View
74
Download
6
Category
Preview:
DESCRIPTION
Isolasi Dan Inokulasi
Citation preview
ISOLASI DAN INOKULASI
I. Kompetensi umum
Agar kita dapat mengetahui adanya keaneka ragaman
mikroorganisme yang ada apa lingkungan sekitar.
II. Kompetensi Khusus
Memperlihatkan adanya aneka ragam mikroorganisme pada
berbagai bahan di lingkungan sekitar kita. Di samping itu
praktikum ini juga menunjukkan pentingnya bekerja dengan
peralatan steril dalam pekerjaan mikrobiologi.
III. Prinsip
Pembuatan medium untuk pertumbuhan jamur dan bakteri.
IV. Landasan Teori
Dalam kehidupan sehari hari serlalu kita berhubugan dengan
berbagai macam mikroorganisme, baik bakteri, kapang maupun
khamir. Untuk mempermudah dalam mempelajari jenis dan sifat
mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut harus diisolasi
dari lingkungan dan dipelihara pada medium yang sesuai untuk
pertumbuhannya. (Rusli, 2014).
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk
menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya.
Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan
untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur
lagi dengan bakteri lainya, dan ini disebut dengan biakan murni.
(Zaraswati, 2010).
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Di alam, populasi mikroorganisme tidak terpisah sendiri
menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam
sel. Dalam laboratorium, populasi bakteri ini dapat diisolasi dari
ekosistem tanah, air, maupun udara. Selain itu, isolasi
mikroorganisme pun dapat dilakukan dar berbagai sampel
bahan atau jaringan tubuh menjadi kultur murni yang terdiri dari
satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat, dan kemampuan
biokimiawinya. (sinta Dkk, 2006).
Mikroorganisme dapat diperoleh dsri lingkungan air, tanah,
udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikrooorganismenya dapat berupa bakteri,
khamir, kapang, dan lain-lain. Populasi mikroba dilingkungan
sangat beraneka ragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan
bebrapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni
tunggal. (zaraswati, 2010).
Tanah merupakan suatu ekosistem yang mengandung
berbagai jenis mikroba dengan morfologi dan sifat fisiologi yang
berbeda. Jumlah tiap kelompok mikroba sangat bervariasi, ada
yang hanya terdiri atas beberapa individu, adapula yang
jumlahnya mencapai jutaan per gram tanah. (Rasti, 2007).
Mikroba tanah dapat diisolasi dan ditumbuhkan pada
medium buatan. Pertumbuhan suatu jenis mikroba dapat
dikenali pada medium dengan substrat khusus dan pemakaian
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
zat penghambat. Jumlah mikroba yang tumbuh pada medium
tertentu ditunjukkan oleh colony Forming units (CFU) atau
satuan bentuk koloni. (rasti, 2007)
Bakteri adalah organisme prokayotik ber sel dengan jumlah
kelompok paling banyak dan dijumpai disetiap ekosistem
terestrial. Walaupun ukurannya lebih kecil daripada
aktinomisetes dan jamur, bakteri memiliki kemampuan metabolit
lebih beragam dan memegang petanan penting dalam
pembentukan tanah.(Rasti, 2007)
Pengambilan sampel (sampling) untuk isolasi
mikroorganisme perlu dilakukan dengan teknik yang dapat
meminimaliskan kontaminassi dari mikroorganisme sekitarnya.
Setelah sampling, dampel yang telah diambil kemudian
disuspensikan dalam aquadest steril atau air fisiologis. Tujuan
dari teknik ini pada prinsinya dari subratnya kedalam air
sehingga lebih mudah penanganannya apada tahap
selanjutnya. (sinta Dkk, 2006).
Sebelum melakukan isolasi terlebih dahulu dilakukan
pengambila sampel. Berikut merupakan prosedur pengambilan
sampel : (Anonim, 2008).
1. Sampel tanah
Jika mikroorganisme yang diinginkan kemungkinan berada
didalam tanahn, maka cara pengambilannya disesuaikan
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
dengan tujuan dan kebutuhan. Misalnya jika yang diinginkan
mikroorganisme Rhizosfer maka sampel diambil dari sekitar
perakaran dekat permukaan hingga ujung perakaran.
