View
227
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa
karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, Laporan
Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2018 dapat diselesaikan untuk
memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and
clean governance) yang didukung manajemen kinerja yang akuntabel
sudah merupakan tekad pimpinan instansi pemerintah baik di tingkat
pusat maupun di daerah. Sejalan dengan era globalisasi yang banyak
membawa perubahan yang strategis, memberi pengaruh kepada
masyarakat yang semakin kritis dengan berbagai tuntutan, terutama
kepada para pengelola negara untuk menjalankan tugasnya secara
bertanggung jawab, bersih transparan, dan akuntabel.
Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan
kontrol terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam
hubungan ini, diperlukan evaluasi kinerja yang baik untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian hasil bisa optimal serta cara-cara yang
digunakan untuk mencapainya.
Akuntabilitas dalam bentuk laporan dapat mengekspresikan
pencapaian tujuan melalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi
karena pencapaian suatu tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja
individu maupun unit organisasi yang akan terlihat jelas pada
pencapaian sasaran.
Tujuan dan sasaran tersebut dapat dilihat dalam rencana
strategis Organisasi, rencana Kinerja, dan Program kerja tahunan,
dengan tetap berpegang pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja (Renja).
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Gunungkidul merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dalam
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
iii
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah digariskan, dan
kebijakan operasional dalam rangka pencapaian tujuan Perangkat
Daerah yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis Perangkat
Daerah Tahun 2016-2021.
Laporan Kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan
perbaikan dalam perencanaan, terutama sebagai input bagi pengelolaan
dan penataan serta peningkatan penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Laporan ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi yang objektif atas penyelenggaraan pemerintahan oleh
stake holder yang berhak dan berkepentingan dalam menilai kinerja dan
pertanggungjawaban Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang.
Wonosari, Februari 2019
KEPALA DINAS,
WINARYO, SH, M.Si.
NIP 19630113 199203 1 003
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2018 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
pengelolaan sumber daya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai
konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan.
LKj IP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai
dengan rencana kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran
dari Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016 - 2021 yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016 – 2021 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017.
LKj IP ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan
bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauhmana sasaran pembangunan
yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja
utama (IKU) Dinas Pertanahan dan Tata Ruang yang telah dicanangkan
pada tahun 2018 telah berhasil dicapai.
Dari 2 (dua) IKU Dinas Pertanahan dan Tata Ruang tahun 2018,
kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa, 2 (dua) IKU dapat tercapai
dengan kategori sangat berhasil. Keberhasilan capaian IKU Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang merupakan hasil dari upaya-upaya Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang, juga berkat dukungan Perangkat Daerah
lainnya serta masyarakat umum yang berkepentingan secara integral
dan sinergi dalam memenuhi program-program Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang pada tahun 2018.
Untuk mengoptimalkan capaian sasaran dan mengantisipasi
perubahan yang akan terjadi pada masa mendatang perlu ada langkah
kebijakan teknis/operasional untuk memantapkan kebijakan agar
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
v
tujuan dapat terlaksana sehingga tujuan Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang dapat dilaksanakan/dicapai sebagai upaya untuk mewujudkan
visi dan misi yang telah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah kebijakan teknis/operasional yang
diupayakan yaitu:
1. Melanjutkan integrasi Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang;
2. Melanjutkan dan meningkatkan program kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan dukungan alokasi dana yang representatif
termasuk akses anggaran di luar APBD;
3. Meningkatkan sistem informasi dan pengelolaan data;
4. Meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana yang lebih memadai
untuk mendukung peningkatan kinerja.
Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan
kegiatan masa depan adalah meningkatkan aparatur yang profesional
serta dapat dipercaya masyarakat melalui penataan SDM aparatur yang
berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi jabatan
sesuai dengan beban kerja masing-masing Kerja Perangkat Daerah serta
adanya perilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja ”tuntas”
berdasarkan norma hukum, etika birokrasi pemerintah, dan
berbasiskan manajemen kinerja sehingga bebas dari KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme). Hal ini akan memantapkan dan memperkuat
modal sosial dengan ciri adanya kepercayaan (trust) masyarakat pada
pemerintah.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. vi
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………..…………….
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ……..………
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)..................
1
2
6
BAB II : PERENCANAAN KINERJA ….................................... 9
A. Rencana Strategis SKPD Tahun 2016 – 2021 .......
B. Rencana Kinerja 2018 ...................………………….
C. Perjanjian Kinerja 2018 ..................…………………
9
14
16
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………… 19
A. Capaian Kinerja Organisasi …………………………..
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ....
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja.................
D. Realisasi Anggaran...............................................
19
21
22
34
BAB IV : PENUTUP …………………………………………………….. 36
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
7
A. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang
demokratis, transparan, akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian
dan pelaporan kinerja instansi pemerintah menjadi kunci dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, setiap PD wajib menyampaikan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) kepada Bupati sebagai
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara
periodik setiap akhir tahun anggaran.
LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber
daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
LKj IP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan
alat pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
BAB
I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
8
Bertitik tolak dari Renstra PD Tahun 2016-2021 dan Rencana
Kinerja 2018, maka LKj IP PD yang disusun merupakan realisasi
hasil kegiatan tahun 2018 dan menyajikan laporan kemajuan
penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang kepada Bupati Gunungkidul.
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang.
