)
Alkohol (-)
Konsumsi obat tidak
ada
Tidak berolahraga
teratur
Riwayat Kebiasaan
Pemeriksaan Fisik (IGD)• Keadaan Umum:– Tampak sakit berat
• Kesadaran : – GCS E4V6M5
Tanda Vital
Setelah tanda vital pasien di perbaiki, pasien dikirim ke ruang perawatan kebidanan.
Pemeriksaan Fisik (setelah masuk HCU)• Keadaan Umum:– Tampak lemah
• Kesadaran : –GCS E4V6M5
• Status Gizi :–Gizi Baik
Tanda Vital
Pemeriksaan Fisik• Kepala : tampak normocephali, perdarahan (- ),
konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-• Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar
Head and Neck
Pemeriksaan Thoraks Paru-paru
• Inspeksi : Gerak Simetris Statis dan Dinamis• Palpasi : Vokal fremitus simetris kanan dan kiri• Perkusi : Sonor• Auskultasi : Suara nafas vesikular, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat• Palpasi : Ictus cordis ICS VI 1 cm medial LMCS• Perkusi : Batas jantung normal• Auskultasi : Bunyi jantung I - II Reg, murmur (-) , gallop
(-)
Thorax
Pemeriksaan Abdomen• Inspeksi– datar, supel, smiling umbilicus (-)
• Palpasi– Hepar tidak teraba membesar – Lien tidak teraba membesar– Nyeri Tekan Epigastrium (-)
• Perkusi– Timpani– Shifting dullness (-)
• Auskultasi– bising usus (+)
Abdomen
Dari kemaluan keluar darah merembes ( dari catatan operasi dikatakan bahwa di dalam kemaluan terdapat 4 buah tampon )
DC terpasang dengan urine bag ( urine dari saat pasien dirawat di IGD sampai dirawat di HCU <25cc)
Genitalia
Pemeriksaan LaboratoriumTest Hasil Unit Normal
14 Juli 2013 (saat masuk IGD) Hemoglobin 6,8 g% 12-17Leukosit 17200 g/dL 5.000-10.000Thrombosit 163.000 g/dL 150.000 - 450.000Hematokrit 20 % 37-48 %GDS 147 mg/dL 80-140Ureum 28 mg/dL 10-45Creatinin 1,3 mg/dL 0.4-0,75SGOT 62
SGPT 24
15 Juli 2013 ( saat di HCU)Hemoglobin 6,4 g% 12-17Leukosit 23900 g/dL 5.000-10.000
Thrombosit 50000 g/dL 150.000 - 450.000Hematokrit 20 % 37-48 %SGPT 64Ureum 41 mg/dL 10-45Creatinin 2,7 mg/dL 0.4-0,75SGOT 106
Pemeriksaan LaboratoriumTest Hasil Unit Normal
16 juli 2013 Hemoglobin 6,2 g% 12-17Leukosit 19100 g/dL 5.000-10.000Thrombosit 33.000 g/dL 150.000 - 450.000Hematokrit 17 % 37-48 %Ureum 70 mg/dL 10-45Creatinin 4,0 mg/dL 0.4-0,75Cl 100 95-105
Na 124 135-145
K 5,2 3,5-5
albumin 1,9
17 juli 2013Hemoglobin 6,7 g% 12-17Leukosit 18700 g/dL 5.000-10.000
Thrombosit 41000 g/dL 150.000 - 450.000Hematokrit 19 % 37-48 %GDS 74Ureum 93 mg/dL 10-45Creatinin Reagen habis mg/dL 0.4-0,75
Diagnosa Kerja
Diagnosa klinis
• Post reposisi inversio uteri dengan oliguria ec susp. Gagal ginjal akut + hellp syndrome
tgl 15/7/2013 Cairan yang masuk di hitung berdasarkan kebutuhan cairan
35cc/kgbb/24 jam ceftriaxone 1g/12 jam as traneksamat / 8 jam metergin drip /24 jam dikarenakan urin yang keluar <25 cc dlm 24 jam,
disarankan pemberian fima Hes 1 kolf, setelah selesai direncanakan pemberian 1 ampul furosemid ( tunggu diatas 110/70)
pemberian infus 1 kolf PRC (250cc) dan 1 kolf FFP (167cc)
Penatalaksanaan
tgl 16/7/2013 cairan infus diminimalkan saja menjadi paling minim,
dikarenakan oedem pada ekstremitas makin jelas, shifting dullness pada abdomen +, ronkhi +/+
terapi lain dilanjutkan, rencana ceftriaxone diganti dengan meropenem
furosemid dijadikan 3x1 ampul ( dilihat produksi urin 24 jam hanya 80 cc) (advice pagi)
rencana pemnerian PRC lagi dikarenakan kadar hb yang masi rendah
rencana untuk dilakukukan haemodialisa ( advice siang setelah hasil lab keluar )
Penatalaksanaan
tgl 17/7/2013 tgl 16/7/2013 pasien diberangkatkan untuk dilakukan
haemodialisa tetapi ditolak dikarenakan kadar hb <7,5 cairan infus diminimalkan juga, dilihat imbalance cairannya urin yang keluar sudah meningkat menjadi 170cc/24 jam.
dosis furosemid ditingkatkan menjadi 4x1 ampul terapa lain tetap diteruskan diberikan PRC 1 kolf lagi
Penatalaksanaan
Prognosis
Ad Vitam Dubia
Ad Functionam Dubia
Ad Sanationam Dubia
ACUTE KIDNEY INJURY
DEFINISI Suatu sindroma klinik akibat adanya
gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak (dalam beberapa jam sampai beberapa hari).
