View
222
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
1/12
Gaya Belajar dan Strategi Belajar Mahasiswa
Secara umum, gaya belajar dapat dikelompokkan berdasarkan kemudahan dalam menyerap informasi (perceptual
modality), cara memproses informasi (information processing), dan karakteristik dasar kepribadian (personality pattern).
Pengelompokan berdasarkan perceptual modality didasarkan pada reaksi individu terhadap lingkungan fisik dan cara
individu menyerap data secara lebih efisien. Pengelompokan berdasarkan information processing didasarkan pada cara
individu merasa, memikirkan, memecahkan masalah, dan mengingat informasi. Sedangkan pengelompokan berdasarkan
personality pattern didasarkan pada perhatian, emosi, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu.
DePorter dan Hernacki (1999) mengemukakan tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu
dalam memproses informasi (perceptual modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajarvisual (belajar
dengan cara melihat), auditorial (belajar dengan cara mendengar), dan kinestetik (belajar dengan cara bergerak,
bekerja, dan menyentuh).
Setiap individu menggunakan semua indera dalam menyerap informasi. Tetapi, secara umum, individu mempunyai
kecenderungan lebih kuat pada salah satu gaya belajar. Sebagian individu mudah menangkap informasi dalam bentuk
visual, sebagian yang lain menyukai informasi bentuk verbal dan sebagian yang lain lebih nyaman dengan cara aktif dan
interaktif.
Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual lebih senang melihat apa yang sedang dipelajari.
Gambar/visualisasi akan membantu mereka yang memiliki gaya belajar visual untuk lebih memahami ide atau informasi
daripada apabila ide atau informasi tersebut disajikan dalam bentuk penjelasan. Apabila seseorang menjelaskan sesuatu
kepada orang yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual, mereka akan menciptakan gambaran mental tentang apa
yang dijelaskan oleh orang tersebut.
Sementara itu, individu yang cenderung memiliki gaya belajar auditorial kemungkinan akan belajar lebih baik dengan
mendengarkan. Mereka menikmati saat-saat mendengarkan apa yang disampaikan orang lain.
Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetikakan belajar lebih baik apabila terlibat secara fisik dalam
kegiatan langsung. Mereka akan belajar sangat baik apabila mereka dilibatkan secara fisik dalam pembelajaran. Mereka
akan berhasil dalam belajar apabila mereka mendapat kesempatan untuk memanipulasi media untuk mempelajari informasi
baru.
Untuk membantu mahasiswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual, bahan ajar yang digunakan hendaknya
(a) menggunakan grafik, film, slide, dan ilustrasi untuk memperkuat proses belajar; (b) memanfaatkan warna dalam
menunjukkan pokok-pokok materi yang penting; (c) memberikan petunjuk secara tertulis; (d) menyediakan bahan belajar
berupa program video dan televisi; serta (e) memvisualkan kata atau fakta yang harus diingat .
Bahan ajar yang cocok untuk mahasiswa yang cenderung memiliki gaya belajar auditorial adalah yang dilengkapi dengan
bahan terekam atau program siaran . Mahasiswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditorial hendaknya diberi
kesempatan untuk aktif dalam kegiatan kelompok. Melalui kegiatan kelompok, mahasiswa dapat mendiskusikan materi
yang disajikan dalam bahan ajar atau menjadi tutor sebaya satu sama lain. Di samping itu, mahasiswa dapat merekam
ringkasan materi pelajaran yang telah dibuatnya setelah mempelajari bahan ajar.
Bagi mahasiswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik, bahan ajar yang digunakan hendaknya
memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan belajar melalui pengalaman, seperti membuat model, melakukan
praktek atau praktikum, bermain peran, dan sebagainya . Selain itu, ada baiknya apabila bahan ajar dilengkapi dengan
program komputer untuk memperkuat belajar melalui sentuhan. Di samping itu, mahasiswa yang memiliki kecenderungan
gaya belajar kinestetik dianjurkan untuk melakukan, misalnya, menulis fakta yang harus dikuasai berulang kali, mengingat
fakta sambil bekerja atau berolahraga, atau menerapkan semboyan bahwa belajar selama 4 x 10 menit lebih baik daripada
selama 1 x 40 menit.