1. Tugas Pokok
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di
bidang pertanahan dan tata ruang.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul
dalam rangka menjalankan tugas pokok tersebut mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1) perumusan kebijakan umum di bidang pertanahan dan tata
ruang;
2) perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan dan tata
ruang;
3) penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di
bidang pertanahan dan tata ruang;
4) penataan, pengelolaan, pengendalian, pengawasan dan
penerbitan pemanfaatan tanah pemerintah daerah;
5) fasilitasi penataan, pengelolaan, pengendalian, pengawasan
dan penerbitan pemanfaatan tanah Kasultanan (SG), tanah
Kadipaten (PG), dan tanah desa;
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
9
6) pelaksanaan administrasi, pengendalian, dan penanganan
permasalahan pertanahan;
7) fasilitasi administrasi, pengendalian, dan penanganan
permasalahan pertanahan;
8) penyelesaian permasalahan ganti rugi tanah untuk
kepentingan umum;
9) fasilitasi pengendalian pengelolaan tanah desa;
10) penyusunan dan evaluasi rencana tata ruang wilayah;
11) penyusunan dan evaluasi rencana rinci kawasan strategis
dan kawasan perkotaan;
12) penyusunan dan evaluasi rencana tata bangunan dan tata
lingkungan kawasan strategis dan kawasan perkotaan;
13) pengendalian teknis di bidang pertanahan dan tata ruang;
14) penyelenggaraan system pengendalian intern di bidang
pertanahan dan tata ruang;
15) penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang pertanahan dan tata ruang;
16) pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
bidang pertanahan dan tata ruang; dan
17) pengelolaan UPT.
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang yaitu :
A. Kepala Dinas
B. Sekretaris yang membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
2. Sub Bagian Umum
C. Bidang Pertanahan terdiri dari :
1) Seksi Inventarisasi dan Identifikasi Pertanahan;
2) Seksi Pemanfaatan Pertanahan;
3) Seksi Sengketa Tanah;
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
10
D. Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang terdiri dari :
1) Seksi Pengaturan Tata Ruang Wilayah dan Tata Ruang
Rinci;
2) Seksi Pengaturan Tata Bangunan dan Tata Lingkungan;
3) Seksi Pembinaan Tata Ruang;
E. Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan terdiri dari :
1) Seksi Administrasi dan Pengendalian Pertanahan;
2) Seksi Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang;
3) Seksi Data dan Informasi;
F. Unit Pelaksana Teknis
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut,
didukung sumberdaya manusia yang memadai dengan jumlah pegawai
sebanyak 30 orang pada akhir Tahun 2018. Adapun jabatan struktural
di lingkungan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sebanyak 16 jabatan,
terdiri dari eselon II b = 1 jabatan, eselon III a = 1 jabatan eselon III b =
3 jabatan, dan eselon IV = 11 jabatan. Sedangkan jumlah Pegawai
Negeri Sipil non eselon sebanyak 14 orang.
Gambar 1.1
Sumber : Subbagian Umum Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, 2018
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2018
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
11
Sedangkan komposisi pegawai Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 – 2018
1 I/a – I/d 1
2 II/a – II/d 3
3 III/a – III/d 19
4 IV/a – IV/e 7
Jumlah 30
Sumber : Subbagian Umum Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, 2018
Gambar 1.2
Sumber : Subbagian Umum Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, 2018
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan
Pada Akhir Tahun 2018
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
12
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Diuraikan secara ringkas permasalahan utama yang sedang
dihadapi oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang pada tahun 2018
adalah sebagai berikut:
1) Belum optimalnya pengelolaan data pertanahan, baik Tanah
Kasultanan, Tanah Desa, dan Tanah Milik Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul yang disebabkan oleh belum adanya
Sistem Informasi Pertanahan yang memadai.
2) Masih banyaknya kasus tukar menukar Tanah Desa
(pelepasan hak) yang belum ditindaklanjuti secara administrasi
yang disebabkan oleh belum adanya validitas dan akurasi data
administrasi.
3) Masih banyaknya permohonan pemanfaatan tanah yang tidak
sesuai dengan peruntukannya disebabkan oleh lemahnya
pengawasan dalam hal perizinan pemanfaatan tanah yang
belum memperhatikan peruntukan dan tata ruangnya.
4) Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten
Gunungkidul menjadi acuan dalam penyusunan program-
program pembangunan dan panduan bagi masyarakat untuk
memanfaatkan ruang yang sesuai rencana tata ruang. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pemahaman aparat dan
masyarakat dalam penyelenggaraan penataan ruang.
5) Belum cukup operasionalnya dokumen Rencana Tata Ruang
yang ada untuk dijadikan pedoman dalam perizinan
pemanfatan ruang disebabkan oleh keterbatasan anggaran
dalam penyusunan Rencana Detil Tata Ruang Rinci .
