View
283
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
HUBUNGAN UKURAN KOPERASI, JENIS
KOPERASI, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI DENGAN KUALITAS SISTEM
PENGENDALIAN INTERN KAS
(STUDI KASUS PADA KOPERASI YANG TERDAFTAR DI DINAS
PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN
SLEMAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Donna Novita Anggraeni Purnomo
NIM: 122114089
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN UKURAN KOPERASI, JENIS
KOPERASI, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI DENGAN KUALITAS SISTEM
PENGENDALIAN INTERN KAS
(STUDI KASUS PADA KOPERASI YANG TERDAFTAR DI DINAS
PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN
SLEMAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Donna Novita Anggraeni Purnomo
NIM: 122114089
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Al-Baqarah: 153)
"Memberi uang receh kepada seorang pengemis di jalan bukanlah sebuah bentuk
bantuan; bantuan yang benar adalah menunjukkan kepada seseorang cara untuk
hidup dan memberi kesempatan kepada mereka untuk mencoba. Tunjukkan kasih
sayang dan buat orang lain berkecukupan. Libatkan orang lain dalam
kehidupanmu dan singkirkan kesendirian, berbuat baik, dan engkau akan
mendapatkan balasannya."
Srikanth Bolla
Skripsi ini kupersembahkan untuk Allah SWT
Kedua orang tuaku, ayah dan kanjeng mami yang aku hormati
Adik-adiku, Dede~Dandia
Semua Keluargaku
Semua sahabat-sahabatku yang setia...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTASI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
Hubungan Jenis Koperasi, Ukuran Koperas dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi dengan Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas (Studi Kasus
pada Koperasi yang Terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koprasi Kabupaten Sleman)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 08 Agustus 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan
ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universtias batal saya terima.
Yogyakarta, 29 September 2017
Yang membuat pernyataan,
Donna Novita Anggraeni Purnomo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Donna Novita Anggraeni Purnomo
NIM : 122114089
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Hubungan Ukuran Koperasi, Jenis Koperasi dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dengan Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
(Studi Kasus Pada Koperasi yang Terdaftar di Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 29 September 2017
Yang membuat pernyataan,
Donna Novita Anggraeni Purnomo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak. selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi yang telah membagikan ilmu dan
pengalamannya dalam proses perkuliahan, dan segenap staf sekretariat
Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.
5. Koperasi-Koperasi di Kabupaten Sleman yang telah membantu penulis
dalam pengisian kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Kedua orang tua dan adik-adik saya yang selalu memberikan doa untuk
penulis dalam menyelesaikan skripsi dan bersabar bersama-sama dalam
menghadapi cobaan.
7. Sahabat-sahabat penulis (Tari, Puji, Sonya, Tina, Fika, Hilda, Desi,
Monik, Dita, Sandra), yang turut membantu dan memberikan semangat
kepada penulis.
8. Teman-teman akuntansi angkatan 2012.
9. Teman-teman seperjuangan pengurus HIMAKS 2014.
10. Teman-teman MPAT kelas Pak Anto yang bersama-sama berjuang dan
memberikan sumbangan ide dan masukan kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 September 2017
Yang membuat pernyataan,
Donna Novita Anggraeni Purnomo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiv
ABSTRACT ............................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan ................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 8
A. Teori Keagenan (Agency Theory) .................................................. 8
B. Pengertian Koperasi ....................................................................... 9
C. Ukuran Koperasi .......................................................................... 11
D. Jenis Koperasi .............................................................................. 13
E. Pemanfaatan Teknologi Informasi ............................................... 14
F. Pengendalian Internal .................................................................. 17
G. Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas .................................... 22
H. Hubungan Ukuran Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas .............................................................. 32
I. Hubungan Jenis Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas .............................................................. 33
J. Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas .................................... 34
K. Penelitian Terdahulu .................................................................... 35
L. Kerangka Konseptual Penelitian .................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 40
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 40
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 40
D. Populasi dan Sampel .................................................................... 41
E. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 42
F. Data .............................................................................................. 43
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 44
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ............................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
I. Teknik Analisis Data .................................................................... 46
1. Persiapan ................................................................................ 47
2. Tabulasi .................................................................................. 47
3. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif ................................ 47
4. Mengklasifikasikan Data ........................................................ 47
5. Menghitung Rata-Rata ........................................................... 51
6. Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) .................. 51
7. Menarik Kesimpulan .............................................................. 51
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................... 53
A. Populasi Sasaran .......................................................................... 54
B. Profil Perusahaan ......................................................................... 55
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN....................................... 61
A. Analisis Data ................................................................................ 61
1. Pengumpulan Data ................................................................ 61
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ......................................... 62
a. Uji Validitas ..................................................................... 62
b. Uji Reliabilitas ................................................................. 63
3. Analisis Statistik Deskriptif ................................................... 65
a. Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Koperasi ................. 65
b. Analisis Statistik Deskriptif Jenis Koperasi ..................... 67
c. Analisis Statistik Deskriptif Pemanfaatan Teknologi
Informasi .......................................................................... 68
d. Analisis Statistik Deskriptif Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas .................................................. 70
4. Mengklasifikasi Data ............................................................. 71
a. Mengklasifikasi Data Ukuran Koperasi ........................... 71
b. Mengklasifikasi Data Jenis Koperasi ............................... 72
c. Mengklasifikasi Data Pemanfaatan Teknologi
Informasi .......................................................................... 74
d. Pengklasifikasian Data Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas .................................................. 76
5. Analisis Kuesioner Pemanfaatan Teknologi Informasi.......... 78
a. Rincian Persentase Jawaban Responden Berdasarkan
Tiap Butir Pernyataan ...................................................... 78
b. Analisis Hasil Rata-Rata .................................................. 82
6. Analisis Kuesioner Kualitas Sistem Pengendalian Intern
Kas ......................................................................................... 82
a. Rincian Persentase Jawaban Responden Berdasarkan
Tiap Butir Pernyataan ...................................................... 82
b. Analisis Hasil Rata-Rata .................................................. 90
7. Analisis Hasil Tabulasi Silang ............................................... 91
a. Analisis Tabulasi Silang Hubungan Hubungan Ukuran
dengan Koperasi Kualitas Sistem Pengendalian
Intern kas .......................................................................... 91
b. Analisis Tabulasi Silang Hubungan Jenis Koperasi
dengan Kualitas Sistem Pengendalian Intern kas............. 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
c. Analisis Tabulasi Silang Hubungan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas .................................................. 94
B. Pembahasan .................................................................................. 95
1. Hubungan Ukuran Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas ........................................................ 96
2. Hubungan Jenis Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas ........................................................ 97
3. Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas .............................. 98
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 100
A. Kesimpulan ................................................................................ 100
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 100
C. Saran ........................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 102
LAMPIRAN ......................................................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan antara Variabel .................... 52
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran ................................................... 53
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas dengan Rumus Koefisien Reprodusibilitas .......... 62
Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas dengan Rumus Koefisien Skalabilitas .................. 62
Tabel 5.3 Kriteria Reliabilitas ............................................................................. 63
Tabel 5.4 Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Koperasi .................................... 65
Tabel 5.5 Analisis Statistik Deskriptif Jenis Koperasi ........................................ 67
Tabel 5.6 Analisis Statistik Deskriptif Pemanfaatan Teknologi Informasi ......... 68
Tabel 5.7 Analisis Statistik Deskriptif Kualitas Sistem Pengendalian
Intern Kas ............................................................................................ 70
Tabel 5.8 Hasil Klasifikasi Ukuran Koperasi ...................................................... 72
Tabel 5.9 Hasil Klasifikasi Jenis Koperasi .......................................................... 73
Tabel 5.10 Kategori Tingkat Pemanfaatan Teknologi Informasi .......................... 75
Tabel 5.11 Hasil Klasifikasi Pemanfaatan Teknologi Informasi .......................... 75
Tabel 5.12 Kategori Tingkat Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas ............... 77
Tabel 5.13 Hasil Klasifikasi Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas................ 77
Tabel 5.14 Persentase Jawaban Responden per Butir Pernyataan untuk
Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi ....................................... 78
Tabel 5.15 Persentase Jawaban Responden per Butir Pernyataan untuk
Variabel Kualitas Sistem Pengendalian Inter Kas............................... 83
Tabel 5.16 Tabulasi Silang Ukuran Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas...................................................................... 91
Tabel 5.17 Koefisien Hubungan Ukuran Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas...................................................................... 92
Tabel 5.18 Tabulasi Silang Hubungan Jenis Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas...................................................................... 93
Tabel 5.19 Koefisien Hubungan Jenis Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas...................................................................... 94
Tabel 5.20 Tabulasi Silang Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Kualitas
Sistem Pengendalian Intern Kas .......................................................... 94
Tabel 5.21 Koefisien Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas ........................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .................................................... 39
Gambar 5.1 Bar Chart Ukuran Koperasi ............................................................ 66
Gambar 5.2 Bar Chart Jenis Koperasi ................................................................ 67
Gambar 5.3 Bar Chart Pemanfaatan Teknologi Informasi ................................. 69
Gambar 5.4 Bar Chart Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas ...................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
HUBUNGAN UKURAN KOPERASI, JENIS KOPERASI DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN KUALITAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS
Studi Kasus Pada Koperasi di Kabupaten Sleman
Donna Novita Anggraeni Purnomo
NIM: 122114089
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ukuran koperasi,
jenis koperasi dan pemanfaatan teknologi informasi dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas. Subjek penelitian ini adalah koperasi yang terdaftar di
Dinas Perindagkop Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Pengukuran pemanfaatan teknologi informasi dan
kualitas sistem pengendalian intern kas diukur menggunakan rentang skala.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan ukuran koperasi dengan
kualitas sistem pengendalian intern kas adalah lemah dengan arah hubungan
positif. Hubungan jenis koperasi dengan kualitas sistem pengendalian intern kas
adalah lemah dengan arah hubungan positif. Hubungan pemanfaatan teknologi
informasi dengan kualitas sistem pengendalian intern kas adalah lemah dengan
arah hubungan positif.
Kata Kunci: Ukuran Koperasi, Jenis Koperasi, Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Pengendalian Intern Kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
RELATIONSHIPS AMONG SIZE OF COOPERATIVES, TYPES OF
COOPERATIVES AND USE OF INFORMATION TECHNOLOGY WITH
QUALITY OF INTERNAL CASH CONTROL SYSTEM
A Case Study on Listed Cooperatives at the Industry, Trade and Cooperative
Office of Sleman Regency
Donna Novita Anggraeni Purnomo
NIM: 122114089
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
The purpose of these study is to determine the relationship among
cooperatives size, cooperatives type and utilization of information technology with
quality of internal cash control system. The subject of this research is a
cooperatives registered in the Office of Perindagkop Sleman Regency.
This type of the research is a case study. The technique of data collection
is questionnaires. Utilization of information technology and quality of intern cash
control system is measured using a range of scales. The data analysis technique of
this research is descriptive statistic.
The result showed that the relationships of size cooperatives with quality
of internal cash control system was weak with positive relationship direction. The
type of cooperative relationship with the quality of internal cash control system
was weak with the direction of positive relationship. The utilization of information
technology relationship with quality of internal cash control system was weak
with the direction of positive relationship.
Keywords: Cooperative Size, Type of Cooperative, Utilization of Information
Technology, Internal Control of Cash
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap aktivitas organisasi yang berjalan pasti terdapat risiko yang harus
dihadapi. Salah satu risiko yang harus dihadapai adalah risiko kecurangan.
Kecurangan atau fraud adalah perbuatan yang disengaja oleh satu atau
beberapa orang dalam managemen, TCWG, pegawai, atau pihak ketiga
(Tuanakotta, 2015:320). Kecurangan didukung oleh tiga unsur yaitu tekanan,
kesempatan, dan pembenaran atau bisa disebut Fraud Triangle Theory.
Beberapa skandal terkait kecurangan pernah terjadi baik di dalam
maupun di luar negeri. Beberapa skandal di luar negeri adalah perusahaan
Enron tahun 2001, skandal Worldcom tahun 2002, skandal Olympus tahun
2011, dan yang terbaru skandal Toshiba tahun 2015. Skandal yang terjadi di
dalam negeri adalah laporan fiktif kas bank BRI unit Tapung Raya tahun
2011 dan PT. Kimia Farma pada tahun 2001. Selain perusahaan go public,
skandal kecurangan juga terjadi di koperasi. Skandal kecurangan yang terjadi
di koperasi adalah koperasi BMT Syariah Mandiri di Madiun pada tahun
2016, dan yang terbaru adalah KSP Tunggal Kencana, Ponorogo pada tahun
2017.
Skandal kecurangan yang menimpa perusahaan kelas dunia dan
koperasi yang dinilai kecil menjadi bukti kegagalan tata kelola perusahaan
secara internal dan pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah. Berdasarkan
hal tersebut, peran sistem pengendalian internal dibutuhkan dalam organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
untuk meminimalisir kecurangan. Sistem pengendalian internal sangat
berguna selain untuk meminimalisir kecurangan juga bermanfaat untuk
mengamankan harta.
Beberapa skandal yang terjadi merupakan skandal besar dan
memerlukan pengendalian yang lebih baik. Skandal tersebut menjadi
pelajaran bagi organisasi di sektor publik yaitu koperasi. Koperasi merupakan
organisasi yang didirikan oleh sekelompok orang dengan tujuan kesejahteraan
bersama dan berdasarkan prinsip kekeluargaan. Berdasarkan tujuan dan
prinsip koperasi, koperasi harus menjadi koperasi yang lebih maju dengan
meningkatkan sistem pengendalian internal. Pengendalian internal pada
koperasi sangat penting karena koperasi lebih rawan terhadap risiko
kecurangan. Risiko kecurangan sangat mungkin terjadi karena pengendalian
internal di koperasi tergolong rendah.
Fokus dalam penelitian ini adalah sistem pengendalian intern kas yang
sangat menarik untuk diteliti karena kompleksitas pekerjaan pada koperasi
hampir selalu berhubungan dengan keluar masuk aliran kas. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi pengendalian internal kas koperasi yaitu
ukuran koperasi. Ukuran koperasi dapat dilihat dari jumlah kekayaan bersih
maupun volume usaha. Ukuran koperasi dibedakan menjadi kecil, menengah,
besar. Berdasarkan ukuran, koperasi besar memiliki kemungkinan besar
untuk menerapkan sistem pengendalian internal kas. Menurut penelitian
Duncan et al .(1999) tentang sistem pengendalian internal di gereja Amerika,
gereja besar menghasilkan skor lebih tinggi daripada gereja kecil. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
elemen fundamental dalam pengendalian internal pada penelitian Duncan et
al. (1999) adalah terdapat pemisahan tugas. Penelitian yang sejalan dengan
Duncan et al. (1999) adalah penelitian Andriani (2011). Hasil penelitian
Andriani (2011) menunjukkan bahwa apabila ditinjau dari ukuran masjid,
secara keseluruhan masjid besar memiliki kualitas sistem pengendalian intern
yang lebih baik daripada masjid kecil. Menurut Palupi (2011), koperasi
dengan skala besar memiliki omzet yang besar. Volume usaha yang besar
pada koperasi memiliki kemungkinan suatu koperasi besar menerapkan
sistem pengendalian intern yang lebih baik daripada koperasi yang berukuran
kecil. Hasil penelitian Palupi (2011) berbanding terbalik dengan penelitian
Duncan et al. (1999) dan Andriani (2011). Hasil penelitian Palupi adalah
ukuran koperasi tidak berpengaruh terhadap kualitas sistem pengendalian
intern kas.
Selain ukuran koperasi, faktor lain yang berhubungan dengan sistem
pengendalian internal kas adalah jenis koperasi. Menurut Undang-undang No.
25 Tahun 1992, jenis koperasi dibedakan menurut kesamaan dan kepentingan
ekonomi anggota. Berdasarkan hal tersebut, sistem pengendalian internal
tiap-tiap koperasi berbeda-beda. Menurut penelitian Andriani (2011), jenis
masjid memiliki perbedaan kualitas sistem pengendalian internal. Penelitian
juga dilakukan oleh Hasmawati (2012) dan Komala (2014) dengan hasil yang
menunjukkan bahwa jenis koperasi memiliki pengaruh terhadap kualitas
pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pengendalian internal yang baik juga berhubungan dengan pemanfaatan
teknologi informasi oleh suatu entitas. Entitas yang sedang berkembang dan
kebutuhan informasi yang semakin meningkat, entitas tersebut akan
meningkatkan pemanfaatan teknologi informasinya. Teknologi informasi
mempunyai kemampuan untuk menangani proses bisnis yang rumit dan
banyak dengan waktu yang lebih efisien. Menurut GAO (2014: 52), teknologi
informasi menyediakan informasi yang berhubungan dengan proses
operasional kepada entitas dengan waktu yang lebih lama. Selain itu,
teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal atas keamanan
dan kerahasiaan informasi dengan membatasi akses secara tepat. Teknologi
informasi merupakan bagian integral dari sebagian besar kegiatan
pengendalian.
Berdasarkan latar belakang di atas dan terdapat kesimpulan yang
berbeda dari penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Ukuran Koperasi, Jenis Koperasi, dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Kualitas Sistem Pengendalian
Intern Kas (Studi Kasus Pada Koperasi-Koperasi di Kabupaten
Sleman)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan kuat atau
lemahnnya hubungan antara ukuran koperasi, jenis koperasi, dan pemanfaatan
teknologi informasi dengan kualitas sistem pengendalian intern kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan
dibahas yaitu:
1. Bagaimana hubungan ukuran koperasi dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas?
2. Bagaimana hubungan jenis koperasi dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas?
3. Bagaimana hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi dengan
kualitas sistem pengendalian intern kas?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Hubungan antara ukuran koperasi dan kualitas sistem pengendalian
intern kas.
2. Hubungan antara jenis koperasi dan kualitas sistem pengendalian intern
kas.
3. Hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sistem
pengendalian intern kas.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penelitian ini dapat digunakan koperasi sebagai bahan evaluasi terhadap
sistem pengendalian intern kas atau pengamanan harta koperasi.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana penulis dalam
mengimplementasikan pengetahuan teoritis yang didapatkan ke dalam
praktek nyata di lapangan.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang
berkaitan dengan kualitas sistem pengendalian intern kas untuk
menambah referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai teori keagenan, teori stewardship,
pengertian koperasi, ukuran koperasi, jenis koperasi, pemanfaatan
teknologi informasi, pengertian kualitas, pengertian sistem,
pengendalian internal, sistem pengendalian intern, dan review
penelitian terdahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengambilan sampel,
variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengujian
instrument, dan teknik analisis data.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan objek penelitian, analisis data, dan interpretasi
hasil penelitian.
Bab V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya dan keterbatasan pada saat proses
penelitian. Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian,
penulis memberikan saran-saran bagi pihak yang berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Keagenan (Agency Theory)
Konsep teori keagenan adalah hubungan agensi ada ketika salah satu
pihak (principal) menyewa pihak lain (agent) untuk melaksanakan suatu jasa
dan, dalam melakukan hal itu, mendelegasikan wewenang untuk membuat
keputusan kepada agen tersebut. Dalam suatu korporasi, pemegang saham
merupakan principal dan CEO adalah agent mereka (Anthony dan
Govindarajan, 2011).
Menurut Atkinson dan Feltham dalam Godfrey, dan kawan-kawan
(2010), menyatakan bahwa teori keagenan permintaan utamanya adalah
pelayanan informasi. Teori keagenan berkonsentrasi pada hubungan di mana
kesejahteraan satu orang (misalnya pemilik) dipercayakan kepada yang lain,
agen (misalnya manajer).
Menurut Widyaningdyah agency theory memiliki asumsi bahwa
masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya
sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan
agent. Principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agent.
Agent mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri,
lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang
mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh
principal dan agent. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut
dengan asimetri informasi. Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
terjadi antara principal dan agent mendorong agent untuk menyajikan
informasi yang tidak sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi
tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent.
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, perangkat organisasi
koperasi yang memegang kekuasaan tertinggi adalah Rapat Anggota. Selain
Rapat Anggota, Pengawas juga sebaga salah satu perangkat koperasi yang
bertugas mengawasi dan memberikan nasehat kepada pengurus. Pengurus
bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usaha
koperasi kepada Rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar Biasa. Rapat
Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Berdasarkan perangkat organisasi
koperasi, dapat dilihat bahwa Rapat Anggota sebagai prinsipal, pengurus dan
pengawas sebagai agen.
Keterlibatan perangkat kerja koperasi dalam mengelola kegiatan yang
sangat kompleks menunjukkan bahwa diperlukan suatu sistem pengendalian
intern yang baik. Sistem ini bertujuan untuk menghindari praktek-praktek
menyimpang dari anggota yang bertugas mengelola koperasi.
B. Pengertian Koperasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, koperasi merupakan
perserikatan yang bertujuan memenuhi keperluan para anggota dengan cara
menjual barang keperluan sehari-hari dengan harga murah (tidak bermaksud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mencari untung). Jenis-jenis koperasi dalam KBBI ada tiga, yaitu konsumsi,
produksi, dan simpan pinjam.
Menurut Sagimun (1984:2), kata koperasi berasal dari kata bahasa Latin
cooperatio yang berarti kerja sama atau bekerja sama. Koperasi adalah suatu
perkumpulan yang memungkinkan beberapa orang dan/atau badan (badan
hukum) dengan jalan bekerja sama atas dasar sukarela menyelenggarakan
sesuatu pekerjaan untuk memperbaiki kehidupan anggota koperasi. Koperasi
berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama
untuk mencapai tujuan. Sehingga, koperasi bisa diartikan sebagai kerja sama
dalam mencapai tujuan tertentu.
Menurut Kartasapoetra et al. (1984:1), koperasi adalah suatu badan
usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan
yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya dari
kesuliatan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka. Secara
umum, yang dimaksud koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang
bergerak dalam bidang perekonomian. Koperasi beranggotakan mereka yang
umum berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar
persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggota koperasi.
Menurut Chaniago (1979:1) dalam Widiyanti dan Sunindhia (2003:1),
koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau
badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota;
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Pengertian koperasi
menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatan koperasi berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
koperasi adalah perkumpulan yang didirikan oleh orang atau badan yang
bertujuan untuk menjalankan usaha secara kekeluargaan dalam memenuhi
kebutuhan jasmaniah para anggota. Koperasi dijalankan sesuai dengan nilai
dan prinsip koperasi dalam memenuhi kebutuhan bersama dalam bidang
ekonomi, sosial, dan budaya.
C. Ukuran Koperasi
Ukuran koperasi pada penelitian ini, peneliti merujuk pada ukuran
perusahaan pada umumnya dan menurut beberapa ahli. Menurut Machfoedz
(1994) dalam Suwito dan Herawati (2005), ukuran perusahaan adalah suatu
skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai
cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada
dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan
besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan kecil
(small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total aset
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Seftianne dan Handayani (2011) ukuran perusahaan
menggambarkan besar kecilnya perusahaan dapat ditinjau dari lapangan
usaha yang dijalankan. Penentuan besar kecilnya skala perusahaan dapat
ditentukan berdasarkan total penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat
penjualan, dan rata-rata total aktiva.
Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun
yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih
besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah
pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya penjualan lebih kecil daripada biaya
variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham
dan Houston, 2001: 117-119).
Menurut Octaviany (2008), ukuran perusahaan yang biasa dipakai
untuk menentukan tingkatan perusahaan adalah:
1. Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan kontraktor yang
terdaftar atau bekerja di perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Tingkat penjualan, merupakan volume penjualan suatu perusahaan pada
periode tertentu misalnya satu tahun.
3. Total utang ditambah dengan nilai pasar saham biasa, merupakan
jumlah utang dan nilai pasar saham biasa perusahaan pada saat atau
suatu tanggal tertentu.
4. Total aktiva (asset), merupakan keseluruhan aktiva yang dimiliki
perusahaan pada saat tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Menurut himpunan peraturan perundang-undangan di bidang
kelembagaan koperasi dalam Palupi (2011), ukuran koperasi dapat dilihat
berdasarkan omzet per tahun (volume usaha) yang dimuat dalam laporan
perkembangan usaha. Berdasarkan omzetnya ukuran koperasi diklasifikasikan
menjadi tiga golongan, yaitu koperasi besar, koperasi menengah, dan koperasi
kecil.
1. Koperasi besar mempunyai omzet (volume usaha) diatas Rp 1 Milyar
dalam 1 (satu) tahun.
2. Koperasi menengah mempunyai omzet (volume usaha) antara Rp 500
juta sampai dengan Rp 1 Milyar dalam 1 (satu) tahun.
3. Koperasi kecil mempunyai omzet (volume usaha) kurang dari Rp 500
juta dalam 1 (satu) tahun.
D. Jenis Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 16, jenis koperasi
didasarkan pada kesamaan kegiatan usaha dan/atau kepentingan ekonomi
anggota. Jenis koperasi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 16 terdiri
dari lima jenis, yaitu:
1. Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan
usaha pelayanan dibidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan
non-anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Koperasi produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan
usaha pelayanan dibidang pengadaan sarana produksi barang dengan
tujuan memperlancar dan meningkatkan hasil produksi mereka.
3. Koperasi jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan
non-anggota.
4. Koperasi simpan pinjam
Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai
melayani anggota dalam proses kredit dan simpanan/tabungan anggota
koperasi.
5. Koperasi pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan
penjualan dan pemasaran produk atau jasa anggota koperasi tersebut.
Lingkup pemasaran dilakukan untuk anggota dan non-anggota.
E. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang/
pendorong bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Pemanfaatan
teknologi informasi dapat dilakukan secara efektif jika anggota dalam
organisasi dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik (Rahmawati,
2010). Teknologi merupakan mesin untuk menjalankan sistem informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan data, serta mengendalikan
seluruh sistem.
Menurut Jogiyanto (1995:12) dalam Ariesta (2013) pemanfaatan adalah
perilaku karyawan teknologi dalam tugasnya, pengukurannya berdasarkan
frekuensi penggunaan dalam diversitas aplikasi yang dijalankan. Pemanfaatan
teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh penggunaan
teknologi informasi dalam melaksanakan tugas, pengukurannya berdasarkan
frekuensi penggunaan.
Menurut Thompson et al. (1991;1994) dalam Rahmawati (2010),
mendefinisikan pemanfaatan teknologi sebagai manfaat yang diharapkan
oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya dimana
pengukurannya berdasarkan pada intensitas pemanfaatan, frekuensi
pemanfaatan dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang/pendorong
bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Romney (2006) dalam Rahmawati (2010), menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi di dalam organisasi akan mempengaruhi
aktivitas-aktivitas/ proses bisnis yang terdapat dalam organisasi tersebut.
Adapun pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi dapat
dilihat dari dampak pemanfaatan teknologi informasi pada rantai nilai
organisasi (value chain)/ rangkaian kegiatan organisasi (Elder, et al: 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Teknologi informasi yang didefinisikan sebagai komputer dan juga
teknologi komunikasi digitial, memiliki kekuatan yang luas untuk
mengurangi biaya koordinasi, komunikasi, dan pemrosesan informasi
(Brynjolfsson dan Lorin 2000: 24). Teknologi informasi meliputi segala hal
yang berkaitan dengan proses, penggunaannya sebagai alat bantu, dan
pengelolaan informasi. Menurut Korompis (2014:31), peranan teknologi
informasi terhadap perkembangan akuntansi yang pertama karena efisien,
penghematan waktu dan biaya. Kedua karena termasuk peningkatan
efektifitas, mencapai hasil/ output laporan keuangan dengan benar. Secara
singkat manfaat teknologi informasi dalam akuntansi adalah:
1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
2. Bermanfaat (usefull)
3. Menambah produktifitas (increase productivity)
4. Mempertinggi efektifitas (enhance effectiveness)
5. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
Menurut Jurnali dan Supomo (2002) dalam Rahmi (2013), pemanfaatan
teknologi adalah tingkat integrasi teknologi informasi pada pelaksanaan
tugas-tugas akuntansi yang terdiri dari:
1. Bagian akuntansi/ keuangan memiliki komputer yang cukup untuk
melaksanakan tugas.
2. Jaringan internet telah terpasang di unit kerja.
3. Jaringan komputer telah dimanfaatkan sebagai penghubung antar unit
kerja dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan
keuangan dilakukan secara komputerisasi.
5. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
6. Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi yang
terintegrasi.
7. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.
8. Peralatan yang using/ rusak didata dan diperbaiki tepat pada waktunya.
Penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian
internal dengan menambahkan prosedur pengendalian baru yang dilakukan
oleh komputer dan dengan mengganti pengendalian yang biasanya dilakukan
secara manual yang rentan terhadap kesalahan manusia (Elder, et al: 2013).
F. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut ISA (International Standards on Auditing) seksi 315
paragraf 4 mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang
dirancang, diimplementasikan dan dipelihara oleh TCWG, manajemen,
dan personil lainnya untuk memberikan keyakinan yang memadai
tentang pencapaian tujuan entitas yang berkaitan dengan keandalan
laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan
terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku. Pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dirancang dan dilaksanakan untuk mengatasi risiko bisnis yang
teridentifikasi yang mengancam pencapaian setiap tujuan tersebut.
Menurut Tuanakotta (2013:127), pengendalian internal
merupakan jawaban manajemen untuk menangkal risiko yang
diketahui, atau dengan perkataan lain, untuk mencapai suatu tujuan
pengendalian (control objective). Tujuan pengendalian internal secara
garis besar dapat dibagi dalam empat kelompok, sebagai berikut:
a. Strategis, sasaran-sasaran utama (high-level goals) yang
mendukung misi entitas.
b. Pelaporan keuangan (pengendalian internal atas pelaporan
keuangan).
c. Operasi (pengendalian operasional atau operational controls).
d. Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.
2. Komponen Pengendalian Intern
Istilah “internal control” yang digunakan ISA 315 lebih luas dari
sekadar kegiatan-kegiatan pengendalian seperti pemisahan tugas
(segregation of duties), proses otorisasi (authorizations), dan
rekonsiliasi saldo (Tuanakotta, 2013). Pengendalian internal dalam ISA
315 terdiri atas lima komponen:
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian meliputi sikap, kesadaran, dan tindakan
manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
tentang pengendalian internal entitas dan pentingnya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
entitas. Lingkungan pengendalian juga meliputi fungsi-fungsi
pemerintahan dan manajemen dan menetapkan nada suatu
organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-
orangnya. Ini adalah dasar untuk pengendalian internal yang
efektif, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan
pengendalian mencakup elemen-elemen berikut ini:
1) Integritas dan nilai etika
2) Komitmen terhadap kompetensi
3) Partisipasi oleh TCWG
4) Filosofi dan gaya operasi manajemen
5) Struktur organisasi
6) Pembagian wewenang dan tanggung jawab
7) Kebijakan dan praktek sumber daya manusia
b. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Proses penilaian risiko entitas adalah proses untuk
mengidentifikasi dan merespon risiko usaha dan hasil. Untuk
tujuan pelaporan keuangan, proses penilaian risiko entitas
meliputi bagaimana manajemen mengidentifikasi risiko yang
relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang memberikan
pandangan yang benar dan adil (atau disajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material) sesuai dengan yang berlaku pada
kerangka pelaporan keuangan entitas, memperkirakan signifikansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mereka, menilai kemungkinan terjadinya, dan memutuskan pada
tindakan untuk mengelolanya.
Risiko dapat timbul karena:
1) Perubahan lingkungan operasi
2) Personil baru
3) Sistem informasi baru atau diubah
4) Pertumbuhan yang cepat
5) Teknologi baru
6) Model bisnis, produk, atau kegiatan baru
7) Restrukturisasi perusahaan
8) Operasi asing diperluas
9) Pernyataan akuntansi baru
c. Sistem Informasi (Information System)
Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan
keuangan, yang meliputi sistem pelaporan keuangan, terdiri dari
prosedur dan catatan yang ditetapkan untuk memulai catatan,
proses, dan entitas transaksi laporan (serta peristiwa dan kondisi)
dan untuk menjaga akuntabilitas aset terkait kewajiban, dan
ekuitas. Transaksi dapat dimulai secara manual atau otomatis
dengan prosedur yang telah diprogram. Kualitas informasi sistem
yang dihasilkan mempengaruhi kemampuan manajemen untuk
membuat keputusan yang tepat dalam mengelola dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mengendalikan kegiatan entitas dan untuk mempersiapkan
laporan keuangan yang dapat diandalkan.
d. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Kegiatan pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan,
misalnya, bahwa tindakan perlu diambil untuk mengatasi risiko
yang mengancam pencapaian tujuan entitas. Kegiatan
pengendalian, baik di dalam teknologi informasi dan/atau sistem
manual, memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai
tingkatan organisasi dan fungsional.
e. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan kontrol adalah proses untuk menilai kualitas kinerja
pengendalian internal dari waktu ke waktu. Ini melibatkan
menilai desain dan operasi kontrol secara tepat waktu dan
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pemantauan ini
dilakukan untuk memastikan bahwa kontrol terus beroperasi
secara efektif. Sebagai contoh, jika ketepatan waktu dan
keakuratan rekonsiliasi bank tidak dipantau, personil cenderung
untuk menghentikan mempersiapkan mereka. Pemantauan kontrol
dicapai melalui kegiatan yang sedang berlangsung, evaluasi
terpisah, atau kombinasi dari keduanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
G. Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualitas adalah
tingkat baik buruknya sesuatu, bermutu (baik). Menurut Crosby dalam
Nasution (2005: 16), kualitas adalah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Menurut Garvin dalam
Nasution (2005: 16), kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Berdasarkan definisi tersebut,
pengertian pengendalian intern tersebut berlaku baik dalam perusahaan yang
mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun
dengan komputer (Mulyadi, 2010).
Menurut Arens & Mark S. Beaslev (2008) dalam Sa’adah (2013),
sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang
dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Tujuan tersebut terdiri
atas: reliabilitas pelaporan keuangan, efisiensi dan efektifitas operasi,
ketaatan pada hukum dan peraturan.
Menurut PP No. 60 Tahun 2008 dalam Pasal 1 ayat 1, sistem
pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamatan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Kas diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan
beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai
alat pembayaran kebutuhan finansial yang mempunyai sifat paling tinggi
likuiditasnya (Indriyo, 1992: 61). Kas merupakan aset perusahaan yang paling
lancar atau tingkat likuiditas kas sangat tinggi. Tingkat likuiditas yang tinggi
menjadi tolok ukur kas menjadi aktiva yang paling banyak mengalami
perubahan. Perubahan ini terjadi karena transaksi-transaksi yang terjadi di
perusahaan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian
internal kas dikatakan berkualitas jika indikator/ elemen terpenuhi. Elemen-
elemen sistem pengendalian intern dalam siklus kas menurut Mulyadi (1990:
373) adalah:
1. Organisasi
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
Elemen sistem pengawasan intern mengharuskan pemisahan fungsi
akuntansi dari fungsi penyimpanan, agar data akuntansi yang dicatat
dalam catatan akuntansi dijamin keandalannya. Dengan pemisahan
ini, catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dapat berfungsi sebagai pengawas semua mutasi kas yang disimpan
oleh fungsi penyimpanan kas.
b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan
sendiri oleh fungsi penyimpanan kas sejak awal sampai akhir, tanpa
campur tangan dari fungsi yang lain.
Elemen sistem pengawasan intern mengharuskan pelaksanaan setiap
transaksi oleh lebih dari unit organisasi agar tercipta adanya internal
check. Dengan pelaksanaan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
oleh lebih dari satu unit organisasi ini, kas perusahaan terjamin
keamanannya dan data akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi
dapat dijamin ketelitian dan keandalannya.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a. Penerimaan kas harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang
berwenang.
Transaksi penerimaan kas diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
dengan menggunakan dokumen bukti kas masuk. Atas dasar dokumen
ini dicatat bertambahnya kas perusahan dan pendapatan perusahaan
serta berkurangnya piutang atau aktiva yang lain.
b. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang.
Transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
dengan menggunakan dokumen bukti kas keluar. Berdasarkan bukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kas keluar ini kas perusahaan berkurang dan catatan akuntansi di-up
date.
c. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan
persetujuan dari yang berwenang.
Sistem pengawasan intern mengharuskan setiap pembukaan dan
penutupan rekening bank mendapatkan persetujuan dari manajemen
puncak.
d. Pencatatan dalam jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluarann kas
(atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus
didasarkan bukti kas masuk dan bukti kas keluar yang telah mendapat
otorisasi dari yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen
pendukung yang lengkap.
Sistem pengawasan intern mengharuskan setiap pencatatan ke dalam
catatan akuntansi didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi
oleh pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen
pendukung yang lengkap, yang telah diproses melalui sistem otorisasi
yang berlaku.
3. Praktik yang sehat
a. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.
Saldo kas yang ada di tangan adalah berupa dana kas kecil dan
penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang yang belum disetor
dari bank (undeposited cash receipts). Saldo kas ini perlu dilindungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dari kemungkinan pencurian dengan cara menyimpannya dalam
lemari besi dan menempatkan kasir di suatu ruangan yang terpisah.
b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas
harus dibubuhi cap “lunas” oleh fungsi penyimpanan kas setelah
transaksi pengeluaran kas dilakukan.
Bukti kas keluar merupakan dokumen perintah pengeluaran kas dari
pejabat yang berwenang kepada fungsi keuangan. Oleh karena itu,
untuk menghindari penggunaan dokumen pendukung lebih dari satu
kali sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar, fungsi keuangan harus
membubuhkan cap “lunas” pada bukti kas keluar beserta dokumen
pendukungnya, segera setelah pengiriman cek kepada kreditur
dilakukan.
c. Penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan
informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas
oleh unit organisasi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan
penyimpanan kas (Bagian Pemeriksaan Intern).
Rekening koran bank yang diterima secara periodik oleh perusahaan
digunakan untuk mengecek ketelitian register cek dan jurnal
penerimaan kas, dalam sistem kas dapat dirancang penggunaan
rekening koran bank sebagai alat untuk mengawasi catatan kas
perusahaan.
d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama
perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pembayaran dengan cek dapat dilakukan dengan dua cara: dengan
menuliskan kata tunai dan dengan menuliskan nama penerima cek
yang dituju. Cek atas tunjuk yaitu cek tersebut dapat diuangkan oleh
siapa saja yang dapat menyerahkan cek tersebut ke bank. Cek atas
nama yaitu cek yang hanya dapat diuangkan oleh orang atau
perusahaan yang namanya tercantum dalam cek tersebut. Pembayaran
lewat bank dapat pula dilakukan dengan pemindahbukuan dana dari
rekening giro perusahaan pembayar ke rekening giro perusahaan
penerima.
e. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil,
pengeluaran ini dilakukan lewat dana kas kecil, yang akuntansinya
diselenggarakan dengan sistem imprest.
Setiap penerimaan kas harus segera disetor penuh ke bank, dan setiap
pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek. Pengeluaran kas yang
tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya relatif kecil)
dilakukan melalui dana kas kecil yang penyelenggaraannya dengan
imprest sistem.
f. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada
ditangan dengan jumlah kas menurut catatan.
Penghitungan fisih kas (cash count) yang ada di tangan perusahaan
harus dilakukan secara periodik untuk mencegah karyawan
perusahaan menggunakan kesempatan penyelewengan penggunaan
kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
g. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kas yang ada di perjalanan
(cash in transit) diasuransikan dari kerugian.
Jika kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan jumlahnya
relatif besar, sehingga diperkirakan akan timbul kerugian yang besar
jika terjadi perampokan atau pencurian, perusahaan sebaikna menutup
asuransi untuk menghindari risiko kerugian tersebut.
h. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance)
Fidelity bond insurance menjamin penggantian atas kerugian yang
timbul sebagai akibat penyelewengan yang dilakukan oleh kasir.
i. Kasir diperlengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya
pencurian terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register
kas, almari besi dan strong room).
Umumnya tiap perusahaan menempatkan kasir dalam suatu ruangan
yang tidak setiap karyawannya diperkenankan melakukan akses ke
dalamnya tanpa seijin yang berwenang.
j. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh Bagian Kasa.
Setiap nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa,
karena bagian ini bertugas untuk mengisi cek (berdasarkan bukti kas
keluar yang diterbitkan oleh fungsi pencatat utang) dan memintakan
otorisasi atas cek tersebut.
Pengendalian intern yang baik mencakup ciri-ciri sebagai berikut
(Tunggal: 1995 dalam Ihsan dan Sulastri: 2005):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Suatu struktur organisasi yang didalamnya terdapat pemisahan
tanggung jawab fungsional yang sesuai.
2. Suatu sistem yang mencakup prosedur otorisasi dan pencatatan sesuai
agar memungkinkan pengendalian yang wajar atas harga, hutang,
pendapatan dan biaya.
3. Cara kerja yang wajar yang harus digunakan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi masing-masing bagian organisatoris.
4. Kepegawaian dengan mutu yang sepadan dengan tanggung jawabnya.
Menurut Mulyadi (2010:164), unsur pokok sistem pengendalian intern
adalah:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan
pada prinsip-prinsip berikut ini:
a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dar
fungsi akuntansi.
b. Suatu fungsi tidak boleh diberikan tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
Dalam organisasi, transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang
mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya
setiap transaksi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
Cara-cara yang umum ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan
praktik yang sehat adalah:
a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya
harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Formulir
merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi,
maka pengendalian pemakaiannya dengan menggunakan nomor
urut tercetak, akan dapat menetapkan penanggungjawaban
terlaksananya transaksi.
b. Pemeriksanan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak
dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dulu kepada pihak yang
akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan
dari orang atau unit organisasi lain. Hal ini dikarenakan setiap
transaksi dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain, sehingga
terjadi internal check terhadap tugas setiap unit organisasi yang
terkait, maka setiap unit organisasi akan melaksanakan praktik yang
sehat dalam pelaksanaan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan
secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan di antara mereka
dapat dihindari.
e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan
kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya.
Selama cuti jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan untuk
sementara oleh pejabat lain, sehingga seandainya terjadi kecurangan
dalam departemen yang bersangkutan, diharapkan dapat diungkap
oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara tersebut.
f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan catatan akuntansina, secara periodik harus
diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara kekayaan secara fisik
dengan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan kekayaan
tersebut.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung
jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan
efektif, meskipun hanya sedikit unsur sistem pengendalian inter yang
mendukungnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan
dapat dipercaya, berbagai cara berikut dapat ditempuh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
H. Hubungan Ukuran Koperasi dengan Kualitas Sistem Pengendalian
Intern Kas
Menurut Anthony dan Govindarajan (2011), konsep teori keagenan
yaitu hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak
lain lain (agen) untuk melaksanakan suatu jasa dan, dalam melakukan hal itu,
mendelegasikan wewenang untuk membuat keputusan kepada agen tersebut.
Dalam suatu korporasi, pemegang saham merupakan prinsipal dan CEO
adalah agen mereka.
Pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah rapat anggota.
Pengawas dan pengurus dibentuk untuk melaporkan kegiatan dalam rapat
anggota. Pihak-pihak ini dibentuk untuk pemisahan tugas dalam menjalankan
tugas di koperasi. Ukuran perusahaan mempunyai dampak yang sangat
signifikan terhadap sifat dan struktur pengendalian intern dan pengendalian
spesifik. Pada kenyataannya lebih sulit melakukan pemisahan tugas yang
memadai pada perusahaan kecil, hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah
karyawan yang dimiliki (Tunggal: 1995 dalam Ihsan dan Sulastri: 2005).
Montgomery (2003) dalam Ihsan dan Sulastri (2005), mengemukakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
perusahaan kecil mempunyai peluang kecurangan lebih besar dibandingkan
perusahaan besar.
Berdasarkan pendapat tersebut, koperasi digolongkan menjadi koperasi
kecil, menengah dan besar. Penggolongan koperasi menurut ukuran
didasarkan pada kekayaan bersih maupun volume usaha koperasi selain tanah
dan bangunan. Semakin besar golongan koperasi semakin besar pula tingkat
kompleksitas transaksi. Kompleksitas transaksi yang tinggi di koperasi
menunjukkan bahwa suatu koperasi memiliki anggota yang banyak, sehingga
koperasi yang berukuran besar mempunyai pengendalian intern yang
memadai.
I. Hubungan Jenis Koperasi dengan Kualitas Sistem Pengendalian Intern
Kas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dalam Pasal 16
tentang perkoperasian, jenis koperasi di Indonesia dibedakan menjadi lima
jenis, yaitu koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen,
koperasi jasa, dan koperasi pemasaran. Dasar untuk menentukan kelima jenis
koperasi tersebut adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan
ekonomi anggotanya. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka dibutuhkan
sistem pengendalian intern yang sesuai untuk masing-masing aktivitas,
kepentingan dan kebutuhannya.
Perusahaan jasa memiliki bentuk aktivitas bisnis yang sederhana.
Perusahaan jasa menyediakan jasa bagi para konsumen atau klien dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menagihkan sejumlah uang sebagai pembayaran atas jasa tersebut. Tidak ada
kegiatan penyimpanan persediaan. Hal tersebut sama dengan kegiatan pada
koperasi jasa. Koperasi jasa akan berbeda aktvitas dan sistem pengendalian
internal dibandingkan koperasi produsen maupun koperasi yang lain.
J. Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas
Penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian
internal dengan menambahkan prosedur pengendalian baru yang dilakukan
oleh komputer dan dengan mengganti pengendalian yang biasanya dilakukan
secara manual yang rentan terhadap kesalahan manusia (Elder, et al: 2013).
Ketika suatu bisnis perusahaan berkembang dan kebutuhan akan informasi
meningkat, perusahaan akan meningkatkan sistem teknologi informasinya.
Keunggulan dari teknologi informasi adalah kemampuannya untuk
menangani transaksi bisnis yang kompleks dalam jumlah yang besar dengan
efisien. Selain itu teknologi informasi menyediakan informasi dengan kualitas
yang lebih tinggi (Korompis, 2014). Dalam suatu pengintegrasian teknologi
informasi (TI) terdapat perubahan pengendalian internal dalam suatu sistem
akuntansi, yang disebabkan oleh (Arens et al. 2015):
1. Pengendalian komputer yang menggantikan pengendalian manual.
Keunggulan kompetitif dari suatu teknologi informasi adalah adanya
kemampuan untuk menangani suatu transaksi bisnis yang kompleks
dalam jumlah besar dengan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Tersedianya informasi yang berkualitas tinggi. Sebagian besar aktivitas
TI yang kompleks umumnya dikelola secara efektif karena
kompleksitas itu memerlukan adanya suatu pengaturan, prosedur dan
dokumentasi yang efektif sehingga ini akan menghasilkan informasi
yang berkualitas lebih tinggi bagi manajemen dan jauh lebih cepat dari
sistem manual.
Teknologi merupakan sistem yang dibuat oleh manusia yang akan terus
bergerak maju dan mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Contoh
teknologi dalam menunjang sistem pengendalian internal adalah penggunaan
brangkas, CCTV (Closed Circuit, Television), komputer, dan lain-lain. Alat-
alat teknologi tersebut telah digunakan sebagai bagian untuk keamanan dan
pengendalian internal.
Adanya sistem akuntansi dengan teknologi yang memadai, menjadikan
akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap
tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para
pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomi. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa
pengendalian internal dapat meningkat jika ditunjang oleh teknologi
informasi yang baik (Korompis, 2014).
K. Penelitian Terdahulu
John B. Duncan et al. (1999) melakukan penelitian tentang pengaruh
ukuran dan denominasi gereja di Amerika terhadap sistem pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
internal. Hasil dari penelitian tersebut adalah ukuran dan jenis gereja
berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern.
Palupi (2011) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Ukuran
Koperasi dan Jenis Koperasi Terhadap Kualitas Sistem Pengendalian Intern”.
Sampel yang digunakan sebanyak 75 koperasi di Purworejo. Hasil penelitian
tersebut berbanding terbalik dengan penelitian John B. Duncan et al. (1999).
Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran koperasi dan jenis koperasi di
Purworejo tidak berpengaruh terhadap kualitas sistem pengendalian intern.
Andriani (2011) melakukan penelitian tentang “Analisis Perbedaan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Masjid Ditinjau Dari Ukuran Masjid dan
Tipe Organisasi Islam Pengelola Masjid”. Sampel yang digunakan sebanyak
91 masjid di kota Semarang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Duncan
et al. (1999), bahwa terdapat perbedaan kualitas sistem pengendalian intern
antara masjid besar dengan masjid kecil. Ditinjau dari jenis masjid, juga
membuktikan bahwa terdapat perbedan kualitas sistem pengendalian intern
antara masjid NU dan Muhammadiyah. Penelitian yang sama juga dilakukan
oleh Hasmawati (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
ukuran koperasi mempengaruhi kualitas sistem pengendalian intern dan jenis
koperasi tidak mempengaruhi kualitas sistem pengendalian intern.
Komala (2014) melakukan penelitian di Kabupaten Buleleng dengan
hasil penelitian yang sejalan dengan penelitian Hasmawati (2012)
menunjukkan bahwa ukuran koperasi berpengaruh terhadap kualitas sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengendalian intern. Berdasarkan jenis koperasi tidak terdapat pengaruh
terhadap kualitas sistem pengendalian intern.
Mustikasari (2015) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Ukuran
Koperasi, Jenis Koperasi, dan Tingkat Pendidikan Karyawan Terhadap
Kualitas Sistem Pengendalian Intern”. Sampel pada penelitian ini sebanyak
69 Koperasi di Purbalingga. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
ukuran koperasi dan tingkat pendidikan karyawan tidak berpengaruh terhadap
kualitas sistem pengendalian intern, sedangkan jenis koperasi berpengaruh
terhadap kualitas sistem pengendalian intern.
Fariansyah (2016) melakukan penelitian yang sama di Kabupaten
Banyumas. Hasil penelitan Fariansyah (2016) berbanding terbalik dengan
penelitian Mustikasari (2016). Hasil penelitian Fariansyah (2016)
menunjukkan bahwa ukuran koperasi dan tingkat pendidikan karyawan
berpengaruh terhadap kualitas sistem pengendalian intern, sedangkan jenis
koperasi tidak berpengaruh terhadap kualitas sistem pengendalian inter.
Suryandari dan Novitasari (2016), melakukan penelitian yang sama
tentang sistem pengendalian intern pada koperasi se-Bali. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ukuran koperasi berpengaruh positif terhadap kualitas
sistem pengendalian inter, sedangkan pengalaman kepengurusan dan
manajemen tidak berpengaruh terhadap kualitas sistem pengendalian intern.
Kertiasih, dkk. (2017) melakukan penelitian di Kabupaten Buleleng
dengan sampel sebanyak 52 koperasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan karyawan, jenis koperasi, dan ukuran koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas sistem pengendalian
intern.
Pratama (2009) melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Teknologi
Komputer Dan Pendidikan Karyawan Terhadap Pengendalian Intern (Studi
pada Perum Pegadaian Se-Eks Keresidenan Surakarta). Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan komputer
dengan pengendalian intern Perum Pegadaian, dan terdapat pula pengaruh
antara tingkat pendidika karyawan dengan pelaksanaan pengendalian intern
Perum Pegadaian.
Ismail (2012) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Efektivitas Pengendalian
Internal Penjualan PT. INTI (Persero). Hasil enelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh antara penerapan sistem informasi akuntansi penjualan
terhadap efektivitas pengendalian intern penjualan PT. INTI (Persero).
Siregar (2014) melakukan penelitian yang sama dengan sampel
sejumlah 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
antara sistem informasi akuntansi penjualan terhadap efektivitas pengendalian
piutang di Perusahaan Metro Padangsidimpuan.
Maulana (2015) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Informasi
Akuntansi Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Pada PT.
Arta Boga Cemerlang Cabang Majalengka”. Sampel yang digunakan sebanak
43 orang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sistem informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal
penjualan pada PT. Arta Boga Cemerlang Cabang Majalengka.
L. Kerangka Konseptual Penelitian
Penelitian ini ingin meneliti hubungan antara variabel ukuran koperasi,
jenis koperasi, pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sistem
pengendalian intern kas. Penelitian ini melihat hubungan antara variabel
sehingga tidak ada perumusan hipotesis karena kasimpulan akan ditarik
hanya terbatas pada populasi sasaran. Penelitian ini melihat hubungan satu
per satu antara ukuran koperasi dan kualitas sistem pengendalian intern kas,
jenis koperasi dan kualitas sistem pengendalian intern kas, serta pemanfaatan
teknologi informasi dan kualitas sistem pengendalian intern kas, sehingga
kerangka konseptual dalam penelitian ini seperti digambarkan di bawah ini.
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Ukuran Koperasi
Jenis Koperasi
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Kualitas Sistem
Pengendalian Intern
Kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada koperasi-koperasi yang terdaftar
di Dinas Perindagkop Sleman. Studi kasus adalah penelitian yang
memusatkan suatu objek dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian ini dilakukan di beberapa koperasi di Kabupaten
Sleman, Yogyakarta.
2. Waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Mei sampai
dengan Juni 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam
sebuah penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah koperasi yang
terdaftar di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah hubungan ukuran koperasi, jenis
koperasi, pemanfaatan teknologi informasi, dan kualitas sistem
pengendalian intern kas.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi yang
terdaftar di Dinas Perindakop Sleman yang memenuhi kriteria-kriteria
tertentu. Kriteria populasi yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Koperasi yang terdaftar di Dinas Perindakop Sleman hingga tahun
buku 2015.
b. Koperasi yang masih aktif hingga tahun buku 2015.
c. Koperasi yang masih mempunyai anggota hingga tahun buku
2015.
d. Koperasi yang masih memiliki volume usaha (masih melakukan
usaha) hingga tahun buku 2015.
e. Koperasi dengan jenis usaha konsumen, produsen, simpan
pinjam, jasa, dan pemasaran.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81). Roscoe (1975) dalam Wibisono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(2000:55), memberikan panduan untuk menentukan ukuran sampel
yaitu antara 30 dan 500, maka peneliti menggunakan sampel sebanyak
30 koperasi.