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
2/12
Dalam sistem belajar mandiri, bahwa strategi belajar merupakan salah satu teknik yang harus dimiliki oleh individu agar
berhasil dalam belajarnya. strategi belajar adalah teknik atau keterampilan yang dipilih individu untuk menguasai materi
yang dipelajari. Sementara itu, strategi belajar sebagai pendekatan kognitif yang digunakan individu dalam mempelajari
pengetahuan baru.
Ada dua kategori strategi belajar yaitu strategi belajar holistik dan atomistik. Individu yang menerapkan strategi
belajar holistik menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. Di
samping itu, mereka juga menekankan pada pentingnya pengenalan pengetahuan baru dalam kaitannya dengan strukturpengetahuan yang sudah ada. Sedangkan individu yang menerapkan strategi belajar atomistik menekankan pada
pentingnya hafalan dan mengulang pelajaran untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian.
Sementara itu, Weinstein dan Mayer mengemukakan 8 kategori strategi belajar berdasarkan proses enkoding. Kedelapan
strategi belajar tersebut adalah sebagai berikut
1. Basic Rehearsal Strategies, misalnya mengingat nama atau fakta secara berurutan.
2. Complex Rehearsal Strategies, misalnya mencatat atau menggarisbawahi materi yang dibahas.
3. Basic Elaboration Strategies, misalnya membentuk gambaran mental atau kalimat yang menunjukkan hubungan.
4. Complex Elaboration Strategies, misalnya memparafrase, merangkai, atau menjelaskan hubungan informasi baru
dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
5. Basic Organizational Strategies, misalnya mengelompokkan atau mengurutkan hal-halyang harus dipelajari.
6. Complex Organizational Strategies, misalnya membuat out line atau mengembangkan diagram atau tabel yang
menunjukkan hubungan.
7. Comprehension Monitoring Strategies, misalnya membuat self- questioning untuk mengecek pemahaman materi
yang dipelajari.
8. Affective Strategies, misalnya belajar di tempat yang sepi untuk menghindari gangguan,atau bersikap santai untuk
mengatasi kecemasan mengikuti ujian.
Mengetahui gaya dan strategi belajar sangat diperlukan oleh seorang mahasiswa agar dapat belajar lebih efektif dan
produktif. Tuntutan lebih tinggi bagi mahasiswa yang harus belajar secara mandiri seperti mahasiswa. Berkenaan dengan
hal tersebut, mahasiswa harus mengetahui strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya sehingga kegiatan belajar
mandiri yang dilakukan dapat berjalan efektif.
***********
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
3/12
Pentingnya Memahami Gaya Belajar Untuk Melejitkan Prestasi
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Anda dapat memahami dengan lebih baik di bawah bimbingan salah satu
instruktur dibandingkan dengan instruktur lain dalam subjek yang sama persis? Jawabannya adalah hal itu bisa terletak
pada cara instruktur menyajikan informasi dan jenis gaya belajar yang melekat pada diri Anda. Setiap orang memiliki gaya
belajar yang berbeda dan bisa belajar dengan lebih baik melalui cara-cara yang berbeda.
Memahami gaya belajar yang Anda miliki adalah cara terbaik untuk memaksimalkan proses belajar di kelas. Setelah
Anda menemukan gaya belajar Anda dan mengetahui metode terbaik untuk membantu Anda dalam belajar melalui gaya
itu, Anda akan terkejut bila mengetahui betapa Anda dapat berkembang dengan pesat di dalam kelas, bahkan di mata
pelajaran yang sebelumnya Anda anggap susah dan rumit.
Apa yang di sebut dengan Gaya Belajar?
Sebelum kita mempelajari apa manfaat dari mengidentifikasi gaya belajar yang Anda miliki, kitaperlu meluangkan waktu
beberapa saat untuk mempelajari berbagai jenis gaya belajar danbagaimana cara yang terbaik untuk mengidentifikasi
kategori gaya belajar yang Anda miliki
Gaya belajar adalah variasi cara yang dimiliki seseorang untuk mengakumulasi sertamengasimilasi informasi. Pada
dasarnya, gaya belajar Anda adalah metode yang terbaikmemungkinkan Anda dalam mengumpulkan dan menggunakan
pengetahuan secara spesifik. Kebanyakan ahli setuju bahwa ada tiga macam dasar gaya belajar. Setiap individu
memungkinkan untuk memiliki satu macam gaya belajar atau dapat memiliki kombinasi dari gaya belajar yang berbeda. Di
sebagian besar kasus, karakteristik gaya belajar bahkan dapat diamati pada anak yang mempunyai usia relatif muda.
Sekali Anda telah mengenali gaya belajar yang Anda miliki,Anda dapat menerapkancara belajar yang baik yang sesuai
dengan gaya belajar Anda untuk memaksimalkan Prestasi pendidikan Anda.
Manfaat Memahami Gaya Belajar Anda Penting untuk diingat bahwa Anda sebagai seorang individu adalah pembelajar
yang unik. Tidak ada dua orang yang persis sama dan tidak ada dua orang yang bisa belajar dengan cara yang persis sama.
Ada banyak keuntungan untuk memahami gaya belajar yang Anda miliki agar dalam belajar, kita bisa memproses
informasi dengan lebih efisien. Beberapa manfaat tersebut meliputi:
Keuntungan Akademik
1. Memaksimalkan potensi belajar Anda
2. Sukses pada semua tingkat pendidikan
3. Memahami cara belajar terbaik dan bisa mendapatkan nilai lebih baik pada ujian dan tes
4. Mengatasi keterbatasan di dalam kelas
5. Mengurangi frustrasi dan tingkat stres
6. Mengembangkan strategi belajar Anda
Keuntungan Pribadi
1. Meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri
2. Mempelajari cara terbaik menggunakan otak Anda
3. Mendapatkan wawasan kekuatan serta kelemahan diri Anda
4. Mempelajari bagaimana menikmati belajar dengan lebih dalam
5. Mengembangkan motivasi untuk belajar
6. Mempelajari Bagaimana memaksimalkan kemampuan serta keterampilan alami Anda Keuntungan Profesional
7. Unggul dalam kompetisi/persaingan
8. Mengelola tim dengan cara yang lebih efektif
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
4/12
9. Mempelajari bagaimana cara memberikan presentasi dengan lebih efektif
10. Meningkatkan keterampilan dalam menjual
11. Meningkatkan produktivitas Anda
Perlu diingat bahwa tidak ada cara yang benar atau salah dalam belajar.Setiap orang adalah unik dan setiap gaya belajar
memberikan keuntungan sertakekurangan masing-masing. Memahami gaya belajar Anda sendiri dapat membantu Anda
untuk belajar serta bekerja secara lebih efisien dan efektif. Sekarang , Agar Anda bisa memahami gaya belajar sendiriyang unik, kita akanmembahas setiap gaya belajar lebih detail dan mempelajari langkah-langkah apa yang dapat Anda
ambil untuk memilih strategi belajar Anda sesuai dengan gaya belajar yang Anda miliki.
***********
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
5/12
Cara Belajar Yang Efektif
Banyak teori belajar yang efektif, tetapi yang paling benar adalah sesuai dengan bakat
belajar masing-masing orang. Cara ini bisa dipahami dari kemampuan gaya belajar
masing-masing. Untuk mengetahui gaya belajar ini bisa dilakukan dengan tes. Ada tiga
gaya belajar yang mendasari cara belajar ini :
1.AUDITORY
Seseorang dengan tipe ini paling efektif belajar dengan banyak mendengar. Mereka
lebih suka mendengar dari pada membaca. Saat belajar lebih suka dengan bunyi-
bunyian, musik atau sambil berbicara. Jika kita termasuk tipe yang ini akan berhasil jika
di kelas duduk di depan agar bisa mendengar dan tidak terlewat, atau direkam dan nanti
diputar kembali. Tipe ini lebih suka mendengar ceramah diskusi dari pada nonton atau
baca buku.
2. VISUAL
Tipe ini akan belajar efektif kalau melihat gambar atau tulisan. Mereka lebih suka
menulis dan melihat gambar atau gerakan orang lain. Tipe ini akan susah belajar kalau
hanya mendengarkan, saat dia menjelaskan sesuatu cenderung menulis atau mengoret-
oret sesuatu. Tulisannya biasanya rapi dan teratur. Kemampuan visualisasinya tinggi
artinya dia bisa mengingat sesuatu dengan menggambarkan dalam benaknya.