6) Belum optimalnya ketaatan masyarakat terhadap rencana tata
ruang, khususnya yang terkait dengan alih fungsi lahan
produktif untuk kepentingan lain. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya sosialisasi Peraturan tentang penataan ruang.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
13
7) Belum tertatanya ruang warisan budaya yang merupakan ciri
keistimewaan
Peran dan posisi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sangat
penting dan strategis khususnya dalam rangka menggerakkan
pembangunan daerah menuju kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan analisis di atas beberapa isu strategis yang
dapat dirumuskan adalah :
1. Pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik dalam
rangka penataan, penguasaan, dan pengendalian pertanahan;
2. Masih banyaknya perangkat desa/masyarakat yang
belum/kurang memahami kebijakan administrasi di bidang
pertanahan, sehingga kegiatan penyuluhan hukum/sosialisasi
kebijakan pertanahan perlu terus dilaksanakan;
3. Perlunya data tentang pertanahan yang valid baik Tanah Desa
(yang semula TKD) maupun Tanah Kasultanan (SG) sehingga
perlu dilakukan pendaftaran/pensertipikatan dalam rangka
fasilitasi terhadap kepastian data pertanahan;
4. Dengan banyaknya permasalahan di bidang pertanahan, perlu
adanya langkah partisipatif dan antisipatif dari Pemerintah
untuk menyelesaikan permasalahan di bidang pertanahan;
5. Fasilitasi pemberian izin Gubernur kepada desa, berkaitan
dengan tertib administrasi pertanahan dan pengoptimalan
pemanfaatan tanah desa;
6. Masih banyaknya pengelolaan dan pemanfaatan tanah desa
yang tidak sesuai dengan peruntukannya; dan
7. Masih banyaknya permasalahan tukar-menukar tanah desa
yang tidak disertai dengan data pendukung, sehingga belum
dapat ditindaklanjuti secara administrasi, sehingga menjadi
permasalahan tersendiri bagi Pemerintah Desa.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
14
8. Perlu segera menyusun peraturan tentang Penataan Ruang
yang lebih operasional dalam bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati untuk peraturan yang lebih rinci;
9. Pentingnya peninjauan kembali RTRW kabupaten sesuai
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Tata Ruang;
10. Perlunya peningkatan kemampuan aparat perencana maupun
pelaksana pengendali dan pengawas pemanfaatan ruang di
daerah, untuk menjamin pelaksanaan RTR yang semakin
berkualitas dalam rangka pengendalian dan pengawasan
pemanfaatan ruang yang efektif;
11. Perlu upaya-upaya sosialisasi yang lebih memadai melalui
pendekatan sosial budaya guna meningkatkan dukungan
masyarakat terhadap kegiatan penataan ruang, baik dalam
perencanaan, pemanfaatan maupun pengendalian dan
pengawasan pemanfaatan ruang; dan
12. Perlunya peningkatan kesesuaian kawasan lindung,
khususnya perencanaan tata ruang di kawasan lindung
terutama di kawasan lindung setempat, suaka alam,
pelestarian alam dan cagar budaya serta kawasan lindung
geologi.
13. Perlunya pengendalian pemanfaatan ruang untuk
meningkatkan kesesuaian terhadap rencana tata ruang;
14. Kurangnya pengendalian pemanfaatan ruang yang berdampak
pada peningkatan alih fungsi lahan pertanian produktif.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
15
D. R
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Gunungkidul merupakan alat perencanaan pembangunan
jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja daerah dalam
melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat
Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan
dalam Rencana Strategis Perangkar Daerah (Renstra Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang) sebagai dokumen teknis operasional.
A. Rencana Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun
2016-2021
Rencana Strategis Dinas Perindsutrian dan Perdagangan
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun
2016 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016-
2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017. Dokumen tersebut
merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah yang
menjadi tolok ukur kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat
selama 5 tahun ke depan.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Tahun 2016-2021, adalah Pembangunan dilaksanakan sesuai
dengan Tata Ruang Wilayah.
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
16
Selanjutnya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai
secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis
selama tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
No Sasaran Indikator Kinerja
1. Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan
publik meningkat
Nilai IKM Perangkat Daerah
2. Akuntabilitas pengelolaan
keuangan Perangkat Daerah
Meningkat
Persentase laporan keuangan
(bulanan, semesteran, dan
tahunan) disusun tepat waktu
3. Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan
perangkat daerah
Persentase kesesuaian program
dalam Renja PD terhadap RKPD
dan Renstra PD terhadap RPJMD
4. Pemenuhan Kebutuhan lahan
untuk kepentingan publik
meningkat
Persentase pemenuhan
kebutuhan lahan untuk
kepentingan publik
5. Kualitas Perencanaan Tata
Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang
sudah ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah (PERDA)
Persentase cakupan pengendalian tata ruang
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang telah menetapkan Indikator
Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor
273/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang. Adapun Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang sebagaimana tersaji dalam tabel 2.2.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
17
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Alasan/Penjelasan/Formulasi
1 Pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik meningkat
Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik
∑ pemenuhan kebutuhan luasan lahan untuk kepentingan publik
∑ kebutuhan luasan lahan untuk kepentingan publik
2 Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
Menunjukkan jumlah kumulatif dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
Persentase cakupan pengendalian tata ruang
Hasil Audit Tata Ruang
Berdasarkan pada IKU Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan menetapkan Indikator
Kinerja Program dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Nomor 25/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Program Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Program
No SASARAN/
OUTCOME/
KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI
PERHITUNGAN
1. Pemenuhan
kebutuhan
lahan untuk
kepentingan
publik
meningkat
Jumlah
luasan lahan
yang
dibutuhkan
untuk
kepentingan
publik
Rumus:
Menunjukkan jumlah luasan lahan
yang dibutuhkan untuk kepentingan
publik dalam satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
x 100%
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
18
No SASARAN/
OUTCOME/
KINERJA
UTAMA
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM
PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI
PERHITUNGAN
2. Kualitas
Perencanaan
Tata Ruang
Meningkat
Persentase
kawasan
memiliki
dokumen rinci
Rumus:
∑ kawasan memiliki
dokumen rinci
∑ kawasan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase
Rekomendasi
yang sesuai
dengan tata
ruang
Rumus:
∑ Rekomendasi yang sesuai
dengan tata ruang
∑ Rekomendasi tata ruang
x 100%
Tipologi data: Non komulati
3. Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggara
an pelayanan
publik
meningkat
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Perangkat
Daerah
Rumus IKM:
Total dari nilai persepsi per unsur
Total unsur yang terisi
x Nilai
penimbang
Dimana bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot dibagi jumlah unsur = 1 dibagi 14 = 0,071
Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM antara 25-100, maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25 dengan rumus: IKM Unit Pelayanan x 25
Tipologi data: Non komulatif
4. Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat
Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu:
1. laporan bulanan
2. laporan semesteran
3. laporan tahunan
∑ laporan keuangan yang disusun tepat waktu
∑ laporan keuangan yang disusun
Tipologi data: Non komulatif
x 100%
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
19
No SASARAN/
OUTCOME/
KINERJA
UTAMA
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM
PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI
PERHITUNGAN
5. Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah
Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
∑ Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD yang sama
dengan RKPD
∑ Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD)
x 100%
Persentase kesesuaian Program dalam Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD
∑ Program dalam Renstra PD yang sama dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran
∑ realisasi pemenuhan administrasi perkantoran
∑ administrasi perkantoran yang dibutuhkan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
∑ realisasi pemenuhan sarana dan prasarana
∑ sarana dan prasarana yang direncanakan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase Aparatur Sipil Negara taat aturan
∑ ASN PD yang taat aturan
∑ ASN PD
Tipologi data: Non komulatif
x 100%
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
20
Program-Program
Untuk Mencapai sasaran strategis Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang dengan melaksanakan program prioritas yang sesuai dengan
fungsi dan tugas Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, yaitu:
1. Program Penataan, Penguasaan, dan Pengendalian Pertanahan
2. Program Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang
3. Program Pelaksanaan Dan Pengawasan Pertanahan Dan Penataan
Ruang
Sedangkan program-program penunjang atau pendukung pencapaian
sasaran strategis adalah :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.
4. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat
Daerah
5. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
6. Program Peningkatan Pelayanan Publik
B. RENCANA KINERJA 2018
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan
pengambilan keputusan di depan untuk menetapkan tingkat kinerja
yang diinginkan di masa yang akan datang tentang tingkat capaian
kinerja yang diinginkan serta target (quantitative objectives) apa yang
harus dicapai dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan
program/kegiatan. Perencanaan Kinerja merupakan bentuk
komitmen pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan
dan target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah
tersebut Dinas Pertanahan dan Tata Ruang menyusun perencanaan
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
21
kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang. Dengan diterbitkannya Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu menyusun Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak jauh berbeda dengan
Renja.
Rencana Kinerja Tahunan 2018 mencerminkan rencana
kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2016-2021. Pada dasarnya RKT
2018 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang selama tahun 2018. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama
tahun 2018 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat
kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat
sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan
organisasi di dalam upaya pencapaian tujuan.
Target sasaran untuk tahun 2018 merupakan target tahun
kedua dari Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2016-2021
dan Rencana Kinerja Tahunan 2018 memuat sasaran strategis,
indikator kinerja, dan target yang akan dicapai, yaitu sebagai
berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik
Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Indeks 79
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
22
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
2 Akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
meningkat
Persentase laporan
keuangan yang
disusun tepat waktu
Persen 100
3 Kesesuaian
program dalam
dokumen
perencanaan
daerah
Persentase
kesesuaian program
dalam Renja PD
terhadap RKPD dan
Renstra PD terhadap
RPJMD
Persen 100
4 Pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk
kepentingan
publik meningkat
Persentase
pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk kepentingan
publik
Persen 100
5 Kualitas
Perencanaan Tata
Ruang Meningkat
Jumlah dokumen
tata ruang yang
sudah ditetapkan
menjadi Peraturan
Daerah (PERDA)
dokumen 4
Nilai Kinerja
Pengaturan,
Pembinaan dan
Pelaksanaan
Penataan Ruang
Persen 69
C. PERJANJIAN KINERJA 2018
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 merupakan suatu dokumen
kontrak kinerja antara Kepala Perangkat Daerah dengan Bupati
Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja tahun kedua dari
Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2016-2021
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 mencerminkan
rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
23
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2016-2021. Pada
dasarnya perjanjian kinerja Tahun 2018 menguraikan target kinerja
yang hendak dicapai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang selama
tahun 2018. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang
harus dicapai selama tahun 2018 dari semua indikator kinerja yang
melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target
kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam
mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian
tujuan.
Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Tahun 2018 disusun setelah diterimanya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 17/DPA/2018 dan diubah
seiring dengan perubahan DPA atau DPPA Nomor 74/DPPA/2018.
Perubahan Perjanjian Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Tahun 2018 sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk kepentingan
publik meningkat
Persentase
pemenuhan
kebutuhan lahan
untuk
kepentingan
publik
Persen 100
2 Kualitas
Perencanaan Tata
Ruang Meningkat
Jumlah dokumen
tata ruang yang
sudah ditetapkan
menjadi Peraturan
Daerah (PERDA)
dokumen 4
Nilai Kinerja
Pengaturan,
Pembinaan dan
Pelaksanaan
Penataan Ruang
Persen 69
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
24
No. Nama Program Anggaran Keterangan
1. Program Penataan,
Penguasaan, dan
Pengendalian
Pertanahan
Rp. 45.496.720.000,00 APBD
2. Program
Pengaturan dan
Pembinaan
Penataan Ruang
Rp. 1.890.489.500,00 APBD
3. Program
Pelaksanaan Dan
Pengawasan
Pertanahan Dan
Penataan Ruang
Rp. 908.165.000,00 APBD
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
25
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa
fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan
program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong
perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran
adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik
pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di
mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan
sejauhmana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan
mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa
dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan
pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam
memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik
telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas
kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang
kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi
pemerintah.
Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran kinerja di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
BAB
III AKUNTABILITAS
KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
26
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun
pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja, digunakan rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
tingginya kinerja, digunakan rumus:
Atau
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran
menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala
ordinal yaitu:
Tabel 3.1
Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 ≤ X Sangat Berhasil
70 ≤ X < 85 Berhasil
55 ≤ X < 70 Cukup Berhasil
X < 55 Tidak Berhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan
capaian sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan
jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup
Realisasi
Capaian indikator kinerja = X 100% Rencana
Rencana - (Realisasi - Rencana)
Capaian indikator kinerja = X 100% Rencana
(2x Rencana) – Realisasi
Capaian indikator = X 100%
Rencana Rencana
Rencana
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
27
berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan
nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan
jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
adalah dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja, yang selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur
kinerja DisPertanahan dan Tata Ruang tahun 2018. Pencapaian IKU
tahun 2018 secara ringkas ditunjukkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s.d. 2018 terhadap 2021 (%) Target
Reali-sasi
Capaian Kinerja
(%)
1 Pemenuhan
Kebutuhan
lahan untuk
kepentingan publik
meningkat
Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik
100% 100 % 98.59% 98.59 100% 99.30
2 Kualitas
Perencanaan
Tata Ruang
Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang sudah
ditetapkan
menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
0 4 0 0 22 0
Nilai Kinerja Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan Ruang
65 69 80.03 116 78 95.5
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean
setiap kategori
Capaian sasaran = X 100%
Jumlah indikator kinerja sasaran
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
28
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja
yang menjelaskan capaian kinerja per sasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran 1
“ Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan PD Meningkat ”
Untuk mencapai target sasaran Kepuasan Masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik Meningkat dilaksanakan program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks kepuasan masyarakat
terhadap kinerja perangkat daerah pada tahun 2018 mengalami
peningkatan sebesar 1,0 dari tahun 2017 yaitu dari 78 meningkat
menjadi 79. Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2018 ditargetkan
sebesar 79, terealisasi sebesar 79 sehingga realisasi kinerjanya mencapai
100% masuk kategori sangat berhasil. Capaian target ini tidak terlepas
dari usaha keras Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dalam
penyelenggaraan Pelayanan Publik. Untuk mengetahui capaian Program
selengkapnya dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 3.3
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran “Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik Meningkat”
No. Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021 (%) Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%) Kategori
1 Nilai
IKM PD
78 79 79 100 Sangant
Berhasil
80 98.75
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100 Sangat
Berhasil
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
29
Dalam pencapaian target indikator sasaran tersebut dilaksanakan
program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan total anggaran
sebesar Rp. 7.850.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 7.633.500,00 atau
sebesar 97.24% terdapat efisiensi sebesar Rp. 216.500,00 atau sebesar
2.76% yang dirinci sebagai berikut :
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
7.850.000 7.633.500 97.24 216.500 2.76
Jumlah 7.850.000 7.633.500 97.24 216.500 2.76
Permasalahan :
Pada tahun 2018, nilai IKM Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sesuai
dengan target yang ditetapkan, Permasalahan utama yang dihadapi
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang adalah Sarana dan Prasarana dalam
penyelenggaraan Pelayanan yang kurang memadai (kurang sesuai
standar Pelayanan).
Sasaran 2
“ Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat ”
Untuk mencapai target sasaran Akuntabilitas pengelolaan keuangan
meningkat dilaksanakan program Peningkatan Kualitas Keuangan
Perangkat Daerah. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu
baik bulanan, semesteran dan tahunan tahun 2018 sama dengan tahun
2017 yaitu 100,00%. Adapun target Persentase laporan keuangan
disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran, dan tahunan, pada
tahun 2018 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00%
sehingga realisasi kinerjanya mencapai 100,00% masuk kategori sangat
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
30
berhasil. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat
dari tabel berikut:
Tabel 3.4
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran “Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat”
No. Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021 (%) Target Reali-
sasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Persentase
laporan keuangan bulanan,
semesteran dan
tahunan
100 % 100% 100 % 100 Sangat
berhasil
100 % 100
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100 Sangat
berhasil
Pencapaian indicator sasaran di atas dilaksanakan dengan program
Peningkatan kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah dengan
jumlah anggaran Rp. 67.135.000,00 . realisasi anggaran sebesar Rp.
62.426.850,00 atau sebesar 92,99 % sehingga ada efisiensi sebesar Rp.
4.708.150,00 atau sebesar 7,01 % lebih jelasnya sebagai berikut :
No. Nama
Program
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Program
Peningkatan
Kualitas
Pelaporan
Keuangan
Perangkat
Daerah
67.135.000 62.426.850 92.99 4.708.150 7.01
Jumlah 67.135.000 62.426.850 92.99 4.708.150 7.01
Permasalahan :
Pada tahun 2018 tidak ada permasalahan yang berarti karena seluruh
dokumen keuangan yang harus di susun dapat diselesaikan tepat waktu
serta dapat dipertanggungjawabkan.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
31
Sasaran 3
“ Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan
daerah”
Untuk mencapai target sasaran Kesesuaian Program dalam dokumen
perencanaan daerah dilaksanakan Program Peningkatan Kualitas
Perencanaan. persentase kesesuaian program dalam Rencana Kerja
(Renja) Perangkat daerah terhadap RKPD dan Renstra Perangkat Daerah
terhadap RPJMD tahun 2018 sama dengan tahun 2017 yaitu 100,00%,
Persentase Kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD
terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
dan Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD tahun 2018 ditargetkan
sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00% sehingga Realisasai
kinerjanya mencapai 100,00% masuk kategori sangat berhasil. Untuk
mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 3.5
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran “Kesesuaian program dalam dokumen
perencanaan daerah”
No. Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021 (%) Target Realisasi
Capaian Kinerja
(%) Kategori
1 Persentase
kesesuaian
program dalam
Renja PD
terhadap RKPD
dan Renstra PD terhadap RPJMD
100% 100
%
100 % 100 Sangat
berhasil
100 % 100
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100 Sangat
berhasil
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
32
Pencapaian indikator sasaran di atas dilaksanakan dengan program
Peningkatan Kualitas Perencanaan dengan jumlah anggaran Rp.