E. Definisi Operasional Variabel
Analisis data pada penelitian ini menggunakan variabel ukuran koperasi, jenis
koperasi, pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sistem pengendalian
intern kas. Definisi dari keempat variabel tersebut secara rinci dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Ukuran koperasi
Ukuran koperasi adalah ukuran yang menggambarkan besar kecilnya
perusahaan ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan besar
kecilnya skala perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan,
total aktiva, rata-rata tingkat penjualan, dan rata-rata total aktiva
(Seftianne dan Handayani, 2011).
2. Jenis koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 16 jenis koperasi
didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi
anggotanya.
3. Pemanfaatan teknologi informasi
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang/
pendorong bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Pemanfaatan teknologi informasi dapat dilakukan secara efektif jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
anggota dalam organisasi dapat menggunakan teknologi tersebut dengan
baik (Rahmawati, 2010).
4. Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Menurut Crosby dalam Nasution (2005: 16), kualitas adalah conformance
to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
Sistem pengendalian intern kas dikatakan berkualitas jika
indikator/elemen-elemennya terpenuhi.
F. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa
kuesioner yang ditujukan kepada koperasi di Kabupaten Sleman. Kuesioner
yang ditujukan bersisi pertanyaan-pertanyaan tentang kualitas sistem
pengendalian intern kas dan informasi lainnya seperti jenis dan ukuran
koperasi serta pemanfaatan teknologi informasi.
Skala pengukuran untuk mengukur distribusi kuesioner adalah dengan
skala guttman yang menunjukkan, dimana setiap pertanyaan yang dijawab
positif akan diberi nilai 1 dan untuk jawaban negative diberi nilai 0.
Responden diminta menjawab setiap pertanyaan dalam variabel pemanfaatan
teknologi informasi dan kualitas sistem pengendalian intern kas dengan
jawaban ya dan tidak. Skala pengukuran yang digunakan untuk ukuran
koperasi adalah dengan skala ordinal sendangkan variabel jenis koperasi
menggunakan skala nominal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dari
variabel pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan oleh Jurnali dan
Supomo, 2002 dalam Rahmawati (2010). Kuesioner dari variabel kualitas
sistem pengendalian intern kas yang digunakan oleh Mulyadi (1990:373).
G. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat beberapa teknik pengumpulan data mengenai hubungan ukuran
koperasi, jenis koperasi, dan pemanfaatan teknologi informasi dengan
kualitas system pengendalian intern kas. Teknik pengumpulan data tersebut
adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). Kuesioner tersebut
berupa daftar pernyataan yang terdiri dari dua jawaban antara “Ya” atau
“Tidak”. Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu:
a) Bagian pertama berisi tentang pernyataan yang menyangkut
identitas responden. Informasi yang tercantum dalam bagian
pertama adalah nama responden, jenis kelamin, umur, jabatan,
pendidikan terakhir, nama koperasi, jenis koperasi, dan lama
bekerja di koperasi.
b) Bagian kedua berisi tentang pernyataan yang berhubungan dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sistem pengendalian
intern kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Wawancara
Wawancara ini ditujukan kepada pengurus koperasi sebagai pendukung
kuesioner dalam pengumpulan data. Wawancara hanya dilakukan kepada
beberapa koperasi saja.
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
1) Melakukan Uji Validitas
Melakukan uji validitas dilakukan dengan cara mengorelasikan skor
masing-masing butir pernyataan pada tiap-tiap variabel dengan skor
total. Menurut Effendi dan Tukiran (2012: 119), rumus yang
digunakan yaitu koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas.
Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai koefisien masuk syarat
penerimaan.
a. Rumus koefisien reprodusibilitas:
Kr = 1-(e/n)
Keterangan:
e = jumlah kesalahan/nilai eror
n = jumlah pertanyaan x jumlah responden
Syarat penerimaan nilai koefisien reprodusibilitas yaitu apabila
koefisien reprodusibilitas memiliki nilai > 0,90.
b. Rumuh koefisien skalabilitas
Ks = 1-(e/x)
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
e = jumlah kesalahan/nilai eror
x = 0,5 x (jumlah pernyataan x jumlah responden)
Syarat penerimaan nilai koefisien skalabilitas yaitu apabila
koefisien skalabilitas memiliki nilai > 0,60.
2) Melakukan Uji Reliabilitas
Melakukan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
hasil penelitian tetap konsisten. Suatu kuesioner dikatakan reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Traub (1994),
pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus Kuder Richardson 20. Rumus Kuder Richardson
20 yaitu:
r11 = [n/n-1] * [1-(∑p*q)/var]
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
n = banyaknya butir soal atau pertanyaan
p = proporsi responden yang bisa menjawab item tersebut
q = proporsi responden yang gagal menjawab item tersebut
Var = varians total
I. Teknik Analisis Data
Peneliti ingin mengetahui gambaran tentang hubungan ukuran
koperasi, jenis koperasi dan pemanfaatan teknologi informasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kualitas sistem pengendalian intern kas. Sanusi (2014: 116) menyatakan
bahwa apabila peneliti bermaksud untuk menjelaskan data dari satu
variabel yang diteliti, peneliti dapat menggunakan statistik deskriptif.
Analisis deskriptif untuk menjawab rumusan masalah di atas dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain: mengecek
identitas responden dan mengecek kelengkapan isian data. Hal ini
dilakukan untuk menghindari satu responden mengisi dua kuesioner
dan mengetahui bahwa seluruh pernyataan berkaitan dengan variabel
telah terisi.
2. Tabulasi
Kegiatan tabulasi meliputi pemberian skor terhadap item-item
pernyataan dalam kuesioner dan memberi kode terhadap semua
subvariabel untuk kepentingan pengolahan data komputer.
3. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan metode yang menggambarkan sifat-
sifat data, yang meliputi pengumpulan data, penyusuan data dan
penyajian data dalam bentuk tabel, grafik maupun diagram
(Boedijoewono, 2012:11). Statistik deskriptif akan memberikan suatu
gambaran yang jelas mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini.
4. Mengklasifikasikan Data
a. Mengklasifikasikan Data Ukuran Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Data ukuran koperasi adalah data berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan skala peringkat yang dimana data dinyatakan
dalam bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnnya
(Wuri: 2016). Semakin besar ukuran koperasi berarti semakin
tinggi kualitas sistem pengendalian internal kas, sebaliknya
semakin kecil ukuran koperasi berarti semakin rendah kualitas
sistem pengendalian internal kas. Peneliti mengklasifikasi data
ukuran koperasi dengan membuat 3 tingkatan kategori ukuran
koperasi menjadi besar, menengah, kecil. Pembagian kategori
tersebut menurut himpunan peraturan perundang-undangan di
bidang kelembagaan koperasi dalam Palupi (2011), ukuran
koperasi dapat dilihat berdasarkan omzet per tahun (volume usaha)
yang dimuat dalam laporan perkembangan usaha:
Kecil (1) : X < Rp 500 juta
Menengah (2) : Rp 500 juta ≥ X < Rp 1 Milyar
Besar (3) : Rp 1 Milyar ≥ X
b. Mengklasifikasikan Data Jenis Koperasi
Jenis koperasi dibedakan menjadi lima jenis, yaitu koperasi
konsumen, koperasi produsen, koperasi simpan pinjam, koperasi
jasa, dan koperasi pemasaran. Menentukan jenis koperasi adalah
dengan menggunakan skala nominal, sebagai berikut:
1) Koperasi konsumen dikategorikan “1”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2) Koperasi simpan pinjam dikategorikan “2”
3) Koperasi produsen dikategorikan “3”
4) Koperasi jasa dikategorikan “4”
5) Koperasi pemasaran dikategorikan “5”
c. Mengklasifikasikan Data Pemanfaatan Teknologi Informasi
Data pemanfaatan teknologi didapat dari kuesioner yang telah
disebar dengan ukuran data adalah skala guttman (dikotomi).
Untuk mengklasifikasikan data pemanfaatan teknologi informasi,
peneliti menggunakan rentang kriteria penilaian rata-rata. Kriteria
penilaian rata-rata tersebut menggunakan interval untuk
menentukan panjang kelas interval, dimana rumus yang digunakan
menurut Sudjana (2008) adalah:
Panjang Kelas Interval =
Keterangan:
1) Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= (1x8) – (0x8)
= 8 – 0 = 8
2) Banyak Kelas Interval = jumlah jawaban kuesioner penelitian
(Ya dan Tidak)
= 2
3) Panjang Kelas Interval =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
=
= 4
Kategori tingkat pemanfaatan teknologi informasi:
Kategori 1= Lemah = kelas 1 - 4
Kategori 2= Baik = kelas 5 - 8
d. Mengklasifikasikan Data Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Data kualitas sistem pengendalian intern kas didapat dari
kuesioner yang telah disebar dengan ukuran data adalah skala
guttman (dikotomi). Untuk mengklasifikasikan data kualitas
sistem pengendalian intern kas, peneliti menggunakan rentang
kriteria penilaian rata-rata. Kriteria penilaian rata-rata tersebut
menggunakan interval untuk menentukan panjang kelas interval,
dimana rumus yang digunakan menurut Sudjana (2008) adalah:
Panjang Kelas Interval =
Keterangan:
1) Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= (1x16) – (0x16)
= 16 – 0 = 16
2) Banyak Kelas Interval = jumlah jawaban kuesioner penelitian
(Ya dan Tidak)
= 2
3) Panjang Kelas Interval =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
=
= 8
Kategori tingkat pemanfaatan teknologi informasi:
Kategori 1= Lemah = kelas 1 – 8
Kategori 2= Baik = kelas 9 - 16
5. Menghitung Rata-Rata
Rata-rata hitung adalah nilai yang menunjukkan pusat di antara
nilai-nilai yang ada dalam pengamatan. Rata-rata hitung digunakan
untuk mengetahui skor dari setiap komponen variabel berdasarkan
jawaban responden. Perhitungan rata-rata menurut Triola (2004)
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= rata-rata hitung
= jumlah semua nilai kuesioner
= jumlah responden
6. Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs)
Analisis tabulasi silang (crosstabs) menyajikan data dalam bentuk
tabulasi yang meliputi baris dan kolom dan data untuk penyajian
crosstabs adalah data berskala nominal atau kategori (Ghozali,
2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
7. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil analisis pada tabel tabulasi silang
antar variabel dengan melihat kekuatan hubungan dan arah
hubungan menggunakan Contigency coefficient. Contigency
coefficient mengakomodasikan data pada hamper setiap bentuk
menceng atau normal, diskret atau kontinu, dan nominal atau
ordinal (Cooper dan William, 1995). Kriteria pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan antara Variabel
Nilai Contigency Coefficient
(+ dan -)
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80 - 1,000
Sangat Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Populasi Sasaran
Populasi sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
koperasi yang terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
hingga akhir tahun buku 2015, dan yang telah terpilih memenuhi kriteria yang
telah ditentukan. Subjek penelitian adalah seluruh koperasi yang terdaftar di
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Objek penelitian ini adalah
hubungan jenis koperasi, ukuran koperasi dan pemanfaatan teknologi
informasi dengan kualitas sistem pengendalian intern kas.
Populasi sasaran ditentukan dengan membuat kriteria-kriteria tertentu
yang sesuai dengan penelitian. Setelah kriteria ditentukan maka disaring lagi
untuk mendapatkan sampel yang lebih sedikit. Kriteria pemilihan koperasi
yang menjadi populasi sasaran dijabarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran
Populasi Sasaran Jumlah
Koperasi yang terdaftar di Dinas Perindagkop Sleman hingga tahun
buku 2015. 644
Koperasi yang masih aktif hingga tahun buku 2015. (48)
Koperasi yang masih mempunyai anggota hingga tahun buku 2015. (184)
Koperasi yang masih memiliki volume usaha (masih melakukan usaha)
hingga tahun buku 2015. (46)
Koperasi dengan jenis usaha konsumen, produsen, simpan pinjam,
jasa, dan pemasaran. (2)
Jumlah Populasi Sasaran 364
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa terdapat 644 koperasi yang
terdaftar di Dinas Perindagkop Sleman. Penelitian ini meneliti koperasi yang
masih aktif hingga tahun buku 2015. Terdapat 48 koperasi yang tidak aktif
hingga tahun buku 2015, sehingga jumlah koperasi yang masih aktif sebanyak
596 koperasi setelah dikurangi dengan jumlah koperasi yang masih aktif.
Penelitian ini menggunakan koperasi yang masih memiliki anggota
hingga tahun buku 2015. Terdapat 184 koperasi yang tidak memiliki anggota,
sehingga jumlah koperasi yang masih aktif dan memiliki anggota sebanyak
412 koperasi. Kriteria lain adalah koperasi yang mempunyai volume usaha
hingga tahun buku 2015. Terdapat 46 koperasi yang tidak memiliki volume
usaha, sehingga jumlah koperasi yang sesuai kriteria terdapat 366 koperasi.
Kriteria terakhir dalam penelitian ini adalah jenis koperasi. Jenis koperasi
dalam penelitian ini adalah koperasi konsumen, produsen, simpan pinjam,
jasa dan pemasaran. Selama tahun buku 2015, peneliti menemukan terdapat 2
koperasi dengan jenis berbeda, sehingga jumlah koperasi akhir dalam
populasi penelitian adalah 364 koperasi.
Populasi penelitian telah didapatkan dan untuk menentukan sampel
dalam penelitian, peneliti menggunakan panduan menurut Roscoe (1975)
dalam Wibisono (2000:55), yaitu antara 30 dan 500, maka peneliti
menggunakan sampel sebanyak 30 koperasi. Kesimpulan dan hasil pengujian
maupun analisis dalam bab berikutnya, sampel penelitian sebanyak 30
koperasi hanya dapat mewakili sebatas sampel sasaran yang diteliti, bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
seluruh koperasi yang terdapat di daerah Sleman. Data koperasi yang
menjadi sampel sasaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
B. Profil Perusahaan
Tabel-tabel di bawah ini merupakan profil koperasi yang menjadi populasi
sasaran pada penelitian ini.
1. Pemuda
Nama Koperasi Pemuda
No Badan Hukum 1250/BH/XI
Jenis Koperasi Jasa
Alamat Jl. Rajimin 74 Tridadi Sleman
2. Taxi Tambayo
Nama Koperasi Taxi Tambayo
No Badan Hukum 1318/BH/XI
Jenis Koperasi Jasa
Alamat Hotel APH Jl. Solo, Caturtunggal Depok
3. Kopkar Kopeg UPN Veteran
Nama Koperasi Kopkar Kopeg UPN Veteran
No Badan Hukum 479a/BH/XI/12-67
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat Jl. Ring Road Univ. UPN Caturtunggal Depok 55283
4. KPRI Karya Nuklida
Nama Koperasi KPRI Karya Nuklida
No Badan Hukum 128/BH/XI
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat Jl. Babarsari No. 21 Caturtunggal, Depok
5.
Kopkar Mitra Starlight
Nama Koperasi Kopkar Mitra Starlight
No Badan Hukum 1662/BH/XI 02/PAD/DK/01 17,4,01
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat Jl. Magelang Km 17 Margorejo Tempel 55552
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
6. Kopkar Sri Kusuma
Nama Koperasi Kopkar Sri Kusuma
No Badan Hukum 1720/BH/XI
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat Jl. Arteri Ring Road Maguwoharjo
7. Kopkar Hargo Seto
Nama Koperasi Kopkar Hargo Seto
No Badan Hukum 1685/BH/XI
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat Monumen Jogja Kembali Sariharjo Ngaglik
8. Kopkar Semar (Instiper)
Nama Koperasi Kopkar Semar (Instiper)
No Badan Hukum 76/BH/KWK.12/VI/96
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat Jl. Nangka II (Karangnangka), Maguwoharjo, Depok
9. Kopkar Avia
Nama Koperasi Kopkar Avia
No Badan Hukum 1283/BH/XI
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat
PT. Angkasa Pura, Bandara, Maguwoharjo, Depok
55282
10. KPRI Kosmari
Nama Koperasi KPRI Kosmari
No Badan Hukum 1173/BH/XI
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat SMA N 1 Depok, Babarsari, Sleman Yogyakarta
11. Kopkar Politeknik Api Yogyakarta
Nama Koperasi Kopkar Politeknik Api Yogyakarta
No Badan Hukum 055/BH/XV.4/KAB.SLM/III/2010
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat
Babarsari TB.XV No.15, Caturtunggal, Depok,
Sleman Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
12. Kopkar Palwa Kencana
Nama Koperasi Kopkar Palwa Kencana
No Badan Hukum 1323a/BH/XI
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat
Penerbit Kanisius Jl. Cempaka 09 Deresan,
Caturtunggal, Depok
13. KUD Depok
Nama Koperasi KUD Depok
No Badan Hukum 1037/BH/XI/P
Jenis Koperasi Produsen
Alamat Condongcatur, Condongcatur Depok Sleman 55283
14. KUD Mlati
Nama Koperasi KUD Mlati
No Badan Hukum 1065/BH/XI/P
Jenis Koperasi Produsen
Alamat Cebongan Sumberadi Mlati Sleman 55288
15. Koptan Ngudi Makmur
Nama Koperasi Koptan Ngudi Makmur
No Badan Hukum 117/BH/DK/I/2000
Jenis Koperasi Produsen
Alamat Kaliurang Barat, Hargobinangun Pakem
16. KUD Barata (Pakem)
Nama Koperasi KUD Barata (Pakem)
No Badan Hukum 1072/BH/XI/P 39/PAD/KWK'12/96
Jenis Koperasi Produsen
Alamat
Jl. Turi Km. 0,5 Pakembinangun Pakem Sleman
Yogyakarta 55582
17. KSU Liman Campursari (KSU)
Nama Koperasi KSU Liman Campursari (KSU)
No Badan Hukum 58/BH/DK/V/99
Jenis Koperasi Produsen
Alamat Kalibulus, Bimomartani Ngemplak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
18 BMT Agawe Makmur
Nama Koperasi BMT Agawe Makmur
No Badan Hukum 152/BH/KWK-12/IV/97
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat
Jl. Agro Wisata KM 1 Morangan, Triharjo Sleman
55514
19. KJKS Prima Artha
Nama Koperasi KJKS Prima Artha
No Badan Hukum 66/BH/DK/V/1999
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat Jl. Dr. Radjimin No.40c Paten Tridadi Sleman
20. KSUS BMT Mitra Amanah
Nama Koperasi KSUS BMT Mitra Amanah
No Badan Hukum 097/BH/XV.4/KAB.SLM/IX/2012
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat
Jl. Cemara No. 14 Condongcatur Depok Sleman
Yogyakarta
21. KSP. Bina Sejahtera
Nama Koperasi KSP. Bina Sejahtera
No Badan Hukum 179/BH/PAD/KWK-12/IV/1997
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat Petingsari Umbulharjo Cangkringan
22. BMT Sejahtera
Nama Koperasi BMT Sejahtera
No Badan Hukum 014/BH/KAB-SLM/IV/06
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat
JL. Raya Turi KM. 2, Trimulyo, Trimulyo, Kec.
Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55581
23. KSP Mitra Sejahtera
Nama Koperasi KSP Mitra Sejahtera
No Badan Hukum 019/BH/KAB-SLM/IX/2006
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat
Jl. Raya Turi Km. 0,5 Labasan, Pakembinangun,
Pakem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
24. KSUS BMT Kita
Nama Koperasi KSUS BMT Kita
No Badan Hukum 063/BH/XV.4/KAB.SLM/VII/2010
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat
Kaliurang Hargobinangun Pakem Sleman
Yogyakarta 55585
25. Kopnak Warga Mulya
Nama Koperasi Kopnak Warga Mulya
No Badan Hukum 1128/BH/XI
Jenis Koperasi Produsen
Alamat Bunder Purwobinangun Pakem 55582
26. KPRI Kosudgama
Nama Koperasi KPRI Kosudgama
No Badan Hukum 124/BH/XI
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat
Komplek Bulaksumur A/ 14 Caturtunggal, Depok
55281
27. KSU Kahmi Instiper
Nama Koperasi KSU Kahmi Instiper
No Badan Hukum 294/BH/KWK-12/VIII/98
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat Jl. Tasura 37 Maguwoharjo Depok Sleman
28. Kopkar Recy Yakkum
Nama Koperasi Kopkar Recy Yakkum
No Badan Hukum 56/BH/DK/IV/99
Jenis Koperasi Konsumen
Alamat Jl. Kaliurang Km 13,5 Besi
29. KSP Lhoho Jaya
Nama Koperasi KSP Lhoho Jaya
No Badan Hukum 095/BH/XV.4/KAB.SLM/VIII/2012
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat Perum Taman Kahuripan No.10 Klidon 005/035,
Sukoharjo Ngaglik Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
30. KSU BMT Sinar Kharisma
Nama Koperasi KSU BMT Sinar Kharisma
No Badan Hukum 017/BH/KAB-SLM/VII/2006
Jenis Koperasi Simpan Pinjam
Alamat Jl. Pakem - Cangkringan No.6, Pakembinangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Pada bab V ini menjelaskan mengenai semua pengujian yang
dilakukan yaitu uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Perhitungan
dalam pengujian validitas menggunakan program SKALO: Program
Analisis Skala Guttman oleh Widhiarso (2011) dan reliabilitas diolah
dengan program excel.
Data yang digunakan dalam analisis bab ini adalah data hasil
penelitian menggunakan kuesioner. Kuesioner disebar ke 30 koperasi
dari total populasi sasaran yaitu sejumlah 364 koperasi yang ada di
Kabupaten Sleman. Penentuan 30 koperasi sebagai sampel peneliti untuk
menyebar kuesioner adalah menggunakan panduan yang ditentukan
menurut Roscoe (1975) dalam Wibisono (2000:55), yaitu antara 30 dan
500. Dari kuesioner yang disebar ke 30 koperasi di Kabupaten Sleman,
diperoleh hasil 23 koperasi yang bersedia mengisi. Jumlah kuesioner
tersebut tidak dapat memenuhi jumlah sampel minimal sebanyak 30 yang
dapat digunakan dalam analisis. Penggunaan sampel sebanyak 23
merupakan keterbatasan dari penelitian ini mengingat kuesioner sudah
disebarkan dan beberapa koperasi menolak untuk mengisi kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
a. Uji Validitas
Data yang diperoleh dari kuesioner harus diuji validitasnya, hal
ini dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya data tersebut.
Rumus untuk menguji validitas kuesioner ini adalah dengan
menggunakan rumus koefisien reprodusibilitas dan rumus koefisien
skalabilitas.. Syarat penerimaan nilai koefisien reprodusibilitas yaitu
apabila nilai koefisien reprodusibilitas memiliki nilai > 0,90 dan nilai
koefisien skalabilitas memiliki nilai 0,60.
Tabel 5.1
Hasil Uji Validitas dengan Rumus Koefisien Reprodusibilitas
Variabel Sub Variabel
Koefisien
Reprodusibilitas Keterangan
Hitung Syarat
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Komputer 0,91 0,90 Valid
Software 0,94 0,90 Valid
Kualitas Sistem
Pengendalian
Intern Kas
Organisasi 0,96 0,90 Valid
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan 0,96 0,90 Valid
Praktik yang sehat 0,90 0,90 Valid
Sumber: Data diolah
Tabel 5.2
Hasil Uji Validitas dengan Rumus Koefisien Skalabilitas
Variabel Sub Variabel
Koefisien
Skalabilitas Keterangan
Hitung Syarat
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Komputer 0,83 0,60 Valid
Software 0,88 0,60 Valid
Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas
Organisasi 0,91 0,60 Valid
Sistem otorisasi dan
prosedur pencatatan 0,91 0,60 Valid
Praktik yang sehat 0,81 0,60 Valid
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Uji validitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai
perhitungan koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas di atas
nilai yang disyaratkan. Berdasarkan syarat penerimaan koefisien
reprodusibilitas 0,90 dan koefisien skalabilitas 0,60, maka semua butir
pernyataan dinyatakan valid karena nilai perhitungan terbukti lebih
daripada nilai yang disyaratkan. Perhitungan uji validitas dapat dilihat
dalam lampiran VI
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan konsistensi dari data
kuesioner yang dikumpulkan berupa jawaban terhadap pernyataan
adalah konsisten dari waktu ke waktu. Hasil uji reliabilitas
menggunakan rumus KR 20 (Kuder Richardson). Hasil uji reliabilitas
kemudian dicocokkan dengan kategori koefisien reliabilitas. Kategori
koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3
Kriteria Reliabilitas
Nilai Kriteria
-1,00 ≤ r11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 < r11 ≤ 0,70 Reliabilitas cukup
0,70 < r11 ≤ 0,90 Reliabilitas tinggi
0,90 < r11 ≤ 01,00 Reliabilitas sangat tinggi
Rumus KR 20 digunakan karena skor yang diperoleh adalah skor
dikotomi 1 dan 0, adapun tabel hasil uji reliabilitas instrumen dengan
KR 20 terlampir dalam lampiran VI. Setelah didapat hasil perhitungan
dari tabulasi KR 20 maka langkah selanjutnya adalah dengan
memasukkan nilai tersebut kedalam rumus KR 20:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1) Perhitungan Reliabilitas Pemanfaatan Teknologi Informasi
KR 20 =
( )
=
[
]
=
=
= 0,82
Hasil uji reliabilitas pada perhitungan di atas, menjelaskan
bahwa nilai KR 20 sebesar 0,82. Hasil dari perhitungan
menunjukkan bahwa reliabilitas variabel pemanfaatan teknologi
informasi tinggi untuk digunakan dalam penelitian.
2) Perhitungan Reliabilitas Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
KR 20 =
( )
=
[
]
=
=
Hasil uji reliabilitas pada perhitungan di atas, menjelaskan
bahwa nilai KR 20 sebesar 0,79. Hasil dari perhitungan
menunjukkan bahwa reliabilitas variabel kualitas sistem
pengendalian intern kas tinggi untuk digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan program IBM
SPSS Statistic 22. Hasil analisis deskriptif variabel ukuran koperasi, jenis
koperasi, pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sistem
pengendalian intern akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Koperasi
Hasil analisis statistik deskriptif ukuran koperasi, dapat dilihat pada
tabel 5.4 berikut ini.
Tabel 5.4 Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Koperasi
Ukuran Koperasi
N Valid 23
Missing 0
Mean 8.382.593.806
Minimum 69.250.000
Maximum 42.227.337.682
Sumber: data diolah
Pada tabel 5.4, menunjukkan data valid 23 yang berarti terdapat
data mengenai ukuran koperasi yang terbaca sejumlah 23 data, dan
missing 0 yang berarti tidak ada data mengenai ukuran koperasi yang
hilang.
Analisis deskriptif ini menunjukkan nilai mean sebesar
8.382.593.806 yang artinya rata-rata koperasi memiliki volume usaha
yang besar. Data minimum sebesar 69.250.000 dimiliki oleh KSU
Liman Campursari yang memiliki arti bahwa koperasi memiliki
volume usaha yang kecil dalam menjalankan usahanya selama 1
tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Nilai maksimum dalam analisis deskriptif menunjukkan angka
sebesar 42.227.337.682, angka ini dimiliki oleh Kopkar UPN
Veteran. Angka ini memiliki arti bahwa koperasi memiliki volume
usaha yang besar dalam menjalankan usahanya selama 1 tahun.
Secara visual, ukuran koperasi dapat dijelaskan dengan gambar bar
chart 5.1 di bawah ini.
Gambar 5.1 Bar Chart Ukuran Koperasi
Dapat dilihat pada gambar 5.1, data ukuran koperasi di atas
menunjukkan bahwa jumlah terbanyak adalah ukuran besar
(mendekati 60%), dan data ukuran koperasi kecil mendekati hampir
20%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
b. Analisis Statistik Deskriptif Jenis Koperasi
Tabel 5.5 Analisis Statistik Deskriptif Jenis Koperasi
Jenis Koperasi
N Valid 23
Missing 0
Sumber: data diolah
Pada tabel 5.5, menunjukkan data valid 23 yang berarti terdapat
data mengenai jenis koperasi yang terbaca sejumlah 23 data,
sedangkan data yang missing adalah 0 yang berarti tidak ada data
mengenai ukuran koperasi yang hilang. Secara visual, jenis koperasi
dapat dilihat dengan gambar bar chart berikut ini.
Gambar 5.2 Bar Chart Jenis Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dapat dilihat pada gambar 5.2, jumlah koperasi yang paling banyak
menjadi responden adalah koperasi dengan jenis konsumen. Koperasi
yang paling sedikit menjadi responden adalah koperasi jasa.
c. Analisis Statistik Deskriptif Pemanfatan Teknologi Informasi
Tabel 5.6 Analisis Statistik Deskriptif Pemanfatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi
N Valid 23
Missing 0
Mean 6,22
Minimum 1
Maximum 8
Sumber: data diolah
Pada tabel 5.6, menunjukkan data valid 23 yang berarti terdapat
data mengenai pemanfaatan teknologi informasi yang terbaca
sejumlah 23 data, dan missing 0 yang berarti tidak ada data mengenai
ukuran koperasi yang hilang.
Analisis deskriptif ini menunjukkan nilai mean sebesar 6,22
yang artinya rata-rata koperasi memanfaatkan teknologi informasi
dengan baik. Data minimum sebesar 1 dimiliki oleh KSP Bina
Sejahtera yang memiliki arti bahwa pemanfaatan teknologi informasi
di KSP Bina Sejahtera masih lemah.
Nilai maksimum dalam analisis deskriptif menunjukkan angka
sebesar 8, angka ini dimiliki oleh koperasi Kopkar Sri Kusuma,
Koperasi BMT Agawe Makmur, Kopkar Hargo Seto, KUD Mlati,
KSUS BMT Mitra Amanah, Kopkar Semar (Instiper), KUD Barata
(Pakem), BMT Sejahtera, Kopkar Avia. Angka ini memiliki arti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
bahwa koperasi telah memanfaatakan teknologi informasi dengan
baik. Secara visual, pemanfaatan teknologi informasi dapat dijelaskan
dengan gambar bar chart 5.3 di bawah ini.
Gambar 5.3 Bar Chart Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dapat dilihat pada gambar 5.3, skor tertinggi koperasi memanfaatkan
teknologi adalah skor 8 (mendekati 50%), dan koperasi yang
menjawab dengan skor 1 hampir mendekati 10%. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas koperasi di Kabupaten Sleman telah
memanfaatkan teknologi informasi dengan baik untuk menunjang
proses bisnis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
d. Analisis Statistik Deskriptif Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Tabel 5.7 Analisis Statistik Deskriptif Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
N Valid 23
Missing 0
Mean 13,35
Minimum 7
Maximum 16
Sumber: data diolah
Pada tabel 5.7, menunjukkan data valid 23 yang berarti terdapat
data mengenai kualitas sistem pengendalian intern kas yang terbaca
sejumlah 23 data, dan missing 0 yang berarti tidak ada data mengenai
ukuran koperasi yang hilang.
Analisis deskriptif ini menunjukkan nilai mean sebesar 13,35
yang artinya rata-rata kualitas sistem pengendalian intern kas baik.
Data minimum sebesar 7 dimiliki oleh KSU Liman Campursari yang
memiliki arti bahwa kualitas sistem pengendalian intern kas koperasi
masih lemah.
Nilai maksimum dalam analisis deskriptif menunjukkan angka
sebesar 16, angka ini dimiliki oleh Kopkar Sri Kusuma, BMT Agawe
Makmur, Koperasi Taxi Tambayo, Kopkar Hargo Seto, KUD Barata
(Pakem), BMT Sejahtera, Kopkar Avia, KSP Mitra Sejahtera. Angka
ini memiliki arti bahwa kualitas sistem pengendalian inter kas
koperasi sudah baik. Secara visual, ukuran koperasi dapat dijelaskan
dengan gambar bar chart 5.4 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 5.4 Bar Chart Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Dapat terlihat pada gambar 5.4, jumlah koperasi dengan total skor 16
pada variabel kualitas sistem pengendalian intern kas adalah yang
paling banyak atau hampir mendekati 40%. Jumlah koperasi dengan
total skor 7, 13, 14 pada variabel kualitas sistem pengendalian intern
kas adalah yang paling sedikit atau hampir mendekati 10%.
4. Mengklasifikasi Data
a. Mengklasifikasi Data Ukuran Koperasi
Responden berdasarkan ukuran koperasi terbagi menjadi tiga
tingkatan yaitu besar, menengah, dan kecil. Ukuran koperasi
didasarkan atas volume usaha koperasi yang diubah menjadi skala
ordinal. Skala ordinal merupakan skala peringkat yang dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
data dinyatakan dalam bentuk kategori, dan posisi tidak sama
derajatnya (Wuri: 2016).
< Rp 500 juta = Kecil
Rp 500 juta – Rp 1 Milyar = Sedang
>Rp 1 Milyar = Besar
Hasil pengklasifikasian data ukuran koperasi dapat dilihat pada
lampiran III. Berikut tabel ukuran koperasi setelah
diklasifikasikan.
Table 5.8 Hasil Klasifikasi Ukuran Koperasi Ukuran Koperasi Jumlah Persentase (%)
Kecil 7 30,44%
Menengah 3 13,04%
Besar 13 56,52%
Total 23 100,00%
Sumber: data diolah
Berdasarkan data dari tabel 5.8 diketahui bahwa jumlah
responden berukuran kecil sebanyak 7 dengan persentase sebesar
30,44%, sedangkan jumlah responden yang berukuran menengah
sebanyak 3 dengan persentase 13,04%. Jumlah responden yang
berukuran besar sebanyak 13 dengan persentase 56,52%.
b. Mengklasifikasi Data Jenis Koperasi
Jenis koperasi dikelompokkan menjadi lima yaitu koperasi
konsumen, simpan pinjam, produsen, jasa dan pemasaran. Data
jenis koperasi diukur menggunakan skala nominal.
Klasifikasi Jenis Koperasi:
Koperasi Konsumen = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Koperasi Simpan Pinjam = 2
Koperasi Produsen = 3
Koperasi Jasa = 4
Koperasi Pemasaran = 5
Hasil pengklasifikasian jenis koperasi dapat dilihat pada lampiran
III. Berikut adalah tabel jenis koperasi setelah diklasifikasikan.
Tabel 5.9 Hasil Klasifikasi Jenis Koperasi
Jenis Koperasi Jumlah
Responden
Persentase
(%)
Konsumen 10 43,48%
Simpan Pinjam 6 26,09%
Produsen 5 21,74%
Jasa 2 8,69%
Pemasaran 0 0%
Total 23 100,00%
Sumber: data diolah
Berdasarkan data dari tabel 5.9 diketahui bahwa jumlah
responden berdasarkan jenis koperasi terdapat 4 jenis. Responden
dengan jenis konsumen sebanyak 10 dengan persentase 43,48%.
Persentase responden dengan jenis simpan pinjam adalah 26,09%
dengan jumlah 6 koperasi. Responden dengan jenis produsen
sebanyak 5 koperasi dengan persentase 21,74%. Responden
dengan jenis jasa sebanyak 3 dengan persentase 8,69%. Jenis
koperasi pemasaran tidak ada di wilayah Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
c. Mengklasifikasi Data Pemanfaatan Teknologi Informasi
Ukuran data pemanfaatan teknologi informasi berskala nominal.
Klasifikasi data dari pemanfaatan teknologi informasi
menggunakan rumus panjang kelas interval.
1) Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= (1x8) – (0x8)
= 8 – 0 = 8
Keterangan:
Angka 1 adalah skor tertinggi dari kuesioner untuk jawaban
“Ya”
Angka 0 adalah skor terendah dari kuesioner untuk jawaban
“Tidak”
Angka 8 adalah jumlah pernyataan yang diajukan dalam
variabel pemanfaatan teknologi informasi.
