View
256
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Pengantar• Latar belakang lahirnya SJSN
• Amanat Konstitusi negara UUD ‘45
• Kepesertaan wajib dan 9 prinsip penyelanggaraan
• JKN kini sedang mengarah pada kiblatnya (mulai 2014),Cakupan UHC 2019 sedang jadi mimpi Jama’ah, Cakupan UHC 2019 sedang jadi mimpi Jama’ah,
• PerPres No 12/2013, tentang Jaminan Kesehatan (direvisi mjd No 111/2013). Ini akan menjadi RAMBU-RAMBU JKN.
• Revisi melalui PerPres 19/2016 Tunda Fasal 16f kenaikan iuran Rp 25.500 menjadi Rp 30.000
wajib menuai BANYAK implikasi
“Sekali diwajibkan jutaan warga terjamin”, sehingga:
• Mencapai subsidi silang dan skala ekonomi (economics
of scale) paling optimal;
• Prediksi risiko lebih stabil;• Prediksi risiko lebih stabil;
• Bebas kegagalan pasar karena seleksi bias hilang100%;
• Tidak ada dikotomi asuransi
• Mendorng JKN produk idaman, bukan inferior.
• Berkeadilan dan kinerja kesehatan
Efek Domino JKN: Semua pelaku “Senang ” JKN
• Income (institusi & nakes) naiksignifikan
• DemandMasyarakat Naik
• Financial protection PESERTA FASKES
• Asuradur tersohor• Kinerja membaik
• Apresiasi dunia
BPJSREGU LATOR
Dampak JKN thd status kesehatan, produktivitas, pertumbuhan
ekonomi, dll: Perlu Kajian Mendalam
1. KEPESERTAAN 5. REGULASI
Deteksi Kesinambungan JKN dari
beberapa Aspek
LIMA DETEKSI 2.
Yankes
3. PENYAKIT
4. PENDANAAN
Masalah 1
Aspek Kepesertaan
• Kepesertaan masih bertumpu pada PBI ,
Bgmn PPU?
• Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU): • Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU):
- Membayar Iuran Rendah
- Advers Selection
Universal Health Coverage
(Membership Projection 2015-2019)
(dalam jutaan)
255.4 258.7 261.8 265.0268.0
210.5 230.7
257.5
200.0
250.0
300.0
Proyeksi Jumlah Penduduk, Target Peserta JKN & PBI-KIS2015-2019
Tahun%-Peserta
JKN
2015 2016 2017 2018 2019Penduduk (Jiwa) 255.4 258.7 261.8 265.0 268.0Peserta JKN (Jiwa) 135.6 155.6 210.5 230.7 257.5 PBI-KIS (Jiwa) 88.2 92.4 96.9 102.0 107.2
135.6 155.6
88.2 92.4 96.9 102.0 107.2
0.0
50.0
100.0
150.02015 60%
2016 70%
2017 80%
2018 90%
2019 95%
57
No Uraian Jlh Peserta1 2 8=6+7
A.
B.
