View
5
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
KN
Citation preview
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.A
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA HIPERTENSI
PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Sabtu , 7 Maret 2015
Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. A
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 78 tahun
d. Pendidikan : STN
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Pensiunan Angkatan Laut
g. Alamat : Jalan Jagir, Surabaya
h. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga : 2 orang
Susunan anggota keluarga
No
Nama
Umur Sex
Hubungan dengan
KK
Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
1. Tn.
A
78
tahun
L KK STN Pensiuna
n
Hipertensi
2. Nn. F 34
tahun
P Anak ke 5 SMA Mengasu
h anak
Sehat
19
Genogram
20
21
Tipe keluarga
Tipe keluarga besar (single parent family)
22
78
34
45
40 38
a. Kewarganegaraan/suku bangsa: Indonesia/Jawa
b. Agama: Semua anggota keluarga beragama Islam.
c. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Penghasilan Keluarga
Penghasilan keluarga Tn.A sekitar Rp ± 2.000.000,-per bulan
2) Jenis Pengeluaran Keluarga Tiap Bulan
Tn.A mengatakan uang pensiunanya sebagian besar uang keluarga (Rp
1.500.000) digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Sisanya
(Rp 500.000) ditabung untuk keperluan mendadak.
3) Tabungan Khusus Kesehatan
Keluarga mempunyai tabungan khusus kesehatan atau asuransi
kesehatan (ASKES)
d. Aktifitas Rekreasi
Keluarga Tn.A jarang melakukan berpergian karena jarak antara
rumah dengan anaknya yang jauh. Sebagian besar menghabiskan wktu
dengn menonton TV dan kadang-kdang bercengkeramah dengn anaknya.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.A saat ini termasuk dalam tahap perkembangan
keluarga dengan lanjut usia. Dan termasuk keluarga sejhter 2.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga saat ini yang belum terpenuhi
adalah perkembangan keluarga dengan anak dewasa (pelepasan).
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini
1) Tn.A
Nn.F mengatakan bahwa ayahnya saat ini mempunyai penyakit
hipertensi (Tekanan darah = 150/90 mmHg). Sejak tahhun 2003
sampai sekarang masih menjalani pengobatan rutin puskesmmas
(Dirujuk di RSAL)
2) Nn.F
23
Tn.A mengatakan bahwa anaknya saat ini dalam keadaan sehat dan
tidak memiliki keluhan sakit-sakit.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Dari generasi sebelumnya di keluarga Tn.A dan Nn.F yang lalu tidak
ada yang mengalami hipertensi.
3. Faktor Lingkungan dan Masyarakat
a. Karakteristik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati sekitar 48 m2 (4 m x 12 m)
terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang dapur, dan 1 kamar
mandi, dan didepan ada teras rumah. Bangunan rumah berbentuk rumah
segi empat. Lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan cukup
bersih dan penataan alat/perabotan rumah tangga yang cukup rapi.
Penerangan dan ventilasi cukup. Khusus penerangan dan ventilasi dalam
kamar kurang memadai (didalam kamar tidur tidak ada jendela). Sumber
air dan air minum menggunakan PDAM. WC menggunakan septik tank
yang treletak dibelakang rumah. Didepan rumah terdapat halaman seluas
4x2 m2.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Keluarga Tn.A hidup di dalam suatu perkampungan kelas menengah
ke atas. Sebagaian besar tetangga tempat tinggal keluarga Tn.A tidak pernah
berinteraksi karena sibuk kerja.
c. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn.A tidak penduduk asli surabaya, tetapi asli madiun.
Semenjak Tn.A menikah membeli rumah di Surabaya sejak tahun 1970
sampai sekarang.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn.A tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat
seperti pengajian, perkumpulan, dan kerja bakti. Nn.F juga jarang
mengikuti kegiatan di masyarakat dikarenakan bekerja sampai malam
pukul 19.00 wib.
e. Sistem Pendukung Keluarga/Fasilitas Keluarga
24
Keluarga Tn.A yang tinggal 1 rumah ada 2 orang terdiri atas ayah
dan anak bungsu.
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan kurang harmonis, dalam
menghadapi suatu masalah biasanya keluarga tidak bemusyawarah terlebih
dahulu, dan ketika tidak ada keputusan yang tepat kepala keluarga
memutuskan sendiri.
b. Struktur Peran
1) Tn.A berperan sebagai kepala keluarga dan ayah yang bertanggung
jawab dalam mengatur rumah tangganya.