2) Banyak Kelas Interval = Jumlah pilihan jawaban
kuesioner “Ya” dan “Tidak”
= 2
3) Panjang Kelas Interval =
=
= 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.10
Kategori Tingkat Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kelas Kualifikasi Kategori
1 - 4 Lemah 1
5 - 8 Baik 2
Sumber: data diolah
Keterangan:
Setelah diketahui panjang kelas interval, maka kategori tingkat
pemanfaatan teknologi informasi dibagi menjadi 2 kelas:
Kelas 1 – 4 menunjukkan bahwa koperasi masih lemah dalam
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses transaksi
bisnisnya.
Kelas 5 – 8 menunjukkan bahwa koperasi sudah baik dalam
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses transaksi
bisnisnya.
Hasil klasifikasi pemanfaatan teknologi informasi dapat dilihat
dalam lampiran III. Berikut tabel pemanfaatan teknologi
informasi setelah diklasifikasikan.
Tabel 5.11 Hasil Klasifikasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Jumlah Persen
Lemah 7 30,4
Baik 16 69,6
Total 23 100,0
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 5.11, sebanyak 7 koperasi atau 30,4%
dari keseluruhan koperasi menunjukkan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi masih lemah. Sebanyak 16 koperasi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
69,6% dari keseluruhan koperasi telah memanfaatkan koperasi
dengan baik.
d. Mengklasifikasi Data Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Ukuran data pemanfaatan teknologi informasi berskala nominal.
Klasifikasi data dari kualitas sistem pengendalian intern kas
menggunakan rumus panjang kelas interval.
1) Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= (1x16) – (0x16)
= 16 – 0 = 16
Keterangan:
Angka 1 adalah skor tertinggi dari kuesioner untuk jawaban
“Ya”.
Angka 0 adalah skor terendah dari kuesioner untuk jawaban
“Tidak”.
Angka 16 adalah jumlah pernyataan yang diajukan dalam
variabel kualitas sistem pengendalian intern kas.
2) Banyak Kelas Interval = Jumlah pilihan jawaban
kuesioner “Ya” dan “Tidak”
= 2
3) Panjang Kelas Interval =
=
= 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.12
Kategori Tingkat Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Kelas Kualifikasi Kategori
1 - 8 Lemah 1
9 - 16 Baik 2
Sumber: data diolah
Keterangan:
Setelah diketahui panjang kelas interval, maka kategori tingkat
pemanfaatan teknologi informasi dibagi menjadi 2 kelas:
Kelas 1 – 8 menunjukkan bahwa kualitas sistem pengendalian
intern kas di koperasi lemah
Kelas 9 – 16 menunjukkan bahwa kualitas sistem pengendalain
intern kas di koperasi baik.
Hasil klasifikasi kualitas sistem pengendalian intern kas dapat
dilihat dalam lampiran III. Berikut tabel kualitas sistem
pengendalian intern kas setelah diklasifikasikan.
Tabel 5.13 Hasil Klasifikasi Kualitas Sistem Pengendalian Intern
Kas
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Jumlah Persen
Lemah 1 4,3
Baik 22 95,7
Total 23 100,0
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 5.14, sebanyak 1 koperasi atau 4,3% dari
keseluruhan koperasi menunjukkan bahwa kualitas sistem
pengendalian intern kas lemah. Sebanyak 22 koperasi atau 95,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dari keseluruhan koperasi telah memiliki kualitas sistem
pengendalian intern kas yang baik.
5. Analisis Kuesioner Pemanfaatan Teknologi Informasi
a. Rincian persentase jabawan responden berdasarkan tiap butir
pernyataan.
Tabel 5.14
Persentase Jawaban Responden per Butir Pernyataan untuk
Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi
No Pernyataan Ya Tidak
Komputer
1
Sebagai pengelola akuntansi, saya telah
menggunakan komputer untuk melaksanakan
tugas.
100% 0%
2
Di tempat saya bekerja, jaringan internet telah
dipasang di unit kerja secara local area
network (LAN) atau wide area network
(WAN).
70% 30%
3
Jaringan internet tersebut telah dimanfaatkan
di unit kerja sebagai penghubung dalam
pengiriman data informasi yang dibutuhkan.
70% 30%
4
Di tempat saya bekerja, penjadwalan dan
pemeliharaan komputer telah dilakukan secara
teratur.
57% 43%
5
Di tempat saya bekerja, pendataan terhadap
komputer yang usang/ rusak telah dilakukan
tepat waktu.
65% 35%
Software
6 Pengolahan data transaksi keuangan telah
menggunakan software akuntansi. 83% 17%
7
Di tempat saya bekerja, proses akuntansi sejak
awal transaksi hingga pembuatan laporan
keuangan dilakukan secara komputerisasi.
91% 9%
8
Laporan keuangan yang disajikan oleh
koperasi dihasilkan dari sistem informasi
akuntansi.
87% 13%
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1) Komputer
Pernyataan tentang penggunaan komputer terdapat
dalam butir nomor 1. Menggunakan komputer dapat
mempercepat responden dalam prosedur pengolahan data
maupun membuat laporan keuangan koperasi. Hasil yang
didapat sebanyak 100% responden menjawab “Ya”. Hal ini
menunjukkan bahwa sebanyak 23 responden telah
menggunakan komputer untuk membantu dalam pengelolaan
akuntansinya.
Pernyataan tentang pemanfaatan jaringan internet
secara local area network (LAN) dan wide area network
(WAN) terdapat dalam butir nomor 2. Hasil yang didapat
sebanyak 70% responden menjawab “Ya” dan 30%
responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa
sebanyak 16 responden telah memasang jaringan internet
secara local area network (LAN) dan wide area network
(WAN) dan sebanyak 7 responden belum memanfaatkan
jaringan internet secara local area network (LAN) dan wide
area network (WAN).
Pernyataan tentang jaringan internet telah dimanfaatkan
di unit kerja sebagai penghubung dalam pengiriman data
informasi terdapat dalam butir nomor 3. Hasil yang didapat
sebanyak 70% responden menjawab “Ya” dan sebanyak 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa
sebanyak 16 responden telah memanfaatkan jaringan internet
sebagai penghubung dalam pengiriman informasi dan
sebanyak 7 responden belum memanfaatkan.
Pernyataan tentang jadwal pemeliharaan komputer
terdapat dalam butir nomor 4. Hasil yang didapat sebanyak
57% responden menjawab “Ya” dan 43% responden
menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 13
responden telah melakukan penjadwalan dan pemeliharaan
komputer secara teratur dan sebanyak 10 responden belum
melakukan penjadwalan dan pemeliharaan komputer secara
teratur. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa
penjadwalan dan pemeliharaan komputer dilakukan secara
insiden. Insiden artinya bahwa jika ada komputer yang rusak
baru diperbaiki oleh teknisi.
Pernyataan tentang pendataan terhadap komputer yang
telah usang/rusak telah dilakukan tepat waktu terdapat dalam
butir nomor 5. Hasil yang didapat sebanyak 65% responden
menjawab “Ya” dan sebanyak 35% responden menjawab
“Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 15 responden
telah melakukan pendataan komputer yang telah usang/rusak
secara tepat waktu dan sebanyak 8 responden belum
melakukan pendataan komputer yang rusak/usang secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
tepat waktu. Hasil wawancara juga sama dengan butir
pernyataan no 4 bahwa jika ada yang rusak/usang baru
diperbaiki oleh teknisi.
2) Sofware
Pernyataan tentang pengolahan transaksi keuangan
menggunakan software akuntansi terdapat dalam sub variabel
software nomor 6. Hasi yang didapat sebanyak 83%
responden menjawab “Ya” dan 17% responden menjawab
“Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 19 responden
telah menggunakan software akuntansi dan 4 responden
belum menggunakan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa
software akuntansi membutuhkan biaya sehingga belum
menggunakan aplikasi khusus untuk proses akuntansinya.
Pernyataan tentang pembuatan laporan keuangan
dilakukan secara komputerisasi terdapat dalam butir nomor 7.
Hasil yang didapat sebanyak 91% responden menjawab “Ya”
dan 9% responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan
bahwa sebanyak 21 responden telah membuat laporan
keuangan secara komputerisasi dan 2 responden belum
membuat laporan keuangan secara komputerisasi.
Pernyataan tentang laporan keuangan disajian dari hasil
sistem informasi akuntansi terdapat dalam butir nomor 8.
Hasil yang didapat sebanyak 87% responden menjawab “Ya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dan 13% responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan
bahwa sebanyak 20 responden telah menyajikan laporan
keuangan menggunakan sistem informasi akuntansi dan 3
responden belum menyajikan laporan keuangan
menggunakan sistem informasi akuntansi.
b. Analisis Hasil Rata-Rata
Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 2
subvariabel dan 8 pernyataan yang dapat dianalisis berdasarkan
kualifikasi yang telah ditetapkan menggunakan rentang kelas
sebelumnya. Hasil jumlah jawaban masing-masing responden
dapat dilihat lebih jelas pada lampiran IV.
Hasil perhitungan pada lampiran IV menunjukkan angka
6,22 didapat dari 143/23, dan jika dicocokkan dengan kedalaman
tabel kategori pemanfaatan teknologi informasi termasuk dalam
kriteria baik bahwa sebagian besar responden telah memanfaatkan
teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.10
Kategori Tingkat Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kelas Kualifikasi Kategori
1 - 4 Lemah 1
5 - 8 Baik 2
Sumber: data diolah
6. Analisis Kuesioner Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
a. Rincian persentase jawaban responden berdasarkan tiap butir
pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 5.15
Persentase Jawaban Responden per Butir Pernyataan untuk
Variabel Kualitas Sistem Pengendalian Inter Kas
No Pernyataan Ya Tidak
Organisasi
1 Fungsi penyimpanan kas koperasi terpisah dari
fungsi akuntansi 74% 26%
2
Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
koperasi tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi
penyimpanan kas sejak awal sampai akhir tanpa
campur tangan dari unit organisasi yang lain.
74% 26%
Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3 Penerimaan kas koperasi harus mendapatkan
otorisasi dari pejabat yang berwenang. 91% 9%
4 Pengeluaran kas koperasi harus mendapatkan
otorisasi dari pejabat yang berwenang. 100% 0%
5
Pembukaan dan penutupan rekening bank harus
mendapatkan persetujuan dari pihak yang
berwenang.
100% 0%
6
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal penerimaan
dan pengeluaran kas koperasi didasarkan atas
bukti kas masuk dan keluar yang telah diotorisasi
oleh pihak yang berwenang dan dilampiri dengan
dokumen pendukung yang lengkap.
100% 0%
Praktik yang sehat
7
Saldo kas yang ada di tangan dilindungi dari
kemungkinan pencurian atau penggunaan yang
tidak semestinya.
100% 0%
8
Dokumen dasar dan dokumen pendukung
pengeluaran kas dibubuhi cap "lunas" oleh fungsi
penyimpanan kas setelah transaksi pengeluaran
kas dilakukan.
91% 9%
9 Koperasi menggunakan rekening koran bank
(bank statement). 87% 13%
10 Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek
atas nama penerima. 83% 17%
11 Semua pengeluaran kas dengan jumlah yang kecil
menggunakan dana kas kecil. 96% 4%
12
Secara periodik diadakan pencocokan jumlah
fisik saldo kas yang ada di tangan dengan jumlah
kas menurut catatan.
96% 4%
13
Kas yang ada di tangan (cash in safe), kas yang
ada di perjalanan (cash in transit) diasuransikan
dari kerugian.
52% 48%
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 5.15
Persentase Jawaban Responden per Butir Pernyataan untuk
Variabel Kualitas Sistem Pengendalian Inter Kas (Lanjutan)
No Pernyataan Ya Tidak
Praktik yang sehat
14
Kasir di koperasi diasuransikan (fidelity bond
insurance) yang bertujuan untuk menghindari
kerugian akibat penyelewengan kas yang
dilakukan oleh karyawan.
52% 48%
15
Kasir diperlengkapi dengan alat-alat yang
mencegah terjadinya pencurian terhadap saldo
kas yang ada di tangan (mesin register kas, almari
besi, strong room).
61% 39%
16 Semua nomor cek dipertanggungjawabkan oleh
fungsi penyimpanan kas. 78% 22%
Sumber: data diolah
1) Organisasi
Pernyataan tentang fungsi penyimpanan kas di
koperasi terpisah dari fungsi akuntansi terdapat dalam butir
nomor 1. Hasil yang didapatkan sebanyak 74% responden
menjawab “Ya” dan 26% responden menjawab “Tidak”.
Hal ini menunjukkan bahwa fungsi penyimpanan kas di 17
responden telah terpisah dari fungsi akuntansi dan 6
responden fungsi penyimpanan kas belum terpisah dari
fungsi akuntansi.
Pernyataan tentang transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas dilaksanakan oleh bagian kasa dengan
campur tangan organisasi lain terdapat dalam butir nomor 2.
Hasil yang didapatkan sebanyak 74% responden menjawab
“Ya” dan 26% responden menjawab “Tidak”. Hal ini
menunjukkan bahwa transaksi penerimaan dan pengeluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kas di 17 responden yang dilaksanakan oleh bagian kasa
dengan campur tangan dari unit organisasi lain, sedangkan 6
responden tidak ada campur tangan antara bagian kasa
dengan unit organisasi lain.
2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Pernyataan tentang otorisasi dalam penerimaan kas
terdapat dalam butir nomor 3. Hasil yang didapatkan
sebanyak 91% responden menjawab “Ya” dan 9%
responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan adanya
prosedur otorisasi dari pejabat yang berwenang di 21
responden dan tidak menerapkan otorisasi sebanyak 2
responden.
Pernyataan tentang otorisasi dalam pengeluaran kas
terdapat dalam butir nomor 4. Hasil yang didapatkan
sebanyak 100% responden menjawab “Ya” dan 0%
responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan adanya
prosedur otorisasi pengeluaran kas dari pejabat yang
berwenang di semua responden penelitian.
Pernyataan tentang persetujuan pembukaan dan
penutupan rekening bank dari pihak yang berwenang
terdapat dalam butir nomor 5. Hasil yang didapatkan
sebanyak 100% responden menjawab “Ya” dan 0%
responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
semua responden telah menerapkan adanya persetujuan dari
pihak yang berwenang untuk pembukaan dan penutupan
rekening bank.
Pernyataan tentang pencatatan dalam jurnal kas
masuk dan keluar yang didasarkan pada bukti kas masuk
dan kas keluar terdapat dalam butir nomor 6. Hasil yang
didapat sebanyak 100% responden menjawab “Ya” dan 0%
responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa
semua responden telah menerapkan adanya pencatatan
transaksi dalam jurnal kas masuk dan kas keluar
berdasarkan bukti kas masuk dan kas keluar yang telah
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan dilampiri
dengan dokumen pendukung yang lengkap.
3) Praktik yang Sehat
Pernyataan tentang perlidungan kas yang ada di
tangan dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang
tidak semestinya terdapat dalam butir nomor 7. Hasil yang
didapat sebanyak 100% responden menjawab “Ya” dan 0%
responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa
semua responden telah menerapkan keamaan kas yang ada
di tangan dari kemungkinan pencurian atau penggunaan
yang tidak semestinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Pernyataan tentang adanya cap “lunas” oleh fungsi
penyimpanan kas setelah transaksi pengeluaran kas
dilakukan terdapat dalam butir nomor 8. Hasil yang didapat
sebanyak 91% responden menjawab “Ya” dan 9%
responden menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa
sebanyak 21 responden telah menerapkan adanya cap
“lunas” dalam bukti transaksi pengeluaran kas oleh fungsi
penyimpanan kas dan sebanyak 2 responden tidak
menerapkan.
Pernyataan tentang penggunaan rekening koran
terdapat dalam butir pertanyaan nomor 9. Hasil yang
didapat sebanyak 87% responden menjawab “Ya” dan 13%
menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa 20
responden menggunakan rekening koran dan 3 responden
tidak menggunakan rekening koran dengan alasan hal itu
belum diperlukan.
Pernyataan tentang penggunaan cek atas nama
penerima saat pengeluaran kas terdapat dalam butir nomor
10. Hasil yang didapat sebanyak 83% responden menjawab
“Ya” dan 17% responden menjawab “Tidak”. Hal ini
menunjukkan bahwa 19 responden menggunakan cek atas
nama penerima saat pengeluaran kas dan 4 responden tidak
menggunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pernyataan tentang penggunaan dana kas kecil untuk
pengeluaran dengan jumlah yang kecil terdapat dalam butir
nomor 11. Hasil yang didapat sebanyak 96% responden
menjawab “Ya” dan 4% responden menjawab “Tidak”. Hal
ini menunjukkan bahwa 22 responden penelitian
menggunakan dana kas kecil untuk pengeluaran dengan
jumlah yang kecil dan 1 responden tidak menggunakan
dana kas kecil untuk pengeluaran dengan jumlah yang kecil.
Pernyataan tentang adanya pencocokan jumlah fisik
saldo kas yang ada di tangan dengan kas menurut catatan
terdapat dalam butir nomor 12. Hasil yang didapat sebanyak
96% responden menjawab “Ya” dan 4% responden
menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa 22
responden penelitian menerapkan pencocokan jumlah fisik
saldo kas yang ada di tangan dengan saldo kas menurut
catatan sedangkan 1 responden tidak menerapkan.
Pernyataan tentang asuransi kas yang ada di tangan,
kas yang ada di perjalanan terdapat dalam butir nomor 13.
Hasil yang didapat sebanyak 52% responden menjawab
“Ya” dan 48% responden menjawab “Tidak”. Hal ini
menunjukkan bahwa 12 responden telah mengasuransikan
kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan dari
kerugian dan 11 responden dalam penelitian ini belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menerapkan adanya asuransi karena menurut hasil
wawancara hal itu belum diperlukan mengingat jumlah kas
yang masih kecil.