2. Sampel air
Pengambilan sampel air tergantung kepada keadaan air itu
sendiri. jika berasal dari air sungai, yang mengalir maka bolol
dicelupkan miring dengan bibir botol melawan arus air. Bila
pengambilan sampel dilakukan pada air yang tenang botol
dapat dicelupkan dengan tali, jika ingin mengambil sampel
dari air keran maka sebelumnya keran dialirkan dulu
beberapa saat dan mulut kran dibakar.
Teknik penanaman (inokulasi), teknik ini merupakan lanjutan
dari pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat
diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya utuk tujuan
isolasi (mendapatka koloni tunggal) diambil bebrapa
pengenceran terakhir. (Anonim, 2008).
Teknik penanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara
yaitu : ( Sinta, 2006)
1. Spread plate ( agar tabur Ulas)
Spread plate adalah teknik memnanam dengan
menyebarkan suspensi bakteri dipermukaan agar diperoleh
kultur murni.
2. Pour plate (Agar tuang)
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk
dituang bersama suspensi bakteri kedalam cawan petri lalu
kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan
menyebarka sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar
saja melainkan sel terendam agar (didalam agar) sehingga
terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 an
ada yang tumbuh didalam agar yang tidak begitu banyak
mengandung oksigen.
3. Teknik penanaman dengan goresan (Streak)
Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari
campurannya atau meremajakan kultur kedalam medium
baru.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
V. Metode kerja
1. Isolasi
a. Metode tuang
1) Dicairkan medium TEA dalam penangas air, kemudian
diangkat dan diturunkan suhunya.
2) Diambil sampel air kanal sebanyak 1 ml, dan
kemudian dimasukkan kedaam cawan petri.
3) Setelah itu medium TEA dimasukkan kedalam cawan
yang sma sebanyak 10 ml
4) Setelah sampel dan medium telah dimasukkan dam
cawan petri kemudian homigenkan dengan cara
menggoyangkan nya membentuk angka delapan
secara perlahan.
5) Kemudian cawan pertri di inkubasi selama 1x24 jam
pada suhu 37o C.
6) Diamati, untuk pertumbuhan bakteri 1x24 jam. Dan
untuk jamur 3x24 jam.
b. Metode tabur
1) Dicairkan medium TEA pada penangas air, dan
dinginkan kemudian dituangkan secara aseptis
kedalam capet steril, dan dibiarkan hingga memadat
2) Dimasukkan sampel tanah kedalam cawan yang
sama, kemudian ditabur menggunakan spatel.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
3) Diinkubasi dala 1x24 jam (untuk bakteri) dan 3x24 jam
(untuk jamur)
4) Diamati
c. Metode gores
1) Dicairkan medium TEA pada penangas air, dan
didinginkan kemudian dituang secara aseptis kedalam
capet steril dan biarkan hingga memadat.
2) Digoreskan sampel kotoran badan yang telah
disimpan pada cottom swab ke medium dengan
membentuk zig-zag.
3) Setelah itu, di inkubasi selama 1x24 jam (untuk
bakteri) dan 3x24 jam (untuk jamur)
4) Diamati
d. Metode sebar
1) Dicairkan medium TEA pada penangas air,
didinginkan kemudian dituang kedalam capet yang
telah disterilkan, dan dibiarkan memadat.
2) Setelah medium TEA memadat, kita masukkan
sampel oreo kedalam cawan petri yang sama,
sebelum disebar, oreo terlebih dahulu
dihaluskan/digerus sebanyak 1 gram. Biskuit disebar
menggunakan drigalsky.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
3) Kemudian dilakukan inkubasi selama 1x24 jam (untuk
baakteri ) dan 3x24 jam (untuk jamur)
4) Diamati
2. Inokulasi
a. Medium agar tegak (NA)
1) Disiapkan medium Nutrien Agar tegak
2) Dipanaskan ose bulat menggunakan api bunsen,
dibiarkan besi ose hingga memijar.
3) Kemudian ose tersebut didinginkan kembali, lalu
dimasukkan kedalam wadah yang berisikan bakteri
4) Setelah itu, ose ditotolkan kedalam medium agar
tegak, didiamkan beberapa detik lalu ose diangkat.
5) Kemudian diinkubasi selam 1x24 jam pada suhu 37oC
6) Diamati
b. Medium agar mring (NA)
1) Disiapkan medium nutrien agar miring
2) Dipanaskan menggunakan api bunsen, dibiarkan besi
ose hingga memijar.
3) Kemudian ose tersebut didinginkan kembali, lalu
dimasukkan kedalam wadah yang berisikan bakteri
4) Setelaah itu ose digoreskan pada medium dengan
goresan Zig-zag.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
5) Kemudian diinkubasi selam 1x24 jam pada suhu
37oC
6) diamati
c. Medium cair (NB)
1) Disiapkan medium cair
2) Dipanaskan ose lurus menggunakan api bunsen,
dibiarkan besi ose hingga memijar.
3) Kemudian ose tersebut didinginkan kembali, lalu
dimasukkan kedalam wadah yang berisikan bakteri
4) Setelaah itu ose ditotolkan pada medium NB diamkan
beberapa detik dan diangkat osenya.
5) Kemudian diinkubasi selam 1x24 jam pada suhu
37oC
6) Diamati
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
VI. Hasil praktikum
a. inokulasi bakteri
kelompok Bakteri
Medium
Agar tegakAgar
miringAgar cair
ISD Dapillare Effuse
Swdimen
anaerob
BS Bunded Spreading Sedimen
IIEcoli bunded sperading sediment
Salmonela
IIIDA aerob echimulate sediment
IV
Vibrio
cholera- Effuse Sediment
SM - Spreading Pellide
VVC spreading sediment
SA papilliate effusu
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Tabel pengamatan isolasi bakteri
Kelompo
kMetode Sampel
Bentuk Koloni
Bentuk
koloniElevasi Tepi
Struktur
dalam
I
Tuang Air irregular Umbonate lobate Translusent
Sebar Crispy Filamentous Umbonate Lobate
Tabur Tanah Filamentous Convex Entire opaque
Gores K.kuku Circular RaisadUndulat
eFilamentus
II
TuangA.Danau
bosowaSirkular Convex Entire Opaque
Sebar Biskuat Filamen Umbonate Undilate Arboresent
Tabur Tanah gowa irregular Keired LobateFinaly
granular
GoresKotoran
hidungCircular Flat Cutire Translusient
III
Tuang Air S.Daya irregular Raised Lobate Smoth
Sebar Roma
Tabur Tanah BTP irregular Flat Lobate Opaque
Gores K.telinga Circular Flat Undulat Opaque
IV
Tuang Air L.losari Rhizoid Umbonate Lobate Opaque
Sebar Wafer Tango Circular Flat Entire Opaque
Tabur Tanah losari Irregular Umbonate Lobate Opaque
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Gores Ketombe Circular Flat entire Opaque
V
Tuang Air kanal irregular Convex entire Opaque
Sebar Oreo Filamentous Umbonate lobate Opaque
Tabur Tanah UMI irregular Convexundulat
eOpaque
Gores K.Badan Curcula Convex entire Granular
Tabel pengamatan isolasi jamur
Kelompok Metode Sampel
Bentuk Koloni
Bentuk koloni Elevasi Tepi Struktur dalam
I
Tuang Air
Sebar B. cryspi
Tabur Tanah
Gores K.kuku
II
TuangA.danau
bosowaSirkular Conver entire opaque
Sebar Biskuat FilamenUmbora
teundulat Arbore
Tabur Tanah gowa Regular Raised Lobate Findy granula
Gores K.Hidung Circular Flat entire
III
Tuang A.smr daya Taized Lobate Smote
Sebar B.Roma
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Tabur Tanah BTP irregular Flat Lobate Opaue
Gores K.telinga Flat undulat opaque
IV
Tuang Air L.losari RhizoidUmbona
teLobate opaque
SebarWafer
TangoCircular Flat Entire opaque
Tabur Tanah losari IrregularUmbona
teLobate opaque
Gores Ketombe Circular Flat entire opaque
V
Tuang - - - - -
Sebar - - - - -
Tabur Tanah UMI filamentouslumbonat
ecurled filamentous
Gores K. badan Circular Convex Entire opaque
VII. Pembahasan
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk
menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya.
Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan
untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur
lagi dengan bakteri lainya, dan ini disebut dengan biakan murni.
Di alam, populasi mikroorganisme tidak terpisah sendiri
menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam
sel. Dalam laboratorium, populasi bakteri ini dapat diisolasi dari
ekosistem tanah, air, maupun udara. Selain itu, isolasi
mikroorganisme pun dapat dilakukan dar berbagai sampel
bahan atau jaringan tubuh menjadi kultur murni yang terdiri dari
satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat, dan kemampuan
biokimiawinya.
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah,
udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikrooorganismenya dapat berupa bakteri,
khamir, kapang, dan lain-lain. Populasi mikroba dilingkungan
sangat beraneka ragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan
bebrapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni
tunggal.
Pada praktikum kali ini kita mengambil sampel dari
lingkungan sekitar, yaitu air kanal, tanah disekitar kampus UMI,
kotoran badan dan oreo.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Pada praktikum ini, kita bisa mengetahui bentuk koloni dari
bakteri, baik elevansi, tepi maupun stuktur dalam dari bakteri
yang terdapat pada sampel yang telah diambil.
VIII. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, kita bisa melihat bahwa
bakteri mempunyai bentuk koloni yang bermacam-macam.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
a. Inokulasi bankteri, didapatkan macam-macam bentuk
koloni bakteri pada medium agar tegak diantaranya
Dapillare, Bunded, Aerob dan papilliate.
Pada medium agar miring, bentuk koloninya adalah Effuse,
Spreading, dan Echimulate.
Pada medium agar cair, bentuk koloninya adalah sediment,
dan pellicle.
b. Isolasi bakteri, didapatkan berbagai macam bentuk koloni
bakteri yaitu irregular, convex circula, opaque, undulate
lobate dan entire.
c. Isolasi jamur, didapatkan koloni jamur filamentous, circular,
convex, opaque, curled dan antire.
IX. Kesimpulan
Anonim, 2008. “Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar”. Universitas jendral soedirman : purwokerto.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Dwyana, Zaraswati. 2011. “Bahan ajar Mikrobiologi Dasar”. Universitas Hasanuddin: Makassar.
Garrity, M. G. 2004. Taxonomic Outline of the Prolcargotes Bergeys Marvel of Systemic Bacteriology. Second Edition. New York.
Rusli. 2014. “Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar” universitas Muslim Indonesia : Makassar
Saraswati, Rasti. 2007. “Metode Analisis Biologi Tanah” departemen pertanian.
Saskia, sinta, Dkk, 2006 “praktikum mikrobiologi dasar” makassar.
Suriawiria, Unus. 1986. “Buku Materi Pokok Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Karunia”.Jakarta Universitas Terbuka
X. Lampiran
a. Foto isolasi bakteri :
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
1) Metode tabur (Tanah kampus)
-
2) Metode tuang (air kanal)
\
3) Metode sebar (Oreo)
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
-
4) Metode gores (kotoran badan)
-
b. Foto untuk inokulasi bakteri
c. UraianMikroba
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
1. Salmonella thyposa( David,1975 )
Kingdom : Protista
Divisio : Scotobecteria
Classis : Bacteria
O r d o : Enterobacteriales
Familia : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella thyposa
Morfologi :Batang, biasanya motil dengan
flagellum peritrikus, catal sepositif.
Kebanyakan galur akan tumbuh pada
medium sintesis tanpa factor tumbuh
khusus, dan dapat menggunakan sitrat
sebagai sumber karbon. Fakultatif
anaerob.
2. Pseudomonas aeruginosa(Garrity, 2004)
Kingdom : Prokariotik
Divisio : Protophyta
Class : Pseumonnadineae
Ordo : Pseumonadales
Familia : Psedomonadaceae
Genus : Psedoumonas
Spesies : Psedoumonasaeroginosa
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Morfologi :Bentuk batang bulat 0,5 – 1,5 milimikron, cirri
petumbuhan pada agar sel putih, dan sel
tampak sendiri dan berpasangan, divisi lebih
dari satu dan berkelompok mengemnbang
sampai tak beraturan.
3. Streptococcus mutans (Garrity, 2004)
Kingdom : Protista
Divisio : Schizophyta
Kelas : Bacteria
Ordo : Eubacteriales
Suku : Enterobacteriaceae
Genus : Staphylococus
Spesies : Staphylococusmutans
Morfologi : Termasukkuman gram negative, tidak
berspora, banyaknya/besarnya bervariasi,
bergerak dengan flagel peritrik, tumbuh
dengan cepat pada perbenihan biasa tetapi
tidak meragikan laktosa/sukrosa.
4. Escherichia coli (Suriawiria, 1986)
Dunia : Protista
Divisio : Schizophyta
Kelas : Bacteria
Ordo : Eubacteriales
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
Suku : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
Morfologi : Merupakanbakteri yang berbentuk batang atau
basil dan merupakan bakteri gram negative,
mempunyai flagella monotrik
5. Staphylococusaureus (Garrity, 2004)
Kingdom : Prokariotik
Divisio : Scotobacteria
Class : Bacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Staphylococus
Spesis : Staphylococusaureus
Morfologi : Kuman ini berbentuk sferis, bila
menggerombol dalam susunan yang tidak
teratur mungkin sisinya, agak rata karena
tertekan. Diameter kuman antara 0,8-1,0
mikron. Pada sediaan langsung yang berasal
dari nanah dapat terlihat sendiri, berpasangan
menggerombol dan bahkan dapat tersusun
seperti rantai pendek. Susunan gerombol yang
tidak teratur biasanya ditemukan pada sediaan
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
yang dibuat dari pembenihan padat,
sedangkan dari pembenihan kaldu biasanya
ditemukan tersendiri atau tersusun sebagai
rantai pendek .Kuman ini tidak bergerak, tidak
berspora dan positif gram.Hanya kadang-
kadang yang gram negative dapat ditemukan
pada bagian tengah gerombolan kuman, pada
kuman yang telah difagositopsis dan pada
biakan tua yang hamper mati.
6. Vibrio cholerae(Garrity, 2004)
Kingdom : Prokaryotae
Ordo : Vibrioles
Familia : Vibrinoaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio cholera
Morfologi : Merupakan bakteri gram negatif , berbentuk
basil (batang) dan bersifat motil (dapat
bergerak), memiliki strukturant ogenik dari
antigen flagelar H dan antigen somatik O,
gamma-proteobacteria, mesofilik dan
kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan
akuatik dan umumnya berasosiasi dengan
eukariot.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
7. Bacillus Subtilis (Suriawiria, 1986)
Kingdom : Prokariotik
Divisio : Protophyta
Class : Schycomycetes
Ordo : Eubacteriales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Species : Bacillus subtilis
Morfologi : Kuman ini bebentuk batang klurus, tidak
bercabang dan menghasilkan endospora.
Gram (+) berkukuran 1,5 µ x 4,5 µ, sendiri-
sendiri atau tersusun dalam bentuk rantai
bergerak dan bulu bersimpai. Tumbuh pada
agr darah mrembentuk zona hemofilia yang
lebih lebar. Dapat juga tumbuh pada kaldu
agar gizi dan lain-lain. Koloni pada nutrient
agar bundar, atau, tidak beraturan,
permukaan suram, menjadi tebal dan tidak
tembus pandang. Beberapa jenis membuat
hemosili yang dapat larut. Kuman ini bersifat
patogen oportunis, menyebabkan infeksi
paad telur dan septicemia. Dapat mencemari
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
ISOLASI DAN INOKULASI
botol transfusi darah sehingga melisiskan sel
darah.
8. Staphylococcus epidermidis (Garrity, 2004)
Kingdom :Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Cocci
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Species : Staphylococcus epidermidis
Morfologi :karakteristik bakteri ini adalah fakultatif,
koagulase negatif, katalase positif, gram-
positif, berbentuk kokus, dan berdiameter 0,5-
1,5 µm.
NURMIATI RAMLI AGUNG KURNIAWAN150 2012 0011
Recommended