104.775.000,00 . realisasi anggaran sebesar Rp. 94.145.300,00 atau
sebesar 89,85 % sehingga ada efisiensi sebesar Rp. 10.629.700,00 atau
sebesar 10,15 % lebih jelasnya sebagai berikut :
No. Nama
Program
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Peningkatan
Kualitas
Perencanaan
104.775.000 94.145.300 89,85 10.629.700 10,15
Jumlah 104.775.000 94.145.300 89,85 10.629.700 10,15
Permasalahan :
Pada tahun 2018 tidak ada permasalahan yang berarti karena adanya
koordinasi dari semua perangkat daerah sehingga dari segi perencanaan.
Semua program kegiatan yang ada pada RPJMD dapat mengalir ke
Renstra, RKPD dan Renja perangkat Daerah.
Sasaran 4
“Pemenuhan Kebutuhan lahan untuk kepentingan
publik meningkat ”
Untuk mencapai target sasaran Pemenuhan kebutuhan lahan untuk
kepentingan publik meningkat dilaksanakan Program Penataan,
Penguasaan, dan Pengendalian Pertanahan. persentase kesesuaian
program dalam Rencana Kerja (Renja) Perangkat daerah terhadap RKPD
dan Renstra Perangkat Daerah terhadap RPJMD tahun 2018, capaian
target tahun 2018 mengalami penuruna sebesar 4.89% dari tahun
2017, yaitu dari 103,48% pada tahun 2017, pada Tahun 2018 tercapai
98.59%, sedangkan Kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja)
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
33
PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) dan Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD tahun 2018,
untuk tahun 2018 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar
98.59% sehingga Realisasai kinerjanya untuk tahun 2018 mencapai
98.59% masuk kategori sangat berhasil. Tidak tercapainya target
dikarenakan untuk kegiatan Pelaksanaan Pengadaan tanah target
berdasarkan luasan lahan sedangkan dalam pelaksanaanya harga tanah
ditentukan Konsultan Penilai Harga (Apprasial) sehingga terjadi
ketimpangan antara target awal luas pengadaan tanah dengan realisasi
selain itu untuk kegiatan Pendaftaran tanah target juga tidak tercapai
dikarenakan Pendaftaran Tanah memerlukan tahapan yang panjang dan
proses tahapan yang berbeda-beda dan harus ditempuh dan diajukan
permohonan masing-masing sesuai bidangnya dan melibatkan banyak
pihak yang terkait. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya
dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.6
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Pemenuhan Kebutuhan lahan untuk
kepentingan publik meningkat
No. Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun 2017
Tahun 2018
Target Akhir
Renstra
(2021)
Capaian s/d
2018
terhadap
2021 (%)
Target Realisa
si
Capaian Kinerja
(%) Kategori
1 Persentase pemenuhan
kebutuhan
lahan untuk
kepentingan
publik
103.48 100 98.59 98.59 Sangat
berhasil 100 101
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR
SASARAN
98.59 Sangat
berhasil
Kondisi pencapaian target kinerja Pemenuhan Kebutuhan lahan
untuk kepentingan publik meningkat dilihat dari data historis
menunjukkan tidak terpenuhi target yang diharapkan, ketidak
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
34
tercapainya target dikarenakan banyak kendala yang dihadapi, namun
capaian Kinerja masih dapat digolongkan dalam kategori sangat berhasil.
Untuk melaksanakan Program Penataan, Penguasaan, dan
Pengendalian Pertanahan telah disediakan anggaran sebesar Rp
45.496.720.000,00 untuk 6 kegiatan dan dapat direalisasikan sebesar Rp
44.837.684.485,00 atau sebesar 98,55 % sehingga terjadi efisiensi
anggaran sebesar Rp 659.035.515,00 atau 1,45 %. Adapun lebih jelasnya
sebagai berikut :
No. Nama
Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)
Capaian
(%) Selisih (Rp.)
Efisi
ensi
(%)
1 Penataan,
Penguasaan,
dan
Pengendalian
Pertanahan
45.496.720.000 44.837.684.485 98.55 659.035.515 1.45
Jumlah 45.496.720.000 44.837.684.485 98.55 659.035.515 1.45
Permasalahan:
1. Sebagian besar kepemilikan tanah masih atas nama orang tua belum
diwariskan kepada keturunannya sehingga apabila pemberkasan
tanah harus mendapat persetujuan dari semua ahli waris.
2. Masih banyaknya permasalahan tukar-menukar tanah desa yang
tidak disertai dengan data pendukung, sehingga belum dapat
ditindaklanjuti secara administrasi, sehingga menjadi permasalahan
tersendiri bagi Pemerintah Desa.
3. Masih banyaknya pengelolaan dan pemanfaatan tanah desa yang
tidak sesuai dengan peruntukannya.
4. Pendaftaran Tanah untuk menjadi Sertipikat tanah memerlukan
tahapan yang panjang dan memerlukan proses tahapan yang
berbeda-beda dan harus ditempuh dan diajukan permohonan
masing-masing sesuai bidangnya dan melibatkan banyak pihak,
selain itu juga keterbatasan jumlah SDM yang menangani.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
35
5. Ketidak sesuaian harga tanah dari perencanaan semula dengan
realisasi harga yang ditetapkan Konsultan Penilai Harga Tanah
(Appraisal).
Solusi:
1. Adanya koordinasi dengan Kantor Pertanahan/Agraria dan Tata
Ruang Kabupaten Gunungkidul untuk memfasilitasi pensertifikatan
dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat pemilik
lahan/tanah dengan didaftarkan melalui program PRONA dan PTSL.
2. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
hal ini Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk memfasilitasi penyelesaian tukar menukar tanah
desa dengan tanah masyarakat melalui kegiatan yang dapat dibiayai
dengan Dana Keistimewaan Bidang Pertanahan.
3. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
hal ini Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk memfasilitasi penyelesaian pengelolaan dan
pemanfaatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya melalui
kegiatan yang dapat dibiayai dengan Dana Keistimewaan Bidang
Pertanahan.
4. Melakukan pendekatan dengan pihak-pihak yang terkait dalam upaya
memaksimalkan pencapaian target pensertipikatan tanah milik
Pemerintah Daerah.
5. Mengkaji ulang target luasan pengadaan tanah dengan jumlah
anggaran yang tersedia di Tahun Anggaran selanjutnya.
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
36
Sasaran 5
“ Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat ”
Dalam pelaksanaan pembangunan perlu memperhatikan
kesesuaian dengan tata ruang yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunungkidul.
Pada tahun anggaran 2018 realisasi pencapaian target sasaran
Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat apabila dilihat dari Renja
tahun 2018 terdapat 2 (dua) Indikator sasaran yaitu Jumlah dokumen
Tata Ruang yang sudah ditetapkan menjadi Perda dan Nilai Kinerja
Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan Ruang.
Untuk indikator jumlah dokumen Tata Ruang yang sudah
ditetapkan menjadi Perda dalam Tahun 2018 capaian target sasaran
sebesar 0 sedangkan tahun 2017 sebesar 0, target tahun 2018 Indikator
Kinerja Jumlah Dokumen Tata Ruang yang sudah menjadi Peraturan
Daerah (PERDA) sebesar 4 Perda terealisasi 0 Perda dengan tingkat
capaian 0% masuk kategori tidak berhasil, tidak tercapainya target
disebabkan untuk menjadi Peraturan Daerah (PERDA) memerlukan
waktu dan melibatkan banyak pihak terkait , Namun apabila dilihat dari
Renja Tahun 2018 dengan indikator sasaran Persentase Kawasan
memiliki dokumen rinci, maka capaian target sasaran mencapai 94.17%
sedangkan target sasaran dalam Renja tahun 2018 sebesar 100%,
capaian target berdasarkan Renja 2018 sebesar 94.17% dapat
dikategorikan sangat Berhasil, tidak tercapainya target untuk indikator
sasaran prosentase kawasan memiliki dokumen rinci disebabkan untuk
kegiatan Pembinaan Tata Ruang ada kegiatan pembahasan rekomendasi
yangmana pembahasan tergantung rerkomendasi yang masuk dari
penyediaan 15 Pembahasan, yang mengajukan rekomendasi hanya 8
rekomendasi sehingga terjadi sisa 7 penyediaan pembahasan (anggaran
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
37
bersifat Persediaan), Sedangkan untuk indikator Nilai Kinerja
Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan ruang, realisasi
kinerja tahun 2018 menunjukkan peningkatan Nilai sebesar 15.03 dari
tahun 2017, yaitu dari 65 meningkat menjadi 80.03 sedangkan apabila
dilihat dari target yang ditetapkan untuk tahun 2018, capaian untuk
tahun 2018 sebesar 116% dari target yang ditetapkan yaitu dari target 69
tercapai 80.03 dapat digolongkan sangat berhasil. Keberhasilan melebihi
target yang ditetapkan tidak terlepas dari usaha keras dari semua pihak
yang terkait. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.7
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Kualitas
Perencanaan Tata Ruang Meningkat
No. Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017
Tahun 2018
Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)
Target Reali sasi
Capaian Kinerja
(%)
Kategori
1. Jumlah
dokumen tata ruang yang
sudah
ditetapkan
menjadi
Peraturan Daerah
(PERDA)
0 4 0 0 tidak berhasil
22 0
Persentase
Kawasan
memiliki
dokumen
Rinci (Renja 2018)
100% 100% 94.17 94.17 Sangat Berhasil
2. Nilai kinerja
Pengaturan,
Pembinaan
dan
Pelaksanaan Penataan
Ruang
65 69 80.03 116 Sangat berhasil
78 95.5
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN
116 Sangat
berhasil
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
38
Tahun anggaran 2018 untuk target kinerja Kualitas Perencanaan
Tata Ruang Meningkat untuk Indikator Kinerja Jumlah Dokumen Tata
Ruang yang sudah menjadi Peraturan Daerah (PERDA) dikategorikan
tidak berhasil namun apabila dengan indikator Renja tahun 2018 dapat
dikategorikan sangat Berhasil,
untuk Program Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang
disediakan anggaran sebesar Rp 1.890.489.500,00 dan dapat terserap
sebesar Rp 1.741.435.100,00 atau 92.12 % sehingga terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp 149.054.400,00 atau 7.88 %.
Sedangkan untuk sasaran Program Pelaksanaan dan Pengawasan
Pertanahan dan Penataan Ruang melebihi target yang ditetapkan,
Adapun anggaran yang disediakan untuk Program Pelaksanaan dan
Pengawasan Pertanahan dan Penataan Ruang sebesar Rp
908.065.000,00 dan dapat terserap sebesar Rp 742.409.635,00 atau
sebesar 81.76% sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp
165.655.365,00 atau 18.24%, adapun lebih jelasnya sebagai berikut :
No. Nama
Program
Anggaran
(Rp.) Realisasi (Rp.)
Capaian
(%) Selisih (Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Pengaturan
dan
Pembinaan
Penataan
Ruang
1.890.489.500 1.741.435.100 92.12 149.054.400 7.88
2 Pelaksanaan
dan
Pengawasan
Pertanahan
dan
Penataan
Ruang
908.065.000 742.409.635 81.76 165.655.365 18.24
Jumlah 673.292.400 613.557.436 91,23 59.734.964 8,77
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
39
Permasalahan:
1. Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten
Gunungkidul menjadi acuan dalam penyusunan program-program
pembangunan dan panduan bagi masyarakat untuk memanfaatkan
ruang yang sesuai rencana tata ruang. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya pemahaman aparat dan masyarakat dalam
penyelenggaraan penataan ruang.