Pernyataan tentang asuransi kasir yang bertujuan
untuk menghindari kerugian akibat penyelewengan kas
yang dilakukan oleh karyawan terdapat dalam butir nomor
14. Hasil yang didapat sebanyak 52% responden menjawab
“Ya” dan 48% responden menjawab “Tidak”. Hal ini
menunjukkan bahwa 12 responden telah mengasuransikan
kasir dan 11 responden dalam penelitian ini belum
menerapkan adanya asuransi karena menurut hasil
wawancara hal itu belum diperlukan mengingat jumlah kas
yang masih kecil.
Pernyataan tentang perlengkapan alat-alat yang
digunakan untuk mencegah terjadinya pencurian terhadap
saldo kas yang ada di tangan seperti mesin register kas,
almari besi, strong room terdapat dalam butir nomor 15.
Hasil yang didapat sebanyak 61% responden menjawab
“Ya” dan 39% responden menjawab “Tidak”. Hal ini
menunjukkan bahwa sebanyak 14 responden telah
menggunakan alat-alat keamanan dan sebanyak 9 responden
tidak menggunakan alat keamanan seperti mesin register
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kas, almari besi dan strong room karena transaksi yang
dilakukan langsun disetor ke bank.
Pernyataan tentang semua nomor cek
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penyimpanan kas
terdapat pada butir nomor 16. Hasil yang didapat sebanyak
78% responden menjawab “Ya” dan 22% responden
menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa 18
responden telah menerapkan semua nomor cek
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penyimpanan kas dan 5
responden tidak menerapkan.
b. Analisis Hasil Rata-Rata
Variabel kualitas sistem pengendalian intern kas terdiri dari
3 subvariabel dan 16 pernyataan yang dapat dianalisis berdasarkan
kualifikasi yang telah ditetapkan menggunakan panjang kelas
interval sebelumnya. Hasil jumlah jawaban dapat masing-masing
responden dapat dilihat lebih jelas pada lampiran V.
Hasil perhitungan pada lampiran V menunjukkan angka
13,3 didapat dari 307/23, dan jika dicocokkan dengan kedalaman
tabel kategori kualitas sistem pengendalian inter kas termasuk
dalam kriteria baik bahwa sebagian besar responden telah
memiliki pengendalian intern kas yang baik. Hal ini dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 5.12
Kategori Tingkat Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Kelas Kualifikasi Kategori
1 - 8 Lemah 1
9 - 16 Baik 2
Sumber data diolah
7. Analisis Tabulasi Silang
Analisis tabulasi silang (crosstabs) menyajikan:
a. Analisis Tabulasi Silang Hubungan Ukuran Koperasi dengan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Hasil tabulasi silang antara ukuran koperasi dengan kualitas
sistem pengendalian intern kas dapat dilihat pada tabel 5.16 dan
koefisien hubungan ukuran koperasi terhadap kualitas sistem
pengendalian intern kas dapat dilihat pada tabel 5.17.
Tabel 5.16
Tabulasi Silang Ukuran Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas Total
Lemah Baik
Ukuran
Koperasi
Kecil 1 6 7
Menengah 0 3 3
Besar 0 13 13
Total 1 22 23
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 5.16, koperasi yang memiliki ukuran
kecil dengan kualitas sistem pengendalian intern kas termasuk
kategori lemah sebanyak 1 koperasi, sedangkan koperasi yang
memiliki ukuran kecil dengan kualitas sistem pengendalian
intern kas termasuk kategori baik sebanyak 6 koperasi .
Koperasi yang memiliki ukuran menengah dengan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
sistem pengendalian internal termasuk kategori lemah sebanyak
0 koperasi. Koperasi yang memiliki ukuran menengah dengan
kualitas sistem pengendalian internal termasuk kategori baik
sebanyak 3 koperasi. Koperasi yang memiliki ukuran koperasi
besar dengan kualitas sistem pengendalian internal termasuk
kategori lemah sebanyak 0 koperasi. Koperasi yang memiliki
ukuran koperasi besar dengan kualitas sistem pengendalian
internal termasuk kategori baik sebanyak 13 koperasi.
Tabel 5.17
Koefisien Hubungan Ukuran Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas
Value
Nominal by Nominal Contigency Coefficient 0,307
N of Valid Cases 23
Sumber: data diolah
Tabel 5.17 menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar
0,307 yang berarti hubungan antara ukuran koperasi dengan
kualitas sistem pengendalian intern kas lemah dengan arah
hubungan positif.
b. Analisis Tabulasi Silang Hubungan Jenis Koperasi dengan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Hasil tabulasi silang antara jenis koperasi dengan kualitas
sistem pengendalian intern kas dapat dilihat pada tabel 5.18 dan
koefisien korelasi jenis koperasi dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas dapat dilihat pada tabel 5.19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 5.18
Tabulasi Silang Hubungan Jenis Koperasi dengan Kualitas
Sistem Pengendalian Intern Kas
Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas
Total Lemah Baik
Jenis
Koperasi
Konsumen 0 10 10
Simpan
Pinjam 1 5 6
Produsen 0 5 5
Jasa 0 2 2
Total 1 22 23
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 5.18, koperasi konsumen dengan
kualitas sistem pengendalian intern kas termasuk kategori lemah
sebanyak 0 koperasi. Koperasi konsumen dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas dengan kategori baik sebanyak 10
koperasi. Koperasi simpan pinjam dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas termasuk kategori lemah sebanyak 1
koperasi. Koperasi simpan pinjam dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas termasuk kategori baik sebanyak 5
koperasi. Koperasi produsen dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas termasuk kategori lemah sebanyak 0
koperasi. Koperasi simpan pinjam dan kualitas sistem
pengendalian intern kas termasuk kategori baik sebanyak 5
koperasi. Koperasi jasa dan kualitas sistem pengendalian intern
kas termasuk kategori lemah sebanyak 0 koperasi. Koperasi jasa
dan kualitas sistem pengendalian intern kas termasuk kategori
baik sebanyak 2 koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 5.19
Koefisien Hubungan Jenis Koperasi dengan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern Kas
Value
Nominal by Nominal Contigency Coefficient 0.338
N of Valid Cases 23
Sumber: data diolah
Tabel 5.19 menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar
0,338 yang berarti hubungan antara jenis koperasi dengan
kualitas sistem pengendalian intern kas lemah dengan arah
hubungan positif.
c. Analisis Tabulasi Silang Hubungan Pemanfaatan Teknologi
Informasi dengan Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Hasil tabulasi silang antara pemanfaatan teknologi
informasi dengan kualitas sistem pengendalian intern kas dapat
dilihat pada tabel 5.20 dan koefisien korelasi pemanfaatan
teknologi informasi dengan kualitas sistem pengendalian intern
kas dapat dilihat pada tabel 5.21.
Tabel 5.20
Tabulasi Silang Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Kualitas Sistem
Pengendalian
Intern Kas
Total Lemah Baik
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Lemah 1 6 7
Baik 0 16 16
Total 1 22 23
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Berdasarkan tabel 5.20, koperasi dengan tingkat
pemanfaatan teknologi yang lemah dan kualitas sistem
pengendalian intern kas yang lemah sebanyak 1 koperasi.
Koperasi dengan tingkat pemanfaatan teknologi yang lemah dan
kualitas sistem pengendalian intern kas yang baik sebanyak 6
koperasi. Koperasi dengan tingkat pemanfaatan teknologi yang
baik dan kualitas sistem pengendalian intern kas yang lemah
sebanyak 0 koperasi. Koperasi dengan tingkat pemanfaatan
teknologi informasi dan kualitas sistem pengendalian intern kas
yang baik sebanyak 16 koperasi.
Tabel 5.21
Koefisien Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas Value
Nominal by Nominal Contigency Coefficient 0,307
N of Valid Cases 23
Sumber: data diolah
Tabel 5.21 menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar
0,307 yang berarti hubungan antara pemanfaatan teknologi
informasi dengan kualitas sistem pengendalian intern kas lemah
dengan arah hubungan positif.
B. Pembahasan
Penelitian ini menganalisis hubungan ukuran koperasi, jenis koperasi dan
pemanfaatan teknologi informasi dengan kualitas sistem pengendalian intern
kas. Penelitian ini terbatas pada hubungan antar variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
1. Hubungan Ukuran Koperasi dengan Kualitas Sistem Pengendalian Intern
Kas
Dari analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang lemah antara ukuran koperasi dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas, dengan arah hubungan positif. Arah hubungan
positif pada penelitian ini menjelaskan bahwa ukuran koperasi dan
kualitas sistem pengendalian intern kas mempunyai hubungan yang
searah. Hubungan searah adalah semakin besar ukuran koperasi maka
kualitas sistem pengendalian intern kas meningkat. Pengendalian intern
kas di koperasi besar cenderung meningkat diakibatkan oleh kegiatan
koperasi yang cenderung lebih kompleks dibandingkan dengan koperasi
yang berukuran kecil.
Hasil penelitian ini mempunyai kecenderungan mendukung pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Duncan et al. (1999) yang
menyatakan bahwa ukuran gereja berpengaruh terhadap sistem
pengendalian intern kas. Penelitian lain dari Andriani (2011) menyatakan
bahwa terdapat perbedaan kualitas sistem pengendalian intern antara
masjid besar dengan masjid kecil. Penelitian Hasmawati (2012),
menunjukkan bahwa ukuran koperasi mempengaruhi kualitas sistem
pengendalian intern. Komala (2014) menyatakan bahwa ukuran koperasi
berpengaruh terhadap kualitas sistem pengendalian intern kas.
Fariansyah (2016) yang menyatakan bahwa ukuran koperasi
berpengaruh terhadap kualitas sistem pengendalian intern. Suryandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dan Novitasari (2016) melakukan penelitian dengan hasil yang
menunjukkan bahwa ukuran koperasi berpengaruh positif terhadap
kualitas sistem pengendalian intern. Kertiasi, dkk. (2017) melakukan
penelitian di Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ukuran koperasi berpengaruh positif terhadap kualitas sistem
pengendalian intern.
2. Hubungan jenis koperasi dengan kualitas sistem pengendalian intern kas
Dari analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang lemah antara jenis koperasi dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas dengan arah hubungan positif. Arah hubungan
positif menjelaskan bahwa semakin banyak jenis koperasi maka kualitas
sistem pengendalian kas semakin tinggi.
Jenis koperasi yang berbeda-beda menunjukkan koperasi tersebut
memiliki bidang usaha yang berbeda-beda. Dasar untuk menentukan
kelima jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan, dan
kebutuhan ekonomi anggotanya.
Duncan et al. (1999) bahwa jenis gereja berpengaruh terhadap
sistem pengendalian intern. Penelitian Andriani (2011) menunjukkan
terdapat perbedaan kualitas sistem pengendalian intern antara masjid NU
dan Muhammadiyah.
Mustikasari (2015) yang menyatakan bahwa jenis koperasi
berpengaruh terhadap kualitas sistem pengendalian intern. Penelitian
yang sama juga dilakukan oleh Kertiasih dkk. (2017) yang menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
bahwa jenis koperasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
sistem pengendalian intern.
3. Hubungan pemanfaatan teknologi informasi dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas.
Berdasarkan tabel penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang lemah antara pemanfaatan teknologi informasi dengan
kualitas sistem pengendalian intern kas dengan arah hubungan positif.
Hubungan positif adalah semakin tinggi tingkat penerapan pemanfaatan
teknologi informasi, maka semakin tinggi pula tingkat kualitas sistem
pengendalian intern kas.
Pemanfaatan teknologi mendorong perusahaan/koperasi untuk
membantu dalam keamanan data dan pencatatan yang lebih baik. Fungsi
teknologi adalah untuk meningkatkan pengendalian internal dengan
menambah prosedur pengendalian baru yang dilakukan oleh komputer
dan mengganti pengendalian yang biasanya dilakukan secara manual.
Pemanfaatan teknologi juga mendorong manusia untuk memenuhi
kebutuhan dalam efisiensi waktu dan biaya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Pratama (2009) tentang
pengaruh teknologi komputer dan pendidikan karyawan terhadap
pengendalian intern (studi pada Perum Pegadaian Se-Eks Keresidenan
Surakarta). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh antara penggunaan komputer dengan pengendalian intern
Perum Pegadaian. Ismail (2012) melakukan penelitian di PT. INTI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
(Persero) terkait pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi
penjualan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara penerapan
sistem informasi akuntansi penjualan terhadap efektivitas pengendalian
intern penjualan PT. INTI (Persero).
Siregar (2014) melakukan penelitian yang sama dengan sampel
sejumlah 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh antara sistem informasi akuntansi penjualan terhadap
efektivitas pengendalian piutang di Perusahaan Metro Padangsidimpuan.
Maulana (2015) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Informasi
Akuntansi Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Pada
PT. Arta Boga Cemerlang Cabang Majalengka”. Sampel yang digunakan
sebanak 43 orang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sistem
informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas
pengendalian internal penjualan pada PT. Arta Boga Cemerlang Cabang
Majalengka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:
1. Hubungan ukuran koperasi dengan kualitas sistem pengendalian intern
kas lemah dengan arah hubungan positif. Arti dari hubungan ini adalah
semakin tinggi ukuran koperasi maka kualitas sistem pengendalian intern
kas meningkat.
2. Hubungan jenis koperasi dengan kualitas sistem pengendalian intern kas
lemah dengan arah hubungan positif. Arti dari hubungan ini adalah
terdapat hubungan antara perbedaan jenis koperasi dengan perbedaan
kualitas sistem pengendalian intern kas.
3. Hubungan pemanfaatan teknologi informasi dengan kualitas sistem
pengendalian intern kas lemah dengan arah hubungan positif. Arti dari
hubungan ini adalah semakin tinggi koperasi memanfaatkan teknologi
informasinya maka kualitas sistem pengendalian intern kas meningkat.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan mengandung beberapa keterbatasan berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan koperasi yang terdaftar di Dinas
Perindakop Sleman pada tahun buku 2015, hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Ukuran koperasi terbatas pada volume usaha yang dijalankan pada tahun
buku 2015.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengajukan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah koperasi dari kabupaten
lain atau gabungan dengan koperasi di luar wilayah Sleman.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengukur ukuran koperasi dengan
faktor lain seperti harta atau modal yang ada di dalam koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2011. “Sistem Pengendalian
Manajemen”. Tangerang Selatan: KARISMA Publishing Group.
Andriani, Ciptaning. 2011. “Analisis Perbedaan Kualitas Sistem Pengendalian
Intern Masjid Ditinjau Dari Ukuran Masjid Dan Tipe Organisasi Islam
Pengenlola Masjid”. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Arens, Alvin A., Randl J. Elder, Mark S. Beasley. 2015. “Auditing & Jasa
Asurance”. Jakarta: Erlangga.
Ariesta, Fadila. 2013. “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai
Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah, Padang”. e-Jurnal.
Vol. 1. No. 1. Universitas Negeri Padang, Padang.
Boedijoewono, Nugroho. 2012. “Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis”. Jilid
1 (Deskriptif). Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN, Yogyakarta.
Brigham dan Houston. 2001. “Manajemen Keuangan Buku II”. Jakarta: Erlangga.
Brynjolfsson, Erik dan Lorin M. Hitt. 2000. “Beyond Computation: Information
Technology, Organiztional Transformation and Business Performance”.
Journal of Economic Perspectives. Vol. 14, No. 4: 23-48
Cooper, Donald R. dan C. William Emory. 1995. “Metode Penelitian Bisnis Jilid
1 & 2”. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Duncan, John B., Dale L. Flesher, and Morris H.Stocks. 1999. “Internal Control
System in US Churches: An Examination of the effects of church size and
denomination on system of internal control”. Accounting, Auditing &
Accountability Journal. Vol. 12. No. 2: 142-163.
Effendi, Sofian, Tukiran. 2012. “Metode Penelitian Survei”. LP3ES. Jakarta
Elder, Randal. J., Beasley, Mark S., Arens, Alvin A., Jusuf, Amir Abadi. 2013.
“Jasa Audit dan Assurance”. Salemba Empat. Jakarta.
Fariansyah, Irfan. 2016. “Pengaruh Ukuran Koperasi, Jenis Koperasi, Dan Tingkat
Pendidikan Karyawan Terhadap Kualitas Sistem Pengendalian Intern (Studi Pada
Koperasi di Kabupaten Banyumas”. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.
Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, dan Scott Holmes.
2010. “Accounting Theory”. New York: John Wiley & Sons.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Government Accountability Office U.S. (GAO) (2014). “Standards for Internal
Control in the Federal Government”. Washington: Government Printing
Office, GAO-14-704G.
Guilford, J.P. 1956. “Fundamental Statistics in Psychology and Education”. (p.
145). New York: McGraw Hill.
Hasmawati, Raharja Novrina. 2012. ”Pengaruh Ukuran Koperasi dan Jenis
Koperasi Terhadap Kualitas Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus pada
Koperasi di Semarang). Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 1. No. 2.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ihsan, Hidayatul dan Reni Endang Sulastri. 2005. “Efektivitas Penerapan Sistem
Pengendalian Intern (SPI) pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota
Padang”. Jurnal Akuntansi. Vol. 1. No. 1. Universitas Negeri Padang,
Padang.
Indriyo, Gitosudarmo. 1992. “Manajemen Keuangan”. Yogyakarta: BPFE.
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2013. “Standar Audit (SA 315)”. Jakarta:
Salemba Empat.
Ismail, Moch Nurdin. 2012. “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Penjalan (Studi Kasus Pada
PT. Inti (Persero)”. Skripsi. Universitas Telkom, Bandung.
Kartasapoetra, G. Dkk. 1987. “Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945”. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Kertiasi, Komang, Gede Adi Yuniarta, Edy Sujana. 2017. “Pengaruh Tingkat
Pendidikan Karyawan, Jenis Koperasi, Dan Ukuran Koperasi Terhadap
Kualitas Sistem Pengendalian Intern”. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 7.
No. 1. Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Komala, Siti, Gede Adi Yuniarta dan I Made Pradana Adiputra. 2014. ”Analisis
Perbedaan Ukuran Koperasi dan Jenis Koperasi Terhadap Kualitas Sistem
Pengendalian Intern”. E-Journal. Vol. 2, No. 2, Universitas Pendidikan
Ganesha, Singaraja.