3. KINESTETIK
Tipe ini bisa belajar efektif dengan gerakan atau permainan contohnya belajar kelompok.
Kinestetik adalah kemampuan gerak tubuh, seorang atlet mempunyai kemampuan ini
sehingga dia mudah belajar dan efektif dengan melatih menggerakkan anggota
tubuhnya. Tipe ini mempunyai daya konsentrasi yang tidak lama, dia harus banyak
istirahat dengan menggerakkan bagian tubuhnya dan kembali ke pekerjaannya semula.
Dengan memahami type gaya belajar diats kita bisa menyesuaikan diri dengan
kemampuan/bakat kita sehingga belajar bisa maksimal.
http://www.siswo.web.id/2012/03/cara-belajar-yang-efektif.html
*******
http://www.siswo.web.id/2012/03/cara-belajar-yang-efektif.htmlhttp://www.siswo.web.id/2012/03/cara-belajar-yang-efektif.html8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
6/12
Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent
Setiap individu memiliki karakteristik yang khas, yang tidak dimiliki oleh individu lain.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa setiap individu berbeda satu dengan yang lain.
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
7/12
Selain berbeda dalam tingkat kecakapan memecahkan masalah, taraf kecerdasan, atau
kemampuan berpikir, siswa juga dapat berbeda dalam cara memperoleh, menyimpan
serta menerapkan pengetahuan. Mereka dapat berbeda dalam cara pendekatan
terhadap situasi belajar, dalam cara mereka menerima, mengorganisasikan dan
menghubungkan pengalaman-pengalaman mereka, dalam cara mereka merespons
metode pengajaran tertentu. Perbedaan-perbedaan antar pribadi yang menetap dalam
cara menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman-pengalaman ini dikenal gaya
kognitif (Slameto, 2003:160).
Gaya kognitif merujuk pada cara seseorang memproses, menyimpan maupun
menggunakan informasi untuk menanggapi suatu tugas atau menanggapi berbagai jenis
situasi lingkungannya. Disebut sebagai gaya dan bukan sebagai kemampuan karena
merujuk pada bagaimana seseorang memproses informasi dan memecahkan masalah
dan bukan merujuk pada bagaimana proses penyelesaian yang terbaik.
Ada beberapa pengertian tentang gaya kognitif (cognitive style) yang dikemukakan olehbeberapa ahli, namun pada prinsipnya pengertian tersebut relatif sama. Menurut Indika
(2008) gaya kognitif adalah cara-cara khas individu membangun atau membentuk
keyakinan dan sikapnya tentang dunia sekitarnya dan cara-cara ia memproses dan
memberikan reaksi terhadap informasi yang masuk atau diterimanya.
Witkin (Coop, 1974:254 dalam Mallala, 2003:12) mengatakan bahwa:
Witkin describes a cognitive style based on an analytic-global continuum. He
determines the extent to which individuals are able to overcome the effects of
distracting background elements (the field) when they are attempting to differentiate
relevant aspects of the particular situation. The more independen the person is from the
distracting element, the more analytic. People who are able to operate in an analytic
manner are said to be field-independen, and people who operate in the more global
manner are field-dependen.
Sedangkan menurut (Soedjadi 1986:8 dalam Mallala, 2003:12) mengemukakan tentang
gaya kognitif sebagai berikut:
Cognitive style may be described by the following characteristics:
They are concerned with the form rather than the content of cognitive activities.
They refer to individual differences concerning how people perceive, think, solve
problems, learn are relate to others.
They are feature of personality, the patterns of temperamental, emotional and mental
traits of an individual.
They are stable over times.
They are distinguishable from intelligence and other ability dimension.