2) Nn. F berperan sebagai anak dan mengurusi ayahnya
c. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn.A menyesuaikan dengan nilai dalam agama Islami yang
di anutnya serta norma masyarakat disekitarya. Keluarga ini menganggap
penyakit yang diderita Tn.A diakibatkan masalah usia. Keluarga Tn.A
mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga kesehatan seperti
puskesmas dan dokter.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Affektif
Keluarga Tn.A saling menyayangi dan menghargai keluarganya
terlihat saat Nn.F sebelum berangkat kerja selalu menyiapkan makanan
dan apabila Tn.A mau berobat ke puskesmas selalu diantarkan oleh Nn.F.
b. Fungsi Sosial
Keluarga sering berkomunikasi secara bersama, tetapi dalam waktu
makan bersama jarang karena kesibukan bekerja.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang
hipertensi hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari gejala
dan tanda dari masalah hipertensi. Keluarga juga tidak tahu bahwa
penyakit ini suatu saat akan kambuh lagi meskipun dinyatakan sudah
25
jenjang normal kata dokter (TD= 140/90 mmHg). Kemampuan keluarga
dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak
mengetahui secara luas tentang masalah hipertensi.
d. Fungsi Reproduksi
Tn.A berusia 78 tahun merupakan usia non produktif.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn.A dapat memenuhi kebutuhan sandang (dalam setiap
bulan bisa membeli pakaian baru), dapat memenuhi kebutuhan pangan
(keluarga Tn.A dalam kebutuhan pangan anak ikut menyuplai seperti
beras, minyak dll ), dapat memenuhi kebutuhan papan ( rumah yang
ditempati keluarga Tn.A adalah rumah pribadi / permanen)
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Nn.F mengatakan stressor yang dialami keluarga saat ini adalah
kondisi kesehatan Tn.A yang sudah lama mengalami hipertensi.
b. Kemampuan Berespon Terhadap Stress
Keluarga Tn.A berusaha menghadapi situasi yang ada. Keluarga
Nn.F membawa Tn.A untuk berobat di puskesmas jagir dan meminum
obat sesuai dengan resep dokter
c. Strategi Koping Yang Digunakan
Keluarga Nn.F ikut dalam Askes yang digunakan untuk berobat
Tn.A dalam mengatasi hipertensi. Setiap bulan harus rutin kontrol
walaupun kadang Tn.A merasa bosan untuk berobat.
d. Strategi adaptasi disfumgsional
Nn.F dan Tn.A selalu berdoa maupun pergi ke musholla apabila
ada keputusan akan usaha-usaha yang mereka lakukan yang tidak tampak
terlalu membuahkan hasil.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan secara umum
No Nama KU TTV Penglihatan Pendengaran Pencernaan Eliminasi Keluhan
1 Tn.A Baik TD: Tidak Baik Baik Baik Tidak
26
150/90 menggunak
an
kacamata
ada
2 Nn.F Baik TD:
120/80
Menggu
nakan
kacamata
Baik Baik Baik Tidak
ada
b. Pemeriksaan secara khusus (terhadap Ny.N)
1) Vital Sign
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 100 x/mnt
Temperatur : 36,5 C
Respirasi Rate : 20 x/mnt
2) BB : 50 kg, TB : 162 Cm
3) Cepalokaudal
a) Kulit, rambut, dan kuku : kulit sawo matang, rambut agak awut –
awutan, kuku panjang.
b) Kepala dan leher : sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda,
palpebra udem, tidak ada pembesaran limphe, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
c) Telinga : bersih, pendengaran baik, tidak ada sekret
d) Mulut, tenggorokan dan hidung : mukosa bibir kering, tidak ada
stomatitis, tidak ada sekret tenggorok.
e) Thoraks dan paru-paru : dada simetris, ekspansi dada maksimum,
tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus normal simetris kanan kiri,
sonor
f) Jantung : teraba ictus cordis pada ics 4, S1 S2 murni, perkusi redup
g) Abdomen : tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada nyeri tekan,
peristaltik 15 – 18x/menit
h) Genetalia : tidak dilakukan
i) Rektal dan anus : tidak dilakukan
27
j) Vaskularisasi perifer : wajah tidak pucat, tidak ada odema, kapilari
refil kembali dalam <2 detik
k) Refleks tendo : normal refleks, tidak ada klonus
l) Neurologik : tidak ada keluhan
8. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.A berharap ayahnya sembuh dari penyakitnya, dan tidak
kambuh lagi sehingga keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan
nyaman dan keluarga Nn.F dapat menyiapkan diit rendah garam dengan benar.
28
ANALISIS DATA
Data Masalah Etiologi
Data Subyektif
-Ny. H mengatakan terkadang
anaknya (Ny.N) sering
membanting-banting barang dan
memukuli kepalanya sendiri
dengan barang disekitarnya
Data Obyektif
-Pada dahi Ny. N terlihat memar
serta ada luka ditangan kanannya.