1
Penerima Bantuan Iuran
Bukan Penerima Bantuan Iuran Eks Askes/TNI/POLRI
a.PNS
b.TNI/POLRI/PNS Kemhan/Polri
c.Pejabat Negara (PN)
d.Pegawai Pemerintah Non PNS
e.Penerima Pensiun (PP)
1). PP PNS
2) PP TNI/POLRI
3) PP PN
f. Veteran
g. Perintis Kemerdekaan (PK)
86.436.160
12.041.222
2.691.334
9.231
297.986
3.234.032
1.122.371
8.611
422.899
2.710
Sub Total 1 19.830.396
Cakupan Kepesertaan Bs.d 30 Sept. 2015
2
Sub Total 1 19.830.396
Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU)
a.Pegawai Swasta/BUMN/Lainnya
1)Eks Jamsostek
2)Perusahaan BUMN
3)Lainnya
b. Warga Asing bekerja ≥ 6 bulan
8.246.267
1.014.562
11.713.943
-
3
Sub Total 2 20.974.772
Individu
a.Pekerja Mandiri (PM)
b.PBPU selain PM
c.Investor
d.Pemberi Kerja
e.Penerima Pensiun Swasta Lain
13.741.394
-
64
1.582
116.211
C. Sub Total 3 13.859.251
Total B 54.664.419
Integrasi Jamkesda 11.221.611
Total 152.322.190
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN
No Segmen Peserta Nov-15 Des-15 Jan-161 Penerima Bantuan Iuran 86.436.161 87.828.613 86.074.189
2 PNS 12.321.559 12.354.899 12.383.522 3 TNI/POLRI/PNS Kemhan 2.708.734 2.713.853 2.720.046 4 Pejabat Negara 9.302 9.269 9.197
5Pegawai Pemerintah Non PNS
327.729 337.407 338.673
6 Pegawai Swasta/BUMN/Lain 22.052.634 22.447.094 22.958.810 6 Pegawai Swasta/BUMN/Lain 22.052.634 22.447.094 22.958.810 7 Pekerja Mandiri 14.564.217 14.961.768 15.379.463 8 Investor 71 76 74 9 Pemberi Kerja 1.974 2.090 2.234
10 Penerima Pensiunan 4.518.650 4.540.660 4.555.977 11 Veteran 421.074 421.225 421.377 12 Perintis Kemerdekaan 2.723 2.718 2.718
13Jamkesda dan PJKMU Askes (Transisi)
11.691.131 11.170.615 12.307.510
Total 155.055.959 156.790.287 157.153.790
No Jenis FaskesJlh
s.d Sept. 2015
1 2 3
A FKTP:
4.3911 Dokter Praktek Perorangan
2 Faskes TNI/Polri 1.291
Jumlah FKTP s.d 30 Sep. 2015
2 Faskes TNI/Polri 1.291
3 Klinik Pratama 3.057
4 Puskesmas 9.799
5 RS D Pratama 9
B
Sub total A 18.547
FKTP Gigi:
Dokter Gigi Praktek Mandiri 1.110
Total (A+B) 19.657
No. Jenis Faskes s.d September 2015
Jumlah Kunjungan Jumlah Rujukan
1 2 3 4
A FKTP: 9.187.279 1.131.815
Jumlah Kunjungan dan Rujukan RJTP per Jenis FKTP
s.d 30 September 2015
A FKTP: 9.187.279 1.131.815
1 Dokter Praktek Perorangan
2 Faskes TNI/Polri 1.862.465 341.421
3 Klinik Pratama 14.505.884 1.698.664
4 Puskesmas 48.890.909 5.782.570
5 RS Type D Pratama 4.766 683
B
Sub total A 74.451.303 8.955.153
FKTP Gigi:
Dokter Gigi Praktek Mandiri 824.757 27.151
Total (A+B) 75.276.060 8.982.304
No. Jenis Faskes s.d September 2015
Jumlah Kunjungan Jumlah Rujukan
1 2 3 4
A FKTP: 9.187.279 1.131.815
Jumlah Kunjungan dan Rujukan RJTP per Jenis FKTP
s.d 30 September 2015
A FKTP: 9.187.279 1.131.815
1 Dokter Praktek Perorangan
2 Faskes TNI/Polri 1.862.465 341.421
3 Klinik Pratama 14.505.884 1.698.664
4 Puskesmas 48.890.909 5.782.570
5 RS Type D Pratama 4.766 683
B
Sub total A 74.451.303 8.955.153
FKTP Gigi:
Dokter Gigi Praktek Mandiri 824.757 27.151
Total (A+B) 75.276.060 8.982.304
Kondisi Keuangan sd 30 Sept 2015
Tahun Pendapatan Pengeluaran Ket
2014 40.719.886 T 42.658.702 (1.938.816) T
2015 39.136.121 T 41.412.899 T (2.276.778) T2015
(sd 30 Sept)
39.136.121 T 41.412.899 T (2.276.778) T
Laporan Posisi KeuanganLAPORAN POSISI KEUANGAN JAN 2016
Aset44,74%
Liabilitas32,14%
Aset Neto
Growth -6,25%
(4.656.896)
Aset Netto
DJS Kesehatan
Liabilitas
10.804.092
6.147.197Aset Piutang iuran
65%4.012.532 66%
Piutang iuranAset
PBPU
2.254.214
Growth 9,05%
ISU TERKINI
Kesehatan keuangan tren defisit aset netto,piutang PBPU tinggi, rasio kloim diatas 100%