2. Belum cukup operasionalnya dokumen Rencana Tata Ruang yang ada
untuk dijadikan pedoman dalam perizinan pemanfatan ruang
disebabkan oleh keterbatasan anggaran dalam penyusunan Rencana
Detil Tata Ruang Rinci .
3. Belum optimalnya ketaatan masyarakat terhadap rencana tata ruang,
khususnya yang terkait dengan alih fungsi lahan produktif untuk
kepentingan lain. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi
Peraturan tentang penataan ruang.
Solusi:
1. Perlu segera menyusun peraturan tentang Penataan Ruang yang lebih
operasional dalam bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati
untuk peraturan yang lebih rinci;
2. Pentingnya peninjauan kembali RTRW kabupaten sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Tata Ruang;
3. Perlu upaya-upaya sosialisasi yang lebih memadai melalui pendekatan
sosial budaya guna meningkatkan dukungan masyarakat terhadap
kegiatan penataan ruang, baik dalam perencanaan, pemanfaatan
maupun pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang; dan
Selain program-program tersebut di atas, ada tiga program
pendukung sesua sasaran yaitu Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran,
dan Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.
Adapun untuk ketiga program tersebut dialokasikan anggaran sebesar
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
40
Rp. 757.815.000,00 dengan realisasi Rp. 674.998.382,00 atau sebesar
89,07 % sehingga ada efisiensi sebesar Rp. 82.816.618,00 atau sebesar
10,93 %.
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1 Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
433.115.000 369.439.918 85,30 63.675.082 14.70
2 Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Perkantoran
319.700.000 300.963.164 94,14 18.736.836 5.86
3 Program
Peningkatan
Ketatalaksanaan
dan Kapasitas
Aparatur
5.000.000 4.595.300 91,91 404.700 8.09
Jumlah 757.815.000 674.998.382 89,07 78.954.701 10.93
D. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2018 sebesar
48.160.733.252,00 atau 97,82 % dari total anggaran Rp.
49.232.849.500,00 yang dialokasikan. Anggaran belanja langsung untuk
program utama sebesar Rp. 48.475.034.500,00 dengan realisasi sebesar
Rp. 47.485.734.870,00 atau 97.96 %. Adapun anggaran untuk program
pendukung sebesar Rp. 757.815.000,00 dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 674.998.382,00 atau 89.07 %. Anggaran dan realisasi
belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan
tabel 3.8
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
41
Tabel 3.8
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi Realisasi (%)
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp) Realisasi
(%)
1.
Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik
Meningkat
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
79 79 100 7.850.000 7.633.500 97.24
2.
Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat
Persentase laporan keuangan yang disusun tepat waktu
100% 100 % 100 67.135.000 62.426.850 92.99
3.
Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah
Persentase kesesuaian program dalam Renja PD terhadap RKPD dan Renstra PD terhadap RPJMD
100% 100 % 100 104.775.000 94.145.300 89.85
4.
Pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik meningkat
Persentase pemenuhan kebutuhan lahan untuk kepentingan publik
100% 98.59% 98.59 45.496.720.000 44.837.684.485 98.55
5.
Kualitas Perencanaan Tata Ruang Meningkat
Jumlah dokumen tata ruang yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA)
4 - 0 1.890.489.500 1.741.435.100 92.12
Prosentase Kawasan memiliki dokumen Rinci (Target dalam Renja 2018)
100% 94.17% 94.17
Persentase cakupan
pengendalian tata
ruang
69 80.03 116 908.065.000 742.409.635 81.76
Jumlah 48.475.034.500 47.485.734.870 97.96
Belanja Langsung Pendukung
757.815.000 674.998.382 89.07
Total Belanja Langsung 49.232.849.500 48.160.733.252 97.82
Sumber data Laporan Keuangan PD Tahun 2018
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
42
LKj IP menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan
berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap
Perangkat Daerah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja
institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi
Perangkat Derah, LKj IP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban
dan mendorong akuntabilitas publik. Sedangkan bagi publik sendiri, LKj
IP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik
untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola
pemerintahan yang baik.
LKjIP Perangkat Daerah sebagai konsekuensi pelaksanaan
manajemen kinerja merupakan wujud dukungan pertanggungjawaban
sistem administrasi yang menunjukkan kemampuan menjamin
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin
andal, profesional, efisien, efektif, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat
serta dinamika perubahan lingkungan strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan
dengan data pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun
2018, namun juga melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun.
Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
pada tahun 2018 adalah sangat baik, karena dari 2 (dua) sasaran utama
dan 3 (tiga) sasaran pendukung yang ditetapkan dapat tercapai dengan
kategori sangat berhasil.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang
sudah diuraikan dalam Bab III, terlihat bahwa kerja keras telah
dilakukan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang untuk memastikan
pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam pembangunan. Namun
PENUTUP BAB
IV
Laporan Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tahun 2018
43
demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan
kinerja ke depan.
Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang sangat
baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab
dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam
kondisi terkait dengan persoalan inovasi kebijakan, dukungan anggaran
dan sarana prasarana, serta kesiapan Sumber Daya Manusia.
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku
kepentingan dalam pencapaian sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi
yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan
dan penghargaan akan kontribusi berbagai pihak ini, upaya-upaya
mencapai sasaran dan indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk
dicapai.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja Perangkat Daerah yang
menjadi tujuan dari penyusunan LKjIP, hasil evaluasi capaian kinerja ini
juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan
program/kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa permasalahan
dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak punya makna
jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan
upaya konkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan menjadikan LKjIP benar-benar
menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan
peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan publik yang
semakin baik.
Recommended