Perilaku kekerasan
terhadap diri sendiri
Ketidakmampuan
keluarga mengenali
masalah kesehatan jiwa
Data Subjektif
-Tn. P mengatakan anaknya tiba-
tiba sering murung, berdiam diri
dan tidak mau mengurus anaknya
setelah ditinggal oleh suaminya.
Data Objektif
-Ny.N selalu berdiam diri, bila
diajak berbicara tidak menjawab
hanya ada kontak mata.
Ketidakefektifan
komunikasi teraupetik
Keluarga
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga yang
sakit
29
Data Subjektif
Tn.P mengatakan tidak
mengetahui dampak dari perilaku
yang dialami anaknya
Data Objektif
Keluarga mampu, tetapi tidak
mau membawa Ny. N ke RSJ saat
penyakitnya kambuh lagi
Kurangnya
pengetahuan keluarga
tentang gangguan jiwa
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan jiwa
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Perilaku kekerasan pada Ny. N pada keluarga Tn. P berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan jiwa.
2. Ketidakefektifan komunikasi terapeutik keluarga b/d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.N
selalu berdiam diri, bila diajak berbicara tidak menjawab hanya ada kontak
mata.
3. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan jiwa ditandai
dengan Keluarga mampu, tetapi tidak mau membawa Ny. N ke RSJ saat
penyakitnya kambuh lagi.
30
SKORING PRIORITAS MASALAH
1. Perilaku kekerasan pada Ny. N pada keluarga Tn. P berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan jiwa
Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran
Sifat
masalah :
ancaman
kesehatan
2 1 2/3 x 1 = 2/3 Perilaku Ny.N bisa mencedarai
dirinya dan orang disekitarnya.
Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
sebagian
1 2 1/2 x 2 = 1 Karena ketidakmampuan keluarga
untuk mengetahui masalah
kesehatan jiwa yang di derita Ny.N
Potensial
masalah untuk
dicegah:
cukup
2 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.H mengetahui anaknya (Ny.N)
sering membanting-banting barang
dan memukuli kepalanya sendiri
dengan barang disekitarnya tetapi
keluarga Tn.P tidak segera
membawa ke Rumah Sakit, cukup
kelurga memberi pengarahan.
Menonjolnya
masalah: ada
masalah
1 1 1/2 x 1 = 1/2 Ny. H mengatakan terkadang
anaknya (Ny.N) sering
membanting-banting barang dan
memukuli kepalanya sendiri
dengan barang disekitarnya
Total skor 2 5/6
2. Ketidakefektifan komunikasi terapeutik keluarga b/d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.N
selalu berdiam diri, bila diajak berbicara tidak menjawab hanya ada kontak
mata.
Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran
31
Sifat
masalah :
krisis
1 1 1/3 x 1 = 1/3 Hubungan komunikasi Tn P dan
Ny N kurang efektif. Ny N selalu
berdiam diri, bila diajak berbicara
tidak menjawab hanya ada kontak
mata
Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
sebagian
1 2 1/2 x 2 = 1 Ny. N selalu berdiam diri, bila
diajak berbicara tidak menjawab
hanya ada kontak mata
Potensial
masalah untuk
dicegah:
rendah
1 1 1/3 x 1 = 1/3 Keluarga tidak bisa mengajak Ny
N berkomunikasi saat Ny N
berdiam diri/murung.
Menonjolnya
masalah: ada
masalah
2 1 2/2 x 1 = 1 Tn P menyadari penyebab penyakit
(murungnya) Ny N akibat ditinggal
suaminya menikah lagi
Total skor 2 2/3
3. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan jiwa ditandai
dengan Keluarga mampu, tetapi tidak mau membawa Ny. N ke RSJ saat
penyakitnya kambuh lagi.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
Sifat
masalah :
krisis
1 1 1/3 x 1 =
1/3
Keluarga tidak mengenal
masalah kesehatan
gangguan jiwa Ny N
Kemungkinan
masalah
dapat diubah:
sebagian
1 2 1/2 x 2 =
1
Keluarga menyadari
ketidak tahuannya tentang
masalah kesehatan jiwa
Potensial
masalah
2 1 2/3 x 1 = Keluarga mau diajak kerja
sama dalam mengenal
32
untuk
dicegah:
cukup
2/3 masalah kesehatan jiwa
Menonjolnya
masalah:
masalah tidak
dirasakan
1 1 0/2 x 1 =
0
Keluarga menyadari
tentang masalah kesehatan
Jiwa Ny N
Total skor 2
33
Recommended