Retensi sisa metabolisme nitrogen (urea kreatinin) dan non nitrogen.
(-/+) oliguri.
KLASIFIKASI
Kriteria Kenaikan kreatinin serum & penurunan LFG
Penurunan produksi urin (Urin Output=UO)
Risk Kenaikan kreatinin 1.5 kali atau penurunan LFG > 25%
UO < 0.5 ml/kg/jam selama 6 jam Sensitivitas
Tinggi
Injury Kenaikan kreatinin 2 kali atau penurunan LFG > 50%
UO < 0.5 ml/kg/jamselama 12 jam
Failure Kenaikan kreatinin 3 kali atau penurunan LFG > 75% / kreatinin ≥ 4 mg/dl (peningkatan akut ≥ 0.5 mg/dl)
UO < 0.3 ml/kg/jam selama 24 jam atau anuria selama 12 jam
Loss GGA menetap = penurunan fungsi ginjal lebih dari 4 minggu
Spesifitastinggi
ESRD Gagal ginjal terminal (> 3 bulan)= ESRD
RIFLE criteria for AKI
ETIOLOGI
Penurunan perfusi ginjal (pre renal)
Penyakit intrinsik ginjal (renal) Obstruksi renal akut (post renal)
ETIOLOGIPre renal1. Hipovelemia Kehilangan darah/plasma Kehilangan cairan Redistribusi intravaskular ke
ekstravaskular Kekurangan asupan cairan
ETIOLOGI2. Vasodilatasi sistemik Sepsis Sirosis hati Anestesi/blokade ganglion Reaksi anafilaksis Vasodilatasi oleh obat
ETIOLOGI3. Penurunan CO/kegagalan pompa
jantung Infark jantung Gagal jantung kongestif Tamponade jantung Distrimia Emboli paru
ETIOLOGI4. Kegagalan autoregulasi
◦ Vasokontriksi praglomerulus ◦ Vasodilatasi pascaglomerulus
AUTOREGULASI
ETIOLOGIRenal1. Obstruksi renovaskular
Obstruksi arteri renal Obstruksi vena renal
ETIOLOGI2.Penyakit glomerulus atau
mikrovaskulatur renal• Glomerulonefritis dan vaskulitis• Hemolytic uremic syndrome, TTP,
DIC,toxemia of pregnancy, acceleratedhypertension, radiation nephritis, SLE,scleroderma.
ETIOLOGI3. Acute Tubular Necrotic (ATN) Iskemia seperti pada pre-renal ARF Toxins
Eksogen Zat kontras radiologi, AntibiotikEndogen Pigmen intratubular, Kristal intratubular
ACUTE TUBULAR NECROSIS
ETIOLOGIPost renal Obstruksi intrarenal Obstruksi ekstrarenal
DIAGNOSA Anamnesa Pemeriksaan Fisik Urine Tes darah Radiologi Biopsi ginjal
DIAGNOSA1. Anamnesa: Input output Mual, muntah, dan rasa letih Riwayat penyakit Penggunaan obat
PEMERIKSAAN FISIK
Pre renal•Tanda-tanda dehidrasi•Tanda-tanda syok•Tanda-tanda gagal jantung
Renal•Nyeri tumpul•Edema•Hipertensi •Tanda-tanda nefritis
Post renal•Nyeri kolik•NK CVA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah- Darah rutin- Faal ginjal
- AGD
Urinalisa- Makroskopik- Mikroskopik
Pemeriksaan Penunjang
Radiologis
EKG
Biopsi ginjal
Komplikasi overload volume intravaskular, hiponatremia, hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipermagnesemia, metabolik asidosis
Penatalaksanaan
Pencegahan Terapi khusus
PencegahanIdentifikasi faktor resikoAtasi etiologiPertahankan homeostasis
Pertahankan euvolemiaCegah komplikasi metabolik
Evaluasi status nutrisiCegah infeksiEvaluasi obat yg dipakai
Terapi khusus
•usaha untuk mengganti fungsi ginjal penderita yang telah menurun•menggunakan ginjal buatan (dialisis) atau transplantasi pada gagal ginjal terminal
Terapi
pengganti ginjal
Terapi Pengganti Ginjal
Kriteria untuk memulai Terapi Pengganti Ginjal pada Pasien Kritis dengan AKI
1. Oliguria (output urin < 200 cc/12 jam)2. Anuria/ oliguria berat( output urin < 50 cc/12 jam)3. Hiperkalemia (> 6,5 mmol/L)4. Asidosis berat (pH<7,1)5. Azotemia( urea> 30 mmol/ liter)6. Gejala klinik berat( terutama edema paru)7. Ensefalopati uremik8. Perikarditis uremik9. Neuropati/ miopati uremik10.Disnatremia berat( Na > 160 atau 115 mmol/L)11.Hipertemia/ hipotermia12.Overdosis obat-obatan yang terdialisis jika kadar asam urat , 15
mg/dl•1 dari gejala indikasi TPG•2 dari gejala harus segera diterapi TPG•> dari 2 walau belum mencapai kadarnya harus TPG
Recommended