Definisi-definisi tersebut di atas mengungkapkan bahwa gaya kognitif adalah cara yang
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
8/12
khas pemfungsian kegiatan perseptual yaitu: kebiasaan memberikan perhatian,
menerima, menangkap, merasakan, menyeleksi, mengorganisasikan stimulus atau
informasi dan memfungsikan kegiatan intelektual yaitu: menginterpretasi,
mengklasifikasi, mengubah bentuk informasi intelektual. Cara yang khas tersebut
bersifat konsisten dan dapat memasuki ke seluruh tingkah laku, baik dalam aspek
kogkitif maupun dalam aspek afektif (Ismanoe, dalam Susanto, 2009: 12)
Gaya kognitif dibedakan menjadi dua yaitu: gaya kognitif field dependen dan gaya
kognitif field independen. Sementara itu Witkin, Moore, Goodenough dan Cox (Mallala,
2003: 16) menyatakan bahwa, dalam kegiatan belajar setiap individu dapat dibedakan
dalam dua golongan yaitu yang bersifat global dan bersifat analitik. Individu yang
bersifat global adalah individu yang menerima sesuatu lebih secara global dan
mengalami kesulitan untuk memisahkan diri dari keadaan sekitarnya atau lebih
dipengaruhi oleh lingkungan. Individu yang bersifat seperti ini disebut bergaya kognitifField Dependen (FD). Sedangkan individu yang bersifat analitik adalah individu yang
cenderung menyatakan sesuatu gambaran lepas dari latar belakang gambaran tersebut,
serta mampu membedakan obyek-obyek dari konteks sekitarnya. Mereka memandang
keadaan sekitarnya lebih secara analitis. Individu yang bersifat seperti ini disebut
bergaya kognitif Field Independen (FI).
Witkin mendeskripsikan gaya kognitif berdasarkan analitikal-global. Witkin menentukan
sejauh mana seseorang dalam menanggulangi efek elemen-elemen latar pengecoh
ketika mereka berusaha untuk membedakan aspek relevan situasi khusus. Lebih
independen seseorang terhadap pengecoh akan lebih analitik. Orang yang dapat
mengoperasikan dengan cara analitik disebut field dependen dan orang yang
mengoperasikan dengan cara global disebut field dependen.
Berdasarkan uraian di atas, Witkin membedakan gaya kognitif seseorang menjadi dua
tipe, yaitu:
a. Field independen. Orang yang dapat menanggulangi efek pengecoh dengan cara
analitik.
b. Field dependen. Orang yang menanggulangi efek pengecoh dengan cara global.
Karakteristik individu yang field dependen dan field independen, sebagai berikut:a) Di
dalam melaksanakan tugas atau menyelesaikan suatu soal, maka individu field
independen akan bekerja lebih baik jika diberikan kebebasan. Sedangkan individu yang
field dependen akan bekerja lebih baik jika diberikan petunjuk atau bimbingan secara
ekstra (lebih banyak).
b) Individu yang field independen mempunyai kecenderungan tidak mudah dipengaruhi
lingkungan, dan sebaliknya individu yang field dependen mempunyai kecenderungan
lebih mudah dipengaruhi lingkungan.
c) Dalam menyelesaikan tugas atau memecahkan suatu masalah (problem solving) yang
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
9/12
menghendaki suatu keterampilan maka individu yang field independen akan
menghasilkan lebih baik dibanding dengan individu yang field dependen.
Penggolongan individu ke dalam salah satu gaya kognitif dilakukan dengan memberikan
suatu tes perseptual. Witkin (1977:5 dalam Mallala, 2003:17) menyatakan bahwa The
Embedded Figures Test (EFT) merupakan tes perseptual yang menggunakan gambar.
Rujukan kerangka luar yang disubstitusikan berupa suatu gambar yang rumit, yang
menyembunyikan suatu gambar sederhana.
********
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
GAYA BELAJAR (LEARNING STYLE)
MENURUT HONEY DAN MUMFORD DALAM TEORI HUMANISTIK
1. Pendahuluan
Para Ahli teori humanistik menunjukkan bahwa (1) tingkah laku individu pada mulanya ditentukan oleh bagaimana mereka
merasakan dirinya sendiri dan dunia sekitarnya. Dan (2) individu bukanlah satu-satunya hasil dari lingkungan melainkanlangsung dari dalam ( internal) , bebas memilih, dimotivasi oleh keinginan untuk aktualisasi diri atau untuk memenuhi
keunikan mereka sebagai manusia.