Korompis, Claudia. 2014. “Dampak Teknologi Informasi Dalam Pengendalian
Internal Untuk Mengantisipasi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi”.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. Vol. 9, No. 4. Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
Maulana, M. Robi. 2015. “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Pada PT. Arta Boga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Cemerlang Cabang Majalengka”. Skripsi. Universitas Majalengka,
Majalengka.
Mulyadi. 1990. “Pemeriksaan Akuntan”. Edisi 3, Cetakan 1. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Mulyadi. 2010. “Sistem Akuntansi”. Jakarta: Salemba Empat.
Mustikasari, Hatma Dewanti. 2015. “Pengaruh Ukuran Koperasi, Jenis Koperasi,
Dan Tingkat Pendidikan Karyawan Terhadap Kualitas Sistem Pengendalian Intern
(Studi pada Koperasi-Koperasi di Kabupaten Purbalingga)”. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah, Purwokerto.
Nasution, M. N. 2005. “Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)”.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Octaviany, Cory Ali. 2008. “Pengaruh Ukuran Perusahaan (Firm Size) Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Public di Indonesia”. Skripsi.
Universitas Widyatama, Bandung.
Palupi, Astri Ken. 2011. “Pengaruh Ukuran Koperasi dan Jenis Koperasi
Terhadap Kualitas Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus pada Koperasi
di Purworejo)”. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Pratama, Insan Pramudya. 2010. “Pengaruh Teknologi Komputer Dan Pendidikan
Karyawan Terhadap Pengendalian Intern (Studi Pada Perum Pegadaian
Se-Eks. Keresidenan Surakarta)”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah,
Surakarta.
Priyatno, Duwi. 2010. “Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran”.
Yogyakarta: Gava Media.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. “Kamus Besar Bahasa
Indonesia”. Departemen Pendidikan dan Budaya. Edisi2, Cetakan 1.
Jakarta: Balai Pustaka.
Rahmawati, Diana. 2010. “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Kualitas Pelayanan Pegawai Administrasi dan Pengaruh Kualitas
Pelayanan Pegawai Administrasi Terhadap Kepuasan Mahasiswa di
Lingkungan FISE UNY”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.
VIII. No. 2: 18 – 32.
Rahmi, Mardia. 2013. “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Dan Keahlian
Pemakai Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi (Studi Empiris Pada
Perusahaan BUMN di Kota Padang)”. Skripsi. Universitas Negeri Padang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian. Lembaran Negara 1992/116, TLN No. 3502. Sekretariat
Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 2008. Tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sekretarian Negara. Jakarta.
Sa’adah, Shohelma. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Sistem
Pengendalian Internal Terhadap Audit Delay”. e-Jurnal. Vol. 1, No. 2.
Universitas Negeri Padang, Padang.
Sagimun, MD. 1983/1984. “Koperasi Indonesia”. Jakarta: Manasco Offset.
Sanusi, Anwar. 2014. “Metode Penelitian Bisnis”. Jakarta: Salemba Empat.
Seftianne dan Ratih Handayani. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor
Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 13 No.1 Tahun 2011.
Hal. 39-56.
Siregar, Ali Nurdin. 2014. “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Terhadap Efektivitas Pengendalian Piutang Perusahaan Metro
Padangsidimpuan Tahun Anggaran 2014”. Jurnal Ilmu Pengetahuan
Sosial. Vol. 1. Universitas Muhammadiyah, Tapanuli Selatan.
Sudjana. 2008. “Metode Statistika. Bandung”: Tarsito
Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.
Supardiyono, YP., YFM. Gien Agustinawansari, G. Anto Listianto, Edi Kustanto.
2010. Edisi Revisi Kedua. “Panduan Penulisan Skripsi Program Studi
Akuntansi”. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Suryandari, Ni Nyoman Ayu, Ni Luh Gede Novitasari. 2016. “Sistem
Pengendalian Intern Pada Koperasi Se-Bali”. E-Journal. Vol. 5, No. 2.
Universitas Mahasaraswati, Denpasar.
Suwito dan Herawaty. 2005. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan
terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. SNA VIII Solo. September.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Traub, R.E. 1994. “Reliability for the Social Sciences: Theory and Applications.
Thousand Oaks”. CA: Sage.
Triola, Mario. 2004. “Elementary Statistics”. New York: Pearson Education
Tuanakotta, Theodorus M. 2013. “Audit Berbasis ISA (International Standards on
Auditing)”. Jakarta: Salemba Empat.
Tuanakotta, Theodorus M. 2015. “Audit Kotemporer”. Jakarta: Salemba Empat.
Wibisono, Dermawan. 2000. “Riset Bisnis”. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Widhiarso, W. (2011). “SKALO: Program Analisis Skala Guttman. Program
Komputer”. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Widiyanti, Ninik dan YW. Sunindhia. 2003. “Koperasi dan Perekonomian
Indonesia”. Jakarta: Rineka Cipta dan bina Adiaksara.
Wuri, Josephine. 2016. “Statistik Deskriptif”. Berbasis Pedagogi Ignasian, tidak
dipublikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran I:
Kuesioner Penelitian
Perihal: Permohonan Pengisian Kuesioner Yogyakarta, 28 April 2017
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa program
S1 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya:
Nama : Donna Novita Anggraeni Purnomo
NIM : 122114089
Fak/Jur/Semester : Ekonomi/ Akuntansi/ X
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan
judul “Hubungan Ukuran Koperasi, Jenis Koperasi, dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dengan Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas”. Saya
memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan
bersama surat ini. Bantuan Bapak/Ibu sangat membantu saya dalam
menyelesaikan tugas akhir saya.
Data yang diperoleh hanya akan saya gunakan untuk kepentingan
penelitian, sehingga kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu saya jaga sesuai dengan etika
penelitian. Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya mengucapkan terima
kasih.
Mengetahui, Hormat Saya,
Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
G. Anto Listianto, Drs., MSA., Ak. Donna Novita Anggraeni Purnomo
LEMBAR KUESIONER
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ………………………………….
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Umur : …... Tahun
4. Jabatan : ……………………………….....
5. Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2
S3
6. Nama Koperasi : ………………………………….
7. Jenis Koperasi : ………………………………….
a. Simpan Pinjam
b. Pemasaran
c. Jasa
d. Produsen
e. Konsumen
8. Lama Bapak/Ibu bekerja
di Koperasi ini : 1-5th 5-10th >10th
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
B. DAFTAR KUESIONER
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban
yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.
No Pernyataan Ya Tidak
Komputer
1 Sebagai pengelola akuntansi, saya telah menggunakan
komputer untuk melaksanakan tugas.
2
Di tempat saya bekerja, jaringan internet telah dipasang di
unit kerja secara local area network (LAN) atau wide area
network (WAN).
3
Jaringan internet tersebut telah dimanfaatkan di unit kerja
sebagai penghubung dalam pengiriman data informasi yang
dibutuhkan.
4 Di tempat saya bekerja, penjadwalan dan pemeliharaan
komputer telah dilakukan secara teratur.
5 Di tempat saya bekerja, pendataan terhadap komputer yang
usang/rusak telah dilakukan tepat waktu.
Software
1 Pengolahan data transaksi keuangan telah menggunakan
software akuntansi.
2
Di tempat saya bekerja, proses akuntansi sejak awal transaksi
hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan secara
komputerisasi.
3 Laporan keuangan yang disajikan oleh koperasi dihasilkan
dari sistem informasi akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2. Kualitas Sistem Pengendalian Inter Kas
Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban
yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.
No Pernyataan Ya Tidak
Organisasi
1 Fungsi penyimpanan kas koperasi terpisah dari fungsi
akuntansi
2
Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas koperasi tidak
boleh dilaksanakan oleh fungsi penyimpanan kas sejak awal
sampai akhir tanpa campur tangan dari unit organisasi yang
lain.
Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3 Penerimaan kas koperasi harus mendapatkan otorisasi dari
pejabat yang berwenang.
4 Pengeluaran kas koperasi harus mendapatkan otorisasi dari
pejabat yang berwenang.
5 Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan
persetujuan dari pihak yang berwenang.
6
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal penerimaan dan
pengeluaran kas koperasi didasarkan atas bukti kas masuk
dan keluar yang telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang
dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
Praktik yang sehat
7 Saldo kas yang ada di tangan dilindungi dari kemungkinan
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.
8
Dokumen dasar dan dokumen pendukung pengeluaran kas
dibubuhi cap "lunas" oleh fungsi penyimpanan kas setelah
transaksi pengeluaran kas dilakukan.
9 Koperasi menggunakan rekening koran bank (bank
statement).
10 Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek atas nama
penerima.
11 Semua pengeluaran kas dengan jumlah yang kecil
menggunakan dana kas kecil.
12 Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik saldo kas
yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan.
13 Kas yang ada di tangan (cash in safe), kas yang ada di
perjalanan (cash in transit) diasuransikan dari kerugian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran I
No Pernyataan Ya Tidak
14
Kasir di koperasi diasuransikan (fidelity bond insurance)
yang bertujuan untuk menghindari kerugian akibat
penyelewengan kas yang dilakukan oleh karyawan.
15
Kasir diperlengkapi dengan alat-alat yang mencegah
terjadinya pencurian terhadap saldo kas yang ada di tangan
(mesin register kas, almari besi, strong room).
16 Semua nomor cek dipertanggungjawabkan oleh fungsi
penyimpanan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran III
Klasifikasi Ukuran Koperasi dan Jenis Koperasi
No Nama Koperasi Volume Usaha Kategori Jenis Koperasi Kategori
1 KUD Depok 22.065.805.924,00 3 Produsen 3
2 Kopkar Sri Kusuma 311.353.042,00 1 Konsumen 1
3 Pemuda 1.854.649.519,00 3 Jasa 4
4 BMT Agawe Makmur 20.454.451.800,00 3 Simpan Pinjam 2
5 Taxi Tambayo 247.250.000,00 1 Jasa 4
6 Kopkar Mitra Starlight 1.485.448.000,00 3 Konsumen 1
7 Kopkar Hargo Seto 306.550.000,00 1 Konsumen 1
8 KPRI Karya Nuklida 27.872.138.749,00 3 Konsumen 1
9 KSP. Bina Sejahtera 256.235.000,00 1 Simpan Pinjam 2
10 KJKS Prima Artha 19.043.642.351,00 3 Simpan Pinjam 2
11 Koptan Ngudi Makmur 743.675.000,00 2 Produsen 3
12 KUD Mlati 1.473.130.800,00 3 Produsen 3
13 Kopkar Kopeg UPN Veteran 42.227.337.682,00 3 Konsumen 1
14 KSUS BMT Mitra Amanah 451.105.500,00 1 Simpan Pinjam 2
15 Kopkar Semar (Instiper) 9.180.238.400,00 3 Konsumen 1
16 KSU Liman Campursari (KSU) 69.250.000,00 1 Produsen 3
17 KUD Barata (Pakem) 5.228.768.536,00 3 Produsen 3
18 BMT Sejahtera 2.134.700.000,00 3 Simpan Pinjam 2
19 Kopkar Avia 502.820.500,00 2 Konsumen 1
20 KPRI Kosmari 18.704.391.740,00 3 Konsumen 1
21 Kopkar Politeknik Api Yogyakarta 194.750.000,00 1 Konsumen 1
22 Kopkar Palwa Kencana 847.000.000,00 2 Konsumen 1
23 KSP Mitra Sejahtera 17.144.965.000,00 3 Simpan Pinjam 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran III
Klasifikasi Pemanfataan Teknologi Informasi dan Kualitas Sistem Pengendalian
Intern Kas
R
Skor
Pemanfaatan
TI
K Keterangan R
Skor
Kualitas
SPI Kas
K Keterangan
1 7 2 Baik 1 13 2 Baik
2 8 2 Baik 2 16 2 Baik
3 4 1 Lemah 3 15 2 Baik
4 8 2 Baik 4 16 2 Baik
5 8 2 Baik 5 16 2 Baik
6 4 1 Lemah 6 12 2 Baik
7 8 2 Baik 7 16 2 Baik
8 7 2 Baik 8 11 2 Baik
9 1 1 Lemah 9 7 1 Lemah
10 7 2 Baik 10 10 2 Baik
11 3 1 Lemah 11 12 2 Baik
12 8 2 Baik 12 11 2 Baik
13 7 2 Baik 13 10 2 Baik
14 8 2 Baik 14 14 2 Baik
15 8 2 Baik 15 15 2 Baik
16 4 1 Lemah 16 12 2 Baik
17 8 2 Baik 17 16 2 Baik
18 8 2 Baik 18 16 2 Baik
19 8 2 Baik 19 16 2 Baik
20 4 1 Lemah 20 10 2 Baik
21 3 1 Lemah 21 15 2 Baik
22 6 2 Baik 22 12 2 Baik
23 6 2 Baik 23 16 2 Baik
Keterangan:
R = Responden
K = Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran IV
Data Kuesioner Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Responden Nomor Butir Pernyataan
Skor P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 1 1 1 0 1 1 1 1 7
2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 1 0 0 0 0 1 1 1 4
4 1 1 1 1 1 1 1 1 8
5 1 1 1 1 1 1 1 1 8
6 1 0 0 0 0 1 1 1 4
7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
8 1 1 1 1 1 1 1 0 7
9 1 0 0 0 0 0 0 0 1
10 1 1 1 1 0 1 1 1 7
11 1 0 0 1 1 0 0 0 3
12 1 1 1 1 1 1 1 1 8
13 1 1 1 0 1 1 1 1 7
14 1 1 1 1 1 1 1 1 8
15 1 1 1 1 1 1 1 1 8
16 1 0 0 0 0 1 1 1 4
17 1 1 1 1 1 1 1 1 8
18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
19 1 1 1 1 1 1 1 1 8
20 1 0 0 0 1 0 1 1 4
21 1 0 0 0 0 0 1 1 3
22 1 1 1 0 0 1 1 1 6
23 1 1 1 0 0 1 1 1 6
Total 143
RATA-RATA 6,22
Keterangan:
P: Pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran V
Data Kuesioner Variabel Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Responden Nomor Butir Pernyataan
Skor P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
6 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 11
9 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7
10 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 10
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 11
13 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 10
14 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 10
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
Total 307
RATA-RATA 13,35
Keterangan:
P: Pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran VI
Hasil Uji Validitas Data Kuesioner Pemanfaatan Teknologi Informasi. Komputer
Hasil Uji Validitas Data Kuesioner Pemanfaatan Teknologi Informasi. Software
Perhitungan Koefisien
Reprodusibilitas Perhitungan Koefisien Skalabilitas
Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Software
Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Software
Kr = 1-(e/n)
Ks = 1-(e/x)
= 1-(4/(3*23)
= 1-(4/0,5*(3*23)
= 1-(4/69)
= 1-(4/34,5)
= 1-(0,06)
= 1-(0,12)
= 0,94
= 0,88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran VI
Hasil Uji Validitas Data Kuesioner Kualitas Sistem Pengendalian Inter Kas.
Organisasi
Perhitungan Koefisien
Reprodusibilitas
Perhitungan Koefisien
Skalabilitas
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas.
Organisasi
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas.
Organisasi
Kr = 1-(e/n)
Ks = 1-(e/x)
= 1-(4/(2*23)
= 1-(4/0,5*(2*23)
= 1-(4/46)
= 1-(4/23)
= 1-(0,09)
= 1-(0,17)
= 0,91
= 0,83
Hasil Uji Validitas Data Kuesioner Kualitas Sistem Pengendalian Inter Kas.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran VI
Hasil Uji Validitas Data Kuesioner Kualitas Sistem Pengendalian Inter Kas.
Praktik Yang Sehat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran VI
Hasil Uji Reliabilitas Data Kuesioner Pemanfaatan Teknologi Informasi
Responden Nomor Butir Pernyataan
Skor
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 1 1 1 0 1 1 1 1 7
2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 1 0 0 0 0 1 1 1 4
4 1 1 1 1 1 1 1 1 8
5 1 1 1 1 1 1 1 1 8
6 1 0 0 0 0 1 1 1 4
7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
8 1 1 1 1 1 1 1 0 7
9 1 0 0 0 0 0 0 0 1
10 1 1 1 1 0 1 1 1 7
11 1 0 0 1 1 0 0 0 3
12 1 1 1 1 1 1 1 1 8
13 1 1 1 0 1 1 1 1 7
14 1 1 1 1 1 1 1 1 8
15 1 1 1 1 1 1 1 1 8
16 1 0 0 0 0 1 1 1 4
17 1 1 1 1 1 1 1 1 8
18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
19 1 1 1 1 1 1 1 1 8
20 1 0 0 0 1 0 1 1 4
21 1 0 0 0 0 0 1 1 3
22 1 1 1 0 0 1 1 1 6
23 1 1 1 0 0 1 1 1 6
Total 23 16 16 13 15 19 21 20
MEAN 6,22
S. DEVIASI 2,1
VARIANCE 4,43
p 1 0,7 0,7 0,57 0,65 0,83 0,91 0,87
k 8
q 0 0,3 0,3 0,43 0,35 0,17 0,09 0,13
Σpq 1,23
p.q 0 0,21 0,21 0,25 0,23 0,14 0,08 0,11
var 4,43
KR
20 0,82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran VI
Hasil Uji Reliabilitas Data Kuesioner Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Responden Nomor Butir Pernyataan
Skor
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
6 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 11
9 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7
10 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 10
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 11
13 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 10
14 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran VI
Responden Nomor Butir Pernyataan
Skor
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 10
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
Total 17 17 21 23 23 23 23 21 20 19 22 22 12 12 14 18
MEAN 13,3
S. DEVIASI 2,61
VARIANCE 6,84
p 0,74 0,74 0,91 1 1 1 1 0,91 0,87 0,83 0,96 0,96 0,52 0,52 0,61 0,78
q 0,26 0,26 0,09 0 0 0 0 0,09 0,13 0,17 0,04 0,04 0,48 0,48 0,39 0,22
p.q 0,19 0,19 0,08 0 0 0 0 0,08 0,11 0,14 0,04 0,04 0,25 0,25 0,24 0,17
k 16
Σpq 1,79
var 6,84
KR 20 0,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran VII
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended