isolasi dan inokulasi MO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

isolasi dan inokulasi adalah suatu metode pemisahan/pemindahan suatu mikroorganisme.

Citation preview

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

I. KOMPETENSI UMUMPraktikan dapat mengetahui dan memahami cara penanaman atau inokulasi dan isolasi mikroorganisme yang ada di sekitar kita.II. KOMPETENSI KHUSUS1. Praktikan dapat menentukan bentuk koloni, elevasi, tepi, dan struktur dalam dari mikroorganisme hasil isolasi dari substrat padat dan cairan dari lingkungan pada sampel dengan menggunakan metode tuang, metode tabur, metode sebar, dan metode gores.2. Praktikan dapat Mengamati pertumbuhan dan bentuk pertumbuhan mikroba dari masing-masing medium setelah diinkubasikan.III. PRINSIPPengamatan bentuk koloni, elevasi, tepi, dan struktur dalam mikroorganisme hasil isolasi dari lingkungan asalnya ke dalam medium NA yang telah diinokulasi pada incubator dengan suhu 37 selama 1 kali 24 jam.IV. KAJIAN TEORIMikrobiologi menggunakan lima teknik dasar ( juga disebut 1`s baik ) untuk memanipulasi , tumbuh, memeriksa, dan ciri mikroorganisme , yaitu (Saxena, 2003) :1. Inokulasi2. Inkubasi3. Isolasi4. Inspeksi5. IdentifikasiTeknik ini digunakan oleh mikrobiologi, apakah mahasiswa pemula laboratorium , atau peneliti yang mencoba untuk mengisolasi bakteri yang berguna dari tanah atau ahli mikrobiologi klinis mencoba untuk mengetahui penyebab infeksi pasien. Teknik ini dengan demikian, membantu dalam menangani dan memelihara mikroorganisme sebagai entitas diskrit (Saxena, 2003).Isolasi dan enumerasi mikroorganisme dengan metode budaya secara luas digunakan untuk mengevaluasi keragaman komunitas mikroba atau quantitate organisme tertentu yang menarik . Namun , tidak seperti uji sampel kultur murni, teknik kultur melibatkan komunitas mikroba beragam yang ditemukan di lingkungan yang kompleks, dan angka yang diperoleh tergantung pada teknik kultur tertentu (Pepper, 2015).Isolasi adalah proses pengambilan bagian tertentu dari tubuh indukan untuk ditanamkan ke media PDA. Bagian itulah yang akan tumbuh menjadi biakan murni. Isolasi harus dilakukan dengan sangat teliti dan penuh kehati-hatian karena menentukan kemurian biakan yang dihasilkan. Untuk menjaga kemurnian biakan, isolasi dilakukan di dalam ruang atau kotak isolasi yang dilengkapi lampu ultraviolet. Nyalakan lampu tersebut minimum 60 menit sebelum ruang digunakan dan matikan minimum 30 menit sebelum digunakan untuk menghindari pengaruh negatifnya bagi manusia (Sabiston, 1995).Mikroorganisme biasanya tumbuh dengan kompleks , campuran populasi yang mengandung beberapa jenis. Ini menimbulkan masalah bagi ahli mikrobiologi karena satu jenis mikroorganisme tidak dapat dipelajari dengan baik dalam budaya campuran. Ini menyebabkan perkembangan teknik isolasi dan kultur murni, budaya murni adalah populasi sel yang berasal dari satu sel (Saxena, 2003).Untuk mencapai isolasi yang tepat, sejumlah kecil sel diinokulasi ke dalam volume yang relatif besar atau daerah yang luas dari media. umumnya memerlukan : ( i ) media dengan permukaan yang besar ( ii ) cawan petri (hidangan datar jelas dengan penutup) dan ( iii ) loop inokulasi (Saxena, 2003).Inokulasi adalah suatu kegiatan penanaman bibit jamur ke dalam media tanam yang sudah dipersiapkan. Kegiatan inokulasi harus selalu dilaksanakan dalam keadaan aseptis (suci hama) agar hasil yang diharapkan tidak terkotaminasi oleh mikroba lain (mikroba perusak). Ruangan inokulasi sebaiknya adalah ruangan khusus yang tidak digunakan untuk lalu lalang pegawai dan tidak sembarang orang boleh masuk. Hal ini perlu dilakukan agar faktor-faktor penyebab kontaminasi dapat diminimalkan. Oleh karena itu, sebelum kegiatan inokulasi dilakukan sebaiknya ruangan inokulasi disanitasi terlebih dahulu (Muchroji,1999).Sebelum inokulasi, tangan dan tempat kerja didesinfeksi dengan alkohol 70 %. Dengan menggunakan metode aseptic, jarum inokulasi disterilkan dengan membakarnya dalam api sampai jarum tersebut membara berwarna merah. Celupkan jarum di dalam alkohol 70 % kemudian dengan hati-hati jarum disentuhkan pada jejak spora yang telah dibuat tadi. Sentuhan halus pada bagian kecil dari jejak spora telah memindahkan puluhan spora pada jarum inokulasi. Pindahkan spora yang menempel pada jarum ke agar-agar cawan segera dengan menyentuhkannya pada permukaan media agar-agar dengan garis zig-zag (Agustin, 2008).Segera telah melakukan inokulasi, jarum inokulasi harus dipijarkan dalam api lagi untuk menghindari pencemaran spora. Spora yang telah menempel pada media agar-agar dibiarkan untuk berkecambah pada suhu optimumnya selama 48 jam. Satu spora yang terpisah dapat diisolasi sendiri. Jika pada media agar-agar terdapat banyak spora yang saling berdekatan, pemisahan satu spora tidak dapat dilakukan sehingga hasil isolasi yang diperoleh berasal dari banyak spora (Agustin, 2008).Sampel tanah, air atau makanan mengandung beberapa jenis bakteri. Sama, dengan bahan yang paling menular, seperti nanah, dahak, urin dan tinja juga mengandung banyak bakteri . Ada beberapa teknik yang dapat digunakan secara efektif untuk mengisolasi, mendeteksi dan menghitung bakteri telah diatur dalam sampel dengan spasial memisahkan mereka dalam atau pada media padat dan memungkinkan mereka untuk berkembang menjadi koloni (Sumabli, 2009).Kontaminasi bakteri tidak mutlak diikuti oleh infeksi klinik. Karena mikroorganisme terdapat dimana-mana di dalam lingkungan kita dan bersifat endogen bagi banyak system tubuh kita, maka isolasi bakteri secara mikrobiologik saja tidak dapat dianggap sama dengan infeksi. Terjadinya infeksi klinik setelah kontaminasi bakteri merupakan hasil interaksi rumit antara mikroba penyerang dan penderita, seperti yang dipersiapkan mekanisme pertahanan tubuh (Gandjar, 1999).Kebanyakan jamur adalah filamentous, banyak tumbuh sebagai ragi uniseluler dan beberapa jamur primitif, seperti chytridomycetes, menumbuhkan sel-sel bulat sebagai individu atau rantai bercabang dikotomis sel dengan akar - seperti untuk dipasang pada sumber daya gizi (Kavanagh, 2011).

V. METODE KERJAa. AlatAdapun alat yang digunakan adalah autoklaf, tabung reaksi, cawan petri, botol coklat, kapas, penangas air, batang pengaduk, sedok tanduk, ose bulat da ose lurus.b. BahanAdapun bahan yang digunakan adalah TEA, PDA, NA, bakteri ST, SE, BS, SA, SM, jamur AN, CA agar, aquadest 100 ml, pepton, dan ekstrak beef.VI. HASIL PRAKTIKUMa. Data Pengamatan1. BakteriKelompokMetodeSampelBentuk Koloni

B. KoloniElevasiTepi

1TuangAir lautCircularFlatEntire

SebarQ-telaIrregularRaisedLobate

TaburTanahIrregularRaisedUndulate

GoresFeses kelinciCircularFlatEntire

2TuangAir tahuIrregularFlatEntire

SebarQ-tela---

TaburTanahIrregularFlatSerrate

GoresAir tahuIrregularFlatSerrate

3TuangAir lautCircularFlatEntire

SebarQ-telaCircularFlatEntire

TaburTanahFilamentousRaisedSerrate

GoresDakiIrregularFlatEntire

4Tuang----

TaburTanahCircularFlatUndulate

SebarQ-telaIrregularRaisedUndulate

GoresFeses kelinciIrregularFlatUndulate

5TuangAir sumurRhizoidFlatSerrate

SebarQ-telaCircularConvexEntire

TaburTanahCircularUmbonateEtire

GoresDakiSpindleFlatUndulate

KelompokBakteriMedium

Agar tegakAgar miringCair

1STBeaded Spreading Sediment

2SEPapillateRhizoidUniform turbidity

3BSPapillate SpreadingSediment

4SA BeadedEffuse Sediment

5SMPlumose Echinulate Sediment

2. Jamur KelompokMetodeSampelBentuk Koloni

B. KoloniElevasiTepi

1TuangAir lautIrregularFlatLobate

SebarQ-telaFilamentousUmbuateSerrate

2TuangAir lautCircularRaisedSerrate

SebarQ-telaFilamentousConvexUndulate

3TuangAir laut FilamentousRaisedSerrate

SebarQ-telafilamentousUmbunateSerrate

4TaburCircularRaisedEntire

SebarQ-telaIrregularUmbunateLobate

TuangAir sumurCircularConvexEntire

5SebarQ-telaIrregularRaisedEntire

TuangAir sumurCircularConvexEntire

KelompokJamurMedium

Agar tegakAgar miringCair

1ANPapillate-Sediment

2ANPapillateRhizoidSediment

3ANBeadedSpreadingSediment

4CAVilloseSpreadingSediment

5CAVilloseSpreadingSediment

b. Foto Pengamatan1. BakteriLABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SOLASIMetode : Tuang

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ISOLASIMetode : Sebar

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ISOLASIMetode : Tabur

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ISOLASIMetode : Gores

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

INOKULASIMetode : Tegak, Miring, dan Cair

2. JamurLABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ISOLASIMetode : Tuang

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ISOLASIMetode : Sebar

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

( A ) ( B ) ( C )

INOKULASI JAMURMetode : ( A. Agar tegak), ( B. agar miring ) ( C. Agar cair )

VII. PEMBAHASANIsolasi dan inokulasi merupakan hal yang paling utama dalam mempelajari ciri-ciri dari suatu mikroba serta dalam pertumbuhan mikroba. Isolasi adalah proses pengambilan bagian tertentu dari tubuh indukan untuk ditanamkan ke media PDA. Bagian itulah yang akan tumbuh menjadi biakan murni. Isolasi harus dilakukan dengan sangat teliti dan penuh kehati-hatian karena menentukan kemurian biakan yang dihasilkan. Sedangkan, Inokulasi adalah suatu kegiatan penanaman bibit jamur ke dalam media tanam yang sudah dipersiapkan.Dalam percobaan isolasi yang dilakukan didapatkan, pada metode tuang yang menggunakan air tahu, bentuk koloninya irregular, memiliki elevasi flat dan tepi entire, sedangkan pada metode tabur, bentuk koloni irregular, elevasi flat dan tepi serrate. Pada metode gores, memiliki ciri yang sama dengan metode tabur.Pada jamur, pada metode tuang dengan sampel air laut, didapatkan bentuk koloni circular, elevasi raised, dan tepi serrate. Sedangkan pada metode sebar, didapatkan bentuk elevasi filamentous, elevasi convex, dan tepi undulate.Dalam percobaan inokulasi dengan menggunakan bakteri SE, didapatkan pada agar tegak berbentuk papillate, agar miring, rhizoid, dan pada cair, uniform turbidity.Pada jamur, dengan menggunakan jamur AN, didapatkan agar tegak berbentuk papillate, agar miring berbentuk rhizoid, dan cair berbentuk sediment.

VIII. KESIMPULANDari hasil praktikum didapatkan :1. Pada metode tuang bentuk koloni yaitu irregular, dengan elevasi flat dan tepi entire. Pada metode tabur, bentuk koloni irregular, elevasi flat dan tepi serrate. Pada metode gores, memiliki ciri yang sama dengan metode tabur.2. Pada percobaan inokulasi dengan menggunakan bakteri SE, didapatkan pada agar tegak berbentuk papillate, agar miring, rhizoid, dan pada cair, uniform turbidity.3. Pada jamur, pada metode tuang, bentuk koloni circular, elevasi raised, dan tepi serrate. Pada metode sebar, didapatkan bentuk elevasi filamentous, elevasi convex, dan tepi undulate.4. Pada jamur, Agar tegak berbentuk papillate, agar miring berbentuk rhizoid, dan cair berbentuk sedimentIX. SARANSebaiknya dalam praktikum ini, menggunakan berbagai macam bakteri dan jamur, sehingga praktikan dapat membedakan ciri- ciri dari segi bentuk koloni, elevansi dan ciri yang lainnya.

X. DAFTAR PUSTAKAGandjar, Indrawati. 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Kavanagh, Kevin. 2011. Fungi Biology and Applications. UK : Garsington Road.

Muchroji. 1999. Budi Daya Jamur Kuping. Jakarta : PS

Sabiston. 1995. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC.

Saxena, N.P. 2003. Microbiology. Jakarta : KRISHNA Prakarshan Media.

Sumbali, Geeta. 2009. Principles of Microbiology. New Delhi : The McGraw Hill Componies.

Pepper, Ian L. 2015. Environmental Microbiology. USA : Academic Press.

Wydia, Agustin. 2008. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta : Penebar Swadaya.

XI. LAMPIRANa. Skema kerja1 Inokulasi Mikroorganismea. Medium Tegak

mikroba uji

1 ose

TEA SEMedium Incubator (1 x 24 jam) 37 Diamati dan digambar

b. Medium Miring

mikroba uji

1 ose (zig-zag) miring

NA SE Medium incubator 1 x 24 jam 370 C Diamati dan digambar c. Medium Cair mikroba uji

1 ose

NB SEMedium incubator (1 x 24 jam) 37

Diamati dan digambar

2 Isolasi a. Metode Tuang

I II Medium Air tahu Cawan Petri

Diinkubasi 1-3 x 24 jam

Diamati dan digambar

b. Metode sebar II I Medium Q-tela

Cawan Petri

Diinkubasi 1 x 24 jam

Diamati dan digambarc. Metode Tabur

II I Medium Tanah kuburan Cawan Petri

Diinkubasi 1-3 x 24 jam

Diamati dan digambard. Metode Gores

II I

Medium Air tahu Cawan Petri

Diinkubasi 1-3 x 24 jam

Diamati dan digambar

b. Uraian sampel1. Air suling (Dirjen POM,1979)Nama resmi: Aqua destillataSinonim : AquadesRM / BM : H2O / 18,02 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau Tidak berasa. Kegunaan : Sebagai pelarut Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.2. Agar (Dirjen POM,1979) Nama resmi : Agar Sinonim : Agar-AgarPemerian :Berkas potongan memanjang, berlekatan atau berbentuk keping, serpih atau butiran, jingga lemah kekuningan sampai kuning pucat atau berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa berlendir.Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air mendidih.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan : Sebagai pemadat3.Dextrosa (Dirjen POM, 1995)Nama resmi:Dextrosum / GlucosumSinonim:GlukosaRM / BM:C6H12O6.H2O / 198,17 Pemerian:Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih; tidak berbau; rasa manis. Kelarutan:Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam etanol (95 %) P Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba.

NITA REZKIANA ANWARHASYRUL HAMZAH S.Farm150 2013 0180