Ada beberapa Tujuan pendidikan humanistik dalam (Djiwandono, 2002) yaitu : 1. Menerima kebutuhan-kebutuhan dantujuan siswa serta menciptakan pengalaman dan program untuk perkembangan keunikan potensi siswa (2) Memudahkan
aktualisasi diri siswa dan perasaan diri mampu. ( 3) Memperkuat Perolehan ketrampilan dasar. (4) memutuskan pendidikan
secara pribadi dan penerapannya (5) Mengenal pentingnya perasaan manusia, nilai. Dan persepsi dalam proses pendidikan.(6) Mengembangkan suasana belajar yang menantang dan bisa dimengerti, mendukung, menyenangkan serta bebas dari
ancaman dan (7) Mengembangkan siswa mengenai ketulusan, respek dan menghargai orang lain dan terampil dalammenyelesaikan konflik
Bila dilihat dari tujuan pendidikan humanistik dapat disimpulkan bahwa teori humanistik yaitu Siswa sanggup mencapaiperwujudan dirinya sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan yang dimiliki. (Djamarah & Zain, 2010). Dalam hal ini
Siswa menjadi pusat yang harus diperhatikan oleh guru. Salah satu yang harus diperhatikan guru yaitu bagaimana gayabelajar siswa-siswanya?, Untuk mengetahui Gaya Belajar siswa seorang guru bisa menggunakan gaya pembelajaran
Honey dan Mumford sebagai instrumen pengukuran.
Dengan mengenal pasti gaya pembelajaran individu, ia bukan sahaja hanya dapat mengeksploitasi gaya pembelajaran yang
diamalkan oleh individu malahan dapat meningkatkan potensi seseorang dalam proses pembelajaran. Setelah gayapembelajaran pelajar dapat dikenal pasti maka mudahlah proses pengajaran dan pembelajaran dilakukan. Para pendidik
perlu menganjakkan pendekatan pengajaran supaya lebih proaktif serta responsif terhadap kumpulan sasaran yang menjadisumber .
Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas mengenai teori humanistik dan pentingnya mengetahui gaya belajar siswa menurut honey
dan mumford maka di dalam makalah ini akan dibahas mengenai :
1. Siapa Honey dan Mumford dan apa itu gaya belajar?
2. Apa Konsep Teori dari Honey dan Mumford?
3. Bagaimana mengetahui Gaya belajar sesuai dengan teori honey dan Mumford?
8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
10/12
4. Bagaimana Aktivitas yang bisa dilakukan sesuai dengan gaya belajar Teori Honey dan Mumford?
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai siapa Honey dan Mumford,konsep teorinya, serta cara mengetahui gaya belajar dan aktivitas yang bisa dilakukan sesuai dengan gaya belajar teori
Honey dan Mumford.
II. PEMBAHASAN
1. A. Siapa Honey dan Mumford?
Pada akhir tahun tujuh puluhan.Peter Honey dan Alan Mumford memiliki proyek penelitan di Chloride mengenai
memantapkan pilihan gaya belajar dari masing-masing manajer dan berencana mengembangkan pribadi mereka dalammelengkapai cerita manajer. . Selama 4 tahun melakukan penelitian dengan berbagai metode untuk meneliti pilihan gaya
belajar. mereka telah memulai dengan teori kolb yaitu learning style invention namun hasil validitas rendah bagi seniormanajer. Akhirnya mereka menemukan gaya belajar sendiri pada tahun 1982 pada musim gugur. Yang dikenal dengan
Learning style questionaire. Dari pertanyaan yang mereka buat diketahui bahwa mereka memilkik Gaya Belajar yangberbeda. Mumford adalah Reflektor / Theorist dan Honey pragmatis / Aktivis. (Honey & Mumford, 2006)
Menurut beberapa ahli learning style is a students consistent way of responding to and using stimuli in the context of
learning. Keefe (1979) defines learning styles as the composite of characteristic cognitive, affective, and physiologicalfactors that serve as relatively stable indicators of how a learner perceives, interacts with, and responds to the learning
environment. Stewart and Felicetti (1992) define learning styles as those educational conditions under which a student
is most likely to learn. Thus, learning styles are not really concerned with what learners learn, but rather how they prefer
to learn.