Kepatuhan Pungutan
Rasio kolektibilitas iuranTren menurun
Monitoring dampak sistemikValiditas data perlu diperbaiki
Aset Neto12,90%(4.656.896)
LAPORAN AKTIVITAS JAN 2016
Growth -39,05%
Pendapatan Iuran
Beban Jaminan
5.161.495
4.861.794
Growth 36,69%
Growth 4,62%
JUMLAH PESERTA JAN 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
(Dalam Jutaan Rupiah)
Uraian Nov-15 Des-15 Jan-16
Aset5.078.528 6.557.037 6.147.197
Growth Aset 3,15% 29,11% -6,25%Growth Aset 3,15% 29,11% -6,25%
Liabilitas9.562.062 9.907.291 10.804.092
Growth Liabilitas
-8,87% 3,61% 9,05%
Aset Neto(4.483.533) (3.350.254) (4.656.896)
Growth Aset Neto
19,49% 25,28% -39,00%Sumber: Laporan Keuangan Bulanan Program Jaminan Kesehatan Periode Desember 2015
RINCIAN PIUTANG IURAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
(Dalam Jutaan Rupiah)
No Rincian Piutang Nov-15 Des-15 Jan-16
1Piutang Iuran IW Pemerintah Daerah
682.775 727.981 978.939
2Piutang Iuran Wajib PNS,TNI dan POLRI
- - 114.019
3Piutang Iuran Pensiunan PNS, TNI dan POLRI
214.650 317.085 161.110
Piutang Iuran Peserta
Sumber: Laporan Keuangan Bulanan Program Jaminan Kesehatan Periode Desember 2015
4Piutang Iuran Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Daerah/Jamkesda
268.273 61.726 174.816
5Piutang Iuran Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)
2.628.341 2.788.679 2.254.214
6Piutang Iuran Badan Usaha (Swasta)
428.118 316.178 329.434
7Piutang Iuran JPK Eks Jamsostek
15.453 15.453 -
Jumlah Piutang Iuran 4.237.611 4.227.103 4.012.532
LAPORAN POSISI KEUANGAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
KETERANGAN JAN 2016 KETERANGAN JAN 2016ASET LIABILITAS
- Kas dan Bank274.894.149.007
-Utang Jaminan Kesehatan2.538.349.060.246
- Deposito 1.488.080.000.000
- Pendapatan Diterima Dimuka 556.885.543.936
- Piutang Iuran 4.012.532.219.60- Akumulasi Iuran yang Belum Dapat
Sumber: Laporan Keuangan Bulanan Program Jaminan Kesehatan Periode Januari 2016
- Piutang Iuran 4.012.532.219.606
Teridentifikasi Pesertanya 88.587.462.100
- Piutang COB-
- Utang Kepada BPJS
- Piutang Investasi-
- Beban Operasional246.064.133.414
- Piutang Hasil Investasi 6.297.451.078
- Talangan1.872.000.000.000
- Piutang Kontribusi BPJS -
Jumlah Utang Kepada BPJS2.118.064.133.414
- Piutang Kepada BPJS -
- Utang Kepada Pihak Ketiga-
- Piutang Lain29.311.461.143
- Utang COB6.358.580
- Uang Muka2.560.299.231
- Utang Pajak2.486.498.281
ISU-ISU STRATEGIS TERKAIT PENGAWASAN BPJS KESEHATAN
A. Kesehatan Keuangan1. Trend Defisit aset neto masih akan terus berlangsung. Per Januari 2016 terjadi
peningkatan defisit aset netto sebesar 39% menjadi 4,6 Triliun.
2. Langkah Mitigasi terhadap Piutang iuran PBPU yang tinggi (65% dari total piutang iuran)
3. Klaim rasio di atas 100% (posisi september 105,8%)
B. KepatuhanB. KepatuhanPungutan BPJS Kesehatan (30 Des2015) yang terhutang sebesar Rp 1,79 Miliar yang
terdiri dari Pokok Rp 1,73 Miliar dan denda Rp 49,4 Juta
C. Rasio Kolektibilitas IuranTrend menurun
D. Monitoring Dampak SistemikValiditas data yang dimiliki masih perlu diperbaiki
1. Aspek Kepesertaan
• Melakukan percepatan cakupan semesta JKN
terutama PPU yang sekarang mencapai 20,9 jt
• Memperluas kerjasama kemitraan dengan
badan-badan usaha untuk percepatan badan-badan usaha untuk percepatan
kepesertaan PPU
• Manajemen PBPU :
- Penguatan sistem kolektibilitas iuran (sangsi)
- Urun Biaya
2. Aspek Pelayanan Kesehatan
• Diselesaikan di layanan primer (FKTP)
• Meningkatkan kompetensi SDM Kes.
Penguatan Pada pelayanan primer kepastian
secara konsisten sehingga pelayanan rujukan dapat secara konsisten sehingga pelayanan rujukan dapat
ditekan;
• Perluasan FKTP dengan menyertakan klinik – klinik
Badan Usaha, klinik swasta dan praktik mandiri,
• Khususkan pada Daerah Tertinggal Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK);
• Peningkatan UKM dan Peningkatan dana BOK
Aspek Pelayanan Kesehatan
• Peningkatan Koordinasi dan bangun kemitraan dengan
Rumah Sakit berbagai diskusi/sosialisasi dan advokasi
terkait dengan penerapan prospective payment
system INA-CBGs;
• Kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah • Kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah
terkait dengan kelengkapan sarana prasarana serta
SDM Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit,
Pembagian Jasmed dan Insentif
• Perlu perluasan penyertaan Rumah Sakit (FKTL)
swasta dan pembangunan Rumah Sakit baru
bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah ;
Aspek Pelayanan kesehatan
• Perlu pengembangan sistem anti-fraud yang
terintegrasi dan di reviu secara berkala;
• Perlu dibuat pentahapan menuju Universal Health
Coverage Tahun 2019 dengan tidak membedakan
paket medis dan non-medis serta tidak ada paket medis dan non-medis serta tidak ada
perbedaan kelas perawatan untuk peserta jaminan
kesehatan.
• Percepatan aplikasi “bridging” SIM RS dengan SIM
BPJS Kesehatan ke seluruh Indonesia untuk
mengurangi waktu tunggu
• Pemberlakuakn remunerasi bagi semua RS yang
bekrjasama dengan BPJS
3. Aspek Pendanaan
• Harus dilakukan penyesuaian besaran iuran PBI,
iuran PBPU dan PPU secara berkala dengan nilai
cukup
• Kendali biaya dengan tidak mengorbankan mutu
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
• Menerapkan mekanisme urun biaya pada pelayanan-
pelayanan yang dapat menimbulkan moral hazard.
• Urun biaya segmen peserta mandiri atau PBPU, claim
rasio sangat tinggi (527%) dengan kolektibilitas
iurannya rendah;
• Harus dilakukan peninjauan kembali besaran tarif
INA-CBGs berkisar antara 6 s/d 8%;
Solusi Sistemik:
Besar Pasak daripada Tiang
1. Revisi Iuran (PerPres 111/2013) PBI & NonPBI.
� Sudah dilakukan dan segera diberlakukan
2. Tarif (Permenkes 59/14)
� Agar klaim rasio maksimal 90% (butuh pemodelan)� Agar klaim rasio maksimal 90% (butuh pemodelan)
� Keharusan penyesuaian iuran dan penyesuaian tarif
3. Remedial CBGs & KAPITASI via Cost-containment
�Link kapitasi dan CBGs dengan KINERJA
�Aplikasi luaran HTA� STANDAR cost-effective, pedoman pola praktik, pemantauan, eliminasi dispute antar BPJS dg Faskes.
Remark1. Konsensus UHC 2019 berimplikasi pada kenaikan BIAYA kuratif;
Efek domino bagi semua pelaku
• Perbaikan akses & perlindungan keuangan peserta; kenaikan
income FASYANKES, dll
2. Kesinambungan pendanaan terancam jika iuran baru tidak 2. Kesinambungan pendanaan terancam jika iuran baru tidak
segera diberlakukan, serta nihilnya rasionalisasi tarif dan
penegakkan cost-containment.
3. Tren kenaikan biaya kuratif harus dipotong sedini mungkin.
Paradigma sehat via KesMas (promosi & pencegahan) MUTLAK..
• Perkuat dana promosi & pencegahan
Recommended