(http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/styles.html)
Dari hal diatas dapat di terjemahkan bahwa Sebuah gaya belajar adalah cara yang konsisten yang digunakan siswa dalam
merespon dan menggunakan rangsangan dalam konteks pembelajaran. Keefe (1979) mendefinisikan gaya belajar sebagaigabungan dari karakteristik kognitif, afektif, dan faktor-faktor fisiologis yang berfungsi sebagai indikator yang relatif
stabil bagaimana pelajar merasakan, berinteraksi dan merespon lingkungan belajar. Stewart dan Felicetti (1992)
mendefinisikan gaya belajar sebagai orang kondisi pendidikan di mana Siswa yang paling mungkin untuk belajar. Jadi,gaya belajar tidak benar-benar peduli dengan apa yang peserta didik pelajari, melainkan bagaimana mereka memilih untukbelajar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya belajar adalah Tipe atau cara Siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
1. B. Pandangan Honey Dan Mumford Terhadap Belajar
Menurut Honey dan Mumford (1992), pembelajaran telah berlaku apabila manusia boleh mempamerkan sesuatu yang baru,
sama ada dalam bentuk pemahaman, kesedaran, kemahiran. Dalam proses pembelajaran ini terdapat beberapakecenderungan yang dimiliki dan diamalkan oleh individu. Kecenderungan ini termasuklah kecenderungan untuk memiliki
pengalaman semasa mempelajari sesuatu, kecenderungan untuk mengimbas kembali, kecenderungan untuk membuatkesimpulan dan kecenderungan memastikan implementasi. (http://msszly.blogspot.com/2012_04_01_archive.html).
Honey dan Mumford memilki Pandangannya tentang gaya belajar diilhami oleh pandangan kolb. Dimana kolb terkenal 4tahap dalam belajar yaitu: Tahap pengalaman kongkret,Tahap pengalaman aktif dan reflektif, Tahap konseptualisasi dan
Tahap eksperimentasi aktif
Menurut Honey dan Mumford dalam Budianingsih 2005 yang diakses dari
http://repository.upi.edu/operator/upload/t_ipa_0808019_chapter2. terdapat 4 golongan manusia yang belajar yaitugolongan aktivis, golongan reflektor, golongan teoritis dan golongan pragmatis.
Golongan Aktivis adalahmereka yang senang melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan
dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Orang-orang tipe ini mudah diajak berdialog, memilikipikiran terbuka, menghargai pendapat orang lain, dan mudah percaya pada orang lain. Namun dalam melakukan suatu
tindakan sering kali kurang pertimbangan secara matang, dan lebih banyak didorong oleh kesenangannya untukmelibatkan
diri. Dalam kegiatan belajar, orang-orang demikian senang pada hal-hal yang sfatnya penemuan-penemuanbaru, seperti
pemikiran baru, pengalaman barru dan sebagainya, sehingga metode yang cocok adalahproblem solving, barinstorming.Namun mereka akan cepat bosan dengan kegiatan-kegiatan yang implementasinya memakan waktu lama.
http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/styles.htmlhttp://msszly.blogspot.com/2012_04_01_archive.htmlhttp://repository.upi.edu/operator/upload/t_ipa_0808019_chapter2.http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/styles.htmlhttp://msszly.blogspot.com/2012_04_01_archive.htmlhttp://repository.upi.edu/operator/upload/t_ipa_0808019_chapter2.8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
11/12
Golongan ke dua adalah golongan Reflektor . golongan reflektor adalah Mereka yang termasuk dalam kelompok reflektormempunyai kecenderungan yang berlawanan dengan mereka yang termasuk kelompok aktivis. Dalam dalam melakukan
suatu tindakan, orang-orang tipe reflektor sangant berhati-hati dan penuh pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan baik-buruk dan untung-rugi, selalu memperhitungkan dengan cermat dalam memutuskan sesuatu. Orang orang demikian tidak
mudah dipengaruhi, sehingga mereka cenderung bersifat konservatif.
Ketiga, Golongan Teoritis yaitu golongan yang memiliki kecenderungan yang sangat keritis, suka menganalisis, selalu
berfikir rasional dengan menggunakan penalarannya. Segala sesuatu sering dikembalikan kepada teori dan konsep-konsep
atau hukum-hukum. Mereka tidak menyukai pendapat atau penilaian yang sifatnya subjektif. Dalam melakukan atau
memutuskan sesuatu, kelompok teoritis penuh dengan pertimbangan, sangat skeptis da tidak menyukai hal-hal yangbersifat spekulatif. Mereka tampak lebih tegas dan mempunyai pendirian yang kuat, sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh pendapat orang lain.
Dan ke empat, Golongan Pragmatis : golongan pragmatis adalah golongan yang memiliki sifat-sifat praktis, tidak
suka berpanjang lebar dengan teori-teori, konsep-konsep, dalil-dalil, dan sebagainya. Bagi mereka yang penting adalahaspek-aspek praktis, sesuatu yang nyata dan dapat dilaksanakan. Sesuatu hanya bermanfaat jika dapat dipraktekkan. Teori,
konsep, dalil, memang penting, tetapi jika itu semua tidak dapat dipraktekkan maka teori, konsep, dalil, dan lain-lain itutidak ada gunanya. Bagi mereka, sesuatu lebih baik dan berguna jika di praktekkan.
1. C. Cara Mengidentifikasi Gaya belajar Siswa menurut honey dan Mumford
Untuk mengetahui gaya belajar siswa kita bisa menggunakan pertanyaan pertanyaan yang telah dibuat oleh honey dan
mumford. Pertanyaan-pertanyaan itu dikenal dengan learning style questionaire. Kedua versi dari kuesioner telahdirancang untuk mengeksplorasi gaya belajar masyarakat preferensi. Satu kuesioner ini dilakukan dengan mengundang
orang untuk merespon 80-item dan lain untuk persis setengah jumlah item. Dua versi masing-masing memilikikeunggunalan tergantung pada keadaan anda dan kebutuhan peserta didik anda. Dalam buku guide untuk learning style
http://www.peterhoney.com/documents/Learning-Styles-Helpers-Guide_QuickPeek.pdfada beberapa keuntungan antarakuesioner 40 item dan 80 item yaitu :
Keuntungan dari kuesioner 40-item
1. Ideal sebagai pengenalan awal bagi orang-orang yang belum pernah memberikan banyak pertimbangan untuk
bagaimana mereka belajar2. Berguna jika waktu adalah pada premi kuesioner waktu yang panjang untuk menyelesaikan dan skor
3. Membantu orang tetap fokus ada saran sedikit tindakan untuk memilih antara
4. Kata-kata yang ringkas dan lebih cocok untuk audiens yang lebih beragam.
Keuntungan dari kuesioner 80-item
1. cocok digunakan jika seseorang ingin melakukan lebih mendalam tentang hasil pertanyaan.
2. Sesuai digunakan untuk waktu yang panjang,
3. cocok untuk orang berbisnis dan
4. Menggunakan pertanyaan asli dari honey dan mumford
III. PENUTUP
Honey dan Mumford adalah rekan kerja pada sebuah penelitian tentang gaya belajar para manajer di ochida dan mereka
ingin mengembangkan bagaiman gaya belajar para manajer. Selama 4 tahun melakukan penelitian dengan beberapa carasalah satu cara yang di lakukan yaitu menggunakan teori dari Kolb mengenai learning style invention namun hasil yang
didapat validitas rendah terhadap manajer yang senior.
Pada tahun 1982 di musim gugur mereka mempublikasikan gaya belajar mereka sendiri yaitu dikenal dengan Learningstyle Questionaire. Ada 2 versi Questionaire yang digunakan oleh honey dan Mumford yaitu ada yang 80 soal dan ada
yang 40 soal. Masing-masing memilkik kelebihan tersendiri.
http://www.peterhoney.com/documents/Learning-Styles-Helpers-Guide_QuickPeek.pdfhttp://www.peterhoney.com/documents/Learning-Styles-Helpers-Guide_QuickPeek.pdf8/23/2019 Gaya Belajar Dan Strategi Belajar Mahasiswa
12/12
Honey dan Mumford mengidentifikasi ada 4 Gaya belajar siswa yaitu, Aktivis, reflector, theorist dan Pragmatis.
Aplikasi dalam Proses belajar dan mengajar setelah mengetahui gaya Belajar Siswa Guru bisa melakukan kegiatan
pembelajaran Seperti Role play ( bermain peran) untuk Gaya belajar Aktivis, untuk Gaya belajar reflektor bisamelakukan pembelajaran melalui pengamatan, dan teoris bisa menggunakan pembelajaran yang menjelaskan asal usul
atayu sejarah itu ada kemudian Pragmatis , belajar bisa menggunakan aktivitas pemecahan masalah atau diskusi.
Recommended